PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA"

Transkripsi

1 Pengelolaan Program Kursus... (Linda Rismawanti) 223 PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA COSMETOLOGY PROGRAM MANAGEMENT COURSES IN THE LEARNING ACTIVITIES GALLERY (LAG) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh: Lindha Rismawanti, Pendidikan Luar Sekolah Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul; 2) keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul; 3) faktor pendukung dan penghambat pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah ketua penyelenggara, tutor dan warga belajar. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data penelitian dilakukan dengan menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul meliputi enam tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan. 2) Bentuk keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul dilihat dari ketercapaian tujuan program yaitu kemampuan, keterampilan serta ilmu pengetahuan peserta bertambah setelah mengikuti program, peserta dapat meningkatkan mata pencaharian dibidang rias pengantin, melestarikan budaya jawa, peserta kursus dapat mengetahui pakem gaya rias pengantin dan langkah-langkah rias pengantin sesuai pedoman yang berlaku. Peserta kursus tahun 2015 yang dapat membuka usaha mandiri 6 orang, dan 5 orang lainnya dapat bekerja dengan orang lain. 3) faktor pendukung terlaksananya program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan belajar (SKB) Bantul adalah ruang, baju dan aksesoris yang memadai, narasumber yang sudah berkompeten dan profesional, materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta, serta antusias dari warga belajar dalam mengikuti kegiatan. Sedangkan faktor penghambat program tersebut meliputi dana, alat untuk merias kurang memadai, tidak tersedianya model untuk dirias, serta ada beberapa peserta yang terlambat saat mengikuti kegiatan kursus. Kata kunci: pengelolaan program, kursus tata rias Abstract This study aimed to describe: 1) the program management courses in cosmetology Learning Activities Gallery (LAG) Bantul; 2) successful management of courses cosmetology program at Learning Activities Gallery (LAG) Bantul; 3) the enabling and inhibiting factors of cosmetology program management courses in Learning Activities Gallery (LAG) Bantul. Research that uses descriptive qualitative approach. Selection of subjects study was done by using purposive technique. The subjects of this research students are chief organizers, educator and residents learn. Techniques of data collection is done by using observation, interviews, and documentation. Data analysis was performed through a phase of a data reduction, data display, and conclusion. The validity test of research data is done by using triangulation. The results showed that: 1) the management program cosmetology courses in Learning Activities Gallery (LAG) Bantul includes six stages, including planning, organizing, mobilization, training, assessment and development. 2) the success of the program management course cosmetology in Learning Activities Gallery (LAG) Bantul seen from the achievement of program objectives including the ability, skills and knowledge of participants increased after the program, participants can improve the livelihood of the field of bridal, preserve Javanese culture, course participants can find grip style bridal and bridal measures according to the guidelines and regulations course participants are able to be self-6, and 5 others can work with others. 3) factors supporting the implementation of the program courses cosmetology at Learning Activities Gallery (LAG) Bantul is a space, clothes and accessories are adequate, speakers who are already competent and professional, learning materials appropriate to the

2 224 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5, No. 7 Tahun 2016 needs of participants, as well as the enthusiasm of the learners in follow the activities. While the inhibiting factors include the following program funds, tool to apply makeup inadequate, unavailability of models for makeup and there are some participants who are late while following the course activities. Key word : program management, cosmetology courses PENDAHULUAN Menurut Simamora (1995: 287) dalam Mustofa (2012: 4) mengartikan pelatihan sebagai serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, pengalaman ataupun perubahan sikap seorang individu. Baik dari segi implementasi maupun relevansinya program kecakapan hidup (life skill) penting dalam menghadapi persaingan global. Pelatihan merupakan bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan menigkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku, dalam waktu yang relatif singkat, dan dengan menggunakan metode yang lebih mengutamakan praktik dari pada teori (Instruksi Presiden No.15 tahun 1974 dalam Mustofa, 2012: 4). Kursus tata rias merupakan salah satu program pelatihan yang disamping memberdayakan seseorang atau masyarakat juga bertujuan membekali keterampilan yang nantinya dapat dipergunakan untuk menciptakan peluang usaha mandiri. Di dalam kehidupan masyarakat, baik dalam kondisi masyarakat desa maupun kota, dalam keadaan perekonomian yang biasa maupun yang maju, pernikahan itu selalu ada. Hal ini memberikan sebuah peluang yang cukup besar bagi masyarakat untuk berwirausaha dibidang tata rias. Agar tujuan program dapat dicapai secara optimal dan maksimal membutuhkan pengelolaan yang serius. Pengelolaan program merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan, mengendalikan dan mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Sudjana, 2004: 17). Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) merupakan unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di bidang pendidikan luar sekolah (nonformal). Sanggar kegiatan belajar (SKB) Bantul memiliki beberapa program yang dikembangkan yang berorientasi pada pemberdayaan masyarakat, salah satunya program kursus tata rias seperti yang tengah dikembangkan SKB. Salah satu program unggulan di SKB Bantul yang memiliki pengelolaan program yang baik adalah program kursus tata rias. Pada program kursus tata rias di SKB Bantul, peserta didik atau warga belajar dibekali pengetahuan keterampilan tata rias pengantin, sehingga di dorong menjadi masyarakat berdaya yang gemar merias baik untuk kepentingan pribadi maupun melayani kebutuhan masyarakat. Kursus tata rias tersebut berdiri sejak tahun 1997, dan dapat dikatakan program yang sudah cukup berhasil. Program kursus tata rias SKB Bantul diselenggarakan sesuai kebutuhan masyarakat

3 dengan menggunakan metode pembelajaran ceramah, tanya jawab, demonstrasi dan praktik. Pengelolaan program kursus tata rias memiliki kelebihan pada metode pembelajaran serta evaluasi yang dilakukan. Disamping itu, dalam pembelajaran program tersebut lebih ditekankan pada praktiknya. Yakni 20% pemberian teori dan 80% praktik, sehingga lebih banyak melakukan praktik dari pada teori. Pengelolaan yang efektif dan efisien pada program kursus tata rias sangat diperlukan agar kebutuhan warga belajar terpenuhi. Pengelolaan yang baik akan menjadi tolak ukur keberhasilan lembaga dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan profesional. Program kursus tata rias diharapkan dapat menciptakan sumber daya manusia yang mandiri, profesional, berfikiran maju dan kreatif. Pengelolaan yang baik berdasarkan fungsi-fungsi manajemen akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan program. Berdasarkan pemaparan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti membahas tentang permasalahan Pengelolaan Program Kursus Tata Rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dapat memberikan gambaran lengkap mengenai pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul, mulai dari perencanaan hingga evaluasi dan juga faktorfaktor yang mempengaruhi keberhasilan program tersebut. Pengelolaan Program Kursus... (Linda Rismawanti) 225 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di lembaga Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul yang terletak di Jalan Imogiri Barat Km.7, Bangungharjo, Sewon, Bantul, DIY. Waktu penelitian dimulai dari bulan Juli hingga September Subjek Penelitian Subjek penelitian merupakan sumber data yang dapat memberikan informasi terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Teknik pengambilan sumber data atau subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Sugiyono (2014:301) menyatakan bahwa penentuan sumber data pada data orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 5 orang, yang terdiri dari 1 orang ketua penyelenggara program, 2 orang tutor program kursus tata rias, dan 3 orang warga belajar program kursus tata rias. Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan dengan observasi awal mengenai pengelolaan program kursus tata rias yang berjalan di SKB Bantul guna menyusun proposal penelitian. Selanjutnya, setelah proposal selesai peneliti membuat instrumen penelitian. Kemudian peneliti mengambil data dan informasi ke lapangan, selanjutnya dimulailah pelaksanaan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang digunakan disertai dengan pedoman penelitian. Pengolahan data dilakukan sejak awal pengambilan data hingga akhir pengumpulan data. Hasil olahan data disajikan ke dalam hasil penelitian.

4 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5, No. 7 Tahun Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2014:305). Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang selanjutnya dibantu dengan alat pengumpul data, yaitu pedoman wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pedoman-pedoman tersebut akan digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data terkait dengan permasalahan yang akan diteliti. Menurut Nasution dalam Sugiyono (2009:226) observasi adalah ilmu pengetahuan. Sama halnya dengan Marshall dalam Sugiyono (2014:310) menyatakan bahwa through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those behavior. Melalui observasi peneliti belajar tentang perilaku dan makna perilaku tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati lokasi penelitian, keadaan atau situasi lokasi penelitian, profil lembaga, kondisi pengelola, tutor, warga belajar, serta pengelolaan program kursus tata rias. Metode pengumpulan data lain yang digunakan adalah wawancara terstruktur. Menurut Moleong (2005:190) bahwa wawancara terstruktur adalah wawancara yang pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Metode wawancara digunakan untuk memperkuat hasil observasi. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini terkait dengan pengelolaan program tata rias, faktor pendukung dan penghambat beserta keberhasilan program kursus tata rias yang dilihat dari ketercapaian tujuan program dan juga kebermanfaatan program. Selain itu, metode pengumpulan data lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Menurut Sugiyono (2009:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Adapun dokumendokumen yang ada di SKB Bantul terkait dengan pengelolaan program kursus tata rias, yakni pengorganisasian, penggerakan, evaluasi, pengembangan, serta keberhasilan program. Teknik Analisis Data Bogdan dan Biklen dalam Lexy Moleong (2005:248) analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi kesatuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari, dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan pada orang lain. Penelitian ini mengacu pada model analisis data Miles and Huberman. Komponen dalam analisis data meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Aktivitas analisis data yang dilakukan dalam penelitian pengelolaan program kursus tata rias yaitu mereduksi temuan data yang diperoleh yang dilakukan dengan cara memilih data yang diperlukan sesuai dengan fokus penelitian. Selanjutnya, menyajikan hasil temuan data yang sudah direduksi dan terakhir menarik kesimpulan terkait dengan fokus penelitian yaitu pengelolaan program kursus tata rias Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai pengelolaan program kursus tata rias di

5 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu: Hasil Penelitian 1. Pengelolaan program kursus tata rias di SKB Bantul meliputi enam tahap, yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan. Tahap perencanaan dalam program kursus tata rias SKB Bantul meliputi identifikasi kebutuhan yang disesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat. Mengidentifikasi calon sasaran dengan menentukan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta. Pelaksanaan program kursus tata rias SKB Bantul dilakukan 3 (tiga) kali seminggu. Materi pembelajaran program tersebut meliputi materi umum, inti dan penunjang, sedangkan penyusunan kurikulum mengacu pada kurikulum rias pengantin dari pusat yakni Dirjen PAUDNI. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab (20%) dan praktik (80%) dengan media pembelajaran berupa buku diklat, papan tulis serta bahan dan alat merias. Dalam hal pengorganisasian, struktur kepengurusan program kursus tata rias di SKB Bantul terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, bendahara dan narasumber. Penggerakan atau motivasi dilakukan dengan pendekatan komunikasi supaya warga belajar aktif dalam mengikuti program kursus tata rias. Bentuk pembinaan program kursus tata rias yakni dengan adanya paguyuban rias pengantin pandan wangi sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran serta sebagai sarana silahturahmi. Terdapat 2 jenis evaluasi dalam program kursus tata rias yaitu evaluasi proses pembelajaran dan hasil akhir program Pengelolaan Program Kursus... (Linda Rismawanti) 227 pembelajaran. Pengembangan program kursus tata rias yaitu berkaitan dengan perbaikan program dimasa yang akan datang, yakni dilihat dari evaluasi program. 2. Bentuk keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias di SKB Bantul dilihat dari ketercapaian tujuan program diantaranya bertambahnya kemampuan, keterampilan serta ilmu pengetahuan peserta setelah mengikuti program, peserta dapat meningkatkan mata pencaharian dibidang rias pengantin, melestarikan budaya jawa, peserta kursus dapat mengetahui pakem gaya rias pengantin dan langkah-langkah rias pengantin sesuai pedoman yang berlaku. Peserta kursus sering mengikuti lomba dan mendapatkan juara, ditetapkannya SKB sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) oleh LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi), mendapat juara III TUK tahun Peserta kursus tahun 2015 yang dapat membuka usaha mandiri 6 orang, dan 5 orang lainnya dapat bekerja dengan orang lain. 3. Faktor pendukung pengelolaan program kursus tata rias SKB Bantul yaitu ruang, baju dan aksesoris yang memadai, narasumber yang sudah berkompeten dan profesional, materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta, serta antusias dari warga belajar dalam mengikuti kegiatan. Faktor penghambat pengelolaan program kursus tata rias SKB Bantul adalah dana, alat untuk merias (makeup) kurang memadai, tidak tersedianya model untuk dirias, serta ada beberapa peserta yang terlambat saat mengikuti kegiatan kursus. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian, maka terdapat beberapa pokok pembahasan, yaitu:

6 228 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5, No. 7 Tahun Pengelolaan program kursus tata rias di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bantul meliputi enam tahapan yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian dan pengembangan. Hal tersebut sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Sudjana (2004, 52-56), yaitu terdiri dari enam fungsi yang berurutan yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan yang disesuaikan dengan potensi lokal dan kebutuhan masyarakat. Mengidentifikasi calon sasaran dengan menentukan syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi peserta. Pelaksanaan program kursus tata rias SKB Bantul dilakukan 3 (tiga) kali seminggu. Materi pembelajaran program tersebut meliputi materi umum, inti dan penunjang, sedangkan penyusunan kurikulum mengacu pada kurikulum rias pengantin dari pusat yakni Dirjen PAUDNI. Metode yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab (20%) dan praktik (80%) dengan media pembelajaran berupa buku diklat, papan tulis serta bahan dan alat merias. Tahap selanjutnya dalam pengelolaan program yaitu pengorganisasian. Pengorganisasian merupakan kegiatan mengidentifikasi dan memadukan sumbersumber yang diperlukan ke dalam kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sumber-sumber itu meliputi tenaga manusia, fasilitas, alat-alat, dan biaya yang tersedia atau yang dapat disediakan (Sudjana, 2004). Fasilitas pembelajaran sudah cukup baik, narasumber program terdiri dari 2 orang, jumlah peserta didik yang mengikuti program minimal 10 orang, dana program kursus yaitu dari anggaran pendapatan dan belanja negara, pemerintah, P2PNFI, serta swadaya masyarakat. Untuk struktur kepengurusan program kursus tata rias di SKB Bantul terdiri dari penanggung jawab, ketua, sekretaris, bendahara dan narasumber. Penggerakan atau motivasi dilakukan dengan pendekatan komunikasi supaya warga belajar aktif dalam mengikuti program kursus tata rias. Bentuk pembinaan program kursus tata rias yakni dengan adanya paguyuban rias pengantin pandan wangi. Menurut Sudjana (2004), pembinaan adalah upaya untuk memelihara efisiensi dan efektivitas kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan dalam upaya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Paguyuban rias pengantin pandan wangi sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran tentang kesulitan yang dialami saat merias, model tata rias yang baru, info seminar dan pekerjaan serta sebagai sarana silahturahmi. Anderson (1978) dalam Sudjana (2004: ) merumuskan tujuan penilaian yaitu memberikan masukan untuk perencanaan program, memberi masukan untuk keputusan tentang kelanjautan, perluasan dan penghentian program, memberikan masukan untuk keputusan tentang memodifikasi program, memperoleh informasi tentang faktor pendukung dan penghambat serta memberi masukan untuk memahami landasan keilmuan bagi penilaian. AS Horbnby (Fakhrudin, 2011, p.1) mendefinisikan evaluasi adalah to find out, decide the ammount or value yang

7 artinya suatu upaya untuk menentukan nilai dan jumlah. Terdapat 2 jenis evaluasi dalam program kursus tata rias yaitu evaluasi proses pembelajaran dan hasil akhir program pembelajaran. Menurut Sudjana (2004), pengembangan adalah perluasan dan peningkatan kegiatan yang telah dan/atau sedang dilakukan. Pengembangan program kursus tata rias yaitu berkaitan dengan perbaikan program dimasa yang akan datang, yakni dilihat dari evaluasi program. 2. Bentuk keberhasilan pengelolaan program kursus tata rias di SKB Bantul dilihat dari ketercapaian tujuan program diantaranya bertambahnya kemampuan, keterampilan serta ilmu pengetahuan peserta setelah mengikuti program, peserta dapat meningkatkan mata pencaharian dibidang rias pengantin, melestarikan budaya jawa, peserta kursus dapat mengetahui pakem gaya rias pengantin dan langkah-langkah rias pengantin sesuai pedoman yang berlaku. Peserta kursus sering mengikuti lomba dan mendapatkan juara, ditetapkannya SKB sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) oleh LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi), mendapat juara III TUK tahun Peserta kursus tahun 2015 yang dapat membuka usaha mandiri 6 orang, dan 5 orang lainnya dapat bekerja dengan orang lain. 3. Faktor pendukung pengelolaan program kursus tata rias SKB Bantul yaitu ruang, baju dan aksesoris yang memadai, narasumber yang sudah berkompeten dan profesional, materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta, serta antusias dari warga belajar dalam mengikuti kegiatan. Faktor penghambat pengelolaan program kursus tata rias SKB Pengelolaan Program Kursus... (Linda Rismawanti) 229 Bantul adalah dana, alat untuk merias (makeup) kurang memadai, tidak tersedianya model untuk dirias, serta ada beberapa peserta yang terlambat saat mengikuti kegiatan kursus. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu pengelolaan program kursus tata rias di SKB Bantul meliputi enam tahapan. Adapun tahapan tersebut mencakup tahap perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan. Keberhasilan program kursus tata rias di SKB Bantul dilihat dari ketercapaian tujuan program, yakni bertambahnya pengetahuan, kemampuan dan keterampilan warga belajar dalam hal tata rias pengantin. Di samping itu, warga belajar sering mengikuti lomba-lomba dan mendapatkan juara sehingga SKB Bantul ditetapkan sebagai TUK (Tempat Uji Kompetensi) oleh LSK (Lembaga Sertifikasi Kompetensi) mendapat juara III tahun Peserta kursus tahun 2015 yang dapat membuka usaha mandiri 6 orang, dan 5 orang lainnya dapat bekerja dengan orang lain. Dalam pelaksanaanya, terdapat faktor pendukung dan penghambat terlaksananya program kursus tata rias. Faktor pendukung pelaksanaan program tata rias yaitu ruang, baju dan aksesoris yang memadai, narasumber yang sudah berkompeten dan profesional, materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta, serta antusias dari warga belajar dalam mengikuti kegiatan. Sedangkan faktor

8 230 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol 5, No. 7 Tahun 2016 penghambat program tersebut adalah dana, alat untuk merias (makeup) kurang memadai, tidak tersedianya model untuk dirias, serta ada beberapa peserta yang terlambat saat mengikuti kegiatan kursus. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat diajukan beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai saran, yakni pengelolaan program kursus tata rias akan berjalan lebih baik apabila di dalam pelaksanaannya, tutor penting memberikan materi tentang berwirausaha. Ketepatan waktu pembelajaran program kursus tata rias serta sarana prasarana pembelajaran program tata rias juga perlu diperhatikan sehingga dapat menunjang terlaksananya program kursus tata rias dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Corbin, Juliet & Anselm Strauss. (2007). Dasardasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. D, Sudjana. (2004). Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production. Ernie Tisnawati Sule & Kurniawan Saefullah. (2005). Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kamil Mustofa. (2012). Model Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Alfabeta. Meleong, Lexy. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Santoso Tien. (2010). Tata Rias dan Busana Pengantin Seluruh Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, anggota IKAPI. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Wibowo, (2007). Manajemen Perubahan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Arnady, M., & Prasetyo, I. (2016). Evaluasi Program Kecakapan Hidup di Sanggar Kegiatan Belajar Bantul, Yogyakarta. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 3(1), doi: 03 Widodo, W. (2015). Pengelolaan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) pada Era Otonomi Daerah. Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat, 2(1), doi: 46

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING KELOMPOK BERMAIN (KB) PRIMA SANGGAR DALAM MENDORONG KETERLIBATAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK ARTIKEL E-JOURNAL

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING KELOMPOK BERMAIN (KB) PRIMA SANGGAR DALAM MENDORONG KETERLIBATAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK ARTIKEL E-JOURNAL PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING KELOMPOK BERMAIN (KB) PRIMA SANGGAR DALAM MENDORONG KETERLIBATAN ORANG TUA PADA PENDIDIKAN ANAK ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Jurnal Gammath, Volume I Nomor 2, September 2016 KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL Mohammad Jupri 1, Zulfa Anggraini R 2, Christine Wulandari S 3 1 Universitas

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN PERAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP MANAGEMEN ORGANISASI SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: Alfi Hidayatur Ramadhlani Dra Sri Hartini, M.Pd ABSTRAK Tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL Pemberdayaan Masyarakat Melalui...(Intifada Gempur Yahudi ) 299 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH CREATIVITY

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penggunaan metode yang tepat dalam penelitian adalah syarat utama dalam mencari data. Mengingat penelitian merupakan suatu proses pengumpulan sistematis dan analisis logis terhadap

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Septi Ningsih NIM

ARTIKEL JURNAL. Oleh: Septi Ningsih NIM DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT (PKM) BAGI WARGA BELAJAR DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT HARAPAN BANGSA, DESA PETIR, KECAMATAN KALIBAGOR, KABUPATEN BANYUMAS ARTIKEL

Lebih terperinci

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015)

JISIP: Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ISSN Vol. 4, No. 1 (2015) KESIAPAN PEMERINTAH DESA LANDUNGSARI MENGHADAPI IMPLEMENTASI ALOKASI DANA DESA SESUAI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 Akasius Akang Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDIDIKAN TATA RIAS PENGANTIN (Studi Situs LKP Moncar Surakarta) TESIS

PENGELOLAAN PENDIDIKAN TATA RIAS PENGANTIN (Studi Situs LKP Moncar Surakarta) TESIS PENGELOLAAN PENDIDIKAN TATA RIAS PENGANTIN (Studi Situs LKP Moncar Surakarta) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PROGRAM KETERAMPILAN BAGI IBU RUMAH TANGGA DI PKBM KARYA MANUNGGAL WILAYAH PRINGGOKUSUMAN GEDONGTENGEN YOGYAKRTA ARTIKEL JURNAL

IMPLEMENTASI PROGRAM KETERAMPILAN BAGI IBU RUMAH TANGGA DI PKBM KARYA MANUNGGAL WILAYAH PRINGGOKUSUMAN GEDONGTENGEN YOGYAKRTA ARTIKEL JURNAL IMPLEMENTASI PROGRAM KETERAMPILAN BAGI IBU RUMAH TANGGA DI PKBM KARYA MANUNGGAL WILAYAH PRINGGOKUSUMAN GEDONGTENGEN YOGYAKRTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA

MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA 356 Jurnal Elektronik Mahasiswa PLS Vol. 5, No.8 Tahun 2016. MANAJEMEN PENGETAHUAN PADA KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) DUMBO KUNCORO NGEMPLAK SLEMAN YOGAKARTA KNOWLEDGE MANAGEMENT IN KUBE DUMBO KUNCORO

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT MATA AKSARA BAGI PEREMPUAN DI DESA UMBULMARTANI, KECAMATAN NGEMPLAK, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI LKP AR-RUM YOGYAKARTA THE EVALUATION OF SEWING LIFE SKILL PROGRAM AT LKP AR-RUM YOGYAKARTA

EVALUASI PROGRAM KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI LKP AR-RUM YOGYAKARTA THE EVALUATION OF SEWING LIFE SKILL PROGRAM AT LKP AR-RUM YOGYAKARTA Evaluasi Program Kecakapan...(Lina Marlina) 1 EVALUASI PROGRAM KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI LKP AR-RUM YOGYAKARTA THE EVALUATION OF SEWING LIFE SKILL PROGRAM AT LKP AR-RUM YOGYAKARTA Oleh: Lina Marlina,

Lebih terperinci

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment NFECE 4 (2) (2015) Journal of Non Formal Education and Community Empowerment http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (Pelatihan Life Skill

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) DI SD NEGERI 02 PULOSARI Artikel Publikasi ini diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Sarjana Pendidkan

Lebih terperinci

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

MANAJEMEN KURIKULUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERORIENTASI DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWODADI TESIS

MANAJEMEN KURIKULUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERORIENTASI DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWODADI TESIS MANAJEMEN KURIKULUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN BERORIENTASI DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI DI SMK NEGERI 2 PURWODADI TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT TEKNOLOGI MEKANIK DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT TEKNOLOGI MEKANIK DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING 396 PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK PADA MATA DIKLAT TEKNOLOGI MEKANIK DENGAN METODE PROBLEM BASED LEARNING FX. Wastono SMK N 2 Pengasih Kulon Progo E-mail: wastonofx@yahoo.co.id ABSTRACT The

Lebih terperinci

PROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA

PROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA Proses Pembinaan Warga... (Khusnul Khotimah) 311 PROSES PEMBINAAN WARGA BINAAN PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA WIROGUNAN YOGYAKARTA COACHING PROCESS PRISONERS CORRECTIONAL INSTITUTIONS

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE

MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE ISSN 2302-0156 5 Pages pp. 224-228 MANAJEMEN PEMBELAJARAN GURU PADA SD NEGERI 1 PEUKAN PIDIE KABUPATEN PIDIE Nora Feri, 1 Cut Zahri Harun, 2 Nasir Usman 2 1 Magister Administrasi Pendidikan Program Banda

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI 79 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO: E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta http://journal.student.uny.ac.id/ EVALUASI PROGRAM PELATIHAN INSTALASI PENERANGAN DI BALAI LATIHAN KERJA KABUPATEN PATI EVALUATION

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA Lucky Jati Padmanaba, Ir. Drs. Suparmin, MT

Lebih terperinci

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM

PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI. Oleh Oka Deva Yunianto NIM PERAN SMK NEGERI 2 SEWON SEBAGAI SMK PUSAT LAYANAN TIK SE KABUPATEN BANTUL JURNAL SKRIPSI Oleh Oka Deva Yunianto NIM 07110241029 PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Oleh: IMA NUR FITRIANA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

STUDI TENTANG KOMPETENSI WIDYAISWARA DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

STUDI TENTANG KOMPETENSI WIDYAISWARA DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Studi tentang Kompetensi... (Rahmat Dwi Gunawan) 431 STUDI TENTANG KOMPETENSI WIDYAISWARA DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh: Rahmat Dwi

Lebih terperinci

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Lembaran Ilmu Kependidikan

Lembaran Ilmu Kependidikan LIK 41 (2) (2012) Lembaran Ilmu Kependidikan http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lik MANAJEMEN PROGRAM KEJAR PAKET C DI PKBM SARANA MAJU KOTA TEGAL Maria Adhiaty Dinas Pendidikan Kota Tegal, Indonesia

Lebih terperinci

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment

Journal of Non Formal Education and Community Empowerment NFECE 1 (1) (2012) Journal of Non Formal Education and Community Empowerment http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc PENERAPAN PRINSIP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA(ANDRAGOGY) PADA PROGRAM LIFE SKILL

Lebih terperinci

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah, Dampak Pelaksanaan Program (Anggrita K) 170 DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) AR-RUM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL

PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan (Evi Budi Setiyaningsih) 1 PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL TRAINING OF ENTREPRENEURSHIP IN CATTLE

Lebih terperinci

Iin Maulina 1, Sutrisno 2. Program Studi PG-PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Pontianak

Iin Maulina 1, Sutrisno 2. Program Studi PG-PAUD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Pontianak EXPERIENTIAL LEARNING MELALUI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT DI SKB KOTA PONTIANAK (Studi Pada Ibu-Ibu Rumah Susun, Peserta PKM Wilayah Jeruju Pontianak Barat) Iin Maulina 1, Sutrisno 2 Program Studi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci Metode Talking Stick, Hasil belajar

ABSTRAK. Kata kunci Metode Talking Stick, Hasil belajar ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Talking Stick dengan Media Audio untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik Kelas IV MI Bendiljati Wetan Sumbergempol Tulungagung

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI PENGELOLAAN PROGRAM KURSUS TATA RIAS DI SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 GEBANGSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Siti Zakiyah

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017 Disusun Sebagai Salahsatu Syarat Menyelesaikan Program Studi Sarjan Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar fakultas

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK PEMBELAJARAN / 282 PELAKSANAAN PENILAIAN OTENTIK PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA THE AUTHENTIC ASSESSMENT IMPLEMENTATION ON BAHASA INDONESIA LEARNING

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Anselm Strauss

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Bogdan dan Taylor (1975) dalam Moleong (2012:4) mendefinisikan metodologi

Lebih terperinci

Oleh: Haris Ali Murfi (A )

Oleh: Haris Ali Murfi (A ) IMPLEMENTASI KURIKULU UM 2013 OLEH GURUU AKUNTANSI DI SMK BATIK 1 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL

KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL KESIAPAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK JURNAL PUTRA SURIANTO 10070136 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KOMUNIKASI EDUKATIF DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN KEARSIPAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK BHAKTI KARYA 1 MAGELANG ABSTRAK Oleh: Brigitta Indriani

Lebih terperinci

PERAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FARMING SCHOOL RUMPIN PIJOENGAN, PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA

PERAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FARMING SCHOOL RUMPIN PIJOENGAN, PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA Peran Tutor dalam Meningkatkan... (Rany Triwahyuningsih) 259 PERAN TUTOR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI KEGIATAN FARMING SCHOOL RUMPIN PIJOENGAN, PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARTA THE ROLE OF TUTORS

Lebih terperinci

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SDN KRATON

FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SDN KRATON 12 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-6 2017 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MURID KELAS II SDN KRATON SUPPORTING AND INHIBITING FACTORS OF EARLY READING

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa

ABSTRAK. Kata Kunci: Mind Mapping, Kosakata Bahasa Jawa ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Mind Mapping untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas V SDN Tunge 2 Wates Kediri ini ditulis oleh Lu lu il Maknun,

Lebih terperinci

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA

MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA MANAJEMEN SARANA PRASARANA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA MI NEGERI AMBARAWA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh:

Lebih terperinci

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension PENGGUNAAN STRATEGI DIRECTED-READING-THINKING- ACTIVITY (DRTA) DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DI KELAS V SDN 5 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh : Nenik Lestari

Lebih terperinci

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM.

ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. HAMBATAN-HAMBATAN GURU MATA PELAJARAN IPS DALAM MENERAPKAN KURIKULUM 2013 PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 1 MANDAU KABUPATEN BENGKALIS KELURAHAN TALANG MANDI - DURI ARTIKEL ADE AGUS PUTRA NPM. 10070181

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Pembelajaran Index Card Match, Hasil Belajar Aqidah Akhlak

ABSTRAK. Kata kunci: Metode Pembelajaran Index Card Match, Hasil Belajar Aqidah Akhlak ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Index Card Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Aqidah Akhlak Peserta Didik Kelas IV MI Muhammadiyah Plus Suwaru Bandung Tulungagung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian merupakan sebuah keharusan dalam penelitian, karena hal ini berpengaruh pada penentuan pengumpulan data maupun metode

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Pendekatan 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif (descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan suatu keadaan atau

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN KEJAR PAKET C DI SEMARANG

PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN KEJAR PAKET C DI SEMARANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN KEJAR PAKET C DI SEMARANG (Studi Situs di PKBM Sarana Ilmu Semarang) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR. EDI MULYADIN PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI ALJABAR EDI MULYADIN Edi.mulyadin@yahoo.com ABSTRACT : A learning process could be succeed while supported by correct learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang konsep

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh:

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP (PLH) DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH ALAM SURYA MENTARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA POSTER UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 TAMANWINANGUN TAHUN AJARAN 2016/2017 Sulistianingsih 1, Tri Saptuti Susiani 2,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA KELAS XI OLAHRAGA di SMA NEGERI 5 KOTA MAGELANG ARTIKEL E-JOURNAL

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA KELAS XI OLAHRAGA di SMA NEGERI 5 KOTA MAGELANG ARTIKEL E-JOURNAL PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA KELAS XI OLAHRAGA di SMA NEGERI 5 KOTA MAGELANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KOPERASI MELALUI METODE MIND MAPPING Nungky Kusumastuti 1), Sadiman 2), Endang S M 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: nungkiastuti56@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MERINGKAS ISI BUKU CERITA Ikhsan Akbari 1), Muhammad Shaifuddin 2), Sadiman

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIS AUDITORI VISUAL INTELEKTUAL) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III SD NEGERI 1 LEBENGJUMUK TAHUN 2015/ 2016 ARTIKEL PUBLIKASI

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh. Pika Yunianti NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN PARTISIPASI PENDIDIK DALAM PROGRAM KELOMPOK BELAJAR PADA ANAK USIA SEKOLAH GUNA MENGATASI KETIDAK PEDULIAN ANAK TERHADAP PENDIDIKAN DI DESA JALANLAUT KABUPATEN BANGKA ARTIKEL JURNAL Oleh Pika Yunianti

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: YUNI SETYO PURBANINGSIH A

Diajukan Oleh: YUNI SETYO PURBANINGSIH A PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK MELALUI METODE EDUTAINMENT DENGAN MEDIA KARTU PADA SISWA KELAS VC SD MUHAMMADIYAH 8 JAGALAN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 NASKAH PUBLIKASI Skripsi Diajukan

Lebih terperinci

belajar siswa karena siswa dengan mudah memahami pelajaran, Faktor pendukung penggunaan media pembelajaran, siswa di smart class sangat aktif, sarana

belajar siswa karena siswa dengan mudah memahami pelajaran, Faktor pendukung penggunaan media pembelajaran, siswa di smart class sangat aktif, sarana ABSTRAK Skripsi dengan judul Penggunaan Media Pembelajaran PAI dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Smart Class (Kelas Unggulan) di SMP Negeri 3 Kota Kediri ini ditulis oleh Vivi Nuraini, pembimbing

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Taylor dan Bogdan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING DENGAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PANJER TAHUN AJARAN 2015/2016 Tasirah 1, Wahyudi 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP

Lebih terperinci

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes

Keywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI RELIEF KELAS IV SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Devi

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT)

PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) Pelaksanaan Pendampingan Konseling... (Lutfi Hariyanto) 231 PELAKSANAAN PENDAMPINGAN KONSELING DI RIFKA ANNISA DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KORBAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) IMPLEMENTATION ASSISTANCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Hal ini disebabkan karena, pada penelitian

Lebih terperinci

DEVELOPMENT OF INDUSTRY PRACTICE MODEL IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL BASED ENTREPRENEURSHIP

DEVELOPMENT OF INDUSTRY PRACTICE MODEL IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL BASED ENTREPRENEURSHIP DEVELOPMENT OF INDUSTRY PRACTICE MODEL IN VOCATIONAL HIGH SCHOOL BASED ENTREPRENEURSHIP Department of Mechanical Engineering, Faculty of Engineering, Semarang State University, Indonesia Email: sonyoto@yahoo.com,

Lebih terperinci

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI

KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI KINERJA GURU DALAM BIDANG PEMBELAJARAN PASCA SERTIFIKASI DI SMK N 2 WONOSARI Oleh: Nurnaningsih *) Suparman **) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan seberapa baik tingkat kinerja guru

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017 ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar. ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Metode Gallery Walk untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Jawa Peserta Didik Kelas III MIN Pandansari Ngunut ditulis oleh Mufidatur Rosidah, NIM 2817133112, dibimbing

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI TEORI ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) FENNYKE SIDOKARTO, GODEAN, SLEMAN JURNAL SKRIPSI

IMPLEMENTASI TEORI ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) FENNYKE SIDOKARTO, GODEAN, SLEMAN JURNAL SKRIPSI IMPLEMENTASI TEORI ANDRAGOGI DALAM PEMBELAJARAN PELATIHAN DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) FENNYKE SIDOKARTO, GODEAN, SLEMAN JURNAL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS Sirajuddin Saleh, & Hariati Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Makassar ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD

PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD PENERAPAN MODEL COMPLETE SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS III SD Shinta Mariyana 1, Ngatman 2, Suhartono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan ( field research) yaitu riset yang dilakukan di kancah atau medan terjadinya gejalagejala.

Lebih terperinci

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi)

Pelaksanaan Public Relations... (Tusri Suharyadi) 174 PELAKSANAAN PUBLIC RELATIONS DALAM RANGKA MENINGKATKAN CITRA LEMBAGA DI BALAI TEKNOLOGI KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Penulis 1: Tusri Suharyadi Penulis 2: Muhyadi Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAH PADA SISWA KELAS V SD N 1 PANDANSARI TAHUN AJARAN 2016/2017 Daryati 1, Muhammad Chamdani

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PERCAYA DIRI SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKANHASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IIS 2 SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015. Henggar Dimas Pradiva NIM K8411035

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian mengemukakan secara teknis tentang metode-metode

Lebih terperinci

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak:

Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa Friska Eris Novitasari,Titin Kartini Abstrak: Penggunaan Media Tiruan Untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pemahaman Siswa (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS 3 SMA Negeri Arjasa Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013 Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi

Lebih terperinci

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A OPTIMALISASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP N 3 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN DEEP DIALOGUE/CRITICAL THINKING (DD/CT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MINAT BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS VII C SMPN 2 PLERET BANTUL JURNAL

Lebih terperinci