TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA PENDIDIKAN DAN KOMPUTER PROF. DR. BUDI MURTIYASA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA PENDIDIKAN DAN KOMPUTER PROF. DR. BUDI MURTIYASA"

Transkripsi

1 TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA PENDIDIKAN DAN KOMPUTER PROF. DR. BUDI MURTIYASA PEMANFAATAN ICT/TIK DALAM PEMBELAJARAN DAN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU NAMA NIM : UJUK YUHANA : Q KELAS/ NO URUT : 1D / 3 PROGDI : MPD

2 I. PENDAHULUAN Information and Communication Technology (ICT) merupakan satu istilah yang sudah tidak asing lagi bagi kita. ICT yang kemudian diterjemahkan sebagai Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian dari keseharian kita. Kita sedang berada dalam pusaran gelombang perubahan teknologi informasi sebagaimana dikemukakan John Naisbit. Penulis buku Megatrend 2000 ini menyatakan bahwa saat ini kita telah memasuki gelombang ketiga, yakni perubahan teknologi informasi. Gelombang perubahan ini tidak terhindarkan juga melanda dan mem-pengaruhi dunia pendidikan. Masihkah kita bertahan pada batasan ruang belajar sebagai ruang berbentuk kotak berisi sejumlah meja kursi murid, meja kursi guru, dan sebuah papan tulis di dinding, guru sebagai satu-satunya sumber belajar, media belajar sebagai sekedar papan tulis dan kapur, bahan ajar sebagai buku yang merupakan kumpulan kertas yang tercetak? Tidakkah semua sudah berubah oleh arus perubahan teknologi informasi? Bagaimanakah kita menyikapi gelombang perubahan teknologi informasi yang melanda dunia pendidikan ini? Kita dapat membangun tembok yang kokoh agar tidak terkena badai tersebut, atau berdiam diri dan membiarkan diri kita terbawa arus, atau memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi pembaharuan pendidikan. Pilihan manakah yang kita ambil? Kiranya kita sepakat bahwa pilihan terbaik adalah memanfaatkan arus tersebut sebagai sumber energi pembaharuan pendidikan. Pada makalah ini akan memandu Anda dalam memahami pemanfaatan ICT dalam pembelajaran dan peningkatan profesionalisme guru. Pembahasan ini terdiri atas dua bagian yaitu bagian 1 membahas pembelajaran berbasis ICT, dan bagian 2 mengupas tentang peningkatan professionalisme guru berbasis ICT.

3 A.Pembelajaran Berbasis ICT/TIK II. RINGKASAN MATERI Sebagaimana di singgung di atas, pendidikan tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh gelombang perubahan teknologi informasi. Respon kita terhadap gelombang perubahan tersebut adalah memanfaatkannya sebagai wahana transfor-masi pendidikan. Transformasi pendidikan dapat terjadi dalam seluruh pilar pendidikan mulai dari kurikulum dan konten, proses pembelajaran, sarana dan prasarana, sumberdaya manusia. Administrasi, manajemen dan kebijakan serta supra dan infra struktur pendidikan. Dalam aspek kurikulum dan konten, TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti menjadi gudang ilmu pengetahuan. Dalam aspek pembelajaran TIK dapat menjadi alat bantu pembelajaran, dari aspek SDM TIK menjadi salah satu standar kompetensi. Dari aspek administrasi TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti menjadi penunjang sistem administrasi dan sebagainya. Ade Koesnandar (2008:10) menyatakan bahwa dalam blue print TIK untuk pendidikan, fungsi-fungsi TIK digambar sebagai sebuah bangunan gedung yang terdiri dari pondasi, tiang, dan atap. Secara singkat berikut dikemukakan peran TIK dalam masingmasing aspek pendidikan: Manajemen Berbasis Sekolah (Suplemen BAC) 3 1. Kurikulum dan Konten TIK sebagai gudang ilmu pengetahuan dengan kapasitas dan ruang lingkup yang hampir tidak terbatas. Bentuknya dapat berupa referensi berbagai ilmu pengetahuan yang tersedia dan dapat diakses melalui fasilitas TIK, pengelolaan pengetahuan, jaringan pakar, jaringan antar institusi pendidikan, pusat pengembangan materi ajar, wahana pengembangan kurikulum dan sebagai komunitas perbandingan standar kompetensi. 2. Fasilitas dan Sarana Prasarana Teknologi informasi dan komunikasi memberi manfaat yang sangat berarti dalam penyediaan fasilitas dan sarana prasarana pendidikan. TIK di sekolah dapat berupa pojok internet, perpustakaan digital, kelas virtual, laboratorium multimedia, papan elektronik, dll. 3. Sumber Daya manusia Sebagaimana telah disinggung dalam Unit 8, penguasaan dan pemanfaatan TIK untuk kepentingan pembelajaran merupakan salah satu kompetensi guru sekolah dasar. Dalam Permendiknas nomer 16 tahun 2007 dinyatakan bahwa salah satu kompetensi pedagogik guru sekolah dasar adalah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. 4. Administrasi Lembaga Pendidikan Admistrasi lembaga pendidikan merupakan salah satu lini pendidikan yang sangat terbantu dengan kehadiran ICT. Manajemen siswa, guru, kelas, materi dan ekstra kulikuler sebagai proses inti dalam administrasi menjadi lebih mudah dilakukan dengan

4 ketelitian dan keakuratan yang lebih terjamin. Di samping administrasi sekolah, SDM, keuangan dan manajemen fasilitas juga lebih mudah dikelola dengan memanfaatkan ICT. Pemanfaatan ICT dalam administrasi lembaga pendidikan dapat digambarkan dalam diagram berikut: Manajemen Berbasis Sekolah (Suplemen BAC) 5. Manajemen dan Kebijakan Lembaga Pendidikan ICT dapat dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai alat bantu manajemen sekolah dalam pengambilan keputusan manajerial lembaga pendidikan. Untuk itu lembaga pendidikan perlu mengembangkan sistem informasi manajemen eksekutif sekolah, sistem penunjang keputusan, sistem informasi manajemen berbasis sekolah dan sebagaimya. Dari berbagai sistem yang dikembangkan dapat diperoleh informasi yang akurat dan terkini sebagai dasar manajemen sekolah mengambil kebijakan sekolah. B. Peningkatan Profesionalisme Guru Berbasis ICT Dalam proses pembelajaran TIK dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran dapat berupa alat bantu mengajar bagi guru, alat bantu belajar bagi siswa, serta alat bantu interaksi antara guru dengan siswa. Pada dasarnya untuk mempelajari dan mengembangkan konsep ICT/ Komputer sangatlah sederhana, tinggal bagaimana seseorang mengembangkan pola pikirnya ke arah positif untuk maju dan berkembang untuk mendapatkan tingkat akselerasi yang baik. Setelah pemanfaatan ICT/Komputer dapat dikuasai maka yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mengaplikasikan ICT/Komputer dalam kehidupan Pendidikan dan Pembelajaran. Pelbagai penerapan yang mungkin digunakan di sekolah diantaranya: Jaringan Komputer Lokal atau LAN (Local Area Network), Koneksi ke Internet, Laboratorium Komputer, Sistem Informasi yang berkaitan dengan kegiatan sekolah seperti Perpustakaan, Data Pelajar, Bahan Pelajaran, dll. Penerapan ICT ini harus dalam sebuah kesatuan, integrasi teknologi ini harus menjadi sebuah bentuk penerapan yang mendukung secara utuh proses pendidikan dan pembelajaran sehari-hari di sekolah, sehingga usaha dan dana yang dikeluarkan untuk pengadaannya tidak menjadi sia-sia. Program ini benar-benar dapat diterapkan di semua sekolah. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan merupakan sarana untuk melaksanakan proses pendidikan dan pembelajaran. Tujuan pengembangan ICT atau komputer dalam pendidikan adalah: a) Menciptakan pusat layanan informasi pendidikan bagi sekolah, industri dan masyarakat. b) Pusat interkoneksi intranet dan internet di setiap kota/kabupaten dan sekolah. c) Memperluas proses pembelajaran yang terstandar di semua jenjeng pendidikan di seluruh Indonesia. d) Menmgurangi disparitas pendidikan di setiap jenjeng pendidikan di seluruh Indonesia. Sebagai sarana pembelajaran jarak jauh yang merupakan salah satu strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan. Mempersiapkan SDM Indonesia yang memiliki kompetensi skala nasional dan internasional berbasis keunggulan lokal. Manajemen Berbasis Sekolah (Suplemen BAC) 7

5 e) Menyediakan pusat informasi yang inovatif yang mampu membangkitkan kreatifitas guna meningkatkan kompetensi. f) Mendistribusikan internet ke sekolah, dinas pendidikan dan institusi pendidikan lainnya. g) Membantu memajukan perekonomian daerah melalui informasi dan komunikasi. Untuk membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif bebasis ICT perlu memanfaatkan perangkat multimedia. Dengan perangkat multimedia dapat menyerap konsentrasi dari segala aspek rangsangan yang ada pada indra manusia, antara lain visual, audio dan motorik. Pemanfaatan multimedia pembelajaran saat ini sudah banyak diproduksi dan diterapkan di sekolah-sekolah, universitas maupun lembaga diklat. Multimedia pembelajaran yang baik adalah paket yang dapat mengakomodasi semua konsep ICT yang sesuai untuk siapa, kapan dan dimana multimedia pembelajaran tersebut digunakan. Karena sebaik dan secanggih apapun multimedia pembelajaran dibuat kalau tidak dapat dicerna dengan mudah oleh pebelajar maka artinya media tersebut tidak baik karena tidak memberikan tambahan pemahaman pada pebelajar yang bersangkutan. Hal-hal yang penting dalam penerapan dan pembuatan media pembelajaran berbasis ICT antara lain: 1. Unsur visual yang sesuai dengan kondisi materi yang diajarkan. Misal meng-gunakan gambar atau animasi harus berhubungan dengan materi yang sedang dibahas. Jangan sampai animasi mendominasi tampilan sehingga terkesan menggangu 2. Unsur suara yang jelas dan tertata sehingga mudah didengar secara sempurna dan terkesan indah, merdu dan mudah dipahami. Selingan musik hanya diberikan pada hal-hal yang tidak memerlukan perhatian serius untuk dianalisa dan dipahami. 3. Pemanfaatan ukuran huruf yang tepat dan sesuai dengan topik dan materi yang dibahas serta seimbang dengan tampilan keseluruhan media yang ditayangkan. 4. Penggunaan warna yang menarik sesuai dengan kondisi dan posisi tayangan dan harus diseimbangkan dengan warna huruf dan gambar yang ada. Beberapa hal berikut ini dapat kita jadikan acuan sebagai konsep dasar yang paling sederhana dalam mengaplikasikan ICT/Komputer dalam dunia pendidikan, dan pembelajaran, yaitu: 1. Adanya web site pada sekolah dengan dwi bahasa (Inggris dan Indonesia) a.pusat interkoneksi intranet dan internet di setiap sekolah. b. Pusat layanan informasi pendidikan bagi sekolah, Pemerintah, industri dan masyarakat yang meliputi kegiatan sekolah antara lain: Penerimaan Siswa Baru, Data Sekolah, Data Siswa, Proses Pembelajaran, Berita Sekolah, Bursa Kerja Khusus, Evaluasi, dll.

6 2. Sarana Komunikasi Sisterschool dan partnership dengan sekolah luar negeri. ICT sebagai alat komunikasi di sekolah dan dengan partnership Luar negeri bermanfaat sebagai: a. Video Conference (Pembelajaran Jarak Jauh) b. Tukar-menukar informasi unutk mengembangkan pembelajaran 3. ICT sebagai instrument untuk menampilkan pelaporan sekolah kepada stakeholder (Pemerintah, Guru, Pemda, masyarakat dan industri serta partnership. 4. Sarana kemudahan presentasi dan akses ke sumber referensi 1. Sumber data informasi lembaga yang berfungsi sebagai media informasi dan promosi kinerja lembaga. 2. Berkenaan dengan tujuan dan sasaran dari pendidikan dan pembelajaran pada masyarakat pendidikan. 3. Apakah silabus yang dipakai sudah tepat dan dimana tempat untuk mencari acuan yang tepat. 4. Metode-metode pengajaran harus tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan 5. Jadwal pelajaran, jadwal diklat, atau jadwal ujian dapat di-upload secara online 6. Pemberian tugas dan pengumpulan data 7. Sebagai media penampung informasi daftar referensi atau bahan bacaan 8. Profil lembaga dan kontak pengajar atau masyarakat instansi a. Pemanfaatan diktat dan catatan pelajaran b. Memudahkan pencarian dan pembuatan bahan presentasi c. Sebagai bank data semisal mencari contoh ujian yang lalu atau soal yang lalu d. Sebagai media tanya jawab / FAQ (frequently asked questions) e. Sumber-sumber referensi untuk pengerjaan tugas f. Sebagai penyedia situs-situs bermanfaaat g. Pencarian artikel-artikel dalam jurnal online Sarana Komunikasi dalam kelas yang atraktif, inovatif dan menarik 1. Pemanfaatan forum diskusi online 2. Mailing list diskusi 3. Papan pengumuman yang menyediakan informasi (perubahan jadwal kuliah, informasi tugas dan deadline-nya) 4. Sarana untuk melakukan kerja kelompok 5. Sarana untuk sharing file dan direktori dalam kelompok 6. Sarana diskusi untuk mengerjakan tugas dalam kelompok

7 Sistem ujian online dan pengumpulan umpan balik (feedback) Memanfaatkan fasilitas jaringan lokal maupun internet sebagai saran ujian yang online memudahkan dan menyederhanakan kerja pendidik. Konsep diatas tidak mutlak harus ada semua dalam sebuah aplikasi ICT instansi pendidikan, karena tiap lembaga atau sekolah selalu mempunyai latar belakang keadaan dan topologi geografis yang berbeda, maka biasanya selalu Manajemen Berbasis Sekolah (Suplemen BAC) mempunyai konsep yang berbeda pula. Yang paling penting adalah pemanfaatan ICT dapat diterapkan seoptimal mungkin untuk memberikan akselerasi pendidikan ke arah positif dan maju dengan lebih cepat, berkesinambungan, terarah dan terkoordinasi. 1. C. Pemanfaatan e-learning Ketika kita berbicara tentang pemanfatan e-learning, maka hakikatnya adalah sama saja dengan strategi pemanfaatan perangkat lunak. Hal ini karena e-learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Aplikasi e-learning terlengkap dan terbaik yang ada di internet belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna. Saat ini sebenarnya industri e-learning sedang mengalami krisis, yang berakibat ke kegagalan e- Learning. Dari sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-learning. Ketika e-learning itu diwajibkan kepada mereka 30% menolak untuk mengikuti ([Dublin, 2003] dalam Romi Satria Wahono. IlmuKomputer.Com) Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti e-learning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir ([Delio, 2000] dalam Romi Satria Wahono) Dari berbagai literatur yang ada, kegagalan e-learning sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam analisa kebutuhan yang mengandung pengertian bahwa pengembang tidak berhasil meng-capture apa sebenarnya kebutuhan dari pengguna (user needs). Hasil dari proses analisa kebutuhan (requirements analysis) pengguna diterjemahkan sebagai fitur-fitur yang sebaiknya masuk dalam sistem e-learning yang di kembangkan. Sebagai pedoman fitur-fitur yang biasanya disediakan dalam sistem e-learning dapat menggunakan konsep penggunaan ICT yang penulis kemukakan diatas. Karena pada dasarnya e-learning merupakan salah satu metode penerapan ICT yang berbasis WEB dengan menggunakan teknologi Internet, dalam artian sistem jaringan online yang lebih luas tanpa batas. Dengan sistem e-learning, seseorang yang ingin belajar bebas untuk memilih apa yang akan di pelajari dalam waktu yang tidak terikat dan bebas untuk mengekspresikan semua materi yang didapatkan. Dalam pembuatan konsep pengaplikasian e-learning alangkah baiknya bila kita gunakan konsep-konsep yang berbasis pada analisis kebutuhan tiap-tiap pemakai. Sehingga dalam hal ini diperlukan suatu kerja sama yang saling berkaitan dalam membentuk suatu wadah untuk menuangkan karya cipta antara kebutuhan dan proses produksi materi untuk menghasilkan pembelajaran berbasis e-learning yang optimal dan sesuai. Maka dalam hal ini

8 diperlukan suatu pengembangan SDM yang dapat menguasai teknologi dan materi-materi pendidikan untuk dapat bekerja sama membentuk team work yang solid. Merangkum berbagai pemikiran, Uwes A. Chaeruman (2008) menyatakan bahwa integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang: 1. Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar yang menarik dan bermakna. 2. Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam benaknya. 3. Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya. 4. Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 5. Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah. 6. Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar yang bermakna (real-world) melalui pendekatan problem-based atau case-based learning 7. Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses belajar itu sendiri. (Jonassen (1995), dikutip oleh Norton et al (2001)). 8. Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun kinestetik (deporter et al, 2000). 9. High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ICT & media literacy (Fryer, 2001).

9

10 III. PEMBAHASAN Pendidikan tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh gelombang perubahan teknologi informasi. Kita mesti merespon terhadap gelombang perubahan tersebut adalah memanfaatkannya sebagai wahana transfor-masi pendidikan. Transformasi pendidikan dapat terjadi dalam seluruh pilar pendidikan.tik dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti menjadi gudang ilmu pengetahuan. Dalam aspek pembelajaran TIK dapat menjadi alat bantu pembelajaran, dari aspek SDM TIK menjadi salah satu standar kompetensi. Dari aspek administrasi TIK dapat menjadi wahana transformasi pendidikan dalam arti menjadi penunjang sistem administrasi dan sebagainya. Pada buku ini pada dasarnya ICT dapat digunakan dalam meningkatkan profesionalisme guru. Perannya diantaranya ada 5, Kurikulum dan Konten, Fasilitas dan Sarana Prasarana, Sumber Daya manusia, Administrasi Lembaga Pendidikan, Manajemen dan Kebijakan Lembaga Pendidikan. Dan mempunyai Tujuan pengembangan ICT atau komputer dalam pendidikan adalah, Menciptakan pusat layanan informasi pendidikan bagi sekolah, industri dan masyarakat, Pusat interkoneksi intranet dan internet di setiap kota/kabupaten dan sekolah, Memperluas proses pembelajaran yang terstandar di semua jenjeng pendidikan di seluruh Indonesia., Menmgurangi disparitas pendidikan di setiap jenjeng pendidikan di seluruh Indonesia. Jadi untuk membuat media pembelajaran yang kreatif dan inovatif bebasis ICT perlu memanfaatkan perangkat multimedia. Dengan perangkat multimedia dapat menyerap konsentrasi dari segala aspek rangsangan yang ada pada indra manusia, antara lain visual, audio dan motorik.pemanfaatan multimedia pembelajaran saat ini sudah banyak diproduksi dan diterapkan di sekolah-sekolah, universitas maupun lembaga diklat. Multimedia pembelajaran yang baik adalah paket yang dapat mengakomodasi semua konsep ICT yang sesuai untuk siapa, kapan dan dimana multimedia pembelajaran tersebut digunakan. Karena sebaik dan secanggih apapun multimedia pembelajaran dibuat kalau tidak dapat dicerna dengan mudah oleh pebelajar maka artinya media tersebut tidak baik karena tidak memberikan tambahan pemahaman pada pebelajar yang bersangkutan. Ada hal-hal yang penting dalam penerapan dan pembuatan media pembelajaran berbasis ICT antara lain:unsur visual yang sesuai dengan kondisi materi yang diajarkan. Misal meng-gunakan gambar atau animasi harus berhubungan dengan materi yang sedang dibahas. Jangan sampai animasi mendominasi tampilan sehingga terkesan menggangu, Unsur suara yang jelas dan tertata sehingga mudah didengar secara sempurna dan terkesan indah, merdu dan mudah dipahami. Selingan musik hanya diberikan pada hal-hal yang tidak memerlukan perhatian serius untuk dianalisa dan dipahami, Pemanfaatan ukuran huruf yang tepat dan sesuai dengan topik dan materi yang dibahas serta seimbang dengan tampilan keseluruhan media yang ditayangkan., Penggunaan warna yang menarik sesuai dengan kondisi dan posisi tayangan dan harus diseimbangkan dengan warna huruf dan gambar yang ada. Acuan yang bisa sebagai konsep dasar yang paling sederhana dalam mengaplikasikan ICT/Komputer dalam dunia pendidikan, dan pembelajaran, yaitu: Adanya web site pada sekolah dengan dwi bahasa (Inggris dan Indonesia), Sarana Komunikasi Sisterschool dan partnership dengan sekolah luar negeri. ICT sebagai instrument untuk menampilkan pelaporan sekolah kepada stakeholder (Pemerintah, Guru, Pemda, masyarakat dan industri serta partnership.

11 Memanfaatkan fasilitas jaringan lokal maupun internet sebagai saran ujian yang online memudahkan dan menyederhanakan kerja pendidik. Konsep diatas tidak mutlak harus ada semua dalam sebuah aplikasi ICT instansi pendidikan, karena tiap lembaga atau sekolah selalu mempunyai latar belakang keadaan dan topologi geografis yang berbeda, maka biasanya selalu Manajemen Berbasis Sekolah (Suplemen BAC) mempunyai konsep yang berbeda pula. Yang paling penting adalah pemanfaatan ICT dapat diterapkan seoptimal mungkin untuk memberikan akselerasi pendidikan ke arah positif dan maju dengan lebih cepat, berkesinambungan, terarah dan ter-koordinasi. Dalam pemanfatan e-learning, maka hakikatnya adalah sama saja dengan strategi pemanfaatan perangkat lunak. Hal ini karena e-learning adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Aplikasi e-learning terlengkap dan terbaik yang ada di internet belum tentu sesuai dengan kebutuhan sebenarnya dari pengguna. Saat ini sebenarnya industri e-learning sedang mengalami krisis, yang berakibat ke kegagalan e-learning. Dari sebuah studi tahun 2000 yang dilakukan oleh Forrester Group kepada 40 perusahaan besar menunjukkan bahwa sebagian besar pekerja (lebih dari 68%) menolak untuk mengikuti pelatihan/kursus yang menggunakan konsep e-learning. Ketika e-learning itu diwajibkan kepada mereka 30% menolak untuk mengikuti ([Dublin, 2003] dalam Romi Satria Wahono. IlmuKomputer.Com), Sedangkan studi lain mengindikasikan bahwa dari orang-orang yang mendaftar untuk mengikuti e-learning, 50-80% tidak pernah menyelesaikannya sampai akhir ([Delio, 2000] dalam Romi Satria Wahono), Dari berbagai literatur yang ada, kegagalan e-learning sebagian besar diakibatkan oleh kegagalan dalam analisa kebutuhan yang mengandung pengertian bahwa pengembang tidak berhasil meng-capture apa sebenarnya kebutuhan dari pengguna (user needs). Hasil dari proses analisa kebutuhan (requirements analysis) pengguna diterjemahkan sebagai fitur-fitur yang sebaiknya masuk dalam sistem e-learning yang di kembangkan.

12 IV. PENUTUP Program pembelajaran berbasis ICT melalui media internet, sangat cocok diterapkan di kelas, karena siswa akan dapat dengan mudah mencari informasi dan berkomunikasi dengan komunitas lainnya. Selain itu internet dapat memberikan contohcontoh nyata mengenai pengetahuan yang terintegrasi. Internet memberikan informasi elektronik yang tidak terkira jumlahnya yang dikemas dalam berbagai cara dan yang mewakili berbagai topik yang berbeda-beda. Dengan jumlah jam pelajaran yang sangat banyak (36 jam/minggu) di kelas, dan belum adanya layanan individual sesuai dengan bakat dan minat siswa, mengakibatkan siswa harus mempelajari semua mata pelajaran dalam waktu yang sangat cepat. Melalui media internet, dan kemampuan komputer untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih baik semua itu dapat dengan cepat teratasi, dengan program e-learning, online learning, web-based learning, school net, dan lain-lain.

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems

The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pengantar e-learning dan Pengembangannya The next big killer application for the Internet is going to be education John Chambers, CEO of Cisco Systems Pendahuluan Seiring dengan perkembangan Teknologi

Lebih terperinci

vensy vydia ACCELERATED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN E LEARNING SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN

vensy vydia ACCELERATED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN E LEARNING SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN ACCELERATED LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN DAN E LEARNING SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN Abstrak Perkembangan metode pembelajaran didunia pendidikan dalam beberapa tahun terakhir sangatlah pesat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Raden Indra Firmansyah, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini teknologi informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology) merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan era global saat ini. Untuk mendorong kesiapan SDM di era global melalui

Lebih terperinci

Nurdyansyah. N. dan Andiek Widodo. inovasi teknologi pembelajaran (Sidoarjo : Nizamia Learning Center, 2015), 26. 2

Nurdyansyah. N. dan Andiek Widodo. inovasi teknologi pembelajaran (Sidoarjo : Nizamia Learning Center, 2015), 26. 2 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER (PBK) MODEL TUTORIAL DALAM MATA PELAJARAN FIQIH Oleh : Fini Uyunul Maha Mahasiswa PGMI Fakultas Tarbiyah Univeristas Muhammadiyah Sidoarjo e-mail : finiuyunul96@gmail.com

Lebih terperinci

STRATEGI IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

STRATEGI IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH STRATEGI IMPLEMENTASI TIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH Tugas Mata Kuliah : Statistika dan Komputer Pendidikan Dosen Pengampu : Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M. Kom Oleh : Nama : Eka Novia Anggraini Kelas

Lebih terperinci

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan

Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung. sumber media tujuan KholidA.Harras Alat Bahasa isyarat alat peraga gambar Bahasa verbal Teks (symbol atau huruf) Interaksi: Langsung Tidak langsung sumber media tujuan 2 Media tak langsung (Offline) Orang lain Buku Kaset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya yang sangat cepat. Andrew R Molnar (1997:63) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya yang sangat cepat. Andrew R Molnar (1997:63) menyebutkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi Informasi merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai

Lebih terperinci

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS

Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS Sistem Informasi untuk Pendidikan (3) Pengembangan Kurikulum S2 KRK640 3 SKS SISTEM BELAJAR MENGAJAR ON-LINE Pembelajaran on-line adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk menyampaikan bahan

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4)

PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU. Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Institut, Teknologi Nasional Malang 4) Pelatihan Pengguaan e-learning Thomas Dayal Emmalia Joseph PELATIHAN PENGGUNAAN E-LEARNING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 BATU 1) Thomas Priyasmanu 2) Dayal Gustopo 3) Emmalia Adriantantri 4) Joseph Dedy Irawan

Lebih terperinci

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK

Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK KULIAH UMUM Media Pembelajaran Fisika Berbasis ICT/TIK Dr. Johar Maknun, M.Si 08121452201; johar_upi@yahoo.co.id 1 Kriteria Pemilihan Media Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran Jumlah Peserta Didik

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN E-LEARNING (Untuk Siswa)

LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN E-LEARNING (Untuk Siswa) LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN E-LEARNING (Untuk Siswa) Akses ke dalam Portal e-learning PLN User/Siswa dapat melakukan akses ke dalam Portal e-learning melalui 2 (dua) jaringan komputer: 1. Akses melalui

Lebih terperinci

Romi Satria Wahono Koordinator Umum IlmuKomputer.Com Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Romi Satria Wahono Koordinator Umum IlmuKomputer.Com Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pengantar e-learning dan Pengembangannya Romi Satria Wahono Koordinator Umum IlmuKomputer.Com Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lisensi Dokumen: Copyright 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB

UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN GURU SEKOLAH MENENGAH DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DALAM PEMBUATAN SUMBER BELAJAR MATEMATIKA BERBASIS WEB Oleh: Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR e-learning suatu istilah yang digunakan terhadap proses belajar mengajar berbasis online tanpa dibatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan pada era globalisasi, kini informasi bisa semakin mudah untuk diakses. Salah satu cara aksesnya adalah dengan menggunakan media

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA.

IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA. IMPLEMENTASI E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PENDIDIK DAN KEMANDIRIAN MAHASISWA munir@upi.edu PENGANTAR Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya media pembelajaran dapat menghantarkan

Lebih terperinci

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1

Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 Mengapresiasi e-learning Berbasis MOODLE Basori 1 A. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat mendorong berbagai lembaga pendidikan memanfaatkan sistem e-learning untuk

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER Saat ini penggunaan ICT untuk kegiatan belajar dan mengajar menjadi salah satu ciri perkembangan masyarakat modern. ICT dapat dimaknakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan

BAB I PENDAHULUAN. ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum kegiatan belajar mengajar harus dilakukan hanya dalam ruangan kelas, dengan kondisi dimana guru atau pengajar mengajar di depan kelas sambil sesekali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan Internet. E-Learning memungkinkan

Lebih terperinci

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA

IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA IbM KELAS VIRTUAL UNTUK SMPN 6 DAN SMAN2 SALATIGA Helmie Arif Wibawa, Indra Waspada, Panji Wisnu Wirawan Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Email: Helmie.arif@gmail.com Abtrak. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Maya merupakan dunia digital yang menghubungkan banyak user, dari user satu maupun ke user lainnya. Untuk melakukan nya dibutuhkan sebuah penghubung agar tercipta

Lebih terperinci

BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer

BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer 1. Belajar Online (Electronic Learning) Belajar online (juga dikenal sebagai belajar electronic learning atau e-learning) merupakan hasil dari

Lebih terperinci

IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan

IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan IV. KONSEP RANCANGAN A. Ide/Gagasan Perancangan 1. Ide Gagasan Perancangan Materi pembelajaran pancaindera memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi dan keberhasilan dari suatu pembelajaran diukur pencapaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Media pembelajaran merupakan suatu alat atau perantara yang berguna untuk memudahkan proses belajar mengajar, dalam rangka mengefektifkan komunikasi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I berisikan pendahuluan penelitian, adapun yang disampaikan pada Bab ini diantaranya, (A) Latar Belakang, (B) Perumusan Masalah, (C) Tujuan Penelitian, (D) Manfaat Penelitian, dan

Lebih terperinci

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46

E-learning, Cermin Pendidikan Masa Kini: Siapkah kita? Oleh : Christina Wahyu Cahyani Senin, 13 Pebruari :46 KOPI - Perkembangan teknologi yang semakin canggih kini telah mengubah dunia pendidikan. Pembelajaran yang dulunya menggunakan cara konvensional berangsur-angsur berubah menjadi modern. Penggunaan alat-alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, fitur dan layanan teknologi komunikasi sudah demikian maju. Teknologi komunikasi dapat membawa seorang individu melintasi batas ruang dan waktu

Lebih terperinci

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya

Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya Penggunaan e-learning sebagai Pendukung Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada SMAK St. Stanislaus Surabaya Indra Budi Trisno indrabt@gmail.com Robby Kurniawan Budhi robby@widyakartika.ac.id Yonatan Widianto

Lebih terperinci

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM

Menyusun komunitas belajar online di elisa. Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Menyusun komunitas belajar online di elisa Diah Tri Widayati PPP-ICT UGM Latar Belakang Perubahan yang cepat pada masa sekarang ini disebabkan terutama oleh kemajuan teknologi: membuat perubahan jadi revolusioner,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan bahan ajar inovatif berbasis multimedia perlu mendapat perhatian dalam memenuhi tuntutan peningkatan kualitas pendidikan dan mendukung pembelajaran

Lebih terperinci

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan

Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan Pemanfaatan Komputer di Bidang Pendidikan 1. Pemanfaatan Komputer Untuk Pembelajaran Kemajuan teknologi komputer membuat aktivitas menjadi serba cepat serta menjadikan dunia seperti tanpa batas. Berbagai

Lebih terperinci

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan

Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan Belajar menjadi Mudah dan Menyenangkan KASUS I Dominasi guru (teacher center) Siswa sebagai objek pembelajar Sumber belajar terbatas Kurang komunikatif Berfikir tingkat rendah Pembelajaran tidak menyenangkan

Lebih terperinci

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya?

PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan/Trends ICT Tantangan Pendidik Bagaimana menghadapinya? 1 2 PENGANTAR E-LEARNING Apa yang kita bahas? Perkembangan TIK Mengapa perlu TIK untuk pembelajaran Pengertian E-learning Kelebihan dan kekurangan Framework E-learning Komponen E-learning Konten E-learning

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau

I. PENDAHULUAN. Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program telekomunikasi dalam bentuk Teknologi Informasi dan Komunikasi atau Information Communication and Technology (ICT) merupakan bagian dari teknologi pendidikan yang

Lebih terperinci

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme

Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Pembelajaran Berbasis TIK Disampaikan oleh: Awan Sundiawan pada BIMTEK Transformasi Nilai Kepahlawanan dalam Membagun Nasionalisme Ribuan aplikasi baru akan muncul secara online Sumber: http://socialbakers.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: militer, ekonomi-bisnis, sosial, politik, budaya,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: militer, ekonomi-bisnis, sosial, politik, budaya, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Internet (interconnection-networking) memiliki peranan penting dalam berbagai bidang, seperti: militer, ekonomi-bisnis, sosial, politik, budaya, pendidikan,

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN TIK DI BIDANG PENDIDIKAN

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN TIK DI BIDANG PENDIDIKAN KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN TIK DI BIDANG PENDIDIKAN Pendahuluan Pendayagunaan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka

Lebih terperinci

Chapter 01. UNTAD Webinar

Chapter 01. UNTAD Webinar Chapter 01 UNTAD Webinar Webinar merupakan teknologi yang dewasa ini banyak digunakan oleh berbagai organisasi, baik itu organisasi pendidikan seperti kampus dan sekolah, maupun instansi pemerintah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini perkembangan teknologi memegang andil yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Dalam segi kehidupan, masyarakat memanfaatkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan internet akhir-akhir ini telah membuat internet menjadi begitu besar peranannya baik sebagai sarana memperoleh informasi dengan cepat dan selalu diperbaharui.

Lebih terperinci

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah

Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Usaha Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Internet dan E-Learning Sekolah Rifiana Arief, Erlina rifiana@staff.gunadarma.ac.id Dosen Universitas Gunadarma Depok ABSTRAK : Kegiatan pelatihan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori pada bab II ini disusun berdasarkan teori-teori mengenai konsep dari modul pembelajaran jaringan komputer berbasis multimedia interaktif yang ditulis oleh beberapa

Lebih terperinci

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I BAB 1 PENDAHULUAN BAB I BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia. Dalam pembelajaran terdapat berbagai macam strategi dan metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2

DAFTAR ISI PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) SMA... 2 A. Pendahuluan... 2 B. Pengertian Pusat Sumber Belajar SMA... 2 C. Landasan Hukum... 3 D. Landasan Operasional...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini telah membawa perubahan pesat dalam aspek kehidupan manusia, perkembangan tersebut telah mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan sebuah Negara. Lewat pendidikan, sebuah Negara bisa dinilai tingkat kemakmurannya. Makin baik pendidikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Penarikan simpulan ini dapat dilakukan setelah dilaksanakannya penelitian dan pengolahan serta pembahasan hasil penelitian. Berdasarkan gambaran hasil analisis data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Electronic Learning atau yang biasa disingkat dengan e-learning merupakan cara baru yang terdapat pada dunia pendidikan, dimana proses belajar mengajar menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia hiburan yang semakin meningkat seiring dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia hiburan yang semakin meningkat seiring dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia hiburan yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus menerus dikonsumsi masyarakat telah menjadi

Lebih terperinci

Kepada Yth : Kepala Sekolah.. di Tempat. Dengan hormat,

Kepada Yth : Kepala Sekolah.. di Tempat. Dengan hormat, 2 Kepada Yth : Kepala Sekolah.... di Tempat. Dengan hormat, Teknologi informasi (internet) merupakan bagian penting dalam perkembangan dunia pendidikan. Website sekolah adalah merupakan satu bentuk identitas

Lebih terperinci

STRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING

STRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING STRUKTUR DAN DISAIN SISTEM ONLINE LEARNING Oleh : Ir. Sutrisno Koswara, MSi Disampaikan pada PELATIHAN INSTRUCTIONAL DESIGN FOR ONLINE LEARNING Paket 1 : TEACHING AND LEARNING CONCEPT FOR ONLINE LEARNING

Lebih terperinci

Pedoman pelatihan ini dimaksudkan untuk dapat digunakan semua pihak dalam merancang dan melaksanakan pelatihan penulisan bahan ajar non cetak.

Pedoman pelatihan ini dimaksudkan untuk dapat digunakan semua pihak dalam merancang dan melaksanakan pelatihan penulisan bahan ajar non cetak. PEDOMAN PELATIHAN PENYUSUNAN BAHAN AJAR NON CETAK I.6 A. Tujuan Pedoman pelatihan ini dimaksudkan untuk dapat digunakan semua pihak dalam merancang dan melaksanakan pelatihan penulisan bahan ajar non cetak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional.

BAB I PENDAHULUAN. peralatan praktik, penyempurnaan kurikulum maupun peningkatan. profesionalisme guru yang dilakukan secara nasional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan sebagai tuntutan akan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang dapat berkompetisi di era globalisasi akan terus berlangsung diupayakan. Perhatian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini, setiap perusahaan yang ada pasti membutuhkan teknologi informasi dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan sekecil apapun pasti tidak lepas

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF

PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF PEDOMAN PEMBANGUNAN DAN PENGELOLAAN PUSAT KOMUNITAS KREATIF KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA DIREKTORAT E-BUSINESS DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT

MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER/IT Latar Belakang Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi menuntut pola variasi pembelajaran Proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja dengan

Lebih terperinci

PRAKTEK E-LEARNING. Mengaskses e-learning UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Puskom UNY

PRAKTEK E-LEARNING. Mengaskses e-learning  UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh: Puskom UNY PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Puskom UNY UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 1 Mengaskses e-learning http://besmart.uny.ac.id 2 Akun e-learning Username dan password yang digunakan adalah NIM masing-masing mahasiswa

Lebih terperinci

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM

PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM PELATIHAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB KEPADA GURU IPA SMP KOTA MATARAM Muhammad Taufik*, Sutrio, Syahrial A, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati Jurusan Pendidikan Fisika, FKIP Universitas Mataram *Email:

Lebih terperinci

PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY

PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY PRAKTEK E-LEARNING Oleh: Tim ICT UNY UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 1 Mengaskses e-learning http://besmart.uny.ac.id 2 Akun e-learning Username yang digunakan adalah NIM masingmasing mahasiswa Password

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. dan dihasilkan melalui pendidikan.dalam proses pendidikan pula, manusia. belajar dari, tentang, dan dengan tehnologi itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana utama untuk memperoleh,menerapakan dan mengembangkan ipteks. Pendidikan termasuk kegiatan pembelajaran dan penanaman nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013

BAB I PENDAHULUAN. tahun ajaran 2013/2014. Pencapaian tujuan dari Kurikulum 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi saat ini mengarahkan sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Seiring dengan berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Komunikasi adalah proses penyampaian informasi-informasi, pesan-pesan gagasan-gagasan atau pengertian-pengertian, dengan menggunakan lambanglambang yang mengandung

Lebih terperinci

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada

Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada Kerangka Acuan Kegiatan Hibah Pengembangan e-learning Universitas Gadjah Mada 2017 Pusat Inovasi dan Kajian Akademik (PIKA) Universitas Gadjah Mada 1 K erangka Acuan Hibah e- Learning UGM Ikhtisar Pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibidang lain, seperti ekonomi, science, teknologi dan lain sebagainya

BAB I PENDAHULUAN. dibidang lain, seperti ekonomi, science, teknologi dan lain sebagainya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar sebagai sarana berfikir yang harus dimiliki oleh siswa untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena

Lebih terperinci

Lampiran 1 : Information Architecture for The Web. 1. Evaluation Criteria : Background Information. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 : Information Architecture for The Web. 1. Evaluation Criteria : Background Information. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 : Information Architecture for The Web 1. Evaluation Criteria : Background Information 2. Evaluation Criteria : Overall Impression 3. Evaluation Criteria : Content Aspects. 4. Evaluation Criteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pendidikan adalah suatu keharusan, karena suka atau tidak suka arus TIK telah mengalir pada setiap aspek

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG. PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN e-government DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang

Lebih terperinci

MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP. Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd

MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN. Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP. Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd MANFAAT TIK DALAM PEMBELAJARAN Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah TIP Dosen Pengampu : Agus Susilo, S.Pd M.Pd Disusun Oleh: Nama NIM : DIAN KARTIKA : A.210.110.076 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak perusahaan yang memiliki banyak kegiatan yang harus dilakukan dan untuk mengatur kegiatan tersebut bisa dilakukan secara manual atau secara online.

Lebih terperinci

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007

fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 fesejarah Teknisi Jardiknas Written by Administrator Wednesday, 10 January 2007 Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa tujuan Pendirian Negara Republik Indonesia antara lain adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa

BAB 1. Pendahuluan. ada waktu dan tempat. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam hal ini yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran

Lebih terperinci

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)

PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya era globalisasi, pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu didukung dengan adanya media pembelajaran yang berbasis teknologi. Media berbasis

Lebih terperinci

Wawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ITC)

Wawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ITC) Wawasan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ITC) Bagi Mahasiswa Baru Universitas Negeri Yogyakarta 2003 Drs. Sahid, MSc. Jurdik Matematika FMIPA UNY 2003 1 TUJUAN UMUM Mengoptimalkan prestasi akademik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sumber kemajuan bangsa yang sangat menentukan daya saing antar bangsa. Oleh karena itu sektor pendidikan harus terus ditingkatkan mutunya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran sains merupakan pembelajaran yang berorientasi pada proses dan hasil, namun kini pembelajaran sains telah berkembang dan berorietasi pada sikap

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan internet kini juga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam dunia bisnis, terutama kegiatan jual - beli. Sudah banyak tersedia di pasaran

Lebih terperinci

Pengembangan Web Pembelajaran Interaktif Bagi Guru SMK Menuju Sekolah Berstandar Internasional. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd

Pengembangan Web Pembelajaran Interaktif Bagi Guru SMK Menuju Sekolah Berstandar Internasional. Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd Pengembangan Web Pembelajaran Interaktif Bagi Guru SMK Menuju Sekolah Berstandar Internasional Oleh Nuryadin Eko Raharjo, M.Pd e-mail: nuryadin_er@uny.ac.id SMKN 1 Sedayu 18 Juli 2011 Analisis Situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fariz Eka Nurfu ad, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang semakin pesat, menuntut masyarakat untuk mengikuti perkembangannya. Salah satu bidang yang mendapatkan dampak

Lebih terperinci

Computer Supported Cooperative Work

Computer Supported Cooperative Work CSCW Pertemuan 10 Computer Supported Cooperative Work Computer supported cooperative work (CSCW) Pengertian : 1 2 Tujuan kerja sama Groupware atau group productivity software adalah jenis software yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sangat pesat, terutama teknologi internet mempengaruhi semua aspek kehidupan. Kebutuhan akan suatu konsep

Lebih terperinci

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta

Pelatihan Menggunakan E learning Bagi. Guru SMK N 4 Yogyakarta Pelatihan Menggunakan E learning Bagi Guru SMK N 4 Yogyakarta Oleh: Yoga Guntur Sampurno M. Pd (yoga_gs@uny.ac.id) Ibnu Siswanto M.Pd. (ibnusiswanto@uny.ac.id) Dibiayai oleh Dana DIPA UNY Tahun Anggaran

Lebih terperinci

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning

Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Variasi Proses Pembelajaran melalui Penerapan E-learning Marfuatun, M.Si Jurdik Kimia FMIPA UNY A. Pendahuluan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang bertujuan

Lebih terperinci

BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer

BELAJAR ONLINE Belajar Melalui Jaringan Internet dan Komputer Belajar Jarak Jauh Belajar melalui media telekomunikasitelepon, televisi Komunikasi sering kali bersifat satu arah Belajar Online Pengajaran disampaikan melalui komputer, sering kali menggunakan jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-sumber informasi lainnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan cepat. Hal ini telah mengubah paradigma masyarakat dalam mencari dan mendapatkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa pendidik diharapkan mengembangkan materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang. memberi dampak besar dalam dunia pendidikan. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), khususnya teknologi internet telah banyak dimanfaatkan dalam bidang pendidikan yang akan merubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan Teknologi Informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI yang tidak dapat dihindari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam proses pembelajaran (Hayati, 2016). sebagai pesan, sumber belajar sebagai sumber pesan, media pembelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi ini telah membawa perubahan yang signifikan bagi perkembangan dunia pendidikan. Seorang pendidik

Lebih terperinci

Pemanfaatan Rumah Belajar

Pemanfaatan Rumah Belajar Pemanfaatan Rumah Belajar BIODATA Nama : Rizma Panca Patriani, ST TTL : Pangkalpinang, 23 Januari 1981 Status : Menikah, punya 3 orang anak Alamat : Jl. Kamboja Gg. Puyuh III Rt.05/02 Kacangpedang Pangkalpinang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

BAB I PENDAHULUAN. orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar adalah susatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara

Lebih terperinci

Mereduksi Gap antara Kelas Belajar dengan Dunia Profesi Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kelas Kuliah Terintegrasi

Mereduksi Gap antara Kelas Belajar dengan Dunia Profesi Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kelas Kuliah Terintegrasi Mereduksi Gap antara Kelas Belajar dengan Dunia Profesi Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kelas Kuliah Terintegrasi Agus Pribadi Study program of Informatics Engineering College of Informatics management

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (high technology) perkembangan dan transformasi ilmu berjalan begitu

BAB I PENDAHULUAN. tinggi (high technology) perkembangan dan transformasi ilmu berjalan begitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus, bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan itu bukan hanya dalam hitungan tahun, bulan, atau hari,

Lebih terperinci

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator:

1.Selalu menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. Indikator: Sekitar 1 Minggu yang lalu saya mengikuti perkuliahan Kapita Selekta di Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer UPI, di perkuliahan itu dosen kami Dr. Wawan Setiawan M.Kom membahas tentang standar kompetensi

Lebih terperinci

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar

Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Profil Sekolah Pelaksana Pusat Sumber Belajar Komponen, Aspek, Indikator 1. Sumber Daya Manusia 1.1 Kompetensi pengoperasian komputer, jaringan dan internet 1.1.1 Lebih dari 90% tenaga pendidik mampu mengoperasikan

Lebih terperinci

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning

e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Outline Definisi E-learning Konsep e-learning 1 2 3 4 e-learning: Konsep dan Pemanfaatan Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. http://blog.uny.ac.id/hermansurjono Outline Definisi e-learning Konsep e-learning E-learning framework Komponen e-learning Pemanfaatan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai II. TINJAUAN PUSTAKA A. E-learning Rosenberg (dalam Surjono, 2009: 3), mendefinisikan e-learning sebagai pemanfaatan teknologi internet untuk mendistribusikan materi pembelajaran, sehingga siswa dapat

Lebih terperinci