08 Oktober Pembelajaran
|
|
- Susanti Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mahkamah Konstitusi (2014), menyatakan bahwa yang ditonjolkan dalam pengertian koperasi adalah mengenai siapa koperasi itu, atau dengan perkataan lain, rumusan yang mengutamakan koperasi dalam perspektif subyek atau sebagai pelaku ekonomi, yang merupakan sebagian dari sistem ekonomi. Untuk maksud tersebut dirumuskan dengan kata atau frasa perkumpulan, organisasi ekonomi, atau organisasi ekonomi rakyat. Koperasi sebagai bagian dari suatu tata susunan ekonomi mesti didesain, disosialisasikan, diperjuangkan dan dilaksanakan, bukan tata susunan yang diserahkan kepada mekanisme pasar, meski pasar harus menjadi perhatian penting dalam percaturan perekonomian internasional, dengan menjunjung tinggi nilai dengan karakter yang dirumuskan dalam Pasal 33 ayat (1) UUD 1945, yaitu suatu usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Muhammad Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia menjelaskan bahwa Pasal 33 ini adalah sendi utama bagi politik perekonomian dan politik sosial Republik Indonesia. Di situ tersimpul dasar ekonomi teratur, di mana pemerintah mempunyai peranan yang tertentu. Dasar perekonomian rakyat mestilah usaha bersama yang dikerjakan secara kekeluargaan. Yang dimaksud dengan itu ialah koperasi. Koperasi paham Indonesia yang memberikan segi ekonomi kepada koperasi sosial yang sudah ada dalam masyarakat Indonesia untuk menciptakan masyarakat yang kolektif, berakar pada adat-istiadat hidup Indonesia yang asli, tetapi ditumbuhkan pada tingkat yang lebih tinggi, sesuai dengan tuntutan modern. (Hatta, 1960) Akan tetapi dalam kenyataannya, mempertemukan pengertian koperasi sebagai bentuk kerjasama ekonomi modern dengan asas gotong royong (tradisional) sebagai bentuk kerja sama sosial yang sudah ada dan hidup di kalangan masyarakat menjadi suatu proses yang sulit dan panjang (Soedjono, 2005). Terlebih koperasi memiliki nilai dan prinsip yang berlaku universal yang ditetapkan oleh Alinasi Koperasi Internasional (International Co-operative Alliance) untuk diterapkan di setiap koperasi di dunia. Untuk itulah, dalam materi kali ini akan diungkap tentang apa landasan hukum koperasi di Indonesia dan pengertian dari manajemen koperasi itu sendiri.
2 KOPERASI DI INDONESIA Aturan terkait koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, dimana koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 dalam tata perekonomian nasional yang disusun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sebagaimana diuraikan dalam Pasal 1 Ayat (1) dinyatakan PENGERTIAN KOPERASI bahwa Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. TUJUAN UTAMA KOPERASI, sebagaimana diuraikan dalam Pasal 3, adalah untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional mdalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar Tujuan ini untuk mewujudkan FUNGSI DAN PERAN KOPERASI, sesuai dengan Pasal 4, adalah: a. Membangun dan mengembangkan potensi kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat; c. Memperkokoh perekonomian rakyat atas dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya; d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perkonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Untuk membentuk koperasi ternyata tidaklah rumit. Ini diuraikan dengan jelas dalam Pasal 6 s.d. 8 sebagai berikut: Pasal 6 (1) Koperasi Primer dibentuk sekurangkurangnya 20 (dua puluh) orang. (2) Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) koperasi. Pasal 7 (1) Pembentukan Koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan dengan Akta Pendirian yang memuat Anggaran Dasar. (2) Koperasi mempunyai tempat kedudukan dalam wilayah negara Republik Indonesia. Pasal 8 Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Ayat (1) memuat sekurangkurangnya: a. Daftar Nama Pendiri; b. Nama dan Tempat Kedudukan; c. Maksud dan Tujuan serta Bidang Usaha; d. Ketentuan mengenai Keanggotaan; e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota; f. Ketentuan mengenai Pengelolaan; g. Ketentuan mengenai Permodalan; h. Ketentaun mengenai Jangka Waktu Berdirinya; i. Ketentuan mengenai Pembagian Sisa Hasil Usaha; j. Ketentuan mengenai Sanksi.
3 Yang harus diingat, status Koperasi merupakan badan usaha berbadan hukum setelah Akta Pendiriannya disahkan oleh Pemerintah. Ini diuraikan dalam Pasal 9 s.d. 10 berikut ini: Pasal 9 Koperasi memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh Pemerintah. Pasal 10 (1) Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, para pendiri mengajukan permintaan tertulis disertai Akta Pendirian Koperasi. (2) Pengesahan Akta Pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan pengesahan. (3) Pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Sebagaimana Meutia Farida Hatta Swasono (2011) menyebutkan bahwa koperasi Indonesia merupakan sebuah usaha bersama dalam wujud paham mutualisme, suatu kehendak untuk senantiasa mengutamakan semangat bekerja sama dalam kegotongroyongan, dalam ke-jemaah-an, dengan mengutamakan keserikatan, tidak sendiri-diri, yang dilandasi asas kekeluargaan sebagai suatu brotherhood atau keukhuwah-an (yang bukan kinship nepotistik), sebagai suatu pernyataan adanya tanggung jawab bersama untuk menjamin kepentingan bersama, kemajuan bersama, dan kemakmuran bersama, dengan mengutamakan kerukunan dan solidaritas, koperasi yang dibentuk harus didasarkan pada kesamaan kegiatan dan kepentingan ekonomi anggota, sejalan dengan yang tercantum dalam Penjelasan Pasal 16 bahwa untuk menentukan jenis Koperasi adalah kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan ekonomi anggotanya, seperti antara lain Koperasi Simpan Pinjam, Koperasi Konsumen, Koperasi Produsen, Koperasi Pemasaran dan Koperasi Jasa. Khusus Koperasi yang dibentuk oleh golongan fungsional seperti pegawai negeri, anggota ABRI, karyawan dan sebagainya, bukan merupakan jenis Koperasi tersendiri. Untuk itu, JENIS KOPERASI didasarkan pada kesamaan aktivitas, kepentingan dan kebutuhan anggotanya, antara lain: 1. Koperasi Simpan Pinjam (Kredit), koperasi yang memberi kesempatan kepada anggotanya untuk menyimpan dan meminjam uang dengan mudah dan ongkos (bunga) yang ringan. 2. Koperasi Konsumsi, koperasi yang membeli barang-barang yang dibutuhkan oleh para anggotanya dengan kualitas yang baik untuk kemudian menyalurkan barang-barang tersebut kepada anggotanya dengan harga yang layak. 3. Koperasi Produksi, koperasi yang bergerak dalam bidang pembuatan (produksi) dan penjualannya, baik yang dilakukan oleh organisasi maupun anggota koperasi, misalnya Koperasi Peternak Sapi Perah, Koperasi Tahu Tempe, Koperasi Pembuatan Sepatu, Koperasi Kerajinan, Koperasi Batik, Koperasi Pertanian dan lain-lain. 4. Koperasi Jasa, koperasi yang berusaha di bidang penyediaan jasa tertentu bagi para anggotanya maupun masyarakat umum, misalnya Koperasi Angkutan, Koperasi Perencana dan Konstruksi Bangunan, Koperasi Jasa Audit, Koperasi Asuransi Indonesia, Koperasi Perumahan Nasional, dan lain-lain. 5. Koperasi Serba Usaha, koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan atau kepentingan ekonomi para anggotanya. Biasanya koperasi ini tidak terbentuk sekaligus pada awalnya tetapi meluas seiring
4 perkembangan kebutuhan anggotanya, kesempatan usaha yang terbuka, dan lain-lain. Jochen Ropke, sebagaimana dikutip dari Hendar (2010) membagi koperasi yang sesuai dengan aktivitas anggotanya sebagai berikut: 1. Koperasi Pemasaran (Marketing Cooperative), koperasi yang melaluinya para anggotanya menjual produk dari bisnis mereka sendiri. 2. Jika produk yang diberi dari suatu perusahaan adalah barang konsumsi akhir dan para pelanggan adalah orangorang itu yang juga sebagai pemilik perusahaan, maka organisasi ini dapat dikatakan sebagai koperasi konsumsi (Consumer Cooperative). 3. Koperasi Produsen (Productive Cooperation), perusahaan yang dimiliki oleh para pekerjanya. Anggota dari koperasi jenis ini adalah para produsen yang bersama-sama memproduksi produk tertentu, kemudian produk tersebut dijual ke pasaran umum atau untuk memenuhi pesanan para pelanggan. 4. Koperasi Pelayanan (Cooperative Service) yang diorganisasi untuk menyediakan pelayanan yang baik pada para anggotanya, seperti asuransi, kredit, telepon, listrik, rumah sakit, fasilitas pengolahan data dengan komputer dan lain-lain. 5. Keempat tipe koperasi di atas dapat dikombinasikan menjadi Koperasi Serba Guna. 6. Jika suatu koperasi menerima tabungan dari para anggotanya dan juga menyediakan pinjaman kepada para anggotanya, ini disebut Koperasi Simpan-Pinjam. LAMBANG KOPERASI Untuk menegaskan identitas koperasi, setiap koperasi dapat menggunakan lambang koperasi, yang diresmikan oleh Kongres Koperasi I yang dilaksanakan pada 12 Juli Lambang tersebut memiliki makna sebagai berikut: 1. Rantai melambangkan persatuan dan persahabatan yang kokoh. 2. Roda bergigi menggambarkan upaya keras yang ditempuh secara terus menerus. 3. Kapas dan padi berarti menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh koperasi. 4. Timbangan berarti keadilan sosial sebagai salah satu dasar koperasi. 5. Bintang dalam perisai artinya Pancasila, merupakan landasan ideal koperasi. 6. Pohon beringin menggambarkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang kokoh berakar. 7. Koperasi Indonesia menandakan lambang kepribadian koperasi rakyat Indonesia. 8. Warna merah dan putih menggambarkan sifat nasional Indonesia. Lambang tersebut sempat diubah berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia No. 02/Per/M.KUKM/IV2012 tentang Penggunaan Lambang Koperasi Indonesia dan sempat digunakan selama beberapa tahun terakhir ini. Namun, semenjak dikeluarkan Peraturan Menteri No. 01/Per/M.KUKM/II/2015, penggunaan lambang koperasi dikembalikan ke lambang awal, sebagaimana diputuskan pada Kongres Koperasi Indonesia I di Tasikmalaya Tahun 1947.
5 MANAJEMEN KOPERASI Aspek pokok dalam manajemen adalah mengenali peranan dan pentingnya orang lain. Ini akan menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan dan berhasil dalam mencapai kinerja yang tinggi untuk seluruh organisasi berorientasi laba maupun nirlaba. Dengan demikian, DEFINISI MANAJEMEN adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian sumber daya organisasi. (Daft, 2007) Dari definisi tersebut terdapat ide penting tentang empat fungsi dasar dalam suatu manajemen, seperti digambarkan dalam Gambar 1, yang terdiri dari: 1. Perencanaan (Planning) berarti menentukan tujuan untuk kinerja organisasi di masa depan serta memutuskan tugas dan penggunaan sumber daya daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kurangnya perencanaan -atau perencanaan yang buruk- dapat menghancurkan kinerja organisasi. 2. Pengorganisasian (Organizing) meliputi penentuan dan pengelompokkan tugas ke dalam departemen, penentuan otoritas, serta alokasi sumber daya di antara organisasi. 3. Pengarahan (Leading) merupakan penggunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Mengarahkan berarti menciptakan budaya dan nilai bersama, mengomunikasikan tujuan kepada karyawan di seluruh organisasi, dan memberikan masukan kepada karyawan agar memiliki dengan tingkat yang lebih tinggi. Dalam era yang penuh ketidakpastian, kompetisi internasional, dan keragaman tenaga kerja yang semakin meningkat, kemampuan untuk membentuk budaya, mengomunikasikan tujuan dan memotivasi karyawan merupakan hal yang penting untuk keberhasilan usaha. 4. Pengendalian (Controlling) berarti mengawasi aktivitas karyawan, menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya, dan melakukan koreksi bila diperlukan. Tren baru berupa pemberdayaan dan kepercayaan terhadap karyawan telah menyebabkan banyak perusahaan tidak lagi terlalu menekankan kontrol dari atas ke bawah, tetapi lebih menekankan pada pelatihan karyawan untuk memantau dan mengoreksi mereka. (Daft, 2007) Pengertian ini sejalan dengan Hendar (2010) yang mendefinisikan MANAJEMEN PERUSAHAAN KOPERASI merupakan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manajer (pengelola) koperasi dalam merencanakan. mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pengawasan terhadap semua orang yang menjadi pembantunya agar usaha koperasi yang sedang digarap dapat mencapai tujuan. Ini menuntut adanya sifat progresif dan adaptatif yang ditunjukkan oleh para pengelola suatu koperasi, sebagaimana diungkapkan Kimberly A. Zeuli dan Robert Cropp dalam Cooperatives: Principles and Practises in the 21st century menyatakan:
6 Gambar 1 - Proses Manajemen (diolah dari Daft, Richard Manajemen. Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat ISBN ) To prosper, cooperatives must be well organized, well financed, well manager, and governed well by a comitted membership. They must be progressive, adapting to changing business climates, and responsive to their member s changing needs. [Untuk berhasil baik, koperasi harus dikelola, dibiayai, diatur dan dikuasai secara baik oleh anggota yang berkomitmen. Mereka harus progresif, adaptatif terhadap perubahan iklim bisnis dan responsif atas perubahan kebutuhan para anggotanya] Semua dilakukan sebagai pelaksanaan tugas dalam menghimpun, mengoordinasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki menjadi kekuatan untuk meningkatkan taraf hidup anggota sendiri melalui proses nilai tambah. Hal itu dapat dilakukan bila sumber daya yang ada dapat dikelola secara efisien dan penuh kreatif (inovatif) serta diimbangi oleh kemampuan kepemimpinan yang tangguh. (Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, 2010) Menjadi suatu tantangan karena manajemen koperasi memiliki pola yang lebih unik dibandingkan dengan manajemen nonkoperasi, diantaranya: 1. Tujuan perusahaan koperasi adalah membantu meningkatkan usaha anggotanya, sedang nonkoperasi adalah mencari keuntungan, jika perlu keuntungan itu semaksimal mungkin. Akibatnya semua proses manajemen akan ditujukan pada memakmurkan anggotanya, bukan pada kemakmuran perusahaan koperasi dengan mengabaikan kemakmuran anggotanya. Secara ideal, koperasi dikatakan berhasil bila perusahaan organisasi mengalami perkembangan kemakmuran yang diikuti dengan perkembangan kemakmuran anggotanya. Koperasi juga masih dikatakan berhasil apabila kemakmuran anggota meningkat atas peran koperasi, meskipun perusahaan koperasinya tidak berkembang pesat. 2. Koperasi bergerak di dua pasar yang berbeda, pasar internal dan pasar eksternal. Perbedaan ini mengharuskan perbedaan pola pengelolaan pasar koperasi. Jika didirikan oleh anggota, dikelola oleh anggota dan ditujukan untuk anggota, maka orientasi pelayanan
7 hendaknya menjadi tujuan paling utama di pasar internal. Sebaliknya jika koperasi bergerak di pasar eksternal, pada dasarnya sasaran yang hendak dicapai tidak berbeda dengan perusahaan nonkoperasi, yaitu mencari keuntungan. 3. Adanya pasar internal dan eksternal pada koperasi mengharuskan pengelolaan keuangan secara berbeda. Pendapatannya harus dipisahkan. Pendapatan dari pasar internal setelah dikurangi berbagai biaya, bunga, dan pajak akan menghasilkan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang diantaranya dibagikan kepada anggota sesuai jasa anggota. Pendapatan pasar eksternal setelah dikurangi biaya, bunga, dan pajak akan menghasilkan keuntungan yang dapat digunakan untuk pengembangan usaha koperasi atau membantu meningkatkan usaha anggotanya. 4. Pola pengelolaan SDM di koperasi berbeda dengan pola pengembangan di nonkoperasi. Pada perusahaan non koperasi, pengelolaan SDM terfokus pada pemberdayaan karyawan perusahaan sedangkan perusahaan koperasi pusat perhatian tidak hanya pada pemberdayaan karyawan tetapi juga pada pemberdayaan anggota. Jadi manajemen SDM pada koperasi lebih luas daripada nonkoperasi. Itu semua disebabkan, dari sudut pandang ekonomi, koperasi memiliki perbedaan secara esensial dengan nonkoperasi sebagai berikut: 1. Koperasi adalah kumpulan dari orangorang sedangkan nonkoperasi adalah kumpulan modal. Konsekuensi perbedaan ini adalah koperasi dikembangkan satu orang satu suara dan pembagian SHU didasarkan pada jasa anggotanya, sedangkan nonkoperasi hak suara dan pembagian keuntungan tergantung pada jumlah modal disetor. 2. Koperasi adalah organisasi ekonomi dimana anggotanya sebagai pemilik sekaligus pelanggan utamanya, sedangkan nonkoperasi anggota dapat berfungsi sebagai pemilik tapi bukan sebagai pelanggan. 3. Secara hukum, koperasi adalah organisasi yang didesain dengan hak keanggotaan satu orang satu suara, pembagian keuntungan (SHU) berdasarkan jasa anggota dan keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. Pada nonkoperasi, hak suara tergantung pada jumlah modal yang disetor. Artinya semakin banyak modal disetor, semakin banyak hak suaranya, semakin banyak bagian laba yang diperoleh dan hanya pemilik modal yang bisa keluar masuk perusahaan (yang dibuktikan dengan kepemilikan saham). Untuk dapat mewujudkan tujuan koperasi agar dapat sukses, Marilyn Scholl dan Art Sherwood dalam Four Pillar of Cooperative Governance menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI (Gambar 2) yang terdiri dari: 1. Kesatuan Tim (Teaming) Pengelola koperasi harus bekerja sama secara efektif sebagai suatu tim. Untuk itu perlu dipersiapkan kesepakatan bersama terkait pekerjaan, tujuan yang jelas atas individu dan tim itu sendiri, sistem pengambilan keputusan yang efektif dan kepemimpinan dalam tim yang baik. 2. Pemberdayaan yang Akuntabel (Accountable Empowerment) Ketidakjelasan kekuasaan akan selalu menjadi masalah sehingga koperasi harus membangun akuntabilitas sistem yang jelas. Akuntabilitas disini berarti ekspektasi yang jelas, tanggung jawab yang tepat dan pemeriksaan. 3. Kepemimpinan Strategik (Strategic Leadership)
8 Kepemimpinan strategik mengarah pada penyusunan arah dan tujuan koperasi. Bagaimana koperasi menjadi lebih efektif sesuai harapan seluruh anggota? Bagaimana koperasi dapat diterima baik dalam pasar yang ada? Bagaimana puncak pencapaian prestasi yang diinginkan? 4. Demokrasi (Democracy) Demokrasi bukan sekedar pengambilan suara. Demokrasi yang sehat memberi kesempatan para anggota untuk berperan aktif dan berubah menjadi baik dalam organisasi. Kepemilikan dan demokrasi merupakan jantung yang membedakan koperasi dengan model bisnis lainnya. Keempat pilar ini akan menjadi teori utama yang akan dibahas dalam pertemuanpertemuan selanjutnya sebagai bahan pembelajaran dalam pengelolaan koperasi yang lebih baik. Gambar 2 - Pilar Pengelolaan Koperasi (diolah dari Marilyn School & Art Sherwood Four Pillars of Cooperative Governance. From Cooperative Grocer)
9 DAFTAR BACAAN Daft, Richard Manajemen. Edisi Enam. Jakarta: Salemba Empat ISBN Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Koperasi. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Hatta, Muhammad Terjemahan pidato yang disampaikan dalam Bahasa Inggris pada pertemuan dan para pemimpin politik, para bankir, dan ahli pertanian di New York, 6 Juni Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir Penyunting: Hadi Soesantro, dkk. Cetakan Pertama, Yogyakarta: Penerbit Kanisius bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Hendar Manajemen Perusahaan Koperasi. Jakarta: Penerbit Erlangga Kimberly A. Zeuli dan Robert Crop Cooperatives: Principles and Practises in the 21 st century. Wisconsin: University of Wisconsin-Extension Mahkamah Konstitusi. Risalah Sidang Perihal Pengujian UU No. 17 Tahun 1992, dan Pengujian UU No. 28 Tahun 2009 tentang Perkoperasian. Acara Pengucapan Putusan. Mahkamah Konstitusi Indonesia. Jakarta, 28 Mei 2014 Marilyn School & Art Sherwood Four Pillars of Cooperative Governance. From Cooperative Grocer Soedjono, Ibnoe. Kebijaksanaan Koperasi: Beberapa Masalah dan Prospeknya. Pemikiran dan Permasalahan Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir 3 ( ) Paruh Pertama Ekonomi Orde Baru. Cetakan Pertama, Yogyakarta: Penerbit Kanisius dan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ISBN Swasono, Meutia Farida Hatta. Bung Hatta dan Perjuangannya bagi Indonesia. Kuliah Umum di Universitas Bung Hatta Padang. 2 Desember < bung-hatta-dan-karyanya-bagi-indonesia.pdf diakses 29 September 2017: WITA> Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian
25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa sejarah koperasi di Indonesia berawal dari R.A. Wirjaatmadja, Patih Purwokerto, untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah
Lebih terperinciAda banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut:
4 September 016 Manajemen merupakan hal dasar dalam setiap organisasi, dalam bentuk apapun. Bagaimana sebuah rencana kerja disusun kemudian dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh pekerja dengan penuh
Lebih terperinciMANAJEMEN DASAR. Ada banyak DEFINISI MANAJEMEN yang diberikan oleh para ahli sebagai berikut:
Manajemen merupakan hal dasar dalam setiap organisasi, dalam bentuk apapun. Bagaimana sebuah rencana kerja disusun kemudian dilaksanakan secara efektif dan efisien oleh pekerja dengan penuh motivasi untuk
Lebih terperinciPentingnya Koperasi bagi
Bab 8 Pentingnya Koperasi bagi Kesejahteraan Masyarakat Tahuka kamu apa koperasi itu? Apa tujuan didirikannya koperasi? Apa alasan dibuatnya koperasi? Koperasi merupakan organisasi dari anggota, oleh anggota
Lebih terperinciKOPERASI.
KOPERASI TUJUAN Mampu mendefinisikan koperasi Mampu menyebutkan peran koperasi PENGERTIAN Koperasi berasal dari bahasa Latin: Cum (dengan) + operasi (bekerja)bekerja dengan orangorang lain. Istilah Ekonomi:
Lebih terperinci12 November Pertemuan
Setelah pusing menjalani Ujian Tengah Semester III yang berlangsung sejak 7-11 November 2016, saatnya untuk penyegaran sejenak dari materi utama Manajemen Koperasi. Untuk materi penyegaran kali ini akan
Lebih terperinciKoperasi. By :
Koperasi By : dhoni.yusra@indonusa.ac.id Dasar Hukum Landasan Yuridis ada Pasal 33 Ayat 1 UUD 1945 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan. Pengaturan pertama diatur dalam UU
Lebih terperinciKOPERASI INDONESIA. Lambang Koperasi Indonesia. 2. Gigi Roda : menggambarkan, Usaha Karya yang terus menerus dari golongan Koperasi.
KOPERASI INDONESIA Lambang Koperasi Indonesia Arti lambang Koperasi Indonesia: 1. Rantai : menggambarkan persahabatan yang kokoh 2. Gigi Roda : menggambarkan, Usaha Karya yang terus menerus dari golongan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pengertian Koperasi Menurut Sri Edi Swasono dalam Sudarsono dan Edilius (2005) secara harfiah kata Koperasi
Lebih terperinciURAIAN MATERI. A. Pengertian Koperasi
URAIAN MATERI A. Pengertian Koperasi Kata Koperasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu co dan operation. Co berarti bersama, operation berarti usaha. Kalau kedua kata itu dirangkai, maka koperasi dapat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok usaha yang menjadi pilar ekonomi nasional. Pilar ekonomi yang dimaksudkan adalah Badan Usaha
Lebih terperinciPerbedaan koperasi dengan arisan maupun perusahaan swasta/negara adalah sebagai berikut:
Overview Koperasi 1 Pendahuluan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Dalam penjelasan pasal 33 ayat
Lebih terperinciBAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
BAB II PENGERTIAN DAN PRINSIP-PRINSIP KOPERASI KOPERASI, GOTONG ROYONG DAN TOLONG MENOLONG Koperasi mengandung makna kerja sama, ada juga mengartikan menolong satu sama lain. Arti kerjasama bisa berbeda-beda
Lebih terperinciKOPERASI. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi KOPERASI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami tentang konsep dasar koperasi. 2. Memahami perhitungan
Lebih terperinciMANAJEMEN DALAM KOPERASI
MANAJEMEN DALAM KOPERASI APA ITU MANAJEMEN? Pemahaman konsep manajemen tidak dapat dipisahkan dari pemahaman konsep organisasi. Organisasi adalah tempat orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciTATA CARA PENDIRIAN KOPERASI
TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI PERSIAPAN PEMBENTUKAN Orang-orang yang akan mendirikan koperasi terlebih dahulu mendapatkan penerangan dan penyuluhan agar memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai maksud
Lebih terperinciSD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 7. KOPERASILATIHAN SOAL BAB 7
1. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi adalah.... SD kelas 4 - ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BAB 7. KOPERASILATIHAN SOAL BAB 7 ketua pengurus pengawas rapat anggota Melalui rapat anggota masalah-masalah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Basic.NET 2003 dan Microsoft SQL Server Menurut Anoraga (1995:8), koperasi berasal dari kata co dan operation,
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan yaitu
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlogo Kelas/ Semester : IV/II Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 4 x 35 Menit
76 77 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Satuan Pendidikan : SD Negeri Tlogo Kelas/ Semester : IV/II Mata Pelajaran : IPS Alokasi waktu : 4 x 35 Menit I. STANDAR KOMPETENSI 2. Mengenal
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha sendiri dapat didefinisikan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari
Lebih terperinciKONSEP DASAR KOPERASI
KONSEP DASAR KOPERASI KONSEP DASAR PERKOPERASIAN UU No. 12 Tahun 1967 Koperasi dikatakan sebagai Organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Konotasi berwatak sosial seringkali disalahtafsirkan sebagai organisasi
Lebih terperinciBandung, 04 Maret Pertemuan ke - 2
Pengertian,Asas dan prinsip-prinsip koperasi Bandung, 04 Maret 2010 Pertemuan ke - 2 Tujuan perkuliahan hari ini Setelah perkuliahan pada pertemuan ke 2 ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan kembali
Lebih terperinciANAJEMEN KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI KOPERASI. New Version 2014 PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN PENGERTIAN RGANISASI KOPERASI
PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN PENGERTIAN RGANISASI KOPERASI PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN DAN ORGANISASI KOPERASI IRI POKOK KOPERASI INDONESIA PENTINGNYA ANAJEMEN KOPERASI ANAJEMEN KOPERASI LAMBANG BARU KOPERASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Istilah koperasi menurut etimologi berasal dari bahasa Inggris, co yang berarti bersama dan operation yang berarti usaha, koperasi berarti
Lebih terperinciPilar Pengelolaan Koperasi. 15 Oktober 2017
Marilyn Scholl dan Art Sherwood (2014) menawarkan model empat PILAR PENGELOLAAN KOPERASI (Gambar 1) yang terdiri dari: 1. Menjadi Tim (Teaming) 2. Pemberdayaan yang Akuntabel (Accountable Empowerment)
Lebih terperinci29 September pengusaha Islam guna memperkuat persaingan dnegan pedagang penguasaha Cina pada masa itu. (Abdullah, 2006)
Di Indonesia, koperasi yang dibentuk oleh Raden Ngabei Ariawiriaatmadja, Patih Purwokerto, pada 16 Desember 1895 sebagai koperasi pertama, pada awalnya hanya terbatas untuk kalangan priyayi, sesuai namanya
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciPembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : Koperasi Primer.
Manajemen Koperasi 2 Organisasi Pembentukan koperasi menurut Undang-Undang no.25 tahun 1992 padal 6 ayat (1) dan (2) adalah sebagai berikut : 20 orang Koperasi Primer Koperasi Primer Koperasi Sekunder
Lebih terperinciAbstrak. Kualitas Pelayanan, Kemampuan Pengurus, Partisipasi Anggota, Sisa Hasil Usaha (SHU).
Judul : Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi Serba Usaha (KSU) di Kecamatan Denpasar Selatan Nama : I Gede Andika Miarta NIM : 1306105118 Abstrak Koperasi merupakan salah satu
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 116, 1992 (PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warganegara. Kesejahteraan. Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinci30 September Pertemuan
0 September 2016 Pada tulisan sebelumnya telah disinggung bahwa sejarah koperasi di Indonesia berawal dari R.A. Wirjaatmadja, Patih Purwokerto, untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Koperasi Dilihat dari segi bahasa, secara umum koperasi berasal dari kata-kata latin yaitu Cum yang berarti dengan, dan Aperari yang berarti bekerja. Dari dua kata
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Lembaga Keuangan Lembaga Keuangan Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
Lebih terperinciOleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung
APA, MENGAPA DAN BAGAIMANA KOPERASI? (All about Cooperation) Oleh: Ny. Neti Budiwati Ukanda -Dosen pada Prodi Pend. Ekonomi & Koperasi UPI -Ketua Umum Koperasi Wanita Mekar Endah Kab. Bandung KONSEP DASAR
Lebih terperinciKoperasi 1
1 Koperasi Outline Materi Materi 1: Fungsi dan Peran Koperasi Secara Umum Materi 2: Landasan Koperasi di Indonesia Materi 3: Fungsi Koperasi di Indonesia Materi 4: Prinsip Koperasi Menurut Rochdale Materi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Landasan, dan Jenis Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi Menurut Undang-undang Koperasi tahun 1967 No. 12 tentang Pokokpokok Perkoperasian bahwa : Koperasi Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sesuai cita-cita bangsa Indonesia yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-undang dasar 1945 yaitu mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Koperasi dan Karakteristiknya Sejarah koperasi lahir pada permulaan abad ke-19 sebagai suatu reaksi terhadap sistem perekonomian kapitalisme di Negara-negara Eropa. Sistem ekonomi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor Koperasi dan UKM merupakan salah satu sektor yang mampu menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan ditengah krisis global
Lebih terperinciNOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan ekonomi rakyat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dalam prosedur laporan pelaksanaan simpan pinjam yang
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti
BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Oleh sebab itu defenisi koperasi adalah suatu perkumpulan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.
BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia menghadapi persoalan kurangnya kemakmuran yang hebat sekali, yang sebagian besar berakar dari sejarah. Tatkala kedaulatan atas indonesia diserahkan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah Koperasi Unit Desa (KUD) Anugerah yang terletak di Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang dibentuk pada
Lebih terperinciMANAJEMEN KOPERASI Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed
MANAJEMEN KOPERASI Oleh: Annisa Ratna Sari, M.S.Ed a. Pengertian Koperasi Koperasi merupakan sebuah lembaga keuangan yang cukup populer di Indonesia, terutama di kalangan masyarakat bawah dan menengah.
Lebih terperinciTutik Susilowati, Pengembangan Koperasi. JKB. Nomor 6 Th. IV Januari
JKB. Nomor 6 Th. IV Januari 2010 13 PENGEMBANGAN KOPERASI Oleh : Tutik Susilowati, S.Sos., M.Si ABSTRAK Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan
Lebih terperinciBUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI
BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang
Lebih terperinciDosen Fakultas Hukum USI
Koperasi Sebagai Suatu Badan Hukum Dan Syarat Pendiriannya Bunga Intan Sinaga Dosen Fakultas Hukum USI Abstrak Sesuai dengan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam berbagai bidang dewasa saat ini sangatlah cepat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan-perubahan yang terjadi sekarang ini khususnya dalam bidang ekonomi.
Lebih terperinciKONSEP DASAR PERKOPERASIAN. 1. Pendahaluan
KONSEP DASAR PERKOPERASIAN 1. Pendahaluan Selama ini diketahui bahwa perkembangan Koperasi dan peranannya dalam perekonomian nasional belum memenuhi harapan, khususnya dalam memenuhi harapan sebagai sokoguru
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEORITIS. dengan harga murah (tidak bermaksud mencari untung) 1.
BAB III TINJAUAN TEORITIS A. Pengertian dan Dasar Hukum Koperasi Simpan Pinjam 1. Pengertian Koperasi, Simpanan dan Pinjaman Dalam kamus besar bahasa indonesia Koperasi adalah perserikatan yang bertujuan
Lebih terperinciANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI
ANGGARAN DASAR KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI BAB I NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Koperasi ini bernama KOPERASI TRISAKTI BHAKTI PERTIWI dan selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut KOPERASI.
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.212, 2012 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5355) UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciKISI-KISI INSTRUMEN BUTIR-BUTIR SOAL TES 1 IPS KELAS IV SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 KISI-KISI INSTRUMEN SOAL TES 1 SEBELUM UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS KISI-KISI INSTRUMEN BUTIR-BUTIR SOAL TES 1 IPS KELAS IV SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012 Sekolah : SD Negeri
Lebih terperinciTINJAUAN HUKUM PENDIRIAN BADAN HUKUM KOPERASI MEIDYA ANUGRAH / D
TINJAUAN HUKUM PENDIRIAN BADAN HUKUM KOPERASI MEIDYA ANUGRAH / D 101 07 388 ABSTRAK Undang-Undang Nomor 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
Lebih terperinciModul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Fakultas FEB Pengantar Bisnis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penetapan Bentuk Kepemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis: Perusahaan Perseorangan, Kemitraan, Korporasi, BUMN dan BUMD
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. Bahwa Koperasi,baik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Koperasi Pada hakekatnya koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat diperlukan dan penting untuk dipertahankan, koperasi
Lebih terperinciPERAN ANGGOTA KOPERASI Disampaikan Pada KULIAH UMUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KANJURUHAN
PERAN ANGGOTA KOPERASI Disampaikan Pada KULIAH UMUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS KANJURUHAN 22 FEBRUARI 2017 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5355 PEMBANGUNAN. EKONOMI. Warga Negara. Kesejahteraan. Koperasi. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 212) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Lestari (2005:47) meneliti tentang: Pengaruh modal terhadap sisa hasil usaha KP. Telkom Padang. Pengaruh jumlah modal sendiri (X1) terhadap SHU adalah positif,
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciBAB III. Pelaksanaan Kerja Praktek. Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan
BAB III Pelaksanaan Kerja Praktek 3.1 Tinjauan Umum Koperasi Koperasi sebagai salah satu pilar penyangga perekonomian nasional memiliki ketentuanketentuan pokok tersendiri dalam menjalankan fungsi social
Lebih terperinciKoperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang.
SEKILAS TENTANG KOPERASI 1 Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Koperasi Pegawai BPKP Provinsi Sumatera Utara Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya
Lebih terperinciKOPERASI & UKM di INDONESIA. Antara Tantangan, Harapan dan Modernisasi
KOPERASI & UKM di INDONESIA Antara Tantangan, Harapan dan Modernisasi Orang bijak selalu berkata tidak ada yang abadi didunia ini kecuali Perubahan begitu juga dengan perubahan Undang-Undang No. 25 tahun
Lebih terperinciPUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
1 KOPERASI SISWA Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 15 MEI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB VIII MANAJEMEN Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa pembangunan perekonomian nasional bertujuan
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Hubungan antara kinerja koperasi, partisipasi dan manfaat bagi anggota sangat berkaitan dengan kaidah-kaidah koperasi. Hal-hal yang berkaitan dengan
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I. : SD Negeri 03 Jatipuro. A. Standar Kompetensi : Mengenal Sumber Daya Alam kegiatan
LAMPIRAN 66 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Sekolah Mata Pelajaran Materi Ajar : SD Negeri 03 Jatipuro : IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) : Koperasi Kelas/Semester : IV/ 2 Alokasi waktu :
Lebih terperinciEkonomi untuk SMA/MA kelas X. Oleh: Alam S.
Ekonomi untuk SMA/MA kelas X Oleh: Alam S. 2 10 Ba b 3 Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: menjelaskan pengertian landasan, asas, tujuan, nilai, dan prinsip koperasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi merupakan gerakan ekonomi yang sesuai dengan amanat pasal 33 UUD 1945 ayat 1 yang berbunyi bahwa perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat sekarang ini pembangunan yang sedang kita laksanakan adalah suatu rangkaian dari kegiatan dari pembangunan terdahulu, yaitu pembangunan nasional yang bertujuan
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1992 TENTANG P E R K O P E R A S I A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Koperasi, baik sebagai gerakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya. mendapatkan keuntungan yang dikelola secara lebih efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Koperasi dikenal sebagai suatu bentuk perusahaan yang bukan milik perseorangan, bukan milik investor tetapi milik anggota. Dengan adanya koperasi, perekonomian
Lebih terperinciModul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.
Modul ke: PENGANTAR BISNIS Bentuk Kepemilikan Bisnis Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Yanto Ramli, SS, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS Bentuk kepemilikan Bisnis terdiri
Lebih terperinciUNIVERSITAS GUNADARMA EKONOMI KOPERASI
PERANAN KOPERASI DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NAMA : IGNATIUS ENGGA NPM : 19213886 KELAS : 2EA32 UNIVERSITAS GUNADARMA EKONOMI KOPERASI KATA PENGANTAR Pertama-tama kami panjatkan Puji dan Syukur ke hadirat
Lebih terperinciBAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR
30 BAB II ANALISIS PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PENGURUS KOPERASI MENURUT UU NOMOR 25 TAHUN 1992 DAN ANGGARAN DASAR A. Analisis Tugas dan tanggung jawab Pengurus Koperasi menurut UU Nomor 25 Tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional mempunyai kedudukan dan peran yang sangat strategis dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat. Koperasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. usaha ).Di Indonesia pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 No.12
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian koperasi Koperasi berasal dari bahasa asing co- operation (co: bersama, operation: usaha ).Di Indonesia pengertian koperasi menurut UU Koperasi tahun 1967 No.12 tentang
Lebih terperinciKOPERASI. Published by : M Anang Firmansyah
KOPERASI Published by : M Anang Firmansyah I.Pengertian : Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Akuntansi Perkoperasian Sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial, koperasi memiliki perbedaan dengan bentuk perusahaan lainnya. Namun apabila dilihat dari kebutuhannya
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sejarah dan Definisi Koperasi 2.1.1 Sejarah Koperasi Menurut Amidipradja Talman (1985:22) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah : Badan usaha yang berbeda dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi dan kaidah
Lebih terperinciPendahuluan. Pengertian
Pendahuluan Pemerintah telah bertekad untuk melakukan langkah dan kebijaksanaan strategis, agar perekonomian nasional dapat semakin tumbuh dan berkembang secara wajar dan proporsional. Komitmen tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi adalah bahasa bisnis. Akuntansi menghasilkan informasi yang menjelaskan kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi mengandung makna kerjasama. Definisi koperasi Indonesia menurut UU No. 25/1992 tentang perkoperasian, koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang
Lebih terperinciMenimbang : a. Mengingat : 1.
1958 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TIMOR TENGAH UTARA, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1. 2. 3.
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)
BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS) ORGANISASI BISNIS / BADAN USAHA adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Perbedaan Badan Usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Sistem Akuntansi Informasi merupakan suatu kebutuhan bagi suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, sangat dibutuhkan oleh bermacam pihak yang berkepentingan. Informasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Koperasi 3.1.1. Pengertian Koperasi Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 1 Ayat 1 tentang perkoperasian menyatakan bahwa koperasi adalah badan usaha
Lebih terperinciANGGARAN DASAR. Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA
ANGGARAN DASAR Koperasi Primer Nasional MEDIA INDONESIA MERDEKA BAB I NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU Pasal 1 (1) Badan Usaha ini adalah koperasi Pekerja dan Pengusaha Media dengan nama Koperasi
Lebih terperinciKEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA
Copyright (C) 2000 BPHN KEPPRES 24/1999, PENGESAHAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DEWAN KOPERASI INDONESIA *48766 KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR 24 TAHUN 1999 (24/1999) TENTANG PENGESAHAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka ini akan menjelaskan mengenai pengertianpengertian yang mendasar mengenai prosedur pelaksanaan simpan pinjam, tinjauan pustaka ini penulis
Lebih terperinciDefinisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
AD/ART KOPERASI: MENGENAL KOPERASI DI INDONESIA Definisi Koperasi adalah bekerja bersama dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. UU No. 12 tahun 1967 tentang Pokok - Pokok Perkoperasian, Koperasi
Lebih terperinci