PILIHAN EKONOMI dan BIAYA PELUANG (Opportunity Cost)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PILIHAN EKONOMI dan BIAYA PELUANG (Opportunity Cost)"

Transkripsi

1 KOMPETENSI DASAR Menganalisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya INDIKATOR Siswa mampu mendeskripsikan pilihan Siswa mampu mendeskripsikan Biaya peluang Siswa mampu menganalisis Permasalahan pokok ekonomi Siswa mampu menganalisis Sistem ekonomi MATERI PILIHAN EKONOMI dan BIAYA PELUANG (Opportunity Cost) I. Pengertian pilihan ekonomi Dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas, manusia selalu dihadapkan pada yang disebut pilihan (Choice). Pilihan ekonomi adalah keputusan sadar untuk menggunakan sumberdaya yang langka dengan cara tertentu. Dalam menentukan pilihan ekonomi ada beberapa hal yang harus diperhatikan, sebagai berikut: Analisis biaya peluang, menilai suatu barang atau jasa yang dikorbankan karena memilih alternatif tindakan Analisis biaya manfaat, membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang akan diterima Mengidentifikasi faktor pendorong ekonomi Menyadari trade off adalah situasi ketika seseorang harus membuat keputusan untuk memilih suatu hal dengan mengorbankan hal lain dengan alasan ekonomis. Berpegang pada prinsip ekonomi, dengan pengorbanan sekecil-kecilnya mendapatkan hasil sebesar-besarnya II. Perbedaan biaya sehari-sehari dengan Biaya Peluang (Opportunity Cost) Biaya adalah sesuatu pengorbanan untuk mendapatkan tujuan tertentu. Secara garis besar biaya dibagi atas : a. Biaya sehari-hari adalah biaya yang dikeluarkan utuk mencukupi kebutuhan seharihari dengan berbagai macam barang atau jasa yang diperlukan agar tercapai kemakmuran. Biaya sehari-hari disebut juga biaya Eksplisit (biaya yang benar-benar nyata karena melakukan tindakan ekonomi). Contoh : Indah seorang pelajar SMA dia selalu membawa uang Rp ,00 dengan rincian Rp 6.000,- dipergunakan untuk ongkos bus pulang pergi dan sisanya untuk keperluan lainnya. b. Ketika manusia telah menentukan pilihan maka ia telah mengabaikan pilihan yang lainnya atau dalam arti lain mengorbankan pilihan. Pengorbanan pilihan ini disebut dengan biaya peluang. Menurut Paul A Samuelson dan Wiliam D. Nordhaus, Biaya Peluang adalah sesuatu keputusan karena memilih barang atau alernatif tertentu dengan mengorbankan barang atau alternatif lain. Biaya peluang ini disebut juga dengan biaya Implisit. 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 15

2 III. Menghitung Biaya peluang(opportunity Cost) Biaya peluang(opportunity Cost) dapat terjadi dalam setiap situasi. Perhitungan biaya peluang terdapat beberapa konsep, konsep ini dapat digunakan dengan pendekatan konsumsi dan pendekatan produksi sebagai berikut : 1. Bila ada 2 pilihan maka biaya peluang dihitung dari nilai peluang yang dikorbankan atau yang tidak dipilih. Contoh : Setelah lulus SMA, Farida mendapat 2 tawaran pekerjaan.tawaran pertama sebagai pelayan toko dengan gaji Rp ,00/bulan sedangkan tawaran kedua sebagai pramusaji dengan gaji Rp ,00/bulan. Pelayan Toko Rp ,00 ATAU Pramusaji restoran Rp ,00 PILIHAN BIAYA PELUANG Dengan banyak pertimbangan akhirnya farida memilih menjadi Pelayan toko dengan gaji Rp ,00/ bulan, dia mengorbankan menjadi pramusaji restoran dengan gaji Rp ,00/bulan (biaya peluang) 2. Bila ada lebih dari dua pilihan, biaya peluang dihitung dari nilai peluang terbaik yang dikorbankan atau yang tidak dipilih. Contoh : a. Dinda memiliki uang Rp ,00, dia merencanakan ingin membeli baju kaos untuknya dan buku tulis untuk adiknya. Maka dia mendapat beberapa alternatif pilihan sebagai berikut : Alternatif Baju kaos Buku tulis Jumlah uang Sisa Uang Rp yang dikeluarkan A 1 10 Rp Rp B 2 8 Rp Rp C 3 5 Rp Rp D 4 3 Rp Rp E 5 0 Rp Rp Dari kombinasi alternatif pilihan dinda memilih alternatif D 4 baju kaos dan 3 buku tulis, tetapi kemudian dinda ingin menghadiahi adiknya dengan tambahan 2 buku tulis menjadi 5 buku tulis, akhirnya dia memilih alternatif C 3 baju kaos dan 5 buku tulis. Ini berarti ketika dinda menambah 2 buku tulis menjadi 5 buku tulis buat adiknya (rencana awal membeli 3 buku tulis ditambah 2 buku tulis) dia mengorbankan 1 baju kaos ( rencana awal 4 baju kaos menjadi 3 baju kaos). Maka biaya peluang dinda 1 baju kaos bernilai Rp b. Setelah lulus SMA, Popi mendapat 3 tawaran pekerjaan, diperusahaan mobil sebagai tenaga administrasi dengan gaji Rp ,00/bulan, di perusahaan makananan sebagai tenaga keuangan dengan gaji Rp ,00/bulan dan di bengkel sebagai tenaga pembukuan dengan gaji Rp Popi memilih bekerja diperusahaan mobil sebagai tenaga administrasi dengan gaji Rp ,00 maka biaya peluangnya adalah bekerja di perusahaan makanan dengan gaji Rp ,00. KENAPA? Karena biaya peluang yang dihitung adalah dihitung nilai peluang terbaik yang tidak dipilih. Popi tidak memilih dengan gaji Rp ,00 dan gaji Rp ,00 yang terbaik/terbesar adalah Rp ,00 (Biaya Peluang) 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 16

3 c. Meta ditawari pekerjaan di tiga tempat berbeda, pekerjaan pertama sebagai pelayan restoran dengan gaji Rp ,00, kedua sebagai sales kosmetik merek terkenal dengan gaji Rp ,00 dan ketiga tenaga administrasi dengan gaji Rp ,00. Setelah dipertimbangkan akhirnya dia memutuskan melanjutkan kuliah. Maka biaya peluang meta adalah memperoleh gaji Rp ,00. KENAPA? Karena biaya peluang yang dihitung adalah dihitung nilai peluang terbaik yang tidak dipilih. Meta memilih kuliah dan dia tidak memilih ketiga pilihan. Diantara ketiganya pilihan terbaik adalah sebagai sales kosmetik terkenal dengan gaji Rp ,00 maka itulah biaya peluangnya. Biaya peluang dapat terjadi dengan pendekatan produksi. Biaya peluang tidak hanya terjadi pada kegiatan konsumsi tapi juga terjadi pada kegiatan produksi. Perhatikan contoh berikut: d. Pak Tata seorang pengrajin mainan kayu sedang memenuhi pesanan dari dua pelanggan. Pelanggan pertama memesan mobil kayu, pelanggan kedua memesan boneka kayu. Karena keterbatasan modal maka Pak Tata harus mengatur produksinya. Ada beberapa kombinasi produksi yang bisa dipilih Pak Tata. Kombinasi Jumlah Mobil Kayu Jumlah Boneka ,- A B C D E F G Untuk memuaskan pelanggan pertama (pemesan mobil kayu), awalnya Pak Tata memilih kombinasi D. Akan tetapi, pilihan D bisa merugikan pelanggan kedua (pemesan boneka kayu) karena hanya sedikit pesanannya yang bisa dipenuhi. Oleh karena itu, Pak Tata berubah memilih kombinasi C sehingga diharapkan bisa memuaskan kedua pelanggan. Perubahan pilihan dari D ke C menunjukkan bahwa Pak Tata harus mengorbankan 25 mobil kayu (115-90) untuk mendapatkan tambahan 50 boneka kayu. Karena harga satu mobil kayu Rp20.000,- berarti besar biaya peluang untuk mendapatkan 50 boneka kayu adalah 25 x Rp20.000,- = Rp ,-. Karena keterbatasan sumber produksi seperti yang dialami oleh Bapak Tata, maka seorang Produsen harus membuat alternatif pilihan yang memungkinkan yang disebut Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve/PPC). Dari tabel diatas kurva kemungkinan produksi dapat digambarkan sebagai berikut: 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 17

4 Jumlah Boneka Kayu A B G F C D E Dari kurva kemungkinan produksi tersebut ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, sebagai berikut. 1. Kurva yang bergerak dari kiri atas ke kanan bawah (berlereng negatif) merupakan batas antara kombinasi yang dapat dicapai dengan kombinasi yang tidak dapat dicapai. 2. Titik A, B, C, D, E yang terletak pada kurva menunjukkan kombinasi penggunaan sumber daya yang efisien dan optimal. 3. Titik F merupakan contoh kombinasi yang dapat dicapai (attainable combination), tetapi tidak efisien karena tidak menggunakan sumber daya yang tersedia dengan optimal. 4. Titik G merupakan contoh kombinasi yang tidak dapat dicapai (unatainable combination) karena sumber daya yang ada tidak mencukupi. 5. Titik A dan E disebut kombinasi ekstrem karena kombinasi A tidak menghasilkan mobil kayu dan pada kombinasi E tidak menghasilkan boneka kayu. Jumlah Mobil Kayu 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 18

5 TUGAS Bu Siska memiliki usaha pembuatan kue kering. Menjelang Idul Fitri dia mendapat pesanan dari pelanggan untuk membuat Kue Nastar dan Kue Kastangel. Bu Siska hanya memiliki modal Rp ,00 dan dia dibantu oleh 4 orang pegawainya. Ibu siska memiliki kombinasi produksi yang bisa dia pilih sebagai berikut : Kombinasi Kue Nastar Kue ,-/Kg A B C D E F G H Berdasarkan kemungkinan alternatif diatas Bu Siska memilih alternatif E, tetapi karena peminat kue kastangel juga lumayan banyak maka dia memilih alterrnatif D. Tentukan : a. Biaya peluang(opppurtunity Cost) bu Siska b. Buatlah Kurva kemungkinan produksi beserta penjelasannya NILAI SKALA 4 Guru Mata Pelajaran, Eka Jayanti, S.Pd NIP Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 19

6 MATERI Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi Inti masalah ekonomi adalah terjadinya kelangkaan, dimana kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan terbatas. Karena permasalahan tersebut, bagaimana caranya manusia menghasilkan dan memproduksi barang-barang sehingga mampu mengimbangi kebutuhan manusia sehingga tercapai kemakmuran. Hal ini lah yang diuraikan dalam masalah pokok ekonomi. Masalah pokok ekonomi dibagi atas : I. Masalah Pokok Ekonomi Klasik Pokok permasalahan yang dibahas dalam ekonomi klasik dapat dikelompokkan menjadi : a) Masalah Produksi yaitu permasalahan bagaimana memproduksi barang semua benda (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh orang banyak, serta tidak memperhatikan kebutuhan atau selera individu. b) Masalah Distribusi yaitu membahas sistem yang bagaimana digunakan sehingga barang atau jasa tersebut sampai ketangan konsumen yang membutuhkannya. c) Masalah Konsumsi yaitu menyangkut permasalahan apakah barang atau jasa yang diproduksi memang yang diinginkan, dibutuhkan dan mampu dibeli oleh konsumen. II. Masalah Pokok Ekonomi Modern Pokok permasalahan yang dibahas dalam ekonomi modern dapat dikelompokkan menjadi: a) Bagaimana (How) yaitu menyangkut dengan cara bagaimana proses produksi akan dilakukan maksudnya siapa yang melaksanakan, menggunakan sumberdaya apa saja, menggunakan teknologi apa barang/jasa dihasilkan dll. b) Apa (What) yaitu menyangkut barang atau jasa apa yang akan diproduksi sesuai dengan kebutuhan/keinginan konsumen serta berapa banyak jumlah yang harus diproduksi. c) Untuk Siapa (For Whom) yaitu menyangkut tujuan dari barang tersebut diproduksi, siapa yang membutuhkan dan menerima manfaat dari barang tersebut. SISTEM EKONOMI Dalam mengatasi inti masalah ekonomi, setiap kelompok masyarakat mempunyai caranya tersendiri dalam mengatasi masalah tersebut. Cara memecahkan masalah ini disebut dengan sistem. Dalam perkembanganya berkembang beberapa sistem yang digunakan oleh masyarakat dikarenakan dipengaruhi oleh perbedaan budaya, ilmu pengetahuan, politik pemerintahan. Sistem ekonomi adalah suatu susunan dari unsur-unsur ekonomi yang saling berhubungan dan bekerja secara bersama-sama sebagai satu kesatuan untuk mencapai keteraturan dan kemakmuran. Sistem ekonomi dibagi atas : I. Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ini seluruh kegiatan ekonomi produksi, distribusi dan konsumsi dilakukan oleh masyarakat primitif sesuai dengan adat/ tradisi secara turun menurun mengandalkan hasil alam. 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 20

7 Ciri ciri Kelebihan Kekurangan 1. Setiap masyarakat 1. Tidak ada kerjasama termotivasi untuk antar individu atau menjadi produsen masyarakat 2. Produksi tidak 2. Sulit mempertemukan ditujukan untuk kedua belah pihak mencari yang saling keuntungan membutuhkan 1. Belum ada pembagian kerja 2. Pertukaran dengan sistem barter 3. Jenis produksi ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan diproduksi secara sederhana 3. Dengan sistem barter, masyarakat cenderung bertindak jujur 3. Jenis dan jumlah barang yang diproduksi tidak mencukupi kebutuhan 4. Belum mengenal perdagangan 5. Bertumpu pada sektor agaris (pertanian) 6. Hubungan masyarakat bersifat kekeluargaan karena Masih terikat dengan adat istiadat/tradisi dari nenek moyang 4. Sulit menetapkan ukuran dari barang yang dipertukarkan II. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando/Pemerintahan/Sosialis Sistem ekonomi ini seluruh kebijakan perekonomian dilakukan oleh pemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan. Sistem ini berdasar pada teori yang dikemukakan oleh Karl Marx dalam bukunya berjudul Das Kapital tahun Ciri ciri Kelebihan Kekurangan 1. Perencanaan 1. Pemerintah 1. Hak milik perorangan kegiatan bertanggungjawab sangat dibatasi dan perekonomian penuh dalam masyarakat kurang disusun dan diatur perekonomian memiliki pilihan oleh pemerintah sehingga jarang pusat terjadi krisis 2. Kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah tidak didasarkan kepada mencari keuntungan 3. Semua alat produksi dikuasai oleh negara 4. Inisiatif dan hak milik perorangan dibatasi ekonomi 2. Relatif mudah melakukan pemerataan pendapatan dan pengendalian harga sehingga tidak ada jurang pemisah antara si kaya dan si miskin 3. Hasil produksi dapat dinikmati secara merata 4. Mudah melaksanakan pengendalian harga 2. Pemerintah mengalami kesulitan dalam pendistribusian karena sulit menghitung semua kebutuhan masyarakat yang bermacammacam/kompleks 3. Tidak terdapat kebebasan individu 4. Potensi dan daya kreasi masyarakat tidak berkembang 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 21

8 III. IV. Sistem Ekonomi Liberal/Bebas/Pasar Sebuah sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang atau kelompok untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori Adam Smith ( ) dalam bukunya The Wealth Nations. Ciri ciri Kelebihan Kekurangan 1. Hak milik atas alat 1. Dapat meningkatkan 1. Menimbulkan produksi ditangan efisiensi dan kualitas persaingan tidak sehat perorangan barang yang diproduksi 2. Harga ditentukan 2. Terdorong untuk 2. Terdapat kesenjangan oleh permintaan mengejar antara si kaya dan si dan penawaran di kemaknuran bagi miskin karena tidak pasar 3. Adanya persaingan bebas (Laisses faire) 4. Tidak ada campur tangan oleh pemerintah 5. Pemilik modal besar memegang peranan penting 6. Terbuka kesempatan bagi individu untuk mengejar keuntungan dirinya sendiri 3. Setiap orang atau pengusaha termotivasi mencari keuntungan 4. Pemilihan sektor usaha disesuaikan perekonomian 5. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi merata pendapatan 3. Menimbulkan monopoli 4. Terdapat eksploitasi SDA dan SDM 5. Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan Sistem ekonomi campuran (Komando dan Liberal) Sistem ini perpaduan antara sistem ekonomi komando/sosialis dengan sistem ekonomi liberal/pasar dengan mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, kerjasama antara negara pembuat aturan dengan masyarakat/swasta yang melaksanakan kegiatan perekonomian. Ciri ciri Kelebihan Kekurangan 1. Adanya campur 1. Peran sektor 1. Jika peran pemerintah tangan pemerintah ekonomi antara mendominasi akan dalam pemerintah dan timbul etatisme perekonomian swasta terpisah 2. Pihak swasta ikut berperan dalam kegiatan perekonomian jelas 2. Fluktualisasi harga dapat lebih terkendali 3. Hak milik perorangan diakui dan pemerintah memfasilitasinya 2. Jika peran swasta terlalu dominan akan menimbulkan monopoli yang merugikan masyarakat V. Sistem ekonomi Indonesia (Demokrasi ekonomi) Negara Indonesia menganut sistem demokrasi ekonomgi yang berlandaskan UUD 1945 pasal 33 ayat 1, 2 dan3 serta Pancasila. Sistem ini mengutamakan keadilan dan kesejahteraan masyarakat dengan berasaskan kekeluargaan. 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 22

9 Ciri ciri Positif 1. Perekonomian disusun bersama atas asas kekeluargaan 2. Cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara 3. Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya bagi kemakmuran rakyat 4. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan dan pengawasan oleh lembagalembaga perwakilan rakyat Kekurangan 1. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan sikap eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain 2. Sistem etatisme yakni negara dan aparatur ekonomi bersifat dominan, mendesak serta mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi diluar sektor negara. 3. Berkembangnya sifat monopoli yaitu pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok 5. Warga negara diberi kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta memiliki hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak 6. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat 7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 23

10 Penilaian Portopolio Satuan Pendidikan : SMA 1 Koba Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : XI IIS Kompetensi dasar : 4.2 Melaporkan hasil analisis masalah ekonomi dan cara mengatasinya Indikator Materi : Siswa dapat menganalisis sistem ekonomi di Indonesia : Sistem Ekonomi Tugas : Perhatikan Artikel yang dibuat oleh Sutopo MP Di Mana Konsep Ekonomi Islam Dalam Visi Para Capres? Sutopo M P - detikramadan Jakarta - Hiruk pikuk kampanye pemilihan presiden telah menyelimuti negeri tercinta Indonesia, negeri yang sebagaian orang mengatakan secuil surga yang diturunkan dari langit (as-sama i) sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawi dan baldatun thayyibattun warrabbun ghofur. Bagaimana tidak gemah ripah karena semua yang ada di dalamnya menghasilkan nilai ekonomi yang sungguh luar biasa besarnya tersebar dari Sabang-Merauke. Di atas tanahnya tumbuh subur hutan-hutan, kelapa sawit, dan masih banyak tanaman lain yang bernilai ekonomi tinggi, sementara kandungan di dalam terdapat semua sumber mineral yang tidak semua negara memilikinya. Pertumbuhan ekonomi yang terus bertumbuh mencerminkan dan merupakan bukti dari kondisi di atas, perekonomian Indonesia yang dikelola secara konvensional atau kapitalis berorientasi bagaimana mendapatkan keuntungan sebesarbesarnya bagi individu atau korporasi dengan melegalkan semua cara seperti merusak lingkungan, berlakunya bunga bank yang riba, masih memegang mayoritas penguasaan pasar sistem perekonomian Indonesia. Bagaimana dengan sistem Ekonomi Islam? Ekonomi Islam Sistem perekonomian Islam memberikan solusi terbaik agar ke depan perekonomian Indonesia tidak hanya bertumbuh tapi juga membawa keberkahan bagi warganya, dengan mampu menjaga keseimbangan dalam muamalah di antara stakeholder dan hubungan dengan Allah Tuhan sang Malik (pemilik alam semesta). Penguasaan pasar sistem perekonomian Islam masih relatif kecil (sekitar 5 %) dalam usia hampir 22 tahun (se-usia bank Muamalat), namun patut dicatat bahwa dengan pertumbuhan yang mencapai angka dua digit per tahun maka para pelaku ekonomi Islam optimistis ke depan perlahan tapi pasti penguasaan pangsa pasar atau Market share akan mencapai diatas 10 %. Sayang dalam visi dan misi para kandidat presiden belum secara terbuka akan mengembangkan sistem perekonomian secara Islami. Padahal sistem ekonomi Islam menawarkan solusi terbaik dalam menghantar bangsa ini menjadi bangsa yang adil, makmur dan mandiri. Prabowo Subianto, kandidat presiden menuliskan visi ekonominya terus bertumbuh sebesar 7 % - 10%, sehingga angka pendapatan perkapita mencapai Rp 35 juta sampai Rp 60 juta dalam lima tahun kedepan. Sementara Joko Widodo, menekankan bagaimana mengurangi angka kemiskinan menjadi 5 % sampai 6 % pada tahun 2019 dari angka 11,7% pada tahun lalu, hal ini berarti juga terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan. Ironis memang di negeri yang mayoritas muslim, para kandidat tidak ada yang secara terbuka menyatakan akan terus membangun, mengembangkan sistem ekonomi yang berbasiskan Islam, sebuah sistem yang telah terbukti membawa kesejahteraan, keadilan, dan kemakmuran bagi semua 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 24

11 umat baik muslim atau non-muslim. Tentunya menjadi pertanyaan, apakah karena pengaruh para pengusaha yang sedang menikmati hasil dari sistem konvensional atau karena phobia dengan Islam. So, di mana posisi sistem Ekonomi Islam? Pasar Muslim Indonesia sebagai negara berpenduduk beragama Islam terbesar di dunia. Hal ini berarti potensi pasar yang sangat besar dalam pengembangan sistem ekonomi Islam. Harusnya para kandidat melihat potensi ini sebagai salah satu strategi dalam proses pemenangan karena disadari atau tidak bahwa umat Islam merupakan pemilih terbesar dan masif masih memegang teguh sifat mana yang mendukung calon yang berorientasi pada nilai-nilai Islam. Semoga para kandidat atau tim sukses melihat situasi dan kondisi ini. Kandidat Presiden yang mampu melihat dan menerjemahkan kondisi ini akan mempunyai differentiation yang membuat kandidat dilirik dan kemudian dipilih oleh para pemilih (Inshaa Allah). Indonesia mendapatkan bonus demografi serta pertumbuhan kelas menengah yang jumlah mencapai puluhan juta orang dan pastinya didominasi oleh umat Islam, potensi ini merupakan calon pemilih cerdas yang akan menentukan pilihan sangat tergantung dari keberanian para kandidat untuk berorientasi pada pertumbuhan ekonomi berbasiskan nilai-nilai syariah. Menurut hasil survey MarkPlus Inc, terlihat bahwa para kelas menengah ini sudah memikirkan bagaimana saving atas penghasilan mereka, artinya sistem ekonomi syariah jadi solusi terbaiknya. Harapan ke Depan Sistem ekonomi Islam ke depan sangat tergantung kepada seberapa besar kandidat terpilih nantinya mempunyai political will serta ghirah (semangat) dalam mengembangkan dan mendukung pelaksanaan sistem perekonomian Islam sebagai bagian dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia. Potensi pasar yang besar dan didukung sistem perekonomian yang Islami akan memberikan dampak yang luar biasa bagi tumbuh kembang perekonomian Indonesia sebesar yang dicanangkan dalam visi dan misi kandidat. Saat ini sistem ekonomi Islam belum dilakukan secara kaffah, namun hal ini tidak boleh menyurutkan para pelaku ekonomi Islam untuk mundur dan sebagai sebuah proses sistem ekonomi Islam sudah berada dalam jalur yang benar. Pemerintah Malaysia secara proaktif terus membangun dan mendorong pertumbuhan ekonominya dengan sistem ekonomi Islam, demikian juga dengan Inggris sebagai negera dengan muslim sebagai minoritas berusaha membangun dan mengembangkan sistem ekonominya sesuai syariat Islam. Banyak pakar ekonomi Islam di berbagai negara yang diundang sebagai dosen, peneliti, bahkan praktisi oleh industri keuangan syariah di dua Negara tersebut. Di antara pakar ekonomi Islam di Indonesia yang pernah diundang adalah Dr M Syafii Antonio yang juga sebagai Ketua STEI TAZKIA. Selama kurang lebih 3 bulan, beliau menjadi dosen tamu di Oxford, Inggris. Alhamdulillah, Ramadan ini beliau sudah kembali ke tanah air. Al-hasil, industri keuangan syariah di dua negara tersebut berkembang dengan cukup pesat. Negaranegara tersebut mampu melihat peluang yang sangat potensial yaitu pasar Timur Tengah sedang bertumbuh dan mencari tempat terbaik untuk berinvestasi. Di mana posisi Indonesia? Terlalu berharap pada para kandidat untuk berkomitmen aktif membangun sistem ekonomi yang berbasiskan Islam tentu bukan hal yang baik, maka para pegiat ekonomi Islam harus terus bahumembahu secara mandiri untuk meyakinkan pasar bahwa inilah sistem ekonomi terbaik bagi kemaslahatan umat. Wallahu a lam bishowab. 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 25

12 Tugas : 1. Berikan pendapatmu tentang konsep ekonomi islam. 2. Setelah mengetahui konsep ekonomi islam, apakah kalian setuju atau tidak setuju jika Indonesia menggunakan konsep tersebut? Berikan alasannya? 3. Menurut pendapat kalian, apakah penerapan sistem demokrasi ekonomi di Indonesia masih sesuai pada era globalisasi pada saat ini? berikan alasannya? Jika tidak sistem ekonomi apa yang harus diterapkan di Indonesia? Berikan alasannya? 4. Buatlah rangkuman dalam bentuk microsoft powerpoint minimal 8 slide 5. Konten isi power point sekreatif dan sebagus mungkin baik dari segi warna, penggunaan shapes/ SmartArt serta di tambah gambar yang berhubungan dengan materi 6. Tugas ini dibuat dalam bentuk file soft copy dan print kertas F4 7. Tugas ini dikerjakan secara individu dan dikumpulkan paling lambat 2 minggu setelah tugas ini diberikan NILAI SKALA 4 Guru Mata Pelajaran, Eka Jayanti, S.Pd NIP Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 26

13 Uji Kompetensi Kerjakan soal-soal berikut ini dengan benar : 1. Globalisasi ekonomi mengakibatkan persaingan usaha sangat ketat sehingga produkproduk diluar negeri baik Cina maupun Korea marak dipasar dalam negeri. Mirna adalah seorang pengusaha sepatu ingin mengembangkan usahanya agar dapat bersaing dan dapat meningkatkan keuntungan. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi oleh Mirna adalah... a. Berapa banyak sepatu diproduksi? d. Barang apa yang akan diproduksi? b. Untuk siapa sepatu diproduksi? e. Bagaimana cara memproduksi sepatu? c. Kapan sebaiknya sepatu diproduksi? 2. Pak Budi mempunyai sebidang tanah untuk membuka usaha. Ada dua pilihan alternatif, yaitu untuk lahan pertanian atau lokasi perumahan. Oleh karena kebutuhan yang paling mendesak untuk pengadaan bahan makanan, tanah tersebut akan digunakan untuk lahan pertanian. Dari ilustrasi diatas Pak Budi menyelesaikan masalah... a. Barang apa yang akan diproduksi? d. Bagaimana cara memproduksi? b. Siapa yang akan memproduksi? e. Kapan barang akan diproduksi? c. Untuk siapa barang diproduksi? 3. Kebaikan dan kelemahan sistem ekonomi sebagai berikut: 1) Ada pengakuan terhadap hak milik individu sehingga meningkatkan semangat bekerja 2) Kegiatan ekonomi diutamakan untuk mencari keuntungan sehingga melupakan hak orang lain 3) Jurang pemisah antara si kaya dan simiskin semakin lebar 4) Barang dan jasa yang dihasilkan semakin berkualitas 5) Produksi dilakukan secara efektif dan efisien Dari pernyataan diatas, kebaikan sistem ekonomi pasar ditunjukan oleh nomor... a. 1), 2) dan 3) c. 1), 4) dan 5) e. 3), 4) dan 5) b. 1), 3) dan 5) d. 2), 3) dan 4) 4. Andi lulusan perguruan tinggi negeri. Dia ingin mencari pekerjaan di beberapa perusahaan antara lain perusahaan pajak dengan penghasilan sebesar Rp ,00 dan perusahaan makanan dengan penghasilan sebesar Rp ,00. Apabila Andri memilih bekerja diperusahaan makanan, maka biaya peluangnya adalah... a. Rp ,00 c. Rp ,00 e. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp ,00 5. Dibawah ini beberapa ciri demokrasi ekonomi: 1) Pemusatan kekuatan ekonomi pada kelompok masyarakat sehingga terbentuk monopoli 2) Negara dan aparaturnya bersifat dominan sehingga mendesak sektor di luar negara 3) Bumi, air dan kekayaan alam dikuasai oleh negara dan digunakan untuk kemakmuran rakyat 4) Potensi dan inisiatif masyarakat dapat dikembangkan sejauh tidak merugikan kepentingan masyarakat 5) Hak milik pribadi diakui dan pemanfaatanya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum Yang termasuk ciri-ciri positif demokrasi ekonomi adalah... a. 1), 2) dan 3) c. 1), 4) dan 5) e. 3), 4) dan 5) b. 1), 3) dan 5) d. 2), 3) dan 4) 6. Persaingan antar masyarakat sebagai pelaku ekonomi menghasilkan produk yang bermutu. Hal itu merupakan kebaikan dari sistem ekonomi.. a. Pasar b. Terpusat c. Campuran d. Kerakyatan e. Tradisonal 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 27

14 7. Biaya peluang (Oppurtunity Cost) termasuk... a. Biaya sehari-hari c. Biaya eksplisit e. Biaya produksi b. Biaya variabel d. Biaya implisit 8. Biaya ekspilist adalah... a. Timbul karena kita memilih satu tindakan dan meninggalkan tindakan lain b. Merupakan biaya yang mungkin dihasilkan jika kita mengerjakan pekerjaan lain c. Mengurangi laba ekonomi d. Biaya peluang e. Biaya yang benar-benar nyata ada dari satu tindakan ekonomi 9. Matrik ciri-ciri sistem ekonomi sebagai berikut: No A B C 1 Alat produksi bebas Alat produksi dimiliki atau Alat produksi vital dimiliki individu dikuasai pemerintah dikuasai pemerintah Pemerintah memegang Kebebasan dalam berusaha Potensi, inisiatif dan daya 2 pembentukan harga dan bersaing kreasi masyarakat dikembangkan Pemerintah tidak ikut Perekonomian menjadi Hak milik individu diakui 3 campur dalam tanggungjawab perekonomian pemerintah Yang merupakan ciri-ciri sistem ekonomi liberal adalah... a. A1, B2 dan C3 c. A2, B1 dan C1 e. A3, B3 dan C3 b. A1, B3 dan C1 d. A2, B3 dan C2 10. Mega mendapat tawaran pekerjaan di toko A dengan gaji Rp ,00 perbulan, di pabrik B dengan gaji Rp ,00 perbulan, dan di kantor C dengan gaji Rp ,00 perbulan. Jika mega memilih meneruskan usaha jahit milik ibunya dan bukan bekerja maka oppurtunitasnya adalah... a. Rp perbulan c. Rp perbulan e. Rp perbulan b. Rp perbulan d. Rp perbulan 11. Perhatikan pernyataan berikut ini: I. Barang apa yang diproduksi II. Barang apa yang harus dikonsumsi III Untuk siapa barang diproduksi IV Siapa yang memproduksi V Bagaimana barang diproduksi VI Bagaimana cara mengkonsumsi Berdasarkan pernyataan diatas yang merupakan pokok permasalahan perekonomian adalah... a. I, II dan III c. II, IV dan VI e. IV, V dan VI b. I, III dan V d. III, IV dan V 12. Berikut ini merupakan kelebihan dan kelemahan sistem ekonomi komando : 1) Hak milik individu tidak diakui 2) Biaya distribusi tinggi 3) Pemerintah bertanggungjawab dalam kegiatan ekonomi 4) Masyarakat tidak memiliki kebebasan ekonomi 5) Keadaan ekonomi relatif stabil dan jarang terjadi krisis Kelemahan sistem ekonomi komando terdapat pada nomor... a. 1), 2) dan 3) c. 1), 3) dan 4) e. 3), 4) dan 5) b. 1), 2) dan 4) d. 2), 3) dan 5) 3.2 Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 28

15 13. Peran sektor swasta dalam demokrasi ekonomi tertera pada pasal 33 UUD 1945 ayat... a. 1 b. 2 c. 3 d. 1 dan 2 e. 1, 2 dan Salim memiliki uang Rp ,00, dia merencanakan mau membeli buku tulis dan jilbab untuk adiknya. Dia memiliki alternatif sebagai berikut : Alternatif Pilihan Buku Tulis Rp A 3 4 B 6 3 C 10 2 D 13 1 Salim merencanakan memilih alternatif D tetapi kemudian setelah di pasar dia melihat jilbab warna hijau dan biru dengan motif yang bagus, maka ia membeli keduanya sebagai hadiah untuk adiknya. Biaya peluang atas pilihan salim tersebut adalah... a. 3 buku tulis Rp 9.000,00 d. 1 jilbab Rp ,00 b. 6 buku tulis Rp ,00 e. 2 jilbab Rp ,00 c. 10 buku tulis Rp , Perhatikan kurva kemungkinan produksi berikut ini : A D Berdasarkan kurva disamping, kombinasi yang bisa dicapai oleh perusahaan tetapi penggunaan sumberdaya tidak efektif dan optimal terletak pada titik... Barang X C B E a. A c. C e. E b. B d. D Barang Y 16. Masalah pokok ekonomi menyangkut masalah produksi, konsumsi dan distribusi. pernyataan tersebut terdapat pada aliran ekonomi... a. Modern b. Liberal c. Keynesian d. Klasik e. Sosialis 17. Pada saat harga bawang merah di pasar naik, para petani berusaha membudidayakan tanaman bawang merah agar memperoleh keuntungan lebih besar. Tindakan ini menunjukkan adanya upaya pemecahan masalah pokok ekonomi modern, yaitu... a. For whom b. What c. When d. How e. Where 18. Belum ada pembagian kerja, menggunakan sistem barter, masih terikat tradisi hal merupakan ciri dari sistem ekonomi... a. Tradisional b. Pasar c. Komando d. Sosialis e. Campuran 19. Umar adalah tulang punggung keluarga. Pada saat ini dia dihadapkan pilihan bekerja sebagai pegawai bank dengan gaji Rp ,00/bulan dan bekerja sebagai pegawai asuransi dengan gaji Rp ,00. Tetapi dia sebenarnya ingin membuka usaha percetakan dengan penghasilan Rp ,00/bulan. Maka biaya peluang umar adalah... a. Rp ,00 c. Rp ,00 e. Rp ,00 b. Rp ,00 d. Rp , Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 29

16 20. Dalam sistem ekonomi pasar, peran pemerintah dalam memecahkan masalah ekonomi adalah... a. Semua kegiatan ekonomi diatur oleh pemerintah b. Alat-alat produksi sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah c. Terbatas pembuatan peraturan dan kebijakan ekonomi d. Masyarakat tidak bebas untuk berinovasi dan berimprovisasi e. Pemerintah mengatur produksi, distribusi dan konsumsi NILAI SKALA 4 Guru Mata Pelajaran, Eka Jayanti, S.Pd NIP Biaya Peluang, Masalah Pokok Ekonomi dan Sistem Ekonomi_Eka Jayanti_SMA 1 Koba 30

CBT SBMPTN TPA SBMPTN

CBT SBMPTN TPA SBMPTN CBT SBMPTN Buku ini dilengkapi aplikasi CBT SBMPTN android yang dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi Aplikasi: kxx TPA SBMPTN Buku

Lebih terperinci

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

SISTEM PEREKONOMIAN. By : Angga Hapsila, SE. MM SISTEM PEREKONOMIAN 1. PENGERTIAN EKONOMI DAN SISTEM PEREKONOMIAN 2. SISTEM EKONOMI TRADISIONAL 3. SISTEM EKONOMI KAPITALIS 4. SISTEM EKONOMI SOSIALIS 5. SISTEM EKONOMI CAMPURAN 6. SISTEM EKONOMI INDONESIA

Lebih terperinci

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan)

Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan) Kelembagaan Ekonomi di Indonesia (Ekonomi Pancasila, Ekonomi Kerakyatan) Pokok Bahasan: 1. Indonesia Kapitalis atau sosialis? 2. Kelembagaan ekonomi Indonesia( sistem regulasi, konstitusi, institusi) 3.

Lebih terperinci

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Sistem ekonomi demokrasi pancasila Kajian ilmiah tentang

Lebih terperinci

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan.

3. Masalah ekonomi modern adalah barang dan jasa apa yang akan diproduksi, bagaimana cara memproduksi dan. MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.2 Menganalisis Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi 4.2 Menyajikan Hasil Analisis Masalah Ekonomi dalam Sistem Ekonomi Kelas/Semester : X / 1 (Ganjil)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Masalah ekonomi dalam sistem ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH

SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH SISTEM EKONOMI INDONESIA BY DIANA MA RIFAH DEFINISI Sistem ekonomi adalah suatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah atau

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh)

ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) ULANGAN HARIAN I EKONOMI KELAS X (sepuluh) 1. Pengelompokan kebutuhan menjadi kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier adalah pembagian kebutuhan atas dasar a. subjek yang membutuhkan

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI Dr. KARDOYO, M.Pd. AHMAD NURKHIN, S.Pd. M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X KONSEP ILMU EKONOMI KTSP & K-13 A. KEBUTUHAN MANUSIA Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi KONSEP ILMU EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, kelangkaan,

Lebih terperinci

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008

KONSEP DASAR EKONOMI M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI 1 M. SETIO N 2008 KONSEP DASAR EKONOMI PENDAHULUAN Dua buku Adam Smith yang ditulis (1759, The Theory of Moral Sentiments, dan 1776, Wealth of Nations) mengajarkan 2 (dua) sifat manusia

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas. (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran

1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas. (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran 1. Sistem Ekonomi Pasar Bebas (Kapitalis/Liberal) 2. Sistem Ekonomi Komando (Sosialis) 3. Sistem Ekonomi Campuran Definisi sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu bangsa atau negara dalam mengatur

Lebih terperinci

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA

MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA MATERI SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA A. Definisi Sistem ekonomi adalah cara suatu negara mengatur kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem ekonomi suatu negara tercermin

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI RANGKAIAN BEBERAPA KOMPONEN YANG SALING PENGARUH MEMPENGARUHI DAN SALING TERGANTUNG DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN.

SISTEM EKONOMI RANGKAIAN BEBERAPA KOMPONEN YANG SALING PENGARUH MEMPENGARUHI DAN SALING TERGANTUNG DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN. SISTEM EKONOMI SISTEM? /SISTIM RANGKAIAN BEBERAPA KOMPONEN YANG SALING PENGARUH MEMPENGARUHI DAN SALING TERGANTUNG DALAM RANGKA MENCAPAI TUJUAN. SISTEM EKONOMI? SEKUMPULAN UNSUR-UNSUR ATAU KOMPONEN- KOMPONEN

Lebih terperinci

BAB III SISTEM EKONOMI

BAB III SISTEM EKONOMI BAB III SISTEM EKONOMI INSTRUCTIONAL OBJECTIVES Students are able to describe the economic system Students are able to distinguish the kinds of economic system SISTEM EKONOMI Sistem + ekonomi = sistem

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI EKONOMI P 5

SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI EKONOMI P 5 SISTEM EKONOMI INDONESIA DAN DEMOKRASI EKONOMI P 5 Sistem ekonomi berkaitan dengan sistem politik yang dikembangkan pada suatu negara Sistem EKONOMI Sistem POLITIK Kaitan Pengembagan Sistem Ekonomi dan

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi Indonesia

Sistem Ekonomi Indonesia Sistem Ekonomi Indonesia Sistem ekonomi yang dianut Indonesia adalah demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan Pasal 33 UUD 1945. Sistem demokrasi ekonomi yaitu sistem ekonomi yang berasal dari

Lebih terperinci

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR

PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI. Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR PERMASALAH MANUSIA DI BIDANG EKONOMI Standard Kompetensi Dapat memahami permasalahan di bidang Ekonomi KOMPETENSI DASAR Mengidentifikasi kebutuhan manusia. Mendeskripsikan sumber ekonomi yang langka dan

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA PEREKONOMIAN Modul ke: Fakultas FEB INDONESIA Sistem Ekonomi Indonesia a. Perbandingan sistem (Kapitalis, Sosialis dan campuran) b. Sistem perekonomian Indonesia Sitti Rakhman, SP., MM Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan pendidikan Mata pelajaran Kelas / semester Materi pokok Alokasi waktu : MAN YOGYAKARTA III : Ekonomi : X / Satu : Sistem Ekonomi : 2 x 45 menit A. KEGIATAN INTI

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi. Bab. Warta Ekonomi

Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi. Bab. Warta Ekonomi Bab II Sistem Ekonomi sebagai Alat untuk Memecahkan Masalah Ekonomi Warta Ekonomi Relevansi Platform Ekonomi Pancasila Menuju Penguatan Peran Ekonomi Rakyat Ekonomi Rakyat dan Reformasi Kebijakan Maret

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Negeri 1 Pakem Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Ekonomi Materi Pokok : Ilmu Ekonomi Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta

Lebih terperinci

Tugas Resume Hubungan Industrial

Tugas Resume Hubungan Industrial A. Sistem Ekonomi Sosialis Tugas Resume Hubungan Industrial Sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga

SMA. Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya: Kaidah/cara pengelolaan Rumah Tangga JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SMA X (SEPULUH) EKONOMI DASAR PERMASALAHAN EKONOMI Pengertian Ekonomi: Xenophon: Oikonomia (yunani) (etimologis) oikos (rumah tangga), nomos (aturan) artinya:

Lebih terperinci

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1

Rangkuman Ekonomi. By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Rangkuman Ekonomi By Shanisa Rahmaputri D X-IIS 1 Kisi-kisi Materi UHT 1. Pengertian: Produsen & Konsumen (Pelaku Ekonomi) 2. Contoh: Produsen & Konsumen 3. Faktor: Produksi & Imbalannya 4. Arus Pelaku

Lebih terperinci

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup

BAB I Pengertian & Ruang Lingkup BAB I Pengertian & Ruang Lingkup 1.1. Masalah Kelangkaan Pada jaman dahulu sewaktu jumlah manusia masih sangat terbatas, tidak ada persaingan ataupun peperangan untuk memperoleh makanan dan sumberdaya

Lebih terperinci

RANGKUMAN UAS IPS 8. s/d Rp Di atas Rp s/d Rp Di atas Rp

RANGKUMAN UAS IPS 8. s/d Rp Di atas Rp s/d Rp Di atas Rp RANGKUMAN UAS IPS 8 2016 masmukriyadi.wordpress.com 01. Pengertian Pajak: Pungutan resmi yang wajib dibayar oleh wajib pajak, dipungut oleh negara berdasarkan undang-undang, dan digunakan untuk pengeluaran-pengeluaran

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA (2 SKS) POKOK BAHASAN 1 SISTEM-SISTEM EKONOMI copyright 2016 Program Studi Akuntansi Universitas Pamulang, Tangerang Selatan. e-mail: dosen01066@unpam.ac.id

Lebih terperinci

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli

Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Pengertian dan Definisi Ekonomi Menurut Para Ahli Secara umum, bisa dibilang bahwa ekonomi adalah sebuah bidang kajian tentang pengurusan sumber daya material individu, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi. 2.Distribusi. 3.Konsumsi. Pertemuan ke 2

Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi. 2.Distribusi. 3.Konsumsi. Pertemuan ke 2 Kegiatan Ekonomi : 1. Produksi 2.Distribusi 3.Konsumsi Pertemuan ke 2 Kegiatan Produksi : Usaha untuk menghasilkan atau menambah daya guna barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh: Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI

BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI BAB I KEBUTUHAN MANUSIA, KELANGKAAN, SISTEM EKONOMI A. Kebutuhan Manusia 1. Pengertian Kebutuhan Kebutuhan adalah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan jasmani maupun

Lebih terperinci

1) Sistem Free Fight Liberalism, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan bangsa lain;

1) Sistem Free Fight Liberalism, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan bangsa lain; PENGERTIAN SISTEM EKONOMI Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya milik negara-negara berpenduduk mayoritas muslim saja.

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya milik negara-negara berpenduduk mayoritas muslim saja. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri, fenomena Islamic finance and economics bukan hanya milik negara-negara berpenduduk mayoritas muslim saja. Namun, bank Islam sudah menjadi

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA

PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: 06 Ekonomi Fakultas EKONIMI DAN BISNIS Program Studi MANAJEMEN PEREKONOMIAN INDONESIA Sistem Perekonomian Indonesia, Sistem Kapitalis, Sistem Ekonomi Sosialis dan Sistem Campuran Serta Indonesia

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro

Pengantar Ekonomi Mikro Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: 01Fakultas Ekonomi Pendahuluan - Deskripsi dan Konsep Ilmu Ekonomi - Definisi Mikroekonomi - Prinsip Ekonomi dan Manfaat dari Mempelajari Ilmu Ekonomi - Masalah pokok

Lebih terperinci

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran

ekonomi Kelas X PELAKU KEGIATAN EKONOMI KTSP & K-13 A. RUMAH TANGGA KELUARGA a. Peran Rumah Tangga Keluarga Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X ekonomi PELAKU KEGIATAN EKONOMI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu menjelaskan rumah tangga keluarga, rumah tangga produsen, rumah tangga pemerintah,

Lebih terperinci

Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian. Sumber : Presentasi Husnul Khatimah Laporan Bank Indonesia Buku Aris Budi Setyawan

Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian. Sumber : Presentasi Husnul Khatimah Laporan Bank Indonesia Buku Aris Budi Setyawan Pertemuan ke-2 Sistem Perekonimian Sumber : 2. Presentasi Husnul Khatimah 3. Laporan Bank Indonesia 4. Buku Aris Budi Setyawan Pengertian Sistem Ekonomi Menurut Dumairy (1996) Sistem ekonomi adalah suatu

Lebih terperinci

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI

MASALAH POKOK ILMU EKONOMI MASALAH POKOK ILMU EKONOMI Dalam kehidupan sehari-hari individu, perusahaan dan masyarakat menghadapi persoalan bersifat ekonomi-à bagaimana membuat keputusan tentang cara yang terbaik melakukan kegiatan

Lebih terperinci

bebrapa sistem perekonomian.

bebrapa sistem perekonomian. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Bandung Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas/ Semester : VIII/II Standar Kompetensi : 7. Memahami Kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

(Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta)

(Staf Pengajar FISE Universitas Negeri Yogyakarta) Sistem Ekonomi Koperasi Sebagai Solusi Masalah Perekonomian Indonesia: Mungkinkah? Sugiharsono SISTEM EKONOMI KOPERASI SEBAGAI SOLUSI MASALAH PEREKONOMIAN INDONESIA: MUNGKINKAH? Oleh: Sugiharsono (Staf

Lebih terperinci

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme

Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme KRITIK TERHADAP SISTEM EKONOMI SOSIALISME fakta Sosialisme Muncul Akibat Kezhaliman Kapitalisme thd Masyarakat Prinsip-Prinsip Aliran-Aliran Sosialisme (1) Mewujudkan Kesamaan (Equity) Secara Riil (2)

Lebih terperinci

Peran Pemerintah dalam Perekonomian

Peran Pemerintah dalam Perekonomian Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna

Lebih terperinci

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI

MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI MASALAH EKONOMI DALAM KAITANNYA DENGAN KEBUTUHAN, KELANGKAAN, DAN SISTEM EKONOMI INTI MASALAH EKONOMI Secara khusus, modul ini bertujuan agar Anda setelah mempelajari kegiatan belajar ini mampu: 1. menjelaskan

Lebih terperinci

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya

Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya Yang menentukan bentuk sistem ekonomi kecuali dasar falsafah negara dijunjung tinggi maka yang dijadikan kriteria adalah lembaga-lembaga khususnya lembaga ekonomi yang menjadi perwujudan atau realisasi

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA

SISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA MODUL (3 SKS) POKOK BAHASAN : SISTEM EKONOMI INDONESIA: KAPITALISME MEDIA Oleh : DESKRIPSI Indonesia, bersistem ekonomi campuran dengan nama Sistem

Lebih terperinci

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah

MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3. 1 Chapter 3 Masalah Dasar Organisasi Ekonomi Navik Istikomah MASALAH-MASALAH DASAR DALAM ORGANISASI EKONOMI BAB 3 1 Tiga Masalah Pokok Organisasi Ekonomi 1. Komoditi apa (what) yang harus diproduksi, dan berapa? Karena sumber daya bersifat langka atau terbatas (konsep

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Nama : Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : 7 Waktu : 11.15-12.45 No.Induk : Hari/Tanggal : Selasa, 09 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainya. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era global, bank merupakan salah satu bentuk usaha di bidang jasa keuangan yang berperan penting di tengah masyarakat. Seperti dijelaskan dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

Modul I : Pengantar UU NO. 5/1999 TENTANG LARANGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Modul I : Pengantar UU NO. 5/1999 TENTANG LARANGAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT Modul I : Pengantar UU NO. 5/1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT Antitrust Law (USA) Antimonopoly Law (Japan) Restrictive Trade Practice Law (Australia) Competition

Lebih terperinci

Teori Organisasi Umum. Ekonomi

Teori Organisasi Umum. Ekonomi Teori Organisasi Umum Ekonomi NAMA : ABRAHAM NUGROHO KELAS : 2ka11 NPM : 10108017 sistem informasi university Gunadarma I. DEFINISI EKONOMI Kata Ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti

Lebih terperinci

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id URS is

Lebih terperinci

Perekonomian Indonesia

Perekonomian Indonesia Perekonomian Indonesia Modul ke: 06Fakultas Ekonomi & Bisnis Membahas Konsep Sistem Ekonomi dan Implementasi Sistem Ekonomi di Indonesia Abdul Gani,SE MM Program Studi Manajemen Apa Pengertian Sistem?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan nasional menunjukan kinerja dan kontribusi yang baik bagi pertumbuhan industri perbankan

Lebih terperinci

BAB II UKM DAN BIAYA

BAB II UKM DAN BIAYA BAB II UKM DAN BIAYA 2.1 Usaha Kecil Menengah (UKM) 2.1.1 Pengertian UKM Usaha Kecil Menengah atau disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu pada jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada Pancasila sebagai landasan

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017

ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 ULANGAN HARIAN MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X TAHUN AJARAN 2016/2017 B PILIHAN GANDA 1. Alat pemuas kebutuhan berupa barang dan jasa bersifat... A. Terbatas D. Tetap B. Tidak terbatas E. Berubah ubah C.

Lebih terperinci

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi

TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI. Oleh: Asmara Nuryadi TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM 2 MASALAH POKOK EKONOMI Oleh: Asmara Nuryadi 18109006 MASALAH POKOK EKONOMI A. KEBUTUHAN MANUSIA Pada dasarnya, manusia bekerja mempunyai tujuan tertentu, yaitu memenuhi kebutuhan.

Lebih terperinci

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources EKONOMI EKONOMI 1 2 3 unlimited human s wants and needs scarcity resources CHOICES Faktor Penggerak Kegiatan Ekonomi Kebutuhan Ekonomi, sifatnya tidak terbatas Kelangkaan (Scarcity), ketersediaannya terbatas

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN 1 PERILAKU EKONOMI Disampaikan dalam Siaran Langsung Interaktif TV Edukasi 27 JUNI 2010 oleh : Dr. Siti Nurjanah, SE, M.Si DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Masalah Pokok Ekonomi

Masalah Pokok Ekonomi C. CARA MENGATASI KELANGKAAN DAN MASALAH POKOK EKONOMI. Dalam kehidupan ekonomi sehari-hari, terdapat beberapa permasalahan yang mendasar dan harus dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Solusi yang

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1

RUANG LINGKUP EKONOMI. Pertemuan 1 RUANG LINGKUP EKONOMI Pertemuan 1 Kebutuhan tidak terbatas Alat pemuas kebutuhan (sumber daya) terbatas 2 PENGERTIAN ILMU EKONOMI Samuelson: Ilmu ekonomi adalah studi mengenai individu-individu dan masyarakat

Lebih terperinci

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III

SISTEM EKONOMI INDONESIA. Ilmu Hubungan Internasional Semester III SISTEM EKONOMI INDONESIA Ilmu Hubungan Internasional Semester III Suatu sistem ekonomi mencakup nilai-nilai, kebiasaan, adat istiadat, hukum, norma-norma, peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemanfaatan

Lebih terperinci

BISNIS RITEL WARALABA BERDIMENSI HUKUM PERSAINGAN USAHA

BISNIS RITEL WARALABA BERDIMENSI HUKUM PERSAINGAN USAHA BISNIS RITEL WARALABA BERDIMENSI HUKUM PERSAINGAN USAHA Ritel Waralaba berdampingan dengan Warung Tradisional (Jl.Bung Km.11 Tamalanrea-Makassar) Drs. HARRY KATUUK, SH, M.Si dan AGNES SUTARNIO, SH, MH

Lebih terperinci

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN

MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN MAN YOGYAKARTA III ULANGAN HARIAN 1 Materi/KD : 3.1 Mendeskripsikan Konsep Ilmu Ekonomi 4.1 Mengidentifikasi Kelangkaan dan Biaya Peluang dalam Memenuhi Kebutuhan Kelas/Semester : X/1 (Ganjil) Tahun Ajaran

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. 49 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat

Lebih terperinci

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM

Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM MAKALAH KEGIATAN PPM Pengembangan Marketing Mix untuk Mendukung Kinerja Pemasaran UKM Oleh: Muniya Alteza, M.Si 1 Disampaikan pada Pelatihan Pengelolaan Usaha bagi UKM di Desa Sriharjo, Bantul Dalam Rangka

Lebih terperinci

Salah Kaprah Mobil Nasional. Djohan Rady

Salah Kaprah Mobil Nasional. Djohan Rady Salah Kaprah Mobil Nasional Djohan Rady Penandatanganan nota kesepahaman pada 6 Februari 2015 antara PT. Adiperkasa Citra Lestari dengan perusahaan otomotif Malaysia, Proton Holdings, membuat isu mengenai

Lebih terperinci

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Ringkasan Kebijakan Pembangunan Industri Nasional Era globalisasi ekonomi yang disertai dengan pesatnya perkembangan teknologi, berdampak sangat ketatnya persaingan, dan cepatnya terjadi perubahan lingkungan

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN

PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN PENGANTAR EKONOMI PEMBANGUNAN DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM Pengertian dan Ruang Lingkup Pembangunan ekonomi adalah upaya untuk memperluas kemampuan dan kebebasan memilih (increasing the ability and

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi Islam yang melarang penggunaan sistem bunga dalam perekonomian khususnya perbankan, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut

Lebih terperinci

I. DASAR SISTEM EKONOMI INDONESIA ANDRI HELMI M, SE., MM.

I. DASAR SISTEM EKONOMI INDONESIA ANDRI HELMI M, SE., MM. I. DASAR SISTEM EKONOMI INDONESIA ANDRI HELMI M, SE., MM. 1. Sistem adalah sehimpunan gagasan (ide), prinsip, doktrin, hukum dan sebagainya yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan berisi buah pikiran

Lebih terperinci

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan. Persaingan Dalam Pasar Bebas. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur Kewirausahaan Modul ke: Persaingan Dalam Pasar Bebas Fakultas Fakultas Teknik Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Pengertian Pasa Bebas Perdagangan bebas adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini perusahaan-perusahaan berlomba-lomba untuk memenangkan persaingan dan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Dengan semakin meningkatnya

Lebih terperinci

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh: Ekonomi untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1 Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial Dibuat oleh: Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini Disclaimer Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu Bapak/Ibu

Lebih terperinci

PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran

PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran PEREKONOMIAN INDONESIA Kapitalis, Sosialis, dan campuran Modul ke: Rieke Pernamasari, SE., M.Ak EKONOMI BISNIS Fakultas Program Studi AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Sistem Ekonomi Saat ini semua Negara

Lebih terperinci

Sistem Ekonomi Campuran

Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan penggabungan antara mekanisme pasar dengan campur tangan pemerintah. Sistem ekonomi campuran ini juga dibedakan ke dalam dua jenis sistem ekonomi,

Lebih terperinci

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI-

TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- TEORI ORGANISASI UMUM -EKONOMI- Disusun Oleh : Ranti Meuthia Sari : 18109029 RUANG LINGKUP EKONOMI 1. Definisi dan Metologi Ekonomi Manusia, untuk menjaga keberlangsungan hidupnya, harus memenuhi berbagai

Lebih terperinci

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN

POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN POLA KEGIATAN PEREKONOMIAN 1 Pola Kegiatan Perekonomian Definisi : Model/corak kegiatan suatu perekonomian suatu masyarakat/negara Pembahasannya meliputi : a. Uang, Perdagangan Dan Spesialisasi b. Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

Undang Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang : Perindustrian

Undang Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang : Perindustrian Undang Undang No. 5 Tahun 1984 Tentang : Perindustrian Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 5 TAHUN 1984 (5/1984) Tanggal : 29 JUNI 1984 (JAKARTA) Sumber : LN 1984/22; TLN NO. 3274 DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 1FEB. Konsep Ilmu Ekonomi. Fakultas. Febrina Mahliza, SE, M.Si. Program Studi Manajemen Pengantar Ekonomi Mikro Modul ke: Konsep Ilmu Ekonomi Fakultas 1FEB Febrina Mahliza, SE, M.Si Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Definisi Kegiatan ekonomi merupakan kegiatan individu/perusahaan/masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan bermunculan bank-bank umum syariah maupun unit usaha syariah yang dimiliki oleh bank-bank konvensional.

Lebih terperinci

Jenis Sistem Ekonomi

Jenis Sistem Ekonomi Jenis Sistem Ekonomi 1. Sistem Ekonomi Pasar Perekonomian yang kegiatannya dikendalikan sepenuhnya oleh interaksi anatar pembeli dan penjual di pasar 2. Sistem Ekonomi Campuran Sistem Ekonomi pasar yang

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Jl. Raya PLN Desa Sukamahi Kec. Cikarang Pusat Telp. (021) 70056140 Bekasi e-mail : SMAN22@yahoo.co.id RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, terdapat beberapa bentuk badan usaha. Badan usaha sendiri dapat didefinisikan kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari

Lebih terperinci

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan Departemen Hukum dan HAM RI Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 3274 (Penjelasan Atas Lembaran Negara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pilar-pilarnya yang dianggap

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pilar-pilarnya yang dianggap BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dituntut untuk senantiasa meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pilar-pilarnya yang dianggap mampu menopang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu bentuk barang dengan barang lainnya, misalnya seekor kambing ditukar dengan 5 gr emas

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu bentuk barang dengan barang lainnya, misalnya seekor kambing ditukar dengan 5 gr emas BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jual beli sebagai sarana tolong menolong antara sesama umat manusia merupakan kegiatan yang telah lama berlangsung dimuka bumi ini. Dahulu jual beli dilakukan

Lebih terperinci

Materi 2 Ekonomi Mikro

Materi 2 Ekonomi Mikro Materi 2 Ekonomi Mikro Hubungan Pelaku Ekonomi Dalam Perekonomian Abstract Hubungan pelaku ekonomi dalam perekonomian dengan mempelajari sumberdaya aktivitas ekonomi yang saling berkaitan dalam kegiatan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan dilakukan

Lebih terperinci

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations

Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations Adam Smith Sebuah Primer Bagian 3: Tentang Wealth of Nations Keuntungan Bersama yang diperoleh dari Perdagangan Ide utama Smith dari Bab II menjelaskan bagaimana pertukaran (perdagangan) materil menyebarkan

Lebih terperinci

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB. Feni Fasta, SE, M.Si SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA Perangkat kelembagaan dimaksud, meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, secara kaidah atau norma yang mengatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan

BAB I PENDAHULUAN. halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Era globalisasi sekarang ini antara lain ditandai dengan tidak adanya halangan bagi setiap informasi. Konsekuensinya, setiap usaha yang dilahirkan dituntut untuk sensitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena

BAB I PENDAHULUAN. terletak antara lintang selatan dan. serta Kabupaten Demak di Selatan. Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten terletak antara lintang selatan dan bujur timur yang berbatasan dengan Laut Jawa di

Lebih terperinci

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan

2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan Ekonomi Mikro. program pascasarjana Unlam 2 Masalah Ekonomi: Kelangkaan dan Pilihan KELANGKAAN, PILIHAN, DAN BIAYA OPORTUNITAS 1 Kebutuhan manusia bersifat tak terbatas, namun sumber daya yang tersedia

Lebih terperinci

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN

Lebih terperinci

PENDIDIKAN PANCASILA MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KELIMA PANCASILA D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT

PENDIDIKAN PANCASILA MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KELIMA PANCASILA D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. ILMU KOMUNIKASI Program Studi HUBUNGAN MASYARAKAT Modul ke: 13Fakultas ILMU KOMUNIKASI Program Studi MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KELIMA PANCASILA D. MACHDUM FUADY, S.H., M.H. HUBUNGAN MASYARAKAT MAKNA DAN AKTUALISASI SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT

Lebih terperinci