: 1' Undang-undang Nomor 6 Tahun 20L4 tentang Desa. 0embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor T, Tambahan Lembaran Negara Republik

Transkripsi

1 BI'PATI TIULUITGAGI'IYG PROVIilSI.TAWA TIUUR PER,ATT'RAIV BI'PATI TULI'IVGAGIIITG ITOUOR 7 TAHI'IT 2OL6 TEIYTAITG TUNJAITGAN' TAUBAIIAIT TUI daitgan DAIY PENERIuAAIT LAIIT YAIYG BAGI ETPALA DESA DAIY PERAIYGKAT DESA 'ATI DI IqBUPATEIY TT,LT,ilGACT,tC Menimbang Mengingat DEITGAIT BAII}IAT TUHAIY YAIIG MAIIA ESA BI'PATI TULUIVGAGT,IVG, : bah*a untuk meaksanakan Ketentuan pasal g2 Ayat (2) dan Pasal 10 Ayat (4) Pemeintah Nm 43 Tahu n 2l4tentang Peatuan pelaksanaan undang-undang Nm 6 Tahun 2l4 tentang Desa sebagaimana telah diubah dengan Peatuan pemeintat Nm 4T Tahun 20s, pelu ditetapkan Tunjangan, Tambahan T\njangan dan Peneimaan [a'in yang sah Bagi Kepala Desa dan peangkat Desa di Kabupaten T[lungagung dengan peatuan Bupati; : 1' Undang-undang Nm 6 Tahun 20L4 tentang Desa 0embaan Negaa Republik Indnesia Tahun 2014 Nm T, Tambahan Lembaan Negaa Republik Indnesia Nm 5495); 2. Peatuan pemeintah Nm 4g Tahun 2OI4 tentang peatuan pelaksanaan Undang-undang Nm 6 Tahun 20L4 tentang Desa (*mbaan Negaa Republik Indnesia Tahun 2014 Nm 23, Tambahan Lembaan Negaa Republik Indnesia Nm ss39) sebagaimana teah diubah dengan peatuan pemeintah Nm 47 Tahun 2015 (lembaan Negaa Republik Indnesia Tahun 20lS Nm lst, Tambahan Iembaan Negaa Republik Indnesia Nm STLT); 4' Peatuan Mentei Dalam Negei Nm 113 Tahu n 24 tentang pengellaan Keuangan Desa; 5. Peatuan Mentei Desa, pembangunan Daeah Tetinggal, dan Tansmigasi Republik Indnesia Nm

2 2 I Tahun 2015 tentang pedman Kewenangan Bedasakan Hak Asal Usul dan Kewenangan lkal Beskala Desa (Beita Negaa Republik Indnesia Tahun 2015 Nm 158); 6. Peatuan Daeah Kabupaten T\lungagung Nm I Tahun 2015 tentang Pedman pengellaan Keuangan Desa; MEMUTUSKAN: Menetapkan PERATURAN BUPATI TENTANG TUNJANGAN, TAMBAHAN TUNJANGAN DAN PENERIMAAN LAIN YANG SAH BAGI KEPATA DESA DAN PERANGKAT DESA DI KABUPATEN TULUNGAGUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal I Dalam Peatuan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati T\lungagung. 2 Desa adalah desa dan desa adat, selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyaakat hukum yang memiliki batas wilayah yang bewenang untuk mengatu dan menguus uusan pemeintahan, kepentingan masyaakat setempat bedasakan pakasa masyaakat, hak asal usul, dan/atau hak tadisina yang diakui dan dihmati dalam sstem pemeintahan Negaa Kesatuan Republik Indnesia. 3 Pemeintahan Desa adalah penyelenggaaan uusan pemeintahan dan kepentingan masyaakat setempat dalam sistem pemeintahan Negaa Kesatuan Republik Indnesia. 4 Pemeintah Desa adalah Kepala Desa dibantu peangkat Desa sebagai unsu penyelenggaa peme intahan Desa. 5. Kepala Desa adalah pejabat pemeintah Desa yang mempunyai wewenang, tugas dan kewajiban untuk menyelenggaakan umah tangga Desanya dan melaksanakan tugas dai pemeintah dan pemeintah Daeah. 6' Peangkat Desa adalah unsu staf yang membantu Kepala Desa dalam penyusunan kebijakan dan kdinasi yang diwadahi dalam sekeunat Desa, dan unsu pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang diwadahi daam bentuk pelaksana Teknis dan Unsu Kewilavahan.

3 3 7. Anggaan pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut ApBDesa, adalah encana keuangan tahunan pemeintahan Desa. 8. Tunjangan Kepala Desa dan peangkat Desa adalah tunjangan yang lt_t"u"" kepada Kepala Desa dan peangkat Desa selain dai penghasilan l etad. s T"mb"han Ttnjangan Kepala Desa dan peangkat Desa adalah ambahan Tunjangan yang dibeikan kepada Kepala Desa dan peangkat Desa dai Hasil Pengelaan 'I'anah Bengkk selain penghasilan tetap dan tunjangaan Kepala Desa dan peangkat Desa. l0' Peneimaan [a'in Yang sah Kepala Desa dan peangkat Peneimaan Desa adalah yang diteima Kepaa Desa dan peangkat penghasilan Desa seain tetap, tunjangan dan tambahan tunjangan yang besumbe dai dapa.t ApB Desa dan sumbe lain sesuai dengan peatuan ketentuan peundang_undangan. I I Tanah Kas Desa adalah suatu lahan yang dimiliki eh pemeintah Desa dan dikea untuk kegiatan usa-ha esa sehingga menjadi salah satu sumbe pendapatan Desa yang besangkutan. l2'tanah Bengkk adalah bagan dai anah Kas Desa yang digunakan sebagai tambahan tunjangan bagi Kepala Desa dan peangkat Desa. l3' Peatuan Desa adalah peatuan peundang-undangan yang ditetapkan leh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati besama Badan Pemu syawaatan Desa. 14' Tunjangan Kesehatan adalah T\njangan yang dibeikan kepada Kepala Desa dan peangkat Desa untuk memelihaa dan meningkatkan dea.iat kesehatan Kepala Desa dan peangkat Desa. 15 Tunjangan Kematian adaah uang Tunai dalam bentuk biaya pemakaman maupun santunan beupa uang yang dibeikan kepada ahli wais ketika Kepala Desa dan peangkat Desa meninggal dunia dalam masa aktif. 16'Tunjangan Kecelakaan lgja adalah Tunjangan yang dibeikan kepada Kepala Desa dan peangkat Desa untuk membeikan pelindungan atas isik-isik kecelakaan yang tejadi dalam hubungan keq.a. 17 T\njangan Kineja adalah Tnjangan yang meupakan fungsi dai kebehasilan peaksanaan efmasi bikasi atas dasa kineja,,..*,",", dicapai leh seang individu Kepala Desa dan peangkat Desa dan dibeikan setiap bulan. l''tunjangan puna Bhakti adalah Tunjangan yang dibeikan kepada Kepala Desa dan peangkat Desa setelah beakhi masa bhaktinya atau di behentikan dengan hmat. 19' Hnaium Kegiatan adaah pembayaan atas jasa yang dibeikan dalam angka pelaksanaan kegiatan tetentu.

4 20' Biaya Pejalanan Dinas adaah Biaya yang dikeuakan untuk membiayai pejalanan dinas dal,am angka kepentingan dinas/negaa yang bekaitan dengan penyelenggaaan pemeintahan. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang Lingkup peatuan Bupati Tunjangan dan peneimaan l,ain yang Desa di Kabupaten Ttlungagung. ini meliputi T\njangan, Tambahan Sah bagi Kepala Desa dan peangkat BAB III TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA pasal 3 (1) Kepala Desa dan peangkat Desa dapat meneima Tunjangan. (21 Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (t) tedii dai : a. Tunjangan Kesehatan; b. Tunjangan Kecelakaan Keq.a; c. Tunjangan Kematian; d. Tunjangan Kineja; e. Tunjangan puna Bhakti; dan f. Tunjangan Lainlain yang sah. (3) Tunjangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huuf besumbe a dapat dan A'BD seta dilaksa'ekan melalui keikutsetaan Pgam Jaminan dalam Kesehatan,vang diselenggaakan leh Badan Penyelenggaa Jaminan Ssial (BpJS) Kesehatan. (4) Pembayaan Jaminan seb'gaimana dimaksud pada ayat (3) pada dibebankan ApBDesa sesuai dsngan ketentuan peatuan peundang_undangan. (5) TUnjangan Kecelakaan Kel.a dan f.,.ju,'gu' Kematian dimaksud sebagaimana pada ayat (2) huuf b dan huuf c dilaksanakan keikutsetaan melalui dalam hgam Jaminan Kecelakaan Ke{a dan pgam Jaminan Kematian yang diselenggaakan leh Badan penyelenggaa Jaminan Ssial (BpJS) Ketenagake4.aan. (6) Ketentuan pelatsanaan pembeian Tunjangan Kesehatan, Kecetakaan Tlnlangan Keja, dan,i\njangan xematii,,* ;; seketais l_" ", Desa yang bestatus pns dilakukan bedasakan peatuan ketentuan peundang_untiaagan yang belaku. (7) T\.njangan sebagaimana aimat<suj pada ayat (5) dibebankan APBDesa pada sesuai dengan kemampuan keuangin desa dan pembayaan

5 5 (8) (e) (10) (1 1) ( 12) (13) Jaminan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peatuan peundang_ undangan. Tunjangan Kineja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huuf d, dibeikan kepada : a. Kepala Desa paling banyak sebesa Rp ,00 (Lima Ratus Empat Puluh Ribu Rupiah) setiap bulan; b' seketais Desa Nn pns minimal 7@/ dan maksimal g00l dai Tunjangan Kineja Kepala Desa; dan c. Peangkat Desa minima.l 50% dan maksimal 60% dai Tunjangan Kineja Kepala Desa. Tunjangan Puna Bhakti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huuf e, dibeikan kepada Kepala Desa dan peangkat Desa nn pns bedasakan klasifikasi masa bhakti. Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huuf d dan huuf e, dapat besumbe dai ApBDes dilua pengellaan hasil tanah bengkk dan sesuai kemampuan keua-ngan desa. Klasifikasi masa bhakti, besaan dan incian tunjangan puma bhakti sebagaimana dimaksud pada ayat (8) diatu lebih lanjut dalam peatuan Desa. Tunjangan sebagaimana dimalsud pada ayat (2) huuf f dibeikan Desa-Desa bg dengan kndisi gegajis tetentu (wilayah pegunungan, mempunyai tidak bengkk). Besaan dan Rincian Tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huuf d dan huuf f diatu lebih lanjut dalam peatuan Desa. BAB IV TAMBAHAN TUNJANGAN KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA Pasal 4 (i) (2) (3) Selain mendapat Tunjangan, Kepala Desa dan peangkat Desa dapat dibeikan Tambahan Tlnjangan yang besumbe dai pengellaan Tanah Bengkk. Pengeilaan Tanah Bengkk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) leh Pemeintah dikella Desa dan dituangkan dalam ApBDes. Peneimaan Desa yang beasal dai hasil pengellaan Tanah Bengkk sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dikecualikan dalam ketentuan pehitungan Belanja Desa yang telah ditetapkan bedasakan peatuan (4) peundang-undangan yang belaku. Besaan Tambahan T[njangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatu lebih lanjut dalam peatuan Desa.

6 6 BAB V BAG K;:Iff 'ffi "'fi'*,hiill" ", pasal 5 (1) Kepala Desa dan Peangkat Desa dapat meneima peneimaan Lain yang Sah. (2) Peneimaan lain Yang Sah sebagainela dimaksud pada ayat (l) tedii dai : a. Hnaium Kegiatan; b. Biaya pejalanan Dinas; dan c. Peneimaan l,ain yang Sah sesuai peatuan peundang_undangan yang belaku. (3) Peneimaan Lain yang Sah seb"gnimana besumbe dai ApBDes dan sumbe peatuan peundangan yang belaku. dimaksud pada ayat (1) dapat lain sesuai dengan ketentuan (4) Besaan peneimaan Lain yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat [t) diatu lebih anj ut dalam peatuan pesa an bepedman pada Standa Biaya pengellaan APBDes yang telah ditetapkan leh pementah Kabupaten TUlungagung. BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN pasal 6 (1) t2) (3) Dalam hal teladi keksngan Jabatan Kepala Desa, penjabat (8..) Kepala Desa behak meneima Tunjangan, Tambahan T\njangan dan ffiti*" Lain yang Sah sesuai peatuan peundang_undangan yang Dalam hal te4'adi keksngan Jabatan Seketais Desa, Kepala Desa dapat menebitkan suat Keputusan Kepala Desa untuk menunjuk salah satu Peangkat Desa guna melaksaaakan tugas_tugas Seketais Desa. Peangkat Desa yang dibeikan tugas leti Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat meneima salah satu T\njangan yang lebih menguntungkan, dan peneimaan lain yang Sah sesuai peatuan Peundang-Undangan yang belaku. Pasal 7 (1) Seketais Desa yang tunjangan kineq'a dan keuangan desa; bestatus pegawai peneimaan lain Negei Sipil dapat dibeikan yang sah sesuai kemampuan t

7 n, (2) Pembeian tunjangan dan peneimaan lain yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatu lebih lanjut dalam peatuan Desa. BAB VII PENUTUP Pasal 8 Dengan dibelakukannya Peatuan Bupati ini, maka peatuan Bupati Tulungagung Nm 9 Tahun 2006 tentang petunjuk pelaksanaan Peatuan Daeah Kabupaten T\lungagung Nm 6 Tahun 2006 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan peangkat Desa, dicabut dan dinyatakan tidak belaku. Pasal 9 Peatuan Bupati ini mulai belaku pada tanggal diundangkan. Aga setiap ang mengetahuinya, memeintahkan pengundangan Bupati ini dengan penempatannya dalam Beita Daeah Tulungagung. Peatuan Kabupaten Ditetapkan di Tulungagung tanggal 5 Januai 2016 cecuna, / gdanqkan di Tulungagung q4{gnggal 5 Januai 2016 DAER{H bina Utama lfadya NIP I 006 Beita Daeah Kabupaten Tulungagung Tahun 2016 Nm Z