BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4. HASIL dan PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Graha Kreasi Auto (salon mobil auto tic) merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa atau service pencucian serta perawatan mobil. Didirikan pertama kali oleh Bapak Syahrun pada bulan Juni 2003 di Bogor dengan hanya memperkerjakan 8 orang pegawai. Ke 8 orang pegawai tersebut terdiri dari 1 orang manager, 1 orang supervisor, 1 orang administrasi, dan 5 orang pencuci/pembersih mobil. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan memberikan suatu pelayanan jasa yang lebih professional dalam mencuci serta merawat penampilan mobil bagi para pemiliknya yang memiliki kesibukan serta tingkat rutinitas yang padat sehingga tidak waktunya terbatas dalam membersihkan maupun merawat penampilan mobilnya. Oleh karena itu, salon mobil auto tic menyediakan suatu jasa antar jemput bagi para (pelanggannya) yang tidak bisa menunggu/melihat sambil mobilnya dicuci atau dirawat. Dan hal inilah yang menjadikan salon mobil auto tic lebih special dibanding salon salon mobil yang telah ada. Maka dari itu perusahaan menetapkan agar target konsumennya adalah orang orang yang memiliki tingkat kemampuan ekonomi menengah ke atas. PT.Graha Kreasi Auto telah menjalin kerjasama dengan Perusahaan 3M milik Amerika dalam memasukkan stock obat obatan yang akan banyak digunakan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya untuk melakukan 31

2 32 perawatan mobil bagi para pelanggannya. Selain memberikan pasokan obat obatan bagi perusahaan, 3M juga telah memberikan perusahaan sertifikat kelayakan dalam beroperasi dan melatih para karyawannya (memenuhi standar international sebagai salah satu bengkel salon mobil di Indonesia). Memasuki usianya yang ke 6, bengkel salon mobil auto tic tidak hanya melayani jasa pencucian serta perawatan untuk mobil saja, namun sudah bisa melayani jasa pencucian serta perawatan untuk kendaraan roda dua seperti Harley atau motor motor gede lainnya, dan acara acara khusus seperti ajang kontes mobil/motor. Melihat situasi serta kondisi perusahaan yang telah berkembang dengan baik, maka Bapak Syahrun selaku pemilik ingin usahanya diperluaskan agar bisa meningkatkan pendapatannya. Lokasi yang hendak dipilih adalah kawasan Cirendeu (Daerah Kabupaten Tangerang) karena di lokasi tersebut Bapak Syahrun telah memiliki lahan seluas 350 meter. Yang diperlukan hanya suatu pertimbangan atau Studi Kelayakan apakah layak atau tidak jika perusahaan membuka cabang baru di lokasi tersebut Produk Perusahaan Secara umum salon mobil auto tic Bogor memberikan tarif Rp.35,000 untuk jasa pencucian mobilnya. Dengan tarif yang sedemikian rupa maka mobil / kendaraan para pelanggannya akan melalui proses pencucian seperti berikut : 1. Mobil akan dicuci terlebih dahulu oleh staff salon agar mobil menjadi bersih dengan cuci standar auto'tic untuk menghindari sisa debu kasar yang mungkin bisa menimbulkan baret baru di body mobil. Diawali dengan semprotan air dari top to bottom, air akan dilap dengan tangan para staff

3 33 profesional salon karena kesensitifan tangan mereka akan menghindari baret yang lebih mungkin timbul jika dilap dengan alat lain seperti sponge. 2. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan prosedur snow wash. Cuci snow wash dilakukan dengan menggunakan sabun ber - ph balance, yang selain dapat melindungi kulit tangan staff salon, juga menjanjikan daya bersih serta kilap lebih tinggi, memiliki kelembaban yang lebih baik, dapat melindungi cat mobil dari sinar matahari, dapat mengangkat kotoran dan lemak dari cat, serta aman untuk lapisan cat dan clean coat. Berbeda dengan sabun yang tidak ber - ph balance yang dengan cepatnya dapat menimbulkan jamur pada mobil. 3. Lalu mobil akan dikeringkan oleh para staff salon dengan menggunakan lap khusus yang memiliki daya serap air yang kuat dan permukaan yang halus sehingga tidak akan menimbulkan goresan/scratch pada permukaan body mobil. 4. Proses terkahir adalah pembersihan interior mobil dengan menggunakan sebuah alat vacum. Selain penawaran paket snow wash yang bisa menimbulkan efek wet look dan mengurangi munculnya jamur pada kendaraan, salon mobil auto tic juga menawarkan paket paket seperti: Exterior Detailing : meliputi pembersihan, pemolesan, serta wax pada seluruh bagian mobil yang dilapisi cat dan juga bagian luar lainnya (velg;grill;emblem;bumper;kaca;dan lain lain). Interior Detailing : meliputi pembersihan dan dressing untuk melindungi dari sinar UV untuk bagian interior mobil (plafon;kaca spion dalam;sun roof;dashboard;steer;jok;bagasi dan lain lain).

4 34 Engine Compartment Cleaning : meliputi pembersihan, pemolesan dan pemberian dressing pada seluruh bagian umum mesin. Untuk lebih jelasnya berikut harga - harga beserta paket - paket jasa perawatan mobil yang bisa didapatkan dari salon mobil auto tic : AUTO DETAILING PRICE LIST JOB ORDER CITY CAR CAR SALOON MPV/SUV/JEEP Large Car VAN/LUXURY CAR Detailing Menu Packages Exterior Detailing Rp Rp Rp Rp Interior Detailing Rp Rp Rp Rp Complete Detailing Rp Rp Rp Rp Regular Maintenance Detailing Menu Snow Wash + Tire Dressing Rp Rp Rp Rp Snow Wash + TD and Glossing Rp Rp Rp Rp Snow Wash and Wax Rp Rp Rp Rp Body Care Rp Rp Rp Rp Body Scrub Rp Rp Rp Rp Engine Compartment Cleaning Rp Rp Rp Rp Window Cleaning Full Rp Rp Rp Rp Window Cleaning Front Rp Rp Rp Rp

5 Aspek Lingkungan Industri dan Hukum Aspek Lingkungan Industri Aspek lingkungan industri merupakan salah satu aspek yang memegang peranan yang cukup penting dalam analisa studi kelayakan bisnis secara keseluruhan. Melihat dari persaingan indsutri di mana perusahaan berada, seperti ancaman pada perusahaan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri menjadi perlu untuk dianalisis guna studi kelayakan bisnis. Michael E. Porter mengemukakan konsep Competitive Strategy yang menganalisis persaingan bisnis berdasarkan 5 aspek utama yang disebut 5 kekuatan bersaing. Berikut ini merupakan kajian persaingan industri perusahaan berdasarkan 5 aspek kekuatan bersaingnya : Ancaman Masuk Pendatang Baru Ancaman masuk pendatang baru di industri jasa pencucian mobil di daerah Cirendeu cukup kuat melihat bahwa kawasan Cirendeu ini masih sedikit usaha jasa pencucian mobil yang berdiri dan masih ada beberapa areal lahan kosong yang memungkinkan orang untuk membuka usaha jasa pencucian mobil dengan keunikan ataupun fasilitas yang lebih mendukung. Persaingan sesama pelaku industri jasa pencucian mobil di Cirendeu dapat dikatakan tidak terlalu tinggi bagi salon mobil auto tic, karena salon ini menyediakan suatu jasa pencucian serta perawatan mobil yang lebih memuaskan dan unik dengan tingkat ketelitian yang tinggi untuk mencapai hasil dan kualitas pelayanan yang maksimal.

6 Produk Pengganti Untuk produk perusahaan jasa pencucian mobil ada jasa penggantinya, yaitu salon salon mobil yang berada di pinggir pinggiran jalan yang sebenarnya tidak memenuhi standar cuci dari sebuah usaha jasa pencucian mobil. Selain itu salon salon mobil pinggiran ini berani menetapkan harga cuci yang cukup murah dan serba cepat untuk dapat menarik pelanggan yang lebih banyak. Dan kebanyakan dari salon mobil ini hanya bisa melayani pencucian mobil saja, tidak dapat melayani pengerjaan yang menyangkut paket interior maupun eksterior (pemolesan) Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Para pemilik kendaraan beroda empat, ketika sedang ingin mencuci atau merawat penampilan kendaraannya lebih cenderung memilih tempat salon mobil yang biasa biasa yang kurang representatif/layak dikatakan sebagai tempat pencucian mobil. Asalkan tempat itu bisa mencuci serta membersihkan mobil dengan harga yang relatif murah konsumen pasti tertarik. Sedangkan kualitas pelayanan menjadi hal kedua yang terpenting, dimana pada titik itulah sebenarnya suatu usaha pencucian mobil paling penting. Dengan harga yang terjangkau, para pelanggan bisa mendapatkan kualitas pelayanan yang terbaik. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar konsumen di industri jasa pencucian mobil ini cukup kuat Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan, diketahui bahwa penyedia perlengkapan serta peralatan salon yang berasal dari perusahaan 3M menetapkan harga yang tetap untuk produk produknya. Namun 3M juga memberikan diskon bagi para pelanggannya yang membeli produk produknya dalam jumlah yang signifikan. Pengiriman barang oleh pihak 3M pun jarang

7 37 terlambat jadi perusahaan tidak begitu perlu merasa khawatir. Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan bahwa kekuatan tawar menawar dari pemasok juga kuat Aspek Hukum Untuk membuka suatu cabang usaha, setiap perusahaan tentu harus memiliki ijin usaha. Syarat syarat perijinan dalam membuka cabang usaha juga berbedabeda di setiap daerahnya. Dalam hal ini, PT. Graha Kreasi Auto harus mengurus beberapa ijin usaha serta melengkapi beberapa dokumen pendukung untuk dapat membuka cabang usahanya di Cirendeu. Syarat utama permohonan ijin pembukaan usaha di Cirendeu adalah perusahaan harus menuliskan surat permohonan pada Walikota Tangerang sambil melampirkan beberapa dokumen pendukung seperti : 1. Fotokopi Akte Pendirian Perusahaan ( Perseroan Terbatas / PT) 2. Fotokopi HO/SIG 3. Fotokopi KTP Direktur Utama 4. Fotokopi Izin Domisili Perusahaan 5. Pas Foto Direktur Utama/Pemilik ukuran 3 x 4 berwarna 4 lembar 6. Fotokopi NPWP 7. Fotokopi Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun terakhir 8. Riwayat Hidup dari : Pimpinan dan Pemilik Karyawan 10. Struktur Organisasi Perusahaan 11. Daftar Personalia 12. Financial Report dan Perkiraan Rugi Laba Perusahaan 13. Membayar retribusi sebesar Rp untuk pembukaan cabang usaha jasa pencucian mobil.

8 38 Jadi, dengan mengikuti ketetentuan yang berlaku di kota Tangerang, PT. Graha Kreasi Auto diperkirakan membutuhkan biaya sekitar Rp ,- untuk mengurus perijinan pembukaan cabang usaha salon mobilnya. Dan diharapakan perusahaan dapat melengkapi semua surat perijinan serta perlengkapan dokumen yang diperlukan demi kelancaran prosedur. 4.3 Aspek Manajemen Tujuan dari PT.Graha Kreasi Auto adalah melayani masyarakat dengan menyediakan jasa pencucian mobil yang sangat memuaskan. Dengan perencanaan serta penanganan manajemen yang baik, harus ada struktur organisasi dan deskripsi pekerjaan yang jelas kepada para pekerja, manajer, dan pemimpin perusahaan agar kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lancar dan mencapai visi - misinya sesuai target Struktur Organisasi Struktur Organisasi merupakan rangkaian dari berbagai posisi atau jabatan di dalam sebuah perusahaan. Melalui suatu struktur organisasi maka seseorang akan mengerti dimana posisinya dan kepada siapa saja dia harus bertangung jawab dan melakukan kerjanya. PT.Graha Kreasi Auto masih termasuk dalam kelas perusahaan kecil dengan mempekerjakan 8 orang karyawan. Yaitu terdiri dari 1 orang manajer, 1 orang supervisor, 1 orang administrasi, 2 orang tukang cuci, 2 orang tukang poles, dan 1 orang tukang pengering. Selanjutnya ini akan menggambarkan mengenai Struktur Organisasi dari PT.Graha Kreasi Auto untuk cabang usahanya di Cirendeu. Dengan adanya bagan struktur organisasi yang jelas maka dapat memberikan hubungan yang baik antara atasan dan bawahan. Serta bisa memperlihatkan aktivitas - aktivitas yang akan dilakukan para karyawan dari struktur bagian paling atas sampai bawah dimana semua dari bagian tersebut memiliki tangung jawabnya masing - masing dalam

9 39 melakukan pekerjaannya sehingga kinerja operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik. Gambar Struktur Organisasi PT.Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu : Branch Manager Supervisor Administrasi Washer Waxer Drier Job Description Fungsi dari Job Description adalah menunjukkan situasi kerja dari PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu, dimana masing-masing tugas dan tanggung jawabnya akan diuraikan sebagai berikut : A. Branch Manager Mengawasi semua karyawan dalam menjalankan tugas dan tangung jawab. Menerima dan menganalisa laporan keuangan cabang perusahaan dari administrasi. B. Administrasi

10 40 Mencatat semua transaksi keuangan serta pembukuan cabang perusahaan. C. Supervisor Mengawasi seluruh kegiatan dari divisi washer, waxer, dan drier dalam melaksanakan pekerjaannya lalu melaporkannya kepada manajer. D. Washer Mencuci mobil bagian luar, ban mobil, vender, dan mobil bagian bawah. E. Waxer Membersihkan jamur pada body mobil dan memberikan perawatan cat / paint pada body mobil. Membersihkan jamur pada kaca mobil. F. Drier Mengeringkan body mobil yang sudah dicuci. Membersihkan mobil bagian dalam / interior mobil. Mengeringkan selah selah mesin yang masih basah setelah pencucian serta menyemprot debu debu atau kotoran yang masih ada. Diharapkan dengan adanya pembagian kerja yang jelas, beban kerja dengan sendirinya akan terbagi dalam aktivitas - aktivitas yang secara logis dan memadai sehingga kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan lancar dan baik secara efektif dan efisien.

11 Seleksi Karyawan Dalam suatu perusahaan akan diperlukan karyawan - karyawan yang berkualitas dan berintegritas tinggi untuk keberlangsungan hidupnya, maka dari itu penyeleksian kepada karyawan yang akan melamar merupakan hal yang sangat penting demi kelancaran operasional perusahaan. Proses perekrutan pegawai PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu akan dimulai dengan pemasangan iklan baris di koran untuk mempermudahkan akses dari para pekerja yang berminat untuk melakukan lamaran. Supaya semua lowongan yang dibuka bisa terisi dan ditempati oleh orang yang benar dan berkualitas dalam kinerja kerjanya, maka perusahaan akan melakukan tahap-tahap penyeleksian pegawai meliputi : penyerahan Curriculum vitae atau data lengkap karyawan yang berupa foto kopi KTP, ijazah, yang kemudian akan dilanjutkan dengan wawancara, lalu uji pengetahuan dan ketrampilan dalam kerja masing - masing jabatan.

12 42 Berikut ini adalah bagan alur proses perekrutan karyawan PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu : Gambar Alur Perekrutan Karyawan Perusahaan Pelamar Memasang iklan lowongan pekerjaan Merespon dan mengirimkan aplikasi lamaran Memeriksa yang masuk lamaran Memenuhi syarat Ya Calon pekerja diwawancara dan tes Tidak Arsip Disimpan Lulus Pelamar diterima Cocok Cocok Masa Percobaan 1 Tidak cocok Masa Percobaan 2 Tidak cocok Karyawan mencari pekerjaan lain

13 Pemberhentian Karyawan Pemutusan hubungan kerja kepada karyawan PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu bisa terjadi saat : 1. Keinginan karyawan tersebut untuk berhenti. 2. Karyawan meninggal dunia. 3. Karyawan melakukan perbuatan criminal. 4. Karyawan telah memasuki masa pensiun. 5. Usaha PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu bangkrut. 6. Berbagai macam pertimbangan perusahaan yaitu apabila karyawan tidak melakukan tugasnya dengan baik, tidak melaksanakan ketentuan perundangundagan, terlibat dalam tindakan yang merugikan perusahaan, dipidana penjara karena dipersalahkan melakukan perbuatan pidana kejahatan.

14 Aspek Keuangan Peramalan Penjualan Berikut ini data pendapatan jasa PT. Graha Kreasi Auto selama 2 tahun terakhir : Tabel 4.1 Data Pendapatan PT. Graha Kreasi Auto 2 Tahun Terakhir Bulan Hasil Pendapatan Juni 07 Rp Juli 07 Rp Agustus 07 Rp September 07 Rp October 07 Rp Novermber 07 Rp Desember 07 Rp Januari 08 Rp Februari 08 Rp Maret 08 Rp April 08 Rp Mei 08 Rp Juni 08 Rp Juli 08 Rp Agustus 08 Rp September 08 Rp October 08 Rp November 08 Rp Desember 08 Rp Januari 09 Rp Februari 09 Rp Maret 09 Rp April 09 Rp Mei 09 Rp Juni 09 Rp Sumber : PT. Graha Kreasi Auto

15 45 Tabel 4.2 Peramalan Pendapatan PT. Graha Kreasi Auto Bulan X Y X 2 XY Juni Rp Rp Juli Rp Rp Agustus Rp Rp September 07-9 Rp Rp October 07-8 Rp Rp November 07-7 Rp Rp Desember 07-6 Rp Rp Januari 08-5 Rp Rp Februari 08-4 Rp Rp Maret 08-3 Rp Rp April 08-2 Rp Rp Mei 08-1 Rp Rp Juni 08 0 Rp Rp. 0 Juli 08 1 Rp Rp Agustus 08 2 Rp Rp September 08 3 Rp Rp October 08 4 Rp Rp November 08 5 Rp Rp Desember 08 6 Rp Rp Januari 09 7 Rp Rp Februari 09 8 Rp Rp Maret 09 9 Rp Rp April Rp Rp Mei Rp Rp Juni Rp Rp Rp Rp Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

16 46 Y = a + bx a = ΣY/n a = /25 a = b = ΣXY/ΣX 2 b = /1300 b = ,85 Dari persamaan di atas dan hasil perhitungan pada lampiran (halaman 2 6), didapatkan hasil bahwa proyeksi pendapatan PT. Graha Kreasi Auto untuk 5 tahun ke depan yaitu dari tahun adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 Hasil Peramalan Pendapatan 5 Tahun Kedepan Tahun Proyeksi Pendapatan 2010 Rp , Rp , Rp , Rp , Rp ,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2009

17 47 Aspek keuangan merupakan kunci dari segala aspek studi kelayakan bisnis yang dikaji. Karena meskipun ditinjau dari aspek lain selain aspek keuangan dan telah dinyatakan layak namun pada aspek keuangan tidak, maka proyek yang akan diusulkan akan tetap batal atau ditolak karena tidak memiliki nilai ekonomis yang bisa dicapai oleh perusahaan. Dengan adanya penelitian terhadap pembukaan cabang PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu, maka bisa diasumsikan bahwa kondisi sebagai berikut : Harga tetap. Kapasitas pelayanan mampu merespon permintaan. Keadaan perekonomian dalam masa yang terus membaik dan dalam masa perkembangan. Dengan asumsi-asumsi diatas, berikut kajian dan analisis peneliti pada aspek keuangan Nilai Investasi Sebelum melakukan perhitungan dari segi aspek keuangan dengan metode penilaian investasi. Peneliti terlebih dahulu mencari data tentang nilai investasi awal untuk mendirikan sebuah cabang perusahaan, berikut ini nilai investasi yang telah diasumsikan untuk pembukaan cabang PT. Graha Kreasi Auto. Dana untuk nilai investasi tahun ke-1 yang dibutuhkan dalam pembukaan cabang perusahaan adalah :

18 48 Aktiva Tetap Tabel 4.4 Perincian Aktiva Tetap (Berwujud) No. Aktiva Tetap Berwujud Keterangan Total 1. Bangunan 1 Unit Rp Motor 1 Unit Rp Mesin Semprot 2 Unit Rp Vacum 2 Unit Rp Locker Karyawan 1 Unit Rp Mesin Poles 2 Unit Rp AC 2 Unit Rp TV 1 Unit Rp Komputer 1 Unit Rp Printer 1 Unit Rp Telepon 2 Unit Rp Modem Internet 1 Unit Rp Meja Panjang 2 Unit Rp Brankas 1 Unit Rp Kursi 2 Unit Rp Sofa Kecil 2 Unit Rp Jet Pump 1 Unit Rp Total Aktiva Tetap Berwujud Rp Sumber : Hasil Wawancara Tabel 4.5 Perincian Aktiva Tetap (Tidak Berwujud) No Aktiva Tetap Tidak Berwujud Keterangan Total 1. Biaya Instalasi Pra Operasi Rp Biaya Perijinan Rp Total Aktiva Tetap Tidak Berwujud Rp Sumber : Hasil Wawancara Total nilai aktiva tetap = aktiva tetap berwujud + aktiva tetap tidak berwujud = Rp Rp = Rp

19 49 Modal Kerja Modal kerja yang dibutuhkan untuk pembukaan cabang usaha ini pada tahun ke- 1 yaitu tahun 2010 dengan proyeksi penjualan/pendapatan Rp ,90 memerlukan biaya produksi yaitu sebesar 4% ( untuk pembelian supply obat obatan, dan perlengkapan alat salon) dari proyeksi pendapatan, yakni sebesar Rp ,28. Biaya-biaya yang termasuk dalam modal kerja adalah : Tabel 4.6 Biaya-Biaya Modal Kerja Keterangan Modal Kerja Biaya Produksi Rp ,28 Biaya Gaji Karyawan Rp Biaya Umum Rp Biaya Listrik,Internet,Telpon Rp Biaya Pemasaran Rp TOTAL Rp ,30 Sumber : Hasil Wawancara Biaya Penyusutan Biaya - biaya yang termasuk dalam biaya penyusutan adalah ruko, kendaraan, perlengkapan kantor, dan peralatan cuci. Perhitungan penyusutan dihitung pertahun dengan estimasi jangka waktu pemakaian masing - masing aktiva. Perincian mengenai penyusutan adalah sebagai berikut : Penyusutan = ( Aktiva Tetap Nilai Sisa) : Umur Ekonomi

20 50 Tabel 4.7 Penyusutan Aktiva Tetap Aktiva Unit (Q) TOTAL Residu Nilai Penyusutan Per Tahun (5 Tahun) (10 Tahun) Bangunan Motor Mesin Semprot Vacum Locker Karyawan Mesin Poles AC TV Komputer Printer Telepon Modem Internet Meja Panjang Brankas Kursi Sofa Kecil Jet Pump TOTAL Sumber : Hasil Perhitungan Jadi, dengan hasil perhitungan penyusutan diatas diketahui bahwa jumlah penyusutan per tahun mencapai Rp Proyeksi Biaya Operasional Biaya yang termasuk dalam biaya-biaya operasional adalah biaya upah karyawan, biaya kantor, biaya cetak, biaya pemeliharaan gedung, biaya transportasi, biaya pemeliharaan kendaraan, biaya listrik, telpon, internet dan biaya pemasaran. Menurut suatu sumber, yaitu dari situs ( ) laju tingkat inflasi Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan akan berada pada kisaran 4,5 5,5%. Hal itu diungkapkan oleh Menko Perekonomian Sri Mulyani Indrawati dalam rangka

21 51 penyusunan rencana kerja pemerintah (RKP) 2010 di gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (22/4). Sedangkan menurut ekonom dari UGM Tony Prasetiantono, laju inflasi untuk tahun 2010 akan mencapai 5% dengan alasan bahwa daya beli masih lemah dan masyarakat cenderung berhati hati dalam belanja, dan lebih banyak menabung. Berdasarkan kedua keterangan dari para pakar ekonom ini maka peneliti mengambil asumsi bahwa laju inflasi untuk tahun 2010 dan tahun tahun selanjutnya adalah 5,5%. Oleh karena itu biaya biaya operasional kecuali biaya pemasaran dan biaya listrik, internet dan telepon setiap tahunnya diperkirakan akan mengalami kenaikkan sesuai dengan tingkat inflasi yang diramalkan untuk tahun 2010 dan tahun tahun berikutnya Biaya gaji karyawan Biaya Gaji Karyawan Biaya gaji karyawan biasanya disesuaikan dengan tingkat pendidikan dan tingkat jabatan. Berikut ini adalah rincian dari tabel proyeksi biaya karyawan untuk tahun ke-1 : Tabel 4.8 Proyeksi Biaya Gaji Karyawan Tahun 2010 No Jabatan Jumlah Gaji Per Bulan Gaji Per Tahun 1. Manager 1 Rp Rp Supervisor 1 Rp Rp Administration 1 Rp Rp Washer 2 Rp Rp Waxer 2 Rp Rp Drier 2 Rp Rp Total Rp Rp Sumber : Hasil Wawancara

22 52 Setelah diproyeksi biaya gaji karyawan untuk tahun ke-1, maka akan diproyeksikan untuk tahun - tahun berikutnya sampai tahun ke 5 ( ). Proyeksi gaji karyawan mengalami kenaikan sesuai dengan tingkat inflasi yang telah diasumsikan (5,5%). Berikut ini adalah proyeksi biaya gaji karyawan dari tahun ke-1 sampai dengan tahun ke-5 : Tabel 4.9 Proyeksi Biaya Gaji Karyawan 5 Tahun ke Depan Tahun Sumber : Hasil Perhitungan Gaji karyawan Rp Rp Rp Rp ,70 Rp , Biaya Umum Biaya-biaya umum yang dimaksud adalah sebagai berikut : biaya perkantoran, biaya cetak, biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan kendaraan, dan transportasi. Biaya-biaya tersebut diolah dalam laporan laba-rugi perusahaan yang dipersentasekan kedalam tahun pertama dan untuk tahun - tahun selanjutnya mengalami kenaikan berdasarkan laju tingkat inflasi yang telah ditetapkan yaitu sebesar 5,5%. Berikut ini adalah proyeksi kenaikan biaya-biaya umum berdasarkan tingkat inflasi yang diasumsikan :

23 53 Tabel 4.10 Proyeksi Biaya Umum Tahun Biaya Umum Rp Rp Rp ,50 Rp ,56 Rp ,18 Sumber : Hasil Perhitungan Yang dimaksud dalam biaya umum adalah sebagai berikut : 1. Biaya Kantor Biaya kantor yang dimaksud adalah biaya-biaya pengeluaran yang diperlukan untuk menunjang aktivitas kantor, seperti pemeliharaan inventaris kantor dan pembelian alat-alat tulis. Berikut ini adalah biaya kantor yang diasumsikan dari tahun pertama sampai tahun ke 5 : Tabel 4.11 Proyeksi Biaya Kantor Tahun Sumber : Hasil Perhitungan Biaya kantor Rp Rp Rp ,25 Rp ,17 Rp ,95

24 54 2. Biaya Cetak Biaya-biaya cetak yang dimaksud adalah biaya cetak untuk pembukuan, buku nota, kwitansi dan keterangan-keterangan lain. Berikut adalah asumsi biaya cetak yang diperlukan : Tabel 4.12 Proyeksi Biaya Cetak Tahun Biaya Cetak Rp Rp Rp ,75 Rp ,03 Rp Sumber : Hasil Perhitungan 3. Biaya Pemeliharaan Gedung Biaya pemeliharaan gedung yang dimaksud termasuk biaya mencat bangunan, biaya kebersihan, dan biaya perbaikkan. Tabel 4.13 Proyeksi Pemeliharaan Gedung Tahun Sumber : Hasil Perhitungan Biaya Pemeliharaan Gedung Rp Rp Rp Rp ,40 Rp ,88

25 55 4. Biaya Pemeliharaan Kendaraan Biaya pemeliharaan kendaraan adalah biaya yang digunakan untuk perawatan kendaraan untuk mencapai manfaat ekonomis sampai dengan umur proyek. Pemeliharaan yang dimaksud baik dari penggantian oli, servis mesin dan lain lain. Berikut ini adalah biaya proses pemeliharaan kendaran dari tahun pertama sampai dengan tahun ke - 5 : Tabel 4.14 Proyeksi Biaya Pemeliharaan Kendaraan Tahun Biaya Pemeliharaan Kendaraan 2010 Rp Rp Rp , Rp , Rp ,19 Sumber :Hasil Perhitungan 5. Biaya Transportasi Biaya transportasi yang dimaksud adalah biaya yang diperlukan untuk mengambil dan mengantarkan kembali kendaraan pelanggan. Biaya ini termasuk dengan pengeluaran akan bahan bakar minyak untuk motor. Maka biaya transportasi untuk setiap tahun sebagai berikut sesuai dengan kenaikan tingkat inflasi : Tabel 4.15 Proyeksi Biaya Transportasi Tahun Biaya Pengeluaran Transportasi 2010 Rp Rp Rp Rp , Rp ,67 Sumber : Hasil Perhitungan

26 Biaya Pemasaran Biaya pemasaran adalah biaya - biaya yang digunakan untuk proses pengenalan merek atau nama perusahaan maupun paket promosi yang disediakan oleh perusahaan. Biaya tersebut antara lain adanya biaya pembuatan situs web, pencetakan brosur, spanduk, dan plang reklame baru. Biaya pemasaran diperkirakan akan menghabiskan dana yang cukup besar di tahun pertama. Lalu untuk tahun - tahun berikutnya akan mulai berkurang karena untuk tahun berikut - berikutnya perusahaan hanya akan melakukan maintenance saja. Tabel 4.16 Proyeksi Biaya Pemasaran Tahun Sumber : Hasil Perhitungan Biaya Pemasaran Rp Rp Rp Rp Rp Biaya Listrik, Internet dan Telepon Biaya listrik, internet dan telpon adalah biaya yang dialokasikan perusahaan untuk membayar kebutuhan dasar seperti penggunaan listrik, internet dan telpon yang digunakan untuk menunjang operasional kantor. Perhitungan biaya dilakukan dengan estimasi per tahun dan untuk tahun tahun berikutnya diasumsikan akan mengalami peningkatan sebesar Rp

27 57 Tabel 4.17 Proyeksi Biaya Listrik, Internet dan Telepon Tahun Biaya Listrik,Internet,Telepon Sumber : Hasil Perhitungan Metode Penilaian Investasi Setelah semua data keuangan yang dimiliki dan disusun dalam bentuk aliran kas proyek, maka selanjutnya akan dilakukan analisis untuk bisa mengetahui berapa besarnya nilai proyek tersebut dari aspek keuangan. Untuk mengetahui apakah proyek tersebut layak atau tidaknya untuk dijalankan. Maka penilaian investasi akan dilakukan dengan metode Average Rate Of Return (ARR), Payback Period (PP) Net Present Value (NPV), Internal Rate Of Return (IRR), serta Profitability Index (PI). Berikut adalah perincian nilai investasi : Tabel 4.18 Proyeksi Laba Setelah Pajak Tahun Laba setelah pajak OCF 1 Rp Rp Rp ,20 Rp ,20 3 Rp ,50 Rp ,50 4 Rp ,30 Rp ,30 5 Rp Rp Total Rp Rp Sumber : Hasil Pengolahan Data

28 58 Tabel 4.19 Neraca PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu Asset Current Asset Cash Insurance 0+ Total Current assets Fixed Assets Bangunan Motor Mesin Semprot Vacum Locker Karyawan Mesin Poles AC TV Komputer Printer Telepon Modem Internet Meja Panjang Brankas Kursi Sofa Kecil Jet Pump Total Aktiva tetap Total assets Sumber : Hasil Pengolahan Data Liabilities & Equity Liabilities Bank s Loan 0 Owner Equity Total Liabilities & Equity

29 Metode ARR ( Average Rate Of Return ) Metode ARR adalah untuk mengukur profibilitas suatu investasi dari suatu investasi dari segi akuntansi kontrovensional dengan cara membagikan Earning After Tax ( EAT ) dengan Initial Investment, baik Total Investment maupun Average Investment. ARR = Average EAT/ X 100% Total IO ARR = : 5 X 100% ARR = ,40 X 100 % ARR = 36,57 % > 5,5 % ( Layak ) Jadi ARR yang dihasilkan sebesar 36,57% > dari return yang diharapkan sebesar 5,5%. Maka proyek pembukaan cabang PT. Graha Kreasi Auto untuk Cirendeu berdasarkan ARR dinyatakan Layak. Perlu diingat bahwa metode ARR masih memiliki beberapa kelemahan antara lain adalah tidak memperhatikan nilai waktu dari uang, tidak memperhatikan waktu yang digunakan untuk proyek tersebut.

30 Metode Discounted Payback Period Demi mengetahui atau mengukur waktu yang diperlukan untuk mendapatkan kembali modal usaha yang diinvestasikan maka bisa dilakukan perhitungan dengan mengunakan Payback period. Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Discounted Payback Period Tahun CF PVIFin(5,5%) PV kumulatif , , , , ,20 0, , , ,50 0, , , ,30 0, , , , , ,70 Sumber : Hasil Perhitungan ,60 / ,50 = 0, tahun = 2,1587 tahun. 0,1587 x 12 = 1,9044 bulan. 2 tahun 1,9044 bulan Jadi dengan hasil dari perhitungan Payback Period, maka bisa diketahui bahwa pengembalian dari proyek akan kembali dalam waktu 2 tahun 1,9044 bulan. Dimana pemilik menginginkan pengembalian modal dalam waktu 3 tahun, maka dengan demikian proyek dapat dinyatakan layak.

31 Metode Net Present Value ( NPV ) Metode NPV adalah cara metode untuk menghitungkan selisih antara investasi sekarang dengan penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Dengan mengasumsikan bahwa tingkat bunga pada 5,5%, maka NPV dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 4.21 Proyeksi Present Value Tahun Nilai PV , , , , ,20 Total ,70 Sumber : Data diolah NPV = Total PV Initial investment = , NPV = ,70 Dengan berdasarkan hasil perhitungan dari NPV maka proyek pembukaan cabang PT. Graha Kreasi Auto untuk daerah Cirendeu dinyatakan layak. Karena hasil NPV sebesar Rp , Metode Internal Rate of Return ( IRR ) Metode IRR adalah metode perhitungan untuk bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan kas bersih untuk masa mendatang, jika tingkat bunga lebih besar dari pada bunga relevan, maka investasi dinyatakan menguntungkan, jika jumlahnya lebih kecil akan dinyatakan merugikan.

32 62 Berikut ini adalah cara perhitungan IRR dalam bentuk tabel yang besar bunganya telah dilakukan persamaan sebelumnya. Tabel 4.22 Perhitungan IRR Tahun OCF Asumsi Bunga 30 % , , , , , , , ,85 Total ,30 Sumber : Hasil Pengolahan Data Maka dengan tabel diatas kita bisa ketahui bahwa 30% adalah tingkat bunga yang mendekati dengan initial investment yang jumlahnya serta dengan perbandingan antara bunga, maka 30% > 5,5%, maka proyek pembukaan cabang PT. Graha Kreasi Auto untuk daerah Cirendeu dinyatakan layak Profitability Index ( PI ) Metode PI menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan kas bersih masa mendatang dengan nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar daripada 1 maka proyek tersebut bisa dikatakan menguntungkan. Tetapi jika kurang dari 1 maka bisa dinyatakan bahwa proyek hanya akan merugikan perusahaan. Perhitungan dari PI adalah sebagai berikut : P I = Total PV Total Io P I = , P I = 1,775 > 1 ( Layak ).

33 63 Dengan hasil perhitungan Profitabilitas Indeks diatas bisa diketahui bahwa Proyek PT. Graha Kreasi Auto Cabang Cirendeu layak untuk dijalankan karena nilainya lebih dari 1 sehingga memenuhi syarat. 4.5 Rekomendasi Berdasarkan perhitungan dari ke-5 metode penganggaran modal yang ada pada aspek keuangan, bisa digambarkan hasilnya pada tabel dibawah : Tabel 4.23 Hasil Penelitian Investasi Yang Disyaratkan No Teknik Analisis Hasil Perhitungan 1 ARR 36,57 % 2 P P 2,1587 tahun 3 NPV ,70 4 IRR 30% 5 P I 1,775 Sumber : Hasil Pengolahan Data Syarat Kriteria Penilaian Rekomendasi 5,5 % ARR > r Layak 3 tahun PP < Umur Ekonomis Layak Positif NPV > 0 Layak 5,5 % IRR > r Layak 1 PI > 1 Layak Dari tabel hasil penelitian investasi diatas bisa disimpulkan bahwa rekomendasi untuk pembukaan cabang salon mobil auto tic layak untuk dijalankan sebab dari perhitungan ke-5 metode penganggaran modal investasi bagi PT. Graha Kreasi Auto memenuhi dari segi syarat maupun kriteria penilaian investasi.

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE

ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE ANALISA INVESTASI USAHA PADA PROYEK WARNET X BOUNCE Nama : RITA MARIANI CAROLIN NPM : 20207953 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6.

BAB VI ASPEK KEUANGAN. melakukan penghitungan net present value serta payback period. Proyeksi keuangan ini dibuat. Tabel 6. 76 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Penjelasan Umum Bagian ini menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba-rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi yang

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

Bab VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Bab VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Agenda furniture membutuhkan dana dengan rincian sebagai berikut: Tabel 6.1 Kebutuhan Dana no Komponen Investasi Jumlah Total 1 Aktiva Tetap A. Mobil Pick Up 112.000.000

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian ini dilakukan selama periode Agustus Desember 2012 dan bertempat di PT Panarub Industry. 3.2 Materi Penelitian Subyek

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Kata bisnis berasal dari bahasa Inggris busy yang artinya sibuk, sedangkan business artinya kesibukan. Bisnis dalam

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS

PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA PADA BENGKEL INDAH JAYA MOTOR ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS Mayang Hadi Ratnawati ABSTRAKSI ANALISIS STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA SERVIS KENDARAAN

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak

ABSTRAKSI. Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak ABSTRAKSI Dengan perkembangan jaman yang semakin pesat ini, membuat banyak perusahaan berpikir lebih maju sehingga perusahaan menanamkan berbagai jenis investasi untuk bersaing dengan perusahaan lain guna

Lebih terperinci

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-15. Budget Modal (capital budgetting) Penganggaran Perusahaan. By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Penganggaran Perusahaan Minggu-15 Budget Modal (capital budgetting) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com 1 Pokok Bahasan Pengertian Penganggaran

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI DAULAY JAYA Nama : Rani Eva Dewi NPM : 16212024 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Nenik Diah Hartanti, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel VI.1 Kebutuhan Dana Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap Peralatan: Komputer + Printer (2 set X Rp. 5.000.000) Rp. 10.000.000 Meja

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN Mengelola keuangan suatu usaha bukan hanya dilakukan oleh usaha yang besar saja, tetapi usaha kecil dan menengah juga harus melakukan pengelolaan keuangan dengan baik dan benar. Karena

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Analisis aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan modal yang telah dikeluarkan.

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Kriteria optimasi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha adalah sebagai berikut: 1. Pemilihan Wilayah: Menentukan dua wilayah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, expansion, cash flow, auto parts store. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: capital budgeting, expansion, cash flow, auto parts store. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study discusses about the usage of capital budgeting methods in calculating the feasibility of an investment. The researcher intends to analyze an auto parts store called Toko GM. Toko GM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin. meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan semakin meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai bidang usaha, hal ini menyebabkan banyak perusahaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual

STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2. Rendy Niechual STUDI KELAYAKAN USAHA PADA PEMBUKAAN CABANG BARU TOKO BANGUNAN SINAR MULIA 2 Rendy Niechual 15210743 Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perekonomian di Indonesia tentunya dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Penelitian Terdahulu Hellen Mayora Violetha (2014) Mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Kelayakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. KERANGKA TEORI 2.1.1. Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Studi Kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang kegiatan atau usaha atau bisnis

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1

DAFTAR ISI... Halaman ABSTRAKSI.. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR Latar Belakang Penelitian 1 ABSTRAKSI Dalam menghadapi persaingan dunia usaha yang semakin ketat, maka perusahaan memerlukan strategi yang tepat untuk selalu dapat unggul dalam persaingan. Karena bila salah dalam menerapkan strategi

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 41 BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Pilihan Analisis Untuk menganalisis kelayakan usaha untuk dapat melakukan investasi dalam rangka melakukan ekspansi adalah dengan melakukan penerapan terhadap

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA BENGKEL LAS SINAR AGUNG REJEKI DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : DIAN RUSMITA NPM : 12209223 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA, SE., MM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat. Apabila perusahaan tidak dapat bersaing, maka perusahaan tersebut dapat kalah dalam persaingan dan

Lebih terperinci

Bab 5 Penganggaran Modal

Bab 5 Penganggaran Modal M a n a j e m e n K e u a n g a n 90 Bab 5 Penganggaran Modal Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan mengenai teori dan perhitungan dalam investasi penganggaran modal dalam penentuan keputusan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB 6 ASPEK KEUANGAN

BAB 6 ASPEK KEUANGAN BAB 6 ASPEK KEUANGAN 6.1. Kebutuhan Investasi Tahun ke-0 Dalam menjalankan usaha ini, FVN melakukan investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- sebelum masuk ke tahun pertama. FVN perlu membeli semua kebutuhan

Lebih terperinci

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi

PENILAIAN INVESTASI. Bentuk investasi dibedakan 1. Berdasarkan asset yang dimiliki 2. Berdasarkan lamanya waktu investasi PENILAIAN INVESTASI I. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Bentuk investasi dibedakan. Berdasarkan asset

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Salon Mobil 2.2 Jenis Pemolesan Mobil

BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Salon Mobil 2.2 Jenis Pemolesan Mobil 1 BAB 2 PRODUK 2.1 Pengertian Salon Mobil Mobil adalah barang yang mahal harganya, setiap orang tentunya ingin barang mahal yang dimilikinya ditangani oleh mereka yang sudah ahli dan kualitas pelayanan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang ini menuntut pelaku ekonomi untuk bertindak seefektif dan seefisien mungkin. Tindakan yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi. Dalam bersosialisasi, terdapat berbagai macam jenis hubungan yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan, penulis akan menyampaikan beberapa hal yang berhubungan dengan proses pengerjaan penelitian ini. Antara lain berkenaan dengan latar belakang penelitian, identifikasi

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

Materi 7 Metode Penilaian Investasi

Materi 7 Metode Penilaian Investasi Pendahuluan Materi 7 Metode Penilaian Investasi Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai 1 2 Metode Penilaian 1.

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH

ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH ANALISA KELAYAKAN USAHA TERHADAP PENGEMBANGAN INVESTASI PADA PABRIK KERUPUK KULIT HIDAYAH Nama : Annisa Dwiutami NPM : 20210910 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Heru Suharjo, SE., MM, FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL

Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 1 BAB 10 PENGANGGARAN MODAL Penganggaran Modal 2 KERANGKA STRATEGIK KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL Keputusan penganggaran modal harus dihubungkan dengan perencanaan strategi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA ANALISIS STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA USAHA JASA FOTOKOPI PRIMA JAYA Nama : Alif Ammar Nugraha NPM : 10212632 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Budi Sulistyo, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN VI.1. Kebutuhan Dana 1. Aktiva tetap: Tabel 6.1 Tabel Kebutuhan Dana No. Komponen Investasi Jumlah Aktiva Tetap : 1. Matras, 40 buah @300,000 Rp.12,000,000 2. Pelindung kepala, 20

Lebih terperinci

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)

Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gatot Subroto Kav 31, Jakarta Selatan. Modal Dasar berjumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gatot Subroto Kav 31, Jakarta Selatan. Modal Dasar berjumlah 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT. Estika Daya Mandiri adalah merupakan salah satu anak perusahaan dari Dana Pensiun Bank Mandiri Satu yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan

BAB III METODE PENELITIAN. pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce. YUMMY CATERING. Keunggulan YUMMY CATERING dibandingkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang diambil adalah di Semarang. Dengan beberapa pesaing diantaranya MyMeal caetering, Myma s Kitchen dan La Dolce Vita Bistro yang bergerak

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES. : Bayu Aji Prasetyo NPM : Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU EDIE SHOES Nama : Bayu Aji Prasetyo NPM : 11208350 Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK 2011 Latar Belakang Masalah Kondisi

Lebih terperinci

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI

MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI MAKALAH STUDI KELAYAKAN BISNIS PENILAIAN INVESTASI DAN RESIKO INVESTASI Disusun Oleh: Paulina Sari 201210170311004 Aulia Pratiwi 201210170311033 Satria Sukanda 201210170311041 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA LINA AULINA 14210027 MANAJEMEN EKONOMI 2013 ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN PADA USAHA JASA FOTOCOPY MENTARI PAGI Latar Belakang Masalah Kemajuan dl dalam bidang tk teknologi juga sudah dh berkembang

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Menurut Ibrahim H.M.Y (2003) menyatakan bahwa biaya investasi adalah biaya yang diperlukan dalam pembangunan suatu proyek, yang terdiri dari

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi

Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Studi Kelayakan Investasi Usaha Toko Mebel Sinar Terang di Proyek Bekasi Nama : Ratu Gingga Mentari NPM : 15210675 Kelas : 3EA18 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kelayakan Bisnis 2.1.1 Pengertian Studi Kelayakan Bisnis Menurut Brockhouse dan Wadsworth (2010:1) studi kelayakan adalah alat yang digunakan dalam proses pengembangan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *)

ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) ANALISIS ASPEK KEUANGAN DALAM MANAJEMEN PROYEK *) A. Dasar Dasar Proyek 1. Batasan Proyek Clive Gray mendifinisikan proyek sebagai kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan

BAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek

Lebih terperinci

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu

dimana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun. Batas waktu satu A. Pengertian Capital Budgeting Definisi Capital Budgeting menurut Bambang Riyanto (hal 121, thn 1995) adalah keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA IKAN HIAS PADA TOKO PALAZZO AQUATIQ

ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA IKAN HIAS PADA TOKO PALAZZO AQUATIQ ANALISIS STUDI KELAYAKAN KELANGSUNGAN USAHA IKAN HIAS PADA TOKO PALAZZO AQUATIQ Nama : Budi Setianto NPM : 21213808 Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Keberadaan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang

Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Studi Kelayakan Pembukaan Cabang Baru Apotek Roxy Kaliabang Nama : Adetia Apriyani NPM : 10213166 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sri Mulianingsih, SE., M.Si LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1Metode Penilaian Investasi Metode Penilaian Investasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan pengembangan bisnis PT. Mitra Computa Asia dalam pendistribusian produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis maupun dalam usaha menginvestasikan dana atau modal, kita perlu melakukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah proyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada penerbit dan percetakan buku TK, CV. Pakar 99 yang berlokasi di Jln. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 82 Sengon - Jombang

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN 82 BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Kebutuhan dana pada tahun pertama merupakan investasi awal yang harus didukung dengan modal awal untuk berjalannya usaha. Kebutuhan dana pada bisnis Trendstop

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perjalanan hidupnya, para individu harus mengambil berbagai keputusan keuangan. Keputusan-keputusan yang perlu diambil pada dasarnya dapat dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan.

BAB II LANDASAN TEORI. suatu badan usaha, instansi, individu atau perorangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aset Menurut Siregar (2004:178) aset adalah barang atau sesuatu barang yang mempunyai nilai ekonomi, nilai komersial atau nilai tukar yang dimiliki oleh suatu badan usaha, instansi,

Lebih terperinci

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN

BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN BAB VI 6 ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP PENAMBAHAN MESIN PERCETAKAN PADA LINEZA PRODUCTION SAMARINDA Henny Ramadhani Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : Ramadhani.henny@rocketmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam pengembangan bisnisnya, PT. Sandya Hara Gantari yang bergerak di bidang jasa konstruksi infrastruktur telekomunikasi berencana akan menjalankan usaha baru yaitu jasa preventive maintenance

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI AKTIVA TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL BUDGETING PADA CV. SURYA SEJAHTERA BERSAMA Nama : Restia Arenisca Wulandari NPM : 26212149 Kelas : 3EB27 Jurusan : S1 Akuntansi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis lakukan pada Warnet Pelangi, maka penulis menyimpulkan bahwa: 1. Warnet Pelangi belum menerapkan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA COUNTER CULTURE. Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE. STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA DISTRO F&D COUNTER CULTURE Nama : Imashita Dwi Anjani NPM : 19210393 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Susilowati Dyah K,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

Imah Gede. Alun-alun

Imah Gede. Alun-alun LAMPIRAN Lampiran 1. Layout Kampung Budaya Sindangbarang Imah Gede Girang Serat Saung Talu Alun-alun Bale Pangriungan Mus holla Sawah Belajar Menanam Padi Kolam Ikan Belajar Menangkap Ikan Keterangan Warna

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci