MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA"

Transkripsi

1 MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA DI SD IT FAZA AZKIA Fitriani *1, Wiwik Novitasari 2 1,2 Program Studi Pendidikan a, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 1,2 Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan, Jl. Sutan Moh. Arief No.32 Padangsidimpuan, (0634) *1 fi3ani.hrp@gmail.com, 2 Vita.mpd@gmail.com ABSTRAK Komunikasi dimaknai sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu. Standar komunikasi menitik beratkan pada pentingnya dapat berbicara, menulis, menggambarkan dan menjelaskan konsep-konsep. Alasan penting mengapa komunikasi perlu ditumbuh kembangkan karena matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir, alat bantu menemukan, menyelesaikan masalah, mengambil kesimpulan, tetapi sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran. Dalam pencapain keberhasilan tersebut ialah dengan menggunakan model pembelajaran koperatif. Model ini merupakan strategi pengajaran efektif dalam meningkatkan prestasi dan sosialisasi siswa sekaligus turut berkontribusi bagi perbaikan sikap dan persepsi mereka tentang begitu pentingnya belajar dan bekerja sama, termasuk bagi pemahaman mereka tentang teman-temannya yang berasal dari latar belakang etnis yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif dibandingkan dengan pembelajaran langsung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen. Berdasarkan analisis penelitian ini menghasilkan rata-rata tes kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koperatif lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung. Berdasarkan Hasil yang diperoleh maka model pembelajaran koperatif sangat sesuai digunakan dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematik, sehingga diharapkan model pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan matematika yang lain. Kata Kunci: Model Pembelajaran, Koperatif, Komunikasi PENDAHULUAN Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengkondisikan seseorang untuk belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006) belajar merupakan peristiwa sehari- hari di sekolah. Belajar merupakan hal yang kompleks. Kompleksitas tersebut dapat dipandang dari dua subjek, yaitu dari siswa dan guru. Dari segi siswa belajar dialami sebagai suatu proses, sedangkan dari segi guru proses belajar tersebut tampak sebagai perilaku belajar tentang sesuatu hal. Kemampuan yang harus dicapai dalam pembelajaran matematika yaitu meliputi: (1) kemampuan pemecahan masalah, (2) kemampuan komunikasi, (3) kemampuan koneksi, (4) kemampuan penalaran, dan (5) kemampuan refresentasi. Salah satu dari lima kemampuan matematik yang harus dicapai yaitu kemampuan komunikasi. Menurut Abdulhak (Ansari, 2009), komunikasi dimaknai sebagai proses penyampaian pesan dari pengirim pesan kepada penerima pesan melalui saluran tertentu untuk tujuan tertentu. Standar komunikasi menitik beratkan pada pentingnya dapat berbicara, menulis, menggambarkan dan menjelaskan konsep-konsep matematika. Baroody (Ansari, 2009) menyebutkan sedikitnya ada dua alasan penting, mengapa komunikasi dalam pembelajaran matematika perlu ditumbuh kembangkan dikalangan siswa,

2 yaitu matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir, alat bantu menemukan pula, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai aktivitas sosial dalam pembelajaran matematika, matematika sebagai wahana interaksi antar siswa, dan juga antar guru dan siswa. Agar pencapaian kemampuan matematik tersebut sesuai dengan yang diharapkan, maka seorang guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan model perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dalam hal ini, guru harus menarik minat siswa agar lebih tertarik mengikuti pembelajaran yang kita inginkan. Sehingga minat belajar siswa makin meningkat dan bergairah mengikuti pembelajaran. Namun kenyataannya dilapangan berdasarkan observasi peneliti terhadap beberapa sekolah SD, pendidikan yang ada saat ini merupakan pendidikam tradisional. Menurut Ruseffendi (1991) pengajaran tradisional ialah pengajaran pada umumnya yang biasa kita lakukan sehari-hari. pendidikan tradisional dengan sekolah dengar -nya tidak mengenal bahkan sama sekali tidak menggunakan asas aktivitas dalam proses belajar mengajar. Para siswa hanya mendengarkan hal-hal yang disampaikan oleh guru. Padahal pada hakikatnya, proses pendidikan bertujuan untuk membentuk manusia yang cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup serta diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif. Maka penulis memberikan solusi dari masalah tersebut dengan memilih salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa yaitu model pembelajaran koperatif. Adapun alasan peneliti tertarik memilih menggunakan model pembelajaran koperatif yaitu didasari pendapat Johnson, dkk, Johnson dan Johnson, Slavin, dan Sharan (Miftahul Huda, 2011) menunjukkan bahwa model pembelajaran koperatif merupakan strategi pengajaran efektif dalam meningkatkan prestasi dan sosialisasi siswa sekaligus turut berkontribusi bagi perbaikan sikap dan persepsi mereka tentang begitu pentingnya belajar dan bekerja sama, termasuk bagi pemahaman mereka tentang teman-temannya yang berasal dari latar belakang etnis yang berbeda-beda. Mengingat begitu pentingnya meningkatkan kemampuan matematik siswa dalam upaya menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya, maka penulis ingin memberikan sumbangan pemikiran dalam hal kegiatan penelitian, dengan memilih judul penelitian: Model Pembelajaran Koperatif terhadap Kemampuan Komunikasi Siswa di SD IT FAZA AZKIA METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematik siswa melalui pembelajaran koperatif. Rancangan yang digunakan dalam penelitian meliputi empat tahap, yaitu: (1) Tahap penyusunan instrument penelitian, (2) Tahap Validasi instrument (3) tahap uji coba instrument, dan (4) Tahap pelaksanaan eksperimen. Tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah tes kemampuan komunikasi matematik yang berbentuk essay test. Analisis data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Validasi Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Perangkat Pembelajaran dan Instrumen yang dihasilkan divalidasi oleh ahli atau validator. Pada tahap ini, validasi dilakukan terhadap perangkat pembelajaran dengan melihat format, bahasa, isi dan ilustrasi serta kesesuaian dengan model pembelajaran koperatif. Perangkat pembelajaran dan instrumen yang dinilai oleh validator berupa Rencana

3 Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Aktivitas Siswa dan Tes Kemampuan Komunikasi. Berikut adalah penjelasan hasil Validasi dari Validator. 1)Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tabel 1 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Validator yang memberi nilai N Aspek yang Dinilai o Rerata Kriteria Ratarata Aspek Format a. Kejelasan pembagian materi ,0 1b. Sistem penomoran jelas ,5 c. Pengaturan ruang/tata letak ,0 4,375 d. Jenis dan ukuran huruf sesuai ,0 Bahasa a. Kebenaran tata bahasa ,0 b. Kesesuaian kalimat dengan taraf 2 berpikir dan kemampuan membaca ,5 serta usia siswa 4,0 c. Kesederhanaan struktur kalimat ,0 d. Kalimat tidak mengandung arti ganda ,5 e. Kejelasan petunjuk dan arah ,0 Isi a. Kebenaran isi materi dikelompokkan dalam bagian-bagian yang logis ,0 b. Kegiatan guru dan kegiatan siswa dirumuskan secara jelas dan operasional, sehingga mudah ,0 4,625 dilaksanakan oleh guru dalam proses 3 pembelajaran di kelas c. Sesuai dengan pembelajaran kooperatif ,0 d. Kesesuaian urutan materi ,5 Jumlah Rata rata Total 4,33 Hasil Validasi Sangat Baik Berdasarkan hasil perhitungan validasi ahli sebanyak 2 orang terhadap RPP pada tabel 1, komponen-komponen dalam RPP mendapatkan penilaian cukup baik, baik dan sangat baik. Maka hasil perhitungan diperoleh rata-rata total sebesar 4,33 adalah kategori Sangat Baik. 2)Lembar Aktivitas Siswa (LAS) Tabel 2 Hasil Validasi Lembar Aktivitas Siswa (LAS)

4 N o Berdasarkan hasil perhitungan validasi ahli sebanyak 2 orang ahli terhadap Lembar Aktivitas Siswa (LAS) pada tabel 5. 3 di atas, komponenkomponen dalam lembar aktivitas siswa mendapatkan penilaian cukup baik, baik dan sangat baik. Maka dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata total sebesar 4,35. Hasil validasi lembar aktivitas siswa adalah kategori Sangat Baik. 3)Instrumen Penelitian (Tes Kemampuan Komunikasi ) Instrumen yang akan divalidkan oleh validator ahli adalah Pre tes dan Post tes Kemampuan Komunikasi. Soal akan divalidkan berdasarkan kesesuaian isi soal terhadap indikator kemampuan komunikasi matematik serta kompetensi dasar. a. Validasi Pre-Tes Kemampuan Komunikasi Tabel 3 Hasil Validasi Pre Tes Kemampuan Komunikasi No Aspek yang Dinilai Aspek yang dinilai 1 Kejelasan Petunjuk Petunjuk pelaksanaan pada tes kemampuan komunikasi matematik 2 Isi Isi tes kemampuan komunikasi matematik sesuai dengan indikator pencapaian 3 Bahasa a. Kesesuaian tata bahasa dengan taraf berpikir dan kemampuan membaca serta usia siswa Validator yang memberi nilai Rerata Rata-rata Kriteria Aspek Format a. Kejelasan pembagian materi ,5 1b. Sistem penomoran jelas ,0 c. Pengaturan ruang/tata letak ,0 d. Jenis dan ukuran huruf sesuai ,5 Bahasa a. Kebenaran tata bahasa ,0 b. Kesesuaian kalimat dengan taraf berpikir dan kemampuan ,0 2 membaca serta usia siswa 3 c. Kesederhanaan struktur kalimat ,0 d. Kalimat tidak mengandung arti ganda ,0 e. Kejelasan petunjuk dan arah ,0 Isi a. Kebenaran isi materi dikelompokkan dalam bagianbagian ,0 yang logis Validator yang memberi nilai Rerata Kriteri a Ratarata Aspek ,00 4, ,5 4, ,5 b. Kesederhanaan struktur kalimat ,5 4,33 4,0 4,4 4,66 b. Sesuai dengan masalah kontekstual ,0 c. Kesesuaian urutan materi ,0 Jumlah 52,5 13,06 Rata rata Total 4,35 Hasil Validasi Sangat Baik

5 c. Sifat komunikatif bahasa yang digunakan ,0 Jumlah 21,5 12,83 Rata-rata Total 4,276 Hasil Validasi Sangat Baik Berdasarkan hasil perhitungan validasi ahli sebanyak 2 orang ahli terhadap instrumen pre-tes kemampuan komunikasi matematik pada tabel 3 di atas, komponen-komponen dalam instrumen pre-tes kemampuan komunikasi matematik mendapatkan penilaian baik dan sangat baik. Maka dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata total sebesar 4,276. Hasil validasi instrumen pre-tes kemampuan komunikasi matematik mendapat kategori Sangat Baik. b. Validasi Pos-Tes Kemampuan Komunikasi Tabel 4 Hasil Validasi Pos Tes Kemampuan Komunikasi No Aspek yang dinilai Validator yang memberi nilai Rerata Kriteria 1 Kejelasan Petunjuk Petunjuk pelaksanaan pada tes kemampuan komunikasi matematik 2 Isi Isi tes kemampuan komunikasi matematik sesuai dengan indikator pencapaian 3 Bahasa a. Kesesuaian tata bahasa dengan ,0 taraf berpikir dan kemampuan membaca serta usia siswa b. Kesederhanaan struktur kalimat ,0 c. Sifat komunikatif bahasa yang ,0 digunakan ,0 5, ,0 4,0 Ratarata Aspek Jumlah 21 13,00 Rata-rata Total 4,33 Hasil Validasi Sangat Baik Berdasarkan hasil perhitungan validasi ahli sebanyak 2 orang ahli terhadap pos-tes kemampuan komunikasi matematik pada tabel 4 di atas, komponen-komponen dalam pos-tes kemampuan komunikasi matematik mendapatkan penilaian cukup baik, baik dan sangat baik. Maka dari hasil perhitungan diperoleh rata-rata total sebesar 4,33. Hasil validasi pos-tes kemampuan komunikasi matematik mendapat kategori Sangat Baik. 2. Analisis Uji Coba Instrumen Pada uji coba instrumen pre tes dan pos tes peneliti melaksanakannya pada jenjang kelas yang lebih tinggi dari target penelitian yaitu dilakukan di kelas IV SD FAZA AZKIA sebanyak 22 orang siswa. Alasannya karena anak kelas IV SD mempelajari operasi hitung bilangan di kelas III jadi diharapkan dapat membantu pelaksanaan uji coba instrumen. Adapun guna dilaksanakannnya uji coba instrumen ialah untuk melihat validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukaran soal. Dimana syarat soal yang baik ialah soal yang sudah valid, reliabel, daya pembeda dan indeks kesukaran minimal berada pada kategori sedang. Berikut adalah hasil perhitungan uji coba instrumen yang diperoleh: 4,0

6 a. Validitas Tes Tabel 5 Hasil Ujicoba Validitas Pre-Tes dan Pos Tes Komunikasi Jenis Soal Soal r xy t hitung t tabel Hasil Akhir Pre tes Pos Tes nomor 1 0,812 6,237 2,086 Valid 2 0,830 6,657 2,086 Valid 3 0,837 6,854 2,086 Valid 4 0,807 6,129 2,086 Valid Soal r xy t hitung t tabel Hasil Akhir nomor 1 0,663 3,969 2,086 Valid 2 0,793 5,826 2,086 Valid 3 0,635 3,679 2,086 Valid 4 0,803 6,037 2,086 Valid Merujuk pada kriteria pengujian, jika thitung t tabel butir soal valid, dengan melihat kedua tabel di atas maka, hal ini menyatakan bahwa keseluruhan item soal dapat thitung t tabel digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematik siswa pada materi operasi hitung bilangan ditinjau dari validitas tes. b.reliabilitas Tes Suatu alat evaluasi (tes atau non tes) disebut reliabel jika hasil evaluasi relative tetap jika digunakan untuk subjek yang sama. Menurut Arikunto (2012) untuk menentukan koefisien reliabilitas suatu tes bentuk uraian digunakan rumus AlpaBerdasarkan hasil perhitungan terhadap reliabilitas pre tes dan pos tes diperoleh nilai masing-masing 0,83 dan 0,68 dengan kategori sangat tinggi dan tinggi sehingga dapat disimpulkan bahwa soal pre tes dan pos tes layak digunakan. c. Indeks Kesukaran dan Daya Pembeda Tabel 6 Kesimpulan IK dan DP Pre-Tes dan Pos Tes Komunikasi Jenis Soal Pre Tes No.Soal IK Kategori DP Kategori 1 0,46 Sedang 0,47 Cukup 2 0,48 Sedang 0,55 Cukup 3 0,45 Sedang 0,48 Cukup 4 0,55 Sedang 0,46 Cukup No.Soa IK Kategori DP Kategori l Pos Tes 1 0,62 Sedang 0,26 Cukup 2 0,60 Sedang 0,27 Cukup 3 0,67 Sedang 0,25 Cukup 4 0,61 Sedang 0,30 Cukup Berdasarkan hasil perhitungan tabel 6 di atas maka IK dan DP untuk instrumen pre tes dan pos tes berada pada kategori sedang dan cukup maka instrumen sudah bisa digunakan untuk penelitian selanjutnya. 3. Analisis Kuasi Eksperimen Penelitian ini dilaksanakan 4 kali pertemuan, sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat, serta 2 kali pertemuan untuk pre tes dan

7 pos tes. Kelas penelitian adalah kelas III-A sebagai kelas kontrol dan III-B sebagai kelas eksperimen SD IT FAZA AZKIA. Pada kegiatan ini peneliti juga bertindak sebagai guru dalam menerapkan model pembelajaran koperatif yang telah dibuat. Dalam proses pembelajaran, siswa dikelompokkan menjadi 4-5 orang satu kelompok, yang terdiri dari 1 orang siswa kelompok atas, 2 orang siswa kelompok tengah, dan 1-2 orang siswa kelompok bawah. Pengelompokan siswa atas, tengah dan bawah berdasarkan nilai semester genap kelas II dan wawancara atau konsultasi dengan guru matematika yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa rata-rata kemampuan siswa setiap kelompoknya relatif sama. 1)Hasil Pre Tes Kemampuan Komunikasi Hasil instrumen pre tes kemampuan komunikasi matematik digunakan untuk mengetahui bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki kemampuan komunikasi matematik yang tidak berbeda. Hasil penelitian meliputi : deskripsi kemampuan komunikasi matematik minimum maximum mean eksperimen kontrol Gambar 1 Penguasaan Pre Tes Kemampuan Komunikasi pada kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari gambar 1 terlihat bahwa skor rata-rata kedua kelas tidak berbeda secara signifikan, hal ini memberikan gambaran bahwa hasil pre tes kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen tidak berbeda jauh dengan siswa kelas kontrol, skor rata-rata di kelas eksperimen 16,62 sedikit lebih tinggi daripada di kelas kontrol 15,14. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa rata-rata pre tes kemampuan komunikasi matematik siswa di kelas eksperimen tidak berbeda dengan siswa di kelas kontrol. 2)Hasil Penelitian tentang Pos Tes Kemampuan Komunikasi Hasil penelitian pos tes kemampuan komunikasi matematik diperoleh setelah keseluruhan proses pembelajaran selama penelitian selesai, baik dikelas eksperimen dan di kelas kontrol. Hasil penelitian komunikasi matemati meliputi : deskripsi kemampuan komunikasi matematik.

8 minimum maximum mean eksperimen kontrol Gambar 2 Penguasaan Pos Tes Kemampuan Komunikasi pada kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari gambar 2 terlihat bahwa skor maksimal kemampuan komunikasi matematik di kelas eksperimen = 95 lebih besar daripada kelas kontrol = 87,5 sedangkan skor minimal di kelas kontrol jauh lebih rendah = 40 daripada yang di kelas eksperimen = 70. Dengan melihat dari skor ratarata pada tes kemampuan komunikasi matematik pada kelas eksperimen = 32,14 lebih besar atau lebih tinggi daripada di kels kontrol = 28,18. 3)Pencapaian Ketuntasan Tes Kemampuan Komunikasi Rata-rata proporsi skor siswa terhadap kemampuan komunikasi matematik dengan materi operasi hitung bilangan untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen dirangkum dalam tabel 7 berikut. Tabel 7 Rekapitulasi Ketuntasan Kemampuan Komunikasi No Aspek Kelompok Kontrol Eksperimen 1 Proporsi skor uji awal 15,14 16,62 2 Proporsi skor uji akhir 28,18 32,14 3 Jumlah siswa yang tuntas % Ketuntasan 77,273% 100% Pada tabel 7 dapat dilihat rata-rata proporsi skor uji awal dan uji akhir siswa kelas kontrol pada tes kemampuan komunikasi matematik adalah 15,14 dan 28,18. Bila diperhatikan rata-rata proporsi skor uji akhir, ratarata proporsi skor meningkat sebesar 13,04. Sementara itu rata-rata proporsi skor uji awal dan uji akhir siswa kelompok eksperimen yaitu 16,62 dan 32,14 rata-rata proporsi skor meningkat sebesar 15,52. Selisih proporsi skor hasil uji awal dan uji akhir untuk kelompok eksperimen lebih besar dari selisih proporsi skor uji akhir untuk kelas kontrol. Hal ini memberi petunjuk bahwa dengan menggunakan perangkat pembelajaran melalui model pembelajaran koperatif dapat lebih meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa untuk materi operasi hitung bilangan daripada pembelajaran biasa. Menurut data pada tabel 7, berdasarkan kriteria ketuntasan belajar (KKM) mata pelajaran matematika di kelas III sebesar 70, maka terhadap tes kemampuan komunikasi matematik siswa bahwa banyaknya siswa

9 kelas kontrol yang tuntas belajar hanya 17 orang atau 77,273% dari 22 siswa dari jumlah siswa. Banyaknya siswa yang tuntas untuk kelas eksperimen adalah 21 orang atau 100% dari 21 siswa dari jumlah siswa. Persentase ketuntasan siswa kelas eksperimen jauh lebih besar daripada persentase ketuntasan siswa kelas kontrol dengan selisih sebesar 22,727%. Hal ini berarti kemampuan komunikasi matematik siswa kelas eksperimen lebih baik dan lebih tinggi daripada siswa kelas kontrol pada materi operasi hitung bilangan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa sehingga dapat meningkatkan jumlah siswa yang tuntas belajar. 4)Sentivitas Berdasarkan hasil perhitungan terhadap sentivitas soal diperoleh nilai terhadap soal 1 = 0,333 soal 2 = 0,381 soal 3 = 0,381 dan soal 4 = 0,330. Syarat sensitivitasnya 0,30 maka butir soal tersebut peka terhadap efek-efek pembelajaran. Dengan demikian, semua butir tes dapat dikatakan sensitif atau peka sehingga layak digunakan tanpa adanya revisi. Jadi, dari semua hasil perhitungan yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran koperatif dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa di SD Kelas III. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar aktivitas siswa (LAS), dan tes kemampuan komunikasi matematik (TKKM). KESIMPULAN Berdasarkan analisis diperoleh rata-rata tes kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koperatif sebesar 32,14 berarti lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata tes kemampuan komunikasi matematik siswa yang diajar dengan pembelajaran langsung sebesar 28,18, dan Ketuntasan kemampuan komunikasi matematik lebih dari 90% siswa mencapai KKM. SARAN Berdasarkan hasil penelitian ini, model pembelajaran koperatif pada kegiatan pembelajaran memberikan beberapa hal yang penting untuk diperhatikan. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal: 1. Bagi guru yang ingin mengajarkan materi operasi hitung bilangan sudah efektif menggunakan model pembelajaran koperatif 2. Bagi guru-guru yang ingin mengajar di tingkat SD untuk menerapkan model koperatif karena siswa sangat merasa senang mengikuti model pembelajaran koperatif, selain itu juga rasa tanggung jawab pada anak semakin terlatih. 3. Perlu dilakukan penelitian terkait model pembelajaran koperatif untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan matematik yang lain dan untuk materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA [1] Dimyati dan Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta [2,3] Ansari, I Komunikasi a. Jakarta: Pena.

10 [4] Huda, Miftahul Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. [5] Russefendi, E. T Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran a Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito. [6] Arikunto, Suharsimi Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi 2). Jakarta: Bumi Aksara.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 3, No. 1. Oktober 2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK SISWA MENGGUNAKAN MODEL

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Pringsewu tahun pelajaran 2014/2015 semester genap yang terdiri atas enam kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33

DAFTAR TABEL. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dengan Pembelajaran Biasa... 33 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian... 73 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes Kemampuan Penalaran... 76 Tabel 3.3. Skor Alternatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, subjek yang akan diteliti merupakan siswa-siswa yang sudah terdaftar dengan kelasnya masing-masing, sehingga tidak dimungkinkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh, tetapi peneliti menerapkan desain

Lebih terperinci

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46

4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik Tes Kemampuan Koneksi Matematis Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46 43 Contents 4Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Rubrik... 45 Tes Koneksi Matematis... 45 Tabel 3.2 Pedoman Penskoran Rubrik... 46 Tes Pemecahan Masalah Matematis... 46 Tabel 3.3 Intrepretasi Koefisien Korelasi...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Tujuan penelitian ini menguji pendekatan Brain-Based Learning dan pengaruhnya terhadap peningkatan kemampuan koneksi dan komunikasi matematis serta motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan Quasi Eksperimen, hal ini disebabkan peneliti tidak mampu mengontrol sepenuhnya variabel-variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen penelitian, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 7 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Teuku Cik Ditiro No. 2 Beringin Raya Kemiling Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran dengan metode Genius Learning sedangkan kelompok yang lainnya 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan desain kuasieksperimen karena subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi-Eksperimen, sehingga subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi keadaan subjek diterima sebagaimana adanya. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN X O

BAB III METODE PENELITIAN X O BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian ini berdesain One-Shot Case Study. yaitu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah 24 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE DAN DESAIN PENELITIAN Penelitian eksperimen atau percobaan (experimental research) adalah penelitian yang benar-benar untuk melihat hubungan sebab akibat. Perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen. Adapun desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada dasarnya, langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Menurut Panggabean (1996:27) penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group

BAB III METODE PENELITIAN. berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 34. Rancangan penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang untuk mengungkapkan ada tidaknya hubungan sebab-akibat antara model dan pendekatan pembelajaran yang dikembangkan dengan kemampuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa 8 III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Terbanggi Besar yang terletak di desa Poncowati Kecamatan Terbanggi Besar Lampung Tengah. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitan ini adalah siswa kelas XI IPS SMAN 8 Kota Bandung pada tahun ajaran 2013/2014. Kemudian terpilih dua kelas yaitu kelas XI IPS 1 dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan sebab-akibat variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua perlakuan. Kelompok siswa pertama mendapatkan pembelajaran dengan model kooperatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan cara yang ditempuh dalam suatu penelitian dengan tujuan untuk menjaring data yang diperlukan. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Lokasi penelitian terletak di salah satu SMP Negeri di kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

BAB III METODE PENELITIAN. saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA SMAN 12 Pekanbaru pada saat semester II Tahun Ajaran 2013/2014, yaitu pada tanggal 9 s.d 25 Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 77) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 1, Maret 2017 UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING Abstract Ida Anjar Arum Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung. Populasi dalam 5 III. METODE PENELITIAN 3. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Bandar Lampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 9 Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Metode eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah kuasi eksperimen untuk menelaah peningkatan kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis siswa melalui pembelajaran inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Metode Penelitian Berdasarkan masalah penelitian yang dirumuskan, maka penelitian ini menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai metodologi penelitian yang digunakan meliputi metode dan desain penelitian, alur penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung yang beralamatkan di Jl. Untung Suropati Gg. Bumi Manti II No. 16, Kota Bandar Lampung. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penilai ahli akan menilai intrumen tes tersebut pada kriteria rumusan butir tes sesuai 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Instrumen Tes Instrumen tes sebelum diujikan terlebih dahulu divalidasi oleh penilai ahli. Penilai ahli akan menilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini melibatkan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Strategi think-talk-write dan pembelajaran konvensional sebagai variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

METODE PENELITIAN. kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif yaitu untuk menggambarkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperimen. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Rancangan yang digunakan peneliti adalah rancangan true-experimental dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan 35 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen, dalam penelitian ini kita tidak bisa mengontrol variabel-variabel lain atau pengaruh lain yang akan mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa

BAB III METODE PENELITIAN. subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek apa 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi Kuasi Eksperimen. Pada kuasi eksperimen, subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki peningkatan pembelajaran kooperatif teknik tari bambu yang disertai dengan LKS pemecahan masalah terhadap kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian Quasi Experimental dengan bentuk desain Nonequivalent Control Group Design, dimana subyek penelitian tidak dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dan membandingkan kemampuan pemahaman dan generalisasi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi 6 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 31 Bandar Lampung. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang ada di SMP Negeri 31 Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran CIRC terhadap peningkatan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional. Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Dalam penelitian ini definisi operasionalnya adalah 1. Pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok memiliki langkahlangkah pembelajaran yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Ngambur Pesisir Barat. Populasi 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri Ngambur Pesisir Barat. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX semester ganjil SMP Negeri Ngambur Pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan peningkatan kemampuan koneksi matematis antara siswa SMA yang memperoleh pembelajaran matematika Knisley

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian ini merupakan urutan kegiatan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan supaya memenuhi syarat-syarat ilmiah dalam pelaksanaannya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab ini akan diuraikan mengenai metode dan desain penelitian, variabel penelitian, subjek populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian, juga instrumen penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 2014 sampai dengan 7 Juli 2014 31 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 03 Februari 014 sampai dengan 7 Juli 014 di SD Negeri Kampung Baru Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan desain Kelompok Kontrol Non-Ekuivalen yang merupakan bagian dari bentuk kuasi eksperimen. Subjek yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini ingin menguji sebuah perlakuan yakni pengaruh pembelajaran matematika dengan menggunakan model Creative Problem Solving berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. 23 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang

III. METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 2012/2013 yang III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Anak Ratu Aji, Lampung Tengah Tahun Pelajaran 01/013 yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 mulai tanggal 29 April 2014 sampai 20 Mei 2014 di SMPN 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 013/014 mulai tanggal 9 April 014 sampai 0 Mei 014 di SMPN 1 Inuman yang beralamat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA DAFTAR ISI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR DIAGRAM... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini:

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menjelaskan maksud dari judul yang dikemukakan, maka diperlukan penjelasan tentang istilah-istilah, berikut di bawah ini: 1. Pada kelas eksperimen

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Penelitian. Penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan di SMA Negeri 2 Serui, jalan flamboyan famboaman serui, Kabupaten Kepulauan Yapen Provinsi Papua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20

BAB III METODE PENELITIAN. semester genap tahun ajaran Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 20 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada tanggal 03-29 Maret 2014 pada semester genap tahun ajaran 2013-2014. Penelitian ini dilaksanakan di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah penafsiran variabel yang digunakan dalam penelitian ini, berikut ini adalah penjelasan operasionalnya: 1. Model Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Karangrejo 01 Kecamatan Juwana Kebupaten Pati pada siswa kelas 3 dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitan Menurut Sogiyono, metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,

Lebih terperinci

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific

O 1 X O 2 Keterangan: O 1 : Nilai pretest X : Pembelajaran dengan pendekatan Scientific BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan SMA dengan melibatkan satu kelas. Kelas ini akan mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan scientific. Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Tanggal 18 Oktober s.d. 0 November 010.. Tempat penelitian Penelitian ini berlokasi di MTs

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 10 Bandarlampung pada semester genap tahun pelajaran 2014/2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN

BAB III METODE PENELITIAN. 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 yaitu mulai tanggal 06 Februari sampai 26 Februari 2014 di SMAN 2 Siak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan

BAB III METODE PENELITIAN. matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan pembelajaran matematika berdasarkan strategi Rotating Trio Exchange dalam meningkatkan kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. R. W. Monginsidi Karanganyar. Alasan dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. postes (post-test only control group), sebanyak 3 kelompok. Kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. postes (post-test only control group), sebanyak 3 kelompok. Kelompok 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Disain penelitian ini adalah disain kuasi eksperimen berbentuk disain kelompok kontrol hanya postes

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen sebab penelitiannya dilakukan dengan cara mengadakan manipulasi terhadap objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah siswa SMK Farmasi 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Sasaran, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Sasaran Penelitian Dalam penelitian yang akan dilaksanakan ini, yang menjadi sasaran penelitian atau objek oleh peneliti adalah

Lebih terperinci

Kelas Eksperimen : O X O

Kelas Eksperimen : O X O 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, penelitian ini merupakan penelitian Quasi-Eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen terdapat

Lebih terperinci

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994)

Keterangan: O : Pretes dan postes X : Pembelajaran dengan pendekatan MEAs : Sampel penelitian tidak dipilih secara acak (Ruseffendi, 1994) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi. Menurut Arifin (2011: 74), Metode eksperimen kuasi disebut juga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk, dan Rancangan Penelitian 1) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Menurut Zuldafrial (2009: 25), metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest Design (Nazir, 2003)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment atau eksperimen semu yang terdiri dari dua kelompok penelitian yaitu kelas eksperimen (kelas perlakuan),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi eksperiment (eksperimen semu). Metode ini digunakan karena pada penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan pendekatan kualitatif

Lebih terperinci