BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan informasi merupakan era yang mengedepankan efisiensi dan
|
|
- Suhendra Kurnia
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi dan informasi merupakan era yang mengedepankan efisiensi dan efektifitas. Salah satu contoh yang signifikan bisa dilihat dalam perkembangan ilmu industri di dunia. Peningkatan efisiensi dan efektifitas di dalam industri bisa dilihat dari berbagai macam sisi, salah satunya adalah efisiensi dalam maintenance. Efisiensi dalam maintenance dapat dilihat dari waktu pengoperasian dan waktu perawatan yang optimal di dalam operasionalnya. Pendayagunaan sumber daya yang ada akan ditingkatkan dengan cara menerapkan metode-metode atau teknik-teknik manajemen yang menunjang dan pemeliharaan (maintenance) merupakan salah satu fungsi dari manajemen operasional yang memiliki peranan cukup penting untuk memenuhi tuntutan ini. Setiap industri selalu dianjurkan untuk memperhatikan segi kuantitas dan segi kualitas dari produk yang dihasilkannya dan tentunya ini disesuaikan dengan keinginan konsumen dari industri yang bersangkutan. Penggunaan sumber daya mesin yang digunakan dalam industri juga harus dapat diatur seefisien dan seefektif mungkin sehingga disini terdapat banyak faktor essensial yang perlu untuk diperhatikan.
2 2 Fungsi utama dan tujuan dari pemeliharaan (maintenance) mesin adalah memberikan kemudahan dan kelancaran operasi perusahaan, yang berlangsung secara terus menerus dan rutin dalam jangka waktu yang telah ditentukan agar proses produksi perusahaan tidak terhenti di tengah kegiatan produksi sehingga dapat mengganggu kinerja dan produktivitas dari proses manufaktur. Menentukan pemeliharaan mesin yang tepat bukanlah suatu hal yang mudah, karena harus memperhatikan banyak hal, diantaranya yaitu waktu yang diperlukan untuk mengganti komponen mesin yang rusak, biaya yang harus dikeluarkan, dan lain sebagainya. Mesin yang digunakan perusahaan saat ini terdiri dari bermacam komponen yang masing-masing bekerja secara sinergi memiliki tingkat kerusakan atau keausan yang berbeda-beda, untuk itu diperlukan identifikasi dan penelusuran yang cermat sehingga kesalahan yang serupa tidak terjadi lagi (corrective maintenance). Untuk mengidentifikasi kerusakan tersebut diperlukan keahlian operator maupun tenaga mekanik yang merupakan bagian dari sistem manajemen perawatan yang harus terus-menerus ditingkatkan sebagai usaha pengembangan terus-menerus (continuous improvement). Pada dasarnya, setiap industri memiliki sebuah system maintenance yang dapat meningkatkan kinerja pada proses produksi. Baik itu berupa maintenance yang dilihat dari kondisi peralatan atau mesin atau maintenance pencegahan yang berupaya untuk mencegah kerusakan dengan cara mengganti peralatan, mesin atau komponen sebelum peralatan, mesin, atau komponen itu rusak. Namun pada kenyataanya sebagian besar dari sistem tersebut tidak berjalan dengan baik dan
3 3 industri lebih sering menggunakan maintenance perbaikan dimana pelaku industri hanya akan melakukan maintenance apabila peralatan, mesin, atau komponennya rusak. Oleh karena hal-hal tersebutlah peneliti melihat akan adanya kebutuhan akan adanya preventive maintenance pada industri untuk menciptakan suatu kondisi industri yang lebih efisien dan efektif. 1.2 Perumusan Masalah Setelah diadakan survey langsung pada bagian maintenance KIIC, diketahui bahwa perawatan mesin pada water treatment plant dan sewage treatment plant dilakukan apabila ada kerusakan yang berarti atau dengan arti lain corrective maintenance. Karena perbaikan hanya dilakukan apabila ada kerusakan maka pihak KIIC umumnya tidak memiliki kesiapan untuk memperbaiki komponen yang rusak. Karena tidak adanya kesiapan untuk memperbaiki komponen yang rusak, maka downtime mesin akan sangat tinggi. Selain itu pihak KIIC juga belum memiliki jadwal maintenance komponen, peralatan atau mesin untuk melakukan service. Pihak KIIC juga belum memiliki sistem informasi yang dapat memproses datadata kerusakan. Setiap bagian maintenance air dari KIIC masih memiliki masalah dalam memproses informasi yang mereka miliki agar menjadi lebih berguna. Tidak adanya job desk yang jelas pada bagian gudang dan purchasing menyebabkan aliran data tidak teratur dan konflik kepentingan.
4 4 Pembelian komponen pengganti dalam divisi maintenance KIIC memiliki permasalahan dimana tidak terdapat jadwal pembelian komponen sehingga tidak diketahui kapan waktu yang tepat untuk membeli komponen, hal ini dapat menyebabkan tingginya downtime mesin dan mengakibatkan tingginya kerugian mesin. Selain itu masalah yang timbul juga menyangkut barang yang keluar ataupun masuk ke dalam gudang dimana karena tidak adanya pencatatan yang rapi maka mengakibatkan komponen ada yang hilang dan redudansi data. Dikarenakan hal-hal tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan harapan dapat membantu pihak KIIC meningkatkan kinerja produksi serta menyelesaikan tugas akhir dengan tujuan menyelesaikan studi S Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan masalah: Penelitian akan difokuskan pada water treatment plant KIIC. Produksi air di water treatment plant berjalan 24 jam sehari dikarenakan pabrikpabrik di kawasan KIIC juga bekerja 24 jam sehari. Penelitian difokuskan pada pada sistem perawatan mesin, dan mesin-mesin yang dibahas berupa mesin-mesin pompa dan agitator atau pengaduk. Dalam penelitian ini akan dilakukan identifikasi penyebab downtime mesin.
5 5 Data historis yang digunakan adalah dari November 2002 sampai dengan oktober Harga acuan untuk bahan baku produksi, komponen, dan harga produk menggunakan harga pada tahun Pengembangan sistem informasi yang dilakukan hanya berupa perancangan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan preventive maintenance saja. Pengembangan sistem informasi untuk bagian purchasing meliputi hal-hal yang berhubungan dengan pembelian komponen. Pengembangan sistem informasi dengan divisi gudang meliputi kebutuhan komponen yang sesuai dengan kebutuhan penjadwalan dan komponen yang masuk dan keluar gudang. 1.4 Tujuan dan Manfaat Tujuan Berikut adalah tujuan dari penelitian ini: Menentukan section, mesin, dan komponen kritis pada water treatment plant di Karawang Internasional Industrial City. Membuat sebuah penjadwalan untuk preventive maintenance. Meneliti serta membandingkan keuntungan antara system maintenance sekarang dengan preventive maintenance usulan.
6 6 Menganalisa hasil penelitian untuk menentukan keputusan apa saja yang dapat diambil untuk meningkatkan kinerja water treatment plant. Menciptakan sebuah sistem informasi yang dapat membantu pemrosesan laporan dan pembuatan jadwal maintenance untuk water treatment plant Manfaat Berikut ini adalah manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini: Membantu pihak KIIC dalam melakukan maintenance terhadap mesin-mesin di water treatment plant. Memberikan kemudahan dalam mengorganisasi data dan membantu dalam pengambilan keputusan untuk melakukan perawatan terhadap mesin-mesin di water treatment plant. Menjaga produktivitas mesin agar tidak menurun dan diharapkan juga dengan adanya system maintenance yang baik dapat meningkatkan produktivitas.
7 7 1.5 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Latar Belakang Perusahaan KIIC adalah kawasan industri yang dikelola oleh PT Maligi Permata Industrial Estate dan PT Harapan Anang Bakrie & Son s, dengan area pengembangan sebesar 800 hektar. KIIC berlokasi di karawang, timur Jakarta. KIIC dapat diakses dari semua sisi Jakarta melalui jalan tol Jakarta-Cikampek. Jarak dan waktu kira-kira yang dibutuhkan untuk mencapai lokasi diperkirakan sebagai berikut: Dari Jakarta-Cawang kira-kira 50 km dan 40 menit. Dari Pelabuhan Tanjung Priok kira-kira 60 km dan 60 menit. Dari Lapangan Udara Soekarno- Hatta kira-kira 80 km dan 80 menit. KIIC didirikan pada tahun 1993, dan pabrik pertama yang didirikan pada kawasan ini adalah pabrik dari PT Horiguchi Engineering Indonesia yang memulai pembangunannya pada april KIIC didukung oleh fasilitas-fasilitas sebagai berikut : Electric Power Supply (Kapasitas 3X60 mva) Telekomunikasi (jaringan kabel telepon Jakarta-Karawang) Industrial Water Supply System (2 plants, kapasitas total m 3 / hari) Waste Water Treatment Plant (2 plants, kapasitas total m 3 /hari) Bank (domestik dan asing)
8 8 Apartemen Restoran (Jepang dan Indonesia) Lapangan golf 18 holes dan club house Keamanan kawasan (24 jam/hari) Pemadam kebakaran Kantor pos Beberapa perusahaan yang telah mendirikan pabriknya di KIIC sampai oktober 2008 telah mencapai total 123 perusahaan, berikut adalah beberapa perusahaan yang telah mendirikan pabriknya di KIIC: Toyota Astra Motor, Sharp Semiconductor, Yamaha Motor Parts Manufacturing, Matsushita Semiconductor, Kawai Indonesia, Mitsubishi Jaya Elevator & Escalator, Toyobo Knitting Indonesia, Sinar LG Plastics Industry, Unicharm Indonesia, dll.
9 Struktur Organsasi Water Treatment Plant dan Sewage Treatment Plant Head Department Maintenance Unit Laboratorium Unit Gudang Unit Purchasing Unit Maintenance Analyst Staff Gudang Staff Purchasing Supervisor WTP-STP 1 Supervisor WTP-STP 2 Supervisor Ele ctrical Supervisor Me chanical & Piping Supervisor Civil Lab Assistant Operator / Staff Maintenance Operator / Staff Maintenance Operator / Staff Maintenance Operator / Staff Maintenance Labor Labor Labor Labor Labor Gambar 1.1 Struktur Organisasi Berikut adalah penjelasan dari masing-masing bagian: Divisi maintenance di KIIC dikepalai oleh seorang department head yang mengepalai unit-unit sebagai berikut: Unit laboratorium adalah unit untuk melakukan penelitian terhadap kualitas air dan limbah cair baik di kawasan WTP dan STP maupun di pabrik-pabrik. Unit ini terdiri dari analyst yang berjumlah satu orang dan asisten lab yang berjumlah satu orang. Unit WTP dan STP 1 adalah unit yang mengurus operasional dari Water Treatment Plant dan Sewage Treatment Plant Phase-1. Unit ini memiliki enam orang operator tetap dan dua orang operator non-shift serta pekerja kasar yang dibayar harian tergantung dari jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan hari itu.
10 10 Unit WTP dan STP 2 adalah unit yang mengurus operasional dari Water Treatment Plant dan Sewage Treatment Plant Phase-2. Unit ini memiliki enam orang operator tetap dan dua orang operator non-shift serta pekerja kasar yang dibayar harian tergantung dari jumlah pekerjaan yang perlu dilakukan hari itu. Unit Electrical adalah unit yang mengatur operasi listrik yang melibatkan trafo, panel listrik, serta generator set. Unit ini memiliki enam orang operator tetap dan satu orang operator non-shift serta sejumlah pekerja kasar yang dibayar harian tergantung dan jumlahnya tergantung seberapa besar dan banyak pekerjaan yang ada pada hari tersebut. Unit Mechanical Piping adalah unit yang mengerjakan pekerjaan yang berhubungan dengan perawatan pipa-pipa yang ada di kawasan KIIC. Unit ini mempekerjakan tiga orang pegawai tetap sebagai staff dan sejumlah pekerja kasar yang dibayar harian tergantung dan jumlahnya tergantung seberapa besar dan banyak pekerjaan yang ada pada hari tersebut. Unit Civil adalah unit yang bertugas di bidang perawatan kawasan WTP dan STP dari segi jalanan dan estetika serta pemeliharaannya. Unit ini mempekerjakan satu orang sebagai maintenance engineer dan sejumlah pekerja kasar yang dibayar harian tergantung dan jumlahnya tergantung seberapa besar dan banyak pekerjaan yang ada pada hari tersebut. Unit purchasing adalah unit yang bertanggung jawab atas semua pembelian yang berhubungan dengan keperluan divisi maintenance. Unit ini mempekerjakan dua orang staff purchasing.
11 11 Unit Gudang adalah unit yang bertanggung jawab atas semua penyimpanan barang-barang keperluan maintenance. Unit ini mempekerjakan satu orang sebagai staff gudang Proses Water Treatment Plant Pompa 1 Intake 2 Intake Basin 3 Clearator Sungai Tarum Barat 6 Reservoir 5 Cell Pit 4.b Rapid Sand Filter 4.a Sludge Pit 7 Pump Pit Pompa Pompa Elevat ed Water Tank Sewage Treat ment Plant Gambar 1.2 Proses Water Treatment Plant Rangkaian Proses: 1. Intake mendapatkan air dari sungai tarum barat yang dialirkan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Dari intake, air yang diterima akan dipompa menuju intake basin dengan 3 pompa yang berkekuatan 230 m 3 /jam. Jumlah total pompa yang ada di intake basin berjumlah 5 buah.
12 12 2. Air yang telah diterima di intake basin akan disuntikkan dengan PAC yang berguna untuk mengendapkan Phosphorus yang akan menjadi flock serta NaClO untuk menurunkan kadar Fe dalam air dan mematikan bakteri. Air yang telah dicampur oleh bahan kimia tersebut kemudian dialirkan secara gravitasi menuju clearator. 3. Di dalam clearator air dicampurkan lagi oleh bahan kimia polymer Ferric- Chloride yang merupakan polimer untuk mengikat flock menjadi sludge. Clearator juga memiliki pompa agitator yang meratakan pencampuran air dengan polymer. Output dari clearator berupa sludge yaitu air dengan endapan lumpur serta air yang tengah diproses. Air endapan lumpur secara gravitasi dialirkan menuju sludge pit sementara air yang tengah diproses dialirkan secara gravitasi menuju rapid sand filter. 4. Dari clearator output tnya menuju ke dua tempat yaitu: a. Sludge pit, ditempat ini endapan lumpur akan dikumpulkan yang lalu akan dialirkan menuju sewage treatment plant. b. Rapid sand filter, yaitu tempat filtrasi untuk menyaring partikel-partikel dalam air yang belum tersaring. Rapid sand filter menggunakan pasir kuarsa untuk menyaring air. Dari rapid sand filter air akan dialirkan lagi secara gravitasi menuju cell pit. 5. Cell pit merupakan tempat pencampuran air yang sudah bersih dengan NaClO lagi untuk mematikan bakteri. Air kemudian dialirkan secara gravitasi menuju reservoir dimana air akan disimpan untuk sementara sampai saatnya digunakan.
13 13 6. Reservoir adalah tempat penyimpanan air sementara sebelum air yang sudah diproses dipompa menuju elevated water tank melalui pump pit. Air dialirkan menuju pump pit dengan pengaruh gravitasi. 7. Air yang akan digunakan akan dipompa oleh pump pit tergantung penggunaannya. Pump pit akan memompa air menuju elevated water tank untuk dipergunakan oleh pabrik-pabrik, sementara itu pump pit juga akan memompa air ke rapid sand filter untuk proses backwash. Proses backwash adalah proses pencucian rapid sand filter untuk menghilangkan endapan lumpur di rapid sand filter. Pada pump pit terdapat 10 pompa, 4 pompa untuk memompa air menuju elevated water tank 1, 4 pompa untuk memompa air menuju elevated water tank 2, serta 2 pompa untuk backwash.
14 Proses Sewage Treatment Plant Tenant 1 Grate Chamber 2 Influent Pompa 3 Equalizer 6 Settling Tank 5 Surface Aerator Pompa 4 Equalizer Pump Pit WTP 7.b Contact 7.a Thickener 8 Disinfectant Aerator Drybed Sungai Cikalapa Gambar 1.3 Proses Sewage Treatment Plant Rangkaian Proses: 1. Air limbah dari tenant dialirkan menuju grate chamber yang dilengkapi dengan dua buah penyaring untuk menyaring limbah padat. Air limbah kemudian dialirkan menuju influent. 2. Pada influent, air limbah yang telah disaring akan dipompakan menuju equalizer dengan menggunakan pompa submersible yaitu pompa yang bisa memompa di dalam keadaan tenggelam. Jumlah pompa submersible di influent ada enam buah.
15 15 3. Di dalam equalizer yang berjumlah empat buah, air limbah yang baru datang akan dicampur dengan yang lama menggunakan tiga buah blower. Air yang telah tercampur dengan gaya gravitasi dialirkan menuju equalizer pump pit. 4. Equalizer pump pit merupakan tempat air limbah dari equalizer dipompa menuju surface aerator. Equalizer pump pit memiliki enam pompa submersible. 5. Air limbah dari equalizer pump pit akan ditambahkan kandungan udaranya menggunakan agitator di dalam surface aerator yang berjumlah empat buah yang akan mengaduk air limbah tersebut. Lalu dengan gaya gravitasi air yang masih diproses akan dialirkan menggunakan gaya gravitasi menuju settling tank. 6. Di dalam settling tank yang berjumlah empat buah, air limbah akan disimpan untuk sementara untuk mengijinkan bakteri pemroses limbah berkembang sekaligus untuk memisahkan dan mengendapkan sludge. Sludge atau endapan phosphorus akan dipisahkan menuju thickener menggunakan gaya gravitasi sementara air yang sudah lumayan bersih akan dialirkan menuju contact aerator. 7. Dari settling tank output nya menuju ke dua tempat yaitu: a. Thickener, yaitu tempat pengendapan sludge yang datang dari settling tank dan water treatment plant. Sludge yang mengendap kemudian akan dialirkan dan diendapkan ke dalam drybed. b. Contact aerator, yaitu tempat penambahan udara kedalam air yang menggunakan tiga buah blower. Air lalu dengan gravitasi dialirkan menuju disinfectant.
16 16 8. Disinfectant merupakan tempat pencampuran air dengan NaClO untuk membunuh kuman. Air yang telah bersih dari kuman-kuman ini lalu akan dibuang ke sungai cikalapa.
BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.2 SPESIFIKASI SUBMERSIBLE VENTURI AERATOR. Gambar 4.1 Submersible Venturi Aerator. : 0.05 m 3 /s
32 BAB IV ANALISA DAN HASIL 4.1 PENDAHULUAN Hasil dari penelitian akan dibahas pada Bab IV ini. Hasil proses pengolahan air limbah didiskusikan untuk mengetahui seberapa efektifkah Submersible Venturi
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 INSTALASI PENGOLAHAN AIR Air merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehidupan,bagi manusia air berperan dalam pertanian, industri,
Lebih terperinciINSTALASI PLUMBING. 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor) 3. Sarana peralatan sanitair dan perlengkapannya
INSTALASI PLUMBING I. SISTEM PLUMBING Sistem plumbing di dalam gedung meliputi beberapa sarana yang terdiri dari: 1. Sarana sumber air bersih 2. Sarana pemipaan dalam gedung (air bersih dan air kotor)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti saat ini, terutama dapat dilihat melalui kondisi masyarakat dunia yang semakin berhubungan, juga saling terkait satu sama lain dalam berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembuatan suatu produk diperlukan mesin produksi sebagai alat pendukung guna terlaksananya proses produk tersebut. Suatu mesin dalam proses produksi tidak
Lebih terperinciJadwal Kuliah. Utilitas-MG 03-Nensi 1
Jadwal Kuliah 13:30-14:30 : Materi 14:30-15:30 : Tugas Kelas Menggambar Denah dan Potongan Jaringan Air Kotor 15:30-16:00 : Tugas Kelas Menghitung Kebutuhan Talang 16:00-16.10 : Presentasi Mahasiswa Terbaik
Lebih terperinciPENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif
PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005 Maryudi Pusat Teknologi Limbah Radioaktif ABSTRAK PENGOPERASIAN SISTEM SARANA PENUNJANG TAHUN 2005. Telah dilakukan pengoperasian Sistem Sarana Penunjang
Lebih terperinciTEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04. Yuniati, PhD
TEKNIK PENYEDIAAN AIR MINUM TL 3105 SLIDE 04 Yuniati, PhD KOMPONEN SPAM Materi yang akan dibahas : 1.Komponen SPAM 2.Air baku dan bangunan intake KOMPONEN SPAM Sumber air baku Pipa transimisi IPAM Reservoar
Lebih terperinciSewage Treatment Plant
Sewage Treatment Plant Sewage Treatment Plant Adalah sebuah sistem pengolahan air limbah menjadi air berkualitas 3, yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman atau dibuang ke saluran pembuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Sudah banyak yang melakukan penelitian mengenai analisis kualitas air dengan alat uji model filtrasi buatan diantaranya; Eka Wahyu Andriyanto, (2010) Uji
Lebih terperinciUNIT PENGOLAHAN AIR MINUM 5
UNIT PENGOLAHAN AIR MINUM 5 Program Studi Nama Mata Kuliah Teknik Lingkungan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Minum Jumlah SKS 3 Pengajar Sasaran Belajar Mata Kuliah Prasyarat Deskripsi Mata Kuliah
Lebih terperinciSTUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI
STUDI OPTIMASI PERBANDINGAN PERANCANGAN SEWAGE TREATMENT PLANT UNTUK KAPAL CORVETE UKURAN 90 METER, DENGAN MENGGUNAKAN METODE BIOLOGI DAN KIMIAWI Pendahuluan PENCEMARAN AIR masuknya atau dimasukkannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia usaha, terutama sektor Industri otomotif, PT ADM (Astra Daihatsu Motor) sebagai ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terus berupaya
Lebih terperinciPERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK
TUGAS 1 MATA KULIAH PERANCANGAN PABRIK PERANCANGAN PERPIPAAN PADA PROSES PRODUKSI CARBONATED SOFT DRINK 1. Feriska Yuanita (105100200111012) 2. Alifian Juantono Sahwal (105100213111003) 3. Nadia Sabila
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan hidup manusia. Untuk itu diperlukan suatu instalasi pengolahan air
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu sumber energi yang terpenting di dunia ini adalah air. Ketersediaan air yang cukup secara kuantitas, kualitas, dan kontinuitas sangat penting untuk
Lebih terperinciBAB VI HASIL. Tabel 3 : Hasil Pre Eksperimen Dengan Parameter ph, NH 3, TSS
6.1 Pre Eksperimen BAB VI HASIL Sebelum dilakukan eksperimen tentang pengolahan limbah cair, peneliti melakukan pre eksperimen untuk mengetahui lama waktu aerasi yang efektif menurunkan kadar kandungan
Lebih terperinciII. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA
II. PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK GEDUNG SOPHIE PARIS INDONESIA 2. 1 Pengumpulan Air Limbah Air limbah gedung PT. Sophie Paris Indonesia adalah air limbah domestik karyawan yang berasal dari toilet,
Lebih terperinciPetunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
BAB 2 PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH 5 2.1 Proses Pengolahan Air Limbah Domestik Air limbah domestik yang akan diolah di IPAL adalah berasal dari kamar mandi, wastavel, toilet karyawan, limpasan septik tank
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu pakan ternak berbentuk mesh, pellet, dan crumble. PT. Gold Coin memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era kompetisi global saat ini, kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen dengan kualitas yang bersaing sangatlah penting. Karena itu, proses produksi
Lebih terperinciCV. BINTANG AIR SILAMPARI C O M P A N Y P R O F I L E
CV. BINTANG AIR SILAMPARI C O M P A N Y P R O F I L E PENDAHULUAN PROFIL PERUSAHAAN VISI & MISI PRODUK UNGGULAN: WTP PRODUK UNGGULAN: RO Surat Izin Perdagangan ( SIUP ) Nomor : 503/SIUP.K/2701/KPPT/2012
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciREGISTER TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN TERVERIFIKASI
Nomor register : 044/TRL/Reg-1/KLHK Instalasi Pengolahan Air Limbah Merk REDOX Advanced Oxydation Process () System FUNGSI ALAT REDOX adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perindustrian di Indonesia saat ini sedang berkembang serta persaingan yang semakin bertambah, baik dari dalam negeri itu sendiri ataupun luar negeri yang diakibatkan
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #6 Genap 2014/2015. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c.
Materi #6 Sumber Air 2 Air Tanah Lebih sedikit bakteri. Kemungkinan terdapat banyak larutan padat. Air Permukaan Lebih banyak bakteri. Lebih banyak padatan tersuspensi dan ganggang. 6623 - Taufiqur Rachman
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PELAKSANAAN
25 BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 3.1 PENDAHULUAN Pada bagian ini menjelaskan menjelaskan tentang diagram alir penelitian serta prosedur pengambilan data, teknik pengumpulan data, dan perhitungan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Air merupakan kebutuhan vital makhluk hidup. Tanpa adanya air, metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak dapat berjalan dengan sempurna. Manusia membutuhkan air, terutama
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sistem Water Filter Sistem water filter adalah sistem pengolahan air dengan metode penyaringan menggunakan media filter untuk memisahkan kandungan partikel-partikel yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Produktivitas merupakan satu hal yang sangat penting bagi perusahaan sebagai salah satu cara untuk memantau kinerja produksinya. Pengukuran produktivitas dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat kebutuhan akan barang dan jasa semakin meningkat. Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka manusia membangun pabrik-pabrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini perusahaan manufaktur akan menghadapi persaingan dengan perusahaan manufaktur lainnya, maka diperlukan kebijakan untuk bersaing
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bahan baku produk ataupun air konsumsi. Tujuan utama dari pengolahan air ini
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyiapan Bahan Baku (Air) Pengolahan Air (Water Treatment) adalah Suatu proses pengolahan air dari sumur untuk di proses sedemikian rupa sehingga dapat di gunakan sebagai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Water Treatment Air sungai dan Sumur Bor menjadi Air Bersih Proses pengolahan air (water treatment system)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Water Treatment Air sungai dan Sumur Bor menjadi Air Bersih Proses pengolahan air (water treatment system) yang merupakan pengolahan air yang tidak layak pakai (air kotor)
Lebih terperinciBAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
52 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik PEA adalah unit pengadaan air, unit
Lebih terperinciMODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN
MODUL 1.04 FILTRASI LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON BANTEN 2008 2 Modul 1.04 FILTRASI I. Tujuan Praktikum: Mahasiswa dapat memahami tentang
Lebih terperinciMn 2+ + O 2 + H 2 O ====> MnO2 + 2 H + tak larut
Pengolahan Aerasi Aerasi adalah salah satu pengolahan air dengan cara penambahan oksigen kedalam air. Penambahan oksigen dilakukan sebagai salah satu usaha pengambilan zat pencemar yang tergantung di dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI i ii iii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Pencemaran Air Oleh Limbah Domestik 4 1.2. Karakteristik Air Limbah Domestik 8 1.3. Potensi Limbah Cair di DKI
Lebih terperinciBAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terletak pada daerah khatulistiwa sangat potensial untuk mengembangkan sumber energi matahari sebagai sumber energi alternatif. Energi matahari digunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB TNJAUAN PUSTAKA 2.1 Limbah Cair Rumah Tangga Limbahcair rumah tangga adalah semua buangan dari hasil kegiatan rumah tangga mencakup mandi, mencuci dan buangan kotoran manusia (urin, dan tinja), (Suharjo,
Lebih terperinciPetunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK
BAB 4 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM IPAL DOMESTIK 29 4.1 Prosedur Start-Up IPAL Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC Start-up IPAL dilakukan pada saat IPAL baru selesai dibangun atau pada saat
Lebih terperinciSistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat
Sistem Utilitas Bangunan Gedung Bertingkat Sabtu, 02 Januari 2016 Pada artikel kali ini saya akan membahas sedikit masalah kelengkapan sistem utilitas bangunan khususnya jenis bangunan gedung bertingkat
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan
Lebih terperinciVII. TATA LETAK PABRIK
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ketidakstabilan perekonomian dan semakin tajamnya persaingan di dunia industri mengharuskan suatu perusahaan untuk lebih meningkatkan kelancaran kegiatan
Lebih terperinciPETUNJUK UMUM UNTUK MERAWAT SISTEM SEPTIK TANK
SISTEM BARU Sistem apapun yang anda pilih, baik sitem septik konvensional maupun jenis aerobik, tangki penampungan yang baru harus melalui masa tenang di mana bakteri-bakteri yang diperlukan mulai hidup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Yang dimaksud dengan Air Bersih ialah Air yang dapat di gunakan dalam
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Air Bersih Yang dimaksud dengan Air Bersih ialah Air yang dapat di gunakan dalam kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Yaitu untuk kebutuhan pangan, mandi, cuci dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. Secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut. 1.1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah kebutuhan pokok bagi semua makhluk hidup di dunia. Air dapat berbentuk padat, cair, dan gas. Air di bumi digolongkan menjadi 3 bagian pokok, yaitu air hujan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. atau tidak maka dibutuhkan suatu kelayakan proyek. diukur dengan mempertimbangkan untung dan ruginya suatu investasi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi yang dilakukan perusahaan dimaksudkan untuk memperoleh manfaat atau hasil dalam beberapa periode atau beberapa tahun di masa yang akan datang. Karena itu
Lebih terperincisistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, sangat banyak perusahaan atau industri yang menghasilkan produk baik dalam skala kecil, menengah dan bahkan dalam skala besar. Selain menghasilkan produk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian tentang pengolahan limbah sludge dempul dengan menggunakan media tawas, arang aktif, dan aerasi pada industri karoseri ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan dan Manfaat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dipilih sebagai objek kajian mengingat badan usaha milik pemerintah daerah ini merupakan sebuah lembaga yang penting untuk dapat
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 KONDISI UMUM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KAMPUS IPB DRAMAGA Penyelenggaraan kegiatan pendidikan di kampus IPB Dramaga tidak bisa terlaksana tanpa adanya air bersih. Saat ini pemenuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, karena selain dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, juga dibutuhkan untuk kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan
DAFTAR ISTILAH Availability Consequence Assesment Corrective Maintenance Downtime Failure function Failure Rate Maintainability Maintenance : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI OPERASI TEKNIS DAN PEMELIHARAAN INSTALASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KAMPUS UGM TAHAP I...I LEMBAR PERSYARATAN...
DAFTAR ISI OPERASI TEKNIS DAN PEMELIHARAAN INSTALASI SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) KAMPUS UGM TAHAP I...I LEMBAR PERSYARATAN... II PENGESAHAN... III PERNYATAAN KEASLIAN...IV LEMBAR HAK CIPTA DAN STATUS...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti pada masa sekarang ini, hal ini mengubah pertukaran produk dan informasi antar negara menjadi hal yang umum. Seluruh dunia telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PT.Perkebunan Nusantara 3 (PTPN 3) berperan sebagai pengolah bahan mentah kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit (CPO) dan
Lebih terperinciBAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN
BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN 4. 1 Aspek Dampak Lingkungan Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal toilet, kamar mandi, pencucian pakaian, wastafel, kegiatan membersihkan lantai dan aktifitas
Lebih terperinciPETUNJUK PENGOPERASIAN
PETUNJUK PENGOPERASIAN UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CHEMICAL WASTEWATER TREATMENT (CWWTP) FAKULTAS KEDOKTERAN PROYEK PENGEMBANGAN UNIVERSITAS GADJAH MADA OECF LOAN IP - 494 PT. BESTINDO PUTRA MANDIRI 2003 DAFTAR
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN
BAB III DESKRIPSI ALAT DAN PROSEDUR PENELITIAN 3.1 RANCANGAN ALAT UJI Pada penelitian ini peralatan yang dipergunakan untuk melakukan pengujian adalah terlihat pada gambar berikut ini: Gambar 3.1 Set up
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL
PROSES PENGOLAHAN AIR SUNGAI MENJADI AIR MINERAL PENDAHULUAN 1. AIR Air merupakan sumber alam yang sangat penting di dunia, karena tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Air juga banyak mendapat
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS. Kawasan mandiri ini berkembang pesat, lengkap dengan berbagai fasilitas
BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.. Gambaran Umum Kawasan Jababeka Kawasan Jababeka adalah kawasan terintegrasi yang menawarkan kawasan bisnis dan pemukiman eksklusif dengan lokasi strategis berkonsep lingkungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat. Ditambah lagi banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang bermunculan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dimasa sekarang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga persaingan antar perusahaan pun semakin ketat. Ditambah lagi
Lebih terperinciBAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA
BAB III PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI MAKANAN PT. FORISA NUSAPERSADA 3.1 UMUM Pada suatu industri, untuk menghasilkan suatu produk dibutuhkan peralatan yang memadai. Dalam pemakaian peralatan
Lebih terperinciBAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI
BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang
Lebih terperinciBAB VII TATA LETAK PABRIK. kelancaran proses produksi. Pabrik T-Butyl Alcohol dengan kapasitas
92 BAB VII TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA. A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan
BAB III PENCEMARAN SUNGAI YANG DIAKIBATKAN OLEH LIMBAH INDUSTRI RUMAH TANGGA A. Penyebab dan Akibat Terjadinya Pencemaran Sungai yang diakibatkan Industri Tahu 1. Faktor Penyebab Terjadinya Pencemaran
Lebih terperinciBAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN
128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas
Lebih terperinciKawasan lndustri Karawang International Industrial City (KIIC) terletak. di Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kawasan lndustri Karawang International Industrial City (KIIC) terletak di Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat. Pengelola kawasan industri KllC
Lebih terperinciI.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Saat ini dunia telah memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas. Hal tersebut menyebabkan persaingan bisnis yang semakin ketat di bidang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan bebas. Persaingan dunia usaha yang semakin ketat menimbulkan tantangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini, dunia industri di Indonesia terasa semakin meningkat dan bersaing menuju ke arah persaingan global, terutama persaingan dalam hal menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan sektor industri terus dipacu pertumbuhan dan pengembangannya dalam upaya memberikan kontribusi positif pada pengembangan ekonomi skala nasional dan daerah.
Lebih terperinciVI. ANALISIS MANAJEMEN
VI. ANALISIS MANAJEMEN A. KEBUTUHAN TENAGA KERJA Analisis kebutuhan tenaga kerja merupakan salah satu aspek dalam manajemen operasi yang perlu direncanakan pada awal proyek. Proses produksi katekin dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar. menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penduduk Kabupaten Kotawaringin Barat sebagian besar menggunakan air sungai / air sumur untuk kegiatan sehari-hari seperti mencuci, dan mandi. Jenis air yang digunakan
Lebih terperinciTATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam
VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi
3.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Untuk tetap bertahan di persaingan usaha, sebuah industri harus selalu melakukan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Limbah merupakan sisa suatu kegiatan atau proses produksi yang antara lain dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, industri, pertambangan dan rumah sakit. Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
13 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian umum Dyna Sand Filter Dyna Sand Filter air jenis vertical dimana pasir digunakan sebagai media penyaring kotoran yang dibawa bersama air. Pasir yang dipakai dalam
Lebih terperinciPROSES PENGOLAHAN AIR BAKU MENJADI AIR BERSIH PADA PDAM TIRTANADI IPA DELI TUA
PROSES PENGOLAHAN AIR BAKU MENJADI AIR BERSIH PADA PDAM TIRTANADI IPA DELI TUA LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI Pendidikan Program Diploma III oleh: DEDDY H SEMBIRING
Lebih terperinciLAPORAN KERJA PRAKTEK
LAPORAN KERJA PRAKTEK INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT. SIER (Surabaya Industrial Estate Rungkut) Diajukan oleh: Debbie Ariella Pongpalilu / 5203012037 Mujizatum Mariyah / 5203012043 JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinci1 Apakah letak pabrik mudah. dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih. dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu. panas?
No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah letak pabrik mudah dijangkau? 2 Apakah pabrik dalam keadaan bersih dan rapi? 3 Apakah suhu ruangan produksi terlalu panas? 4 Apakah penerangan di dalam pabrik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyusunan tugas akhir ini terinspirasi berawal dari terjadinya kerusakan pada mesin boiler satu burner dengan dua bahan bakar natural gas dan solar bekapasitas
Lebih terperinciINSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT. INDESSO AROMA BATURRADEN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) PT. INDESSO AROMA BATURRADEN PROSES INDUSTRI PT. INDESSO AROMA PT. Indesso Aroma merupakan industri manufaktur yang bergerak dibidang pengolahan minyak cengkeh dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Unit Operasi IPAL Mojosongo Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Mojosongo di bangun untuk mengolah air buangan dari kota Surakarta bagian utara, dengan
Lebih terperinciINSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH (IPAL) BOJONGSOANG KONTEN Pendahuluan Skema Pengolahan Limbah Ideal Diagram Pengolahan Limbah IPAL Bojongsoang Pengolahan air limbah di IPAL Bojongsoang: Pengolahan Fisik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta merupakan salah satu Bandar udara yang dibawah naungan PT. Angkasa Pura II (persero). Bandar Udara Internasional Soekarno
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air dingin ( Chiller water ) merupakan air dingin yang di hasilkan oleh mesin pendingin ( mesin Chiller ) untuk didistribusikan ke unit unit mesin pendingin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dampak semakin ketatnya persaingan perusahaan pada saat ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan sebagai suatu dampak semakin ketatnya persaingan perusahaan pada saat ini telah membawa dampak pada perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring berkembangannya industri otomotif di Indonesia dan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan internasional, semua industri otomotif di Indonesia berlomba-lomba
Lebih terperinciTEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA
بسم هللا الرحمن الرحيم TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DI INDUSTRI PETROKIMIA Tugas Pengolahan Limbah dan Sampah David Aprilansyah Kurniawaty (1205015060) Siti Khodijah Fahrizal Teknik Pengolahan Limbah Cair
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah
Lebih terperinciUSULAN PENYELESAIAN MASALAH PERAWATAN PREVENTIVE PADA WATER TREATMENT PLANT PHASE-1 PT MALIGI PERMATA INDUSTRIAL ESTATE SKRIPSI
USULAN PENYELESAIAN MASALAH PERAWATAN PREVENTIVE PADA WATER TREATMENT PLANT PHASE-1 PT MALIGI PERMATA INDUSTRIAL ESTATE SKRIPSI oleh Kavka Abbas Suriadinata 0700697773 PROGRAM STUDI GANDA TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak hanya menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya sektor industri pertanian meningkatkan kesejahteraan dan mempermudah manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Namun disamping itu, industri yang ada tidak
Lebih terperinciBAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL
BAB VI PENATAAN PIPA BAHAN BAKAR MFO UNTUK MAIN DIESEL 1. Pendahuluan Untuk bahan bakar diesel perkapalan kita mengenal a. Marine Gas Oil (MGO) b. Marine Diesel Oil (MDO) c. Marine Fuel Oil (MFO) d. Marine
Lebih terperinciPetunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK
BAB 6 PERAWATAN DAN PERMASALAHAN IPAL DOMESTIK 59 6.1 Perawatan Yang Perlu Diperhatikan Petunjuk Operasional IPAL Domestik PT. UCC Perawatan unit IPAL yang perlu diperhatikan antara lain : Hindari sampah
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Era globalisasi menuntut segala aspek kehidupan seluruh masyarakat untuk berubah, lebih berkembang dan maju. Salah satu mekanisme yang menjadi ciri globalisasi dewasa
Lebih terperinci