Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut:"

Transkripsi

1 4 September 016 Manajemen merupakan hal dasar dalam setiap organisasi, dalam bentuk apapun. Bagaimana sebuah rencana kerja disusun kemudian dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh pekerja dengan penuh motivasi untuk mewujudkan sesuai tujuan bersama yang ingin dicapai? Manajemen yang baik tentu akan berhasil dalam memulai, mengembangkan dan mengelola rencana kerja mencapai suatu prestasi sesuai tujuan yang diinginkan. DEFINISI MANAJEMEN Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut: Harold Koontz Management is the art of getting things done through and with people in formally organised groups. [Manajemen adalah seni mewujudkan suatu tujuan melalui dan dengan orang banyak dalam bentuk kelompok organisasi.] Henry Fayol To manage is to forecast and to plan, to organise, to command, to co-ordinate and to control. [Mengatur adalah meramalkan dan merencanakan, mengorganisir, memerintah, mengkoordinir dan mengawasi.] William Sprelgel Management is that function of an enterprise which concern

2 4 September 016 itself with the direction and control of the various activities to attain the business objective. Management is essentially an executive function; it deals particularly with the active direction of the human effort. [Manajemen adalah fungsi perusahaan yang menentukan sendiri arah yang ingin dituju dan mengontrol segala aktivitas yang terjadi untuk mencapai tujuan bisnis. Manajemen pada intinya adalah fungsi eksekutif, menekankan pengarahan aktif pada upaya manusia.] Peter Drucker Management is a multi-purpose organ that manages business and manages manager and manages workers and work. [Manajemen adalah fungsi dengan anek tujuan untuk mengatur bisnis, manajer, pekerja, dan aktivitas kerja.] Mary Parker Follet Management is the art of getting things done through people. [Manajemen adalah seni mewujudkan suatu tujuan melalui orang banyak.] F.W. Taylor Management is the art of knowing what you want to do and then seeing that they do it in the best and the cheapest way. [Manajemen adalah seni mengetahui apa yang kamu inginkan untuk dilaksanakan yang kemudian mencari cara mewujudkannya dengan terbaik dan termurah.] George R. Terry Management is a distinct process consisting of planning, organising, actuating and controlling; utilising in each both science and art, and followed in order to accomplish predetermined objectives. [Manajemen adalah proses nyata yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan; memanfaatkan satu atau sekaligus ilmu dan seni, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.] Dari banyak pengertian di atas, secara sederhana manajemen merujuk pada banyak aktivitas, kebanyakan melibatkan sekelompok orang dan sumber daya lainnya, yang melaksanakan sedikitnya beberapa FUNGSI DASAR

3 4 September 016 MANAJEMEN (Gambar 1) sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning), termasuk dalam perumusan tujuan akhir, cara kerja, sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan kerja, tanggung jawab dan waktu penyelesaian kerja.. Pengorganisasisan (Organizing), adalah mewujudkan tujuan dengan cara maksimal, misalnya dengan membuat departemen baru, meninjau pekerja, membangun ruang kerja dan lain sebagainya. 3. Pengarahan (Leading), termasuk seperangkat aturan untuk organisasi, bagian atau individu yang dipatuhi dengan baik. 4. Pengawasan (Controlling), termasuk koordinasi, pemantauan dan penyesuaian atas sistem kerja, proses dan struktur agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan. Gambar 1 Fungsi Dasar Manajemen Kini di abad 1, penelitian menemukan kesulitan untuk membagi manajemen sesuai kategori fungsi yang ada. Semakin banyak proses yang secara simultan melibatkan fungsi yang lain. Saat ini telah terjadi bahwa seluruh proses, tugas dan tujuan menjadi satu dalam manajemen. Ini kemudian melahirkan pemikiran terkait Etika Bisnis, Studi Manajemen Kritis (Critical Management Studies) dan Aktivitas Anti-Perusahaan (Anti-

4 4 September 016 Corporate Activism). Demokrasi di tempat kerja (Workplace Democracy) sebagai suatu konsekuensi zaman pun menjadi biasa dan semakin didukung luas, dimana di beberapa tempat fungsi manajemen harus melibatkan seluruh pekerja, dan mendapat porsi dalam pekerjaannya. Pemanfaatan teori manajemen di abad ini pun diterapkan pada organisasi tanpa laba (non profit organization) dan pemerintahan -termasuk administrasi publik, manajemen publik dan manajemen pendidikan. Selain itu, manajemen dimanfaatkan dalam organisasi sipil-kemasyarakatan (civilsociety organization) diuraikan dalam manajemen tanpa laba (nonprofit management) dan kewirausahaan sosial (social entrepreneurship). Atau dengan kata lain, semua organisasi modern saat ini menerapkan manajemen dalam menjalankan organisasinya untuk mewujudkan tujuan yang ditetapkannya. APA ITU DEMOKRASI DI TEMPAT KERJA (WORKPLACE DEMOCRACY)? Demokrasi di Tempat Kerja (Workplace Democracy) merupakan penerapan prinsip-prinsip demokrasi -seperti pemungutan suara, referendum, atau debat terbuka- di tempat kerja. Ini menuntut demokrasi langsung dimana semua orang dalam organisasi pada dasarnya memiliki kesempatan yang sama untuk berinisiatif menyumbangkan sesuatu meskipun sederhana dalam suatu situasi dan kondisi tertentu. Pembahasan tentang hal ini menjadi pembahasan luas terutama dalam bidang psikologi industri dan organisasi, serta ilmu manajemen. Salah satu pencetus awalnya di tahun 1960 dimana pengambilan keputusan atas-bawah (top-down decision making) dalam beberapa hal tertentu meniadakan keterlibatan karyawan (bawahan) dan menjadikan keputusan yang diambil menjadi bias. Salah satu bentuk populer penerapannya adalah pembagian kepemilikan saham kepada karyawan sehingga memberi kesempatan hak suara dalam penentuan keputusan penting dalam pencapaian keberhasilan tujuan organisasi. Beberapa organisasi menggabungkan kepemilikan ini dengan manajemen partisipasi (participatory management) sebagai penguatan penerapan landasan prinsip organisasi dalam proses pengambilan keputusan. Perlu dicatat, keuntungan dari penerapan demokrasi di tempat kerja ini menyediakan waktu kerja yang fleksibel sehingga dapat menarik talenta terbaik untuk bergabung dalam organisasi, mendorong keterlibatan karyawan yang berdampak pada peningkatan produktivitas, dan menghasilkan inovasi dari pengumpulan kolaborasi ide. Kerugian yang dapat muncul adalah kebuntuan dalam proses pengambilan keputusan dan tirani dari pihak-pihak mayoritas. (Sumber:

5 4 September 016 MANAJEMEN KOPERASI Bagaimana dengan manajemen koperasi? Untuk dapat memahami tersebut, maka sebagai langkah awal perlu diketahui DEFINISI KOPERASI, sebagaimana yang diberikan oleh para ahli, antara lain: Ninik Widiyanti dan Y.W. Sunindhia Suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota; untuk bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah pada anggotanya. International Co-operative Alliance (ICA) A co-operative is an autonomous association of persons united voluntarily to meet their common economic, social, and cultural needs and aspirations through a jointly-owned and democratically-controlled enterprise. [Sebuah koperasi adalah sebuah asosiasi otonom dari kumpulan orang yang bersatu secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan umum dalam hal ekonomi, sosial dan budaya, serta menyalurkan aspirasi melalui satu badan usaha dengan kepemilikan-bersama dan demokrasi terkontrol] International Labour Organization (ILO) Cooperative defined as an association of person usually of limited means, who have voluntarily joined together to achieve a common economic end through the formation of a democratically controlled business organization, making equitable contribution to the capital required and accepting a fair share of the risk and benefits of the undertaking. [Koperasi didefinisikan sebagai suatu perkumpulan orang yang biasanya dengan tujuan tertentu, yang bergabung secara sukarela untuk meningkatkan taraf ekonomi melalui pembentukan suatu organisasi bisnis yang dikelola demokratis, menyumbang kontribusi adil atas modal yang ditetapkan dan menerima bagian yang adil atas risiko dan manfaat dari usaha tersebut]

6 4 September 016 Mohammad Hatta Usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan prinsip seorang buat semua dan semua buat seorang. Margono Djojohadikoesoemo Perkumpulan manusia seorang-seorang yang dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan ekonominya. Hendar Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang para pemilik/anggotanya adalah juga pelanggan utama perusahaan tersebut. UU No. 5 Tahun 199 Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. ILO DAN KOPERASI International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Buruh Internasional merupakan salah satu organisasi dunia yang beranggotakan 187 negara dalam menetapkan standar pekerja, menyusun kebijakan dan melaksanakan program yang mendukung pekerjaan layak bagi semua perempuan dan laki-laki. Tujuan utama organisasi ini untuk mempromosikan hak-hak di tempat kerja, mendorong kesempatan kerja yang layak, meningkatkan perlindungan sosial dan memperkuat dialog yang terkait dengan isu tenaga kerja. Koperasi merupakan salah satu topik penting yang dibahas dalam organisasi ini. Dalam pandangan ILO, koperasi memegang peranan penting dalam peningkatan kehidupan dan kondisi kerja perempuan dan laki-laki secara global yang sama pentingnya dengan membangun infrastruktur atau pelayanan penting tersedia di daerah yang mungkin terabaikan oleh negara dan investor. Koperasi telah membuktikan rekod besar dalam menciptakan dan menyediakan sedikitnya 50 juta pekerjaan. (Sumber:

7 4 September 016 MANAJEMEN KOPERASI, menurut Hendar dalam Manajemen Perusahaan Koperasi, adalah berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manajer (pengelola) koperasi dalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pengawasan terhadap semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha koperasi yang sedang digarap dapat mencapai tujuan. Senada dengan pengertian tersebut, sebagaimana Kimberly A. Zeuli dan Robert Cropp dalam Cooperatives: Principles and Practises in the 1 st century menyatakan: To prosper, cooperatives must be well organized, well financed, well manager, and governed well by a comitted membership. They must be progressive, adapting to changing business climates, and responsive to their member s changing needs. [Untuk berhasil baik, koperasi harus dikelola, dibiayai, diatur dan dikuasai secara baik oleh komite pengurus. Mereka harus progresif, adaptatif terhadap perubahan iklim bisnis dan responsif atas perubahan kebutuhan para anggotanya] Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dalam Manajemen Koperasi menyatakan: Tugas manajemen koperasi adalah menghimpun, mengkoordinasi dan mengembangkan potensi tersebut menjadi kekuataan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses nilai tambah. Hal itu dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien dan penuh kreatif (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh. Meskipun pengelolaan dilakukan melalui pendekatan ilmu manajemen, International Cooperative Alliance (ICA) merumuskan PRINSIP DASAR KOPERASI yang harus ditegakkan, yaitu: 1. Keanggotaan Sukarela dan Terbuka (Voluntary and Open Membership) Koperasi adalah organisasi sukarela, terbuka untuk semua orang untuk dapat menggunakan layanannya dan bersedia

8 4 September 016 menerima tanggung jawab keanggotaan, tanpa batasan jenis kelamin, sosial, ras, politik atau diskriminasi agama.. Kontrol Anggota secara Demokratis (Democratic Member Control) Koperasi merupakan organisasi demokratis yang dikendalikan oleh para anggotanya yang secara aktif berpartisipasi dalam menetapkan kebijakan dan membuat keputusan. Lelaki atau wanita yang dipilih sebagai pengurus bertanggung jawab penuh kepada anggota. Anggota koperasi primer memiliki hak suara yang sama (satu anggota, satu suara) dan koperasi di bawahnya juga menjalankan aturan demokratis. 3. Partisipasi Ekonomi Anggota (Member Economic Participation) Setiap anggota memiliki keadilan untuk dan dalam kontrol demokratis, terkait modalnya dalam koperasi. Setidaknya sebagian dari modal menjadi milik bersama koperasi. Anggota akan menerima kompensasi terbatas, jika ada, dalam modal sebagai syarat keanggotaan. Anggota mengalokasikan keuntungan untuk salah satu atau semua tujuan berikut: mengembangkan koperasinya, kemungkinan menyediakan cadangan, menjadi bagian yang tidak dipisahkan, memberi manfaat sesuai proporsi transaksinya dengan koperasi, dan mendukung segala kegiatan lain yang disetujui para anggota. 4. Bebas dan Otonom (Autonomy and Independence) Koperasi bersifat otonom, organisasi yang dikelola sendiri oleh anggotanya. Jika koperasi melakukan perjanjian dengan organisasi lain, termasuk pemerintah, mereka akan melakukannya dalam aturan kontrol demokratis yang diatur bersama anggota dan mempertahankan otonomi koperasi. 5. Pendidikan, Pelatihan dan Informasi (Education, Training and Infromation) Koperasi memberikan pendidikan dan pelatihan bagi para anggotanya, pengurus, pengelola, dan karyawan agar bisa berkontribusi lebih efektif dalam mengembangkan koperasi. Koperasi menyampaikan ke masyarakat umum, terutama generasi muda dan pemimpin tertentu, tentang keuntungan dan manfaat dari koperasi. 6. Kerjama antar Koperasi (Co-operation among Co-operatives) Koperasi melayani anggotanya lebih efisien dan memperkuat gerakan koperasi dengan bekerja sama dengan

9 4 September 016 struktur lokal, nasional, kawasan atau internasional. 7. Kepedulian Masyarakat (Concern for Community) Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan dengan lingkungan sekitar melalui kebijakan yang disetujui bersama para anggotanya. UU No. 5 Tahun 199 tentang Perkoperasian mengatur PRINSIP KOPERASI di pasal 5 ayat 1, sebagai berikut: 1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka;. Pengelolaan dilakukan secara demokratis; 3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya usaha masing-masing anggota; 4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal; 5. Kemandirian. Prinsip yang ditegakkan tersebut harus dilandasi NILAI-NILAI KOPERASI yang terdiri dari: 1. Menolong diri sendiri (self-help), dilandasi keyakinan bahwa setiap orang dapat dan mampu mengontrol tujuan hidup masing-masing.. Bertanggung jawab sendiri (self-responsibility), berarti bahwa setiap anggota bertanggung jawab terhadap koperasinya, untuk mempertahankan dan melanjutkan keberlangsungan hidupnya. 3. Persamaan hak (equality) anggota baik sebagai individu maupun kelompok yang tidak memandang status sosial dan ekonomi. 4. Keadilan (equity) dalam koperasi adalah selamanya tanpa batasan dimana setiap anggota diperlakukan sama dalam memperoleh pembagian partisipasinya. 5. Kesetiakawanan (solidarity) menjamin bahwa setiap tindakan koperasi bukan dikarenakan kepentingan pribadi tertentu. Seluruh anggota termasuk yang terkait dengan koperasi diperlakukan dengan baik. Untuk itu, FUNGSI DAN PERAN KOPERASI yang harus dijalankan, menurut UU No. 5 Tahun 199 tentang Perkoperasian adalah: 1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan

10 4 September 016 sosialnya.. Berperan serta aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. 3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya. 4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Untuk dapat mewujudkan tujuan koperasi agar dapat sukses, Marilyn Scholl dan Art Sherwood dalam Four Pillar of Cooperative Governance menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI yang terdiri dari: 1. Kesatuan Tim (Teaming) Pengelola koperasi harus bekerja sama secara efektif sebagai suatu tim. Untuk itu perlu dipersiapkan kesepakatan bersama terkait pekerjaan, tujuan yang jelas atas individu dan tim itu sendiri, sistem pengambilan keputusan yang efektif dan kepemimpinan dalam tim yang baik.. Pemberdayaan yang Akuntabel (Accountable Empowerment) Ketidakjelasan kekuasaan akan selalu menjadi masalah sehingga koperasi harus membangun akuntabilitas sistem yang jelas. Akuntabilitas disini berarti ekspektasi yang jelas, tanggung jawab yang tepat dan pemeriksaan. 3. Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership) Kepemimpinan strategik mengarah pada penyusunan arah dan tujuan koperasi. Bagaimana koperasi menjadi lebih efektif sesuai harapan seluruh anggota? Bagaimana koperasi dapat diterima baik dalam pasar yang ada? Bagaimana puncak pencapaian prestasi yang diinginkan? 4. Demokrasi (Democracy) Demokrasi bukan sekedar pengambilan suara. Demokrasi yang sehat memberi kesempatan para anggota untuk berperan aktif dan berubah menjadi baik dalam organisasi. Kepemilikan dan demokrasi merupakan jantung yang membedakan koperasi dengan model bisnis lainnya. Menjadi suatu tantangan karena manajemen koperasi nampaknya memiliki pola yang lebih unik dibandingkan dengan manajemen nonkoperasi sebagaimana dijelaskan sebagai berikut: 1. Tujuan perusahaan koperasi adalah membantu meningkatkan usaha anggotanya, sedang nonkoperasi adalah mencari keuntungan, jika perlu keuntungan itu semaksimal mungkin. Akibatnya semua proses manajemen

11 4 September 016 akan ditujukan pada memakmurkan anggotanya, bukan pada kemakmuran perusahaan koperasi dengan mengabaikan kemakmuran anggotanya. Secara ideal, koperasi dikatakan berhasil bila perusahaan organisasi mengalami perkembangan kemakmuran yang diikuti dengan perkembangan kemakmuran anggotanya. Koperasi juga masih dikatakan berhasil apabila kemakmuran anggota meningkat atas peran koperasi, meskipun perusahaan koperasinya tidak berkembang pesat.. Koperasi bergerak di dua pasar yang berbeda, pasar internal dan pasar eksternal. Perbedaan ini mengharuskan perbedaan pola pengelolaan pasar koperasi. Jika didirikan oleh anggota, dikelola oleh anggota dan ditujukan untuk anggota, maka orientasi pelayanan hendaknya menjadi tujuan paling utama di pasar internal. Sebaliknya jika koperasi bergerak di pasar eksternal, pada dasarnya sasaran yang hendak dicapai tidak berbeda dengan perusahaan nonkoperasi, yaitu mencari keuntungan. 3. Adanya pasar internal dan eksternal pada koperasi mengharuskan pengelolaan keuangan secara berbeda. Pendapatannya harus dipisahkan. Pendapatan dari pasar internal setelah dikurangi berbagai biaya, bunga, dan pajak akan menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diantaranya dibagikan kepada anggota sesuai jasa anggota. Pendapatan pasar eksternal setelah dikurangi biaya, bunga, dan pajak akan menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha koperasi atau membantu meningkatkan usaha anggotanya. 4. Pola pengelolaan SDM di koperasi berbeda dengan pola pengembangan di nonkoperasi. Pada perusahaan non koperasi, pengelolaan SDM terfokus pada pemberdayaan karyawan perusahaan sedangkan perusahaan koperasi pusat perhatian tidak hanya pada pemberdayaan karyawan tetapi juga pada pemberdayaan anggota. Jadi manajemen SDM pada koperasi lebih luas daripada nonkoperasi. Itu semua disebabkan, dari sudut pandang ekonomi, koperasi memiliki perbedaan secara esensial dengan nonkoperasi sebagai berikut: 1. Koperasi adalah kumpulan dari orang-orang sedangkan nonkoperasi adalah kumpulan modal. Konsekuensi perbedaan ini adalah koperasi dikembangkan satu orang

12 4 September 016 satu suara dan pembagian SHU didasarkan pada jasa anggotanya, sedangkan nonkoperasi hak suara dan pembagian keuntungan tergantung pada jumlah modal disetor.. Koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggotanya sebagai pemilik sekaligus pelanggan utamanya, sedangkan nonkoperasi anggota dapat berfungsi sebagai pemilik tapi bukan sebagai pelanggan. 3. Secara hukum, koperasi adalah organisasi yang didesain dengan hak keanggotaan satu orang satu suara, pembagian keuntungan (SHU) berdasarkan jasa anggota dan keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pada nonkoperasi, hak suara tergantung pada jumlah modal yang disetor. Artinya semakin banyak modal disetor, semakin banyak hak suaranya, semakin banyak bagian laba yang diperoleh dan hanya pemilik modal yang bisa keluar masuk perusahaan (yang dibuktikan dengan kepemilikan saham). DAFTAR BACAAN Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia. Manajemen Koperasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Hendar. Manajemen Perusahaan Koperasi, 010. Jakarta: Penerbit Erlangga Hendrojogi. Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik Jakarta: RajaGrafindo Persada. ISBN Kimberly A. Zeuli dan Robert Crop. Cooperatives: Principles and Practises in the 1 st century Wisconsin: University of Wisconsin-Extension Marilyn School & Art Sherwood. Four Pillars of Cooperative Governance From Cooperative Grocer. Ninik Widiyanti. Manajemen Koperasi. Cetakan ketujuh: September 00. Jakarta: Rineka Cipta. ISBN Ninik Widiyanti & Y.W. Sunindhia. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Cetakan kelima: Agustus 008. Jakarta: Rineka Cipta. ISBN Sutarto. Dasar-dasar Manajemen. Cetakan ke-1: 006. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. ISBN UU No. 5 Tahun 199 tentang Perkoperasian

MANAJEMEN DASAR. Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:

MANAJEMEN DASAR. Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut: Manajemen merupakan hal dasar dalam setiap organisasi, dalam bentuk apapun. Bagaimana sebuah rencana kerja disusun kemudian dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh pekerja dengan penuh motivasi untuk

Lebih terperinci

08 Oktober Pembelajaran

08 Oktober Pembelajaran Mahkamah Konstitusi (2014), menyatakan bahwa yang ditonjolkan dalam pengertian koperasi adalah mengenai siapa koperasi itu, atau dengan perkataan lain, rumusan yang mengutamakan koperasi dalam perspektif

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 KOPERASI SISWA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 15 MEI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

12 November Pertemuan

12 November Pertemuan Setelah pusing menjalani Ujian Tengah Semester III yang berlangsung sejak 7-11 November 2016, saatnya untuk penyegaran sejenak dari materi utama Manajemen Koperasi. Untuk materi penyegaran kali ini akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Koperasi Dilihat asal katanya, istilah koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan arti lain adalah segala

Lebih terperinci

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI KOPERASI, GOTONG ROYONG DAN TOLONG MENOLONG Koperasi mengandung makna kerja sama, ada juga mengartikan menolong satu sama lain. Arti kerjasama bisa berbeda-beda

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi

Lebih terperinci

Mohammad Hatta: Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong

Mohammad Hatta: Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong Istilah Koperasi Kata koperasi berasal dari Bahasa Inggris: co-operation yang artinya usaha bersama. Usaha Bersama Vs Usaha Sendiri Dalam Usaha Bersama, butuh kerjasama atau Bekerjasama Ide Dasar - Kesempatan

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOPERASI, KONSEP, NILAI, PRINSIP, PENDEKATAN, dan PERAN KOPERASI PENGERTIAN KOPERASI.

PENGERTIAN KOPERASI, KONSEP, NILAI, PRINSIP, PENDEKATAN, dan PERAN KOPERASI PENGERTIAN KOPERASI. PENGERTIAN KOPERASI, KONSEP, NILAI, PRINSIP, PENDEKATAN, dan PERAN KOPERASI Hampir dua abad telah berlalu sejak sekelompok buruh di Rochalde, Inggris, mendirikan koperasi untuk pertama kalinya. Sejak saat

Lebih terperinci

PENGANTAR PERKOPERASIAN

PENGANTAR PERKOPERASIAN PENGANTAR PERKOPERASIAN BAB V : NILAI-NILAI DASAR DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI OLEH ; LILIS SOLEHATI Y PENTINGNYA IDEOLOGI Ideologi adalah keyakinan atas kebenaran dan kemanfaatan sesuatu, jika sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti

BAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan

Lebih terperinci

MANAJEMEN KOPERASI Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed

MANAJEMEN KOPERASI Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed MANAJEMEN KOPERASI Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed a. Pengertian Koperasi Koperasi merupakan sebuah lembaga keuangan yang cukup populer di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat bawah dan menengah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata yaitu Co yang berarti bersama dan Operation yang berarti bekerja. Koperasi sendiri

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang dibentuk pada

Lebih terperinci

Bandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2

Bandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2 Pengertian,Asas dan prinsip-prinsip koperasi Bandung, 04 Maret 2010 Pertemuan ke - 2 Tujuan perkuliahan hari ini Setelah perkuliahan pada pertemuan ke 2 ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali

Lebih terperinci

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi

URAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi URAIAN MATERI A. Pengertian Koperasi Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka koperasi dapat

Lebih terperinci

PENGANTAR PERKOPERASIAN

PENGANTAR PERKOPERASIAN PENGANTAR PERKOPERASIAN BAB VIII : JATIDIRI KOPERASI OLEH ; LILIS SOLEHATI Y Di atas sendi [cita-cita tolong menolong] dapat didirikan tonggak demokrasi. Tidak lagi orang seorang atau satu golongan kecil

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5355 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata-susunan ekonomi

Lebih terperinci

Untuk tulisan ini akan dibahas Pilar III Pengelolaan Koperasi - Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership) yang akan

Untuk tulisan ini akan dibahas Pilar III Pengelolaan Koperasi - Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership) yang akan 1 Oktober 2016 Marilyn Scholl dan Art Sherwood dalam Four Pillar of Cooperative Governance menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI (Gambar 1) yang terdiri dari: 1. Menjadi Tim (Teaming) 2. Pemberdayaan

Lebih terperinci

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga

Manajemen. Pengantar. Manajemen. dan Organisasi. Bab. edisi kesepuluh. Penerbit Erlangga Manajemen edisi kesepuluh Stephen P. Robbins Mary Coulter Bab 1 Pengantar Manajemen dan Organisasi Penerbit Erlangga 1 Kerangka Pembelajaran Ikuti Kerangka Pembelajaran ini ketika membaca dan mempelajari

Lebih terperinci

MANAJEMEN DALAM KOPERASI

MANAJEMEN DALAM KOPERASI MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung

Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA KOPERASI? (All about Cooperation) Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung KONSEP DASAR

Lebih terperinci

Koperasi 1

Koperasi  1 1 Koperasi Outline Materi Materi 1: Fungsi dan Peran Koperasi Secara Umum Materi 2: Landasan Koperasi di Indonesia Materi 3: Fungsi Koperasi di Indonesia Materi 4: Prinsip Koperasi Menurut Rochdale Materi

Lebih terperinci

Manajemen : Pendahuluan

Manajemen : Pendahuluan Manajemen : Pendahuluan Pengantar Manajemen Pertemuan Ke-1 MERY CITRA SONDARI,SE.,MSi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN Mengapa Anda belajar Manajemen? Silakan sampaikan pendapat anda Mengapa Belajar

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Oleh : Sri Suhandiah

MANAJEMEN UMUM. Oleh : Sri Suhandiah MANAJEMEN UMUM Pertemuan I Oleh : Sri Suhandiah TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Mahasiswa dapat mempunyai pengetahuan dan pengertian serta pemahaman tentang fungsi-fungsi dan prinsip-prinsip manajemen, serta

Lebih terperinci

TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI

TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI PERSIAPAN PEMBENTUKAN Orang-orang yang akan mendirikan koperasi terlebih dahulu mendapatkan penerangan dan penyuluhan agar memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai maksud

Lebih terperinci

perubahan yang maha hebat Revolusi Industri perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien.

perubahan yang maha hebat Revolusi Industri perubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. 1 2 Ilmu Manajemen (mungkin) usianya sama dengan kehidupan manusia. Mengapa demikian?? Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun tdk langsung; disadari/tidak disadari manusia

Lebih terperinci

KONSEP DASAR KOPERASI

KONSEP DASAR KOPERASI KONSEP DASAR KOPERASI KONSEP DASAR PERKOPERASIAN UU No. 12 Tahun 1967 Koperasi dikatakan sebagai Organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Konotasi berwatak sosial seringkali disalahtafsirkan sebagai organisasi

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung) 1.

BAB III TINJAUAN TEORITIS. dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung) 1. BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam 1. Pengertian Koperasi, Simpanan dan Pinjaman Dalam kamus besar bahasa indonesia Koperasi adalah perserikatan yang bertujuan

Lebih terperinci

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang

MANAJEMEN UMUM. Kode MK : MKK Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks. STMIK Pradnya Paramita Malang MANAJEMEN UMUM Kode MK : MKK0-5102 Program Studi : Sistem Informasi Bobot : 2 sks STMIK Pradnya Paramita Malang Standar Kompetensi : Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Materi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan mengenai pengertianpengertian yang mendasar mengenai prosedur pelaksanaan simpan pinjam, tinjauan pustaka ini penulis

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah

BAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,

Lebih terperinci

menjadi baik dalam organisasi. Kepemilikan dan demokrasi merupakan jantung yang membedakan koperasi dengan model bisnis lainnya.

menjadi baik dalam organisasi. Kepemilikan dan demokrasi merupakan jantung yang membedakan koperasi dengan model bisnis lainnya. Pengelolaan koperasi merupakan suatu upaya sistem kerja sama keseluruhan untuk mencapai kesuksesan ekonomi, sosial dan budaya bersama-sama. EMPAT PILAR PENGELOLAAN KOPERASI yang diungkapkan oleh Marilyn

Lebih terperinci

Pilar Pengelolaan Koperasi. 15 Oktober 2017

Pilar Pengelolaan Koperasi. 15 Oktober 2017 Marilyn Scholl dan Art Sherwood (2014) menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI (Gambar 1) yang terdiri dari: 1. Menjadi Tim (Teaming) 2. Pemberdayaan yang Akuntabel (Accountable Empowerment)

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Hubungan antara kinerja koperasi, partisipasi dan manfaat bagi anggota sangat berkaitan dengan kaidah-kaidah koperasi. Hal-hal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB VIII MANAJEMEN Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

Pengertian Koperasi. Modul 1 PENDAHULUAN

Pengertian Koperasi. Modul 1 PENDAHULUAN Modul 1 Pengertian Koperasi Djabaruddin Djohan K PENDAHULUAN ata koperasi boleh dikatakan sudah cukup luas dikenal oleh masyarakat. Di samping sering menjadi bahan pemberitaan di media massa, cetak maupun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Koperasi Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan dan penting untuk dipertahankan, koperasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR

ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR ANALISIS PERANAN MODAL SENDIRI TERHADAP SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI KREDIT CU BINA KASIH PEMATANGSIANTAR Oleh: Supriana S1 Akuntansi Parman Tarigan, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan :

Nama : Yohanna Enggasari. Pertanyaan : Nama : Yohanna Enggasari Pertanyaan : 1. Definisikan manajemen dan organisasi serta mengapa manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi? 2. Sebutkan fungsi fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sesuai cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen terdapat dalam semua kegiatan manusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintah, perusahaan, dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata to

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN Tinjauan Pustaka Dewasa ini banyak badan usaha yang berdiri di tengah-tengah pertumbuhan ekonomi, misalnya perusahaan negara, perusahaan swasta lainnya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris

BAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Koperasi Bagi Indonesia koperasi merupakan suatu badan usaha yang menerapkan sifat gotong royong dan cara bekerjanya bersifat kekeluargaan. Kata koperasi berasal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN. berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi, tantangan yang dihadapi oleh perusahaan semakin berat karena selain dituntut untuk mendapatkan laba (profit) dalam jangka panjang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur laporan pelaksanaan simpan pinjam yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN Noerlina Jurusan komputer Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional Pengertian Manajemen Dari segi seni: Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui l ipekerjaan orang lain (Mary Parker Foller) 1 Pengertian Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya tidak terlepas dengan adanya proses manajemen. Tanpa adanya manajemen maka proses aktivitas-aktivitas

Lebih terperinci

MEMPERTANYAKAN IMPLEMENTASI JATIDIRI KOPERASI 1

MEMPERTANYAKAN IMPLEMENTASI JATIDIRI KOPERASI 1 MEMPERTANYAKAN IMPLEMENTASI JATIDIRI KOPERASI 1 I. Jatidiri Koperasi Oleh: Djabaruddin Djohan 2 1. Jatidiri Koperasi (Cooperative Identity, atau lengkapnya ICA Cooperative dan Rapat Anggota ICA yang diselenggarakan

Lebih terperinci

30 September Pertemuan

30 September Pertemuan 0 September 2016 Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa sejarah koperasi di Indonesia berawal dari R.A. Wirjaatmadja, Patih Purwokerto, untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN

PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN PERTEMUAN KE II GAMBARAN UMUM MANAJEMEN OLEH : M.S. HUSEIN PULUNGAN PENGERTIAN MANAJEMEN Istilah manajemen, terjemahannya dalam bahasa Indonesia hingga saat ini belum ada keseragaman. Selanjutnya, bila

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty

MANAJEMEN PENGANTAR. PENNY RAHMAWATY, M.Si. Pengantar Manajemen - Penny Rahmawaty MANAJEMEN PENGANTAR PENNY RAHMAWATY, M.Si Bagian I PENDAHULUAN Pengertian Manajemen Proses Manajemen Tingkat Manajemen MENGAPA MANAJEMEN DIBUTUHKAN? 1. Untuk mencapai tujuan 2. Untuk menjaga keseimbangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KOPERASI SIMPAN PINJAM

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KOPERASI SIMPAN PINJAM 35 BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KOPERASI SIMPAN PINJAM Koperasi pada dasarnya bagi bangsa Indonesia merupakan suatu bentuk badan kemasyarakatan dan juga bentuk perusahaan yang berasal dari luar yang dasar-dasar

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan

KONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan KONSEP DASAR PERKOPERASIAN 1. Pendahaluan Selama ini diketahui bahwa perkembangan Koperasi dan peranannya dalam perekonomian nasional belum memenuhi harapan, khususnya dalam memenuhi harapan sebagai sokoguru

Lebih terperinci

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

09Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Modul ke: Fakultas 09Pasca Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Cecep Winata

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH (Studi Pada Koperasi Keluarga Sejahtera SMPN 2 Rambah) Hanafi 1

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH (Studi Pada Koperasi Keluarga Sejahtera SMPN 2 Rambah) Hanafi 1 FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN PENGELOLAAN KOPERASI SEKOLAH (Studi Pada Koperasi Keluarga Sejahtera SMPN 2 Rambah) Hanafi 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian. Rokan Hulu. Riau. Indonesia Hanafi.nafi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.

BAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang bukan milik perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya koperasi, perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah. manajemen untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. direncanakan lebih dahulu agar resiko kegagalan relatif kecil. Sebuah. manajemen untuk menunjang keberhasilan sebuah perusahaan. 1 BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Suatu lembaga atau perusahaan dituntut untuk maju dari tahun ke tahun. Untuk mengembangkan suatu perusahaan atau lembaga hendaknya direncanakan lebih dahulu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.

BAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut. BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata

Lebih terperinci

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen

30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen 30 Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli, dan 7 Fungsi Manajemen #1. Menurut Ahli Henry Fayol: Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi,

Lebih terperinci

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI

KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional pada saat ini dititikberakan pada pembangunan ekonomi, karena bidang ekonomi merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam mendorong

Lebih terperinci

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya: Pengertian Manajemen Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa Inggris), turunan dari kata to manage yang artinya mengurus atau tata laksana atau ketata laksanaan. Sehingga manajemen dapat

Lebih terperinci

Pilar III Pengelolaan Koperasi - Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership) akan meramu dan

Pilar III Pengelolaan Koperasi - Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership) akan meramu dan 22 Oktober 201 Marilyn Scholl dan Art Sherwood dalam Four Pillar of Cooperative Governance menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI (Gambar 1) yang terdiri dari: 1. Menjadi Tim (Teaming) 2. Pemberdayaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate social responsibility (selanjutnya disingkat CSR) sesungguhnya bukanlah topik baru dalam dunia bisnis, termasuk didalamnya

Lebih terperinci

PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan. Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber)

PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan. Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber) PENYULUHAN PETERNAKAN Pengertian Penyuluhan Disajikan oleh Suharyanto, S.Pt., M.Si (bahan dikompilasikan dari berbagai sumber) SISTEM PENYULUHAN Sistem penyuluhan pertanian, perikanan, dan kehutanan yang

Lebih terperinci

25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN

25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa sejarah koperasi di Indonesia berawal dari R.A. Wirjaatmadja, Patih Purwokerto, untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah

Lebih terperinci

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli

Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli Pengertian Manajemen Menurut Para Ahli 1. Menurut Horold Koontz dan Cyril O'donnel : Manajemen adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 2. Menurut R. Terry : Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai awal munculnya konsep pembangunan berkelanjutan adalah karena perhatian kepada lingkungan. Terutama sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui sedang

Lebih terperinci

Advertising Project Management

Advertising Project Management Modul ke: Advertising Project Management Definisi Konsep Management Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, tuntutan terhadap paradigma Good Governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakan lagi. Istilah Good Governance sendiri

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01

PERILAKU ORGANISASI MODUL 01 MODUL 01 Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Jaya 2013 Pendahuluan Endang Pitaloka, ME Organisasi adalah satuan/unit sosial yang memiliki fungsi, terdiri dari dua orang atau lebih, yang saling

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation, yang berarti usaha bersama. Secara umum, koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) 16 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha tidak lagi hanya memperhatikan catatan keuangan perusahaan semata (single bottom line), juga aspek sosial dan lingkungan yang biasa

Lebih terperinci

PELATIHAN PEMBUKUAN DAN MANAJEMEN KOPERASI BAGI PENGURUS KOPERASI SMPN 26 KOTA PALEMBANG

PELATIHAN PEMBUKUAN DAN MANAJEMEN KOPERASI BAGI PENGURUS KOPERASI SMPN 26 KOTA PALEMBANG PELATIHAN PEMBUKUAN DAN MANAJEMEN KOPERASI BAGI PENGURUS KOPERASI SMPN 26 KOTA PALEMBANG Agustina Heryati 1), Fauzia Afriyani 2) 1), 2) Program Studi Manajemen Informatika Universitas Indo Global Mandiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang

Lebih terperinci

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology)

COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) Pengertian Cobit COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah sekumpulan dokumentasi best practices untuk IT

Lebih terperinci

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. BAB I Manajemen : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. Pengertian Manajemen : - Sejumlah keputusan & tindakan yg mengarah

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI Sejarah Koperasi Internasional

III. LANDASAN TEORI Sejarah Koperasi Internasional III. LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan dijelaskan secara rinci tentang sejarah perkembangan Koperasi, teori-teori tentang Koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 yaitu mengenai pengertian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasian menyebutkan bahwa Koperasi Indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KAPASITAS KOPERASI MELALUI JARINGAN PENGEMBANGAN SDM. Orientasi oleh Rajiv I.D. Mehta, ICA AP

PENINGKATAN KAPASITAS KOPERASI MELALUI JARINGAN PENGEMBANGAN SDM. Orientasi oleh Rajiv I.D. Mehta, ICA AP PENINGKATAN KAPASITAS KOPERASI MELALUI JARINGAN PENGEMBANGAN SDM Orientasi oleh Rajiv I.D. Mehta, ICA AP Definisi Koperasi Definisi koperasi (telah diakui PBB) adalah "perkumpulan otonom orang per orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Koperasi menurut Drs. Mohamad Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong

Lebih terperinci

29 September pengusaha Islam guna memperkuat persaingan dnegan pedagang penguasaha Cina pada masa itu. (Abdullah, 2006)

29 September pengusaha Islam guna memperkuat persaingan dnegan pedagang penguasaha Cina pada masa itu. (Abdullah, 2006) Di Indonesia, koperasi yang dibentuk oleh Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto, pada 16 Desember 1895 sebagai koperasi pertama, pada awalnya hanya terbatas untuk kalangan priyayi, sesuai namanya

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi

Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Ditetapkan September 2005 Direvisi April 2012 Direvisi Oktober 2017 Prinsip-Prinsip Perilaku Korporasi Epson akan memenuhi tanggung jawab sosialnya dengan melaksanakan prinsip prinsip sebagaimana di bawah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) sistematis terhadap perencanaan dan manajemen aktivitas. TQM dapat diterapkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Total Quality Management (TQM) 1. Pengertian Total Quality Management (TQM) Total Quality Management (TQM) merupakan suatu bukti pendekatan sistematis terhadap perencanaan dan

Lebih terperinci

MANAGERIALSHIP PENGANTAR MANAGERIALSHIP

MANAGERIALSHIP PENGANTAR MANAGERIALSHIP MANAGERIALSHIP PENGANTAR MANAGERIALSHIP By Tim Managerialship STIKOM Surabaya Tujuan Umum Kuliah 0 SKS - Managerialship Mahasiswa mampu menguasai dan mengimplementasikan konsep managerialship mulai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian koperasi Menurut Sumarni dan Soeprihanto (1995) koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan kebebasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Salah satunya adalah penelitian Nurlela (2001), dengan judul :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Salah satunya adalah penelitian Nurlela (2001), dengan judul : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berbagai penelitian dalam bidang koperasi telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Salah satunya adalah penelitian Nurlela (2001), dengan judul : Pengaruh

Lebih terperinci

HP: PIN BB: 519C7A21

HP: PIN BB: 519C7A21 HP: 0857 336 757 92 PIN BB: 519C7A21 EMAIL : kristianraharja07@gmail.com 1. Always show respect 2. See rule #1 1. Konsep manajemen usaha jasa boga 2. Pengelolahan dapur pastry 3. Menyiapkan hidangan penutup

Lebih terperinci

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.

Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S. Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Oleh: Alam S. 2 10 Ba b 3 Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: menjelaskan pengertian landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi berasal dari kata ko yang berarti bersama dan operasi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi berasal dari kata ko yang berarti bersama dan operasi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi berasal dari kata ko yang berarti bersama dan operasi memiliki pengertian bekerja, sehingga secara harfiah koperasi bermakna sama-sama bekerja. Perkumpulan

Lebih terperinci