-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- Mochamad Whilky Rizkyan i Abstract. Abstrak
|
|
- Vera Hadiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENYUSUNAN BAHAN AJAR TATA BAHASA BIPA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA SISWA BIPA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Siswa BIPA Tingkat Lanjut Berbahasa Ibu Bahasa Thailand) Mochamad Whilky Rizkyan i wilky_sgm@yahoo.com Abstract BIPA can be described as child who needs to be matured professionally with scienti ic responsibility of all parties. Bahasa Indonesia trip is now large enough to provide input on the progress of the nation of Indonesia. This is evident from the growing interest of other nations to learn bahasa Indonesia, either to study or to work in Indonesia. With increasing user Indonesian and foreigners who want to learn bahasa Indonesia be a challenge for teachers BIPA, how to teach the bahasa Indonesia as a second language to students (foreign students) who have a language background different mother tongue. However, the interest of foreign students is as if not accompanied by the many BIPA teaching materials on the market that can be used independently. Moreover, the matter of grammar which makes students BIPA many dif iculties in studying bahasa Indonesia. The method used in this research is descriptive qualitative. The results obtained in this study is a mistake bahasa Indonesia foreign students in the formation of Indonesian words bring contributions to the determination of the teaching materials BIPA with the pressure in the formation of words through af ixation process. Errors in the category of sequencing errors cause said Indonesian BIPA teaching materials focused on the structure of the sentence. Abstrak BIPA dapat diibaratkan sebagai anak kecil yang perlu didewasakan secara profesional dengan tanggung jawab keilmuan semua pihak. Perjalanan bahasa Indonesia sekarang ini memberikan masukan yang cukup besar pada kemajuan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari semakin besarnya ketertarikan bangsa lain untuk mempelajari bahasa Indonesia, baik untuk belajar maupun untuk bekerja di Indonesia. Dengan meningkatnya pengguna bahasa Indonesia dan orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi tantangan bagi para pengajar BIPA, bagaimana mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua kepada siswa (siswa asing) yang memiliki latar belakang bahasa ibu yang berbeda-beda. Namun, ketertarikan siswa asing tersebut seakan tidak diiringi dengan banyaknya bahan ajar BIPA di pasaran yang dapat digunakan secara mandiri. Apalagi pada materi tata bahasa yang banyak membuat siswa BIPA kesulitan dalam mempelajari bahasa Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah kesalahan bahasa Indonesia siswa asing pada pembentukan kata bahasa Indonesia membawa kontribusi pada penentuan bahan ajar BIPA dengan tekanan di pembentukan kata melalui proses a iksasi. Kesalahan pada kategori kesalahan pengurutan kata bahasa Indonesia menyebabkan bahan ajar BIPA dititikberatkan pada struktur kalimat. Kata Kunci: Bahan Ajar, BIPA, Kesalahan Berbahasa, A iksasi Latar Belakang Penelitian Bahasa Indonesia Penutur Asing (yang selanjutnya akan disingkat menjadi BIPA) dapat diibaratkan sebagai anak kecil yang perlu didewasakan secara profesional dengan tanggung jawab keilmuan semua pihak. Untuk memastikan bahwa BIPA dapat dikembangkan secara sistematis dan sekaligus responsif terhadap keperluan siswa diperlukan telaah dan penataan saksama terhadap pola tutur esensial yang terdapat dalam bahasa Indonesia. Dalam perjalanannya, bahasa Indonesia sekarang ini memberikan masukan yang cukup besar pada kemajuan bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dari semakin besarnya ketertarikan bangsa lain untuk mempelajari bahasa Indonesia, baik untuk belajar maupun untuk bekerja di Indonesia. 460
2 Kepedulian terhadap bahasa Indonesia tidak hanya datang dari orang Indonesia, tetapi juga dari bangsa asing. Kepedulian orang asing itu diwujudkannya dengan berbagai cara. Di antaranya dengan mempelajari bahasa Indonesia, baik di negerinya sendiri maupun di Indonesia dan dengan orang Indonesia. Dari tahun ke tahun, jumlah pemakai bangsa-bangsa lain yang mempelajari bahasa Indonesia selalu menunjukkan perkembangan dan kemajuan yang menggembirakan. Dengan meningkatnya pengguna bahasa Indonesia dan orang asing yang ingin belajar bahasa Indonesia menjadi tantangan bagi para pengajar BIPA, bagaimana mengajarkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua kepada siswa (siswa) asing yang memiliki latar belakang bahasa ibu yang berbeda-beda. Berita gembira tersebut tentu saja harus dilayani sepenuhnya dengan materi-materi yang menarik minat bangsa asing untuk mempelajari bahasa Indonesia. Salah satunya, yaitu dengan materi dalam bahan ajar BIPA, khususnya bahan ajar tata bahasa yang menjadi tolok ukur yang cukup sulit dalam pembahasan materi-materi ke-bipa-an. Namun, begitu besarnya minat bangsa asing untuk mempelajari bahasa Indonesia tidak didampingi dengan bahan ajar yang selaras dengan keinginan bangsa asing dalam mempelajari bahasa Indonesia. Hal ini terkait dengan langkanya buku-buku bahan ajar yang beredar di toko buku yang sekait dengan bahan ajar BIPA. Hal ini sejalan dengan beberapa fenomena pengajaran BIPA di luar negeri seperti yang dapat penulis temukan yang berkaitan dengan tawaran BIPA di berbagai negara. Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, siswa asing dalam belajar bahasa Indonesia sering mengalami berbagai kesulitan, baik pada tataran pemahaman maupun pada tataran produksi. Kesulitan pada tataran pemahaman, misalnya kesulitan dalam memahami bunyi-bunyi dan urutan kata dalam kalimat bahasa Indonesia. Kesulitan dalam produksi, misalnya, pada aspek pengucapan kata-kata bahasa Indonesia dan penulisan kata dan kalimat. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa asing tersebut menyebabkan terjadinya bentukbentuk yang salah dalam bahasa Indonesia mereka. Bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia oleh siswa asing mencerminkan tahapan perkembangan proses pemerolehan bahasa Indonesia mereka. Bentuk-bentuk kesalahan juga menggambarkan urutan proses perkembangan pemerolehan bahasa Indonesia mereka. Artinya, bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia siswa asing mencerminkan level penguasaan bahasa Indonesia mereka. Siswa pada tingkat pemula akan melakukan kesalahan bahasa Indonesia yang berbeda dengan bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan oleh siswa pada tingkat menengah dan tingkat lanjut. Siswa asing akan melakukan bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia tertentu sebelum mereka melakukan bentuk-bentuk kesalahan berikutnya. Bentuk-bentuk kesalahan berikutnya itu merupakan kelanjutan dari bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan sebelumnya dan hal itu merupakan bentuk perkembangan proses belajar bahasa Indonesia mereka. Bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh siswa asing dalam belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa asing sangat penting untuk dicermati, diinventarisasi, dicatat, dan dianalisis. Hasil catatan dan analisis kesalahan bahasa Indonesia oleh siswa asing ditindaklanjuti dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia mereka. Itu dapat didayagunakan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan program BIPA, salah satunya untuk meningkatkan mutu bahan ajar BIPA. Bahan ajar BIPA dapat dikembangkan atas dasar pertimbangan bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia yang dilakukan oleh siswa asing. Penyiapan dan pengembangan bahan ajar BIPA yang meliputi penataan bahan ajar, pilihan bahan ajar, dan urutan penyajian bahan ajar akan disusun atas dasar bentuk-bentuk kesalahan yang umum dilakukan oleh siswa asing. Dengan demikian, tidaklah berlebihan apabila dikatakan bahwa 461
3 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra IIIbentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia siswa asing memiliki sumbangan terhadap penyusunan bahan ajar tata bahasa BIPA. Berdasarkan permasalahan di atas, kiranya peneliti merasa tertarik untuk meneliti rancangan penyusunan bahan ajar tata bahasa BIPA berdasarkan hasil analisis kesalahan umum berbahasa. Konsep bahan ajar tata bahasa yang diusung dalam penelitian ini disesuaikan dengan pro il siswa BIPA itu sendiri, yakni disesuaikan dengan keperluan siswa tersebut dalam mempelajari bahasa Indonesia, apakah untuk keperluan akademik atau untuk keperluan kunjungan wisata ke Indonesia. Pembahasan Sebuah alternatif untuk klasi ikasi kesalahan (deskripsi kesalahan) adalah menggunakan taksonomi tampak luar. Taksonomi tersebut menyoroti cara struktur-struktur tampak luar diubah melalui sarana operasi penanggalan, penambahan, kesalahan informasi, dan kesalahan pengurutan. Deskripsi kesalahan model itulah yang digunakan untuk mendeskripsikan datadata kesalahan BI siswa asing. Dalam penelitian ini, deskripsi kesalahan bahasa difokuskan pada kepenulisan a iksasi dalam keterampilan menulis yang diperoleh gambaran sebagai berikut. Tabel 1 Kesalahan Berbahasa Kategori Deskripsi Bentuk Kalimat Analisis Penanggalan Ketiadaan satu item yang Ada dua orang Kesalahan pada bentuk harus muncul dalam satu pasangan rencana kalimat tersebut terletak ujaran ke PVJ pada kata rencana. Seharusnya kata rencana tersebut ditambahkan imbuhan ber- sehingga kata yang seharusnya digunakan adalah berencana. Penjelasan Hasil Deskripsi dan Analisis Dalam penelitian ini dapat dilihat bahwa sebagian besar kesalahan yang terjadi dalam sistem tata bahasa adalah kesalahan penggunaan imbuhan (a iksasi) dan kesalahan dalam menggunakan kata-kata dalam bahasa Indonesia yang dianggap cukup sulit sehingga hal tersebut dapat mengaburkan makna dalam kalimat yang sudah diproduksi. Oleh karena itu, perlu ada pembelajaran tata bahasa yang tepat, khususnya pembelajaran a iksasi agar penggunaan a iksasi baik ketika siswa menulis maupun berbicara dapat digunakan secara efektif. Evaluasi Kesalahan Bahasa Indonesia Siswa BIPA Berdasarkan Analisis Analisis kesalahan itu memproduksi bukti yang menunjukkan bahwa kesalahan global lebih memengaruhi pemahaman si siswa bahasa daripada kesalahan lokal, di mana hakim bahasa yang bukan penutur asli dinilai lebih keras daripada hakim bahasa yang penutur asli. Berdasarkan uraian tersebut, kriteria yang digunakan untuk menilai kesalahan itu adalah (1) integibilitas (kemampuan untuk dapat dimengerti) bahasa Indonesia siswa asing, (2) acceptibilitas (kemampuan untuk dapat diterima) atas bahasa Indonesia siswa asing, dan (3) iritasi atau gangguan atas bahasa Indonesia siswa asing. Rancangan Sederhana Bahan Ajar Tata Bahasa BIPA Tingkat Lanjut Berdasarkan hasil analisis terhadap kesalahan yang telah dilakukan, peneliti dapat membuat sebuah rancangan sederhana pada penyusunan bahan ajar tata bahasa untuk BIPA tingkat lanjut yang dapat dilihat sebagai berikut: 462
4 UNIT I Awalan di- dan Awalan ber- -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- Standar Kompetensi o Pembelajar mampu memahami dan menggunakan awalan di- dan ber- dalam percakapan sehari-hari. Kompetensi Dasar o Menggunakan awalan di- dan ber- dalam sebuah kalimat. Indikator o Pembelajar mampu menggunakan awalan di- dan ber- dalam sebuah kalimat. Jika suatu kata diberi awalan di- atau ber-, kata tersebut akan membentuk kata kerja. Selain itu, kata yang diberi awalan di- atau awalan ber- akan menempati posisi sebagai predikat dalam sebuah kalimat. Contoh: 1. Novi diajak Panji pergi ke Gunung Tangkuban Perahu 2. Panji pergi berwisata ke Gunung Tangkuban Perahu 3. Novi dan Panji berjalan melewati pepohonan 4. Mereka belajar bersama Pada beberapa kata, awalan ber- luluh menjadi be- seperti pada contoh kalimat nomor empat. Pada kata ajar, jika ditambah awalan ber- maka akan menjadi kata belajar, bukan berajar! Lintas Bahasa: Tahukah Anda bahwa dalam percakapan bahasa Indonesia terdapat keteraturan dan ketidakteraturan. Begitu pun halnya dalam a iks. Ada beberapa hal yang tidak mengikuti aturan yang seharusnya. Ketentuan ini dalam bahasa Inggris dikenal dengan regular dan irregular verb. Contoh dalam bahasa Indonesia: ber + main = bermain ber + libur = berlibur ber + ajar = belajar ber + angin = berangin Simpulan Bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia siswa asing memberikan kontribusi pada penyusunan bahan ajar tata bahasa BIPA tingkat lanjut ini. Bahan ajar tata bahasa BIPA dapat disusun dengan mempertimbangkan faktor ciri khusus bahasa Indonesia sebagai bahasa asing dan faktor individu siswa asing. Faktor yang harus diperhatikan dari ciri khusus bahasa Indonesia sebagai bahasa asing adalah bentuk dan isi materi BIPA. Faktor individu siswa asing meliputi level bahasa Indonesia siswa asing, latar B1 siswa asing, dan pengalaman belajar bahasa siswa asing. Bahan ajar tata bahasa BIPA ini disusun atas pertimbangan bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia siswa asing memberikan kontribusi pada pengembangan bahan ajar BIPA, yaitu dalam hal tujuan pengembangan bahan ajar BIPA. Hal ini membawa pengaruh pada proporsi bahan ajar BIPA yang berorientasi pada peningkatan pengetahuan kebahasaan pebelajar asing atau peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia siswa asing. Pemanfaatan data-data dan hasil analisis atas bentuk-bentuk kesalahan bahasa Indonesia siswa asing turut memengaruhi pengembangan bahan ajar BIPA terutama dalam aspek (1) integibilitas bahan ajar BIPA (kemampuan untuk dapat dimengerti), (2) acceptibilitas bahan ajar BIPA (kemampuan untuk dapat diterima oleh siswa BIPA), dan (3) iritasi atau gangguan atas bahan ajar BIPA terhadap siswa BIPA. 463
5 Daftar Pustaka S, Bistok. (1994). Beberapa Parameter dalam Pengembangan Bahan Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA): Suatu Kajian Buku-buku Pelajaran BIPA yang Digunakan di Australia, Amerika dan Eropa, dalam Satya Wacana Christian University. 1994, KIPBIPA. Salatiga: Satya Wacana Christian University. Hamied, Fuad Abdul. (2009). Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing: Isu dan Realita. [Online]. Tersedia: http: //extreme28.wordpress.com/2009/02/16/pembelajaranbahasa-indonesia-bagi-penutur-asing-isu-dan-realita/ [11 Maret 2010] Herlina, Lina. (2009). Peningkatan Kemampuan Penguasaan Kosakata Berimbuhan dan Membaca Pemahaman Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Asing pada Pembelajar BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) Melalui Pelatihan Strategi Metakognitif. Disertasi pada SPS UPI Bandung: tidak diterbitkan. Kariman, Tina Mariany dan Roswaty. (1994). Pengembangan Materi Pengajaran Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing, dalam Satya Wacana Christian University. 1994, KIPBIPA. Salatiga: Satya Wacana Christian University. Mulyana, Yoyo. (2009). Pembelajaran BIPA dalam Paradigma Membangun Karakter dan Jatidiri dalam Prosiding Riksa Bahasa 3. Bandung: Rizqi Press. Mulyono, Iyo. (2004). Dasar-dasar Belajar Bahasa. Bandung: FPBS UPI. Riasa, Nyoman dan Wartini Komang. (2000). Dilema Pengajaran BIPA di Indonesia, dalam Prosiding Konferensi Internasional Pengajaran bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (KIPBIPA) III. Bandung: CV Andira. Rizkyan i, Moch. Whilky. (2010). Model Integratif Bahan Ajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Menengah dalam Meningkatkan Kemampuan Komunikatif Berbahasa Indonesia. Tesis pada Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia: Tidak diterbitkan. 464
TA.pdf [6 Mei 2010] Idris, Nuny S. (2000). Ragam Media dalam Pembelajaran BIPA,
271 DAFTAR PUSTAKA ------------------. (2009). Bentuk Pemanfaatan Jarkom dalam BIPA. [Online]. Tersedia: http://exstartech.blogspot.com/2009_02_01_archive.html [3 Juli 2010] A. S, Bistok. (1994). Beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Kedudukan Bahasa Indonesia dalam dunia Internasional memang belum setenar bahasa lainnya yang ada di dunia, seperti bahasa Inggris, bahasa Jerman,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada dua faktor utama yang menyebabkan terjadinya kesulitan-kesulitan pada pembelajar BIPA. Faktor pertama adalah ciri khas bahasa sasaran. Walaupun bahasabahasa di
Lebih terperinciInternasionalisasi Bahasa Indonesia melalui Program Pembelajaran BIPA Berbasis Budaya
Internasionalisasi Bahasa Indonesia melalui Program Pembelajaran BIPA Berbasis Budaya Jimat Susilo Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon jimatsusilo@fkip-unswagati.ac.id Abstrak Sampai saat ini, bahasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Riqoh Fariqoh, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Moeflich (2011) mengatakan bahwa pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing merupakan salah satu cara untuk mengenalkan bahasa Indonesia ke negera-negara lain,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIPA BERDASARKAN KESALAHAN BAHASA INDONESIA PEMBELAJAR ASING
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIPA BERDASARKAN KESALAHAN BAHASA INDONESIA PEMBELAJAR ASING Gatut Susanto Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang Abstract: Indonesian has attracted a number
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan salah satu bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia yang memegang peranan penting untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat penghubung dan pengenal bagi masing-masing. merupakan alat kontrol utama manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia tidak dapat dianggap berada dalam suatu ruang hampa atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu yang membedakan manusia dengan binatang adalah bahasa verbal/lisan atau berbicara. Manusia bisa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan menggunakan bahasa
Lebih terperinciPENGGUNAAN KARTU KATA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BERAFIKS DALAM KETERAMPILAN MENULIS BIPA TINGKAT DASAR
PENGGUNAAN KARTU KATA PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BERAFIKS DALAM KETERAMPILAN MENULIS BIPA TINGKAT DASAR (Penelitian Eksperimen Subjek Tunggal pada Pembelajar BIPA di Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Retnosari, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Tanpa bahasa, manusia akan sulit berinteraksi dengan orang lain. Menurut data dari Stephen Juan, Ph.D, seorang
Lebih terperinciPEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA
PEMANFAATAN SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR PENGAJARAN BIPA Teguh Alif Nurhuda 1, Herman J. Waluyo, Suyitno Pascasarjana Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret teguhalifnurhuda@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang menjadi daya tarik itu sendiri yaitu bahasa Indonesia. Dewasa ini, banyak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi orang asing karena beragamnya budaya dan suku bangsa yang dimiliki oleh Indonesia. Salah satu yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa mempunyai keterkaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Melalui bahasa, seorang individu dapat berkomunikasi dengan individu lainnya
Lebih terperinciPENGALAMAN MENGAJAR BIPA DI SCOTTS HEAD PUBLIC SCHOOL, NSW, AUSTRALIA: TANTANGAN DAN SOLUSI
PENGALAMAN MENGAJAR BIPA DI SCOTTS HEAD PUBLIC SCHOOL, NSW, AUSTRALIA: TANTANGAN DAN SOLUSI I Nyoman Pradnyana Bayu Trisna I/A/L/F Bali Saripati Kerjasama Indonesia dan Australia di dalam bidang pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bahasa Indonesia kepada para penutur asing. Di negara-negara yang dimaksud,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Dewasa ini tercatat tidak kurang dari 36 negara yang telah mengajarkan bahasa Indonesia kepada para penutur asing. Di negara-negara yang dimaksud,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan
15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan sistem pendidikan di Indonesia berdampak pada penyusunan kurikulum yang menjadi landasan pengajaran dan penyusunan materi ajar di Indonesia. Semakin sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi fonologi, gramatikal, dan semantik kemampuan seorang anak dalam memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU
Lebih terperinciPEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI TES BIMA
PEMARTABATAN BAHASA INDONESIA MELALUI TES BIMA Laili Etika Rahmawati Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta Laili.Rahmawati@ums.ac.id Abstract This paper has aim to describe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Steiberg dan Sciarini (2013:3) mendefinisikan psikolinguistik sebagai ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steiberg dan Sciarini (2013:3) mendefinisikan psikolinguistik sebagai ilmu yang mencakup tiga hal utama, yaitu pemerolehan bahasa (language acquisition), pemahaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia adalah fenomena ilmiah, tetapi bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meida Taftiawati, 2013
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan yang besar, terdapat sekitar 17.504 pulau besar dan kecil. Indonesia juga merupakan negara yang memiliki daya tarik tersendiri
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS PADA MAHASISWA BIPA: ANALISIS TENTANG HAMBATAN DAN SOLUSI
PEMBELAJARAN MENULIS PADA MAHASISWA BIPA: ANALISIS TENTANG HAMBATAN DAN SOLUSI Asqina Mawadati N.S, Andayani, Kundharu Saddhono asqinamns@yahoo.com Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia Abstrak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TES KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA RAGAM BISNIS BAGI PENUTUR ASING BERBASIS PENDEKATAN INTEGRATIF
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang secara resmi dibuka pada akhir tahun 2015 perlu dipersiapkan dengan matang. Lalu lintas perekonomian termasuk
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : MEDIA BIPA : IN 316 DRA. LILIS SITI SULISTYANINGSIH, M. Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 Tujuan Pembelajaran Khusus Pertemuan ke-1: Mahasiswa
Lebih terperinciARTIKEL JURNAL LINA NOVITA SARI NPM Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)
PENGGUNAAN AFIKSASI PADA SKRIPSI PERIODE WISUDA KE-52 MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT ARTIKEL JURNAL Diajukan Sebagai
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati Abstrak. Penelitian ini menggambarkan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia terutama dalam segi struktur kalimat dan imbuhan
Lebih terperinciTEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA
TEORI KRASHEN SEBAGAI SOLUSI PEMECAHAN MASALAH KEMAMPUAN BERBICARA PADA PEMBELAJAR BAHASA INGGRIS DI INDONESIA Firma Pradesta Amanah Firma.pradesta@gmail.com Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan
Lebih terperinciTINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN
TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN KUNINGAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 (Studi deskriptif dilihat dari lokusi, ilokusi, dan perlokusi) Ida Hamidah
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG. Oleh
KEMAMPUAN MENYIMAK WAWANCARA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SEKAMPUNG Oleh Wulan Sari Ni Nyoman Wetty S. Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail:wulansari5574@yahoo.com Abstract This research
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MOBILE LEARNING GRAMMAR IMBUHAN BAHASA INDONESIA UNTUK MAHASISWA ASING
TESIS PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING GRAMMAR IMBUHAN BAHASA INDONESIA UNTUK MAHASISWA ASING MARIAM COULIBALY No. Mhs. : 135302015/PS/MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dititikberatkan pada kajian kemampuan berbahasa. upaya peningkatan kemampuan menulis kalimat bagi siswa asing dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Penelitian ini dititikberatkan pada kajian kemampuan berbahasa sebagai upaya peningkatan kemampuan menulis kalimat bagi siswa asing dalam pembelajaran
Lebih terperinciPEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN
PEMEROLEHAN KOSAKATA DASAR BAHASA INDONESIA PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus Taman Kanak-Kanak Desa Tangkisan 1, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciCURRICULUM VITAE. : Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. N I P : Tempat dan Tgl. lahir : Probolinggo, 6 Januari 1964
CURRICULUM VITAE Nama lengkap : Dr. Nurlaksana Eko Rusminto, M.Pd. N I P : 196401061988031001 Tempat dan Tgl. lahir : Probolinggo, 6 Januari 1964 Jenis kelamin : Laki-laki Pangkat/Gol. Ruang : Pembina
Lebih terperinciBASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)
BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND
Lebih terperinciERROR ANALYSIS ON THE ARGUMENTATIVE ESSAYS WRITTEN BY THE FOURTH SEMESTER STUDENTS OF STUDY PROGRAM OF ENGLISH THESIS
ERROR ANALYSIS ON THE ARGUMENTATIVE ESSAYS WRITTEN BY THE FOURTH SEMESTER STUDENTS OF STUDY PROGRAM OF ENGLISH THESISS BY MAULIDA CAHYANING YUWANTI NIM. 0911110057 STUDY PROGRAM OF ENGLISH DEPARTMENT OF
Lebih terperinciCerita Rakyat Sebagai Media Keterampilan Berbahasa
JURNAL INOVASI PENDIDIKAN Volume 1 Nomer 2, September 2017, Halaman 12-18 Cerita Rakyat Sebagai Media Keterampilan Berbahasa Elva Riezky Maharany Universitas Islam Malang elvmaharany@gmail.com Abstract:
Lebih terperinciSeminar Nasional dan Launching ADOBSI 401
INTEGRASI MODEL PEMAHAMAN BUDAYA LOKAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DENGAN PENDEKATAN INTEGRATIF Andayani Universitas Sebelas Maret Abstract Thus the integration model of understanding
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA Eti Ramaniyar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP PGRI Pontianak, Jalan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar
165 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesalahan berbahasa dalam karangan siswa kelas VI SD Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012-2013 telah teridentifikasi berdasarkan empat taksonomi kesalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia mempunyai daya tarik sendiri bagi orang asing. Salah satu daya tarik itu berasal dari aspek bahasa yaitu bahasa Indonesia. Banyak yang datang ke
Lebih terperinciNirmawan. Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan Abstrak. Abstract
KEMAMPUAN MENYUNTING KARANGAN EKSPOSISI BERDASARKAN EJAAN, PILIHAN KATA, DAN KETERPADUAN PARAGRAF SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIAYAH 06 MEDAN TAHUN AJARAN 2016-2017 Nirmawan Universitas Muslim Nusantara
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Analisis, Ejaan, Berita
Analisis Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda Baca pada Kolom Tajuk Surat Kabar Haluan Kepri Edisis Maret 2014 oleh Puspawati. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dosen Pembimbing I: Ahada Wahyusari,
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Rahmatiah33makassar@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) YANG PROFESIONAL
PENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) YANG PROFESIONAL Oleh: Khaerudin Kurniawan FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Ketika tingkat peradaban manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Flip Book Berbasis Android Materi Kosakata Untuk BIPA Tingkat Dasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) adalah pengajaran bahasa Indonesia yang diberikan pada orang asing yang inginmempelajari bahasa Indonesia sebagai
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BIPA DALAM PARADIGMA MEMBANGUN KARAKTER DAN JATI DIRI. Prof. Dr. Yoyo Mulyana, M.Ed.
PEMBELAJARAN BIPA DALAM PARADIGMA MEMBANGUN KARAKTER DAN JATI DIRI Prof. Dr. Yoyo Mulyana, M.Ed. Pendahuluan We need good character to lead purposeful, productive, and fulfilling lives. We need character
Lebih terperinciANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK
ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA PADA REKLAME DI TOKO-TOKO FOTOKOPI SEKITAR KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG JURNAL ILMIAH
STUDI DESKRIPTIF TERHADAP PENGGUNAAN BAHASA PADA REKLAME DI TOKO-TOKO FOTOKOPI SEKITAR KAMPUS STKIP PGRI SUMATERA BARAT PADANG JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciPERBEDAAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
PERBEDAAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian
Lebih terperinciThe Correlation between Creative Teaching Method and Students Interest. in Teaching Learning Process at English Education Department of
71 Appendix 1: Original Questionnaire The Correlation between Creative Teaching Method and Students Interest in Teaching Learning Process at English Education Department of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA PROGRAM BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT INTERMEDIATE
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA PROGRAM BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING TINGKAT INTERMEDIATE Agnes Suprihatin Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Perkembangan bahasa Indonesia sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
1 BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian serta kegunaan penelitian yang masing-masing peneliti bahas pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas berbahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam ilmu bahasa kita mengenal empat keterampilan berbahasa (language skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak adalah masa paling tepat dan ideal untuk memperoleh bahasa asing karena pada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING TINGKAT DASAR (METODE PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT)
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA UNTUK PEMBELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING TINGKAT DASAR (METODE PENELITIAN RESEARCH AND DEVELOPMENT) Riqoh Fariqoh Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS,
Lebih terperinciANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu syarat untuk menghadapi
BAB. I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penguasaan bahasa Inggris merupakan salah satu syarat untuk menghadapi tuntutan globalisasi. Sebab dengan mengerti bahasa Inggris akan memudahkan akses perkembangan
Lebih terperinciBAHASA PROGRAM. Biaya Studi : Rp dan Rp (buku) Ketrampilan : Berbicara, Menyimak, Membaca, Tata Bahasa, Menulis.
BAHASA BIPA UMN (Indonesian Language Course) adalah salah satu program bergengsi dari UMN Language Center, yang sudah ada sejak tahun 2013. Program BIPA UMN bertujuan untuk memfasilitasi kebutuhan orang
Lebih terperinciPARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK
1 PARAGRAPH WRITING SKILLS ARGUMENTS CLASS X SMAN 1 KANDIS DISTRICT SIAK Nofriani 1, Abdul Razak 2, Charlina 3 riaa111194@gmail.com Hp: 082173887766, encikabdulrazak25@gmail.com, charlinahadi@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) mengalami perkembangan yang sangat pesat, bahkan ada negara yang menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di negaranya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Orang banyak menyangka bahwa penguasaan tiap bahasa pertama seakanakan tidak memerlukan usaha sama sekali dari pihak anak. Pendapat itu tentulah kurang tepat.
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
Volume 4 Nomor 3 September 2015 E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS) http://ejournal.unp.ac.id/index.php/jupekhu Halaman :27-38 PERSEPSI GURU DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PENYELENGGARA PENDIDIKAN
Lebih terperinciKurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *)
Kurikulum Bahasa Arab Berbasis Kompetensi Oleh Syihabuddin *) Pengantar Kurikulum merupakan cerminan dari filosofi, keyakinan, dan cita-cita suatu bangsa. Melalui dokumen tersebut, seseorang dapat mengetahui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perubahan global, seperti
Lebih terperinciBAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen subjek tunggal (single
63 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen subjek tunggal (single subject experiment). Metode eksperimen subjek tunggal berbeda dengan metode
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain baik secara lisan maupun tulis. Bahasa juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa Indonesia memiliki peluang menjadi bahasa pengantar dalam berbagai keperluan seperti perniagaan atau penyampaian informasi. Langkah utama yang
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA Ika Wahyu Prasetya 33, Parto 34, Rusdhianti Wuryaningrum 35 Abstract : his research is motivated by one of the speak
Lebih terperinciBENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN
BENTUKAN KATA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA YANG DITULIS PELAJAR THAILAND PROGRAM DARMASISWA CIS-BIPA UM TAHUN 2010-2011 Vania Maherani Universitas Negeri Malang E-mail: maldemoi@yahoo.com Pembimbing:
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA I. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Program Studi Pendidikan Bahasa berdiri sejak tahun 2001. Secara perlahan
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU APPLICATION METHODS DEMONSTRATION TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN LEARNING IPA INTEGRATED Dahyana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan,
Lebih terperinci-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PENINGKATAN KETERAMPILAN MENANGKAP MAKNA TEKS CERITA PENDEK SECARA LISAN MELALUI BERCERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DAN MEDIA AUDIOVISUAL BERBASIS PENDIDIKAN
Lebih terperinciFACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi
Lebih terperinciANALISIS RAGAM KALIMAT DAN LEVEL KEMAHIRAN MENULIS BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN ASEAN STUDIES WALAILAK UNIVERSITY THAILAND
ANALISIS RAGAM KALIMAT DAN LEVEL KEMAHIRAN MENULIS BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN ASEAN STUDIES WALAILAK UNIVERSITY THAILAND Berlian Pancarrani Pascasarjana, Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing. ~Dante Darmawangsa ~
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KOLABORATIF Sebuah Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis dalam Pembelajaran Bahasa Asing ~Dante Darmawangsa ~ I. PENDAHULUAN Pemerolehan bahasa asing biasanya didapatkan melalui
Lebih terperinciCAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN ABSTRACT
1 CAMPUR KODE GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMAN I PANCUNG SOAL PESISIR SELATAN Dina Oktavia¹, Putri Dian Afrinda², Risa Yulisna² 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novia Siti Rohayani, 2013
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran BIPA telah berkembang dengan sangat signifikan. Perkembangan ini dapat dilihat dari banyaknya lembaga yang menyelenggarakan BIPA sebagai program pembelajaran.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPETENSI PERCAKAPAN PEMELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING DENGAN STRATEGI SIMULASI PERCAKAPAN (PERMAINAN PERAN DAN SOSIO-DRAMA)
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PERCAKAPAN PEMELAJAR BAHASA INDONESIA PENUTUR ASING DENGAN STRATEGI SIMULASI PERCAKAPAN (PERMAINAN PERAN DAN SOSIO-DRAMA) Yeyen Purwiyanti 1, Sarwiji Suwandi 2, Andayani 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus penggunaan buku ajar di SMAN I Cisauk Tangerang dalam tahun ajaran 2008 2009 pada kelas XI. Sekolah ini menggunakan dua
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk berpikir. Belajar bahasa berarti belajar menggunakannya untuk berkomunikasi dan
Lebih terperinciMATERI OTENTIK BERMUATAN BUDAYA INDONESIA SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- MATERI OTENTIK BERMUATAN BUDAYA INDONESIA SEBAGAI PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) Eka Kurniawan Program Magister Pendidikan
Lebih terperinciABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN
1 ABILITY TO WRITING SHORT MESSAGES CLASS VII SMP SOREK DUA STATE PELALAWAN Juru Alfandi 1, Abdul Razak 2, Elmustian Rahman 3 Alfandi.juru@gmail.com Hp: 085272701068, encikabdulrazak25@gmail.com, elmustian@yahoo.com.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pemakaian bahasa dalam komunitas backpacker Indonesia memiliki keunikan. Hal unik dalam istilah-istilah yang digunakan oleh komunitas backpacker ini adalah banyaknya bahasa-bahasa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM
1 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL UNTUK SISWA KELAS VII MTsN I MATUR KABUPATEN AGAM Rizky Silvia * ), Rahmi ** ), Yulia Haryono** ) * )
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa merupakan sarana komunikasi dalam kehidupan manusia. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup yang lain. Dengan bahasa kita dapat mengutarakan
Lebih terperinciPenguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)
Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang Sri Fajarini Mahasiswa Universitas Andalas) Abstract: This study explains and describes mastery of the Indonesian language
Lebih terperinciBIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia
BIPA Pendukung Internasionalisasi Bahasa Indonesia Liliana Muliastuti, Ketua Umum Afiliasi Pengajar dan Pegiat BIPA Pengantar Optimisme terhadap peluang bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional cenderung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu saling berhubungan dalam proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran BIPA sangat penting untuk penutur asing karena saat ini Indonesia sudah terbuka di mata dunia internasional. Pembelajaran BIPA memiliki empat aspek
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kompetensi pedagogik, guru bahasa Arab berlatar belakang non- Pendidikan bahasa Arab, Pembelajaran Bahasa Arab.
ABSTRAK Tesis dengan judul Kompetensi pedagogik guru bahasa Arab berlatar belakang non- Pendidikan bahasa Arab dalam pembelajaran bahasa Arab (Studi Multi Situs di MTs Sirojut Tholibin Lodoyo Blitar dan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: Intan Sulistyarini K
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA PROGRAM BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UNIT PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Intan Sulistyarini
Lebih terperinciEVALUASI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI 1 TEGOREJO KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL
EVALUASI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI 1 TEGOREJO KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen
Lebih terperinciE-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI ANAK AUTIS MELALUI MEDIA GAMBAR Oleh : Rido Guspinal 95900/2009 ABSTRACT This research is in the background by the background issues that appear in the field,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai alat utama berkomunikasi. Seorang pemakai bahasa dalam penyampaian suatu hal, menginginkan
Lebih terperinciBAHAN AJAR BAHASA INDONESIA RANAH SOSIAL BUDAYA BAGI PENUTUR ASING (BIPA)
BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA RANAH SOSIAL BUDAYA BAGI PENUTUR ASING (BIPA) email: arisul_male@yahoo.com Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas PGRI Semarang Abstract Interest in foreign
Lebih terperinciPerbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana Yang Bekerja Part-time Dan Tidak Bekerja
Perbedaan Self-Regulated Learning Pada Mahasiswa Universitas Oleh : 802007066 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Program Studi : Psikologi, Fakultas : Psikologi guna memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mencapai
Lebih terperinci