PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PIUTANG / TAGIHAN (receivable)"

Transkripsi

1 PIUTANG / TAGIHAN (receivable)

2 BAHASAN Definisi Piutang Jenis Piutang Pengakuan Piutang Penilaian Piutang Penyajian Piutang

3 DEFINISI Piutang merupakan aset yang paling likuid ketiga setelah kas dan investasi jangka pendek. Harrison, et al: Piutang (receivable) adalah klaim moneter kepada pihak lainnya.

4 Definisi Piutang Donald E Kieso, Jerry J Weygandt dan Terry D Warfield: Klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Mas ud Machfoedz,1999 Adalah klaim terhadap pihak lain agar pihak lain tersebut membayar sejumlah uang atau jasa dalam waktu paling lama satu tahun atau satu periode akuntansi, jika periode akuntansi tersebut lebih lama dari satu tahun.

5 Jenis Piutang Piutang Usaha Penjualan barang dagangan secara kredit Jangka waktu hari Wesel Tagih Instrumen formal tertulis Jangka waktu > 6 hari Piutang Lain-Lain Bab8-Receivable

6 Piutang Usaha Piutang usaha adalah jumlah yang dapat ditagih dari pelanggan atas penjualan barang dan atau jasa. Piutang usaha yang diklasifikasikan sebagai aset lancar, kadang-kadang disebut piutang dagang (trade receivable), debitor atau piutang.

7 Pengakuan Piutang Usaha Masalah pengakuan piutang usaha meliputi dua masalah pokok Kapan piutang diakui? Berapa nilai piutang yang diakui?

8 Penilaian Piutang Usaha Piutang jangka pendek dinilai dan dilaporkan pada nilai realisasi bersih/jumlah bersih yang diperkirakan akan diterima dalam bentuk kas (jumlah yang diharapkan dapat ditagih / diterima pembayarannya oleh perusahaan). Penjualan kredit mengakibatkan timbulnya resiko piutang tak tertagih Penilaian piutang usaha bisa saja menyulitkan karena piutang yang tidak tertagih belum diketahui sehingga harus diestimasi

9 Piutang Usaha Yang Tidak Tertagih Kerugian pendapatan dan penurunan laba diakui dengan mencatat beban piutang ragu-ragu (beban piutang tak tertagih)

10 Piutang Usaha Yang Tidak Tertagih

11 Metode Penghapusan Langsung Jurnal saat dinyatakan suatu piutang harus dihapuskan Kerugian penghapusan piutang xx Piutang dagang xx Bila piutang yang sudah dihapus akan dibayar oleh debiturnya Pada periode yang sama dengan dihapusnya piutang piutang dagang xx Kerugian penghapusan piutang Dapat ditagih setelah tutup buku Piutang dagang xx Laba dari piutang diketemukan kembali xx xx

12 Metode Penghapusan tak Langsung Jurnal saat lakukan estimasi piutang yang mungkin tak tertagih Kerugian penghapusan piutang xx Cadangan penghapusan Piutang xx Bila piutang yang harus dihapus karena suatu hal Cadangan penghapusan piutang xx piutang dagang xx Bila piutang yang telah dihapus dinyatakan kembali sebagai piutang yang akan dibayar debitur Piutang dagang xx Cadangan penghapusan piutang xx

13 Estimasi cadangan penghapusan piutang Pendekatan neraca Cadangan penghapusan piutang dinaikkan hingga % tertentu dari piutang Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar % tertentu dari piutang Cadangan penghapusan piutang dinaikkan hingga sebesar tertentu berdasar analisis umur piutang Pendekatan laba rugi Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar persen tertentu dari penjualan

14 Cadangan penghapusan piutang dinaikkan hingga % tertentu dari piutang Estimasi ditetapkan berdasar prosentase rata-rata penghapusan piutang dari saldo piutang selama periode tertentu Misal 5 th terakhir penghapusan piutang Misal 5 th terakhir penghapusan piutang Rp dan total saldo piutang selama periode yang sama Rp maka estimasi cad penghapusan piutang 10% dari piutang

15 Neraca 31/12 Nama perkiraan D k Piutang dagang Cadangan penghapusan piutang Cadangan kerugian piutang dagang per 31/12/08 ditetapkan 10% dari saldo piutang per 31/12/08. Piutang kepada tuan Rudi Rp harus dihapus karena dinyatakan palit oleh pengadilan Kerugian penghapusan piutang piutang di neraca 31/12/ piutang dihapuskan Saldo buku piutang

16 Cad penghapusan piutang ditetapkan 10% cadangan penghapusan piutang di neraca saldo piutang dihapuskan estimasi kerugian penghapusan piutang Jurnal menghapus piutang Tn Rudi Cadangan penghapusan piutang Piutang dagang Jurnal mencatat kerugian piutang yang diestimasi Kerugian penghapusan piutang Cadangan penghapusan piutang

17 Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar % tertentu dari piutang Jurnal menghapus piutang Tn Rudi Cadangan penghapusan piutang Piutang dagang Jurnal mencatat kerugian piutang yang diestimasi Kerugian penghapusan piutang Cadangan penghapusan piutang Perhitungan Piutang di neraca 31/12/ Piutang dihapuskan Saldo piutang 31/12/ Kerugian penghapusan piutang ditetapkan 10% dari =

18 Berdasar umur piutang Analisis umur kadaluarsa piutang Tentukan batasan kelompok umur kadaluarsa piutang Tentukan besar prosentase penghapusan piutang untuk tiap kelompok Hitung cadangan penghapusan piutang = prosentase penghapusan piutang jumlah piutang pada kelompok umur yang sama

19 Di neraca saldo aji garment Tbk 31/12/08 Nama perkiraan D k Piutang dagang Cadangan penghapusan piutang

20 no Debitur Tgl Faktur Harga faktur Syarat Pembayaran 1 CV Boman 2/12/ /10,n/60 2 CV Boman 12/10/ /10,n/60 3 CV Boman 22/9/ /10,n/60 4 CV Aman 12/11/ /10,n/60 5 Fa Ali dan Co 2/12/ /10,n/60 6 Fa Ali dan Co 2/10/ /10,n/60 7 Fa Ali dan Co 10/9/ /10,n/60 8 tn amali 12/8/ /10,n/60 9 tn amali 10/9/ /10,n/60 10 tn rudi 12/9/ /10,n/60 11 tn rudi 12/8/ /10,n/60 12 tn rudi 12/5/ /10,n/60 13 tn rolando 12/12/ /10,n/60 14 tn rolando 12/12/ /10,n/60 15 Tn handi 12/11/ /10,n/60 16 tn handi 12/10/ /10,n/60 17 tn bardi 15/11/ /10,n/60 18 tn bardi 19/10/ /10,n/60 19 tn hany 22/10/ /10,n/60 20 tn hany 22/9/ /10,n/60

21 no debitur Harga faktur Tgl faktur syarat Tgl jth tempo Masa kadaluarsa 1 CV Boman /12/08 2/10,n/60 31/1/09 Belum 2 CV Boman /10/08 2/10,n/60 11/12/08 20 hr 3 CV Boman /9/08 2/10,n/60 21/11/08 40 hr 4 CV Aman /11/08 2/10,n/60 11/1/09 Belum 5 Fa Ali dan Co /12/08 2/10,n/60 31/1/09 Belum 6 Fa Ali dan Co /10/08 2/10,n/60 1/12/08 30 hr 7 Fa Ali dan Co /9/08 2/10,n/60 9/11/08 52 hr 8 tn amali /8/08 2/10,n/60 11/10/08 81 hr 9 tn amali /9/08 2/10,n/60 9/11/08 52 hr 10 tn rudi /9/08 2/10,n/60 11/11/08 40 hr 11 tn rudi /8/08 2/10,n/60 11/10/08 81 hr 12 tn rudi /5/08 2/10,n/60 11/7/ hr 13 tn rolando /12/08 2/10,n/60 10/2/09 belum 14 tn rolando /10/08 2/10,n/60 11/12/08 20 hr 15 Tn handi /11/08 2/10,n/60 11/1/09 belum 16 tn handi /10/08 2/10,n/60 11/12/08 20 hr 17 tn bardi /11/08 2/10,n/60 14/1/09 belum 18 tn bardi /10/08 2/10,n/60 18/12/08 13 hr 19 tn hany /10/08 2/10,n/60 21/12/08 10 hr 20 tn hany /9/08 2/10,n/60 21/11/08 40 hr

22 Kelompok umur piutang Prosentase penghapusan Belum kadaluarsa 1% Lewat % Lewat % Lewat % Lewat %

23 debitur jumlah Belum kadaluarsa >121 Cv boman Cv aman Fa ali & co Amali Rudi Rolando Handi Bardi Hany Jumlah % penhapusan 1% 10% 25% 50% 75% Cad penghap piut

24 Cad penghapusan piutang Saldo kredit cadangan penghapusan piutang Estimasi kerugian penghapusan piutang Jurnal penyesuaian Kerugian penghapusan piutang Penyisihan penghapusan piutang Rp Rp

25 Cadangan penghapusan piutang dinaikkan dengan sebesar persen tertentu dari penjualan Besarnya persentase estimasi kerugian prnghapusan piutang ditetapkan berdasarkan rata-rata piutang tak tertagih selama periode tertentu dari total penjualan bersih selama 5 tahun terakhir total piutang tak tertagih R sedangkan total penjualan bersih selama periode yang sama Rp maka besarnya persentase estimase kerugian penghapusan piutang adalah Persentase penghapusan piutang adalah / %= 3.72% Jika penj bersih selama per 08 sebesar Rp maka besarnya estimasi kerugian piutang adalah 3.72% Rp = Rp Jurnal penyesuaian yg harus dibuat 31/12/2008 Kerugian penghapusan piutang Rp Penyisihan peghapusan piutang Rp

26 Piutang Dagang sebagai sumber dana Perusahaan dapat menggunakan piutang dagang sebagai jaminan (agunan) pinjaman jangka pendek Factoring yaitu menjual piutang dagang kepada Factoring yaitu menjual piutang dagang kepada pihak lain (factor)

27 Piutang dana yang dipinjamkan Perusahaan yang memerlukan dana dengan segera dapat meminjam ke bank atau lembaga keuangan lainnya dengan jaminan berbentuk piutang dagang. Umumnya dengan ketentuan: Penagihan piutang tetap dilakukan oleh perusahaan yang meminjam dana, krn langganan/debitur yang memiliki piutang tak diberitahu bahwa piutangnya dijaminkan; atau dilakukan oleh bank atau lembaga keuangan pemberi pinjaman, apabila penggunaan piutang sebagai jaminan diberitahukan kepada debitur yang piutangnya dijaminkan.

28 Hasil tagihan dari piutang yang dijaminkan digunakan untuk melunasi pinjaman. Jumlah piutang yang dijaminkan lebih besar dari jumlah pinjaman. Dikenakan biaya administrasi, komisi, dan bunga. Jika terdapat piutang dagang yang tidak dapat ditagih, maka peminjam berkewajiban untuk menggantinya dengan piutang dagang yang lain. Bila pinjaman sudah dilunasi kembali, sedangkan masih terdapat piutang yang dijaminkan maka kelebihan tersebut adalah milik peminjam.

29 PT AZIZAH pada tanggal 1 April 2007 meminjam dana ke Bank X sebesar Rp ,00 dengan jaminan berbentuk piutang dagang sebesar Rp ,00. Pinjaman dikenakan biaya administrasi sebesar 5% dan bunga 12% setahun. Debitur yang pinjamannya dipakai sebagai jaminan tidak diberitahu dan penagihan tetap dilakukan oleh PT AZIZAH. Selama bulan April 2007, piutang yang dapat ditagih sejumlah Rp ,00 dan tgl 30 April 2007 disetor ke Bank X untuk melunasi pinjaman ditambah bunga. Selama bulan Mei 2007, piutang yang dapat ditagih sebesar Rp ,00. Sisa pinjaman ditambah bunga dilunasi pada tanggal 31 Mei 2007.

30 Transaksi Jurnal 1 April 2007 Meminjam uang Rp dikurangi biaya 5%. Piutang dijaminkan sebesar Rp Perhitungan: Pinjaman Rp Biaya Adm. 5%x Rp Jumlah uang yang diterima Rp Transaksi/Jurnal Kas Rp Macam-macam Biaya Utang Bank X Rp Piutang Dijaminkan Rp Piutang Rp April 2007 Kas Rp Piutang yang ditagih sebesar Rp Piutang Dijaminkan Rp April 2007 Melunasi pinjaman kepada Bank X sebesar Rp Bunga 12% x 1/12 x Rp300rb Kas yang dikeluarkan Rp Utang Bank X Rp Biaya Bunga Kas Rp Mei 2007 Piutang yang ditagih sebesar Rp Kas Piutang Dijaminkan Rp Rp

31 31 Mei 2007 Melunasi sisa pinjaman sebesar Rp Bunga 12% x 2/12 x Rp200rb Kas yang dikeluarkan Menghapuskan rekening piutang dijaminkan Rp Utang Bank X Rp Biaya Bunga Kas Rp Piutang Rp Piutang Dijaminkan Rp75.000

32 Menjual Piutang (Factoring)/Anjak Piutang Perusahaan yang memerlukan dana dengan segera dapat dipenuhi dengan menjual piutang dagang yang dimiliki ke bank atau lembaga kredit, termasuk hak dan kewajiban yang melekat pada piutang dagang yang dijual tersebut (misalnya potongan tunai dan tidak dapat ditagih).

33 Umumnya, pada waktu penjualan: Langganan yang piutangnya dijual diberitahu untuk melunasinya ke bank atau lembaga kredit tersebut. Untuk menentukan jumlah uang yang akan dibayarkan, bank atau lembaga kredit akan memeriksa keadaan piutang yang akan dibelinya (saat timbulnya, periode potongan, dan jangka waktu kredit) Piutang yang masih dalam jangka waktu potongan, diakui sebesar jumlah bersihnya. Potongannya dicatat dalam buku penjual piutang. Bila piutang yang dijual tersebut telah dicadangkan kerugian piutangnya, maka cadangan kerugian piutang dihapus

34 PT BATUR pada tanggal 10 Januari 2007 menjual piutang sebesar Rp ,00. Syarat pembayaran adalah 2/10, n/30. Cadangan kerugian piutang yang sudah dibentuk sebesar Rp ,00. Piutang ini dibeli oleh Bank S seharga Rp ,00. Setelah diteliti, piutang yang masih berada dalam periode potongan adalah sebesar Rp ,00. Jurnal sbb:

35 Kas Potongan Penjualan Cadangan Kerugian Piutang Macam-macam Biaya Piutang Rp , , , ,00 Rp ,00 Perhitungan: Piutang yang dijual Rp Potongan penjualan: 2% x Rp ,00 = Rp Cadangan kerugian piutang Harga jual Rp Rugi penjualan piutang Rp ,00

36 Piutang Wesel janji tertulis yang tidak bersyarat dari satu pihak kepada pihak lain untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu di masa yang akan datang. Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi Wesel yang sudah jatuh tempo tetapi belum dilunasi harus dicatat terpisah dari wesel yang belum jatuh tempo, biasanya dalam rekening piutang wesel menunggak.

37 Piutang wesel dapat dipisahkan menjadi 2 macam, yaitu: Piutang wesel tidak berbunga Piutang wesel berbunga

38 MENDISKONTOKAN WESEL Mendiskontokan wesel adalah meminjam uang ke bank dengan menggunakan wesel sebagai jaminan, umumnya dengan syarat: Jika pembuat wesel tidak melunasi weselnya pada tanggal jatuh tempo, maka pihak yang mendiskontokan bertanggungjawab untuk melunasi wesel tersebut. Kewajiban melunasi wesel bagi pihak yang mendiskontokan merupakan utang yang belum pasti (contingent liabilities) yang harus nampak dalam catatan. Pinjaman dikurangi dengan bunga (disebut juga diskonto) yang diperhitungkan selama jangka waktu diskonto. Bunga/diskonto wesel dihitung dengan cara: =Nilai jatuh tempoxtarif diskontoxperiode diskonto

39 Dalam perhitungan bunga dan diskonto: Satu tahun = 360 hari Hari bunga/diskonto dihitung berdasarkan jumlah hari sesungguhnya sejak wesel diterima/didiskontokan sampai tanggal jatuh tempo Perhitungan hari diskonto tidak memperhitungkan tanggal terjadinya transaksi, tetapi menghitung tanggal jatuh temponya.

40 Wesel dengan nominal Rp ,00, jangka waktu 2 bulan, tertanggal 1 Maret 2007 dan didiskontokan pada tanggal 26 Maret 2007 dengan diskonto 10%. Perhitungan periode diskonto: Maret = 5 hari April = 30 hari 1 Mei = 1 hari Periode diskonto = 36 hari

41 Wesel Tidak Berbunga Wesel tidak berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal. Jumlah dana yang diterima pada tanggal 26 Maret 2007 adalah: Nilai jatuh tempo wesel Rp ,00 Diskonto: 10% x 36/360 x Rp ,00= ,00 Dana yang diterima Rp ,00 Pendiskontoan tersebut oleh pihak yang mendiskontokan wesel akan dicatat: (D) Kas Rp ,00 (D) Biaya Bunga ,00 (K) Piutang Wesel (Piutang wesel didiskontokan) Rp ,00

42 Wesel berbunga mempunyai nilai jatuh tempo sebesar nilai nominal ditambah bunga. Misalnya wesel di atas berbunga 12% setahun dan didiskontokan dengan diskonto sebesar 10% setahun. Jumlah dana yang diterima pada tanggal 26 Maret 2007 adalah: Nilai nominal wesel Rp ,00 Bunga: 12% x 2/12 x Rp ,00= ,00 Nilai jatuh tempo wesel Rp ,00 Diskonto: 10% x 36/360 x Rp ,00= ,00 Dana yang diterima Rp ,00 Pendiskontoan tersebut oleh pihak yang mendiskontokan wesel akan dicatat: (D) Kas Rp ,00 (K) Piutang Wesel (Piutang wesel didiskontokan) Rp ,00 (K) Pendapatan Bunga ,00

43 Pengakuan Wesel Tagih Suatu wesel tagih didukung pleh promes (promissory note) formal, yaitu janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal dimasa depan. Wesel semacam itu merupakan instrument yang dapat dinegosiasikan yang ditandatangani oleh pembuat (maker) untuk kepentingan yang dibayar atau penerima (payee), yang munkin secara legal dan secara cepat bisa menjual atau menstransfernya ke pihak lain.

44 Ilustrasi Pada tanggal 1 Maret 2007, Tuan Aziz memberikan wesel sebesar Rp ,00 kepada PT ABATA. Jangka waktu wesel 2 bulan, tidak berbunga. Wesel ini oleh Tuan Aziz dimaksudkan untuk memperpanjang utangnya pada PT ABATA. Pada tanggal 26 Maret 2007, PT ABATA mendiskontokan wesel tersebut ke Bank S dan dipotong diskonto 10% setahun. Pada tanggal 1 Mei 2007 (tanggal jatuh tempo) wesel dilunasi oleh Tuan Aziz. Jurnal yang dibuat oleh masing-masing pihak adalah:

45 Tgl Jurnal Buku Tn Aziz Buku PT ABATA Buku Bank S 2007 Utang Rp Piutang Wesel Rp Tidak ada jurnal 1/3 Utang Wesel Rp Piutang Rp /3 Tidak ada jurnal Kas Rp Biaya Bunga Piut Wesel Didiskontokan Rp (D)Piutang Wesel Rp (K)Kas Rp (K)Pendapatan Bunga /5 Utang Wesel Rp Kas Rp (D)Piut Wesel Didiskontokan Rp (K)Piutang Wesel Rp Kas Rp Piutang Wesel Rp

46 Ilustrasi Misalnya wesel Tn Aziz di atas berbunga 12% dan pada tanggal jatuh temponya (1 Maret 2007) Tn Aziz tidak membayar, tetapi baru dilunasi pada tanggal 1 Juni Bunga yang dibebankan untuk jangka waktu tunggakan adalah 12% setahun dari nilai nominal. Dengan perubahan tersebut, maka jurnal yang dibuat adalah:

47 Tgl Jurnal Buku Tn Aziz Buku PT ABATA Buku Bank S Utang Rp Utang Wesel Rp Piutang Wesel Rp Piutang Rp Tidak ada jurnal Kas Rp Piutang Wesel Didiskontokan Rp Pendapatan Bunga Tidak ada jurnal Piutang Rp (D) Utang Wesel Rp (D) Biaya Bunga (D) Macam-macam Biaya (K) Kas Rp Kas Piutang Wesel Didiskontokan Piutang Wesel Kas Piutang Rp Rp Rp Rp Rp Pendapatan Bunga Tidak ada jurnal Piutang Wesel Rp Pendapatan Bunga Kas (D)Kas (K)Piutang Wesel (K) Pendapatan Rp Rp Rp Bunga (K) Biaya Penagihan Tidak ada jurnal

48 Perhitungan Tgl PT ABATA mendiskontokan wesel pada Bank S, diskonto 10% Nilai nimonal Rp ,00 Bunga 12% x 2/12 x Rp ,00= ,00 Nilai jatuh tempo Rp ,00 Diskonto: 10% x 36/360 x Rp ,00= ,00 Dana yang diterima Rp ,00 Tgl Tuan Aziz melunasi weselnya Nilai jatuh tempo Rp ,00 Denda 12% x 2/12 x Rp ,00= ,00 Biaya penagihan ,00 Jumlah yang dibayar Rp ,00

49 Pengakuan Wesel Tagih Wesel jangka pendek biasanya dicatat pada nilai nominal (dikurangi penyisihan) karena bunga implisit dalam nilai jatuh tempo adalah tidak material Wesel jangka panjang harus dicatat dan dilaporkan pada nilai sekarang dari kas yang diperkirakan akan tertagih Jika suku bunga yang ditetapkan atas wesel berbunga berbeda dengan suku bunga pasar maka selisih (premi/diskonto) diamortisasi sepanjang umur wesel

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 TAGIHAN (2) M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. Ada dua cara memanfaatkan piutang sebagai sumber dana, yaitu: Menjaminkan piutang Menjual piutang (anjak piutang) 2 Piutang dijaminkan

Lebih terperinci

Pertemuan Ketiga PIUTANG

Pertemuan Ketiga PIUTANG Pertemuan Ketiga PIUTANG PENGERTIAN TAGIHAN Penjualan barangbarang dan jasajasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa

Lebih terperinci

BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH

BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XV AKUNTANSI WESEL TAGIH Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang

BAB 4 PIUTANG. A. Pengertian Piutang BAB 4 PIUTANG A. Pengertian Piutang Piutang adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang. Piutang adalah jumlah klaim atau tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang. Tagihan ini

Lebih terperinci

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL

PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL PIUTANG DAGANG & PIUTANG WESEL 1. Pengertian Piutang Piutang adalah tagihan yang ditujukan baik itu kepada individu-individu maupun kepada perusahaan lain yang akan diterima dalam bentuk kas (Slamet Sugiri,

Lebih terperinci

AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables)

AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables) AKUNTANSI PIUTANG WESEL (Notes Receivables) PENGERTIAN PIUTANG WESEL Piutang Wesel (Notes Receivables) adalah piutang yang disertai dengan janji tertulis untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh

Lebih terperinci

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE

Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE Akuntansi Piutang Dagang TRADE RECEIVABLE Pengertian Piutang adalah tagihan kepada individuindividu atau kepada pihak lain. Atau dapat didefinisikan sebagai tagihan kepada pihak lain dalam bentuk uang

Lebih terperinci

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable)

PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable) PIUTANG WESEL PIUTANG PIUTANG WESEL (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang

Lebih terperinci

Gambar 14-1 Contoh Wesel

Gambar 14-1 Contoh Wesel Bab 14 WESEL TAGIH Ada dua macam wesel, yaitu yang merupakan perintah membayar dan janji membayar sejumlah uang tertentu. Wesel yang merupakan janji membayar tersebut promes, surat aksep atau surat sangup.

Lebih terperinci

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi :

Pada umumnya piutang diklasifikasikan menjadi : BAB PIUTANG DAGANG / USAHA 1. PENDAHULUAN Penjualan barang atau jasa adalah merupakan sumber pendapatan perusahaan. Dalam melaksanakan penjualan kepada para konsumen, perusahaan dapat melakukannya secara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Istilah piutang mengacu pada sejumlah tagihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) dari pihak lain, baik sebagai akibat penyerahan

Lebih terperinci

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

(Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Piutang Wesel) Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144, Telp. 0341-571996, 551932, Fax. 552249 E_mail: afifudin26@gmal.com atau

Lebih terperinci

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable)

BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) BAB 3 Piutang Piutang Wesel (notes receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian piutang wesel 2. Menjelaskan pengakuan piutang wesel

Lebih terperinci

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG

BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AKUNTANSI BAB XIV AKUNTANSI PIUTANG Drs. Heri Yanto, MBA, PhD Niswah Baroroh, SE, M.Si Kuat Waluyojati, SE, M.Si KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Piutang Dewasa ini,hampir semua transaksi bisnis dilakukan secara kredit atau pembayaran tunda. Penjualan barang dagang atau jasa secara umum dilakukan secara kredit. Hal ini

Lebih terperinci

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi

Modul ke: Receivables. Fakultas FASILKOM. Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak. Program Studi Sistem Informasi Modul ke: 14 Auliffi Fakultas FASILKOM Receivables Ermian Challen, SE,Ak.,M.Ak Program Studi Sistem Informasi Piutang Pengantar Akuntansi Penggolongan Piutang 2-1 Penggolongan Piutang Piutang (receivables)

Lebih terperinci

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA :

AKUNTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang. Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : AKUNTANSI PERPAJAKAN Modul ke: Akuntansi Pajak atas Piutang Fakultas EKONOMI Program Studi MAGISTER AKUNTANSI www.mercubuana.ac.id Dr. Suhirman Madjid, SE.,MS.i.,Ak., CA. HP/WA : 081218888013 Email : suhirmanmadjid@ymail.com

Lebih terperinci

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities)

KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities) KEWAJIBAN LANCAR (Current Liabilities) PENGERTIAN Pengertian sederhana, kewajiban adalah utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Lebih rinci, utang adalah kewajiban suatu perusahaan yang timbul dari

Lebih terperinci

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah

X. SURAT BERHARGA. Teknik pencatatan: dicatat sebesar harga perolehan (harga beli ditambah biaya pembelian) bunga dicatat terpisah X. SURAT BERHARGA Kriteria investasi jangka pendek (temporary Investment) punya pasaran Iuas sehingga dapat diperjualbelikan dengan segera dimaksudkan untuk segera dijual tidak dimaksudkan untuk menguasai

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 99 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Setelah dicabutnya PSAK No. 31 tentang Akuntansi Perbankan, PT. Bank Tabungan Negara (Persero) mulai tanggal 1 Januari 2012 dalam menyajikan aset keuangan dan

Lebih terperinci

PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL. By MAHSINA, SE, MSI

PIUTANG DAGANG DAN PIUTANG WESEL. By MAHSINA, SE, MSI DAN PIUTANG WESEL By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.net Penjualan Kredit Penjualan Kredit menimbulkan adanya PIUTANG atau TAGIHAN Penjualan Kredit lebih disukai konsumen karena pembayaran dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Piutang a. Pengertian Piutang Salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta menarik pelanggan baru adalah dengan melakukan penjualan

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Piutang Penjualan barang dan jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang dan jasa sampai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai

BAB II LANDASAN TEORI. dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Piutang Menurut Weaygandt Kimmel Kieso (2013:368) menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut piutang didefinisikan sebagai jumlah yang

Lebih terperinci

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable)

BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable) BAB 2 Piutang Piutang Dagang (account receivable) Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Mengidentifikasi perbedaan jenis piutang 2. Menjelaskan pengakuan piutang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 65 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 76 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan

BAB II LANDASAN TEORI. Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan BAB II LANDASAN TEORI A. AKUNTANSI Dewasa ini peranan akuntansi sebagai alat bantu pengambilan keputusankeputusan ekonomi dan keuangan semakin disadari oleh para usahawan. Peranan akuntansi dalam membantu

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang Herry (2009:266)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang Pengertian Piutang  Herry (2009:266) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang merupakan komponen aktiva lancar yang penting dalam aktivitas ekonomi suatu perusahaan karena merupakan aktiva lancar perusahaan yang paling

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk semua hak atau klaim atas uang, barang dan jasa. Bila kegiatan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PIUTANG USAHA 1. Pengertian Piutang Transaksi paling umum yang menciptakan piutang adalah penjualan barang dagang atau jasa secara kredit. Dalam arti luas piutang digunakan untuk

Lebih terperinci

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain)

PT JEMBO CABLE COMPANY Tbk NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 (dalam Ribuan Rupiah, kecuali di nyatakan lain) NERACA 31 Desember 2003 dan 2002 AKTIVA LANCAR K E T E R A N G A N 2003 2002 Kas dan setara kas 5,048,154 5,040,625 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 19,943,324 21,928,185 Pihak ketiga-setelah

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN Kewajiban adalah salah satu elemen dalam persamaan akuntansi Beberapa jenis kewajiban telah kita kenal pada industri jasa maupun industri dagang yang telah kita

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi Secara umum koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk berjuang meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka melalui pembentukan

Lebih terperinci

Power Notes. Learning Objectives

Power Notes. Learning Objectives MINGGU 5 Power Notes PIUTANG Learning Objectives 1. Klasifikasi Piutang 2. Pengendalian intern piutang 3. Piutang yang tidak tertagih 4. Metode Penyisihan Allowance Method 5. Metode Penghapusan Langsung

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian piutang Terdapat begitu banyak transaksi yang dilakukan perusahaan dalam aktivitasnya sehari-hari. Baik aktivitas membeli aktiva yang dibutuhkan perusahaan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Piutang Karena berbentuk penjualan kredit maka ada resiko yang tidak tertagih atau gagal bayar, maka dari itu perlu yang namanya manajemen piutang. Manajemen piutang

Lebih terperinci

ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG

ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG ANALISIS UMUR PIUTANG DAGANG PADA PERUSAHAAN DAGANG JAYA AGUNG PALEMBANG Ferah Jurusan Akuntansi POLTEK PalComTech Palembang Abstrak Piutang merupakan salah satu komponen dari kelompok aktiva lancar, piutang

Lebih terperinci

Pertemuan ke-v AKUNTANSI PIUTANG AKUNTANSI PAJAK. Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA

Pertemuan ke-v AKUNTANSI PIUTANG AKUNTANSI PAJAK. Iwan Efriandy, SE.,M.Si.Ak.CA AKUNTANSI PIUTANG PIUTANG Merupakan bagian dari aset lancar yang diharapkan dapat direalisasikan dalam siklus aset operasi berjalan. Jenis piutang menurut sumber terjadinya: Piutang usaha (account receivable-a/r):

Lebih terperinci

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh

BAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Piutang 1. Pengertian Piutang Setiap penulis memberikan definisi yang berbeda tentang piutang tergantung sudut pandangnya, namun demikian definisi-definisi tersebut memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penjualan Sumber pendapatan perusahaan diperoleh dari penjualan atau pemberian jasa perusahaan kepada pihak lain. Penjualan barang dan jasa dapat dilakukan dengan berbagai cara

Lebih terperinci

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess

Bab 8 Piutang. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Bab 8 Piutang Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan klasifikasi umum piutang. 2. Mengikhtisarkan dan memberikan contoh-contoh prosedur pengendalian internal atas piutang.

Lebih terperinci

KEWAJIBAN. penyerahan kas, barang, atau jasa. KLASIFIKASI KEWAJIBAN pendek). 2. Kewajiban jangka panjang.

KEWAJIBAN. penyerahan kas, barang, atau jasa. KLASIFIKASI KEWAJIBAN pendek). 2. Kewajiban jangka panjang. KEWAJIBAN PENGERTIAN KEWAJIBAN Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di masa yang akan datang. KARAKTERISTIK

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Tinjauan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2001 : 1198 ) adalah hasil meninjau, pandangan, pendapat, ( sesudah mempelajari, menyelidiki

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi BAB II BAHAN RUJUKAN Akuntansi berasal dari kata accounting, yang artinya bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

A. SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) YANG DIPERDAGANGKAN ADALAH:

A. SURAT BERHARGA PASAR UANG (SBPU) YANG DIPERDAGANGKAN ADALAH: www.suaramerdeka.com TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) yang diperdagangkan 2. Menjelaskan perdagangan SBPU dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan adalah lapoaran keuangan. Laporan keuangan berisikan data-data

Lebih terperinci

PIUTANG. Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya.

PIUTANG. Menurut Kieso (2004) piutang adalah klaim uang, barang, atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. PIUTANG 3.1. Pengertian Piutang Bagi kebanyakan perusahaan, piutang merupakan pos yang penting karena merupakan bagian aktiva lancar perusahaan yang besar. Di satu sisi piutang akan menjadi keuntungan

Lebih terperinci

30 Juni 31 Desember

30 Juni 31 Desember LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 30 Juni 31 Desember ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 73102500927 63710521871 Investasi 2072565000 1964636608 Piutang usaha - setelah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak

Lebih terperinci

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Kewajiban Jangka panjang adalah kewajiban yang periode pelunasannya lebih dari satu tahun. Jenis kewajiban jangka panjang yang akan dibahas dalam materi ini seperti di buku Haryono

Lebih terperinci

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN MATERI KE 7 PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Piutang adalah bagian dari aktiva perusahaan yang bersifat lancar, umumnya berupa kas yang masih akan diterima di masa yang akan datang dan terdapat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud.

BAB II LANDASAN TEORI. Publik (2.12 a). Dalam hal ini piutang adalah termasuk aset yang dimaksud. BAB II LANDASAN TEORI Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas, Standar Akuntansi

Lebih terperinci

CASH and RECEIVABLES

CASH and RECEIVABLES CHAPTER 7 CASH and RECEIVABLES Bab ini membahas mengenai elemen dari Laporan Keuangan, yaitu current assets Cash and Cash Equivalents and Receivables. Untuk kas, kata kuncinya adalah internal kontrol dan

Lebih terperinci

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN

PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN DALAM KESULITAN KEUANGAN Perusahaan dapat mengalami kesulitan keuangan karena berbagai sebab antara lain: 1. Mengalami kerugian operasi terus menerus 2. Kredit pelanggan yang mengalami kemunduran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan sebagaimana yang disebut dalam pasal 33 UUD 1945. Salah satu bentuk badan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG)

1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG) 1. ACCOUNT RECEIVABLE (PIUTANG DAGANG) Pengertian Piutang : Piutang adalah hak perusahaan untuk menerima sejumlah kas di masa yang akan datang, akibat kejadian di masa yang lalu. Piutang adalah tuntutan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Piutang 1) Pengertian Piutang Piutang merupakan keringanan kepada langganan-langganannya pada waktu melakukan pembayaran atas penjualan barang. Menurut Warren et al (2008: 404)

Lebih terperinci

JUMLAH ASET LANCAR

JUMLAH ASET LANCAR LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 30 September 2011 31Desember 2010 ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 50948250925 80968763439 Investasi 1963117500 2016231750

Lebih terperinci

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900

1,111,984, ,724,096 Persediaan 12 8,546,596, f, ,137, ,402,286 2h, 9 3,134,250,000 24,564,101,900 NERACA KONSOLIDASI` PER 30 SEPTEMBER 2009 DAN 2008 3 CATATAN ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas 2c, 2l, 4, 24 Rp 3,111,393,145 Rp 1,677,351,069 Investasi jangka pendek 2d, 5 5,348,940,000 6,606,593,125

Lebih terperinci

L2

L2 L1 L2 L3 L4 L5 L6 L7 L8 L9 L10 L11 L12 L13 L14 L15 L16 L17 L18 L19 Tabel 4.1 PT KALBE FARMA, Tbk LAPORAN PERUBAHAN MODAL KERJA TAHUN 2006-2007 Dalam Rupiah (Rp) 31 Desember Perubahan Modal Kerja 2006 2007

Lebih terperinci

WINARTO, M.PD KODE MODUL : 119. KK11. AKUNTANSI PIUTANG 1. DISUSUN OLEH : WINARTO, M.PD. ACCOUNTING TEACHER OF SMKN 1 GIRIMULYO

WINARTO, M.PD KODE MODUL : 119. KK11. AKUNTANSI PIUTANG 1. DISUSUN OLEH : WINARTO, M.PD. ACCOUNTING TEACHER OF SMKN 1 GIRIMULYO WINARTO, M.PD KODE MODUL : 119. KK11. AKUNTANSI PIUTANG 1. DISUSUN OLEH : WINARTO, M.PD. ACCOUNTING TEACHER OF SMKN 1 GIRIMULYO Winarto, M.Pd KODE MODUL : 119. KK11 Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting

Lebih terperinci

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f,

AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4, Penyertaan sementara 2c,2f, NERACA KONSOLIDASIAN (UNAUDITED) AKTIVA Catatan 2008 2007 AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c,2e,4,43 10.942.829 10.828.433 Penyertaan sementara 2c,2f,43 182.685 188.139 Piutang usaha 2c,2g,5,36,43 Pihak

Lebih terperinci

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 SEPTEMBER 2007 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2006) (MATA UANG INDONESIA) 1 MUSTIKA

Lebih terperinci

DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES

DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES DASAR AKUNTANSI 2 ACCOUNTING FOR RECEIVABLES RECEIVABLES (PIUTANG) Pengertian : klaim perusahaan kepada pihak ketiga ( perorangan, organisasi, atau debitur) atas penyerahan barang dan jasa yang penyelesaiannnya

Lebih terperinci

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables) RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables) Receivable yang timbul dari penjualan kredit biasanya diklasifikasikan sebagai account receivable atau notes receivable.

Lebih terperinci

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007

P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2008 DAN 2007 P.T. SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI Halaman

Lebih terperinci

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG

INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG INVESTASI SEMENTARA & INVESTASI JANGKA PANJANG Mengapa Perusahaan Melakukan Investasi? 1. Perusahaan memiliki kelebihan kas yang tidak akan segera diperlukan untuk membiayai operasional perusahaan. 2.

Lebih terperinci

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan Bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan ini LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI Per (Tidak Diaudit) ASET 31 Desember 2010 ASET LANCAR Kas dan Setara Kas Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Lainlain Pihak Ketiga Persediaan Bersih Biaya Dibayar di

Lebih terperinci

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit)

PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI. Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) PT RICKY PUTRA GLOBALINDO Tbk dan ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 30 Maret 2012 dan 2011 (Tidak Diaudit) DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen

Lebih terperinci

BAB XV AKUNTANSI UTANG

BAB XV AKUNTANSI UTANG BAB XV AKUNTANSI UTANG A. PENGERTIAN Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari utang dan modal. Utang menunjukkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Prosedur 2.1.1. Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapai tujuan yang

Lebih terperinci

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA CV HANA SEJATI GROUP BANJARMASIN. Muhammad Roosdianto Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI

PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA CV HANA SEJATI GROUP BANJARMASIN. Muhammad Roosdianto Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI PERLAKUAN AKUNTANSI PIUTANG USAHA PADA CV HANA SEJATI GROUP BANJARMASIN Muhammad Roosdianto Dosen Tetap STIE Pancasetia Banjarmasin ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5

PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5 PERTEMUAN KE-6 AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG PEMBAHASAN MODUL PRAKTEK DASAR AKUNTANSI PERTEMUAN 5 Pengertian Perusahaan Dagang (Merchandising Firm) Adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli dan menjual

Lebih terperinci

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Pernyataan ini sudah direvisi dengan PSAK 1 (revisi 1998) - Penyajian Laporan Keuangan PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK PENDAHULUAN 01 Pernyataan

Lebih terperinci

AKUTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

AKUTANSI PERPAJAKAN. Akuntansi Pajak atas Piutang MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN AKUTANSI PERPAJAKAN Akuntansi Pajak atas Piutang Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Magister Akuntansi 04 Kode MK Dr. Suhirman Madjid, SE,MSi,Ak, CA Abstract

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi

Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi Kompetensi Dasar 5.2 Menafsirkan persamaan akuntansi 1. Pengertian dan klasifikasi akun (rekening). Akun merupakan suatu formulir yang digunakan untuk mencatat pengaruh perubahan nilai (penambahan atau

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES

JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES JAWABAN SOAL LATIHAN PRAKTIKA AKUNTANSI KEUANGAN II CHAPTER 13 : CURRENT LIABILITIES & CONTINGENCIES L13-2 : HUTANG USAHA DAN WESEL BAYAR (a) Ayat jurnal : 1/9/2001 Pembelian 50.000 Hutang Usaha 50.000

Lebih terperinci

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK)

ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK) ANALISIS PIUTANG TAK TERTAGIH DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PR. ALFI PUTRA TRENGGALEK) Achmad Naruli Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Setip

Lebih terperinci

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi :

Kewajiban Dikelompokkan Menjadi : KEWAJIBAN LANCAR KEWAJIBAN Merupakan hutang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di waktu yad. Kewajiban Dikelompokkan Menjadi

Lebih terperinci

Oleh. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM.

Oleh. M. Rezeki Apriliyan, SE., MM. Oleh M. Rezeki Apriliyan, SE., MM. Dalam Akuntansi, utang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang akan datang, yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini

Lebih terperinci

Afifudin, SE., M.SA.,Ak.

Afifudin, SE., M.SA.,Ak. Afifudin, SE., M.SA.,Ak. (Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Islam Malang) Jl. MT. Haryono 193 Malang 65144, Telp. 0341-571996, 551932, Fax. 552249 E_mail: afifudin26@gmal.com atau afifudin_aftariz@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Winarto, M.Pd KODE MODUL : 119. KK11. Akuntansi Piutang 1. Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo

Winarto, M.Pd KODE MODUL : 119. KK11. Akuntansi Piutang 1. Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo Winarto, M.Pd KODE MODUL : 119. KK11 Disusun Oleh : Winarto, M.Pd. Accounting Teacher of SMKN 1 Girimulyo PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO DINAS PENDIDIKAN SMK NEGERI 1 GIRIMULYO Alamat : Sokomoyo, Jatimulyo,

Lebih terperinci

PIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting

PIUTANG. Slide 4-1. Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Dosen : Christian Ramos Kurniawan PIUTANG 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Piutang Piutang adalah klaim kepada pelanggan atau pihakpihak lain

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang Banyak perusahaan menjual produknya secara kredit agar dapat meningkatkan volume penjualannya, sehingga penerimaan kas pun akan lebih meningkat. Penjualan kredit tidak

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang PEMERIKSAAN PIUTANG 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang 1 Sifat dan contoh Piutang Sifat Piutang: Menurut SAK: Ada dua jenis piutang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Bentuk Investasi KEBIJAKAN AKUNTANSI INVESTASI PADA

Lebih terperinci

-3- BAB I KETENTUAN UMUM

-3- BAB I KETENTUAN UMUM -2- c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika tentang Kebijakan Akuntansi Piutang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori Teori 1. Pengertian dan Klasifikasi Piutang Piutang adalah tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang, barang dan jasa tertentu (aktiva) pada masa yang akan datang,

Lebih terperinci

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung

Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Dan Jaringan Bandung Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Final Assignment - Diploma 3 (D3) http://repository.ekuitas.ac.id Final Assignment of Accounting 2016-01-16 Analisis Piutang Pada PT. PLN (Persero) Area

Lebih terperinci

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 - TAGIHAN M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM.

AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 - TAGIHAN M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. AKUNTANSI KEUANGAN BAB 6 - TAGIHAN M. REZEKI APRILIYAN, SE., MM. Tagihan merupakan klain yang akan dilunasi dengan uang Klasifikasi: Piutang tidak didukung janji tertulis Piutang Dagang (usaha) Piutang

Lebih terperinci

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa

Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa Fokus utama dari pelaporan keuangan adalah laba. Informasi laba merupakan indikator utk menilai kemampuan perusahaan dlm menghasilkan kas di masa yang akan datang. Ukuran laba (net income) tdk memberikan

Lebih terperinci

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022) CURRENT LIABILITIES By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 Email : duddyrudianto@telkom.netdd di t Financing Decisions :

Lebih terperinci

PINJAMAN SUBORDINASI

PINJAMAN SUBORDINASI PINJAMAN SUBORDINASI 23.1 Definisi adalah pinjaman yang memenuhi syarat-syarat dan perjanjian tertulis, mendapatkan petunjuk bank Indonesia dan tidak dijamin oleh bank yang bersangkutan dan telah disetor

Lebih terperinci