MEDIATOR. Jurnal Komunikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MEDIATOR. Jurnal Komunikasi"

Transkripsi

1 Volume 3 Nomor ISSN MEDIATOR Jurnal Komunikasi Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science Dedy N. Hidayat Pengaruh Kepemimpinan Manajer Public Relations terhadap Kualitas Manajemen PR Neni Yulianita MEDIATOR, Vol. 3 No Pendidikan Life Skill Santoso S. Hamidjojo The Search for Meaning of Life: Existentialism, Communication, and Islam O. Hasbiansyah Kontribusi Komunikasi pada Teori Pembangunan Andy Corry Wardhani Pemberdayaan SDM melalui Komunikasi Organisasi: Suatu Pendekatan Subjektivis Dede Lilis Ch. Subandy SDM Komunikasi di Era Kompetisi Global Antar Venus Bezoek Politik dalam Perspektif Dramaturgis Ema Khotimah Nude Photography, Seni atau Pornografi? Ferry Darmawan Hubungan dalam Komunikasi Diadik Suami-Istri: Perspektif Sosiologi Keluarga Kiki Zakiah Komunikasi Nonverbal dalam Proses Pelatihan Rochajat Harun Pengaruh Terpaan Informasi Kesehatan di Televisi terhadap Sikap Hidup Sehat Keluarga Dadan Mulyana Feedback terhadap Aturan Pemerintah: Sebuah Studi Kasus Atie Rachmiatie Komunikasi Antarbudaya dalam Momentum Ibadah Haji Rini Rinawati Komunikasi Persuasif, Kohesi Kelompok, dan Apresiasi Seni Gamelan Sunda: Kasus di Kalangan Mahasiswa Anne Maryani Dakwah dalam Perspektif Modernisme Antisipasi Menuju Postmodernisme Nia Kurniati Syam i

2 MEDIATOR Jurnal Komunikasi ISSN Diterbitkan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba). Terbit pertama kali Desember Jurnal ini dimaksudkan sebagai media kajian ilmiah untuk mengomunikasikan visi, refleksi, pemikiran konseptual, hasil penelitian, pelbagai pengalaman menarik di lapangan, dan kajian analisis-kritis mengenai isu-isu komunikasi kontemporer. Terbit 2 (dua) kali setahun, setiap Juni dan Desember. Keterangan tentang persyaratan penulisan dan cara pengiriman tulisan dapat dilihat pada halaman kulit belakang dalam. PEMBINA Dekan Fikom Unisba Pembantu Dekan I KETUA PENYUNTING Alex Sobur DEWAN PENYUNTING O. Hasbiansyah Hj. Atie Rachmiatie Maman Suherman Septiawan Santana K. Santi Indra Astuti Dadi Ahmadi Satya Indra Karsa Oji Kurniadi Dede Lilis Ch. Subandy M.E. Fuady PENELAAH AHLI (MITRA BESTARI) Santoso S. Hamijoyo (Universitas Islam Bandung) H. Deddy Mulyana (Universitas Padjadjaran, Bandung) Hj. Nina W. Syam. (Universitas Padjadjaran, Bandung) Nasrullah Nazsir (Universitas Padjadjaran, Bandung) Hj. Neni Yulianita (Universitas Islam Bandung) Alamat Redaksi/Tata Usaha: Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116, Telp. (022) , Pes. 141; (022) , Faks. (022) jurnalmediator@yahoo.com ii

3 ISSN M EDIATOR Jurnal Komunikasi Volume 3 Nomor Daftar Isi Pembina Dekan Fikom Unisba (H. Aziz Taufik Hirzi, Drs., M.Si.) Pembantu Dekan I (O. Hasbiansyah, Drs., M.Si.) Ketua Penyunting Alex Sobur, Drs., M.Si. Penyunting Pelaksana O. Hasbiansyah, Drs., M.Si. Hj. Atie Rachmiatie, Dra., M.Si. Maman Suherman, Drs., M.Si. Septiawan Santana K., Drs. Santi Indra Astuti, S.Sos. Dadi Ahmadi, S.Sos. Satya Indra Karsa, Drs. Oji Kurniadi, Drs., M.Si. Dede Lilis Chaerowati, S.Sos. M.E. Fuady, S.Sos. Penyunting Ahli Prof. Dr. Santoso S. Hamijoyo, M.Sc. Prof. Dr. Barita Effendi Siregar, M.S. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D. Dr. Nasrullah Nazsir, Drs., M.S. Dr. Hj. Neni Yulianita, Dra., M.S. Alamat Redaksi/Tata Usaha Fakultas Ilmu Komunikasi Unisba Jln. Tamansari No.1 Bandung Tlp. (022) , Pes.140, 141, 142 (022) , Fax.(022) jurnalmediator@yahoo.com Jurnal Komunikasi MediaTor diterbitkan dua kali setahun oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Islam Bandung (Fikom Unisba), dimaksudkan sebagai wacana intelektualitas bagi pengembangan ilmu, khususnya Ilmu Komunikasi. Redaksi mengundang para pakar, akademisi, dan praktisi, untuk menulis secara kreatif. Naskah bisa berupa hasil penelitian/ tesis/desertasi, atau artikel ilmiah konseptual; ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, dilengkapi abstrak dengan jumlah antara kata. Panjang tulisan keseluruhan berkisar antara halaman; diketik dengan spasi ganda. Tulisan dikirim sebisa mungkin dalam disket berukuran 3,5 (menggunakan program pengolah kata MS- Word) beserta print out-nya, atau dikirimkan melalui . Setiap kutipan harus menyebutkan sumbernya, dan ditulis dengan sistem endnotes. Naskah hendaknya juga disertai lampiran biodata penulis. Tulisan sedapat mungkin belum pernah dipublikasikan pada media cetak lain. Redaksi dapat meringkas dan memperbaiki tulisan yang akan dimuat, tanpa mengubah isi dan maksudnya. Bagi naskah yang dimuat, disediakan honorarium. Salam... iii-viii Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science Dedy N. Hidayat Pengaruh Kepemimpinan Manajer Public Relations terbadap Kualitas Manajemen Public Relations... Neni Yulianita Menjelajah Ranah Keterampilan Hidup Santoso S. Hamidjojo The Search for Meaning of Life: Existentialism, Communication, and Islam O. Hasbiansyah Kontribusi Komunikasi pada Teori Pembangunan Andy Corry Wardhani Pemberdayaan SDM melalui Komunikasi Organisasi: Suatu Pendekatan Subjektivis Dede Lilis Ch. Subandy SDM Komunikasi di Era Kompetisi Global Antar Venus Bezoek Politik dalam Perspektif Dramaturgis Ema Khotimah Nude Photography, Seni atau Pornografi? Ferry Darmawan Hubungan dalam Komunikasi Diadik Suami-Istri: Perspektif Sosiologi Keluarga Kiki Zakiah Komunikasi Nonverbal dalam Proses Pelatihan Rochajat Harun Pengaruh Terpaan Informasi Kesehatan di Televisi terhadap Sikap Hidup Sehat Keluarga Dadan Mulyana Feedback terhadap Aturan Pemerintah: Sebuah Studi Kasus Atie Rachmiatie Komunikasi Antarbudaya dalam Momentum Ibadah Haji Rini Rinawati Komunikasi Persuasif, Kohesi Kelompok, dan Apresiasi Seni Gamelan Sunda: Kasus di Kalangan Mahasiswa Anne Maryani Dakwah dalam Perspektif Modernisme, Antisipasi Menuju Posmodernisme Nia Kurniati Syam Telaah Buku: Televisi: Kotak Ajaib, bukan Kotak Dungu Santi Indra Astuti Indeks Biodata Penulis MEDIATOR, Vol. 3 No iii

4 iv

5 Salam Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif atau Kualitatif? Di Barat, penggunaan metode penelitian kualitatif berkembang mulai tahun 70-an. Di negara kita, metode tersebut datang terlambat. Di Indonesia, buku-buku yang mengupas peneltian kualitatif, meski terus bertambah, hingga kini masih relatif jarang bila dibandingkan dengan buku-buku tentang penelitian kuantitatif. Terlebih lagi, secara khusus, dalam ilmu komunikasi. Yang ada pun masih dinilai sebagian kalangan sulit dipahami. Ketika Barat sudah muak mempermasalahkan kedua pendekatan itu, hingga kini kita masih memperdebatkannya. (Mulyana, 2001:ix). Bahkan, bukan sekadar perdebatan, tetapi kadang seperti pertikaian dan debat kusir, satu sama lain saling berebut kebenaran. Dominasi penelitian kuantitatif di Indonesia memang dirasakan sangat kuat, bahkan amat mencengkram. Ketika metode kualitatif mulai hadir, sebagian akademisi kita dosen, mahasiswa, penelitimerasa asing mengenalinya. Sebagian besar dari kita kurang menyadari bahwa metodologi yang sering kita pelajari di kampus, hanyalah salah satu jendela untuk memahami realitas, dan sayangnya, seakanakan hanya itulah satu-satunya metodologi yang andal yang masuk ke dalam peta kognitif kita. Sehingga, dalam memahami realitas melalui sebuah riset, kita hanya melihat dari satu world of view tertentu. Yang terjadi kemudian adalah para penganut taat metodologi kuantitatif menganggap metodologinyalah yang paling sahih, sambil menyepelekan metodologi kualitatif sebagai hal yang tidak ilmiah; sementara para peganut metodologi kualitatif menyerang habis-habisan metode kuantitatif sebagai metode yang usang, lapuk, dan menjemukan, seraya menyatakan metodenyalah yang akan lebih memberi pencerahan dalam memahami realitas. Jadi, muncul semacam fanatisme. Boleh jadi pertikaian demikian didorong oleh semangat pencarian kebenaran ilmiah yang sangat kuat dengan bekal pemahaman akar filosofis yang dalam, tapi boleh jadi juga hal itu timbul karena pemahaman orang masih sebatas kulit luarnya, ia silau dengan kelebihan dari metodologi yang dianutnya, seraya menonjolkan segudang kelemahan pada metodolog lain yang tidak dianutnya. Dalam situasi seperti itu, tidak mengherankan jika seorang penganut metodologi kuantitatif mengganyang hasil penelititan kualititatif dengan mempertanyakan ada tidaknya hipotesis atau operasionalisasi variabel. Sebaliknya, penganut metodologi kualitatif mengobrak-abrik hasil penelitian kuantitatif dengan mempertanyakan apakah sikap itu dapat diukur dengan angka, mengapa sangat setuju dari jawaban responden diberi skor 5, sedangkan setuju diberi skor 4, dst.? Sebetulnya, apakah penelititan kuantitatif dan kualitatif itu? Sesungguhnya, menurut Dedi N. Hidayat, yang menurunkan tulisan bertajuk Metodologi Penelitian dalam Sebuah Multi-Paradigm Science, isu pokok yang sebenarnya bukanlah pembedaan antara penelitian kuantitatif dengan kualitatif, tetapi perbedaan epistemologi, ontologi, dan aksiologi antarparadigma yang ada. Paradigma, untuk pemahaman praktis, sering disamakan dengan pedekatan atau perspektif, atau teori, yakni sebagai cara pandang (world of view), semacam jendela dari mana kita melihat suatu realitas. Ilmu-ilmu sosial, termasuk ilmu komunikasi, sebenarnya merupakan suatu multi-paradigm science, di mana berbagai paradigma bisa tampil bersama-sama dalam suatu era. Para ahli ilmu sosial sangat bervariasi dalam mengelompokkan paradigma: Kinloch (1977) menyebut enam paradigma (perspektif teoretikal), yakni, paradigma organik, paradigma konflik, behaviorisme sosial, fungsionalisme struktur, MEDIATOR, Vol. 3 No v

6 teori konflik modern, dan paradigm sosial-psikologis; Michael Crotty (1994) mengelompokkan teoriteori sosial ke dalam positivism, interpretivism, critical inquiry, feminism, dan postmodernism; Burrel dan Morgan (1979) mengelompokkan pendekatan pada ilmu-ilmu sosial ke dalam: radical humanist paradigm, radical structuralist paradigm, interpretive paradigm, dan functionalist paradigm. Guba dan Lincoln (1994) mengajukan tipologi yang mencakup empat paradigma: positivism, postpositivism, critical theories et al., dan constructivism, masing-masing dengan implikasi metodologi tersendiri. Paradigma dalam ilmu-ilmu sosial tampak begitu bervariasi. Namun, menurut Hidayat, untuk kepentingan mempermudah bahasan tentang implikasi metodologi dari suatu paradigma, maka teoriteori dan penelitian ilmiah komunikasi cukup dikelompokkan ke dalam tiga paradigma, yakni: classical paradigm (yang mencakup positivism dan postpositivism), critical paradigm, dan constructivism paradigm. Antarparadigma itu dapat dibedakan atas dasar sejumlah hal mendasar, seperti asumsiasumsi tentang masyarakat, manusia, realitas sosial, keberpihakan moral, dan juga commitment terhadap nilai-nilai tertentu. Secara singkat, dari segi ontologi, paradigma klasik memandang bahwa realitas itu sebagai sesuatu yang objektif, terpisah dari si pengamat, sehingga berlaku umum; paradigma konsrtuktivisme melihat bahwa realitas itu sebagai hasil konstruksi si pengamat (masyarakat pelaku sosial), yang sama sekali tak dapat dipisahkan dari si pengamat, sehingga realitas itu bersifat kontekstual; paradigma kritis berasumsi bahwa realilitas merupakan hasil proses sejarah melalui kekuatan-kekuatan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam komunitas masyarakat yang bersangkutan. Masing-masing paradigma ini memiliki pilihan metodenya sendiri-sendiri dengan kriteria kualitas penilaian yang berbeda pula, bahkan di antaranya ada yang saling bertolak belakang. Karena perbedaan-perbedaan tersebut, kata Hidayat, tidak selayaknya kita mempergunakan kriteria yang berlaku dalam paradigma klasik untuk menilai kualitas sebuah penelitian yang berpijak atas paradigma lain, demikian pula sebaliknya. Di manakah posisi (metodologi, metode) penelitian kuantitatif dan kualitatif di antara paradigmaparadigma itu? Ada dua pandangan: pertama, konsep kuantitatif dan kualitatif itu sekadar sebuah jenis atau metode penelitian; kedua, konsep kuantitatif dan kualitatif itu sudah menunjukkan paradigma itu sendiri. Dalam pengertian pertama, penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digunakan dalam berbagai paradigma. Sebagai metode, perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dapat dilihat, antara lain, dalam hal data yang digunakan, perbedaan tahap penelitian (tahap eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif), atau teknik analisis data. Dalam penelitian kuantitiatif, data utama yang digunakan tentu saja data yang bersifat kuantitatif atau data kualitatif yang dikuantifikasikan; data diolah melalui uji-statistik, baik statistik deskriptif maupun statistik inferensial; penelitian mendeskripsikan variabel per variabel yang diteliti, atau menguji hubungan antarvariabel. Dalam penelitian kualitatif, tidak dikenal kuantifikasi data dan uji statistik. Kekuatan penalaran peneliti dengan keluasan bantuan referensi dan sumber data, di sini, sangat diutamakan dalam mengolah data. Penelitian dalam paradigma klasik tidak semuanya merupakan penelitian kuantitatif, seperti yang sering diasumsikan orang. Kata Hidayat, banyak peneliti klasik yang juga menerapkan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif bukanlah monopoli paradigma konstruktivis atau pun kritis. Suatu penelitian kualitatif bisa juga didasarkan atas paradigma post-positivism, mempergunakan struktur logika yang sama dengan penelitian-penelitian positivistik pada umumnya Namun demikian, harus diakui bahwa paradigma klasik (misalnya, positivisme), atas dasar asumsiasumsi epistemologis dan ontologis yang dipergunakannya, berorientasi pada suatu metodologi dengan Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif atau Kualitatif? vi

7 goodness criteria (kriteria kualitas) yang lebih memungkinkan dicapai melalui aplikasi metode-metode kuantitatif. Sebaliknya, paradigma konstruktivisme lebih memungkinkan dicapai melalui metode kualitatif. Dalam hal ini, metode kuantitatif dan metode kualitatif hanyalah implikasi dari paradigma yang mendasarinya. Penelitian kuantitatif dan kualitatif sebagai suatu metode, oleh karenanya, dapat dikombinasikan selama berangkat dari paradigma yang sama, baik secara simultan maupun dalam waktu yang terpisah. Hidayat mencontohkan, penelitian mengenai pengaruh televisi terhadap anak bisa diawali oleh sebuah penelitian kualitatif, mempergunakan metode studi kasus, yang bertujuan untuk melakukan eksplorasi terhadap variabel-variabel yang perlu diteliti dalam skala penelitian lebih luas secara kuantitatif, dengan menggunakan metode survey. Atau, sebaliknya, dumulai dari penelitian kuantitatif. Dengan demikian, penggunaan metode kuantitatif dan kualitatif secara bersamaan dapat saling mengisi, melengkapi, dan mempertajam serta memperdalam pemahaman atas hasil penelitian. Tetapi, jika titik awalnya berangkat dari paradigma yang berbeda, keduanya tak dapat dipersatukan. Dalam pengertian yang kedua, perbedaan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif dalam kasus tertentu bisa pula merupakan perbedaan yang paradigmatik yang amat mendasar. Keduanya menyangkut perbedaan dalam elemen-elemen epistemologi, ontologi, dan metodologi. Dalam hal ini, secara sederhana, sering digambarkan bahwa penelitian kuantitatif identik dengan paradigma positivisme, sedangkan penelitian kualitatif identik dengan paradigma konstruktivisme. Atau, dalam garis kontinum, penelitian kuantitatif disamakan dengan pendekatan objektivis yang berada di satu ujung; sedangkan penelitian kualitatif disamakan dengan pendekatan subjektivis yang berada di ujung lainnya. Untuk memahami perbedaan penelitian kuantitaitf dan kualitatitf, kita ambil contoh sederhana, penelitian tentang religiusitas. Dengan pendekatan kuantitatif, si peneliti berangkat dengan alat ukur yang sudah baku. Dengan alat ukur religiusitas, yang berupa angket, peneliti memotret religiusitas responden yang ditelitinya. Hasil penelitiannya dapat digeneralisasikan untuk populasi, sebagai the truth (kebenaran yang berlaku umum). Bila berangkatnya dari pendekatan kualitatif, si peneliti tidak membawa alat ukur yang dirumuskannya sedari awal, baik hasil penalarannya sendiri maupun atas teori tertentu, tetapi ia akan mengobservasi dan mewawancarai responden terlebih dahulu, apa saja menurut mereka kriteria religiusitas itu. Berdasarkan kriteria menurut responden itulah kemudian si peneliti mengukur religiusitas mereka. Peneliti tidak dapat menggeneralisasikan hasil peneltian ini, karena hanya berlaku untuk konteks situasi di mana ia meneliti; ia hanya mencari a truth (sebuah kebenaran spesifik). Harap dicatat, contoh ini sangat disederhanakan. Dalam jurnal edisi ini, diakui memang, hasil penelitian yang ditampilkan masih didominasi oleh metode dan penedekatan kuantitatif. Hal ini dapat dilihat pada tulisan-tulisan Neni Yulianita, Dadan Mulyana, dan Anne Maryani. Sementara itu, yang menggunakan metode kualitatif dapat disimak pada tulisan Atie Rachmiatie. *** Di tengah paradigma ilmu sosial (komunikasi) yang begitu bervariasi, ketika dominasi paradigma klasik masih sangat kuat dalam dunia keilmuan di Tanah Air, penelitian manakah yang akan kita pilih: kuantitatifkah, kualitatifkah? Tentu banyak hal yang perlu kita pertimbangkan: masalah yang akan kita teliti, tujuan penelitian, penguasaan kita atas paradigma ilmu beserta metodologi penelitiannya, permintaan pemberi proyek, kesediaan pembimbing, dsb. Idealnya, kita memahami seluruh paradigma itu. Kata Hidayat, untuk bisa memahami metodologi dari perspektif lain, dan juga untuk mampu bersikap kritis terhadap metodologi klasik, maka pertamatama metodologi klasik itu sendiri harus benar-benar dikuasai atau dimengerti. Peneliti kualitatif dalam MEDIATOR, Vol. 3 No vii

8 kelompok kritis dan konstruktivis yang berkualitas umumnya adalah peneliti yang benar-benar menguasai metode-metode kuantitatif dalam tradisi klasik. Pemahaman yang komprehensif mengenai berbagai paradigma ilmu dapat membuat kita lebih toleran dalam menghadapi keanekaragaman pendekatan, serta dapat menunjukkan titik-titik keunggulan dan kelemahannya secara jernih. Kita dapat menyadari bahwa realitas itu tidak akan dapat ditangkap secara utuh hanya dari satu jendela paradigma ilmu. Bila kita sudah terbiasa dengan cara pandang positivistik, misalnya, perlu membuka diri akan adanya paradigma kritis dan lainnya di luar yang kita anut. Begitu pula sebaliknya, ketika kita menjadi penganut paradigma konstruktivisme, perlu pula membuka ruang diskusi untuk paradigma lainnya. Ilmu akan berkembang dan kaya apabila berbagai gagasan diberi ruang untuk didiskusikan. Sebagai dosen atau pembimbng, misalnya, kalau kita menolak pendekatan penelitian yang disodorkan mahasiswa, seharusnya bukanlah karena arogansi keilmuan, tetapi karena pertimbangan profesionalitas, katakanlah karena kita tidak menguasainya atau pendekatan itu bukan bidang minat kita. Sebagai contoh adalah pengalaman Deddy Mulyana, penulis buku Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya, di Monash University, Australia. Seorang dosennya, yang fenomenolog, menolak jadi pembimbing untuk penelitiannya yang menggunakan metode kuantitatif. Sang dosen itu menawarkan pilihan, mencari dosen pembimbing lain yang menguasai metode kuantitatif atau menggunakan pendektatan fenomenologis yang dianut dosen itu. Tentu, sikap dosen tersebut didasarkan pada pertimbangan profesional. Di sebuan PTN di kawasan Jawa bagian tengah, pernah ada mahasiswa S2 yang proposal penelitiannya ditolak mentah-mentah karena menggunakan metode kualitatif. Akhirnya, ia dapat penghiburan dari kawannya: Sebaiknya mengembiklah di kandang kambing jika studi kita ingin lancar! Apakah penolakannya didasarkan pada profesionalisme? Entahlah... Kini, keterbukaan terhadap paradigma selain pardigma klasik, di beberapa perguruan tinggi, sudah mulai maju. Minat dan perhatian orang pada penelitian kualitatif, baik sebagai metode maupun sebagai paradigma, semakin meningkat. Bahkan, di sebuah PTN, Jawa Barat, konon proposal penelitian mahasiswa ilmu sosial pada Program Pascasarjananya mulai diarahkan ke dalam penelitian kualitatif. Mahasiswa yang sudah berjalan melakukan penelitian dengan metode kuantitatif pun, di antaranya, ada yang diminta menggantinya dengan metode kualitatif. Namun, cara seperti ini, apakah nantinya tidak terjadi penyeragaman paradigma? Dengan adanya penyeragaman paradigma, bukankah itu malah membunuh kekayaan perkembangan ilmu pengetahuan? *** Tetapi, ada arus lain! Jika di beberapa kalangan yang menggeluti ilmu sosial sudah mulai mengalihkan perhatiannya dari penelitian kuantitatif (pada tradisi klasik) ke penelitian kualitatif (pada pendekatan kritis atau konstuktivis), Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya - Lembaga Penelitan Universitas Indonesia malah sebaliknya. Pada tanggal Mei 2002, lembaga tersebut, bekerjasama dengan Pusdiklat BPS Jakarta, menyelenggarakan pelatihan Metode Penelitian Kuantitatif untuk Ilmu Sosial-Budaya yang dibuka untuk umum. Alasan penyelenggaraan pelatihan tersebut tampak pada tulisan di brosurnya: Penelitian dalam ilmu sosial dan budaya selama ini lebih banyak menggunakan metode penelitian kualitatif, sedangkan metode penelitian kuantitatif jarang dan bahkan tidak pernah digunakan. Sementara itu, dalam perkembangan ilmu sosial dan budaya dewasa ini peneliti dituntut tidak saja menguasai metode penelitian kualitatif, tetapi juga diharapkan menguasai Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif atau Kualitatif? viii

9 metode kuantitatif. Penguasaan kedua metode itu tidak hanya berguna untuk memperluas wawasan tetapi sekaligus menambah keampuhan analisis dan menafsirkan data. Kenyataan yang banyak dihadapi oleh peneliti ilmu sosial dan budaya adalah kurangnya bekal pengetahuan yang cukup untuk menerapkan metode kuantitatif, sehingga sering menimbulkan persoalan bila dalam penelitiannya dituntut untuk menggunakan analisis statistik atau paling tidak anggapan bahwa penelitian kuantitatif lebih ilmiah, karena ciri ilmu pengetahuan harus memiliki objektivitas. Untuk objektif, maka setiap gejala yang diteliti harus dapat dan mampu diukiur dan dikuantifikasi. Dua macam arah arus peralihan perhatian paradigma penelitian sebagaimana dikemukakan di atas, sebaiknya kita pandang sebagai bagian dari dinamika perkembangan dan pengayaan khasanah ilmu pengetahuan, bukan untuk arena debat kusir saling menyalahkan. Penelitian kuantitatif atau penelitian kualitatif, sekali lagi mengutip pendapat Dedy N. Hidayat, bukanlah isu pokok. Yang paling penting adalah pemahaman peneliti atas paradigma yang melatari penelitian itu beserta perangkat metode dan goodness criteria-nya. M O. Hasbiansyah MEDIATOR, Vol. 3 No ix

10 Memilih Pendekatan dalam Penelitian: Kuantitatif, atau Kualitatif? x

Jurnal Komunikasi. Komunikasi Dokter-Pasien Alfitri. Semiologi Komunikasi Andrik Purwasito

Jurnal Komunikasi. Komunikasi Dokter-Pasien Alfitri. Semiologi Komunikasi Andrik Purwasito Volume 7 Nomor 1 Juni 2006 ISSN 1411-5883 MEDIATOR Jurnal Komunikasi Perlawanan Pers Islam pada Masa Orde Baru Abdul Firman Ashaf Komunikasi Dokter-Pasien Alfitri Semiologi Komunikasi Andrik Purwasito

Lebih terperinci

MEDIATOR. Jurnal Komunikasi

MEDIATOR. Jurnal Komunikasi Volume 6 Nomor 2 Desember 2005 ISSN 1411-5883 MEDIATOR Jurnal Komunikasi Pengaruh Karakteristik Teknologi dan Karakteristik Pekerjaan terhadap Penerapan Collaborations Technology Internet Content Filter

Lebih terperinci

Jurnal Komunikasi. Hubungan Politik dan Dakwah Syamsul Bachri Day. Konflik Palestina dan Israel: Perspektif Komunikasi Junardi

Jurnal Komunikasi. Hubungan Politik dan Dakwah Syamsul Bachri Day. Konflik Palestina dan Israel: Perspektif Komunikasi Junardi Volume 6 Nomor 1 Juni 2005 ISSN 1411-5883 MEDIATOR Jurnal Komunikasi Dakwah dalam Perspektif Modernisme Antisipasi menuju Postmodernisme Nia Kurniati Syam Hubungan Politik dan Dakwah Syamsul Bachri Day

Lebih terperinci

Jurnal Komunikasi. Membincang Harry Potter, Membaca Mitos Alex Sobur. Meraba Pornografi di Ruang Kelas Rita Gani. Lifestyle Muslimah Rini Rinawati

Jurnal Komunikasi. Membincang Harry Potter, Membaca Mitos Alex Sobur. Meraba Pornografi di Ruang Kelas Rita Gani. Lifestyle Muslimah Rini Rinawati Volume 8 Nomor 1 Juni 2007 ISSN 1411-5883 MEDIATOR Jurnal Komunikasi Komunikasi Reseptif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Pien Supinah Adiwira Bahasa Rupa Wimba dalam Komik Flap Book Anak-anak:

Lebih terperinci

MEDIATOR. Jurnal Komunikasi. Implementasi Kebijakan Pembebasan Biaya Kesehatan Dasar. Volume 9 Nomor 2 Desember 2008 ISSN

MEDIATOR. Jurnal Komunikasi. Implementasi Kebijakan Pembebasan Biaya Kesehatan Dasar. Volume 9 Nomor 2 Desember 2008 ISSN Volume 9 Nomor 2 Desember 2008 ISSN 1411-5883 MEDIATOR Jurnal Komunikasi Komunikasi Getok Tular Rudy Harjanto dan Deddy Mulyana Penyebaran Informasi Program Children Special Protection (CSP) Jeanny Maria

Lebih terperinci

TEMA : Etika Profesi

TEMA : Etika Profesi Volume XXII No. 1 Januari Maret 2006 ISSN 0215-8175 TEMA : Etika Profesi Yani Ramdani Kajian Pemahaman Matematika melalui Etika Pemodelan Matematika Dewi Sawitri Profesi Perencana dalam Perencanaan Partisipatif

Lebih terperinci

TEMA : Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

TEMA : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Volume XXII No. 3 Juli September 2006 ISSN 0215-8175 TEMA : Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Westi Riani Pembangunan Pendidikan Sebagai Motor Penggerak IPM Jawa Barat Ismawati Peranan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

Pelindung Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Pelindung Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi Pelindung Rektor Universitas Muhammadiyah Sukabumi Penanggung Jawab Dekan Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora Universitas Muhammadiyah Sukabumi Pimpinan Redaksi Dr. Saprudin, S.S., M.Hum. Sekretaris

Lebih terperinci

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Ringkasan Paper : Sociological Paradigms and Organizational Analysis Oleh: Kelompok 7 120400022X Daniel Albert Y. A. 120400061Y Michael Budiman Assumptions about the Nature of Social Science Semua teori

Lebih terperinci

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc.

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS. By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF : KONTRUKTIVIS DAN PARADIGMA KRITIS By: Nur Atnan, S.IP., M.Sc. 4/23/2013 Paradigma/ Perspektif/ Cara Pandang/ World view Mempengaruhi persepsi Mempengaruhi tindakan Paradigma

Lebih terperinci

Volume XXII No. 4 Oktober Desember 2006 ISSN

Volume XXII No. 4 Oktober Desember 2006 ISSN Volume XXII No. 4 Oktober Desember 2006 ISSN 0215-8175 TEMA : Asnita Frida Sebayang Pencapaian IPM Versus Keterbatasan Anggaran Pemerintah Daerah: Perbandingan Antara Kabupaten dan Kota di Jawa Barat Atih

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma merupakan pola atau model tentang bagaimana sesuatu distruktur (bagian dan hubungannya atau bagaimana bagian-bagian berfungsi (perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Melalui paradigma seorang peneliti akan memiliki cara pandang yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Memilih paradigma adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh peneliti agar penelitiannya dapat menempuh alur berpikir yang dapat mencapai tujuan yang

Lebih terperinci

Sociological Paradigms and Organizational Analysis

Sociological Paradigms and Organizational Analysis 1 Sociological Paradigms and Organizational Analysis Elements of the Sociology of Corporate Life Gibson Burrell and Gareth Morgan Heinemann, London, 1979, ch. 1-3. Keywords: nature of social science, nature

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Menurut Guba dan Lincoln Paradigma sebagai serangkaian keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip utama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan dengan mengamati teks online

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.  dan  dengan mengamati teks online BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini, objek penelitian dilakukan terhadap dua media yaitu www.tempo.co dan www.suara-islam.com dengan mengamati teks online pemberitaaan RUU

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan fenomenologi untuk dapat menggambarkan sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008

BAB 3 METODOLOGI. Universitas Indonesia Representasi jilbab..., Sulistami Prihandini, FISIP UI, 2008 31 BAB 3 METODOLOGI 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana dikatakan Patton (1990), paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi

Lebih terperinci

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA

SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA SUSUNAN TIM JAMIKA JURNAL MANAJEMEN INFORMATIKA PELINDUNG REKTOR UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PENASEHAT PEMBANTU REKTOR I UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PEMBINA DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3

Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3 Ringkasan Artikel Social Paradigm and Organizational Analysis Chapter 1-3 Penulis : Gibson Burrel & Gareth Morgan Heinemann, London, 1979. Peringkas : M. Eka Suryana - 1203000641 Keyword : Assumptions,

Lebih terperinci

ISSN X Nomor 2 Volume 5 Februari 2016 JURNAL PEMBAHSI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ISSN X Nomor 2 Volume 5 Februari 2016 JURNAL PEMBAHSI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ISSN 2337-456X Nomor 2 Volume 5 Februari 2016 JURNAL PEMBAHSI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DASAR

JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DASAR Volume 04, Nomor 02, September 2012 ISSN: 2087-412X JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN DASAR ANALISIS KURIKULUM PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP PADA SEKOLAH DASAR PEKANBARU Oleh: Mahmud Alpusari.M.Pd PENDEKATAN CONTEXTUAL

Lebih terperinci

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU RESENSI BUKU Judul : Filsafat Ilmu Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan Penulis : Mohammad Muslih Penerbit : Belukar Yogyakarta Cetakan : I, 2005 Tebal : XI + 269 halaman

Lebih terperinci

MEDIA PUBLIC RELATIONS; Pendekatan Studi Kasus Cyber Public Relations Sebagai Metode Kerja PR Digital, oleh Dasrun Hidayat, M.I.Kom. Editor: Dr.

MEDIA PUBLIC RELATIONS; Pendekatan Studi Kasus Cyber Public Relations Sebagai Metode Kerja PR Digital, oleh Dasrun Hidayat, M.I.Kom. Editor: Dr. MEDIA PUBLIC RELATIONS; Pendekatan Studi Kasus Cyber Public Relations Sebagai Metode Kerja PR Digital, oleh Dasrun Hidayat, M.I.Kom. Editor: Dr. Atwar Bajari, M.Si. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN JURNAL KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI STISIP MBOJO BIMA

PEDOMAN PENULISAN JURNAL KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI STISIP MBOJO BIMA PEDOMAN PENULISAN JURNAL KOMUNIKASI DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI STISIP MBOJO BIMA 1. Naskah tulisan yang dimuat dalam Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan merupakan naskah hasil penelitian

Lebih terperinci

ISSN Vol No. 4 April 2013

ISSN Vol No. 4 April 2013 ISSN 1411-7835 Vol. 12 - No. 4 April 2013 JURNAL MANAJEMEN INDONESIA JURNAL MANAJEMEN INDONESIA Vol. 12 - No. 4 April 2013 Terbit enam kali per volume setiap bulan April, Agustus, dan Desember. Berisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Maret BIODATA PENULIS

Vol. 1 No. 1 Maret BIODATA PENULIS http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy BIODATA PENULIS 1. Dr. Ujang Charda S., S.H., M.H., Dekan Fakultas Hukum Universitas Subang (UNSUB) dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat

Lebih terperinci

PERSPEKTIF RIWAYAT PENULIS

PERSPEKTIF RIWAYAT PENULIS RIWAYAT PENULIS PERSPEKTIF Volume XXI No. 1 Tahun 2016 Riwayat Edisi Januari Penulis Agus Suwandono Dosen di Departemen Hukum Ekonomi, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Pendidikan S1 ditempuh

Lebih terperinci

KAJIAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SENI TARI MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI PADA MAHASISWA PGSD Hayani Wulandari

KAJIAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SENI TARI MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI PADA MAHASISWA PGSD Hayani Wulandari METODIK DIDAKTIK ISSN: 1907-6967 Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol.10, No.2, Januari 2016 KAJIAN TENTANG MOTIVASI BELAJAR SENI TARI MELALUI KEGIATAN APRESIASI SENI PADA MAHASISWA PGSD Hayani Wulandari PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan implikasi logis dari nilai-nilai, asumsi-asumsi, aturan-aturan, dan kriteria yang menjadi bagian tak terpisahkan dari paradigma. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pradigma tertanam kuat dalam sosialisai penganut dan praktisinya. Pradigma 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pradigma Penelitian Pradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang di kutip Dedy Mulyana, menurut Patton pradigma tertanam

Lebih terperinci

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS Riwayat Penulis 68 RIWAYAT PENULIS Agoes Djatmiko Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Wijaya Kusuma Purwokerto. Pendidikan S1 di tempuh di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia, dan Program Magister

Lebih terperinci

POLITIK JURNAL POLITIK

POLITIK JURNAL POLITIK POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Politik Universitas Nasional JURNAL POLITIK VOL. 12/NO. 01/2016 ISSN : 1978-063X POLITIK adalah jurnal kajian

Lebih terperinci

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS

Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS Riwayat Penulis RIWAYAT PENULIS Muh. Hasrul Dosen Tetap di Fakultas Hukum Universitas Hasanudin, Jalan Perintis Kemerdekaan Km. 10, Makassar, Sulawesi Selatan. Pendidikan S1 Ilmu Hukum, Program Pasca Sarjana

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 2 September BIODATA PENULIS

Vol. 1 No. 2 September BIODATA PENULIS http://ejournal.sthb.ac.id/index.php/jwy BIODATA PENULIS 1. Iqbal Martin, S.H., Praktisi Hukum. Sarjana Hukum (S1) diperolehnya dari Fakultas Hukum Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) Bandung, saat

Lebih terperinci

TAHAP-TAHAP PENELITIAN

TAHAP-TAHAP PENELITIAN TAHAP-TAHAP PENELITIAN Tiga tahap utama penelitian yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap penulisan laporan. A. TAHAP PERENCANAAN 1. Pemilihan masalah, dengan kriteria: Merupakan tajuk penting,

Lebih terperinci

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini

LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini LOMBA MENULIS ESAI PSBDK XI 2013 Term of Reference Dayak dalam Perbincangan Masa Kini A. Pendahuluan Pemahaman yang beragam tentang Dayak melahirkan berbagai perspektif, diskusi, konsep, dan pemaparan

Lebih terperinci

PARADIGMA INTERPRETIVISME

PARADIGMA INTERPRETIVISME PARADIGMA INTERPRETIVISME Salah satu paradigma non positivisme adalah paradigma interpretif. Paradigma ini dikenal juga dengan sebutan interaksionis subyektif (subjective interactionist). Pendekatan alternatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme memandang realitas kehidupan sosial bukanlah realitas yang natural, tetapi

Lebih terperinci

PERSPEKTIF RIWAYAT PENULIS

PERSPEKTIF RIWAYAT PENULIS RIWAYAT PENULIS PERSPEKTIF Volume XX No. 2 Tahun Riwayat 2015 Edisi Penulis Mei Ali Sutiyo Syaifulloh Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Tri Tunggal Surabaya. Pendidikan S1 ditempuh di Fakultas Hukum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis ialah paradigma yang hampir merupakan antitesis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjawab persoalan-persoalan dalam penelitian tersebut. Paradigma merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma menurut Nasution, membantu merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, paradigma juga membantu untuk menyelesaikan persoalan-persoalan apa yang mesti

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Volume XXIII No. 2 April Juni 2007 ISSN

Volume XXIII No. 2 April Juni 2007 ISSN Volume XXIII No. 2 April Juni 2007 ISSN 0215-8175 TEMA : PEREMPUAN DAN PEMBANGUNAN Rini Rinawati Keterlibatan Perempuan Dalam Pengambilan Keputusan Pada Perencanaan Pembangunan Soetomo Perspektif Teoritis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

LENTERA PUSTAKA. Analisis Representasi Perpustakaan STIM YKPN pada Video Promosi Perguruan Tinggi (Moh Very Setiawan)

LENTERA PUSTAKA. Analisis Representasi Perpustakaan STIM YKPN pada Video Promosi Perguruan Tinggi (Moh Very Setiawan) e-issn: 2540-9638 p-issn: 2302-4666 VOL. 3, NO. 2, JULI-DESEMBER 2017 LENTERA PUSTAKA Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Penilaian Tingkat Usabilitas pada Elektronik Repositori Perpustakaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Sifat penelitian ini ialah kuantitatif dengan jenis eksplanatif. Menurut Sugiyono, penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis dalam laporan ini bersifat deskriptif. Melalui kerangka konseptual tertentu (landasan teori), periset melakukan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian

BAB III. Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian 3. 1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan memilih paradigma konstruktivisme sebagai landasan filosofis untuk memahami realitas sosial di masyarakat.

Lebih terperinci

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor

Metode penulisan artikel jurnal ilmiah. Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor Metode penulisan artikel jurnal ilmiah Suminar Setiati Achmadi Institut Pertanian Bogor ssachmadi@cbn.net.id Yang perlu diantisipasi oleh penulis Dalam menyiapkan naskah, penulis harus mengantisipasi bahwa

Lebih terperinci

Hasil Penelitian Kajian Konseptual

Hasil Penelitian Kajian Konseptual Call for Papers Redaksi Jurnal Konstitusi mengundang para akademisi, pengamat, praktisi dan mereka yang berminat untuk memberikan tulisan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi, hukum konstitusi dan ketatanegaraan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menunjukan pada mereka apa yang penting, absah dan masuk akal. Sebagai 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Sebagaimana yang dikutip Dedy Mulyana, menurut Patton paradigm tertanam

Lebih terperinci

PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM

PANCASILA AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM PANCASILA Modul ke: AKTUALISASI PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN IPTEK DAN KEHIDUPAN AKADEMIK Fakultas FASILKOM Nurohma, S.IP, M.Si Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id AKTUALISASI PANCASILA

Lebih terperinci

JURNAL ILMIAH BIDANG ILMU EKONOMI DAN BISNIS

JURNAL ILMIAH BIDANG ILMU EKONOMI DAN BISNIS Vol. 13, No. 2, September 2015 ISSN 1858-165X JURNAL ILMIAH BIDANG ILMU EKONOMI DAN BISNIS Diterbitkan oleh : FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Vol. 13 No. 2 Hal. 1 64 September 2015 JURNAL

Lebih terperinci

III. Kesimpulan. Kutipan Internet/media online: Nama penulis, judul tulisan, alamat portal (website/online), tanggal diakses/unduh.

III. Kesimpulan. Kutipan Internet/media online: Nama penulis, judul tulisan, alamat portal (website/online), tanggal diakses/unduh. Call for Papers Redaksi Jurnal Konstitusi mengundang para akademisi, pengamat, praktisi dan mereka yang berminat untuk memberikan tulisan mengenai putusan Mahkamah Konstitusi, hukum konstitusi dan ketatanegaraan.

Lebih terperinci

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) KURIKULUM 2013 KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) / MADRASAH TSANAWIYAH (MTS) KELAS VII - IX MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) Nama Guru NIP/NIK Sekolah : : : 1

Lebih terperinci

JURNAL PERPUSTAKAAN INFORMASI DAN KOMPUTER

JURNAL PERPUSTAKAAN INFORMASI DAN KOMPUTER Volume XIV, No.1 Juni 2015 ISSN : 1693-5535 JURNAL PERPUSTAKAAN INFORMASI DAN KOMPUTER 1. Kesiapan Pustakawan Menghadapi Penerapan Asean Economic Community (AEC) Tahun 2015 Muhammad Sabri Ali 2. Reposisi

Lebih terperinci

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman)

LENTERA PUSTAKA. Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana dan Asep Saeful Rohman) e-issn: 2540-9638 p-issn: 2302-4666 VOL. 2, NO. 2, JULI-DESEMBER 2016 LENTERA PUSTAKA Jurnal Kajian Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan Studi Eksperimen Mengenai Metode Baca Good Reading (Prijana

Lebih terperinci

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari

$ [8] [176] Lusiana Darmawan Suryamita Harindrari Thesis: Sociological Paradigms and Organisational Analysis. Elements of the Sociology Corporate Life oleh Gibson Burrell and Gareth Morgan Diterbitkan oleh Heinemann, London, 1979, chapter 1-3. Hak Cipta:

Lebih terperinci

MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD

MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD MULTI METODOLOGI Oleh Yulius Slamet, PhD Diskusi Bulanan Jurusan 20/03/2012 SOSIOLOGI - FISIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET http://sosiologi.fisip.uns.ac.id Pengantar Apakah penelitian kuantitatif maupun penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penulisan SMAN 1 Padalarang adalah salah satu SMA negeri di wilayah Kabupaten Bandung Barat yang telah menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual,

Lebih terperinci

SOSIAL JURNAL PENELITIAN ILMU-ILMU SOSIAL

SOSIAL JURNAL PENELITIAN ILMU-ILMU SOSIAL SOSIAL JURNAL PENELITIAN ILMU-ILMU SOSIAL PERLINDUNGAN HUKUM DOMAIN NAME DALAM PERSPEKTIF UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2001 Anik Tri Haryani PENEGAKAN HUKUM DAN KEBIJAKAN

Lebih terperinci

JURNAL ILMU KOMUNIKASI CONVERGENCE

JURNAL ILMU KOMUNIKASI CONVERGENCE JURNAL ILMU KOMUNIKASI CONVERGENCE Pelindung/ Pengarah Rektor Universitas Buddhi Dharma Prof. Dr. KPH. H.E. Harimurti Kridalaksana Mitra Bestari: Dr. Rulli Nasrullah, M.Si. Dewan Redaksi Dr. Margawati

Lebih terperinci

PARADIGMA DAN KONSEP KEILMUAN : MENELUSURI PIJAKAN KEILMUAN ILMU-ILMU SOSIAL DAN AGAMA

PARADIGMA DAN KONSEP KEILMUAN : MENELUSURI PIJAKAN KEILMUAN ILMU-ILMU SOSIAL DAN AGAMA PARADIGMA DAN KONSEP KEILMUAN : MENELUSURI PIJAKAN KEILMUAN ILMU-ILMU SOSIAL DAN AGAMA Ditulis untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah METODOLOGI PENELITIAN Semester I Oleh : RAKHMAT MACHMUD Dosen Pemandu

Lebih terperinci

METODIK DIDAKTIK. TRANSFORMASI NILAI KEBERSAMAAN DALAM MUSIK SONGAH Ridwan Simon

METODIK DIDAKTIK. TRANSFORMASI NILAI KEBERSAMAAN DALAM MUSIK SONGAH Ridwan Simon METODIK DIDAKTIK Jurnal Pendidikan Ke-SD-an Vol. 10, No. 1, Juli 2015 ISSN: 1907-6967 UPAYA BIMBINGAN BAGI SISWA UNDERACHIEVER Dewang Sulistiana, Idat Muqodas PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau

METODOLOGI PENELITIAN. apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensial atau 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya. Paradigma

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persoalan ketika berbicara mengenai kualitas pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi persoalan ketika berbicara mengenai kualitas pendidikan di Indonesia. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyiapan program pendidikan calon guru menjadi isu yang selalu menjadi persoalan ketika berbicara mengenai kualitas pendidikan di Indonesia. Kemampuan sumber daya manusia

Lebih terperinci

JURNAL PERSPEKTIF BISNIS Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis

JURNAL PERSPEKTIF BISNIS Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Jurnal Perspektif Bisnis, Vol.1, No.1, Juni 2013, ISSN: 2338-5111 JURNAL PERSPEKTIF BISNIS Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Penanggung Jawab Ketua Penyunting Mitra Bestari : Ketua Jurusan Adm. Bisnis FISIP

Lebih terperinci

REDAKSI. Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Penasehat. Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Penanggung Jawab Redaksi

REDAKSI. Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh. Penasehat. Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh. Penanggung Jawab Redaksi Vol. 7, No. 7, Januari 2016 ISSN: 2301-945X REDAKSI Penasehat Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh Penanggung Jawab Redaksi Ketua Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh Dewan Redaksi Bambang

Lebih terperinci

Minyak Atsiri sebagai Bahan Aktif Konservasi Benda Cagar Budaya Riyanto 4-10

Minyak Atsiri sebagai Bahan Aktif Konservasi Benda Cagar Budaya Riyanto 4-10 1 Daftar Isi Minyak Atsiri sebagai Bahan Aktif Konservasi Benda Cagar Budaya Riyanto 4-10 Kajian Efektivitas Teknik dan Bahan Konservasi pada Lontar di Bali Ida Bagus Alit Sancana 11-23 Foto sampul depan:

Lebih terperinci

SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI

SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI SUSUNAN TIM JATI JURNAL TEKNOLOGI DAN INFORMASI PELINDUNG REKTOR UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PENASEHAT PEMBANTU REKTOR I UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG PEMBINA DEKAN FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

Oleh: Erna Noviana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Oleh: Erna Noviana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo GAYA BAHASA EUFEMISME WACANA POLHUKAM (POLITIK, HUKUM, DAN KRIMINAL) MEDIA MASSA OKEZONE.COM EDISI JANUARI-APRIL 2013 DAN SKENARIO PEMBELAJARAN PADA KELAS X SMA Oleh: Erna Noviana Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk

Lebih terperinci

JURNAL HUKUM PROGRESIF

JURNAL HUKUM PROGRESIF JURNAL HUKUM PROGRESIF DAFTAR ISI PENGANTAR REDAKSI TEMA JURNAL i ii PENANGGUNG JAWAB Effendy Hasyim, S.H. M.M. Dekan Fakultas Hukum KETUA PENYUNTING Toni, S.H, M.H WAKIL KETUA PENYUNTING Faisal, S.H.

Lebih terperinci

Seminar Pendidikan Matematika

Seminar Pendidikan Matematika Seminar Pendidikan Matematika TEKNIK MENULIS KARYA ILMIAH Oleh: Khairul Umam dkk Menulis Karya Ilmiah adalah suatu keterampilan seseorang yang didapat melalui berbagai Latihan menulis. Hasil pemikiran,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI.

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI. PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI alisaukah@yahoo.com (1) jurnal ilmiah lokal (2) jurnal ilmiah nasional tidak terakreditasi (3) jurnal ilmiah nasional terakreditasi

Lebih terperinci

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1

Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan. # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori Kebenaran Ilmu Pengetahuan # Sesi 9, Kamis 16 April 2015 #1 Teori-teori kebenaran yang telah dikemukakan para filosuf: 1. Teori idealisme 2. Teori rasionalisme 3. Teori rasio murni (reinen

Lebih terperinci

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik)

Kesalahan Umum Penulisan Disertasi. (Sebuah Pengalaman Empirik) Kesalahan Umum Penulisan Disertasi (Sebuah Pengalaman Empirik) Setelah membimbing dan menguji disertasi di sejumlah perguruan tinggi selama ini, saya memperoleh kesan dan pengalaman menarik berupa kesalahan-kesalahan

Lebih terperinci

POLITIK JURNAL POLITIK

POLITIK JURNAL POLITIK POLITIK Jurnal Kajian Politik Dan Masalah Pembangunan Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Politik Universitas Nasional JURNAL POLITIK VOL. 12/NO. 02/2016 ISSN : 1978-063X POLITIK adalah jurnal kajian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), tepatnya di Bagian Humas, Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI). Kantor

Lebih terperinci

JURNAL PERPUSTAKAAN INFORMASI DAN KOMPUTER

JURNAL PERPUSTAKAAN INFORMASI DAN KOMPUTER Volume XIV, No. 2 Desember 2015 ISSN: 1693-5535 JURNAL PERPUSTAKAAN INFORMASI DAN KOMPUTER 1. Peran Perpustakaan dalam Membantu Penegakan Hukum Serah-Simpan Karya di Indonesia Kadaruddin 2. Sertifikasi

Lebih terperinci

PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI ISSN:

PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI ISSN: PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI Diterbitkan oleh: Indonesian Association for Public Administration (IAPA) Sumatera Utara Nanggroe Aceh Darussalam ISSN: 2541-6235 i PUBLICO JURNAL ILMU ADMINISTRASI Diterbitkan

Lebih terperinci

PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL. Bahan Kuliah 1. Universitas Andalas

PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL. Bahan Kuliah 1. Universitas Andalas PRADIGMA PENELITIAN SOSIAL Bahan Kuliah 1 Universitas Andalas Pradigma Penelitian Sosial Pradigma Menurut Thomas Khun merupakan Kerangka referensi yang menjadi dasar keyakinan atau pijakan teori Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Sebuah penelitian harus menggunakan suatu paradigma. Banyak sekali definisi mengenai paradigma itu sendiri. Dibawah ini definisi mengenai paradigm

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politeknik Negeri Jember sebagai suatu perguruan tinggi merupakan institusi pelaksana kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan tenaga ahli yang mampu menguasai

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kuantitatif

Metodologi Penelitian Kuantitatif Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1 Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Proses dan Unsur-unsur Penelitian

Lebih terperinci

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian)

Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme. (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Mengenal Ragam Studi Teks: Dari Content Analysis hingga Pos-modernisme (Bahan Kuliah Metodologi Penelitian) Seiring dengan perkembangan paradigma interpretivisme dan metodologi penelitian lapangan (f ield

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas pendidikan baik pendidikan formal, informal maupun

BAB I PENDAHULUAN. rendahnya kualitas pendidikan baik pendidikan formal, informal maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan yang memegang peranan penting. Suatu negara dapat mencapai sebuah kemajuan dalam teknologinya, jika pendidikan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Wahana Pendidikan Fisika, Vol. 1, No. 1, Februari 2013

Wahana Pendidikan Fisika, Vol. 1, No. 1, Februari 2013 WaPFi Vol.1 No.1 Februari 2013 Diterbitkan oleh : Program Diterbitkan Studi oleh : Pendidikan Fisika Departemen Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Departemen Pendidikan Fisika Indonesia Universitas

Lebih terperinci

KUIS: SETUJU ATAU TIDAK?

KUIS: SETUJU ATAU TIDAK? بسم االله الرحمن الرحيم SURVEI KEPEMIRSAAN TELEVISI Suatu Pendekatan Ilmiah Deddy Mulyana Seminar CSR AGB Nielsen Yogyakarta, 13 Maret 2008 KUIS: SETUJU ATAU TIDAK? Rating acara TV adalah persentase penonton

Lebih terperinci

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS

J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS J U R N A L RISET AKUNTANSI DAN BISNIS ISSN 1693-7597 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA Vol 10 No.2 / September 2010 KONSEP ANGGARAN DALAM PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD: SUATU TINJAUAN

Lebih terperinci

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH KATALOG PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MALANG 2014 KATA PENGANTAR Penerbitan Katalog Pascasarjana dimaksudkan untuk memberikan panduan pelaksanaan proses belajar mengajar

Lebih terperinci

Daftar Isi. Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Strategi Solusinya Supratikno Rahardjo 4-17

Daftar Isi. Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Strategi Solusinya Supratikno Rahardjo 4-17 1 Daftar Isi Beberapa Permasalahan Pelestarian Kawasan Cagar Budaya dan Strategi Solusinya Supratikno Rahardjo 4-17 Identifikasi Kawasan Cagar Budaya Situs Kerajaan Islam Mataram di Pleret, Bantul dengan

Lebih terperinci

Halaman. Vol. 2 No Surakarta.

Halaman. Vol. 2 No Surakarta. Halaman Vol. 2 No. 2 92-199 Surakarta www.iptpi-surakarta.org ISSN 2541-0261 9 7 7 2 5 4 1 0 2 6 0 0 9 edudikara JURNAL PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN edudikara merupakan Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap penelitian tentu memiliki tujuan. Guna mencapai tujuan tersebut maka diperlukan metode penelitian yang tepat. Karena pada dasarnya metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tersebut maka digunakan metodologi penelitian sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara mendalam mengenai pengalaman psikologis pada remaja yang mengalami perceraian orangtua. Untuk mengetahui hasil dari

Lebih terperinci