BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Karanganyar, yang beralamat di Jl.Ronggowarsito Bejen, Kab.Karanganyar, Jawa Tengah. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada semester genap yakni bulan Februari April Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Penjelasan tentang alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 1. berikut: Tabel 1. Alokasi Waktu Penelitian Bulan No Kegiatan Aprilselesai Januari Februari Maret Persiapan 1 a. Observasi awal b. Pengajuan Judul 2 Penyusunan Proposal 3 Pembuatan Instrumen 4 Analisis Instrumen 5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan Data 7 Penyusunan Laporan Materi hidrolisis adalah materi yang diberikan kepada kelas XI semester genap materi ini diberikan setelah materi reaksi asam basa. Materi hidrolisis di berikan pada antara bulan Februari. 32

2 33 B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode korelasional. Penjelasan tentang metode penelitian pada Tabel 2. Berikut: Tabel 2. Data Rencana Penelitan X X 1 X 2 X 1 X 2 Y Y X 1 Y X 2 Y X 1 X 2 Y dimana: X 1 X 2 Y : Kemampuan numerik : Kreativitas : Prestasi belajar siswa pada materi pokok Hidrolisis 1. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi objek pengamatan penelitian. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel Bebas Variabel bebas yaitu variabel yang dipilih untuk dicari pengaruhnya terhadap variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini terdiri atas: 1) Kemampuan numerik Pada penelitian ini, instrumen kemampuan numerik yang digunakan yaitu dengan metode psikotest kemampuan numerik. 2) Kreativitas Pada penelitian ini instrumen penilaian kreativitas siswa berupa tes kreativitas verbal. b. Variabel Terikat Variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 2 Karanganyar pada materi pokok Hidrolisis.

3 34 2. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian dilakukan dengan urutan sebagai berikut: a. Memberikan tes kemampuan numerik pada siswa untuk mengetahui seberapa besar kemampuan numerik masing-masing siswa. b. Memberikan tes kreativitas pada siswa untuk mengetahui seberapa besar kreativitas masing-masing siswa. c. Memberikan tes kognitif pada pokok bahasan Hidrolisis. d. Mengolah dan menganalisis data penelitian. C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa siswa kelas XI semester genap SMA Negeri 2 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016 yang terdiri dari enam kelas dimana rata-rata jumlah siswa tiap kelas adalah 32 siswa. 2. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel yang akan dilakukan pada penelitian ini menggunakan cluster random sampling. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling, yaitu penentuan sampel dengan cara undian untuk mengambil secara acak dua kelas dari enam kelas yang ada di kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar. Sebelum dilakukan randomisasi, populasi sebelumnya diuji homogenitasnya dengan metode Bartlett, setelah diketahui bahwa populasi homogen maka dilakukan teknik random dan diperoleh dua kelas yaitu XI MIA 1 dan XI MIA5 dengan masing masing jumlah siswa kelas adalah 35 dan 30 siswa. Dalam teknik ini, sampel merupakan unit dalam populasi yang mendapat peluang sama untuk menjadi sampel, bukan siswa secara individual tetapi kelas. Jadi, dapat dikatakan bahwa pengambilan sampel dilakukan secara random terhadap kelas. Dari keenam kelas yang ada di SMA Negeri 2 Karanganyar terutama kelas XI maka akan dilakukan pengambilan secara random dua kelas untuk dijadikan sampel yaitu kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II dengan

4 35 pertimbangan kedua kelas tersebut memiliki rata-rata kemampuan yang hampir sama. D. Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Pengumpulan data bermanfaat dalam proses pengujian hipotesis. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan memberikan tes kepada siswa kemudian dilakukan pengujian data. Teknik pengumpulan data tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Metode Tes Metode tes dalam penelitian ini adalah metode tes untuk mengukur kemampuan numerik siswa, mengukur kreativitas siswa dan metode tes untuk mendapatkan data prestasi belajar kognitif siswa kelas XI SMA Negeri 2 Karanganyar pada materi Hidrolisis. Penilaian aspek kognitif diperoleh langsung dari siswa dengan menggunakan tes bentuk objektif yang diberikan setelah proses pembelajaran materi Hidrolisis. 2. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari instrumen penilaian aspek kognitif, aspek kemampuan numerik, dan aspek kreativitas. Berikut ini akan dijelaskan mengenai masing-masing instrumen penelitian yang digunakan. a. Instrumen Penilaian Kognitif Instrumen yang digunakan dalam penelitian aspek kognitif ini berupa tes objektif tentang materi Hidrolisis yang terdiri dari 30 butir soal dengan 5 alternatif jawaban. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0. Skala penilaian menggunakan skala 100, dimana jumlah jawaban benar dibagi 30 kemudian dikalikan 100. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, perangkat tes ini diujicobakan terlebih dahulu kepada sekelompok siswa yang sudah menerima materi Hidrolisis untuk mengetahui besarnya validitas, reliabilitas, taraf kesukaran soal, dan daya pembeda.

5 36 1) Uji Validitas Validitas berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas yang diukur adalah validitas isi. Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar, yaitu sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan (diujikan). ( Sudijono, 2008: 164) Rumus yang dipakai untuk mengetahui validitas isi secara keseluruhan adalah formula Gregory (2007: ). Pada formula ini, diperlukan dua panelis untuk memeriksa kecocokan antara indikator dengan butir-butir instrumen, dalam bentuk menilai relevan atau kurang relevan masing-masing indikator butir bila dicocokkan dengan butir-butirnya. Formula Gregory adalah sebagai berikut: Content Validity (CV) = Keterangan: A : Jumlah item yang kurang relevan menurut kedua panelis B : Jumlah item yang kurang relevan menurut panelis I dan relevan menurut panelis II C : Jumlah item yang relevan menurut panelis I dan kurang relevan menurut panelis II D : Jumlah item yang relevan menurut kedua panelis Kriteria yang digunakan adalah jika CV > 0,700 maka analisis dapat dilanjutkan. Hasil uji validitas isi instrument penilaian kognitif yang dilakukan terangkum dalam Tabel 3.

6 37 Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Validitas Isi Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal CV Kesimpulan Soal-soal Hidrolisis 30 0,733 Analisis dapat lanjutkan 2. Uji Reliabilitas Soal dinyatakan reliable bila memberikan hasil yang relatif sama saat dilakukan pengukuran kembali pada subjek yang berbeda pada waktu berlainan. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabelnya > 0,7 (Depdiknas, 2009: 15-16). Pengujian reliabilitas hendaknya langsung pada butir-butir item tes yang bersangkutan. Hal ini karena, jika dilakukan pembelahan tes bisa terjadi koefisien reliabilitas tes yang kita peroleh besarnya berbeda-beda. Pengujian reliabilitas tes objektif menggunakan rumus KR 20 sebagai berikut: Keterangan : r 11 n r 11 n n S : koefisien reliabilitas tes : banyaknya butir item 1 : bilangan konstan 2 S t p i 2 t 2 1 St p iqi : varian total : proporsi peserta yang menjawab benar butir tes yang bersangkutan q i : proporsi peserta yang menjawab salah (q i = 1 - p i ) p i q i : jumlah dari hasi perkalian p i dan q i Suatu instrumen dikatakan reliabel jika indeks reliabelnya > 0,7. (Sudijono, 2008: ) Hasil uji reliabilitas instrumen penilaian kognitif terangkum dalam Tabel 4. berikut:

7 38 Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penilaian Kognitif Variabel Jumlah Soal Reliabilitas Kriteria Soal-soal materi Hidrolisis 30 0,711 Reliable 3. Uji Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Semakin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh, berarti semakin mudah soal tersebut. Formula yang digunakan untuk menghitung tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Keterangan : TK B JS : Tingkat kesukaran soal TK B JS : Jumlah responden yang menjawab benar : Jumlah seluruh responden yang mengikuti tes Klasifikasi indeks kesukaran adalah sebagai berikut : 0,00 0,30 : Soal Sukar 0,31 0,70 : Soal Sedang 0,71 1,00 : Soal Mudah Hasil uji tingkat kesukaran soal terangkum dalam Tabel 5. Tabel 5. Tingkat Kesukaran Soal Jumlah Soal Taraf Kesukaran Soal Sukar Sedang Mudah (Depdiknas, 2009: 9)

8 39 4. Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi dan siswa yang belum menguasai materi yang ditanyakan. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks daya pembeda (DP). Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin mampu soal yang bersangkutan membedakan siswa yang sudah memahami dan belum memahami materi. Indeks daya pembeda berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00. Semakin tinggi daya pembeda suatu soal maka semakin baik soal tersebut. Jika daya pembeda negatif berarti lebih banyak kelompok siswa yang belum memahami materi menjawab benar soal tersebut. Untuk mengetahui daya pembeda tes soal bentuk pilihan ganda digunakan rumus korelasi poin biserial (r pbis ) seperti berikut ini: r pbis xb xt SD p q Keterangan : r pbis : korelasi poin biserial XI b : rata-rata skor siswa yang menjawab benar XI t SD p : rata-rata skor siswa yang menjawab salah : simpangan baku skor total : proporsi jawaban benar terhadap semua jawaban siswa q : 1-p Kriteria daya pembeda: 0,0 0,2 : Jelek (J) 0,2 0,4 : Cukup (C) 0,4 0,7 : Baik (B) 0,7 1,0 : Baik Sekali (BS) (Sudijono, 2008: 185) Hasil uji daya pembeda soal terangkum dalam Tabel 6.

9 40 Tabel 6. Rangkuman Daya Pembeda Soal Jumlah Daya Pembeda Soal Soal Jelek Cukup Baik Baik Sekali b. Instrumen Penilaian Kemampuan Numerik Siswa Instrumen kemampuan numerikyang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan metode tes. Tes yang diberikan adalah psikotes kemampuan numerik. Jumlah soal tes kemampuan numerik sebanyak 75 butir, dengan teknik penskoran dimana jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi skor 0 sehingga jumlah jawaban benar sama dengan skor yang diperoleh siswa. Hasil tes kemampuan numerik siswa dicari jangkauannya (range) terlebih dahulu, yaitu selisih antara skor yang terbesar dan terkecil dan dirumuskan oleh: = (Budiyono, 2009: 39) Keterangan: J : jangkauan (range) : skor terbesar : skor terkecil Jangkauan yang dihasilkan dibagi ke dalam sejumlah interval kelas dengan panjang interval yang sama. Dalam penelitian ini kemampuan numerik siswa digolongkan dalam 3 interval kelas.untuk mencari panjang interval kelas yaitu sebagai berikut: = Keterangan: i : panjang interval kelas J : jangkauan (range)

10 41 n : banyaknya kelas Klasifikasi kemampuan numerik siswa : a. Interval kelas atas [ -( +i)] : tinggi b. Interval kelas tengah [( +i)-( +2i)] : sedang c. Interval kelas bawah[( +2i)- ] : rendah c. Instrumen Penilaian Kreativitas Menurut Munandar (2004: 13) kreativitas adalah kemampuan: 1) untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi atau unsur yang ada, 2) berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, di mana penekanannya adalah pada kualitas, ketepatgunaan dan keragaman jawaban, 3) yang mencerminkan kelancaran, keluwesan dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Definisi operasional dari kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Kreativitas merupakan hasil interaksi dengan lingkungan dan dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Dengan kreativitas tinggi, siswa dapat dengan mudah memecahkan suatu masalah dalam pembelajaran. Instrumen penilaian kreativitas siswa berupa tes kreativitas verbal. Konstruksi tes kreativitas verbal berlandaskan struktur intelek Guilford. Terdiri dari 6 sub tes, jumlah soal 14 butir soal, semuanya mengukur dimensi kontan verbal. Jumlah jawaban siswa terhadap masing-masing butir soal tidak dibatasi. Hal ini dikarenakan semakin banyak siswa menjawab benar maka siswa tersebut dapat dikatakan memiliki kreativitas yang tinggi. Untuk jawaban benar mempunyai skor 1. Jika nilai siswa nilai rata-rata kelas maka dapat dikatakan kreativitas tinggi, tetapi jika nilai siswa < nilai rata-rata kelas maka dapat dikatakan kreativitas rendah. E. Teknis Analisis Data

11 42 1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas tidaknya Uji normalitas sampel dimaksudkan untuk menguji normal sampel. Pengujian diadakan dengan maksud untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Untuk menguji normalitas ini digunakan metode Kolmogorov Smirnov. Metode ini digunakan apabila sampel diambil secara random dan data berskala interval atau rasio, dengan prosedur: 1) Prosedur Penentuan Hipotesis: H 0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal H 1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal 2) Taraf signifikansi (α) = ) Statistik Uji Dimana D Sup F ( x) F0 ( x) x n F n (x) adalah nilai peluang kumulatif (fungsi distribusi kumulatif) berdasarkan data sampel F 0( x ) adalah nilai peluang kumulatif (fungsi distribusi kumulatif ) dibawah Ho P(Z<Zi) 4) Daerah kritik DK = {D D > D α,n ) 5) Keputusan uji H 0 ditolak dan H 1 diterima bila Sig < 0.05 Atau H 0 diterima dan H 1 ditolak bila Sig > 0.05 Bila menggunakan SPSS 17, maka langkah-langkah uji normalitasnya adalah sebagai berikut: 1) Klik Analyze Descriptive Statistics Explore Setelah itu akan terbuka kotak dialog Explore. Pindahkan semua

12 43 variabel yang akan diuji ke kotak Dependent List. 2) Pada Display klik Plots, selanjutnya akan terbuka kotak dialog Explore: Plots. Pilih Normality plots with test. 3) Klik Continue, lalu klik OK. 4) Bila hasil Signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal. b. Uji Independensi Uji Independensi antar variabel bebas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bahwa antar variabel bebas tidak saling berkaitan atau tidak ada multikolinieritas dalam residu (Budiyono, 2009: 277). Dampak yang diakibatkan dengan adanya multikolinieritas antara lain: Nilai standard error untuk masing- masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t hitung menjadi rendah. Standard error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya variabel independen. Pengaruh masing-masing variabel independen sulit dideteksi. (Priyatno, 2009: 60) Pengujian indepedensi menggunakan rumus korelasi product momen Karl Pearson. 1) Hipotesis H 0 = X i dan Y j independen, i j, i = 1, 2 dan j = 1, 2 H 1 = X i dan Y j dependen, i = j, i = 1, 2 dan j = 1, 2 2) Taraf signifikansi: α = ) Statistik Uji Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah responden penelitian X = Jumlah skor variasbel bebas X

13 44 Y = Jumlah skor variabel bebas Y 4) Daerah Kritik DK = {r xy r xy > r tabel ) 5) Keputusan uji H 0 ditolak jika r xy ϵ DK Untuk uji independensi menggunakan SPSS 17, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: 1) Klik Analyze Correlate Bivariate Setelah itu akan terbuka kotak dialog Bivariate Correlations. Pindahkan semua variabel yang akan diuji ke kotak Variables. 2) Pada Correlation Coefficients pilih Pearson. 3) Pada Test of Significance pilih Two-tailed. 4) Klik OK. 5) Bila nilai Signifikansi > 0,05 maka variabel tersebut saling independen. c. Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas karena akan menyebabkan estimator tidak efisien dan nilai koefisien determinasi menjadi sangat tinggi. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan uji metode grafik. Jika titik - titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas (Priyatno, 2009: 60). Selain dengan grafik adanya heterokedastisitas dapat diketahui juga dengan menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser secara umum dinotasikan sebagai berikut: 1) Hipotesis H 0 : X 2 tidak mempengaruhi e

14 45 H 1 : X 2 mempengaruhi e 2) Taraf signifikansi (α) = ) Statistik yang digunakan e = b 1 + b 2 X 2 + v Dimana, e : Nilai absolut dari regresi yang dihasilkan model X 2 : Variabel penjelas 4) Keputusan Uji H 0 ditolak dan H 1 diterima bila Sig < 0.05 Atau H 0 diterima dan H 1 ditolak bila Sig > 0.05 Bila variabel penjelas secara statistik signifikan mempengaruhi residual maka dapat dipastikan model ini memiliki masalah heterokedastisitas. Langkah uji heterokedastisitas dengan SPSS 17 adalah sebagai berikut: 1) Mencari understandardized residual dengan cara klik Analyze Regression Linier setelah itu akan terbuka kotak dialog Linier Regression. Pindahkan variabel Prestasi (Y) ke kotak Dependent, kemudian pindahkan semua variabel bebas (kemampuan numerik dan kreativitas) ke dalam kotak Independent. 2) Klik Save pada display Linier Regression setelah itu akan muncul kotak dialog Linier Regression: Save pada Residuals pilih Unstandardized klik Continue lalu OK. 3) Selanjutnya pilih Transform Compute Variable, setelah itu akan terbuka kotak dialog Compute Variable, selanjutnya pada Target Variable ketikkan Abresid, pada Function group pilih All dan pada Functions and Special Variables pilih Abs. Kemudian masukkan Unstandardized Residual (RES_1) ke Numeric Expression OK. 4) Kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi dengan cara Analyze Regression Linier, akan setelah itu akan terbuka kotak dialog Linier Regression. Pindahkan variabel Abresid ke kotak Dependent, kemudian pindahkan semua variabel bebas (kemampuan numerik dan kreativitas) ke dalam kotak Independent OK.

15 46 5) Bila hasil Signifikansi dari setiap variabel > 0,05, maka disimpulkan tidak ada masalah heterokedastisitas. d. Uji Linieritas regresi Persyaratan selanjutnya mengharuskan adanya hubungan fungsional antara variabel X dan Y yang linier, serta regresi dan koefisien regresinya berarti. Untuk menguji linieritas kemampuan memori dengan prestasi belajar kimia maupun kreativitas dengan prestasi belajar kimia digunakan rumus sebagai berikut: 1) Hipotesis H 0 : Hubungan antara X dan Y linier H 1 : Hubungan antara X dan Y tidak linier 2) Taraf signifikansi (α) = ) Statistik yang digunakan = Keterangan: RKR = Rata-rata Kuadrat Regresi RKE = Rata-rata Kuadrat Error 4) Daerah kritik (DK) = { F F obs F α; k-2, n-k } 5) Keputusan uji H 0 diterima jika F obs ϵ DK 6) Kesimpulan Hubungan antara X dan Y linier bila H 0 diterima Hubungan antara X dan Y tidak linier bila H 0 ditolak Bila uji linieritas regresi dilakukan dengan SPSS 17, maka langkahnya adalah sebagai berikut: 1) Klik Analyze Compare Means Means. Selanjutnya akan muncul kotak dialog Means, kemudian masukkan variabel prestasi (Y) ke kotak Dependent dan semua variabel bebas ke kotak Independent. Lalu klik Options dan pilih Test of Linierity Continue OK.

16 47 2) Bila Signifikansi pada Deviation of Linierity > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara X dan Y linier. 2. Uji Hipotesis Setelah uji prasyarat dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis yaitu yang meliputi analisis korelasi linier dan analisis korelasi ganda. a. Analisis Korelasi Linier Koefisien korelasi linier Kekuatan relasi antara X dan Y dinyatakan dengan koefisien korelasi linear. Adapun rumus untuk menghitung koefisien korelasi linear dengan menggunakan formula koefisien momen produk Karl Pearson sebagai berikut: Keterangan: r xy = koefisien korelasi X = X 1 = X 2 = variabel bebas Y = variabel terikat N = jumlah siswa Dari harga r xy dapat diketahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yang ada,yaitu: r xy < 0 berarti ada hubungan negatif yaitu bila nilai variabel bebas meningkat maka nilai variabel terikat menurun atau sebaliknya r xy = 0 berarti tidak ada hubungan antara variabel bebas dan terikat r xy > 0 berarti ada hubungan positif yaitu bila vaitu bila nilai variabel bebas meningkat maka nilai variabel terikat juga meningkat. Dari nilai r xy positif dapat diinterpretasikan dalam Tabel 7. sebagai berikut: Tabel 7. Tabel Interpretasi

17 48 Besarnya nilai r 1,00 0,75 r < 0,99 0,50 r < 0,75 0,25 r < 0,50 0,00 < r < 0,25 0,00 Interpretasi Korelasi sempurna Korelasi sangat kuat Korelasi kuat Korelasi cukup Korelasi Rendah Tak berkorelasi (Sarwono, 2010: 119) Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Linier 1) Hipotesis H 0 : ρ 0 (tidak berarti) H 0 : ρ > 0 (berarti) 2) Taraf signifikansi (α) = ) Statistik uji 4) Daerah kritik DK = { t t > t α, n-2 } 5) Keputusan uji H 0 ditolak jika t ϵ DK, = 2 1 (Budiyono, 2009: 272) Untuk uji korelasi linier menggunakan SPSS 17, langkahlangkahnya adalah sebagai berikut: 1) Klik Analyze Correlate Bivariate Setelah itu akan terbuka kotak dialog Bivariate Correlations. Pindahkan semua variabel yang akan diuji ke kotak Variables. 2) Pada Correlation Coefficients pilih Pearson. 3) Pada Test of Significance pilih Two-tailed. 4) Klik OK.

18 49 5) Bila nilai Signifikansi < 0,05 maka korelasi antar variabel tersebut signifikan. b. Analisis Korelasi Linier Ganda Koefisien korelasi linier ganda Koefisien korelasi Y pada X1, X2, disajikan dengan R y12 sebagai berikut:. =. Dengan. = + = ( )( ) = ( ) (Djarwanto & Subagyo, 1985: 350) Uji signifikansi koefisien korelasi linier ganda 1) Hipotesis H 0 : Hubungan Linier ganda antara X1, X2, dan Y tidak berarti (tidak signifikan) H 1 : hubungan linier ganda antara X1, X2, dan Y berarti (signifikan) 2) Statistik yang digunakan = / ( )/ (n k 1) 3) Taraf signifikansi (α) = ) Daerah kritik (DK) = { F F F α; k, n-k-1 } 5) Keputusan uji H 0 diterima jika F 0 F tabel H 0 ditolak jika F 0 > F tabel 6) Kesimpulan

19 50 Hubungan Linier ganda antara X1, X2, dan Y tidak berarti/tidak signifikan bila H 0 diterima. Hubungan Linier ganda antara X1, X2, dan Y berarti/signifikan bila H 0 ditolak Untuk uji korelasi ganda menggunakan SPSS 17, maka digunakan analisis regresi linier ganda dengan langkah-langkah sebagai berikut 1) Klik Analyze Regression Linier, setelah itu akan muncul kotak dialog Linier Regrssion, kemudian pindahkan variabel prestasi (Y) ke kotak Dependent, kemudian masukkan semua variabel bebas ke kotak Independent. 2) Klik tombol Statistics, selanjutnya akan muncul kotak dialog Linier Regression Statistics. Pilih Estimates, Model fit, Collinearity diagnostics untuk menguji multikolinieritas/ indepedensi Continue. 3) Untuk uji heterokedastisitas dengan plot maka klik Plots, selanjutnya kotak dialog Linier Regression: Plots akan terbuka, masukkan *ZRESID (Standardized Residual) ke kotak Y, dan *ZPRED (Standardized Predicted Value) ke kotak X. Selanjutnya pilih Normal probability plot untuk uji normalitas Continue OK. 3. Persamaan Regresi Setelah diketahui bahwa ada korelasi antara variabel terikat dan variabel bebas, kemudian dapat dicari fungsi liniernya dengan bentuk persamaan sebagai berikut: Y bo, b 1, b 2 X 1 X 2 = + + = Nilai variabel terikat (prestasi siswa pada materi Hidrolisis) = Konstanta = Kemampuan numerik = Kreativitas Nilai konstanta b 0 dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: = ( )

20 51 Sedangkan untuk b 1, b 2, dapat dhitung dengan rumus: = ( ) Untuk analisis persamaan regresi dengan SPSS 18, langkahnya sama dengan uji korelasi linier ganda, karena output dari uji tersebut sudah memuat koefisien dari setiap variabel. 4. Sumbangan Prediktor Ada dua jenis sumbangan prediktor, yaitu sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Jumlah sumbangan efektif untuk semua variabel sama dengan koefisien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan relatif untuk semua variabel bebasnya sama dengan 1 (100%) (Budiyono, 2009: 293). Koefisien determinasi Koefisien determinasi linier ganda antara X dan Y didefinisikan sebagai berikut:. = + dimana = ( )( ) = ( ) Dari definisi tersebut, maka sumbangan efektif didefinisikan sebagai berikut: = 100% Adapun sumbangan relatif didefinisikan: = 100% Dengan i= 1, 2 dan r 2 = r 2 y.12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Baturetno Wonogiri, yang beralamat di Jl. Raya Baturetno Tromol Pos 11, kode pos

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah nilai kemampuan memori, kemampuan analisis terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok Koloid.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Kebakkramat pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 dengan jadwal kegiatan penelitian tercantum pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat

Lebih terperinci

Materi Kuliah Metode Penelitian. Uji Asumsi

Materi Kuliah Metode Penelitian. Uji Asumsi Materi Kuliah Metode Penelitian Uji Asumsi Uji Normalitas Uji normalitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa sampel dari populasi yang berdistribusi normal. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Okt Sep Agu Jul Jun Mei Apr Mar Feb BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sambungmacan kelas XI IPA semester genap

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

TABEL 3 DATA PENELITIAN

TABEL 3 DATA PENELITIAN Analisis Regresi Linier Bentuk LN (Logaritma Natural) Pengubahan data ke bentuk LN dimaksudkan untuk meniadakan atau meminimalkan adanya pelanggaran asumsi normalitas dan asumsi klasik regresi. Jika data-data

Lebih terperinci

UJI VALIDITAS KUISIONER

UJI VALIDITAS KUISIONER UJI VALIDITAS KUISIONER Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin dukur. Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas bisa dibedakan menjadi validitas

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Penelitian Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di SMP N 1 Pamotan. SMP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil uji itas dan Reliabilitas Untuk menguji apakah alat ukur (instrument) yang digunakan memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik, sehingga mengahasilkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Umum Deskripsi data umum berisi mengenai gambaran umum tempat penelitian yakni di MTs N 1 Kudus. MTs N 1 Kudus beralamatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Sugiyono (2016, hlm. 14) menjelaskan tentang metode penelitian kuantitatif sebagai berikut: Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional yang dimaksud yaitu untuk menghindari kesalahan pemahaman dan perbedaan penafsiran yang berkaitan dengan istilah-istilah dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penjelasan dari setiap variabel yang diperoleh dari penelitian dalam data akan dijelas secara rinci pada tiap-tiap variabel. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Sugiyono (2012 : 1)

BAB III METODE PENELITIAN. tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Sugiyono (2012 : 1) 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam penelitian ilmiah diperlukan adanya suatu metode penelitian yang tepat dan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi. Sugiyono (01 : 1) mengemukakan

Lebih terperinci

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS 16.0. Disusun oleh: Andryan Setyadharma

UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS 16.0. Disusun oleh: Andryan Setyadharma UJI ASUMSI KLASIK DENGAN SPSS 16.0 Disusun oleh: Andryan Setyadharma FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010 1. MENGAPA UJI ASUMSI KLASIK PENTING? Model regresi linier berganda (multiple regression)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS

HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS HANDOUT METODE PENELITIAN KUANTITATIF ANALISIS DATA MENGGUNAKAN SPSS UJI RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM a. Pindahkan hasil data item dari tabulasi di Excel ke data view SPSS b. Di bagian variable view rubah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah 33 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Gajah Mada Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri

Lebih terperinci

UJI ANOVA. Uji kesamaan varian. Lihat output TEST of HOMOGENEITY of VARIANCE

UJI ANOVA. Uji kesamaan varian. Lihat output TEST of HOMOGENEITY of VARIANCE UJI ANOVA Skor Sekolah Skor Sekolah Skor Sekolah Skor Sekolah 75 SMA X 74 SMA W 54 SMA Y 64 SMA Z 55 SMA X 75 SMA W 58 SMA Y 58 SMA Z 59 SMA X 64 SMA W 60 SMA Y 57 SMA Z 60 SMA X 64 SMA W 74 SMA Y 60 SMA

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif. Indrawan dan Yaniawati (2016, hlm. 51) mengatakan Penelitian dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi data Hasil Penelitian Data Pengamalan PAI dan Perilaku seks bebas peserta didik SMA N 1 Dempet diperoleh dari hasil angket yang telah diberikan kepada responden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen yang menempatkan subyek penelitian ke dalam dua kelas yaitu kelas kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III METODE PENELETIAN 35 BAB III METODE PENELETIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 6 Bandung yang beralamatkan di Jalan Soekarno Hatta (Riung Bandung) Kota Bandung, pada tes Uji Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah field research dimana studi lapangan digunakan sebagai bahan laporan (Azwar,1998: 21). Hal ini dilakukan karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memilih tempat penelitian di SMA Negeri 1 Tawangsari, yang terletak di Jalan Patimura No.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan di SMA Muhammadiyah I Pringsewu pada semester genap tahun pelajaran 2010-2011. B. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 25 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X semester ganjil SMA Negeri 15 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang terdiri dari lima kelas,

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jumlah kecelakaan lalu lintas dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif verifikatif. Arikunto (2010:3) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal) KORELASI Pada SPSS korelasi ada pada menu Correlate dengan submenu: 1. BIVARIATE Besar hubungan antara dua (bi) variabel. a. Koefisien korelasi bivariate/product moment Pearson Mengukur keeratan hubungan

Lebih terperinci

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI Penelitian korelasi biasanya ditujukan untuk menguji hubungan antara variabel X (variabel bebas) dengan variabel Y atau variabel terikat atau menguji hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 31 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi responden penelitian. Data demografi tersebut antara lain

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Responden Untuk memperoleh data dalam pengujian ini, penulis telah membagikan kuesioner kepada 60 responden. Jumlah responden tersebut dihasilkan dari rumus perhitungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY LEMBAR KERJA Topik: Uji Homosedastisitas Tujuan: Digunakan untuk mengetahui kesamaan varians error untuk setiap nilai X. Error = residu = e = Y Y Lawan homosedastisitas adalah heterosedastisitas. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Ditinjau dari obyeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen 47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian memiliki beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan Achmadi (2007

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Disain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen semu (Quasi experimental research)

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI BERGANDA

ANALISIS REGRESI BERGANDA ANALISIS REGRESI BERGANDA Analisis Regresi Berganda Arahkan kursor pada Analyze lalu Regression dan pilih Linear Analisis Regresi Berganda Pada kotak Linear Regression, pindahkan variable Y pada kotak

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013

METODE PENELITIAN. SMA Persada Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Ajaran 2012/2013 14 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Persada Bandar Lampung pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kabupaten Semarang. Pertimbangan yang mendasari memilih sekolah ini sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Salatiga. Penelitian ini dilaksanakan pada Semester gasal tahun pelajaran 2011/2012. Pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA Selain regresi linier sederhana, metode regresi yang juga banyak digunakan adalah regresi linier berganda. Regresi linier berganda digunakan untuk penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar di Jl. A.W. Monginsidi nomor 03 Karanganyar pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober tahun 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tahun ajaran 2015/2016 pada bulan Oktober tahun 2015. 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Sumbang Kabupaten Banyumas. Waktu penelitian yaitu pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan

BAB IV ANALISIS DATA. bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Setelah diperoleh masing-masing jumlah dari kategori variabel bebas dan variabel terikat, kemudian data tersebut di analisis dengan menggunakan analisis kuantitatif,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di daerah Jakarta Barat, di salah satu perusahaan garment yaitu di PT Anugraha Wening Caranadwaya. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Bentuk eksperimen yang digunakan desain eksperimen semu (quasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. satu variabel dengan variabel lain dan apabila ada hubungan, berapa eratnya

III. METODE PENELITIAN. satu variabel dengan variabel lain dan apabila ada hubungan, berapa eratnya III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional. Menurut Sumadi Suryabrata (003:8) metode penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Berikut ini akan dibahas mengenai metode dan desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 13 Bandarlampung, mulai 22 Oktober sampai dengan 19 November 2011. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN 4.1 Analisis Profil Responden 4.1.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yanng digunakan unntuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandarlampung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 8 Bandarlampung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Menurut Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2

BAB III METODE PENELITIAN R X O 1 R O 2 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yang merupakan metode eksperimen berdesain posttest-only control design, karena tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Data Hasil Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama 25 hari, mulai dari tanggal 21 Maret 2012 sampai 14 April 2012 di MA Manbaul Ulum Demak. Populasi dalam

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi pusat perhatian adalah hubungan antara pemahaman III. METODE PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pemahaman kosakata dengan kemampuan

Lebih terperinci

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen

Keterangan : : kelas IV SD Kebonagung 03 yang dijadikan kelompok eksperimen BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yaitu Experimental Design karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas Pembahasan pada bab ini merupakan hasil

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA III. METDE PEELITIA A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA egeri 5 Metro semester genap tahun pelajaran 01/013, yang terdiri dari 7 kelas dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan

BAB IV HASIL PENGUJIAN. dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan BAB IV HASIL PENGUJIAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam bab ini diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data yang berhasil dikumpulkan, dan pembahasan dari hasil penelitian data tersebut. Bagian yang akan dibicarakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 bulan Januari 2013 di SMA Negeri 1 Banyumas Kabupaten Pringsewu. 3.2 Populasi

Lebih terperinci

* Keperluan korespondensi, telp: , ABSTRAK

* Keperluan korespondensi, telp: ,   ABSTRAK Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol 5 No 4 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal 8-15 ISSN 2337-9995 http://jurnalfkipunsacid/indexphp/kimia KONTRIBUSI KEMAMPUAN MEMORI

Lebih terperinci

KORELASI DAN ASOSIASI

KORELASI DAN ASOSIASI KORELASI DAN ASOSIASI Kata korelasi diambil dari bahasa Inggris, yaitu correlation artinya saling hubungan atau hubungan timbal balik. Dalam ilmu statistika istilah korelasi diberi pengertian sebagai hubungan

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang

BAB III. Metodologi Penelitian. Contextual Teaching and Learning (CTL). Metode penelitian yang 28 BAB III Metodologi Penelitian 3.1. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan pemahaman matematis siswa SMA IPS melalui pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Eksperimen 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Merujuk pada pendapat Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Se-Gugus Diponegoro Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 6 SD. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Arikunto (2006: 3) penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. DESKRIPSI DATA Data hasil penelitian terdiri dari dua variabel bebas yaitu variabel gaya belajar siswa (X1) dan variabel minat belajar siswa (X2) serta satu variabel terikat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Di dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengaruh metode observasi lingkungan alam sekitar

Lebih terperinci

SAMI AN SPSS KORELASI

SAMI AN SPSS KORELASI SAMI AN SPSS KORELASI KORELASI Merupakan teknik statistik yang digunakan untuk meguji ada/tidaknya hubungan serta arah hubungan dari dua variabel atau lebih Korelasi yang akan dibahas dalam pelatihan ini

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS KORELASI DAN REGRESI

BAB 4 ANALISIS KORELASI DAN REGRESI BAB 4 ANALISIS KORELASI DAN REGRESI Setelah membaca bab ini, pembaca diharapkan dapat memahami dan mempraktikan : 1. Bivariate Correlation 2. Partial Correlation 3. Distances 4. Kegunaan Regresi Sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang 71 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini akan menggunakan metode eksperimen. Desain eksperimen yang digunakan adalah Nonequivalent (pretest & posttest) Control Group Desaign. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian yang dilakukan. Uraian ini meliputi jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data SD Nasima Semarang terletak di Jl. Puspanjolo Selatan No. 53 (024) 7601322, Semarang 50141, Jawa Tengah. Waktu penelitian dilakukan pada tahun 2016. Setelah melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 5 No. 2 Tahun 2016 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 81-88 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia KONTRIBUSI KEMAMPUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Se-Gugus Gajah Mada Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar yang terdiri dari 8 SD.

Lebih terperinci