BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KOPERASI SIMPAN PINJAM
|
|
- Deddy Makmur
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 35 BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI KOPERASI SIMPAN PINJAM Koperasi pada dasarnya bagi bangsa Indonesia merupakan suatu bentuk badan kemasyarakatan dan juga bentuk perusahaan yang berasal dari luar yang dasar-dasar usahanya sesuai dengan beberapa kegiatan tradisional masyarakat Indonesia. Koperasi bukan saja sebagai organisasi masyarakat tetapi juga perusahaan yang dapat berjalan sekaligus dan saling mengisi yang hidup dalam kekeluargaan dan kegotongroyongan. Dewasa ini banyak koperasi yang mengesampingkan prinsip-prinsip koperasi dalam praktek sehari-hari karena ingin mendapatkan pengakuan dari masyarakat lingkungannya yaitu di tempat koperasi yang bersangkutan beroperasi. Koperasi yang dicita-citakan ialah perpaduan antara kedua bentuk seperti yang tersebut di atas walaupun masih ada yang berpandangan bahwa koperasi adalah sebuah organisasi masyarakat seperti yang di kemukakan oleh Ivan Emilianoft bahwa Koperasi adalah organisasi masyarakat sebab hubungan antara anggota dengan anggota dalam koperasi merupakan usaha bersama (joint venture) berbeda dengan hubungan antara suatu badan usaha dengan pasar Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi yang Berwatak Sosial, (Ujung Pandang : Penerbit Bharata Karya Aksara, 1986), hal. 3.
2 36 A. Sejarah Koperasi dan Pengertian Koperasi Simpan Pinjam 1. Sejarah Koperasi Di Indonesia koperasi telah dikenal lebih dari setengah abad yang lalu, dan pastinya koperasi yang berdiri pada saat itu telah mengalami pasang surut dalam kehidupannya. Cita-cita untuk mendirikan koperasi telah lama terkandung dalam pikiran bangsa Indonesia. Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun Dia mendirikan koperasi kredit dengan tujuan membantu rakyatnya terjerat hutang dengan rentenir. Hal ini menyebabkan koperasi yang pada saat itu berjatuhan karena tidak mendapatkan izin koperasi dari Belanda. Namun, setelah para tokoh Indonesia mengajukan protes, Belanda akhirnya mengeluarkan Undang-Undang Nomor 91 Tahun 1927, yang isinya lebih ringan dari UU No. 431 seperti : 8 - Hanya membayar 3 gulden untuk materai - Bisa menggunakan bahasa daerah - Hukum dagang sesuai daerah masing-masing - Perizinan bisa di daerah setempat Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896 yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai sekarang. Perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang naik dan turun dengan titik berat lingkup 8 Andika Prasetya, Sejarah Perkembangan Koperasi Di Indonesia, di unduh pada tanggal 11 Desember 2013.
3 37 kegiatan usaha secara menyeluruh yang berbeda-beda dari waktu ke waktu sesuai dengan iklim lingkungannya. Pada awalnya pertumbuhan koperasi yang pertama di Indonesia menekankan pada kegiatan simpan pinjam selanjutnya berkembang dan menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang konsumsi dan kemudian koperasi menekankan pada kegiatan penyediaan barang-barang untuk keperluan produksi. R. Aria Wiriatmadja Patih di Purwokerto mendirikan koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam. Untuk memodali koperasi simpan pinjam tersebut di samping banyak menggunakan uangnya sendiri, beliau juga menggunakan kas mesjid yang dipegangnya. Setelah baliau mengetahui bahwa hal tersebut tidak boleh, maka uang kas mesjid telah dikembalikan secara utuh pada posisi yang sebenarnya. Kagiatan patih ini kemudian dikembangkan oleh De Wolf Van Westerrode asisten Residen Wilayah Purwokerto di Banyumas. Ketika ia cuti ke Eropa dipelajarinya cara kerja Wolksbank secara Raiffeisen (Koperasi Simpan Pinjam untuk kaum tani) dan Schulze-Delitzsch (koperasi simpan pinjam untuk kaum buruh di kota) di Jerman. Setelah ia kembali dari cuti mulailah ia mengembangkan koperasi simpan-pinjam sebagaimana telah dirintis oleh R. Aria Wiratmadja. Dalam hubungan ini kegiatan simpan-pinjam yang dapat berkembang ialah model simpan-pinjam lumbung dan modal untuk itu diambil
4 38 dari zakat. 9 Beliau menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. 10 Selanjutnya, Boedi Oetomo yang didirikan pada tahun 1908 menganjurkan berdirinya koperasi untuk keperluan rumah tangga. Demikian pula Serikat Islam yang didirikan tahun 1911 juga mengembangkan koperasi yang bergerak di bidang keperluan sehari-hari dengan cara membuka toko koperasi. Perkembangan yang pesat dibidang perkoperasian di Indonesia yang menyatu dengan kekuatan sosial dan politik menimbulkan kecurigaan Pemerintah Hindia Belanda. Oleh karenanya pemerintah Hindia Belanda ingin mengaturnya tetapi dalam kenyataan lebih cenderung menjadi suatu penghalang atau penghambat perkembangan koperasi. Dalam hubungan ini pada tahun 1915 diterbitkan Ketetapan Raja No. 431 yang berisi antara lain: 11 a. Akte pendirian koperasi dibuat secara notariil; b. Akte pendirian harus dibuat dalam bahasa Belanda; c. Harus mendapat ijin dari Gubernur Jenderal; d. Biaya materai sebesar 50 gulden. 9 Ibid. 10 Wikipedia Bahasa Indonesia, Koperasi, diunduh tanggal 11 Desember Op. Cit.
5 39 Pada akhir tahun 1930 didirikan Jawatan Koperasi, yang dipimpin oleh J.H. Boeke, dengan tugas: 12 a. Memberikan penerangan kepada pengusaha-pengusaha Indonesia mengenai seluk beluk perdagangan; b. Dalam rangka peraturan Koperasi No. 91, melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap koperasi-koperasi, serta memberikan penerangannya; c. Memberikan keterangan-keterangan tentang perdagangan pengangkutan, cara-cara perkreditan dan hal ihwal lainnya yang menyangkut perusahaanperusahaan; d. Penerangan tentang organisasi perusahaan; e. Menyiapkan tindakan-tindakan hukum bagi pengusaha Indonesia. dikarenakan: 13 Adapun kesulitan dalam hal pembentukan koperasi pada zaman Belanda 1. Belum adanya instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi. 12 Ibid. 13 Wikipedia, Op. Cit.
6 40 3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu. Perkembangan koperasi semenjak berdirinya Jawatan Koperasi tahun 1930 menunjukkan suatu tingkat perkembangan yang terus meningkat. Jikalau pada tahun 1930 jumlah koperasi 39 buah, maka pada tahun 1939 jumlahnya menjadi 574 buah dengan jumlah anggota pada tahun 1930 sebanyak orang kemudian berkembang menjadi orang. Sedangkan kegiatannya dari 574 koperasi tersebut diantaranya 423 koperasi adalah koperasi yang bergerak dibidang simpan-pinjam, sedangkan selebihnya adalah koperasi jenis konsumsi ataupun produksi. Dari 423 koperasi simpan-pinjam tersebut diantaranya 19 buah adalah koperasi lumbung. 14 Kemudian tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia dan mendirikan Koperasi Kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsarakan rakyat Indonesia. 15 Pemerintahan bala tentara Jepang di Indonesia menetapkan bahwa semua badan-badan Pemerintahan dan kekuasaan hukum serta undang-undang dari Pemerintah yang terdahulu tetap diakui sementara waktu, asal saja tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Militer. Berdasarkan atas ketentuan 14 Margono R. M. Djojohadikoesoemo, Sepoeloeh Tahoen Koperasi, (Jakarta : Balai Poestaka, 1940), hal Op.Cit.
7 41 tersebut, maka Peraturan Perkoperasian tahun 1927 masih tetap berlaku. Akan tetapi berdasarkan Undang-Undang No. 23 dari Pemerintahan bala tentara Jepang di Indonesia mengatur tentang pendirian perkumpulan dan penyelenggaraan persidangan. Sebagai akibat daripada peraturan tersebut, maka jikalau masyarakat ingin mendirikan suatu perkumpulan koperasi harus mendapat izin Residen (Shuchokan) Pengertian Koperasi Simpan Pinjam Secara umum yang dimaksud dengan koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian (UU Koperasi), Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. Secara etimoligis pengertin koperasi terdiri dari 2 (dua) suku kata yaitu, co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang 16 Ibnu Rayyan, Skripsi Peran Badan Pengawas Dalam Pengawasan Koperasi berdasarkan Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian, (Jakarta : 2011), hal 22.
8 42 atau badan usaha yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggota. Koperasi adalah juga gerakan yang terorganisasi yang didorong oleh citacita rakyat mencapai masyarakat yang maju, adil dan makmur seperti yang diamanatkan oleh UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) yang menyatakan bahwa : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dan Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu ialah koperasi. berikut: 17 Beberapa definisi koperasi yang didapatkan dari berbagai sumber, sebagai a. Definisi Koperasi Menurut ILO (International Labour Organization) Definisi koperasi yang lebih detail dan berdampak internasional diberikan oleh ILO sebagai berikut: Cooperative defined as an association of persons usually of limited means, who have voluntary joined together to achieve a common economic end thorough the formation of a democratically controlled business 17 Candra Nopita Sari, Pengertian, Tujuan, dan Prinsip-Prinsip Koperasi diunduh tanggal 12 Desember 2013.
9 43 organization, making equitable contribution to the capital required an accepting a fair share of risk and benefits of undertaking. Dalam definisi ILO tersebut terdapat 6 (enam) elemen yang dikandung operasi sebagai berikut: - Koperasi adalah perkumpulan orang-orang (Association of persons) - Penggabungan orang-orang tersebut berdasarkan kesukarelaan (Voluntarily joined together) - Terdapat tujuan ekonomi yang ingin dicapai (to achieve a common economic end) - Koperasi yang dibentuk adalah satu organisasi bisnis (badan usaha) yang diawasi dan dikendalikan secara demokratis (formation of a democratically controlled business organization) - Terdapat kontribusi yang adil terhadap modal yang dibutuhkan (Accepting a fair contribution to the capital required) - Anggota koperasi menerima resiko dan manfaat secara seimbang (Accepting a fair share of risk and benefits of the undertaking) b. Definisi Koperasi Menurut Chaniago Drs. Arifinal Chaniago (1984) dalam bukunya Peroperasian Indonesia memberikan definisi, Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberikan
10 44 kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. c. Definisi Koperasi Menurut Hatta Menurut Hatta, untuk disebut koperasi, sesuatu itu setidak-tidaknya harus melaksanakan 4 asas, yaitu: 1. Tidak boleh dijual dan dikedaikan barang-barang palsu. 2. Harga barang harus sama dengan harga pasar setempat. 3. Ukuran harus benar dan dijamin. 4. Jual beli dengan tunai. Kredit dilarang karena menggerakkan hati orang untuk membeli diluar kemampuannya. d. Definisi Koperasi Menurut Munkner Mukner mendefiniskan koperasi sebagai organisasi tolong-menolong yang menjalankan urus niaga secara kumpulan, yang berazaskan konsep tolong-menolong. Aktivitas dalam urusniaga semata-mata bertujuan ekonomi, bukan sosial seperti yang dikandung gotong-royong. e. Definisi Koperasi Menurut ICA (International Coorperative Allience)
11 45 ICA dalam bukunya The Cooperative Principles karangan P.E. Weraman memberikan definisi sebagai berikut. Koperasi adalah kumpulan orang-orang atau badan hukum yang bertujuan untuk perbaikan sosial ekonomi anggotanya dengan memenuhi kebutuhan anggotanya dengan jalan saling membantu antara satu dengan yang lainnya dengan cara membatasi keuntungan, usaha tersebut harus didasarkan atas prinsipprinsip koperasi. Koperasi Simpan Pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan bukan bank yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat, berupa pinjaman dan tempat penyimpanan uang bagi masyarakat. 18 Sedangkan menurut UU Perkoperasian Pasal 1 angka 15 yang dimaksud dengan koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha. Simpan pinjam itu sendiri menurut Melayu SP Hasibuan yaitu suatu transaksi yang memungut dana dalam bentuk pinjaman dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota yang membutuhkan. 19 Menurut Umar Burhan, simpan pinjam adalah suatu usaha yang menghimpun dana dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali dalam bentuk pinjaman kepada anggota dalam jumlah dan waktu tertentu 18 David Jananto, Pengertian Koperasi Simpan Pinjam, diunduh pada tanggal 14 Desember Lisa, Bab II Landasan Teori, di unduh pada tanggal 14 Desember 2013.
12 46 sesuai dengan bunga yang telah disepakati. 20 Koperasi simpan-pinjam melindungi anggotanya dari rentenir dan pemerintah berusaha memperbesar usaha koperasi dengan memberikan pinjaman modal kepada koperasi, sehingga koperasi terhindar dari tangan rentenir melalui pinjaman dari koperasi dengan bunga-bunga yang ringan. Anggotaanggota koperasi harus diberi penyuluhan dan bimbingan agar meminjam uang hanya untuk keperluan yang betul-betul mendesak sifatnya. Meminjam uang hanya untuk keperluan yang betul-betul mendesak sifatnya. Kegiatan usaha Koperasi Simpan-Pinjam dijalankan oleh sekumpulan orang yang disebut unit simpan pinjam. Yang dimaksud dengan unit simpan pinjam adalah unit koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam, sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi yang bersangkutan. Adapun peranan dari koperasi simpan ini yaitu ikut mengembangkan perekonomian masyarakat terutama bagi para anggotanya antara lain: a. Membantu keperluan kredit para anggota dengan syarat-syarat yang ringan. b. Mendidik para anggotanya supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. c. Menambah pengetahuan tentang perkoperasian. 20 Ibid.
13 47 d. Menjauhkan anggotanya dari cengkeraman rentenir. Sedangkan manfaat koperasi simpan pinjam bagi para anggotanya yaitu: a. Anggotanya dapat memperoleh pinjaman dengan mudah dan tidak berbelit-belit. b. Proses bunganya adil karena disepakati dalam rapat anggota. c. Tidak ada syarat meminjam memakai jaminan. Beberapa istilah yang terdapat dalam koperasi simpan pinjam diantaranya adalah: a. Simpanan, yang berarti dana yang dipercayakan oleh anggota, calon anggota, koperasi-koperasi lain dan atau anggota kepada koperasi dalam bentuk tabungan, dan simpanan koperasi berjangka. b. Simpanan berjangka, yang berarti simpanan di koperasi yang penyetorannya dilakukan sekali dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan koperasi yang bersangkutan. c. Tabungan koperasi, yang berarti simpanan koperasi yang penyetorannya dilakukan berangsur-angsur dan penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati
14 48 antara penabung dengan koperasi yang bersangkutan dengan menggunakan Buku Tabungan Koperasi. d. Pinjaman, yang berarti penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamarkan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara Koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu disertai dengan pembayaran sejumlah imbalan. B. Jenis-Jenis Koperasi Dalam rangka mewujudkan misinya, Koperasi tak henti-hentinya berusaha mengembangkan dan memberdayakan diri agar tumbuh menjadi kuat dan mandiri sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada khususnya. Berdasarkan ketentuan dalam Undang-Undang no. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian Pasal 83 menyatakan bahwa jenis koperasi dapat dibagi atas 4 jenis, yaitu: koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, dan koperasi simpan-pinjam. a. Koperasi Konsumen Koperasi konsumen berusaha untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan para anggotanya, baik barang-barang keperluan sehari-hari maupun
15 49 barang kebutuhan sekunder yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para anggotanya, dalam arti dapat dijangkau oleh daya belinya. 21 b. Koperasi Produsen Koperasi yang berusaha untuk menggiatkan para anggotanya dalam menghasilkan produk tertentu yang biasa diproduksinya serta sekaligus mengkoordinir pemasarannya, dengan demikian para produsen akan memperoleh kesamaan harga yang wajar/layak dan mudah memasarkannya. 22 c. Koperasi Jasa Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha pelayanan jasa nonsimpanan pinjaman yang diperlukan oleh Anggota dan non-anggota d. Koperasi Simpan-Pinjam Koperasi yang berusaha untuk mencegah para anggotanya terlibat dalam jeratan kaum lintah dari pada waktu mereka memerlukan sejumlah uang atau barang keperluan hidupnya, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur pemberian pinjaman uang atau barang dengan bunga yang serendah-rendahnya. Kemudian koperasi juga dapat dibagi berdasarkan anggotanya, yaitu: 23 a. Koperasi Pegawai Negeri 21 G. Kartasapoetra, Op. Cit., hal Ibid. 23 Tania, Jenis-Jenis Koperasi, di unduh pada tanggal 14 Desember 2013.
16 50 Koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri baik pegawai pusat maupun daerah. Koperasi pegawai negeri didirikan untuk meningkatkan kesejahteraan para pegawai negeri. b. Koperasi Pasar (Koppas) Koperasi yang beranggotakan para pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan para pedagang. c. Koperasi Unit Desa (KUD) Koperasi yang beranggotakan masyarakat pedesaan. KUD melakukan kegiatan usaha bidang ekonomi terutama berkaitan dengan pertanian atau perikanan (nelayan). Beberapa usaha KUD, anatara lain: - Menyalurkan sarana produksi pertanian seperti pupuk, bibit tanaman, obat pemberantas hama, dan alat-alat pertanian; - Memberikan penyuluhan teknis bersama dengan petugas penyuluh lapangan kepada para petani. d. Koperasi Sekolah Koperasi yang beranggotakan warga sekolah yaitu guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah biasanya menyediakan kebutuhan warga sekolah.
17 51 Lalu koperasi juga dapat dibedakan berdasarkan tingkatannya, yaitu: 24 a. Koperasi Primer Koperasi primer merupakan koperasi yang beranggotakan orang-orang b. Koperasi Sekunder Koperasi sekunder merupakan koperasi yang beranggotakan beberapa koperasi. Berdasarkan kesamaan kepentingan dan tujuan efisiensi, koperasi sekunder dapat didirikan oleh koperasi sejenis maupun berbagai jenis atau tingkatan. Dalam hal koperasi mendirikan koperasi sekunder dalam berbagai tingkatan, seperti yang selama ini dikenal sebagi pusat, gabungan, dan induk, maka jumlah tingkatan maupun penamaannya diatur sendiri oleh koperasi yang bersangkutan. C. Asas-Asas dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam Berdasarkan UU Perkoperasian Pasal 3 menyatakan bahwa koperasi di Indonesia berasaskan pada asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat-berakar dalam jiwa bangsa Indonesia. 25 Sesuai dengan jiwa kepribadian bangsa Indonesia, koperasi Indonesia harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat kepribadian sebagai pencerminan kehidupan yang dipengaruhi oleh keadaan, tempat tinggal, lingkungan waktu, 24 Ibid. 25 R.T. Sutantya Rahardja Hadhikusuma, Op. Cit., hal. 37.
18 52 dengan suatu ciri khas adanya unsur Ke-Tuhanan Yang Maha Esa, kegotongroyongan dalam arti bekerja sama, saling bantu-membantu, kekeluargaan dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika. Dengan menganut asas kekeluargaan telah mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani manusia untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi oleh semua untuk semua, di bawah pimpinan pengurus serta pemilikan dari para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran serta keberanian berkorban bagi kepentingan bersama. 26 Asas kekeluargaan tersebut memiliki suatu karakteristik khas bangsa Indonesia, yaitu kerjasama atau kegotongroyongan. Di dalam kerjasama atau kegotongroyongan tersebut tercermin bahwa di dalam koperasi telah terdapat kesadaran dan keinsyafan semangat kerjasama dan tanggung jawab bersama terhadap akibat dari karya, yang dalam hal bertitik berat pada kepentingan kebahagiaan bersama, ringan sama dijinjing berat sama dipikul. Dengan demikian maka kedudukan koperasi akan semakin kuat dan pelaksanaan kerjanya akan semakin lancar karena para anggotanya dukung-mendukung dan dengan penuh kegairahan kerja serta tanggung jawab berjuang mencapai tujuan koperasi. 27 Asas kekeluargaan ini merupakan faham yang dinamis, artinya timbul dari semangat yang tinggi untuk secara bekerjasama dan tanggung jawab bersama berjuang mensukseskan tercapainya segala sesuatu yang menjadi cita-cita dan tujuan bersama dan berjuang secara manunggal untuk mengatasi risiko yang 26 G. Kartasapoetra, A. G. Kartasapoetra, Bambang S., dan A. Setiady, Koperasi Indoesia, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003), hal Ibid.
19 53 diderita koperasinya sebagai akibat usahanya untuk kepentingan bersama. Dengan kata lain, koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya melibatkan seluruh anggota yang ada secara gotong-royong seperti lazimnya dalam kegiatan suatu keluarga, sehingga berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Semangat kebersamaan itu tidak hanya dalam bentuk gotong royong sama-sama ikut bertanggung jawab atas kegiatan usaha koperasi, tetapi juga dalam bentuk ikut memiliki modal bersama. 28 Landasan hukum koperasi di Indonesia sangat kuat dikarenakan koperasi ini telah mendapat tempat yang pasti. Dasar hukum koperasi di Indonesia terbaru diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Koperasi. Di samping itu khusus pada koperasi simpan pinjam terdapat landasan hukum yang diatur dalan Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi. 28 R.T. Sutantya, Op. Cit. hal 39.
PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
1 KOPERASI SISWA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 15 MEI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORITIS. dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung) 1.
BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam 1. Pengertian Koperasi, Simpanan dan Pinjaman Dalam kamus besar bahasa indonesia Koperasi adalah perserikatan yang bertujuan
Lebih terperinciURAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi
URAIAN MATERI A. Pengertian Koperasi Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka koperasi dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KOPERASI SECARA TEORITIS. A. Sejarah, Pengertian, Asas dan Landasan Hukum Koperasi
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KOPERASI SECARA TEORITIS A. Sejarah, Pengertian, Asas dan Landasan Hukum Koperasi 1. Sejarah koperasi Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896 yang selanjutnya
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS AKHIR MAKALAH LINGKUNGAN BISNIS Oleh : IBNU SURYO WIBOWO 10.12.4559 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Tugas karya ilmiah ekonomi koperasi ABSTRAK Karya Tulis mengenai Koperasi di Indonesia.. Karya Tulis mengenai
Lebih terperinciBAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI KOPERASI, GOTONG ROYONG DAN TOLONG MENOLONG Koperasi mengandung makna kerja sama, ada juga mengartikan menolong satu sama lain. Arti kerjasama bisa berbeda-beda
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Koperasi Dilihat asal katanya, istilah koperasi berasal dari bahasa inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan arti lain adalah segala
Lebih terperinciEKONOMI KOPERASI. By. Diah Aryati, SE., MMSI Tugas setiap minggu ada di slide paling akhir
EKONOMI KOPERASI By. Diah Aryati, SE., MMSI Email : diah_aryati@staff.gunadarma.ac.id Tugas setiap minggu ada di slide paling akhir Koperasi merupakan singkatan dari kata Co dan Operation. Koperasi adalah
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sejarah dan Definisi Koperasi 2.1.1 Sejarah Koperasi Menurut Amidipradja Talman (1985:22) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah : Badan usaha yang berbeda dengan
Lebih terperinciKOPERASI.
KOPERASI TUJUAN Mampu mendefinisikan koperasi Mampu menyebutkan peran koperasi PENGERTIAN Koperasi berasal dari bahasa Latin: Cum (dengan) + operasi (bekerja)bekerja dengan orangorang lain. Istilah Ekonomi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi berasal dari kata ko yang berarti bersama dan operasi memiliki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi berasal dari kata ko yang berarti bersama dan operasi memiliki pengertian bekerja, sehingga secara harfiah koperasi bermakna sama-sama bekerja. Perkumpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan sebuah pinjaman dengan bunga yang ringan maupun menjual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara yang berkembang dengan pertumbuhan penduduk yang pesat namun kemampuan ekonomi penduduk yang tidak mendukung membuat roda perekonomian
Lebih terperinciBerdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:
Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari bahasa Inggris Coperation terdiri dari dua suku kata yaitu Co yang berarti bersama dan Operation yang berarti bekerja. Koperasi sendiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian, beranggotakan masyarakat yang umumnya berekonomi lemah yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan masyarakat yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Badan Usaha Koperasi 1. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang pekoperasian pada Pasal 1 Ayat 1, pengertian koperasi adalah badan
Lebih terperinciBAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT
BAB II KOPERASI PEGAWAI NEGERI (KPRI) SERAI SERUMPUN KECAMATAN TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT A. Sejarah Ringkas Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh R. Aria Wiriatmadja di Purwokerto, Jawa Tengah
Lebih terperinciPENGERTIAN KOPERASI, KONSEP, NILAI, PRINSIP, PENDEKATAN, dan PERAN KOPERASI PENGERTIAN KOPERASI.
PENGERTIAN KOPERASI, KONSEP, NILAI, PRINSIP, PENDEKATAN, dan PERAN KOPERASI Hampir dua abad telah berlalu sejak sekelompok buruh di Rochalde, Inggris, mendirikan koperasi untuk pertama kalinya. Sejak saat
Lebih terperinciMohammad Hatta: Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong-menolong
Istilah Koperasi Kata koperasi berasal dari Bahasa Inggris: co-operation yang artinya usaha bersama. Usaha Bersama Vs Usaha Sendiri Dalam Usaha Bersama, butuh kerjasama atau Bekerjasama Ide Dasar - Kesempatan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yaitu
Lebih terperinciKOPERASI INDONESIA. Lambang Koperasi Indonesia. 2. Gigi Roda : menggambarkan, Usaha Karya yang terus menerus dari golongan Koperasi.
KOPERASI INDONESIA Lambang Koperasi Indonesia Arti lambang Koperasi Indonesia: 1. Rantai : menggambarkan persahabatan yang kokoh 2. Gigi Roda : menggambarkan, Usaha Karya yang terus menerus dari golongan
Lebih terperinciBandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2
Pengertian,Asas dan prinsip-prinsip koperasi Bandung, 04 Maret 2010 Pertemuan ke - 2 Tujuan perkuliahan hari ini Setelah perkuliahan pada pertemuan ke 2 ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali
Lebih terperinciPentingnya Koperasi bagi
Bab 8 Pentingnya Koperasi bagi Kesejahteraan Masyarakat Tahuka kamu apa koperasi itu? Apa tujuan didirikannya koperasi? Apa alasan dibuatnya koperasi? Koperasi merupakan organisasi dari anggota, oleh anggota
Lebih terperinciPENDAHULUAN. peranan penting pada setiap instansi pemerintah dan juga badan-badan swasta, sebagaimana
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, maka tata kerja, prosedur kerja, dan sistem kerja memegang peranan penting pada setiap instansi pemerintah dan juga badan-badan swasta, sebagaimana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SUMBER ARTHA DI MASARAN, SRAGEN
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KOPERASI SERBA USAHA SUMBER ARTHA DI MASARAN, SRAGEN S K R I P S I Diajukan Untuk Melengkapi Tugas -Tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Lebih terperinci25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa sejarah koperasi di Indonesia berawal dari R.A. Wirjaatmadja, Patih Purwokerto, untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Undang-Undang Dasar 1945 khususnya pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan sebagaimana yang disebut dalam pasal 33 UUD 1945. Salah satu bentuk badan
Lebih terperinciKOPERASI. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi KOPERASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang konsep dasar koperasi. 2. Memahami perhitungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata
Lebih terperinciDinno Mulyono, S.Pd. MM ) Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2016
Dinno Mulyono, S.Pd. MM. (bertiup@gmail.com/ 0852 2228 1965) Program Studi Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2016 Sumber : http://4.bp.blogspot.com/- lzw0bfjv1pi/tylbqusucsi/aaaaaaaaafi/gg4e3rpkxr4/s1600/pertumbuha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang-seorang demi kepentingan bersama. Sejak lahirnya koperasi pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimilik dan dioperasikan oleh orang-seorang demi kepentingan bersama. Sejak lahirnya koperasi pada tahun 1844 di kota
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Akuntansi Informasi merupakan suatu kebutuhan bagi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, sangat dibutuhkan oleh bermacam pihak yang berkepentingan. Informasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.
BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan mengenai pengertianpengertian yang mendasar mengenai prosedur pelaksanaan simpan pinjam, tinjauan pustaka ini penulis
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. mengenai definisi sistem terlebih dahulu. Penjelasan mengenai sistem ini telah
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem dan Prosedur 2.1.1 Pengertian Sistem Pembahasan mengenai definisi sistem ini sangat perlu untuk dilakukan, sehingga sebelum membahas tentang judul di atas, maka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan tujuan nasional yaitu terciptanya masyarakat adil makmur dilaksanakan dengan berbagai cara, diantaranya dengan pembangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIK. Secara harfiah koperasi yang berasal dari bahasa Inggris Cooperation terdiri dari
BAB II LANDASAN TEORITIK 2.1. Pengertian Koperasi Bagi bangsa Indonesia, koperasi sudah tidak asing lagi, karena kita sudah merasakan jasa koperasi dalam rangka keluar dari kesulitan hutang lintah darat.
Lebih terperinciSitompul Charles Marolop
JURNAL BERAJA NITI ISSN : 2337-4608 Volume 2 Nomor 12 (2013) http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja Copyright 2013 PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PENGATURAN BUNGA PINJAMAN PADA KOPERASI SIMPAN PINJAM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjuan Umum Tentang Perkoperasian Koperasi di Indonesia suatu wadah perekonomian rakyat yang berdasarkan kekeluargaan dan kegotong royongan serta merupakan ciri khas tata kehidupan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur laporan pelaksanaan simpan pinjam yang
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN. dimulai dengan didirikannya semacam bank koperasi dengan nama Bank
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sejarah dan Pengertian Koperasi 2.1.1 Sejarah Koperasi Menurut Drs T.Gilarso (1975:38) disebutkan bahwa koperasi Indonesia dimulai dengan didirikannya semacam bank koperasi dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan
Lebih terperinciKoperasi 1
1 Koperasi Outline Materi Materi 1: Fungsi dan Peran Koperasi Secara Umum Materi 2: Landasan Koperasi di Indonesia Materi 3: Fungsi Koperasi di Indonesia Materi 4: Prinsip Koperasi Menurut Rochdale Materi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciRINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi
RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi I. PEMOHON 1. Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Provinsi Jawa Timur,
Lebih terperinciKEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM.
DODI ARIF, SE.,MM. Faktor yang harus diperhatikan : a. Modal yang dimiliki dan modal tambahan untuk pengembangan. b. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan. c. Rencana pembagian laba. d. Besar
Lebih terperinciBentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis
BAB 3 Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlogo Kelas/ Semester : IV/II Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 4 x 35 Menit
76 77 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlogo Kelas/ Semester : IV/II Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 4 x 35 Menit I. STANDAR KOMPETENSI 2. Mengenal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan
TINJAUAN PUSTAKA Koperasi Unit Desa (KUD) Pembangunan masyarakat di perdesaan turut mempercepat tingkat kehidupan rakyat, dan pembangunan dijalankan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan nilai-nilai yang mengakar sebagaimana termaktub dalam ideologinya, yaitu Pancasila. Kelima sila dalam Pancasila tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi kerakyatan berdasarkan atas asas kekeluargaan untuk mencapai tujuan kemakmuran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan suatu badan usaha berbentuk badan hukum yang anggotanya terdiri dari orang perorangan atau badan hukum koperasi dimana kegiatannya didasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para anggota pada khususnya serta masyarakat luas pada umumnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan suatu lembaga atas badan hukum yang bergerak di bidang ekonomi yang bertujuan untuk meningkan taraf hidup dan kesejahteraan para anggota pada khususnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. usaha ).Di Indonesia pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 No.12
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian koperasi Koperasi berasal dari bahasa asing co- operation (co: bersama, operation: usaha ).Di Indonesia pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 No.12 tentang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Subandi (2011) Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation yang berarti usaha bersama. Dengan kata lain berarti segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekuatan tersebut adalah sektor negara, swasta dan koperasi. Untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia mempunyai tiga sektor kekuatan ekonomi yang melaksanakan berbagai kegiatan usaha dalam tata kehidupan. Ketiga sektor kekuatan tersebut adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Kata koperasi berasal dari bahasa latin yaitu coopere yang dalam bahasa Inggris disebut cooperation dan cooperative. Koperasi berasal dari kata co dan operation
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Suatu penelitian kaitan antara landasan teori dan fakta empirik sangat penting. Menghindari kesalahan pengertian dalam pemahaman dan untuk memperoleh kesatuan pandangan terhadap beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan salah satu wadah kegiatan ekonomi rakyat diarahkan agar makin memiliki kemampuan menjadi badan usaha yang efisien dan menjadi gerakan ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI. Perikatan-Perikatan yang dilahirkan dari Kontrak atau Perjanjian,
23 BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERJANJIAN DAN KOPERASI 2.1 Pengertian Perjanjian Kredit Pasal 1313 KUHPerdata mengawali ketentuan yang diatur dalam Bab Kedua Buku III KUH Perdata, dibawah judul Tentang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat sekali, yang sebagian besar berakar dari sejarah. Tatkala kedaulatan atas indonesia diserahkan
Lebih terperinci2017, No Menengah Republik Indonesia tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Nomor 15/PER/M.KUKM/IX/2015
No.257, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. USP oleh Koperasi. Perubahan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 /PER/M.KUKM/ II /2017 TENTANG
Lebih terperinciRINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi
RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 28/PUU-XI/2013 Tentang Bentuk Usaha, Kepengurusan serta Modal Penyertaan Koperasi I. PEMOHON 1. Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Provinsi
Lebih terperinciBAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
BAB I KONSEP, ALIRAN DAN SEJARAH KOPERASI KONSEP KOPERASI - Konsep Koperasi Barat - Konsep Koperasi Sosialis - Konsep Koperasi Negara Berkembang LATAR BELAKANG TIMBULNYA ALIRAN KOPERASI - Keterkaitan Ideologi,
Lebih terperinciIII. LANDASAN TEORI Sejarah Koperasi Internasional
III. LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan dijelaskan secara rinci tentang sejarah perkembangan Koperasi, teori-teori tentang Koperasi menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 yaitu mengenai pengertian,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciPerbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:
Overview Koperasi 1 Pendahuluan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan pasal 33 ayat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI. A. Latar Belakang atau Sejarah Berdirinya Koperasi
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KOPERASI A. Latar Belakang atau Sejarah Berdirinya Koperasi Pertumbuhan koperasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1896 yang selanjutnya berkembang dari waktu ke waktu sampai
Lebih terperinciPEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
PEMBAHASAN BANK PERKREDITAN RAKYAT A. SEJARAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) Sejarah terbentuknya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) berakar sejak jaman penjajahan Belanda, Perkreditan Rakyat di Indonesia dimulai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kata koperasi berasal dari bahasa Latin cooperere yang dalam bahasa Inggris
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Koperasi Bagi Indonesia koperasi merupakan suatu badan usaha yang menerapkan sifat gotong royong dan cara bekerjanya bersifat kekeluargaan. Kata koperasi berasal dari
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang dibentuk pada
Lebih terperinciDalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
Lebih terperinciekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran
K-13 ekonomi K e l a s XI PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan menjelaskan bentuk badan usaha beserta kelebihan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN TENTANG BANK RAKYAT INDONESIA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1951 TENTANG PERATURAN MENGENAI BANK RAKYAT INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Membaca : Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tanggal 22 Pebruari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemerdekaan Negara Indonesia diproklamasikan telah ditetapkan dalam UUD 1945 bahwa perekonomian Indonesia dilaksanakan atas dasar demokrasi ekonomi, yang
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1969 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK MENGENAI TENAGA KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tenaga kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 dimana berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi pasar bebas tahun 2015 dimana berbagai negara bebas melakukan perdagangan ekspor dan impor antar negara sehingga menuntut pelaku ekonomi untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT, JAMINAN, DAN KOPERASI
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG KREDIT, JAMINAN, DAN KOPERASI 2.1 Tinjauan Umum Tentang Kredit 2.1.1 Pengertian kredit dan kredit macet Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang. disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perkembangan ekonomi yang berjalan demikian pesat mempengaruhi keadaan masyarakat yang makin hari semakin sulit. Beberapa sektor usaha mengalami banyak kendala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata Latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata ini, dalam
Lebih terperinciASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT. (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen)
0 ASPEK HUKUM JAMINAN DALAM PERJANJIAN PINJAM- MEMINJAM UANG ATAU KREDIT (Studi Kasus Koperasi KPRI Guru Sekolah Dasar di Sragen) Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5355 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciBAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR
30 BAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR A. Analisis Tugas dan tanggung jawab Pengurus Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. merupakan bentuk analisis untuk membuat data-data tersebut mudah diatur. Semua
BAB II KAJIAN TEORI 1.1 Pengertian 1.1.1 Analisis Salah satu bentuk analisis adalah merangkum sejumlah data besar data yang masih mentah menjadi informasi yang dapat diinterpretasikan. Kategorisasi atau
Lebih terperinciPERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT
PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan serta sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Tujuan utama
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Koperasi menurut Drs. Mohamad Hatta adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
1 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi merupakan wadah usaha bersama yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Landasan, dan Jenis Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang Koperasi tahun 1967 No. 12 tentang Pokokpokok Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka
BAB I PENDAHULUAN A. Later Belakang Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan membebaskan diri para anggotanya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa masyarakat adil dan makmur
Lebih terperinci