PERSEPSI KLIEN TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT DALAM PRATIK KEPERAWATAN DI RUANG MELATI III RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
|
|
- Suhendra Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSEPSI KLIEN TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT DALAM PRATIK KEPERAWATAN DI RUANG MELATI III RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Latar Belakang: Di era globalisasi saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat dan turut memberikan warna sehingga memacu rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Konsep caring dalam keperawatan adalah fundamental. Perawat dikatakan bermoral jika mereka bertindak menurut aturan yang benar. Caring adalah ide moral keperawatan yang menghasilkan perlindungan, peningkatan dan, pemeliharaan martabat manusia. Tujuan: Menegtahui persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dalam praktik keperawatan di ruang melati III RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Metode Penelitian: Penelitian kualitatif dan metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik interview (wawancara) dengan subjek penelitian adalah klien di ruang Melati III Melani Wahyuningsih 1, Hendra 2 INTISARI Kata kunci: Persepsi klien, Perilaku caring, Praktik keperawatan 1 Peneliti 1 2 Peneliti 2 RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jumlah partisipan yang diambil adalah sebanyak tujuh orang. Hasil penelitian: Pengalaman partisipan memberikan gambaran diketahuinya persepsi partisipan terhadap perilaku caring perawat dalam keperawatannya. Penelitian ini mengidentifikasi adanya Lima tema, tema tersebut tergambar berdasar tujuan khusus dari penelitian, yaitu: Berbagai gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat (sistem nilai humanistik dan altruistik), Hubungan saling peracaya dan saling membantu antara klien dan perawat, Meningkatkan dan menerima ekspresi partisipan seutuhnya (positif dan negatif), Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukung, sosiokultural dan spiritual, Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat Kesimpulan: Perilaku caring keperawatan perawat dalam keperawatan dinilai sudah dapat memenuhi standar asuhan keperawatan yang berdasar pada lima faktor carative care teori Watson.
2 PENDAHULUAN Di era globalisasi saat ini tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang memadai semakin meningkat dan turut memberikan warna sehingga memacu rumah sakit untuk memberikan layanan terbaiknya agar tidak dimarginalkan oleh masyarakat. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Pelayanan peningkatan kesehatan adalah kunci untuk perawatan kesehatan berkualitas. Beberapa upaya yang ditempuh oleh rumah sakit guna untuk memberikan layanan terbaik yaitu dengan menyediakan sarana dan prasarana kesehatan yang lengkap, memadai dan dilengkapi dengan pekerja kesehatan yang professional salah satunya tenaga keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Konsep caring dalam keperawatan adalah fundamental. Perawat dikatakan bermoral jika mereka bertindak menurut aturan yang benar. Caring adalah ide moral keperawatan yang menghasilkan perlindungan, peningkatan dan, pemeliharaan martabat manusia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dari faktor carative care. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain : diharapkan dapat memberikan referensi dan tambahan pengetahuan khususnya tentang caring keperawatan, sebagai bahan informasi guna mengambil sikap dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang berdasarkan caring keperawatan dan dapat dijadikan masukan bagi pihak rumah sakit tentang perilaku caring perawat dan sebagai bahan kajian untuk menyusun rencana peningkatan pengetahuan perawat khususnya tentang perilaku caring parawat. METODE PENELITIAN Penelitian ini mengunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode yang digunakan adalah metode deskriptif eksploratif. Pengumpulan data akan dilakukan dengan menggunakan teknik interview (wawancara) dengan subjek penelitian adalah klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Subjek/sumber informasi dalam penelitian ini adalah klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan untuk dijadikan subjek atau partisipan. Kriteria inklusi yang digunakan dalam menentukan partisipan adalah klien yang dirawat di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Penelitian ini akan dilakukan di rumah sakit di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan Juli Dalam rangka memenuhi aturan etika penelitian, maka peneliti melakukan serangkaian kegiatan berupa penyusunan proposal penelitian, seminar proposal penelitian dihadapan penguji penelitian, mengajukan ijin penelitian di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, disertai dengan melampirkan proposal penelitian yang akan
3 dilakukan yaitu tentang persepsi klien terhadap perilaku caring perawat dalam pratik keperawatan, setelah ijin penelitian RSUP Dr Soeradji keluar dan dianggap tidak menyalahi etika penelitian oleh rumah sakit, barulah peneliti melakukan penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara langsung dari klien di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten ruang Melati III. Pelaksanaan penelitian akan dilakukan dengan menggunakan waktu luang klien, yaitu pada saat mereka tidak sedang tidur, tidak dilakukan keperawatan oleh perawat dengan meminta izin terlebih dahulu pada kepala ruang sebagai kepala yang bertanggung jawab terhadap jalannya kegiatan pelayanan keperawatan dalam ruangan tersebut. Peneliti terlebih dahulu akan meminta partisipan untuk mengisi informend consent. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini akan dilakukan dengan teknik wawancara mendalam (indepth interview). Kegiatan pertama yaitu wawancara dengan partisipan. Pemilihan partisipan akan dilakukan dengan meminta ijin kepada partisipan yang bersedia diwawancara yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi, serta mengisi pernyataan untuk bersedia menjadi partisipan. Peneliti kemudian akan memulai wawancara dengan pedoman daftar susunan pertanyaan yang telah disiapkan. Sebelum dilakukan wawancara dengan partisipan, peneliti terlebih dahulu akan meminta ijin kepada partisipan agar bersedia menggunakan alat perekam atau tidak. Data yang diperoleh kemudian akan digabungkan dan disusun sesuai dengan urutan pertanyaan pada pedoman wawancara. Hasil data yang diperoleh dianalisis dengan cara mengumpulkan data melalui wawancara dengan partisipan tentang pengalamannya selama di RSUP Dr Soeradji tirtonegoro Klaten ruang Melati III. Kemudian hasil wawancara didengarkan secara berulang setelah itu dibuat transkrip. Setelah itu peneliti membaca hasil transkrip secara seksama. Dari transkrip pernyataan yang spesifik, mencari makna dari setiap pernyataan yang spesifik dari partisipan. Makna yang diperoleh dari pernyataan dikelompokan kedalam kelompok tema. Kemudian menuangkan tema yang telah dikelompokkan dalam bentuk tulisan. Tema kemudian dilakukan validasi atas hasil tersebut, kepada partisipan untuk selanjutnya menggambungkan data yang muncul selama validasi kedalam suatu tulisan deskripsi. Untuk menjamin kebenaran data yang diperoleh maka peneliti mengkonfirmasi informasi dengan cara credibility yaitu merupakan suatu tujuan untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas dilakukan kepada partisipan bahwa apa yang terungkap pada transkrip penelitian adalah benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri sebagai klien di ruang Melati III RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dalam hal ini peneliti akan memberikan data yang telah ditranskripkan untuk dibaca/didengar ulang oleh partisipan. Jika partisipan mengatakan data tersebut sesuai dengan fenomena yang dialami, maka transkrip dianggap telah memiliki kredibilitas. Hal tersebut diperlukan untuk menjamin bahwa seorang peneliti memiliki netralitas dengan tidak menambahkan unsur lain kedalam pengalaman yang dialami partisipan.
4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakterisitik partisipan pada penelitian ini adalah pria dan wanita, berada pada usia produktif, dengan latar belakang pekerjaan yang bebeda antara lain pegawai negeri sipil, pedagang, petani, pegawai swasta, dan mahasiswa. Semua partisipan tinggal di wilayah Klaten, semuanya beragama Islam. Peneliti mengambil tujuh partisipan, dengan jenis kelamin wanita tiga orang, dan jenis kelamin pria empat orang. Dengan adanya variasi jenis kelamin ini, dapat terlihat pola caring keperawatan perawat dengan berbagai persepsi dari jenis kelamin berbeda dari partisipan. Pada penelitian ini diperoleh lima tema antara lain: 1) membentuk sistem nilai kemanusiaan (humanistik), dengan perilaku lebih mementingkan kepentingan klien daripada kepentingan pribadi perawat (altruistik), 2) hubungan saling percaya dan membantu antara klien dengan perawat, 3) penerimaan perawat terhadap perasaan klien serta memahami perilakunya, 3) perawat dalam mengkaji dan menilai situasi yang untuk selanjutnya dapat menanggulangi situasi klien, 4) perawat dalam membantu memenuhi kebutuhan dasar klien. Penelitian ini mengidentifikasi adanya Lima tema, tema tersebut tergambar berdasar tujuan khusus dari penelitian, gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat tergambar pada tema pertama, sedangkan gambaran akan hubungan saling peracaya dan saling membantu antara partisipan dan perawat tergambar pada tema kedua. Pada tema ketiga partisipan merasa bahwa perawat tidak semuanya dapat menerima dan memahami perasaan atau perilaku partisipan karena disini sebagian dari partisipan menyatakan tidak semua perawat dapat mengungkapkan bahwa mereka dapat menerima ekspresi partisipan seutuhnya. Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukungan, sosiokultural dan spiritual, perawat disini tidak begitu ikut berpartisipasi, tetapi dalam melindungi dan memperbaiki mental partisipan perawat sangat berperan penting di dalamnya terdapat pada tema keempat. Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat terdapat pada tema kelima. KESIMPULAN DAN SARAN Berbagai gambaran tentang nilai-nilai kemanusiaan dan perilaku mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi perawat (sistem nilai humanistik dan altruistik). Hal ini dapat dikembangkan melalui pemahaman nilai yang ada pada diri seseorang, keyakinan, interaksi, dan kultur serta pengalaman pribadi. Hubungan saling peracaya dan saling membantu antara klien dan perawat. Hubungan yang harmons haruslah hubungan yang dilakukan secara jujur dan terbuka, tidak dibuat-buat. Perawat menunjukkan sifat empati dengan berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh klien dan sikap hangat dengan menerima orang lain secara positif. Meningkatkan dan menerima ekspresi partisipan seutuhnya (positif dan negatif). Perasaan memengaruhi pikiran seseorang; hal ini perlu menjadi pertimbangan dalam memelihara hubungan. Oleh sebab itu, perawat harus menerima perasaan orang lain serta memahami perilaku mereka. Dukungan situasi untuk membantu partisipan dalam menyediakan lingkungan yang mendukung, sosiokultural dan spiritual. Melalui
5 pengkajian, perawat dapat menentukan penilaian seseorang terhadap situasi dan dapat menanggulanginya. Perawat dapat memberi dukungan situasional, membantu individu mengembangkan persepsi yang lebih akurat, serta memberi informasi sehingga klien menanggulangi masalahnya. Perawat juga harus menyalurkan perasaan nyaman, aman, dan keleluasaan pribadi kepada klien. Pemenuhan kebutuhan dasar partisipan oleh perawat. Hierarki kebutuhan dasar yakni kebutuhan untuk bertahan hidup (survival), kebutuhan fungsional, kebutuhan integratif, kebutuhan untuk tumbuh, dan kebutuhan untuk mencari bantuan (seeking) ketika individu kesulitan memenuhi kebutuhan dasarnya. Manajemen RS Soeradji Tirtonegoro Klaten diharapkan membantu dalam penilaian terhadap kinerja perawat untuk meningkatkan kualitas dalam memberikan asuhan keperawatan yang berstandar caring keperawatan kepada setiap klien di RS. Bagi Perawat di ruang rawat Melati III agar dapat lebih memaksimalkan dalam pemenuhan keperawatan klien dengan cara caring yang tepat dengan menggunakan teori carative care dari Watson.
6 DAFTAR PUSTAKA Ajaswarni, T. (2006). Internet. Analisis Tingkat Kepuasaan Klien terhadap Perilaku Caring Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saifil Anwar Malang. i2/detail.jsp?id= Diakses tanggal 9 November Christaliana, I. (2007). Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Perawat di Rawat Inap Badan Rumah Sakit Daerah Blora. Skripsi. STIKES Aisyiyah. Yogyakarta Dewandari, T. (2010). Hubungan Kepuasan Kerja Perawat dengan Pelaksanaan Caring di Ruang Rawat Inap RSUD Tidar Magelang. Skripsi. Universitas Respati Yogyakarta. Simarmata, I, A. (2010). Perilaku Caring Perawat Dalam Melakukan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Gangguan Jiwa Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provsu Medan. Potter, P. A. dan Perry. A. G. (2010). Fundamental Keperawatan. Buku 1. Edisi 7. Penerbit Salemba medika: Jakarta
7
BAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimana peneliti berusaha mengerti kejadian/fenomena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Caring merupakan unsur sentral dalam keperawatan. Menurut Potter & Perry (2005),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perawat merupakan sumber daya terbanyak di rumah sakit dan yang paling sering berinteraksi lansung dengan klien, sehingga kontribusi perawat cukup besar dalam mutu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku Caring merupakan aspek penting yang harus dilakukan oleh perawat dalam praktek keperawatan. Caring adalah sebagai jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Caring Caring adalah kegiatan langsung untuk memberikan bantuan, dukungan, atau perilaku kepada atau untuk individu atau kelompok melalui antisipasi kebutuhan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bermutu merupakan asuhan manusiawi yang diberikan kepada pasien, memenuhi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat sebagai suatu profesi, memberikan pelayanan kesehatan yang optimal dalam memberikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Caring Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. Caring dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dikemukakan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian yaitu tipe penelitian, partisipan penelitian/sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data,
Lebih terperinciHubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung
Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan Pasien yang Dirawat di Ruangan Kelas III Rumah Sakit Immanuel Bandung 1 Kartini Apriana Hutapea 2 Blacius Dedi 3 Yuliana Elias 1,2,3 Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu indikator yang digunakan untuk mengevaluasi mutu pelayanan keperawatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari temuan penelitian yang telah di lakukan dan saran terkait hasil temuan tersebut. 7.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengertian praktik keperawatan dan caring melalui laporan perawat ahli.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk semakin maju dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk salah satunya merambah pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. planning dan pelaksanaan edukasi oleh perawat pada. pasien diabetes mellitus di RSUD Kota Salatiga.
31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi deskriptif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan dan mempertahankan sikap terhadap objek-objek, penilaian moral
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Nilai adalah keyakinan terhadap suatu ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkah laku (Rokeach, 1973 dalam Potter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa globalisasi ini, arus informasi dari satu tempat ke tempat lain semakin cepat, sehingga masyarakat dengan mudah memperoleh informasi yang diinginkan tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya rumah sakit merupakan tempat pemenuhan kebutuhan dan harapan pasien yang mengharapkan penyelesaian masalah kesehatannya pada rumah sakit. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Perilaku Caring. Swanson (dalam Watson, 2005) mendefinisikan caring sebagai cara perawat
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Caring 1. Pengertian Perilaku Caring Swanson (dalam Watson, 2005) mendefinisikan caring sebagai cara perawat memelihara hubungan yang bernilai dengan pasien agar
Lebih terperinciAPLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON
APLIKASI TEORI DAN MODEL KEPERAWATAN JEAN WATSON Jean Watson lahir pada tahun 1940, dia adalah Bachelor of Science dalam Keperawatan, Master of Science dalam Psychiatric / Mental Health Nursing dari University
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Caring adalah salah satu tindakan keperawatan yang dinlakukan setia hari secara terus menerus, tulus, ikhlas, peduli dengan masalah pasien yang di hadapi (Watson,2011).
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016
HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANGAN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN TAHUN 2016 Suriani Ginting Jurusan Keperawatan Poltekkes Medan Abstrak Caring adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan,
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan 1. Pengertian Kepuasan Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara kinerja (hasil) yang diharapkan, jika kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang sangat penting di Indonesia. Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif korelatif artinya penelitian yang bertujuan menjelaskan suatu hubungan korelatif antar variable. Hubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan dan keperawatan. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, dan pusat pelayanan kesehatan,
Lebih terperinciGAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN Oleh : Arni Wianti
GAMBARAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG DADALI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016 Oleh : Arni Wianti ABSTRAK Pendahuluan. Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman. anaknya dirawat di rumah sakit, dengan kata lain
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis penelitian Penelitian ini berorientasi pada pengalaman, yaitu pengalaman kecemasan orangtua pada saat anak dirawat di rumah sakit. Yang ingin ditemukan adalah pengalaman
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN EMPATI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN EMPATI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Beban kerja yang ideal merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan Nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan merupakan salah satu komponen pembangunan bidang kesehatan, dan merupakan bagian integral dari sistem kesehatan Nasional. Perawat juga ikut menentukan mutu
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO. Abstrak
HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT KEPDA PASIEN DI RS AISYIYAH BOJONEGORO 1 Megarista Aisyana, 2 Iin Rahayu Abstrak Hubungan yang harmonis antara perawat rumah sakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelittian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pendekatan fenomenologi merupakan suatu pendekatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keperawatan. Keperawatan adalah ujung tombak pelayanan kesehatan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit merupakan bentuk pelayanan yang diberikan kepada klien oleh suatu tim multi disiplin termasuk tim keperawatan. Keperawatan adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Caring merupakan dasar dari seluruh proses keperawatan yang menggambarkan kesatuan nilai-nilai kemanusian secara menyeluruh. Menurut Watson (1979 dalam Dwidiyanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatnya kompetisi di sektor kesehatan. Persaingan antar rumah sakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi yang sedang kita hadapi dibidang kesehatan, menimbulkan secercah harapan akan peluang meningkatnya pelayanan kesehatan. Hal ini juga berdampak dan menuntut
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI IBU TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN IBU DENGAN ANAK YANG DI RAWAT DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Lebih terperinciDAFTAR TABEL. Tabel 5. Gambaran Kepuasan dan Ketidakpuasan Komponen Komunikasi Instrumen PPSC-PNP Versi Bahasa Indonesia di Ruang Rawat Inap
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR SINGKATAN... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii INTISARI...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit dipengaruhi oleh pertumbuhan lembaga pelayanan dan praktik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan dari berbagai negara telah tertata dengan baik. Banyak cara dilakukan untuk peningkatan kualitas pelayanan terutama dalam pengembangan teknologi
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG
UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Husada Semarang Niken.sukesi@yahoo.co.id Abstrak Latarbelakang:
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PERAWAT DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN SPIRITUAL PASIEN RAWAT INAP DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN Ayuningtyas Trisnawati,Wahyu Purnamasari,Emi Nurlaela,Rita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan. kebutuhan tenaga keperawatan profesional yang adaptif dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Era Globalisasi perkembangan jumlah rumah sakit semakin pesat dan modern. Perkembangan tersebut membawa dampak bagi peningkatan kebutuhan tenaga keperawatan profesional
Lebih terperinciPENDAHULUAN INTISARI MUFLIH
PERBEDAAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA ASKES DAN PASIEN UMUM DALAM MENERIMA KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATANDI INSTALANSI RAWAT INAP KELAS II RSUD PANEMBAHAN SENOPATI KABUPATEN BANTUL MUFLIH INTISARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bagian yang tak terpisahkan dari pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah pelayanan keperawatan. Perawat lebih banyak berinteraksi dengan pasien dibandingkan tenaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Ensiklopedi Amerika mengartikan perilaku sebagai suatu aksireaksi organism terhadap lingkungannya. Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN. Perilaku Caring Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada. Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai
KUESIONER PENELITIAN Perilaku Caring Perawat dalam Melakukan Asuhan Keperawatan pada Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai I. Kuesioner Data Demografi (KDD) Petunjuk Pengisian
Lebih terperinciBAB I. tertentu akan tetapi keperawatan adalah profesi (Potter & Perry, 2007). sejak tahun 1984 diakui sebagai suatu profesi (Nursalam, 2006).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keperawatan bukanlah sekumpulan keterampilan-keterampilan spesifik, juga bukan seorang yang dilatih hanya untuk melakukan tugas-tugas tertentu akan tetapi keperawatan
Lebih terperinciPERILAKU CARING PERAWAT MENINGKATKAN KEPUASAN IBU PASIEN (Nurse Caring Behaviour Improve the Satisfaction of Patient s Mother)
PERILAKU CARING PERAWAT MENINGKATKAN KEPUASAN IBU PASIEN (Nurse Caring Behaviour Improve the Satisfaction of Patient s Mother) ABSTRACT Yuni Sufyanti Arief*, Ertawati**, Durrotul Laili* Introduction: Satisfaction
Lebih terperinciKhodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013
1 Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Hubungan Motivasi Kerja terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pemberian ASI dideskripsikan melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang pemimpin harus dapat memberikan pengaruh yang besar dan dapat memotivasi perawat dalam bekerja agar dapat lebih optimal kinerjanya dalam memberikan asuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan berdampak besar terhadap peningkatan mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini peneliti akan menguraikan mengenai teori-teori sebagai
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini peneliti akan menguraikan mengenai teori-teori sebagai pendukung dalam penelitian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti yaitu: 2.1. Perilaku 2.1.1. Defenisi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. digunakan dengan mempertimbangkan: pemahaman peneliti terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Disain penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu suatu proses yang naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah
Lebih terperincidalam bekerja, hal ini juga akan PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. menyebabkan ketidakpuasan pasien dan Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas
PENDAHULUAN Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang adalah rumah sakit Kelas B+ Pendidikan dengan kapasitas 800 Tempat Tidur dan 14 unit pelayanan medis dan 8 unit pelayanan penunjang. Jumlah tenaga
Lebih terperinciR. EL AMANDA DE YURIE ARRAFAJR SURYADIMULYA ABSTRAK
STUDI DESKTIPTIF MENGENAI SUMBER STRES (STRESSOR) KERJA PADA PERAWAT GEDUNG KEMUNING INSTALASI PELAYANAN TERPADU JAMKESMAS/JAMKESDA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. HASAN SADIKIN BANDUNG R. EL AMANDA DE YURIE
Lebih terperinci: Komunikasi Terapeutik, Perawat
GAMBARAN TAHAPAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT TERHADAP PASIEN RUMAH SAKIT ISLAM PKU MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2012 Siti Setiowati Aida Rusmariana, MAN, Zulfa Atabaki, Skep. Ns
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Motivasi sembuh merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Motivasi sembuh merupakan sumber kekuatan untuk pasien yang berasal dari dalam pasien. Tujuan pasien memilki motivasi sembuh adalah untuk meningkatkan kemauan pasien
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau sifat-sifat serta hubungan fenomena yang diselidiki. dengan wawancara mendalam (In depth interview).
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan metode kualitatif, dengan pendekatan studi deskriptif. Pendekatan studi deskriptif menurut Anwar (2011) adalah untuk
Lebih terperinciBAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Layanan radiografi konvensional yang dapat memenuhi kepuasan pasien
BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Layanan radiografi konvensional yang dapat memenuhi kepuasan pasien adalah sebuah layanan radiografi yang berkualitas. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Alur Pikir Penelitian SDM PELAYANAN KESEHATAN Jenis pelayanan kesehatan Pengelolaan biaya Kesehatan WPS Mekanisme rujukan Gambar 3.1 Kerangka Konsep Alur pikir penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesadaran masyarakat tentang hukum telah memberikan implikasi terhadap profesi keperawatan. Profesi perawat dinilai sebagai profesi yang memiliki resiko hukum sehingga
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang ilmu Anestesiologi dan Farmakologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Rekam Medik RSUP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia tidak terlepas dari sejarah kehidupan bangsa. Setelah Indonesia merdeka pelayanan kesehatan masyarakat dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, diantaranya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi diperlukan kesiapan yang mantap dari semua sektor, termasuk sektor kesehatan khususnya rumah sakit. Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk
Lebih terperinciKesehatan (BPJS Kesehatan) dibentuk untuk menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menurut Permenkes RI No
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan World Health Organization (WHO) dalam (Budi, 2011), rumah sakit adalah suatu bagian menyeluruh dari organisasi sosial dan medis berfungsi memberikan pelayanan
Lebih terperinciKINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN
KINERJA PERAWAT DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT TK II PUTRI HIJAU MEDAN Desri Natalia Siahaan*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU ** Dosen Departemen Keperawatan Dasar
Lebih terperinciPEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King
PEMBAHASAN Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kecerdasan emosional terdiri dari dua kata yaitu kecerdasan dan emosional. Kecerdasan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini diuraikan tentang materi-materi yang ada hubungannya dengan kecerdasan emosional dan konsep caring perawat. 2.1 Kecerdasan Emosional 2.1.1 Pengertian Kecerdasan Emosional
Lebih terperinciDUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN
DUKUNGAN KELUARGA DAN HARGA DIRI PASIEN KANKER PAYUDARA DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN Christine Handayani Siburian*, Sri Eka Wahyuni** * Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU **Dosen Departemen Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gejala, yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti stroke (untuk otak),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala, yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung koroner
Lebih terperinciHUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI
0 HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI Di ajukan sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Keperawatan Disusun Oleh: NAMA : JAZA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu. tertentu (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimen, yaitu sebagai kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Tomey & Alligood, 2006) mendefinisikan caring sebagai suatu proses. merupakan sesuatu yang unik terhadap praktik keperawatan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, menunjukkan perhatian, perasaan empati pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Peneliti akan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan tentang latar belakang munculnya topik penelitian, masalah penelitian, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Peneliti akan menguraikan satu-persatu bagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat melakukan hal tersebut banyak hal yang perlu dilakukan, salah satu diantaranya
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang strategis dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Terwujudnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan merupakan suatu perbuatan dimana seseorang atau kelompok menawarkan pada kelompok/orang lain sesuatu yang pada dasarnya tidak berwujud dan produksinya berkaitan
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP
PENELITIAN PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP Tiara*, Arena Lestari* Perilaku perawat di tempat pelayanan kesehatan atau rumah sakit dalam menghadapi pasien sangat menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai. dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah memasuki era reformasi yang ditandai dengan berbagai perubahan di segala bidang khususnya dalam bidang kesehatan. Perubahan-perubahan di bidang kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu dengan pendekatan fenomenologis dimana dengan desain penelitian yang menggunakan latar
Lebih terperinciJurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN
PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes
Lebih terperinci3.1 Metode Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomenologi. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Melalui pendekatan fenomenologi, peneliti berusaha melakukan eksplorasi pendapat
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING
TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA TINGKAT I PASCA SOSIALISASI CARRATIVE CARING MENURUT JEAN WATSON DI AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA TAHUN 2016/2017 Leo Rulino*, Denny Syafiqurahman** *Dosen Akademi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak persepsi yang menganggap komunikasi itu hal yang mudah, yang menerima pesan dalam berkomunikasi (Suryani, 2015)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses yang selalu dilakukan dalam kehidupan setiap manusia, tidak terkecuali perawat. Dalam perkembangan dunia kesehatan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Parasuraman (1997) dalam Wike (2009) kepuasan pasien adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Parasuraman (1997) dalam Wike (2009) kepuasan pasien adalah salah satu hasil yang diinginkan dari perawatan di Rumah Sakit yang mana pelanggan mengevaluasi
Lebih terperinciTanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang
Jadwal Konsultasi Tanggal Materi Konsultasi Dosen Keterangan 11 Mei 2016 Fenomena masalah, latar belakang Identifikasi fenomena, pengumpulan referensi 8 Juni 2016 BAB I Acc judul, Revisi BAB I 1 September
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi
17 BAB 1 PENDAHULUAN Dalam BAB ini akan dibahas latar belakang pelaksanaan Praktik Belajar Lapangan Komprehensif (PBLK), tujuan akhir kegiatan PBLK, manfaat bagi mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia pada suatu organisasi merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas, dengan memperbaiki sumber daya manusia meningkatkan pula kinerja
Lebih terperinciSURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada. Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh :
SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth. Ibu/Bapak Di Tempat Sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada Saudara/saudari di RSU Kardinah Kota Tegal, oleh : Nama Mahasiswa : dr. ANITA PERMATASARI
Lebih terperinciTEORI CARING JEAN WATSON
TEORI CARING JEAN WATSON Disusun Oleh Kelompok I Etty sugiarti Desak made Helena haposan Linda maria Norbert alexius abatan Siti fatimah widyarni Valentina yuhnita SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SINT CAROLUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengambilan keputusan dalam penyelesaian masalah adalah kemampuan mendasar bagi praktisi kesehatan, khususnya dalam asuhan keperawatan. Pemecahan masalah dan proses
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PERILAKU CARING DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP DEWASA RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Isnaini Fitnian 1), Atti Yudiernawati 2), Lasri 3) 1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu penelitian untuk menemukan atau mengembangkan pengetahuan yang memerlukan keterlibatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan waktu Penelitian ini dilaksanakan di Bangsal An Nisa Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Surakarta, Propinsi Jawa Tengah. Waktu penelitian dari April Juni 2015. B.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan penelitian non-eksperimental dan bersifat deskriptif. Data diambil melalui pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini telah menunjukkan perbaikan dan peningkatan secara bertahap dari tahun ke tahun. Saat ini petugas kesehatan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I dibahas latar belakang masyarakat kota Denpasar yang memerlukan adanya sebuah tempat penitipan dan perawatan bayi serta anak, rumusan masalah, tujuan, serta metode perancangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Banyaknya jumlah rumah sakit pada saat ini dapat menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Banyaknya jumlah rumah sakit pada saat ini dapat menjadikan masyarakat memiliki banyak pilihan untuk menentukan Rumah Sakit mana yang akan mereka pilih untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif dimaksudkan. untuk memahami hal-hal yang terjadi dan dialami oleh subjek
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Penelitian ini menerapkan metode kualitatif dengan pendekatan studi deskriptif. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami hal-hal yang terjadi dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif. analitik Comparative Study dengan pendekatan cross sectional.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dipilih adalah metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian deskriptif analitik Comparative Study dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan berubah dengan cepat sesuai dengan perubahan kebutuhan dan harapan masyarakat tentang pelayanan kesehatan. Masyarakat semakin menuntut mutu pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan studi analitik untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas yaitu tingkat pengetahuan dan variabel terikat yaitu praktik
Lebih terperinciLampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Lampiran 1 PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Kepada Yth. Saudara/i... Di RS Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi D IV Keperawatan Poltekke Kemenkes
Lebih terperinci