Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar"

Transkripsi

1 Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Think- Talk-Write (TTW) Materi Pokok Trigonometri Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh : Endang Prihatin Trihastuti SMA Negeri 1 Jogorogo Kabupaten Ngawi ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk Meningkatan prestasi belajar matematika khususnya pada materi pokok trigonometri siswa kelas X semester genap SMA Negeri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang mencakup tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Tempat penelitian SMA Negeri 1 Jogorogo. Penelitian dilakukan pada 8 April 2013 hingga 11 Mei Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini, analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif model deskriptif presentatif untuk nilai rata-rata dan nilai prosentase yang saling dikaitkan sebagai dasar mendeskripsikan keberhasilan penelitian.hasil penelitian yang didapat dalam penelitian ini berupa kualitas pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa, minat belajar dan prestasi siswa. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) mempunyai dampak positif dalam meningkatkan (1) kualitas pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa dari siklus I diperoleh nilai akhir sebesar meningkat pada siklus II menjadi dan pada siklus III meningkat menjadi 90,35. (2) Minat belajar siswa siklus I sebesar 22,25 meningkat pada siklus II menjadi 25,75 dan pada siklus III meningkat menjadi 28,03. (3) Jumlah siswa tuntas pada siklus I sebanyak 9 siswa, pada siklus II meningkat menjadi 13 dan pada siklus III meningkat menjadi 26. (4) Prosentase ketuntasan pada siklus I sebesar 28,13%, pada siklus II meningkat menjadi 40,63% dan pada siklus III meningkat menjadi 81,25%. (5) Kelebihan model TTW adalah langkahnya yang tidak banyak membuat model ini mudah untuk diterapkan, dan media yang dibutuhkan untuk membantu mengoptimalkan hasilnya hanyalah LKS yang dibuat sendiri. (6) Kelemahan model TTW adalah adalah jumlah kelompok yang dibentuk dengan anggota yang sedikit membuat peneliti harus membimbing banyak kelompok dan mengulangi informasi yang sama berulang kali, dan soal yang disajikan dalam LKS harus bisa dikerjakan dengan langkah-langkah TTW. Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar A. PENDAHULUAN Model TTW mempunyai tiga fase yang penting yaitu Think (berfikir), Talk (bicara/diskusi) dan Write (menulis). Ketiga langkah itu dapat membuat siswa lebih teliti dan dapat menganalisa secara individu dahulu kemudian berdiskusi dalam kelompoknya. Model TTW memang model pembelajaran kooperatif yang JIPE Vo. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

2 berarti siswa harus berdiskusi kelompok namun dalam model TTW siswa bebas menuliskan hasil jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi kelompok. Walaupun jawaban yang disepakati sama akan tetapi gaya menulis jawaban itu berbeda, dari sini akan tampak siswa benar-benar mengerjakan sendiri. Dengan menggunakan model TTW kita dapat mengetahui kemampuan individu siswa serta sejauh mana siswa memahami materi pelajaran yang diberikan guru, serta apakah dengan model TTW dapat lebih meningkatkan prestasi belajar matematika. Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah model Think-Talk- Write (TTW) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika khususnya pada materi pokok trigonometri siswa kelas X semester genap SMAN 1 Jogorogo tahun pelajaran 2012/ Apakah kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran Think- Talk-Write (TTW). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Cara model Think-Talk-Write (TTW) dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas X semester genap SMAN khususnya pada materi pokok trigonometri 1 Jogorogo tahun pelajaran 2012/ Kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). B. KAJIAN TEORI Pengertian Belajar Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, kegiatan yang utama adalah belajar. Berarti indikator tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami siswa. Banyak ahli mendefinisikan tentang pengertian belajar sesuai aliran dan filsafat yang dianutnya, antara lain sebagai berikut: Menurut pengertian secara psikologis Slameto (2010:2) menjelaskan bahwa Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahanperubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku. Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli mengenai pengertian belajar, tampak persamaan mengenai belajar yaitu: a) Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar. b) Belajar merupakan perubahan tingkah laku/perbuatan dan pengetahuan. c) Perubahan terjadi karena interaksi dengan lingkungan berdasakan pengalaman secara disengaja. d) Perubahan bersifat tidak sementara dan positif. JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

3 Tujuan belajar Pada prinsipnya tujuan dari belajar adalah perubahan tingkah laku dan pengetahuan si belajar. Djamarah dan Zain (2006) mengemukakan tujuan dari belajar adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Model Pembelajaran Think-Talk- Write (TTW) Salah satu model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Model pembelajaran Think- Talk-Write (TTW) ini diperkenalkan oleh DeAnn Huinker dan Connie Laughin pada tahun Martinis Yamin dan Bansu I. Ansari (2008: 84) menyatakan bahwa Suatu strategi yang diharapkan dapat menumbuh kembangkan kemampuan pemecahan masalah adalah strategi think-talk-write (TTW). a. Fase-Fase dalam Model Pembelajaran TTW (Think-Talk- Write) Terdapat tiga fase penting dalam model pembelajaran Think-Talk- Write (TTW) yaitu fase think, fase talk dan fase write. 1) Think (Berfikir) Ditahap ini siswa membaca teks berupa permasalahan-permasalahan kemudian secara individual memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada bacaan, dan hal-hal yang tidak dipahaminya sesuai dengan bahasanya sendiri. Pada tahap ini siswa akan membaca sejumlah masalah yang diberikan pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS), kemudian setelah membaca siswa akan menuliskan hal-hal yang diketahui dan tidak diketahui mengenai masalah tersebut (membuat catatan individu). Selanjutnya siswa diminta untuk menyelesaikan masalah yang ada secara individu. 2) Talk (Berbicara atau Berdiskusi) Tahap berikutnya setelah think adalah talk, tahap ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membicarakan tentang penyelidikannya pada tahap pertama. Pada tahap ini siswa merefleksikan, menyusun serta menguji (berbagi) ideide dalam kegiatan diskusi kelompok. Dengan berdiskusi siswa akan membagi ide-ide kepada temannya, diskusi kelompok diharapkan siswa mampu menyampaikan ide JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

4 yang dimiliki dengan gaya bahasanya sendiri. Fase talk memungkinkan siswa untuk terampil bicara. Pada tahap talk memungkinkan siswa untuk terampil berbicara. Pada tahap ini siswa akan berlatih melakukan komunikasi matematika dengan anggota kelompoknya secara lisan. Masalah yang akan didiskusikan merupakan masalah yang telah siswa pikirkan sebelumnya pada tahap think. Intinya ditahap ini siswa mendiskusikan bersama kelompoknya mengenai persoalan yang disajikan di LKS berdasarkan catatan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. 3) Write (Menulis) Selanjutnya fase write yaitu menuliskan hasil diskusi pada buku catatan siswa. Aktivitas menulis berarti menyatukan ide setelah berdiskusi atau berdialog antar teman dan kemudian mengungkapkannya melalui tulisan. Desain pembelajaran yang menggunakan model TTW menurut Martinis dan Bansu I. Ansari (2008:89) dengan sedikit modifikasi sebagai berikut: Gambar 1 : Desain Pembelajaran dengan Model TTW JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

5 Langkah-langkah Pembelajaran dengan menggunakan Teknik Think- Talk-Write (TTW) menurut Martinis dan Bansu I. Ansari (2008:90) adalah sebagai berikut. a. Guru membagikan LKS yang memuat soal yang harus dikerjakan oleh siswa serta petunjuk pelaksanaannya. b. Siswa membaca teks dan membuat catatan kecil berupa hal-hal yang diketahui dan tidak diketahuinya (think). c. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu kelompok untuk membahas sisi catatan kecil (talk). d. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman ke dalam tulisan argumentasi (write). C. METODE PENELITIAN Seting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA NEGERI 1 JOGOROGO, kabupaten Ngawi. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada tanggal 8 April 2013 sampai tanggal 11 Mei Subjek penelitian Subyek penelitiannya adalah siswa kelas X Semester Genap SMA NEGERI 1 JOGOROGO tahun pelajaran 2012/2013 dengan jumlah 32 siswa. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini berasal dari hasil ulangan harian matematika tes siklus I, II dan III di kelas X semester genap SMAN I Jogorogo tahun pelajaran 2012/ Jenis Data Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas yang merupakan metode penelitian kualitatif maka jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif. 2. Teknik Analisa Data Analisa data berguna untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesa. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif yang diperoleh dari hasil tes ulangan harian. Diolah dengan deskriptif presentatif dengan rumus sebagai berikut: 1. Untuk nilai rata-rata x = x n x = rata-rata x = jumlah nilai n = banyaknya siswa 2. Untuk prosentase Np = { Nk R } 100% Np = nilai prosentase Nk = jumlah siswa R = jumlah siswa seluruhnya Nilai rata-rata dan nilai prosentase dikaitkan sebagai dasar mendeskripsikan keberhasilan penerapan model pembelajaran Think- Talk-Write (TTW), yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

6 matematika para siswa pada materi trigonometri. 3. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Prosedur penelitian model Think- Talk-Write (TTW) terdiri dari sistem siklus, tiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu, a. PerencanaanTindakan (Planning) b. Pelaksanaan Tindakan (Acting) c. Pengamatan (Observing) d. Refleksi (Reflecting) 4. Indikator Kinerja Tolak ukur atau batas minimal keberhasilan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah siswa dalam mengikuti proses pembelajaran memperoleh prestasi di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM yaitu 75 untuk KKM individual dan 75% dari jumlah siswa untuk KKM klasikal. D. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan terdiri atas 3 siklus, dengan total siklus I, II dan III dilaksanakan dalam 11 kali pertemuan. Penelitian Tindakan Siklus I 1) Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus I yang dilakukan oleh peneliti adalah: a) Menyusun silabus. b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) c) Menyusun dan mempersiap kan media pembelajaran yang digunakan pada siklus I, yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 1,2 dan 3. LKS d) Menyusun dan mempersiap kan kisi-kisi soal tes siklus I. e) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang diberikan pada akhir siklus I. f) Menyusun dan mempersiap kan kunci jawaban tes siklus I. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan Ke-1 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi ukuran sudut dan memancing siswa membuat catatan kecil mengenai materi ukuran sudut. Selanjutnya, guru membagikan LKS 1 dan menerapkan model pembelajaran TTW b) Pertemuan Ke-2 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi perban dingan trigonometri pada segitiga siku-siku dan memancing siswa membuat catatan kecil mengenai materi perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku. Selanjutnya, guru membagikan LKS 2 dan menerapkan model pembela jaran TTW c) Pertemuan Ke-3. Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi perbandingan trigonometri pada segitiga siku-siku dan memancing siswa membuat catatan kecil mengenai materi rumus kebalikan dan rumus JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

7 perbandingan trigonometri. Selanjutnya, guru membagikan LKS 3 dan menerapkan model pembelajaran TTW 3). Tahap Observasi Pengamatan (observasi) dilakukan oleh kolaborator. Kolaborator mengamati pelaksanaan pembelajaran siklus I pada pertemuan ke-1, ke-2 dan ke- 3 yang dilaksanakan peneliti Dari data perkelompok mulai nilai, rata-rata, siswa tuntas atau tidak serta prosentase ketuntasan dapat dirangkum untuk satu kelas dalam tabel berikut. Tabel 1 : Hasil Tes dengan Penerapan Model TTW pada Siklus I Data Total Jumlah siswa 32 Siswa tuntas 9 Siswa tidak tuntas 23 Nilai tertinggi 78 Nilai terendah 20 Rata-rata 52 Prosentase ketuntasan 28,13%. Dari data tabel diatas, lebih jelas jika ditampilkan pada grafik berikut: Grafik 1 : Hasil Tes dengan Penerapan Model TTW pada Siklus I Siklus I Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Nilai Tertinggi Dari grafik 1 dan tabel 1 nampak bahwa rata-ratanya 52, 9 siswa tuntas, 13 siswa tidak tuntas, nilai tertinggi 78, nilai terendah 20 dan Prosentase ketuntasan 28,13%. 4) Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus I prosentase ketuntasannya 28,13% masih JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

8 belum memenuhi indikator kinerja yaitu minimal 75% siswa tuntas dari jumlah keseluruhan siswa, sehingga penelitian perlu dilanjutkan ke siklus II. Beberapa tindakan yang dilaksanakan pada siklus II oleh peneliti di atas diharapkan dapat menyempurnakan kekurangankekurangan yang terdapat pada siklus I. Penelitian Tindakan Siklus II 1) Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus II yang dilakukan oleh peneliti adalah: a. Menyusun Rencana Pelaksana an Pembelajaran (RPP) b. Menyusun dan mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan pada siklus II, yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 4 dan 5. LKS c. Menyusun dan mempersiapkan kisi-kisi soal tes siklus II. d. Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang diberikan pada akhir siklus II. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan Ke-1 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi perbanding an trigonometri pada sudut khusus dan memancing siswa membuat catatan kecil mengenai materi perbandingan trigonometri pada sudut khusus. Selanjutnya, guru membagikan LKS 4 dan menerapkan model pembelajaran TTW b) Pertemuan Ke-2 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi perbanding an trigonometri pada sudut khusus dan memancing siswa membuat catatan kecil. Selanjut nya, guru membagikan LKS 5 dan menerapkan model pembelajaran TTW 3) Tahap Observasi Pengamatan (observasi) dilaku kan oleh kolaborator. Kolabo rator mengamati pelaksanaan pembelajar an siklus II pada pertemuan ke-1 dan ke-2 yang dilaksanakan peneliti Dari data perkelompok mulai nilai, rata-rata, siswa tuntas atau tidak serta prosentase ketuntasan dapat dirangkum untuk satu kelas dalam tabel berikut. Tabel 2 : Hasil Tes dengan Penerapan Model TTW pada Siklus II Data Total Jumlah siswa 32 Siswa tuntas 13 Siswa tidak tuntas 19 Nilai tertinggi 90 Nilai terendah 17 Rata-rata 62,14 JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

9 Data Total Prosentase ketuntasan 40,63%. Dari data tabel diatas, lebih jelas jika ditampilkan pada grafik berikut: Siklus I Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Prosentase Ketuntasan Grafik 2 : Hasil Tes dengan Penerapan Model TTW pada Siklus II Dari grafik 2 dan tebel 2 nampak bahwa rata rata siklus II sebesar 62, 145, 13 siswa tuntas, 19 siswa tidak tuntas, nilai tertinggi 90, nilai terendah 17 dan prosentase ketuntasan 40,63 %. 4) Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus II prosentase ketuntasannya 40.63% masih belum memenuhi Standar Ketuntasan Minimal 75% dari jumlah keseluruhan siswa, sehingga penelitian perlu dilanjutkan ke siklus III. Sebelum dilakukan siklus III, ada beberapa langkah pada siklus II yang perlu dimodifikasi untuk menyempurna kan tindakan yang dilakukan pada siklus III. Tindakan perbaikan pada siklus III diharapkan dapat meningkatkan hasil prestasi matematika siswa. Penelitian Tindakan Siklus III 1) Tahap Perencanaan Tindakan Perencanaan tindakan pada siklus III, yang dilakukan oleh peneliti adalah: a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP b) Menyusun dan mempersiapkan media pembelajaran yang digunakan pada siklus III, yaitu Lembar Kegiatan Siswa (LKS) 6, 7 dan 8. LKS c) Menyusun dan mempersiapkan kisi-kisi soal tes siklus III. d) Mempersiapkan soal tes untuk siswa yang diberikan pada akhir siklus III. 2) Tahap Pelaksanaan Tindakan a) Pertemuan Ke-1 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi materi perbandingan trigonometri JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

10 sudut disemua kuadran dan memancing siswa membuat catatan kecil mengenai materi perbandingan trigonometri sudut disemua kuadran. Selanjutnya, guru membagikan LKS 6 dan menerapkan model pembelajaran TTW b) Pertemuan Ke-2 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi perbandingan trigonometri dari sudut berelasi (90 ± α ), (180 ± α ), (270 ± α ) dan memancing siswa membuat catatan kecil. 3) Tahap Observasi Pengamatan (Observasi) dilakukan oleh kolaborator. Kolaborator mengamati pelaksana an pembelajaran siklus III pada pertemuan ke-1, ke-2 dan ke-3 yang dilaksanakan peneliti Selanjutnya, guru membagikan LKS 7 dan menerapkan model pembelajaran TTW c) Pertemuan Ke-3 Pada tahap inti, peneliti menyampaikan materi perbandingan trigonometri dari sudut berelasi (360 ± α ) dan sudut negatif dan memancing siswa membuat catatan kecil. Selanjutnya, guru membagikan LKS 8 dan menerapkan model pembelajaran TTW Dari data perkelompok mulai nilai, rata-rata, siswa tuntas atau tidak serta prosentase ketuntasan dapat dirangkum untuk satu kelas dalam tabel berikut. Tabel 3 : Hasil Tes dengan Penerapan Model TTW pada Siklus III Data Total Jumlah siswa 32 Siswa tuntas 26 Siswa tidak tuntas 6 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah 53 Rata-rata 82,31 Prosentase ketuntasan 81,25% Dari data tabel diatas, lebih jelas jika ditampilkan pada grafik berikut: Grafik 3 : Hasil Tes dengan Penerapan Model TTW pada Siklus III JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

11 Siklus I Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rata-Rata Prosentase Ketuntasan Dari grafik 3 dan tabel 3 nampak bahwa rata-rata prestasi siklus III sebesar 82,31, ada 26 siswa tuntas, 6 siswa tidak tuntas, nilai tertinggi 100, nilai terendah 53 dan prosentase ketuntasan 81,25%. 4) Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan dan observasi pada siklus III prosentase ketuntasannya 81,25% telah memenuhi indikator kinerja penelitian yaitu minimal 75% siswa tuntas dari jumlah keseluruhan siswa, artinya penelitian dikatakan berhasil atau tidak perlu dilanjutkan lagi. Pembahasan Dari data yang dipaparkan diatas dapat kita ketahui bahwa terjadi kenaikan hasil pembelajaran, baik dilihat dari hasil observasi kualitas pelaksanaan pembelajaran, angket minat belajar matematika dengan model TTW dan hasil tes yang berupa prestasi siswa. Pelaksanaan Pembelajaran Kenaikan hasil pengamatan kualitas pelaksanaan pembelajaran antara siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4 : Perbandingan Hasil Observasi Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran dan aktivitas dengan Penerapan Model TTW pada Siklus I, II dan III Data Siklus I II III Skor Maksimal Jumlah Skor Nilai akhir JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

12 Dari tabel 4 diatas dapat kita lihat nilai kualitas pelaksanaan pembelajaran semakin meningkat dalam penerapan model pembelajaran TTW dari siklus I sebesar 71,05 meningkat pada siklus II menjadi 81,58dan meningkat pada siklus III menjadi hal ini disebabkan model pembelajaran TTW merupakan model yang baru dan memiliki langkah-langkah yang sedikit sehingga siswa tertarik untuk mengikuti jalannya pembelajaran dengan menerapkan model TTW. Kondisi peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa siklus I, siklus II dan siklus III dapat dilihat lebih jelas pada grafik berikut: Grafik 5 : Perbandingan Nilai Akhir Kualitas Pelaksanaan Pembelajaran dan Aktivitas Siswa dengan Penerapan Model TTW pada Siklus I, II dan III Nilai Akhir Siklus I Siklus II Siklus III Nilai Akhir Grafik 5 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kualitas pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa dengan model TTW dari setiap siklus. E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan melalui penerapan model TTW (Think- Talk-Write) pada materi pokok trigonometri di kelas X semester genap SMAN 1 Jogorogo tahun pelajaran 2012/ Dapat meningkatkan nilai akhir kualitas pelaksanaan pembelajaran dan aktivitas siswa kelas X SMAN 1 Jogorogo semester genap tahun pelajaran 2012/ Dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas X SMAN 1 Jogorogo semester genap tahun pelajaran 2012/ Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMAN 1 Jogorogo semester genap tahun pelajaran 2012/2013 Kelebihan Model TTW JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

13 Kelebihan model TTW dari apa yang peneliti telah laksanakan adalah langkahnya yang tidak banyak membuat model ini mudah untuk diterapkan, dan media yang dibutuhkan untuk membantu mengoptimalkan hasilnya hanyalah LKS yang dibuat sendiri. 4. Kelemahan Model TTW Kelemahan model TTW dari apa yang peneliti telah laksanakan adalah jumlah kelompok yang dibentuk dengan anggota yang sedikit membuat peneliti harus membimbing banyak kelompok dan mengulangi informasi yang sama, dan soal yang disajikan dalam LKS harus bisa dikerjakan dengan langkah-langkah TTW. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya supaya proses kegiatan pelaksanaan pembelajaran matematika memberikan hasil yang optimal maka sebaiknya hal yang dilakukan sebagai berikut: 1. Bagi Guru a. Peneliti menyarankan bagi guruguru matematika di SMAN 1 Jogorogo khususnya, serta guruguru dan calon guru matematika pada umumnya dalam pengajaran pokok bahasan trigonometri kelas X sebaiknya menggunakan model TTW (Think-Talk-Write), agar guru dapat mengajar lebih terarah dan sistematis sehingga siswa dapat lebih cepat memahami materi yang diajarkan. b. LKS yang digunakan dalam pembelajaran harus dipersiapkan secara matang. Kelemahan yang dilakukan peneliti adalah tidak sepenuhnya memberi kesempatan kepada siswa untuk memberi tanggapan kepada kelompok yang presentasi. Hendaknya guru lebih memberikan waktu untuk semua siswa memberi tanggapan. 2. Bagi Peneliti lanjutan a. Instrumen rubrik lembar penilaian kualitas pelaksanaan pembelajaran dalam indikator membimbing siswa dalam mengerjakan soal, interval jumlah siswa yang dibimbing harus rasional dan mempunyai identitas yang jelas untuk memudahkan observer melakukan penilaian. Perubahan yang perlu dilakukan yaitu, 1) Skor 4 diberikan bila membimbing siswa 2) Skor 3 diberikan, bila membimbing 6-10 siswa 3) Skor 2 diberikan, bila membimbing 1-5 orang siswa 4) Skor 1 diberikan, jika tidak membimbing siswa mengerjakan soal latihan. b. Tingkat kesukaran soal hendaknya diukur dan diupayakan sama untuk menjamin bahwa terjadinya peningkatan hasil belajar kognitif siswa benar-benar karena tindakan dan bukan karena tingkat kesukaran soal yang tidak sama. c. Dalam menuliskan identitas angket hendaknya identitas pengisi JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

14 angket tidak perlu di tulis untuk menjaga kerahasiaan identitas seseorang. DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zaenal Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful B. dan Zain, Azwan Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kelas X Semester Genap. Klten: Viva Pakarindo. Wirodikromo, Sartono Matematika Jilid 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga. Yamin, M. dan Ansari, Bansu I Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Muslikah Sukses Profesi Guru dengan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Interprebook. Riyanto, Yatim Paradigma Baru Pembelajaran : Sebagai Referensi bagi Guru/Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Slameto Belajar dan Faktorfaktor yang Mempengaruhi nya. Jakarta: Rineka Cipta. Tim Penyusun Kreatif Matematika 1b untuk SMA JIPE Vol. I No. 2 Edisi September 2016 /p-issn e-issn

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Sri Wahyuni 19 Abstrak. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan

Lebih terperinci

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PADA SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 JENANGAN PONOROGO TAHUN AJARAN 2014/2015 ANIS PURWATI Mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: YULIA FATMAWATI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGSEM II NO 172 SURAKARTA TAHUN

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write

Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write Upaya Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Matematika Dengan Strategi Think Talk Write (TTW) Siswa Kelas VIIIB SMP Negeri 1 Bulukerto Wonogiri Tahun Pelajaran 2013/2014 Ferika Handsayani Email: Ferika.handayani@yahoo.com

Lebih terperinci

Evi Rufaidah SMAN 1 Waru Pamekasan. dengan menggunakan Teknik TTW siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Pamekasan tahun

Evi Rufaidah SMAN 1 Waru Pamekasan. dengan menggunakan Teknik TTW siswa kelas X SMA Negeri 1 Waru Pamekasan tahun PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WARU PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Evi Rufaidah SMAN 1 Waru Pamekasan

Lebih terperinci

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn Pemberian Tugas Sebagai Peningkatan Prestasi Pembelajaran Struktur Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Kelas IV SDN Giriharjo 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Sri Wahyuni SDN Giriharjo 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ilmiah ini tidak dapat dipisahkan atau dilepaskan dari tahapan-tahapan yang saling berkaitan. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) DI KELAS IX-7 SMP NEGERI 3 BERASTAGI Ngarab Sembiring Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : rajo.hasim@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. sekolah tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Dalam pendidikan formal, salah satu mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas V SD N Kalimanggis, Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK DIANA MANURUNG Guru SMPN 1 Patumbak Email : chairini.nurdin@gmail.com

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Jumlah siswa pada kelas tersebut ada 32 orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting Penelitian 3.1.1. Setting Waktu Pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung dari bulan Maret sampai dengan bulan April 2012. Adapun jadwal penelitian adalah

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA (Pada siswa kelas VIII Semester II Tahun pelajaran 2008/2009 SMP Negeri I Wuryantoro) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau atau berita antara

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eny Safitri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: enie_safitri57@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW) Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Mukhidin Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: hidinmukh@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar. UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS VII A SMP N 3 SENTOLO Estiningsih Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-TALK-WRITE PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII1 MTsN MODEL MAKASSAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-TALK-WRITE PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII1 MTsN MODEL MAKASSAR JURNAL MATEMATIKA DAN PEMBELAJARAN (M a P a n) VOL. 4 NO. 1, JUNI 2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK-TALK-WRITE PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII1 MTsN MODEL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

BAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode-metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penilitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) Suharsimi Arikunto (2012: 3) mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN Via Keke Okta Pratama cey_ce@yahoo.com Prodi Pendidikan Matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri 2013 Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah

Anggun Triana *), Ahmad Hamid, Tarmizi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Unsyiah 196 Jurnal Ilmiah Mahasiswa (JIM) Pendidikan Fisika. Vol. 2 No.2 April 2017, 196-201 UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-c DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN AMAN EFENDI Guru SD Negeri 032 Sinonoan Kabupaten Mandailing

Lebih terperinci

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Tentang Jurnal Khusus Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Jigsaw Kelas XII IPS 2 SMA Negeri I Jogorogo Oleh : Siti Mutomimah Guru SMAN Negeri I Jogorogo mutomimah_siti@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293 UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 KAMPAR KIRI TAHUN AJARAN 2009/2010 Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh peneliti secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI LEMBAGA NEGARA MELALUI MODEL MIND MAPPING (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII K SMP Negeri 1 Jalancagak Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2016/2017)

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR Nursinar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan nursinar613@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan karena

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG. Devi Afriyuni Yonanda Universitas Majalengka PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI MEDIA PENGGARIS RAPITUNG Devi Afriyuni Yonanda deviyonanda1990@gmail.com Universitas Majalengka Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan hasil peningkatan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahui bagaimana aktivitas peserta didik dan kegiatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep. PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Dosen Tetap Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. 1 Metode yang digunakan pada penelitian

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

BAB I PENDAHULUAN. Artinya: bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia telah. kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Islam, menuntut ilmu wajib hukumnya. Dengan ilmu manusia dapat mengetahui apa yang tidak diketahuinya. Kalam Allah yang pertama turun yaitu tentang baca tulis

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM-BASED LEARNING PADA POKOK BAHASAN LOGIKA MATEMATIKA DI KELAS X-1SMA NEGERI 2 SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2010-2011 Hasanudin Guru SMAN 2

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan menggunakan model NHT, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 2 Jono, pada kelas IV semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI Samsi SD Negeri 1 Purwosari Email: samsisaba@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX D SMP NEGERI 1 ROWOKANGKUNG Idam Djunaedi Guru Matematika SMPN 1 Rowokangkung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien, dan positif yang ditandai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal yang berlangsung di sekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa. Tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya alam manusia (SDM). Sejalan perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang berlokasi di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN Bandungkulon Bandung yang berlokasi di Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Pembelajaran Subyek penelitian pembelajaran ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Sidalang 01 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki 31 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAAN ALJABAR DAN TRIGONOMETRI oleh Iyam Maryati ABSTRAK Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1)) meningkatkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn Kamaliah SD Negeri 056614 Sidorejo, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve the learning outcomes of Civics

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Menurut Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class Action Research). Metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai sebuah

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1.1.1 Seting Penelitian Penelitian ini dilakukan sebanyak 2 siklus pada saat proses pembelajaran berlangsung dan setiap siklus dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN TEKNIK THIK- TALK-WRITE (TTW) Oleh: Usep Kuswari. Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN TEKNIK THIK- TALK-WRITE (TTW) Oleh: Usep Kuswari. Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin MODEL PEMBELAJARAN MENULIS DENGAN TEKNIK THIK- TALK-WRITE (TTW) Oleh: Usep Kuswari A. Rasional Teknik TTW diperkenalkan oleh Huinker dan Laughin (dalam Ansari, 2003:36). Teknik ini pada dasarnya dibangun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 3 Panjang Utara Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan September

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK ERIKA NADAPDAP Guru SMP Negeri 1 Patumbak Email : seriussembiring@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VB MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DI SD KARTIKA 1-10 PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VB MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DI SD KARTIKA 1-10 PADANG PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VB MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DI SD KARTIKA 1-10 PADANG Lussy Crifela Angraini 1, Yusrizal 2, M. Tamrin 1 1) Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2

Alumnus S1 Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BIOSFER DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SUMBUL T.A 013/014 Elisa Rosa Simamora

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih 35 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, dkk (2006: 16) dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat 42 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Metode penelitian senantiasa dibutuhkan di dalam suatu penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015

JURNAL DAYA MATEMATIS, Volume 3 No. 3 November 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIKA MATERI TRIGONOMETRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KELAS X SMA NEGERI 11 MAKASSAR Habriah Ahmad Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru dapat menemukan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang berjudul; Peningkatan hasil Belajar Matematika Materi Bilangan Romawi Dengan Menggunakan Metode Inquiry Kelas IV MI Al- Hidayah Margorejo

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MASRI MANSYUR Guru SMP Negeri YASFII Dumai masrimansyur449@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal

Riskah, S.Pd Guru SMAN 1 Kaliwungu Kabupaten Kendal Peningkatan Prestasi Belajar Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal Melalui Penerapan Model Pembelajaran Probelm Based Learning Bagi Peserta Didik Kelas XI IPS1 Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016 Riskah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki hubungan yang sangat erat dalam kehidupan bermasyarakat karena bahasa merupakan alat komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi yang efektif

Lebih terperinci

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281)

Universitas Muhammadiyah Purwokerto. J l Raya Dukuh Waluh, PO BOX 202 Purwokerto Telp. (0281) Upaya Peningkatan Sikap Kerja Keras Dan Prestasi Belajar Materi Matematika Bangun Ruang Melalui Model Pembelajaran Van Hiele Di Kelas V SD Muhammadiyah Purwokerto Sri Muryaningsih 1, Subuh Anggoro 2 1,2

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Volume 6 Nomor 1 Juli 2016 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) Isna Purti Astuti SMP N 2 Jiken Blora email: isnapaisnapa@yahoo.com

Lebih terperinci

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok.

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok. Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Geografi Konsep Pedosfer Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok Pada Siswa Kelas X Sma Negeri I Klirong Kabupaten Kebumen Dwi Wurciptaningsih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi antara, peneliti dengan pengamat dalam upaya meningkatkan kemampuan pemahaman konsep

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2009 / 2010 Skripsi Oleh: DWITYA NADIA FATMAWATI K 4306022

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian dilakukan di SMA Kristen Satya Wacana Salatiga, karena sekolah tersebut merupakan salah satu sekolah swasta terbaik yang ada

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI POKOK NORMA DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DEBAT DI KELAS VII-B SMP NEGERI 3 SATU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat: 1. Mengetahui penerapan strategi index card match khususnya pada materi pokok binatang yang halal dan

Lebih terperinci