Factors that Corelation to The Incidence of Occupational Contact Dermatitis on the Workers of Car Washes in Sukarame Village Bandar Lampung City

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Factors that Corelation to The Incidence of Occupational Contact Dermatitis on the Workers of Car Washes in Sukarame Village Bandar Lampung City"

Transkripsi

1 Factors that Corelation to The Incidence of Occupational Contact Dermatitis on the Workers of Car Washes in Sukarame Village Bandar Lampung City ` Mariz DR, Hamzah SM, Wintoko R Faculty of Medicine Lampung University Abstract Occupational contact dermatitis is one of the most occurs skin disease of the worker. This disease may reduce worker productivities. Knowing the factors related to occupational contact dermatitis can make the prevention easier to done. The objective of this research is to investigate factors related to occupational contact dermatitis on workers at car washes. The study design of this analytic research is cross-sectional. The research subjects were selected using total sampling with 50 respondents. Data collecting procedure was carried out by questionnaire. This research used Fisher exact statistical test. The results of the study found that 78% of respondents experienced occupational contact dermatitis. Based on statistical tests, frequency of contact, duration of contact, personal hygiene and the use of Self Protection Device (SPD) obtained a result of p<0.05, which means there is a meaningful relationship to the incidence of occupational contact dermatitis. Keywords: Factors that corelation, occupational contact dermatitis, workers Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Karyawan Pencucian Mobil di Kelurahan Sukarame Kota Bandar Lampung ABSTRAK Dermatitis kontak akibat kerja merupakan salah satu penyakit kulit akibat kerja yang banyak terjadi.penyakit ini dapat menurunkan produktifitas pekerja. Dengan mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhinya diharapkan proses pencegahan dapat lebih mudah dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi angka kejadian dermatitis kontak pada karyawan pencucian mobil di kelurahan Sukarame Bandarlampung. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian diambil secara keseluruhan yaitu sebanyak 50 responden. Data yang diperoleh adalah data primer dari kuesioner, Setelah itu dilakukan uji statistik Fisher exact. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 78% responden mengalami kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Berdasarkan uji statistik, faktor lama kontak, masa kerja, personal hygiene, dan penggunaan alat pelindung diri(apd) didapatkan hasil p< 0,05 yang berarti ada hubungan yang bermakna terhadap kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Kata kunci: Dermatitis kontak akibat kerja, faktor yang mempengaruhi, karyawan 45

2 Pendahuluan Peningkatan perkembangan industri dan adanya perubahan gaya hidup masyarakat terutama pada masyarakat ibukota yang lebih menyukai hal-hal yang praktis membawa efek positif pada usaha penyedia jasa. Jenis usaha penyedia jasa yang berkembang dan semakin menjamur dikalangan masyarakat, salah satunya adalah usaha penyedia jasa pencucian mobil atau dikenal dengan istilah car wash. Hal ini memberikan konsekuensi semakin banyak orang yang bekerja dibidang jasa pencucian mobil, sehingga semakin banyak pula kemungkinan orang yang berisiko terkena penyakit kulit akibat kerja (Djunaedi, 2003). Penyakit kulit akibat kerja (occupational dermatoses) adalah suatu peradangan kulit diakibatkan oleh suatu pekerjaan seseorang. Dermatitis kontak merupakan 50% dari semua penyakit akibat kerja terbanyak yang bersifat nonalergi atau iritan. Penelitian survailance di Amerika menyebutkan bahwa 80% penyakit kulit akibat kerja adalah dermatitis kontak (Kosasih, 2004). Dermatitis kontak adalah dermatitis disebabkan bahan atau substansi yang menempel pada kulit. Dikenal dua jenis dermatitis kontak, yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan respon nonimunologi dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme imunologik spesifik. Keduanya dapat bersifat akut maupun kronis (Djuanda, 2007). Penyakit ini ditandai dengan peradangan kulit polimorfik yang mempunyai ciri-ciri yang luas, meliputi: rasa gatal, eritema (kemerahan), endema (bengkak), papul (tonjolan padat diameter kurang dari 55mm), vesikel (tonjolan berisi cairan diameter lebih dari 55mm), crust dan skuama (Freedberg, 2003). Bila dihubungkan dengan jenis pekerjaan, dermatitis kontak dapat terjadi pada hampir semua pekerjaan. Biasanya penyakit ini menyerang pada orang-orang yang sering berkontak dengan bahan-bahan yang bersifat toksik maupun alergik, misalnya ibu rumah tangga, petani dan pekerja yang berhubungan dengan bahanbahan kimia dan lain-lain (Orton, 2004). 46

3 Metode Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross-sectional yang kemudian akan dideskripsikan untuk menggambarkan hubungan faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan pencuci mobil di tempat pencucian mobil di kelurahan sukarame Bandar lampung yang diambil secara keseluruhan. Waktu penelitian adalah 4 minggu. Metode Penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden ( self completion questionnaire). Kuesioner yang digunakan telah diuji oleh peneliti lain. Sebagai variabel dependent dalam penelitian ini adalah penyakit dermatitis kontak akibat kerja. Dalam melakukan diagnosis untuk menentukan variabel dependent, penelitian ini hanya berdasarkan anamnesa melalui pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner. Untuk pemeriksaan klinis dan penunjang tidak dilakukan. Anamnesa merupakan dasar penegakan diagnosis, sehingga dengan anamnesa ini dirasakan sudah cukup mewakili dalam menentukan diagnosis awal. Recall period untuk dermatitis tidak dipertimbangkan dalam penelitian ini, dengan asumsi bahwa desain studi adalah cross sectional untuk mendapatkan gambaraan sesaat. Sedangkan sebagai variabel independent yang diteliti antara lain lama kontak, usia pekerja, masa kerja, jenis kelamin, riwayat penyakit kulit sebelumnya, penggunaan APD, dan personal hygiene. Dengan analisis bivariat dapat dilihat hubungan antara variabel dependent dengan variabel independent menggunakan uji statistik Fisher exact karena expected value <5 pada setiap sel. Hasil Berdasarkan hasil dari anamnesis yang ada di dalam kuesioner pada penelitian didapatkan angka kejadian dermatitis kontak akibat kerja seperti yang tertera pada Tabel 1. 47

4 Tabel 1. Angka Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja pada Pekerja Pencucian Mobil di Kelurahan Sukarame Bandar Lampung Variabel Kategori Frekuensi Persentase (%) Lama Kontak < 5 jam > 5 jam Usia < 20 tahun > 20 tahun Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 0 0 Masa Kerja < 1 tahun > 1 tahun Riwayat Penyakit Memiliki Riwayat Kulit Sebelumnya Tidak Memiliki Riwayat Personal Hygiene Baik Tidak Baik Penggunaan APD Lengkap Tidak Lengkap Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi dengan angka kejadian dermatitis kontak akibat kerja dapat dilihat pada Tabel 2. 48

5 Tabel 2. Hubungan Faktor-Faktor Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Pekerja Pencuci Mobil Di Kelurahan Sukarame Bandar Lampung. Lama Kontak < 5 jam > 5 jam Usia < 20 thn > 20 thn Masa Kerja < 1 thn > 1 thn Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya Ya Tidak Personal Hygiene Baik Tidak baik Penggunaan APD Lengkap Tidak lengkap Dermatitis kontak akibat kerja Total Pvalue Dermatitis Tidak dermatitis n % n % n % 4 10,3 3 27, , ,7 8 72, ,9 9 81, , ,1 2 18, , , , ,9 5 45, , ,1 6 54, ,8 5 12, , ,2 6 54, , , , ,5 1 9, Hasil penelitian mengenai hubungan antara lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan pencuci mobil dapat dilihat dari hasil uji statistic didapatkan nilai p-value sebesar 0,017. Kemudian hubungan anatara 49

6 personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja pencuci mobil dapat dilihat dari hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,030. Untuk hubungan antara faktor penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja pencuci mobil dapat dilihat dari hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,001. Sedangkan hubungan faktor masa kerja dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja pencuci mobil dapat dilihat dari hasil uji statistik didapatkan nilai p-value sebesar 0,046. Keempat hasil ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja karena p<0,05. Hasil penelitian mengenai hubungan antara faktor tidak langsung (usia) dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja pencuci mobil dengan menggunakan uji statistic fisher exact didapatkan nilai p-value sebesar 0,287 sedangkan hubungan antara riwayat penyakit kulit sebelumnya dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada pekerja pencuci mobil dengan menggunakan uji statistic fisher exact didapatkan nilai p-value sebesar 0,105. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna karena p>0,05. Pembahasan Dermatitis yang terjadi pada pekerja adalah dermatitis kontak akibat kerja. Dermatitis kontak akibat kerja didefinisikan sebagai penyakit kulit dimana pajanan di tempat kerja merupakan faktor penyebab yang utama serta faktor kontributor. Hasil penelitian menunjukan bahwa 78% dari 50 orang pekerja di bagian pencucian mobil di kelurahan Sukarame Bandar Lampung menderita dermatitis. Hal tersebut sejalan dengan studi epidemiologi di Indonesia yang memperlihatkan bahwa 97% dari 389 kasus adalah dermatitis kontak, dimana 66,3% diantaranya adalah dermatitis kontak iritan dan 33,7% adalah dermatitis alergi (Hudyono, 2002). Kontak dengan bahan kimia merupakan penyebab terbesar pada kejadian dermatitis akibat kerja. Pekerja di bagian pencucian mobil di kelurahan Sukarame Bandar Lampung berkontak dengan bahan kimia saat melakukan proses pekerjaan. 50

7 Bahan kimia tersebut terdapat didalam sabun dan sampo yang digunakan untuk mencuci mobil. Bahan-bahan kimia tersebut berpotensi untuk menimbulkan dermatitis. Bahan kimia yang terkandung dalam sabun umumnya bersifat iritan lemah dan sensitizer, sehingga dapat menyebabkan dermatitis. Terlihat dari 78% pekerja yang menderita dermatitis timbul kelainan kulit setelah berulang kali kontak dengan zat kimia, dengan kelainan kulit berupa, likenifikasi (penebalan kulit), visura (retakan) serta timbul gejala seperti nyeri, panas, kulit kering bahkan tanpa gejala, bercak kemerahan, papula (tonjolan padat), vesikel (tonjolan berisi cairan), e ndema (bengkak) dan gejala gatal serta kulit seperti bersisik. Lokasi terjadinya dermatitis pada pekerja terdapat pada bagian tangan sela jari dan telapak tangan serta di selasela jari dan telapak kaki (Freedberg, 2003) Kejadian dermatitis pada karyawan pencuci mobil di kelurahan Sukarame Bandar Lampung, terjadi akibat proses kerja yang mengharuskan para pekerja berkontak dengan bahan kimia yang terdapat didalam sabun dalam jangka waktu yang lama serta faktor-faktor lain yang mendukung untuk terjadinya dermatitis pada pekerja. Lama kontak merupakan jangka waktu pekerja berkontak dengan bahan kimia dalam hitungan jam/hari. Lama kontak setiap pekerja berbeda-beda. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja, dengan p-value 0,017. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatma Lestari (2007) pada pekerja PT. Inti Pantja Press Industri, dimana pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa adanya hubungan yang bermakna antara lama kontak dengan kejadian dermatitis kontak dengan p-value sebesar 0,003. Menurut Hudyono (2002), kontak kulit dengan bahan kimia yang bersifat iritan atau alergen secara terus menerus dengan durasi yang lama, akan menyebabkan kerentanan pada pekerja mulai dari tahap ringan sampai tahap berat. Pada penelitian ini menunjukan bahwa pekerja yang mempunyai rata-rata lama kontak dengan bahan 51

8 kimia lebih lama cenderung lebih banyak menderita dermatitis kontak akibat kerja, dibandingkan dengan pekerja yang mempunyai rata-rata lama kontak lebih singkat. Terbukti bahwa lama kontak mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Usia merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari individu. Selain itu usia juga merupakan salah satu faktor yang dapat memperparah terjadinya dermatitis (Hayakawa, 2000). Berdasarkan hasil analisis univariat didapatkan hasil sebanyak 64% pekerja memiliki umur < 20 tahun dan 36% dengan usia > 20 tahun. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa tidak adanya hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian dermatitis kontak, dengan p-value sebesar 0,287. Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Febria Suryani (2011) pada pekerja PT. Cosmar Indonesia. Dar i hasil uji analisis bivariat menunjukan adanya hubungan yang signifikan dengan p-value 0,008. Menurut Erliana (2008) dalam konteks determinan kejadian dermatitis kontak berdasarkan umur dapat menyerang semua kelompok umur, artinya umur bukan merupakan faktor resiko utama terhadap paparan bahan-bahan penyebab dermatitis kontak. Masa kerja adalah suatu kurun waktu atau lamanya tenaga kerja itu bekerja di suatu tempat. Masa kerja dalam penelitian ini merupakan jangka waktu pekerja mulai bekerja di bagian pencucian mobil di sampai waktu penelitian. Masa kerja penting diketahui untuk melihat lamanya seseorang telah terpajan dengan bahan kimia (Hudyono, 2002). Berdasarkan data pada Tabel 2 diketahui bahwa distribusi pekerja menurut masa kerja cukup bervariasi, dapat dilihat sebanyak 66,7% pekerja yang bekerja < 1 tahun sudah mengalami dermatitis kontak akibat kerja dan jumlahnya lebih banyak daripada pekerja yang bekerja > 1 tahun. Dari hasil analisis bivariat, menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara masa kerja dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja, dengan p-value 0,046. Hasil ini tidak sebanding dengan hasil penelitian Trihapsoro (2008) Hal ini bisa disebabkan karena setiap jenis kulit individu memiliki sensitivitas yang 52

9 berbeda-beda, serta variabel masa kerja juga memiliki faktor lain seperti berapa kali dia terpapar dalam sehari dan kontak dengan lebih 1 jenis bahan kimia. Riwayat penyakit kulit dalam penelitian ini merupakan pekerja yang sebelumnya menderita atau memiliki penyakit kulit akibat kerja. Berdasarkan Tabel 2 didapatkan bahwa pekerja yang memiliki riwayat penyakit kulit dan menderita dermatitis kontak sebesar 17,9% sedangkan pekerja yang tidak memiliki riwayat penyakit kulit dan menderita dermatitis kontak sebesar 82.1% dengan uji bivariat didapatkan p-value sebesar 0,105 yang menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan antara penyakit kulit sebelumnya dengan kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Anissa (2010) di TPA Cipayung yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit dengan kejadian dermatitis kontak iritan. Kebersihan perorangan adalah konsep dasar dari pembersihan, kerapihan dan perawatan badan kita. Sangatlah penting untuk pekerja menjadi sehat dan selamat ditempat kerja. Kebersihan perorangan pekerja dapat mencegah penyebaran kuman dan penyakit, mengurangi paparan pada bahan kimia dan kontaminasi, dan melakukan pencegahan alergi kulit, kondisi kulit dan sensitifitas terhadap bahan kimia. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian dermatitis kontak, dengan P-value sebesar 0,030. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Metty Carina (2008) pada pekerja pengangkut sampah kota Palembang, yang menunjukkan bahwa ada hubungan hygiene pribadi dengan kejadian dermatitis pada pekerja pengangkut sampah. Penggunaan APD merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya dermatitis kontak akibat kerja, karena dengan mengunakan APD dapat terhindar dari kontak langsung dengan bahan kimia yang terkandung di dalam sabun pencuci mobil. Berdasarkan penelitian terdahulu menunjukan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan APD dengan kejadian dermatitis kontak. Diantaranya 53

10 penelitian yang dilakukan oleh Erliana (2008) pada pekerja percetakan paving blok, menunjukan bahwa pekerja yang tidak menggunakan APD 87,5% menderita dermatitis dibandingkan dengan pekerja yang menggunakan APD hanya 19%. Simpulan Dari hasil penelitian diatas didapatkan 78% responden mengalami kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Faktor langsung berupa lama kontak dan faktor tidak langsung berupa masa kerja, personal hygiene dan penggunaan APD mempunyai pengaruh pada kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan pencuci mobil di kelurahan sukarame Bandar lampung. Sedangkan faktor usia dan riwayat penyakit kulit sebelumnya tidak memiliki pengaruh terhadap kejadian dermatitis kontak akibat kerja pada karyawan pencuci mobil di kelurahan sukarame Bandar lampung. Daftar Pustaka Carinna M Hubungan antara higiene pribadi dengan kejadian dermatitis pada pekerja pengangkut sampah kota palembang tahun Skripsi mahasiswi fakultas kedokteran universitas sriwijaya Djuanda, A. Hamzah, M. Aisah, S Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Edisi ke-6. Departemen Ilmu Kedokteran Kulit dan Kelamin FK UI. Jakarta Djunaedi H, Lokananta MD Dermatitis Kontak Akibat Kerja, Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 31(3) Erliana Hubungan karakteristik individu dan penggunaan alat pelindung diri dengan kejadian dermatitis kontak pada pekerja paving block CV. F. Lhoksumawe. Skripsi mahasiswi fakultas kesehatan masyarakat universitas sumatera utara Febria S Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak pada pekerja bagian processing dan filling PT. Cosmar Indonesia Tanggerang Selatan tahun Fredberg I.M, et all Fitzpatrick s Dermatology In General Medicine. 6th Ed, McGraw-Hill Professional, New York Hayakawa, R Contact Dermatitus. Nagoya J. Medicine. Sciene Nagoya Hudyono J Dermatosis akibat kerja. Majalah Kedokteran Indonesia, November (9): Kosasih A Dermatitis akibat kerja. Bagian ilmu penyakit kulit dan kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta Lestari F, Nuraga W, Kurniawidjaja LM. Dermatitis kontak pada pekerja yang terpajan dengan bahan kimia di perusahaan industri otomotif kawasan industri Cibitung Jawa Barat. Makara Kesehatan. 12(2):

11 Mausulli A Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan pada pekerja pengolahan sampah di TPA Cipayung kota Depok tahun Skripsi Universitas Islam Negeri Orton, D.I, Wilkinson, J.D Cosmetic allergy: Incidence, Diagnosis and Management. Am J Clin Dermatol. 5(5): Trihapsoro, I Dermatitis kontak alergi pada pasien rawat jalan di RSUP H Adam Malik Medan. Skripsi fakultas kedokteran Universitas sumatera utara

HUBUNGAN ANTARA LAMA KONTAK KARYAWAN BENGKEL CUCI KENDARAAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA LAMA KONTAK KARYAWAN BENGKEL CUCI KENDARAAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA LAMA KONTAK KARYAWAN BENGKEL CUCI KENDARAAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA DI KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap ahli kesehatan khususnya dokter seharusnya sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap ahli kesehatan khususnya dokter seharusnya sudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap ahli kesehatan khususnya dokter seharusnya sudah mengetahui mengenai dermatitis. Beberapa penelitian tentang dermatitis telah dilakukan sehingga meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data International Labour Organization (ILO) tahun 2012, angka

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data International Labour Organization (ILO) tahun 2012, angka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan antara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA 1. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC; Undang-undang dasar tentang kesehatan no.

DAFTAR PUSTAKA 1. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC; Undang-undang dasar tentang kesehatan no. DAFTAR PUSTAKA 1. Siregar, R.S. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC; 2004. 2. Undang-undang dasar tentang kesehatan no. 23 tahun 2009 pasal 165. 3. Bemandir. Dermatosis pada pekerja balai

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA DI PERUSAHAAN INVAR SIN KAWASAN INDUSTRI MEDAN. Oleh: IRA NOLA LINGGA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA DI PERUSAHAAN INVAR SIN KAWASAN INDUSTRI MEDAN. Oleh: IRA NOLA LINGGA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA DI PERUSAHAAN INVAR SIN KAWASAN INDUSTRI MEDAN Oleh: IRA NOLA LINGGA 070100109 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan suatu penelitian deskriptif analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional untuk mengetahui faktor-faktor yang

Lebih terperinci

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKREJA BATIK BAGIAN PEWARNAAN DI CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKREJA BATIK BAGIAN PEWARNAAN DI CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKREJA BATIK BAGIAN PEWARNAAN DI CIGEUREUNG KOTA TASIKMALAYA Kharima Siti Amna 1) Sri Maywati 2) dan H.Yuldan Faturahman 2) Mahasiswa

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, USIA, DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS DI PUSKESMAS GLOBAL TIBAWA KABUPATEN GORONTALO

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, USIA, DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS DI PUSKESMAS GLOBAL TIBAWA KABUPATEN GORONTALO HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, USIA, DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS DI PUSKESMAS GLOBAL TIBAWA KABUPATEN GORONTALO Farni Djamalu, Zuhriana K. Yusuf, Ahmad Aswad 1 Jurusan Ilmu Keperawatan FIKK

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang International Labour Organization (ILO), pada tahun 2008 memperkirakan ada sekitar 2,34 juta orang meninggal setiap tahun karena kecelakaan kerja dan penyakit akibat

Lebih terperinci

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.6/ Maret 2017; ISSN X,

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 2/NO.6/ Maret 2017; ISSN X, FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL MOTOR DI WILAYAH KOTA KENDARI TAHUN 2016 Sartika Aulia Putri 1 Fifi Nirmala G 2 Akifah 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja yang terpapar pada bahan-bahan iritatif, alegenik atau faktor fisik khusus

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja yang terpapar pada bahan-bahan iritatif, alegenik atau faktor fisik khusus BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatitis Kontak akibat kerja merupakan suatu keadaan kulit yang disebabkan oleh paparan yang berhubungan dengan pekerjaan. Hal ini terjadi pada pekerja yang terpapar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papula, vesikel, skuama) dan

BAB I PENDAHULUAN. klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema, papula, vesikel, skuama) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dermatitis adalah peradangan kulit pada epidermis dan dermis sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen atau endogen yang menimbulkan gejala klinis berupa efloresensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional study yang merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : Nur Seta Ridho Kusworo J

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran. Diajukan Oleh : Nur Seta Ridho Kusworo J HUBUNGAN ANTARA LAMA KONTAK DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN KARTASURA KOTA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dermatitis berasal dari kata derm atau o- (kulit) dan itis (radang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Dermatitis berasal dari kata derm atau o- (kulit) dan itis (radang atau BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dermatitis berasal dari kata derm atau o- (kulit) dan itis (radang atau inflamasi), sehingga dermatitis dapat diterjemahkan sebagai suatu keadaan dimana kulit mengalami

Lebih terperinci

PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR SUWUNG DENPASAR SELATAN TAHUN 2016

PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR SUWUNG DENPASAR SELATAN TAHUN 2016 UNIVERSITAS UDAYANA PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA PADA PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH AKHIR SUWUNG DENPASAR SELATAN TAHUN 2016 I KADEK DWI ARTA SAPUTRA PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah tersebut adalah dermatitis kontak akibat kerja. 1

BAB I PENDAHULUAN. dengan masalah tersebut adalah dermatitis kontak akibat kerja. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini seiring dengan peningkatkan perkembangan industri dan perubahan di bidang pembangunan secara umum di dunia, terjadi perubahan dalam pembangunan baik dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku tujuan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku tujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam upaya untuk mewujudkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat diselenggarakan upaya mewujudkan kesehatan yang optimal bagi masyarakat yang diselenggarakan upaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kerja serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kulit akibat kerja merupakan peradangan kulit yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kulit akibat kerja merupakan peradangan kulit yang disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kulit akibat kerja merupakan peradangan kulit yang disebabkan oleh suatu pekerjaan seseorang. Penyakit akibat kerja biasanya terdapat di daerah industri, pertanian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dermatitis Kontak Alergika (DKA) merupakan suatu penyakit keradangan

BAB I PENDAHULUAN. Dermatitis Kontak Alergika (DKA) merupakan suatu penyakit keradangan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dermatitis Kontak Alergika (DKA) merupakan suatu penyakit keradangan kulit yang ada dalam keadaan akut atau subakut, ditandai dengan rasa gatal, eritema, disertai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Gangguan kesehatan kulit pada petani rumput laut merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit ini timbul akibat dari

PENDAHULUAN Gangguan kesehatan kulit pada petani rumput laut merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan. Penyakit ini timbul akibat dari HUBUNGAN MASA KERJA, HIGIENE PERORANGAN DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PETANI RUMPUT LAUT DI KELURAHAN KALUMEME BULUKUMBA The Relationship Of Working Period, Personal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kulit akibat kerja (occupational dermatoses) adalah suatu peradangan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kulit akibat kerja (occupational dermatoses) adalah suatu peradangan 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja mempunyai maksud memberikan perlindungan terhadap pekerja sekaligus melindungi aset perusahaan. Hal ini tercantum dalam Undang- Undang Nomor 1 Tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN DENGAN RIWAYAT ATOPI DAN MASA KERJA PADA PEKERJA SALON DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES SKRIPSI

HUBUNGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN DENGAN RIWAYAT ATOPI DAN MASA KERJA PADA PEKERJA SALON DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES SKRIPSI HUBUNGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN DENGAN RIWAYAT ATOPI DAN MASA KERJA PADA PEKERJA SALON DI WILAYAH KECAMATAN JEBRES SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mempe roleh Gelar Sarjana Kedokteran HERA AMALIA

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA BERPIKIR 3.1 KerangkaBerpikir...15

BAB III KERANGKA BERPIKIR 3.1 KerangkaBerpikir...15 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM...i LEMBAR PERSETUJUAN...ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI...iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...iv ABSTRAK ABSTRCT v vi RINGKASAN vii SUMMARY viii KATA PENGANTAR...ix DAFTAR

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL DI KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015 (FACTORS CORRELATION WITH THE CONTACT DERMATITIS SYMPTOMS IN WORKSHOP WORKERS

Lebih terperinci

PENGESAHAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK ALERGI DI PUSKESMAS TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH

PENGESAHAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK ALERGI DI PUSKESMAS TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH PENGESAHAN PEMBIMBING JURNAL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK ALERGI DI PUSKESMAS TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO OLEH Anggun Reza Maharwiarti Nim: 841 410 151 Telah Diperiksa

Lebih terperinci

Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Sampah di TPA. The Accident of Dustmen Irritant Contact Dermatitis in Landfill

Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Sampah di TPA. The Accident of Dustmen Irritant Contact Dermatitis in Landfill Kejadian Dermatitis Kontak Iritan Pada Petugas Sampah di TPA Asoly Giovano Imartha Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Menurut penelitian yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. disebabkan oleh faktor paparan/kontak akibat pekerjaan atau ketika suatu bahan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. disebabkan oleh faktor paparan/kontak akibat pekerjaan atau ketika suatu bahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dermatitis kontak akibat kerja (DKAK) adalah reaksi inflamasi yang disebabkan oleh faktor paparan/kontak akibat pekerjaan atau ketika suatu bahan bertanggung

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432

I. PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432 tahun 2008, rumah sakit termasuk ke dalam kriteria tempat kerja dengan berbagai bahaya potensial

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anatomi kulit dan fungsi kulit Kulit merupakan pembungkus elastis yang dapat melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Kulit juga merupakan alat tubuh yang terberat dan terluas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI MAKARA, KESEHATAN, VOL. 11, NO. 2, DESEMBER 2007: 61-68 61 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI Fatma Lestari, Hari Suryo Utomo Departemen

Lebih terperinci

FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA NELAYAN DI DESA LAMANGGAU KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2016

FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA NELAYAN DI DESA LAMANGGAU KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2016 FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA NELAYAN DI DESA LAMANGGAU KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2016 Sarfiah 1 PitrahAsfian 2 Ririn Teguh A 3 123 Program Studi Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT BAHAYA BAHAN KIMIA TERHADAP DERMATITIS KULIT DAN ISPA PADA PEKERJA LABORATORIUM KIMIA PKBS

PENGARUH TINGKAT BAHAYA BAHAN KIMIA TERHADAP DERMATITIS KULIT DAN ISPA PADA PEKERJA LABORATORIUM KIMIA PKBS PENGARUH TINGKAT BAHAYA BAHAN KIMIA TERHADAP DERMATITIS KULIT DAN ISPA PADA PEKERJA LABORATORIUM KIMIA PKBS SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Putri Septiani R. 0209042

Lebih terperinci

DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA YANG TERPAJAN DENGAN BAHAN KIMIA DI PERUSAHAAN INDUSTRI OTOMOTIF KAWASAN INDUSTRI CIBITUNG JAWA BARAT

DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA YANG TERPAJAN DENGAN BAHAN KIMIA DI PERUSAHAAN INDUSTRI OTOMOTIF KAWASAN INDUSTRI CIBITUNG JAWA BARAT MAKARA, KESEHATAN, VOL. 12, NO. 2, DESEMBER 2008: 63-69 DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA YANG TERPAJAN DENGAN BAHAN KIMIA DI PERUSAHAAN INDUSTRI OTOMOTIF KAWASAN INDUSTRI CIBITUNG JAWA BARAT Wisnu Nuraga,

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI DESA BANGUN ASRI KARANG MALANG SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. adanya peningkatan kulitas tenaga kerja yang maksimal dan didasari oleh perlindungan hukum.

BAB 1 : PENDAHULUAN. adanya peningkatan kulitas tenaga kerja yang maksimal dan didasari oleh perlindungan hukum. 1 1.1 Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN Tenaga kerja mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan nasional. Untuk mencapai pembangunan nasional tersebut maka

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN LAMA KERJA DENGAN PENYAKIT DERMATITIS DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES SURAKARTA

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN LAMA KERJA DENGAN PENYAKIT DERMATITIS DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES SURAKARTA HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN LAMA KERJA DENGAN PENYAKIT DERMATITIS DI KAMPUNG KRAJAN KELURAHAN MOJOSONGO KECAMATAN JEBRES SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil. meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil. meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan kemajuan yang telah dicapai dalam melaksanakan pembangunan nasional telah berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat.

Lebih terperinci

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA MEBEL PT X JEPARA

HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA MEBEL PT X JEPARA HUBUNGAN PAPARAN DEBU KAYU DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA MEBEL PT X JEPARA Farah Yudhisfiari Putri, Ari Suwondo, Baju Widjasena Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara

BAB 1 : PENDAHULUAN. upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan cara 1 BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan tenaga kerja sebagai sumber daya manusia sangat penting. Oleh karena itu, upaya perlindungan terhadap tenaga kerja sangat diperlukan. Salah satunya dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Tati Sri Wahyuni R. 0209054 PROGRAM

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana strata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang

I. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan kerja diartikan sebagai ilmu kesehatan dan penerapan yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, yang berada dalam keseimbangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015 SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015 SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GEJALA DERMATITIS KONTAK PADA PEKERJA BENGKEL KELURAHAN MERDEKA KOTA MEDAN TAHUN 2015 SKRIPSI OLEH SABRINA HARDIANTY NIM. 111000209 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN BINATU JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN BINATU JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA KARYAWAN BINATU JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana strata-1

Lebih terperinci

GAMBARAN DAN PREVALENSI KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN MEDAN BARU, MEDAN

GAMBARAN DAN PREVALENSI KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN MEDAN BARU, MEDAN 1 GAMBARAN DAN PREVALENSI KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN MEDAN BARU, MEDAN SELAYANG, DAN MEDAN JOHOR TAHUN 2012 Oleh : LIDIA GIRITRI BR BANGUN 090100109 FAKULTAS

Lebih terperinci

Prevalensi Dermatitis Kontak Akibat Kerja dan Faktor yang Mempengaruhinya pada Pekerja Cleaning Service di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek

Prevalensi Dermatitis Kontak Akibat Kerja dan Faktor yang Mempengaruhinya pada Pekerja Cleaning Service di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Prevalensi Dermatitis Kontak Akibat Kerja dan Faktor yang Mempengaruhinya pada Pekerja Cleaning Service di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek Fitria Saftarina 1, Hendra Tarigan Sibero 2, Muhammad Aditya 3,

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KELUHAN KULIT PADA PEMULUNG DAN GAMBARAN FASILITAS SANITASI DI TPA TERJUN KELURAHAN TERJUN KECAMATAN MEDAN MARELAN TAHUN 2013 Keterangan

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011.

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA TERHADAP PHBS DAN PENYAKIT DEMAM TIFOID DI SMP X KOTA CIMAHI TAHUN 2011. Rika Prastiwi Maulani,2012. Pembimbing I : Dani, dr., M.kes Pembimbing II

Lebih terperinci

GAMBARAN PENDERITA KELAINAN KULIT KAKI PADA PEKERJA CUCI MOBIL DI KELURAHAN MEDAN BINJAI

GAMBARAN PENDERITA KELAINAN KULIT KAKI PADA PEKERJA CUCI MOBIL DI KELURAHAN MEDAN BINJAI 1 GAMBARAN PENDERITA KELAINAN KULIT KAKI PADA PEKERJA CUCI MOBIL DI KELURAHAN MEDAN BINJAI OLEH : MARFIRATUR RAHMAH ZEGA 110100007 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 2 ABSTRAK 3

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE, LAMA KONTAK DAN RIWAYAT PENYAKIT KULIT DENGAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PETANI RUMPUT LAUT DI DESA AKUNI KECAMATAN TINANGGEA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2016 Safriyanti

Lebih terperinci

The Incidence of Conjunctivitis in Rural Hospital Compared with Urban Hospital 1 January-31 December 2013

The Incidence of Conjunctivitis in Rural Hospital Compared with Urban Hospital 1 January-31 December 2013 The Incidence of Conjunctivitis in Rural Hospital Compared with Urban Hospital 1 January-31 December 2013 Angka Kejadian Konjungtivitis di RS Pedesaan dibandingkan dengan RS Perkotaan 1 Januari -31 Desember

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 33. Hu K. Understanding Federal Oversight of Nail Salons. National Healthy Nail Salon Alliance Report. 2012. 34. Nuraga W, Lestari F, Kurniawidjaja LM. Dermatitis Kontak Pada Pekerja Yang Terpajan Dengan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI KULIT PADA PEKERJA BAGIAN FINISHING PEWARNAAN INDUSTRI BATIK MASARAN SRAGEN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI KULIT PADA PEKERJA BAGIAN FINISHING PEWARNAAN INDUSTRI BATIK MASARAN SRAGEN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN IRITASI KULIT PADA PEKERJA BAGIAN FINISHING PEWARNAAN INDUSTRI BATIK MASARAN SRAGEN SKRIPSI Untuk Memenuhui Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA BANGUNAN LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar sarjana Studi Strata-1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional. 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain studi cross-sectional. Menurut Notoadmojo (2010) dalam penelitian cross sectional variabel sebab

Lebih terperinci

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University

Putri AS, Saftarina F, Wintoko R Faculty of Medicine of Lampung University Correlation Between Working Period and Working Position with the Incidence of Low Back Pain (LBP) in Cleaning Workers of Onion Shell at Unit Dagang Bawang Lanang Iringmulyo Metro City Putri AS, Saftarina

Lebih terperinci

VISI (2015) 23 (3)

VISI (2015) 23 (3) GAMBARAN TINGKAT STRES PENDERITA LIKEN SIMPLEKS KRONIK DI BEBERAPA KLINIK DOKTER SPESIALIS KULIT DAN KELAMIN DI KOTA MEDAN PADA BULAN FEBRUARI-MARET TAHUN 2015 Rudyn Reymond Panjaitan ABSTRACT This study

Lebih terperinci

Prevalensi dan Gambaran Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Skabies di Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Medan Tahun 2015

Prevalensi dan Gambaran Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Skabies di Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Medan Tahun 2015 Prevalensi dan Gambaran Faktor-Faktor Resiko Terjadinya Skabies di Panti Asuhan Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Medan Tahun 2015 Oleh : MUTIA MAYWINSIH JAUHARI 120100293 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK BALITADI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS SUKARAYA TAHUN 2016 Berta Afriani STIKES Al-Ma arif Baturaja Program Studi DIII

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salon, dan pekerja tekstil dan industri rumahan (home industry). Pada. pekerja per tahun. (Djuanda dan Sularsito, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. salon, dan pekerja tekstil dan industri rumahan (home industry). Pada. pekerja per tahun. (Djuanda dan Sularsito, 2007). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penyakit akibat kerja terutama dermatitis kontak kerja yaitu petani, pekerja bangunan, pekerja salon, dan pekerja tekstil dan

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016 Karina AS 1) Nurlina dan Siti Novianti 2) Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015.

HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015. HUBUNGAN TINGKAT ANSIETAS DENGAN KEJADIAN DISPEPSIA FUNGSIONAL MENJELANG UJIAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN USU STAMBUK 2015 Oleh: FARIZKY 120100233 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran Perbedaan Alginat yang Dicampur Pewarna Reaktif dengan Natrium Hidroksida pada Naptol terhadap Kejadian Dermatitis Kontak Iritan pada Karyawan di Batik Merak Manis SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : Nuruljannah Nazurah Gomes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : Nuruljannah Nazurah Gomes FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN. Universitas Sumatera Utara Hubungan Faktor Usia, Jenis Kelamin dan Diabetes Mellitus dengan Kejadian Katarak pada Pasien Rawat Jalan Bagian Ilmu Kesehatan Mata di RSUP Haji Adam Malik pada Tahun 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Nuruljannah

Lebih terperinci

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015.

HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015. HUBUNGAN USIA MENARCHE, LAMA MENSTRUASI, DAN RIWAYAT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN 2015 Oleh: FADHILAH ULIMA NASUTION 120100385 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik. Factors that Influence The Level of Quality of Life Atopic Dermatitis Patients

Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik. Factors that Influence The Level of Quality of Life Atopic Dermatitis Patients Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Dermatitis Atopik Retno Indrastiti 1, Ika Dyah Kurniati 1, Eka Oktaviani Saputri 1 *Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. ABSTRAK Latar Belakang:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air rob merupakan fenomena meluapnya air laut ke daratan. Tarikan bulan dan matahari menjadi jauh lebih besar dibandingkan waktu lainnya ketika bulan, bumi, matahari,

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN ANTARA LAMA PAPARAN ASAP ROKOK DENGAN FREKUENSI KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI PUSKESMAS GAMBIRSARI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Penyakit Dermatitis, Alat Pelindung Diri, Hygiene Peroarangan, Riwayat Penyakit.

Kata Kunci: Penyakit Dermatitis, Alat Pelindung Diri, Hygiene Peroarangan, Riwayat Penyakit. HUBUNGAN PEMAKAIAN APD, HYGIENE PERORANGAN DAN RIWAYAT PENYAKITDENGAN PENYAKIT DERMATITIS ALERGI AKIBAT KERJA DI PT. PSUT JAMBI KABUPATEN MUARO JAMBI TAHUN 2016 THE RELATIONSHIP BETWEEN PERSONAL PREVENTIVE

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan NURAINI FAUZIAH R1115072

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Higienitas Pasien Skabies di Puskesmas Panti Tahun 2014 (Factors Related to Hygiene of Scabies Patients in Panti Primary Health Care 2014) Ika Sriwinarti, Wiwien Sugih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala. dibebankan padanya (Suma mur, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala. dibebankan padanya (Suma mur, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan kerja adalah gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja. Lingkungan kerja dikaitkan dengan segala sesuatu yang berada

Lebih terperinci

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN KUSTA PADA KONTAK SERUMAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMSARI SEMARANG TAHUN 2013 Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. gangguan kesehatan maupun penyakit, seperti penyakit kulit.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. gangguan kesehatan maupun penyakit, seperti penyakit kulit. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional (Notoatmodjo, 2010). Pengambilan data primer dari semua pemulung di

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN DURASI MENGEMUDI DENGAN KELUHAN NYERI PINGGANG PADA SOPIR TRAYEK KOTAMOBAGU MANADO DI CV PARIS 88 KOTAMOBAGU Mentari Laalah *, Johan Josephus *, Jimmy F. Rumampuk * * Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dermatitis 1. Pengertian Dermatitis Dermatitis adalah penyakit kulit yang pada umumnya dapat terjadi secara berulang-ulang pada seseorang dalam bentuk peradangan kulit yang dapat

Lebih terperinci

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu Correlation of Attitudes and Participation Mother in Posyandu with The Occurance Diarrhea of Toddlers in Posyandu Natar Village Nusadewiarti A, Larasati TA, Istiqlallia Faculty of Medicine Lampung University

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PRASYARAT... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LEMBAR OBSERVASI HUBUNGAN PERILAKU CUCI TANGAN DENGAN JUMLAH KOLONI KUMAN PADA TELAPAK TANGAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN TAHUN 2016

Lebih terperinci

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado HUBUNGAN ANTARA STATUS TEMPAT TINGGAL DAN TEMPAT PERINDUKAN NYAMUK (BREEDING PLACE) DENGAN KEJADIAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN 2015 Gisella M. W. Weey*,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi merupakan penyakit peradangan pada. sistem pernapasan yang disebabkan oleh reaksi alergi

BAB I PENDAHULUAN. Rinitis alergi merupakan penyakit peradangan pada. sistem pernapasan yang disebabkan oleh reaksi alergi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rinitis alergi merupakan penyakit peradangan pada sistem pernapasan yang disebabkan oleh reaksi alergi pada anak yang memiliki atopi yang sebelumnya telah terpapar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TIMBULNYA NYERI KEPALA TIPE-TEGANG. Oleh: KOMALAH CHENASAMMY NIM:

HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TIMBULNYA NYERI KEPALA TIPE-TEGANG. Oleh: KOMALAH CHENASAMMY NIM: HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN DENGAN TIMBULNYA NYERI KEPALA TIPE-TEGANG Oleh: KOMALAH CHENASAMMY NIM: 070100298 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 HUBUNGAN ANTARA JENIS PEKERJAAN

Lebih terperinci

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012

Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012 i Efek Asap Bakaran Sate terhadap Kesehatan Pernapasan Penjual Sate yang Diukur dengan Peak Flow Meter di Kota Medan tahun 2012 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : Lamhot SF 090100192 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN MANAJEMEN DERMATITIS KONTAK ALERGI PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT INDERA DENPASAR PERIODE JANUARI JULI 2014

KARAKTERISTIK DAN MANAJEMEN DERMATITIS KONTAK ALERGI PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT INDERA DENPASAR PERIODE JANUARI JULI 2014 KARAKTERISTIK DAN MANAJEMEN DERMATITIS KONTAK ALERGI PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT INDERA DENPASAR PERIODE JANUARI JULI 2014 Pratama Yulius Prabowo 1, I Gede Made Adioka 2, Agung Nova Mahendra 3, Desak

Lebih terperinci

E-journal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015

E-journal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2, Oktober 2015 HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DERMATITIS PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DESA TABANG BARAT KECAMATAN RAINIS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD Andrep Jusak Lawita Sisifiani Sarimin Michael Y. Karundeng

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukanoleh : DIAH RIFQI SUSANTI J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-1. Diajukanoleh : DIAH RIFQI SUSANTI J Kepada : FAKULTAS KEDOKTERAN HUBUNGAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (SARUNG TANGAN) TERHADAP PENURUNAN KEJADIAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA PEKERJA BAGIAN PENYELESAIAN AKHIR DI CV. RODA JATI KARANGANYAR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON

FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON ISSN Online : 25408844 FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA DERMATITIS KONTAK AKIBAT KERJA PADA PEKERJA SALON Daisha Vika Audina 1, Asih Budiastuti 2, YL. Aryoko Widodo 3 1 Mahasiswa program pendidikan S1 Kedokteran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi

Lebih terperinci

1. Gambaran kelainan kulit (hasil pemeriksaan): 3. Berapa lama anda bekerja sebagai pekerja bengkel?

1. Gambaran kelainan kulit (hasil pemeriksaan): 3. Berapa lama anda bekerja sebagai pekerja bengkel? 55 KUESIONER PENELITIAN PREVALENSI KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA BENGKEL KENDARAAN BERMOTOR DI KECAMATAN MEDAN BARU, MEDAN SELAYANG, DAN MEDAN JOHOR TAHUN 2012 IDENTITAS RESPONDEN No. responden :

Lebih terperinci

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989 LAMPIRAN 1 DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE) Nama : Ira Nola Lingga Tempat / Tanggal Lahir : Medan, 18 November 1989 Pekerjaan : Mahasiswa Agama : Islam Alamat : Jl. Jala 20 Ling 35 No. 74 Kel. Rengas

Lebih terperinci

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017

Jurnal Care Vol.5, No2,Tahun 2017 177 HUBUNGAN KONSUMSI KALSIUM DAN ORAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN GINGIVITIS PADA IBU HAMIL DI DESA CURUNGREJO KECAMATAN KEPANJEN Titin Sutriyani D4 Kebidanan Universitas Tribhuwana Tunggadewi e-mail: titinsutriyani@gmail.com

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. No. Responden : Tanggal Wawancara : I. KARAKTERISTIK RESPONDEN. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Lama bekerja : Jam/hari

LAMPIRAN I. No. Responden : Tanggal Wawancara : I. KARAKTERISTIK RESPONDEN. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis kelamin : 4. Lama bekerja : Jam/hari LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN HYGIENE PERORANGAN DAN PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN KELUHAN GANGGUAN KULIT PADA PEKERJA PENGUPAS UDANG DI KELURAHAN PEKAN LABUHAN KECAMATAN MEDAN LABUHAN

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Yunita Dwiningtyas R

KARYA TULIS ILMIAH. Yunita Dwiningtyas R KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KEJADIAN PREMENSTRUAL SYNDROME PADA MAHASISWI PRODI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Yunita Dwiningtyas R1115092 PROGRAM

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018 HUBUNGAN TINGKAT DEMENSIA DENGAN KONSEP DIRI PADA LANJUT USIA DI BPLU SENJA CERAH PROVINSI SULAWESI UTARA Meiske Gusa Hendro Bidjuni Ferdinand Wowiling Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci