PERSEPSI PETANI TERHADAP MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN BOYOLALI
|
|
- Shinta Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSEPSI PETANI TERHADAP MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN BOYOLALI Dwinta Prasetianti, Tri Reni Prastuti, Anggi Sahru Romdon Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek Sidomulyo Ungaran ABSTRACT Prasetianti, D., Tri R.P., and Anggi S.R. Praperception of The Farmers Through The Model of Sustainable Food Home Region in Boyolali District. Model of sustainable food home region (MKRPL) is one of the national Ministry of Agriculture program. MKRPL goal is to improve household food self-sufficiency based on optimizing the use of the yard, occupy the family food and nutrition in a sustainable manner and to develop productive economic activities, creating a green environment clean and healthy. MKRPL Central Java began in 2011 introduced either in the Seboto Village, Ampel Sub-District, Boyolali District. Appraisal of farmers to MKRPL need to know by assess perceptions of the inovation technology introduced, benefits and sustainability of MKRPL. The study used a survey method to 30 farmers by purposive sampling (accidental). The results of the study showed a positive perception of farmers to MKRPL (high category) views from the appraisal of innovation technology (93.3%), benefits (96.7%) and sustainability of MKRPL (100%). Farmers claimed that MKRPL still need to continue because it is considered beneficial either yard that they have more organized and provide an aesthetic function. Assistance is still needed because there is a one problem needs the technology to anticipate drought. Keywords: perception, MKRPL, innovation technology, assistance PENDAHULUAN Model kawasan rumah pangan lestari (MKRPL) merupakan salah satu program nasional Kementerian Pertanian. Tujuan MKRPL adalah meningkatkan kemandirian pangan keluarga berbasis optimalisasi pemanfaatan pekarangan, memenuhi pangan dan gizi keluarga secara lestari serta mengembangkan kegiatan ekonomi produktif, menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat. MKRPL ini mulai dikenalkan pada tahun 2010 di Desa Kayen Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden Republik Indonesia pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan Oktober 2010 tentang ketahanan dan kemandirian pangan. (Hermawan, dkk. 2011) MKRPL Provinsi Jawa Tengah mulai di introduksikan pada tahun 2011 salah satunya di Desa Seboto Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Secara umum Desa Seboto memiliki potensi sumber daya alam yang tinggi. Luas pekarangan yang dimiliki berkisar antara 100 m² sampai 400m² bahkan lebih, dengan rerata kepemilikan pekarangan 116,25 Ha (Monografi Desa Seboto, 2011). Potensi inilah yang menjadikan Desa Seboto sebagai Desa Model percontohan kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL). Prinsip MKRPL itu sendiri adalah pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan dengan berorientasi pada sumber daya lokal, serta peningkatan pendapatan yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Kementan, 2011). Model kawasan rumah pangan lestari di Desa Seboto sudah berlangsung dari bulan November 2011 hingga Oktober 2012, dan akan tetap berlangsung seterusnya. Untuk itu dalam keberlanjutaannya penulis ingin mengetahui persepsi petani terhadap kegiatan MKRPL di Kabupaten Boyolali. Rakhmat (1998) 214 Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6 November 2012
2 menyatakan bahwa persepsi adalah pengamatan tentang objek, peristiwa, atau hubunganhubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Konsep MKRPL yang diterima petani dengan konsep yang dikirim tergantung kepada berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Menurut Sobur (2009) faktor internal yaitu dipengaruhi oleh kebutuhan psikologis, latar belakang, pengalaman, kepribadian, dan penerimaan diri. Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh intensitas, ukuran, kontras, gerakan, ulangan, dan keakraban. Pemahaman persepsi seorang individu atau kelompok diperlukan dalam menseleksi, mengorganisir dan memberikan arti terhadap dorongan yang datang dari lingkungannya sangat mempengaruhi keberlanjutan dari kegiatan MKRPL di Kabupaten Boyolali. METODE PENGKAJIAN Kajian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2012 di Desa Seboto Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Pengkajian ini merupakan pengkajian survey yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data terdiri dari dua macam, yaitu teknik angket dengan menggunakan kuesioner, suatu daftar berisikan pertanyaan mengenai suatu hal atau bidang (Kuntjoroningrat, 1980) dan teknik wawancara, yaitu pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis dan berdasarkan kepada tujuan penyelidikan (Hadi. S, 1983). Jumlah responden yang diambil sebanyak 30 orang yang merupakan pelaksana MKRPL yang ditetapkan secara sengaja (purposive sampling). Persepsi yang dimaksud dalam kajian ini adalah persepsi petani terhadap inovasi teknologi yang dikenalkan pada kegiatan MKRPL, persepsi petani terhadap keberlangsungan/keberlanjutan MKRPL baik di dalam desa maupun luar desa, dan persepsi petani terhadap manfaat MKRPL. Penilaian persepsi terhadap MKRPL digolongkan menjadi tiga kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Cara penggolongan atau pengklasifikasian tingkat persepsi digunakan rumus interval kelas, yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah kategori (3 kategori), sedangkan peringkat yang digunakan untuk menilai tingkat persepsi menggunakan penskalaan dengan metode Likert S Summated Ratings (LSR) yaitu skor persepsi responden dijumlahkan dan jumlah skor tersebut yang ditafsirkan sebagai posisi responden (Azwar, 2002). HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kegiatan MKRPL di Boyolali Pelaksanaan MKRPL dilakukan oleh petani dengan pembinaan teknologi oleh peneliti, penyuluh, beserta teknisi lapangan. Kegiatan ini meliputi beberapa tahap antara lain, persiapan, pelaksanaan, koordinasi, pengembangan dan monitoring serta evaluasi. Tahap persiapan meliputi identifikasi potensi wilayah, introduksi model penataan pekarangan meliputi budidaya vertikultur, polybag dan tanaman sayur dalam pot, bedengan dilahan pekarangan untuk tanaman sayuran, buah, toga, dan umbi-umbian. Model pemanfaatan pekarangan disesuaikan dengan kategori strata pada masing-masing petani. Pemilihan komoditas berdasarkan minat dan kesukaan petani, dan pola budidaya berbasis pada sumber daya lokal. Tahap pelaksanaan meliputi sosialisai MKRPL kepada petani, serta Dinas dan Instansi terkait untuk mendukung kegiatan ini, serta untuk mendapatkan umpan balik. Umpan balik tersebut diharapkan berupa reaksi dan respon positif terhadap pemanfaatan lahan pekarangan yang dimulai dengan pembuatan media tanam dan pembuatan rak (rak persegi, vertikultur, rak gantung, rak paralon, yang berbahan dasar bambu serta kayu). Tahap koordinasi meliputi kerjasama dari beberapa petani pelaksana MKRPL, dengan pembentukan panitia MKRPL meliputi ketua, pengurus dan koordinator. Diharapkan dengan adanya panitia kegiatan MKRPL di lapangan lebih dapat di monitor dan kerjasama serta partisipasi petani dapat terjalin dengan baik. Tahap pengembangan meliputi hasil kreasi petani di luar yang diintroduksikan. Penumbuhan dan pengembangan Kebun Bibit Desa (KBD) untuk tanaman sayuran untuk keberlangsungan MKRPL. Pengembangan kelembagaan tani untuk menjamin keberlanjutan dalam bentuk pengolahan hasil MKRPL berupa tanaman sayuran menjadi produk olahan yang dapat meningkatkan perekonomian keluarga tani. Optimalisasi Lahan Pekarangan Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Agribisnis 215
3 Tahap monitoring dan evaluasi melibatkan penyuluh dan peneliti BPTP Jawa tengah serta pemangku kebijakan dalam mendukung keberlanjutan MKRPL melalui pembinaan untuk mengetahui kesesuaian antara tujuan dengan hasil yang telah dicapai meliputi hal-hal apa saja yang harus diperbaiki mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasikan resiko terhadap sesatu yang timbul dikemudian hari. Persepsi Petani Terhadap Inovasi Teknologi Pada MKRPL Inovasi teknologi pada dasarnya mempunyai peran yang tinggi terhadap pengembangan MKRPL, selain dapat memberikan kekuatan misalnya dalam peningkatan dan penjaminan mutu, kemasan, sampai penampilan produk, penggunaan teknologi secara tepat juga akan berpeluang untuk menekan biaya produksi, meningkatkan harga jual, dan meningkatkan daya saing produk. Inovasi teknologi yang diperkenalkan pada kegiatan MKRPL di Desa Seboto berupa pembuatan media tanam, pembuatan pupuk organik, pembuatan vertikultur, rak rak dan polybag untuk pemanfaatan pekarangan sempit, dan model tanam langsung lahan bagi pekarangan yang luas. Kajian persepsi petani terhadap inovasi teknologi yang diperkenalkan berupa tingkat kebaruan inovasi teknologi, kesesuaian inovasi teknologi dan keunggulan atau kekurangan dari inovasi tersebut. Secara umum persepsi petani terhadap inovasi teknologi yang diperkenalkan pada kegiatan MKRPL positif (Tabel 1.). Sebesar 90% petani menyatakan teknologi yang diperkenalkan baru. 10% petani menyatakan hanya sebagian dari teknologi yang baru. Melihat hal tersebut tentunya usaha memperkenalkan inovasi teknologi harus gencar dilakukan sehingga petani bisa lebih tertarik untuk mencoba dan menerapkan inovasi tersebut. Tabel 1. Kategori Persepsi Petani Terhadap Inovasi Teknologi Pada MKRPL Kategori Kelas Jumlah Persentase Responden (%) Sedang 5,1-7,0 2 6,67 Tinggi 7,1-9, ,33 Sumber: Data Primer yang diolah (Boyolali, 2012) Hanafi (1987) menyatakan bahwa hasil-hasil inovasi yang gencar diperkenalkan dan mudah dicoba pada skala kecil akan lebih cepat diterapkan oleh pengguna. Persepsi petani terhadap keunggulan dan kerugian suatu inovasi penting untuk diketahui karena adanya kemungkinan dan konsekuensi inovasi teknologi yang diperkenalkan kepada mereka. Konsekuensi tersebut berupa penerapan atau penolakan terhadap inovasi teknologi tersebut. Sebagai contoh penggunaan vertikutur pada pekarangan, maka petani akan menilai baik dan buruk dari inovasi teknologi tersebut, hal ini berupa kemudahan dalam membuat vertikultur, biaya yang dibutuhkan untuk membuat vertikultur, kesesuaian dengan pekarangan, kemudahan dalam perawatan dan keuntungan lain dengan menggunakan vertikultur dibanding dengan kekurangan yang akan diterima. Pemikiran petani terhadap inovasi tertentu akan berdampak pada pertimbangan resiko pada masing-masing teknologi yang diperkenalkan sebelumnya. Petani yang berada dalam situasi tertentu dapat memperhitungkan risiko teknis dan ekonomis terhadap inovasi teknologi. Sebaliknya mereka juga dapat berfikir tentang kemungkinan keuntungan yang diharapkan terjadi terhadap inovasi teknologi yang diperkenalkan. Rogers (1983) menyatakan bahwa inovasi akan cepat diterima oleh masyarakat bila inovasi tersebut lebih berorientasi pada masyarakat. Maksudnya ialah masyarakat akan menilai terlebih dahulu suatu inovasi sebelum mengambil keputusan untuk mengadopsi atau menerima inovasi. Tabel 2. Inovasi Teknologi Tingkat kebaruan inovasi teknologi 2,9 yang diperkenalkan Keunggulan dan kekurangan 2,9 inovasi teknologi Kesesuain inovasi teknologi dengan 3,0 kondisi lingkungan Kesesuaian inovasi teknologi dengan kondisi lingkungan dalam hal ini pekarangan yang dimiliki oleh petani seluruhnya menyatakan sesuai. Mereka menganggap inovasi teknologi seperti vertikultur, polybag dan rak cocok 216 Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6 November 2012
4 ditempatkan di pekarangan selain pekarangan lebih tertata, fungsi estetika juga didapatkan sehingga lebih memberikan kepuasan tersendiri bagi pengguna inovasi tersebut. Persepsi Petani Terhadap Manfaat MKRPL MKRPL diintroduksikan kepada pengguna diharapkan dapat memberikan manfaat berupa penghematan biaya konsumsi rumah tangga, memecahkan masalah pangan keluarga, meningkatkan produktivitas maupun memberikan fungsi estetika. Secara umum persepsi petani terhadap keberadaan MKRPL memberikan manfaat bagi keluarga (Tabel 3.). Tabel 3. Kategori Persepsi Petani Terhadap Manfaat MKRPL Jumlah Persentase Kategori Kelas Responden (%) Sedang 6,8-9,5 1 3,3 Tinggi 9,4-12, ,7 Keberadaan MKRPL dianggap petani bisa menurunkan biaya konsumsi rumah tangga salah satunya kebiasaan membeli sayuran. Sebelumnya petani biasa membeli sayuran di pasar atau di pedagang keliling setelah adanya MKRPL kebiasaan membeli sayuran tersebut berkurang selain itu petani bisa menanam berbagai macam sayuran sehingga bisa lebih variatif dalam memilih sayuran sesuai kebutuhan. Disisi lain tambahan penghasilan juga bisa didapatkan melalui MKRPL ini yaitu melalui penjualan kelebihan hasil panen yang dikonsumsi. Tabel 4. Manfaat MKRPL Penghematan biaya konsumsi 3,0 rumah tangga Pemecahan masalah pangan 3,0 keluarga Peningkatan produktivitas 3,0 Memberikan fungsi estetika 3,0 Lebih jauh penilaian petani terhadap MKRPL dalam hal fungsi estetika sangat positif (tinggi), pekarangan yang tadinya tidak tertata dan lebih banyak kosong menjadi penuh dengan tanaman. Manfaat inilah yang diharapkan petani karena manfaat ini sulit untuk dinilai, mereka hanya menyatakan sangat puas. Persepsi Petani terhadap keberlanjutan MKRPL Keberlanjutan MKRPL baik di dalam desa maupun luar desa sangat positif dimana dari 30 responden yang disurvey 100 persen menyatakan MKRPL akan terus berlanjut. Alasan petani menyatakan hal tersebut karena inovasi teknologi pada MKRPL mudah untuk diterapkan, MKRPL tidak bertentangan dengan budaya atau kebiasaan petani. Bahkan MKRPL ini memberikan manfaat baru bagi petani disela mengisi kekosongan dari pekerjaan utama yang biasa dilakukan. Partisipasi petani sebagai wujud nyata terhadap dukungan keberlanjutan MKRPL juga terlihat positif dimana mereka banyak meniru secara mandiri model-model inovasi teknologi yang diterapkan pada MKRPL. Kekhawatiran terhadap kegagalan MKRPL juga ada yaitu timbulnya permasalahan yang membutuhkan inovasi teknologi baru sebagai solusi dari permasalahan tersebut, salah satu permasalahannya adalah ketersediaan air dimusim kemarau sehingga petani harus bersaing antara kebutuhan pokok (minum, mandi, mencuci, dll.) dengan keutuhan tanaman. Keragaan persepsi petani terhadap keberlanjutan MKRPL terdapat pada Tabel 5. Komponen persepsi mengenai keberlanjutan MKRPL terdiri dari kemudahan inovasi teknologi, kesesuaian inovasi, dukungan sarana produksi, tingkat partisipasi, dan waktu yang diperlukan dalam memperoleh hasil dari kegiatan MKRPL. Tabel 5. Keberlanjutan MKRPL Kemudahan inovasi teknologi 3,0 untuk diterapkan Kesesuaian inovasi dengan budaya 3,0 dan kebiasaan petani Dukungan sarana produksi 3,0 Tingkat partisipasi petani 3,0 mendukung MKRPL Waktu yang dibutuhkan untuk 2,2 mendapatkan hasil Permasalahan lain yang masih mengharapkan pendampingan adalah inovasi teknologi untuk memperpendek umur tanaman khususnya tanaman sayuran, karena petani Optimalisasi Lahan Pekarangan Untuk Peningkatan Perekonomian Masyarakat dan Pengembangan Agribisnis 217
5 menganggap waktu yang dibutuhkan dari mulai tanam sampai mendapatkan hasil selama ini cukup lama. Pencegahan dan pengendalian hama penyakit juga menjadi prioritas untuk didampingi, pencegahan dan pengendalian hama penyakit tanaman, dan komoditas lain dipekarangan selama ini belum diperhatikan padahal pengalaman petani serangan hama penyakit ini cukup banyak sehingga diperlukan cara pengendalian yang efektif. KESIMPULAN DAN SARAN Persepsi petani terhadap MKRPL di Desa Seboto berada pada kategori tinggi baik dilihat dari penilaian terhadap inovasi teknologi (93,3%), manfaat (96,7 %) dan keberlanjutan MKRPL (100%). Introduksi teknologi MKRPL yang memiliki sifat kebaruan teknologi, kemudahan, kesesuaian dengan lapangan dan sosial budaya masyarakat, pelaksana MKRPL menginginkan kegiatan MKRPL terus berlanjut karena memiliki berbagai manfaat, misalnya pekarangan bisa lebih tertata, penganeka ragaman tanaman seperti sayuran, empon-empon sebagai bumbu dapur, buah dan tanaman lainnya dapat dilakukan sesuai kebutuhan, jenis rak vertikultur, polybag dan sebagainya memberi fungsi estetika yang tidak ternilai, sehingga MKRPL dianggap berpeluang untuk di kembangkan didaerah lain. Pembinaan lebih lanjut masih diperlukan, karena adanya beberapa permasalahan diantaranya petani merasakan bahwa hasil dari MKRPL berupa tanaman sayuran membutuhkan waktu yang lama, pada musim kering ketersediaan air sulit didapatkan karena harus bersaing dengan konsumsi rumah tangga. Saran-saran untuk keberlanjutan MKRPL 1. Perlu partisipasi masyarakat, penguatan kelembagaan, kebun bibit desa, dan pembinaan dari peneliti, penyuluh, teknisi lapang, serta pemangku kebijakan. 2. Pemilihan komoditas perlu dipertimbangkan lagi dengan adanya musim kemarau panjang, dan perlu ada teknologi untuk mengantisipasi kekeringan misalkan irigasi tetes atau pembuatan embung. 3. Persepsi petani perlu disamakan agar kegiatan MKRPL mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak. DAFTAR PUSTAKA Anonim Data Monografi Desa Seboto. Boyolali Azwar, S Sikap manusia, Teori dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hadi, S Metodologi Resesarch Jilid I. Yayasan Penelitian Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta. Hanafi, Abdillah Memasyarakatkan Ide- Ide Baru. Penerbit Usaha Nasional Surabaya. 197 hal. Hermawan, A., S. Bahri, T. R. Prastuti, dkk Model Kawasan Rumah Pangan Lestari di Jawa Tengah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah. Kemtan Pedoman Umum Model Kawasan Rumah Pangan Lestari. Kementerian Pertanian. Kuntjoningrat Metode-metode Penelitian Masyarakat. Gramedia. Jakarta Rahmat J Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Remaja Rosdakarya. Bandung. Rogers M Diffusion of Innovations. The Free Press. New York. Sobur A Psikologi Umum. CV Pustaka Setia. Bandung. 218 Prosiding Seminar Nasional Optimalisasi Pekarangan, Semarang 6 November 2012
KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI
KAJIAN USAHA PENGOLAHAN HASIL SAYURAN PRODUKSI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) KABUPATEN BOYOLALI Qanytah dan Trie Reni Prastuti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Bukit Tegalepek,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup Penelitian... 9
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... ii ABSTRACT... iii ABSTRAK... iv RINGKASAN... v HALAMAN PERSETUJUAN... viii RIWAYAT HIDUP... ix KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI... xii
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan
Lebih terperinciPekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali
Pekarangan Sebagai Pendongkrak Pendapatan Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Boyolali Pendahuluan Sri Murtiati dan Nur Fitriana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Jln. BPTP No. 40 Sidomulyo, Ungaran
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam
BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN 8.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan ditarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut : 1. Proses experiential learning yang dilakukan oleh anggota KWT dalam
Lebih terperinciKERAGAAN HASIL IMPLEMENTASI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN KENDAL (Studi Kasus di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kebupaten Kendal)
KERAGAAN HASIL IMPLEMENTASI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KABUPATEN KENDAL (Studi Kasus di Desa Blimbing, Kecamatan Boja, Kebupaten Kendal) Joko Pramono, Muryanto, dan Agus Sutanto Balai Pengkajian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketersediaan pangan dalam jumlah yang cukup sepanjang waktu merupakan keniscayaan yang tidak terbantahkan. Hal ini menjadi prioritas pembangunan pertanian nasional dari
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 1 PETUNJUK PELAKSANAAN
Lebih terperinciPOLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO
POLA PENATAAN LAHAN PEKARANGAN BAGI KELESTARIAN PANGAN DI DESA SEBORO KRAPYAK, KABUPATEN PURWOREJO Cahyati Setiani, Iswanto, dan Endang Iriani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Email: cahyati_setiani@yahoo.com
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU
PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) PADA BERBAGAI AGROEKOSISTEM DI PROVINSI BENGKULU PETUNJUK PELAKSANAAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL)
Lebih terperinciPENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA VELTIKULTUR UNTUK PENANAMAN TUMBUHAN OBAT DALAM PEMAKSIMALAN PEKARANGAN RUMAH
Seri Pengabdian Masyarakat 2013 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 2 No. 2, Mei 2013 Halaman 82-87 PENDAMPINGAN PEMBUATAN MEDIA VELTIKULTUR UNTUK PENANAMAN TUMBUHAN OBAT DALAM PEMAKSIMALAN
Lebih terperinciMEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH
MEMANFAATKAN PEKARANGAN PEROLEH RUPIAH Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) merupakan program yang dicanangkan pemerintah dengan tujuan pemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua dekade ini termasuk di Indonesia. Berdasar Undang-undang Nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan disebutkan
Lebih terperinciPerkembangan m-krpl Di Kabupaten Dompu Dan Dukungan Penyuluh Pertanian Lapangan
Prinsip Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yaitu dibangun dari kumpulan rumah tangga agar mampu mewujudkan kemandirian pangan melalui pemanfaatan pekarangan dengan berbagai jenis tanaman pangan, sayuran,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia selain sandang dan papan. Ketersediaan pangan yang cukup menjadi isu nasional untuk mengentaskan kerawanan pangan di berbagai daerah.
Lebih terperinciKONTRIBUSI LAHAN PEKARANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA
KONTRIBUSI LAHAN PEKARANGAN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN DAN GIZI KELUARGA Wahyudi Hariyanto dan Sodiq Jauhari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah qwahyudi@gmail.com ABSTRAK Secara umum
Lebih terperinciMODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR
MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN LUWU TIMUR Ir. PETER TANDISAU, MS., dkk. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) menjadi focus perhatian pemerintah saat
Lebih terperinciM-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN
M-KRPL MENGHIAS RUMAH DENGAN SAYURAN DAN UMBI- UMBIAN, SEHAT DAN MENGUNTUNGKAN Menghias rumah tinggal dengan tanaman hias? Itu sudah biasa. Lain halnya yang dilakukan para ibu anggota Kelompok Wanita Tani
Lebih terperinciBuletin IKATAN Vol. 3 No. 1 Tahun
DIVERSIFIKASI KONSUMSI MASYARAKAT BERDASARKAN SKOR POLA PANGAN HARAPAN PADA LOKASI MKRPL DI KEC. KRAMATWATU KAB. SERANG Yati Astuti 1) dan Fitri Normasari 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang merupakan himpunan dari Rumah Pangan Lestari (RPL) yaitu rumah
Lebih terperinciSTUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU ABSTRAK PENDAHULUAN
STUDI EKONOMI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN MELALUI PENERAPAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KOTA BENGKULU Umi Pudji Astuti dan Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu
Lebih terperinciOPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN CISAAT, KABUPATEN SUKABUMI
Media Pengabdian kepada Masyarakat Qardhul Hasan ISSN 2442 3726 Volume 1 Nomor 1, April 2015 31 OPTIMALISASI PEMANFAATAN PEKARANGAN DI DESA BABAKAN, KECAMATAN CISAAT, KABUPATEN SUKABUMI OPTIMALISATION
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki. Karena itu, sejak berdirinya Negara Republik Indonesia, UUD 1945 telah mengamanatkan bahwa Negara wajib menjalankan
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pengembangan pertanian memiliki tantangan dalam ketersediaan sumberdaya lahan. Di samping itu, tingkat alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian (perumahan, perkantoran,
Lebih terperinciDesain dan Instalasi Jaringan Irigasi di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Kayen, Kabupaten Pacitan
AgroinovasI Desain dan Instalasi Jaringan Irigasi di Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Desa Kayen, Kabupaten Pacitan Kementerian Pertanian telah mengembangkan suatu konsep pemanfaatan pekarangan dengan
Lebih terperinciKontribusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan terhadap Pemenuhan Gizi Keluarga dan Pengeluaran Pangan Rumah Tangga
Kontribusi Pemanfaatan Lahan Pekarangan terhadap Pemenuhan Gizi Keluarga dan Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Neneng Ratna, Erni Gustiani dan Arti Djatiharti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat
Lebih terperincipadi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam.berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,
Lebih terperinciMODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN BULUKUMBA
MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) KABUPATEN BULUKUMBA Ir. ANDI DARMAWIDAH A. Abstrak Lahan pekarangan merupakan lahan yang tersedia di sekitar rumah tangga. Pemanfaatan lahan ini disesuaikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan pertanian mempunyai peranan strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (petani) sebagai pelaku utama usahatani. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang
Lebih terperinciKAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DAN PERKEMBANGANNYA DI SULAWESI TENGAH BPTP Sulawesi Tengah Pendahuluan Indonesia memiliki potensi sumber daya lahan hayati yang sangat kaya dengan berbagai jenis tanaman pangan,
Lebih terperinciANALYSIS OF BEHAVIOR CHANGE PROGRAM PARTICIPANTS KRPL ON INCOME FAMILIES
Agrium ISSN 0852-1077 (Print) ISSN 2442-7306 (Online) April 2016 Volume 20 No. 1 ANALYSIS OF BEHAVIOR CHANGE PROGRAM PARTICIPANTS KRPL ON INCOME FAMILIES ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU PESERTA PROGRAM MKRPL
Lebih terperinciModel Kawasan Rumah Pangan Lestari Mendukung Usaha Diversifikasi Pangan Di Sulawesi Selatan
Model Kawasan Rumah Pangan Lestari Mendukung Usaha Diversifikasi Pangan Di Sulawesi Selatan BASO ALIEM LOLOGAU, dkk ABSTRAK Luas lahan pekarangan di Kabupaten Bantaeng sekitar 2.021 ha atau 5,10% dari
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK
PENGENALAN TEKNIK USAHATANI TERPADU DI KAWASAN EKONOMI MASYARAKAT DESA PUDAK 1 Hutwan Syarifuddin, 1 Wiwaha Anas Sumadja, 2 Hamzah, 2 Elis Kartika, 1 Adriani, dan 1 Jul Andayani 1. Staf Pengajar Fakultas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kesehatan, perbaikan ekonomi, penyediaan sandang, serta lapangan kerja. Kegiatan. adalah dengan meningkatkan ketahanan pangan.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan pertanian merupakan bagian penting dari pembangunan nasional, karena berkaitan erat dengan pembangunan industri, perbaikan pangan dan kesehatan, perbaikan
Lebih terperinciPERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KABUPATEN SIAK
PERSEPSI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI TERHADAP PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) DI KABUPATEN SIAK PERCEPTION OF PARTICIPATION WOMEN FARMERS GROUP TOWARD MODEL SUSTAINABLE FOOD HOME REGION.
Lebih terperinciKata kunci: jagung komposit, produktivitas, lahan kering, pangan
INTRODUKSI BEBERAPA JAGUNG KOMPOSIT VARIETAS UNGGUL PADA LAHAN KERING DALAM UPAYA MENUNJANG KEDAULATAN PANGAN DI KABUPATEN SRAGEN (The assessment of introduction of corn composite high yield varieties
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
Jurnal Galung Tropika, 4 (3) Desember 2015, hlmn. 137-143 ISSN Online 2407-6279 ISSN Cetak 2302-4178 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG Analysis
Lebih terperincitokoh masyarakat. Estetika dan peningkatan pendapatan rumah tangga menjadi faktor pendorong RT lain untuk mereplikasi model.
tokoh masyarakat. Estetika dan peningkatan pendapatan rumah tangga menjadi faktor pendorong RT lain untuk mereplikasi model. Potensial Pelaku pelaku Pertambahan jumlah RT Jumlah RT Pengaruh Tokoh Masyarakat
Lebih terperinciPEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta)
PEMAHAMAN PESERTA PADA PROGRAM MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (MKRPL) (Kasus pada peserta program MKRPL di Desa Singamerta) Irfan Setiawan 1, Asih Mulyaningsih 2, Ari Tresna Sumantri 2 1 Alumni Jurusan
Lebih terperinciKAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2
KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL): Sebagai Solusi Pemantapan Ketahanan Pangan 1 Oleh: Handewi Purwati Saliem 2 PENDAHULUAN Ketahanan pangan (food security) telah menjadi isu global selama dua dekade
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN MELALUI KONSEP RUMAH PANGAN LESTARI BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI MENDUKUNG USAHA DIVERSIFIKASI PANGAN DI KABUPATEN SOPPENG Rakhmat, dkk I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketahanan pangan (food security) menjadi focus perhatian
Lebih terperinciPARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (P2KP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO
PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK WANITA TANI DALAM PROGRAM PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN (PKP) DI KECAMATAN NGUTER KABUPATEN SUKOHARJO Riska Yulianti, Agung Wibowo, Arip Wijianto Program Studi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah: : Desa Purworejo, Kecamatan Pacitan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Banjarsari terletak di Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur. Batas-batas wilayah Desa Banjarsari adalah:
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sub sektor pertanian tanaman pangan memiliki peranan sebagai penyedia bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang setiap tahunnya cenderung meningkat seiring dengan pertambahan
Lebih terperinciTeknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur
Teknologi Budidaya Tanaman Sayuran Secara Vertikultur Oleh Liferdi Lukman Balai Penelitian Tanaman Sayuran Jl. Tangkuban Perahu No. 517 Lembang Bandung 40391 E-mail: liferdilukman@yahoo.co.id Sesuai dengan
Lebih terperinciADOPSI INOVASI PETANI KELAPA SAWIT RAKYAT TERHADAP PUPUK KOMPOS BIOTRIKOM DI DESA RANTAU BAIS KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR
ADOPSI INOVASI PETANI KELAPA SAWIT RAKYAT TERHADAP PUPUK KOMPOS BIOTRIKOM DI DESA RANTAU BAIS KECAMATAN TANAH PUTIH KABUPATEN ROKAN HILIR Albi Akandri Hasibuan, Susy Edwina, Roza Yulida Agriculture faculty
Lebih terperinciOleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018
Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018 1 Pendahuluan Tujuan, Output, Prakiraan Manfaat & Dampak Metodologi
Lebih terperinci(PERFORMANCE ANALYSIS OF FARMER GROUP AND ITS RELATIONSHIP WITH HOUSEHOLD FOOD SECURITY LEVEL (CASE STUDY IN RASANAE TIMUR SUBDISTRICT BIMA CITY)
AGRISE Volume XIV No. 2 Bulan Mei 2014 ISSN: 1412-1425 ANALISIS TINGKAT KINERJA KELOMPOK TANI SERTA HUBUNGANNYA DENGAN TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI (STUDI KASUS DI KECAMATAN RASANAE TIMUR
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sawah irigasi sebagai basis usahatani merupakan lahan yang sangat potensial serta menguntungkan untuk kegiatan usaha tani. Dalam satu tahun setidaknya sawah irigasi dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Struktur PDB Menurut Lapangan Usaha di Indonesia Tahun (Persentase)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang berperan sangat penting. Sektor ini mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, laju pertumbuhannya sebesar 4,8 persen
Lebih terperinciPROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI PENDAHULUAN
PROGRAM KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KELURAHAN PAAL V KOTA JAMBI MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI JAMBI Widya Sari Murni dan Rima Purnamayani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi
Lebih terperinciJIIA, VOLUME 5 No. 3, AGUSTUS 2017
JARINGAN KOMUNIKASI PETANI DALAM ADOPSI INOVASI PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI DESA REJO BINANGUN KECAMATAN RAMAN UTARA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (Farmers Communication Networks on Food Crop Agriculture Adoption-Inovation
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords : Sago, Farmers Group Dynamics
ANALISIS DINAMIKA KELOMPOKTANI SAGU DI DESA LUKUN KECAMATAN TEBING TINGGI TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI ANALYSIS DYNAMIC OF FARMERS GROUP SAGO IN THE VILLAGE OF LUKUN DISTRICTS TEBING TINGGI TIMUR
Lebih terperinciKEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU
KEGIATAN M-KRPL KABUPATEN BARRU Ir. Abdul Fattah, MP, dkk I.Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Presiden RI pada acara Konferensi Dewan Ketahanan Pangan di Jakarta International Convention Center (JICC) bulan
Lebih terperinciPOHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :
Lebih terperinciE-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015
Partisipasi Anggota Kelompok Wanita Tani Pangan Sari pada Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (Studi kasus di Dusun Cengkilung, Desa Peguyangan Kangin, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar) NI LUH
Lebih terperinciPepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah Ratnaningsih 1. ABSTRAK
PERSEPSI PETANI TENTANG DETERMINAN SELEKSI SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENERIMAAN INFORMASI USAHATANI PADI (KASUS PETANI KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN) Pepi Rospina Pertiwi, Rinda Noviyanti, Dewi Juliah
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI Kelurahan Tegalgede merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember yang berjarak sekitar 2 km dari kampus UNEJ. Batas-Batas wilayah Kelurahan
Lebih terperinciPeran Wanita dalam Pemanfaatan Pekarangan Mendukung Upaya Ketahanan Pangan Keluarga di Desa Sukapulih Sumatera Selatan
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 105-110 Peran Wanita dalam Pemanfaatan Pekarangan Mendukung Upaya Ketahanan Pangan Keluarga
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH
DAMPAK PENERAPAN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) TERHADAP PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH (Studi Kasus : Desa Pematang Setrak, Kec Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai) Ikram Anggita Nasution
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3) pola tanam bergilir, yaitu menanam tanaman secara bergilir beberapa jenis
TINJAUAN PUSTAKA Pengaturan Pola Tanam dan Tertib Tanam (P2T3) Pola tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu, tanaman dalam satu areal dapat diatur menurut jenisnya.
Lebih terperinciANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI
e-j. Agrotekbis 2 (3) : 332-336, Juni 2014 ISSN : 2338-3011 ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA KARAWANA KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI Analysis of income and feasibility farming
Lebih terperinciSTRATEGI SOSIALISASI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA SEBOROKRAPYAK, KECAMATAN BANYUURIP, KABUPATEN PURWOREJO
STRATEGI SOSIALISASI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI DESA SEBOROKRAPYAK, KECAMATAN BANYUURIP, KABUPATEN PURWOREJO Iswanto dan Cahyati Setiani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Kotak
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
Diiringi dengan: 1. Jumlah penduduk semakin meningkat 2. Konversi lahan meningkat 3. Pemenuhan pangan yang masih dibawah pemenuhan gizi Pemantapan kemandirian pangan melalui pekarangan Persepsi masyarakat
Lebih terperinciPENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR
PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI KARET DI DESA PULAU JAMBU KECAMATAN KUOK KABUPATEN KAMPAR EXPENDITURE OF HOUSEHOLD RUBBER FARMERS IN THE VILLAGE PULAU JAMBU KUOK DISTRCT REGENCY KAMPAR Arif Suganda 1,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pertanian menjadi dasar dalam pemenuhan kebutuhan pokok nasional. Disamping produk pangan, produk pertanian lainnya seperti produk komoditas sayuran, sayuran, perikanan,
Lebih terperinciBy : Tedi Hartoyo. Key Word : The Role, Participation, Rank-Spearman Correliation
The Correlation between the Roll of UPTD Developing Intitution of Paddy Seed in Cihea with Participation of Breeding s Farmer in Supplying of Superior Paddy s Seed (Case study at The Farmer Group (Sarinah)
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA
PERSEPSI PETANI KOOPERATOR TERHADAP EMPAT VARIETAS JAGUNG KOMPOSIT DI GIYANTI, KABUPATEN BLORA M. Eti Wulanjari dan Endang Iriani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Abstrak. Mayoritas penduduk
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi yang nyata melalui pembentukan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L) ORGANIK DALAM POLYBAG DENGAN KONSEP KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL)
ANALISIS USAHATANI CABAI MERAH (Capsicum annum L) ORGANIK DALAM POLYBAG DENGAN KONSEP KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Retna Qomariah dan Lelya Pramudyani Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS
ANALISIS TINGKAT PARTISIPASI PETANI DALAM KEGIATAN SEKOLAH LAPANGAN PENGENDALIAN HAMA TERPADU (SL-PHT) PADA USAHATANI MANGGIS (Studi Kasus pada Kelompok Tani Kencana Mekar di Desa Puspajaya Kecamatan Puspahiang
Lebih terperinciMOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU
MOTIVASI PETANI UNTUK BERGABUNG DALAM KELOMPOK TANI DI DESA PAGARAN TAPAH KECAMATAN PAGARANTAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU MOTIVATION OF FARMERS TO JOINT FARMER GROUPS IN PAGARAN TAPAH VILLAGE PAGARAN
Lebih terperinciPERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH. Lintang of Central Aceh Regency)
PERSEPSI PETANI KOPI ARABIKA TERHADAP PROGRAM SERTIFIKASI ORGANIK DI KECAMATAN ATU LINTANG KABUPATEN ACEH TENGAH (Arabica coffee farmer perceptions toward organic certification program in district Atu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LABORATORIUM LAPANGAN INOVASI PERTANIAN (LLIP) KAWASAN PERBATASAN RI-RDTL PROVINSI NTT
RENCANA DESIMINASI HASIL PENGKAJIAN (RDHP) PENGEMBANGAN LABORATORIUM LAPANGAN INOVASI PERTANIAN (LLIP) KAWASAN PERBATASAN RI-RDTL PROVINSI NTT. Peneliti Utama Y Ngongo BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN
Lebih terperinciKETEPATAN ADOPSI INOVASI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DI KABUPATEN BULUKUMBA. Agustina Abdullah ABSTRAK
KETEPATAN ADOPSI INOVASI PETERNAK TERHADAP TEKNOLOGI FERMENTASI JERAMI PADI DI KABUPATEN BULUKUMBA Agustina Abdullah Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Abdullah_ina@yahoo.com
Lebih terperinciKAJIAN PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DALAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS DI PERDESAAN KABUPATEN WONOSOBO ABSTRAK
KAJIAN PERAN LEMBAGA KEUANGAN MIKRO AGRIBISNIS DALAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS DI PERDESAAN KABUPATEN WONOSOBO Herwinarni E.M. dan Wahyudi Hariyanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Highmore, 2008 (dalam Bambang,2010: 33), Pangan adalah sebuah barang pemenuh kebutuhan manusia yang merupakan hasil dari usaha budidaya, artinya bahwa keberadaan
Lebih terperinciVII. PERAN KELEMBAGAAN TERHADAP KEMANDIRIAN, KESEJAHTERAAN PETANI, DAN KEBERLANJUTAN PERTANIAN STRAWBERRY
VII. PERAN KELEMBAGAAN TERHADAP KEMANDIRIAN, KESEJAHTERAAN PETANI, DAN KEBERLANJUTAN PERTANIAN STRAWBERRY 7.1. Karakteristik Responden 7.1.1. Tingkat Umur Tingkat umur responden berkisar antara 40-60 tahun.
Lebih terperinciKontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani)
Kontribusi Pendapatan Buruh (Lisna Listiani) KONTRIBUSI PENDAPATAN BURUH TANI PEREMPUAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI DI DESA BABAKANMULYA KECAMATAN JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN JAWA BARAT
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia merupakan negara agraris dengan sektor pertanian sebagai sumber matapencaharian dari mayoritas penduduknya, sehingga sebagian besar penduduknya menggantungkan
Lebih terperinciPELATIHAN PENANAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)
Seri Pengabdian Masyarakat 2015 ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 4 No. 1, Januari 2015 Halaman 58-62 PELATIHAN PENANAMAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) Sumedi P Nugraha 1 ; Wanda Rusma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo Kabupaten Lampung Selatan. Waktu penelitian dari bulan Agustus - September 2014.
Lebih terperinciIrigasi Tetes: Solusi Kekurangan Air pada Musim Kemarau
Irigasi Tetes: Solusi Kekurangan Air pada Musim Kemarau Nur Fitriana, Forita Diah Arianti dan Meinarti Norma Semipermas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah Jln. BPTP No 40 Sidomulyo, Ungaran
Lebih terperinciRESPONS PETANI TERHADAP BUDIDAYA KEDELAI SISTEM LORONG
RESPONS PETANI TERHADAP BUDIDAYA KEDELAI SISTEM LORONG Subagiyo dan Sutardi Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta Jl. Stadion Maguwoharjo, No. 22, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta E-mail:
Lebih terperinciPerkembangan dan Manfaat Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Kalimantan Selatan
Perkembangan dan Manfaat Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Kalimantan Selatan Retna Qomariah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Jalan Panglima Batur Barat No.4 Banjarbaru
Lebih terperinciRENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Rencana Program dan Kegiatan adalah cara untuk melaksanakan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciRENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018
Target Kinerja Sasaran RENCANA AKSI DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KAB. BLITAR TH 2018 Indikator Target Kegiatan Anggaran Penanggung Triwulan Sasaran Indikator Kinerja Volume Satuan Program / Kegiatan Kegiatan
Lebih terperinciANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
ANALISIS USAHATANI TALAS KIMPUL DI NAGARI DURIAN GADANG KECAMATAN AKABULURU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Husnarti Agribisnis Faperta Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciOptimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur
Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Melalui M-KRPL di Kabupaten Cianjur Arti Djatiharti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat E-mail: artidjatiharti@gmail.com Abstrak Model Kawasan Rumah Pangan
Lebih terperinciADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN PERKOTAAN DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN
ADOPSI TEKNOLOGI PERTANIAN ORGANIK DALAM PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN PERKOTAAN DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN Eka Rastiyanto A, Ari Surachmanto, Ani Pullaila Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Banten
Lebih terperinciDAMPAK TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH LOKAL PALU TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI
DAMPAK TEKNOLOGI BUDIDAYA BAWANG MERAH LOKAL PALU TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI DAN PENDAPATAN USAHATANI Lintje Hutahaean, Syamsul Bakhri, dan Maskar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingginya kemiskinan dan pengangguran yang meningkat menjadi ketimpangan masyarakat merupakan tantangan dalam pembangunan, Masyarakat miskin umumnya lemah dalam
Lebih terperinciDINAMIKA KELOMPOKTANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR
DINAMIKA KELOMPOKTANI KELAPA SAWIT POLA SWADAYA DI KECAMATAN BAGAN SINEMBAH KABUPATEN ROKAN HILIR THE DYNAMICS OF SELF-SUPPORTING OIL PALM FARMER GROUPS IN THE BAGAN SINEMBAH SUB-DISTRICT ROKAN HILIR DISTRICT
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA Tota Suhendrata dan Setyo Budiyanto Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciBAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara
BAWANG MERAH Bawang merah (Allium ascalonicum) merupakan tanaman hortikultura musiman yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Bawang merah tumbuh optimal di daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 0-400
Lebih terperinci