KESULITAN BELAJAR? Banyak ragam definisi Kesulitan Belajar (Learning Disabilities) yg mengandung unsur-unsur sbb. :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KESULITAN BELAJAR? Banyak ragam definisi Kesulitan Belajar (Learning Disabilities) yg mengandung unsur-unsur sbb. :"

Transkripsi

1 KESULITAN BELAJAR? Banyak ragam definisi Kesulitan Belajar (Learning Disabilities) yg mengandung unsur-unsur sbb. : (1) disfungsi neurologis, (2) pola pertumbuhan yang tidak seimbang (tak genap), (3) kesulitan dalam tugas-tugas akademis dan belajar, (4) ketidaksesuaian antara prestasi dan potensi serta (5) sebab-sebab lainnya.

2 MENURUT THE NJCLD KESULITAN BELAJAR mempunyai pengertian sbb. : 1.suatu gangguan yang bersifat heterogen -> individu mempunyai masalah dalam kemampuan pengindraan dan motoris, berpikir atau matematis; 2. penyeybabnya bersifat intrinsik -> bukan karena faktor eksternal (dari luar) seperti lingkungan atau sistim pendidikan, melainkan faktor dari dalam individu sendiri; 3. berhubungan dengan disfungsi sistim syaraf pusat; 4. dapat terjadi bersamaan dgn kelainan lain (kerusakan indera, terbelakang mental, gangguan emosi dan sosial) atau pengaruh lingkungan (perbedaan kultur, pengajaran yang tdk cukup/tdk sesuai dan faktor psikogenik).

3 SPECIFIC LEARNING DISABILITIES Medical: fakta adanya penyakit psikis/anatomis Psychological: disfungsi proses komunikasi/belajar Educational: kegagalan utk mencapai prestasi akademik/tingkah laku yang diharapkan Anak-anak dgn Specific Learning Disabilities: anak-anak yg gangguan satu/beberapa proses dasar psikologis - pemahaman /penggunaan bahasa, bicara, menulis > kemampuan tdk sempurna dlm mendengar, berpikir, bicara, membaca, mengeja, mengerjakan hitungan matematik. Bentuk-bentuk hambatan: hambatan perseptual, braininjury, minimal brain dysfunction, dyslexia, perkembangan aphasia.

4 GANGGUAN MINIMAL PADA FUNGSI PENGINDRA (SENSORI) SENSORY INPUT SENSORY ANALYSIS SENSORY = PERSEPSI : Proses pengenalan dan interpretasi informasi melalui indra Gangguan minimal pada fungsi penglihatan menyebabkan anak mengalami kesulitan untuk membedakan objek yang satu dari yang lainnya (mis. bentuk bulat, oval, dll.), tidak dapat mengenal abjad dari hurufhuruf yang telah disusun menjadi kata -» kesulitan membaca Gangguan minimal pada fungsi pendengaran menyebabkan anak mengalami kesulitan membaca dan dikte, karena tidak mampu mengenal, membedakan atau memisahkan bunyi pada kata-kata atau banyaknya bunyi dalam suatu kata, mis. bunyi b dan p, d dan g, m dan n, dsb.

5 KEMAMPUAN PERSEPSI PENGLIHATAN : Kemampuan mengenal suatu objek dalam ruang. Kemampuan membedakan satu objek dari lainnya. Keterampilan menyatukan gambar, model, bentuk, huruf, dan kata-kata yang sama. Mengenal objek (hewan, alat mainan dan lain-lain) Mengenal abjad baik dari huruf, suku kata, dan kata.

6 KEMAMPUAN PERSEPSI TAKTIL: Kemampuan mengenal suatu objek dg perabaan Macam-macam bumbu Macam-macam kulit buah Membedakan permukaan halus dan kasar Aneka ampelas Berbagai kain Persepsi taktil diperoleh melalui kulit dan jari-jari.

7 PERSEPSI KINESTETIK DIPEROLEH MELALUI GERAKAN TUBUH DAN KONTRAKSI OTOT CONTOH: Kesadaran pada posisi, yakni membedakan bagian tubuh dan kontraksi otot yang dirasakan oleh tubuh.

8 SISTEM KINESTETIK PENTING UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI TENTANG OBJEK YANG SAMA, GERAKAN TUBUH, DAN HUBUNGAN TIMBAL BALIK. BANYAK TUGAS-TUGAS SEKOLAH DAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI MEMBUTUHKAN GERAKAN TUBUH DAN PERABAAN PERSEPSI TAKTIL DAN KINESTETIK MEMPUNYAI PERANANAN SANGAT PENTING DALAM BELAJAR

9 MENULIS DENGAN TANGAN TULISAN TANGAN ADALAH SUATU KETERAMPILAN YANG SANGAT KONGKRIT KARENA DAPAT LANGSUNG DIOBSERVASI, DIEVALUASI, DAN DISIMPAN. MANUSIA HANYA DAPAT MENULIS DENGAN BAIK DAN LANCAR, BILA MEMPUNYAI KEMAMPUAN MOTORIS-HALUS DAN PERSEPSI YANG SEIMBANG. KOORDINASI MOTORIS HALUS PADA MATA DAN TANGAN, KONTROL PADA OTOT-OTOT LENGAN, TANGAN DAN JARI-JARI, SANGAT DIPERLUKAN DALAM PROSES BELAJAR MENULIS.

10 KESULITAN MENULIS DENGAN TANGAN 1. TULISAN TIDAK BERATURAN Permulaan menulis yang lemah : - Coretan tidak bertenaga - Terburu-buru - Gemetar - Terputus-putus - Hampir tidak terbaca

11 Permulaan menulis yang tergesa-gesa karena kegelisahan yang menyeluruh. Huruf-hurufnya terkesan asal tulis dan tidak tepat. Bentuk tulisan tidak jelas. Permulaan proses menulis tidak bertujuan. mencoret ke berbagai arah, bentuk huruf tidak berwujud dan tak tersambung.

12 2. PROSES MENULIS YANG TEGANG Ujung-ujung jari tidak bisa digerakkan - Gerakan menulis yang tertahan - Huruf bergerigi Sikap seluruh tubuh yang kaku Posisi pinggul dan pergelangan bahu saling menggeser, sehingga terlalu kuat menekan alat tulisnya. Ketegangan sebagai reaksi untuk menahan gerakan yang terlalu kuat - Tidak dapat mengerem gerakannya dan harus berhenti.

13 UPAYA PENANGGULANGAN 1. PERSIAPAN TIDAK LANGSUNG a. AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI - Koordinasi motorik dan kontrol gerakan otot: mata, tangan, lengan. - Melatih tiga jari-jari menulis - Melatih kelenturan pergelangan - Gerakan mata dan tangan dari kiri ke kanan. - Koordinasi mata dan tangan. - Pengalaman keteraturan dan kedisiplinan. - Motivasi, konsentrasi, dan ketekunan.

14 2. PERSIAPAN LANGSUNG a. BENTUK-BENTUK GEOMETRI BERBINGKAI Menelusuri bentuk-bentuk geometri Mengisi bingkai bentuk-bentuk geometri b. ABJAD/HURUF DARI KERTAS AMPELAS Ada tiga indera dapat diaktifkan Bentuk huruf dilihat Bentuk huruf diraba Bunyi huruf didengar

15 HURUF DARI KERTAS YANG DAPAT DIPINDAH Menelusuri abjad/huruf satu persatu hingga membentuk kata tertentu Membandingkan dengan huruf dari kertas ampelas d. MEMINDAHKAN HURUF DARI KERTAS AMPELAS dari huruf, kata ditulis di atas: - Papan tulis - Kertas dan seterusnya dengan latihan yang lebih kompleks

16 LAYANAN PENDIDIKAN 1. ANAK KESULITAN MENULIS SEBAGAI DAMPAK GANGGUAN MOTORIK Kemampuan dasar yang diperlukan untuk menulis

17 a. Kemampuan keterampilan tangan - Gerakan pergelangan tangan harus luwes, - Jari-jari menulis harus dapat memegang pensil dengan benar. - Gerakan mencoret harus dapat membuat suatu bentuk dalam satu bidang, sehingga dapat memperlancar gerakan menulis. - Anak harus dapat menggambar sendiri suatu bentuk sampai kemampuan motorik dan penginderaannya berkembang sehingga mampu membedakan berbagai bentuk.

18 b. Kemampuan Intelektual Berpikir logis, mis. Ketepatan artikulasi dalam bicara. Perbendaharaan kata cukup, dapat ditangkap dalam pikirannya. Mengenal simbol-simbol huruf dan lafalnya yang sesuai. Menganalisis lafal huruf dalam kata, menyatukan kembali dengan benar lafal-lafal huruf menjadi kata (sintesis).

19 KEGIATAN YANG PERLU DIAJARKAN 1. Kegiatan sehari-hari yang menuntut keterampilan koordinasi motorik dan kontrol gerakan otot yang teratur dan terarah. 2. Menggerakkan pergelangan tangan dengan lentur dan lancar serta malatih kepekaan ujung-ujung jari menulis.

20 KEGIATAN TINGKAT LANJUT 1. Menelusuri bentuk-bentuk geometris menggunakan pensil dan mengarsir bentuk yang sudah tergambar, 2. Mengucapkan lafal-lafal huruf. 3. Menelusuri huruf-huruf dari kertas ampelas. 4. Menyusun potongan-potongan huruf menjadi kata. 5. Menusliskan kata yang dibentuknya dan membacakannya untuk orang lain.

21 2. ANAK KESULITAN MEMBACA SEBAGAI DAMPAK GANGGUAN PENGINDRAAN yang perlu diajarkan pada tahap awal: 1) kemampuan membedakan macam-macam bunyi. 2) kepekaan membedakan macam-macam bunyi dan irama.

22 3) kepekaan terhadap bunyi-bunyi pada gerakan, seperti: gerakan berjalan, mengetuk, bertepuk tangan, gerakan bibir dalam mengucapkan lafal-lafal huruf. 4) ketajaman pengamatan dalam membedakan berbagai ukuran, seperti: tinggi-pendek, besar-kecil, dalam-dangkal kurus-gemuk.

23 5) kemampuan membedakan ukuran pada bentuk berdimensi tiga, seperti kubus dan balok. 6) kemampuan membedakan macammacam bentuk geometris bidang datar. 7) kemampuan membedakan bentuk dan lafal huruf-huruf ampelas.

24 Pelajaran tahap lanjut: Membaca kata yg tdk mengandung sisipan & akhiran. - Membaca nama-nama benda yg telah dikenal dgn menyajikan bendanya dlm ukuran kecil - Membaca nama-nama benda yg ada disekitarnya dari kata yg telah ditulis pd sepotong kertas; menulis huruf besar yg disambung dgn huruf kecil bisa diperkenalkan

25 2. Membaca kata atau kalimat yg mengandung sisipan & akhiran. - membaca klasifikasi dari kartu bergambar - membaca kalimat tugas yg ditulis pd sepotong kertas - membaca buku bacaan kecil yg memuat gambar & kalimat pendek yg sesuai 3. Membaca definisi suatu benda dgn menggunakan kartu bergambar & kartu kata. 4. Menganalisa kalimat utk mencapai pengertian membaca total.

26 PERSEPSI PENDENGARAN ERNA 8 TH, 5 BLN IQ: RATA-RATA KELAS: III TIDAK DAPAT MENGIKUTI DIKTE. MUDAH LUPA TERHADAP PESAN/ PERINTAH. TIDAK DAPAT MEMBEDAKAN KATA- KATA YANG MIRIP. TUGAS-TUGAS YANG BERGUBUNGAN DENGAN FUNGSI. PENGLIHATAN BERHASIL BAIK.

27 PERSEPSI PENGLIHATAN TEDY, 8 TAHUN PENDENGARAN BAIK MUDAH MENGUCAPKAN HURUF BERURUTAN DIKTE BAIK DAPAT MENGINGAT URUTAN ANGKA PELAJARAN DENGAN LISAN BAIK CEPAT MENGENAL FONEM SUKAR MENJODOHKAN BENTUK SUKAR MENGINGAT BENTUK SUKAR MENGINGAT KATA-KATA TERTULIS

28 MASALAH PERSEPSI PENDENGARAN (Auditory Problems) Auditory Reception & Verbal Comprehension Dpt. mendengar dg. baik & organ sensori reseptifnya utuh ttp. tdk. mampu memaknai apa yg didengar. Kesulitan memahami makna kata yg abstrak, menjawab pertanyaan dari bacaan yang dibacanya, memahami apa yg didengar dari radio/tape, perintah lisan, membedakan stimulasi yang didengar

29 PROSEDUR REMEDIAL Mengulang perintah pendek satu konsep Memberi stimulasi visual jika perlu Perintah dari sederhana ke kompleks, contoh: a) jln ke pintu, b) jln ke pintu & ketuk, c) Jln ke pintu, ketuk dan buka pintu Dg mata tertutup mengenali bunyi-bunyi benda Mengikuti tepukan, ketukan dsb Minta ariak gmbr lingkran biru, silang mjerah, pengembangan konsep : bawah, atias, sedikit lebili, banyak

30 Membacakan cerita pendek, anak menyebutkan nama tokoh dim cerita, menjawab isi cerita, kejadian dim cerita, mengulang cerita dg kata-kata sendiri Menyebutkan satu kata yg berbeda dari tiga, misal: meja, kursi, meja, dsb Dg mata ditutup menandai gerakan orang berjalan, tepuk tangan,dan bunyi lainnya Dikte kalimat pendek >panjang Mengoreksi kata yang salah dari kalimat yang didengar Mengisi kata yang hilang dari ceritera atau puisi yang baru didengarnya.

31 Auditory Discrimination Kemampuan membedakan & menyamakan_diantara bunyi-bunyi dalam kata Mampu mendengar, tetapi sering bingung dengan kombinasi bunyi dalam kata : mata, maka, masa, dsb Kebingungan membedakan bunyi dari lambang huruf b dan d,

32 Prinsip Pengembangannya : Mulai dari bunyi yang jelas perbedaannya, misal ; "k", "s" Menggunakan bunyi-bunyi kontras spt bunyi telepon, ketuk pintu, ke bunyi-bunyi mirip spt bunyi telpon dan bel rumah. Prosedur Remedial 1. Membedakan suara-suara binatang 2. Menunjukkan gbr kucing, anjing, bel dan mobil, anak menirukan bunyinya

33 Permainan bunyi, anak menebak bunyi yang didengarnya Anak membedakan bunyi-bunyi panjang pendek dari, piano atau seruling Mengenali bunyi-bunyi yg akrab dg anak yg didengarnya dari tape recorder., spt vacuum cleaner, bel sekolah, kereta api dsb,

34 Prosedur Remedial (lanjutan) 6. Berdiri dibelakang anak, lain ia menebak berapa kali tepuk tangan, bunyi alat musik, ketukan palu, pintu dsb. 7. Menyortir bunyi yg sama dari botol kecil yg berisi pasir, jagung, sobekan kertas. 8. Mendengarkan sajak anak-anak, lalu mengulangnya 9. Anak mengulang ceritera pendek yang baru didengarnya. 10. Mengulang kata-kata yg didengar dari tape recorder mulai dari satu kata, dua sampai lima kata dst, dan menuliskarinya,

35 Auditory Memory Mempunyai masalah mengingat apa yg didengar Mengurutkan abjad atau kata dlm kalimat yg baru didengar Mengingat urutan peristiwa yg didengar, Prosedur Remedial 1. Mengulang perintah 2. Mencatat apa yg didengar utk,membantu ingatan melalui periglihatan & kinestetik 3 Dg mata tertutup mengulang urutan bunyi yg didengar

36 Prosedur Remedial (lanjutan) 3. Mengingat lagu, sejarah dan irama 4. Membacakan sejumlah kata dengan pelan, lalu segera menuliskan setiap kata yg didengar 5. Dikte kalimat pendek 6. Menggunakan alat bantu,misal',untuk membantu urutan ingatan yg didengar 7. Anak diminta meletakan kotak hijau didekat Fahmi, bunga kuning di bawah kursi Ani, dan bola orange di atas meja Andri 8. Memperhatikan program TV dan menceriterakan program yg baru dilihatnya

37 VISUAL PROBLEM Persepsi penglihatan berhubungan erat dengan prestasi akademik terutama kemampuan membaca, Visual Reception Kemampuan memakai simbol yg dilihat spt.gbr, atau kata-kata yg tertulis, Prosedur Remedial 1. Membedakan beberapa bentuk geometri, tanpa warna dan dengan warna 2. Menjodohkan bentuk geometri yg warnanya sama dan menyalinnya 3. Menemukan bentuk geometri dim gambar 4. Membentuk manik-manik yg dirangkai dg tali, pada berbagai pola 5. Memasang puzzle, manusia, binatang, bentuk atau hurup 6. Menjodohkan bentuk yg disesuikan dg.tulisan dan jumlahnya 7. Menemukan dan melengkapi dari bagian gambar yang hilang 8. Menyusun kartu cerita sesuai urutan cerita.

38 Visual Discrimination Kemampuan memakai simbol yg dilihat spt.gbr, atau kata-kata yg tertulis, Prosedur Remedial 1. Mulai dari membedakan huruf, kata & benda yg kontras hingga yg mirip 2. Dg mata ditutup merasakan perbedaan, kesamaan, 3. Misal bola besar - kecil, kasar - halus. mata dibuka, merasakan dg tangan dari belakang 4. Mengelompokan benda dari besar - kecil, tebal - tipis, lembut - kasar 5. Menjodohkan benda, kata atau tulisan 6. Menandai kata-kata pada artikel yg sarna dg kata yg baru dibacanya 7. Mencari bentuk huruf, angka atau kata yg ada dalam gambar

39 Visual Memory Sulit mengingat urutan benda, hurup dalam kata, atau digit dalam bilangan, atau kata dalam kalimat yg dilihat, Prosedur Remedial 1. Mengeja kata.dg.keras saat menulis kata tsb. 2. Menulis kata yg barn diperlihatkan sekilas 3. Menulis tiga benda yg baru dilihatnya dari luar 4. Menyusun gbr, benda, huruf, atau angka sesuai urutannya 5. Menyusun huruf menjadi kata yg sesuai 6. Bermain kartu, anak mengingat, gbr. atau figur Mengingat nomor telepon yg ditunjukkan 7. Menyusun suku kata menjadi kata 8. Menelusuri kata dan menyalinnya 9. Menyalin kalimat yang dibaca

40 MASALAH MOTORIK Koordinasi Motorik Kasar Kikuk/canggung, tidak teratur, kaku Sering kesulitan dalam atletik Sering menabrak meja, kursi, dan alat-alat lain di dalam kelas Ada masalah self-concept dan orientasi ruang, dan kesadaran tubuh Prosedur Remedial > Berjalan kedepan, mundur, kesamping > Berjalan melalui garis lurus/lengkung > Berjalan tangan bawa benda, meletakkannya di berbagai posisi. > Berjalan seperti binatang

41 Prosedur Remedial (lanjutan) Loncat rintangan dg kaki kiri-kanan Loncat masuk kotak di depan dan belakang Meniru jalannya Astronout Berjalan dan lompat ke depan-mundur pada tangga Sambil tidur terlenlang menggerakan kaki dan tangan menyilang Merangkak melewati rintangan berbagai benda Lompat dengan bertepuk tangan di atas kepala Lompat di atas kaki kanan - kiri Memantulkan bdn, di atas trampolin, skipping

42 Koordinasi Motorik Halus Kesulitan aktivitas dengan jari-jari tangan seperti: mewarna, menulis, tali sepatu, kancing baju, menggunting dsb. Prosedur Remedial 1. Menelusuri garis, gambar, bentuk, huruf atau angka pada kertas 2. Menuangkan air ke dalam botol 3. Memotong dengan gunting mengikuti berbagai bentuk gfeometri 4. Membentuk gambar dengan pita 5. Aktivitas dengan pensil dan kertas 6. Menyalih bentuk geometri pada kertas 7. Melipat kertas, membentuk dengan plastilin (malam) 8. Menalikan sepatu, kancing dsb 9. Membuat lingkaran besar dengan satu dan dua tangan.

43 Body Image Kesadaran terhadap tubuh dan kemampuannya Ketepatan memposisikan bagian tubuh dengan ruang Prosedur Remedial 1. Menandai bagi tubuh : siku kanan, tumit kiri dsb. dengan mata tertutup 2. Mengukur badan teman dan badannya sendiri 3. Menggambar wajah, jari-jari tangan dan bagian tubuh lainnya 4. Merayap melalui bagian atas & bawah rintangan, dan menceritakan apa yang dirasakan

44 5. Menyentuh seluruh anggota tubuh sambil menghadap ke keramik 6. Mentotong dan merangkaikan kembali bagian tubuh 7. Menanyakan bagian gambar yang hilang dan melengkapinya 8. Menggerakan tubuh sesuai dengan posisi yang diminta 9. Memasang puzzle orang, bentuk geometri, binatang dsb, 10. Pantomim, spt : gerakan sopir bus, polisi, lalu lintas, juru masak, petugas pos dsb.

45 Masalah Spatial Kemampuan meletakan benda dengan benar Kemampuan meletakan bentuk yang dibalik, atau diputar Mengenali bentuk yang mirip dan berbeda, Membedakan posisi gambar, hurup dan benda dalam ruang Kesulitan menentukan hubungan benda dengan tubuhnya sendiri, spt : "b", "d", atau up", menulis , : sa --- as

46 Prosedur Remedial 1. Mengenali bentuk-bentuk geometri, huruf atau angka dg variasi : diputar, dibalik, dsb. 2. Meletakan arah benda sesuai posisi dirinya. 3. Melatih gerakan anggota lubuh. 4. Menempatkan benda melalui perintah lisan & tulis. 5. Menirukan posisi tubuh. 6. Membaca peta dan diagram. 7. Menyusun benda sesuai permintaan, spt: meletakan bola dibawah meja? menaruh pensil di dalam laci bagian atas, di dalam laci kedua dari bawah.

47 Masalah Orientasi Kiri/Kanan Kesulitan membedakan bagian kiri-kanan dari tubuh sendiri Kiri - kanan pada gambar Mewarnani gambar kucing sebelah kiri pohon, anjing sebelah kanan rumah, sepatu pada kaki kiri boneka. Prosedur Remedial 1. Menggerakan mata & tangan dari kiri ke kanan Mewarnani jari kuku tangan kiri temennya

48 Prosedur Remedial (lanjutan) 2. Membuat tanda hijau titik pd sebelah kiri kertas 3. Menempatkan tangan kanan-kiri di atas kertas & benda pd sebelah kanari-kiri dari kertas 4. Mengenali bagian kiri & kanan dari tubuh sendiri, tubuh orang dalam gambar, dsb 5. Mengurutkan urutan gbr. sesuai ceritera dari kiri kanan 6. Permainan yg menekaiikan pada fangs! gerak kiri-kanan dari anggota tubuh,

49 Hiperaktif Perilaku dan aktivitas fisik yang berlebihan Gerakan tidak stabil: baik berjalan, menggunakan alat tulis, membuka buku dsb Prosedur Remedial 1. Sumber stimulasi di kelas dibatasi dan bebas dari distraksi (gangguan) 2. Menyusun setiap pelajaran dalam periode waktu sesuai dg rentang perhatiannya 3. Meminta anak mengerjakan tugasnya lalu mengizinkan bergerak mengelilingi ruang kelas dan bangunan sekolah 4. Mempersiapkan beberapa kegiatan yg menyenangkan utk meticapai relaksasi selama beberapa menit 5. Mendorong prilaku yg sesuai dengan aktivitas yang diharapkan

50 Distraksi & Rentang Perhatian yang singkat Perhatiannya mudah berbalik oleh bunyi, gerakan, sinar, atau warna dlm, ruang kelas Temponya dlm rnengerjakan tugas singkat Cenderung hyperaktif. Prosedur Remedial 1. Memindahkan sumber-sumber bunyi, papan gbr, foto & surnber distraksi lain yg potensial merangsang penglihatan & pendengaian 2. Memberikan waktu khusus pd anak dlm menyelesaikan tugas

51 Prosedur Remedial (lanjutan) 3. Menutup telinga untuk mengurangi gangguan bunyi yg. didengar 4. Menggunakan kartu berbentuk pigura, didalamnya diisi garis, gbr atau tulisan 5. Menggunakan warna yg disenangi sbg latar tugas yg dihadapinya 6. Menyusun aktivitas sehari-hari yg menarik perhatiannya agar lebih konsentrasi 7. Duduk di depan teman lainnya & menghadap dinding 8. Membuat kamar yg cukup luas dipojok, dg sirkulasi udara dan penerangan baik untuk menghindari dari rangsang pendengaran & penglihatan.

MASALAH BELAJAR, PROGRAM & INTERVENSINYA. Oleh: Tim Dosen Pembelajaran ABB H i d a y a t dan Musjafak Assjari

MASALAH BELAJAR, PROGRAM & INTERVENSINYA. Oleh: Tim Dosen Pembelajaran ABB H i d a y a t dan Musjafak Assjari MASALAH BELAJAR, PROGRAM & INTERVENSINYA Oleh: Tim Dosen Pembelajaran ABB H i d a y a t dan Musjafak Assjari MASALAH PERSEPSI PENDENGARAN (Auditory Problems) Auditory Reception & Verbal Comprehension Dpt

Lebih terperinci

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya.

MODEL SILABUS. Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi, dan fungsi serta gerakannya. MODEL SILABUS Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A) Mata Pelajaran : Orientasi dan Mobilitas Standar Kompetensi : 1. Memahami gambaran konsep tubuh dengan benar berikut lokasi,

Lebih terperinci

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER II

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER II 1. Berlari sambil melompat (D.3.20). 2. Meniru gerakan binatang/senam fantasi (D.3.23) 3. Berdiri dengan tumit di atas satu kaki selama 10 detik (D.3.19). 4. Mereyap dan merangkak lurus ke depan (D.3.22).

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Buku Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia 0-36 bulan ini dikembangkan oleh peneliti untuk dijadikan pedoman bagi kader posyandu dalam rangka mengamati perkembangan

Lebih terperinci

4-5. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 4-5 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

4-5. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 4-5 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 4-5 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 4-5 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

PERAN PERCEPTUAL MOTORIC TERHADAP PERKEMBANGAN GERAK ANAK

PERAN PERCEPTUAL MOTORIC TERHADAP PERKEMBANGAN GERAK ANAK PERAN PERCEPTUAL MOTORIC TERHADAP PERKEMBANGAN GERAK ANAK Asep Ardiyanto, S. Pd, M. Or Universitas PGRI Semarang ardiyanto.hernanda@gmail.com Abstrak Gerak merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia.

Lebih terperinci

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN Perkembangan Motororik Halus Anak CATATAN: PENDAHULUAN Proses tumbuh kembang kemampuan gerak seseorang anak disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN PERKEMBANGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARANNYA

IDENTIFIKASI HAMBATAN PERKEMBANGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARANNYA IDENTIFIKASI HAMBATAN PERKEMBANGAN BELAJAR DAN PEMBELAJARANNYA Oleh: H i d a y a t (Dosen PLB & Psikologi FIP UPI) A. Pendahuluan Beberapa penelitian yang dilakukan pada siswa Sekolah Dasar dan Menengah

Lebih terperinci

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

2-3. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 2-3 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 2-3 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

II. Deskripsi Kondisi Anak

II. Deskripsi Kondisi Anak I. Kondisi Anak 1. Apakah Anak Ibu/ Bapak termasuk mengalami kelainan : a. Tunanetra b. Tunarungu c. Tunagrahita d. Tunadaksa e. Tunalaras f. Tunaganda g. Kesulitan belajar h. Autisme i. Gangguan perhatian

Lebih terperinci

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER II. LATAR BELAKANG Pekerjaan penting untuk mendapatkan penghasilan memenuhi kebutuhan seharihari.

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER II. LATAR BELAKANG Pekerjaan penting untuk mendapatkan penghasilan memenuhi kebutuhan seharihari. 1. Memanjat, bergantung, dan berayun (D.3.18). 2. Senam fantasi bentuk meniru (D.3.24). 3. Melambangkan dan menangkap bola (D.2.1). 4. Menendang bola ke depan dan ke belakang (D.3.21). 5. Berlari sambil

Lebih terperinci

2016 PENGARUH MED IA PUZZLE KERETA API D ALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK D OWN SYND ROM

2016 PENGARUH MED IA PUZZLE KERETA API D ALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK D OWN SYND ROM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan terdapat proses yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya, yaitu proses belajar dan proses mengajar yang saling

Lebih terperinci

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat

1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan. selalu meletakkan pipi ke alas secara. kedua lengan dan kepala tegak, dan dapat Perkembangan gerakan kasar Bulan Pencapaian Titik Pencapaian 1 Asimetri Kemampuan usia 4 bulan 2 Setengah miring jika dalam posisi tengkurap, selalu meletakkan pipi ke alas secara bergantian disebut titik

Lebih terperinci

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER I

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK A SEMESTER I SEMESTER I 1. Berjalan maju pada garis lurus (D.3.15). 2. Berjalan mundur dan ke samping (D.3.16). 3. Menirukan berbagai gerakan binatang atau senam 4. Merayap dan merangkak lurus ke depan (D.3.22). Manusia

Lebih terperinci

SILABUS TEMATIK KELAS I

SILABUS TEMATIK KELAS I SILABUS TEMATIK KELAS I Satuan Pendidikan Kelas Kompetensi Inti : SD/MI : I (satu) KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

Lebih terperinci

KESULITAN BELAJAR SPESIFIK

KESULITAN BELAJAR SPESIFIK KESULITAN BELAJAR SPESIFIK PENGERTIAN IDEA (1997) : Anak-anak yang mengalami hambatan / penyimpangan pada satu / lebih proses-proses psikologis dasar yg mencakup pengertian / penggunaan bahasa baik lisan

Lebih terperinci

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF

Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF Tulisan yang mempunyai pengait kata Alat Permainan edukatif APE kreatif ala TBIF 30/06/2009 Disimpan dalam Uncategorized Tagged Alat Permainan edukatif, barang bekas, kreatif, Mainan, mainan anak Sesungguhnya

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Nama Lengkap. Kecamatan.. Kab/Kota. : Belum Sekolah/Pernah Sekolah (DO) / Sekolah.

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. Nama Lengkap. Kecamatan.. Kab/Kota. : Belum Sekolah/Pernah Sekolah (DO) / Sekolah. A. Identitas Anak INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Nama Lengkap Jenis Kelamin Anak ke Umur Agama Tempat Tgl Lahir Alamat Rumah Pendidikan :.. : Laki-laki / Perempuan. : dari.. bersaudara.

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU YANG DISERTAI CEREBRAL PALSY KELAS VII DI SLB-B YPLB MAJALENGKA

2015 PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU YANG DISERTAI CEREBRAL PALSY KELAS VII DI SLB-B YPLB MAJALENGKA A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia mendapatkan pengetahuan salah satunya dari indera pendengaran. Melalui pendengaran manusia meniru apa yang dikatakan oleh manusia lain. Dari hasil

Lebih terperinci

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER I. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan Tuhan unik :

ANALISIS KURIKULUM & BAHAN AJAR TK B SEMESTER I. LATAR BELAKANG Manusia diciptakan Tuhan unik : TK B SEMESTER I 1. Berjalan mundur dan ke samping pada garis lurus sejauh 2-3 m sambil membawa beban (D.3.16). 2. Berjalan maju pada garis lurus (D.3.15). 3. Menangkap, melempar bola dan bola kecil dengan

Lebih terperinci

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011 Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011 1 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN Oleh: Arumi Savitri Fatimaningrum 2 PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PENDAHULUAN 3 Definisi

Lebih terperinci

UKDW BAB Latar Belakang

UKDW BAB Latar Belakang BAB 1 1.1.Latar Belakang Bermain adalah hal yang sangat dibutuhkan, baik bagi user-user yang baru lahir sampai user-user yang sudah sekolah. Dengan bermain, user-user juga sedang melakukan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak sekali rangsang dari lingkungannya. Perilaku yang kita ketahui, baik pengalaman kita sendiri ataupun

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 1/1 Tema : Diri Sendiri Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa.

Lebih terperinci

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini

Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Bentuk dan Kombinasi Gerak Dasar Anak Usia dini Berbagai Gerakan Dasar BEBERAPA MACAM GERAKAN DASAR DAN VARIASINYA,YAITU; BERBARING, DUDUK, BERDIRI, BERJALAN, BERLARI, MENDAKI, MELONCAT DAN BERJINGKAT,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan

Lebih terperinci

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP:

PANITIA MALAM KEAKRABAN FORUM MAHASISWA SURAKARTA (FORMASKA) PURWOKERTO Sekretariat: Grendeng, Purwokerto Utara CP: Games Malam Keakraban Outbond No Nama permainan Waktu (menit) Peserta Deskripsi Peralatan 1. Bottle Sponge 15-20 5 orang Masing masing peserta berupaya bagaimana cara mengisi botol dengan air dengan cara

Lebih terperinci

Kesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam

Kesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam Kesulitan belajar oleh: Imas Diana Aprilia Kesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam mendengarkan,

Lebih terperinci

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara

Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang

Lebih terperinci

IRHAM HOSNI PLB FIP UPI

IRHAM HOSNI PLB FIP UPI ORIENTASI DAN MOBILITAS IRHAM HOSNI PLB FIP UPI Standar Kompetensi Orientasi dan Mobilitas di SDLB adalah: Siswa trampil dan mandiri dalam bepergian dilingkungan terbatas dekat sekolah yang sudah dikenal

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA T.A. 2007/2008 P E R T UMB UH AN Pertumbuhan PERTAMBAHAN

Lebih terperinci

Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009

Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar. Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009 Anak Autistik dan Anak Kesulitan Belajar Mohamad Sugiarmin Pos Indonesia Bandung, Senin 27 April 2009 Pengantar Variasi potensi dan masalah yang terdapat pada ABK Pemahaman yang beragam tentang ABK Koordinasi

Lebih terperinci

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA 03 SERI BACAAN ORANG TUA Manfaat Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak

BAB I PENDAHULUAN. tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki keunikan tersendiri dalam jenis dan karakteristiknya, yang membedakan dari anak-anak normal pada umumnya. Salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Rumusan masalah 1.3 Tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia dalam tumbuh kembangnya memiliki beberapa tahapan. Manusia tidak semertamerta langsung menjadi dewasa, namun berproses dari bayi, anak-anak, remaja, dewasa

Lebih terperinci

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Harga (Rp) MAINAN KAYU

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Harga (Rp) MAINAN KAYU PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF http://rmhpintar.wordpress.com Pasar Kembang Parakan Temanggung Jawa Tengah Phone : 081578844127 / 081388230970 Email : riskaerma@gmail.com No Gambar Nama Manfaat dan Cara

Lebih terperinci

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se CARA MEMPELAJARI KETERAMPILAN MOTORIK PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun semua cara mampu

Lebih terperinci

PRAKTEK BERGERAK DILINGKUNGAN SEKTAR SEKOLAH DAN UMUM

PRAKTEK BERGERAK DILINGKUNGAN SEKTAR SEKOLAH DAN UMUM PRAKTEK BERGERAK DILINGKUNGAN SEKTAR SEKOLAH DAN UMUM Irham Hosni PLB FIP UPI PELATIHAN PROGRAM KHUSUS ORIENTASI DAN MOBILITAS Hotel BMI Lembang, 12 19 Maret 2010 BPPTKPLB Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Lebih terperinci

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS

AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS AKTIVITAS PEMBELAJARAN MOTORIK HALUS (Disampaikan Pada Pelatihan Kader PAUD Se-Kelurahan Sidoagung Godean Sleman) Oleh: Lismadiana lismadiana@uny.ac.id FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD.

TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD. TUGAS TUTORIAL III MATA KULIAH METODE PENGEMANGAN FISIK TUTOR ; DIAN BUDIANA, M.PD. 1. Dasar dari keterampilan motorik anak adalah A. Bahasa B. Bernyanyi C. Menari D. Gerak 2. Salah satu cara untuk mengembangkan

Lebih terperinci

RUANG LINGKUP ASESMEN PERKEMBANGAN

RUANG LINGKUP ASESMEN PERKEMBANGAN RUANG LINGKUP ASESMEN PERKEMBANGAN Makalah Disampaikan dalam Kegiatan Pendampingan Guru-guru SLB Negeri Se-Kabupaten Garut pada Tanggal 20-21 Pebruari 2009 Kerjasama antara Direktorat PLSB dan Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR

1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR BIMBINGAN BAGI MURID TUNA CAKAP BELAJAR APRILIA TINA L 1. 1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR Tuna cakap belajar (Learning Disabilities/LD) Cenderung bersifat internal Pandangan Ahli ttg LD: a. Ahli pendidikan:

Lebih terperinci

Main engklek Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek.

Main engklek Gambar kotak-kotak permainan engklek di lantai. Ajari anak dan teman-temannya cara bermain engklek. PERKEMBANGAN DAN STIMULUS ANAK USIA 48-60 BULAN Ketika si buah hati memasuki rentang usia 48-60 bulan, umumnya perkembangan dan stimulasi yang ada akan dangat pesat sekali. Jika asupan gizi dan nutrisi

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang ingin dicapai Menyebutkan macam-macam

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : I/1 Tema : Diri Sendiri, Keluarga Standar Kompetensi : 1. Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan

Lebih terperinci

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd

DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd Pemerolehan Bahasa,kesiapan Bicara DRS. DUDI GUNAWAN,M.Pd Persyaratan Perolehan Bahasa Pada Anak 1. Anak perlu memperoleh akses bahasa informasi kebahasaan dalam jumlah yang sangat besar. 2. Anak selalu

Lebih terperinci

Perseptual motorik pada dasarnya merujuk pada aktivitas yang dilakukan. dengan maksud meningkatkan kognitif dan kemampuan akademik.

Perseptual motorik pada dasarnya merujuk pada aktivitas yang dilakukan. dengan maksud meningkatkan kognitif dan kemampuan akademik. Mata Kuliah Kode Mata Kuliah : IOF 220 : Perkembangan Motorik Materi 9: Peseptual Motorik HAKIKAT PERSEPTUAL MOTORIK Perseptual motorik pada dasarnya merujuk pada aktivitas yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna

Otak melakukan Integrasi (penggabungan), rekognisi, reorganisasi & interpretasi informasi sensoris yg lebih kompleks Makna SENSASI PERSEPSI Dita Rachmayani., S.Psi., M.A PROSES Sensasi Transduksi Persepsi Tanggapan Proses pendeteksian hadirnya stimuli Sederhana/perasaan/- kesan yg timbul sebagai akibat Perangsangan suatu reseptor

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 28 November 2012 SILABUS Kelas I Tema 2 : Kegemaranku Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN 2012 SILABUS KELAS: 1 TEMA: KEGEMARANKU KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning adalah belajar, disability artinya ketidak mampuan sehingga terjemahannya menjadi ketidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut Paud merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH, SEKOLAH & REMAJA

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH, SEKOLAH & REMAJA PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH, SEKOLAH & REMAJA PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH USIA 3 TAHUN FISIK : BB meningkat 1,8-2,7 Kg Rata-rata BB 14,6 Kg TB meningkat 7,5

Lebih terperinci

BERBAGAI MACAM KESULITAN BELAJAR YANG DAPAT DIKETAHUI SEJAK AWAL

BERBAGAI MACAM KESULITAN BELAJAR YANG DAPAT DIKETAHUI SEJAK AWAL BERBAGAI MACAM KESULITAN BELAJAR YANG DAPAT DIKETAHUI SEJAK AWAL Dalam menjalankan proses pendidikan di TK, pengenalan dasar-dasar akademik seperti membaca, menulis, dan menghitung juga sangat penting.

Lebih terperinci

DYSLEXIA. Kuliah 4 Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi. the SEN series

DYSLEXIA. Kuliah 4 Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi. the SEN series DYSLEXIA Kuliah 4 Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi the SEN series `Gangguan pada satu atau lebih Proses psikologis dasar Mendengar - Pemahaman Berbicara - Penggunaan Membaca BAHASA Menulis - Lisan Mengeja

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok)

PERKEMBANGAN ANAK. IKA BUDI MARYATUN, M.Pd. Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY. (Adapted From NEST Dok) PERKEMBANGAN ANAK IKA BUDI MARYATUN, M.Pd Dosen Pada Prodi PG-PAUD FIP UNY (Adapted From NEST Dok) PERKEMBANGAN SEPERTI APA YANG DIHARAPKAN PADA ANAK- ANAK ANDA? APAKAHYANG DIMAKSUD PERTUMBUHAN? Proses

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci

TEKNIK PENDAMPING AWAS

TEKNIK PENDAMPING AWAS TEKNIK PENDAMPING AWAS Oleh: Djadja Rahardja JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA A. TUJUAN Setelah menyelesaikan Unit 1 ini, anda diharapkan dapat: 1.

Lebih terperinci

FUNGSI BERMAIN 03/02/2016

FUNGSI BERMAIN 03/02/2016 Pengertian Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara suka rela untuk memperolehkesenangan dan bermain merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan social. (Depdikbud, 1983) 1 FUNGSI

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1

Modul 3 PPG-Konten Kurikulum 1 B. Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini Pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik motorik anak akan mempengaruhi cara anak memandang dirinya sendiri dan orang lain. Perkembangan fisik motorik yang

Lebih terperinci

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar

Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Silabus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian hasil belajar Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam menjabarkan kompetensi

Lebih terperinci

BAB II PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TEMA SDLB TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I SEMESTER 1

BAB II PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TEMA SDLB TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I SEMESTER 1 BAB II PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR DAN TEMA SDLB TUNAGRAHITA SEDANG KELAS I SEMESTER 1 2 1. 2. PKN 1. Standar hidup rukun dirumah 2. Menerapkan hidup rukun dengan teman sekelas

Lebih terperinci

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1

Lebih terperinci

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

MATERI KELAS 1. B. Indonesia MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner kompetensi perkembangan anak usia tahun NO INDIKATOR KOGNITIF TES PERBUATAN PENILAIAN

Lampiran 1 Kuesioner kompetensi perkembangan anak usia tahun NO INDIKATOR KOGNITIF TES PERBUATAN PENILAIAN Lampiran Kuesioner kompetensi perkembangan anak usia 2.5 3.4 tahun NO INDIKATOR KOGNITIF TES PERBUATAN PENILAIAN. Menyebutkan 4 warna Sebutkan warna-warna yang kamu ketahui? 2. Menjodohkan warna-warna

Lebih terperinci

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Usia Harga (Rp) MAINAN KAYU

PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF. No Gambar Nama Manfaat dan Cara Bermain Usia Harga (Rp) MAINAN KAYU PUSAT ALAT PERMAINAN EDUKATIF http://rmhpintar.wordpress.com Pasar Kembang Parakan Temanggung Jawa Tengah Phone : 081578844127 / 081388230970 Email : riskaerma@gmail.com No Gambar Nama Manfaat dan Cara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah Negeri. TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo berdiri pada tahun 1990, dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. adalah Negeri. TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo berdiri pada tahun 1990, dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Pembina merupakan salah satu TK yang ada di kota Gorontalo. TK terletak di jalan

Lebih terperinci

TIGA MATERA PENGEMBANGAN KURIKULUM PATG

TIGA MATERA PENGEMBANGAN KURIKULUM PATG TIGA MATERA PENGEMBANGAN KURIKULUM PATG 1. Self Consciousness Personal Social skills 1. Self help Real, self image development & learning - dress, Initiative abilities - eating, etc. (menerima kenyataan

Lebih terperinci

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5

CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN UNTUK KELOMPOK USIA 4-5 TAHUN 1. Menyusun silabi yang diturunkan dari indikator kompetensi NO INDIKATOR KOMPETENSI SILABI- KONSEP/MATERI 1. Agama dan Moral Menyanyikan

Lebih terperinci

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE

DIRJEN PMPTK DEPDIKNAS.R.I YAYASAN PENGEMBANGAN PEREMPUAN DAN ANAK AMRIHSAE APE SESUAI DENGAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN OLEH : Ana, M.Pd. PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF SKM (SEDERHANA, KREATIF DAN MANDIRI) BAGI TUTOR PAUD DI KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA (Suatu Upaya

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. 2. IPA : Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat.

Kompetensi Dasar : 1. IPS : Menunjukkan sikap hidup rukun dalam kemajemukan keluarga. 2. IPA : Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat. RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Budi Pekerti Kelas/Semester : I / 1 Alokasi Waktu : 2 minggu Standar Kompetensi : 1. IPS : Memahami identitas diri dan keluarga

Lebih terperinci

PENGUKURAN FISIOLOGI. Mohamad Sugiarmin

PENGUKURAN FISIOLOGI. Mohamad Sugiarmin PENGUKURAN FISIOLOGI Mohamad Sugiarmin PENGATAR PENJELASAN SILABI LINGKUP PERKULIAHAN TUGAS PRAKTEK EVALUASI Indera dan Pengukurannya Pengukuran indera ada dua cara 1. Menurut Bentuk a. Indera khusus terutama

Lebih terperinci

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI

1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI

Lebih terperinci

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina

MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina MEMAHAMI PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK BAGI PENGEMBANGAN ASPEK SENI ANAK USIA DINI Oleh: Nelva Rolina PENDAHULUAN Pendidikan anak usia dini yang menjadi pondasi bagi pendidikan selanjutnya sudah seharusnya

Lebih terperinci

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK UNTUK MENCAPAI TUMBUH KEMBANG YANG OPTIMAL Oleh: dr. Nia Kania, SpA., MKes PENDAHULUAN Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang tua. 1

Lebih terperinci

Mata Kuliah. Optimalisasi Pendengaran

Mata Kuliah. Optimalisasi Pendengaran Mata Kuliah Artikulasi dan Optimalisasi Pendengaran Metode Sarana dan Prasarana Artikulasi dan Optimalisasi Pendengaran Metode Pengajaran Artikulasi Metode Visual Metode Imitasi Metode Peragaan/Dramatisasi

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH SE-PROPINSI BANTEN. Nama Lengkap

INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH SE-PROPINSI BANTEN. Nama Lengkap Lampiran I INSTRUMEN PENJARINGAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SEKOLAH SE-PROPINSI BANTEN A. Identitas Anak Nama Lengkap Jenis Kelamin Anak ke Tempat Tgl Lahir Sekolah :.. : Laki-laki / Perempuan. : dari..

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Representasi Matematis a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) representasi adalah konfigurasi atau sejenisnya yang berkorespondensi

Lebih terperinci

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi

ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) Kuliah 8 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi DEFINISI ADHD Ialah : anak yang memiliki kesulitan memusatkan perhatian dan mempertahankan fokus pada tugas yang sedang

Lebih terperinci

ORIENTASI DAN MOBILITAS TUNANETRA INSTRUMEN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Oleh Ahmad Nawawi

ORIENTASI DAN MOBILITAS TUNANETRA INSTRUMEN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Oleh Ahmad Nawawi ORIENTASI DAN MOBILITAS TUNANETRA INSTRUMEN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Oleh Ahmad Nawawi JURUSAN PENDIDIKAN LUAR BIASA FIP UPI BANDUNG 2010 INSTRUMEN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DATA KELAYAN

Lebih terperinci

A E T R E A R A PE P N E G N EM

A E T R E A R A PE P N E G N EM TIGA MATERA PENGEMBANGAN KURIKULUM PATG Basic development Self Consciousness Personal Social skills 1. Self help Real, self image development & learning - dress, Initiative abilities - eating, etc. (menerima

Lebih terperinci

cbuah Potong Binatang Luncur

cbuah Potong Binatang Luncur cbuah Potong Binatang Luncur Buah Potong Beserta Papan dan Pisau. 4 Buah.Cat Non Toxic. Bermanfaat untuk melatih life skill. dan Melatih : Motorik Halus Mengenalkan Buah Mengenalkan Warna Melatih Kemandirian

Lebih terperinci

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

3-4. Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 3-4 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 3-4 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat

Lebih terperinci

Diri Sendiri 3 Minggu Mengenal diriku Mengenal tubuhku Kesukaanku

Diri Sendiri 3 Minggu Mengenal diriku Mengenal tubuhku Kesukaanku RKM PEMBELAJARAN KELOMPOK 2-4 Tahun Pembiasaan Mengucapkan doa sebelum dan sesudah makan Menyanyi lagu Doa Menyanyi lagu Aku Punya Tangan dan Kaki Menyanyi lagu Tuhan Maha Esa Mencuci tangan sebelum dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan anak bermain mempunyai arti yang penting. Bermain merupakan ciri khas anak. Bermain akan menghilangkan kejenuhan anak dan membuat anak menemukan kesenangan,

Lebih terperinci

Skenario Pembelajaran. Menyebut hasil penambahan dengan gambar benda menggunakan kartu angka

Skenario Pembelajaran. Menyebut hasil penambahan dengan gambar benda menggunakan kartu angka Siklus I Pertemuan I Tema/subtema: Tanah Airku/Desaku Hari, tanggal : Senin, 2 April 2012 Menyebut hasil penambahan dengan gambar benda menggunakan kartu angka bergambar yang ditunjukan guru. Pembelajaran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun

Lebih terperinci

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN)

KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM SEMESTER (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) KB PAUD JATENG TERPADU RENCANA PROGRAM (PROMES) KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KB-A (USIA 2 3 TAHUN) 1 & 2 TAHUN PELAJARAN 2017 / 2018 YAYASAN PENGELOLA PENDIDIKAN BERMAIN KB PAUD JATENG TERPADU

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Nama Sekolah : SD Negeri 1 Pagerpelah Kelas/Semester : 2 / 1 Tema : Kasih Sayang Alokasi Waktu : 2 Minggu Pelaksanaan : Minggu ke-1 s.d. 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik A. Kompetensi Dasar Mengenal

Lebih terperinci

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS

KOMPENSATORIS ANAK AUTIS KOMPENSATORIS ANAK AUTIS Oleh: H i d a y a t Kemampuan Bantu Diri Pengertian ADL/Bantu Diri Isitilah-istilah self care, self help, & Activity Daily Living (ADL). Kemampuan yg dimiliki anak ATG/Autis Kemampuan

Lebih terperinci

Nama Sekolah :... : Kebersihan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu

Nama Sekolah :... : Kebersihan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Nama Sekolah :... Tema : Kebersihan Kelas/Semester : I / 2 Alokasi Waktu : 3 minggu Standar Kompetensi : 1. PKn : Menerapkan hak anak di rumah dan di sekolah.

Lebih terperinci

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi Oleh Diar Arsyianti ( 406112402734) Universitas Negeri Malang Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini *

Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini * Pengembangan Keterampilan Motorik Halus melalui Menjahit Untuk Anak Usia Dini * Oleh Martha Christianti, S. Pd Anak usia dini bertumbuh dan berkembang menyeluruh secara alami. Jika pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci