Sejak bulan September di kecamatan Bukit Batu, YTS kembali
|
|
- Widyawati Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kabar Itah Edisi 33 : Juli - September 2012 Editorial Baru-baru ini kami dikabarkan bahwa mitra perusahaan untuk proyek eksplorasi di Jelai memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya.terlepas dari banyak hal lain, keputusan ini dikhawatirkan berdampak pada masyarakat dampingan YTS: pertama, akan ada pengurangan sekitar 40 karyawan lokal yang sebelumnya bekerja sebagai kru eksplorasi; dan kedua, pendanaan untuk kegiatan pemberdayaan YTS akan dihentikan. Semangat Masyarakat Menimba Ilmu tentang Cuka Kayu di Bukit Batu Kurang lebih 113 keluarga telah mendapat manfaat dari dukungan teknis budidaya sayur, ikan, dan karet selama ini. Kami juga mendukung penguatan lembaga pembangunan berbasis masyarakat, dan memperkuat hubungan dengan layanan pemerintah, termasuk puskesmas setempat. Situasi ini mengundang pertanyaan penting tentang bagaimana tanggung jawab perusaahan terhadap masyarakat yang selama ini mendapat manfaat langsung dari keberadaan dan kegiatan perusahaan? Di perusahaan tambang aktif, sejak awal sudah ada langkah persiapan terhadap dampak pasca penutupan tambang. Biasanya masyarakat mendapat dana abadi dan rencana pembangunan untuk membantu mereka melalui masa peralihan. Hal semacam ini tidak pernah dipertimbangkan dalam dunia eksplorasi, karena sifatnya adalah kegiatan jangka pendek. Kemungkinan menjadi tambang yang sebenarnya masih sangat kecil. Dengan tingginya biaya dan resiko bisnis ini, mungkin sangat logis jika tidak ada pertimbangan lebih jauh setelah eksplorasi berhenti. Namun demikian, kenyataan ini menjadi tantangan bagi YTS, karena kami memiliki komitmen jangka panjang untuk pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Dalam kasus di Jelai, kami hanya bisa berharap akan ada jalan keluar bagi masalah yang ada. Bardolf Paul Pimpinan Ibu-ibu di Kelurahan Tumbang Tahai belajar membuat cuka kayu untuk keperluan pertanian dari Tenaga Ahli lokal, Hero (ketiga dari kiri) Sejak bulan September di kecamatan Bukit Batu, YTS kembali melanjutkan dampingan ke tahap tiga dalam proses produksi biochar yaitu pembuatan cuka kayu, yang merupakan produk yang bernilai dan bermanfaat. Cuka Kayu ini sendiri masih baru bagi masyarakat; bentuknya berupa cairan coklat dengan aroma yang khas, yang didapat dari penyulingan uap pembakaran biochar. Kegunaannya bermacam-macam, termasuk untuk pupuk dan merangsang pertumbuhan sayur, tumbuhan dan pepohonan. Cuka kayu juga bisa membantu memperkuat akar dan dedaunan, serta berfungsi sebagai pestisida alami. Umumnya, dibutuhkan sekelompok orang untuk membuat cuka kayu karena prosesnya melibatkan kerja berat seperti mengumpulkan kayu dan menggali lubang pembakaran di tanah. Proses pengolahannya cukup kompleks dan panjang dibutuhkan rata-rata sekitar jam, dimana pohon berdiameter 5-10 sentimeter dipotong-potong menjadi 70 cm kemudian dibelah. Anggota KPP membuat lubang pembakaran dan melapisi dasar dan sisinya dengan batu bata. Kemudian, cerobong didirikan di bagian belakang lubang pembakaran dengan sudut tertentu, sementara ujung cerobong dan seluruh rongga ditutup dengan ranting dan minyak tanah, setelah sebelumnya kayu dimasukkan ke dalam cerobong untuk dibakar, dengan sedikit ventilasi di bagian depan. Selanjutnya, pembakaran dimulai dan kayu dalam cerobong dimasak bersambung ke halaman 5
2 Program Mata Pencaharian meningkat di Proyek Jelai tempat belajar bagi anggota kelompok, di mana mereka mempraktekkan apa yang dipelajari dari pelatihan. Baru-baru ini, ikan dari kolam dipantau tumbuh dengan baik dan bulan ini tahap kedua pelatihan difokuskan pada pemeliharaan dan pakan, serta cara membuat keramba apung. Kebun sayur milik KPP di Bunau, siap untuk dipanen Selama triwulan ketiga ini, kami meningkatkan intensitas dukungan teknis untuk kegiatan budidaya yang sedang berjalan di Kalimantan timur. Tiga tahap pelatihan sayur sudah diselesaikan, dan sejauh ini KPP sudah berhasil panen kangkung, sawi, timun, pare dan kacang. Tanaman lain yang akan segera dipanen adalah tomat, terong dan bayam. Sayur yang dipanen kini dijual di pasar Sekatak, tetapi ada juga pembeli yang langsung datang ke kebun desa. Semua hasil penjualan dari pelatihan ini dimasukkan ke tabungan kelompok. Sangat menyenangkan melihat para anggota KPP juga mulai membuat kebun kecil-kecilan di rumah mereka masing-masing untuk konsumsi rumah tangga. YTS juga memberikan dukungan teknis untuk budidaya ikan di tiga desa proyek yaitu Bunau, Terindak dan Tenggiling. Di bulan Juli, tahap pertama pelatihan difokuskan pada persiapan kolam lele, dan setiap kolam kelompok diisi dengan lima ratus bibit ikan lele. Kolam ini menjadi Di bulan Agustus, kami juga memulai program dukungan teknis budidaya karet. YTS membawa anggota KPP dari Bunau dan Terindak dalam studi banding ke desa tetangga di Berau. KPP bertemu dengan petani karet yang sudah berhasil di kecamatan Kelay, yang berhasil mengembangkan berbagai jenis bibit karet, termasuk PB 260 dan PB 340. Semua bibit tersebut telah mendapat sertifikasi dari Pusat Penelitian Karet di Salatiga. Kunjungan awal ini diharapkan bisa memotivasi anggota KPP untuk menanam karet pertama kali. Tahap pertama pelatihan ini akan selesai di akhir bulan September. Selain itu, YTS juga membantu menggalakkan perawatan kesehatan untuk ibu dan anak yang tinggal di sekitar kamp eksplorasi Jelai. Karena masyarakat di tempat ini sulit mengakses layanan kesehatan setempat, saat ini kami mengadakan kunjungan bulanan dari pekerja kesehatan yang bertanggung jawab untuk program posyandu. Program ini dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kurang gizi balita. Sejak bulan Juli, sekelompok ibu-ibu diberi pelatihan tentang bagaimana menyiapkan makanan sehat dan bergizi bagi anak-anak. Di bulan Agustus, kegiatan monitoring pertumbuhan anak juga dilanjutkan dengan pemberian vitamin A gratis untuk balita. Kunjungan bulanan ini sekarang menjadi bagian dari program penanganan kesehatan dari pemerintah, dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat dampingan kami. Peluang Usaha Skala Kecil di Desa-desa Kahayan Melanjutkan sukses mendampingi penguatan kapasitas dalam usaha skala kecil di Bukit Batu tahun lalu, kini kami mencoba program yang sama di tiga kecamatan dampingan kami di Kahayan. Paket Pendidikan Dasar CU sudah terlaksana di tujuh desa, dua hari di masingmasing desa di Kecamatan Damang Batu, dan akan segara diadakan di Miri Manasa dan Kahayan Hulu Utara. Pelatihan tahap awal ini diadakan langsung oleh Credit Union Betang Asi, dan dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada masyarakat tentang praktek manajemen keuangan tingkat dasar. Para peserta belajar mengelola uang dengan efektif, dan juga belajar membuat rencana keuangan. Di bulan Agustus, tiga pelatihan diadakan selama enam hari di Mahuroi, yaitu desa terdekat dengan kamp eksplorasi KSK. Tujuh puluh lima peserta yang ikut pelatihan langsung mendaftar menjadi anggota Credit Union, dan mulai mengakses tabungan dan pinjaman. Ini merupakan tahap pertama dalam program penguatan kapasitas yang kami selenggarakan, yang selanjutnya diikuti pelatihan usaha skala kecil di tahun Tahun ini, YTS juga memberikan dukungan teknis lain untuk mengembangkan usaha skala kecil masyarakat dalam bentuk camp supply program. YTS menghubungkan tujuh desa dampingan di Damang Batu secara langsung dengan perusahaan eksplorasi KSK. Perusahaan akan memberikan input yang memadai agar KPP bisa membudidayakan ikan dan panen pada akhir tahun, dengan syarat bagi hasil produksi. Program ini adalah bagian dari komitmen perusahaan untuk sedapat mungkin membeli hasil lokal dan adalah keluaran positif dari pelatihan budidaya ikan yang diberikan dari tahun 2011 hingga Kesempatan ini, dimana petani ikan di desa menjadi supplier bagi pasar yang lebih besar, akan membawa manfaat baik bagi masyarakat maupun KSK. Dengan cara ini, kami bekerja dengan kepastian bahwa masyarakat akan mendapat manfaat yang berlanjut dari program eksplorasi mineral yang ada. 2 Kabar Itah - Edisi 33
3 Lokakarya Revitalisasi Alokasi Dana Desa Sekretaris Daerah, Bpk. Ir. Kamiar membuka acara ini, yang berjalan dengan mulus berkat kerja sama panitia yang terdiri atas YTS, Bappeda, dan BPMPD-KB. Peserta yang datang lebih banyak dari yang diharapkan, karena semua camat dan kepala dinas dan badan yang diundang bisa hadir di acara ini. Meskipun terlaksana satu jam lebih lambat dari jadwal, tidak ada peserta yang mengeluh atau meninggalkan acara. Presentasi disajikan secara interaktif dan langsung oleh tiga orang pembicara: Dalam presentasi pertama, konsultan Nandang Suherman berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang prinsip dasar desentralisasi fiskal di desa, serta ideologi di balik Alokasi Dana Desa (ADD) dan pembelajaran dari praktek terbaik yang dilakukan di Sumedang, Jawa Barat. Dalam presentasi kedua, Kepala Bappeda mengangkat tentang kebijakan desentralisasi fiskal pagu indikatif terkait dengan ADD. Beliau menyarankan agar ke depan, pagu indikatif bisa dikonversikan menjadi ADD yang lebih besar, asalkan kapasitas dan sistem alirannya diperbaiki. Ketiga, Kepala BPMPD-KB angkat bicara tentang perbaikan kebijakan ADD dan usul insentif/honorarium bagi staf desa dalam rekening terpisah. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan ADD lebih akuntabel. Sekretaris Badan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah kemudian memberikan presentasi pendek di akhir acara. Beliau bicara tentang prosedur pencairan ADDyang berlaku saat ini. Tanggapan dari para peserta sangat positif. Salah seorang peserta memberikan masukan yang cukup panjang tentang perumusan kembali ADD dan bagaimana Staf pemerintah dari Kabupaten Gunung Mas berbagi gagasan tentang bagaimana memperbaiki kebijakan anggaran kabupaten meningkatkannya dengan membuat mekanisme kontrol yang lebih baik. Gagasan ini sangat sangat menonjol dan menarik perhatian peserta lainnya. Berikutnya, ada tiga hal yang direkomendasikan dari kegiatan ini: 1. Membentuk tim perumus memorandum kesepakatan yang diajukan kepada Bupati terkait revitalisasi ADD. 2. Badan Perencanaan dan Pemberdayaan Masyarakat akan merumuskan skema penguatan kapasitas untuk Sekretaris Desa, terutama terkait dengan pengelolaan Alokasi Dana Desa. 3. YTS diminta untuk memperluas dukungan penguatan kapasitasnya ke desa-desa dan kecamatan lainnya, terutama dalam melengkapi Anggaran Tahunan dan proposal ADD. Lokakarya Kahayan Governance Project membawa Pembelajaran Baru Lokakarya monitoring triwulan ketiga kali ini dirancang untuk mengulas perkembangan Governance Project yang dilakukan YTS, dengan menekankan pada pembelajaran yang didapat dari keterlibatan setiap pihak dalam proyek ini. Proses pembelajaran dimulai di tingkat individu, kemudian dilanjutkan dalam kelompok dengan melihat tujuan tata kelola pemerintahan sesuai dengan pekerjaan mereka dan bagaimana pengalaman tersebut membawa kontribusi positif terhadap tujuan proyek di kemudian hari. Sejumlah 20 orang peserta menghadiri lokakarya ini, yang berasal dari lima dinas pemerintah dan juga camat, ditambah lagi 24 peserta lainnya yang merupakan masyarakat dari enam desa percontohan. Pada awal acara, beberapa peserta nampak kurang percaya diri karena masih baru dalam proyek ini. Namun di akhir acara mereka mengakui menikmati semua sesi yang disajikan dan senang bisa memberikan partisipasi yang sama dengan pihak lain yang sudah lebih dulu terlibat. Metodologi lokakarya ini dirancang untuk memampukan para pesertanya memberikan kontribusi yang setara dalam setiap sesi acara. Berikut kesaksian dari salah seorang peserta: Saya mendapat banyak pengalaman dari lokakarya ini. Sebagai orang baru, saya sebetulnya agak kurang yakin dan berpikir acaranya nanti akan monoton dan biasa-biasa saja. Tapi dari awal sampai akhir, saya lihat pelaksanaannya sangat interaktif, dan sesuai meskipn latar belakang peserta berbeda-beda. Misalnya, saya sangat suka dengan cara fasilitator mengumpulkan masukan dari peserta untuk menyusun definisi dan karakteristik monitoring, evaluasi dan pembelajaran. Hasil dari sesi pagi kemudian jadi referensi kami untuk sesi siang, ketika kami berdiskusi dalam kelompok. Ini membuat kami merasa masukan yang kami berikan berharga dan kami mendapatkan lebih dari sekedar pengetahuan. Saya sekarang tertarik untuk lebih terlibat dalam proyek ini. (Ibu Misnawati Dinas Kesehatan) Kabar Itah - Edisi 33 3
4 Tumbuh Sehat Bebas Air Raksa! Mitra dana YTS, Blacksmith Institute, telah melakukan inventarisasi lokasi-lokasi beracun di dunia; terutama yang berasal dari polusi logam berat. Di Indonesia, basis data yang mereka hasilkan menunjukkan bahwa raksa adalah polutan utama dengan resiko bahaya hingga orang. Karena itu, kontaminasi raksa akibat kegiatan tambang tradisional menjadi masalah lingkungan utama bagi Indonesia. Dalam enam tahun terakhir, YTS secara kontinyu mendistribusikan peralatan daur ulang raksa ke toko emas dan penambang. Program air raksa ini mencakup tujuh kecamatan di Kalimantan Tengah dan telah mengurangi ancaman kontaminasi raksa di pemukiman masyarakat, desa dan kota. Retort dan kondensor yang didistribusikan sampai saat ini sudah berhasil menangkap kg uap raksa setiap bulan, yang sebelumnya terlepas begitu saja. Advokasi UNEP terhadap perdagangan raksa internasional kini membuat raksa semakin sulit diperoleh. Karena itu, YTS telah memulai penelitian tindakan untuk mencari cara agar para penambang tidak menggunakan raksa. Kami sudah mendemonstrasikan teknik pengolahan emas bebas raksa kepada para penambang; antara lain menggunakan metode separasi gravitasi, dan teknologi meja goyang Selain itu, kami juga menyusun panduan untuk Dinas Lingkungan Hidup, bekerja sama dengan Blacksmith Institute. Kami sudah menyelenggarakan beberapa kegiatan training-of-trainer untuk menunjukkan kepada pemerintah dan lembaga lain bagaimana melakukan intervensi serupa; dan kami juga mengadakan seminar kesehatan untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya raksa terhadap lingkungan. Tumbuh Sehat Bebas Raksa adalah tema kampanye kesehatan kami: media dirancang untuk menginformasikan pada ibu dan anak-anak tentang bahaya air raksa. Kami ingin menyebarkan pesan ini seluas mungkin; sebab banyak tempat di Indonesia akan terancam jika tidak ada upaya untuk mencegahnya. Hubungi kami di jika anda tertarik menerima bahan media dari kami dan ingin menyebarkan pesan ini bagi masyarakat di sekitar anda. Siswa SD di Palangka Raya antusias mendengar tentang bahaya air raksa dalam kampanye penyadaran masyarakat oleh YTS di sekolah mereka Pertemuan KSK dan LSM Lokal Tanggal 16 Agustus, YTS memfasilitasi pertemuan informasi publik antara perusahaan, PT KSK dan 10 LSM lokal, termasuk WWF. Dua perwakilan masyarakat Dayak dari desa dekat area eksplorasi juga ambil bagian, salah satunya adalah Bue Sumbin, tetua masyarakat Dayak yang sudah lama bekerja bersama direktur KSK, Mansur Geiger, ketika beliau pertama kali mulai eksplorasi mineral di Kalimantan. Pertemuan berlangsung sekitar lima jam, diselimuti atmosfir yang ringan, terbuka dan jujur. Setelah pembacaan doa dan pembukaan oleh Jefferson Dau, warga Dayak yang juga Wakil Presiden Direktur KSK, Mansur Geiger mempresentasikan status kegiatan eksplorasi, dan hubungan perusahaan dengan mitra joint venturenya, yaitu Freeport-McMoran dari Amerika. Sebagian besar peserta menyatakan kekhawatiran mereka dengan mitra joint venture perusahaan, karena reputasi tambang Grasberg yang buruk di Papua Barat. Mansur kemudian meyakinkan bahwa KSK bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan, dan perusahaan akan mengikuti standar tertinggi dalam ketenagakerjaan, pelestarian lingkungan dan program pertanggungjawaban sosialnya kepada masyarakat. Baru-baru ini, kami sudah maju dengan mendukung mata pencaharian masyarakat, mendorong desa terdekat dengan lokasi kamp untuk menyuplai sayur dan ikan segar bagi 300 karyawan kamp. Perusahaan ingin memastikan masyarakat yang terdekat dengan lokasi operasinya paling diuntungkan dalam hal ketenagakerjaan dan kesempatan di bidang ekonomi lainnya. Kekhawatiran lain adalah tentang dampak tambang terhadap areal lingkungan yang sensitif. Ada banyak nilai konservasi tinggi di area tersebut, terutama daerah aliran sungai. Mansur kembali meyakinkan bahwa perusahaan akan menghormati nilai lingkungan dan konservasi. Selama eksplorasi, hanya sedikit pohon ditebang, karena kayu dibeli dari sumber berijin di luar area. Lokasi eksplorasi akan ditanam kembali dengan spesies lokal segera setelah kegiatan pengeboran selesai. Di akhir pertemuan, perusahaan berjanji untuk menginformasikan kepada masyarakat secara teratur tentang kegiatan mereka, dan berusaha mengadakan pertemuan serupa dari waktu ke waktu. 4 Kabar Itah - Edisi 33
5 CLAP di Tumbang Marikoi Villagers... sambungan dari halaman 1 dan berubah menjadi biochar. Asap diarahkan melalui cerobong asap baja yang kemudian terpadatkan di ulir-ulir besi yang ditempatkan di atas cerobong. Cairan dari kondensasi inilah yang disebut cuka kayu, yang menetes melalui tutup besi ke dalam penampung plastik yang diletakkan di bawahnya. Masyarakat Tumbang Marikoi melakukan analisis kalender musim untuk mengidentifikasi dampak faktor musim terhadap kegaitan mata pencaharian dan aspek lainnya Meskipun hasil prosesnya masih bervariasi dan pasar produk ini masih baru, masyarakat Bukit Batu tidak segan berupaya untuk mengumpulkannya baik untuk keperluan sendiri atau dijual. Akhir September, YTS mendampingi masyarakat Tumbang Marikoi dalam proses analisis dan perencanaan intensif yang kami sebut dengan CLAP, atau Community- Led Analysis and Planning. Proses ini menandai awal pendampingan kami di Marikoi secara resmi, dan memberi pemahaman mendalam akan dinamika sosial, budaya dan ekonomi masyarakatnya. Proses ini juga memberikan pandangan tentang hubungan masyarakat dan lingkungan sekitar, karena mereka masih sangat tergantung dengan sumber daya alam untuk mata pencaharian. Kegiatan YTS ini didanai oleh PT Kalimantan Surya Kencana (KSK) sebagai bagian dari Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan, mengingat lokasi Tumbang Marikoi yang relatif dekat dengan lokasi kegiatan KSK. Dengan Marikoi jumlah desa dampingan KSK kini menjadi 20. Pertama, YTS mengadakan pelatihan selama dua hari tentang metodologi YTS bagi delapan wakil masyarakat 4 laki-laki dan 4 perempuan yang kemudian menjadi orang kunci yang membantu YTS memfasilitasi proses CLAP di desa. CLAP kemudian dilaksanakan selama empat hari dan menjadi periode pembelajaran baik bagi masyarakat maupun staf YTS. Di Marikoi, cukup banyak tantangan signifikan. Pertama, Tumbang Marikoi adalah kelurahan yang sangat besar dengan 1200 penduduk dari 291 kepala keluarga. Jumlah ini kurang lebih tiga kali kepadatan desa yang umumnya kami dampingi. Kedua, topografi wilayahnya sangat berbukit dan berliku, sehingga butuh upaya gigih untuk mengelilinginya, terutama di daerah curam, di mana masyarakat berladang dan menanam karet. Mata pencaharian di desa ini beragam, meliputi ternak, tani, kebun dan tambang tradisional. Tambang tradisional akhir-akhir ini menjadi mata pencaharian penting meskipun merusak lingkungan. Sebelumnya, mereka mengumpulkan rotan untuk dijual atau dibuat kerajinan, tetapi kini tidak lagi, dan lahan rotan berubah menjadi kebun karet atau sawit. Masalah utama mata pencaharian masyarakat desa ini adalah kurangnya keterampilan dan modal. Harga karet yang merosot baru-baru ini memaksa masyarakat mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tambang tradisional kemudian menjadi andalan mata pencaharian bagi mereka. Proses perencanaan dan akses layanan pemerintah di Marikoi masih sulit dipahami. Salah satu tujuan CLAP adalah menjawab kebutuhan ini, karena di akhir proses empat hari tersebut masyarakat bisa mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas dalam rencana pembangunan yang mereka susun, yang memampukan mereka tersambung langsung dengan program dan layanan pemerintah. Tumbang Marikoi memiliki penduduk yang lebih padat dan area yang lebih luas daripada desa-desa lain di hulu Kahayan Kabar Itah - Edisi 33 5
6 Seminar Human-Centred Development mengangkat Masalah Penting Agar masyarakat tidak hanya jadi objek pembangunan, kita perlu pendekatan partisipatif menyeluruh, baik dalam pelaksanaan, evaluasi, dan perencanaan. Pendekatan ini perlu waktu yang lebih lama, sementara lembaga seperti UNDP butuh hasil cepat dan sepertinya masih belum mengerti kebutuhan untuk partisipatif. YTS dan GHFP sangat senang bahwa semua pihak terlibat dengan bebas dan mengungkapkan perasaan dan gagasan mereka. Banyak yang menyatakan bahwa ini merupakan pengalaman yang berharga dan mereka menantikan konferensi yang akan datang. Peserta seminar mendiskusikan masalah utama dalam implementasi pembangunan yang berpusat pada manusia di Kalimantan Tengah YTS bekerja sama dengan Guerrand Hermes Foundation for Peace, akan mengadakan konferensi di Kalimantan Tengah tentang Sustainability, Governance, and Human-Centred Development atau Keberlanjutan, Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan yang Berpusat pada Manusia. Sebagai persiapan, kami mengundang wakil masyarakat Kalteng untuk berdiskusi dan mendefinisikan konsep pembangunan yang berpusat pada manusia dan apa artinya jika diterapkan di propinsi ini. Selama satu setengah hari, 15 orang berkumpul untuk berbagi pikiran, perasaan dan pengalaman, mengidentifikasi karakteristik utama pembangun konsep pembangunan di Kalteng. Selama diskusi, tiga elemen selalu muncul: pertama, pembangunan harus menghormati dan beradaptasi terhadap budaya setempat; kedua, masyarakat harus menjadi pusat pengambilan keputusan dalam pembangunan; dan ketiga, informasi harus jelas dan tidak kabur, serta bisa diakses semua orang dengan bebas. Berikut beberapa komentar dari acara tersebut: Untuk menjalankan pembangunan yang berpusat pada manusia, tujuan akhir dari pembangunan harus datang dari masyarakat itu sendiri. Pembangunan semacam ini butuh kondisi di mana manusia adalah subyek, bukan obyek. Ia harus memanusiakan dan memberdayakan masyarakat, tidak menciptakan ketergantungan seperti yang umumnya terjadi pada program pemerintah. Pembangunan harus menghormati tradisi dan identitas lokal. Sering terjadi konflik ketika misalnya dengan perusahaan kayu, masyarakat ingin pakai cara dan alat tradisional sementara menurut perusahaan itu tidak efisien. Kilas Berita Konferensi GHFP Konferensi Sustainability, Governance, and Human-Centred Development akan diselenggarakan di Rungan Sari April Pelatihan dari SDM Pada bulan Oktober, staf YTS mendapat pelatihan selama empat hari tentang Time & Project Management. Ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan untuk meningkatkan kapasitas staf YTS. Pindah Kantor Sejak tanggal 1 September, YTS dan KSK pindah ke kantor baru, Jl. Rajawali VII, Srikandi III No. 100 Bukit Tunggal, Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Nomor telepon dan fax tetap seperti semula. Oktober Diterbitkan oleh: Yayasan Tambuhak Sinta Jl. Rajawali VII, Srikandi III No. 100 Bukit Tunggal, Palangka Raya Kalimantan Tengah-Indonesia Telp. +62 (0536) Fax. +62 (0536) tambuhaksinta@gmail.com Website: Agenda Bukit Batu: Pelatihan Biochar & Bokashi, Pendas Credit Union Kahayan: Miri Manasa: Pelatihan Karet tahap V, Pelatihan Babi tahap II, dan Pelatihan Ikan tahap I; Distribusi Ikan Governance Project: Pelaporan akhir Jelai: Pelatihan Karet tahap II, monitoring kelompok ikan dan karet, Posyandu Pelatihan Staff Time & Project Management Nopember Bukit Batu: Monitoring penggunaan Biochar & Bokashi; Review Tahunan Desa Kahayan: Miri Manasa: Pelatihan Ikan tahap II; Review Tahunan Desa Jelai: Monitoring kegiatan KPP; Review Tahunan Desa December Bukit Batu: Review Tahunan Kecamatan; monitoring perkembangan demplot Kahayan: Review Tahunan Kecamatan Jelai: Review Tahunan Kecamatan; monitoring kegiatan KPP Review dan Perencanaan Tahunan YTS Kabar Itah Kabar Itah adalah media informasi yang diterbitkan setiap triwulan oleh Yayasan Tambuhak Sinta (YTS), afiliasi PT. Kalimantan Surya Kencana (KSK), sebuah perusahaan eksplorasi mineral. Rekening Bank: Yayasan Tambuhak Sinta BNI 1946 Cabang Palangka Raya Kalimantan Tengah INDONESIA Nomor Swift: BNINIDJA Kabar Itah - Edisi 33 6
K a b a r I t a h. Keberhasilan Awal di Kalimantan Timur. Editorial. Edisi 31 : Januari - Maret 2012
K a b a r I t a h Edisi 31 : Januari - Maret 2012 Editorial Membangun kerjasama dengan organisasi lain adalah hal yang baik untuk merangsang pemikiran. Di Toronto awal Maret ini, YTS menghadiri presentasi
Lebih terperinciK a b a r I t a h. Adakah Ruang untuk Pembangunan yang Berpusat pada Manusia di Kalimantan? Editorial. Edisi 36 : April - Juni 2013
K a b a r I t a h Edisi 36 : April - Juni 2013 Editorial YTS terlibat dalam beberapa kegiatan pada triwulan ini. Dua di antaranya cukup menarik, karena keduanya bertema serupa tetapi dilaksanakan di dua
Lebih terperinciSerius tapi Santai. Editorial. Edisi 34 : Oktober - Desember 2012
Kabar Itah Edisi 34 : Oktober - Desember 2012 Editorial Serius tapi Santai 2013 adalah babak baru di YTS, di mana kami mulai mengumpulkan semua sumberdaya dan upaya kami di Kalimantan Tengah, terutama
Lebih terperinciK a b a r I t a h. Berbagi Rasa dari Review Tahunan Editorial. Edition 30 : Oktober - Desember 2011
K a b a r I t a h Edition 30 : Oktober - Desember 2011 Editorial Memasuki tahun yang baru selalu menarik, karena ada banyak hal yang tak terduga. Berbagi Rasa dari Review Tahunan 2012 Tahun 2011 adalah
Lebih terperincitambang yang terbesar sedunia. Tahun ini, program Corporate Social Responsibility (CSR) dalam pertemuan tersebut diadakan selama
Kabar Itah Edisi 35 : Januari - Maret 2013 Editorial Meskipun sudah termuat dalam artikel pendek tentang partisipasi YTS awal tahun ini pada PDAC (Prospectors and Developers Association of Canada) di Toronto,
Lebih terperinciPT Kalimantan Surya Kencana
Menyongsong Kehidupan yang Berkelanjutan PT Kalimantan Surya Kencana Pengalaman sebuah Perusahaan Eksplorasi dalam Pemberdayaan Masyarakat Harapan : untuk membawa pembangunan yang sehat kepada masyarakat
Lebih terperinciSegitiga Emas: Masyarakat-Pemerintah-Industri
Segitiga Emas: Masyarakat-Pemerintah-Industri Belajar membangun Tata Pemerintahan dari hutan Kalimantan Kalimantan Gold Corporation Limited Segitiga Emas Masyarakat Pemerintah Industri Apakah Tata Pemerintahan
Lebih terperinciK a b a r I t a h. Review Tahunan YTS: Pembangunan Partisipatif dimulai dari Dalam! Editorial. Edisi : Juli - Desember 2014
K a b a r I t a h Edisi 41-42 : Juli - Desember 2014 Editorial Sekali lagi, YTS berada di persimpangan jalan, di mana sebagian aspek masa depan masih belum bisa diketahui. Sebagian disebabkan oleh tahun
Lebih terperinciKabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau
Kabar dari Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 6, September 2001 Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Salam sejahtera, jumpa lagi dengan Tim Pendamping Pengelolaan Hutan Bersama.
Lebih terperinciBAB VI LAMPIRAN A. Tabulasi Focus Group Discussion di Desa Batu Tangkui Kecamatan Kahayan Hulu Utara
BAB VI LAMPIRAN A. Tabulasi Focus Group Discussion di Desa Batu Tangkui Kecamatan Kahayan Hulu Utara Pemilik Lahan Bukan Pemilik Lahan Perangkat Desa Pemahaman mengenai Program Belum mengetahui mengenai
Lebih terperinciBukit Batu: Melanjutkan Produksi Pakan Ikan dengan dukungan dari Susila Dharma Amerika dan Susila Dharma Inggris. Edisi : Januari - Juni 2014
Kabar Itah Edisi 39-40 : Januari - Juni 2014 Editorial Baru-baru ini saya beruntung dapat menghadiri dua acara yang fokus pada sektor pertambangan. Acara pertama adalah GEMM 2014, yang mengamati hubungan
Lebih terperinciDaftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013
Daftar Tanya Jawab Permintaan Pengajuan Konsep Proyek TFCA Kalimantan Siklus I 2013 1. Apakah TFCA Kalimantan? Tropical Forest Conservation Act (TFCA) merupakan program kerjasama antara Pemerintah Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi pertanian yang sangat tinggi, namun belum banyak upaya yang dilakukan untuk mengidentifikasi keberhasilan agribisnis
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.13, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Pengelolaan dan Pertanggungjawaban. Fasilitas Dana. Geothermal. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PMK.011/2012
Lebih terperinciLokakarya Bangun Agenda Bersama III di Tanjung Nanga, April 2002
Lokakarya Bangun Agenda Bersama III di Tanjung Nanga, 23-25 April 2002 Kabar dari TIM PENGELOLAAN HUTAN BERSAMA HULU SUNGAI MALINAU No. 9, Agustus 2002 Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu yang baik, Lokakarya yang
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44 / 62 / 2012 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PEMBANGUNAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. SUMUR PANDANWANGI LUAS AREAL
Lebih terperinciKomite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL
Komite Penasihat Pemangku Kepentingan (SAC) terhadap Kebijakan Pengelolaan Hutan Keberlanjutan (SFMP 2.0) APRIL Rapat SAC ke-10 di Pangkalan Kerinci, Riau - Indonesia, 23-25 Mei 2017 ANGGOTA SAC TURUT
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1.
Lebih terperinciBUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG GERAKAN MEMBANGUN DESA MANGGATANG UTUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MURUNG RAYA, Menimbang
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG
78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok
Lebih terperinciBUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG
. BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, disahkan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, disahkan pada tanggal 15 Januari 2014 dan secara resmi mulai di implementasikan di tahun 2015. Undang-undang ini menghadirkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu padi-padian, umbi-umbian,
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN SOSIAL PEMBANGUNAN RUMAH TIDAK LAYAK HUNI DI KABUPATEN KARAWANG
I. PENDAHULUAN LAMPIRAN : NOMOR : 38 TAHUN 2011 TANGGAL : 23 DESEMBER 2011 a. Latar Belakang Salah satu program pembangunan Kabupaten Karawang adalah Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni merupakan Program
Lebih terperinciGovernance Brief. Bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam perencanaan tata ruang kabupaten? Penglaman dari Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur
C e n t e r f o r I n t e r n a t i o n a l F o r e s t r y R e s e a r c h Forests and Governance Programme Bagaimana masyarakat dapat dilibatkan dalam perencanaan tata ruang kabupaten? Penglaman dari
Lebih terperinciSIARAN PERS 1/6. Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan
Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Sepakati Musrenbang Inklusif dengan Lebih Melibatkan Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan 1/6 Penandatanganan Nota Kesepahaman Tunjukkan Peran Penting Pemerintah
Lebih terperinciBUPATI HULU SUNGAI TENGAH
BUPATI HULU SUNGAI TENGAH PERATURAN BUPATI NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa
Lebih terperinciPERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP)
FLIPCHARTMODUL PERILAKU SOSIALMASYARAKATPETANI (PSMP) www.swisscontact.org/indonesia LEMBAR BALIK MODUL PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PETANI (PSMP) Alat Bantu Pelatihan bagi Fasilitator dan Co-Fasilitator
Lebih terperinciLESTARI BRIEF KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN USAID LESTARI PENGANTAR. Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri
LESTARI BRIEF LESTARI Brief No. 01 I 11 April 2016 USAID LESTARI KETERPADUAN DALAM PENANGANAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN Penulis: Suhardi Suryadi Editor: Erlinda Ekaputri PENGANTAR Bagi ilmuwan, kebakaran
Lebih terperinciTentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.
PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PANAS BUMI UNTUK PEMANFAATAN TIDAK LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
BUPATI LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 05 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAHAT, Menimbang
Lebih terperinciINSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
LAPORAN AKHIR PKM-M ALTERNATIF MATA PENCAHARIAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN BULANAN MELALUI PEMBINAAN PRAKTEK USAHA BUDIDAYA JAMUR PANGAN DI KAMPUNG PARUNG LEUNGSIR BOGOR Disusun oleh: Ketua : Mamun
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI
LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI Istiyarto Ismu Manager Kampanye Bali Barat Pengantar Strategi penyingkir halangan yang diterapkan oleh Yayasan Seka dalam rangka penyelamatan habitat Jalak Bali (Leucopsar
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKomponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan oleh LSM nasional dan LSM lokal yang meliputi
Komponen ini dilaksanakan melalui tiga subkomponen, yaitu: mobilisasi kelompok tani dan perencanaan desa, pengembangan kelembagaan, dan investasi fasilitas umum di tingkat desa. Komponen ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH
BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: bahwa
Lebih terperinciSTRATEGI TINDAK LANJUT
VII. STRATEGI TINDAK LANJUT Pendahuluan Kampanye tahap pertama yang dilakukan di Kompleks hutan rawa gambut Sungai Putri baru saja berakhir Juli 2010 lalu. Beberapa capaian yang dicatat dari kampaye tersebut:
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN VERIFIKASI PERMOHONAN HAK PENGELOLAAN HUTAN DESA
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR : 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN VERIFIKASI PERMOHONAN HAK PENGELOLAAN HUTAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR JAMBI, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013
Katalog BPS : 1101002.6271020 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUKIT BATU 2013
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan
Lebih terperinciWALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinci2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkand
No.30, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Panas Bumi. Tidak Langsung. Pemanfaatan. Pencabutan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6023). PERATURAN
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT HIDUP SEHAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.157, 2013 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEJAHTERAAN. Penanganan. Fakir Miskin. Pendekatan Wilayah. Pelaksanaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5449) PERATURAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan merupakan salah satu aset penting bagi negara, yang juga merupakan modal dasar bagi pembangunan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat. Hutan sebagai sumberdaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan menurut fungsi pokoknya dibagi menjadi tiga yaitu hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi (Dephut, 2009). Hutan konservasi sendiri didefinisikan kawasan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS. NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN MAROS NOMOR : 05 Tahun 2009 TENTANG KEHUTANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAROS Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan
Lebih terperinciDana Reboisasi: Pengertian dan pelaksanaannya
Dana Reboisasi: Pengertian dan pelaksanaannya Salam sejahtera, Kabar dari: Tim Pengelolaan Hutan Bersama No. 16, Agustus 2003. Bapak-bapak dan ibu-ibu yang berbahagia, kita berjumpa lagi dalam seri kabar
Lebih terperinciTEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT
TEKNIS PEREMAJAAN TANAMAN KELAPA SAWIT Pusat Penelitian Kelapa Sawit Jl. Brigjend Katamso No.51 Medan Telp : (061) 7862466, (061)7862477, Fax (061)7862488 www.iopri.org Permasalahan lahan o Moratorium
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013
Katalog BPS : 1101002.6271010 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 BADAN PUSAT STATISTIK KOTA PALANGKA RAYA STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PAHANDUT 2013 ISSN :
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 TAHUN 2012 TENTANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS ADAT TERPENCIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa untuk
Lebih terperinciMEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA
PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis
Lebih terperinciKunjungan ke Desa-Desa di Hulu Sungai Malinau November Desember 2002
Kunjungan ke Desa-Desa di Hulu Sungai Malinau November Desember 2002 Kabar dari Bapak-bapak dan ibu-ibu yang baik, Tim Pengelolaan Hutan Bersama Hulu Sungai Malinau No. 12, Maret 2003 Seperti biasa sekali
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
34 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Profil Desa Cibunian 4.1.1 Keadaan Alam dan Letak Geografis Desa Cibunian merupakan salah satu desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara
Lebih terperinciRENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU
RENCANA OPERASI PENYINGKIR HALANGAN (BROP) PEMBUATAN DEMPLOT KEBUN TERPADU YAYASAN SEKA APRIL 2009 RANGKUMAN EKSEKUTIF Apa: Untuk mengurangi ancaman utama terhadap hutan hujan dataran rendah yang menjadi
Lebih terperincimendorong menemukan pasar untuk produk yang sudah ada dan mendukung spesies-spesies lokal yang menyimpan potensi ekonomi (Arifin et al. 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Habitat hutan pegunungan sangat rentan terhadap gangguan, terutama yang berasal dari kegiatan pengelolaan yang dilakukan manusia seperti pengambilan hasil hutan berupa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Semarang, Maret 2018
KATA PENGANTAR Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, pemanfaatan energi baru dan energi baru terbarukan
Lebih terperinciAustralia Awards Indonesia
Australia Awards Paket Aplikasi Studi Singkat Kepemimpinan Organisasi dan Praktek-praktek Manajemen untuk Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) Page 1 Maksud dan tujuan Australia Awards Australia Awards
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH KEPUTUSAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 188.44 / 94 / 2012 TENTANG KELAYAKAN LINGKUNGAN HIDUP RENCANA USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (UPHHK-HTI)
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA
BUPATI SEMARANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SEMARANG, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR
PENGEMBANGAN DODOL WORTEL DESA GONDOSULI KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Setyowati dan Fanny Widadie Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta watikchrisan@yahoo.com
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki hak asal usul
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA
PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa hutan disamping
Lebih terperinciBUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN SEMARANG TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT
PELUANG PENGEMBANGAN BUDIDAYA SAYURAN ORGANIK MENDUKUNG KEMANDIRIAN PETANI DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KUBURAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT Tommy Purba dan Abdullah Umar Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan
Lebih terperinciBUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN DANA REVOLVING KEGIATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI KELUARGA MISKIN DAN ALIH PROFESI PENAMBANG PASIR KABUPATEN BANTUL TAHUN
Lebih terperinciBAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS
BAB VIII RANCANGAN PROGRAM STRATEGIS 8.1. Rancangan Program Peningkatan Peran LSM dalam Program PHBM Peran LSM dalam pelaksanaan program PHBM belum sepenuhnya diikuti dengan terciptanya suatu sistem penilaian
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG
1 2016 No.42,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAHAN DESA. Susunan Organisasi. Tata Kerja. Pemerintah Desa. BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA
Lebih terperinciC e n t e r f o r I n t e r n a t i o n a l F o r e s t r y R e s e a r c h. Governance Brief
C e n t e r f o r I n t e r n a t i o n a l F o r e s t r y R e s e a r c h Program Forests dan Governance Nomor 15b Peluang dan Tantangan untuk Mengembangkan Hutan Kemasyarakatan Pengalaman dari Malinau
Lebih terperinciPANDUAN PROGRAM ABDIMAS PENGHIJAUAN UT
PANDUAN PROGRAM ABDIMAS PENGHIJAUAN UT UNIVERSITAS TERBUKA 2012 KATA PENGANTAR Panduan ini disusun dalam rangka pelaksanaan kegiatan program pengabdian kepada masyarakat Universitas Terbuka (Abdimas UT)
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang :
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 34 TAHUN 2007 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 32 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) BUPATI CIREBON Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ESDM. Panas Bumi. Kegiatan Usaha. Penyelenggaraan. Pedoman.
No.156, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA ESDM. Panas Bumi. Kegiatan Usaha. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 11 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN
Lebih terperinciPROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI KATINGAN PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH BUPATI KATINGAN PERATURAN BUPATI KATINGAN NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMBENTUKAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG
PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG REKLAMASI DAN PASCATAMBANG PADA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA DENGAN RAHMAT TUHAN TANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal memiliki potensi sumberdaya alam yang tinggi dan hal itu telah diakui oleh negara-negara lain di dunia, terutama tentang potensi keanekaragaman hayati
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2004 TENTANG PERENCANAAN KEHUTANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan lebih lanjut ketentuan Bab IV Undang-undang Nomor
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG PELAKSANAAN UPAYA PENANGANAN FAKIR MISKIN MELALUI PENDEKATAN WILAYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciMengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2017 TANGGAL : 27 FEBRUARI 2017 No 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Kesehatan Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang
Lebih terperinciMENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA
PROGRAM HUTAN DAN IKLIM WWF LEMBAR FAKTA 2014 Praktek REDD+ yang Menginspirasi MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA RINGKASAN Apa Pengembangan kawasan konservasi masyarakat dan pengelolaan hutan berbasis
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.39/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2017 TENTANG PERHUTANAN SOSIAL DI WILAYAH KERJA PERUM PERHUTANI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG
BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 08 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IJIN PEMANFAATAN KAYU PADA AREAL PENGGUNAAN LAIN ATAU KAWASAN BUDIDAYA NON KEHUTANAN BUPATI BULUNGAN, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciKERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)
KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB) Menimbang berbagai faktor utama yang menghambat pengelolaan hutan lindung secara efektif, maka pengelolaan hutan
Lebih terperinciMengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah dalam pelaksanaan kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1 TAHUN 2017 TANGGAL : 27 FEBRUARI 2017 1. Kementerian Dalam Negeri 2. Kementerian Kesehatan Mengkoordinasikan dan memfasilitasi Pemerintah Daerah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciKUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG
KUWU LIMPAS KECAMATAN PATROL KABUPATEN INDRAMAYU PERATURAN DESA LIMPAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN, PENGURUSAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUWU LIMPAS,
Lebih terperinciUSULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF
USULAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI RENCANA KERJA DAN JADWAL KEGIATAN CALON TENAGA AHLI PEMASARAN PARTISIPATIF Nama Alamat : Ronggo Tunjung Anggoro, S.Pd : Gendaran Rt 001 Rw 008 Wonoharjo Wonogiri Wonogiri
Lebih terperinci