JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN"

Transkripsi

1 JST Kesehatan Januari 2014, Vol.4 No.1 : ISSN HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN PELAKSANAAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF R.D KANDOU MANADO The Relation s of Management Functions of The Head s Nurse Toward Overcome Action and Infection Control at Public Hospital of Prof R.D Kandou Manado Greiska Rotti¹, Elly Sjattar², Budu² ¹ Bagian Keperawatan, RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado ²Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin ;rottigreiska@yahoo.com ABSTRAK Kepala ruang merupakan jabatan yang cukup penting dan strategis, karena secara manajerial kemampuan kepala ruang ikut mementukan keberhasilan pelayanan keperawatan termasuk di dalamnya di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi, menganalisis hubungan manajemen keperawatan dengan PPI mencuci tangan, penggunaan Alat pelindung diri, pengelolaan limbah dan praktek menyuntik yang aman. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel 60 orang perawat pelaksana di ruang rawat inap A, C, E, dan THT& Kulit Kelamin ditentukan secara seimbang. Pengumpulan data melalui kuesioner dan observasi. Data dianalisis melalui uji Chi-Sguare, Fisher s Exact Test. Hasil analisis bivariat fungsi managemen dengan ( p= 0.043), fungsi pengarahan( p=1,000), fungsi pengendalian( p= 1,000), mencuci tangan( p= 0,503), APD =( 0,631), pengelolaan limbah p =( 0,631), praktek menyuntik yang aman p =( 1,000). Kesimpulan : ada hubungan fungsi managemen dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi, tidak ada hubungan fungsi pengarahan, tidak ada hubungan fungsi pengendalian, tidak ada hubungan penerapan mencuci tangan, tidak ada hubungan APD, tidak ada hubungan pengelolaan limbah, tidak ada hubungan praktek menyuntik yang aman. Saran melakukan penyegaran tentang pencegahan dan pengendalian infeksi baik untuk perawat pelaksana dan kepala ruangan. Kata kunci: Fungsi managemen, PPI () ABSTRACT Head of room is an important guidance and strategic, because the ability of head of room are also enroll the success of nursing service include overcoming and infection control in the hospital. This research goals to analyze the relation of management function of head of room by overcome action and infection control, to analyze he correlation of nursing management by PPI, the use of self protection equipment, garbage do and secure injection practice. This research used cross sectional closeness. Sample of 60 nurses in nursing room, A, C, E, ears, nose and throat (THT), skin and sex was surely balanced. The data was collected through questionnaire and observation. The data was analyzed through Chi-sguare test, fisher s exact test. The result of bivariat analysis of management function of head of room towards infection overcome and control p=(0,043), directive function p=(1,000), control function p=(1,000), hand washed p=(0,503), APD (self protection equipment) p=(1,000).conclusion: there were correlation between management function with overcome action and infection control, there were no correlation in directive function, there were no correlation in 69

2 Greiska Rotti ISSN control function, there were no correlation in hand wash action, there were no correlation in APD, there were no correlation in garbage do, there were no correlation in secure injection practice. Advice: to do refreshment of overcome and infection control by nurse in action and head of room. Keywords: Management function, PPI (ignoring infection control) PENDAHULUAN Kepala ruangan sebagai pimpinan pelayanan di ruang rawat inap bertanggung-jawab merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan perawat serta tenaga penunjang lainnya dalam memberikan pelayanan keperawatan (La Monica, 1998). Perencanaan memegang peranan penting dalam proses manajemen. Karena semua fungsi lain sangat tergantung pada fungsi perencanaan. Dalam kegiatan perencanaan seorang manajer adalah mengenal masalah, merencanakan tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai. Pada tahap pengorganisasian manajer berusaha agar semua unsur dapat bekerjasama secara efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di tahap ini pekerjaan ditetapkan, dibagi dan dikoordinasikan. Pengarahan merupakan fungsi yang amat penting dalam manajemen. Karena pada tahap pelaksanaan seorang manajer langsung berhubungan dengan orang-orang yang melakukan pekerjaan, sehingga dibutuhkan kemampuan dalam berkomunikasi, memotivasi dan kedisiplinan. Pengawasan merupakan komponen terakhir dari proses manajemen. Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pengawasan. Pada tahap pengawasan seorang manajer menilai standar pelaksanaan, mengukur hasil pelaksanaan, dan tindakan koreksi terhadap hasil pelaksanaan berdasarkan standar yang telah ditetapkan. Diantara tingkatan manajer keperawatan yang ada, kepala ruang adalah manajer operasional yang merupakan pimpinan yang secara langsung mengelola seluruh sumber daya di unit perawatan untuk dapat menghasilkan pelayanan yang bermutu. Kepala ruang merupakan jabatan yang cukup penting dan strategis, karena secara manajerial kemampuan kepala ruang ikut menentukan keberhasilan pelayanan keperawatan termasuk di dalamnya pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit ( Soejitno,2002). Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan medis yang memberikan pelayanan untuk jenis semua penyakit termasuk penyakit infeksi. Dengan demikian, rumah sakit yang memiliki tenaga professional dan fasilitas medis yang lengkap diharapkan mampu mendiagnosis, mengobati, serta merawat penderita-penderita penyakit infeksi (Darmadi, 2008). Saat ini angka kejadian infeksi nosokomial telah menjadi salah satu tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit, infeksi nosokomial merupakan infeksi yang terjadi dirumah sakit dan menyerang penderita-penderita yang sedang dalam asuhan keperawatan. Infeksi nosokomial merupakan salah satu penyebab utama dan meningkatnya angka morbilitas dan mortalitas yang dapat menghambat proses penyembuhan sehingga mengakibatkan masalah baru dalam bidang kesehatan, antara lain meningkatnya hari rawat dan biaya perawatan serta pengobatan pasien dirumah sakit (WHO,2005). Faktor faktor yang memberikan kontribusi terjadinya infeksi nosokomial antara lain, petugas yang berhubungan langsung dengan penderita, perawatan medis serta material medis yang digunakan untuk penderita, baik sebagai bagian dari upaya pemenuhan kebutuhan dasar, makanan dan minuman yang disajikan bagi penderita untuk memenuhi kebutuhan dasar sebagai upaya untuk pemulihan, ruangan atau bangsal tempat 70

3 Fungsi managemen, PPI () ISSN penderita dirawat, penderita lain yang secara bersamaan memperoleh asuhan keperawatan, keluarga sebagai penunggu ataupun pengunjung (Darmadi, 2008). Saat ini angka kejadian infeksi nasokomial telah dijadikan salah satu tolak ukur mutu pelayanan rumah sakit. Izin operasional sebuah rumah sakit bisa dicabut karena tingginya infeksi nasokomial. Hampir dipastikan semua rumah sakit besar di Indonesia telah membentuk dan memiliki panitia medic pengendalian infeksi nasokomial. Infeksi nasokomial tidak hanya merugikan penderita, tetapi juga merugikan pihak rumah sakit serta perusahaan atau pemerintah dimana penderita bekerja. (Darmadi,2008) Informasi tentang angka kejadian infeksi nosokomial di BLU RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado bulan Juli Desember 2012, infeksi daerah luka operasi sebanyak 3,4 %, ISK sebanyak 2,7%, infeksi aliran darah primer sebanyak 6,4%, infeksi dekubitus sebanyak 0,7%,. Dengan demikian, hal tersebut merupakan suatu masalah yang perlu diatasi, dan salah satu cara dengan memahami fungsi manajemen kepala ruangan dalam melaksanakan fungsinya yang berhubungan dengan pencegahan infeksi nosokomial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fungsi managemen kepala ruangan dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang rawat inap RSUP Prof R.D Kandou Manado. BAHAN DAN METODE Lokasi penelitian Penelitian ini dilaksanakan di ruang rawat inap RSUP Prof R.D Kandou Manado. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September dan oktober Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel Populasi dari penelitian ini adalah semua perawat pelaksana yang bertugas diruang rawat Inap Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D Kandou Manado sebanyak 241 perawat, Sampel penelitian ini adalah perawat pelaksana yang bekerja di Ruang Rawat Inap Badan Layanan Umum Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D Kandou Manado sebanyak 60 orang, yang dipilih secara Propotionate stratified random sampling yang memenuhi kriteria inklusi yang ditentukan seimbang sesuai wilayah dan dengan banyaknya subjek bersedia menjadi responden, pendidikan minimal D III keperawatan bekerja minimal 1 tahun, bertugas di ruang rawat inap, bersedia mengikuti penelitian ini dengan menandatangani informed consent yang telah dikeluarkan oleh Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menilai fungsi managemen kepala ruangan dalam pelaksanaan dan pencegahan infeksi, dan menggunakan lembar obsevasi untuk menilai pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi (Mencuci tangan, Alat pelindung diri, Pengelolaan limbah, dan praktek menyuntik yang aman) Analisis Data Data fungsi manajerial kepala ruang yaitu fungsi pengarahan, fungsi pengendalian,, dan f serta pelaksanaan dan pengendalian infeksi diolah menggunakan SPSS for windows 17.0, untuk menilai hubungan fungsi manajerial kepala ruangan dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi digunakan uji chi square. HASIL Karakteristik Sampel Karakteristik responden menunjukkan umur yang paling dominan adalah > 30 tahun sebanyak 43 orang (71,7 %). Dan distribusi responden menurut masa 71

4 Greiska Rotti ISSN kerja yang paling dominan adalah masa kerja < 10 tahun sebanyak 34 orang (56,7 %), dan distribusi responden menurut tingkat pendidikan yang paling dominan pendidikan D.III 33 orang (55%), dan distribusi responden menurut jenis kelamin wanita sebanyak 51 orang (85%) dan berdasarkan status perkawinan dominan menikah 45 orang (75%) Fungsi Manajemen Tabel 1 Fungsi managemen kepala ruangan yang baik dalam melaksanakan baik sebanyak 31 orang (51,7 %), dan fungsi managemen baik dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi kurang 1 orang (1,7%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi managemen kepala baik 22 orang (36,7%), dan yang kurang 6 orang (10%). Hasil uji statistic menggunakan Fisher s Exact Test diperoleh nilai p (0,043) < α (0,05), dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara Fungsi managemen. Fungsi Pengarahan Menunjukkan fungsi pengarahan baik dan pengendalian infeksi sebanyak 48 orang (80%), dan yang kurang 6 orang (10%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi pengarahan kurang baik dalam 5 orang (8,3%), dan yang kurang baik 7 orang (11,7). Hasil uji statistic Chi Sguare test diperoleh nilai p (1.000) > α (0,05), dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara fungsi manajemen Kepala ruangan dengan pelaksanaan. Fungsi Pengendalian Menunjukkan fungsi pengendalian baik dan pengendalian infeksi baik sebanyak 47 orang (78,3%) dan yang kurang 6 orang (10%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi pengendalian kepala baik 6 orang (10%) dan yang kurang 7 orang (11,7%)Hasil uji statistic menggunakan Fisher s Exact Test diperoleh nilai p (0,043) < α (0,05), dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara Fungsi managemen. Fungsi manajemen Penerapan mencuci tangan. Tabel 2 Menunjukkan fungsi managemen baik dan melaksanakan mencuci tangan baik sebanyak 47 orang (78,3%), dan yang kurang 5 orang(8,3%)sedangkan responden yang mengatakan fungsi managemen kepala dalam penerapan mencuci tangan baik 6 orang (10%) dan yang kurang sebanyak 7 orang (11,7%). Hasil uji statistic menggunakan Chi Sguare Test diperoleh nilai p (1.000) > α (0,05), dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara Fungsi pengendalian. 72

5 Fungsi managemen, PPI () ISSN Tabel 1. Hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang rawat inap RSUP Prof R.D Kandou Manado Fungsi Pelaksanaan pencegahan dan Manajemen pengendalian infeksi Total Baik Kurang N % n % n % Baik kurang Total p Tabel 3. Hubungan fungsi manajemen dengan pengunaan alat pelindung diri (APD) Fungsi Manajemen Pengunaan alat pelindung diri (APD) Total Kepala Ruangan Baik Kurang N % N % N % Baik Kurang Jumlah Tabel 4. P Hubungan fungsi manajemen kepala ruangan dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi dengan penerapan praktek menyuntik yang aman di ruang rawat inap RSUP Prof R.D Kandou Manado Fungsi Penerapan praktek menyuntik Manajemen Yang aman Total Kepala Baik Kurang Ruangan N % N % n % Baik Kurang Jumlah P Fungsi managemen penggunaan alat pelindung diri (APD) Tabel 3 Menunjukkan bahwa fungsi Manajemen Kepala ruangan baik dan pengendalian infeksi dalam penerapan penggunaan alat pelindung diri sebanyak 43 orang( 71.7%), dan yang kurang 9 orang (15%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi managemen kepala dalam penerapan penggunaan alat pelindung diri dengan baik 6 orang (10 %) dan yang kurang sebanyak 11 orang (18.3 %). Hasil uji statistic menggunakan Fisher s Exact Test di dapatkan nilai p = > α 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan penggunaan alat pelindung diri. Fungsi Manajemen pengelolaan limbah Menunjukkan bahwa fungsi Manajemen Kepala ruangan baik dan pengendalian infeksi dalam penerapan pengelolaan limbah sebanyak 42 orang( 70%), dan yang kurang 10 orang (15%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi managemen kepala ruangan kurang baik dan melaksanakan 73

6 Greiska Rotti ISSN dalam penerapan pengelolaan limbah dengan baik 7 orang (11.7 %) dan yang kurang sebanyak 1 orang (3.3 %). Hasil uji statistik dengan menggunakan Fisher Exac test didapatkan hasil p = 0,631 > α 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen dengan pelaksanaan pengelolaan limbah. Fungsi manajemen dengan praktek menyuntik yang aman Tabel 4 Menunjukkan bahwa fungsi Manajemen Kepala ruangan baik dan pengendalian infeksi dalam penerapan praktek menyuntik yang aman 42 orang ( 70.3%), dan yang kurang 10 orang (16.7%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi managemen kepala dalam penerapan praktek menyuntik yang aman dengan baik 7 orang (11.7 %) dan yang kurang sebanyak 1 orang (1.7 %). Hasil uji statistik menggunakan Fisher s Exact Test di dapatkan hasil p = > α 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antar fungsi managemen kepala ruangan dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi praktek menyuntik yang aman. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil yang di dapatkan untuk fungsi pengarahan kepala ruangan sebagian besar menyatakan kepala ruangan sudah menjalankan fungsi pengarahan dengan baik dengan presentase 80 %. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji statistic chi sguare diperoleh nilai p (1.000) > α (0,05), dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara fungsi manajemen Kepala ruangan dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi Pengarahan merupakan hal yang sangat penting dalam organisasi sebab dalam menjalankan fungsi ini menurut Siswanto (2012) bertujuan untuk 1) menjamin kontinuitas perencanaan, 2) membudayakan prosedur standar.3 ) Menghindari kemangkiran yang tak berarti, 4) membina disiplin kerja dan 5) membina motivasi yang terarah. Fungsi pengarahan adalah membuat perawat atau staf melakukan apa yang di inginkan dan harus mereka dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian lebih banyak perawat yang mempersepsikan kepala ruangan telah melaksanakan fungsi pengendalian dengan baik. Di bandingkan dengan perawat yang mempersepsikan fungsi pengendalian kurang baik dalam melaksanakan upaya. berdasarkan hasil uji statistic menggunakan uji chi sguare diperoleh nilai p (1.000) > α (0,05), dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara Fungsi Manajemen. Fungsi pengendalian yang dilakukan dengan baik oleh kepala ruangan akan dapat memberikan kepastian bahwa staf perawat di bawah kepemimpinannya telah menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan pedoman yang ada. Sedangkan menurut [endapat Notoatmojo (2003) yang menyatakan bahwa pengendalian yang dikerjakan dengan baik dapat menjamin semua tujuan dari individu atau kelompok konsisten dengan tujuan organisasi. Urwick dalam Swanburg (1993) menyatakan bahwa fungsi pengendalian yang dijalankan dengan baik akan menjamin segala sesuatu sesuai instruksi yang diberikan serta prinsipprinsip yang telah diberlakukan. Dari hasil penelitian dengan menggunakan uji statistic Chi Sguare Test diperoleh nilai p (1.000) > α (0,05), dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara Fungsi pengendalian Kepala Ruangan dengan pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi. Menurut asumsi 74

7 Fungsi managemen, PPI () ISSN peneliti fungsi pengendalian kepala ruangan perlu terus dilaksanakan dan ditingkatkan agar dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi perawat pelaksana dalam menjalankan. Fungsi pengendalian yang dilakukan dengan baik oleh kepala ruangan akan dapat memberikan kepastian bahwa perawat pelaksana di bawah kepemimpinannya telah menerapkan. Berdasarkan hasil penelitian fungsi managemen kepala ruangan baik dalam pengendalian infeksi sebanyak 31 orang( 51.7%), dan yang kurang 1 orang (1,7%), sedangkan responden yang mengatakan fungsi managemen kepala ruangan kurang baik dan melaksanakan dengan baik 22 orang (36.7 %) dan yang kurang sebanyak 6 orang (10.0 %).Hasil uji statistic menggunakan Fisher s Exact Test diperoleh nilai p (0,043) < α (0,05), dapat disimpulkan ada hubungan yang bermakna antara Fungsi managemen. Data yang penulis dapatkan dari kejadian infeksi dari tim pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) RSUP Prof R.D Kandou Manado dari bulan januari sampai dengan juni 2013 untuk kejadian infeksi masing-masing ruangan adalah Irina E untuk( plebitis 0,68 %, pemasangan cateter 0,65 %), Irina A (Plebitis 4,1 %, cateter 1,8 % dan decubitus 0,8 %), Irina C( plebitis 1,9 %, cateter 0,6 %, dan decubitus 0,3 %), dan Ruang THT& Kulke(l plebitis 1,3%, cateter 0,6 %, dan decubitus 0,3 %). Kepala ruangan sebagai atasan langsung dari perawat pelaksana di harapkan dapat melaksanakan fungsi manajerial sehingga memungkinkan menciptakan kondisi lingkungan kerja yang mendukung perawat untuk dapat menerapkan pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang rawat inap. Dan keberhasilan kepala ruangan sangat bergantung pada bagaimana kemampuannya dalam mempengaruhi stafnya dalam pengelolaan kebutuhan keperawatan di suatu ruang rawat (Sitorus, 2011). Mencuci tangan dengan benar merupakan cara terbaik untuk menghilangkan sebagian besar infeksi Methicillin-resistant-staphylococcus Aureus (MRSA) yang ada di kulit tangan (Zwillich, 2007). Mencuci tangan sesuai dengan waktu yang dianjurkan juga menjadi keharusan, dengan demikian mencuci tangan harus sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan. Dari sudut pandang pencegahan dan pengendalian infeksi, praktek membersihkan tangan adalah untuk mencegah infeksi yang ditularkan melalui tangan. Tujuan kebersihan tangan adalah untuk meghilangkan semua kotoran serta menghambat atau membunuh mikroorganisme pada kulit.(depkes, 2011). Cuci tangan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap pencegahan terjadinya infeksi nosokomial di rumah sakit. Dan perawat memang mempunyai andil yang besar karena berinteraksi dengan pasien selama 24 jam, dan adalah sangat berdampak jika ada perawat yang enggan melakukan tindakan mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi atau melakukan tindakan keperawatan kepada pasien. Alat pelindung diri (APD), telah digunakan selam bertahun-tahun untuk melindungi pasien dari mikroorganisme yang ada pada petugas kesehatan. Namun dengan munculnya AIDS dan hepatitis C, serta meningkatnya kembali tuberculosis di banyak Negara, pemakaian APD menjadi sangat penting untuk melindungi petugas, apalagi dengan adanya Flu burung, pemakaian APD yang tepat dan benar menjadi semakin penting.(depkes, 2011) Dan kepala ruangan sebagai manajer tingkat pertama harus mengetahui tidak hanya kegunaan dan keterbatasan dari kegunaan dan keterbatasan APD tertentu, tetapi juga APD sesungguhnya dalam mencegah 75

8 Greiska Rotti ISSN penyakit infeksi sehingga dapat digunakan secara efektif dan efisien. Dari hasil penelitian menggunakan uji fisher s Exact Test di dapatkan nilai p = > α 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan antara fungsi manajemen kepala ruangan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi dengan penggunaan alat pelindung diri. Tujuan pengelolaan limbah menurut Depkes (2011) adalah 1) melindungi petugas pembuangan limbah dari perlukaan, 2) melindungi penyebaran infeksi terhadap para petugas kesehatan,3) mencegah penularan infeksi pada masyarakat sekitarnya, 4) membuang bahan-bahan berbahaya ( bahan toksik dan radioaktif) dengan aman. Standar operasional prosedur (SOP) merupakan suatu pedoman standar/ pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. Standar operasional prosedur merupakan tata cara atau tahapan yang di bakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (Perry et al, 2005). Tindakan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dimaksudkan untuk tujuan perawatan atau penyembuhan pasien, bila dilakukan tidak sesuai dengan prosedur berpotensi untuk menularkan penyakit infeksi, baik bagi pasien atau bahkan pada petugas kesehatan itu sendiri. Perawat merupakan petugas kesehatan yang memiliki risiko lebih tinggi terhadap bahaya keselamatan di banding dengan petugas kesehatan yang lainnya (Foley, 2004). Karena perawat bekerja di dalam lingkungan pelayanan kesehatan yang kompleks (Elbrigth, 2004 dalam Myers et al, 2010), pelayanan cepat dengan menggunakan teknologi yang tinggi. Begitu juga dengan praktek menyuntik saat ini memang ada tersedia untuk keamanan perawat maupun pasien yang dirawat. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil dari penelitian ini tidak ada hubungan antara fungsi Managemen (fungsi pengarahan) dengan pelaksanaan di ruang rawat inap RSUP Prof R.D Kandou Manado( p=1.000), hasil analisa menunjukkan responden yang maupun tidak baik. Tidak ada hubungan antara fungsi pengendalian kepala ruang dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi (p=1.000). ), hasil analisa menunjukkan responden yang maupun tidak baik. Ada hubungan antara fungsi managemen dengan pelaksanaan (P=0.043) hasil analisa responden yang pengendalian infeksi fungsi managemen baik berhubungan dengan semakin kurang pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi yang kurang, sedangkan dengan fungsi managemen kurang semakin memungkinkan lebih banyak pelaksanaan pencegahan dan pengendalian infeksi yang kurang. Tidak ada hubungan antara fungsi managemen kepala ruang dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi mencuci tangan (p=0.503). ), hasil analisa menunjukkan responden yang melaksanakan dengan baik maupun tidak baik, tidak terkait dengan fungsi pengarahan kepala ruang baik maupun tidak baik.tidak ada hubungan antara fungsi managemen kepala ruang dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi penggunaan alat pelindung diri (p=0.631). ), hasil analisa menunjukkan responden yang 76

9 Fungsi managemen, PPI () ISSN maupun tidak baik. Tidak ada hubungan antara fungsi managemen kepala ruang dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi pengelolaan limbah (p=0.631). ), hasil analisa menunjukkan responden yang maupun tidak baik. Tidak ada hubungan antara fungsi managemen kepala ruang dengan pelaksanaan dan pengendalian infeksi mencuci tangan (p=1.000). ), hasil analisa menunjukkan responden yang maupun tidak baik. Pihak pengelola rumah sakit perlu melakukan penyegaran kembali tentang pencegahan dan pengendalian infeksi untuk layanan keperawatan yang berkualitas dan bermutu. Managemen rumah sakit mengerakkan seluruh kepala ruangan untuk lebih meningkatkan upaya untuk peningkatan mutu pelayanan rumah sakit sebagai salah satu indicator dalam patient safety. DAFTAR PUSTAKA Darmadi (2008) infeksi nosokomial problematika dan pengendaliannya, Jakarta salemba Medika. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(2011).pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya, Jakarta. Cetakan ketiga. Dewi, Sri Candra. (2011). Hubungan Fungsi Manajemen Kepala Ruang dan Karakteristik Perawat dengan Penerapan keselamatan dan Pasien dan Perawat di IRNA I RSUP DR.SARDJITO,Yogyakarta,Tesis digital/ sari.dewi.pdf. di unduh tanggal 2 september Dian Pancaningrum, (2011), factor-faktor yang mempengaruhi kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap dalam pencegahan infeksi nosokomial di RS Haji Jakarta tahun Depok : Program Magister Keperawatan Universitas Indonesia. Foley, M. (2004). Caring for those who care : A attribute to nurses and their safety. Online journal of issues in nursing. Vol 9 no 3. La Monica, L.E, (1998), Kepemimpinan dan manajemen Keperawatan : pendekatan berdasarkan pengalaman, Jakarta, EGC. Myers, S., et all, (2010). Safety concerns of hospital based new to practice registered nurses and their preceptors. The Journal of continuing education in nursing, 41 (4). Potter & Perry (2005), Fundamental of nursing : Konsep, proses dan praktik. Jakarta : EGC Sitorus R. (2011). Manajemen Keperawatan :Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat, Jakarta, CV.Sagung Seto. Soejitno, S. Alkatiri, A, Ibrahim, E.(2002) Reformasi perumasakitan Indonesia. Jakarta : PT Grasindo. Swanburg, C.R (2000). Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat klinis. Jakarta : EGC. Siswanto.(2012) Pengantar Manajemen, Jakarta.Bumi Aksara. 77

HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT HUBUNGAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT RELATED MANAGEMENT FUNCTIONS OF THE HEAD S NURSE PERFORMANCE IN GENERAL SERVICES AGENCY Semuel S. Kumajas¹,

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan

Lebih terperinci

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: ) JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN

Lebih terperinci

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK

Alfi Ari Fakhrur Rizal 1 ; Shofa Chasani 2 ; Bambang Edi Warsito 3 ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN FUNGSI MANAJEMEN KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT PELAKSANA DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD KOTA SEMARANG Relationship Management Function Of The

Lebih terperinci

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTISEPTIC HAND RUB PADA PENUNGGU PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL DAHLIA KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BREBES Dea Afra Firdausy *),

Lebih terperinci

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain

FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU. Zulkarnain FUNGSI MANAJERIAL TERHADAP PELAKSANAAN MANAJEMEN ASKEP DI RSUD DR. M. YUNUS BENGKULU Zulkarnain STIKES Bhakti Husada Bengkulu Jl. Kinibalu 8 Kebun Tebeng Telp (0736) 23422 Email : stikesbh03@gmail.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA

HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Peran Kepala Ruang Terhadap Motivasi Kerja 1 HUBUNGAN PERAN KEPALA RUANG TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DI RS. A JAKARTA Chanifah 1, Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati, SKp, MARS 2 1 Mahasiswi Fakultas Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SRI WULANDARI 201210201141 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kebijakan manajerial, kebijakan teknis serta pengembangan standar dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu misi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009 adalah upaya peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan melalui pengembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Kriteria pasien dikatakan mengalami infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Kriteria pasien dikatakan mengalami infeksi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik (Potter & Perry,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) issue penting yang terkait dengan keselamatan (safety) rumah sakit,

Lebih terperinci

nosokomial karena penyakit infeksi. Di banyak negara berkembang, resiko perlukaan karena jarum suntik dan paparan terhadap darah dan duh tubuh jauh

nosokomial karena penyakit infeksi. Di banyak negara berkembang, resiko perlukaan karena jarum suntik dan paparan terhadap darah dan duh tubuh jauh BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai penyakit diantaranya adalah penyakit infeksi, dari mulai yang ringan sampai yang terberat. Masyarakat yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013 HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PEMBIMBING KLINIK DALAM PENERAPAN NILAI-NILAI PROFESIONALISME MAHASISWA TAHUN 2013 RELATIONSHIP BETWEEN SUPERVISION OF LOW MANAGER WITH PERFORMANCE CLINICAL

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya

BAB 1 PENDAHULUAN. dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator. Salah satunya adalah terhadap upaya pengendalian infeksi nosokomial

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari

PENDAHULUAN. dapat berasal dari komunitas (community acquired infection) atau berasal dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular. Ditinjau dari asal atau didapatnya infeksi dapat berasal dari komunitas

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Setyowati

Oleh : Rahayu Setyowati FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Lebih terperinci

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI

1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI 1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST

Lebih terperinci

promotif (pembinaan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) serta dapat

promotif (pembinaan kesehatan), preventif (pencegahan penyakit), kuratif (pengobatan penyakit) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan) serta dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan secara keseluruhan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif (pembinaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi dan penyakit menular merupakan masalah yang masih dihadapi oleh negara-negara berkembang. Seperti halnya di Indonesia, penyakit infeksi masih merupakan

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI KOMANG EMI APRILIANTARI NIM. 1302115033 KEMENTERIAN KEPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS) (Quality of Nursing Documentation and Nurse s Objective Workload Based on Time and Motion Study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan problem klinis yang sangat penting pada saat sekarang ini, karena akan menambah masa perawatan pasien di rumah sakit sekaligus akan memperberat

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. ABSTRAK Yolanda Alim.. Hubungan pengarahan kepala ruangan dengan pelaksanaan timbang terima (Operan) perawat di ruang rawat inap RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Musadad, Lubis, &Kasnodihardjo, 1993).

BAB I PENDAHULUAN. menular maupun tidak menular (Musadad, Lubis, &Kasnodihardjo, 1993). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan tempat berkumpulnya segala macam penyakit, baik menular maupun tidak menular (Musadad, Lubis, &Kasnodihardjo, 1993). Seluruh petugas kesehatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 Teguh Imam Santoso 2013-35-004 STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN LIMFOMA

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan gawat darurat, yang merupakan salah satu tempat pasien berobat atau dirawat, di tempat

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan gawat darurat, yang merupakan salah satu tempat pasien berobat atau dirawat, di tempat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON HUBUNGAN KOMPETENSI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA (MPKP) DI INTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. M. HAULUSSY AMBON RELATIONSHIP WITH PERFORMANCE COMPETENCE HEAD ROOM NURSE TO PERFORM (MPKP) INSTALLATION

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian cross sectional peneliti melakukan observasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kewaspadaan umum (universal precaution) merupakan salah satu upaya pengendalian infeksi di rumah sakit yang oleh Departemen Kesehatan telah dikembangkan sejak tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari*

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI. Devi Permatasari* HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN UNIVERSAL PRECAUTION INTISARI Devi Permatasari* Latar belakang : Dalam tindakan kewaspadaan universal diperlukan kemampuan dan pengetahuan perawat

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Jurnal Endurance (3) October 07 (80-84) HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA Susi Widiawati Ona Apriana Diah Merdekawati 3 Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga bulan Juli tahun 2016 di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R. HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN DOCTOR SERVICE WITH THE

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU dr. H. KOESNADI BONDOWOSO SKRIPSI oleh Ervina Novi Susanti NIM 082310101008

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World

BAB 1 PENDAHULUAN. dibentuk oleh Kepala Rumah Sakit (Depkes RI, 2007). Menurut WHO (World BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fungsi manajemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan (Huber, 2010). Pencegahan pengendalian infeksi nosokomial adalah program yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut seorang pasien bisa mendapatkan berbagai penyakit lain. infeksi nosokomial (Darmadi, 2008, hlm.2).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut seorang pasien bisa mendapatkan berbagai penyakit lain. infeksi nosokomial (Darmadi, 2008, hlm.2). 16 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rumah sakit merupakan suatu tempat dimana banyak orang ingin mendapatkan perawatan yang baik dan ingin mendapatkan kesembuhan. Penyakit yang semula hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki standar mutu pelayanannya. Dengan adanya peningkatan mutu

BAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki standar mutu pelayanannya. Dengan adanya peningkatan mutu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini kondisi persaingan antar rumah sakit di Indonesia semakin tinggi, setiap rumah sakit saling berpacu untuk memperbaiki standar mutu pelayanannya.

Lebih terperinci

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik

Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pendidikan dan Status Ekonomi terhadap Tingkat Pengetahuan Tentang Penggunaan Antibiotik 1 Nita Ayu Toraya, 2 Miranti Kania Dewi, 3 Yuli Susanti

Lebih terperinci

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) pada

Lebih terperinci

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi : KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KELUARGA PASIEN TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL PADA RUANG KELAS III INSTALASI RAWAT INAP TERPADU A DAN RAWAT INAP TERPADU B RUMAH SAKIT UMUM

Lebih terperinci

KARMILA /IKM

KARMILA /IKM PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014 TESIS Oleh KARMILA

Lebih terperinci

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENDERITA TUBERKULOSIS TERHADAP KETIDAKPATUHAN DALAM PENGOBATAN MENURUT SISTEM DOTS DI RSU dr. SLAMET GARUT PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2011 Novina

Lebih terperinci

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO Gladys M. Anggoronggang*, Jootje M. L. Umboh*, A.Joy M. Rattu* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif, dan preventif kepada semua orang. Rumah sakit merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif, dan preventif kepada semua orang. Rumah sakit merupakan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi kesehatan yang menyediakan pelayanan kuratif, rehabilitatif, dan preventif kepada semua orang. Rumah sakit merupakan suatu pemenuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan

BAB I PENDAHULUAN. obat-obatan dan logistik lainnya. Dampak negatif dapat berupa kecelakaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit perlu mendapat perhatian serius dalam upaya melindungi kemungkinan dampak negatif yang ditimbulkan oleh proses pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu. Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1 Ruang lingkup keilmuan Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah bidang Ilmu Mikrobiologi Klinik dan ilmu penyakit infeksi. 4.1.2 Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi nasokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat Pelindung Diri (APD) sangat penting bagi perawat. Setiap hari perawat selalu berinteraksi dengan pasien dan bahaya-bahaya di rumah sakit, hal tersebut membuat

Lebih terperinci

HUBUNGAN PRINSIP MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KEPALA RUANGAN MELALUI PERSEPSI PERAWAT DI RSUD ANDI MAKASSAU PAREPARE

HUBUNGAN PRINSIP MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KEPALA RUANGAN MELALUI PERSEPSI PERAWAT DI RSUD ANDI MAKASSAU PAREPARE HUBUNGAN PRINSIP MANAJEMEN WAKTU DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KEPALA RUANGAN MELALUI PERSEPSI PERAWAT DI RSUD ANDI MAKASSAU PAREPARE RELATIONSHIP BETWEEN THE PRINCIPLE OF TIME MANAGEMENT AND WORK PRODUCTIVITY

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN MASA KERJA PERAWAT DENGAN PENGETAHUAN PERATURAN PRAKTIK KEPERAWATAN DI INSTALASI RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUP DR KARIADI SEMARANG LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap infeksi nosokomial. Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat pasien 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan khususnya pelayanan keperawatan di rumah sakit dapat dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya adalah melalui penilaian terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia, terlebih lagi di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit infeksi didapatkan dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP

HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP 1 HUBUNGAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA RUANGAN TERHADAP PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DIRUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN PANGKEP RELATED MANAGERIAL FUNCTIONS OF THE HEAD S NURSE MANAGEMENT TOWARD

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI

HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI HUBUNGAN PENGAWASAN KEPALA RUANG DENGAN TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENGGUNAAN GLOVE PADA TINDAKAN INJEKSI DI RSUD WONOSARI NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HANI HANIFAH 201110201020 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN

PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DALAM PELAKSANAAN CUCI TANGAN (Nurse s Knowledge and Attitude Prevented Nosocomial Infection in Washed Hands Practice) Rita Rahmawati*, Mey Susanti**

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN PENERAPAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI RUANG RAWAT INAP RSDM SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013. Jurnal Ilmu keperawatan ISSN: 2338-6371 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013 Correlation between Therapeutic

Lebih terperinci

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN STRES HOSPITALISASI PADA ANAK USIA SEKOLAH 6-12 TAHUN DI IRINA E BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Nelko Rudini Henwil Tewuh Greta J.P Wahongan Franly

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dan atau pelatihan medik dan para medik, sebagai tempat. lantai makanan dan benda-benda peralatan medik sehingga dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit melakukan beberapa jenis pelayanan di antaranya pelayanan medik, pelayanan penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan peningkatan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) 48 PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) NURSES KNOWLEDGE WITH THE EFFORT OF PREVENTION OF NOSOCOMIAL INFECTION (Study at

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado HUBUNGAN ANTARA PELATIHAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT TINGKAT III R.W.MONGISIDI MANADO Kasubay Indah*,Adisty A.Rumayar*,Nancy S.H.Malonda* *Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas

Lebih terperinci

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016 Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Bangsal Tjan Timur Rumah Sakit Dr. Oen Solo Baru (The Correlation Therapeutic Communication with Patient Satisfaction Level in Tjan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM DIKLAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI PUSKESMAS KALIBARU KULON A. PENDAHULUAN Health care Associated Infections (HAIs) merupakan komplikasi yang paling sering

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional mencari hubungan antara variabel bebas dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH

HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH 47 HUBUNGAN SUPERVISI DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERBASIS KOMPUTER YANG DIPERSEPSIKAN PERAWAT PELAKSANA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD BANYUMAS JAWA TENGAH Kris Linggardini Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perpanjangan masa rawat inap bagi penderita. Risiko infeksi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Di Indonesia, infeksi merupakan salah

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTION PADA PERAWAT DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTION PADA PERAWAT DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTION PADA PERAWAT DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Yulianti, Rosyidah, Widodo Hariyono Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN NURSE SERVICE WITH THE

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Volume 01 No.02 Agustus 2013 Analisis Pengaruh Manajemen Kepala Ruang terhadap Pencapaian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Sunan Kalijaga Kabupaten Demak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidaknyamanan yang berkepanjangan sampai dengan kematian. Tindakan

BAB 1 PENDAHULUAN. ketidaknyamanan yang berkepanjangan sampai dengan kematian. Tindakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi nosokomial merupakan infeksi serius dan berdampak merugikan pasien karena harus menjalani perawatan di rumah sakit lebih lama. Akibatnya, biaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai. dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik.

BAB I PENDAHULUAN. mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai. dengan gejala klinis baik lokal maupun sistemik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Potter & Perry (2005) Infeksi adalah masuk dan berkembangnya mikroorganisme dalam tubuh yang menyebabkan sakit yang disertai dengan gejala klinis baik lokal maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pekerjaan dalam rumah sakit di Indonesia, dikategorikan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan pekerjaan dalam rumah sakit di Indonesia, dikategorikan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan,

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR TAHUN 2012 Meiniyari, MA. Sang Ketut Arta, SKM, M.Kes. (pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KEPEMIMPINAN TERHADAP PELAKSANAAN STANDAR MANAJEMEN PELAYANAN KEPERAWATAN KARU DALAM KOMITMEN PERAWAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN MPKP Yanti Sutriyanti 1, Derison Marsinova Bakara 1, Surani

Lebih terperinci

NOVERIANSYAH AKBAR NIM I

NOVERIANSYAH AKBAR NIM I NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN SARUNG TANGAN DI UGD RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA KOTA PONTIANAK NOVERIANSYAH AKBAR NIM I31112077

Lebih terperinci

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP PASIEN HIV/AIDS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN T E S I S

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP PASIEN HIV/AIDS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN T E S I S PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG RAWAT INAP PASIEN HIV/AIDS RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN T E S I S Oleh MERLIN SIKUMBANG 097032077/IKM PROGRAM STUDI S2

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyedia pelayanan kesehatan dimasyarakat salah satunya adalah rumah sakit. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. Penyedia pelayanan kesehatan dimasyarakat salah satunya adalah rumah sakit. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyedia pelayanan kesehatan dimasyarakat salah satunya adalah rumah sakit. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010, rumah sakit

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU Novita P. Mardianto 1), Febi Kolibu 1), Ardiansah. A.T Tucunan 1) 1) Fakuktas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

Lebih terperinci

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN KELENGKAPAN PENCATATAN DOKUMENTASI KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Untuk

Lebih terperinci

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015 HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE Sutrisno Aswad Mulyadi Jiil J. S. Lolong Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD UNGARAN KABUPATEN SEMARANG JURNAL JURUSAN KEPERAWATAN, Volume, Nomor Tahun 2016, Halaman Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/ GAMBARAN KOMPETENSI MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP PELAKSANAAN SASARAN KESELAMATAN PASIEN DI RSUD

Lebih terperinci

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG INFEKSI NOSOKOMIAL (INOS) DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN INOS DI RUANG BEDAH RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit (RS) merupakan suatu unit yang sangat kompleks. Kompleksitas ini

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit (RS) merupakan suatu unit yang sangat kompleks. Kompleksitas ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rumah Sakit (RS) merupakan suatu unit yang sangat kompleks. Kompleksitas ini tidak hanya berkaitan dengan rumah sakit sebagai tempat pelayanan medis namun juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah

BAB I PENDAHULUAN. sistemik (Potter & Perry, 2005). Infeksi yang terjadi dirumah sakit salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Petugas kesehatan yang paling sering berinteraksi dan paling lama kontak dengan pasien dalam memberikan asuhan salah satunya adalah perawat (Nursalam, 2011). Perawat

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terjadinyainsiden patient safety disuatu rumah sakit, akan memberikan dampak yang merugikan bagi pihak rumah sakit, staf, dan pasien pada khususnya karena sebagai pemberi

Lebih terperinci

OLEH: Hernani L 1 Gerardina Sri Redjeki 2 Sudibyo Supardi 3 ARTIKEL ILMIAH

OLEH: Hernani L 1 Gerardina Sri Redjeki 2 Sudibyo Supardi 3 ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA HIV / AIDS DI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA 2014 ASSOCIATION

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TERAPI INFUS (INTRAVENA) DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI IRINA A BAWAH RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TERAPI INFUS (INTRAVENA) DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI IRINA A BAWAH RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG TERAPI INFUS (INTRAVENA) DENGAN KEJADIAN FLEBITIS DI IRINA A BAWAH RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Febrianty J. Lumolos Mulyadi Abram Babakal Program Studi Ilmu Keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kulit dan Kelamin 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Agustus September

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks, rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks, rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks, rumah sakit sebagai unit pelayanan medis tentunya tidak lepas dari pengobatan dan perawatan penderita

Lebih terperinci

IVANA KUSUMA PARAHITA J

IVANA KUSUMA PARAHITA J ANALISA KINERJA KEPALA RUANG SETELAH MENDAPAT PELATIHAN MANAJEMEN KEPERAWATAN MENURUT PERSEPSI STAF KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Lebih terperinci

: PAMBUDI EKO PRASETYO

: PAMBUDI EKO PRASETYO HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KEPATUHAN MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD) DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : PAMBUDI EKO PRASETYO NIM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu aspek utama dalam pemberian asuhan keperawatan adalah mempertahankan integritas kulit. Intrvensi perawatan kulit yang terencana dan konsisten merupakan intervensi

Lebih terperinci