PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KEBIJAKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KEBIJAKAN"

Transkripsi

1 PENGUMPULAN DATA PENELITIAN KEBIJAKAN PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011

2 DAFTAR ISI I PENDAHULUAN...1 A. Pengertian Pengumpulan Data...1 B. Data...2 II TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA...4 A. Teknik Pengumpulan Data...4 B. Alat pengumpul data...5 III TEKNIK PENGUMPULAN DATA DENGAN WAWANCARA...7 A. Membuat Butir-butir Pertanyaan...7 B. Merakit Instrumen...8 C. Mengukur validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan kualitas instrumen penelitian...8 DAFTAR PUSTAKA...13

3 I PENDAHULUAN Pada Bab I ini diuraikan tentang pengertian pengumpulan data, jenis data, sumber data dan cara memperoleh data. Secara lengkap diuraikan di bawah ini. A. Pengertian Pengumpulan Data Dalam setiap kegiatan penelitian selalu ada beberapa tahap yang perlu dilakukan. Dimulai dari penyusunan rencana, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan dan tahap terakhir adalah penyusunan laporan. Untuk setiap tahapan tersebut ada beberapa kegiatan yang lebih rinci. Pada tahap pelaksanaan salah satu kegiatan yang dilakukan adalah pengumpulan data. Seperti telah diketahui bahwa hakekat dari penelitian pada dasarnya adalah selalu berhubungan dengan data. Secara umum penelitian diartikan sebagai suatu upaya/proses ilmiah yang dilakukan secara sistematis dan teratur, untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Sifat ilmiah menitik beratkan kegiatan penelitian sebagai usaha menemukan kebenaran yang obyektif. Oleh karena itu pengumpulan / dukungan adanya data dan informasi yang bersifat empiris sangat diperlukan sebagai bukti ilmiah. (1989, Sutrisno Hadi, 1973, Leedy, 1980). Dalam suatu penelitian, pengumpulan data dengan sendirinya juga merupakan aktivitas ilmiah artinya pelaksanaannya menggunakan metode ilmiah dam landasan berpikir ilmiah. Hal ini juga berarti bahwa pengumpulan data dalam suatu penelitian bukanlah aktivitas yang insidental dan trial and error, bukanlah suatu aktivitas coba-coba, yaitu mengumpulkan apa saja yang dijumpai secara kebetulan. Pengumpulan data dalam penelitian merupakan kegiatan yang terarah, dengan sengaja mencari bahan-bahan yang telah ditentukan lebih dahulu dalam rencana penelitian. Dalam pelaksanaannya pengumpulan data dilaksanakan setelah ditentukan data apa yang diperlukan dan dimana data tersebut diperoleh. Bila mana kedua hal tersebut telah ditentukan maka perlu ditentukan cara apa yang digunakan untuk mendapatkan/mengumpulkan data. Setelah cara ditentukan, untuk mendapatkan data diperlukan alat untuk mengumpulkan data yang sering disebut sebagai instrumen penelitian. Dengan demikian bila (a) data yang diperlukan sudah Penyusunan Instrumen - 1 -

4 ditentukan, (b) sumber data sudah diketahui, (c) cara dan (d) alat yang digunakan untuk memperoleh data ditetapkan, kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan pengumpulan data. Secara singkat dapat dikatakan bahwa pengumpulan data adalah masalah metodologik yaitu masalah yang khusus membicarakan tentang desain dan tehnik pengumpulan data. B. Data Seperti telah disebutkan di atas bahwa pada dasarnya suatu penelitian itu selalu berhubungan dengan data. Oleh karena itu ada aktivitas pengumpulan data dan bahkan data yang diperlukan menentukan cara pengumpulan data. Data dalam suatu penelitian adalah catatan catatan berupa fakta yang diperoleh dalam kegiatan pengumpulan data. Data tersebut harus tepat dan cukup sehingga dapat mengantarkan seorang peneliti pada perumusan kesimpulan yang baik dan benar. Ketepatan dan kecukupan data dalam suatu penelitian dipengaruhi banyak faktor, seperti misalnya tingkat pemahaman peneliti terhadap masalah yang diteliti, alat yang digunakan dalam pengumpulan data, cara pengumpulan data dan dengan sendirinya pemahaman terhadap data itu sendiri. Sehubungan dengan hal itu ada baiknya kita bicarakan secara singkat tentang data dalam kaitannya dengan suatu penelitian. Ada beberapa pengelompokan data yang menurut beberapa penulis disebutkan dengan cara berbeda walaupun intinya sama (Hadari Nawawi, 1992, Sutrisno Hadi, 1973, Soeratno, 1988). Dalam hal ini pengelompokan data akan dijelaskan berdasarkan(1) jenis, (2)sumber, dan (3) cara memperolehnya. 1. Jenis Data Berdasarkan jenis (atau sering disebut sifat), data dalam suatu penelitian bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu (a) data kuantitatif dan (b) data kualitatif. a. Data kuantitatif adalah data yang ditunjukkan dalam bentuk angka atau numerik yang merupakan hasil penghitungan secara matematik dan dapat diukur secara langsung. Untuk memperjelas hal ini berikut diberikan suatu ilustrasi. Seorang guru ingin mengetahui rata-rata tinggi badan siswanya. Diperoleh catatan ada siswa yang tingginya 150 cm, 155 cm, 165 cm, 170 cm, dan seterusnya sampai semua tinggi badan Penyusunan Instrumen - 2 -

5 siswa diketahui dan dicatat. Catatan tinggi badan yang dinyatakan dengan angka-angka tersebut merupakan data kuantitaif. Contoh data kuantitatif lain adalah jumlah guru, jumlah pegawai, jumlah siswa mengulang kelas, dan lain-lain. b. Data kualitatif adalah data yang menunjukkan mutu atau kualitas dari sesuatu, dapat berupa keadaan, proses, kejadian/peristiwa dan sebagainya yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata. Jadi data kualitatif lebih merupakan wujud kata-kata dari pada deretan angka-angka. Contoh pernyataan dalam bentuk perkataan yang menunjukkan data kualitatif adalah: jumlah anak putus sekolah meningkat, orang tua sekolah tersebut miskin, rerata NEM SD di Kabupaten A merosot, dan lain-lain. 2. Sumber Data Sumber data pada dasarnya berhubungan dengan dimana data dapat diperoleh. Secara umum sumber data dikelompokkan menjadi (a) sumber data berupa pribadi-pribadi/seseorang dan (b) sumber data berupa dokumen/ benda yang berupa naskah, laporan, buku harian dan lainnya. 3. Cara Memperoleh Data Ditinjau dari cara memperolehnya maka data dapat dibedakan menjadi (a) data primer dan (b) data sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh oleh suatu organisasi atau perorangan dalam bentuk yang sudah jadi, seperti misalnya berupa dokumen dan publikasi. Penyusunan Instrumen - 3 -

6 II TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA Pada Bab II ini dijelaskan teknik pengumpulan data dan alat pengumpulan data. Secara lengkap diuraikan di bawah ini. A. Teknik Pengumpulan Data Ada beberapa teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian, yaitu: 1. Teknik Komunikasi Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis antara pengumpul data dengan pihak pemberi data. Dalam teknik ini terjadi proses bertanya/meminta data dan menjawab/memberi data. Teknik ini dibedakan menjadi: a. Teknik komunikasi langsung; dilakukan dengan mengadakan kontak langsung secara lisan (face to face relationship) antara pengumpul data dengan pemberi data. Teknik ini sering disebut dengan teknik wawancara. b. Teknik komunikasi tidak langsung; dilakukan dengan kontak tidak langsung antara pengumpul data dengan pemberi data, tetapi melalui alat lain yang pada umumnya berbentuk pertanyaan tertulis untuk dijawab oleh pemberi data. Teknik ini sering disebut dengan teknik kuesioner. Dalam teknik komunikasi ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu (a) bahasa dan (b) pendekatan. Penggunaan bahasa yang baik, jelas, menarik dan sopan akan sangat membantu keberhasilan teknik ini. Begitu pula pengumpul data sendiri hendaknya mempunyai sikap yang tidak membuat pemberi data merasa tidak senang. Pengumpul data perlu bersikap sopan dan simpatik yang dapat menimbulkan kedekatan dengan pemberi data. Secara rinci teknik wawancara dan teknik kuesioner akan dijelaskan pada Bab III dan Bab V. Penyusunan Instrumen - 4 -

7 2. Teknik Observasi/Pengamatan Teknik pengumpulan data ini dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan gejala-gejala (data) yang tampak pada objek penelitian. Teknik ini juga dilakukan secara langsung maupun tidak secara langsung serta dengan partisipasi. Rincian tentang hal ini ada pada Bab IV. 3. Teknik Pengukuran Teknik ini digunakan untuk mengetahui tingkat atau derajat aspek atau bidang tertentu yang diukur kemudian dibandingkan dengan suatu norma ideal yang relevan dengan maksud penelitian. Dibidang pendidikan, teknik ini misalnya dilakukan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar yang dalam pelaksanaannya dilakukan melalui tes. 4. Teknik documenter Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan bahan-bahan tertulis sebagai dokumen dan juga bentuk lainnya seperti buku-buku, koran, majalah dan lainnya yang sejenis. Data tertulis itu diklasifikasikan dan dibuat kategorinya agar dapat dimanfaatkan untuk memecahkan masalah penelitian. Contoh penggunaan teknik ini misalnya adalah dalam studi tentang perkembangan kurikulum SD di Indonesa. Pada penelitian seperti ini pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan telahan pedoman kurikulum SD dari tahun ke tahun untuk mendapat data tentang perubahan dan perkembangan yang sudah terjadi. Berkaitan dengan teknik pengumpulan data, sesuai dengan tujuan penulisan buku ini dalam Bab-Bab berikutnya akan diuraikan tentang tehnik pengumpulan data dengan (a) wawancara, (b) kuesioner dan (c) observasi. B. Alat pengumpul data Alat untuk mengumpulkan data sering disebut dengan instrument. Bentuk alat pengumpul data tersebut sangat erat hubungannya dengan teknik pengumpulan data yang digunakan. Dalam pelaksanaan sering juga digunakan dua alat pengumpul data untuk mendapat suatu data yang diinginkan. Dengan kata lain, sering ada Penyusunan Instrumen - 5 -

8 penggabungan penggunaan alat pengumpul data untuk mendapatkan data yang lebih komprehensif. 1. Alat pengumpul data dalam bentuk catatan Berbagai bentuk catatan digunakan mulai dari lembaran/buku catatan yang sederhana (disebut anecdotal record dan incidental record) sampai dengan catatan yang sudah diberi rambu-rambu yang disebut dengan check list. Anecdotal record adalah alat untuk mencatat kejadian/gejala yang muncul seketika dan perlu segera dicatat. Sedangkan incidental record pada dasarnya sama dengan anecdotal record hanya pemanfaatannya pada waktu-waktu tertentu, misalnya setiap 3 jam, 1 hari, dll. Selanjutnya checklist digunakan untuk mencatat data yang rincian gejala atau unsur yang ingin diketahui telah disusun secara teratur dalam suatu daftar. Pengumpul data tinggal membubuhkan tanda chek (misalnya dengan tanda V) setiap gejala yang diamati muncul atau terjadi. Catatan ini pada umumnya digunakan dalam teknik pengumpulan data komunikatif/wawancara dan pengamatan/ observasi. 2. Alat pengumpul data: kuesioner Kuesioner merupakan daftar pertanyaan yang sudah atau belum diberi alternatif jawabannya. Penggunaan alat penelitian ini sangat popular karena relative mudah dilakukan dan bisa masuk dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. 3. Alat pengumpul data dengan menggunakan kartu ikhtisar, kartu kutipan, kartu ulasan Alat ini digunakan dalam pengumpulan data dengan tehnik dokumenter. Pada kartu-kartu tersebut pada umumnya dicantumkan sumber/nama dokumen yang bersangkutan. 4. Alat pengumpul data dengan berbagai jenis tes Tes pada umumnya diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis dalam dirinya. Aspek psikologis itu dapat berupa kecerdasan, sikap, minat, bakat, dan lain-lain. Penyusunan Instrumen - 6 -

9 III TEKNIK PENGUMPULAN DATA DENGAN WAWANCARA Bab III akan diuraikan tentang langkah-langkah membuat instrument penelitian. Isinya antara lain membuat butir-butir pertanyaan, merakit instrument, dan mengukur validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan kualitas instrumen penelitian Secara lengkap diuraikan di bawah ini. Dalam penelitian kuantitatif, instrumen atau alat pengumpul data kadang-kadang tidak perlu dibuat sendiri, karena telah tersedia instrumen baku untuk mengumpulkan data variabel-variabel tertentu, sepanjang teori/ konsep yang digunakan sebagai landasan penyusunan instrumen tersebut sesuai dengan teori/ konsep yang diacu dalam penelitian kita. Namun bila tidak ada instrumen baku, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1. Membuat butir-butir pertanyaan, 2. Merakit instrument, 3. Mengukur validitas dan reliabilitas. A. Membuat Butir-butir Pertanyaan Menulis butir-butir instrumen dapat berbentuk pernyataan atau pertanyaan. Perumusan isi pertanyaan harus jelas dan sederhana sehingga mudah dipahami pengisi instrument (responden). Ada beberapa hal yang harus dihindari, yakni: 1. Penggunaan kata-kata/ bahasa yang tidak sesuai dengan kemampuan responden, seperti pengunaan jargon-jargon teknis tertentu, 2. Penggunaan kalimat-kalimat yang menggiring ke arah jawaban tertentu (leading question), 3. Penggunaan kalimat-kalimat yang tidak jelas relevansinya dengan indikator penelitian, 4. Penggunaan kalimat-kalimat yang mengandung makna ganda sehingga membingungkan (double barreled question), 5. Penggunaan kalimat-kalimat yang panjang sehingga sulit untuk dimengerti. Penyusunan Instrumen - 7 -

10 B. Merakit Instrumen Dalam pengemasan butir-butir pertanyaan menjadi suatu perangkat instrument yang rapih dan siap digunakan, peneliti hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: 1. Menata urutan butir-butir pertanyaan/ pernyataan secara logis, serta mengalir dari pertanyaan yang mudah ke pertanyaan yang sulit dan dari pertanyaan yang umum ke pertanyaan yang sensitive, 2. Memberikan penjelasan tentang tata cara mengisi pertanyaan (seperti apakah jawaban dilingkari/ disilang, diisi atau diberi tanda centang), 3. Memberikan kata pengantar yang antara lain berisi tentang tujuan penelitian, penyelenggara penelitian), 4. Mencetak dan mendesain tampilan daftar pertanyaan sedemikian rupa sehingga rapih dan menarik untuk dijawab responden. C. Mengukur validitas dan reliabilitas untuk mendapatkan kualitas instrumen penelitian Kualitas instrumen penelitian mempengaruhi kualitas data yang dikumpulkan. Pada penelitian kebijakan, kebenaran dan kualitas usulan kebijakan dan juga dapat berarti kebenaran dan kualitas kebijakan pimpinan, sangat tergantung dari data yang digunakan. Oleh sebab itu kualitas instrumen secara tidak langsung berpengaruh kepada kualitas kebijakan yang ditetapkan. Dengan ini maka jelas bahwa kualitas instrumen merupakan faktor yang sangat penting pada penelitian kebijakan. Secara teknis, ukuran berkualitas suatu instrumen dilihat dari dua hal, yaitu validitas dan reliablitas. 1. Kualitas Instrumen Penelitian Kualitas alat pengumpul data mempengaruhi kualitas data yang dikumpulkan. Pada penelitian kebijakan, kebenaran dan kualitas usulan kebijakan dan juga dapat berarti kebenaran dan kualitas kebijakan pimpinan, sangat tergantung dari data yang digunakan. Oleh sebab itu kualitas instrumen secara tidak langsung berpengaruh kepada kualitas kebijakan yang ditetapkan. Dengan ini maka jelas bahwa kualitas instrumen merupakan faktor yang sangat penting pada penelitian kebijakan. Berturut-turut berikut ini disajikan secara singkat bahasan tentang faktor-faktor yang menentukan kualitas data dan cara praktis dan sederhana yang lazim digunakan dalam menguji instrumen guna meningkatkan kualitasnya. Penyusunan Instrumen - 8 -

11 2. Faktor Penentu Kualitas Instrumen Kualitas instrumen ditentukan oleh dua hal, yaitu validitas, dan reliabilitas. Validitas instrumen penelitian adalah kemampuan instrumen tersebut untuk mengukur sesuatu yang hendak diukur (valid = sah). Misalnya, sebatang meteran kayu (sebatang kayu panjangnya satu meter dengan skala sampai tingkat sentimeter) valid sebagai instrumen untuk mengukur panjang rumah (katakan, sembilan setengah meter). Namun demikian kemampuan untuk mengukur sesuatu yang akan diukur tersebut tergantung kepada apa yang akan diukur. Dengan kata lain, instrumen yang valid untuk mengukur suatu variabel belum tentu valid untuk mengukur variabel yang lain. Dengan contoh yang sama maka meteran tersebut tidak valid untuk mengukur lebar celah antara kedua kutub busi, yang misalnya berjarak 2 milimeter. Reliabilitas instrumen penelitian adalah tingkat kekonsistenan dan ketepatan hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut (reliable = dapat dipercaya). Instrumen penelitian kebijakan harus menunjukkan hasil yang relatif sama ketika pengukuran diulang atau pengukuran terhadap kelompok lain yang memang kurang lebih sama. Berikut adalah contoh sebuah pertanyaan dari instrumen yang tidak akan memberikan hasil yang konsisten. 1. Seberapa jauh jarak dari pemukiman penduduk ke SD terdekat? (a) Sepelemparan batu (b) Dekat (c) Perjalanan sehari Pada contoh di atas, kita sering salah persepsi terhadap arti dekat yang diberikan oleh penduduk desa. Mereka menjawab pertanyaan kita bahwa jarak ke balai desa adalah dekat, tetapi setelah kita jalani selama dua jam jalan kaki belum sampai juga. Dalam kasus ini, dekat tidak memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila ditanyakan oleh orang yang berbeda. Oleh karena itu seharusnya menggunakan pengukuran yang jelas satuannya, misalnya 100 m, 300 m dan seterusnya. 3. Cara Praktis Menguji Kualitas Instrumen Terdapat berbagai cara untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, dari yang rumit dan canggih sampai ke yang praktis dan sederhana. Cara yang praktis dan sering digunakan adalah dengan Penyusunan Instrumen - 9 -

12 mengujicobakan instrumen tersebut terhadap kelompok kecil yang serupa dengan calon responden penelitian. Namun demikian, masih ada cara yang lebih praktis sebelum ujicoba terhadap kelompok kecil tersebut dilakukan, yaitu meminta pendapat/pandangan atau reviu dengan teman-teman sendiri. Reviu dengan teman-teman ini digunakan untuk meningkatkan kualitas instrumen sebelum dicobakan kepada kelompok kecil, yang jelas makan waktu dan biaya. Reviu dengan teman ini sekedar melengkapi dan tidak dapat menggantikan ujicoba kepada kelompok kecil yang serupa dengan calon responden tersebut. Hasil ujicoba kemudian diperiksa untuk mengetahui apakah responden dapat menjawab pertanyaan, lalu kalau dapat menjawab apakah jawaban yang diberikan telah sesuai dengan yang diinginkan. Setelah hasil ujicoba dianalisis, instrumen tersebut mungkin perlu perbaikan. Setelah diperbaiki, instrumen perbaikan tersebut perlu dicobakan lagi kepada kelompok kecil yang lain yang juga serupa dengan calon responden. Dalam analisis hasil ujicoba perlu dilihat apakah hasil pengukuran memang ternyata mengukur sesuatu yang hendak diukur. Contoh berikut berasal dari pertanyaan tentang latarbelakang responden. Pertanyaan-pertanyaannya a.l. adalah: 1. Umur? 2. Jenis kelamin? 3. Status? Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut jawaban yang diberikan kemungkinan dapat berupa: sudah tua (umur), besar dan panjang (jenis kelamin), dan menganggur (status). Analisis validitas menyatakan bahwa pengukuran tidak menghasilkan sesuatu yang hendak diukur. Dari pertanyaan tentang jenis kelamin diharapkan dijawab dengan pria, atau wanita dan dari status diharapkan dijawab dengan menikah atau belum menikah. Dengan ini maka kedua pertanyaan tersebut tidak mengukur sesuatu yang ingin diukur oleh peneliti, sehingga data yang diperoleh salah sama sekali. Analisis reliabilitas memperlihatkan unsur ketepatan jawaban belum diperoleh dari pertanyaan tentang umur, karena sebetulnya yang diinginkan adalah umur yang pasti berapa tahun. Sudah tua dapat memberikan penafsiran tentang usia seseorang dalam satuan tahun yang berbeda-beda. Selanjutnya, unsur kekonsistenan ditinjau dengan membandingkan jawaban Penyusunan Instrumen

13 dari responden yang satu dengan responden yang lain. Sebagai contoh, pada pertanyaan tentang umur, responden yang lain menjawab bahwa ia adalah agak tua. Dalam hal ini jawaban yang diperoleh dapat dianggap tidak konsisten karena tua, dapat terdiri dari agak tua, tua, dan sangat tua. Apakah sudah tua pada jawaban pertama mengacu kepada tua pada jawaban ke dua? Tidak ada sumber informasi yang dapat membantu memilih jawaban yang dimaksud sehingga unsur kekonsistenan, khususnva dalam kasus ini adalah skala yang digunakan, tidak terpenuhi. Dari hasil ujicoba dan analisis yang mengikutinya, diperoleh penyempurnaan berikut. 1. Umur?. tahun. 2. Jenis kelamin? Pria / wanita 3. Status perkawinan? Menikah / belum menikah Setelah diujicoba lagi, maka analisis validitas masih belum memuaskan karena jawaban responden adalah sebagai berikut Reponden 1 1. Umur? 24 tahun. 2. Jenis kelamin? Pria / wanita 3. Status perkawinan? Menikah/ belum menikah Responden 2 1. Umur? 35 tahun 2. Jenis kelamin? Pria / wanita 3. Status perkawinan? Menikah / belum menikah Data Yang meragukan adalah apakah kedua responden tersebut semuanya wanita, ataukah yang pertama wanita dan yang kedua pria? Demikian juga dengan status perkawinannya. Peneliti tidak dapat memperoleh dasar yang kuat untuk menetapkan bahwa responden ke dua adalah pria yang sudah menikah, mungkin saja ia adalah wanita yang belum menikah. Melihat hasil ujicoba ke dua yang semacam itu maka, perbaikan yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Umur?. tahun. 2. Jenis kelamin? Pria/wanita (lingkari pilihan yang sesuai). 3. Status perkawinan? Menikah/belum menikah (lingkari pilihan yang sesuai). Penyusunan Instrumen

14 Setelah diuji coba lagi, jawaban yang diperoleh adalah sebagai berikut: Reponden 7 1. Umur? 44 tahun. 2. Jenis kelamin? Pria / wanita (lingkari pilihan yang sesuai). 3. Status perkawinan? Menikahlbelum menikah (lingkari pilihan yang sesuai). Responden Umur? 49 tahun. 2. Jenis kelamin? Pria/wanita (lingkari pilihan yang sesuai). 3. Status perkawinan? Menikahl belum menikah (lingkari pilihan yang sesuai). Mengapa peneliti tidak memperoleh data tentang status perkawinan dari responden 7 dan 22? Apakah kejadian serupa dalam pengumpulan data yang sebenarnya nanti dibiarkan saja (dan risikonya adalah semua data dari responden-responden semacam itu tidak digunakan?). Mengapa reponden tersebut tidak menjawab pertanyaan status perkawinan? Ternyata alasannya adalah karena pilihan yang disediakan tidak lengkap sehingga mereka tidak dapat memilih. Responden 7 ternyata sudah hidup sendiri lagi dan responden 22 ternyata memang telah memutuskan tidak akan menikah selamanya. Dengan demikian seharusnya dalam pilihan jawaban status perkawinan terdapat janda serta duda. Untuk mengakomodasikan jawaban responden 22 dapat ditambah tidak menikah. Penyusunan Instrumen

15 DAFTAR PUSTAKA Keppel, G Design & Analysis: A Reseacher s Handbook. New Jersey, Prentice-Hall Oppenheim, A. N Questionnaire Design and Attitude Measurement. New York, Basic Book, Inc. Thorndike, R. L Applied Psychometrics. Boston, Houghton Mifflin Co. Penyusunan Instrumen

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN KEBIJAKAN

PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN KEBIJAKAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN KEBIJAKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN KEBIJAKAN DAFTAR ISI I PERSIAPAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENELITIAN...1 A.

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Metodologi Penelitian: Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Definisi Metode pengumpulan data adalah

Lebih terperinci

Dewi Gayatri, M.Kes.

Dewi Gayatri, M.Kes. Dewi Gayatri, M.Kes. Observasi Wawancara Angket Test Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan cara tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara Bentuk Observasi non sistematis (tanpa instrumen) Observasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, yang memiliki langkah-langkah yang sistematis, Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tumbihe. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai bulan November tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Mengacu pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Mengacu pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian a. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Sugiyono (2014:3) metode penelitian diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada peneitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Kasiram (Kuntjojo, 2009) mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu

Lebih terperinci

Artikel untuk Critical Appraisal:

Artikel untuk Critical Appraisal: Artikel untuk Critical Appraisal: 1. Arnetz JE, Hoglund AT, Arnetz BB et al. (2008). Development and evaluation of questionnaire for measuring patient views of involvement in myocardial infarction care.

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN HIPOTESIS. Pertemuan 9

SOAL-SOAL LATIHAN HIPOTESIS. Pertemuan 9 HIPOTESIS Pertemuan 9 01. Cara pengujian hipotesa tergantung dari : a. Prosedur penelitian b. Metode dan desain yang digunakan c. Masalah penelitian d. Tehnik penelitian 02. Kalimat di bawah ini mana yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Kualitatif Setiap penelitian yang dilakukan baik itu menggunakan metode kualitatif ataupun kuantitatif, selalu akan berangkat dari sebuah masalah. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas permainan ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di BMT Fajar Bandar Lampung yang beralamat di jalan Ki Maja Way Halim Bandar Lampung 3.2. Jenis Penelitian Menurut Burhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan penelitian, hal ini diperlukan oleh peneliti agar dapat menjelaskan maksud dari penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan multimedia interaktif sebagai pendukung pembelajaran membaca bagi anak disleksia tingkat sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, di mana penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai suatu gejala yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Experimental Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari perbedaan perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Supaya penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka haruslah terlebih dahulu menentukan metode penelitian yang akan digunakan secara tepat,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I 37 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I program keahlian Tekstil Kriya di SMK N 5 Yogyakarta merupakan penelitian deskriptif,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Metode pada dasarnya berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut Muhammad Ali (1985:120), adalah: Metode yang digunakan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian yang akan digunakan selama penelitian berlangsung, serta cara pengambilan sampel, jenis dan sumber data dan analisis-analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 2 Rancapanggung subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN 2 Rancapanggung. Penarikan sampel dilakukan tidak

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA

MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA Fitriani *1, Wiwik Novitasari 2 1,2 Program Studi Pendidikan a, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1,2

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Metode ini memadukan penelitian dan pengembangan secara

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN

BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunahkan pendekatan kuantitatif seperti yang dijelaskan oleh Arikunto bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan

Lebih terperinci

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 ASESMEN DALAM BK PPT 3 1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014 1 KOMPETENSI DAN INDIKATOR Memahami pengertian,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Ari Kunto (1998:15), variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan tempat di mana

Lebih terperinci

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan

Tabel 3. 1 Subjek Penelitian No. Subjek Bidang Jumlah 01. Pengelola Bidang Pengembangan DIKLAT 6 Bidang Pendidikan dan Pelatihan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di badan pendidikan dan pelatihan daerah Provinsi yang beralamat di Jalan Windu No. 26 Kota Bandung. Peneliti memilih penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran,

Lebih terperinci

INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN

INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN A. Pengertian Indikator Penelitian 1. Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau keterangan. 2. Indikator sebagai alat atau petunjuk untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu penelitian. Dalam suatu penelitian perlu memutuskan metode mana yang akan dipakai, hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Dipilihnya pendekatan kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan subjek populasi atau sampel penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini berlokasi di yang beralamat di jalan Ir.H.Djuanda 81/17 Bandung. 2. Populasi Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 76 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen dengan pendekatan komparatif. Penelitian eksperimen yaitu suatu

Lebih terperinci

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN

PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : CANDRAGIRI AJI RUSDIAWAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Sekolah Dasar Negeri 3 Ciamis yang beralamat di Jalan Jl. Jendral Sudirman No. 32, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana pada awal perkembangannya. Hasan (2008 : 207)

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana pada awal perkembangannya. Hasan (2008 : 207) 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif sebagaimana pada awal perkembangannya. Hasan (2008 : 207) mengemukakan bahwa model Stake

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5)

III. METODE PENELITIAN. merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Menurut azwar (2005 : 5) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian berdasarkan pendekatan analisisnya dapat diklasifisikan kedalam dua jenis yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Dan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Populasi merupakan bagian terpenting dari sebuah penelitian. Arikunto (2010, hlm. 173) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Langkah-langkah dalam membuat penelitian ini dilakukan dengan model pengembangan

Lebih terperinci

METODE-METODE PENGUMPULAN DATA

METODE-METODE PENGUMPULAN DATA METODE-METODE PENGUMPULAN DATA 1 Metode-metode Pengumpulan Data I. Sumber-sumber Data II. Metode-metode pengumpulan data III. Desain Pertanyaan 2 Sumber-sumber Data Sumber data dalam penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini a. merupakan Jenis Penelitian penelitian kuantitatif dengan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai berikut : Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai a. Pada gambar 4.12 saran dari validator adalah perlu direvisi pada covernya yaitu dengan menambahkan intansi pendidikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini berlangsung selama tiga bulan, yaitu sejak Juni 2008 sampai September 2008 dilakukan di daerah tujuan wisata Jakarta Timur. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Waktu Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang menjadi objek penelitian adalah sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan strategi umum yang digunakan untuk menjawab persolan persoalan dalam penelitian ini. Hal hal yang dilakukan dalam penelitian ini pertama tama melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional kuantitatif. Penelitian korealasional kuantitatif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jalan Setiabudi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh mahasiswa Teknik Boga

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh mahasiswa Teknik Boga BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di restoran non formal yang ada di Yogyakarta yang digunakan sebagai tempat praktek industri oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan langkah atau cara yang dilakukan peneliti dengan maksud untuk memperoleh data. Menurut Sugiyono (2009:3), Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara untuk menguasai suatu tujuan penelitian. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan lokasi penelitian Adapun lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi Penelitian

Bab III. Metodologi Penelitian Bab III Metodologi Penelitian Bab ini akan menunjukkan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Secara khusus, penelitian ini akan dilakukan terhadap industri fesyen. Bab ini mencakup metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA 3.1 Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian 3.1.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan pada konsumen tetap santika hotel, khususnya terhadap pemegang kartu Santika Important Person

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan secara matang dalam rangka untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu menemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode 44 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan teoritis dan empiris dalam penelitian sangatlah diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul diatas, penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dikategorikan sebagai jenis penelitian kuantitatif karena data penelitian berupa angka dan analisisnya menekankan pada data numerikal

Lebih terperinci

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA. Halaman Judul Judul penelitian dibuat singkat, jelas dan menunjukkan masalah yang diteliti serta tidak membuka peluang penafsiran yang beraneka ragam (judul mencerminkan inti dari karya tulis tersebut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian sangat diperlukan suatu metode yang sesuai dengan masalah yang akan diteliti, sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai dengan yang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN 32 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Sehubungan dengan masalah yang ingin penulis ungkapkan tentang Kualitas Interaksi Sosial Atlet Kata Karate Nomor Kata Beregu Kabupaten Cianjur, maka

Lebih terperinci

KATEGORI PROGRAM KKN

KATEGORI PROGRAM KKN KATEGORI PROGRAM KKN PROGRAM KEILMUAN : Terdiri dari 2 program. Contoh : Pelatihan pembuatan minyak gosok PROGRAM MULTI DISIPLIN : Minimal dikerjakan 3 fakultas, terdiri dari 2 program multi disiplin,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK. Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan bahwa: BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis butir soal Ujian Akhir Semester Genap Mata Diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK Muhammadiyah Gamping dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan peneliti adalah penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada metodologi kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan strategi Exploratoris Sekuensial.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan strategi Exploratoris Sekuensial. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan strategi Exploratoris Sekuensial. Strategi ini diawali dengan pengumpulan dan analisis data kualitatif pada tahap pertama, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang menyatukan secara logis segala upaya untuk sampai kepada penemuan, pengetahuan dan pemahaman tentang sesuatu yang dituju atau diarah secara tepat. Setiap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian evaluasi.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian evaluasi. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian evaluasi. Menurut Arikunto (2010;36), penelitian evaluasi diterapkan pada objek-objek jika ingin mengungkapkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian survey dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menggunakan jenis penelitian survey karena dalam pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas butir-butir soal Ujian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas butir-butir soal Ujian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kualitas butir-butir soal Ujian Akhir Semester Genap mata diklat Dasar-Dasar Mesin kelas X SMK Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah aspek yang sangat penting dan besar pengaruhnya terhadap berhasil tidaknya suatu penelitian, terutama untuk mengumpulkan data. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti. Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian kemudian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif, sebuah penelitian dengan menggunakan metode kuantitatif menghasilkan data berupa angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang makanan lauk pauk dan sayuran tradisional di SMA N 11 Yogyakarta, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. khusus yang di sebut dengan metode dan bentuk penelitian.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. khusus yang di sebut dengan metode dan bentuk penelitian. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian Dalam kegiatan penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang pasti berkaitan dengan pengumpulan data. Data yang di peroleh di gunakan sebagai

Lebih terperinci

Manfaat Metode Penelitian

Manfaat Metode Penelitian Metode Penelitian Pengertian Metodologi Penelitin: Merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan penedekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif ini, untuk melihat suatu gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sutedi (2009:16) penelitian adalah suatu proses yang dilakukan berdasarkan pada langkah kerja ilmiah secara teratur, sistematis dan logis dalam upaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Istilah penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (dalam Lexy,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, karena dalam memberikan gambaran atas suatu peristiwa atau gejala menggunakan alat bantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi

BAB III METODE PENELITIAN. Pabundu Tika, 2005:12). Desain penelitian bertujuan untuk memberi BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rencana tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tingkat metodologi, sejak awal pertumbuhan ilmu-ilmu sosial sudah dikenal ada dua mazhab penelitian sosial. Dalam konteks ini Sanapiah Faisal membaginya menjadi 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian

3 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian mengenai minat mahasiswa untuk menjadi guru ini dilaksanakan di kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Sipil yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

Teknik Pengumpulan Data. Prepared By : Dr. Mustakim, MM.

Teknik Pengumpulan Data. Prepared By : Dr. Mustakim, MM. Teknik Pengumpulan Data Prepared By : Dr. Mustakim, MM. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket (Questionnaire) a). Angket Terbuka (angket tidak berstruktur) ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana

Lebih terperinci