PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL"

Transkripsi

1 Pemberdayaan Masyarakat Melalui...(Intifada Gempur Yahudi ) 299 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH CREATIVITY PROGRAM AT RUMAH BELAJAR MODERN BANGUNHARJO VILLAGE SEWON BANTUL Oleh : intifada gempur yahudi, universitas negeri yogyakarta,: angelofada@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas, (3) fakto r pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pemilihan subjek penelitian dengan teknik purposive. Subjek penelitian ini adalah pengelola RBM, tutor, serta peserta program. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi yang dilengkapi dengan daftar pertanyaan. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan verifikasi serta penarikan kesimpulan. Peneliti mengecek keabsahan data dengan menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ( 1) pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilakukan melalui beberapa tahap, terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan dan evaluasi (2) hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas adalah adanya peningkatan keterampilan yang dirasakan oleh peserta, para peserta mampu merapkan ilmu yang diperoleh, dan program kreativitas mampu mendorong para peserta menjadi pelaku usaha (3) Faktor pendukung program adalah adanya antusiasme peserta dan prasarana pelatihan yang memadai. Adapun faktor penghambat yaitu keadaan ruang aula yang masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga kurang bisa menampung dengan baik dan jumlah jam pembelajaran yang masih kurang. Kata kunci : pemberdayaan masyarakat, program kreativitas, RBM Abstract This study aimed to describe: (1) community empowerment through creativity program (2) the outcome of empowering the community through creativity program, (3) the factors supporting and empowering the community through creativity program at Rumah Belajar Modern. This research is a descriptive study using a qualitative approach. Selection of research subjects by using purposive. The subjects were RBM managers, tutors, as well as program participants. The method of collecting data using interviews, observation, and documentation are provided with a list of questions. Data analysis was performed through the stages of data collection, data reduction, data display, and the verification and conclusion. Researchers checked the validity of the data using triangulation sources.the results showed that (1) the empowerment of the community through creativity program done in several stages, consists of the preparation, implementation and evaluation (2) the outcome of empowering the community through creativity is their increasing skills perceived by the participant, the participant is able to apply the knowledge obtained, and the program to encourage the creativity of the participants become entrepreneurs (3) factors supporting the program is the enthusiasm of the participants and adequate training infrastructure. The limiting factor is the state of hall space is still used for storing items that are less able to accommodate well and the number of instructional hours are lacking. Keywords: community empowerment, creativity program, RBM PENDAHULUAN Pada saat ini dunia pendidikan terus berupaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada. Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas pendidikan yang baik dan merata untuk semua masyarakat. Pendidikan yang menjadi kebutuhan

2 300 dasar bagi manusia merupakan harapan masyarakat sebagai sarana untuk mengembangkan potensi diri. Sekarang ini seorang individu dituntut untuk memiliki berbagai macam kompetensi diri untuk bersaing dengan individu lain. Banyak warga masyarakat yang berpendidikan tinggi namun belum mendapatkan pekerjaan dikarenakan keterampilan yang kurang mumpuni. Perkembangan pada masa sekarang ini, tenaga kerja makin bertambah sedangkan lapangan pekerjaan yang dibutuhkan untuk menampung tenaga kerja relatif tetap. Akibatnya lapangan pekerjaan yang dibutuhkan tidak bisa menyerap tenaga kerja yang semakin lama semakin bertambah. Oleh karena itu, melalui berbagai bekal kompetensi diri yang baik tentunya seorang individu akan lebih siap dalam menghadapi persaingan dunia kerja. Sumber daya manusia yang berkualitas tentunya sangat berguna dalam menunjang pembangunan, karena sumber daya manusia yang berketerampilan rendah kurang mampu untuk mengatasi permasalahan hidupnya. Hal tersebut nantinya dapat berdampak pada meningkatnya jumlah pengangguran yang ada. Maka, usaha pengembangan sumber daya manusia harus terus digalakkan sebagai upaya mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki oleh seorang individu saat ini. Individu atau masyarakat sebagai tujuan pembangunan manusia menjadi subjek yang harus diberikan pendidikan berkualitas tentunya perlu dirangkul untuk berperan serta dalam pembangunan tersebut. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta telah memberikan hasil yang nyata dengan makin meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat untuk meningkatkan potensi dirinya. Salah satu upaya tersebut adalah melalui pembentukan Rumah Belajar Modern. Rumah Belajar Modern merupakan salah satu layanan yang didirikan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Melalui Rumah Belajar Modern ini sebagai langkah memenuhi keinginan dan kebutuhan masyarakat akan pendidikan. Lembaga seperti Rumah Belajar Modern ini sebagai tempat berjalannya kegiatan pembelajaran bagi masyarakat melalui berbagai macam program layananannya. Masyarakat yang butuh akan peningkatan keterampilan dapat mengikuti program-program yang dimiliki oleh Rumah Belajar Modern. Rumah Belajar Modern (RBM) yang didirikan oleh Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai pengembangan dari sebuah pelayanan perpustakaan. Perpustakaan itu sendiri merupakan bentuk pendidikan sepanjang hayat. Hal ini telah dijelaskan dalam UU No 47 tahun 2007 yang menyatakan bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

3 301 sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional. Sebagai wahana pembelajaran sepanjang hayat, Rumah Belajar Modern dapat menjadi tempat belajar yang mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia yang kreatif serta mandiri. Rumah Belajar Modern (RBM) ini merupakan unit layanan yang pertama didirikan dan terletak di Desa Bangunharjo Sewon Bantul. Desa Bangunharjo merupakan salah satu daerah di Kabupaten Bantul dan berada di Kecamatan Sewon. Berada di antara Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul membuat Desa Bangunharjo termasuk wilayah yang strategis. Beragam jenis pekerjaan dimiliki oleh masyarakat seperti, Petani, Buruh, Pengrajin, PNS, maupun Wiraswasta. Keberagaman jenis pekerjaan juga mengakibatkan penghasilan masyarakat tidak merata. Namun, dari banyaknya latar belakang pekerjaan yang dimiliki, pekerjaan di bidang jasa dan perdagangan lebih dominan. Potensi yang dimiliki oleh Desa Bangunharjo juga ada seperti di dusun jurug yakni adanya pengrajin-pengrajin rumahan dimana mereka memproduksi sendiri berbagai macam kerajinan seperti tas, sarung bantal, dan sebagainya. Namun, potensi-potensi kerajinan tersebut belum sampai ke tingkat ekspor luar daerah, hanya sebatas wilayah bantul dan sekitarnya. Sektor industri rumah tangga yang terdapat di Desa Bangunharjo sebagai salah satu penggerak laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bantul tentunya memerlukan tenaga kerja yang mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi. Namun, kondisi tenaga kerja di Desa Bangunharjo pada umumnya belum mampu memenuhi tuntutan untuk bersaing dengan sektor industri rumahan yang lain di luar wilayah Desa Bangunharjo. Dengan demikian, tantangan yang dimiliki adalah mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu sumber daya yang produktif, mampu menciptakan dan memperluas lapangan pekerjaan di Desa Bangunharjo. Permasalahan yang muncul adalah tingkat pendidikan yang ditempuh oleh masyarakat Desa Bangunharjo beragam. Banyak masyarakatnya yang belum mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Masih banyak warga masyarakat yang rata-rata hanya menempuh tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD ). Ketidakmampuan yang dimiliki masyarakat untuk melanjutkan pendidikan berdampak pada minimnya keterampilan dan juga kreativitas yang diperoleh. Keterampilan dan juga kreativitas yang berguna untuk mendukung potensi diri maupun potensi wilayah Desa Bangunharjo masih banyak yang belum dimiliki masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya maupu n pendekatan untuk mengatasi minimnya keterampilan yang dimiliki oleh masyarakat Desa Bangunharjo. Salah satu bentuk upaya maupun pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki masyarakat Desa Bangunharjo adalah melalui pemberdayaan. Pemberdayaan ini berorientasi kepada masyarakat sehingga dapat mengurangi

4 302 keterbatasan yang dimiliki oleh masyarakat seperti keterampilan yang masih rendah. Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan yang dimiliki oleh masyarakat. Melalui pemberdayaan, masyarakat diharapkan lebih mandiri serta mampu menghadapi berbagai permasalahan yang dimiliki. Mandiri dalam hal ini adalah memiliki keterampilan yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat itu sendiri. Kemandirian dapat dicapai bukan hanya peran dari pihak penyelenggara pemberdayaan tetapi juga peran serta dari masyarakat. Masyarakat sebagai subjek pemberdayaan juga harus ikut terlibat didalamnya. Pemberdayaan masyarakat membutuhkan inisiatif dari masyarakat untuk memperbaiki kondisi diri sendiri. Namun, masih banyak masyarakat yang belum mempunyai inisiatif untuk mencoba memperbaiki kondisi dirinya agar memperoleh kemandirian sehingga nantinya juga berdampak pada peningkatan kesejahteraannya. Masyarakat cenderung pasif untuk mencari akses menuju sumber untuk membuat mereka lebih berdaya. Masyarakat di Desa Bangunharjo sendiri banyak yang belum memanfaatkan dengan optimal adanya Rumah Belajar Modern. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor seperti kurangnya informasi kepada masyarakat karena sosialisasi mengenai RBM memang belum banyak digencarkan atau mereka belum mendengar maupun sekedar tahu apa itu RBM, sehingga masyarakat pun belum banyak mengetahui akan manfaat yang bisa diperoleh. Selain itu bentuk kepasifan masyarakat untuk mengakses sumber-sumber menuju keberdayaan kurang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri. Pemanfaatan RBM oleh masyarakat Desa Bangunharjo sendiri tentunya akan berdampak pada terbukanya akses untuk peningkatan kualitas kesejahteraan mereka. Sebagai unit yang bergerak di bidang pelayanan, Rumah Belajar Modern dapat memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran tersebut dapat berupa pelayanan yang mudah diakses oleh masyarakat serta penyelenggaraannya memperhatikan kebutuhan masyarakat. Kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang sangat beragam dapat disalurkan melalui aktivitasaktivitas yang menunjang kebutuhan mereka. Adapun tugas Rumah Belajar Modern adalah memberikan pelayanan dengan kualitas prima sebagai bentuk pemberdayaan kepada masyarakat. Pelayanan kepada masyarakat ini diwujudkan dalam berbagai macam program. Salah satu programnya adalah pemberdayaan melalui program kreativitas. Program kreativitas bertujuan untuk meningkatkan keterampilan, dan wawasan masyarakat agar dapat lebih mandiri. Program kreativitas diselenggarakan merupakan suatu langkah nyata dalam meningkatkan kualitas hidup manusia. Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilaksanakan oleh Rumah Belajar Modern (RBM) di Desa Bangunharjo Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul. Pemberdayaan melalui program kreativitas dilakukan melalui pemberian berbagai macam kreativitas. Melalui program kreativitas yang diselenggarakan oleh RBM ini tentunya dapat mewujudkan sumber daya manusia yang

5 303 berkualitas. Dengan diberikannya program kreativitas oleh Rumah Belajar Modern diharapkan sebagai salah satu langkah alternatif dalam pengembangan sumber daya manusia selain melalui dunia pendidikan formal. Program kreativitas diharapkan mampu membawa masyarakat mengembangkan diri dengan dengan diberikannya berbagai macam keterampilan sebagai bekal untuk kehidupan sehari-hari. Program kreativitas penyelenggaraannya menggunakan asas pendidikan sepanjang hayat. Dalam asas pendidikan sepanjang hayat, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tanpa terikat oleh apapun. Program kreativitas di Rumah Belajar Modern merupakan program yang dilaksanakan dengan cara memberikan kreativitas kepada masyarakat melalui penerapan buku-buku koleksi yang dimiliki. Program tersebut difokuskan untuk membuat berbagai macam kreativitas serta dapat diterapkan oleh peserta pelatihan dalam keseharian maupun kegiatan usaha. Program ini diberikan karena masih banyaknya masyarakat di Desa Bangunharjo yang masih berpendidikan rendah dan belum memiliki banyak keterampilan. Oleh karena itu, program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi diri dari masyarkat yang masih minim akan keterampilan yang dimiliki. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian merupakan keseluruhan cara yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian yang dimulai dari proses perumusan masalah hingga sampai pada tahap penarikan kesimpulan. Ada dua macam pendekatan yang digunakan dalam penelitian yaitu pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif menekankan analisis berpikir secara induktif berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Melalui pendekatan kualitatif ini penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat menghasilkan data deskriptif guna menjawab permasalahan yang dihadapi di lapangan. Menurut Lexy J. Moleong (2009: 6) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk katakata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah orang-orang yang dijadikan sumber untuk memperoleh informasi-informasi tentang penelitian. Dalam menentukan subyek penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiyono (2011: 301) menyatakan bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sendiri subyek penelitian yang diambil. Subyek penelitian yang ditentukan oleh peneliti yaitu pengelola RBM, tutor RBM, dan peserta program.

6 304 Setting dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Belajar Modern yang beralamatkan di Desa Bangunharjo Sewon Bantul Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu mulai dari bulan Februari sampai dengan bulan April Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2011: 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Instrumen utama dalam penelitian adalah peneliti itu sendiri. Namun, peneliti dibantu dengan instrumen lain seperti lembar observasi, lembar, wawancara, dan lembar dokumentasi yang sudah dibuat oleh peneliti sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi nara sumber dalam kegiatan wawancara adalah pengelola RBM, tutor, dan peserta program. Adapun pedoman wawancara dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Persiapan, pelaksanaan dan evaluasi pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern. 2) Hasil pemberdayaan yang dilakukan di Rumah Belajar Modern. 3) Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program. Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2011: 316) mendefinisikan wawancara sebagai pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data maupun informasi sebanyak mungkin dari seorang informan yang dijadikan rujukan. Menurut Sugiyono dalam Imam Gunawan (2013: 179) studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif pengumpulan data perlu didukung pula dengan pendokumentasian, dengan foto, video, dan compact disk. Pengumpulan data dilakukan secara bertahap dan sebanyak mungkin peneliti harus mengumpulkan dengan maksud jika nanti ada yang terbuang atau kurang relevan, peneliti masih bisa memanfaatkan data lain. Analisis Data Menurut Bogdan dalam Sugiyono (2011: 332) analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisa data dilakukan dengan cara mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan reduksi data, display data, verifikasi dan pengambilan keputusan serta keabsahan data. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber dengan membandingkan data yang diperoleh dari berbagai narasumber.

7 305 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan peneliti mengenai pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di rumah belajar modern desa bangunharjo sewon bantul yaitu : 1. Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Kreativitas di Rumah Belajar Modern Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh Rumah Belajar Modern melalui program layanan yang dimilikinya. Salah satu program pemberdayaan masyarakat tersebut adalah program kreativitas. Penyelenggaraan program kreativitas dilatarbelakangi oleh faktor bahwa Rumah Belajar Modern merupakan sebuah perpustakaan, maka dari itu dibutuhkan partisipasi masyarakat didalamnya. Perencanaan merupakan tahap awal dalam program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern. Program kreativitas tersebut melihat apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sebagai sasaran program dan juga potensi masyarakat sekitar. Perencanaan program kreativitas di Rumah Belajar Modern melibatkan berbagai pihak yang terkait seperti instansi pemerintah desa setempat dan juga masyarakat itu sendiri. Hal tersebut perlu dilakukan agar dalam merencanakan sebuah program dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan mereka. Terdapat beberapa tahapan dalam merencanakan program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern yaitu : (1) Identifikasi kebutuhan : Identifikasi kebutuhan bertujuan untuk mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dari masyarakat sebagai penerima program. Proses identifikasi kebutuhan dengan melihat potensi dari masyarakat sekitar dan juga memperhatikan pertimbangan dari tokoh masyarakat. (2) Penentuan tujuan : Merencanakan sebuah program diperlukan adanya tujuan. Hal tersebut supaya program dapat terarah dengan baik dan mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan program kreativitas di Rumah Belajar Modern yaitu untuk meningkatkan minat baca masyarakat, meningkatkan taraf hidup masyarakat, dan pemberdayaan buku (3) Penentuan sasaran : sasaran yang telah ditentukan dengan jelas maka program pemberdayaan dapat berjalan dengan baik. Sasaran program kreativitas lebih difokuskan kepada ibu-ibu rumah tangga karena mereka lebih mempunyai waktu luang untuk mengikuti program. (4) Penentuan tema kegiatan : pihak pengelola menentukan apa saja yang menjadi tema kegiatan yang akan dilakukan dengan begitu program kreativitas sudah terplot dengan baik dan nantinya tutor hanya memberikan materi sesuai dengan tema yang telah ditentukan. (5) Penentuan tutor : tutor sangat berperan dalam keberhasilan program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern, tutor haruslah merupakan orang yang ahli dibidangnya dan mempunyai kemampuan untuk menyampaikan materi kepada peserta dengan baik. Tutor tidak hanya memiliki kemampuan menyampaikan materi pelatihan tetapi juga mampu mendorong peserta untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan seharihari. (6) Sosialisasi : sosialisasi perlu dilakukan agar masyarakat dapat mengetahui adanya

8 306 program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern. Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan dengan dukuh, melalui media massa seperti koran, dan media massa yang lain. (7) Pengadaan Sarana Pelatihan : sarana atau fasilitas pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas perlu dipersiapkan untuk menunjang pelaksanaan pelatihan. Sarana atau fasilitas meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan dengan didukung oleh peralatan seperti laptop, screen, mic, tape recorder, dan juga speaker. Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dilakukan melalui berbagai jenis kegiatan pelatihan. Pelatihan tersebut lebih berfokus kepada peningkatan keterampilan masyarakat, sehingga masyarakat nantinya mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama pelatihan. Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas yang dilaksanakan di Rumah Belajar Modern, waktu pembelajarannya ditetapkan pada hari jumat sesuai dengan kesepakatan antara pengelola dan juga peserta. Waktu yang sudah disesuaikan dan disepakati bersama tersebut tentunya membuat para peserta dapat menghadiri pelatihan yang dilakukan. Pemberian keterampilan melalui pelatihan kreativitas menjadi materi tutor yang diajarkan kepada peserta di Rumah Belajar Modern. Materi tersebut diajarkan melalui metode tanya jawab, ceramah, dan juga praktek langsung. Para peserta dapat belajar dan mengembangkan keterampilan yang dimiliki sehingga dapat menerapkan ilmu yang diperoleh. Hasil pembelajaran dari program kreativitas mampu diterapkan peserta menjadi berbagai macam kreasi seperti kreasi flanel, kreasi tanaman hidrogel, membatik, maupun merajut. Evaluasi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan program kreativitas, apakah program tersebut sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Evaluasi juga bertujuan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi peserta ketika pelatihan berlangsung. Evaluasi dalam kegiatan kreativitas ini dilakukan ketika sesi pelatihan berakhir. Tutor dan juga pengelola memberikan kesempatan kepada peserta untuk memaparkan kesulitan yang mereka alami ketika pelatihan dilaksanakan. Kemudian tutor maupun pengelola akan memberikan jawaban atau mengenai permasalahan yang dialami peserta. Melalui evaluasi yang dilakukan setelah selesai pelatihan tentunya sebagai langkah untuk memperbaikinya pada pelatihan selanjutnya. Evaluasi secara keseluruhan dilakukan oleh pengelola pada akhir tahun untuk menilai setiap kegiatan pelatihan yang dilakukan. 2. Hasil Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Kreativitas di Rumah Belajar Modern Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menciptakan individu yang terampil, mandiri, serta mempunyai wawasan agar dapat meningkatkan taraf hidup mereka. Menurut Ambar Teguh (2004: 80) tujuan yang ingin dicapai dalam pemberdayaan adalah

9 307 untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi madiri. Hal tersebut sesuai dengan tujuan program kreativitas yang diselenggarakan di Rumah Belajar Modern yaitu meningkatkan keterampilan masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hasil dari pemberdayaan melalui program kreativitas yang diikuti oleh para peserta adalah adanya peningkatan keterampilan yang mereka rasakan dan juga mereka mampu mengaplikasikan ilmu mereka di rumah. Para peserta yang telah menerapkan ilmu yang mereka peroleh dapat berinovasi sendiri di rumah dengan membuat berbagai macam kreasi seperti tas rajut, kreasi dari kain flanel yang dapat dibuat menjadi baju, sepatu rajut dan sebagainya. Sehingga adanya program kreativitas tersebut dapat menciptakan masyarakat terampil dan mandiri. Program kreativitas yang diikuti oleh ibuibu rumah tangga sekarang bisa mengisi waktu luang di rumah dengan membuat berbagai macam kreasi sehingga bisa menjadi pelaku usaha dengan membuka industri rumahan sendiri. Dari kreasi tersebut diharapkan meningkatkan taraf hidup mereka serta membantu meningkatkan perekonomian keluarga. Para peserta jadi lebih berdaya dengan keterampilan mereka dan mempunyai tambahan penghasilan sendiri sehingga mampu menambah pendapatan keluarga. Program kreativitas yang dilaksanakan di Rumah Belajar Modern telah memberikan hasil yang nyata bagi para peserta yang mengikutinya. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil dari program kreativitas adalah : Para peserta program kreativitas merasakan adanya peningkatan pengetahuan dan juga keterampilan yang dimiliki. Hal tersebut dibuktikan melalui para peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari program kreativitas. Para peserta program kreativitas dengan bekal ilmu yang diperoleh menerapkannya dengan membuat berbagai macam kreasi seperti kreasi kain flanel, tas rajut, dan sebagainya. Program kreativitas mampu mendorong semangat peserta pelatihan di Desa Bangunharjo yang mayoritas sebagai ibu rumah tangga untuk lebih maju. Semangat tersebut dibuktikan dengan adanya peserta yang menjadi pelaku usaha. Hal tersebut tentunya bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Program kreativitas mampu meningkatkan taraf hidup peserta, dapat dilihat dari sebagian peserta yang telah lama mengikuti kegiatan di Rumah Belajar Modern mempunyai kegiatan usaha, meskipun tidak keseluruhan peserta mengalami. 3. Faktor Pendukung dan Penghambat Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup di Rumah Belajar Modern Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas yang ada di Rumah Belajar Modern tentunya tidak terlepas dari adanya faktor pendukung maupun penghambat. Faktor pendukung yang dirasakan oleh pengelola selaku penyelenggara kegiatan adalah adanya antusiasme maupun respon yang tinggi dari peserta terhadap kegiatan yang diselenggarakan.

10 308 Sarana dan prasarana pelatihan yang disediakan oleh Rumah Belajar Modern yang sangat memadai juga menjadi salah satu faktor pendukung kegiatan pelatihan. Selain itu terdapat juga mitra pendukung RBM yang membantu mengirimkan tutor untuk memberikan berbagai macam keterampilan kepada peserta pelatihan. Adapun faktor penghambat yang dirasakan oleh pengelola yaitu mengenai keadaan ruang aula untuk kegiatan pelatihan yang masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga kurang bisa menampung dengan baik para peserta jika kegiatan dilakukan di ruang baca. Faktor penghambat lain yang dirasakan oleh peserta yaitu mengenai jam pembelajaran yang kurang sehingga kalau terdapat materi yang sedikit sulit, para peserta belum sempat menyelesaikan sehingga harus dilanjut di Rumah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern di Rumah Belajar Modern meliputi beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. (a) Tahap perencanaan diawali dengan proses identifikasi kebutuhan, penentuan tujuan, penentuan sasaran, penentuan tema kegiatan, penentuan tutor, sosialisasi, dan pengadaan sarana pelatihan. (b) Tahap pelaksanaan program kreativitas : program kreativitas yang dilakukan waktu pembelajarannya sudah disepakati bersama antara pengelola dan masyarakat, metode pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, tanya jawab, dan praktek langsung, program kreativitas dilakukan melalui berbagai jenis pelatihan diantaranya pelatihan kreasi kain flanel, pelatihan merajut, pelatihan hidrogel, pelatihana membatik, dan sebagainya. (c) Tahap evaluasi dilakukan dengan dua metode yaitu evaluasi setiap pelatihan oleh tutor pemberi materi dan evaluasi keseluruhan pelatihan oleh pengelola. Hasil yang dicapai dari pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern adalah masyarakat meningkat keterampilannya dan mampu menerapkan keterampilan tersebut ke dalam kehidupan sehari-hari. Para peserta yang telah menerapkan ilmu yang mereka peroleh dapat berinovasi sendiri di rumah dengan membuat berbagai macam kreasi seperti tas rajut, kreasi dari kain flanel yang dapat dibuat menjadi baju, sepatu rajut dan sebagainya. Sehingga adanya program kreativitas tersebut dapat menciptakan masyarakat terampil dan mandiri. Program kreativitas mampu mendorong peserta menjadi pelaku usaha yang berguna untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Faktor pendukung dan penghambat pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern yaitu faktor pendukung yang dirasakan oleh pengelola selaku penyelenggara kegiatan adalah adanya antusiasme maupun respon yang tinggi dari peserta terhadap kegiatan yang diselenggarakan.

11 309 Sarana dan prasarana pelatihan yang disediakan oleh Rumah Belajar Modern yang sangat memadai juga menjadi salah satu faktor pendukung kegiatan pelatihan. Selain itu terdapat juga mitra pendukung RBM yang membantu mengirimkan tutor untuk memberikan berbagai macam keterampilan kepada peserta pelatihan. Adapun faktor penghambat yang dirasakan oleh pengelola yaitu mengenai keadaan ruang aula untuk kegiatan pelatihan yang masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga kurang bisa menampung dengan baik para peserta jika kegiatan dilakukan di ruang baca. Faktor penghambat lain yang dirasakan oleh peserta yaitu mengenai jam pembelajaran yang kurang sehingga kalau terdapat materi yang sedikit sulit, para peserta belum sempat menyelesaikan sehingga harus dilanjut di rumah. Saran Setelah melakukan penelitian terhadap pemberdayaan masyarakat melalui program kreativitas di Rumah Belajar Modern Desa Banungharjo Sewon Bantul, maka ada beberapa saran yang peneliti ajukan, yaitu : 1. Pelaksanaan jam pembelajaran yang oleh peserta dirasa kurang jika mendapatkan materi yang sedikit sulit, maka pelaksanaan program harus ditambah waktunya sampai peserta benar-benar dapat menyelesaikan pelatihan di tempat. 2. Hasil dari program kreativitas yang diselenggarakan oleh Rumah Belajar Modern perlu ditindaklanjuti dengan membuat sebuah wadah untuk menampung hasil dari kreasi peserta, sehingga para peserta keseluruhan dapat lebih berdaya. 3. Mengatasi faktor penghambat keadaan ruang aula untuk kegiatan pelatihan yang masih digunakan untuk menyimpan barang-barang sehingga kurang bisa menampung dengan baik maka perlu dilakukan penataan ulang. Sehingga peserta dapat lebih nyaman dalam mendengarkan materi. DAFTAR PUSTAKA Gunawan, Imam Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara. Hasbullah Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Moleong, Lexy J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. NS, Sutarno Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Sagung Seto. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. Suwarno, Wiji Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. Suwarno, Wiji Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan : Sebuah Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL SKRIPSI

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL SKRIPSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM KREATIVITAS DI RUMAH BELAJAR MODERN DESA BANGUNHARJO SEWON BANTUL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur analisis data dan metode verifikasi data. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab metodologi penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Bantul, Yogyakarta yang beralamat di Jalan Jendral Urip Sumoharjo 8, Bantul, Bantul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan 64 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan metode dan prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting karena salah satu upaya yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmu yang sedang diselidiki.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Ekonomi Syariah (LP2ES) Learning Center Bandung, yang berlokasi

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis datanya pendekatan penelitian yang digunakan dalam proposal ini adalah pendekatan kualitatif. Yaitu suatu prosedur penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab metode penelitian ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif terlebih dahulu. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif terlebih dahulu. Penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai : 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi kualitatif. Sebagai awalan dalam bahasan ini, diulas tentang definisi dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Sebuah penelitian pastilah memerlukan metode-metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk menentukan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Desain penelitian pada penelitian yang dilakukan yaitu dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Satori & Aan Komariah (2014, hlm. 25) mengemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A B Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan desain penelitian kualitatif. Studi kasus digunakan ketika peneliti perlu memahami suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian dimana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah,

Oleh : Anggrita Kumidaninggar, Pendidikan Luar Sekolah, Dampak Pelaksanaan Program (Anggrita K) 170 DAMPAK PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT TERHADAP AKTIVITAS WIRAUSAHA WARGA BELAJAR DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) AR-RUM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan penelitian atau research yaitu usaha untuk menemukan, mengembangkan, menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69

BAB III METODE PENELITIAN. HalinisesuaidenganpendapatSugiyonoyangmendeskripsikan penelitian kualitatif sebagai berikut: 69 60 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif karena menyajikan data dalam bentuk kata-kata. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti

Lebih terperinci

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL JURNAL. Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan Luar Sekolah NIM JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DI TAMAN BACAAN MASYARAKAT MATA AKSARA BAGI PEREMPUAN DI DESA UMBULMARTANI, KECAMATAN NGEMPLAK, KABUPATEN SLEMAN ARTIKEL JURNAL Oleh Marta Dwi Ningrum Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan. Penelitian ini bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Kualitatif. Metode Penelitian Kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN

HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN HUBUNGAN PEMBANGUNAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI MASYARAKAT DIBIDANG KEBERSIHAN LINGKUNGAN Yulita Atik Marchita, Asih Widi Lestari Program Studi Ilmu Administrasi Negara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti. 1 Oleh karena itu, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus, sehingga peneliti berupaya memberikan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian yang di lakukan di SMP Pondok Modern Selamat Kendal ini tergolong dalam penelitian kualitatif, yakni penelitian yang bermaksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan metode ilmiah (scientific method). Metode ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan metode ilmiah (scientific method). Metode ilmiah 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara untuk memperoleh pengahuan atau memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi. Pada dasarnya metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian 1. Metode Penelitian dan Jenis Penelitian penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian sangatlah berpengaruh terhadap hasil penelitian. Dalam hal ini, penulis menggunakan pendekatan dan beberapa metode yang relevan untuk mendukung

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba 58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis untuk menjawab masalah penelitian. Untuk melaksanakan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.

BAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini adalah penelitian pendidikan, maka metode penelitian pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL

PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL Pelaksanaan Pelatihan Kewirausahaan (Evi Budi Setiyaningsih) 1 PELAKSANAAN PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERNAK KAMBING DI DUSUN NGLEMBU DESA PANJANGREJO KABUPATEN BANTUL TRAINING OF ENTREPRENEURSHIP IN CATTLE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah. Dorongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN adanya. 2 Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi. Yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Di tinjau dari segi metodologi, penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Palangka Raya yaitu tanggal 4 Januari sampai tanggal 4 Maret 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Palangka Raya yaitu tanggal 4 Januari sampai tanggal 4 Maret 2016. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan dalam menggali data di lapangan adalah 2 (dua) bulan terhitung dari keluarnya surat rekomendasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN Dalam bab ini di uraikan mengenai prosedur penelitian berupa langkahlangkah yang ditempuh dalam kegiatan penelitian ini untuk mengungkapkan data dan fakta di lapangan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan/penelitian kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu langkah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami apa yang dialami oleh subjek penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33

BAB III METODE PENELITIAN. tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif yaitu sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini 51 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini dan berhubungan dengan yang terjadi sekarang, dimana tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini mencakup jenis dan metode penelitian, objek penelitian, data, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis data dalam rangka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2011:2), sehingga dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan karya ilmiah (skripsi) ini tidak terlepas dari penggunaan metode penelitian sebagai pedoman agar kegiatan penelitian dapat terlaksana dengan baik. Sebuah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dusun Sremo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Lokasi tersebut dipilih sebagai lokasi dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian dan empiris dalam penelitian sangat diperlukan. Oleh karena itu sesuai dengan judul penulis menggunakan penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan tergolong penelitian kualitatif. Menurut Moleong, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMP MELALUI PENGAJUAN MASALAH MATEMATIKA Dini Hardaningsih 1, Ika Krisdiana 2, dan Wasilatul Murtafiah 3 1,2,3 Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG PROBLEMATIKA KINERJA PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fitra Febri Annisa 1, Desriyeni 2 Program Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang Email:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ini berkaitan dengan proses, prinsip dan prosedur penelitian. 68 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi, dalam pengertian luas mengacu kepada pengertian yang menyangkut proses, prinsip dan prosedur yang dipergunakan untuk mendekati masalah dan mencari jawabannya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan sumber data, jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah berupa penelitian lapangan (Field Research). Penelitian lapangan (Field

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan. Di sini subjek dipandang secara holistik (menyeluruh) dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena, tentang apa yang dialami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN. dialami subyek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan lainlain. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Definisi dari pendekatan penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1

BAB III METODE PENELITIAN. pengetahuan dengan menggunakan metode ilmiah. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode penelitian adalah suatu teknik, cara dan alat yang dipergunakan untuk menemukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana pemahaman masing-masing manajemen pembiayaan bank syariah terhadap informasi laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan atau di lingkungan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisakan metodologi kualitatif sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) atau penelitian naturalistik. Usaha manusia untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data, tujuan, dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan. Metode penelitian yang digunakan penulis yaitu: BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, melakukan penelitian serta dalam pengolahannya. 39 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini penulis menyajikan mengenai lokasi dan subjek penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan suatu hal yang sangat penting, karena salah satu upaya ilmiah yang menyangkut cara kerja untuk dapat memahami dan mengkritisi objek, sasaran suatu ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini ingin mengetahui kreativitas siswa dalam memahami bangun datar kelas VII MTs Al Ghozali Panjerejo. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Daarut Tauhiid Training Center (DTTC Bandung), yang berlokasi di Jalan Geger Kalong Girang Baru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, untuk mengetahui bagaimana upaya kepala madrasah dalam meningkatkan keprofesionalitas guru, melalui manajemen kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini disebut penelitian deskriptif karena menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu sendiri. Penelitian terkait judi online pada kalangan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian harus benar-benar dipertimbangkan sehingga dapat diperoleh data yang dibutuhkan dan tercapainya tujuan penelitian itu sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek

BAB III METODE PENELITIAN. langkah-langkah yang antara lain : pendekatan penelitan, penentuan objek BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian dituntut adanya teknik tertentu untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan. Sehingga dapat berhasil dengan baik untuk memahami dan memecahkan masalah penelitian,

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

832 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi vol VI Nomor 8 Tahun 2017

832 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi vol VI Nomor 8 Tahun 2017 832 Jurnal Pendidikan Luar Sekolah Edisi vol VI Nomor 8 Tahun 2017 PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM DAUR ULANG SAMPAH PLASTIK DI KELOMPOK PENGELOLA SAMPAH MANDIRI (KPSM) KARTINI DUSUN RANDUGUNTING

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan yang berlangsung pada lingkungan tertentu. 1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara penelitian, ilmu tentang alat-alat dalam suatu penelitian. 1 Oleh karena itu metode penelitian membahas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research (riset lapangan), yaitu melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh data atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis Penelitian Lapangan dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang pengumpulan datanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Waktu melakukan penelitian ini selama 7 (Tujuh) bulan dengan rincian sebagai berikut : Waktu Pelaksanaan No. Kegiatan Jan

Lebih terperinci

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Oleh: IMA NUR FITRIANA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Bentuk Penelitian 1. Metode penelitian dan Bentuk penelitian a. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode, secara harfiah berarti cara. Selain itu, metode berasal dari bahasa Yunani, metha (melalui atau melewati), dan hodos (jalan atau cara), metode bisa berarti suatu prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang berkaitan dengan sasaran atau permasalahan penelitian dan juga merupakan salah satu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki

BAB III METODE PENELITIAN. Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Puron, Kelurahan Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Puron memiliki Karang Taruna unit yang bernama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah fieldresearch atau penelitian lapangan. Penelitian lapangan adalah melakukan penelitian di lapangan untuk memperoleh

Lebih terperinci