BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan 1. Pengertian Periklanan Sebagian orang pasti menyadari bahwa kehidupan mereka sangat dekat dengan iklan. Hampir setiap hari mereka dijejali oleh ratusan tampilan iklan baik di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media yang lainnya. Mulai dari bangun tidur orang sudah mulai menggenggam gadget, mereka membuka sosial media dan di sanalah banyak terdapat kampanye iklan promosi suatu produk atau jasa. Setelah bangun tidur lalu pergi ke kamar mandi dan banyak melihat logo dari produk-produk. Kemudian saat beraktivitas keluar rumah banyak rentetan-rentetan spanduk, billboard, banner, bahkan ambient media yang mengenalkan produk-produk dan mewarnai sepanjang jalanan. Begitu banyak produk-produk yang ditawarkan dan masing-masing produk memiliki strategi pemasaran yang bermacam-macam untuk mencapai sebuah tujuan. Masing-masing dari pengiklan menawarkan keunggulan produk dengan cara mereka sendiri, dan para pengiklan memiliki cara yang variatif untuk dapat mencuri perhatian konsumen. Dari sini, apa sebenarnya definisi iklan itu sendiri? Menurut Philip 5

2 6 Kotler (2008) Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi ide barang/ jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Dari pengertian tersebut iklan dibuat dengan tujuan untuk menarik perhatian dan mendorong atau membujuk pembaca iklan agar membeli produk yang ditawarkan. Jadi periklanan merupakan upaya mempengaruhi konsumen untuk membeli produk melalui pesan iklan. Maka pesan dalam kampanye iklan terkandung kalimat-kalimat yang persuasif, membujuk dan merayu konsumen untuk membeli dan tertarik mencoba produk tersebut. 2. Fungsi Periklanan Seiring pertumbuhan kebutuhan iklan menjadi sangat penting karena konsumen potensial akan memperhatikan iklan dari produk yang akan dibelinya. Menurut Terence A. Shimp (2000: 357) periklanan mempunyai fungsi komunikasi, yaitu: a. Informing (memberi informasi) membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru, serta memfasilitasi penciptaan citra merek yang positif. (Terence A. Shimp. 2000: 357) b. Persuading (mempersuasi) iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang diiklankan. (Terence A. Shimp. 2000: 357) c. Reminding (mengingatkan) iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen. Periklanan yang efektif

3 7 juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan dipilihnya. (Terence A. Shimp. 2000: 358) d. Adding Value (memberikan nilai tambah) Periklanan memberikan nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, bergaya, bergengsi dan lebih unggul dari tawaran pesaing. (Terence A. Shimp. 2000: 358) e. Assisting (mendampingi) peran utama periklanan adalah sebagai pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran. Sebagai contoh, periklanan mungkin digunakan sebagai alat komunikasi untuk meluncurkan promosi-promosi penjualan seperti kupon-kupon dan undian. Peran penting lain dari periklanan adalah membantu perwakilan dari perusahaan. (Terence A. Shimp. 2000: 358) B. Copywriter 1. Pengertian Copywriter Menurut Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells orang yang menyusun dan mengukir kata-kata dalam iklan disebut copywriter. Copywriter ialah seorang yang menciptakan dan membuat seni kata menggunakan strategi kreatif dalam dunia periklanan. Tetapi banyak masyarakat yang sering rancu mengartikan karena banyaknya istilah yang menggunakan kata copy. Copyright misalnya,

4 8 yang merujuk pada pengertian hak cipta atas suatu karya. Kata copy itu sendiri dalam periklanan bisa memberikan banyak arti, yaitu: (1) teks atau kata-kata di dalam suatu iklan, (2) semua materi yang akan digunakan dalam sebuah publikasi (Rhenald Kasali, 1992). Menurut Frank Jefkins, pakar periklanan, memberikan pengertian terhadap copywriting sebagai suatu karya tulisan dalam bentuk karangan-karangan iklan yang dibuat semenarik mungkin (Agustrijanto, 2001: 27). Pentingnya copywriter bagi iklan, maka tidak salah jika dikatakan bahwa copywriter adalah jembatan penghubung antara calon konsumen dengan perbuatan membeli. Copywriter dituntut mampu menggugah, menarik, memindahkan, mengidentifikasi, menggalang kebersamaan, dan mengkomunikasikan pesan dengan nilai komparatif kepada khalayak. Artinya, struktur kata dalam copywriter harus: a. Menggugah: mencermati kebutuhan konsumen, memberikan solusi, dan memberikan perhatian. (Agustrijanto, 2001: 20) b. Informaif: kata-katanya harus jelas bersahabat, rinci, dan komunikatif. Tidak bertele-tele, apalagi sampai mengabaikan durasi penayangan. (Agustrijanto, 2001: 20) c. Persuasif: rangkaian kalimatnya membuat konsumen nyaman dan senang. (Agustrijanto, 2001: 20)

5 9 2. Tujuan Copywriter Tujuan copywriter adalah membentuk perilaku pembeli, terpenuhinya pesan penjualan, serta membuat atau membujuk konsumen agar tertarik dengan produk yang diiklankan, karena copywriter merupakan dapur dari periklanan yang mempunyai peran berarti dalam menciptakan karya kampanye iklan, serta kaya akan pesan-pesan penjualan yang menarik. Tujuan penggunaan copywriting dalam sebuah iklan adalah terpenuhinya pesan penjualan (Agustrijanto, 2001: 45). Salah satu tugas seorang copywriter, yaitu menghasilkan teks yang menarik yang mampu menahan pembaca atau pemirsa untuk tetap menyimak iklan hingga selesai. Lalu, ketika tulisan dalam iklan tersebut membangkitkan emosi konsumen untuk mencoba dan membeli produk yang diiklankan (Agustrijanto, 2001: 45). 3. Kedalaman Makna Copywriting Telah diuraikan bahwa copywriting merupakan kemampuan kreatif dalam mengulah kata untuk menciptakan keajaiban makna. Kedalaman makna copywriting akan teruji di pasaran khususnya menyikapi reaksi konsumen terhadap produk/ jasa yang ditawarkan. Kedalaman makna copywriting tercipta jika dalam penyusunannya menggunakan strategi kreatif atau pendekatan dan sistematika berpikir yang membantu dalam penyusunan naskah suatu iklan. Strategi kreatif disusun untuk menjawab:

6 10 a. What : apa yang hendak disampaikan? b. To Whom : kepada siapa pesan penjualan akan ditujukan? c. How : bagaimana cara dan penjabaran pesan penjualan? (Agustrijanto, 2001: 25). 4. Berlatih Mencipta Copywriter Ketekunan merupakan kunci utama dalam mengasah kemampuan membuat copy. Kecintaan akan dunia kata dan mengkomposisikannya dalam aneka bentuk tulisan juga sangat mendukung dalam copywriting. Satu hal mendasar yang harus dipahami benar-benar oleh penulis naskah iklan bahwa dunia pekerjaannya adalah dunia kreatif (Agustrijanto, 2001: 139). Hal yang paling penting dalam dunia tulis menulis naskah adalah keberanian mengungkap ide kreatif yang orisinil dan lain daripada yang lain. Creative brief sangat berperan dalam mengarahkan kru kreatif dalam mengeksekusi karya iklan (Agustrijanto, 2001: 146). 5. Unsur Dasar Copywriting Copywriting bagi sebuah iklan dapat menciptakan suatu keajaiban, karena dari suatu susunan kata, aspek menarik perhatian telah mampu dirangkum didalamnya. Copywriting yang menarik tentu akan mendorong pembacanya ingin mengetahui lebih jauh produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga mereka benar-benar yakin bahwa pilihannya tidak akan salah.

7 11 Untuk menghasilkan iklan yang baik dalam sebuah pesan iklan, copywriting harus memiliki unsur menarik perhatian, membuat ketertarikan, menciptakan keinginan, keyakinan dan tindakan untuk mengajak calon konsumen membeli apa yang ditawarkan oleh pengiklan, elemen-elemen tersebut terdapat pada rumus yang dikenal sebagai AIDCA, Rhenald Khasali menyebutkan bahwa AIDCA terdiri dari: a. Attention (Perhatian) Iklan dibuat harus dapat menarik perhatian audience. Copy yang kita buat harus mampu menangkap perhatian pembaca. 3 elemen yang paling harus anda perhatikan agar menarik perhatian mereka, adalah gambar, kalimat-kalimat pembuka, serta judul atau headline yang menggunakan huruf tebal atau bold untuk menampilkan katakata-kata yang menjual atau menarik perhatian konsumen seperti, DISKON, GRATIS, dan lain-lain (Agustrijanto, 2001: 93). b. Interest (Minat) Setelah membuat perhatian konsumen, kemudian buat konsumen agar tertarik dengan produk yang diiklankan. Maka dari itu kita harus menggunakan kalimat-kalimat pembuka yang menarik perhatian konsumen agar konsumen mempunyai rasa ingin tahu secara lebih rinci lagi mengenai produk tersebut (Agustrijanto, 2001: 93).

8 12 c. Desire (Keinginan) Dalam tahap ini akita akan membuat calon sangat-sangat menginginkan produk yang kita iklankan. Kebutuhan atau keinginan calon konsumen untuk menggunakan produk juga harus dibangkitkan (Agustrijanto, 2001: 94). d. Conviction (Rasa Percaya) Dapat memberi keyakinan kepada calon konsumen untuk menimbulkan rasa percaya diri para konsumen. Sebuah iklan dituntut dengan berbagai kegiatan seperti testimonial, membagikan tester produk secara gratis (Agustrijanto, 2001: 94). e. Action (Tindakan) Tahapan yang terakhir, dapat mempengaruhi calon konsumen untuk melakukan tindakan sebagaimana yang diharapkan dan diinginkan dari iklan tersebut, yaitu mengajak atau membujuk calon konsumen untuk mengambil tindakan pembelian dengan memilih atau menggunakan kata yang tepat seperti menggunakan kata ayo, beli, dapatkan, dan lain-lain (Agustrijanto, 2001: 95). Karakteristik dasar yang biasanya terdapat dalam sebuah pesan copywriting, meliputi: a. Copy iklan harus bersifat menjual, meskipun sebuah iklan hanya bertujuan mengingatkan saja (Agustrijanto, 2001: 18).

9 13 b. Rahasia keberhasilan iklan adalah pengulangan (repetition) (Agustrijanto, 2001: 18). c. Pesan iklan harus memanfaatkan secara maksimal kata-kata dan menyampaikannya dengan segera (Agustrijanto, 2001: 18). d. Setiap kata yang digunakan harus mudah dipahami dan familiar di dalam diri konsumen (Agustrijanto, 2001: 18). e. Pergunakan kata-kata singkat dan paragraf pendek (Agustrijanto, 2001: 18). Ada beberapa faktor pertimbangan strategi kreatif yang mendukung tampilan sebuah iklan dengan berpedoman pada Tata Cara Periklanan Indonesia, yaitu: a. Jujur (tidak memberikan janji berlebih, tidak menyesatkan, tidak menipu / mengelabuhi dan memberikan keteranganketerangan yang benar), bertanggung jawab dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (Agustrijanto, 2001: 32). b. Tidak boleh menyinggung perasaan dan merendahkan martabat negara, agama, susila,adat, budaya, suku dan golongan (Agustrijanto, 2001: 32). c. Harus dijiwai oleh asas persaingan yang sehat (Agustrijanto, 2001: 32). Dalam periklan, pembuatan copywriting selain pemilihan kata-kata perlu juga memperhatikan unsur rangkaian tiap bagian antara lain:

10 14 1. Headline Headline sering juga disebut judul atau kepala tulisan, yaitu bagian terpenting dalam sebuah iklan. Letaknya tidak selalu pada awal tulisan, tetapi merupakan bagian pertama yang dibaca oleh orang. Dapat berupa pernyataan, tantangan, dan lain-lain (Rhenald Kasali, 1992: 82). 2. Subheadline Kata-kata yang menjaga kesan gerakan sehingga mata akan tetap mengikuti dan membaca teks, menekan nilai jual serta membagi iklan pada ide tertentu. Jika headline cukup panjang, maka headline lazim diikuti dengan subheadline (Rhenald Kasali, 1992: 83). 3. Teks Iklan Merupakan isi atau penjelasan yang mengikuti headline. Atau sering juga disebut body copy atau body text. Pada bagian inilah ditulis apa yang hendak disampaikan kepada calon konsumen dengan lebih rinci (Rhenald Kasali, 1992: 83). Patokan-patokan dalam penulisan body copy harus singkat, powerful atau kata yang digunakan dapat menimbulkan daya tarik yang luar biasa, jelas dan informatif, serta jujur dan dapat dipercaya (Rhenald Kasali, 1992: 84).

11 15 4. Harga Merupakan bagian copywriting yang mempunyai nilai jual dan daya tarik. Akan ada pengaruh psikologi terhadap pencantuman harga-harga, contohnya: pencantuman harga yang tinggi mencitrakan kualitas yang akan merangsang keinginan untuk membeli (Rhenald Kasali, 1992: 85). 5. Nama dan alamat Nama dan alamat harus dicantumkan karena untuk memberikan informasi identitas dari pengikla, tujuannya agar pembaca dapat mengenali pengiklan dengan jelas (Rhenald Kasali, 1992: 85). C. Peran Copywriter Seorang copywriter wajib memiliki berbagai keterampilan khusus. Kemampuan berbahasa yang baik, keterampilan menulis, ilmu dan pengalaman dalam dunia pemasaran dan media sosial serta kreativitas adalah modal utama. Lebih lanjut, seorang copywriter harus memiliki wawasan yang luas, mengikuti informasi tentang isu-isu dan peristiwa global, serta memiliki kesadaran dan pemahaman tentang perbedaan budaya serta budaya dan karakteristik masyarakat setempat sehingga ia dapat menghasilkan teks yang tepat dan sesuai untuk anggota masyarakat yang menjadi target iklan (Agustrijanto, 2001). Dalam iklan copywriting mutlak diperlukan, karena di setiap lini berapapun jumlah kata yang digunakannya, kata-kata akan selalu digunakan demi menciptakan keajaiban pada produk yang ditawarkan

12 16 (Agustrijanto, 2001). Seorang copywriter dituntut untuk kreatif membuat kata-kata yang unik, pesan yang mudah dicerna oleh audience, komunikatif tetapi juga sekaligus menjual. Copywriter harus mempertimbangkan bagaimana memberi sentuhan emosi agar mampu menyentuh hati target audience. Selain itu copywriter harus mengemas pesan sedemikian menarik sehingga target audience tertarik. Tugas pokok seorang copywriter adalah mengarang kalimatkalimat yang semenarik mungkin. Copywriter menciptakan tema atau copy dasar (copy-platform) dan menghidupkan argumentasi penjualan dengan kata-kata sedikit mungkin (Frank Jefkins, 1997). Ada beberapa orang kreatif yang melakukan konsentrasi pada pekerjaan-pekerjaan tertentu seperti copywriter, yang menghasilkan copyplatform atau tema iklan, skrip, serta mendesain slogan dan jingle (Renald khasali, 1992) berikut adalah penjabarannya: 1. Membuat skrip Copywriter menggunakan skrip (script) radio standar untuk menulis copy untuk selot waktu tertentu, kata-kata, dialog, lirik, efek suara, dan diskripsi. Format skrip biasanya berisi sumber audio yang ditulis di sisi kiri, dan konten yang dibaca penyia, dialog, dan diskripsi efek suara dan musik ditulis di sebelah kanan. (Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. 2011)

13 17 2. Membuat copy platform Iklan biasanya diproduksi secara terpisah oleh visualser, orang yang merancang iklan, dan copywriter orang yang menulis pesan serta menciptakan ide dan tema pokok iklan yang lebih dikenal dengan istilah copy platform. (Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. 2011) 3. Membuat jingle Bentuk musik utama yang sering dipakai adalah jingle, yakni iklan adalah bentuk lagu. Copywriter radio memahami hubungan timbal balik antara frasa yang menarik dan musik untuk menciptakan lagu pendek yang akan selalu diingat. Lagu dapat membantu konsumen untuk mengingat dan terlibat dalam pesan. (Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. 2011) 4. Membuat slogan Slogan merupakan frasa unik yang berfungsi sebagai moto untuk kampanye, brand. Slogan juga dapat dipakai sebagi tagline. Copywriter menggunakan sastra untuk memperkuat memorabilitas dari subheadline, slogan, dan tagline. (Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William Wells. 2011) Tugas seorang copywriter bukan hanya mengolah kata melainkan yang terpenting adalah berperan dalam membuat konsep dan

14 18 mengeluarkan ide. Sifat copywriter pun flexsible dan adaptif, mereka mampu menyesuaikan gaya bahasa yang hendak digunakan, tentu gaya bahasa untuk media cetak dan media elektronik berbeda (Agustrijanto, 2001). Seperti yang telah dijelaskan, gaya dan jenis kata dalam iklan di media cetak koran tentu tidak sama dengan teks iklan radio atau televisi. Kata-kata yang dipakai adalah kata-kata yang akrab dan dipergunakan sehari-hari oleh para pendengarnya. D. Sumber Kreatif Copywriting Kreatifitas merupakan dasar yang menjadi senjata utama dalam pembuatan copywriting. Kreatifitas memegang peranan penting bagi seorang copywriter dalam merangkai kata-kata. 1. Kreatifitas sebagai modal dasar Dalam copywriting yang paling penting adalah membentuk copy yang tampak menarik dan menjual ini merupakan sebuah kreatifitas. Orang-orang kreatif adalah para profesional yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan kreatif (Rhenald Kasali, 1992). Menurut Agustrijanto sifat-sifat yang membentuk karakteristik khusus orang-orang kreatif adalah sebagai berikut: a. Curious (ingin tahu) Dorongan untuk mencari tahu, rasa ingin tahunya besar. Seorang kreatif senantiasa mencari jalan keluar agar keingintahuannya tercapai (Agustrijanto, 2001: 56).

15 19 b. Agent of change or development (agen perusahaan) Orang kreatif selalu mampu untuk menciptakan suatu hal yang membuka mata konsumen. Idenya orisinil karena selau mengikuti setiap peristiwa yang berkembang dimasyarakat (Agustrijanto, 2001: 57). c. Open Mind (terbuka) Seorang yang kreatif selalu dapat beradaptasi terhadap lingkungan dan sangat peduli terhadap perkembangan yang terjadi di masyarakat (Agustrijanto, 2001: 57). d. Question and answer (bertanya dan menjawab) Yaitu bersikap tidak pernah diam, selalu mempinyai keinginan bertanya dan menjawab. Seorang kreatif tidak akan pernah puas dengan satu pertanyaan atau jawaban. Selalu dikembangkan sikap mencari alternatif dan solusi (Agustrijanto, 2001: 57). 2. Sumber Kreativitas Secara garis besar, sumber kreatif copywriting dapat dibedakan atas: a. Sumber faktual produk, yakni membuat copywriting berdasarkan data-data baku yang tidak akan berubah-ubah (Agustrijanto, 2001: 58). b. Sumber imajinatif image/ citra, yakni mengeksplorasi aspek emosional dan image yang melekat pada produk yang ditawarkan pada taget audience (Agustrijanto, 2001: 58).

16 20 E. Gaya dan Jenis Kata Gaya dan jenis kata dalam iklan di media cetak koran tertentu berbeda dengan teks radio. Karena koran mementingkan mata, sedangkan radio mementingkan telinga. Dalam menyusun copywriting digunakan alternatif gaya dan jenis kata, adapun alternatifnya, yaitu: a. Eksploratif Mengeksplorasi atau mengulas dengan tajam hakikat produk dan jasa dengan kata-kata yang akurat. Kata-kata yang digunakan menguras habis segala daya kemampuan yang terdapat secara fisik maupun psikis produk yang diiklankan. Eksplorasi kata-kata yang dimaksud menguatkan citra dan menunjukkan fakta-fakta sebenernya (Agustrijanto, 2001: 78). b. Naratif Berbentuk cerita (narasi), menguraikan produkyang diiklankan dalam suasana bercerit. Pilihan kata mengandung unsur imajinasi dan membuat konsumen dengan tetap mengedepankan fakta (Agustrijanto, 2001: 79). c. Argumentatif Pendapat yang isinya mempengaruhi konsumen secara jelas dan nyata. Bentuk tulisan argumentasi menggaris bawahi gagasan atau pikiran penulisannya dengan bertopang pada pendapat atau argumen yang logis dan obyektif berdasarkan pembuktian. Gaya dan jenis kata yang digunakan mengedepankan kelebihan produknya sendiri agar calon

17 21 konsumen terpengaruh dengan informasi yang disampaikan (Agustrijanto, 2001: 80). d. Retoris Mengungkapkan kebenaran sejujurnya, gaya dan jenis katanya sederhana namun kesan yang ditimbulkan harus mampu diiyakan setiap orang yang melihatnya (Agustrijanto, 2001: 81). e. Informatif Menginformasikan secara detail tentang produk yang ditawarkan. Sejumlah data yang menunjang disampaikan komunikatif dan menghindari new style meski hakekatnya memang informasi juga (Agustrijanto, 2001: 82). Copywriting harus mampu menciptakan aransemen kata yang menarik, menggabungkan berbagai gaya dan jenis kata, atau cukup menggunakan salah satu saja. Copywriting juga harus bisa mengoptimalkan makna dalam setiap kata. F. Naskah Iklan Televisi Televisi merupakan media audio visual yang canggih. Dengan dua elemen yaitu audio dan visual menjadikan televisi sebagai media promosi yang sangat mahal. Televisi sebagai alat komunikasi yang mempunyai keunggulan dalam menggabungkan gambar, suara dan gerak, merangsang indera, perhatian tinggi serta jangkauannnya tinggi (Kotler, 1997: 247), selalu menyisipkan programmya dengan iklan yang digunakan untuk menginformasikan produknya kepada target audience.

18 22 Pembuatan sebuah iklan untuk tv komersial pada dasarnya mirip dengan pembuatan sebuah film. Diperlukan sebuah naskah tertulis yang kemudian dituangkan dalam bentuk storyboard. Storyboard sendiri merupakan kerangka yang berupa gambar untuk menunjukkan adegan, dan ada tulisan atau copy yang menunjukkan dialog suatu suara yang harus terdengar pada saat gambar muncul. Berikut adalah proses pembuatan iklan televisi menurut Madjadikara, Agus. S (2004) : 1. Brainstorming Klien & Agency mengadakan pertemuan untuk brainstorming atau membahas hal-hal yang ingin dijual (selling point) dari product tersebut. Hal-hal yang dipelajari oleh agency sebelum membuat iklan antara lain: product knowledge, riset pasar. (Agus. S Madjadikara, 2004) 2. Storyline dan Storyboard Setelah agency mendapatkan keseluruhan informasi dari karakteristik produk, tahap selanjutnya team creative membuat storyline, yakni ide atau gagasan cerita dari iklan yang akan dibuat. Pada tahap ini biasanya memakan waktu yang cukup lama karena menyesuaikan antara keinginan klien dengan ide agency. (Agus. S Madjadikara, 2004)

19 23 3. Memilih Sutradara dan Production House Storyboard yang telah disetujui klien akhirnya akan dibuat dalam suatu iklan televisi. Hal pertama yang dilakukan agency adalah memilih sutradara yang sesuai dengan karakteristik iklan yang akan dibuat, atau specialist sutradara. (Agus. S Madjadikara, 2004) 4. Casting talent Setelah sutradara menyampaikan interpretasi storyboard dan disetujui maka selanjutnya sebelum ke proses pengambilan gambar (shooting) akan dilakukan pemilihan model (talent) oleh production house sesuai konsep. (Agus. S Madjadikara, 2004) 5. Shooting Dalam proses shooting ini tentunya dipantau oleh agency dan klien. Production House paling bertanggung jawab selama proses shooting sampai menjadi sebuah iklan televisi. Hal utama yang perlu menjadi catatan selama proses shooting kesesuaian antara frame di storyboard dengan pengambilan gambar. (Agus. S Madjadikara, 2004) 6. Editing dan off line Shooting selesai kemudian di edit atau dipilih gambar yang paling bagus. Kemudian proses Off Line yaitu, menyambungkan gambar yang terpilih sesuai frame yang ada

20 24 dalam storyboard dan masih tanpa suara. (Agus. S Madjadikara, 2004) 7. Take voice offer Gambar hasil off line yang disetujui bersama selanjutnya akan diisi oleh suara sesuai storyboard. Dilakukan di studio yang kedap suara, sehingga kualitas suara akan benar-benar terjaga. (Agus. S Madjadikara, 2004) 8. On line Proses memadukan gambar & suara (sinkronisasi). Kepingan CD hasil Take VO dipadukan dengan gambar hasil off line sehingga hasilnya menjadi iklan iklan yang sering kita lihat di televisi. (Agus. S Madjadikara, 2004) 9. Pembuatan Surat Tanda Lulus Sensor (STLS) Membuat ijin penayangan iklan tv di Badan Sensor. Biasanya cukup waktu 1 3 hari saja. (Agus. S Madjadikara, 2004) G. Pembagian Copywriting Berdasarkan Media Secara umum, terdapat dua media promosi cetak dan elektronik. Yang pertama memfokuskan pada ketajaman mata (visual), dan yang kedua menggabungkan kekuatan mata dan telinga. Jika telinga saja seperti radio disebut audio, kalau mata dan telinga seperti televisi dan audio visual. Kata-kata dalam copywriting harus lugas dan efisien di manapun media promonya. Copywriting harus mengarahkan pengetahuan calon

21 25 konsumen ke nilai guna layanan produk sehingga mereka mau menggunakan produk dan jasa dari iklan yang dipromosikan (Agustrijanto, 2001). Secara umum, media periklanan diantaranya sebagai berikut: 1. Above The Line Above the line media merupakan media yang memerlukan luar ruang, seperti media cetak surat kabar, radio, televisi dan lain-lain. Pemasangan iklan media cetak (koran, majalah, tabloid) termasuk sesuatu yang paling sering dicari para biro iklan karena tergolong praktis, cepat dengan harga terjangkau. Peranan jenis huruf, ukuran dan aspek layout desain antara visual dengan teks turut menentukan mata terhadap iklan yang disampaikan. Beberapa iklan dibuat dengan teks yang ringkas namun dengan visual yang berkesan kuat. Radio merupakan media auditif, karena radio memiliki karakteristik khusus, maka copywriting yang disiapkan harus yang memberikan kesan bahwa naskah tersebut memiliki ciri spontan. Naskah copywriting di radio bukan untuk dibaca bukan juga untuk dilihat, namun untuk didengarkan. Oleh karena itu teks yang disusun harus berhasil membangun imajinasi pendengar terhadap produk dan jasa yang ditawarkan hanya dengan mengandalkan kekuatan telinga. Televisi merupakan media audio visual yang canggih. Dengan dua elemen yaitu audio dan visual menjadikan televisi sebagai media promosi yang sangat mahal. Teknik penulisan naskah iklan televisi tidak jauh berbeda dengan penulisan dimedia audio. Hanya saja efek

22 26 visual turut dipertimbangkan agar copy yang dihasilkan tidak hanya untuk telinga, melainkan juga untuk mata. (Frank Jefkins, 1997). 2. Below The Line Sedangkan below the line, merupakan media promo yang tidak memerlukan media luar ruangan, seperti barang cetakan yaitu brosur, pamphlet, flier dan lain-lain. Pada kenyataannya dikenal pula sejumlah cara berpromosi, seperti penggunaan iklan luar ruang atau outdoor advertising berupa papan pengumuman besar dan menyolok, ditempatkan diluar rumah, dijalan-jalan utama, dan ditempat-tempat terbuka yang strategis. Copywriting yang digunakan untuk setiap usaha promo akan sangat bergantung pada spesifikasi audience yang dituju. Karena setiap kegiatan promo memiliki pangsa pasar tersendiri maka pemilihan kata dan kalimat harus singkat dan jelas. Copywriting memang dituntut media untuk menyesuaikan dengan media itu sendiri, dan sudah menjadi tugas penulis naskah untuk menyampaikan kebenaran makna setiap kata dan kalimat sesuai aturan baku dan membantu target audience mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan dengan perasaan nyaman dan puas dengan hasil yang nyata (Frank Jefkins, 1997). H. Daya Tarik Copywriter Menurut Agustrijanto dalam bukunya Copywriting Seni Mengasah Kreativitas dan Memahami Bahasa Iklan tahun 2001 mengatakan bahwa, Dalam kekuatan konsep kreatif tidak hanya dalam

23 27 strategi kreatif, tapi juga dalam penyajiannya, disinilah tugas seorang copywriter bagaimana cara menyampaikan konsep kreatif tersebut dengan kata-kata yang menarik calon konsumen. Akan tetapi disini bukan hanya pesan sampai pada khalayak saja, namun juga harus menjual, sehingga pesan copywriting ini tercipta. Cara kerja seorang copywriter adalah sebagai berikut: 1. Meneliti dan menganalisis obyek yang akan dikomunikasikan khususnya USP (Unique Selling Point), sehingga keunikan dari produk bisa teridentifikasi terlebih dahulu. 2. Pilih atau gunakan kata-kata yang mengajak tanpa berlebih-lebihan 3. Menganalisis terlebih dahulu materi pesan yang akan disampaikan dan merancang secara kreatif bagaimana menyampaikan pesan tersebut dengan tetap mempertimbangkan target audiencenya. 4. Menciptakan tagline yang kuat sehingga tidak hanya pesan yang sampai tetapi juga menjadi ciri dari produk tersebut yang akan selalu diingat audience. 5. Membuat kata-kata yang sederhana untuk dijadikan motto tapi harus memberikan solusi, sehingga tidak hanya memberikan kesadaran suatu merek tapi juga menyelesaikan masalah yang dihadapi konsumennya

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

PENULISAN PR EKSTERNAL

PENULISAN PR EKSTERNAL Modul ke: PENULISAN PR EKSTERNAL TEKNIK PENULISAN DISPLAY IKLAN DAN IKLAN PUBLIC RELATIONS Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.IKom Program Studi Public Relations Pengembangan Strategi kreatif 1. Pendekatan

Lebih terperinci

Dasar Copywriting 10/9/2012. Copy? Copywriting? Perluasan definisi copywriting. Creative Plan

Dasar Copywriting 10/9/2012. Copy? Copywriting? Perluasan definisi copywriting. Creative Plan Copy? Burton (1990:13) mengatakan bahwa arti kata copy bergantung pada siapa individu yang memberikan definisi. Sebagai kritik, copy dapat diartikan sebagai rangkaian kata-kata yang menyebabkan orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009).

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa baru untuk memenuhi kebutuhan konsumen (Puspitasari 2009). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal yang tak dapat dihindari, hal ini disebabkan oleh berkembangnya kegiatan ekonomi hampir diseluruh dunia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. LANDASAN TEORI. 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran. Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan 14 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh laba, meningkatkan volume penjualan dan menjaga kesinambungan

Lebih terperinci

Iklan Radio Aplikasi Pengembangan Media untuk Promosi Kesehatan

Iklan Radio Aplikasi Pengembangan Media untuk Promosi Kesehatan Iklan Radio Aplikasi Pengembangan Media untuk Promosi Kesehatan Kuspriyanto, S.Si., Apt. http://www.eurekaindonesia.org Pokja Humas & KIE KPAP Jawa Barat Sistematika Pembelajaran Pendahuluan Karakterisasi

Lebih terperinci

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita 201121007 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012 Judul : Iplementasi

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan

Iklan adalah suatu pesan komersial yang disampaikan lewat media kepada khalayak dengan tujuan memperoleh keuntungan PAV STORYBOARD Storyboard merupakan konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 13 MODUL Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Below The Line DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

MEMBUAT IKLAN TELEVISI

MEMBUAT IKLAN TELEVISI MEMBUAT IKLAN TELEVISI MUHAMAD HUSNI MUBAOK, S.PD., M.IKOM Dari berbagai Sumber Online TELEVISI DAN IKLAN TELEVISI MERUPAKAN MEDIA AUDIOVISUAL YANG CANGGIH. DENGAN MENGGUNAKAN DUA ELEMEN KEKUATAN SEKALIGUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Iklan adalah sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan komunikasi dari suatu organisasi atau perusahaan. Selain merupakan salah satu elemen dari

Lebih terperinci

Teknik Pengolahan Audio

Teknik Pengolahan Audio Teknik Pengolahan Audio Pengajar Yulyanto,S.Kom Alamat Email zoelazhard@gmail.com Disarikan Dari Berbagai Sumber, Terutama Dari Diktat Struktur Data Informatika ITB Karangan Dr. Inggriani Liem Halaman

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan a. Pengertian Periklanan Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL. hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat dalam kampanye sosial hidup sehat untuk mencegah penyakit cacingan pada anak, adalah mengkampanyekan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sehebat apapun teknologi, tanpa adanya suatu kreativitas, ibarat sayur tanpa garam. Begitu juga dengan produk, tanpa adanya suatu proses pengenalan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Definisi komunikasi menurut beberapa ahli : memahami dan mengerti (Rogers & O. Lawrence Kincaid).

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Definisi komunikasi menurut beberapa ahli : memahami dan mengerti (Rogers & O. Lawrence Kincaid). BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Komunikasi Definisi komunikasi menurut beberapa ahli : 1. Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang sedang membangun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full

BAB II LANDASAN TEORI. ukuran iklan (air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full BAB II LANDASAN TEORI A. Daya Tarik Iklan Iklan yang disiarkan melalui media televisi haruslah mampu untuk menarik penonton maupun target pasarnya. Selain konsep dan tema iklan yang menarik, sebuah iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mempertahankan konsumen dan memperluas pangsa pasar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan industri sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Akan tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan pembeliannya, seperti

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi. pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen.

PENDAHULUAN. Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi. pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Komunikasi pemasaran saat ini memegang peranan yang penting bagi pemasar untuk mengkomunikasikan produk dan jasanya kepada konsumen. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia periklanan saat ini semakin marak dengan ditandai bertambahnya jenis media periklanan. Keanekaragaman jenis media periklanan dimulai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga membuat pelaku bisnis berlomba-lomba dalam memasarkan produk mereka dengan harapan agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat pada era modern ini menuntut perusahaan untuk menjaga kelangsungan kegiatan ekonomi yang dijalankannya. Masing-masing perusahaan

Lebih terperinci

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I

Pen g a r u h P e r i k l a n a n ( A d v e r t i s i n g ) t e r h a d a p P r o s e s K e p u t u s a n P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I P e m b e l i a n K o n s u m e n 1 BAB I Pengaruh Periklanan terhadap Proses Keputusan Pembelian konsumen di Resto & Lounge Cannes, di Bandung 1. 1 Latar belakang Perkembangan usaha sektor jasa di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan kepada masyarakat luas melalui suatu media yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan selebriti pendukung (celebrity endorser) dilakukan oleh Arina (2007) dengan judul Pengaruh Selebriti Pendukung (celebrity

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Periklanan

Konsep-Konsep Periklanan Modul 11 Konsep-Konsep Periklanan Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang dunia periklanan. 1. Pendahuluan Kita telah berkenalan dengan semiotik sambil menerapkannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Promosi 2.1.1 Pengertian Promosi Promosi merupakan kegiatan terpenting, yang berperan aktif dalam memperkenalkan,memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerja Praktek Di era globalisasi saat ini, iklan memegang peranan penting untuk mempengaruhi seseorang dalam berbagai hal, khususnya pengaruh untuk membeli atau menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan yang pesat dalam perkembangan industri makanan sekarang ini, membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa

Bab 1 PENDAHULUAN. yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media massa Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari sekian banyak media yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir kehadirannya. Meskipun demikian, televisi dinilai sebagai media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bagian pemasaran sebagai bagian yang fungsional dari sebuah perusahaan memiliki peran yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, banyaknya informasi dan kemudahan untuk mengakses suatu informasi, membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN PROSES PERIKLANAN DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi tahap-tahap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang dilakukan untuk mengubah dan memotivasi tingkah laku atau ketertarikan masyarakat untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau

BAB I PENDAHULUAN. atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo 1 iklan atau periklanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita pasti akan menjumpai iklan. baik media cetak maupun media elektronik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. kita pasti akan menjumpai iklan. baik media cetak maupun media elektronik. Dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Iklan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia.kapanpun dan dimanapun kita selalu dihadapkan dengan dengan berbagai macam bentuk iklan. Mulai

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi era persaingan baik secara nasional maupun internasional yang semakin ketat, pihak pesaing akan selalu berusaha dengan sekuat tenaga untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga,

BAB I PENDAHULUAN. Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ada bermacam-macam bentuk promosi, seperti iklan, potongan harga, bahkan ada yang membagi-bagikan produknya gratis kepada para pengunjung. Iklan dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Periklanan Periklanan merupakan media promosi yang mempunyai daya jangkau yang luas dan iklan mampu untuk mempertahankan produk agar tetap dikenal konsumen. Pesan dalam iklan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya.

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. pastinya dapat mendatangkan keuntungan bagi produsennya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan teknologi dan pengetahuan mengakibatkan tumbuh subur dan berkembangnya berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Perancangan BAB II KAJIAN TEORI A. Perancangan Kata perancangan berasal dari kata benda rancang, yang kemudian mendapat awalan per dar akhiran an. Perancangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Penelitian saudara Ashari (2011) yang berjudul Pengaruh Desain Kemasan Produk dan Daya Tarik Iklan Terhadap Brand Awareness dan Dampaknya Pada Minat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house

BAB I PENDAHULUAN. Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemunculan usaha rumah produksi atau biasa disebut dengan production house perlahan banyak yang berdiri seiring dengan kemunculan stasiun-stasiun televisi swasta sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Komunikasi Pemasaran Komunikasi Pemasaran adalah salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi dan atau mengingatkan pasar sasaran atas

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat

BAB 4 KONSEP DESAIN Komponen Iklan Layanan Masyarakat 12 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori dan Penerapan 4.1.1 Komponen Iklan Layanan Masyarakat Menurut Rakhmat Supriyono dalam buku Desain Komunikasi Visual Teori dan Aplikasi, ada 4 hal yang perlu dibahas

Lebih terperinci

Elemen pesan dalam Iklan dalam Strategi Kreatif. Oleh: Pulung siswantara

Elemen pesan dalam Iklan dalam Strategi Kreatif. Oleh: Pulung siswantara Elemen pesan dalam Iklan dalam Strategi Kreatif Oleh: Pulung siswantara 1 2 3 4 5 Elemen Iklan dalam Strategi Kreatif Elemen sebuah iklan dalam strategi kreatif seringkali disebut AIDCA yaitu : Attention

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bentuk dari bahasa tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam dua jenis yaitu bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hal yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia dalam melakukan komunikasi untuk mendukung proses interaksi. Secara umum bentuk dari bahasa tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan. Sebuah perusahaan yang dapat bertahan dalam kompetisi seperti ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai

BAB I PENDAHULUAN. atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Periklanan merupakan semua bentuk penyajian dan promosi nonpersonal atas ide, barang atau jasa yang dilakukan oleh perusahaan melalui berbagai media. Bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan barang/ jasa yang yang ditawarkan kepada konsumen.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan unik karena sikap dan pemilihan terhadap objek setiap orang berbeda. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa erat hubungannya dengan kemampuan berpikir. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin jelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran

ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran Modul ke: ACCOUNT MANAGEMENT Proses Produksi Iklan pada Media Tradisional dan Media Baru SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga dapat

Lebih terperinci

Dalam persaingan tersebut ada beberapa perusahaan yang tidak dapat bertahan (survive), karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan pesaing

Dalam persaingan tersebut ada beberapa perusahaan yang tidak dapat bertahan (survive), karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan pesaing BAB 1 PENDAH LILIAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini telah mempunyai dampak terhadap pesatnya perubahan kemajuan teknologi. Persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB V KESIMPULAN & SARAN BAB V KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan Dari survey yang kami lakukan dapat disimpukan bahwa pembeli (pihak yang menentukan pemilihan suatu merek) keramik, umumnya memiliki kualifikasi: - Mayoritas pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Merek paling mudah dikenali dari identitas fisiknya yang berbentuk visual seperti nama merek, by line (uraian merek), tag line (slogan), penyajian grafis merek

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Kreatif Fundamental-

Mata Kuliah - Kreatif Fundamental- Mata Kuliah - Kreatif Fundamental- Modul ke: Proses Kreativitas, Manajemen dan Strategi Kreatif Periklanan Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan 1. Pengertian Periklanan Menurut Kasali dalam bukunya Manajemen Periklanan (Konsep dan Aplikasinya di Indonesia), iklan adalah bagian dari bauran promosi dan bauran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan

BAB I PENDAHULUAN. bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat akan iklan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap hari kita dijejali oleh ratusan iklan di televisi, radio, surat kabar, majalah atau media lainnya. Ada iklan yang menarik, kurang menarik, atau bahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri periklanan saat ini menunjukan perubahan yang pasti dari yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri periklanan saat ini menunjukan perubahan yang pasti dari yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan dan Manajemen Periklanan 1. Pengertian Periklanan Industri periklanan saat ini menunjukan perubahan yang pasti dari yang hanya menempatkan iklan berbayar di media

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini industri otomotif Indonesia sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan dan mengadakan perubahan perubahan yang sangat cepat, sehingga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi komunikasi memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap perkembangan dunia kreatif termasuk advertising

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini banyak perusahaan yang menggunakan iklan di berbagai media, baik media cetak maupun media elektronik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yakni mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yakni mulai dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemasaran sesungguhnya meliputi semua tahapan, yakni mulai dari penciptaan produk hingga ke pelayanan purna jual setelah transaksi penjualan itu sendiri

Lebih terperinci

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016) BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN III.1 Strategi Perancangan Untuk memberikan pemahaman K3 kepada pekerja tentang pentingnya pemakaian alat pelindung diri maka dibutuhkan suatu komunikasi

Lebih terperinci

GAMBARAN KECENDERUNGAN ANATOMI DAN GAYA BAHASA IKLAN PROMO TOKO ELEKTRONIK

GAMBARAN KECENDERUNGAN ANATOMI DAN GAYA BAHASA IKLAN PROMO TOKO ELEKTRONIK GAMBARAN KECENDERUNGAN ANATOMI DAN GAYA BAHASA IKLAN PROMO TOKO ELEKTRONIK PADA MEDIA CETAK SELAMA BULAN RAMADHAN 1 SYAWAL 1434H (Analisis Deskriptif Kecenderungan Iklan Promosi Toko Elektronik di Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan produk semakin ramai, selain banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang yang sama menjadikan persaingan menjadi ketat, setiap perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai

BAB I PENDAHULUAN. media massa maupun elektronik. Media- media tersebut yang sering dijumpai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan salah satu alat komunikasi yang berperan untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui sebuah media. Tanpa disadari hampir setiap hari kita menjumpai

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat

BAB I PENDAHULUAN. massa terutama televisi, telah menjadi media penyebaran nilai-nilai dan sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Televisi telah menjadi begitu lazim sehingga hampir tidak pernah memperhatikan apa itu televisi dan apa pengaruhnya. Televisi telah menciptakan sebentuk kemelekan huruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan sektor jasa pendidikan tinggi dalam memperebutkan calon mahasiswa semakin ketat. hal tersebut ditandai dengan munculnya perguruan tinggi baik negeri maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1. Periklanan Iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat tertarik untuk menyetujui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

BAB I PENDAHULUAN. mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand awareness adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai salah satu media penyalur informasi yang memiliki peranan besar dalam menyebarkan informasi dan memberikan hiburan ke semua lapisan masyarakat telah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Setiap manusia memiliki keinginan serta kebutuhan yang berbedabeda. Keinginan dan kebutuhan itu pun akan terus bertambah baik

Lebih terperinci