FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA NAPALAKURA KECAMATAN NAPABALANO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA NAPALAKURA KECAMATAN NAPABALANO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016"

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA NAPALAKURA KECAMATAN NAPABALANO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Eti Martina 1 Drs. Junaid 2 Wd. Sitti Zalmariyah Andisiri.³ Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas halu Oleo 123 Etynapalakura1991@yahoo.com 1 Junaid,mmm@yahoo.com 2 sittizalmaryah@yahoo.com 3 ABSTRAK Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada jamban keluarga merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas.fasilitas jamban keluarga di masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat.penelitian ini bertujuanaunuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepemilikkan Jamban Sehat di Desa Desa Napalakura Kecamatan Palangga Napabalano Kabupaten Muna Tahun 2016.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional study.populasi dalam penelitian adalah rumah tangga sebanyak 229 dengan sampel 75 rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat ekonomi masyarakat mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepemilikan jamban dengan nilai signifikansi sebesar 0,015 yang berarti p < 0,05, dukungan keluarga mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepemilikan jamban dengan nilai signifikansi sebesar 0,027 yang berarti p < 0,05, dan tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepemilikan jamban dengan nilai signifikansi sebesar 0,025 yang berarti p < 0,05. Saran dalam penelitian adalah Perlu dilakukan perubahan kebiasaan terhadap buang air besar disembarang tempat dan bahaya yang ditimbulkan dari buang air besar disembarang tempat. Kata Kunci:Kepemilikan Jamban, Tingkat Ekonomi, Dukungan Keluarga,Tingkat Pendidikan ABSTRACT The problem of settlement environment Health, especially at the families latrines is the health problem which is require to get the priority. The facility of families latrines in society especially in the execution is not easy, because it is connected to the society participation. This study aims to determine the factors that related to healthy latrine ownership in Napalakura Countryside of Palangga Napabalano Subdistrict of Muna Regency This study used analytic study of observational, with cross sectional study design. The population in the study was families as much as 229 families with 75 samples. The result of the study indicate that the economic level of society have the relation that significant to health latrine ownership with the significant value is 0,015, that means p<0,05, family support have relation that significant to health latrine ownership with the significant value is 0,027, that means p<0,05, and the level of education have relation that significant to health latrine ownership with the significant value is 0,025 that mean p < 0,05. It is suggested that people should change their habits which is defecating at any place and aware of its danger. Keyword: Health Latrine Ownership, Level of Economic, Family Support, Level of Education 1

2 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDG s) tahun 2015, dimana titik berat pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventive, tidak hanya kuratif 1. Kesehatan merupakan suatu fenomena sosial, maka disadari bahwa pelayanan kesehatan bukanlah satu-satunya faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, melainkan dipengaruhi juga oleh faktor perilaku dan lingkungan, yang pengaruhnya jauh lebih besar. Salah satu faktor lingkungan yang sangat berpengaruh adalah penyediaan air bersih dan serta kebiasaan masyarakat yang suka buang air besar disembarang tempat 2. Penanganan masalah pembuangan kotoran manusia (tinja) merupakan salah satu upaya penyehatan lingkungan, karena jika dilihat dari segi kesehatan masyarakat masalah pembuangan kotoran manusia (tinja) merupakan hal yang sangat pokok untuk sedini mungkin diatasi, karena kotoran manusia (tinja) adalah sumber penyebaran penyakit yang multikompleks 3. Adanya kebutuhan fisiologis manusia seperti memiliki rumah, yang mencakup kepemilikan jamban sebagai bagian dari kebutuhan setiap anggota keluarga. Kepemilikan jamban bagi keluarga merupakan salah satu indikator rumah sehat selain pintu ventilasi, jendela, air bersih, tempat pembuangan sampah, saluran air limbah, ruang tidur, ruang tamu, dan dapur. Jamban sehat berfungsi untuk membuang kotoran manusia, ada berbagai macam bentuk seperti leher angsa, cubluk, dan sebagainya. Dalam kaitannya dengan sarana pembuangan air besar, hubungannya yang paling mendasar dengan kualitas lingkungan yakni fasilitas dan jenis penampungan tinja yang digunakan. Masalah kondisi lingkungan tempat pembuangan kotoran manusia tidak terlepas dari aspek kepemilikan terhadap sarana yang digunakan terutama dikaitkan dengan pemeliharaan dan kebersihan sarana. Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012 menunjukkan bahwa jumlah kepala keluarga KK, keluarga yang diperiksa sejumlah KK (66,89%), dan keluarga yang memiki jamban sejumlah KK (57,97%), dan jamban yang sehat sejumlah (92, 88%). Sedangkan pada tahun 2013 menunjukkan bahwa untuk jenis komunal dengan jumlah sarana 1.790, jumlah penduduk pengguna (42,22%), jenis leher angsa dengan jumlah penduduk pengguna dan jumlah sarana (64,67%), jenis plengsengan dengan jumlah sarana dengan jumlah penduduk pengguna (66,37%), jenis cemplung dengan jumlah sarana dan jumalah penduduk pengguna (51.13%). Dan pada tahun 2014 terdapat jenis jamban komunal dengan jumlah sarana 2.390, jumlah penduduk pengguna (71,60%), jenis leher angsa dengan jumlah sarana dan jumlah penduduk pengguna (83,03), jenis plengsengan dngan jumlah sarana , jumlah penduduk pengguna (69,34%), dan jenis cemplung dengan jumlah sarana dan jumlah penduduk pengguna (79,87%) 76,50%) 4. Sedangkan data dari Dinas kesehatan Kabupaten Muna pada tahun 2012 dengan jumlah keluarga yang diperiksa (73,90%), keluarga yang memiliki jamban (28,87%), yang sehat sejumlah (28,87%). Pada tahun 2013 terdapat beberapa jenis jamban diantaranya jenis komunial dengan jumlah sarana 180, jumlah penduduk pengguna 900 (97,80%), leher angsa dengan jumlah sarana 1149, jumlah penduduk 2

3 pengguna (92,06%), plengsengan dengan jumlah sarana 2552, jumlah penduduk pengguna (98,11%), dan cemplung dengan jumalahsarana , jumlah penduduk pengguna (76,50%) 5. Berdasarkan data dari Puskesmas Napabalano Kecamatan Napabalano tahun 2015 terdapat di Desa Napalakura dengan jumlah keluarga yang diperiksa 292 KK dan keluarga yang memiliki jamban 133 KK, yang memiliki jamban sehat sejumlah 39 KK 6. Data tersebut menunjukan bahwa cakupan kepemilikkan jamban keluarga masih jauh dari target standar pelayanan minimal (SPM) Puskesmas Napabalano yaitu sebesar 80% pada tahun Berdasarkan latar belakang di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikkan jamban sehat di Desa Napalakura Puskesmas Napabalano Kecamatan Napabalano tahun METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional study, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (tingkat ekonomi, dukungan keluarga, tingkat pendidikan dengan variabel terikat (kepemilikan jamban) melalui pendekatan Point Time, Artinya antara variabel bebas dengan variabel terikat diobservasi sekaligus pada saat yang sama 7.Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016, di Desa Napalakura Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna. Populasi pada penelitian ini adalah rumah tangga yang terdapat di Desa Napalakura Kecamatan Napabalano yaitu sebanyak 292 rumah tangga.pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Simple Random sampling.jadi besarnya sampel dalam penelitian ini berjumlah 75 rumah tangga. Data diolah secara manual dan dengan menggunakan komputerisasi program SPSS.Hasil pengolahan data dilakukan uji statistik. Univariat, dengan melihat frekuensi dan analisis Bivariat, dengan menggunakan uji Chi Square. HASIL Karakteristik Responden Umur Tabel 1.Distribusi Responden Menurut Kelompok Umur Responden Umur (n) % , , , , ,3,0 Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 75 responden, proporsi responden yang paling banyak adalah responden yang berada pada kelompok umur tahun dengan jumlah 20 orang (26,7 %) dan yang paling sedikit adalah responden yang berada pada kelompok umur 40 tahun yaitu sebanyak 10 orang (13,3%). Jenis Kelamin Tabel 2.Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin (n) (%) Perempuan Laki-laki Tabel 2 menunjukan bahwa dari 75 responden, sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 42 orang (56,0%), dan hanya sebagian kecil yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 33 orang (44,0%). 3

4 Pendidikan Tabel 3.Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan (n) % Tidak Sekolah 13 17,3 Tamat SD 23 30,7 Tamat SLTP 18 24,0 Tamat SMA 11 14,7 Tamat Perguruan Tinggi 10 13,3,0 Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 75 responden, proporsi responden yang paling banyak adalah responden yang memilki tingkat pendidikan Tamat SD sebanyak 23 orang (30,7 %), yang memilki tingkat pendidikan dan yang paling sedikit adalah responden yang memilki tingkat Tamat Perguruan Tinggi sebanyak 10 orang (13,3 %). Pekerjaan Tabel 4. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan responden Tahun 2016 Pekerjaan (n) % Tani 12 16,0 Nelayan 17 22,7 Pedagang 19 25,3 PNS 16 21,3 Wiraswasta 11 14,7,0 Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 75 responden, proporsi responden yang paling banyak adalah responden yang bekerja sebagai pedagang yakni 19 responden (25,3%), dan yang paling sedikit adalah responden yang bekerja sebagai wiraswasta yakni 11 responden (14,7%). Analisis Univariat Kepemilikan jamban Sehat Tabel 5.Distribusi Responden Menurut Kepemilikan Jamban Sehat Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Kepemilikan Jamban (n) (%) Memiliki 36 48,0 Tidak Memiliki 39 52,0 Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 75 responden, sebagian besar Tingkat Ekonomi yang cukup yaitu sebanyak 36 orang (48,0%), dan hanya sebagian kecil yang kurang mendukung yaitu sebanyak 39 orang (52,0%). Tingkat Ekonomi Tabel 6.Distribusi Responden Menurut Tingkat Ekonomi Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Tingkat Ekonomi (n) (%) Tinggi 49 65,3 Rendah 26 34,7 Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 75 responden, sebagian besar Tingkat Ekonomi yang cukup yaitu sebanyak 49 orang (48,0%), dan hanya sebagian kecil yang kurang mendukung yaitu sebanyak 26 orang (34,7%). Dukungan Keluarga Tabel 7.Distribusi Responden Menurut Dukungan Keluarga Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Dukungan (n) (%) keluarga Mendukung 50 66,7 Kurang 25 33,3 4

5 Mendukung Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 75 responden, sebagian besar dukungan keluarga yang mendukung yaitu sebanyak 50 orang (66,7%), dan hanya sebagian kecil yang kurang mendukung yaitu sebanyak 25 orang (33,3%). Tingkat Pendidikan Tabel 8.Distribusi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Tingkat Pendidikan (n) (%) Tinggi 57 76,0 Rendah 18 24,0 Tabel 8menunjukkan bahwa dari 75 responden, sebagian besar tingkat pendidikan yang tinggi yaitu sebanyak 57 orang (76,0%), dan hanya sebagian kecil yang tingkat pendidikannya yang rendah yaitu sebanyak 18 orang (24,0%). Analisis Bivariat Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tabel 9. Hubungan HubunganTingkat Ekonomi Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Kepemilikan jamban Tingkat Ekonomi Memiliki Tidak memiliki Total N % n % n % Cukup 18 36, , Kurang 18 69,2 8 30, X 2 hit ρ Value RØ 5,944 0,015 0,310 Total 36 48, , Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa, dari total 75 responden terdapat 49 responden yang memiliki tingkat ekonomi yang cukup dengan memiliki jamban sehat yakni 18 orang (36,7%) dan yang tidak memiliki jamban sehat yakni 31 orang (63,3%). Sedangkan dari 26 responden yang memiliki tingkat ekonomi yang kurang dengan memiliki jamban sehat yakni18 orang (69,2%) dan tidak memiliki jamban yakni 8 orang (30,8%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = 5,944 dan ρ Value = 0,015. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung> X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan kepemilikian jamban sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna tahun 2016, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,310 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa dukungan keluarga memang memiliki hubungan yang sedang dengan dengan kepemilikian jamban sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna tahun Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tabel 10.Hubungan HubunganDukungan Keluarga Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Dukungan keluarga Kepemilikan jamban Memiliki Tidak memiliki Total X 2 hit ρ Value RØ 5

6 n % n % n % Mendukung 29 58, , Kurang mendukung 7 28, , Total 36 48, , Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa, dari total 75 responden terdapat 50 responden yang memiliki dukungan keluarga yang mendukung dengan memiliki jamban sehat yakni 29 orang (58,0%) dan yang tidak memiliki jamban sehat yakni 21 orang (42,0%). Sedangkan dari 25 responden yang memiliki dukungan keluarga yang kurang mendukung,dengan memiliki jamban sehat yakni 7 orang (28,0%) dan tidak memiliki jamban yakni 18 orang (72,0%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = 4,865 dan ρ Value = 0,027. Dengan 4,865 0,027 0,283 menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung> X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepemilikian jamban sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna tahun 2016, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,283 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa dukungan keluarga memang memiliki hubungan yang sedang dengan dengan kepemilikian jamban sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna tahun Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tabel 11.Hubungan HubunganTingkat Pendidikan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna Tahun 2016 Tingkat pendiidkan Kepemilikan jamban Memiliki Tidak Total X 2 hit ρ Value RØ memiliki n % n % n % Tinggi 32 56, , Rendah 4 22, , Total 36 48, , Berdasarkan tabel 11 diketahui bahwa, dari total 75 responden terdapat 57 responden yang memiliki pendidikan tinggi, dengan memiliki jamban sehat yakni 32 orang (56,1%) dan yang tidak memiliki jamban sehat yakni 25 orang (43,9%). Sedangkan dari 18 responden yang memiliki pendidikan rendah, terdapat memiliki jamban sehat yakni4 orang (22,2%) dan tidak memiliki jamban yakni 14 orang (77,8%). Hasil analisis Chi-Square (X 2 ), diperoleh hasil X 2 hitung = 5,020 dan ρ Value = 0,025. Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = 1, maka diperoleh X 2 tabel = 3,841. Oleh karena X 2 hitung> X 2 tabel dan ρ Value < 0,05, maka H 0 ditolak yaitu ada hubungan antara tingkat ekonomi dengan kepemilikian jamban sehat di Desa 5,020 0,025 0,290 Napalakura Kabupaten Muna tahun 2016, dengan hasil uji keeratan sebesar 0,290 (berhubungan sedang). Dari hasil uji analisis ini, menyatakan bahwa tingkat ekonomi memang memiliki hubungan yang sedang dengan dengan kepemilikian jamban sehat di Desa Napalakura Kabupaten Muna tahun DISKUSI Hubungan Tingkat Ekonomi Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Status ekonomi dapat mempengaruhi penyediaan jamban.secara umum dapat dikatakan, semakin miskin rumah tangga semakin kecil persentase untuk menyediakan jamban sehat sebaliknya semakin tinggi status 6

7 ekonomi semakin besar persentase untuk menyediakan jamban sehat 8. Dari hasil uji statistik variabel tingkatekonomi masyarakat mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepemilikan jamban dengan nilai signifikansi sebesar 0,015 yang berarti p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan faktor ekonomi terhadap kepemilikan jamban keluarga Kenyataan di masyarakat walaupun keadaan ekonomi kurang mampu namun masyarakat di desa Napalakura memiliki tingkat kesadaran yang cukup tinggi terhadap program kesehatan khususnya tentang sarana sanitasi dasar yang harus dimiliki oleh keluarga, hal ini didukung dengan adanya sumber air yang cukup dan adanya pinjaman alat pembuat sumuran tinja yang dapat dikerjakan oleh masyarakat dengan mudah dan murah secara swadaya. Sejalan dengan penelitian lainnya 9 ditemukan bahwa hanya sebagian kecil rumah tangga yang memiliki jamban sendiri (pribadi) yakni sekitar 39,5 %. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah rumah tangga yang tidak memiliki jamban pribadi yakni sebesar 60,5%. Hal ini disebabkan karena faktor ekonomi responden yang rendah, sehingga tidak mampu untuk membuat jamban sehat. Dalam penelitian ini sebagaian besar responden berpenghasilan rendah sehingga daya beli responden masih diprioritaskan kepada pemenuhan kebutuhan dasar. Dengan demikian walaupun mereka memahami pentingnya jamban tetapi belum bisa membangun jamban yang memenuhi syarat kesehatan karena tidak ada dana. Untuk itu hendaknya masyarakat dapat menggalang dunia usaha setempat untuk memberikan bantuan penyediaan jamban sehat.status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perubahan perilaku pada diri seseorang. Dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa ekonomi merupakan alat ukur tingkat kesejahteraan suatu masyarakat. Karena ekonomi merupakan indikator penentu perilaku masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari - hari terma termasuk pemanfaatan jamban keluarga (JAGA) Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Dukungan keluarga merupakan salah satu elemen penguat bagi terjadinya perilaku seseorang 10. Berdasarkan hasil uji statistik variabel dukungan keluarga mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepemilikan jamban dengan nilai signifikansi sebesar 0,027 yang berarti p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan faktor dukungan keluarga terhadap kepemilikan jamban keluarga Kenyataannya meskipun ada dukungan dari keluarga namun individu dari seseorang tidak ada niat untuk memiliki jamban, hal ini dikarenakan faktor kebiasaan atau perilakunya yang BAB disembarang tempat, sebaliknya jika kurang ada dukungan dari keluarga namun ada niat atau tekad untuk memiliki jamban maka secara otomatis akan ada rasamemiliki jamban, selain itu di dukung juga dengan pengetahuan seseorang, pendapatan dalam keluarga yang cukup. Hal inilah sangat mempengaruhi seseorang untuk memiliki jamban. Sejalan denganpenelitian lainnya 11 pada tahun 2013 di Desa Tabumela Kec. Tilango Kab. Gorontalo, menyimpulkan bahwa dukungan keluarga merupakan salah satu faktor faktor pemanfaatan jamban oleh masyarakat. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya 12, bahwa dalam penelitianya dukungan keluarga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan kepemilikan jamban, hal ini disebabkankarena masyarakat di wilayah tersebut tidakmemperdulikan pentingnya tentangpemanfaatan jamban. Hal ini perlu dilakukan karenadukungan dari orang sekitar mempunyai fungsiyaitu sebagai sumber 7

8 informasi mengenai duniadi luar, memperoleh umpan balik mengenaikemampuannya dari kelompok masyarakat, danmempelajari bahwa apa yang mereka lakukanitu lebih baik, sama baik, atau kurang baik,dibandingkan dengan individu lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa dukungan dari keluarga sangat berperan untuk selalu menggunakan jamban sehat karena setiap orang yang mendapat dukungan penuh dari keluarganya akan lebih termotivasi untuk terus ber-phbs pada tatanan rumah tangga menggunakan jamban sehat. Hubungan Tingkat Pendidikan Dengan Kepemilikan Jamban Sehat Pendidikan merupakan segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu maupun masyarakat, sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan, dalam hal ini ditunjukan untuk menggugah kesadaran masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat, tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, disamping itu dalam konteks ini juga memberikan pengertian-pengertian tentang tradisi kepercayaan masyarakat baik yang merugikan maupun menguntungkan.pendidikan kesehatan ditujukan untuk menggugah kesadaran, memperbaiki atau meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik bagi dirinya sendiri, keluarganya, maupun masyarakat.disamping itu dalam konteks ini pendidikan kesehatan juga memberikan pengertian-pengertian tentang tradisi, kepercayaan masyarakat, dan sebagainya, baik yang merugikan maupun yang menguntungkan masyarakat 13. Berdasarkan hasil uji statistik variabel tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kepemilikan jamban dengan nilai signifikansi sebesar 0,025 yang berarti p < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan faktor pendidikan terhadap kepemilikan jamban keluarga Kenyataan di masyarakat Tingkat pendidikan yang rendah akan sulit memahami pesan atau informasi yang disampaikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah menerima informasi sehingga banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Hasil penelitian ini senada dengan hasil penelitian lainnya 14 pada tahun 2011 dipemukiman nelayan Kenagarian Air Bangis Kec. Sungai Beremas Kab. Pasaman Barat. Secara statistik dibuktikan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kepemilikan jamban keluarga (JAGA). Pada penelitian ini sebagian besar responden berpendidikan rendah, sehingga hal ini berpengaruh pada pekerjaan mereka yaitu sebagian besar adalah petani.dengan pekerjaan bertani, penghasilan yang diperoleh tidak mencukupi untuk menyediakan jamban.untuk itu diharapkan kepada pemerintah setempat untuk membangun jamban umum yang dapat dipakai oleh semua warga, sehingga masyarakat yang belum memiliki jamban pribadi tidak lagi BAB disungai. Dengan demikian dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan derajat kesehatan seseorang, karena dengan bekal pendidikan yang cukup seseorang dapat memperoleh informasi dan sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggitingkatpendidikan seseorang maka akan semakin sadar dan peduli terhadap kebersihan diri dan lingkungannya. Tingkat pendidikan yang ditempuh kebanyakan tidak sekolah dan SD sehingga masyarakatyang berperan dalam pengambilan keputusan guna mencapai tujuan tentu terbatas pada kelompok masyarakatyang tingkat pendidikannya tinggi. Melihat kondisi tingkat pendidikan masyarakat yang secara umum masih rendah, maka proses pengambilan keputusan, merumuskan tujuan, 8

9 merencanakan kegiatan program dibatasi pada kelompok masyarakat berpendidikan tinggi. SIMPULAN 1. Ada hubungan antara Tingkat ekonomi masyarakat dengan kepemilikan jamban sehat. 2. Ada hubungan antara Dukungan keluarga dengan kepemilikan jamban sehat. 3. Ada hubungan antara Tingkat pendidikan dengan kepemilikan jamban sehat. 7. Mulia, Rifki.M.2005 Pengantar Kesehatan Lingkungan. Edisi Pertama Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu 8. Ridwan 2010 Skala Pengukuran Variabel - Variabel Alfabeta, Bandung 9. Slamet Juli Soemirat, 2002 Kesehatan Lingkugan. Gaja Mada University Res,Yogyakarta 10. Notoadmodjo, 2005 Metodologi Penelitian Kesehatan Jakarta. PT. Rineka Cipta SARAN 1. Perlu peran pemerintah daerah dalam program pembuatan jamban dan penyuluhan yang telah dijalankan pemerintah pusat. 2. Perlu dilakukan perubahan kebiasaan terhadap buang air besar disembarang tempat dan bahaya yang ditimbulkan dari buang air besar disembarang tempat serta dilakukan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak BAB sembarang tempat. 3. Disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian dengan variabel yang lain. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI, 2009 Sistem Kesehatan Nasional Jakarta 2. Mubarak, Wahid Iqbal Dan Nurul Chayatain, 2009 Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori Dan Aplikasi. Salemba Medica, Jakarta. 3. Notoadmodjo, S Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Rineka Cipta Jakarta Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. 4. CANRA, budiman.2006 pengantar kesehatan lingungan. EGC. Jakarta 5. gunandjar pengembangan teknologi pengelolaan limbah cair dari industri 6. kemenkes RI Wakil Profil Kesehatan Indonesia Tahun Jakarta: Kementerian Kesehatan Repoblik Indonesia. 9

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan, perilaku terhadap upaya kesehatan (Depkes RI, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan tempat umum, air dan udara bersih, teknologi, pendidikan, perilaku terhadap upaya kesehatan (Depkes RI, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Derajat kesehatan dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

Alif Nuril Zainiyah, Sri Mardoyo., Marlik

Alif Nuril Zainiyah, Sri Mardoyo., Marlik HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT (STUDI DI DESA MENDALAN KECAMATAN WINONGAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2012) Alif Nuril Zainiyah, Sri Mardoyo., Marlik ABSTRACT

Lebih terperinci

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI PEMUKIMAN NELAYAN KENAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN PERILAKU KEPALA KELUARGA DENGAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA PINTADIA KECAMATAN BOLAANG UKI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN Suharto S. Bunsal*, A. J. M. Rattu*, Chreisye K.F.

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT DI DUSUN II RW. 04 DESA SUKAKARYA KEC. SUKAKARYA KAB. BEKASI TAHUN 2016 Yuli Erlina

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN DIARE BALITA PADA KELOMPOK MASYARAKAT YANG SUDAH MEMILIKI JAMBAN KELUARGA DENGAN KELOMPOK MASYARAKAT YANG BELUM MEMILIKI JAMBAN KELUARGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : Januariska

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan DETERMINAN PERILAKU BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN DI DESA JAYAKARSA KECAMATAN LIKUPANG BARAT KABUPATEN MINAHASA UTARA Christanti Engelya Talinusa*, Joy A. M Rattu*, Hilman Adam* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang 2015 Vol. 5, No. 1 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA MENGGUNAKAN JAMBAN SEHAT DI DUSUN II RW. 04 DESA SUKAKARYA KEC. SUKAKARYA KAB. BEKASI TAHUN 2015 Ns. Yuli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Target Millenium Development Goals (MDGs) ke-7 adalah setiap negara memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, untuk itu setiap negara harus dapat mengurangi

Lebih terperinci

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar PERBEDAAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) RUMAH TANGGA PADA WILAYAH PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KABUPATEN BADUNG I Made Bulda Mahayana 1, I Gede Wayan Darmadi 2, Nengah Notes 3 Abstract. Many of the

Lebih terperinci

Yulisetyaningrum ABSTRAK

Yulisetyaningrum ABSTRAK HUBUNGAN MOTIVASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEBIASAAN BUANG AIR BESAR (BAB) SEMBARANGAN DI DUKUH KRAJAN DESA KARANGROWO KECAMATAN UNDAAN KABUPATEN KUDUS TAHUN 2014 Yulisetyaningrum

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA MALIKIAN, KALIMANTAN BARAT

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA MALIKIAN, KALIMANTAN BARAT FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA MALIKIAN, KALIMANTAN BARAT Otik Widyastutik Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Pontianak E-mail : otik@iuj.ac.jp, 08113061615

Lebih terperinci

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO

PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO PERILAKU MASYARAKAT TENTANG RUMAH SEHAT DI DUSUN NGUMPAK DESA JABON KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandhari 1, Ellen Yuni Yastuti 2 1) Dosen Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi dari ancaman yang merugikannya. perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi dari ancaman yang merugikannya. perilaku sangat mempengaruhi derajat kesehatan. Termasuk lingkungan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak dasar manusia dan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia.Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI SAPA KECAMATAN TENGA KABUPATEN MINAHASA SELATAN CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN Wahyuni, Nurul Amaliyah dan Yulia Jurusan Kesehatan Lingkungan, Poltekkes

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Jurnal maternal Dan Neonatal, 12/12 (2016), Hal 1-7 HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL Heni Triana,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR WASTE HANDLING CORRELATION WITH THE OCCURRENCE OF DIARRHEA ON TODDLER WORKING AREA

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO

PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELURAHAN MOODU KECAMATAN KOTA TIMUR KOTA GORONTALO Oleh ROSTIN GALOMAT (NIM. 841 410 062, Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG Anni Suciawati* *Fakultas Kesehatan Prodi Kebidanan Universitas Nasional Email Korespodensi:

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban.

Lampiran 1. Kata Kunci : Evaluasi, Program, STBM, Kepemilikan Jamban, Pemanfaatan jamban. 79 Lampiran 1 EVALUASI PROGRAM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT DALAM KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA BUNGIN KECAMATAN TINANGKUNG KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2012 Leni Setyawati

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat Ridha Hidayat FAKTOR-FAKTOR SANITASI LINGKUNGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BATITA USIA 12-23 BULAN DI DESA RANAH WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPAR TAHUN 2014 Ridha Hidayat Dosen S1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAYAMANYA KABUPATEN POSO 1) Fitriyah G. Mursad 1) Bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing adalah Kelurahan Dembe I, Kecamatan Tilango Kab. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Geografi Luas Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo yaitu 4,48 Ha yang meliputi 3 Kelurahan masing masing

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM

Lebih terperinci

Public Health Perspective Journal

Public Health Perspective Journal Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 72-79 Public Health Perspective Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Perilaku Kepala Keluarga dalam

Lebih terperinci

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam

Kata kunci : Malaria, penggunaan anti nyamuk, penggunaan kelambu, kebiasaan keluar malam FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOULUAAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Frisca Kalangie* Dina V. Rombot**, Paul A. T. Kawatu* * Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI MASYARAKAT DESA MARANNU KECAMATAN PITUMPANUA KABUPATEN WAJO YURIKA Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan ABSTRAK

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO Renaldi S. Sondakh*, Sulaemana Engkeng*, Christian R. Tilaar*

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAHUNA TIMUR KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Meityn D. Kasaluhe*, Ricky C. Sondakh*, Nancy S.H. Malonda** *Fakultas

Lebih terperinci

Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Penggunaan Jamban

Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Penggunaan Jamban PENDIDIKAN KESEHATAN ILMU PERILAKU Pengaruh Perilaku Keluarga terhadap Penggunaan Jamban Erlinawati Pane* Abstrak Secara nasional, hanya 39% rumah tangga yang menggunakan jamban yang sehat, di daerah perkotaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA LABUHAN KECAMATAN LABUHAN BADAS KABUPATEN SUMBAWA

HUBUNGAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA LABUHAN KECAMATAN LABUHAN BADAS KABUPATEN SUMBAWA Aprinda D.S. dan Soedjajadi K., Hubungan Tingkat Kesehatan Rumah HUBUNGAN TINGKAT KESEHATAN RUMAH DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA LABUHAN KECAMATAN LABUHAN BADAS KABUPATEN SUMBAWA Association

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA Woodford B. S. Joseph*, Finny Warouw* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. secara adil serta merata (Depkes RI, 2009). Masalah penyehatan lingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan derajat kesehatan dapat terwujud

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN SIKAP KEPALA KELUARGA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RT 3 RW 07 KELURAHAN PAKUNCEN WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: IMAM HIDAYATULLAH 201310201165

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN Arifal Aris Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan.......ABSTRAK....

Lebih terperinci

Oleh : Suharno ABSTRAK

Oleh : Suharno ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINGKAT PENDIDIKAN DAN STATUS EKONOMI DENGAN KETERSEDIAAN JAMBAN KELUARGA DI DESA CIDENOK WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUMBERJAYA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Suharno ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015 Klemens Waromi 1), Rahayu H. Akili 1), Paul A.T.

Lebih terperinci

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 535-54 Online di http://ejournals.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN

Lebih terperinci

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sistem kesehatan nasional disebutkan bahwa tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINGKAT PENERAPAN PHBS TATANAN RUMAH TANGGA Rusiawati, 2 Agus Fitriangga, Virhan Novianry mahasiswa Prodi Pendidikan Dokter FK untan, 2 Departemen IKM, IKK, dan Kedokteran

Lebih terperinci

Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Sukomulyo Martapura Palembang

Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Sukomulyo Martapura Palembang AISYAH: JURNAL ILMU KESEHATAN 2 (2) 2017, 107 116 Available online at http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php/jika/ Determinan Kepemilikan Jamban Sehat di Desa Sukomulyo Martapura Palembang Fera Novitry

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dan upaya penyehatan lingkungan yang setinggitingginya(

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dan upaya penyehatan lingkungan yang setinggitingginya( BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

Lebih terperinci

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Summary Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013 Merliyanti Ismail 811 409 043 Jurusan kesehatan masyarakat Fakultas

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN MASYARAKAT TENTANG SANITASI LINGKUNGAN DI PESISIR PANTAI SINDULANG SATU KECAMATAN TUMINTING TAHUN 2014 Jessy Desiere*, Henky Loho*, Johan Josephus* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK

Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam ABSTRAK HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK ANGGOTA KELUARGA DI DALAM RUMAH TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS TALAGA KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Yophi Nugraha, Inmy Rodiyatam

Lebih terperinci

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga

Kata kunci: pengetahuan, sikap, tindakan pengelolaan sampah rumah tangga, ibu rumah tangga HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN IBU RUMAH TANGGA DALAM PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA BORGO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA. Yosh Christanto Doa*, Jootje M.L. Umboh*,

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN Gusti Evi Zaidati 1, Deni Suryanto 2 1 Akademi Kebidanan Banjarbaru, Kalimantan Selatan,

Lebih terperinci

Tino Adi Prasetyawan 1, Mas Imam Ali Affandi 2, Heni Maryati 3 ABSTRAK

Tino Adi Prasetyawan 1, Mas Imam Ali Affandi 2, Heni Maryati 3 ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP KELUARGA TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (JAMBAN) DI DUSUN KENDAYAAN DESA DARUREJO KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG (THE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH FAMILY

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 922-933 Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Pengertian sehat sesuai dengan UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, dan spiritual yang memungkinkan setiap orang

Lebih terperinci

peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Peningkatan derajat kesehatan

Lebih terperinci

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare Merry Tyas Anggraini 1, Dian Aviyanti 1, Djarum Mareta Saputri 1 1 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang : Perilaku hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan deklarasi Johannesburg yang dituangkan dalam Milleniun Development Goals (MDGs) yang disepakati seluruh negara di dunia termasuk Indonesia, menetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dituangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. secara sosial dan ekonomis. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut maka dituangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI

HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI HUBUNGAN FAKTOR SOSIODEMOGRAFI DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GIRIWOYO 1 WONOGIRI Ani Murtiana 1, Ari Setiyajati 2, Ahmad Syamsul Bahri 3 Latar Belakang : Penyakit diare sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampel 343 KK. Adapun letak geografis Kecamatan Bone sebagai berikut : BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 1. Gambaran Lokasi penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD) HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU UKS TERHADAP PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA TATANAN SEKOLAH DASAR (SD) (Studi Di Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis Tahun 2014) Dina Permatasari

Lebih terperinci

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN

PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN 1 PERBEDAAN PEMBERIAN PENYULUHAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP PHBS PADA IBU RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN Sudaryanta 1, Swasti Artanti 2, Ni matul Ulya 3 Email

Lebih terperinci

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village Arief AR, Dewiarti AN, Sibero HT Medical Faculty of Lampung University Abstract The rate

Lebih terperinci

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR Factors Associated With The Utilization of Health Services in The Health Tamalanrea Makassar City St.Rachmawati,

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KONDISI SANITASI LINGKUNGAN MASYARAKAT DI DESA TANOYAN UTARA KECEMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Ari Saputra Ligawa*, Jootje M.L. Umboh*, Paul A.T.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 ISPA BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian / lebih dari saluran nafas mulai hidung alveoli termasuk adneksanya

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUAH GUNUANG TAHUN 2015

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUAH GUNUANG TAHUN 2015 FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN JAMBAN KELUARGA DALAM PROGRAM PAMSIMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARUAH GUNUANG TAHUN 2015 Nislawaty Dosen STIKes Tuanku Tambusai Riau, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei penjelasan atau explanatory research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah survei penjelasan atau explanatory research yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei penjelasan atau explanatory research yang bertujuan untuk menjelaskan pengaruh faktor predisposisi (pekerjaan, pendidikan,

Lebih terperinci

Pendahuluan. Sa'diyah., et al, Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare...

Pendahuluan. Sa'diyah., et al, Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare... Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare di Desa Rembang Kecamatan Rembang Tahun 2014 (Factors Associated with Diarrhea Incidents in Rembang Village, Subdistrict of Rembang, Pasuruan Regency in 2014

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT PADA TATANAN RUMAH TANGGA Rina Anggraeni ¹, Tri Hesti Oktaviani², Dona Yanuar Agus Santoso³ ¹,²,³ Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA PERTAMA KALI PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBOKEN Giovanny V. Wereh*, Shirley E.S Kawengian**,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Indonesia Sehat 2010 yang dicanangkan Departemen Kesehatan pada tahun 1998 yang lalu memiliki tujuan-tujuan mulia, salah satu tujuan yang ingin dicapai melalui

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG Correlation Between Behavior of Pregnant Women with Antenatal Care Utilization in Puskesmas Antang Nurul Miftah

Lebih terperinci

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Caecilia Takainginan 1, Ellen Pesak 2, Dionysius Sumenge 3 1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara 2,3,

Lebih terperinci

DELI LILIA Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

DELI LILIA Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK Faktor-Faktor yang Barhubungan dengan Penggunaan Alat Pelindung Diri pada Petugas Kebersihan dan Keindahan Kota Martapura Kabupaten OKU Timur Tahun 14 DELI LILIA Deli_lilia@ymail.com Dosen Program Studi

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan

HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan HUBUNGAN MOTIVASI IBU BALITA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) Ati ul Impartina Program Studi D III Kebidanan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK Masalah penyakit akibat perilaku dan perubahan

Lebih terperinci

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG BAHAYA PENGGUNAAN MINYAK JELANTAH DAN PENDAPATAN DENGAN TIDAKAN PENGGUNAN MINYAK JELANTAH PADA IBU RUMAH TANGGA DI DESA POIGAR III KECAMATAN POIGAR KABUPATEN BOLAANG

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR Relationship of Antenatal Care Utilization to Pregnant Women at Tamamaung Health Center Makassar City Ayu

Lebih terperinci

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado

Lebih terperinci

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal

Promotif, Vol.2 No.2 April 2013 Hal HUBUNGAN PENYAJIAN MAKANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ANUNTALOKO PARIGI KABUPATEN PARIGI MOUTONG 1) Megawati 1) Bagian Gizi FKM Unismuh Palu ABSTRAK Pembangunan kesehatan

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*) EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO Dwi Helynarti Syurandari*) Abstrak Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERAN PETUGAS DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA YANG MEMPUNYAI BAYI DI WILAYAH PUSKESMAS RAWASARI TAHUN 2015 1 Sondang, 2 Dame 1 STIKes Prima Jambi 2 Dinas

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ASI EKSKLUSIF, KEBIASAAN CUCI TANGAN, PENGGUNAAN AIR BERSIH, DAN JAMBAN SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA (Di Wilayah Kerja Puskesmas Sekardangan Kabupaten Sidoarjo) Oleh:

Lebih terperinci

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan

BAB 1 : PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Indonesia sehat 2025 adalah tercapainya hak hidup sehat bagi seluruh lapisan masyarakat melalui sistem kesehatan yang dapat menjamin hidup dalam lingkungan yang

Lebih terperinci

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013

The Incidence Of Malaria Disease In Society At Health Center Work Area Kema Sub-District, Minahasa Utara Regency 2013 Artikel Article : Hubungan Antara Pengetahuan Sikap Dan Tindakan Pencegahan Dengan Kejadian Malaria Pada Masyarakat Di Wilayah Kerja Puskesmas Kema Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2013 : The Relation Between

Lebih terperinci

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga

Kata Kunci : Diare, Anak Balita, Penyediaan Air Bersih, Jamban Keluarga HUBUNGAN SARANA PENYEDIAAN AIR BERSIH DAN JENIS JAMBAN KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PILOLODAA KECAMATAN KOTA BARAT KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Septian Bumulo

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013 HUBUNGAN ANTARA SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LIMBUR LUBUK MENGKUANG KABUPATEN BUNGO TAHUN 2013 Marinawati¹,Marta²* ¹STIKes Prima Prodi Kebidanan ²STIKes

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA

HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA HUBUNGAN KONDISI FISIK RUMAH DAN SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN ENYAKIT ISA ADA BALITA (Suatu enelitian Di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten ) SISKA RISTY YOLANDA ADAM DJAFAR NIM : 811409020

Lebih terperinci

PENGARUH PREDISPOSING FACTOR, ENABLING FACTOR

PENGARUH PREDISPOSING FACTOR, ENABLING FACTOR PENGARUH PREDISPOSING FACTOR, ENABLING FACTOR DAN REINFORCING FACTOR TERHADAP PENGGUNAAN JAMBAN DI DESA GUNUNGTUA KECAMATAN PANYABUNGAN KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2014 Oleh : HURUL AIN NIM. 091000036

Lebih terperinci

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015 Jurnal CARE, Vol. 3, No., 05 5 PELAKSANAAN PROGRAM UKS DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN KEDUNG KANDANG KOTA MALANG Erlisa Candrawati ) ; Esti Widiani ) ),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG Nina Susanti * ) Wagiyo ** ), Elisa *** ) *) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia. Menurut data World Health Organization (WHO) pada tahun 2013,

Lebih terperinci

GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012

GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Summary GAMBARAN SANITASI DASAR PADA MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN POHE KECAMATAN HULONTHALANGI KOTA GORONTALO TAHUN 2012 Afriani Badu. 2012. Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pendidikan, Dukungan Petugas Kesehatan, Tindakan Pencegahan Rabies FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN RABIES PADA PEMILIK ANJING DI KELURAHAN BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO TAHUN 2016 Julianti Jeanette Sabono*, Jootje M. L. Umboh*, Billy

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG. 50 GIZIDO Volume 5 No. 1 Mei 013 Hubungan Pengetahuan Ibu Els Ivi Kulas HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus di wujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana di maksud

Lebih terperinci