JUDUL, TEMA, DAN TOPIK KARANGAN. Di susun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Rokhmah ulfah, M.Ag
|
|
- Liani Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JUDUL, TEMA, DAN TOPIK KARANGAN Di susun guna memenuhi tugas Mata Kuliah : Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Rokhmah ulfah, M.Ag Di susun oleh : Khusnul yazid ( ) JURUSAN TAFSIR HADIS FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebelum memulai menulis karangan, pengarang terlebih dahulu harus menyiapkan bahanbahan yang akan dipaparkan dalam karangannya. Bahan-bahan yang akan dipaparkan itu harus sesuai degan subyek atau pokok yang akan dibicarakan dalam karangan. Subyek atau pokok itu disebut tema, sejangkan induk permasalahannya disebut topic. Bahan-bahan karangan sebaiknya diklasifikasikan berdasarkan sub-sub tema sehingga mudah untuk dipergunakan. Bahan yang terlalu banyak dan tidak teratur akan menyulitkan penulis untuk memanfaatkannya. Bahan yang terlalu sedikit juga akan menjadi masalah, apalagi kalau penulis ingin membuat tulisan yang mendalam. Bahan-bahan yang ada kemudian disajikan dan dianalisis sedemikian rupa sehingga menjadi karya yang lebih hidup dan menarik untuk dibaca. Karya tulis yang baik selalu didasari atas sebuah permasalahan yang menjadi tema dasar karangan. Tema itulah yang kemudian dikembangkan dalam tulisan dan pecah menjadi sub-sub bab sehingga memudahkan uraian secara mendalam dan menghindari uraian yang berputar-putar. Materi yang terkait dijelaskan dalam satu sub bab. Sub-sub bab tersebut kemudian membentuk alur argumentasi yang menjawab permasalahan dimuka. Tema dalam karya tulis dapat diartikan sebagai suatu gagasan khusus atau ide yang dijalin dalam suatu obyek yang terurai. Tema ditetapkan sebelum memulai mengarang, kemudian dipecah menjadi tema-tema bawahan. Sangatlah penting untuk menyampaikan sesuatu secara teratur dan jelas sehingga dapat dipahami dengan mudah. Untuk memilih tema, biasanya pengarang mengambil suatu permasalahan yang kaitannya dengan kesenangan atau kenyataan yang ia hadapi. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian judul, tema, dan topik karangan 2. Ciri-ciri judul dan topik karangan 3. Contoh judul, tema, dan topik karangan
3 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian judul, tema, dan topik karangan Judul ialah perincian atau penjabaran dari topik. Judul lebih sepesifik dan sering menyiratkan permasalan atau variable yang akan dibahas. Juduljuga merupakan nama yang dipakai untuk buku, bab dalan buku, kepala berita, dan lain-lain. Identitas atau cermin dari jiwa seluruh karya tulis, bersifat yang menjelaskan diri dan yang menarik perhatian dan adakalanya menentukan wilayah atau lokasi. Judul juga sering disebut juga kepala tulisan. Ada juga yang mendefinisikan judul adalah lukisan singkat suatu karangan atau disebut juga miniature isi bahasan. Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik. Judul karangan diusahakan tidak lebihdari lima kata tetapi cukup menggambarkan isi bahasan. Judul tidak harus sama dengan topik, jika topik sekaligus menjadi judul maka karangan tersebut biasanya bersifat umum dan ruang lingkupnya sangat luas. judul dibuat setelah menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu cocok dengan temanya. Judul hanya menyebut cirri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu. Tema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan. Disetiap tulisan pastilah memiliki sebuah tema, karena dalam sebuah penulisan dianjurkan harus memiliki tema yang akan dibuat. Dalam menulis sebuah karya haruslah memiliki sebuah tema. Jadi jika diandaikan sebuah rumah tema adalah fondasinya. Tema juga hal yang paling utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut. Topik karangan adalah pook masalah tentang suatu hal yang akan di garap menjadi karangan. Pokok masalah yang dimaksud disini adalah sesuatu yang belum terurai. Judul-judul besar seperti ekonomi, politik, keluarga berencana, dan korupsi dapat disebut sebagai topik. Topic karaangan boleh dijadikan judul karangan, tetapi judul karangan tidak harus selalu sama dengan topic karangan. Judul dapat saja berupa kalimat yang menarik yang menggambarkan secara pintas isi karangan. Judul dapat dibuat setelah karangan itu selesai, sedangkan topik karangan ditetapkan sebelum karangan itu dibuat. Judul karangan itu penting karena harus mampu menarik perhatian pembaca, tetapi judul bukanlah dasar yang baik yang menyusun karangan 1. B. Ciri-ciri judul dan topik karangan Relevan 1 Ending rumaningsih,cermat dan terampil berbahasa Indonesia, (semarang: RaSAIL Media Group, 2012)hlm.197
4 Judul harus mempunyai pertalian dengan topik, setidaknya ada pertalian antara judul dengan beberapa bagian penting dalam karangan. Dengan hanya membaca judulnya, pembaca sudah mempunyai pandangan tentang apa yang akan diuraikan peengaraang lewat karangan tersebut. Dalam karangan populer yang tidak berpretensi ilmiah, judul umumyan judul hanya digunakan untuk membayangkan isi karangan dan tidak sepenuhnya mengungkapkan isinya. Ekonomis Judul tidak perlu terlalu panjang, cukup singkat saja, tetapi harus dapat mewakili isi karangan secara singkat. Setiap kata dan tanda baca yang digunakan dalam judul harus terseleksi dengan baik dan fungsional. Kata dan tanda baca yang tidak perlu lebih baik dibuang. Prinsip ekonomis tidak berarti kata-kata untk judul boleh di singkat penulisannya. Judul harus ditulis dengan bahasaindonesia yang baik dan benar dengan kata-kata yang utuh. Aspek ekonomis dalam judul diperbolehkan melalui kemampuan kata-kata yang sedikit untuk mmemberi gambaran isi karangan yang luas. Jelas Meskipun ekonomis, judul harus tetap jelas maknanya. Kata, kalimat, maupun tanda baca yang dipilih harus mampu mewakili isi sdecara tepat. Kata-kata yang dipilih hendak nya mudah dipahami maksudnya oleh pembaca. Kalimat dan kata-kata yang kabur sebaiknya tidak dipergunakan. Provokatif Salah satu fungsi judul adalah sebagai alat pemikat yang memikat pembaca agar mampu membaca atau membeli karya yang ditulis atau diterbitkan. Karena itu judul harus mampu memancing rasa ingin tau melalui susunan kata yang propokatif. Meskipun demikian, harus dibedakan antara judul untuk tulisan ilmiah seperti: skripsi, tesis, disertasi,dan artikel ilmiah dengan tulisan-tulisan populer. Judul karangan ilmiah harus netral dan tidak memberikan penilaian benar salah atau memilih salah satu pendapat. Sebaiknya, judul-judul bertulis populer relative lebih bebas, sepanjang masih dalam batas-batas kesopanan dan kesesuaian dengan isi. Logis Dari sudut logika, maka yang terkandung dalam judul sebaiknya dapat dipertanggungjaawabka. Kendati propokatif, judul tidak boleh mengaabaikan aspek logikaa dan tata bahasa 2. C. Cotoh judul tema dan topik karangan 2 Endang rumaningsih, mahir dan terampil berbahasa Indonesia,(semarang: RaSAIL Media Group,2016),hlm
5 Topik: asam amino Judul: -pentingnya asam amino bagi tubuh -jenis-jenis asam amino -manfaat asam amino Tema: asam amino berfungsi dalam sistetis protein yang merupakan bagian dari proses metabolisme tubuh. Ada 22 jenis asam amino, delapan diantaranya dikenal sebagai asam amino esensial, yaitu: leusin, isoleusin, lisin, fenilalanin, treonin, valin, metionin, dan triptofan. Golongan asam amino non esensial diantaranya: alanin, arganin, asam aspartat, sistin, asam glutamate, glisin, histidin, prolin, serin, dan tiroksin. Asamamino yang dapat disintetis oleh tubuh tergolong asam amino yang berada didalam makanan atau penggantinya, yaitu yang berupa multivitamin, multivitamin biasanya tergolong asam amino yang esensil. Asam amino akan sangat membantudalam: - Mengatasi kelelahan fisik dan mental, - Meningkatkan kemampuan berkosentrasi, - Pembentukan energy dan peningkatan daya tahan tubuh, - Mempercepat proses penyembuhan luka. Paduan asam amino ditambah dengan kombinasi vitamin dan mineral merupakan nutrisi total yang sangat dibutuhka, khususnya bagi kalangan eksekutif muda yang sadar akan pentingnya stamina dan fisiknya sehari-hari 3. 3 Sulaiman al-kumai, bahasa Indonesia bahasa bangsaku, (uin walisongo semarang: pusat pengembangan bahasa,2015),hlm.140
6 BAB III KESIMPULAN Topic ialah pokok pembicaraan, sedangkan judul adalah nama, merk, atau label karangan. Topic bersifat implicit sedangkan judul bersufat eksplisit. Karena sifat topic dan judul seperti itu, biasanya penulis menentukan topic yang dibahasnya sebelum menulis. Seangkan pembaca menemukan judul sebelum membaca. sebaliknya, penulis menentukan judul ketika atau setelah menulis, sedangkan pembaca mengetahui topic setelah membaca. Sedangkantema merupakan suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan.
7 DAFTAR PUSTAKA Al-kumai, sulaiman, bahasa Indonesia bahasa bangsaku, uin walisongo semarang: pusat pengembangan bahasa, 2015 Rumaningsih, endang, cermat dan terampil berbahasa Indonesia,semarang: RaSAIL Media Group, 2012 Rumaningsih, ending, mahir dan terampil berbahasa Indonesia, semarang: RaSAIL Media Group, 2016
I. PENDAHULUAN. II. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan Topik? 2. Apa yang dimaksud dengan Tema? 3. Apa yang dimaksud dengan Judul?
I. PENDAHULUAN Tema, topik, dan judul merupakan beberapa unsur terpenting dalam membuat karya ilmiah. Antara tema, topik, dan judul itu mempunyai perbedaan. Topik dan tema harus ditentukan sebelum mulai
Lebih terperinciWalisongo, 2013), hal Endang Ruminingsih, Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia, (Semarang: rasail Media Group, 2012)hal.
I. PENDAHULUAN Banyak orang kesulitan menuangkan ide pikirannya secara langsung terutama bagi penulis pemula. Kerangka karangan sangat dibutuhkan agar tulisan tidak melenceng dari tema yang sudah ditentukan.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udang vannamei merupakan salah satu pilihan jenis udang yang dapat dibudidayakan di Indonesia. Udang vannamei masuk ke Indonesia pada tahun 2001 dan pada bulan Mei 2002
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Susu Kedelai Susu kedelai adalah salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil ekstraksi dari kedelai. Protein susu kedelai memiliki susunan asam amino yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan
18 BAB I PENDAHULUAN E. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan siswa untuk belajar berbahasa. Kaitannya dengan fungsi bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi.
Lebih terperinciLazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi
PEMILIHAN TOPIK DAN OUTLINE PENULISAN KARYA ILMIAH Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang PENDAHULUAN Menulis itu mudah, terutama bagi yang mau menulis Jadi, syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggandaan dan penyediaan asam amino menjadi amat penting oleh karena senyawa tersebut dipergunakan sebagai satuan penyusun protein. Kemampuan jasad hidup untuk membentuk
Lebih terperinciAda empat syarat pemilihan topik, yaitu: (1) menarik minat penulis, (2) diketahui dan dikuasai oleh penulis, (3) harus cukup sempit dan terbatas, dan
TOPIK TOPIK tidak sama dengan JUDUL Topik berasal dari kata Yunani, topoi, yang berarti tempat. Jadi, kita menempatkan pokok persoalan atau pembahasan. Oleh karena itu, dalam tulis-menulis, topik adalah
Lebih terperinciMetabolisme Protein. Tenaga. Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA
Metabolisme Protein Tenaga Wiryatun Lestariana Departemen Biokimia Fakultas Kedokteran UII YOGYAKARTA Metabolisme protein Tenaga Pendahuluan Metabolisme protein dan asam amino Klasifikasi asam amino Katabolisis
Lebih terperinci1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung
1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia Paragraf atau sering disebut dengan istilah alenia, dalam satu sisi kedunya memiliki pengertian yang sama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995), disebutkan bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yang umumnya terjadi pada usaha peternakan di negara-negara tropis seperti Indonesia adalah faktor suhu lingkungan yang cukup tinggi. Kondisi ini berdampak langsung
Lebih terperinciProtein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.
PROTEIN Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat. Sebagai zat pembangun, protein merupakan bahan pembentuk jaringanjaringan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK ASAM AMINO DAN KOMPONEN BIOAKTIF SOTONG (Sepia recurvirostra) SUHANA SULASTRI
KARAKTERISTIK ASAM AMINO DAN KOMPONEN BIOAKTIF SOTONG (Sepia recurvirostra) SUHANA SULASTRI DEPARTEMEN TEKNOLOGI HASIL PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah
A. Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN Karangan adalah hasil perwujudan gagasan seorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dimengerti oleh pembaca. Namun sebelum kita membuat sebuah karangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man) merupakan salah satu komoditas perikanan air tawar yang sangat potensial karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Hal ini
Lebih terperinciI. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein
I. TOPIK PERCOBAAN Topik Percobaan : Reaksi Uji Asam Amino Dan Protein II. TUJUAN Tujuan dari percobaan ini adalah : 1. Menganalisis unsur-unsur yang menyusun protein 2. Uji Biuret pada telur III. DASAR
Lebih terperinciTUGAS ILMU HAMA TANAMAN PENGARUH PROTEIN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERANGGA
TUGAS ILMU HAMA TANAMAN PENGARUH PROTEIN BAGI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERANGGA Oleh: KELOMPOK 2 BAYU WIDHAYASA (0910480026) DIAN WULANDARI (0910480046) EVANA NUZULIA P (0910480060) FADHILA HERDATIARNI
Lebih terperinciKOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI
( Word to PDF Converter - Unregistered ) http://www.word-to-pdf-converter.net KOMPOSISI DAN NUTRISI PADA SUSU KEDELAI Oleh: C. Budimarwanti Staf Pengajar Jurdik Kimia FMIPA UNY Pendahuluan Susu adalah
Lebih terperinciTerampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis
Pemilihan Topik i iv Terampil Menulis: Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis TERAMPIL MENULIS Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis Penulis: : Setyawan Pujiono, M.Pd. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas
Asam Amino dan Protein Tri Rini Nuringtyas Protein Molekul yg sangat vital untuk organisme terdapt di semua sel Polimer disusun oleh 20 mcm asam amino standar Rantai asam amino dihubungkan dg iktn kovalen
Lebih terperinciPakan ternak. Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan
Pakan ternak Dibutuhkan oleh ternak untuk : 1. Hidup pokok 2. Pertumbuhan 3. Produksi 4. Mengganti sel yang rusak pada jaringan Melalui proses pencernaan, penyerapan dan metabolisme SUMBER ENERGI (JERAMI,
Lebih terperinciAsal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan
PROTEIN Asal kata: Yunani: Proteos, yg utama / yg didahulukan 1/5 bag tubuh ½ dlm otot, 1/5 dlm tulang, 1/10 dlm kulit, selebihnya dlm jar lain & cairan tubuh Fungsi khas: membangun & memlihara sel2 &
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang. Oleh karena itu setiap makanan yang kita makan akan berubah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan adalah salah satu unsur penting yang mempengaruhi kesehatan seseorang. Oleh karena itu setiap makanan yang kita makan akan berubah menjadi zat-zat gizi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjangkau oleh berbagai kalangan. Menurut (Rusdi dkk, 2011) tahu memiliki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahu, merupakan salah satu makanan yang digemari oleh hampir semua kalangan masyarakat di Indonesia, selain rasanya yang enak, harganya pun terjangkau oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Bandung: C.V Diponegoro, 1984), hlm Yus Rusyana, Bahasa dan Sastra dalam Gempita Pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan bahasa dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh pendidik untuk membantu anak didik yang sedang berusaha untuk memperoleh atau mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014), dari 241.000.000 orang penduduk Indonesia, Prevalensi gangguan karena penggunaan alkohol adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Menulis adalah salah satu bentuk dari kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung, yang peranannya sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan berbahasa. Baik di lingkungan rumah, sekolah, maupun pekerjaan. Manusia senantiasa menggunakan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang ini, ada beberapa hal yang akan disampaikan penulis. hal tersebut terkait masalah yang diangkat. masalah atau isu yang diangkat tentunya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), standar kompetensi bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan berbahasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat membawa serangkaian keterampilan. Keterampilan tersebut erat hubungannya dengan proses-proses
Lebih terperinciProtein. Kuliah Biokimia ke-3 PROTEIN
Protein Kuliah Biokimia ke-3 PS Teknologi Hasil Pertanian Univ.Mulawarman Krishna P. Candra, 2015 PROTEIN Protein berasal dari kata latin Proteus (penting) Makromolekul yang dibentuk dari satu atau lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting dimiliki seseorang. Menulis sendiri bukanlah sesuatu yang asing bagi kita. Artikel, esai, laporan,
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar penilaian uji skoring bau KPI lele dumbo afkir. Nama : Tanggal : Sampel : Konsentrat protein ikan lele dumbo afkir
LAMPIRAN Lampiran 1 Lembar penilaian uji skoring bau KPI lele dumbo afkir Nama : Tanggal : Sampel : Konsentrat protein ikan lele dumbo afkir Sampel diuji secara berurutan dari kiri ke kanan. pengujian
Lebih terperinciPROPOSAL PENELITIAN. Diajukan untuk penyusunan skripsi di Jurusan Pedagogik pada Program Studi PGSD. oleh
PROPOSAL PENELITIAN ------------------------------------------------------------------ ------------------------------------------------------------------ -------------------------------------------------
Lebih terperinciLAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM BIOKIMIA I UJI ASAM AMINO UJI MILLON UJI HOPKINS-COLE UJI NINHIDRIN Oleh LUCIANA MENTARI 06091010033 PROGRAM PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciAsam amino merupakan komponen utama penyusun
ANALISIS ASAM AMINO DALAM TEPUNG IKAN DAN BUNGKIL KEDELAI Saulina Sitompul Asam amino merupakan komponen utama penyusun protein, dan dibagi dalam dua kelompok yaitu asam amino esensial dan non-esensial.
Lebih terperinciTingkat Kelangsungan Hidup
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Tingkat Kelangsungan Hidup Tingkat kelangsungan hidup merupakan suatu nilai perbandingan antara jumlah organisme yang hidup di akhir pemeliharaan dengan jumlah organisme
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. aaaaapuyuh secara ilmiah dikelompokkan dalam kelas Aves, ordo Galliformes,
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Puyuh Jantan aaaaapuyuh secara ilmiah dikelompokkan dalam kelas Aves, ordo Galliformes, sub ordo Phasianoide, famili Phasianidae, sub famili Phasianinae, genus Coturnix,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dan dengan atau tanpa
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Bahan Baku Lintah laut yang digunakan pada penelitian ini adalah Discodoris sp. yang berasal dari kepulauan Belitung. Lintah laut yang digunakan berupa lintah laut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu karya ilmiah yang sering kali ditulis atau disusun seorang mahasiswa ialah makalah. Penyusunan makalah dimaksudkan untuk memenuhi tugas perkuliahan. Penyusunan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2)
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang Penelitian, (1.2) Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat Penelitian, (1.5) Kerangka Pemikiran, (1.6) Hipotesis
Lebih terperinciKIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 24 Sesi NGAN Review IV A. KARBOHIDRAT 1. Di bawah ini adalah monosakarida golongan aldosa, kecuali... A. Ribosa D. Eritrosa B. Galaktosa E. Glukosa C. Fruktosa
Lebih terperinciRINGKASAN. Meringkas karya ilmiah yang sudah ada dengan menggunakan bahasa pengarang asli.
Ada sejumlah istilah yang berkaitan dengan reproduksi karya ilmiah: 1. Ringkasan (KI, buku) 2. Ikhtisar (KI, buku) 3. Sinopsis (novel) 4. Artikel ilmiah (KI) 5. Resensi (KI, buku, novel) 6. Abstrak (KI).
Lebih terperinciBahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Penulis: Editor: Ika Setiyaningsih Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi kemampuan menulis sangat diperlukan. Banyak pekerjaan yang menuntut seseorang terampil menulis, misalnya wartawan, editor, pengarang, dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran Bahasa disampaikan kepada para siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah memotivasi dan memberikan fasilitas kepada peserta didik agar dapat belajar sendiri. Akan tetapi, proses pembelajaran tersebut nyatanya sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mafrukhah, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah mencakup tiga komponen pokok, yaitu kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan. Penguasaan komponen tersebut dimaksudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang sangat penting untuk dikuasai. Untuk itu kemampuan menulis perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Yoghurt merupakan salah satu produk minuman susu fermentasi yang populer di kalangan masyarakat. Yoghurt tidak hanya dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kalimat yang efektif itu bervariasi. Di dalam sebuah alinea kalimat yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat meriangkan pembaca, bukan saja
Lebih terperinciAsam Amino, Peptida dan Protein. Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes
Asam Amino, Peptida dan Protein Oleh Zaenal Arifin S.Kep.Ns.M.Kes Pendahuluan Protein adalah polimer alami terdiri atas sejumlah unit asam amino yang berkaitan satu dengan yg lainnya Peptida adalah oligomer
Lebih terperinciProtein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan
A. Protein Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA KEWIRAUSAHAAN VERMIKOMPOS PENGHASIL BIOMASSA CACING TANAH (Lumbricus rubellus) DAN CACING KALUNG SERTA KOMPOS DENGAN METODE BUDIDAYA EFEKTIF BIDANG KEGIATAN:
Lebih terperinciBAB III. SUBSTANSI GENETIK
BAB III. SUBSTANSI ETIK Kromosom merupakan struktur padat yg tersusun dr komponen molekul berupa protein histon dan DNA (kumpulan dr kromatin) Kromosom akan tampak lebih jelas pada tahap metafase pembelahan
Lebih terperinciMATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si
MATERI KULIAH E-LEARNING PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si TATA CARA PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAHAN DAN UKURAN Judul skripsi Sampul luar skripsi berisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kewaspadaan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia agar dapat melaksanakan kegiatannya sehari-hari dengan baik (Guyton & Hall, 2007). Kewaspadaan adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran penggunaan bahasa Indonesia dilakukan sejak dari sekolah dasar hingga jenjang perguruan tinggi untuk meningkatkan mutu penguasaan bahasa Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minatnya serta dapat menerapkan keterampilan berbahasa Indonesia secara tepat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
Lebih terperinciKARYA TULIS ILMIAH. Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010
KARYA TULIS ILMIAH Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2010 FOKUS KAJIAN 1. Makna karya ilmiah 2. Jenis-jenis karya ilmiah 3. Sistematika penulisan karya tulis ilmiah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mardwitanti Laras, 2014 Penerapan Teknik Parafrase dengan Pengandaian 180 Derajat berbeda dalam pembelajaran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menulis merupakan hal yang harus dikuasai oleh siswa. Keterampilan menulis tidak dapat terlepas dari ketiga komponen lainnya seperti keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan hal penting yang perlu dipelajari karena bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang besar dalam kehidupan manusia. Fungsi bahasa utama yaitu sebagai alat
Lebih terperinciKOMPETENSI PENGUASAAN IDE UTAMA DAN IDE TAMBAHAN DALAM PARAGRAF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 HALBAR DI IBU TENGAH MALUKU UTARA
KOMPETENSI PENGUASAAN IDE UTAMA DAN IDE TAMBAHAN DALAM PARAGRAF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 HALBAR DI IBU TENGAH MALUKU UTARA H. Udin Saubas 1), Sulami Sibua 2), Rizmada Azzahra 3) 1,2,3) Universitas Khairun,
Lebih terperinciGAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP
GAGAS TEMA DAN LANGKAH PENULISAN ARTIKEL JURNAL OLEH: HERMANTO SP Hp 08121575726 email: hermansp@uny.ac.id Staf Ahli PR3 UNY Bid. Penalaran 1 MOTIVASI MEMBUAT KARYA ARTIKEL ILMIAH MEMBIASAKAN DIRI MENYELESAIKAN
Lebih terperinciprotein PROTEIN BERASAL DARI BAHASA YUNANI PROTOS THAT MEAN THE PRIME IMPORTANCE
protein A. PENGERTIAN PROTEIN PROTEIN BERASAL DARI BAHASA YUNANI PROTOS THAT MEAN THE PRIME IMPORTANCE ARTINYA : TERUTAMA ATAU PENTING G. MULDER MENEMUKAN BAHWA SENYAWA INI DITEMUKAN PADA SEMUA ORGANISME
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM IV BAHASA INDONESIA: Kegiatan 5 & 6. Menyusun Rangkuman dan Ulasan dari Artikel/Makalah Yang Bertema Agriculture
MODUL PRAKTIKUM IV BAHASA INDONESIA: Kegiatan 5 & 6. Menyusun Rangkuman dan Ulasan dari Artikel/Makalah Yang Bertema Agriculture METODE PENELITIAN SOSIAL: Overview dan RKPS Dra. Lilik Wahyuni, M.Pd. Faculty
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA. Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi
KEMAMPUAN MENYUSUN KARYA ILMIAH MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Oleh Selvianingsih Salilama Fatmah AR Umar Supriyadi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas negeri
Lebih terperinciAsam Amino dan Protein
Modul 1 Asam Amino dan Protein Dra. Susi Sulistiana, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini membahas 2 unit kegiatan praktikum, yaitu pemisahan asam amino dengan elektroforesis kertas dan uji kualitatif Buret
Lebih terperinciTOPIK dan JUDUL Biasanya penulisan artikel ilmiah diangkat dari hasil penelitian lapangan dengan topik menarik untuk dibahas dan dianalisis. Topik art
OUTLINE / KERANGKA PENULISAN TOPIK dan JUDUL Biasanya penulisan artikel ilmiah diangkat dari hasil penelitian lapangan dengan topik menarik untuk dibahas dan dianalisis. Topik artikel ilmiah tidak berbeda
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN SOSIAL: Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT MODUL II PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA: Kegiatan 3. Menganalisis dan Menginterpretasikan Informasi METODE PENELITIAN SOSIAL: Dr. Lilik Wahyuni, M.Pd
Lebih terperinciJENIS TULISAN. Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
JEN TULAN Mata Kuliah : Bahasa ndonesia PENDAHULUAN ebelum mengarang, seseorang harus paham dahulu tentang apa karangan dan jenis-jenisnya. Dengan begitu seorang penulis dapat menentukan jenis karangan
Lebih terperinciBULETIN. Siapa Penyedia Pangan bagi Dunia? Tantangan Ajinomoto Co., Inc.
BULETIN Siapa Penyedia Pangan bagi Dunia? Tantangan Ajinomoto Co., Inc. Ajinomoto Co., Inc. ( Ajinomoto Co. ) lahir melalui riset yang dilakukan seorang ilmuwan lebih dari 100 tahun lalu. Saat itu, tidak
Lebih terperinciBIOMOLEKUL II PROTEIN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 22 Sesi NGAN BIOMOLEKUL II PROTEIN Protein dan peptida adalah molekul raksasa yang tersusun dari asam α-amino (disebut residu) yang terikat satu dengan lainnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengajaran bahasa Indonesia di SD memiliki nilai strategis. Pada jenjang inilah pertama kalinya pengajaran bahasa Indonesia dilaksanakan secara berencana dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat yang digunakan untuk berkomunikasi. Kita dapat menyatakan pendapat, perasaan, gagasan yang ada di dalam pikiran terhadap orang lain melalui
Lebih terperinciPENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)
PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal) OLEH: DWI SEPTIANI PUTRI L221 07 004 Pembimbing Utama Pembimbing
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tahap Pertama
HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tahap Pertama Pembiakan Kultur Tahap pertama dari penelitian ini adalah pembiakan kultur bakteri asam laktat hasil isolat dari daging sapi. Bakteri asam laktat yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan
Lebih terperinciKISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Standar Guru C C2 C3 C4 C5 C6 Menggunakan secara lisan wacana wacana lisan untuk wawancara Menggunakan wacana lisan untuk wawancara Disajikan penggalan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1 Pertumbuhan benih C. macropomum Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari pemeliharaan disajikan pada Gambar 3. Gambar 3. Pertumbuhan C.
Lebih terperinciJurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan
Jurnal Pedagogika dan Dinamika Pendidikan ISSN 2252-6676 Volume 4, No. 1, April 2016 http://www.jurnalpedagogika.org - email: jurnalpedagogika@yahoo.com KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciKALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih
KALIMAT EFEKTIF Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih Disusun Oleh : Mukoyimah (1601016060) Laila Shoimatu N. R. (1601016061) Laeli Uzlifa
Lebih terperinciPEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI
PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciHak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
i KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul Pengambilan Isoleusin dalam Konsentrat
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH DAN REPRODUKSI KARYA ILMIAH MAKALAH
LANGKAH-LANGKAH PENULISAN KARYA ILMIAH DAN REPRODUKSI KARYA ILMIAH MAKALAH Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Sukarir Nuryanto Rombel Disusun oleh : Khusna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciTeknologi Produksi Bahan Baku Pakan. Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC
Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan Program Alih Jenjang D4 Bidang Akuakultur SITH, ITB VEDCA - SEAMOLEC Teknologi Produksi Bahan Baku Pakan: 1. Pakan Buatan dalam Industri Akuakultur: Pengenalan 2. Nutrisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah dasar yang nantinya digunakan sebagai landasan untuk jenjang yang lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Karena hal itu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi yang digunakan oleh setiap individu dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa adalah sarana atau media yang digunakan manusia
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA LAGU PADA SISWA KELAS VIIIB SMP NEGERI 1 NGUTER, SUKOHARJO SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Pendidikan Jurusan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan
Lebih terperinciSOAL BIOKIMIA. d. 14 P 6) Pada tahap pertama metabolism karbohidrat akan terjadi pemecahan glukosa menjadi: a. Asam amino
SOAL BIOKIMIA 1) Proses pembentukan glukosa baru dari senyawa non karbohidrat disebut: a. Glikogenolisis b. Glukoneogenesis 2) Dimanakah terjadinya proses glikogenesis: a. Liver b. Jantung c. Glikogenesis
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia pangan terdapat banyak sekali bahan tambahan pangan (BTP). Salah satu BTP yang paling sering dijumpai di masyarakat adalah bumbu penyedap rasa berbentuk blok.
Lebih terperinci