PENGARUH KARAKTERISTIK DEBITUR UMKM TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT PUNDI BALI DWIPA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KARAKTERISTIK DEBITUR UMKM TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT PUNDI BALI DWIPA"

Transkripsi

1 PENGARUH KARAKTERISTIK DEBITUR UMKM TERHADAP TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT PUNDI BALI DWIPA (Studi Kasus Nasabah Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja) Luh Ikka Widayanthi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja pada bulan Desember Persentase NPL Kredit Pundi Bali Dwipa mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Prestasi tersebut harus ditingkatkan dan dipertahankan hingga NPLnya mencapai titik yang paling rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh karakteristik debitur UMKM yang terdiri dari tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, laba usaha, jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan perhitungan Slovin. Didapat 89 sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yang terdiri dari 62 orang yang mewakili subpopulasi debitur yang lancar dalam mengembalikan kredit dan 27 orang yang mewakili subpopulasi debitur yang tidak lancar dalam pengembalian kredit. Pengolahan data menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif dengan menggunakan regresi logistik. Pada analisis multivariate terhadap keenam variabel independen, ternyata hanya variabel laba usaha dan jangka waktu pengembalian yang berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa. Sedangkan variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha dan jumlah pinjaman tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa. Kata Kunci : Tingkat pengembalian Kredit Pundi Bali Dwipa, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, laba usaha, jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian. A. Pendahuluan Tahun 2009, Menurut Kementerian Koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) penyerapan tenaga kerja sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai orang, jumlah yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan kontribusi dari skala usaha besar yang hanya mampu menyerap tenaga kerja sebanyak orang. Kontribusi sektor usaha miro kecil dan menengah (UMKM) terhadap nilai PDB yang dihitung atas harga yang berlaku pada tahun 2009 juga cukup tinggi yaitu sebesar 56,53% meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 55,67. Menurut Laporan Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2010 menunjukkan bahwa jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara umum juga mengalami peningkatan setiap tahun. Jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tahun 2008 adalah unit dan pada tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 2,64% menjadi unit. Dari besarnya jumlah tenaga kerja yang diserap menyebabkan sektor UMKM menjadi kunci bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. 1

2 2 Tabel 1. Jumlah Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah Tahun Skala Usaha Jumlah Unit Usaha Tahun 2008 Tahun 2009 Usaha Mikro Usaha Kecil Usaha Menengah UMKM Sumber : Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, 2010 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mendukung sistem perekonomian nasional sudah seharusnya mendapatkan perhatian dari pihak pemerintah, namun sampai saat ini perkembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih saja menghadapi banyak masalah dan hambatan dalam melaksanakan dan mengembangkan aktivitas usahanya. Dalam pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diperlukan peranan dari sektor perbankan maupun lembaga keuangan lainnya. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali merupakan salah satu bank umum milik pemerintah daerah Bali yang berstatus perusahaan daerah yang ada di Provinsi Bali yang kini ikut serta dalam memberikan pelayanan pada instansi-instansi pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat umum pada khususnya yang memberikan perhatian yang besar terhadap sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang produktif dan memiliki potensi untuk berkembang sehingga mampu untuk memberikan nilai tambah atas produk yang telah dihasilkan dan dapat meningkatkan pendapatan. Hal inilah yang kemudian yang melandasi PT. Bank Pembangunan Daerah Bali untuk membantu mengatasi permasalahan permodalan yang selalu menjadi dasar masalah bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) khususnya pada wilayah Bali. Bank Pembangunan Daerah Bali berkomitmen untuk mengembangkan kredit bagi sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Komitmen yang dilakukan melalui penyaluran Kredit Pundi Bali Dwipa yang peningkatan sejak awal peluncurannya hingga saat ini. PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja dalam pemberian kredit berpedoman pada nilai permohonan kredit yang diajukan oleh debitur dengan jaminan yang diberikan, laba usaha dan penjualan yang dicapai oleh pengusaha setiap tahunnya. Faktor-faktor yang mengakibatkan bank terpaksa melakukan penolakan kredit, yaitu kurangnya legalitas usaha, nasabah tidak melakukan pencatatan dengan baik dan nasabah tidak dapat menyerahkan jaminan tambahan cukup memadai atau nilai jaminan yang tidak cukup. Bank menyetujui permohonan kredit yang diajukan apabila usaha nasabah telah mendapatkan legalitas untuk menjalankan usahanya, administrasi keuangan telah dijalankan dengan benar, adanya jaminan yang memadai dari nilai permohonan kredit yang diajukan dan semua persyaratan pengajuan kredit telah dipenuhi. Perjalanan Kredit Pundi Bali Dwipa diberikan oleh Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak selalu lancar. Kini dari pihak bank akan menyetujui permohonan kredit yang diajukan apabila usaha nasabah telah mendapatkan legalitas untuk menjalankan usahanya, administrasi keuangan telah dijalankan dengan benar, dengan adanya jaminan yang memadai dari nilai permohonan kredit yan diajukan dan semua persyaratan pengajuan kredit telah dipenuhi, namun dengan meningkatnya angka kredit yang bermasalah maka mencirikan adanya resiko kegagalan penyaluran kredit yang besar pada sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja.

3 3 Tabel 2. Perkembangan Realisasi dan NPL Kredit Pundi Bali Dwipa PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja Tahun 2011 dan Tahun 2012 (Juta Rupiah) Tahun 2011 Tahun 2012 Realisasi NPL % Realisasi NPL % ,27% ,62% Sumber : Data PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja Bali (data diolah), 2012 Dari tabel diatas, bahwa NPL berada diatas angka maksimal NPL, hal ini menyebabkan penulis ingin meneliti apakah BPD Kantor Cabang Singaraja telah menjalankan analisis kredit yang dipergunakan oleh bank pada umumnya dalam mengontrol tingkat NPL agar berada di bawah tingkat maksimal NPL yang telah ditentukan. Berdasarkan latar belakang uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian dengan judul Pengaruh Karakteristik Debitur UMKM Terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Bali Dwipa. (Studi Kasus Nasabah Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja) B. Kerangka Teoritis Penyaluran Kredit Sebagai Salah Satu Kegiatan Utama Perbankan Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Menurut Firdaus dan Ariyanti (2009:4) dalam Hermawan (2012) menyatakan bahwa kredit yang telah disalurkan oleh Bank (konvensional) yang merupakan bagian terbesar dari aset yang dimiliki oleh bank sehingga pendapatan yang berasal dari penerimaan bunga kredit juga merupakan sumber pendapatan terbesar bagi bank. Risiko dan Kolektibilitas Dalam Pengembalian Kredit Risiko kredit merupakan risiko ditimbulkan ketidakmampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya yang sebagaimana telah disepakati sebelumnya. Dalam dunia perbankan, pengembalian kredit ini akan memungkinkan suatu risiko tidak tertagihnya yang telah diberikan. Menurut Dendawijaya (2005:82), Kredit bermasalah (Non Performing Loans) merupakan kegagalan pihak debitur memenuhi kewajibannya untuk membayar angsuran (cicilan) pokok kredit beserta bunga yang telah disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian kredit sedangkan Menurut Lapoliwa (2000:260), Non Performing Loan adalah aktiva yang digolongkan kurang lancar, diragukan dan macet menurut kriteria Bank Indonesia. Penggolongan atau penilaian suatu kredit ke dalam tingkat kolektibilitas kredit tertentu didasarkan pada kriteria kuantitatif dan kualitatif. Kriteria penilaian kolektibilitas secara kuantitatif didasarkan kepada keadaan pembayaran kredit oleh nasabah yang tercermin dalam catatan pembukuan bank, selanjutnya kriteria penilaian kolektibilitas secara kualitatif didasarkan pada pada prospek usaha debitur dan kondisi keuangan usaha debitur. Usaha debitur dinilai berguna untuk mengetahui kemampuan debitur membayar kembali pinjaman dari hasil usahanya sesuai perjanjian kreditnya yang dapat dideteksi dari proyeksi arus kas usahanya. Prinsip Penilaian Kredit dengan 5 (Lima) C Adapun standar yang sering digunakan dikenal prinsip 5C, yaitu (Firdaus dan Ariyanti, 2009): a. Character (watak/kepribadian/karakter) dari para calon peminjam merupakan salah satu pertimbangan yang terpenting dalam memutuskan pemberian kredit. b. Capital (Modal) menyangkut berapa banyak dan bagaimana struktur modal yang telah dimiliki oleh calon debitur/peminjam.

4 4 c. Capacity (kemampuan/kapasitas), Pihak bank yang harus mengetahui dengan pasti sampai dimana kemampuan menjalankan usaha calon debitur/peminjam. d. Condition of economy (kondisi perekonomian) Azas kondisi dan situasi ekonomi perlu pula diperhatikan dalam pertimbangan pemberian kredit terutama dalam hubungannya dengan sektor usaha calon debitur/peminjam. e. Collateral (jaminan/agunan) Collateral ialah jaminan atau agunan yaitu harta benda milik debitur atau pihak ketiga yang diikat sebagai agunan andaikata terjadi ketidak mampuan debitur tersebut untuk menyelesaikan utangnya sesuai dengan perjanjian kredit. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Faktor-faktor seperti tingkat pendidikan dan lama usaha merupakan faktor yang diduga akan mempengaruhi kelancaran pembayaran kredit dan dianggap berperan aktif dalam pembentukan kepribadian debitur (character), yang terkait dengan niat dan kemauan debitur tersebut untuk membayar angsuran kreditnya tepat waktu yang tentunya akan sangat berpengaruh terhadap integritas debitur dalam memenuhi kewajibannya. Faktor laba usaha dan jumlah tanggungan keluarga diduga mempengaruhi kelancaran pengembalian kredit karena berkaitan dengan kemampuan debitur (capacity) mengelola bisnis sehingga mampu melunasi pokok pinjaman disertai bunga dan syarat lain sesuai perjanjian. Faktor lain seperti besarnya jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian diduga mempengaruhi pengembalian angsuran kredit sehubungan kepemilikan modal oleh debitur dan pengaruhnya terhadap perbandingan pembiayaan dan pinjaman dengan modal sendiri. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Hermawan (2012) dilihat dari hasil analisis regresi logistik yang dilakukan, diketahui variabel-variabel yang memiliki pengaruh nyata dan signifikan berpengaruh terhadap pengembalian Kredit Pundi Kencana Bank Jatim Cabang Kediri adalah variabel jumlah tanggungan keluarga, laba usaha, jangka waktu pengembalian, dan pinjaman pada pihak lain. Penelitian Handoyo (2009) dilihat dari hasil analisis diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian pembiayaan adalah tingkat pendidikan dan pengalaman usaha. Artinya dengan semakin tinggi tingkat pendidikan dan pengalaman usaha debitur maka semakin besar pula peluang pengembalian pembiayaan secara lancar. Kerangka Pikir Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah untuk memudahkan melihat seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, laba usaha, jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian terhadap tingkat pengembalian Kredit Pundi Bali Dwipa. Adapun bentuk kerangka pemikirannya adalah sebagai berikut:

5 5 Gambar 1. Kerangka Pikir Karakteristik Individu Debitur: a. Tingkat Pendidikan (X1) b. Jumlah Tanggungan Keluarga (X2) Karakteristik Usaha: a. Pengalaman Usaha (X3) b. Laba Usaha (X4) Tingkat Pengembalian Kredit Karakteristik Kredit: a. Jumlah Pinjaman (X5) b. Jangka Waktu Pengembalian (X6) Hipotesis Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik suatu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diduga tingkat pendidikan berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja? 2. Diduga jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja? 3. Diduga pengalaman usaha berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja? 4. Diduga laba usaha berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja? 5. Diduga jumlah pinjaman berpengaruh negatif signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. BPD Bali Kantor Cabng Singaraja? 6. Diduga jangka waktu pengembalian kredit berpengaruh positif signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. BPD Bali Kantor Cabang Singaraja? C. Metode Penelitian Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan dengan melakukan studi pustaka dari berbagi jenis laporan dan data yang terkait UMKM Pundi Bali Dwipa yang ada pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui metode observasi dengan melakukan pengamatan pada obyek-obyek penelitian secara langsung dengan menggunakan bantuan kuesioner sehingga mendapatkan masukan untuk menyempurnakan penelitian. Metode Penentuan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang menjadi debitur kredit Pundi Bali Dwipa pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja. Penelitian ini menggunakan penarikan sampel tanpa peluang (nonprobability sampling) yang tidak memungkinkan menghitung peluang terpilihnya anggota tertentu populasi ke

6 6 dalam contoh. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 89 orang berdasarkan pada metode Slovin yang menggunakan rumus: Keterangan: n = ukuran sampel N = ukuran populasi N n (1) 1 Ne2 e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir. Batas kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditoleransi yaitu 10%. Dengan menggunakan model Slovin dan batas kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10%, jumlah sampel yang dinilai cukup mewakili keseluruhan populasi yang berjumlah total 750 orang yaitu minimal 89 orang. Jumlah sampel yang diambil berjumlah 89 orang dengan jumlah masingmasing 62 orang mewakili keputusan pemberian kredit yang diterima dan 27 orang mewakili keputusan pemberian kredit yang ditolak. Metode Analisis Data Analisis Regresi Logistik Metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respon yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah penjelas berskala kategori atau interval (Hosmer dan Lemeshow, 1989). a. Variabel Respon Y = 1; jika pengembalian kredit lancar Y = 0; jika pengembalian kredit menunggak b. Variabel Prediktor Karakteristik Individu Debitur: X1 = Tingkat Pendidikan (tingkatan) X2 = Jumlah Tanggungan Keluarga (orang) Karakteristik Usaha: X3 = Pengalaman Usaha (tahun) X4 = Laba Usaha (ribu rupiah) Karakteristik Kredit: X5 = Jumlah Pinjaman (ribu rupiah) X6 = Jangka Waktu Pengembalian (bulan) Model persamaan regresi logistik digunakan untuk menjelaskan hubungan antara X dan r (x) yang bersifat tidak linier, ketidaknormalan sebaran dari Y, keragaman respon yang tidak kontan dan tidak dapat dijelaskan oleh model regresi linier biasa (Agresti, 1990). Data hasil pengamatan memiliki p peubah bebas X 1,X 2,...,X p dengan peubah respon Y yang memiliki dua kemungkinan, yaitu nilai nol untuk menyatakan bahwa respon memiliki suatu kriteria. Variabel respon (Y) bersifat biner yaitu apabila angsuran kredit lancar atau angsuran kredit menunggak, maka kejadian sukses adalah kejadian pada saat angsuran kredit oleh peserta program Kredit Pundi Bali Dwipa lancar dengan pengaruh variabel tertentu. Model yang telah digunakan dalam analisis regresi logistik adalah Logit (pi) = β 0 + β 1 *X dengan logit (pi) merupakan nilai transformasi logit untuk peluang kejadian sukses, β 0 merupakan intersep model garis regresi, β 1 merupakan slope model garis regresi, dan X adalah variabel penjelas. Dengan demikian, estimasi model yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Li = In ( p/ 1 p ) = β 0 + β 1 X 1 +β 2 X 2 +β 3 X 3 +β 4 X 4 +β 5 X 5 + β 6 X 6 +µ i (2) Keterangan: Li = variabel respon, dimana Li = 1; jika angsuran kredit lancar Li = 0; jika angsuran kredit menunggak β 0 = Konstanta

7 7 β 1 = Koefiensi variabel penduga ke-1 β k = Koefiensi variabel penduga ke-k X 1 = Tingkat Pendidikan X 2 = Jumlah Tanggungan Keluarga X 3 = Laba Usaha X 4 = Pengalaman Usaha X 5 = Jumlah Pinjaman X 6 = Jangka Waktu Pengembalian Pengujian Signifikansi Model dan Parameter Uji Kelayakan Model (Uji-G) Statistik uji-g merupakan rasio kemungkinan maksimum uang digunakan untuk menguji peranan peubah bebas di dalam model secara bersama-sama (Hosmer dan Lemeshow, 1989). H 0 : β 1 = β 2 =... = β p = 0 H 1 : sekurang-kurangnya terdapat satu βt 0 Model statistik uji-g adalah sebagai berikut: G = -2 1n (L 0 / L p ) (3) L 0 : fungsi kemungkinan (likelihood) tanpa peubah bebas L p : fungsi kemungkinan dengan p peubah bebas Jika nilai G > X 2 p (a) atau p-value dari statistik G lebih kecil dari taraf nyata ( = 0,1), maka keputusannya adalah tolak H 0 atau setidaknya ada satu variabel penduga yang berpengaruh nyata terhadap variabel respon. Uji Kebaiksuaian Model (Goodness of Fit Test) Uji kebaiksuaian model (goodness of fit) model dilakukan dengan memperhatikan nilai sebaran chi-square dari metode Pearson, Deviance dan Hosmer dan Lemeshow. Hipotesis: H 0 = tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai observasi dengan prediksi model H 1 = terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai observasi dengan prediksi model Jika p-value dari statistik tersebut lebih besar dari taraf nyata ( = 10%) maka keputusannya adalah menerima H 0, yang artinya model tersebut cukup layak untuk digunakan dalam prediksi. Uji Signifikansi Variabel Prediktor Secara Individu (Uji Wald) Pengujian terhadap signifikansi masing-masing variabel penduga secara individu dilakukan dengan uji Wald (W j ), dengan rumus: Keterangan: βj Wj = (4) SE β k β = Penduga β SE = Penduga standart error dari β β k = Koefisien variabel penduga ke-k Hipotesis: H 0 = β1 = β2 =... = βk = 0 H 1 = βk 0, k = 1,2...,k

8 8 Statistik W j mengikuti sebaran normal (Z), jika nilai Wj > Z /2 two-tailed p-value dari statistik W j lebih kecil dari taraf nyata ( = 0,1) maka keputusannya adalah menolak H 0 artinya variabel prediktor ke-k tersebut berpengaruh secara nyata atau signifikan terhadap variabel respon. Interpretasi (Odds Ratio) Interpretasi model regresi logistik dilakukan dengan cara melihat nilai rasio oddsnya (perbandingan risiko) atau dalam adjusted probability (terjadinya probabilitas). Nilai odds ratio digunakan untuk menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan variabel prediktor. Nilai odds ratio ( ) tidak negatif dengan indikasi apabila nilainya semakin jauh dari 1 menjelaskan semakin kuatnya derajat hubungannya. Sementara apabila ( ) = 1, menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara variabel respon dan variabel prediktor. Dalam analisis model ini rasio odds didefinisikan sebagai berikut: = exp (β i ) = [g(1) - g(0)] (5) Rasio peluang (odds ratios) ini adalah untuk peubah bebas x yang berskala nominal yang memiliki kecenderungan y = 1 pada x = 1 sebesar kali bila dibandingkan x = 0. Koefisian model logit β i mencerminkan perubahan nilai fungsi logit g(x) untuk perubahan satu unit peubah bebas x. Jika peubah bebasnya berskala kontinu, maka apabila tidak kurang dari satu maka semakin besar x semakin besar pula kecenderungannya untuk y = 1 (Hosmer dan Lemeshow, 1989). Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian Berikut akan dijelaskan variabel apa saja yang menjadi variabel independen dan dependen dalam penelitian ini. a. Variabel bebas atau variabel independen (X) Tabel 3. Variabel Independen Penelitian No Variabel Penjelasan dan Indikator Ukuran Notasi 1 Tingkat Pengembalian Kredit 2 Tingkat Pendidikan Lancar atau tidaknya debitur dalam membayar pokok pinjaman maupun bunga pinjaman sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya Yaitu jenjang pendidikan terakhir formal yang ditempuh Lancar = 1 Tidak Lancar = 0 - Lulus SD = 6 Tahun - Lulus SMP = 9 Tahun - Lulus SMA = 12 Tahun - Lulus Diploma = 15 Tahun - Lulus S1 = 17 tahun Y X1 3 Jumlah Tanggungan Keluarga Yaitu banyaknya jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan debitur Variabel ini diukur dengan satuan orang sesuai dengan kartu keluarga debitur X2 4 Laba Usaha Yaitu keuntungan dari usaha yang diterima debitur setelah dikurangi biaya produksi dan biaya-biaya lainnya rata-rata tiap bulannya Variabel ini diukur dengan satuan rupiah X3

9 9 No Variabel Penjelasan dan Indikator Ukuran Notasi 5 Pengalaman Usaha Yaitu lamanya usaha yang dimiliki debitur Variabel ini diukur dengan satuan tahun X4 6 Jumlah Pinjaman Yaitu banyaknya jumlah pinjaman kredit yang diajukan oleh debitur Variabel ini diukur dengan satuan rupiah X5 7 Jangka Waktu Pengembalian Yaitu lamanya waktu pengembalian secara keseluruhan atas kredit Variabel ini diukur dengan satuan bulan X6 Sumber : Data sekunder yang diolah, (2012) b. Variabel terikat atau variabel dependen (Y) Variabel dependen (terikat) dalam penelitian ini merupakan keputusan pemberian kredit probabilitas lancar atau menunggak. Kredit digolongkan lancar adalah kredit tersebut termasuk dalam kualitas lancar (L) yaitu tidak mengalami penunggakan dalam pembayaran pokok pinjaman beserta bunga yang telah ditetapkan. Sementara, data debitur yang telah digolongkan dalam kredit tidak lancar adalah kredit yang tergolong kualitas Dalam Perhatian Khusus (DPK) dengan penunggakan pembayaran kredit yang belum melampaui 90 hari, Kurang Lancar (KL) dengan penunggakan pembayaran kredit yang telah dilampaui 90 hari, Diragukan (D) dengan penunggakan pembayaran kredit yang telah melampaui 180 hari dan Macet (M) dengan penunggakan pembayaran kredit yang melampaui 270 hari. - Y = 1, jika angsuran kredit lancar - Y = 0, jika angsuran kredit menunggak D. Hasil dan Pembahasan Hasil Analisis Data Pengujian Model Fit dan Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah kelayakan model uji dengan data baik sebelum maupun sesudah variabel bebas dimasukkan kedalam model. Hasil uji kelayakan model uji logistic dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4. Hasil kelayakan model uji tahap ke 1 Tahap (Step) Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 15-2 Log Likelihhod Hasil dari perhitungan menunjukkan terdapat pengurangan nilai -2 Log Likelihood awal dari menjadi pada -2 Log Likelihood pada langkah berikutnya (-2LL akhir). Penurunan nilai -2 Log Likelihood menunjukkan bahwa data penelitian layak untuk dilakukan uji regresi logit. Pengujian Kelayakan Model Regresi Pengujian kelayakan model regresi logistik dilakukan dengan menggunakan kalayakan uji yang diukur dengan nilai Chi-Square. Probabilitas signifikansi yang diperoleh kemudian

10 10 dibandingkan dengan tingkat signifikasi (α) 5 %. Hipotesis untuk menilai kelayakan model regresi adalah: H0 : Tidak ada perbedaan antara model dengan data H1 : Ada perbedaan antara model dengan data Tabel 5. Hasil Uji Hosmer and Lemeshow Test Hasil Uji Step Chi-Square Df Sig 1 8, ,396 Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 15 Pada tabel tersebut probabilitas signifikasi menunjukkan angka 0,396 dengan nilai signifikansi yang diperoleh jauh lebih besar dari pada 0,05 (α) 5%, maka H0 tidak dapat ditolak (diterima). Hal ini berarti model regresi logistik layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi pada regresi logistik yang dapat dilihat pada nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda (Ghozali, 2006). Nilai ini didapat dengan cara membagi nilai Cox dan Snell R Square dengan nilai maksimumnya. Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi Regresi Logistik Keterangan -2 Log Cox dan Snell Nagelkerke R Likelihhod R Square Square 1 68,454 0,235 0,364 Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 15 Dilihat dari hasil output pengolahan data nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,364 yang berarti variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 36,4%, sisanya sebesar 63,6% dijelaskan oleh variabilitas lain yang di luar model penelitian atau secara bersama-sama variasi variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, laba usaha, jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian dapat menjelaskan variasi variabel pengembalian kredit sebesar 36,4%. Pengujian Hipotesis Untuk menguji variabel independen/bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel dependen/terikat digunakan dengan pendekatan uji signifikan (Wald) yang tampak pada tabel berikut ini: Tabel 7. Hasil Uji Regresi Logistik Variabel Terikat Variabel Bebas B Wald Sig. (α=5%) Keputusan Terhadap Ho Pi X1 X2 X3 X4 X5 X6 Konstanta (a) 0,082 0,142 0,123 1,381 0,016-0,134-15,391 Sumber : Hasil pengolahan data dengan SPSS 15 0,654 0,623 1,127 5,197 0,001 6,997 3,575 0,419 0,430 0,288 0,015 0,976 0,008 0,059 Diterima Diterima Diterima Ditolak Diterima Ditolak

11 11 Keterangan: X1 = Tingkat pendidikan X2 = Jumlah Tanggungan keluarga X3 = Pengalaman usaha X4 = Laba usaha X5 = Jumlah pinjaman X6 = Jangka waktu pengembalian Pi Ln 1 Pi Dummy variabel peluang pengembalian pinjaman (kategori 1 untuk tidak menunggak dan 0 untuk menunggak) Tabel diatas menunjukkan bahwa hasil pengujian dengan regresi logistik pada tingkat signifikasi 5%. Dari pengujian dengan regresi logistik di atas maka diperoleh persamaan regresi logistik sebagai berikut: Pi Ln 1 Pi = -15,39 + 0,082 X1 + 0,142 X2 + 0,123 X3 + 1,381 X4 + 0,016 X5-0,134 X6 Pengaruh Variabel Tingkat Pendidikan (X1) terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Tingkat pendidikan pada hasil analisis menunjukkan koefisien positif sebesar 0,082 dengan tingkat signifikansi 0.419>0.05 yang berarti Ha dapat ditolak dan Ho diterima. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis jika variabel tingkat pendidikan mempunyai nilai Wald = 0,654 dengan probabilitas (p)= 0,419 lebih besar (>) dari 0,05 maka tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap peluang pengembalian pinjaman. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa. Artinya tingkat pendidikan akan mempengaruhi kematangan, pola pikir dan pandangan seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikan dari seseorang maka semakin besar kemampuan potensi dirinya dalam kemampuan berbisnis dan mengelola usahanya dan berdampak pada tingginya tingkat pengembalian kredit. Namun, berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pendidikan yang tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa. Hal ini dikarenakan karakter debitur tidak hanya dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, namun juga dipengaruhi oleh faktor lain diluar tingkat pendidikan antara lain adat istiadat/budaya lingkungan sekitar maupun masyarakat sekitar. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Hermawan (2012), bahwa variabel tingkat pendidikan yang sama-sama tidak memiliki pengaruh yang secara signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit, karena yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit adalah karakter dari debiturnya tersebut bukan tergantung kepada tingkat pendidikan karena tinggi rendahnya tingkat pendidikan secara langsung itu akan berdampak kepada semakin majunya suatu usaha tetapi tidak dapat menjamin karakter yang baik seorang debitur. Pengaruh Variabel Jumlah Tanggungan Keluarga (X2) terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Hasil analisis menunjukkan koefisien positif yang sebesar 0,142 dengan tingkat signifikansi 0,430>0.05 yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis jika variabel tanggungan keluarga mempunyai nilai Wald= 0,623 dengan probabilitas (p)= 0,430 lebih besar (>) dari 0,05 maka tanggungan keluarga berpengaruh signifikan terhadap peluang pengembalian pinjaman. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa. Artinya setiap tambahan seseorang kepala keluarga akan meningkatkan belanja rumah tangga dengan semakin banyak jumlah tanggungan keluarga maka semakin meningkat beban hidup yang harus dipenuhi.

12 12 Penelitian ini tidak mendukung dengan penelitian sebelumnya yaitu Hermawan (2012) karena melihat dari variabel jumlah tanggungan keluarganya itu berpengaruh terhadap probabilitas pengembalian kredit, karena disebabkan banyaknya jumlah tanggungan dalam keluarga mengakibatkan bertambahnya pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Dan koefisien dari jumlah tanggungan keluarganya berpengaruh negatif artinya semakin banyak jumlah tanggungan keluarga debitur menyebabkan debitur semakin tidak lancar dalam pengembalian tunggakan kredit Pundi Kencana. Pengaruh Variabel Pengalaman Usaha (X3) terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Variabel pengalaman usaha menunjukkan koefisien positif sebesar 0,123 pada signifikansi 0,288>0.05 yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis jika variabel pengalaman usaha mempunyai nilai Wald= 1,127 dengan probabilitas (p)= 0,288 lebih besar (>) dari 0,05, maka pengalaman usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap peluang pengembalian kredit. Berdasarkan hasil penelitian bahwa variabel pengalaman usaha tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa, karena membuka jenis usaha tidak perlu dengan pengalaman dan keahlian yang tinggi (soft skill). Pada jenis usaha yang sederhana, pengalaman pada titik tertentu sudah tidak berefek pada tingginga keahlian dan tingginya kinerja usaha yang diindikasi laba usaha, sehingga pada akhirnya pengalaman usaha tidak berdampak pada kelancaran pengembalian kredit tersebut. Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya oleh Mulyarto (2009) yang menunjukkan bahwa kedua kategori tingkat pengembalian kredit lancar maupun tidak lancar tidak dapat dibedakan kategori tingkat pengembaliannya berdasarkan lama usaha. Baik debitur lancar maupun debitur menunggak sebagian besar telah menjalankan usahanya tidak lebih dari sepuluh tahun. Sehingga lama usaha menjadi tidak memberi pengaruh terhadap kelancaran pengembalian kredit. Pengaruh Variabel Laba Usaha (X4) terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Variabel laba usaha menunjukkan koefisien positif sebesar 1,387 pada signifikansi 0,015<0.05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis jika variabel laba usaha mempunyai nilai Wald= 5,197 dengan probabilitas (p)= 0,015 lebih kecil (<) dari 0,05 maka laba usaha berpengaruh signifikan terhadap peluang pengembalian kredit. Dalam penelitian ini variabel laba usaha berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa, karena laba usaha sebagai sumber pengembalian pinjaman kredit kepada debitur untuk memutuskan kredit tersebut diberikan oleh bank. Laba usaha mempengaruhi daya kemampuan bayar debitur. Semakin besar laba usaha perbulan seorang debitur, maka semakin besar kemampuan bayar debitur tersebut dalam pengembalian pinjaman, karena tersedianya anggaran yang lebih untuk membayar angsuran dari laba tersebut diluar kebutuhan sehari-hari. Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yaitu Hermawan, (2012) bahwa variabel laba usaha yang dimiliki oleh debitur tersebut lebih besar, maka kemempuannya dalam melunasi kredit akan lebih terjamin dan didukung berbagai teori bahwa laba tersebut keuntungan yang diterima dari suatu usaha yang diperoleh dari pendapatan usaha dikurangi dengan biaya-biaya produksi. Laba digunakan sebagai salah satu ukuran menilai keberhasilan manajemen di dalam menjalankan tugasnya. Laba yang besar akan mendorong pemilik modal akan menanamkan modalnya guna memperluas dan mengembangkan usahanya. Pengaruh Variabel Jumlah Pinjaman (X5) terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Dalam uji hipotesis dengan regresi logistik dengan melihat variable in the Equation, pada kolom signifikan dibandingkan dengan tingkat kepercayaan (5%). Apabila tingkat signifikansi > 0.05, maka Ha ditolak. Variabel jumlah pinjaman menunjukkan koefisien positif yang sebesar 0,016 pada signifikansi 0,976>0.05 yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima maka jumlah pinjaman tidak berpengaruh signifikan terhadap peluang pengembalian kredit, karena ketika jumlah kredit yang diajukan oleh calon debitur lebih besar maka resiko kerugian pihak bank tersebut akan semakin besar pula ketika calon debitur tersebut gagal dalam memenuhi angsuran pengembalian kredit.

13 13 Berdasarkan hasil penelitian ini variabel jumlah pinjaman tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa, karena masing-masing debitur Pundi Bali Dwipa telah melalui proses analisa mendalam yang dilakukan oleh analis kredit pihak Bank Pembangunan Daerah Bali yang telah melakukan perhitungan dan pertimbangan mengenai jumlah pinjaman dan direalisasikan dan mampu untuk dikembalikan oleh debitur Pundi Bali Dwipa, disamping juga adanya ketentuan pokok tentang plafond kredit maksimum yang dapat diberikan kepada pelaku usaha UMKM. Oleh karena itu, jumlah pinjaman dengan jumlah yang besar hanya dapat diperoleh oleh usaha yang dianggap telah memiliki kapabilitas dan profitabilitas yang tinggi. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Hermawan, (2012) bahwa variabel jumlah pinjamannya sama-sama tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit, karena dilihat jumlah angsuran yang dibayar ke bank tersebut lebih besar, sehingga pihak bank mengalami resiko kerugian yang begitu besar. Pengaruh Variabel Jangka Waktu Pengembalian (X6) terhadap Tingkat Pengembalian Kredit Variabel jangka waktu pengembalian kredit menunjukkan koefisien negatif dengan sebesar -0,134 pada signifikansi 0,008<0.05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Sesuai dengan kriteria pengujian hipotesis jika variabel jangka waktu pengembalian kredit mempunyai nilai Wald = 6,997 dengan probabilitas (p) = 0,008 lebih kecil (<) dari 0,05 maka jangka waktu pengembalian kredit berpengaruh signifikan terhadap pengembalian kredit. Berdasarkan penelitian ini variabel tingkat pengembalian kredit berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit Pundi Bali Dwipa, karena hasil tersebut menunjukkan bahwa debitur kredit Pundi Bali Dwipa tidak begitu mempedulikan besarnya jumlah beban bunga yang harus ditanggung ketika memilih untuk melunasi kreditnya dalam jangka waktu yang lebih lama. Para debitur cenderung menghindari pembayaran beban angsuran bulanan yang tinggi dengan jangka waktu pelunasan lebih singkat. Hal ini mereka lakukan untuk mengurangi beban pengeluaran setiap bulannya, dimana debitur tersebut harus meyediakan alokasi khusus untuk melakukan pembayaran angsuran kredit. Penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yaitu Hermawan, (2012) bahwa variabel jangka waktu pengembaliannya sama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit dengan melihat teori bahwa jangka waktu pengembalian kredit yang merupakan jatuh tempo seorang debitur dalam membayar seluruh nilai pinjaman yang telah diberikan termasuk pembayaran bunganya, berarti dengan jangka waktu pengembalian kredit yang diambil semakin lama maka debitur seorang akan semakin lancar dalam pengembalian kredit. E. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa: 1. Karakteristik debitur yaitu tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh pada tingkat pengembalian kredit. Hal ini dikarenakan karakter seseorang untuk mengembalikan kredit tidak hanya ditentukan oleh tingginya tingkat pendidikan, namun oleh faktor lain seperti adat istiadat/budaya dari lingkungan sekitar. Sementara jumlah tanggungan tidak berpengaruh pada tingkat pengembalian karena kredit merupakan fixed cost (biaya tetap), sehingga pendapatan keluarga dikurangi biaya angsuran lebih dahulu setelah sisanya menjadi konsumsi. 2. Karakteristik usaha untuk pengalaman usaha tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian karena jenis usaha debitur tidak membutuhkan banyak pengalaman. Namun, untuk laba usaha berpengaruh terhadap tingkat pengembalian karena sebagai sumber pengembalian pinjaman kredit kepada debitur.

14 14 3. Karakteristik kredit untuk jumlah pinjaman dan jangka waktu pengembalian tidak berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit karena yang menjadi fixed cost (biaya tetap) dari usaha debitur adalah jumlah angsuran kredit yang dibayarkan perbulan. Sedangkan jangka waktu pengembalian berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit karena menentukan besar kecilnya beban angsuran yang harus dibayarkan. Rekomendasi Pihak PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja diharapkan lebih selektif dalam memutuskan calon debitur yang akan menerima pinjaman kredit. Besarnya laba tidak melebihi besarnya angsuran. Bahwa penentuan jumlah angsuran menjadi hal yang terpenting dibandingkan jumlah dan jangka waktunya. Ucapan Terimakasih Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang mendukung terselesaikannya penelitian ini sebagai syarat untuk meraih derajat Sarjana Ekonomi. Semua pihak yang dimaksud adalah pembimbing, semua pihak yang berada di lingkungan PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Singaraja dan seluruh rekan-rekan yang telah memberikan motivasinya sehingga terselesaikan penelitian ini dengan baik.

15 15 DAFTAR PUSTAKA Agresti, A Categorical Data Analysis. John Wiley and Sons, Inc. New York. BPD Bali Pundi Bali Dwipa. Diakses pada 5 Juni Dendawijaya, Lukman Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Firdaus, H.R. dan Ariyanti, M Manajemen Perkreditan Bank Umum. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Badan Penerbit Hosmer, D.W., and Lemeshow, S., (2000). Applied Logistic Regression. 2 nd edition, John Willey and Sons, Inc., New York. Handoyo, Mastuty Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiayaan Syariah Untuk UMKM Agribisnis Pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Hermawan, Sandy Analisis Karakteristik Debitur Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pundi Kencana (Studi Kasus Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jatim Cabang Kediri). Skripsi. Malang: Sarjana Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya. Lapoliwa, N dan Kuswandi, Daniel. S Akuntansi Perbankan. Edisi 5. Jakarta: Institut Bankir Indonesia. Mulyarto, P.E Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bank Rakyat Indonesia Unit Leuwiliang Kabupaten Bogor. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga 37 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga cabang Cibinong. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Juli 2009 sedangkan upaya

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN IV.

METODE PENELITIAN IV. IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Lalabata Rilau. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), karena penulis terlibat langsung dalam penelitian. Field research adalah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Lebih terperinci

PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit. Karakteristik responden baik yang lancar maupun yang menunggak dalam

PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit. Karakteristik responden baik yang lancar maupun yang menunggak dalam 55 II. PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit Karakteristik responden baik yang lancar maupun yang menunggak dalam pengembalian Kredit Mikro Utama diidentifikasi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Hasil analisis deksriptif (Wangi SP, 2008) memperlihatkan bahwa semakin besar nilai pengajuan dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Pasirian Cabang Lumajang) Miranda Rochmawati Pembimbing:

Lebih terperinci

Oleh : DWI YANTI ARINTA Dosen Pembimbing : Dr. Djumahir, SE., MM.

Oleh : DWI YANTI ARINTA Dosen Pembimbing : Dr. Djumahir, SE., MM. PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU, KARAKTERISTIK USAHA, KARAKTERISTIK KREDIT TERHADAP KEMAMPUAN DEBITUR MEMBAYAR KREDIT PADA BPR JATIM CABANG PROBOLINGGO (Studi Pada Nasabah UMKM Kota Probolinggo) Oleh :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Januari 2012 hingga 20 Februari 2012 pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cibungbulang. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pertumbuhan suatu usaha dipengaruhi dari beberapa aspek diantaranya ketersediaan modal. Sumber dana yang berasal dari pelaku usaha agribisnis sendiri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Kredit

TINJAUAN PUSTAKA Kredit TINJAUAN PUSTAKA Kredit Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka waktu yang disepakati.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT DAN REPAYMENT CAPACITY

VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT DAN REPAYMENT CAPACITY VII FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT DAN REPAYMENT CAPACITY 7.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian KUR Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Sugiyono (200838) objek penelitian dapat didefinisikan sebagai Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT MIKRO Faktor-faktor yang diduga akan mempengaruhi pengembalian KUR Mikro adalah usia, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya dengan berdasarkan tingkat eksplanasinya 54.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Penentuan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Cibinong, Cabang Bogor, Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS VI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS 6.1. Uji Kelayakan Persamaan Sebuah persamaan regresi logistik akan dinyatakan layak dan signifikan apabila telah memenuhi persyaratan uji

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cijeruk Cabang Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pendahuluan Sebelum melakukan pembahasan mengenai permasalahan dari skripsi ini, akan diuraikan beberapa teori penunjang antara lain: Kredit Macet, Regresi Logistik, Model Terbaik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 61 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan triwulan yang terdiri dari neraca, laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Karakteristik Data Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan enam variabel indenpenden yaitu Quick Ratio (QR), Banking

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. BPRS Al Salam Amal Salman atau lebih dikenal dengan nama BPRS Al Salaam (BAS). BAS berkantor pusat di Jalan Cinere Raya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Deskripsi Objek Penelitian Kemampuan laba (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi Di Jepara (Studi Kasus UJKS Mitra Usaha Jepara)

Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi Di Jepara (Studi Kasus UJKS Mitra Usaha Jepara) Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi Di Jepara (Studi Kasus UJKS Mitra Usaha Jepara) Hadi Ismanto *, Tohir Diman Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unisnu Jepara *email:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN III.

KERANGKA PEMIKIRAN III. III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengendalian Kredit Bank Pada penyaluran kredit bank, perlu diperhatikan beberapa aspek yang terkait dengan nasabah penerima kredit untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank syariah Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di BI pada tahun 2009-2012. Penentuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui

III. METODE PENELITIAN. PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui 41 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan yang selanjutnya disingkat PUAP, adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM-Mandiri melalui bantuan modal usaha

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini dilakukan di Bank Umum Syariah di Indonesia dengan mengakses website Bank Indonesia yaitu www.bi.go.id. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum

Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012:809-814 Model Tingkat Kelancaran Pembayaran Kredit Bank Menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus: Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Bintuhan) Yuli

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statisik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Sebanyak 25 perusahaan yang masuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif. Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL 7.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi KUR Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR dapat dimodelkan kedalam suatu fungsi permintaan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi rakyat yang cukup penting dan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian di Indonesia.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY

MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY MAKALAH REGRESI LOGISTIK DAN REGRESI DENGAN VARIABLE DUMMY KELOMPOK : Karlina Siti Faresha 135020200111071 Rezky Ridhowati 135020200111074 Pahriyatul Ummah 135020201111002 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. menguji hipotesa penelitian. Bab ini mengungkap desain metode penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilaksanakan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian.

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perbedaan Syariah dengan Konvensional 2.1.1. Perbandingan Kinerja Bank Syariah dengan Bank Konvensional Kusafarida (2003) dalam skripsinya meneliti tentang perbandingan kinerja

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

IV. METODE PENELITIAN. Kawasan ini dipilih secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan data untuk keperluan penelitian dilakukan di Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN MUDHARABAH Kiswati Sekolah Tinggi Agama Islam negeri Kudus e-mail: kisswaty934@yahoo.com Anita Rahmawaty Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut Undang Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok pokok perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara bisa dilihat dari minimalnya dua sisi, yaitu ciri perekonomian negara tersebut, seperti pertanian atau industri dengan sektor perbankan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 95 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Identifikasi Sampel Penelitian Seleksi sampel mencakup sektor perbankan yang menerbitkan obligasi di PEFINDO, tetapi hanya sektor perbankan yang terdaftar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredit adalah salah satu faktor yang berperan penting di dalam pengembangan usaha. Pada umumnya ada dua jenis kredit, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit

Lebih terperinci

dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negative terhadap tingkat pengembalian kredit TRI. Penelitian Sarianti (1998) berjudul faktor-faktor yang

dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negative terhadap tingkat pengembalian kredit TRI. Penelitian Sarianti (1998) berjudul faktor-faktor yang II TINJAUAN PUSTAKA Penilaian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian kredit sudah banyak dilakukan sebelumnya, baik pada kredit yang disalurkan oleh lembaga keuangan (bank) maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan dunia ekonomi di Indonesia semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari peran semakin meningkatnya sektor usaha mikro, kecil dan

Lebih terperinci

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG Ismiyati miec4n@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo Intan Puspitasari,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank adalah suatu badan usaha yang memiliki fungsi utama menghimpun dana (funding) dan menyalurkan dana (lending) masyarakat perekonomian Indonesia secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk periode 4 tahun yaitu mulai tahun periode 2009-2012. Dipilihnya BEI sebagai tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel. Penelitian kausal biasanya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pengaruh tingkat kesehatan bank berdasarkan metode CAMEL yang diukur dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Dengan melihat permasalahan yang terjadi pada Bank X, maka perlu adanya cara untuk menganalisa variabel-variabel apa saja yang akan menentukan kredit macet atau lancar dengan menggunakan

Lebih terperinci

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengertian Bank menurut Kasmir (2011 : 3), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskriptif Statistik Statistik deskriptif digunakan untuk menjelaskan atau menggambarkan secara umum berbagai karakteristik data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Keberhasilan Belajar 1. Pengertian Keberhasilan Belajar Dalam kamus besar bahasa Indonesia, keberhasilan itu sendiri adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

Lebih terperinci