DYSLEXIA. Kuliah 4 Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi. the SEN series
|
|
- Siska Pranata
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DYSLEXIA Kuliah 4 Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi the SEN series
2 `Gangguan pada satu atau lebih Proses psikologis dasar Mendengar - Pemahaman Berbicara - Penggunaan Membaca BAHASA Menulis - Lisan Mengeja - Tulisan Berhitung Gangguan neurologis Struktur dan/atau fungsi otak Inteligensi normal <<< Kesenjangan dengan prestasi Muncul bersamaan dengan, dan kompleks Gangguan pemusatan perhatian DEFINISI GANGGUAN PENGLIHATAN (BLIND) GANGGUAN PENDENGARAN (DEAF) GANGGUAN MOTORIK RETARDASI MENTAL GANGGUAN EMOSI KETERBATASAN BUDAYA/EMOSI AUTISME * TIDAK TERMASUK KESULITAN BELAJAR KHUSUS JENIS/MACAM PROSES PSIKOLOGIS DASAR VISUAL AUDITORI KONSEPTUAL SEKUENSIAL DISLEKSIA DISGRAFIA DISFASIA DISKALKULIA
3 PENGANTAR Dyslexia dalam arti yang sempit sering dikenal sebagai kesulitan untuk membaca dan mengeja. Dyslexia dalam pengertian yang luas berkaitan dengan kesulitan dalam berbahasa; memahami arti kata. Oleh karena itu, dyslexia tidak saja mempengaruhi kemampuan membaca dan mengeja anak tetapi juga kemampuan anak untuk belajar dan melakukan kegiatan hariannya.
4 PENGANTAR Dyslexia sering dikaitkan dengan kesulitan belajar khusus (specific learning disabilities). Dyslexia juga dapat disertai gangguan pemusatan perhatian (ADD/ADHD) Individu yang mengalami dyslexia memiliki banyak kelebihan, di luar kesulitan yang mereka alami dalam membaca dan menjadi sukses di masa dewasanya.
5 PENGANTAR Tujuan dari penanganan dyslexia adalah membantu individu menemukenali kelebihan dan meminimalkan kesulitan yang dialaminya. Derajat kesulitan yang dialami individu dyslexia dapat dilihat dari dampak yang ditimbulkan dari kesulitannya: Terdapat kesenjangan yang besar antara prestasi yang ditampilkan dan potensi yang sebenarnya. Penyesuaian sosial individu di lingkungannya. Konsep diri.
6 MEMBACA? Kegiatan yang melibatkan kemampuan visual-auditori Pembaca dituntut untuk memberikan makna pada simbolsimbol yang ada huruf & kata
7 PROSES MEMBACA 1. DECODING Proses membuat hubungan antara bunyi (fonem) & simbol huruf yang tertulis (grafem) KETERAMPILAN MENGENALI (RECOGNITION) 2. COMPREHENSION Kemampuan pembaca untuk memahami arti dari kata-kata yang tertulis secara utuh
8 KESULITAN MEMBACA (DISLEKSIA) Kesulitan dengan kata-kata yang: dibaca dieja diucapkan ditulis asosiasi kata Terdapat kesenjangan antara kecerdasan dan kemampuan membaca yang ditampilkan Disebabkan oleh gangguan neurologis di otak
9 BENTUK-BENTUK KESALAHAN MEMBACA REVERSAL Membalikkan bentuk huruf/kata arah kirikanan buku duku; palu lupa; 2 5; 6 9 INVERSI Membalikkan bentuk huruf/kata arah atasbawah mama wawa; u n; m w OMISI Menghilangkan huruf/suku kata kelapa lapa; kompor kopor; kelas kela ADDISI Menambahkan huruf/suku kata suruh disuruh; gula gulka; buku bukuku SUBSTITUSI Mengganti huruf/suku kata mega meja; nanas mamas; 3 8
10 NO. PERILAKU KESULITAN BELAJAR KHUSUS YANG TERAMATI 1. Sulit membedakan arah kiri kanan, atas bawah, depan belakang 2. Terbalik untuk membedakan huruf (b/d, p/q, w/m, n/u) dan/atau angka 2,3,4,5,6,7,8 3. Sulit untuk mengeja 4. Sering menebak kata yang dibaca 5. Sulit mengenal huruf secara acak 6. Lambat untuk menyelesaikan tugas 7. Hasil kerja berantakan 8. Lambat untuk mengikuti instruksi atau percakapan 9. Sulit untuk mengemukakan pendapat (ragu-ragu, gagap atau sulit untuk menemukan kata-kata) 10. Kosa kata terbatas
11 NO. 11. Perhatian mudah teralih PERILAKU KESULITAN BELAJAR KHUSUS YANG TERAMATI 12. Tidak kenal lelah atau aktivitas berlebihan 13. Sering menabrak benda saat berjalan (kaku dan kagok) 14. Sering melakukan kesalahan akibat kecerobohan 15. Mudah lupa 16. Sering kehilangan atau melupakan barang-barang 17. Sulit mengikuti ritme atau ketukan 18. Kesulitan membedakan bentuk geometri (lingkaran, persegi, persegi panjang, dan segitiga) 19. Tulisan sangat buruk (tidak terbaca) 20. Kehilangan huruf saat menulis
12 NO. PERILAKU KESULITAN BELAJAR KHUSUS YANG TERAMATI 21. Kehilangan kata saat membaca 22. Kesulitan untuk mengenali konsep angka dan bilangan 23. Sulit bekerja sama dengan teman 24. Sangat menguasai topik-topik yang menjadi minat 25. Memiliki bakat luar biasa 26. Memiliki daya imajinasi
13 JENIS-JENIS DISLEKSIA Johnson, D.J dan Myklebust (Mercer, 1997) 1. Auditori disleksia Tidak dapat mempersepsikan ciri tersendiri dari suatu bunyi ketika berbahasa, kesulitan membedakan suara huruf konsonan dan vokal, kesulitan untuk mengasosiasikan bunyi tertentu dengan simbol tertulis, sulit mengeja 2. Visual disleksia Tidak dapat secara tepat menginterpretasikan apa yang dilihat, tidak dapat menerjemahkan simbol bahasa tertulis ke dalam pemahaman/pengertian, melihat huruf kebalik2, sulit membaca kalimat2 panjang yang tertulis.
14 ETIOLOGI PERANATAL kondisi2 ibu selama kehamilan mempengaruhi kondisi bayi dalam kandungan Malnutrisi ibu Perdarahan Kelekatan plasenta lemah Keracunan Penyakit akibat infeksi (spt: virus, influenza) Alkoholisme & penggunaan obat2an Ketidaksesuaian RH (rhesus) PERINATAL kondisi2 yang memberi pengaruh pada bayi saat kelahiran Proses kelahiran yang panjang atau sulit anoksia Prematuritas Terlilit tali pusar
15 Etiologi POSTNATAL kondisi2 yang mempengaruhi bayi setelah kelahiran Waktu yang lama setelah kelahiran untuk menghasilkan pernafasan (kondisi prematuritas, kesulitan kelahiran atau bayi kembar) Demam tinggi di awal2 kelahiran Meningitis atau encephalitis Keracunan HEREDITER
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29 PRINSIP DASAR PENGAJARAN Struktur Analisa tugas Multisensori
30 STRUKTUR Memberikan keteraturan dan rutinitas Memberikan batasan mengenai perilaku yang diharapkan dan tidak diharapkan Menyampaikan rencana kegiatan Menyampaikan tujuan yang ingin dicapai dari suatu kegiatan
31 ANALISA TUGAS Merencanakan urutan langkah-langkah pembelajaran keterampilan tertentu Memecah tugas-tugas yang kompleks menjadi beberapa bagian tugas yang lebih sederhana Mengarahkan siswa pada tingkatan keterampilan yang diharapkan
32 MULTISENSORI Menggunakan seluruh saluran penginderaan siswa untuk mengarahkan pemahaman siswa terhadap apa yang diajarkan Mengaitkan informasi verbal dengan menggunakan pemrosesan informasi secara visual, auditori, taktil dan kinestetik
33 METODE MENGAJAR MEMBACA Mengenali kata (word recognition) Fonik Sight words Memahami bacaan (reading comprehension) engaktifkan pengalaman Membangun arti kosa kata dan konsep
34 FONIK Memasangkan suara dengan huruf atau kombinasi huruf Contoh: a apel; b bola Sebelumnya, perlu diajarkan kesadaran terhadap bunyai (phonological awareness). Contoh: apel a pel; bola bo la Latihan-latihan rima (rhyming) Contoh: lagu-lagu anak-anak
35 SIGHT WORDS Kata-kata yang dikenali dengan spontan, tanpa ragu-ragu atau analisa lebih jauh. Kata-kata yang familiar dan mudah dikenali oleh anak. Metode glenn-doman; melatih anak dengan kartukartu kata secara bertahap dan rutin
36 MENGAKTIFKAN PENGALAMAN 1. Metode Pengalaman Bahasa Membaca berdasarkan pengalaman yang ditulis 2. Metode K W L K (Know) : Apa yang saya tahu W (What): Apa yang ingin saya ketahui L (Learned) : Apa yang telah saya pelajari
37 MEMBANGUN ARTI KOSA KATA Menebalkan/menggarisbawahi beberapa kata yang sulit Memberikan pengalaman kongkrit Mengeksplorasi sumber-sumber kosa kata misalnya melalui surat kabar, televisi, iklan
38 1. Jaringan kata (word web) Contoh: MEMBANGUN KONSEP apel 2. Melengkapi kalimat Contoh: Apa? Ciri-cir?i Contoh Aku mempunyai seekor. Namanya. Bulunya berwarna. Aku diberi oleh
39 PERENCANAAN KURIKULUM Program Pembelajaran Individual (PPI)/ Individualized Education Plan Dokumen yang berisi perencanaan pembelajaran yang disusun berdasarkan kebutuhan individual siswa Tidak ada format yang baku.
40 PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI)/ INDIVIDUALIZED EDUCATION PLAN Komponen-komponen yang diperlukan: Identitas siswa Tingkat pencapaian siswa terakhir Tujuan yang ingin dicapai (jangka panjang dan pendek) Strategi pembelajaran materi alat & bahan waktu metode pelaksana target tempat Evaluasi
41 ASPEK SOSIAL EMOSIONAL Konsep diri dan motivasi Pendekatan personal Berbagi tanggung jawab dan kepercayaan Struktur Ketulusan Target keberhasilan Mempertimbangkan minat
Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi
Kuliah 3 Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Learning disability? LD adalah istilah umum untuk menggambarkan kondisi sso yang mempengaruhi cara belajar dan keberfungsiannya di dalam kehidupan sehari-hari. Di bawah
Lebih terperinciKESULITAN BELAJAR SPESIFIK
KESULITAN BELAJAR SPESIFIK PENGERTIAN IDEA (1997) : Anak-anak yang mengalami hambatan / penyimpangan pada satu / lebih proses-proses psikologis dasar yg mencakup pengertian / penggunaan bahasa baik lisan
Lebih terperinciBEST PRACTICE MENDAMPINGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SEKOLAH DASAR
BEST PRACTICE MENDAMPINGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SEKOLAH DASAR Fita Sukiyani SD Negeri Sumber 1 Berbah Sleman fitasukiyani@gmail.com Abstrak Disleksia, yaitu kesulitan membaca yang serius. Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan belajar merupakan terjemahan dari learning disability. Learning adalah belajar, disability artinya ketidak mampuan sehingga terjemahannya menjadi ketidak
Lebih terperinciDYSGRAPHIA DAN DISCALCULIA ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KULIAH 5
DYSGRAPHIA DAN DISCALCULIA ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KULIAH 5 MENULIS Menulis adalah keterampilan kompleks yang mengkombinasikan gerakan motor dan komponen linguistik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara. mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan suatu
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Membaca Permulaan 1. Pengertian Membaca Permulaan Keterampilan membaca pada umumnya diperoleh dengan cara mempelajarinya di sekolah. Keterampilan berbahasa ini merupakan
Lebih terperinci2016 PENGARUH MED IA PUZZLE KERETA API D ALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK D OWN SYND ROM
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan terdapat proses yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya, yaitu proses belajar dan proses mengajar yang saling
Lebih terperinciHAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK. Mohamad Sugiarmin
HAMBATAN PERHATIAN, KONSENTRASI, PERSEPSI, DAN MOTORIK Mohamad Sugiarmin PERSEPSI Proses mental yg menginterpretasikan dan memberi arti pd obyek yg ditangkap atau diamati oleh indera. Ketepatan persepsi
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK TIPE DISLEKSIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA
METODE PEMBELAJARAN UNTUK ANAK BERKESULITAN BELAJAR SPESIFIK TIPE DISLEKSIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA Nurul Hidayati Rofiah, M.Pd.I Program Studi PGSD FKIP UAD Email: nurulhidayatirofiah@ymail.com
Lebih terperinciSISWA DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI KULIAH 6 ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI
SISWA DENGAN GANGGUAN KOMUNIKASI KULIAH 6 ADRIATIK IVANTI, M.PSI, PSI KOMUNIKASI Komunikasi : proses seseorang dalam menyampaikan ide, perasaan, pendapat, atau pesan ke orang lain, juga termasuk menerima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, dimana setiap aspek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, dimana setiap aspek yang ada selama proses membaca juga bekerja dengan sangat kompleks. Tahapan membaca merupakan
Lebih terperinciKesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam
Kesulitan belajar oleh: Imas Diana Aprilia Kesulitan belajar mengacu kepada sekelompok gangguan (disfungsi sistem saraf pusat) yang heterogen yang muncul dalam bentuk berbagai kesulitan dalam mendengarkan,
Lebih terperinciBERBAGAI MACAM KESULITAN BELAJAR YANG DAPAT DIKETAHUI SEJAK AWAL
BERBAGAI MACAM KESULITAN BELAJAR YANG DAPAT DIKETAHUI SEJAK AWAL Dalam menjalankan proses pendidikan di TK, pengenalan dasar-dasar akademik seperti membaca, menulis, dan menghitung juga sangat penting.
Lebih terperinciANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Apakah yang dimaksud dengan ABK (exceptional children)? a. berkaitan dengan konsep/istilah disability = keterbatasan b. bersinggungan dengan tumbuh kembang normal--abnormal, tumbuh
Lebih terperinciMenurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa. simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA Oleh: Dra.Hj.Ehan, M.Pd. A. PENDAHULUAN Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan
Lebih terperinciPedologi. Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar. Yenny, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Psikologi
Modul ke: Pedologi Attention-Deficit Hyperactivity Disorder Kesulitan Belajar Fakultas Psikologi Yenny, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Gangguan attention-deficit hyperactivity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari membaca mempunyai makna yang. penting. Membaca bukan saja sekedar memandangi lambang-lambang tertulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari membaca mempunyai makna yang penting. Membaca bukan saja sekedar memandangi lambang-lambang tertulis saja tetapi merupakan kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengacu pada perundang-undangan yang berlaku, tentang pengertian pendidikan telah disebutkan dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan sarana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara. Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, seperti yang tercantum dalam Undang Undang
Lebih terperinciMODEL KURIKULUM BAGI PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR
MODEL KURIKULUM BAGI PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KESULITAN BELAJAR PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2007 ABSTRAK Tujuan pembangunan nasional yaitu bahwa
Lebih terperinciSylvi Dewajani SpringUP Education Consultant
Sylvi Dewajani SpringUP Education Consultant Banyak keyakinan-keyakinan yang berkembang di masyarakat, bahwa mengajarkan membaca pada usia dini (di bawah lima tahun) justru akan menghambat proses belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental. Tepatlah bila dikatakan bahwa usia dini adalah
Lebih terperinci2015 PENGGUNAAN MEDIA PLAYDOUGH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN ANAK TUNARUNGU YANG DISERTAI CEREBRAL PALSY KELAS VII DI SLB-B YPLB MAJALENGKA
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Setiap manusia mendapatkan pengetahuan salah satunya dari indera pendengaran. Melalui pendengaran manusia meniru apa yang dikatakan oleh manusia lain. Dari hasil
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Afasia broca adalah gangguan pengutaraan atau gangguan produksi berbahasa yang ada hubungannya dengan komunikasi. Gangguan berbahasa ini terjadi, umumnya pada orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita perlu diberikan pelajaran yang sama seperti anak-anak
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak tunagrahita perlu diberikan pelajaran yang sama seperti anak-anak pada umumnya sesuai dengan kemampuan dan tingkat kecerdasan yang dimilikinya. Meskipun
Lebih terperincidi sekolah maupun di luar sekolah. Anak yang mengalami gangguan belajar biasanya akan
Gangguan Belajar pada Anak Oleh : Safriani Yovita Masalah gangguan belajar pada anak-anak kerap kali ditemukan. Masalah ini timbul bisa di sekolah maupun di luar sekolah. Anak yang mengalami gangguan belajar
Lebih terperinciOleh: Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Veronica A.M. Kaihatu, S.Psi, M.Si. Disampaikan dalam: TEMIL APSI 28 September 2013
Oleh: Adriatik Ivanti, M.Psi, Psi Veronica A.M. Kaihatu, S.Psi, M.Si Disampaikan dalam: TEMIL APSI 28 September 2013 Latar Belakang Masalah 0 Gangguan Belajar 0 Identifikasi dengan alat tes terstandar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggarannya pendidikan di Indonesia telah dijamin seperti yang terdapat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 bahwa : Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Disleksia Disleksia adalah ketidakmampuan bahasa, yang berpengaruh dalam hal membaca, menulis, berbicara dan mendengarkan. Ini adalah disfungsi atau gangguan dalam penggunaan
Lebih terperinciMENANGANI ANAK KESULITAN BELAJAR MEMBACA. Supriasmoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
MENANGANI ANAK KESULITAN BELAJAR MEMBACA Supriasmoro Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Membaca merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Belajar membaca dapat
Lebih terperinciTEORI DAN METODE PENGAJARAN PADA ANAK DYSLEXIA
TEORI DAN METODE PENGAJARAN PADA ANAK DYSLEXIA Anggun Nofitasari 1, Nur Ernawati 2, Warsiyanti 3 Universitas PGRI Yogyakarta whyanggun@gmail.com, nana_nanina@yahoo.co.id, warsiyanti91@gmail.com Abstrak
Lebih terperinciCHEPY CAHYADI, 2015 SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN BELAJAR KHUSUS (LEARNING DISABILITY ) PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER (DS)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak-anak merupakan tahap awal manusia dalam proses belajar. Proses anak-anak inilah yang nantinya akan berdampak pada proses-proses ke depannya. Untuk itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bermain merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh anak-anak. Sebab dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Moeslichatoen
Lebih terperinci1. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SD/MI
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG KOMPETENSI INTI DAN PELAJARAN PADA KURIKULUM 2013 PADA PENDIDIKAN DASAR DAN PENDIDIKAN MENENGAH 1. KOMPETENSI INTI
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciPROGRAM SEMESTER I (PROSEM) TAHUN PELAJARAN TEMA 1
Satuan Pendidikan : SD Tetum Bunaya Kelas : I (Satu) Semester : I ( Satu ) PROGRAM SEMESTER I (PROSEM) TAHUN PELAJARAN 2017-2018 TEMA 1 Muatan Pelajaran 1 PPKn 1.1 1.2 2.2 Mensyukuri ditetapkannya bintang,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam
152 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan metode Mueller dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca dini yang dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Mekar Kesuma
Lebih terperinciMENGENALI TANDA-TANDA DISLEKSIA PADA ANAK USIA DINI
MENGENALI TANDA-TANDA DISLEKSIA PADA ANAK USIA DINI Madinatul Munawaroh 1, Novi Trisna Anggrayni 2 Universitas PGRI Yogakarta rih.anawaitrisna@gmail.com, Dinazain95@yahoo.com Abstrak Problem kesulitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasangan suami istri umumnya mengharapkan adanya anak dalam keluarga mereka. Mereka tentu menginginkan anak-anak untuk melengkapi kehidupan keluarga yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lia Afrilia,2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hambatan anak tunarungu dalam membaca permulaan terjadi pada YC. Subjek YC mengalami katunarunguan yang mengakibatkan terhambatnya perkembangan bahasa dan bicara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat. Ia banyak memperlihatkan, membicarakan atau menanyakan tentang berbagai hal
Lebih terperinciBAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN
BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN Peneliti merumuskan alternatif pemecahan masalah berupa bentuk perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun. Dalam kelompok ini dicakup bayi hingga anak
Lebih terperinciMengenal kesulitan belajar
Mengenal kesulitan belajar Alfikalia Knowledge Sharing Universitas Paramadina 1 Oktober 2014 Apa itu kesulitan belajar Sekelompok gangguan yang termanifestasi dalam bentuk kesulitan yang signifikan dalam
Lebih terperinciPENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN. Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd.
PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN ARTIKULASI DAN OPTIMALISASI FUNGSI PENDENGARAN Oleh : Dra. Tati Hernawati, M.Pd. ============================================================== Pendekatan dan Metode
Lebih terperinciJURNAL STIE SEMARANG, VOL 4, NO 3, Edisi Oktober 2012 (ISSN : )
DISLEKSIA BERPENGARUH PADA KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS Soeisniwati Lidwina Dosen ASM Santa Maria Semarang Abstrak Beberapa anak mengalami gangguan membaca dan menulis. Gangguan itu disebut disleksia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. maka semakin banyak pula ide dan gagasan yang dikuasai seseorang. Purwo (Aris
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakekat Kemampuan Penguasaan Kosakata Penguasaan kosakata merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai penguasaan bahasa, semakin banyak kosakata yang dimiliki seseorang maka
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Anak tunagrahita ringan adalah salah satu golongan anak tunagrahita
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang Anak Tunagrahita 1. Pengertian Anak Tunagrahita Ringan Anak tunagrahita ringan adalah salah satu golongan anak tunagrahita yang tarafnya masih ringan, serta masih
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Kartu Bergambar 2.1.1 Pengertian Media Kartu Bergambar Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti perantara. Dengan demikian media dapat
Lebih terperinciLAYANAN PSIKOLOGIS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS. Komarudin Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta
LAYANAN PSIKOLOGIS UNTUK SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS Komarudin Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta Permasalahan Sekolah memberikan perlakuan yang sama dan bersifat klasikal kepada semua
Lebih terperinciPengantar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Pengantar Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Dita Rachmayani., S.Psi., M.A dita.lecture.ub.ac.id / dita.lecture@gmail.com ISTILAH APA SAJA YANG ANDA KETAHUI MENGENAI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS? LABELING Disorder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Manusia mengembangkan dirinya dengan mengadakan interaksi dengan orang lain melalui bahasa. Melalui bahasa diperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam bahasa Arab, kata shalat mengandung dua pengertian. Pertama, shalat berarti ikatan, yaitu saling bertemu untuk mengikat tali kasih sayang. Kedua, shalat
Lebih terperinciMELATIH MOTORIK ANAK DOWN SYNDROME DENGAN METODE PERSIAPAN MENULIS DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA
MELATIH MOTORIK ANAK DOWN SYNDROME DENGAN METODE PERSIAPAN MENULIS DI TK PERMATA BUNDA SURAKARTA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1 Disusun Oleh : AFRIYAN QAHARANI NIM.
Lebih terperinciPenggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad
Penggolongan Tahapan Perkembangan Normal Bicara dan Bahasa Pada Anak. Oleh: Ubaii Achmad Manusia berinteraksi satu dengan yang lain melalui komunikasi dalam bentuk bahasa. Komunikasi tersebut terjadi baik
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK. a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita
8 BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Deskripsi Konseptual a. Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Analisis kesalahan dalam menyelesaikan masalah matematika perlu dilakukan, agar kesalahan-kesalahan
Lebih terperinciANAK-ANAK DENGAN KELAINAN BICARA DAN BAHASA. bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti fungsi organ bicara
ANAK-ANAK DENGAN KELAINAN BICARA DAN BAHASA A. Definisi Kelainan Bicara dan Bahasa Kelainan bicara dan/atau bahasa adalah adanya masalah dalam komunikasi dan bagian-bagian yang berhubungan dengannya seperti
Lebih terperinciDeteksi Potensi Kesulitan. Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI
Deteksi Potensi Kesulitan Belajar Siswa Yusi Riksa Yustiana PPB FIP UPI KESULITAN BELAJAR Hambatan-hambatan yang dialami siswa dalam : menyesuaikan diri dengan situasi pembelajaran/ pendidikan, mengikuti
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. 1. Kemampuan Representasi Matematis. a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Representasi Matematis a) Pengertian Kemampuan Representasi Matematis Menurut NCTM (2000) representasi adalah konfigurasi atau sejenisnya yang berkorespondensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara (Permeneg PP & PA no.05 Tahun 2011).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis 2.1.1Keterampilan Menulis nama sendiri bagi anak usia 5-6 Tahun
BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian menulis Menulis adalah suatu kegiatan untuk menciptakan suatu catatan atau informasi pada suatu media dengan menggunakan aksara. Menulis biasa dilakukan pada kertas dengan
Lebih terperinciBAHASA INDONESIA. Membaca untuk Menulis. Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi
Modul ke: BAHASA INDONESIA Membaca untuk Menulis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Membaca adalah suatu proses yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asep Zuhairi Saputra, 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak yang berprestasi rendah (underachievers) umumnya banyak ditemukan di sekolah,umum karena mereka pada umumnya tidak mampu menguasai bidang studi tertentu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar dalam dunia kampus berbeda dengan pendidikan lanjutan, hal ini menyebabkan beberapa mahasiswa baru mengalami kegagalan dalam belajar.
Lebih terperinciDISERTASI. diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Doktor Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia.
0 PENERAPAN TEKNIK MULTISENSORI BAGI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA ASPEK PEMAHAMAN DAN ASPEK SUPRASEGMENTAL SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DISLEKSIA DI SEKOLAH DASAR INKLUSI KOTA BANDUNG DISERTASI diajukan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil belajar ditunjukkan dalam bentuk berubah pengetahuannya,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan temuan dan hasil analisis data penelitian, dikemukakan beberapa simpulan sebagai berikut : 1. Pengembangan bahasa lisan yang dilaksanakan oleh
Lebih terperinciPezi Awram
315 PROBLEMATIKA MEMBACA CEPAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Pezi Awram Pezi.awram@yahoo.com ABSTRAK Makalah ini disusun untuk menjelaskan problema apa saja dalam membaca cepat khususnya siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diberikan sejak dini dengan layak. Oleh karena itu, anak memerlukan program
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sangat penting bagi setiap orang khususnya bagi anak usia dini. Anak usia dini adalah penerus bangsa yang seharusnya pendidikan tersebut diberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi, baik informasi yang berupa ilmu pengetahuan umum, teknologi, maupun yang lainnya.
Lebih terperinci1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR
BIMBINGAN BAGI MURID TUNA CAKAP BELAJAR APRILIA TINA L 1. 1. DEFINISI MURID TUNA CAKAP BELAJAR Tuna cakap belajar (Learning Disabilities/LD) Cenderung bersifat internal Pandangan Ahli ttg LD: a. Ahli pendidikan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Neti Asmiati, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Membaca merupakan pintu gerbang pengetahuan, dengan membaca seseorang akan mendapatkan berbagai informasi yang diperlukan. Informasi yang diperoleh dari membaca
Lebih terperinciBAHASA DAN KETUNANETRAAN
BAHASA DAN KETUNANETRAAN Juang Sunanto Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Secara umum, hilangnya penglihatan sejak kecil dapat mempengruhi perkembangan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Gaya Belajar 1.1 Defenisi Menurut Winardi A (2008) Gaya belajar adalah cara yang digunakan seseorang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkosentrasi, memperoses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Kebutuhan akan kreativitas dalam penyelenggaraan pendidikan dewasa ini dirasakan merupakan kebutuhan setiap peserta didik. Dalam masa pembangunan dan era
Lebih terperinciBIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN. Sosialisasi KTSP
BIMBINGAN PADA SISWA DENGAN HAMBATAN 1 DEFINISI HEARING IMPAIRMENT (TUNARUNGU) TERKANDUNG DUA KATEGORI YAITU: DEAF (KONDISI KEHILANGAN PENDENGARAN YANG BERAT) DAN HARD OF HEARING (KEADAAN MASIH MEMILIKI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berperan penting bagi manusia adalah pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang
Lebih terperinci2015 FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG MEMPENGARUHI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA YANG MENGALAMI KESULITAN MEMBACA PEMAHAMAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan membaca merupakan modal utama peserta didik. Dengan berbekal kemampuan membaca, siswa dapat mempelajari ilmu, mengkomunikasikan gagasan, dan mengekspresikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu : keterampilan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat keterampilan tersebut satu sama lain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fortuna Mazka,2014 Kajian kesadaran fonologi anak Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Anak usia dini
Lebih terperinciPerolehan Bahasa pada Anak
Perolehan Bahasa pada Anak O L E H P U J A N I N G S I H puja@uny.ac.id Target: Mahasiswa akan mampu menjelaskan proses perolehan bahasa pada anak Mahasiswa akan mampu menjelaskan hambatan perolehan bahasa
Lebih terperinciTim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis
PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. 1. Latar Belakang Masalah Seiring zaman yang selalu berkembang dan dunia pendidikan yang selalu mengalami perubahan, manusia sebagai makhluk
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH
51 BAB IV ANALISIS IMPLIKASI METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN KEGIATAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS ANAK DI LEMBAGA PENDIDIKAN PRA SEKOLAH ROUDHOH DENASRI KULON KAB. BATANG A. Analisis Perencanaan
Lebih terperinciRentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015 PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK. Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis.
PELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR GERAK Komang Ayu Tri Widhiyanti, S.Or., M.Fis. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi PENDAHULUAN
Lebih terperinciProses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara
Fisiologi pendengaran Proses pendengaran terjadi mengikuti alur sebagai berikut: gelombang suara mencapai membran tympani, membran tympani bergetar menyebabkan tulang-tulang pendengaran bergetar. Tulang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.2 Pengertian Matematika Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti belajar atau hal yang dipelajari.
Lebih terperinciMETODE PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG PADA ANAK DISKALKULIA
METODE PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG PADA ANAK DISKALKULIA Linggar Pradani 1, Septia Lestari 2, Wahyu Ari Wibowo 3 Universitas PGRI Yogyakarta arsitavinda@gmail.com, tieyo.1202@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut Paud merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi beberapa simpulan dan saran. Beberapa simpulan hasil penelitian sebagai jawaban terhadap masalah-masalah penelitian yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat ini, karena usia dini berada pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik maupun mental (Suyanto, 2005, h. 5). Maka tepatlah bila dikatakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang penulis lakukan ini dilaksanakan dengan mengambil
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang penulis lakukan ini dilaksanakan dengan mengambil sebuah model penelitian, yakni penelitian deskriptif. Jenis penelitian deskriptif sendiri
Lebih terperinci