PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, AND WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Fatmah Mointi, Yoseph Paramata*,
|
|
- Susanto Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK, TALK, AND WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI WUJUD ZAT Fatmah Mointi, Yoseph Paramata*, Supartin** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Fisika F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketidak sesuaian latar belakang pendidikan guru bidang studi dengan mata pelajaran yang harus diberikan khususnya pada mata pelajaran fisika, Model pembelajaran yang kurang bervariasi sehingga siswa merasa jenuh dan bosan untuk belajar khususnya mata pelajaran fisika yang mengakibatkan hasil belajar yang sangat rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika agar menjadi lebih baik (maksimal) baik secara individu maupun klasikal. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penerapan pembelajaran fisika dengan mengunakan model pembelajaran Think, Talk, and Write. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, Pengamatan, dan refleksi. Yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 6 Satap Mootilango tahun pelajaran 2012/20113, yang berjumlah 19 siswa. Hasil penelitian menujukan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran Think, Talk, and Write dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika. Hal ini didasarkan pada hasil evaluasi yang telah dilaksanakan, persentase rata-rata capaian setiap siklus yaitu pada siklus 1 sebesar 47.36%, dan siklus 2 sebesar %. Dengan demikian bahwa penerapan model pembelajaran Think, Talk, and Write dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: Model Pembelajaran Think, Talk, And Write, dan Hasil Belajar I. PENDAHULUAN Pembangunan Pendidikan Nasional Indonesia mendapat roh baru dalam pelaksanaanya sejak disahkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Selaras dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional maka Visi Pembangunan Pendidikan Nasional adalah Terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas, produktif dan berakhlak mulia. Beberapa indikator yang menjadi tolak ukur keberhasilan dalam pembangunan Pendidikan Nasional adalah Sistem pendidikan yang efektif, efisien, Pendidikan Nasional yang merata dan bermutu, Peran serta masyarakat dalam pendidikan dan lain-lain. Secara umum guru merupakan faktor penentu tinggi rendahnya kualitas hasil pendidikan. Namun demikian, posisi strategis guru untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan sangat di pengaruhi oleh kemampuan profesional, faktor kesejahteraannya, dan lain-lain. Dengan jumlah kekurangan guru yang cukup besar maka kita juga tidak dapat berharap akan terciptanya kualitas pendidikan. Dalam banyak kasus, SMP Negeri 6 Satap Mootilango di Desa Payu Kec, Mootilango, Kab. Gorontalo belum memiliki guru tetap sejak didirikannya pada tahun
2 dan hanya memiliki dua orang guru honor, satu orang staf tata usaha dan empat orang guru SD, sehingga mereka harus mengajar secara paralel dan simultan. Belum lagi hal yang berkaitan dengan prasyarat akademis, baik itu menyangkut pendidikan minimal maupun kesesuaian latar belakang bidang studi dengan pelajaran yang harus diberikan. Pada dasarnya siswa-siswi di SMP Negeri 6 Satap Mootilango sudah sangat akrab dengan gurunya, karena sebagian besar guru yang mengajar di SMP merupakan guru sekolah dasar mereka juga. Salah satunya adalah guru mata pelajaran ilmu pengetahuan alam ( IPA) yang juga merupakan guru sekolah dasar dan tentunya proses pembelajaran dan cara belajar tidak banyak yang berubah. Proses belajar mengajar harus dimulai dalam suasana yang menyenangkan dan tidak monoton berpusat pada guru, karena pada dasarnya Fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan merubah pola fikir kognitif, sikap perilaku dan mengembangkan daya analisis siswa dalam memecahkan masalah. Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar siswa harus lebih berperan aktif dan memperoleh pengalaman belajar yang menyenangkan dan siswa akan lebih termotivasi dalam belajar. Salah satunya dengan menerapkan tipe think, talk, and write. Model pembelajaran ini dipandang mampu menciptakan situasi yang kondusif, melibatkan siswa aktif dalam pembelajaran dan terkesan menyenangkan. II. KAJIAN PUSTAKA Tinjauan Tentang Hasil Belajar Menurut Supriyono (2011:5). Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar tidak dinilai secara terpisah melainkan secara komprehensif. Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2009:22). Dengan demikian hasil belajar diukur atau diketahui berdasarkan perbedaan perilaku sebelum belajar dan setelah belajar. Purwanto (2011: 67-68). Pada umunya penilaian hasil pengajaran baik dalam bentuk formatif maupun sumatif, telah dilaksanakan oleh guru. Melalui pertanyaan secara lisan atau akhir pengajaran guru menilai keberhasilan pengajaran (tes formatif), demikian juga tes sumatif yang dilakukan pada akhir program, seperti akhir kuartal atau semester. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Think, Talk, and Write Istilah cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal dengan nama pembelajaran kooperatif. Menurut Sumarmi (2012: 39) Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang sistematis dengan mengelompokan siswa untuk tujuan 2
3 menciptakan pembelajaran yang efektif untuk mengintegrasikan ketrampilan social yang bermuatan akademis. Sedangkan menurut Slavin (2005: 4) Pembelajaran kooperatif adalah merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Think, Talk, and Write merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Huinker dan Laughlin. Model pembelajaran Think, Talk, and Write di dasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial. Model pembelajaran Think, Talk, and Write mendorong siswa untuk berfikir, berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Model pembelajaran Think, Talk, and Write digunakan untuk mengembangkan tulisan dengan lancar dan melatih bahasa sebelum menuliskannya. Model pembelajaran Think, Talk, and Write juga membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur. Model pembelajaran Think, Talk, and Write melibatkan tiga tahap penting yang harus dikembangkan dan dilakukan dalam pembelajaran yakni: Tahap pertama adalah proses berfikir Think Menurut Huinker dan Laughlin (1996) Thinking and talking are important steps in the process of bringing meaning into student s writing, maksudnya adalah berpikir dan berbicara/berdiskusi merupakan langkah penting dalam proses membawa pemahaman kedalam tulisan siswa. Tahap kedua adalah Talk yaitu berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahasa yang mereka pahami. Huinker dan Laughlin (1996) menyebutkan bahwa: Classroom opportunities for talk enable students to (1) connect the language they know from their own personal experiences and backgrounds with the language of physics, (2) analyzes and synthesizes physics ideas, (3) fosters collaboration and helps to build a learning community in the classroom. Artinya, siswa yang diberikan kesempatan untuk berdiskusi dapat: (1) megkoneksikan bahasa yang mereka tahu dari pengalaman dan latar belakang mereka sendiri dengan bahasa fisika, (2) menganalisis dan mensintesis ide-ide fisika, (3) memelihara kolaborasi dan membantu membangun kominitas pembelajaran dikelas. Selanjutnya fase Write yaitu menuliskan hasil diskusi/berdialog pada lembar kerja yang disediakan (Lembar Aktivitas Siswa). Aktivitas menulis berarti mengkontruksi ide, setelah berdiskusi atau berdialog antar teman dan kemudian mengugkapkan melalui tulisan. Tinjauan Tentang Wujud Zat Materi yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang khas di sebut zat. Wujud zat ada tiga macam yaitu zat padat, zat cair dan gas. Zat dapat juga di definisikan sebagai sesuatu yang 3
4 memiliki massa dan menempati ruang. Masing-masing zat tersebut memiliki sifat yang berbeda. Sifat zat padat adalah baik volume maupun bentuknya tetap, sifat zat cair adalah volume tetap tetapi bentuknya mudah berubah mengikuti bentuk wadahnya, sifat gas adalah volumnya berubah mengikuti volum ruang yang ditempatinya dan bentuknya juga berubah mengikuti bentuk ruang yang di tempatinya. Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut. Gambar.1 Proses Perubahan Wujud Zat Partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel tersebut. Partikel-pertikel zat cair juga saling berdekatan dan merapat. Partikel-partikel gas mempunyai energi yang cukup untuk memisahkan diri dari partikel-partikel lainnya. Gaya tarik-menarik antar partikel yang sejenis dinamakan Kohesi, sedangkan gaya tarik-menarik antar partikel yang tidak sejenis dinamakan Adhesi. Bentuk permukaan zat cair dalam tabung ini disebut meniskus. Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler. Massa jenis suatu benda adalah perbandingan antara massa dengan volume benda.pernyataan tersebut secara matematika dapt di rumuskan : = m III. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) bersiklus, yaitu apabila pada akhir kegiatan belajar mengajar, hasil evaluasi siswa belum memenuhi ketuntasan belajar, maka akan dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun apabila pada akhir siklus telah memenuhi ketuntasan belajar, maka tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango yang terletak di Desa Payu Kec. Mootilango, Kab. Gorontalo, yang didirikan pada tahun 2008 dan mulai beroperasi pada tahun Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII semester II dengan jumlah siswa 20 orang sebagai subyek penelitian. Data hasil belajar siswa diambil dengan cara memberikan tes kepada siswa setelah selesai tindakan. Tujuan pemberian tes tertulis berupa soal uraian dengan menggunakan batas skor berdasarkan prosentase. Data yang diperoleh diolah secara deskriptif dan menggunakan analisis prosentase. IV. HASIL PENELITIAN Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan Perubahannya yang diajarkan di kelas VII yang v 4
5 berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Dalam proses pembelajaran, peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write. Peneliti memilih menggunakan model pembelajaran ini, karena dapat memotivasi keaktifan dan semangat belajar siswa dalam pembelajaran Fisika. Dalam proses penelitian, peneliti melakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang maksimal agar data yang diperoleh benar-benar bersifat original. Persiapan dan perencanaan tersebut harus disiapkan oleh peneliti sebelum proses pembelajaran dimulai. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Dalam proses pembelajaran, semua kegiatan guru diamati oleh guru mata pelajaran Fisika di sekolah. Hal ini dilakukan untuk megetahui item yang lemah sehingga dapat diperbaiki pada pertemuan selanjutnya. Untuk pertemuan I kinerja guru dinilai baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, serta dalam memberikan evaluasi dalam bentuk tes uraian diperoleh persentase sangat baik 21.43%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi kelompok, membimbing siswa mendiskusikan (talk) hasil pengamatannya dengan teman satu kelompok, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, serta memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi diperoleh persentase baik 42.86%. dalam aspek memberi kesempatan siswa untuk membaca petunjuk kerja yang ada pada lembar LKS yang akan dilaksanakan dalam eksperimen, membimbing siswa memikirkan (think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan sendiri pengetahuan atau solusi yang didapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, guru bersama siswa membuat kesimpulan dari permasalahan yang bahas diperoleh persentase sedang 28.86%. Sedangkan dalam memandu siswa melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS diperoleh persentase cukup 7.14%. Untuk pertemuan II kinerja guru dinilai sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, membagi kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, serta dalam memberikan evaluasi dalam bentuk tes uraian diperoleh persentase sangat baik 35.71%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk membaca petunjuk kerja yang ada pada lembar, membimbing siswa mendiskusikan (talk) 5
6 hasil pengamatannya dengan teman satu kelompok, serta memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi diperoleh persentase baik 42.86%. Sedangkan pada aspek membimbing siswa menyelesaikan soal, membimbing siswa memikirkan (think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan sendiri pengetahuan atau solusi yang didapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri diperoleh persentase sedang 21.43%. Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Pada pertemuan I proses pembelajaran lebih di fokuskan pada materi Wujud Zat dan Perubahannya, sedangkan pada pertemuan II pada materi Gerak partikel dan kohesi, adhesi. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru fisika sebagai pengamat, melalui lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data yang dipeoleh, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan I pada konsep Wujud Zat dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.26%. b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.26%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%, 11 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 57.90%, 2 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 10.53%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 4 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 21.05%, 10 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 52.63%, 5 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 26.31%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) 6
7 Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 5 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 26.31%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%, 7 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 36.84%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%, 10 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 52.63%. Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan II pada konsep Gerak partikel dan kohesi, adhesi dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 3 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 15.57%, 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) baik dengan prosentase 5.26%, 9 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 47.36%. 9 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 47.36%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 5 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 21.05%, 13 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 68.42%, 1 orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 5.26%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%, orang siswa memperoleh skor cukup dengan prosentase 26.31%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. 7
8 Hasil Belajar Siswa Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Pada penelitian ini, dilakukan tes tertulis dengan menggunakan soal essay pada akhir pembelajaran siklus I. Adapun data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus I No Prosentase (%) Rentang skor Jumlah Prosentase (%) Capaian 90%-100% %- 89 % %-79% %-64% Kurang dari 55% Ketuntasan Klasikal = Tidak Tuntas = Refleksi Kegiatan Guru, Kegiatan Siswa dan Hasil Belajar Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus I Dari data hasil pengamatan kegiatan guru pada siklus I, dapat dilihat bahwa pada setiap pertemuan mengalami peningkatan. Namun, ada beberapa item yang masih harus diperbaiki. Dari hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar diperoleh temuan sebagai berikut: Siswa terkesan bingung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write, siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung, interaksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah, hanya beberapa siswa yang berani mempresentasikan tugas mereka di depan kelas. Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi pengamat (guru mata pelajaran Fisika), maka dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2. Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan belajar No. Banyak siswa Ya Tidak Prosentase (%) Berdasarkan data yang ada, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa masih jauh dari target ketuntasan belajar. Sehingga perlu diadakan tidakan lanjutan untuk memperbaiki kekurangan yang ada. 8
9 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Proses pembelajaran pada siklus II ini tidak berbeda dengan pelaksanaan tindakan yang ada pada siklus I, hanya saja siklus II merupakan tindakan perbaikan dari siklus I. Dalam hal ini pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan Untuk pertemuan I kinerja guru dinilai sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, membagi siswa dalam kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, membuat kesimpilan bersama siswa setelah mempresentasika hasil diskusi, memberikan evaluasi dalam bentuk tes, diperoleh persentase sangat baik 42.86%. Dalam aspek menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi kesempatan siswa untuk membaca petujuk kerja pada lembar LKS, melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS, membimbing siswa dalam mendiskusikan (talk) hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing, memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi, diperoleh persentase baik 42.86%. Sedangkan dalam aspek membimbing siswa memikirkan (Think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, memandu siswa merumuskan pengetahuan atau solusi yang di dapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, diperoleh persentase sedang 14.28%. Untuk pertemuan II kinerja guru dinilai sudah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dalam tabel di atas, dimana pada aspek melakukan apersesi dan motivasi, menuliskan topik, menyampaikan tujuan pembelajaran, membagi siswa dalam kelompok, membimbing siswa mendiskusikan (Talk) hasil pengamatan dengan teman satu kelompok, memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik, memberikan klarifikasi dan penguatan kepada siswa setelah mempresentasikan hasil diskusi, membuat kesimpulan bersama siswa setelah mempresentasika hasil diskusi, memberikan evaluasi dalam bentuk tes, diperoleh persentase sangat baik 64.28%. Dalam aspek memberi kesempatan siswa untuk membaca petujuk kerja pada lembar LKS, membimbing siswa memikirkan (Think) jawaban atas pertanyaan yang ada dalam LKS, meminta setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing, memandu siswa merumuskan pengetahuan atau solusi yang di dapat dari hasil diskusi dalam bentuk tulisan (write) dengan bahasanya sendiri, diperoleh persentase baik 28.57%. Sedangkan dalam aspek melaksanakan eksperimen sesuai petunjuk yang tertera pada LKS, diperoleh persentase sedang 7.14 %. 9
10 Pengamatan Kegiatan Siswa Dalam Proses Pembelajaran Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Pada siklus II terbagi dua kali pertemuan yakni pertemuan I proses pembelajaran lebih di fokuskan pada materi meniskus dan kapilaritas, sedangkan pada pertemuan II pada materi massa jenis. Aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran diamati oleh peneliti dan guru fisika sebagai pengamat, melalui lembar pengamatan yang telah disiapkan sebelum pembelajaran berlangsung. Berdasarkan data pada tabel di atas, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan I pada konsep meniscus dan kapilaritas dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 4 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 21.05%, 12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 3 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 15.57%. b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 2 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 10.52%, 13 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 68.42%. 4 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 21.05%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) baik dengan prosentase 5.26%, 6 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 31.57%. 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 12 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 63.16%, f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana12 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 63.16%, 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. 10
11 Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat dijelaskan bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran Fisika pertemuan II pada konsep massa jenis dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write adalah: a. Aspek 1 (Antusias siswa dalam mengikuti KBM ) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 11 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 57.89%, 7 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 36.84%, 1 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 5.26%. b. Aspek 2 (Keaktifan siswa dalam diskusi) Jumlah siswa yang hadir 19 orang, yang mana 2 orang siswa memperoleh skor sangat baik dengan prosentase 10.52%, 15 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 78.94%. 2 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 10.52%. c. Aspek 3 (Kelancaran siswa dalam mengemukakan ide) baik dengan prosentase 5.26%, 11 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 57.89%. 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. d. Aspek 4 (Keaktifan siswa dalam bertanya) baik dengan prosentase 5.26%, 11 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 57.89%. 7 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 36.84%. e. Aspek 5 (Kelancaran siswa dalam menjawab pertanyaan) baik dengan prosentase 5.26%, 10 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 52.63%. 8 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 42.11%. f. Aspek 6 (Kemampuan siswa dalam menghimpun hasil diskusi) baik dengan prosentase 5.26%, 14 orang siswa memperoleh skor baik dengan prosentase 73.68%. 4 orang siswa memperoleh skor sedang dengan prosentase 21.05%. Hasil Belajar Siswa Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Pada siklus II ini, prosedur untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa sama dengan siklus I, yaitu diakhir pembelajaran pada siklus II dilakukan tes tertulis dengan mengunakan soal essay. Adapun data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 11
12 Tabel 3. Hasil Evaluasi Belajar Siswa Pada Siklus II No Prosentase (%) Rentang Skor Jumlah Prosentase (%) Capaian %-100% 80%- 89 % 65%-79% 55%-64% Kurang dari 55% Ketuntasan Klasikal = Tidak Tuntas = Refleksi Kegiatan Guru, Kegiatan Siswa dan Hasil Belajar Menggunakan Tipe Think, Talk, and Write Pada Siklus II Dari hasil pengamatan selama proses belajar mengajar berlangsung, secara keseluruhan, kemampuan guru dinilai sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari serangkaian kegiatan guru selama proses pengajaran berlangsung dalam siklus II yang dinilai sangat baik. Pada siklus II, siswa menunjukkan respon yang baik dalam mengikuti pembelajaran. Siswa sudah mulai terbiasa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write. Secara keseluruhan, kinerja siswa dinilai sudah baik. Hal ini ditunjukkan siswa sudah mengikuti serangkaian kegiatan belajar yang baik selama pembelajaran berlangsung pada siklus II. Setelah melaksanakan rangkaian pembelajaran pada siklus II yang terdiri dari 2 (dua) kali pertemuan yang dilaksanakan oleh peneliti dan didampingi pengamat (guru mata pelajaran Fisika), maka dilakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Refleksi Hasil Belajar Siswa Siklus II No. Banyak siswa Ketuntasan belajar Ya Tidak 2. 2 Prosentase (%) Berdasarkan data yang ada, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa meningkat dan mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian telah berhasil dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. 12
13 Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran dalam upaya meningkatnya hasil belajar siswa melalui tipe Think, Talk, and Write pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya. Penerapan strategi ini dapat membantu siswa untuk lebih berpikir kritis, mamapu mengembangkan potensi secara optimal dan terlibat aktif selama pembelajaran berlangsung. Hal ini terbukti karena pada hasil pengamatan kegiatan belajar siswa dan data evaluasi hasil belajar siswa pada siklus I dan II mengalami peningkatan. Adapun data evaluasi hasil belajar siswa dengan menggunakan tipe Think, Talk, and Write pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya dapat dilihat pada tabel perbandingan pelaksanaan siklus I dan siklus II Tabel 5. Perbandingan Pelaksanaan Siklus I Dan Siklus II SIKLUS I 1. Dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan 2. Guru kurang terampil dalam memberikan motivasi kepada siswa 3. Guru kurang terampil dalam mengelola kelas sehingga suasana kelas kurang nyaman 4. Guru masih kurang dalam memberikan perhatian dan arahan terhadap masingmasing kelompok dalam menyelesaikan tugas 5. Guru cukup dapat menciptakan komunikasi yang timbal balik, tapi perlu ditingkatkan lagi agar siswa lebih aktif dalam bertanya dan mengemukakan pendapat. 6. Siswa terkesan bingung dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write 7. Siswa kurang aktif dalam bertanya maupun menjawab pertanyaan dari guru saat pembelajaran berlangsung 8. Interaksi siswa dalam kelompok saat diskusi masih rendah SIKLUS II 1. Dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan 2. Guru sudah mengalami peningkatan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran dan motivasi pada siswa sehingga siswa memiliki gambaran tentang arah dari pembelajaran tersebut 3. Guru sudah baik dalam menyampaikan materi secara urut dengan penggunaan alat peraga 4. Guru berhasil menumbuhkan keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas 5. Guru sudah mampu menciptakan komunikasi timbal balik dengan siswa. 6. Siswa sudah mulai menikmati model pembelajaran yang diterapkan 7. Siswa sudah cukup aktif dalam bertanya maupun mengemukakan pendapat baik secara lisan maupun tertulis 8. Siswa sudah mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan teman satu kelompok dalam menyelesaikan masalah secara 13
14 prosentase hasil belajar(%e(%) 9. 9 orang siswa atau dari jumlah siswa yang ada memperoleh skor 75 (mengalami ketuntasan belajar) orang siswa atau 52.63% dari jumlah siswa memperoleh skor < 75 (belum tuntas belajar) 11. Penelitian tindakan kelas perlu dilanjutkan ke siklus selanjutnya karena belum memenuhi ketuntasan klasikal yaitu 75%. Interpretasi grafik: bersama-sama orang siswa atau % dari jumlah siswa yang ada memperoleh skor 75 (mengalami ketuntasan belajar) orang siswa atau % dari jumlah siswa yang ada memperoleh skor < 75 (belum tuntas belajar) 11. Penelitian tindakan kelas telah berhasil dan memenuhi target ketuntasan. Berdasarkan grafik diatas, dapat dilihat bahwa prosentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 42.11% yakni dari 47.36% pada siklus I menjadi 89.47% pada siklus II. Hal ini bisa terjadi karena siswa berperan aktif dalam pembelajaran. V. PENUTUP Simpulan Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siswa siklus I dan Siklus II siklus I siklus II siklus I Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write Sangat efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Físika khususnya materi Wujud Zat dan Perubahannya di SMP Negeri 6 Satap Mootilango. Hal ini dapat ditunjukkan pada hasil belajar siswa dengan standar nilai ketuntasan 75%, pada siklus I hanya mencapai 47.36%, namun hasil belajar ini meningkat Sangat pesat pada siklus II yaitu 89.47%. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi oleh keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran, sehingga pada lembar pengamatan aktivitas siswa selalu mengalami peningkatan pada setiap pertemuan yakni pada siklus I sebesar 2.612% dan pada siklus II sebesar %. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write dalam proses belajar 14
15 mengajar khususnya pada konsep Wujud Zat dan Perubahannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Saran Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think, Talk, and Write dalam pembelajaran Fisika, hendaknya sering digunakan dalam proses belajar mengajar, karena dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil penelitian ini, hendaknya menjadi bahan informasi bagi seluruh guru di SMP khususnya Guru di lingkungan SMPN 6 satap Mootilango dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui tipe Think, Talk, and Write. Daftar Pustaka Direktorat jendral pedidikan dasar dan menengah Ilmu Pengetahuan Alam Fisika. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dwi Ningsih Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write Berbasis Kontekstual untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains siswa. Intenet: Akses: 22 november 2012 Kanginan, Marten IPA Fisika untuk SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga Purwanto Evaluasi Hasil Belajar.Yogyakarta: Pustaka Belajar. Rahmat, Wildan Penerapan Model Think, Talk, And /Write internet: Akses: 15 november 2012 Slavin Robert Cooperative learning. Bandung: Nusa Media Sudjana Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sukardjo Kimia Fisika. Jakarta: Rineka Cipta Suprijono Agus Kooperative learning teori dan aplikasi paikem.surabaya: Pustaka Pelajar 15
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. di kelas VII yang berjumlah 19 orang yang terdiri dari 5 orang siswa laki-laki dan
29 BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Satap Mootilango khususnya pada materi Wujud Zat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Gagne (dalam sudjana, 2009:22) Membagi hasil belajar dalam lima
7 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hasil Belajar Gagne (dalam sudjana, 2009:22) Membagi hasil belajar dalam lima kategori, yaitu; (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c)
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX D SMP NEGERI 1 ROWOKANGKUNG Idam Djunaedi Guru Matematika SMPN 1 Rowokangkung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya alam manusia (SDM). Sejalan perkembangan
Lebih terperinciMINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai jalur dan jenjang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting dan umum dalam kelangsungan hidup manusia dan peradabannya. Bagi suatu negara, pendidikan merupakan salah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning Rachmad Lasaka Guru Matematika SMP Negeri 2 Luwuk, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah,
Lebih terperinciAnnan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :
Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW)
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN. Agus Makmur Dosen Pendidikan Matematika UGN Padangsidimpuan panjaitan_makmur@yahoo.co.id
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA
PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA Debby May Puspita Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Corresponding
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing
Lebih terperinciMondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga
Lebih terperinciPENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK
PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK Lidya Yanuarta, Joko Waluyo, Suratno Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics
Lebih terperinciDwi Ambarwati 1. PENDAHULUAN
TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 2, Juni 2017 Halaman: 76-84
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN
PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN Dwi Muchindasari SMP Negeri 4 Madiun E-mail: dwimuchin@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com
Lebih terperinciMENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI
MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com
Lebih terperinciKeterangan: rxy : Koefisien Korelasi item soal N : Banyaknya peserta tes X : Jumlah skor item Y : Jumlah skor total
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas III MI Tholabiyah Gaji pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode demonstrasi, rata-rata hasil belajar IPA semester I kelas III SD Negeri Karangwotan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA ( PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun 2011/2012 ) Oleh
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro) SKRIPSI Untuk
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write
Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014 Ferika Handsayani Email: Ferika.handayani@yahoo.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi
PENERAPAN PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 2 MATESIH
Lebih terperinciAntonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi
Lebih terperinciNovia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs DARUL FIKRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Novia Wijayanti Program
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi antara guru dengan siswa. Interaksi yang bernilai edukatif
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, TALK, WRITE
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK, TALK, WRITE (TTW) DENGAN TEKNIK TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI ( Kelas VII-E SMP Negeri 2 Kalisat Semester Genap
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE
PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 JLEGIWINANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 Naelatul
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
UPAYA PENINGKATAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN (PKn) STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) Maryanto ABSTRACT More than 60% of students in SMP Negeri 2 Pulosari
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPIE STAD Nurliza SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: nurlizaroesdi@gmail.com Abstract: This study aims to determine the increase
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Sri Wahyuni 19 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau atau berita antara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang SMP N 2 Dukuhwaru 1. Sejarah singkat SMP N 2 Dukuhwaru SMP N 2 Dukuhwaru tidak terlepas dari dukungan masyarakat yang dirintis oleh para tokoh masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.
Lebih terperinciSKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN POKOK PIKIRAN SEBUAH PARAGRAF MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN KEBONHARJO
Lebih terperinciUswatul Munawaroh 1, Muhardjito 2, dan Hartatiek 3 Universitas Negeri Malang
PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DISERTAI TUGAS OPEN ENDED PROBLEM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIIA SMP SRIWEDARI MALANG TAHUN AJARAN 2013-2014. Uswatul Munawaroh
Lebih terperinciMeningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Meningkatkan Kemampuan Siswa melalui Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) Pada Materi Piutang mata pelajaran Akuntansi Kelas X Akuntansi 3 SMK Negeri 1 Limboto. Oleh Nama : Risnawati Lahiya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Islam, menuntut ilmu wajib hukumnya. Dengan ilmu manusia dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Kalam Allah yang pertama turun yaitu tentang baca tulis
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa
Lebih terperinciPeningkatan Kreativitas Siswa dalam Proses Belajar Fisika pada Konsep Gelombang Elektromagnet Melalui Pembelajaran Think, Write, and Talk
186 Fadiyah Suryani,dkk/Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Proses Belajar Fisika Pada Konsep Gelombang Elektromagnet Peningkatan Kreativitas Siswa dalam Proses Belajar Fisika pada Konsep Gelombang Elektromagnet
Lebih terperinciX f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP
MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP Riyani; Bambang Priyo Darminto; Mita Hapsari Jannah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah
Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS 5 SD NEGERI TUNTANG 02 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI
Lebih terperinciOleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu
Lebih terperinciJurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Meningkatkan Keaktifan Mahasiswa Semester 3 Program Studi Rekam Medik dan Informasi Kesehatan melalui Think-Pair-Share (TPS) Sri Nawangwulan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN
Lebih terperinciPenerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung
Penerapan Strategi I-Care berbantuan E-Modul untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang Sisi Lengkung Yuyun Dila Saputra () SMP Negeri Blitar, Email: yuyundila89@gmail.com ABSTRAK Pada pembelajaran
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application
Lebih terperinciJurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A
PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A Feri Ambar Wati, Supriyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar
Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Think- Talk-Write (TTW) Materi Pokok Trigonometri Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK
312 PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 1 IDI RAYEUK Khairul Asri Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Serambi Mekkah email: khairul.asri@serambimekkah.ac.id
Lebih terperinciWAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :
WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan kualitas sumber daya manusia dalam membebaskan manusia dari keterbelakangan, kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER. Nur Waqi ah
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN ALAT PERAGA BATANG NAPIER Nur Waqi ah Guru SDN Tampungrejo Kec. Puri Kab. Mojokerto Email: nurwaqiah1961@gmail.com Abstrak : Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciSITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK
131 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PESAWAT SEDERHANA DENGAN MENERAPKAN METODE DEMONTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 5 SIMEULU TAHUN PELAJARAN 2012/2013 SITI ARFAH, S.Pd 1 Oleh: ABSTRAK
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 PENERAPAN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ialah sebuah proses yang terus menerus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang terjadi sebagai perkembangan IPTEK, perubahan nilai budaya, dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII Umi Nuriyatun Khasanah Program Studi Pendidikan Matematika Universitas
Lebih terperinciAGUNG SUPRIYANTO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF DENGAN MODEL BAMBOO DANCING (TARI BAMBU) UNTUK PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII B SMP NEGERI 2 TOROH TAHUN AJARAN 2012/2013 AGUNG SUPRIYANTO
Lebih terperinciDeliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun
Lebih terperinciSKRIPSI OLEH NURUL FITRI A1D PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA DI KELAS IV SD NEGERI NO.76/IX MENDALO DARAT SKRIPSI OLEH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilaksanakan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR DENGAN METODE GROUP INVESTIGATION. Siswandi
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SMP Negeri 1 Wonokerto Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN
PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA (Kelas VII Semester
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA Sulis Setiowati 1, Arnelis Djalil, M. Coesamin 2 Sulissetiowati_13@yahoo.co.id 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciMahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo
PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 JENANGAN PONOROGO TAHUN AJARAN 2014/2015 ANIS PURWATI Mahasiswa Universitas
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN
79 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Data hasil yang diperoleh dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada bab I. Adapun deskriptif data hasil penelitian
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi
71 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Penggunaan media animasi adobe flash CS3 dimaksudkan untuk menarik minat siswa dalam belajar fisika dan memberikan gambaran atau contoh animasi dari materi yang akan
Lebih terperinciDATAR MELALUI METODE STAD. Winarni
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah ISSN 0854-2172 SD Negeri 01 Rembun Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciRasiman 1, Wahyu Widayanto 2. Abstrak
PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI LINGKARAN BAGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 KARANGAWEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Rasiman 1, Wahyu Widayanto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG BIOLOGI DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANAWA Nurmah nurmaharsyad@gmail.com
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PECAHAN DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA BAGI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: RIRIN HARYANI
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eny Safitri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: enie_safitri57@yahoo.co.id
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS
Lebih terperinci