Anda telah diperiksa oleh Propam Mabes Polri, bagaimana perasaan Anda?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Anda telah diperiksa oleh Propam Mabes Polri, bagaimana perasaan Anda?"

Transkripsi

1 {mosimage} Komjen Pol Susno Duadji mantan Kabareskrim Mabes Polri Setelah tak lagi menduduki jabatannya sebagai Kabareskrim, Komjen Susno Duadji membuat gerah institusinya. Ia membongkar makelar kasus pajak yang diduga melibatkan orang-orang Mabes Polri. Karena tindakannya itu, ia dijadikan terdakwa. Hidupnya pun tak tenang karena adanya ancaman pembunuhan sehingga ia harus selalu berpindah-pindah tempat. Di tengah kondisi seperti itu, ia menyempatkan diri menerima Media Umat di sebuah tempat di ibukota. Ia berbicara banyak hal terhadap kasus ini. Berikut petikan wawancara wartawan MU Farid Wadjdi dan Mujiyanto dengan sang jenderal. Anda telah diperiksa oleh Propam Mabes Polri, bagaimana perasaan Anda? Biasa saja karena semuanya sudah saya duga. Jadi dengan saya memperjuangkan keadilan dan kebenaran ini pasti banyak yang tersinggung. Maka saya sudah memprediksi yang akan terjadi. Yang paling kecil adalah gosip atau fitnah bahwa saya punya ini dan itu. Termasuk katanya ancaman bahwa saya mau dibunuh itu palsu. Terus, mereka bilang selama di Jawa Barat penuh dengan kesalahan, tukang makan duit. Rekening saya dibilang dialiri uang pengacara. Saya sudah menduga, ini untuk memecah konsentrasi saya. Dugaan kedua, saya akan dipecat. Kan sudah kelihatan. Diperiksa di Propam. Propam itu, ending terberatnya adalah pecat. Yang ketiga, saya akan digiring ke penjara. Itu sudah kelihatan. Saya sudah dijerat dengan berbagai pasal seperti pencemaran nama baik, padahal belum dibuktikan apakah saya itu memfitnah atau tidak. Kan masalah markusnya belum diperiksa. Saya sudah terlebih dahulu ditetapkan sebagai tersangka. Keempat, ini perkiraan terakhir, diitukan nggak bisa semua, ya di-game-kan saja. Apakah Anda takut dengan berbagai kemungkinan tersebut? Nggak. Kalau pun dipecat, toh saya sekarang pun nggak ada jabatan. Ya sama saja. Kayak gini juga. Dan anak-anak dan cucu saya akan berbangga dengan saya. Karena saya jadi polisi 1 / 9

2 kemudian dipecat gara-gara membongkar kasus-kasus di kepolisian. Sampai masuk penjara pun mereka bangga karena saya membela kebenaran. Mereka juga akan bangga jika kakeknya dibunuh ditembak atau diracun karena membongkar markus. Tapi kalau kakeknya mati karena kena kolesterol karena makan enak dengan uang korupsi, malu. Kita hidup ini kan hanya bagaimana kita bisa meninggalkan amalan dan perbuatan baik saja. Kenapa Anda begitu berani? Karena sesuatu yang saya yakini ini benar menurut agama, hukum, norma sosial. Kenapa saya harus takut membelanya. Banyak orang yang mempertanyakan kenapa Anda baru membongkar kasus ini setelah Anda tidak lagi menjabat, dan kenapa membongkarnya di luar? Yang tahu persis di dalam itu kan saya. Sewaktu saya di dalam sudah pernah saya lakukan ketika saya baru masuk. Tapi tidak kuat. Karena saya hanya sendiri. Tidak ada dukungan? Ada tapi kecil sekali. Kalau level atas tidak mendukung kan kandas. Sudah saya coba, tapi tidak mampu. Berarti kan harus ada kekuatan lain. Kenapa baru sekarang? Tibalah saatnya ketika saya sudah berada di luar. Dan ini adalah momentum yang tepat. Apakah pernah mencoba ketika Anda sudah di luar membawa kasus ini ke dalam? Sudah saya coba. Secara tertulis ya, by phone ya, pakai SMS ya, saya informasikan semua tentang kejadian begini-begini, tapi sampai sekian lama no respons. 2 / 9

3 Berarti Kapolri sudah tahu tentang persoalan ini? Ya bukan hanya persoalan ini saja. Banyak hal saya informasikan ke Kapolri. Persoalan mendasarnya apa sehingga kasus seperti ini bisa berlangsung lama di tubuh Polri? Karena tidak ada keinginan yang serius untuk mengungkap ini. Itu satu. Memang ada juga bawahan yang memiliki keinginan serius tersebut. Tapi kan mereka juga tidak mampu. Yang bisa mengubah ini adalah level atas, Kapolri sendiri. Kabareskrim saja masih terbanting ha ha ha. Seperti saya berbuat begini, seolah-olah tidak ada dukungan dari dalam. Nggak berani mereka. Karena organisasi Polri berbeda dengan organisasi partai/massa. Organisasi Polri ini sama dengan organisasi militer. Jenjang komando itu kuat sekali. Dan kekuasaan atasan itu absolut. Jadi kalau atasannya tidak senang, dipecat saja dia. Sudah selesai. Siapa yang berani begitu? Hanya orang gila saja yang berani. Lalu apa langkah berikutnya setelah dipanggil Propam dan ditetapkan sebagai terdakwa? Ya saya siap, hadapi saja. Toh sudah saya perkirakan. Bahkan sebelum diperiksa pun, saya sudah tahu ending-nya terdakwa atau tersangka. Saya sudah uraikan waktu Senin (saat diperiksa) begini lho markus itu, yang ini kena pidana korupsi, yang ini kena masalah profesi. Saya tentunya saksi. Tetapi dalam pemeriksaan justru terbalik, mereka tidak kena apa-apa dan melaporkan. Saya justru jadi tersangka. Apakah Anda marah? Oh tidak. Karena memang sudah saya prediksi dan kekuasaan kan ada di tangan mereka. Saya tidak bisa melawan itu. Saya dipersalahkan berbicara dengan wartawan. Saya juga dipersalahkan menginformasikan kejelekan atau markus kepada satgas. Padahal satgas itu dibentuk oleh Presiden untuk menampung hal-hal begini (mafia kasus). Bayangkan saja, Presiden saja mereka tentang kok. Itu kan menentang Presiden, kalau melarang saya. Apalagi Susno yang tidak punya jabatan. Jadi ya nggak mungkin saya melawan mereka. Kalau saya 3 / 9

4 lawan, mati saya. Ya sudah turuti saja apa maunya. Saya tak mungkin lawan itu, Presiden saja dia lawan. Kemudian saya berbicara dengan wartawan. Itu taktik saya. Kalau tidak ada dukungan wartawan, dan di-blow up seperti itu, tidak akan pernah terbongkar. Nah saya juga dituduh mencemarkan nama baik. Walaupun tuduhan saya itu belum dibuktikan fitnah atau tidak. Harusnya kan dibuktikan dulu. Kalau rekayasa kasus itu tidak terjadi, baru dikatakan saya mencemarkan nama baik. Tapi kalau rekayasa terjadi, mereka menerima suap dan korupsi, namanya baik apa nggak? Kalau terbukti, terus saya katakan mereka korupsi, kan nggak salah. Justru salah kalau saya katakan mereka tidak merekayasa kasus, dia orang baik-baik. Fitnah atau pencemaran nama baik itu adalah menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan keadaan. Jadi kalau saya sampaikan sesuai keadaan, apakah saya salah? Bagaimana blokir itu bisa dicabut? Ya direkayasa-lah. Ini melibatkan polisi, Andi Kosasih, dan Gayus. Ada yang di atas yang ngatur. Melibatkan Direktur reserse II, penyidik. Tentunya juga ada yang ngatur lagi di atas itu, sutradaranya. Apakah jaksa dan hakim juga terlibat? Saya tidak bisa menuduh. Diperiksa saja. Tapi Deny Indrayana mengatakan ada keterlibatan penegak hukum yang lain. Sebenarnya saat Anda menjabat, kasus ini sampai di mana? Waktu saya, yang satu sudah selesai. Itu yang oleh jaksa, Gayus divonis hukuman percobaan itu. Sedangkan yang Rp 24 M belum selesai, sedang diproses. Tapi saya pesankan, pertama saya tegur dulu, kenapa dipecah? Mungkin mereka berpikir dengan dipecah bisa dijaring dengan banyak pasal. Silakan. Tapi saya katakan ini cukup besar. Jangan sampai masuk angin. Hati-hati. Dia bilang iya-iya, tapi saya kan terus dilengserkan. Setelah lengser saya pantau terus kasus ini, eee ilang. Banyak orang menduga kasus ini seperti gunung es? 4 / 9

5 Saya tidak katakan gunung es. Satu dulu lah. Kalau satu saja tak terbongkar, bagaimana membongkar yang lain. Toh kalau satu ini disidik, bisa mengungkap yang lain juga. Ada yang menyatakan bahwa pembukaan blokir masih di era Anda? Bisa jadi. Tapi kan bukan masalah 'di era'. Misalnya di era Presiden SBY, bukan berarti Presiden SBY bersalah. Di era Kapolri, bukan berarti Kapolri bersalah. Persoalannya siapa yang membuka dan apakah kekuasaan saya berpengaruh? Bukan di era siapa. Yang membuka jelas, tanda tangannya Raja Erisman, Direktur II. Pencairannya itu tanggal 26 November Tanggal 24 November saya sudah mendapatkan surat keputusan pindah. Tanggal 25 saya berangkat ke Pagar Alam. Saya kembali tanggal 29 malam. Tanggal 30 pagi saya serah terima dan tidak ke kantor lagi saya. Berarti pencairan itu terjadi ketika saya tidak ada. Kalau saya tidak ada, apalagi sudah ada surat keputusan pindah, berarti saya tidak berhak apa-apa. Siapa yang berhak memegang jabatan bila pejabat baru belum masuk? Wakabareskrim. Dialah yang berteriak 'ini di era Pak Susno'. Kemudian harus diingat juga bahwa pada sebulan sebelum saya turun sudah ada Sprin (Surat Perintah) Kapolri yang menyatakan bahwa tugas-tugas Kabareskrim dilaksanakan oleh Wakabareskrim. Berarti walaupun saya ada di tempat, saya tidak melaksanakan tugas Kabareskrim, tapi saya tidak nonaktif. Saya tetap berkonsentrasi pada masalah lain sehingga itu adalah urusan Wakabareskrim. Mengapa tidak Anda laporkan ke KPK? Mungkin KPK juga sungkan masuk ke polisi. Johan Budi (jubir KPK) sudah menjelaskan bahwa belum ada laporan. Mestinya kan tidak perlu ada laporan. Satgas itu juga tidak ada laporan. Karena kejahatan korupsi ini tidak perlu menunggu laporan karena ini bukan delik aduan. Anda pernah bilang akan mengungkap kasus yang lain, apa itu? Kalau satu saja tidak ketanganan, ngapain saya melempar kasus yang lain? Stres nanti saya. Kalau ini tidak bisa, mungkin saya akan pikirkan cara yang bagus untuk melempar itu. Karena begitu sudah terbuka, mereka kan siap-siap untuk menghilangkan jejak. Lebih baik saya diamkan dulu. Cari cara yang tepat, baru saya buka. 5 / 9

6 Apakah modus markus ini membuat sebuah pola? Polanya berganti-ganti. Transaksi tertangkap, polanya bayar kontan. Buka rekening di Kalimantan atas nama orang lain, mendekati level bawah, mendekati anak pejabat, jadi polanya berubah-ubah. Tapi walaupun polanya berubah-ubah, tidak terlalu sulit untuk mengungkap ini. Karena markus itu kan selalu bersentuhan dengan orang yang posisinya sebagai penentu kan. Misalnya markus itu mau memarkusi Kabareskrim, nggak mungkin markus itu nggak ketemu Kabareskrim kan. Pasti harus ketemu dan berusaha dengan berbagai cara untuk ketemu. Jadi tidak perlu dipasang cctv. Tidak masuk akal menangkap markus dengan cctv. Karena semuanya kan diketahui. Kalau maling kan menghindar, justru ini kan mengejar. Banyak yang menuduh markus masuk ke ruang Anda? Saya ini kan Kabareskrim, banyak pengacara masuk ke tempat saya. Juga orang-orang berperkara. Apakah markusnya itu orang yang masuk ke ruang saya, mari kita lihat. Saya tahu markus itu ada, benar saya tahu. Tapi persoalannya, saya tidak terlibat. Kenapa Markus tidak bisa Anda libas? Ini jilid kedua. Kalau setan itu datang untuk menggoda kapten, tidak mungkin kirim setan berpangkat sersan. Paling tidak dia akan kirim setan berpangkat mayor, paling tidak, syukur kalau kolonel, sehingga tergoda. Nah sekarang ada markus masuk ke ruang saya tapi tidak bisa saya sikat, tentu pangkat markus ini atau yang membekingi markus ini lebih tinggi dari Kabareskrim kan? Kalau saya sikat kan frontal, yang mental kan saya. Yang tahu strategi di dalam itu kan saya. Yang penting, saya tidak ikut dalam permainan itu. Kalau serius ini dibuka, nanti akan ketahuan orangnnya. Namanya belum muncul sekarang. Markusnya belum keluar namanya. Lalu dua jenderal yang Anda sebut itu apa? 6 / 9

7 Mereka yang diperalat oleh markus. Markusnya pengacara? Bukan. Tapi saya tahu. Mengapa tak diungkap saja sekalian? Saya ini kan jenderal, tidak mau konyol. Punya strategi. Jadi kita itu mau mengangkat batu yang besar, tidak bisa terangkat oleh saya sendiri. Tapi bagaimana dengan tenaga sendiri batu itu bisa saya angkat. Pakai pengungkit kan. Dengan strategi ini, yang ngangkat batu itu bukan hanya saya sendiri sekarang. Sekarang yang memusuhi markus itu sudah publik. Tapi markusnya belum kena ini. Belum saya buka, jangan ke nama langsung. Ini strategi juga. Biar dia urut. Dari kelas bawah naik-naik terus. Oh rupanya markusnya itu, orang yang suka merekayasa kasus. Kenapa saya tidak tangkap? Inilah suatu misteri kan. Itu akan naik ke yang lebih besar lagi. Ini kan sudah on the track, kita kawal saja. Berarti markusnya sangat besar? Iya. Bayangkan saja Kabareskrim tak bisa menghantam markus itu kok. Berarti benar Anda diancam dibunuh? Kalau itu sudah saya prediksi pasti ada. Kalau saya takut dengan itu, percuma saya shalat lima waktu. Rukun iman itu yang pertama adalah percaya kepada Allah, masa saya memungkiri keimanan saya. Allahlah yang menentukan, kenapa harus takut. Hanya kita berupaya. Ya kalau pergi jangan sendirian. 7 / 9

8 Setting yang lebih besar ini ada nggak kaitan dengan RI 1? Sudahlah, nanti kan akan terbongkar sendiri. Saya kan tidak pernah menyebut nama langsung. Tapi apa Anda yakin kasus markus ini akan terbongkar? Kalau melihat hingga sekarang, optimis. Ya sekitar 70 persenlah. Kalau sebelumnya agak pesimis. Mereka itu kan pinter, ahli-ahli intelijen semua. Di-blow up yang bukan kasus pokok kan. Susno jadi tersangka pencemaran nama baik, institusi, dan sebagainya sehingga konsentrasinya tidak ke kasus markus itu sendiri. Soal benar apa tidak yang dituduhkan itu, bagi mereka kumaha engke (nanti saja). Yang penting bagi mereka isu ini teralihkan, makanya temperatur harus diturunkan dulu kan. Apalagi jika saya ditahan, nantinya, tidak lagi ke markus, tapi ke persidangan saya. Itu kan teknik. Konsentrasi saya dipecah. Masyarakat juga dipecah konsentrasinya, sehingga kasus utamanya hilang. Tapi lebih dari itu, kembali kepada keimanan. Kalau Allah menghendaki sesuatu yang jahat itu terbongkar, hanya kun fayakun saja kok. Hanya seberapa detik saja terjadi. Apakah Anda dilarang bicara setelah diperiksa di Propam? Nggak boleh, bahkan saya kan dilewatkan kolong belakang kan? Nggak boleh lewat depan kan. Karena saya tamu, saya mematuhi aturan di situ. OK saya nurut. Untungnya HP saya tidak dirampas sehingga saya bisa kirim pesan. Kenapa di era reformasi dalam sebuah negara demokrasi, informasi itu kan milik publik. Tidak boleh publik ditutup informasinya. Mungkin dia marah, ini informasi penting milik polisi. Timbul pertanyaan, polisi itu milik siapa? Milik rakyat kan? Nah ini yang harus dilebur mindset para pejabat itu. Artinya kalau diselesaikan secara kekeluargaan bertentangan dengan prinsip tersebut? Memang ini kakak adik rebutan baju, berantem? Tidak. Bukan rivalitas. Tidak ada keinginan saya untuk jadi Kapolri atau Wakapolri, termasuk ketua KPK. Saya kan tahu diri. 8 / 9

9 Bagaimana dengan dukungan pihak luar ke Anda? Saya tidak tahu. Nanti saya dikira GR. Tapi yang melukiskan saya jadi buaya, jadi setan, sudah tidak banyak. Yang melukiskan saya munafik, maling teriak maling, masih ada. Ya wajar. Kan tidak mungkin semua orang senang sama saya. Nabi Muhammad saja tidak 100 persen disayangi penduduk Madinah, apalagi Mekkah. Bahkan pamannya saja Abu Lahab benci kepadanya. Masa seorang Susno, sahabat bukan, apalagi nabi, ustadz saja bukan, kok mau disayangi semua orang. Dukungan keluarga? Mereka happy. "Jangan mundur Pa!" Mereka mendukung. Bahkan kalau pun saya hilang, mereka bangga. Mati itu kan milik semua manusia. Pengaruh keagamaan Anda sepertinya kuat, bisa cerita? Saya ini kan terlahir dari orang miskin. Delapan bersaudara. Bapak saya seorang sopir, ibu saya pedagang kelontong. Ibu saya keluaran madrasah, bapak saya tamatan sekolah NU. Kalau habis sekolah saya ke langgar/mushala. Bahkan sampai tidur pun di langgar. Tapi yang besar pengaruhnya itu adalah ibu saya. Dia selalu berpesan, dalam hidup ini yang tidak boleh ditinggalkan adalah shalat lima waktu. Kedua tidak boleh berbohong. Ketiga tidak boleh membawa uang haram ke rumah walaupun satu sen untuk membesarkan anak istrimu. Ini yang saya pegang. Nggak boleh bawa uang haram ke rumah, padahal gaji kurang, makanya saya berusaha di kampung dengan anak saudara usaha mesin penggilingan padi.[] 9 / 9

{mosimage} Ahmad Wirawan Adnan Anggota Tim Pengacara Muslim (TPM)

{mosimage} Ahmad Wirawan Adnan Anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) {mosimage} Ahmad Wirawan Adnan Anggota Tim Pengacara Muslim (TPM) Sepak terjang mafia peradilan mudah dirasakan tapi sulit dibuktikan. Mereka sangat lihai dalam memainkan perkara. Ini karena mereka memiliki

Lebih terperinci

Babak Baru Mafia Pajak?

Babak Baru Mafia Pajak? Babak Baru Mafia Pajak? Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Harian Kompas, 20 Desember 2010 Â Dugaan kasus mafia pajak yang â diledakkanâ mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Kepolisian

Lebih terperinci

Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK?

Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK? Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK? OPINI 07 February 2015 11:08 http://politik.kompasiana.com/2015/02/07/siapa-di-belakang-ide-praperadilkan-kpk-700386.html (Harian Kompas, Sabtu, 7 Februari 2015)

Lebih terperinci

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Modul E-Learning 3 PENEGAKAN HUKUM Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4.1 Kewenangan KPK Segala kewenangan yang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Korporasi adalah kumpulan orang dan atau kekayaan

Lebih terperinci

BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA

BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA BAGIAN PERTAMA : MELEPAS LARA Urusan pembaca adalah mengekalkan ingatan pada apa yang mereka sukai. Sebaliknya, urusan penulis adalah menghapus ingatan dari apa-apa yang sudah ia bikin. Ia hanya memusatkan

Lebih terperinci

Bom Solo sebagai bentuk pengalihan isu yang mendera partai berkuasa?

Bom Solo sebagai bentuk pengalihan isu yang mendera partai berkuasa? Muhammad Mahendradatta, Ketua Dewan Pembina TPM Menurut Pakar dan Praktisi Hukum Mahendradatta, intelijen itu harus bekerja secara cerdas dan tidak perlu payung hukum. Tetapi kasus bom Solo lalu malah

Lebih terperinci

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara

KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA. I. Pembocoran Rahasia Negara. Pasal 112. II. Pembocoran Rahasia Hankam Negara Pasal-pasal Delik Pers KETENTUAN-KETENTUAN HUKUM PIDANA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA MASSA I. Pembocoran Rahasia Negara Pasal 112 Barang siapa dengan sengaja mengumumkan surat-surat, berita-berita atau

Lebih terperinci

Tidak mau kalah, seorang warga lain pun menimpali, "Setahu saya, Pak Dahlan Iskan itu justru lebih sering pakai fasilitas pribadi".

Tidak mau kalah, seorang warga lain pun menimpali, Setahu saya, Pak Dahlan Iskan itu justru lebih sering pakai fasilitas pribadi. http://antarajatim.com/lihat/berita/158500/kasus-korupsi-dahlan-iskan-di-mata-rakyat Kasus Korupsi Dahlan Iskan di Mata Rakyat Senin, 8 Juni 2015 16:30 WIB Oleh Edy M Yakub Kasus Korupsi Dahlan Iskan di

Lebih terperinci

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015 Jokowi dan Kapolri Selasa, 20 Januari 2015 Ketuk palu keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas pro dan kontra pengangkatan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Gunawan telah kita ketahui bersama. Pengangkatan

Lebih terperinci

UU 1/1950, SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA

UU 1/1950, SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA UU 1/1950, SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA Oleh:PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:1 TAHUN 1950 (1/1950) Tanggal:6 MEI 1950 (JAKARTA) Tentang:SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN-PENGADILAN

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG (UU) Nomor 1 TAHUN 1950 (1/1950) Tentang SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN-PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA

UNDANG-UNDANG (UU) Nomor 1 TAHUN 1950 (1/1950) Tentang SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN-PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA UNDANG-UNDANG (UU) Nomor 1 TAHUN 1950 (1/1950) Tentang SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN-PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA SERIKAT Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Pasal-pasal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecurangan tersebut menjadi berita utama (Mesmer-Magnus dan. Viswesvaran, 2005). Kasus kecurangan yang menghebohkan dunia pasar

BAB I PENDAHULUAN. kecurangan tersebut menjadi berita utama (Mesmer-Magnus dan. Viswesvaran, 2005). Kasus kecurangan yang menghebohkan dunia pasar BAB I PENDAHULUAN Bab I menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian, dan sistematika penulisan. 1.1

Lebih terperinci

Apakah Anda melihat ada upaya pendiskreditan Islam dengan merebaknya kembali isu NII KW 9?

Apakah Anda melihat ada upaya pendiskreditan Islam dengan merebaknya kembali isu NII KW 9? KH Athian Ali M Dai, Ketua Forum Ulama Umat Indonesia Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI) telah mengeluarkan fatwa sesat terhadap gerakan NII KW9. Bahkan lembaga yang berpusat di Bandung, Jawa Barat itu

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dengan telah diratifikasi

Lebih terperinci

Adnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu

Adnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu http://www.suarapembaruan.com/home/adnan-buyung-pesimistis-kasus-dhana-bakal-sampai-ke-hulu/17691 Adnan Buyung Pesimistis Kasus Dhana Bakal Sampai ke Hulu Kamis, 1 Maret 2012 0:27 Adnan Buyung Nasution

Lebih terperinci

Aceh Jangan Biarkan Terjadinya Zina. Oleh : Rachmad Yuliadi Nasir Rabu, 08 Januari :37

Aceh Jangan Biarkan Terjadinya Zina. Oleh : Rachmad Yuliadi Nasir Rabu, 08 Januari :37 KOPI, JAKARTA - Seseorang protes bahwa Zina itu nikmat, untuk apa dilarang. Untuk apa Kamu urusin zina, masih banyak urusan lain. Lihat kasus korupsi para pejabat, pengusaha, penguasa, pegawai negeri dan

Lebih terperinci

Antasari, Korban Kejam dan Kejinya Rezim SBY

Antasari, Korban Kejam dan Kejinya Rezim SBY Antasari, Korban Kejam dan Kejinya Rezim SBY http://seword.com/politik/antasari-korban-kejam-dan-kejinya-rezim-sby/ BY ALIFURRAHMAN ON AUGUST 25, 2016POLITIK Melihat Antasari mantan ketua KPK hadir di

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA DIALOG PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 004/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------------- RISALAH PANEL HAKIM PEMERIKSAAN PENDAHULUAN PERKARA NOMOR 004/PUU-III/2005 PENGUJIAN UU NO. 4 TAHUN 2004 TENTANG KEKUASAAN

Lebih terperinci

KPK vs Budi Gunawan.

KPK vs Budi Gunawan. KPK vs Budi Gunawan http://www.gatra.com/fokus-berita/131582-denny-indrayana-kpk-vs-budi-gunawan.html 29 January 2015 09:49 Denny Indrayana (ANTARA/Rosa Panggabean) Jakarta, GATRAnews - Hukum itu memperjuangkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengeledahan, penangkapan, penahanan dan lain-lain diberi definisi dalam. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP),

I. PENDAHULUAN. pengeledahan, penangkapan, penahanan dan lain-lain diberi definisi dalam. Berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP), I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Pidana formal mengatur tentang bagaimana Negara melalui alatalatnya melaksanakan haknya untuk memindana dan menjatuhkan pidana. Hukum acara pidana ruang lingkupnya

Lebih terperinci

RACHMAD ADI NUGROHO NPM

RACHMAD ADI NUGROHO NPM SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PETUGAS PAJAK PASCA PEMBERITAAN MAFIA PAJAK DI SURAT KABAR (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Petugas Pajak Pasca Pemberitaan Mafia Pajak di Surat Kabar)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum

I. PENDAHULUAN. Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepolisian dalam mengemban tugasnya sebagai aparat penegak hukum mempunyai berbagai cara dan daya upaya untuk menjaga ketertiban dan keamanan dimasyarakat demi terciptanya

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 29/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Kitab Undang-Undang Hukum Pidana [Pasal 505] terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

APA ITU CACAT HUKUM FORMIL?

APA ITU CACAT HUKUM FORMIL? APA ITU CACAT HUKUM FORMIL? Oleh : Kolonel Chk Hidayat Manao, SH, MH Kadilmil II-09 Bandung Dalam praktek peradilan hukum pidana, baik Penyidik POM TNI, Oditur Militer, Penasihat Hukum (PH) dan Hakim Militer

Lebih terperinci

KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965*

KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965* MASALAH IMPUNITAS DAN KASUS PELANGGARAN HAM BERAT 1965* Oleh MD Kartaprawira Bahwasanya Indonesia adalah Negara Hukum, dengan jelas tercantum dalam Pasal 1 ayat 3 UUD 1945. Siapa pun tidak bisa mengingkari.

Lebih terperinci

GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J.

GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal Paul Suparno, S.J. 1 GOSIP DALAM BIARA Rohani, Mei 2013, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Relasiata suatu hari menjadi kaget dan sedih karena digosipkan berpacaran dengan seorang bapak keluarga, teman dia bekerja di sekolah.

Lebih terperinci

13. KESIMPULAN. Majelis Hakim Yang Terhormat

13. KESIMPULAN. Majelis Hakim Yang Terhormat 13. KESIMPULAN Majelis Hakim Yang Terhormat Maksud saya menuliskan Pembelaan saya sendiri adalah untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang mudah dipahami, dengan demikian agar tidak ada lagi keraguan

Lebih terperinci

Ia menjadi pesakitan dengan tuduhan kepemilikan peluru secara ilegal. Persidangan pun berlangsung layaknya drama murahan.

Ia menjadi pesakitan dengan tuduhan kepemilikan peluru secara ilegal. Persidangan pun berlangsung layaknya drama murahan. Ia menjadi pesakitan dengan tuduhan kepemilikan peluru secara ilegal. Persidangan pun berlangsung layaknya drama murahan. Setelah diculik, disiksa dan dijebak dengan ransel berisi sejumlah peluru dan ditahan

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu.

Markus: Aku perhatikan dalam cerita Budi bahwa Budi bilang Yakub tidak bertanggung jawab. Tidak baik untuk menjelekkan orang begitu. Persiapan untuk memakai dalam training DK Fotokopi bahan ini 2 kali. Cari 2 peserta (pria) yang rela memainkan mainan peran ini dalam pelatihan. Minta mereka untuk membaca bagian mereka sebelumnya, agar

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara

Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Tanggung Jawab Komando Dalam Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia Oleh : Abdul Hakim G Nusantara Impunitas yaitu membiarkan para pemimpin politik dan militer yang diduga terlibat dalam kasus pelanggaran

Lebih terperinci

Presiden SBY menyampaikan sepuluh berita buruk soal ekonomi yang harus diwaspadai oleh pemerintah

Presiden SBY menyampaikan sepuluh berita buruk soal ekonomi yang harus diwaspadai oleh pemerintah LAMPIRAN Presiden SBY menyampaikan sepuluh berita buruk soal ekonomi yang harus diwaspadai oleh pemerintah. - Kalau kurang waspada beritanya lebih buruk lagi. Gayus Tambunan inigin menjadi staf ahli Kapolri,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seorang auditor internal memiliki beberapa peran, salah satu peran auditor internal ialah sebagai Whistleblower, dimana Whistleblower bertugas untuk melakukan Whistleblowing

Lebih terperinci

MAKALAH. Peranan Pers Dalam Mengawasi Penegakan Hukum dan HAM

MAKALAH. Peranan Pers Dalam Mengawasi Penegakan Hukum dan HAM PELATIHAN HAK ASASI MANUSIA UNTUK JEJARING KOMISI YUDISIAL RI Bandung, 30 Juni 3 Juli 2010 MAKALAH Peranan Pers Dalam Mengawasi Penegakan Hukum dan HAM Oleh: Drs. Tarman Azzam, Msc KOMISI YUDISIAL REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012 Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA RAPAT KOORDINASI BIDANG PERTAHANAN DI MABES

Lebih terperinci

Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johan Budi, Jubir Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Begitu Ahmad Fathonah tertangkap tangan menerima suap kuota daging sapi, Komisi Pemberantasan Korupsi langsung mengkaitkannya dengan Luthfi Hasan Ishaq,

Lebih terperinci

Kedua, bila dicermati tindak kekerasan itu tidak diseluruh Papua, tapi berkosentrasi di tiga distrik yaitu Jayapura, Abepura, dan Puncak Jaya.

Kedua, bila dicermati tindak kekerasan itu tidak diseluruh Papua, tapi berkosentrasi di tiga distrik yaitu Jayapura, Abepura, dan Puncak Jaya. Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto: Cegah Separatisme, Lekatkan Papua den Papua kembali memanas, bahkan eskalasinya meningkat hampir 50 persen di banding 2001. Apa penyebabnya?

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN TEKNIS INSTITUSIONAL PERADILAN UMUM BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DISTRIBUSI II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa salah satu alat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 73, 1985 (ADMINISTRASI. KEHAKIMAN. LEMBAGA NEGARA. Mahkamah Agung. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Hsl Rpt (12) Tgl 19-05-06 PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

P U T U S A N NOMOR : 121 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N NOMOR : 121 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N NOMOR : 121 /PID/2014/PT-MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA ------ PENGADILAN TINGGI DI MEDAN, yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara pidana dalam peradilan tingkat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana [Pasal 77 huruf a Pasal

Lebih terperinci

HASIL WAWANCARA. Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam

HASIL WAWANCARA. Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam 1 HASIL WAWANCARA Wawancara ke-2 dilakukan pada hari senin tanggal 02 September 2013 jam 14.30 WIB di Gedung Komisi Yudisial RI. Narasumber yang diwawancara adalah Dr.Taufiqurrohman Syahuri, S.H., M.H.,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2004 TENTANG PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan rasa aman dan

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor 260/PID.B/2014/PT.PBR. sebagai berikut dibawah ini dalam perkara atas nama Terdakwa : Nama lengkap : DEWI VIRGINIA LAKOLO ;

P U T U S A N Nomor 260/PID.B/2014/PT.PBR. sebagai berikut dibawah ini dalam perkara atas nama Terdakwa : Nama lengkap : DEWI VIRGINIA LAKOLO ; P U T U S A N Nomor 260/PID.B/2014/PT.PBR DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA; Pengadilan Tinggi Pekanbaru yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara pidana dalam peradilan tingkat banding,

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYADAPAN PADA PUSAT PEMANTAUAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA

Lebih terperinci

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02

Lika-liku Mencari Pasangan Hidup yang Seiman. Ditulis oleh Krismariana Senin, 30 Januari :02 Ini cerita seorang teman, sebut saja namanya Fifi. Setelah berpacaran bertahun-tahun, lima tahun lebih, akhirnya Fifi memutuskan untuk menikah. Senang? Yaaa, senang. Senang, karena akhirnya dia tiba sampai

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-IX/2011

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 85/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

P U T U S A N. Putusan Nomor : 217/Pid.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama Lengkap : SUWARSONO ALS WAK NO

P U T U S A N. Putusan Nomor : 217/Pid.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Nama Lengkap : SUWARSONO ALS WAK NO P U T U S A N Nomor : 217/PID.B/2013/PN.BJ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Negeri Binjai yang memeriksa dan mengadili perkara perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa

Lebih terperinci

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN

Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN Makalah Daluwarsa Penuntutan (Hukum Pidana) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan apa yang tertuang dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana bahwa wewenang penghentian penuntutan ditujukan kepada

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

Lebih terperinci

Presiden, DPR, dan BPK.

Presiden, DPR, dan BPK. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG KPK adalah lembaga negara yang dibentuk dengan tujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna terhadap upaya pemberantasan tindak pidana korupsi. KPK bersifat independen

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT PANJA KOMISI III DPR-RI DENGAN KEPALA BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL (BPHN) DALAM RANGKA PEMBAHASAN DIM RUU TENTANG KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36 Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perlu dikemukakan terlebih dahulu identitas responden. : Anggota Pembinaan dan Disiplin Bid Propam Polda Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perlu dikemukakan terlebih dahulu identitas responden. : Anggota Pembinaan dan Disiplin Bid Propam Polda Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Untuk memperoleh kesahihan penelitian dan gambaran objektif dari responden maka perlu dikemukakan terlebih dahulu identitas responden. 1.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER

NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan [Pasal 8 ayat (5)] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUKUM KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG (UU) 1948 No. 19. (19/1948) Peraturan tentang susunan dan kekuasaan Badan-badan Kehakiman. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG (UU) 1948 No. 19. (19/1948) Peraturan tentang susunan dan kekuasaan Badan-badan Kehakiman. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG (UU) 1948 No. 19. (19/1948) Peraturan tentang susunan dan kekuasaan Badan-badan Kehakiman. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk melaksanakan apa yang dikehendaki oleh pasal

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Anak dan Anak Nakal Pengertian masyarakat pada umumnya tentang anak adalah merupakan titipan dari Sang Pencipta yang akan meneruskan keturunan dari kedua orang tuanya,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa salah satu alat bukti yang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG - UNDANG TENTANG PERAMPASAN ASET * Oleh : Dr. Ramelan, SH.MH

PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG - UNDANG TENTANG PERAMPASAN ASET * Oleh : Dr. Ramelan, SH.MH 1 PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG - UNDANG TENTANG PERAMPASAN ASET * I. PENDAHULUAN Oleh : Dr. Ramelan, SH.MH Hukum itu akal, tetapi juga pengalaman. Tetapi pengalaman yang diperkembangkan oleh akal, dan akal

Lebih terperinci

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe

YUNUS. 1 7/15/15 Yunus 1. Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 7/15/15 Yunus 1 YUNUS Yunus menolak perintah Allah untuk pergi memperingatkan penduduk kota Niniwe 1 Pada jaman dahulu, ada seorang nabi di Israel yang bernama Yunus. Ayahnya bernama Amitai. ALLAH memberi

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2006 TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah negara hukum berdasarkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia sebagai negara

Lebih terperinci

RINGKASAN PUTUSAN. LP/272/Iv/2010/Bareskrim tanggal 21 April 2010 atas

RINGKASAN PUTUSAN. LP/272/Iv/2010/Bareskrim tanggal 21 April 2010 atas RINGKASAN PUTUSAN Sehubungan dengan sidang pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 42/PUU-VIII/2010 tanggal 24 September 2010 atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban,

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 12 April 2011 Selasa, 12 April 2011 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebebasan pers merupakan salah satu indikator penting dalam membangun suatu negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia. Pasca reformasi 1998 media massa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

Sumber: Dewi, A.I, 2008, Etika dan Hukum Kesehatan, Pustaka book Publisher : yogyakarta.

Sumber: Dewi, A.I, 2008, Etika dan Hukum Kesehatan, Pustaka book Publisher : yogyakarta. 5. Tahapan & Regulasi Hukum Acara Pidana Masalah Hukum Kesehatan Setiap pelanggaran hukum akan selalu mengakibatkan timbulnya sanksi hukum, sanksi ini merupakan monopoli atau wewenang dari penguasa untuk

Lebih terperinci

Ribuan massa turun ke jalan pada 9 Desember memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. Apakah aksi tersebut berdampak pada perubahan?

Ribuan massa turun ke jalan pada 9 Desember memperingati Hari Anti Korupsi se-dunia. Apakah aksi tersebut berdampak pada perubahan? {mosimage} M Ismail Yusanto Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia Desakan masyarakat bagi pengungkapan kasus skandal Bank Century ini sangat kuat. Skandal ini seolah telah menjadi milik publik dan tak bisa

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T No. 339, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Pencucian Uang. Asal Narkotika. Prekursor Narkotika. Penyelidikan. Penyidikan. PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PENYELIDIKAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG PELAKSANAAN TEKNIS INSTITUSIONAL PERADILAN UMUM BAGI ANGGOTA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. yang bertujuan mengatur tata tertib dalam kehidupan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara kesatuan Republik Indonesia adalah negara hukum yang berlandaskan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945). Negara juga menjunjung tinggi

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang sedang mengalami proses pembangunan. Proses pembangunan tersebut dapat menimbulkan dampak sosial positif yaitu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa anak adalah bagian dari generasi muda sebagai

Lebih terperinci

Kisah Seorang Pemeriksa Pajak (Friday, 12 August 2005) - Kontribusi dari nditz - Terakhir diperbaharui (Tuesday, 25 April 2006)

Kisah Seorang Pemeriksa Pajak (Friday, 12 August 2005) - Kontribusi dari nditz - Terakhir diperbaharui (Tuesday, 25 April 2006) Kisah Seorang Pemeriksa Pajak (Friday, 12 August 2005) - Kontribusi dari nditz - Terakhir diperbaharui (Tuesday, 25 April 2006) Artikel menarik dari milist... Penulis: anonymous Kisah Seorang Pemeriksa

Lebih terperinci

KEWENANGAN PENYIDIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

KEWENANGAN PENYIDIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI RESUME KEWENANGAN PENYIDIK DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I. Latar Belakang Tindak pidana korupsi maksudnya adalah memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negri atau pejabat Negara dengan maksud

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1997 TENTANG PERADILAN MILITER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia sebagai negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

Lebih terperinci

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks

P P A T K AMLNEWS. Clipping Service. Anti Money Laundering 24 Oktober Indeks P P A T K AMLNEWS Clipping Service Anti Money Laundering 24 Oktober 2011 Indeks 1. Lengser Sebulan, Bekas Bupati Ditahan 2. Penangkapan Pejabat Kemenakertrans Dadong siap buka-bukaan dipersidangan 3. Penangkapan

Lebih terperinci

Penciptaan Wibawa Polri Berorientasi Zero Case. Oleh : Danny Siagian Rabu, 23 Oktober :22

Penciptaan Wibawa Polri Berorientasi Zero Case. Oleh : Danny Siagian Rabu, 23 Oktober :22 KOPI - Ada beberapa pertanyaan sederhana yang bisa menimbulkan berbagai tafsir, jika kita bicara soal wibawa Polri (Kepolisian Republik Indonesia). Terutama pasca reformasi, yang justru banyak terlibat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK

Lebih terperinci