PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)"

Transkripsi

1 PENGARUH PELATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN LARI 60 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) I Md Agus Wedana, I Kt Sudiana, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {agus_wedana@yahoo.com.,sudiana_67@yahoo.co.id,niputudewisri@gmail.com }@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan zig-zag run dan lari 60 m terhadap Volume Oksigen Maksimal pada peserta ekstrakurikuler atletik SMP Negeri 2 Payangan tahun pelajaran 2013/2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan rancangan the nonrandomized control group pretest-posttest design. Subyek penelitian ini adalah peserta ekstrakurikuler atletik SMP Negeri 2 Payangan tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 orang. VO 2 Maks diukur dengan test bleeps (MFT). Data dianalisis dengan uji anava satu jalur taraf signifikansi (α) = 0,05 dengan bantuan komputer program SPSS 16,0. Hasil analisis data pada variabel Volume Oksigen Maksimal diperoleh nilai signifikansi F hitung lebih kecil dari nilai α (Sig < 0,05) sebesar 0,000, sehingga hipotesis terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan zig-zag run dan lari 60 m terhadap peningkatan Volume Oksigen Maksimal, diterima. Berdasarkan hasil uji LSD, maka pelatihan lari 60 m mempunyai pengaruh yang lebih baik dari pelatihan zig-zag run terhadap peningkatan VO 2 Maks dengan mean difference sebesar 0, Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa; (1) pelatihan lari zig-zag berpengaruh terhadap peningkatan Volume Oksigen Maksimal, (2) pelatihan lari 60 m berpengaruh terhadap peningkatan Volume Oksigen Maksimal, (3) terdapat perbedaan pengaruh antara zig-zag dan 60 m terhadap peningkatan Volume Oksigen Maksimal, (4) Pelatihan lari 60 m lebih baik pengaruhnya dibandingkan zig-zag terhadap peningkatan Volume Oksigen Maksimal. Kata kunci: pelatihan, Volume Oksigen Maksimal Abstract This study aims to determine the effect of zigzag training run and ran 60 m to VO2max in extracurricular athletics participants SMP 2 Payangan academic year 2013/2014. This type of research is a quasi experimental desigen with the nonrandomized control group pretest-posttest design. The subjects of this study were 30 partics extracurricular at SMP N 2 Payangan in the academic year 2013/2014. VO2max was measured by bleeps test (MFT). Data were analyzed by ANOVA test one lane significance level (α) = 0,05 with the help of the computer program SPSS From the result of data analysis using one lane anava test in the variable of maximum oxygen volume, Fhitung significance value were obtained and are smaller than α (Sig< 0,05) at 0,000. This showed the difference of effect between zig-zag run and 60m run in increasing oxygen volume. Based on the results of LSD test, the training run of 60 m has a better effect than training zig-zag run against an increase in VO2 maks with a mean difference 0f 0, From the analysis of data and discussion is concluded that: (1) training run zig-zag effect on the increase in VO2max, (2) training run 60 m affect the increase in VO2max, (3) there is a difference between the effect of zigzag and 60 m to the increase in VO2max, (4) Training 60 m run better influence than the zig-zag to the increase in VO2max.

2 Keywords : training, maximum oxygen volume. PENDAHULUAN Dalam melakukan kegiatan atau aktivitas berolahraga tentu ada akibat yang akan ditimbulkan baik aspek positif dan negatifnya. Bila dilakukan dengan baik dan benar maka aspek positifnya, yaitu 1) Mampu menggerakkan aktivitas sosial, ekonomi, dan politik: adanya interaksi antar manusia (individu dan kelompok), adanya kegiatan jasa, adanya penyerapan tenaga kerja. 2) Mampu mengangkat harga diri pelaku olahraga, atlet, pelatih, pembina, organisasi, daerah dan bangsa, kesejahteraan pembina olahraga, dan martabat bangsa di dunia internasional. Sedangkan bila dilakukan dengan tidak baik maka akan ada dampak negatifnya, antara lain seperti masih adanya kecenderungan dari banyak atlet dalam mengikuti suatu pertandingan menggunakan segala cara dalam upaya memenangkan pertandingan atau perlombaan, misalnya tidak fair play, tidak disiplin, memanipulasi, melanggar ketentuan (peraturan pertandingan atau perlombaan), dan pemakaian doping. Seorang atlit harus memiliki kebugaran jasmani yang baik untuk mendapatkan gerakan efektif dan efesien, sehingga dapat berprestasi. Kebugaran jasmani yang baik akan berimplikasi pada kekuatan, kecepatan, ketepatan, kelentukan, kelincahan, power, dan daya tahan yang baik pula. Latihan fisik yang dilakukan secara teratur dapat meningkatkan kebugaran jasmani yang optimal. Volume oksigen maksimal ( O 2 max) dipakai sebagai parameter derajat kebugaran jasmani yang menopang terciptanya koordinasi gerak lain yang diperlukan pada spesifikasi dalam cabang olahraga apapun. Selain daya tahan kardiorespirasi, komponen kebugaran jasmani yang diperlukan dalam olahraga atletik adalah power otot. Gerakan dalam olahraga atletik selalu dimulai dari lantai dan memerlukan keseimbangan tubuh yang baik. Keseimbangan tubuh yang baik diperoleh jika kekuatan otot tungkai juga baik, sehingga kekuatan otot tungkai seorang pelari perlu untuk dilatih dan ditingkatkan sebagai modal awal untuk dapat mengikuti latihan pengembangan komponen kebugaran jasmani yang lain serta latihan teknik dalam cabang olahraga atletik. Melihat dari permasalan tersebut peneliti akan meneliti beberapa metode pelatihan untuk mengetahui apakah metode pelatihan yang di gunakan sudah tepat atau belum. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti metode pelatihan Zig-Zag Run dan metode pelatihan lari 60 m terhadap Volume Oksigen Maksimal (VO 2 max ). Prinsip-prinsip dasar pelatihan Sukadiyanto, (2005: 12) menyatakan, Prinsip pelatihan merupakan hal-hal yang harus ditaati dilakukan atau dihindari agar tujuan pelatihan dapat tercapai sesuai dengan harapan. Prinsip-prinsip pelatihan memiliki peranan penting terhadap aspek pisiologis dan psikologis olahragawan. Apabila ada prinsip pelatihan tidak diterapkan maka akan berpengaruh terhadap keadaan fisik dan psikis olahragawan. Untuk itu para pelatih perlu memahami beberapa prinsip pelatihan tersebut dan dapat menerapkan dalam proses pelatihan. Menurut Kanca (2004 :54) beberapa prinsip pelatihan adalah sebagai berikut: a. Prinsip beban berlebih (The overload principle) Prinsip beban berlebih pada dasarnya untuk mendapatkan efek pelatihan yang baik, organ tubuh harus mendapatkan pembebanan melebihi beban dari biasanya diterima dari aktivitas kehidupan sehari-hari. Beban yang diberikan bersifat individual dan pada dasarnya diberi beban mendekati beban sub maksimal sampai beban maksimalnya. Agar prinsip beban berlebih ini efektif, sebaiknya menganut sistem tangga (step-type approach) seperti nampak pada bagan dibawah ini. b. Prinsip tahanan bertambah (The principle of progresive resistance) Agar prinsip beban berlebih memiliki efek, maka prinsip beban berlebih harus memiliki prinsip beban bertambah karena keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Suatu pelatihan dituntut adanya peningkatan pembebanan yang dapat dilakukan dengan cara meningkatkan beban, set, repetisi, frekuensi maupun lamanya pelatihan, tujuannya adalah untuk mencapai hasil yang maksimal. Dalam pelatihan ini tahanan bertambah yang dimaksud adalah pada setiap set mengalami peningkatan setiap jenjang waktu yang telah ditentukan dalam pelatihan ini. c. Prinsip pelatihan beraturan (The principle of arrangement of exercise) Pelatihan hendaknya diatur sedemikian rupa, dimulai dengan melatih kelompok otot-otot yang besar, kemudian baru dilanjutkan dengan melatih kelompok otot-otot yang kecil. Karena melatih otot yang besar lebih mudah dalam pelaksanaannya. Tidak boleh melakukan latihan secara berurutan kepada kelompok otot yang sama, berikan senggang waktu yang cukup untuk periode pemulihan. Dalam penelitian ini penerapan pelatihan beraturan

3 dilakukkan secara sistematis yang dimulai dari pemanasan, pelatihan inti dan diakhiri dengan pendinginan. d. Prinsip pelatihan spesifik (The principle of spesific) Program pelatihan dalam beberapa hal hendaknya bersifat khusus, karena setiap cabang olahraga memerlukan persiapan yang khusus dan khas dalam penyusunan program pelatihan. Dalam penerapan prinsip latihan spesifik dilakukan dengan pemberian pelatihan Zig-Zag Run dan Lari 60 meter untuk meningkatkan peningkatan Volume Oksigen Maksimal (VO 2 max). e. Prinsip pulih asal (The principle of reversibility) Hasil dari proses peningkatan kualitas fisik sudah diperoleh melalui hasil pelatihan yang telah dilakukan, dalam kurun waktu tertentu akan mengalami penurunan kembali. Oleh karena itu, kesinambungan pelatihan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian pelatihan. Prinsip pulih asal pada penelitian ini berupa jadwal pelatihan yang dilakukan sebanyak 12 kali pertemuan, dengan frekuensi 3 kali pertemuan dalam 1 minggu dengan selang waktu istirahat 1 hari yang didasarkan apabila selang waktu istirahat terlalu jauh akan menyebabkan penurunan kembali kemampuan fisik. Intensitas pelatihan Intensitas adalah komponen kualitatip dalam aktivitas yang dilakukan dalam periode waktu tertentu (Menurut Hari sutijono, 2001: 8) Sedangkan menurut Nala (1998 : 27) Intensitas pelatihan adalah dosis pelatihan yang harus dilakukan seorang atlet menurut program yang telah ditentukan. Intensitas pelatihan merupakan komponen kualitatif yang dilakukan dalam satu satuan waktu. Semakin banyak kerja yang dilakukan per satuan waktu, makin tinggi intensitas pelatihan yang dilakukan. Intensitas adalah ukuran yang menunjukkan kualitas (mutu) suatu rangsang atau pembebanan. Untuk menentukan besarnya ukuran intensitas antara lain dengan cara mengunakan: RM, denyut jantung, kecepatan, jarak tempuh, jumlah repetisi, pemberian waktu recovery dan interval (Sukadiyanto 2005: 24) Frekuensi pelatihan dan lamanya pelatihan Sukadiyanto (2005 :29) menyatakan, Frekuensi adalah jumalah latihan yang dilakukan dalam periode waktu tertentu. Pada umumnya periode waktu yang di gunakan untuk menghitung jumlah frekuensi tersebut adalah dalam satu minggu. Frekuensi latihan ini bertujuan untuk menunjukkan jumlah tatap muka (sesi) latihan pada setiap minggunya. Program pelatihan fisik baik aerobik maupun anaerobik dengan frekuensi 3 kali perminggu selama 4 minggu merupakan stressor fisik yang dapat dikondisikan, sehingga tubuh beradaptasi dan sekaligus mampu memperbaiki dan meningkatkan fungsi sistem tubuh (Kanca, 2004:50). Frekuensi pelatihan sebaiknya dilakukan minimal 3 kali seminggu dan usahakan tidak ada tiga kali berturutturut melakukan pelatihan dan harus diselingi istirahat sehari atau dua hari agar kekuatan yang telah dibina tidak menurun lagi dari kekuatan semulanya (Nala, 1992:62). Dalam penelitian ini frekuensi pelatihan yang digunakan adalah 3 kali seminggu yaitu selasa, kamis, dan sabtu. Lamanya pelatihan adalah selama 4 minggu atau 12 kali pelatihan diluar dari pelaksanaan tes awal (pre test) dan tes akhir (post test ). Lari Zig-Zag Latihan lari zig-zag hampir sama dengan lari bolak-balik, kecuali atlet lari melintasi beberapa titik, misalnya 10 titik (Harsono, 1988:172). Tujuan latihan lari zig-zag adalah untuk menguasai keterampilan lari, menghindar dari berbagai halangan baik orang maupun benda yang ada di sekeliling (Saputra, 2002: 21). Menurut Harsono (1988: 172) keuntungan dan kerugian Zig-Zag Run, yaitu: 1) Keuntungan: a) Kemungkinan cidera lebih kecil karena sudut ketajaman berbelok arah lebih kecil (45 dan 90 derajat). b) Banyak membutuhkan koordinasi gerak tubuh, sehingga mempermudah dalam tes kelincahan dribbling 2) Kerugian: a) Secara psikis arah lari perlu pengingatan lebih. b) Atlet tidak terbiasa dengan ketajaman sudut lari yang besar sehingga pada saat melakukan tes kelincahan dribbling atlet menganggap sudut lari tes kelincahan dribbling lebih sulit. Akibatnya atlet konsentrasinya terpusat pada arah belok dan bukan pada kecepatan larinya. Lari 60 Meter Gerry A. Carr (2003:13) meyatakan, Olahraga Lari mempunyai beberapa cabang, yaitu Lari Jarak Pendek, Lari Jarak Jauh, dan Lari Estafet. Lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 m

4 sampai dengan jarak 500 m. oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang dirubah menjadi gerakan halus lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan kecepatan yang tinggi.seoarang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam vitro disbanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan sampai 10 kali perdetik dalam vitro. Urutan gerak dalam berlari bila dilihat dari tahap-tahapnya adalah tahap topang yang terdiri dari topang depan dan satu tahap dorong, serta tahap melayang yang terdiri dari tahap ayun ke depan dan satu tahap pemulihan atau recovery. Tahap Topang (support phase), pada tahap ini bertuuan untuk memperkecil penghambatan saat sentuh tanah dan memaksimalkan dorongan ke depan. Bila dilihat dari sifat-sifat teknisnya adalah mendarat pada telapak kaki (ballfoot). Tahap melayang (flaying phase), pada tahap ini bertujuan untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan kaki yang efektif saat sentuh tanah. Bila dilihat dari sifat-sifat teknis pada tahap ini adalah lutut kaki ayun bergerak ke depan dan ke atas (untuk meneruskan dorongan dan menambah panjang langkah). Lari jarak pendek bila dilihat dari tahap-tahap berlari terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1. Tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive) 2. Tahap percepatan (acceleration) 3. Tahap tansisi/perobahan (transition) 4. Tahap kecepatan maksimum (speed maximum) 5. Tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed) 6. Finish Dan tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah(jumlah langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya. Volume Oksigen Maksimal ( VO 2 max) VO 2 max adalah volume maksimal oksigen yang diproses oleh tubuh manusia pada saat melakukan kegiatan yang intensif. Volume oksigen ini adalah suatu tingkatan kemampuan tubuh yang dinyatakan dalam liter per menit atau mililiter/menit/kg berat badan (junusul hairy, 1989: 186). Fungsi fisiologis yang terlibat dalam kapasitas konsumsi oksigen maksimal. Pertama jantung, paru dan pembuluh darah harus berfungsi dengan baik, sehingga oksigen yang dihisap dan masuk ke paru, selanjutnya sampai kedarah. Kedua proses penyampaian oksigen ke jaringan-jaringan oleh sel-sel darah merah harus normal, yakni fungsi jantung harus normal, volume darah harus normal, jumlah sel-sel darah merah harus normal dan konsenterasi hemoglobin harus normal, serta pembuluh darah harus mampu mengalirkan darah dari jaringan-jaringan yang tidak aktif ke otot yang sedang aktif yang membutuhkan oksigen yang lebih besar. Ketiga jaringan-jaringan terutama otot harus mempunyai kapasitas normal untuk mempergunakan oksigen yang disampaikan kepadanya. Fungsi jantung ditandai oleh curah jantung (cardiac output = CO) kemampuan sistem sirkulasi untuk mengangkut darah dari bagian yang tidak aktif kebagian-bagian yang aktif dan kemampuan jaringan-jaringan untuk menyerap oksigen dari darah. METODE Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek penelitian. Jenis penelitian eksperimental yang digunakan adalah eksperimental semu (quasi experimental), dengan tujuan untuk memperoleh impormasi yang merupakan pemikiran bagi impormasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Kanca, 2010: 93). rancangan penelitian yang akan digunakan adalah: the non randomized the pre-test post-test control group design (Kanca, 2010: 94). Rancangan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: S T 1 O P K 1 K 2 K 3 X 1 X o T 2 T 2 T 2

5 KETERANGAN: S = Subjek T1 = Tes Awal (pre-test) OP= Ordinal Pairing K 1 = Kelompok 1 K 2 = Kelompok 2 K 3 = Kelompok 3 X1 = Pelatihan Zig-Zag Run X2 = Pelatihan Lari 60 meter O = Kontrol dengan aktivitas olahraga bebas (Konvensional) T2 = Tes Akhir (post-test) Rancangan penelitian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut. Seluruh subyek penelitian diberikan tes awal (T 1 ) yaitu untuk mengukur kemampuan VO 2 Maks dilakukan dengan multistage fitness test, setelah tes dilaksanakan dilanjutkan dengan perengkingan, selanjutnya dilaksanakan pembagian anggota kelompok menjadi tiga kelompok yaitu kelompok 1, 2, dan 3 dengan teknik ordinal pairing yaitu kelompok perlakuan 1 (K 1 = pelatihan Zig-Zag Run), kelompok perlakuan 2 (K 2 = pelatihan lari 60 m) dan kelompok kontrol (K 0 ). Kelompok perlakuan diberikan pelatihan selama empat minggu atau 12 kali pelatihan. Sedangkan kelompok kontrol diberikan pelatihan yang bersifat konvensional, yaitu berupa olahraga yang biasa dilakukan dan menyenangkan, dalam penelitian ini kelompok kontrol tersebut diberikan olahraga jogging selama 5 menit. Kelompok kontrol ini sebagai bahan perbandingan terhadap kelompok perlakuan. Perbandingan ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pelatihan zig-zag run dan lari 60 m terhadap VO 2 Maks. Setelah program pelatihan selesai, maka ketiga kelompok diberikan tes akhir (T 2 ) yang sama dengan tes awal. Dalam penelitian ini, subyek penelitian yang diberikan pelatihan zig-zag run dan lari 60 m terhadap VO 2 Maks pada peserta ekstrakurikuler atletik SMP Negeri 2 Payangan tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan VO 2 Maks adalah menggunakan test bleeps (multistage fitness test) dengan validitas dan reliabilitas tes sebesar 0,99. Lamanya pelatihan yang diberikan dalam penelitian ini adalah selama 4 minggu atau selama 12 kali pelatihan, dengan frekuensi pelatihan 3 kali seminggu. Waktu pelaksanaan pelatihan pada pagi hari pukul WITA, bertempat dilapangan SMp Negeri 4 Payangan. Sebelum melakukan analisis data beberapa persyaratan yang harus dipenuhi adalah uji normalitas data dan uji homogenitas data. Uji normalitas data dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa subyek penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program Statistic Program Service Solution (SPSS) 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi yang diperoleh lebih besar dari α = 0,05 (sig > α), maka variasi data pada subyek penelitian berdistribusi normal, sedangkan nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari α = 0,05 (sig < α), maka variasi data pada subyek penelitian tidak berdistribusi normal (Candiasa, 2004: 8). Uji homogenitas data dalam penelitian ini menggunakan uji Levene dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (sig > α), maka variasi data homogen, sedangkan jika signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (sig < α), maka variasi data tidak homogen (Candiasa, 2004: 14). Uji hipotesis penelitian ini yaitu pelatihan zig-zag run dan lari 60 m berpengaruh terhadap VO 2 Maks menggunakan uji anava satu jalur dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi (α) = 0,05 untuk mengetahui sejauh mana perbedaan pengaruh kedua pelatihan tersebut. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi F lebih kecil dari α = 0,05 (F < α), maka terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing kelompok sedangkan jika nilai signifikansi F lebih besar dari α = 0,05 (F > α), maka tidak terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing kelompok (Candiasa, 2010: 82). Jika terdapat perbedaan yang bermakna dari masing-masing kelompok maka perlu dilakukan uji lanjut atau uji pembanding berganda untuk mengetahui pelatihan mana yang lebih baik antara zig-zag run dan lari 60 m terhadap peningkatan VO 2 Maks. Dalam penelitian ini, jenis uji pembanding yang dipergunakan adalah Uji Least Significant Difference (LSD) dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05 (sig > α) maka hipotesis ditolak, sedangkan jika nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (sig < α) maka hipotesis diterima. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis dari penelitian untuk variabel terikat penelitian menunjukkan adanya peningkatan rata-rata (mean) untuk masing-masing variabel. Dari deskripsi data variabel VO 2 Maks seperti terlihat pada peningkatan rata-rata (mean) baik pada kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Kelompok

6 perlakuan zig-zag run mengalami peningkatan ratarata sebesar 0,92 dari rata-rata pretest 32,14 menjadi 33,06 pada saat posttest. Kelompok perlakuan lari 60 m mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,04 dari rata-rata pretest 32,12 dan pada saat posttest 33,16. Sedangkan pada kelompok kontrol mengalami peningkatan rata-rata 0,27 dari rata-rata pretest 32,03 menjadi 32,30 pada saat posttest. Dari deskripsi diatas, terlihat adanya peningkatan variabel VO 2 Maks, kelompok perlakuan dan kelompok kontrol mengalami peningkatan, dengan peningkatan nilai rata-rata kelompok perlakuan lebih tinggi dari pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan VO 2 Maks pada subyek penelitian. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan zigzag run dan lari 60 m selama 4 minggu dengan 12 kali pelatihan, sedangkan adanya peningkatan pada variabel VO 2 Maks lebih diakibatkan oleh bentuk dan peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh subyek penelitian selama kegiatan berlangsung. Pengujian terhadap normalitas data penelitian dilakukan pada data gain score dari data VO 2 Maks pada kelompok perlakuan zig-zag run dan lari 60 m dan kelompok kontrol dengan instrumen uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Data akan berdistribusi normal, jika nilai signifikansi hitung untuk data VO 2 Maks yang diujikan lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05). Rangkuman hasil uji normalitas data tersebut pada tabel 1. Sumber Data VO 2 Maks 1. Zizg-zag run Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Kolmogorov Smirnov Statistik Df Sig Keterangan ,200 Normal 2. Lari 60 m ,200 Normal 3. Kontrol ,200 Normal Dari hasil uji normalitas data dengan instrumen uji Kolmogorov-Smirnov program SPSS 16,0 diperoleh hasil statistik 0,29 dan signifikansi 0,20 pada kelompok perlakuan zig-zag, statistik 0,28 dengan signifikansi 0,20 pada kelompok perlakuan lari 60 m, dan statistik 0,22 dengan signifikansi 0,20 pada kelompok kontrol. Signifikansi hitung untuk data pada variabel VO 2 Maks lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05) sehingga data yang diuji merupakan data yang berdistribusi normal. Uji homogenitas data dilakukan terhadap data gain score VO 2 Maks pada kelompok perlakuan pelatihan zig-zag run dan lari 60 m dan kelompok kontrol yang menggunakan instrumen uji Levene dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Data yang diuji berasal dari data yang homogen. Kriteria pengambilan keputusan jika nilai signifikansi Levene dari data VO 2 Maks lebih besar dari pada α = 0,05 (sig > 0,05) maka data yang diuji berasal dari data yang homogen. Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Data Sumber Data VO 2 Maks Based on Mean Based on Median Levene Statistic df 1 df 2 Sig Keterangan Homogen Homogen Dari hasil uji homogenitas menggunakan instrumen uji Levene dengan bantuan program SPSS 16,0 diperoleh nilai uji 0.69 dengan signifikansi Nilai signifikansi Levene untuk variabel VO 2 Maks lebih besar dari α = 0,05 (sig > 0,05) sehingga data yang diuji berasal dari data yang homogen Hipotesis pelatihan zig-zag run dan lari 60 m berpengaruh terhadap peningkatan VO 2 Maks, diuji menggunakan uji anava satu jalur dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Hipotesis penelitian diterima apabila nilai uji anava satu jalur memiliki signifikansi lebih kecil dari α

7 = 0,05 (sig < 0,05). Sedangkan apabila nilai signifikansi hitung lebih besar α (sig > 0,05), maka hipotesis ditolak. Tabel 3. Hasil Uji Anava Satu Jalur VO 2 Maks Sum of Square df Mean Square F Sig Between Groups ,000 Within Groups Total Dari hasil uji anava satu jalur data gain score VO 2 Maks diperoleh nilai F sebesar dengan signifikansi 0,00 lebih kecil dari α = 0,05 (sig < 0,05), sehingga hipotesis penelitian terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari masing-masing kelompok. Karena terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan zig-zag run dan lari 60 m terhadap peningkatan VO 2 Maks, maka diuji lanjut atau uji pembanding dengan instrumen uji Least Significant Difference (LSD) dengan bantuan komputer program SPSS 16,0 pada taraf signifikansi α = 0,05. Kriteria pengambilan keputusan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari α = 0,05 (sig < 0,05), maka hipotesis diterima artinya terdapat perbedaan yang signifikan. Sedangkan apabila nilai signifikansi lebih besar α = 0,05 (sig > 0,05), maka hipotesis ditolak yang artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Untuk mengetahui pelatihan mana yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan VO 2 Maks dilakukan dengan cara membedakan nilai terbesar pada mean difference atau perbedaan rata-rata. Pelatihan yang mendapat nilai terbesar merupakan pelatihan yang lebih baik pengaruhnya terhadap peningkatan VO 2 Maks. Data yang diuji adalah data gain score kelompok pelatihan zig-zag run dan lari 60 m dan kelompok kontrol untuk peningkatan VO 2 Maks. Hasil uji dapat dilihat pada tabel 4. (I) Kelompok Zig-zag run (J) Kelompok Tabel 4. Hasil Uji LSD Data VO 2 Maks Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound Lari Kontrol Lari 60 Zig-zag run Kontrol * Kontrol Zig-zag run * Lari * Dari hasil Mean Difference pada uji LSD VO 2 Maks antar kelompok dapat disimpulkan: a. Pelatihan lari 60 m lebih baik dibandingkan pelatihan zig-zag run terhadap peningkatan VO 2 Maks sebesar b. Pelatihan lari 60 m lebih baik dibandingkan kelompok kontrol terhadap peningkatan VO 2 Maks sebesar c. Pelatihan lari 800 m lebih baik dibandingkan kelompok kontrol sebesar -0,65. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh dari pelatihan yang diberikan terhadap peningkatan VO 2 Maks pada subyek penelitian. Peningkatan pada kelompok perlakuan diakibatkan oleh pemberian pelatihan zig-zag run dan lari 60 m selama 4 minggu dengan 12 kali pelatihan, sedangkan adanya peningkatan pada variabel VO 2 Maks lebih diakibatkan oleh bentuk dan peningkatan aktivitas olahraga yang dilakukan oleh seluruh subyek penelitian selama kegiatan berlangsung.

8 Pelatihan olahraga dengan sistem energi aerobik merupakan bentuk pelatihan fisik yang memberikan pembebanan kepada organ tubuh yang dilatih. Pembebanan ini akan memberi peluang dalam peningkatan pada kemampuan sistem kardiorespirasi dalam penyaluran oksigen ke seluruh jaringan tubuh. Pada pelatihan zig-zag run dan lari 60 m predominan menggunakan sistem energi aerobik, dimana daya tahan aerobik dikontrol oleh kapasitas jantung, paruparu, dan sistem pernapasan untuk menyediakan oksigen pada otot. Metode pelatihan zig-zag run dan lari 60 m dengan diberikannya penambahan beban secara bertahap dan progresif baik dari set atau repetisi setiap latihan per minggu. Sebagai bentuk pelatihan dengan sistem energi aerob, metode ini memiliki pengaruh yang positif terhadap peningkatan VO 2 Maks yang merupakan faktor yang dominan dalam menunjukkan kemampuan tubuh seseorang serta kemampuan VO 2 Maks akan memberikan gambaran terhadap besarnya kemampuan motorik (motoric power) terhadap proses aerobik seseorang. Kemampuan maksimal fungsi jantung, paru-paru merupakan penilaian terbaik kemampuan tubuh seseorang untuk mengukur konsumsi oksigen maksimal. VO 2 Maks sangat besar pengaruhnya terhadap daya tahan fisik seseorang yaitu dalam pemakaian dan pengangkutan oksigen oleh otot. Secara fisiologis VO 2 Maks dipengaruhi oleh kemampuan sistem kardiorespirasi dalam menyalurkan darah ke jaringan yang aktif bekerja dan kemampian otot dalam menggunakan oksigen yang dibawa oleh darah. Upaya peningkatan VO 2 Maks dapat dilakukan melalui pelatihan yang dapat meningkatkan salah satu atau kedua faktor tersebut. Peningkatan pada sistem kardiorespirasi dan sistem otot akan meningkatkan kemampuan VO 2 Maks. Menurut Hairy (1989: 208) beberapa perubahan yang terjadi setelah melakukan latihan daya tahan aerobik (konsumsi oksigen maksimal), dalam hal penelitian ini diberikan pelatihan zig-zag run dan lari 60 m: 1) Perubahan Kardiorespirasi Perubahan kardiorespirasi yang disebabkan oleh latihan daya tahan aerobik, juga termasuk sistem transpor oksigen. Sistem transpor oksigen melibatkan juga sistem sirkulatori, respiratori, dan jaringan untuk bekerja bersama dalam satu tujuan, yaitu melepaskan atau menyampaikan oksigen ke otot yang sedang bekerja. Dengan latihan daya tahan aerobik dapat meningkatkan respon jantung terhadap kegiatan dan juga dapat diharapkan bahwa orang-orang yang terlatih dapat bekerja lebih efisien pada semua pekerjaannya. Pembuluh darah kapiler pada otot bertambah banyak sehingga memungkinkan difusi oksigen di dalam otot dapat lebih mudah, akibatnya mempunyai kemampuan untuk mengangkut dan mempergunakan rata-rata oksigen lebih besar dari pada orang yang tidak terlatih. Karena itu dapat mengkonsumsi oksigen lebih banyak per unit massa otot dan dapat bekerja lebih tahan lama. 2) Peningkatan Daya Tahan Otot Daya tahan otot adalah berhubungan dengan kemampuan sekelompok otot dalam mempertahankan suatu usaha dalam waktu yang lama serta kemampuan untuk mensuplai oksigen selama kontraksi otot berlangsung. Kebanyakan para ahli fisiologi olahraga berpendapat bahwa kapasitas aerobik ini merupakan suatu indikator yang terbaik dari daya tahan seseorang. Kapasitas aerobik yang tinggi hanya dapat dicapai dengan melakukan latihan daya tahan secara reguler. Hal ini disebabkan oleh terjadinya perubahan pada mitochondria sebagai sistem penghasil tenaga yang memberikan sumbangan pada peningkatan kapasitas respiratori. Sebenarnya mitochondria terutama terlibat di dalam pemakaian oksigen untuk produksi ATP, sedangkan oksigen yang ada pada mitochondria berasal dari sel otot yang diangkut oleh mioglobin yang berfungsi menyimpan dan mengangkut oksigen dari sel otot ke mitochondria. Dengan pelatihan zig-zag run dan lari 60 m ini akan membawa manfaat positif bagi fisiologis dan anatomi tubuh, tidak hanya dalam peningkatan VO 2 Maks tetapi juga peningkatan efisiensi sistem sirkulasi dan sistem pembentukan energi di mitochondria sehingga dapat berlatih lebih lama dan lebih keras tanpa melelahkan diri. Pengaruh lainnya yaitu memperbesar kapasitas pengisi jantung dan daya kontraksi yang bertambah berarti lebih banyak darah yang terpompa pada setiap denyutan, menambah vaskularisasi jantung artinya meningkatkan masukan sel darah merah ke otot-otot jantung, menambah kadar darah dan sel darah merah yang berarti meningkatkan kapasitas pengangkutan oksigen (Brown, 2001: 8). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pelatihan zig-zag run dan pelatihan lari 60 m berpengaruh terhadap peningkatan VO 2 Maks, terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan zig-zag run dan pelatihan lari 60 m terhadap peningkatan VO 2 Maks, dan pelatihan lari 60 m lebih baik pengaruhnya dibandingkan pelatihan zig-zag run terhadap peningkatan VO 2 Maks pada peserta ekstrakurikuler atletik SMP Negeri 2 Payangan tahun pelajaran 2013/2014 Berdasarkan hasil penelitian ini, hal-hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut, yaitu: 1) Disarankan bagi pembina olahraga, pelatih olahraga, guru penjasorkes dan atlet serta pelaku olahraga lainnya dapat menggunakan pelatihan zig-zag run dan lari 60 m yang terprogram dengan baik sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan unsur-unsur kesegaran jasmani.

9 2) Bagi peneliti lain, jika ingin melakukan penelitian sejenis disarankan untuk menggunakan variabel dan subyek atau sampel penelitian yang berbeda, dengan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini sebagai bahan perbandingan. Candiasa, I M Statistik Multivariat Disertai Aplikasi dengan SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan IKIP Negeri Singaraja Statistik Univariat dan Bivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Hairy, J Fisiologi Olahraga Jilid I. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tinggi. Kanca, I N, Metode Penelitian Pengajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Nala, Ngurah Prinsip Pelatihan Fisik Olahraga. Denpasar: Universitas Udayana DAFTAR PUSTAKA Brown, R. L Bugar dengan Lari. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS)

PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) PENGARUH PELATIHAN LARI 800 M DAN LARI 1500 M TERHADAP VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL (VO 2 MAKS) I Putu Astrawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, Made Budiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KAPASITAS VITAL PARU I Wayan Dody Sutiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN JUMP SERVICE DENGAN DAN TANPA AWALAN TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Made Galih Hari Cahyadi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP KECEPATAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Wayan Darmawan, I Gusti Lanang Agung Parwata, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Gde Ryan Saputra, Gede Doddy Tisna MS, Made Budiawan. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PELATIHAN LANGKAH BAYANGAN (SHADOW) MEMINDAHKAN BOLA BULUTANGKIS TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 1 UBUD Gde Ryan Saputra,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN PENGARUH PELATIHAN INTERVAL TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULAR DAN KECEPATAN I Ketut Sutisna Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN SIDE HOPE SPRINT TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan Ganesha untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada

Kadek Sutyantara, Ni Luh Kadek Alit Arsani, I Nyoman Sudarmada PENGARUH PELATIHAN SIRKUIT DAN LARI LARI KONTINYU INTENSITAS RENDAH TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 2 NUSA PENIDA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kadek Sutyantara, Ni Luh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri Surodadi 1 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Gede Eka Pertama Jurusan Ilmu Keolahragaan e-mail: ekapertama@hotmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK DOUBLE LEG BOUND TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI N. Riang Kharisma Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH PELATIHAN LOMPAT KATAK TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMPN 4 SINGARAJA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI Oleh Ni Wayan Wirayuni Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR

PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR PENGARUH PELATIAHN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PADA SISWA PUTRA KELAS V SD NEGERI TULANGAMPIANG DENPASAR I Gusti Agung Wira Adi Putra Sanjaya, I Ketut Sudiana, I Made Budiawan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI

PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI 1 PENGARUH PELATIHAN BAYANGAN (SHADOW) BULUTANGKIS TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KECEPATAN REAKSI Oleh Gusti Ngurah Arya Kusuma, NIM 0916021015 Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PENGARUH PELATIHAN YOGA ASANA (SURYANAMASKAR) TERHADAP KELENTUKAN DAN KAPASITAS VITAL PARU Ketut Mertayasa Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha, Jln Udayana Singaraja Bali

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gd Doddy Tisna MS. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PELATIHAN LARI AMPLOP DAN LARI BOLAK BALIK TERHADAP KELINCAHAN PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER FUTSAL SMP NEGERI 3 SAWAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kadek Ari Sujana, I Gusti Lanang Agung Parwata,

Lebih terperinci

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU I Made Adi Merta Yoga Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN DOWN THE LINE DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN POWER OTOT TUNGKAI ARTIKEL ILMIAH Diajukan Kepada Universitas Pendidikan Ganesha untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI

PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI PENGARUH PELATIHAN FARTLEK DAN OBSTACLE RUN TERHADAP DAYA TAHAN KARDIORESPIRASI Ni Luh Riza Sri Purwanthi Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan Udayana

Lebih terperinci

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Just Andika Jurusan Ilmu Keolahragaan, FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: justandika@ymail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN PENGARUH PELATIHAN CONTINUOUS CIRCUIT TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN I Komang Agus Sumanadi Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja, Jalan

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK SIDE HOP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI I Made Widarta Yasa, I Nyoman Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai

Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pengaruh Pelatihan Air Alert Menggunakan Metode Latihan Interval terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Lalu Hulfian Program Studi Pendidikan Olah Raga dan Kesenian FPOK IKIP Mataram E-mail: laluhulfian2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di lapangan Hoki FIK UNY yang beralamatkan di Jalan.

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP KELINCAHAN DAN VO 2 MAKS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA

PENGARUH PELATIHAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP KELINCAHAN DAN VO 2 MAKS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA PENGARUH PELATIHAN SLALOM DRIBBLING TERHADAP KELINCAHAN DAN VO 2 MAKS SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA Kadek Aditya Darma Putra, I Ketut Yoda, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SIT-UP THROW TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN DAN OTOT PUNGGUNG I Wyn Yahya Kurniawan, I Nym Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN PENGARUH PELATIHAN PUSH-UP TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN MENARIK DAN MENDORONG OTOT LENGAN Gede Aryana Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP KECEPATAN DAN KELINCAHAN Wayan marjana, I Ketut Sudiana, Made Budiawan Jurusan Ilmu Keolahragaan Fakultas Olahraga Dan Kesehatan Singaraja, Indonesia e-mail: {wmexpired91@gmail.com,

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016 Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016 Isyani Dosen FPOK IKIP Mataram Email: duatujuhyard@yahoo.com Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DAN DODGING RUN TERHADAP KECEPATAN SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA DI SMP NEGERI 4 KUTA SELATAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 I Ketut Wiradana, I Gst. Lanang Agung Parwata,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik.

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. VO2max dianggap sebagai indikator terbaik dari ketahanan aerobik. 1 BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat VO2max Burns (2000:2) VO2max adalah jumlah maksimal oksigen yang dapat dikonsumsi selama aktivitas fisik yang intens sampai akhirnya terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia dirancang oleh Tuhan untuk bergerak dalam melakukan aktivitas fisik. Latihan fisik merupakan aktivitas fisik yang tumbuh dan berkembang seiring dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER. Oleh

PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER. Oleh PENGARUH PELATIHAN LARI INTERVAL DENGAN RASIO KERJA DAN ISTIRAHAT 1:1 DAN 1:2 TERHADAP DAYA TAHAN KARDIOVASKULER Oleh Aendrik Januar Adiputra Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap atlet pastilah memiliki tujuan untuk mencapai performa maksimal dalam setiap pertandingan yang diikutinya, sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik dalam

Lebih terperinci

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Volume 1 Tahun 2016) PENGARUH PELATIHAN BAR TWIST TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN Putu Wiradamungga Adesta, I Nyoman Kanca, I Ketut Budaya Astra. Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT

PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT PENGARUH PELATIHAN LARI TIGA SUDUT DAN SIDE JUMP SPRINT TERHADAP DENYUT NADI ISTIRAHAT Oleh Gede Budiarsa Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

Lebih terperinci

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LADDER DRILL JARAK 6 M DAN 8 M BERBEBAN 1 KG TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tisna Prasetya*, Made Darmada**,

Lebih terperinci

MAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH

MAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH MAKALAH LARI JARAK JAUH, JARAK PENDEK, DAN JARAK MENENGAH Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Pedidikan Jasmani, dan Kesehatan Disusun oleh Nitya Nurul Fadilah Kelas 12.IPA 4 SMA NEGERI 1 TASIKMALAYA

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN SIDE HOP SPRINT DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Patra, I Kt Sudiana, Gede Doddy Tisna Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

KETAHANAN (ENDURANCE)

KETAHANAN (ENDURANCE) KETAHANAN (ENDURANCE) PENGERTIAN KETAHANAN Ketahanan adalah kemampuan peralatan tubuh seseorang untuk melawan kelelahan selama aktivitas berlangsung. Menurut Sukadiyanto (2002: 40) keuntungan bagi olahragawan

Lebih terperinci

H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar.

H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. H. Kajian Pustaka 1. Hakekat Belajar Mengajar Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Belajar adalah merupakan suatu usaha untuk menambah atau mengumpulkan berbagai

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017 PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI 2015/2016 Bayu Puspayuda*, Made

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN RUNNING INTERVAL 30 METER DENGAN RASIO KERJA ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 PENINGKATAN KARDIOVASKULER

PENGARUH PELATIHAN RUNNING INTERVAL 30 METER DENGAN RASIO KERJA ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 PENINGKATAN KARDIOVASKULER PENGARUH PELATIHAN RUNNING INTERVAL 30 METER DENGAN RASIO KERJA ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 PENINGKATAN KARDIOVASKULER I Gede Beni Sanjaya, I Ketut Yoda, I Nyoman Sudarmada Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN PENGARUH PELATIHAN PLYOMETRICS ZIG-ZAG DRILLS TERHADAP DAYA LEDAK DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP N 1 MENGWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 I Nyoman Krismana Putra Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Luh Eka Eliani, I Nym Sudarmada, Ni Luh Kadek Alit Arsani. Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PELATIHAN MELOMPATI GELANG TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADASISWA PUTRA PESERTA EKSTRAKURIKULER ATLETIK SMP AYODHYA PURA SELAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Luh Eka Eliani,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN PENGARUH PELATIHAN BERMAIN BULUTANGKIS OVERHEAD CLEAR DRILL TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT LENGAN Hendro Budi Surahman, I Nyoman Kanca, Gede Doddy Tisna MS Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penentuan suatu metode dalam proses penelitian merupakan langkahlangkah signifikan yang akan mendorong tercapainya tujuan penelitian, ketepatan penentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berfungsi untuk menjaga kekuatan fisik dan kesehatan tubuh, serta penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Minat masyarakat

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN QUICK LEAP DAN LOMPAT KATAK TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Lenu Jumata, I Gusti Lanang Agung Parwata, Gede Doddy Tisna MS Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas

Lebih terperinci

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto

METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA. Subagyo Irianto METODE MELATIH FISIK SEPAKBOLA Subagyo Irianto A. PRINSIP-PRINSIP LATIHAN Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting dalam aspek fisiologis dan psikologis olahragawan. Oleh karena akan mendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 16 kali pertemuan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, mulai

Lebih terperinci

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID

THE DIFFERENCE OF CARDIORESPIRATORY ENDURANCE LEVEL BETWEEN STRIKERS AND DEFENDERS OF FOOTBALL EXTRACURRICULAR AT SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID Perbedaan Tingkat Kesegaran... (Yusuf Ady Kurniawan) 1 PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN KARDIORESPIRASI ANTARA PEMAIN DEPAN DENGAN PEMAIN BELAKANG EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SMA NEGERI 1 KOTA MUNGKID THE

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER

PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER PENGARUH PELATIHAN THREE CORNER DRILL TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DAN POWER I GD Agunk Teddy Pratama. Made Budiawan. I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati

PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT. Made Meiriawati PENGARUH PELATIHAN SIT-UP BESAR SUDUT 45 0, 90 0, DAN 120 0 TERHADAP KEKUATAN OTOT PERUT Made Meiriawati Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha e-mail:

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016 ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 016 Osa Maliki 1), Husnul Hadi ), Ibnu Fatkhu Royana 3) Universitas PGRI Semarang osamaliki04@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati***

I G P Ngurah Adi Santika*, I P G. Adiatmika**, Susy Purnawati*** PELATIHAN BERJALAN DI ATAS BALOK LURUS SEJAUH 8 METER 5 REPETISI 4 SET LEBIH BAIK DARIPADA 4 REPETISI 5 SET TERHADAP KESEIMBANGAN TUBUH MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN IKIP PGRI BALI

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG HOPS TERHADAP KEKUATAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Nym Budiarsa, I Nym Kanca, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja-Bali

Lebih terperinci

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017

Ejournal JJPKO Volume 08 Nomor 02 Tahun 2017 PENGARU PELATIAN SPIKE DARI SUATU UMPANAN DAN SPIKE DARI UMPANAN KE BELAKANG TERADAP TEKNIK SPIKE Ketut Agus Wipranantha 1, I Kadek appy Kardiawa,S.Pd,.M,Pd. 2, Ketut Chandra Adhinata Kusuma,S.Pd,.M,Pd.

Lebih terperinci

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan

BAHAN AJAR. : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309. Materi : Latihan BAHAN AJAR Mata Kuliah : Pengelolaan Ekskul Olahraga Sekolah Kode Mata Kuliah : POR 309 Materi : Latihan A. Prinsip-prinsip latihan 1. Prinsip-prinsip latihan memiliki peranan penting dalam aspek fisiologis

Lebih terperinci

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha

Luh Putu Tuti Ariani. Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha PENGARUH PELATIHAN MENARIK KATROL BEBAN 5 KG DUABELAS REPETISI TIGA SET DAN SEMBILN REPETISI EMPAT SET TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT LENGAN SISWA SMK-1 DENPASAR Luh Putu Tuti Ariani Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016

Vol. 1 No. 1 ISSN Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap VO2Max Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016 Analisis Kapasitas Vital Paru Terhadap Mahasiswa Baru FPOK IKIP Mataram Tahun Akademik 2015 / 2016 Isyani Email: duatujuhyard@yahoo.com Abstract; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh

Lebih terperinci

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR

SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR SKRIPSI PELATIHAN TARI GALANG BULAN MENINGKATKAN KEBUGARAN FISIK PADA PELAJAR SMP DI YAYASAN PERGURUAN KRISTEN HARAPAN DENPASAR A.A NGURAH WISNU PRAYANA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Prestasi olahraga merupakan tindakan dilakukan secara menyeluruh yang bergantung kepada faktor, kondisi,dan pengaruh-pengaruh dalam menuju sebuah keberhasilan.

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS DAN MEDICINE BALL THROW TERHADAP DAYA LEDAK OTOT LENGAN I Wyn Mahardika, I Kt Sudiana, I Nyn Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan, FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia

Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Indonesia PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK FLOOR KIP TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA PGRI 1 AMLAPURA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: I Gede Agus Wirajaya Jurusan Ilmu Keolahragaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga adalah aktivitas fisik yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan, memelihara kesegaran jasmani (fitness) atau sebagai terapi untuk memperbaiki kelainan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988)

BAB I PENDAHULUAN. landasan awal dalam pencapaian prestasi (M. Sajoto, 1988) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam dunia olahraga kondisi fisik atlit memegang peranan penting dalam menjalankan program latihannya, Fisik seorang atlit juga salah satu syarat yang sangat diperlukan

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2: , Agustus 2016 PENGARUH PELATIHAN LADDER DRILL 8 REPETISI 3 SET TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN LARI I Putu Eri Kresnayadi, S.Pd., M.Pd. Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN SPLIT JUMP TERHADAP PENINGKATAN KELENTUKAN DAN POWER OTOT TUNGKAI I Gst Nym Harimbawa, I Nym Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, peneliti tidak mempunyai keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya diapakai

Lebih terperinci

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto

PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh. Arif Cahyanto PENGARUH CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI DAN VO2MAX DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Jurnal Oleh Arif Cahyanto PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN SIDE JUMP SPRINT DENGAN RASIO KERJA:ISTIRAHAT 1:3 DAN 1:5 TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Pt Devi Andryani, Md Budiawan, I Nym Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING KONTROL SEPAK BOLA I Wayan Ella Humiarta, I Nyoman Kanca, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Ni Kadek Risna Dewi, I Ketut Sudiana, Ni Luh Kadek Alit Arsani Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Latihan kondisi fisik (physical conditioning) memegang peranan penting untuk mempertahankan atau meningkatkan derajat kesegaran jasmani (physical fitness).

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. tehnik penelitian membicarakan alat-alat yang akan digunakan dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. tehnik penelitian membicarakan alat-alat yang akan digunakan dalam III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC

PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRIC TERHADAP KEMAMPUAN JUMPING SMASH BOLA VOLI SISWA EKSTRAKURIKULER SMPN 1 BERMANI ILIR KABUPATEN KEPAHIANG EDWAN edwan2796@gmail.com Ari Sutisyana Bogy Restu Ilahi Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LADDER PRACTICE TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN

PENGARUH PELATIHAN LADDER PRACTICE TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN PENGARUH PELATIHAN LADDER PRACTICE TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN Gede Yuddha Anantawijaya, I Ketut Yoda, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI

PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI SPEED LADDER DRILL TERHADAP HASIL LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KOTA JAMBI Oleh: YOGI APRIYAN HIDAYAT A1D408092 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA Bayu Sigit Gutomo (2012 66 125) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul,

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SINGLE LEG SPEED HOP DAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KECEPATAN DAN POWER Putu Denes Asmara Jaya 1, I Nyoman Kanca 1, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni 2. Ilmu Keolahragaan Unuversitas

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN Ketut Juni Artada Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Abdillah 1, Anang Qosim 2, Rubiyatno

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga yang sangat membudaya dari zaman kuno sampai ke zaman modern sekarang ini, baik di Indonesia maupun dunia internasional mulai dari wanita atau laki-laki

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat

I. PENDAHULUAN. kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk bergerak, oleh karena itu tidak boleh melawan kodratnya dengan tidak bergerak dan tidak beraktivitas. Banyak manfaat yang diperoleh dengan bergerak

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DOWNHILL RUNNING DAN UPHILL RUNNING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER

PENGARUH PELATIHAN DOWNHILL RUNNING DAN UPHILL RUNNING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER PENGARUH PELATIHAN DOWNHILL RUNNING DAN UPHILL RUNNING TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN KARDIOVASKULER Oleh I Kt Okta Pradipta Jaya, I Ketut Yoda, I Nyoman Sudarmada Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL

PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL PENGARUH METODE LATIHAN TEKNIK DISTRIBUSI TERHADAP KETERAMPILAN DRIBBLING ZIG ZAG PERMAINAN FUTSAL Ekkry Siswandi ekri.bengkulu14@gmail.com Yarmani Santun Sihombing Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI PENJASKESREK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 Artikel Skripsi PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL DENGAN LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP PENINGKATAN VO2Max PADA SISWA EKSTRAKURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 7 KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017) PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR DRIBBLING SEPAK BOLA Kadek Angga Pandita, I Ketut Budaya Astra, Adnyana Putra Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIC SIDE JUMP SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI I Kadek Mastikayasa Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN PENGARUH PELATIHAN MEDICINE BALL SCOOP TOSS 3 KG DAN 4 KG TERHADAP KEKUATAN OTOT LENGAN Yuni Lestari, I Gusti Lanang Agung Parwata, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

Journal of Sport Sciences and Fitness

Journal of Sport Sciences and Fitness Journal of Sport Sciences and Fitness 1 (1) (2012) Journal of Sport Sciences and Fitness http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jssf PENGARUH LATIHAN LOMPAT KIJANG TERHADAP KECEPATAN LARI Johan Cahyo

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU

PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU PENGARUH PELATIHAN HOLLOW SPRINT TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS VITAL PARU Dewa Nyoman Anom Jinawi Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan deskriptif yang menggunakan metade survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga memberikan gambaran

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN

PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN PENGARUH PELATIHAN DUMBBELL ARM SWINGS TERHADAP KELENTUKAN TOGOK DAN KEKUATAN OTOT LENGAN Dwi Ulin Fitriani 1, I Nyoman Kanca 2, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni 1 1 Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap individu dalam masyarakat berperan penting sebagai agen dari suatu perubahan pembangunan bangsa. Peranan penting tersebut membutuhkan suatu keadaan yang mendukung

Lebih terperinci