PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI
|
|
- Iwan Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Gst Nym Harimbawa, I Nym Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia { gstnyomanharimbawa@yahoo.com,kancanyoman@yahoo.co.id, Niputudewisri@gmail.com, ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap peningkatan kelentukan dan daya power otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan the non randomized pre-test post-tes control group design. Sampel penelitian 39 orang. Data kelentukan diukur dengan tes sit and reach dan power otot tungkai diukur dengan tes standing droad jump, selanjutnya data dianalisis dengan uji anava satu arah pada taraf signifikansi (α) 0,05, dengan bantuan program SPSS 16,0. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pada variabel kelentukan. Kelompok pelatihan knee tuck jump sebesar,4, pada kelompok pelatihan spli jump sebesar 3,84,. Pada variabel power otot tungkai juga mengalami peningkatan nilai rata-rata. Kelompok pelatihan knee tuck jump sebesar 5,46, pada kelompok pelatihan split jump sebesar 18,38. Dari perbedaan rata-rata yang didapatkan pada kedua kelompok pelatihan tersebut maka terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap peningkatan kelentukan dan power otot tungkai. Berdasarkan peningkatan nilai rata-rata maka kelompok pelatihan split jump lebih baik untuk meningkatkan kelentukan. Sedangkan, kelompok pelatihan knee tuck jum lebih baik untuk meningkatkan power otot tungkai.dapat disimpulkan bahwa, (1) pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan kelentukan. () pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai. (3) Ada perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan pelatihan split jump terhadap peningkatan kelentukan. (4) Ada perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan pelatihan split jump terhadap peningkatan power otot tungkai. Kata kunci: Pelatihan, kelentukan, power, otot tungkai. ABSTRACT This study aims to know the effect of practicing knee tuck jump and split jump in improving the flexibility and muscle power of leg. Type of this research is experimental research and structuring by randomized pre-test control group design. The sample of this research is 39 persons. The data are measured by test sit and reach, and then muscle power is tested by standing broad jump test. The data were analyzed by one direction anava to significant a (a) 0, 05 by helping SPSS program 16,0. The result of this study shows that, there is significant mean point to the flexible variable. The group of practicing knee tuck jump about, 4, and the group of practicing split jump is 3,84. The variable muscle power leg is also improved in mean point. The group of knee tuck jump is 5,46, and practicing split jump is 18,38. From the differences of mean point to both of practicing group, there is significant differences between practicing knee tuck jump and split jump in improving the flexibility and muscle power leg. Based on the improvement of mean point, group of practicing split jump is better to improve the flexsibility. On the other hand, group of practicing knee tuck jump is better to improve muslce power. In conclusion, (1) Practicing knee tuck jump and split jump are affected the flexibility. () Practicing knee tuck jump and split jump are affected to improve muslce power leg. (3)
2 There is significant differences between practicing knee tuck jump and practicing split jump to improve the flexibility. (4) There is a significant difference between practicing knee tuck jump and practicing split jump in improving muslce power leg. Key words: Practicing, flexibility, power, muscle leg.
3 PENDAHULUAN Olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang memiliki dimensi kompleks. Keterkaitan antara kegiatan berolahraga dengan keberadaan manusia adalah suatu yang tidak dapat dipisahkan. Berawal dari gerak manusia selanjutnya dikembangkan menjadi suatu perilaku yang bermakna dan memiliki tujuan tertentu. Adapun bentuknya, bila berkaitan erat dengan perilaku manusia, maka tujuannya akan menjadi luas dan dalam. Hal ini karena manusia memiliki berbagai potensi dan manusia juga memiliki berbagai kelebihan bila dibandingkan dengan makhluk lain. Oleh karena itu olahraga perlu makin ditingkatkan dan dimasyarakatkan sebagai salah satu cara pembinaan prestasi yang juga dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani bagi setiap anggota masyarakat. Untuk itulah perlu ditingkatkan kesediaan sarana dan prasarana termasuk para pendidik, pelatih dan pembina. Permainan sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat popular di kalangan masyarakat saat ini. Sepak bola telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan dari bentuk sederhana sampai menjadi permainan sepak bola modern yang sangat digemari dan sangat disenangi oleh banyak orang tua, remaja, dan anak-anak bahkan wanita. Kemajuan IPTEK yang sangat pesat pada akhir-akhir ini banyak mempengaruhi perkembangan sepak bola. Dewasa ini sepak bola dimainkan bukan hanya sebagai hiburan atau pengisi waktu senggang, akan tetapi sudah dituntut untuk berprestasi setinggi-tingginya. Prestasi yang tinggi dapat dicapai dengan latihanlatihan yang direncanakan dengan baik dan dilakukukan secara terus-menerus. Jika diperhatikan gerakan-gerakan para pemain sepak bola, terdapat gerakan lari, lompat, loncat, menendang, menghentakkan dan menangkap bola bagi penjaga gawang. Semua gerakan gerakan tersebut terangkai dalam suatu pola gerak yang diperlukan pemain dalam menjalankan tugasnya dalam bermain sepak bola. Dilihat dari rumpun gerak dan ketrampilan dasar, terdapat tiga dasar ketrampilan diantaranya adalah lokomotor, non lokomotor dan manipulatif. Fakto-faktor yang mendukung dalam pelatihan sepak bola, misalnya faktor fisik, teknik, taktik, mental dan kematangan juara. Faktor fisik mempunyai peranan yang sangat utama hal ini berarti keberadaan fisik yang baik merupakan modal utama bagi atlet dalam meraih prestasi (M. Sajoto, 1988: 7). Seperti kekuatan, kecepatan, kelincahan, kelentukan dan power, hal ini berarti keberadaan fisik yang baik merupakan modal utama bagi atlet dalam meraih prestasi. Dalam permainan sepak bola gerakan yang paling dominan adalah menendang, gerakan menendang adalah merupakan modal utama dalam permainan sepak bola. Pemain yang memiliki teknik menendang yang dengan baik, akan mampu bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), menembak ke gawang (shooting at the goal), dan menyapu (menjauhkan bola dari gawang sendiri) serta menyapu untuk menggagalkan serangan lawan (sweeping). Selain menendang dalam permainan sepak bola juga terdapat gerakan lain seperti berlari dan melompat dimana gerakan-gerakan tersebut tentu sangat didukung oleh komponen - komponen kondisi fisik diantaranya kelentukan dan power. Untuk menunjang dari gerakan tersebut tentu dibutuhkan power otot tungkai yang maksimal. Selain berpaku pada power otot tungkai yang maksimal, kelentukan juga berpengaruh dalam gerakan gerakan tersebut. Kelentukan sangat penting dalam kegiatan olahraga terutama cabang cabang olahraga yang banyak menuntut gerak sendi seperti senam, loncat indah, permainan dengan bola, anggar gulat dan sebagainya. Dengan kelentukan yang maksimal seorang pemain sepak bola dapat bergerak lebih lincah (Yoda 006:14), hal ini dikarenakan maksimalnya pergerakan sendi dari pemain tersebut. Dalam permainan sepak bola sangat sering terjadi
4 kontak fisik sehingga sangat rentan mengalami cedera. Untuk mencegah terjadinya cedera fisik seorang pemain sepak bola sangat perlu mempunyai kelentukan yang maksimal. Dalam latihan untuk meningkatkan kelentukan dan power otot tungkai, dapat digunakan salah satu metode latihan yaitu dengan metode plaiometrik. Adapun materi latihan plaiometrik untuk meningkatkan kelentukan dan power otot tungkai adalah latihan knee tuck jump dan latihan split jump (Furqon H.M.00). METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek penelitian. Jenis penelitian eksperimental yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi experimental), dengan tujuan untuk memperoleh impormasi yang merupakan pemikiran bagi impormasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Kanca, 010: 93). rancangan penelitian yang akan digunakan adalah: the non randomized the pre-test post-test control group design (Kanca, 010: 94). Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: S T 1 O P K 1 K K 3 X 1 Dalam penelitian ini, subyek penelitian yang diberikan pelatihan pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap kelentukandan power otot tungkai pada peserta ekstrakurikuler sepak bola SMP Negeri Mengwi tahun pelajaran 0/014 yang berjumlah 39 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kelentukan adalah menggunakan test sit and reach dan power otot tungkai menggunakan tes standing X o T T T boad jump. Lamanya pelatihan yang diberikan dalam penelitian ini adalah selama 4 minggu atau selama 1 kali pelatihan, dengan frekuensi pelatihan 3 kali seminggu. Waktu pelaksanaan pelatihan pada pagi hari pukul WITA sampai selesai, bertempat dilapangan umum Mengwi. Sebelum melakukan analisis data beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data dan uji homogenitas data. Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa subyek penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakanteknik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program Statistic Program Service Solution (SPSS) 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sig > α), maka variasi data pada subyek penelitian berdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari α = 0,05 (sig < α), maka variasi data pada subyek penelitian tidak berdistribusi normal (Candiasa, 004: 8). Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Levene dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (sig > α), maka variasi data homogen, sedangkan jika signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (sig < α), maka variasi data tidak homogen (Candiasa, 004: 14). Uji hipotesis penelitian ini yaitu pelatihanknee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap kelentukan dan power otot tungaki menggunakan uji anava satu jalur dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) = 0,05 untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh kedua pelatihan tersebut. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi F lebih kecil dari α = 0,05 (F < α), maka terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing kelompok sedangkan jika nilai signifikansi F lebih besar dari α = 0,05 (F > α), maka tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing kelompok (Candiasa, 010: 8).
5 Jika terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing kelompok maka perlu dilakukan uji lanjut atau uji pembanding berganda untuk mengetahui pelatihan mana yang lebih baik antara knee tuck jump dan split jump terhadap peningkatan kelentukan dan power otot tungkai. Dalam penelitian ini, jenis uji pembanding yang dipergunakan adalah Uji Least Significant Difference (LSD) dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (sig > α) maka hipotesis ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (sig < α) maka hipotesis diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dari penelitian untuk variabel terikat penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata (mean) untuk masing-masing variabel. Dari deskripsi data variabel kelentukan seperti terlihat pada peningkatan rata-rata (mean) baik pada kelompo perlakuan maupun kelompok kontrol. Kelompok perlakuan knee tuck jump mengalami peningkatan rata-rata sebesar,3 dari rata-rata pretest 16,69 menjadi 19,3 pada saat posttest. Kelompok perlakuan split jump mengalami peningkatan rata-rata sebesar 3,84 dari rata-rata pretest 15,8 dan pada saat posttest 19,3. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan rata-rata 0,30 dari rata-rata pretest 16,07 menjadi 16,38 pada saat posttest. Variabel power otot tungkai juga mengalami pengingkatan rata rata (mean) Kelompok perlakuan knee tuck jump mengalami peningkatan rata-rata sebesar 5,46 dari rata-rata pretest 110,00 menjadi 15,00 pada saat posttest. Kelompok perlakuan split jump mengalami peningkatan rata-rata sebesar 18,38 dari rata-rata pretest 110,00 dan pada saat posttest 18,54. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan rata-rata,30 dari rata-rata pretest 108,00 menjadi 110,38 pada saat posttest Dari deskripsi diatas, terlihat adanya peningkatan variabel kelentukan, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mengalami peningkatan, dengan peningkatan nilai rata-rata kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan kelentukan pada subyek penelitian. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan knee tuck jump dan split jump selama 4 minggu dengan 1 kali pelatihan, sedangkan adanya peningkatan pada variabel kelentukan lebih diakibatkan oleh bentuk dan peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh subyek penelitian selama kegiatan berlangsung. Pengujian terhadap normalitas data penelitian dilakukan pada data gain score dari data kelentukan pada kelompok perlakuan knee tuck jump dan split jump dan kelompok kontrol dengan instrumen uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Data akan berdistribusi normal, jika nilai signifikansi hitung untuk data kelentukan yang diujikan lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05). Rangkuman hasil uji normalitas data tersebut pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji itas Data Sumber Data Pelatihan Knee Tuck Jump 1 Kelentukan Power otot tungkai Kolmogorov-smirnov Statistik df Sig Keterangan 0,03 0,171 0,00 0,00
6 Pelatihan Split Jump 1. Kelentukan. Power otot tungkai 0,197 0,166 0,00 0,00 Kelompok Kontrol 1 Kelentukan Power otot tungkai 0,9 0,144 0,00 0,00 Dari hasil uji normalitas data dengan Instrumen Uji Lilliefors Kolmogorof- Smirnov program SPSS 16,0, kelompok pelatihan knee tuck jump diperoleh hasil statistik untuk variabel kelentukan 0,03 dan signifikansi 0,00, sedangkan variabel power otot tungkai, 0,171 dengan signifikansi 0,00. Untuk kelompok perlakuan split jump, diperoleh hasil statistik variabel kelentukan 0,197 dengan signifikansi 0,00, sedangkan untuk variabel power otot tungkai 0,166 dengan signifikansi 0,00. Pada kelompok kontrol, diperoleh hasil statistik untuk variabel kelentukan 0,9 dan signifikansi 0,00, sedangkan variabel power otot tungkai, 0,144 dengan signifikansi 0,00. Uji homogenitas data dilakukan terhadap data gain score kelntukan dan power otot tungkai pada kelompok perlakuan pelatihan knee tuck jump dan split jump dan kelompok kontrol yang menggunakan instrumen uji Levene dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Data yang diuji berasal dari data yang homogen. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi Levene dari data VO Maks lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05) maka data yang diuji berasal dari data yang homogen. Tabel. Hasil Uji itas Data Sumber Data Nilai Uji df 1 df Sig Ket Pelatihan Knee Tuck Jump 1. Kelentukan. Power otot tungkai Pelatihan Split Jump 1. Kelentukan. Power otot tungkai Kelompok kontrol 1. Kelentukan. Power otot tungkai 0,915 1,040 0,019 0,056 0,015 0,160 0,347 0,316 0,890 0,815 0,903 0,69 Dari hasil uji homogenitas menggunakan instrumen uji levene dengan bantuan program SPSS 16,0, kelompok pelatihan knee tuck jump diperoleh nilai uji untuk variabel kelentukan 0,915 dan signifikansi 0,347, sedangkan variabel power otot tungkai, 0,19 dengan signifikansi 0,316. Untuk kelompok perlakuan split jump, diperoleh nilai uji variabel kelentukan 1,040 dengan signifikansi 0,890, sedangkan untuk variabel Power otot tungkai 0,056 dengan signifikansi 0,815. Pada kelompok pelatihan knee tuck jump dengan pelatihan split jump, diperoleh nilai uji untuk variabel kelentukan 0,015 dan signifikansi 0,903, sedangkan variabel Power otot tungkai, 0,160 dengan signifikansi 0,69. Jika nilai signifikansi levene > α, maka variasi sampel homogen. Nilai signifikansi hitung untuk pelatihan knee tuck jump dan pelatihan split jump pada variabel kelentukan dan power otot tungkai lebih besar dari α (sig levene > 0,05) sehingga data yang diuji berasal dari data yang homogen.
7 Tabel 3. Hasil Uji Anava Satu Jalur Variabel kelentukan Kelentukan Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Uji anava data kelentukan diperoleh nilai F hitung untuk kelompok perlakuan knee tuck jump dan kelompok perlakuan split jump, 8.89 dan signifikansi 0,000. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji anava memiliki signifikansi lebih kecil dari α (Sig < 0,05), karena signifikansi hitung kelompok perlakuan knee tuck jump, 0,000 < 0,05, sehingga hipotesis penelitian pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan kelentukan diterima.. Untuk mengetahui pelatihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kelentukan dilakukan dengan cara membedakan nilai terbesar pada mean difference atau perbedaan rata-rata. Pelatihan yang mendapat nilai terbesar merupakan pelatihan yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan kelentukan. Data yang diuji adalah data kelompok pelatihan knee tuck jump dan split jump dan kelompok kontrol untuk peningkatan kelentukan. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Uji LSD Data kelentukan Dependent Variable Kelentukan (I) kelompok (J) kelompok Knee tuck jump Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Split jump * Kontrol.3077 * Split jump Knee tuck jump * Kontrol * Kontrol Knee tuck jump * Split jump * Hasil uji kelentukan dengan menggunakan uji LSD dilihat hasil Mean Difference diperoleh perbandingan kelompok pelatihan split jump lebih besar dibandingkan kelompok pelatihan knee tuck jump sebesar 1,30769 dan kelompok pelatihan split jump lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 3,53846, kelompok pelatihan knee tuck jump lebih kecil dibadingkan kelompok pelatihan split jump sebesar -1,30769 dan kelompok pelatihan split jump lebih besar dibadingkan kelompok kontrol sebesar,3077, sedangkan kelompok kontrol
8 lebih kecil dibandingkan kelompok knee tuck jump -,3077 dan kelompok kontrol lebih kecil dibandingkan kelompok pelatihan split jump sebesar -3, Dari hasil uji LSD kelentukan, pelatihan split jump lebih baik terhadap peningkatan kelentukan dari pada pelatihan knee tuck jump. Tabel 5. Hasil Uji Anava Satu Jalur Variabel Power otot tungkai Daya ledak Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Dari hasil uji anava didapat nilai F hitung variabel power otot tungkai pada pelatihan knee tuck jump dan split jump sebesar 6.38 dengan signifikansi 0,000 lebih kecil dari α (Sig F hitung < 0,05). Karena signifikansi pelatihan knee tuck jump dan split jump 0,000 lebih kecil dari α (Sig F hitung < 0,05), sehingga hipotesis penelitian pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai diterima. Untuk mengetahui pelatihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan power otot tungkai dilakukan dengan cara membedakan nilai terbesar pada mean difference atau perbedaan rata-rata.pelatihan yang mendapat nilai terbesar merupakan pelatihan yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan power otot tungakai. Data yang diuji adalah data kelompok pelatihan knee tuck jump dan split jump dan kelompok kontrol untuk peningkatan kelentukan. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 6 Dependent Variable Power otot tungkai (I) kelompok Knee tuck jump Tabel 6. Hasil Uji LSD Data kelentukan (J) kelompok Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Split jump * Kontrol * Split jump Knee tuck jump Kontrol * * Kontrol Knee tuck jump * Split jump *
9 Hasil uji power otot tungkai dengan menggunakan uji LSD dilihat hasil Mean Difference diperoleh perbandingan kelompok pelatihan knee tuck jump lebih besar dibandingkan kelompok pelatihan split jump sebesar 7,0769 dan kelompok pelatihan knee tuck jump lebih besar dibandingkan kelompok kontrol sebesar 3,15385, kelompok pelatihan split jump lebih kecil dibadingkan kelompok pelatihan knee tuck jump sebesar -7,0769 dan kelompok pelatihan split jump lebih besar dibadingkan kelompok kontrol sebesar , sedangkan kelompok kontrol lebih kecil dibandingkan kelompok knee tuck jump -3,15385 dan kelompok kontrol lebih kecil dibandingkan kelompok pelatihan split jump sebesar Dari hasil uji LSD kelentukan, pelatihan knee tuck jump lebih baik terhadap peningkatan power otot tungkai dari pada pelatihan split jump Mekanisme pelatihan knee tuck jump yang menekankan pada ketinggian maksimum yang dilakukan dengan menolakkan kaki ke atas dan ke depan secara bersamaan dengan cepat khususnya kerja fleksor dan extensor paha dan pinggul yang melibatkan otot-otot seperti sartorius, illiacus, gracilis, biceps femoris,semitendinous,semimembranosus, gluteus maximus dan gluteus minimus. Gerakan melompat yang dilakukan secara berulang-ulang ini akan memberikan kontraksi pada otot tungkai. Sedangkan mekanisme pelatihan split jump yang menekankan pada hentakan split maksimum yang dilakukan dengan menolakkan kedua kaki ke atas dan ke depan secara bergantian dengan cepat khususnya kerja fleksor dan extensor paha dan pinggul yang melibatkan otot-otot seperti sartorius, illiacus, gracilis, biceps, femoris, semitendinous,semimembranosus, gluteus maximus dan gluteus minimus. Gerakan melompat yang dilakukan secara berulang-ulang ini akan memberikan kontraksi pada pinggul. Kontraksi terjadi karena serabut otot menangkap suatu aksi dari pelatihan sehingga menimbulkan arus listrik yang selanjutnya menyebar ke dalam serabut otot, sehingga menyebabkan ion-ion kalsium terlepas dari sarkoplasma retikulum dan mempengaruhi myofibril dari aliran listik tersebut. Sehingga otot tungkai akan mengalami peningkatan ukuran serat otot tungkai yang disebabkan oleh peningkatan jumlah dan ukuran dari sel-sel serta serabut-serabut otot yang di sebabkan oleh pelatihan yang diberikan selama 4 minggu atau 1 kali pelatihan dengan frekuensi 3 kali pelatihan dalam seminggu.jadi, dari mekanisme gerakan pelatihan knee tuck jump dan split jump akan dapat meningkatkan ukuran dan jumlah sel-sel serta serabut-serabut otot tungkai yang secara tidak langsung akan berdampak terhadap peningkatan kelentukan. Secara garis besar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemampuan kelentukan seseorang adalah elastisitas otot, tendo dan ligamenta, susunan tulang, bentuk persendian, suhu/temperatur tubuh, umur, bioritme. Tingkat elastisitas otot, tendo, ligamenta sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu dan temperatur tubuh, lingkungan, semakin panas suhu tubuh dan lingkungan maka kondisi otot akan relatif lebih elastis dari pada suhu tubuhnya normal. Susunan tulang dan bentuk persendian ikut berpengaruh terhadap kelentukan otot. Artinya, bahwa tidak semua persendian dapat melakukan gerakan yang sama hanya persendian tertentu yang dapat melakukan gerakangerakan seperti rotasi, fleksi, ekstensi, aduksi maupun abduksi. Oleh karena itu pada persendian tertentu hanya dapat melakukan gerakan yang tertentu pula, sehingga kondisi kelentukannya juga berbeda-beda. Otot mengalami adaptasi secara berkesinambungan akibat pelatihan yang diberikan. Otot rangka memiliki sifat elastis dimana akan terjadi penambahan panjang yang biasanya dihasilkan dari pertambahan sarkomer (unit mendasar dari serabut otot) pada serat otot, terutama pada daerah myotendinnous junction (daerah pertemuan otot dengan tendon). Jika unit tendon-otot renggang, sarkomer tambahan akan ditambahkan secara khas pada daerah tersebut. Perpanjangan sarkomer dapat meningkatkan kelentukan seseorang. Selain pada otot, pada sendisendi mengalami adaptasi yang signifikan terhadap kelentukan. Sendi yang merupakan poros dari suatu gerak, mengalami perubahan akibat pelatihan
10 yang diberikan secara teratur. Adaptasi yang terjadi pada daerah sendi seperti: (1) meningkatnya elastisitas ligamen dan kapsul sendi yang merupakan penghubung antara tulang dan tulang sehingga ruang gerak sendi menjadi lebih luas, () meningkatkan kekuatan kapsul sendi untuk membungkus cairan synovial sehingga pergerakan sendi tidak terganggu dan menjadi lebih luas, dan (3) menjaga cairan synovial yang berfungsi sebagai pelumas dari sendi. Peningkatan adaptasi dari otot dan sendi yang terjadi saat diberikan pelatihan knee tuck jump secara teratur akan meningkatkan kelentukan. Dari mekanisme pelatihan knee tuck jump dan split jump selain untuk meningkatkan kelentukan juga dapat meningkatkan power otot tungkai hal tersebut disebabkan karena Gerakan melompat yang dilakukan secara berulangulang ini akan memberikan kontraksi pada pinggul. Kontraksi terjadi karena serabut otot menangkap suatu aksi dari pelatihan sehingga menimbulkan arus listrik yang selanjutnya menyebar ke dalam serabut otot, sehingga menyebabkan ion-ion kalsium terlepas dari sarkoplasma retikulum dan mempengaruhi myofibril dari aliran listik tersebut. Pernyataan ini juga diperkuat oleh hasil penelitian dari Aristia Dinata (007) yang menyatakan bahwa kontraksi pada otot terjadi perubahan massa dan panjang otot serta gerak pada persendian atau beberapa sendi. Pada latihan tersebut terjadi pendekatan otot dan pemanjangan otot. Dengan kata lain kontraksi dari mekanisme gerakan knee tuck jump dan split jump yaitu gerakan melompat yang dilakukan secara berulang-ulang akan memberikan suatu pembebanan terutama meningkatnya massa dan panjang otot tungkai yang dilatih. Dengan meningkatnya massa dan panjang otot tungkai secara tidak langsung akan mempengaruhi power otot tungkai. Dari penjelasan diatas maka terdapat perbedaan pengaruh dari masing maing kelompok perlakuan dimana pelatihan split jump lebih baik untuk meningkatkan kelentukan hal ini disebabkan karena mekanisme pelatihan split jump yang menekankan pada hentakan split maksimum yang dilakukan dengan menolakkan kedua kaki ke atas dan ke depan secara bergantian dengan cepat khususnya kerja fleksor dan extensor paha dan pinggul yang melibatkan otot-otot seperti sartorius, illiacus, gracilis, biceps femoris, semitendinous, semimembranosus, gluteus maximus dan gluteus minimus. Gerakan melompat yang dilakukan secara berulangulang ini akan memberikan kontraksi pada pinggul Sedangkan pelatihan knee tuck jump lebih untuk meningkatkan power otot tungkai dapat dije;askan sebagai berikut Pada dasarnya pe;latihan knee tuck jump dan split jump merupakan pelatihan yang dapat meningkatkan kinerja power otot tungkai. Jika diperhatikan dari mekanisme gerak dari masing pelatihan tersebut makan akan terdapat perbedaan pengaruh. Mekanisme pelatihan knee tuck jump yang dilakukan dengan menolakkan kaki ke atas secara bersamaan dengan cepat khususnya kerja fleksor dan extensor paha dan pinggul yang melibatkan otot-otot seperti sartorius, illiacus, gracilis, biceps femoris, semitendinous, semimembranosus, gluteus maximus dan gluteus minimus. Gerakan melompat yang dilakukan secara berulangulang ini akan memberikan kontraksi pada otot tungkai. Dari mekanisme gerak tersebut dapat disimpulkan pelatihan knee tuck jump lebih baik untuk meningkatkan power otot tungkai. SIMPULAN DAN SARAN 1) Pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan kelentukan. ) Pelatihan knee tuck jump dan split jump berpengaruh terhadap peningkatan power otot tungkai. 3) Terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap kelentukan 4) Terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan knee tuck jump dan split jump terhadap power otot tungkai Berdasarkan hasil penelitian ini, halhal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut, yaitu:
11 1) Disarankan bagi pembina olahraga, pelatih olahraga, guru penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga lainnya dapat menggunakan pelatihan knee tuck jump dan split jump yang terprogram dengan baik sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan kelentukan dan power otot tungkai. ) Bagi peneliti lain, jika ingin melakukan penelitian sejenis disarankan untuk menggunakan variabel dan subyek atau sampel penelitian yang berbeda, dengan memperhatikan kelemahankelemahan yang ada pada penelitian ini sebagai bahan perbandingan. DAFTAR PUSTAKA Brown, R. L Bugar dengan Lari. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Candiasa, I M Statistik Multivariat Disertai Aplikasi dengan SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan IKIP Negeri Singaraja Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Hairy, J Fisiologi Olahraga Jilid I. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tinggi. Kanca, I N, 010. Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Nala, Ngurah Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar: Universitas Udayana Sajoto, M Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: FPOK IKIP SEMARANG Winata Rai Surya, I Made. 011, Pengaruh Pelatihan Knee Tuck Jump dan Split Jump Terhadap Kekuatan Menendang Bola Sepak: Skripsi UNDIKSHA SINGARAJA.
PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Gede Eka Pertama Jurusan Ilmu Keolahragaan e-mail: ekapertama@hotmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperincie journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)
PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Just Andika Jurusan Ilmu Keolahragaan, FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: justandika@ymail.com
Lebih terperinciGde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PELATIHAN LANGKAH BAYANGAN (SHADOW) MEMINDAHKAN BOLA BULUTANGKIS TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 1 UBUD Gde Ryan Saputra,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Made Galih Hari Cahyadi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU
PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU Ketut Mertayasa Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha, Jln Udayana Singaraja Bali
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN LATERAL CONE HOPS DAN DEPHT JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI Made Yuli Astiti Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: Astiti.yuli@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG
PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG I Wyn Yahya Kurniawan, I Nym Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan
Lebih terperincie-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN QUICK LEAP DAN LOMPAT KATAK TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Lenu Jumata, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gede Doddy Tisna MS Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperincie-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK SIDE HOP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI I Made Widarta Yasa, I Nyoman Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU
PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU I Wayan Dody Sutiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni
PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Bali
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Wayan Darmawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan Ganesha untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI N. Riang Kharisma Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan Ganesha untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciPengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai
Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Lalu Hulfian Program Studi Pendidikan Olah Raga dan Kesenian FPOK IKIP Mataram E-mail: laluhulfian2@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN
PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I Nyoman Krismana Putra Ilmu Keolahragaan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Ni Kadek Risna Dewi, I Ketut Sudiana, Ni Luh Kadek Alit Arsani Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)
PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) I Putu Astrawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, Made Budiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciLuh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PELATIHAN MELOMPATI GELANG TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADASISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP AYODHYA PURA SELAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Luh Eka Eliani,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONALOBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN LARI SPRINT 60 METER DAN HEXAGONALOBSTACLE SPRINT TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Ida Bagus Ketut Suryawan, I Nyoman Kanca, I Ketut Sudiana Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER
PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER I GD Agunk Teddy Pratama. Made Budiawan. I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Lebih terperinciOleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK FLOOR KIP TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA PGRI 1 AMLAPURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI Oleh Ni Wayan Wirayuni Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Lebih terperincie-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN SIDE HOP SPRINT DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Patra, I Kt Sudiana, Gede Doddy Tisna Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,
Lebih terperinciBayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***
PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017
PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI 2015/2016 Bayu Puspayuda*, Made
Lebih terperincie-journal Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume I Tahun 2016)
Pengaruh Pelatihan Knee Tuck Jump dan Double Leg Bound terhadap Power Otot Tungkai I Made Septian Marta Yodi, I Gst. Lannag Agung Parwata, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN 30 SECOND BOX DRILL DAN 60 SECOND BOX DRILLTERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN 30 SECOND BOX DRILL DAN 60 SECOND BOX DRILLTERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI LuhMastiaAndriani, I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Luh Alit Arsani Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI
1 PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI Oleh Gusti Ngurah Arya Kusuma, NIM 0916021015 Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada
PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN
PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN I Wyn Mahardika, I Kt Sudiana, I Nyn Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan, FOK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN
PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN Yuni Lestari, I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT
PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DAN DODGING RUN TERHADAP KECEPATAN SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMP NEGERI 4 KUTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 I Ketut Wiradana, I Gst. Lanang Agung Parwata,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati
PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN 120 0 TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT Made Meiriawati Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha e-mail:
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI I Kadek Mastikayasa Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperinciTisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***
PELATIHAN LADDER DRILL JARAK 6 M DAN 8 M BERBEBAN 1 KG TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tisna Prasetya*, Made Darmada**,
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Pt Devi Andryani, Md Budiawan, I Nym Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN
PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN Dwi Ulin Fitriani 1, I Nyoman Kanca 2, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni 1 1 Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga
Lebih terperinciPENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU
PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU I Made Adi Merta Yoga Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari kalangan anak-anak sampai orang dewasa, baik oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang cukup populer di masyarakat, sehingga permainan sepak bola banyak digemari oleh masyarakat, mulai dari
Lebih terperinciEjournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017
PENGARU PELATIAN SPIKE DARI SUATU UMPANAN DAN SPIKE DARI UMPANAN KE BELAKANG TERADAP TEKNIK SPIKE Ketut Agus Wipranantha 1, I Kadek appy Kardiawa,S.Pd,.M,Pd. 2, Ketut Chandra Adhinata Kusuma,S.Pd,.M,Pd.
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)
PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) I Md Agus Wedana, I Kt Sudiana, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat di
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian PS PADMA berdiri pada tanggal 20 Juni 1982 yang beralamat di Jl. Pandega wreksa 10 Jalan Kaliurang 5,6 Yogyakarta, latihan bertempat
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN Ketut Juni Artada Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP
JURNAL PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP DAN BOX JUMP (MULTIPLE RSPONSE) TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA BAGI SISWA PUTRA KELAS X SMAN 1 PACE THE EFFECTS OF EXERCISE KNEE-TUCK
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI
PENINGKATAN HASIL SMASH DENGAN METODE LATIHAN PLIOMETRIK DAN MEMPERHATIKAN PANJANG TUNGKAI Dani Slamet Pratama PJKR, FPIPSKR, Universitas PGRI Semarang danislametpratama2@gmail.com Abstrak Penelitian ini
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT
PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT Oleh Gede Budiarsa Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang menuntut keterampilan yang tinggi. Olahraga ini terdiri dari gerakan-gerakan yang sangat kompleks.
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN
PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN I Ketut Sutisna Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.
PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan
Lebih terperinciPengaruh Pelatihan Alternate Leg Bound dan Knee Tuck Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai
Pengaruh Pelatihan Alternate Leg Bound dan Knee Tuck Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai I Wayan Andi Suandika, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperincie-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SINGLE LEG SPEED HOP DAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KECEPATAN DAN POWER Putu Denes Asmara Jaya 1, I Nyoman Kanca 1, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni 2. Ilmu Keolahragaan Unuversitas
Lebih terperinciKadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada
PENGARUH PELATIHAN SIRKUIT DAN LARI LARI KONTINYU INTENSITAS RENDAH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 NUSA PENIDA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kadek Sutyantara, Ni Luh
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO
PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperincie-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )
PENGARUH PELATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN Wayan marjana, I Ketut Sudiana, Made Budiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga Dan Kesehatan Singaraja, Indonesia e-mail: {wmexpired91@gmail.com,
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN
Latihan Box Skip...(Rosalita Annaningdyas) 1 PENGARUH LATIHAN BOX SKIP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER KARATE DI SMP N 1 KALASAN, SLEMAN EFFECT OF BOX SKIP TRAINING ON THE LEG
Lebih terperinciKadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGARUH PELATIHAN LARI AMPLOP DAN LARI BOLAK BALIK TERHADAP KELINCAHAN PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 3 SAWAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yang menggunakan metode eksperimen dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan tes dan pengukuran.
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.
PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA. Cristivani Nasaru / NIM. 832 409 027 JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING KONTROL SEPAK BOLA I Wayan Ella Humiarta, I Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) Abstrak
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Luh Abdi Julia Lestari, Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan
Lebih terperincie-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan (Volume 1 Tahun 2016)
PENGARUH PELATIHAN SCISSOR JUMP DAN QUICK LEAP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Ni Made Arnitayani, I Ketut Sudiana, Gede Doddy Tisna MS Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan
Lebih terperinciEjournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017
PENGARUH PELATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP DAN SINGLE LEG SPEED HOP TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kadek Candra Wahyuni 1, Suratmin 2, Gede Eka Budi Darmawan 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Kepelatihan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan olahraga yang sedang popular dan banyak diminati oleh masyarakat di berbagai kalangan, anak-anak, remaja maupun orang dewasa terlibat dalam olahraga
Lebih terperincie-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)
PENGARUH PELATIHAN BAR TWIST TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN Putu Wiradamungga Adesta, I Nyoman Kanca, I Ketut Budaya Astra. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, FOK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi adalah stadion, yang mana stadion tersebut bisa membuka sendiri saat ada hujan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Sepak bola telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini bisa kita perhatikan pada peralatan, sarana dan prasarana olahraga yang dipakai, contohnya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN
Hubungan antara Kecepatan... (Jerry Patraserasah) 1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN CORRELATION
Lebih terperinciPERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA
PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA Oleh: Firdian Waluyo dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciLuh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha
PENGARUH PELATIHAN MENARIK KATROL BEBAN 5 KG DUABELAS REPETISI TIGA SET DAN SEMBILN REPETISI EMPAT SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN SISWA SMK-1 DENPASAR Luh Putu Tuti Ariani Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciINDONESIA PERFORMANCE JOURNAL
IPJ 1 (2) (2017) INDONESIA PERFORMANCE JOURNAL http://journal2.um.ac.id/index.php/jko Pengaruh Latihan Squat Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Azhar Fadhil Saudini 1, Sulistyorini 2 Fakultas Ilmu
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN
PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN Gede Aryana Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja
Lebih terperinciBravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:
Bravo s Jurnal ISSN: 2337-7674 PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 JOMBANG TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga sangat digemari oleh masyarakat mulai anak sampai orang dewasa, karena olahraga mempunyai beberapa tujuan seperti untuk pendidikan, rekreasi, kebugaran
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN
PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN I Komang Agus Sumanadi Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan
Lebih terperinciPengaruh Side Hop dan Box Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli
Pengaruh Side Hop dan Box Jump terhadap Daya Ledak Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli I Gede Arie Dharmawan Yana Putra, I Ketut Yoda, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap atlet pastilah memiliki tujuan untuk mencapai performa maksimal dalam setiap pertandingan yang diikutinya, sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
56 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang dilakukan pada kelompok I (Box Jump /K1) dan kelompok II
Lebih terperinciPELATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP
ABSTRAK PELATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP LEBIH MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DARIPADA PELATIHAN PLIOMETRIK BOX JUMP SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULAR BOLA VOLI SMK NEGERI 1 PETANG Teknik dasar olahraga
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA
PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian Persyaratan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah
51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan tentang hasil penelitian yang telah dilakukan di SMAN 5 Padang tentang perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI
PENGARUH PELATIHAN BEBAN LEG PRESS TERHADAP KECEPATAN LARI DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Oleh Made Mahayasa Hadiwijaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Psikologi Olahraga, Filsafat Olahraga serta banyak lagi ilmu yang lainnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini telah banyak penelitian yang dilakukan dibidang olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi setinggi-tingginya. Berbagai disiplin ilmu yang terkait
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN
PENGARUH PELATIHAN STAR RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN Oleh : I Kadek Anom Sanjaya, I Ketut Yoda, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pedidikan
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS. Jurnal. Oleh OKTRI MAHARANI
1 KONTRIBUSI POWER TUNGKAI,LENGAN, DAN KELENTUKAN TOGOK DENGAN KECEPATAN RENANG GAYA BEBAS Jurnal Oleh OKTRI MAHARANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 ABSTRACT
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai
Lebih terperinciUJI SPSS. Tests of Normality. Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre Post Sel
UJI SPSS 1. Uji Normalitas Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov a Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pre1.259 8.122.849 8.092 Post1.258 8.126.883 8.200 Sel1.275 8.075.869 8.148 Pre2.172
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE
PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP LEAP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN SEPAK BOLA SSB BINTANG TIMUR MEDAN TAHUN 2009 MAHMUDIN MATONDANG Jurusan Pendidikan Jasmani,
Lebih terperinciPengaruh Repetition Sprint dan Skipping Rope terhadap Power Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli
Pengaruh Repetition Sprint dan Skipping Rope terhadap Power Otot Tungkai Ekstrakurikuler Bola Voli I Wayan Adhi Pradana Saputra, I Ketut Yoda, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Ilmu Keolahragaan FOK Universitas
Lebih terperinciPENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR
PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR I Gusti Agung Wira Adi Putra Sanjaya, I Ketut Sudiana, I Made Budiawan
Lebih terperinciPENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLAVOLI
Bravo s Jurnal ISSN: 2337-7674 PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN BOLAVOLI Danang Ari Santoso Dosen Penjaskesrek Fakultas Olahraga Kesehatan
Lebih terperinciPENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC
PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN JUMPING SMASH BOLA VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG EDWAN edwan2796@gmail.com Ari Sutisyana Bogy Restu Ilahi Abstrak
Lebih terperinciHasil Uji Normalitas dan Homogenitas Data Kadar Estrogen
Lampiran 1. Analisis Data Kadar atau Estradiol Tabel 1. Data Kadar pada berbagai perlakuan penelitian (pg/ml) Perlakuan Ulangan 1 16,17 19,23 57,52 47,20 36,77 40,78 2 16,32 18,20 62,00 47,23 13,74 31,14
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Harry Fitriyanto Rachman, Nyoman Kanca, Made Kusuma Wijaya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga pilar, yaitu olahraga pendidikan, olahraga
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan olahraga di Indonesia sebagaimana telah diungkapkan dalam Sistem Keolahragaan Nasional (SKN) Nomor 3 Tahun 2005, bahwa kegiatan olahraga ditempuh melalui tiga
Lebih terperinciNET TRAINING METHOD EFFECT FOR OVERHEAD PASS ABILITY OF BASKETBALL EXTRACURRICULAR MEMBERS IN RANDUDONGKAL SENIOR HIGH SCHOOL, PEMALANG REGENCY
Pengaruh Metode Latihan...(Yoga Wahyu Pradana) 1 PENGARUH METODE LATIHAN MENGGUNAKAN NET TERHADAP KEMAMPUAN OVERHEAD PASS PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET SMA NEGERI 1 RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG
Lebih terperinci