SM 401S1 PENGANTAR TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Strata 1.

Transkripsi

1 SM 401S1 PENGANTAR TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Strata 1 Shifting Oleh : Wilman Hermana NIM Dosen Pembimbing : Adryanto Rikrik Kusmara, M.Sn PROGRAM STUDI SENI RUPA MURNI DEPARTEMEN SENI MURNI FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2007

2 LEMBAR PENGESAHAN MATA KULIAH TUGAS AKHIR SENI PATUNG SM 401S1 SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2006/2007 JUDUL : Shifting Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana Seni Rupa Oleh : Wilman Hermana NIM Menyetujui ; Pembimbing Utama Koordinator Tugas Akhir Adryanto Rikrik Kusmara, M.sn Dikdik Sayahdikumulloh, M.sn

3 KATA PENGANTAR Alhamdullilah segala puji dan syukur yang sedalam-dalamnya saya ucapkan pada Allah SWT berkat ridho dan rahmatnya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk kelulusan Program Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB. Laporan Pengantar karya tugas akhir ini mengangkat tema tentang posisi atau keadaan suatu benda (object) yang tidak terjelaskan untuk siapakah benda ini dipakainya. Makalah ini diharapkan dapat menambah wacana diskusi seni rupa Indonesia yang semakin berkembang. Dengan segala ketidak sempurnaannya, tentunya laporan dan karya tugas akhir ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari segala pihak yang pantas menerima ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya : Bapak Rikrik Kusmara sebagai pembimbing dalam menyelesaikan karya tugas akhir ini, yang telah membimbing, membantu pemikiran-pemikiran dan membuat saya berpikir lebih kritis dan peka dalam mengangkat tema ini. Menasehati, memeriksa tulisan dan karya saya, serta dengan sabar memberikan segala masukan baik itu gagasan dan arahan-arahan kritis, dan dukungan penuh yang telah diberikan sehingga penyusunan laporan ini selesai. Ibu Irma Damajanti sebagai Ketua Departemen Seni Murni. Dosen-dosen Patung yang dengan sabar telah memberikan dukungan sepenuhnya serta telah memberikan gagasan dan arahan-arahan kritis terhadap saya. Bu Innes, Bapak Amrizal Salayan, Mas Joko D Avianto, Bapak Pius, Bapak Sunaryo dan Bapak Mikki. Bapak Nurdian Ihsan, Bapak Aminudien dan Bapak Asmudjo yang mau meluangkan waktunya untuk saya mengkonsultasikan konsep karya ini. Bapak Tisna Sanjaya yang telah menemani dan meluangkan waktunya bermain bola bersama-sama.

4 Bapak Dadang, Bapak Ihsan, Bapak Dody dan Mas Guntur yang telah menemani dan meluangkan waktunya bermain sepeda bersama-sama. Ibu Dede, Ibu Teni, Bapak Anto, Bapak Iyep, Bapak Odang, Bapak Ade, Bapak Jajang, Bapak Endan Ridwan dan para staff Tata Usaha Departemen Seni Murni. Dalam kesempatan ini saya juga ingin berterima kasih kepada : Ayah saya Udju Suhanda dan Ibu saya Nani Suryani tercinta atas dukungan materiilnya dan doa-doanya yang selalu mengalir terpancarkan setiap hari dari hatinya selama ini. Karena tanpa bantuan dan doa-doanyalah saya tidak mungkin bisa menyelesaikan Tugas Akhir. Kakak-kakak dan Keluarga Besar saya yang telah membantu dan mendukung saya selama kuliah di FSRD ITB. Akhir kata semoga tulisan pengantar tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi saya pribadi, kemudian juga untuk audience dan pengamat karya seni sebagai pengetahuan khususnya di bidang seni rupa. Bandung, Mei 2007 Wilman Hermana

5 Rasa terima kasih juga saya hantarkan kepada rekan-rekan dan orang-orang tersebut dibawah ini : Teman-teman TA patung, Arum, Betet (yoga), Octora, dan Yusuf yang telah menemani dan berjuang bersama-sama dalam menjalankan tugas akhir ini diruangan yang berdesak-desakan. Buat geng patung Isal, Andit, Leo, Fajar, Pe-o, Jibril, Dila, Maya, Dita, Willy, Gembong, dan anak-anak patung lainnya, terima kasih sudah menemani saya selama kuliah di Studio Patung. Hertina Damayanti (Tinanana) atas kasih sayang dukungan dan doanya. Diasty Handika Putri (Dkv 05) The one and only dengan sabarnya yang telah menemani hari-hari saya dan membantu proses pembuatan karya ketiga serta mengkoreksi tulisan pengantar karya ini. Asty Triasty Suhadi yang telah membantu memberikan kritiknya mengenai karyakarya saya ini. Rhilly M Zorro atas nasehat-nasehat yang telah diberikan serta dukungannya di saat-saat saya jenuh. Teguh Wibowo si Anak Dewa. Anak-anak 2002 yang penuh dengan kearoganan terima kasih semuanya atas pertemanan kita selama ini, atas waktu-waktu yang kita habiskan bersama. Udin, Aryo, Lucky, Hendra, Aji, Tommy, Betet, Albert, Ijoel, Tito, Soleh, Alvin, Manik, Irma, Dede, Nuri, Amet, Monik, Mi-ink, Dimas, Dian A.K.A Justru, Jiwa, Endira, Dina, Abi, Dana, Yuki (Ewo), Sesil, Indy, Rhily dan Nur. Sungguh kalian memang hebat. Anak-anak SR ITB lainnya; Tinton, Q-bas, Q-munk, Rinda, Maman, Dyah, Gina, Gari, Gori, Manda, Adimas, Jacqo, Kodir, Rais, Aci, Saras, Dimul, Icha, Wawan, Japret, Edu, Agung, Ponty, Arief dan Desera. Seni Rupa ITB yang telah menemani saya disaat-saat saya jenuh, bimbang, hampa, resah, galau, bahagia, Terima kasih untuk kalian semua karena kalian adalah sumber terbesar dalam inspirasi.

6 Tak ketinggalan rasa terima kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan Beasiswa selama saya menjalankan kuliah di Seni Rupa ITB, yaitu: PT. SANBE FARMA. SANBE FARMA Co. IOM (Ikatan Orang Tua Mahasiswa ITB) LPKM, yaitu Beasiswa Prestasi, Beasiswa SUPERSEMAR.

7 DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Abstraksi i ii vi viii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penulisan Sistematika Penulisan 6 BAB II GAGASAN BERKARYA 2.1. Gender Pengertian Gender Posisi Gender Dalam Realitas Kehidupan Objek Dengan Identitas Yang Samar Kecenderungan Penggunaan Found Object Dalam Seni Rupa Kontemporer 14 BAB III PROSES BERKARYA 3.1. Karya I Karya II Karya III Karya IV 28

8 BAB IV TINJAUAN KARYA 4.1. Pembahasan karya Karya I Karya II Karya III Karya IV Rencana Display 35 BAB V KESIMPULAN 36 DAFTAR PUSTAKA 37 LAMPIRAN 38

9 ABSTRAKSI Sekarang ini posisi antara laki-laki dan perempuan telah mengalami banyak pergeseran gender, mulai dari pekerjaan, pendidikan, hobi, olah raga, bahkan dalam posisi di dalam sebuah rumah tangga. Pekerjaan yang awalnya hanya dilakukan oleh lakilaki kini sudah mulai dilakukan pula oleh perempuan dan begitu pula sebaliknya. Ketidak jelasan posisi gender ini bisa dibilang bahwa sudah tidak penting lagi gender di masyarakat saat ini karena posisi laki-laki dan perempuan sudah bias atau samar. Disisi lain dengan semakin banyaknya perubahan-perubahan nilai yang ada di masyarakat karena perkembangan zaman semakin banyak pula pola-pola hidup baru yang mulai muncul salah satunya adalah pola hidup konsumerisme. Saat ini masyarakat memiliki gaya hidup yang tidak lagi mengkonsumsi benda-benda atau barang sesuai dengan fungsi dan kebutuhannya melainkan hanya karena kepuasan memiliki barang semata. Melalui barang siap pakai (benda) itulah orang mulai membuat pengelompokan atau kelas-kelas dalam masyarakat yang akhirnya berkembang sebagai lifestyle. Dimana pengkonsumsian benda tersebut ditujukan agar manusia dapat terlihat atau berbeda dari orang lain, melalui interaksinya manusia membentuk identitas dirinya yang terus dibangun dalam kehidupannya. Pengelompokan identitas pada benda terkait erat dalam kehidupan sehari-hari dimana dalam gaya hidup juga sudah terbentuk dilingkungan keluarga dan sudah terjadi pengelompokan benda sejak masa kanak-kanak, contohnya laki-laki dan perempuan mandapatkan perlakuan yang berbeda dari kedua orang tuanya, seperti dalam lingkungan

10 bermain. Dimana laki-laki dianggap tidak baik jika ia bermain dengan boneka dan perempuan dianggap tidak baik jika bermain dengan kelereng. Dalam lingkungan tersebut sudah memperlihatkan adanya sistem yang dibangun oleh lingkungan secara kolektif (budaya), melalui sistem itulah kemudian budaya semakin modern dan mengalami perubahan sehingga perkembangan budaya itu sendiri menjadi sangat komplek dan terfragmentasi. Pada karya saya, saya mengangkat tentang permasalahan gender yang mengalami pergeseran. Dimana objek-objek yang tadinya sudah diberikan identitas oleh masyarakat kini mulai coba dihilangkan kembali menjadi tidak memiliki identitas karena adanya pergeseran gender di masyarakat. Hal ini membuat benda-benda yang tadinya jelas identitasnya kini menjadi samar identitasnya karena sifat maskulin dan feminin sudah tidak memiliki kedudukan yang ajeg (tetap). Jika pada masyarakat akhirnya muncul benda-benda unisex yang sifat maskulin dan feminin dihilangkan sehingga dapat dipakai oleh laki-laki dan perempuan maka yang saya hadirkan di karya saya ini adalah penggabungan sifat maskulin dan feminin dalam satu objek sehingga menghadirkan sebuah kekacauan sistem gender yang ada di masyarakat saat ini.