IMPLEMENTASI PROGRAM UNITED STATES AGENCY FORINTERNATIONAL DEVELOPMENT (USAID) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN POLITIK PASCA KEMERDEKAAN KOSOVO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI PROGRAM UNITED STATES AGENCY FORINTERNATIONAL DEVELOPMENT (USAID) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN POLITIK PASCA KEMERDEKAAN KOSOVO"

Transkripsi

1 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (3): ISSN , ejournal.hi.fisip-unmul.org Copyright 2015 IMPLEMENTASI PROGRAM UNITED STATES AGENCY FORINTERNATIONAL DEVELOPMENT (USAID) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI DAN POLITIK PASCA KEMERDEKAAN KOSOVO Dwi Safitri 1 Abstrak United States Agency for International Development ( USAID) for Economic and Political Development in Kosovo After the Kosovo s Independent Day. To be an independent day, Kosovo must face a many challenge, that s come from Serbia as a State which reject that aspiration. In other hand, United State show the good respon for this. The purpose of this study is to know how the USAID Programme Implementation in Development Economics and Politics After the independence of Kosovo ( ) in Kosovo. The hypothesis of this study is alleged there is a role of USAID in Kosovo in Economy and Politic. This study is a qualitative research. It uses the library research method by taking the data from books, journals, articles and the internet. As a new State, Kosovo still need a help and support from the other State. USAID showed that the GFSI and DEMI are policy focus in helping by USAID to build the economy and the politics post independence in that country. While a three year programme whose aim is to promote good governance in Kosovo that have designed into six programs: Strengthening the State Government, the City Council Empower, Enhance Engagement of Local Government and the Regions, Improving Service Delivery in The City, Promoting Local Economic Development, Support Funds and Incentives. Kata Kunci: Development Kosovo, USAID, Economic Development and Political Pendahuluan Kosovo merupakan wilayah yang terletak di selatan Serbia yang mayoritas penduduknya beragama Islam (92%), sisanya (8%) adalah Orthodox, Katolik Roma dan lainnya. ( Negara ini memiliki sumber daya alam berupa cadangan mineral diantaranya timah, batubara, seng, lignit, bauksit, dan nikel yang belum seluruhnya tereksploitasi.( 1 Mahasiswa Program S1 IlmuHubunganInternasional, FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik, UniversitasMulawarman. dwisyafitrizulkifli@gmail.com

2 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: ). Kosovo memiliki luas wilayah km 2 dengan sekitar 2 juta jiwa penduduk dengan kepadatan sekitar 193 km 2, dan dibagi menjadi 33 kota dengan Pristina sebagai ibukotanya. Kosovo terletak di bagian tengah Balkan, di barat daya Kosovo berbatasan dengan Albania, di barat berbatasan dengan Montenegro, di utara dengan Serbia, sedangkan di timur dan tenggara berbatasan dengan Macedonia. Sebelum merdeka, status Kosovo dibagi kedalam empat tahap yang menjadi proses untuk meraih kemerdekaannya. Pertama saat berada di bawah pemerintahan Yugoslavia bersama enam negara lainnya yaitu Serbia, Slovenia, Kroasia, Bosnia Herzegovina, Macedonia dan Montenegro. Sejak Yugoslavia pecah pada 1991 status Kosovo diserahkan kepada Serbia. Saat berada di bawah pemerintahan Serbia, status otonomi khusus Kosovo dicabut karena presiden Serbia yaitu Slobodan Milosevic menganggap status tersebut terkesan memihak kepada satu sisi dan dapat menyebabkan konflik. Konflik Kosovo dibagi menjadi dua yaitu konflik pertama awal tahun yaitu perang antara polisi dan para militer Albania Kosovo yang berusaha memisahkan Kosovo dari Yugoslavia. Konflik kedua yaitu pengeboman North Atlantic Treaty Organization atau Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) atas Serbia pada tahun 1999 melalui serangan udara selama 78 hari antara 24 Maret hingga 10 Juni Setelah kondisi Kosovo mulai kondusif, status Kosovo kemudian diserahkan kepada United Nations Interim Administration Mission in Kosovo (UNMIK) untuk memulai proses panjang membangun perdamaian, demokrasi, stabilitas dan pemerintahan sendiri di Kosovo. Untuk mencapai tujuan ini, UNMIK telah bertindak sebagai pemerintahan transisi untuk wilayah tersebut. Bekerjasama dengan para pemimpin Kosovo dan warga negara, misi melakukan seluruh fungsi administratif dan jasa yang meliputi bidang-bidang seperti kesehatan dan pendidikan, perbankan dan keuangan, pos dan telekomunikasi, serta hukum dan ketertiban.tugas UNMIK di Kosovo juga mengadakan beberapa kali pemilu. Pada tahun 2001 kinerja pertama kali UNMIK adalah melakukan pemilu pertama di Kosovo dalam rangka membentuk institusi pemerintahan sementara Provisional Institutions of Self- Government (PSIG) yang meliputi anggota parlemen, presiden Kosovo, pemerintah, institusi dan badan lainnya. Pemilu kedua diadakan pada tahun 2004 untuk memilih wakil parlemen selama 3 tahun, Presiden Ibrahim Rugova dan Ramush Haradinaj sebagai perdana menteri terpilih untuk pemimpin Kosovo pada saat itu. Pemilu ketiga pada 17 November 2007 menjadikan mantan gerilyawan Hachim Thaci melalui Partai Demokratik Kosovo (PDK) terpilih sebagai perdana menteri. Pada 17 Februari 2008, Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya, mengakhiri sembilan tahun status yang belum terselesaikan sejak runtuhnya Yugoslavia dan perang di Kosovo pada tahun Sebanyak 109 deputi parlemen sepakat untuk memerdekakan Kosovo, hanya 11 deputi dari etnis 640

3 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) minoritas termasuk Serbia yang absen dalam voting tersebut. Usaha kemerdekaan Kosovo kali ini mendapat dukungan hampir sepertiga negaranegara Uni Eropa dan Amerika Serikat. Kosovo sekarang sepenuhnya terlibat dalam masa transisi yang signifikan, karena pemerintah baru bekerja untuk memperkuat kemerdekaan, membangun institusi demokratis, pembangunan ekonomi dan menjamin masyarakat multi-etnis untuk mencegah terjadinya pelanggaran atas hak-hak minoritas, serta membawa Kosovo ke dalam sistem ekonomi dan struktur politik negara yang baru. Keterlibatan Amerika Serikat di Kosovo dilakukan pertama kali melalui North Atlantic Treaty Organization (NATO) saat konflik Kosovo berlangsung pada tahun Secara historis, Amerika Serikat melalui NATO memainkan peranan dominan dalam mengakhiri ethnic cleansing oleh Serbia di Kosovo dan untuk memperkuat posisi Amerika Serikat di Eropa, serta memperkecil pengaruh Rusia di daerah Balkan. Sekitar 2000 tentara NATO terlibat dalam NATO s Kosovo Force (KFOR). Keterlibatan Amerika Serikat di Kosovo berlanjut hingga Kosovo merdeka dan pada saat Kosovo membangun negaranya.amerika Serikat melalui USAID ( United States Agency for International Development) mulai membentuk dan menjalankan program untuk membantu pemulihan Kosovo pasca kemerdekaan sejak tahun Dasar diberikannya bantuan ini tercantum melalui USG ( United States Government), yaitu dokumen atau strategi yang telah dirancang untuk mendukung pencapaian tujuan kebijakan luar negeri Amerika Serikat melalui program USAID untuk pembangunan Kosovo pasca kemerdekaan. Hal ini telah disetujui oleh kedua negara dalam development and approval of USAID/Kosovo s FY strategic planpada 10 Mei 2010 di Washington. USAID kemudian mengelompokkan bantuan untuk Kosovo ini ke dalam beberapa program, diantaranya adalah: Growth and Fiscal Stability Initiative Program (GFSI)untuk bidang ekonomidan Democratic Effective Municipalities Initiative Program (DEMI) untuk bidang politik. Artikel ini akan menjelaskan bentuk program USAID di Kosovo serta implementasidari program tersebut yang mana telah difokuskan padabentuk program pembangunan ekonomi dan pembangunan politik di Kosovo. Kerangka Dasar Teori Konsep Nation Building Nation building adalah sebuah proses alamiah yang dilalui oleh setiap negara untuk menciptakan sebuah negara yang berfungsi secara utuh. Nation building tidak hanya dilakukan oleh negara-negara baru saja melainkan juga oleh negara-negara yang sedang dalam keadaan lemah dan failing. Nation building dilakukan dalam dua tahapan atau pendekatan yaitu melalui pembangunan atau penguatan institusi dan kemudian di ikuti dengan pembangunan atau penguatan legitimasi. Kedua proses ini dilakukan baik melalui proses internal yang dilakukan sendiri oleh negara tersebut, maupun 641

4 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: melalui proses eksternal di mana proses tersebut dibantu oleh pihak ketiga atau pihak luar. Secara nyata tidak ada tolak ukur untuk melihat tingkat keberhasilan sebuah nation building. Beberapa pendapat mengatakan kesuksesan sebuah nation building terlihat jika tingkat kekerasan menurun dan tingkat ketertiban dan penegakan hukum (law and order) meningkat. Nation building merupakan sebuah proses atau cara untuk mengembangkan serta memperbaiki kemampuan sebuah negara untuk berfungsi secara utuh. Pada dasarnya setiap negara berkembang maupun modern, tidak berhenti dalam meningkatkan kemampuannya untuk berfungsi. Setiap negara akan terus berproses dan berubah serta beradaptasi dengan waktu dan keadaan baik itu domestik maupun internasional. Dan proses tersebut akan mempengaruhi interaksi para elit politik serta hubungan masyarakat dengan negara tersebut. Teori Pembangunan Adam Smith membedakan teori pembangunan dalam dua aspek utama, yaitu pertumbuhan output total dan pertumbuhan penduduk. Menurut Smith, sumber daya alam yang tersedia merupakan wadah yang paling mendasar dari kegiatan produksi suatu masyarakat. Jumlah sumber daya alam yang tersedia merupakan batas maksimum bagi pertumbuhan suatu perekonomian. Menurut Ricardo, terdapat aspek-aspek pembanguan ekonomi suatu negara, yaitu: 1. Jumlah tanah terbatas, 2. Tenaga kerja (penduduk) meningkat atau menurun tergantung pada apakah tingkat upah diatas atau dibawah tingkat upah minimal (tingkat upah alamiah = nature wage), 3. Akumulasi modal terjadi bila tingkat keuntungan yang diperoleh pemilik modal berada diatas tingkat keuntungan minimal yang diperlukan untuk menarik mereka melakukan investasi, 4. Kemajuan teknologi terjadi sepanjang waktu, 5. Sektor pertanian dominan. Dengan terbatasnya luas tanah, maka pertumbuhan penduduk (tenaga kerja) akan menurunkan produk marginal. Selama buruh yang dipekerjakan pada tanah tersebut bisa menerima tingkat upah diatas tingkat upah alamiah, maka penduduk akan terus bertambah, dan hal ini akan menurunkan lagi produk marginal tenaga kerja dan pada gilirannya akan menekankan tingkat upah kebawah. Proses yang dijelakan diatas akan berhenti jika tingkat upah turun sampai tingkat upah alamiah. Jika tingkat upah turun sampai dibawah tingkat upah alamiah, maka jumlah penduduk menurun. Dan tingkat upah akan naik lagi sampai tingkat upah alamiah dan menjadikan jumlah penduduk konstan. Jadi dari segi faktor produksi tanah dan tenaga kerja, ada suatu kekuatan dinamis yang selalu menarik perekonomian ke arah tingkat upah minimum. 642

5 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) a. Teori Pembangunan Ekonomi Menurut Rostow pembangunan ekonomi atau proses tranformasi suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern yang merupakan proses multi dimensional. Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu negara tetapi juga ditunjukkan oleh peranan sektor pertanian dan peranan sektor industri. Menurut Rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan antara lain: 1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar. 2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil. 3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif. 4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi, merangsang pembangunan ekonomi (misalnya penghargaan terhada p waktu, penghargaan terhadap prestasi perorangan). Pembangunan ekonomi menurut Rostow adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan karekteristik penting suatu masyarakat, misalnya perubahan keadaan sistem politik, struktur sosial, sistem nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya. Karl Marx, memandang proses kemajuan ekonomi sebagai proses evolusi sosial. Menurutnya, faktor pendorong perkembangan ekonomi adalah kemajuan teknologi. Barang modal yang ada bukan merupakan milik pribadi (pemilik modal), m elainkan milik bersama. Manusia bekerja bukan sekedar untuk makan, tetapi sebagai bagian dari ekspresi diri. b. Teori Pembangunan Politik Pembangunan Politik adalah pembangunan sistem politik, proses dan kebijakan yang terjadi dalam konteks yang lebih luas yaitu modernisasi sosial politik. Pembangunan politik menunjukkan, pertama: meningkatnya spesialisasi eksekutif politik dan badan birokrasi yang mampu menetapkan tujuan kolektif dan implementasinya dalam lingkungan domestik dan internasional. Kedua: meningkatnya artikulasi dan agregasi badan/lembaga seperti partai politik, kelompok kepentingan, dan media komunikasi yang melayani, mendukung penetapan dan implementasi tujuan kelompok kepentingan dalam masyarakat. Sistem politik menurut Easton adalah bagian dari sistem sosial yang menjalankan alokasi nilai-nilai dalam bentuk keputusan atau kebijakan. Alokasinya bersifat otoritatif yaitu dikuatkan dengan kekuasaan yang sah. Alokasi yang otoritatif itu mengikat seluruh masyarakat. Dalam masyarakat modern otoritas atau kekuasaan yang sah memiliki wewenang sah untuk menggunakan kekuasaan paksaan berbentuk negara. Dalam setiap sistem 643

6 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: politik fungsi politik dapat dibagi menjadi dua fungsi input yang terdiri atas artikusasi kepentingan sosialisasi, komunikasi dan rekruitmen politik. Sementara fungsi output terdiri atas pembuatan, penerapan, penilaian kebijakan. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif, yaitu berupaya untuk menggambarkan Implementasi Program USAID Dalam Pembangunan Ekonomi dan Politik Pasca Kemerdekaan Kosovo ( ). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah, tinjauan pustaka ( library research) dengan mengumpulkan data-data sekunder yang bersumber dari buku-buku, artikel, dan data-data dari internet yang tingkat kapabilitasnya terhadap permasalahan yang dihadapi dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan. Teknik analisis data yang telah digunakan adalah teknik analisis data kualitatif, yang menjelaskan yang dilandaskan pada kerangka pemikiran konseptual yakni teknik analisis yang dilandaskan pada kerangka pemikiran, dengan menggunakan teori. Pembahasan Konflik Kosovo Kosovo merupakan salah satu negara Eropa Timur dengan Pristina sebagai ibukota. Iklim di Kosovo adalah kontinental tengah yaitu musim panas dan musim dingin. Kosovo memiliki sekitar 2 juta jiwa penduduk dengan kepadatan penduduk sekitar 193 orang per km 2, dan dibagi menjadi 33 kota. Kosovo bertetangga dengan Albania, Macedonia, Montenegro, dan Serbia. Negara Kosovo adalah negara republik berdasarkan konstitusi majelis Kosovo yang disetujui pada tanggal 9 April 2008 dan berlaku tanggal 15 Juni Di sistem pemerintahan, dalam struktur eksekutif ada presiden sebagai kepala negara selanjutnya perdana menteri sebagai kepala negara. Sebelum menjadi negara berdaulat, pada awalnya Kosovo merupakan bagian dari Yugoslavia bersama dengan enam negara lainnya yaitu Slovenia,Kroasia, BosniaHerzegovina, Macedonia, Montenegro yang mendapatkan status otonomi khusus dari presiden Yugoslavia Boris Titto pada tahun SejakYugoslavia pecah pada tahun 1991 status Kosovo diserahkan kepada Serbia. Saat berada di bawah pemerintahan Serbia, status otonomi khusus Kosovo dicabut karena presiden Serbiayaitu Slobodan Milosevic menganggap statustersebut terkesan memihak kepadasatusisi saja yaitu Kosovo dan tidak berlaku kepada lima negara bagian lainnya, sehingga status ini diperkirakan dapat menyebabkan konflik. Setelahpenghapusanotonomi khusus Kosovooleh Presiden SerbiaSlobodan Milosevic, sebuah rezim keras dipaksakan diseluruh Kosovo oleh pemerintah Serbia kepada etnis minoritas Albania di Kosovo. Dalam hal ini Serbiamenganggap TurkiOttoman telah mengambil Kosovo yang dulunya 644

7 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) merupakan wilayah Serbia dan mengubah sejarah yang berada dikosovo karena setelah perangbalkan masyarakat Kosovo berpindah keyakinandenganmemelukagamaislam dankemudiankelompokminoritas yaitu etnis Albania semakin berkembang dan menyebar luas sehingga menjadi kelompokdominandikosovo,hal tersebutmenjadikankelompoketnismayoritas Serbiamenjaditersisih dan kemudianberimigrasikeserbia. Sejak beradadibawah pemerintahan SerbiaetnisminoritasAlbania di Kosovo kurangmendapat perhatianmisalnya kesempatanpendidikan,kesenjangansosial,kemiskinandanhakuntukberpolitik. Hal ini kemudian membuat terjadinya pertentangan yang menjadikan sebagai awal konflik di Kosovo, konflik tersebut terjadi melalui demonstrasi besarbesaran dari etnis Albania pada tahun Kerusuhan yang terjadi menyebabkan jatuhnya korban sebanyak 100 orang, dua orang meninggal dari etnis Albania termasuk dua polisi dan lebih dari 254 militan Albania di tangkap dalam bulan Februari 1990 setelah terjadi kerusuhan. Konflik kedua Kosovoyaitu awal tahun yaitu perang antara polisi dan paramiliter Yugoslavia melawan militer AlbaniaKosovoyang berusaha memisahkan Kosovo dari Yugoslavia. Konflik ketigayaitu Pengeboman North Atlantic Treaty Organization ataupakta PertahananAtlantik Utara(NATO) atas Serbia pada tahun 1999 melalui serangan udara selama 78 hari antara 24 Maret hingga 10 Juni Serangan ini terjadi setelah munculnya tuduhan tentang pembersihan etnis Albania oleh pasukan Serbia. Aksi pemberontakan terjadi selama empat tahun di Kosovo, hingga terbentuknya kelompok militan Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) pada Serangan militan pertama dilakukan dengan sasaran polisi Serbia di Kosovo. Dengan memperoleh pasokan senjata dari Albania, KLA meningkatkan serangan pada 1997, memaksa Serbia mengerahkan pasukan ke wilayah Drenica pada Februari-Maret Serangan KLA semakin meluas ke seluruh wilayah Kosovo pada Juli 1998, merebut setengah wilayah Kosovo sebelum berhasil dipukul mundur lagi oleh pasukan Serbia. Milosevic kemudian setuju membiarkan puluhan ribu pengungsi kembali ke Kosovo. Pemberontakan masih berlanjut karena pembicaraan antara etnis Albania Kosovo dan Serbia di Rambouillet Prancis pada Februari 1999 berakhir dengan kegagalan. Pembicaraan kedua pada 18 Maret juga gagal, hingga akhirnya pada 24 Maret NATO melakukan serangan pada pasukan Serbia dengan mengebom rumah sakit, rumah-rumah penduduk dan bangunan sipil lainnya hingga 10 Juni Aksi pengeboman NATO berhenti setelah Serbia menyetujui perjanjian damai, yang memaksa Serbia melepaskan Kosovo. Pada tanggal 10 Juni 1999, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1244 PBB mengesahkan Misi Administrasi Sementara di Kosovo melalui United Nations Interim Adminitrations Mission in Kosovo (UNMIK) untuk memulai proses panjang membangun perdamaian, demokrasi, stabilitas 645

8 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: dan pemerintahan sendiri di Kosovo. Untuk mencapai tujuan ini, UNMIK telah bertindak sebagai pemerintahan transisi untuk wilayah tersebut. Bekerja sama dengan para pemimpin Kosovo dan warga negara, misi melalukan seluruh spektrum fungsi administratif dan jasa penting yang meliputi bidang-bidang seperti kesehatan dan pendidikan, perbankan dan keuangan, pos dan telekomunikasi, serta hukum dan ketertiban. Upaya penyelesaian masalah Serbia-Kosovo selanjutnya dilakukan dengan mengadakan perundingan langsung antara Serbia dan Kosovo, yang berlangsung selama 120 hari yang difasilitasi Troika Contact Group (Amerika Serikat, Rusia, dan Uni Eropa). Hasil perundingan itu dilaporkan kepada Dewan Keamanan PBB pada 19 Desember Sejumlah negara mendesak agar status akhir Kosovo segera diputuskan seperti, AS, Inggris, dan Perancis. Sedangkan Rusia, China, Ghana, Kongo, Panama dan Afrika Selatan menyarankan agar perundingan diteruskan. Namun, Amerika Serikat, Inggris, dan negara-negara barat lain menolak. Perkembangan ini berujung pada deklarasi kemerdekaan Kosovo yang dideklarasikan pada tanggal 17 Februari 2008, kemerdekaan ini didukung Amerika Serikat dan beberapa negara Uni Eropa tetapi ditolak antara lain oleh Rusia, China, dan beberapa negara Uni Eropa. Kondisi Ekonomi dan Politik Kosovo Pasca Kemerdekaan Sebagai negara yang baru merdeka, negara ini memiliki masalah dalam perkeonomian dan politiknya. Masalah ekonomi yang dihadapi Kosovo antara lain tingkat penganguran yang mencapai 45%, kurangnya lapangan pekerjaan, ketidakseimbangan Sumber Daya Alam yang dimiliki dengan kualitas Sumber Daya Manusia yang dimiliki Kosovo. Hal ini dikarenakan penduduk Kosovo sendiri banyak yang menetap di pedesaan diluar ibukota Kosovo, Pristina. Hal ini menjadi tidak efisien untuk menjadikan penduduk Kosovo memiliki keahlian untuk mengelola lahan yang ada di Pristina, sedangkan Kosovo merupakan negara yang memiliki potensi alam untuk dikelola. Sedangkan kondisi politik di Kosovo pasca kemerdekaan masih dalam proses transisi menuju negara yang demokratis. Pemerintah Kosovo berkomitmen untuk melaksanakan reformasi yang mengarah ke sistem peradilan yang efisien, transparan, independen, dan akuntabel. Untuk mendukung keberhasilan sistem politik tersebut Kosovo mengembangkan lembaga-lembaga yang diperlukan melalui proses disentralisasi yaitu dengan memperkuat lembaga-lembaga pemerintahan di Kosovo, aturan hukum di Kosovo serta memastikan bahwa masyarakat dan pemerintah Kosovo taat terhadap hukum yang telah dibuat sehingga Kosovo akan menjadi negara yang nyaman bagi semua bangsa. Namun, keinginan pemerintah Kosovo tersebut belum mendapatkan dukungan melalui partisipasi politik dari warga negara Kosovo. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya tingkat partisipasi warga dalam pemilihan umum untuk memilih anggota parlemen pada tahun

9 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) Keterlibatan USAID ( United States Agency for International Development) di Kosovo United States Agency for International Development (USAID) adalah sebuah lembaga pemerintah federal Amerika Serikat yang bersifat independen, yang diresmikan oleh John F. Kennedy, sebagai bagian dari Undang-Undang tentang Bantuan Luar Negeri tahun Misinya adalah mengelola bantuan kemanusiaan dan ekonomi bagi negara-negara asing. Lembaga ini memberikan bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan dan barang-barang lain, termasuk bantuan bagi korban bencana alam. Lembaga ini juga memberikan bantuan untuk program pemeliharaan kesehatan, seperti vaksinasi, imunisasi, perlindungan dari AIDS, gizi untuk ibu dan anak, dan pelayanan program Keluarga Berencana. USAID juga mempromosikan pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan kemampuan dan sumber daya yang ada di tingkat lokal. USAID mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan, dan mencegah timbulnya berbagai masalah sebagai akibat dari polusi udara, penebangan hutan, pemanasan global, polusi air tanah, dan pembuangan limbah ke laut. Saat ini, USAID juga memperluas bidang kerjanya dengan membiayai sejumlah program untuk mendukung pelaksanaan pemilu yang bebas dan adil dan pengembangan kehidupan demokrasi. Wilayah kerja USAID mencakup negara-negara di Afrika, Asia, Eropa Timur dan Eropa Tengah, Amerika Latin dan Karibia, Timur Tengah, dan negara-negara yang pernah bergabung dengan Uni Sovyet. Lembaga ini bekerjasama dengan individu-individu, pemerintah dan organisasi lain dalam membantu pembangunan di sejumlah bidang. USAID masuk ke Kosovo pada tahun 1999 dengan tujuan misi kemanusiaan. Di tahun-tahun pertama, USAID menunjukkan partisipasinya dengan ikut menangani kebutuhan kemanusiaan mendesak yang di perlukan oleh para pengungsi Kosovo. Selain itu, USAID juga ikut serta dalam menekankan pembangunan infrastruktur dasar, seperti jalan, sekolah, pusat kesehatan masyarakat, serta sistem air dan sanitasi. Amerika Serikat melalui USAID ( United States Agency for International Development) telah banyak berpartisipasi dalam memberikan bantuan dana kepada Kosovo untuk menata negara mereka. USAID merupakan lembaga federal pemerintah Amerika Serikat yang bersifat independen. Telah banyak negara yang melakukan kerjasama dengan USAID guna pembangunan ekonomi negara mereka. Disisi kelembagaan USAID awalnya meningkatkan lembaga-lembaga Kosovo guna membangun kapasitas organisasi masyarakat. USAID terus memberikan bantuan berupa sarana teknis dibeberapa bidang utama termasuk dalam kebijakan keuangan, penguatan peradilan dan energi. Fokus utama program USAID bertujuan untuk meningkatkan peluang ekonomi dan mengurangi hambatan untuk pengembangan sektor swasta, serta programprogram yang mempromosikan rekonsiliasi dan partisipasi masyarakat di Kosovo. 647

10 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: Bantuan USAID untuk Kosovo pasca kemerdekaan kemudian difokuskan kepada pembangunan ekonomi dan politik. Kedua program tersebut dikelompokkan kedalam dua program yaitu Growth and Fiscal Stability Initiative Program (GFSI)untuk bidang ekonomi dan Democratic Effective Municipalities Initiative Program (DEMI) untuk bidang politik. GFSI adalah sebuah program yang dirancang untuk mengatasi kebutuhan stabilitas fiskal dalam konteks keterbatasan anggaran dan untuk memperkuat pembangunann ekonomi. Sedangkan DEMI merupakan program kerja USAID yang efektif selama 3 tahun yang telah membantu Kosovo dalam mempromosikan tata pemerintahan yang baik. Implementasi Program Growth and Fiscal Stability Initiative Program (GFSI) di Kosovo GFSI berfungsi menciptakan kondisi yang tepat untuk memperkuat sektor swasta, meningkatkan fokus pada bantuan di tingkat kota dan mendukung Kosovo untuk segera bergabung ke dalam Uni Eropa. GFSI telah melaksanakan beberapa program jangka 3 tahun diantaranya mengalihkan fokus pembangunan lembaga menuju lembaga fungsi, menciptakan kondisi yang tepat untuk sektor swasta sehingga mampu memimpin pertumbuhan ekonomi melalui sistem swasta. Kesinambungan fiskal adalah tujuan utama dari terlaksananya fokus dari program tersebut. Dalam konteks sumber daya dan anggaran yang memiliki kendala, PPP (Public Private Partnership) dipandang sebagai mekanisme alternatif yang tepat untuk membiayai infrastruktur publik yang menjadi prioritas baik di tingkat pusat maupun kota. Yang menjadi prioritasadalahuntuk memberdayakansektor swastasebagai jalan utama pertumbuhan ekonomi yang menguntungkan, menciptakan lapangan kerjauntukmemperluas tenaga kerja, dan menjadikanlingkungan yang ramahbagi investasiasing langsung.( id=a0cd aaa&cid= Kosovo.) GFSI telah mencapai tiga tujuan utama dalam membantu ekonomi Kosovo,yaitu: 1. Dukungan partisipasi sektor swasta Penguatan kemampuan dan kapasitas lembaga pusat dan daerah untuk mengidentifikasi, mengembangkan dan melaksanakan proyek-proyek pemerintah sebagai mekanisme pendanaan sektor swasta telah menjadi kegiatan penting untuk pertemuan prioritas investasi infrastruktur publik Kosovo dalam membantu likuidasi lebih dari 600 BUMN yang diprivatisasi. Hampir privatisasi hasil penjualannya saat ini diadakan dan diinvestasikan di luar Kosovo untuk bekerja dalam ekonomi Kosovo. 2. Memperkuat pengelolaan fiskal oleh Bangunan profesionalisme dan keahlian dalam pengelolaan keuangan publik yang baik di kota telah menjadikan lembaga mampu mandiri dan efisien 648

11 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) dalam merangsang pembangunan ekonomi sambil, memberikan standar yang tinggi dari layanan publik. 3. Meningkatkan prospek pembangunan ekonomi dengan membantu lembaga mitra yang relevan berkoordinasi dengan AS yang didanai oleh pengembangan inisiatif dan menerapkan strategi Pemerintah berorientasi aksi untuk sektor swasta yang menguntungkan pertumbuhan dan untuk menarik investasi asing langsung. Dalam teori pembangunan ekonomi oleh Rostow, dinyatakan bahwa adanya perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi keluar. Orientasi keluar ini untuk bidang ekonomi dalam konteks pembangunan ekonomi Kosovo dimaksudkan untuk membuka bantuan dari luar dalam bentuk bantuan dari organisasi maupun bentuk kerjasama langsung dengan negara lain. Bantuan finansial yang didapan dari luar ditujukan untuk membawa perubahan dalam pendapatan negara Kosovo. Terlihat pada bulan Januari 2012, Pemerintah mengadopsi keputusan (OPM 2012) yakni mendirikan PPP dan menunjuk anggotanya. Pada saat yang sama, General Sekretaris Depkeu menyetujui reorganisasi kementerian yang mencakup Departemen Public Private Partnerships (Dephut 2012). Anggaran yang disetujui untuk pelayanan 2012 yang ditunjuk di atas dan lima posisi ke Departemen (Kementerian Keuangan 2012). Merujuk pada pendapat Rostow tentang perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (menumpuk emas, membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif, terlihat bahwa masyarakat Kosovo melakukan kegiatan perubahan dalam pembayaran pajak yang masuk ke pemerintahan. Sistem perpajakan properti di Kosovo didirikan melalui USG sebelumnya didanai bantuan teknis, bantuan paralel signifikan yang diberikan oleh Badan Pajak Swedish. Debitur besar yang tidak benar diikuti. Meningkatkan OSR dengan meningkatkan pangsa dipandang sebagai prioritas penting (USAID 2010). Bukti yang mendukung adalah data yang diberikan oleh Departemen Pajak Properti Depkeu menunjukkan bahwa pendapatan dari pajak properti meningkat 21% (data set: Dephut 2012). Pada tahun 2010, perekonomian diperkirakan akan mempertahankan laju pertumbuhan moderat (4,6% menurut IMF). Mengingat kurangnya instrumen kebijakan moneter, kebijakan fiskal adalah jangkar utama untuk stabilitas makro ekonomi (WB, Negara Ringkas, 2010). Ini membuat Pemerintah memiliki visi yang jelas dan prioritas sesuai dengan mempromosikan pertumbuhan sektor swasta dan untuk menarik investasi asing langsung. Hasilnya pada bulan April 2011, lembaga pemerintah Kosovo mengadopsi Pembangunan Ekonomi Prioritas yang dikembangkan pada konferensi selama seminggu di Bansko, Bulgaria, dari April 2011 (OPM 2011). GFSI membantu Deputi PM dan stafnya dalam mempersiapkan rencana kerja untuk 649

12 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: baru-baru ini dibuat Dewan Nasional Pembangunan Ekonomi, yang akan bertanggung jawab untuk memantau pelaksanaan EDVAP (Economic Development Vision & Action Plan) antara tugas dan tanggung jawab lainnya. Kerja yang dilakukan oleh GFSI pada akhir 2011 menyoroti fakta bahwa saat ini proses penyusunan anggaran tidak memiliki mekanisme untuk memprioritaskan inisiatif kebijakan baru yang terkandung dalam EDVAP, EPAP dan strategi sektor dalam Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) yang konsisten dengan Pemerintah target fiskal jangka menengah (GFSI 2011). Dalam memperluas dan memperdalam tingkat kompetensi dalam fungsi perbendaharaan sehingga menjadi berkelanjutan dan sepenuhnya mampu mandiri, operasi yang handal sangat penting untuk integritas fiskal Kosovo, GFSI bersama dengan Departemen Keuangan telah melihat transformasi peran dari fungsi akuntansi untuk pendekatan yang lebih analitis dan strategis. Hal ini tercermin dalam pendekatan yang lebih pro-aktif untuk mendukung praktek proyek pengetahuan umum, termasuk di tingkat kota. GFSI dibantu Departemen Keuangan dalam menyusun aturan keuangan disebutkan di atas. Dalam prosesnya pengerjaan laporan keuangan kota telah disederhanakan dan diperjelas, sebagai hasilnya kemampuan untuk menghasilkan laporan yang akurat meningkat. Selain itu praktek rekonsiliasi antara kota dan Departemen Keuangan telah ditegakkan dan diperkuat serta ditunjukkan dengan tidak adanya kesalahan rekonsiliasi di pernyataan laporan keuangan kota. Departemen Keuangan memiliki program pelatihan penuh waktu bagi petugas keuangan di pusat dan tingkat kota. Pada kuartal terakhir tahun 2011, Departemen Keuangan menyewa pelatih tambahan dan memiliki pelatihan yang diberikan untuk semua kota atas penyusunan laporan keuangan sementara. Program pelatihan yang dijalankan oleh Departemen Keuangan dirancang dan dilaksanakan dengan bantuan dari penasehat GFSI. Implementasi Program Democratic Effective Municipalities Initiative Program (DEMI) di Kosovo DEMI adalah program tiga tahun yang didanai oleh USAID/ Kosovo. Program DEMI dimulai pada tanggal 9 Agustus 2010 dan proyek ini dilaksanakan oleh Urban Institute (UI). Tujuan utama dari DEMI ada dua yaitu: 1. Untuk mempromosikan pemerintahan yang baik dan transparan di kota Kosovo, menciptakan pejabat lokal yang lebih responsif, dan bekerjasama meningkatkan pelayanan sehingga menciptakan masyarakat lebih sejahtera di Kosovo. 2. Untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi, dan memberikan pembinaan dan pelatihan manajemen publik, serta pemberian hibah kepada masyarakat untuk perbaikan infrastruktur Kosovo. DEMI bekerjasama dengan pemerintahan setempat untuk mengidentifikasi dan mencapai hasil kerja yang telah menjadi target dalam 650

13 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) membawa Kosovo untuk menjadi negara yang lebih baik. Target yang ingin dicapai antara lain adalah menjadikan pemerintahan Kosovo yang lebih efektif dan meningkatkan kepercayaan dalam pemerintahan, meningkatkan layanan lokal, mengutamakan pembangunan ekonomi lokal, dan melibatkan pemuda pemudi warga Kosovo yang dinilai lebih efektif untuk bekerja.( Detail? id=a0cd baaq&cid=kosovo.) Dalam memperkuat pemerintahan di sisi kota, DEMI memperkuat kapasitas walikota, direksi dan pejabat kota lainnya untuk memerintah secara demokratis dan efektif. Program ini telah menerapkan konsep performa organisasi tinggi untuk membantu pemerintah daerah memiliki alat yang tepat untuk menetapkan prioritas hasil pelayanan, warga terlibat dalam proses konstruktif tersebut, dan dapat mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan untuk sistem kota mereka, proses dan kapasitas manusia untuk memenuhi tujuan masyarakat luas yang terbaik. Peranan organisasi yang tinggi telah mengubah budaya organisasi, berpikir secara berbeda untuk menemukan solusi untuk masalah dan berfokus pada apa yang dapat dilakukan, bukan pada apa yang tidak dapat dilakukan. Merujuk pada teori pembangunan politik, terdapat dua fokus utama dalam pembangunan tersebut, pertama: meningkatnya spesialisasi eksekutif politik dan badan birokrasi yang mampu menetapkan tujuan kolektif dan implementasinya dalam lingkungan domestik dan internasional. Kedua: meningkatnya artikulasi dan agregasi badan/lembaga seperti partai politik, kelompok kepentingan, dan media komunikasi yang melayani, mendukung penetapan dan implementasi tujuan kelompok kepentingan dalam masyarakat. Dalam hal ini, meningkatnya spesialisasi eksekutif politik dan badan birokrasi yang mampu menetapkan tujuan kolektif dan implementasinya dalam lingkungan domestik dan internasional terlihat dalam proses operasi membantu pejabat kota dan staf yang akan dibebaskan dari praktek-praktek birokrasi yang kaku dan deskripsi pekerjaan khas pemerintah. Selain itu, program wilayah administrasi kota berfokus pada pembangunan Customer Service Center bersama pada kota-kota di Kosovo untuk memenuhi permintaan warga di kota pusat, jasa pengiriman dalam kota. Tujuan pusat layanan pelanggan adalah untuk meningkatkan komunikasi antara pemerintah kota dan warga yang pada nantinya akan menghasilkan pengiriman tepat waktu dan layanan yang efektif. Selain itu DEMI juga memberdayakanpemerintahankota. DEMI telah meningkatkan peran sidang parlemen untuk pemerintahan yang baik di tingkat lokal dan membangun kapasitas anggotanya untuk mengatur peraturan kebijakan dan masalah, mengawasi badan eksekutif dan mewakili kepentingan warga. DEMI bekerjasama dengan kota-kota yang ada di Kosovo untuk meningkatkan komunikasi reguler antara kota dan administrasi dalam hal berbagai isu seperti anggaran, perencanaan investasi dan pelaksanaan. DEMI telah menyediakan bantuan untuk memperbaiki komunikasi internal dan 651

14 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: eksternal guna membangun transparansi dan akuntabilitas perencanaan tata kota, proses administrasi untuk warga di lingkungan pemerintahan. Program ini lebih berfokus pada peningkatan kesadaran dan penyertaan dari warga negara yang aktif dalam debat publik dengan meningkatkan keterampilan warga dalam pengambilan keputusan dan menarik anak-anak muda Kosovo untuk bekerjasama dengan pemerintah kota. DEMI telah meningkatkan keterlibatan warga sipil dalam pemerintahan daerah. Yang mana keterlibatan warga khususnya kaum muda dan perempuan dalam pengambilan keputusan. Bekerja dengan media meliput isu-isu pemerintah daerah untuk memotivasi keterlibatan warga dan membangun transparansi. Pemerintahan yang baik dan masyarakat yang demokratis tidak terlaksana tanpa adanya kelompok warga yang proaktif dan efektif untuk berpartisipasi dalam struktur pengambilan keputusan lokal. DEMI melakukan pelatihan untuk membahas topik-topik tertentu, menghidupkan kembali partisipasi warga masyarakat, melibatkan para pemuda dalam memonitoring kinerja pelayanan lembaga pemerintahan, dan mengembangkan rencana komunikasi kotamadya. DEMI mendukung keterlibatan pemuda dalam semua aspek proyek, dari pemantauan aktivitas pemerintah daerah untuk mempromosikan desentralisasi untuk meningkatkan transparansi dan partisipasi warga. Merujuk pada poin kedua teori pembangunan politik yang mana menyatakan bahwa pembangunan politik merupakan proses meningkatnya artikulasi dan agregasi badan/lembaga seperti partai politik, kelompok kepentingan, dan media komunikasi yang melayani, mendukung penetapan dan implementasi tujuan kelompok kepentingan dalam masyarakat, terlihat bahwa DEMI telah bekerjasama dengan kelompok-kelompok pemuda yang ada untuk mendukung pembentukan dewan aksi pemuda setempat dan kelompok pemuda informal yang melalui proses aplikasi berbasis sekolah atau bekerja sama dengan kelas khusus di setiap kota. DEMI melakukan pendekatan dua arah untuk meningkatkan partisipasi warga dalam acara-acara publik seperti balai kota, pertemuan perencanaan dan dengar pendapat tentang anggaran pemerintah. Sebagai bagian dari upaya ini, USAID memberikan pembinaan langsung ke pejabat kota dan walikota untuk anggota Dewan Informasi Kota dalam berkomunikasi dengan audiens yang berbeda gender (termasuk perempuan, pemuda, masyarakat minoritas) melalui berbagai forum. DEMI juga memberikan dana insentif untuk mendukung faktor penting dalam meningkatkan efektivitas perencanaan kota dan staf pemerintah. Bangunan kota telah diubah untuk memberikan ruang untuk staf perencanaan dan tempat yang lebih besar untuk pertemuan perencanaan penuh. Enam fasilitas baru diperbaharui dengan dana dari DEMI tersebut. Sebanyak 11 kota menerima dukungan dana untuk mengupgrade teknologi yang mencapai biaya lebih dari $ untuk penyediaan laptop dan mikrofon untuk anggota dewan, staf dan warga, serta meningkatkan fasilitas pemungutan suara 652

15 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) elektronik. Peningkatan penggunaan teknologi dalam pemerintahan akan memberikan peningkatan peluang untuk pertukaran informasi dan praktekpraktek terbaik di antara semua kota, organisasi nonpemerintah, kelompok masyarakat sipil dan media. DEMI juga telah memberikan dana intensifnya untuk memperluas penggunaan papan pengumuman informasi publik dan kios di tingkat desa untuk mengingatkan warga untuk pertemuan perencanaan, sidang dan layanan pengiriman Informasi.Sedangkan untuk meningkatkan transparansi pemerintah daerah, DEMI mendukung kota untuk meningkatkan penyebaran informasi dengan meningkatkan kapasitas dari Kantor Informasi Publik. Sebanyak 5 kotamadya memproduksi buletin kota (Gjilan / Gnjilane, Kamenice / Kamenica, Peje / PEC, Istog / Istok, dan Rahovec / Orahovac). Dengan dukungan dari DEMI, kota telah memproduksi dan menyampaikan sekitar buletin per bulan. Mereka juga membagikan selebaran dan poster pada perencanaan anggaran kota untuk tahun 2012 dan Dengan adanya program transparansi tersebut, pemerintah kota telah berfungsi sebagai Badan Legislatif yang seutuhnya. Hasil dari implementasi program DEMI di Kosovo telah memberikan dampak baik bagi pemerintah dan masyarakat. Hal ini terlihat bahwa semua kota di Kosovo memberikan aspirasi publik secara teratur, situs untuk aspirasi telah diperluas untuk mencakup desa-desa di seluruh kota, permintaan anggaran masyarakat semakin sering diadopsi ke dalam anggaran, keragaman gender dan keterlibatan pemuda sedikit meningkat dalam pengambilan keputusan lokal, peluang bagi warga negara untuk belajar tentang kegiatan kota telah diperluas, warga secara aktif terlibat dalam perencanaan peningkatan pelayanan masyarakat. DEMI dan beberapa mitra kota lainnya memiliki catatan yang baik dalam program kinerja kategori jalan, trotoar dan penerangan umum antara tahun 2010 dan 2011, yang diukur menggunakan penghargaan tahunan untuk kinerja kota yang dilaksanakan oleh Ministry of Local Government Administration (MLGA) atau Departemen Pemerintah Daerah. Tabel di bawah ini merangkum hasil survei dari kepuasan pelayanan warga. 653

16 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: Tabel Hasil Survei Kepuasan Warga Berdasarkan Kategori Sumber: Mid-Term Evaluation of USAID/KOSOVO (DEMI) Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2009 tingkat kepuasan warga pada lahan parkir telah mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tingkat kepuasan pada kegiatan lingkungan. DEMI umumnya memiliki catatan membaik dalam kategori jalan, trotoar dan penerangan umum antara tahun 2010 dan 2011 yang diukur menggunakan kriteria penghargaan MLGA tahunan. Kepuasan warga dengan kualitas layanan kota memiliki peningkatan sejak tahun Adanya peningkatan yang konsisten pada program DEMI terjadi di semua layanan kecuali parkir. Di atas 50% warga memiliki tingkat kepuasan tertinggi dengan jasa administratif, limbah dan sanitasi, jalan, penerangan umum, pasokan air, dan taman. Rendahnya tingkat kepuasan kondisi trotoar disepanjang kota terlihat tidak mengalami perubahan dari tahuntahun sebelumnya. Pada tahun 2012 DEMI masih tetap memfokuskan proyek-proyek untuk mendukung layanan pemerintahan kota terhadap warga masyarkat Kosovo. DEMI menyediakan 79% dana untuk mebiayai 21% kota yang ada di Kosovo untuk perbaikan layanan pemerintahan kota dengan didukung oleh pejabat / staf pemerintahan dan warga untuk bersama-sama merancang, merencanakan serta memantau pelaksanaan proyek-proyek tersebut. Keberhasilan program DEMI tak selamanya mengalami peningkatan tahun ke tahun diakibatkan masih kurangnya partisipasi warga dalam kegiatan politik. Upaya pemerintah untuk membentuk organisasi-organisasi yang mendukung program pemerintahan pun tak sepenuhnya mendapat dukungan penuh dari warga, hal ini dikarenakan masyarakat lebih memilih untuk bekerja daripada harus ikut berpartisi dalam 654

17 Implementasi USAID dalam Pembangunan Pasca Kemerdekaan Kosovo (Dwi Safitri) program tersebut. Sebagaimana negara yang demokratis, Kosovo harus mampu meningkatkan keterlibatan warga negaranya untuk berpartisipasi dalam hal politik secara langsung serta mendukung secara penuh program-program pemerintah guna membangun kondisi pemerintahan yang baik bagi Kosovo sesuai dengan tujuan awal kemerdekaan Kosovo. Kesimpulan Implementasi program United States Agency for International Development (USAID) di Kosovo dalam bidang ekonomi yaitu Growth and Fiscal Stability Initiative Program (GFSI)merupakan sebuah program yang dirancang untuk mengatasi kebutuhan stabilitas fiskal dalam konteks keterbatasan anggaran dan untuk memperkuat pembangunan ekonomi. GFSI membantu Departemen Keuangan untuk menyusun aturan keuangan baru menjadi lebih sederhana dan lebih diperjelas agar menghasilkan laporan keuangan yang dapat dengan mudah dimengerti dan akurat. Dengan adanya GFSI pemerintah Kosovo dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya pasca kemerdekaan yaitu membangun perekonomian negara Kosovo agar dapat menjadi negara seutuhnya dan bergabung menjadi anggota Uni Eropa. Implementasi program Democratic Effective Municipalities Initiative Program (DEMI) untuk bidang politik berhasil menjadikan pemerintahan yang baik dan transparan di kota Kosovo, menciptakan pejabat lokal yang lebih responsif, dan bekerjasama meningkatkan pelayanan sehingga menciptakan masyarakat lebih sejahtera di Kosovo serta mendukung pelaksanaan desentralisasi, dan memberikan pembinaan dan pelatihan manajemen publik, serta pemberian hibah kepada masyarakat untuk perbaikan infrastruktur Kosovo. DAFTAR PUSTAKA James N.Rosenau, Gavin Boyd, Kenneth W. Thompson World Politics: An Introduction. NewYork: The Free Press. James N. Rosenau, The Scientific Study of Foreign Policy. New York: The Free Press. K.J. Holsti, Politik International: SuatuKerangkaAnalisis. Bandung: BinaCipta. Oppenheim Lauterpacht, 1952, International Law and Treaties, Longmans, London. Philip C. Jessup, 1951, A Modern Law of Nation An Introduction-, The MacMillan Company, New York. 655

18 ejournal Ilmu Hubungan Internasional, Volume 3, Nomor 3, 2015: NurulAndini A, Demokratisasi Kosovo Pasca Pemisahan Diri Dari Serbia, HubunganInternasional, FakultasIlmuSosialdanIlmuPolitik, UniversitasMulawarman, SumberLain : Kosovo, (terdapat di pada Juni 2015) Perang Kosovo, (terdapat di pada Juni 2015) Background Note: Kosovo, (terdapat di pada Juni 2015) Kosovo MerdekaLewat Voting, (terdapat di Dunia/Kosovo_Merdeka_Lewat_Voting. pada Juni 2015) USAID, What We Do, (terdapat di padajuni 2015) GFSI - Growth And Fiscal Stability Initiative Program, (terdapat di id=kosovo. PadaJuni 2015) Mid-Term Performance Evaluation Of The Kosovo Growth And Fiscal Stability Initiative (GFSI), (terdapat di: nd%20fiscal%20stability%20initiative%20midterm%20evaluation.pd f. pada Juni 2015) Democratic Effective Municipalities Initiative (DEMI), (terdapat di: cid=kosovo. PadaJuni 2015) Mid-Term Evaluation Of Usaid/Kosovo Democratic Effective Municipalities Initiative (DEMI), (terdapat di: pada Juni 2015) 656

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.

BAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut. BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan

BAB V PENUTUP KESIMPULAN. Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Rangkaian perjalanan sejarah yang panjang terhadap upaya-upaya dan Strategi Republik Kosovo dalam Proses Mencapai Status Kedaulatannya pada Tahun 2008 telah berlangsung sejak didirikannya

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

Eropa Pasca Perang Dingin.

Eropa Pasca Perang Dingin. Eropa Pasca Perang Dingin sudrajat@uny.ac.id/ Konstelasi Politik Global Runtuhnya Uni Soviet mengubah peta politik dunia dari bipolar menjadi multipolar. Amerika Serikat menjadi polisi dunia yang berusaha

Lebih terperinci

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21

GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 Forum Dunia tentang HAM di Kota tahun 2011 GLOBALISASI HAK ASASI MANUSIA DARI BAWAH: TANTANGAN HAM DI KOTA PADA ABAD KE-21 16-17 Mei 2011 Gwangju, Korea Selatan Deklarasi Gwangju tentang HAM di Kota 1

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan 99 BAB 5 PENUTUP 5.1.Kesimpulan Berbagai macam pernyataan dari komunitas internasional mengenai situasi di Kosovo memberikan dasar faktual bahwa bangsa Kosovo-Albania merupakan sebuah kelompok yang memiliki

Lebih terperinci

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar

RESUME SKRIPSI. Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak. bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar RESUME SKRIPSI Dalam pergaulan internasional setiap negara tidak bisa melepaskan diri dari hubungan atau kerjasama antar negara yang melintasi batas negara. Sebagian besar negara-negara di dunia saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berakhirnya perang dunia kedua menjadi titik tolak bagi beberapa negara di Eropa untuk mendorong terbentuknya integrasi Eropa. Pada saat itu, Eropa mengalami

Lebih terperinci

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI

TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI TINJAUAN DAN PEMBARUAN KEBIJAKAN PENGAMANAN BANK DUNIA RENCANA KONSULTASI Bank Dunia memulai proses selama dua tahun untuk meninjau dan memperbaharui (update) kebijakan-kebijakan pengamanan (safeguard)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya

Lebih terperinci

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL Resolusi disahkan oleh konsensus* dalam Sidang IPU ke-128 (Quito, 27 Maret 2013) Sidang ke-128 Inter-Parliamentary

Lebih terperinci

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan

BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan BAB 4 PENUTUP 4.1 Kesimpulan Akuntansi merupakan satu-satunya bahasa bisnis utama di pasar modal. Tanpa standar akuntansi yang baik, pasar modal tidak akan pernah berjalan dengan baik pula karena laporan

Lebih terperinci

Pernyataan Misi

Pernyataan Misi USDA Departemen Pertanian Amerika Serikat (Departemen Pertanian informal atau USDA) adalah departemen eksekutif federal Amerika Serikat yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan kebijakan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN

BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN BAB V VISI, MISI DAN TUJUAN PEMERINTAHAN KABUPATEN SOLOK TAHUN 2011-2015 5.1. Visi Paradigma pembangunan moderen yang dipandang paling efektif dan dikembangkan di banyak kawasan untuk merebut peluang dan

Lebih terperinci

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si

Signifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy

Lebih terperinci

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI

WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI WALIKOTA KENDARI PERATURAN DAERAH KOTA KENDARI NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KENDARI Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 Keterangan Pers Bersama Presiden RI dengan Perdana Menteri Perancis, Jakarta, 1 Juli 2011 Jumat, 01 Juli 2011 KETERANGAN PERS BERSAMA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DENGAN PERDANA MENTERI PERANCIS, Y.M. FRANÃ

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan

Lebih terperinci

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981

R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 R-165 REKOMENDASI PEKERJA DENGAN TANGGUNG JAWAB KELUARGA, 1981 2 R-165 Rekomendasi Pekerja dengan Tanggung Jawab Keluarga, 1981 Pengantar Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) merupakan merupakan badan

Lebih terperinci

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E

11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E 11 LEMBARAN DAERAH Oktober KABUPATEN LAMONGAN 6/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAHAN DESA DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, DAN FUNGSI ESELON I KEMENTERIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan korporasi pada awalnya dibentuk agar badan usaha dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri pupuk sangat penting dalam upaya pencapaian ketahanan pangan nasional. Segala cara dilakukan oleh Pemerintah sebagai regulator untuk dapat memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan BAB V KESIMPULAN Konstitusi yang berlaku dari era sebelum dan setelah Revolusi 2011 untuk dapat menjamin kesetaraan gender dan penolakan diskriminasi bagi perempuan dan lakilaki tampaknya hanya hitam diatas

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Proyek yang berfokus pada pemulihan masyarakat adalah yang paling awal dijalankan MDF dan pekerjaan di sektor ini kini sudah hampir

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA PENDAHULUAN 1. Umum. Pertahanan negara sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara merupakan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia

BAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar

Lebih terperinci

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka

Nota Kesepahaman. antara Pemerintah Republik Indonesia Dan. Gerakan Aceh Merdeka Lampiran Terjemahan resmi ini telah disetujui oleh delegasi RI dan GAM. Hanya terjemahan resmi ini yang Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia Dan Gerakan Aceh Merdeka Pemerintah Republik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PETIKAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA KONFERENSI TINGKAT TINGGI ASIA AFRIKA TAHUN 2015 DALAM RANGKA PERINGATAN KE-60 KONFERENSI ASIA AFRIKA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 119 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi ini merupakan hasil kajian dan pembahasan dari bab-bab sebelumnya. Wilayaha Eritrea yang terletak

Lebih terperinci

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Anggaran Dasar Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu hak asasi manusia yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik

BAB I PENDAHULUAN. terlalu dominan. Sesuai konsep government, negara merupakan institusi publik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsep governance dikembangkan sebagai bentuk kekecewaan terhadap konsep government yang terlalu meletakkan negara (pemerintah) dalam posisi yang terlalu dominan. Sesuai

Lebih terperinci

Sejarah AusAID di Indonesia

Sejarah AusAID di Indonesia Apakah AusAID Program bantuan pembangunan luar negeri Pemerintah Australia merupakan program yang dibiayai Pemerintah Federal untuk mengurangi tingkat kemiskinan di negaranegara berkembang. Program ini

Lebih terperinci

PERAN AMERIKA SERIKAT DI KOSOVO PASCA KEMERDEKAAN KOSOVO

PERAN AMERIKA SERIKAT DI KOSOVO PASCA KEMERDEKAAN KOSOVO PERAN AMERIKA SERIKAT DI KOSOVO PASCA KEMERDEKAAN KOSOVO Oleh Lita Febriani (Litafebriani8@gmail.com) Pembimbing : Drs. Idjang Tjarsono, M.Si Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Prodi Hubungan Internasional

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK The New Climate Economy Report RINGKASAN EKSEKUTIF Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim didirikan untuk menguji kemungkinan tercapainya pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH

-1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH -1- RANCANGAN QANUN ACEH NOMOR TAHUN 2015 TENTANG BADAN REINTEGRASI ACEH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH,

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2003 TENTANG PAKET KEBIJAKAN EKONOMI MENJELANG DAN SESUDAH BERAKHIRNYA PROGRAM KERJASAMA DENGAN INTERNATIONAL MONETARY FUND PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

Good Governance. Etika Bisnis

Good Governance. Etika Bisnis Good Governance Etika Bisnis Good Governance Good Governance Memiliki pengertian pengaturan yang baik, hal ini sebenarnya sangat erat kaitannya dengan pelaksanaaan etika yang baik dari perusahaan Konsep

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014

ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 ANGGARAN DASAR KOMNAS PEREMPUAN PENGESAHAN: 11 FEBRUARI 2014 PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya hak-hak asasi dan kebebasan-kebebasan fundamental manusia melekat pada setiap orang tanpa kecuali, tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah.

BAB I PENDAHULUAN. yang paling berperan dalam menentukan proses demokratisasi di berbagai daerah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di negara Indonesia salah satu institusi yang menunjukkan pelaksanaan sistem demokrasi tidak langsung adalah DPRD sebagai lembaga perwakilan rakyat di daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan adalah dimensi penting dari usaha United Nations Development Programme (UNDP) untuk mengurangi separuh kemiskinan dunia

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD Analisis Isu-isu strategis dalam perencanaan pembangunan selama 5 (lima) tahun periode

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010 Oleh: H. Paskah Suzetta Menteri Negara PPN/Kepala Bappenas Disampaikan pada Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) untuk RKP 2010 Jakarta,

Lebih terperinci

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN

KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN KETERLIBATAN INGGRIS DALAM UPAYA PENYELESAIAN PERANG SOMALIA TAHUN 2006-2009 RESUME Oleh: Angling Taufeni 151 040 132 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Kajian Pustaka Penelitian ini menggunakan kajian pustaka yang berkaitan mengenai respon negara terhadap terorisme serta upaya-upaya yang dilakukan negara untuk menangani terorisme.

Lebih terperinci

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan Modul ke: 14 Dosen Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Pendidikan Kewarganegaraan Berisi tentang Good Governance : Sukarno B N, S.Kom, M.Kom Program Studi Hubungan Masyarakat http://www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012 Apa saja prasyaarat agar REDD bisa berjalan Salah satu syarat utama adalah safeguards atau kerangka pengaman Apa itu Safeguards Safeguards

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi

Lebih terperinci

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian

Presented by: M Anang Firmansyah IMF. system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian Presented by: M Anang Firmansyah IMF Dana Moneter Internasional adalah Salah satu badan khusus dalam system Perserikatan Bangsa-bangsa yang didirikan berdasarkan perjanjian internasional pada tahun 1945

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya negara dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara serta menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya negara dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara serta menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan negara merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian suatu negara, karena berkaitan erat dengan mampu dan tidaknya negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. negara berkembang tidak selalu mengalami kegagalan karena faktor-faktor

BAB V KESIMPULAN. negara berkembang tidak selalu mengalami kegagalan karena faktor-faktor BAB V KESIMPULAN Penelitian ini telah menunjukkan bahwa pembangunan sosial di negara berkembang tidak selalu mengalami kegagalan karena faktor-faktor internal. Namun juga dapat disebabkan oleh faktor eksternal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan fungsi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era tahun 2000-an. Pemerintahan yang baik diperkenalkan

Lebih terperinci

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi

PEMERINTAHAN DAERAH. Harsanto Nursadi PEMERINTAHAN DAERAH Harsanto Nursadi Beberapa Ketentuan Umum Pemerintah pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan

Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Agen-Agen Perubahan dan Aksi Tanpa Kekerasan Oleh Hardy Merriman Aksi tanpa kekerasan menjadi salah satu cara bagi masyarakat pada umumnya, untuk memperjuangkan hak, kebebasan, dan keadilan. Pilihan tanpa

Lebih terperinci

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto

TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK. Hendra Wijayanto TATA KELOLA PEMERINTAHAN, KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Hendra Wijayanto PERTANYAAN Apa yang dimaksud government? Apa yang dimaksud governance? SEJARAH IDE GOVERNANCE Tahap 1 Transformasi government sepanjang

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. <http://www.japantimes.co.jp/news/2013/06/01/world/the-evolution-of-ticad-since-its-inception-in-1993/>, diakses 16 Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. <http://www.japantimes.co.jp/news/2013/06/01/world/the-evolution-of-ticad-since-its-inception-in-1993/>, diakses 16 Juni 2016. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak kebijakan ODA Jepang mulai dijalankan pada tahun 1954 1, ODA pertama kali diberikan kepada benua Asia (khususnya Asia Tenggara) berupa pembayaran kerusakan akibat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA

PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA PROTOKOL OPSIONAL KONVENSI HAK-HAK ANAK MENGENAI KETERLIBATAN ANAK DALAM KONFLIK BERSENJATA Negara-Negara Pihak pada Protokol ini, Didorong oleh dukungan penuh terhadap Konvensi tentang Hak-Hak Anak, yang

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok Program Pengembangan Otonomi Daerah pada tahun 2004, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini lebih mengacu pada tulisan-tulisan yang berkaitan dengan peran organisasi internasional dalam peacebuilding.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT,

KATA PENGANTAR. Mataram, Februari KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT, i KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan hidayah-nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Badan Kesatuan Bangsa

Lebih terperinci

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016

Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Pidato Bapak M. Jusuf Kalla Wakil Presiden Republik Indonesia Pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa- Bangsa Ke-71 New York, 23 September 2016 Bapak Presiden SMU PBB, Saya ingin menyampaikan ucapan

Lebih terperinci

Asesmen Gender Indonesia

Asesmen Gender Indonesia Asesmen Gender Indonesia (Indonesia Country Gender Assessment) Southeast Asia Regional Department Regional and Sustainable Development Department Asian Development Bank Manila, Philippines July 2006 2

Lebih terperinci

PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM

PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM PROTOKOL KYOTO ATAS KONVENSI KERANGKA KERJA PBB TENTANG PERUBAHAN IKLIM Para Pihak pada Protokol ini, Menjadi para Pihak pada Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Perubahan Iklim,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG KEBIJAKAN UMUM PERTAHANAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pertahanan

Lebih terperinci

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM *

MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM * MEMBANGUN DAN MEMBERDAYAKAN DESA MELALUI UNDANG-UNDANG DESA Oleh : Mardisontori, LLM * DPR-RI dan Pemerintah telah menyetujui RUU Desa menjadi Undang- Undang dalam rapat paripurna DPR pada tanggal 18 Desember

Lebih terperinci

BAB IV. Kepentingan Amerika Serikat Dibalik Intervensi Kemanusiaan Dalam. Konflik Etnis di Kosovo

BAB IV. Kepentingan Amerika Serikat Dibalik Intervensi Kemanusiaan Dalam. Konflik Etnis di Kosovo BAB IV Kepentingan Amerika Serikat Dibalik Intervensi Kemanusiaan Dalam Konflik Etnis di Kosovo Dalam bab ini, penulis menjabarkan faktor faktor yang melatar belakangi Amerika Serikat melakukan intervensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan keadaan saat ini, khususnya dalam dunia ekonomi, pengelolaan perusahaan (corporate governance) telah dianggap penting sebagaimana pemerintahan negara.

Lebih terperinci

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Lampiran Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 6 tahun 2001 Tanggal : 24 april 2001 Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia Pendahuluan Pesatnya kemajuan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan. dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan otonomi daerah yang digulirkan dalam era reformasi dengan dikeluarkannya ketetapan MPR Nomor XV/MPR/1998 adalah tentang penyelenggaraan Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat

BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan peace building atau pembangunan damai pasca konflik menjadi salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat signifikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Per 17 Desember 2008 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2008 TENTANG BADAN HUKUM PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paket kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 tentang

BAB I PENDAHULUAN. paket kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak awal tahun 2001 secara resmi pemerintah mengimplementasikan paket kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA

SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA ESTONIA LATVIA LITHUANIA DENMARK INGGRIS BELANDA IRLANDIA POLANDIA JERMAN BELGIA REPUBLIK CEKO SLOWAKIA HONGARIA SEKILAS UNI EROPA SWEDIA FINLANDIA PORTUGAL IRLANDIA LUKSEMBURG INGGRIS BELGIA SPANYOL BELANDA PERANCIS DENMARK JERMAN SLOVENIA AUSTRIA ITALIA POLANDIA KROASIA RUMANIA BULGARIA YUNANI ESTONIA LATVIA LITHUANIA

Lebih terperinci

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI

BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI BAB 13 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH Kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR TAHUN 2014 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang :a. bahwa sesuai dengan Pasal 65 ayat (2)

Lebih terperinci

LEMBAGA NASIONAL UNTUK MEMAJUKAN DAN MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA. Lembar Fakta No. 19. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia

LEMBAGA NASIONAL UNTUK MEMAJUKAN DAN MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA. Lembar Fakta No. 19. Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia LEMBAGA NASIONAL UNTUK MEMAJUKAN DAN MELINDUNGI HAK ASASI MANUSIA Lembar Fakta No. 19 Kampanye Dunia untuk Hak Asasi Manusia PENDAHULUAN PBB terlibat dalam berbagai kegiatan yang bertujuan mencapai salah

Lebih terperinci

21 Universitas Indonesia

21 Universitas Indonesia BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang Mengingat BUPATI GARUT, : a. bahwa penanaman modal merupakan salah

Lebih terperinci

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH BAB 12 REVITALISASI PROSES DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH A. KONDISI UMUM 1. PENCAPAIAN 2004 DAN PRAKIRAAN PENCAPAIAN 2005 Pencapaian kelompok

Lebih terperinci

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah

Lebih terperinci

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH Bahwa kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat adalah salah satu

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP

-2- Mengingat : Pasal 20 dan Pasal 21 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REP LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.11, 2017 PEMBANGUNAN. Konstruksi. Jasa. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6018) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG NCA N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 12 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN SUMEDANG BAGIAN HUKUM SEKRETARIAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG BADAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI WILAYAH DAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DAN KEPULAUAN

Lebih terperinci