SISTEM PAKAR DIAGNOSIS ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) PADA ANAK USIA SEKOLAH ACHMAD DENI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR DIAGNOSIS ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) PADA ANAK USIA SEKOLAH ACHMAD DENI"

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR DIAGNOSIS ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) PADA ANAK USIA SEKOLAH ACHMAD DENI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

2 SISTEM PAKAR DIAGNOSIS ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) PADA ANAK USIA SEKOLAH ACHMAD DENI Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu Komputer DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2010

3 ABSTRACT ACHMAD DENI. Expert System Diagnosis of ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) in school age children. Supervised by SRI NURDIATI and MELLY LATIFAH. Expert System Diagnosis of ADHD in School Aged Children (SPDAPA) is a computer system developed for diagnosing ADHD in children. This system is based on the signs of attitude and behavior of children at home. This study aims to find the facts and knowledge bases to diagnose ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) and develop a web based Expert System Diagnosis of ADHD in school-age children. Certainty factor (CF) is the method used to develop this system. This method needs a value of belief and unbelief information from the parameters which are used as a variable count. Therefore process will find the certainty factor. This research methodology uses several stages: frame of mind, an approach system, system design, identification and system model. System development also uses waterfall method that includes the definition and purpose of analysis, software and system design, implementation and unit testing, integration and testing, operation and maintenance of the system. The results of this study show the parameters of ADHD divided into three categories: Inattention, Hyperactivity, and Impulsivity and 24 parameters found from experts acquisition process. Each parameter has a value of belief (MB) and disbelief (MD) with a range of values between 0 to 1, which is a variable to search the value of certainty factor (CF). Finally, the result of this system is certainty factor (CF) with range between -1 to 1. Keywords : Certainty Factor, Expert System, ADHD

4 Judul : Sistem Pakar Diagnoisi ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) pada Anak Usia Sekolah Nama : Achmad Deni NIM : G Menyetujui: Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc Ir. Melly Latifah, M.Si NIP NIP Mengetahui: Ketua Departemen Ilmu Komputer, Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. NIP Tanggal Lulus:

5 KATA PENGANTAR Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas segala curahan rahmat dan kasih sayang-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Sistem Pakar Diagnosis ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder) pada Anak Usia Sekolah, sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Sarjana Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc selaku pembimbing I yang telah memberi saran, masukan, dan ide-ide kepada Penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih juga Penulis ucapkan kepada Ibu Ir. Melly Latifah, M.Si selaku pembimbing II dan juga sebagai pakar dalam menyusun skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1 Ibu, Bapak, Aa, Teteh dan adik tercinta yang selalu memberikan doa, nasihat, dukungan, semangat, dan kasih sayang yang luar biasa kepada Penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Ibu Elsi Muwarni yang senantiasa memberi dukungan, Ery, Adhil, sahabat terbaik selama kuliah di IPB ini. 2 Keluarga besar Maestro yang selalu kompak dan saling mendukung untuk berlomba dalam menjalankan kebaikan, termasuk saling mendukung menggapai cita-cita pasca kampus. 3 Kepada teman-teman satu atap di Rumah Senyum, terima kasih luar biasa atas rasa berbaginya selama ini. 4 Keluarga Generasi Inspirasi khususnya BPH yang selalu memberikan semangat dan inspirasi kepada Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. 5 Kawan-kawan Ilkom angkatan 43 yang telah banyak membantu Penulis selama menjalani waktu kuliah di IPB. 6 Departemen Ilmu Komputer, staf, dan dosen yang telah banyak membantu baik selama penelitian maupun pada masa perkuliahan. Kepada semua pihak lainnya yang telah memberikan kontribusi yang besar selama pengerjaan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, penulis ucapkan terima kasih banyak. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat. Bogor, Oktober 2010 Achmad Deni ii

6 RIWAYAT HIDUP Penulis berasal dari daerah terpencil di Pandeglang Banten, tepatnya di Kampung Sukasari Kecamatan Menes, yang sekarang mengalami pemekaran menjadi Kecamatan Pulosari. Lahir di Pandeglang pada tanggal 5 Agustus 1988 dari pasangan Ibu Suhamdah dan Bapak Sukarna. Pendidikan yang pernah dijalani mulai dari SD Negeri 2 Sukasari, kemudian melanjutkan ke SLTP N 3 Menes dan SMA Negeri 1 Pandeglang, dan alhamdulillah diterima di Departemen Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. Selama sekolah dan kuliah, penulis aktif di beberapa organisasi. Ketika SMP penulis aktif di kegiatan OSIS sebagai ketua umum dan Pramuka sebagai pengurus. Pada saat di perguruan tinggi, penulis aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa mulai dari tingkat pertama sebagai Ketua Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, tingkat dua sebagai Ketua Departemen Sosial Politik BEM FMIPA IPB, tingkat tiga sebagai Ketua Umum BEM FMIPA IPB, dan pada tingkat empat diminta sebagai Wakil Presiden Mahasiswa BEM IPB. Selain itu penulis juga aktif di lingkungan masyarakat pada lembaga LP3M (Lembaga Pengembangan Potensi Pelajar dan Pemuda Muslim) serta di lembaga training ATOM Indonesia sebagai trainer. Penulis juga aktif mengisi acara-acara di kampus maupun di luar kampus. Semoga apa yang selama ini dijalani menjadi sebuah bekal untuk menghadapi kehidupan pasca kampus sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat, agama, dan bangsa. iii

7 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... v PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan... 1 Manfaat... 1 Ruang Lingkup Penelitian... 1 TINJAUAN PUSTAKA... 1 Sistem Pakar... 1 Basis Pengetahuan (Knowledge Base)... 2 Akuisisi Pengetahuan... 2 Certainty Factor (CF)... 2 ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder)... 3 Inattention... 3 Hiperaktivitas... 3 Impulsif... 3 METODE PENELITIAN... 3 Kerangka Pemikiran... 3 Pendekatan Sistem... 3 Rancang Bangun Sistem... 3 HASIL DAN PEMBAHASAN... 4 Analisis Kebutuhan... 4 Akusisi Pengetahuan... 4 Identifikasi Sistem... 4 Model Sistem... 4 Desain Sistem... 6 Implementasi Sistem... 8 Pengujian... 8 KESIMPULAN DAN SARAN... 9 Kesimpulan... 9 Saran... 9 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN iv

8 DAFTAR TABEL Halaman 1. Parameter Inattention dan hasil pembobotannya Parameter Hyperactivity dan hasil pembobotannya Parameter Impulsivity dan hasil pembobotannya Alur pengujian fungsi utama sistem... 9 DAFTAR GAMBAR Halaman 1. Proses akuisisi pengetahuan Kombinasi aturan ketidakpastian Alur diagnosis gangguan ADHD pada anak usia dini Metode waterfall Diagram konteks SPADPA DFD level 1 untuk pengguna biasa DFD level 1 untuk administrator DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Tampilan sistem untuk user Tampilan hasil diagnosis Tampilan untuk administrator v

9 Latar Belakang PENDAHULUAN ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) merupakan gangguan prilaku yang ditandai gangguan pemusatan perhatian dan gangguan konsentrasi (Barkley 2006). Pada beberapa kasus di Amerika Serikat, ADHD ditemukan pada 4-12% di antara anak sekolah, dan lebih sering ditemukan pada anak laki-laki. Sekitar 30-80% kasus menunjukkan ADHD menetap sampai masa remaja bahkan sampai dewasa. Oleh karena itu perlu diketahui sejak dini gejala ADHD pada anak, agar dapat dilakukan penanganan dan terapi oleh para orang tua di rumah (Wood 2007). Gejala ADHD ini harus terlihat di berbagai tempat berbeda. Misalnya di rumah, di sekolah, di tempat rekreasi, sehingga di dalam pendiagnosisan diperlukan kecermatan dan ketelitian dari pakar/ahli (dalam hal ini psikolog anak) terhadap sikap dan tingkah laku anak pada tempat yang berbeda. Bahkan bukan tidak mungkin gejala ADHD ini mirip dengan gejala autis, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan hasil diagnosis gangguan pada anak. Para orang tua biasanya melakukan konsultasi kepada dokter atau psikiater, namun observasi sesaat oleh psikiater atau psikolog saja ada peluang gagal untuk menentukan apakah anak mengalami ADHD atau tidak. Oleh karena itu untuk mengetahui gejala ADHD ini harus mengandalkan informasi dari guru di sekolah atau orang tua di rumah, sehingga perlu dikembangkan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA) yang dapat membantu para orang tua dalam mendeteksi lebih dini ADHD pada anak. Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA) merupakan suatu sistem komputer yang dikembangkan untuk mendiagnosis ADHD pada anak berdasarkan gejala-gejala berupa sikap dan tingkah laku anak ketika di rumah. Sistem ini dikembangkan dengan berbasiskan pengetahuan (knowledge) yang didapatkan dari pakar/ahli melalui proses akuisisi pengetahuan ke dalam sistem. Pengetahuan (knowledge) kemudian diolah oleh sistem untuk menghasilkan output sebagai hasil diagnosisnya. Pengembangan Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA) ini melibatkan pakar dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia IPB sebagai kepakarannya. Dengan demikian proses evaluasi sistem dapat dilakukan. Tujuan Tujuan penelitian ini adalah merumuskan fakta dan basis pengetahuan untuk mendiagnosis ADHD (Attention- Deficit/Hyperactivity Disorder) dan mengembangkan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Sekolah berbasis website. Manfaat Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah (SPDAPA) ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi dalam mendiagnosis ADHD pada anak. Adapun pengguna sistem ini adalah para orang tua. Sistem ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran mahasiswa. Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada gangguan pemusatan perhatian (inattentiveness), impulsif (impulsivity) dan hiperaktif (overactivity). Sistem pakar ini mendiagnosis anak dengan usia antara 6-12 tahun dan setting diagnosisnya adalah di rumah, serta orang tua sebagai pengguna. Gejala yang dialami oleh anak, minimal harus terlihat atau menetap selama enam bulan atau lebih. Masukan dari sistem ini berupa gejala-gejala yang terjadi pada anak saat berada di lingkungan rumah dan dianalisis oleh sistem untuk kemudian dihasilkan keluaran berupa kesimpulan nilai Certainty Factor. Sistem ini berbasis web dan dikembangkan dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF). Metode Certainty Factor ini membutuhkan informasi ukuran kepercayaan (MB) dan ukuran ketidakpercayaan (MD) dari suatu parameter yang nantinya akan dijadikan variabel dalam melakukan perhitungan untuk didapatkan nilai akhir yang tidak lain adalah nilai Certainty Factor. Sistem ini dikembangkan berbasis web agar pengguna dalam hal ini orang tua dapat dengan mudah mengakses serta menggunakannya. Sistem Pakar TINJAUAN PUSTAKA Menurut Kusumadewi (2003), sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha 1

10 mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. Basis Pengetahuan (Knowledge Base) Basis pengetahuan berisi pengetahuanpengetahuan dalam penyelesaian masalah di dalam domain tertentu. Ada 2 bentuk pendekatan basis pengetahuan yang sangat umum digunakan, yaitu: Penalaran berbasis aturan (Rule-base Reasoning). Pengetahuan direpresentasikan dengan menggunakan aturan berbentuk: IF- THEN. Penalaran berbasis kasus (Case-Based Reasoning). Basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (Kusumadewi 2003). Akuisisi Pengetahuan Giarratano (1998) dalam bukunya menjelasakan proses akuisisi pengetahuan sebagai berikut: Sumber Pakar memberikan kritik. Proses ini berlangsung secara iteratif hingga dinilai sesuai oleh pakar. Certainty Factor Menurut Kusumadewi (2003) Certainty Factor (CF) menunjukkan ukuran kepastian terhadap suatu fakta atau aturan. Notasi faktor kepastian: [ ] [ ] [ ], dengan: CF[h,e] = faktor kepastian MB[h,e] = ukuran kepercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence e (antara 0 dan 1) MD[h,e] = ukuran ketidakpercayaan terhadap hipotesis h, jika diberikan evidence e (antara 0 dan 1). Gambar di bawah ini menunjukkan kombinasi aturan ketidakpastian: e 1 e 2 (a) h h 1 h 2 (b) (c) Gambar 2 Kombinasi aturan ketidakpastian A B C Knowledge Engineer Sistem Pakar Gambar 1 Proses Akuisisi Pengetahuan (Giarratano 1998) Tahap awal, knowledge engineer melakukan diskusi dengan pakar untuk mengumpulkan pengetahuan yang dimiliki pakar yang bersangkutan. Tahap ini serupa dengan proses diskusi persyaratan/kebutuhan yang dilakukan system engineer pada sistem konvensional dengan kliennya. Setelah itu knowledge engineer melakukan koding pengetahuan secara eksplisit ke dalam knowledge base. Pakar kemudian mengevaluasi sistem pakar dan Ada 3 hal yang mungkin terjadi pada Certainty Factor (CF): Beberapa evidence dikombinasikan untuk menentukan CF dari suatu hipotesis (Gambar 2a). Jika e 1 dan e 2 adalah observasi, maka: [ ] { [ ] { [ ] [ ] [ ] ( [ ]) [ ] [ ] [ ] ( [ ]) CF dihitung dari kombinasi beberapa hipotesis (Gambar 2b). Jika h 1 dan h 2 adalah hipotesis, maka: [ ] ( [ ] [ ] [ ] ( [ ] [ ] [ ] ( [ ] [ ] [ ] ( [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] 2

11 [ ] [ ] [ ] Contoh kasus dari kombinasi ini adalah ketika adanya hipotesis yang lebih dari satu, misalnya dua hipotesis yang berbeda yaitu seseorang mengalami gangguan ADHD atau seseorang mengalami gangguan Autis. Beberapa aturan saling bergandengan, ketidakpastian dari suatu aturan menjadi input untuk aturan yang lainnya (Gambar 2c), maka: [ ] [ ] ( [ ]) Dengan MB [s,e] adalah ukuran kepercayaan h berdasarkan keyakinan penuh terhadap validitas s (Knight 1991). ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) Menurut Barkley (2006) adalah gangguan prilaku pada anak berupa ganguan pemusatan perhatian (inattentiveness) yang disertai dengan impulsif (impulsivity) dan hiperaktif (overactivity). Inattention Gejala Inattention atau kurangnya perhatian dapat digambarkan sebagai berikut: Sering gagal dalam memberi perhatian secara erat secara jelas atau membuat kesalahan yang tidak terkontrol seperti di lingkungan rumah, sekolah dan lainnya. Sering mengalami kesulitan menjaga perhatian/konsentrasi dalam menerima tugas atau aktifitas bermain. Terlihat tidak mendengarkan ketika orang lain berbicara secara langsung. Sering kesulitan mengatur tugas dan kegiatan. Sering menghindar, tidak senang. Hiperaktivitas Pada gejala hiperaktivitas dapat dilihat dari sikap anak seperti berikut: Sering menggerakkan jari tangan dan kaki pada saat makan dan lainnya. Sering berlari-lari, memanjat pada situasi yang tidak tepat. Kesulitan untuk melakukan aktivitas waktu luang dengan tenang. Impulsif Sering mengeluarkan perkataan tanpa berfikir, menjawab pertanyaan sebelum pertanyaannya selesai. Sulit menunggu giliran atau antrian. Sering menyela pembicaraan orang lain. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Kemiripan gejala ADHD dengan autisme serta gangguan retardasi mental terkadang menimbulkan kesulitan dalam membuat kesimpulan tentang gangguan ADHD pada anak usia sekolah. Dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF), SPDAPA (Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Sekolah) proses pendiagnosisan gangguan ADHD ini mudah untuk dilakukan. Penentuan gangguan ADHD pada anak usia sekolah ini dilihat dari beberapa gejala. Gejala inatensi, seperti: tingkat perhatian, kemampuan mengorganisir, tingkat konsentrasi, dan daya ingat. Gejala impulsif, seperti: mengganggu orang lain, sulit mengikuti aturan. Gejala hiperaktif, seperti: intensitas bergerak dan tingkat kegelisahan. Pendekatan Sistem Pada tahap pendekatan sistem ini dilakukan analisis kebutuhan, formulasi masalah atau akuisisi pengetahuan dan identifikasi sistem. Untuk penjelasan tentang tahapan-tahapan ini terdapat pada hasil dan pembahasan. Rancang Bangun Sistem Alur dari Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Identitas Anak Identifikasi Inattention Identifikasi Hiperaktivitas Identifikasi Impulsif Basis Pengetahu Pada gejala impulsif ini dapat dilihat parameternya sebagai berikut: Output Gambar 3 Alur diagnosis gangguan ADHD pada anak usia dini 3

12 Alur proses dari Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini seperti pada Gambar 3. Sistem ini akan menampilkan form untuk identitas anak meliputi nama, sekolah, jenis kelamin, usia dan nama orang tua anak. Pada tahap selanjutnya user memilih prilaku anak yang selama ini terlihat, meliputi kategori inattention, hiperaktivitas dan impulsif. Kemudian parameter yang dipilih pada setiap kategori akan digunakan oleh sistem untuk mengambil keputusan, pengambilan keputusan ini berupa nilai kepercayaan seorang anak mengalami gangguan ADHD sesuai dengan parameter yang dipilih. Pada sistem ini juga terdapat informasi mengenai ADHD dan cara pencegahannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Pada tahap ini ditentukan kebutuhan pengguna akan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini, karena banyaknya kemungkinan seorang anak mengalami gangguan perkembangan, salah satunya ADHD ini. Proses diagnosis yang dibutuhkan oleh pengguna adalah proses yang sederhana dan mudah dimengerti, karena pengguna sistem ini adalah para orang tua, selain itu juga sistem ini seharusnya mudah untuk diakses. Dari sni diketahui bahwa sangat dibutuhkan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini dengan menggunakan metode Certainty Factor yang berbasis website. Sistem ini hanya memberikan informasi nilai kepercayaan seorang anak mengalami gangguan ADHD berdasarkan parameter yang dipilih oleh user dalam hal ini orang tua. Akuisisi Pengetahuan Sumber pengetahuan yang digunakan untuk membangun sistem pakar ini berasal dari pakar psikologi anak, buku referensi, majalah dan sumber lain di internet. Pakar ahlinya berasal dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Metode akuisisi pengetahuan yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, pengumpulan data dari berbagai sumber referensi, diskusi masalah mengenai teori, parameter dan pembobotan untuk setiap parameter. Identifikasi Sistem Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini ini berfungsi untuk memberikan solusi bagi permasalahan user, yakni para orang tua. Proses diagnosis yang dilakukan pertama kali adalah dengan mengisi identitas anak, kemudian memilih parameter yang disediakan oleh sistem yang merupakan prilaku yang selama ini terlihat pada anak berdasarkan kategori yang sudah ada, yang terlihat selama minimal enam bulan atau lebih. Setiap parameter yang dipilih memiliki bobot masingmasing yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan dan memberikan output berupa nilai Certainty Factor. Model Sistem Dalam tahap ini dibuat suatu model sistem yang mendekati sistem berifikir pakar untuk mendiagnosis ADHD pada anak. Hal ini dilakukan dengan harapan sistem yang dikembangkan mempunyai nilai akurasi yang tinggi dalam melakukan diagnosis. Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Dini menggunakan metode Certainty Factor yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Notepad++, XAMPP, dan Zend Studio Versi 6.0. Sistem pakar ini berbasis website, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Perangkat lunak Zend Studio versi 6.0 yang digunakan untuk membuat sistem ini. Sistem ini juga menggunakan MySql sebagai Database Management System. Model proses perangkat lunak adalah sebuah representasi abstrak dari proses perangkat lunak. Setiap model proses merepresentasikan sebuah proses hanya dari satu perspektif tertentu sehingga hanya memberikan sebagian informasi dari proses tersebut. Ada sejumlah model proses yang cukup umum digunakan. Model-model tersebut bisa digunakan menjelaskan berbagai pendekatan atau metode pengembangan perangkat lunak. Gambar 4 memperlihatkan model yang digunakan dalam pengembangan aplikasi SCOL yaitu model Waterfall (Sommerville 2001). Menurut Sommerville, tahapan-tahapan penting dari model Waterfall dapat dipetakan menjadi aktivitas-aktivitas pengembangan: 4

13 Requirements Definition System & Software Design Implementation & Unit Testing Integration & System Testing Operation & Maintenance Gambar 4 Metode Waterfall (Sommerville 2001) 1. Definisi dan analisis kebutuhan. Layanan, batasan, dan tujuan sistem ditetapkan melalui pembicaraan dengan pengguna sistem. Informasi tersebut kemudian didefinisikan secara detail dan menjadi spesifikasi sistem. 2. Desain perangkat lunak dan sistem. Desain sistem berfungsi untuk menetapkan aksitektur sistem secara keseluruhan. Desain perangkat lunak meliputi identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak. 3. Implementasi dan pengujian unit. Pengujian unit meliputi verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya. 4. Integrasi dan pengujian sistem. Seluruh unit perangkat lunak diuji sebagai sebuah sistem secara keseluruhan untuk memastikan bahwa kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. 5. Operasi dan pemeliharaan. Pada tahap ini sistem telah digunakan. Pemeliharaan meliputi perbaikan error yang tidak diketahui saat pengembangan, pengembangan sistem dan penambahan layanan baru. Parameter yang digunakan pada sistem ini terbagi dalam tiga kategori yaitu Inattention, Hiperaktivitas dan Impulsif. Setiap paramater yang sudah ditentukan dari hasil akuisisi ini memiliki bobot MB dan MD. MB adalah bobot ukuran kepercayaan dari paramater, sedangkan MD adalah bobot ukuran krtidak percayaan dari parameter. Bobot yang dimiliki setiap parameter itulah yang kemudian akan digunakan untuk perhitungan metode Certainty Factor, yang output dari perhitungannya menjadi nilai kemungkinan seorang anak mengalami gangguan ADHD. Adapun parameter dan hasil pembobotan setiap parameter dapat dilihat pada tabel berikut yang diambil dari sumber DSM IV (Diagnostic Statistical Manual). Tabel 1 Parameter Inattention dan hasil pembobotannya No Gejala Inattention MB MD 1 Gagal memberikan perhatian penuh pada detil 0,92 0,004 2 Ceroboh mengerjakan tugas di rumah atau kegiatan lain 0,89 0, Kesulitan mempertahankan perhatian saat bermain 0,97 0, Tampak tidak mendengarkan saat diajak bicara 0,89 0, Tampak tidak mengikuti instruksi 0,91 0, Gagal menyelesaikan tugas di rumah (contoh: menaruh sepatu dan barang) 0,90 0, Kesulitan dalam mengorganisasikan tugas dan kegiatan (contoh: menaruh sepatu lalu menaruh barang lalu membereskan tempat tidur) Menghindari permainan yang membutuhkan usaha mental seperti membuat PR atau tugas sekolah (contoh: puzzle, lego, balok) Tidak menyukai kegiatan yang membutuhkan usaha mental seperti membuat PR atau tugas sekolah (contoh: puzzle, lego, balok) 0,93 0,005 0,91 0,006 0,94 0, Kehilangan barang-barang 0,89 0, Mudah terdistraksi oleh stimulus-stimulus eksternal pada saat mengerjakan tugas atau kegiatan di rumah 0,98 0, Pelupa dalam kegiatan sehari-hari 0,84 0,

14 Tabel 2 Parameter Hyperactivity dan hasil pembobotannya No Gejala hyperactivity MB MD 1 Menggerakkan jari tangan saat duduk di meja makan 0,84 0,006 2 Menggerakkan jari kaki saat duduk di meja makan 0,84 0, Berlari-lari pada situasi yang tidak tepat (contoh: pada saat makan, menjelang tidur siang, mandi) 0,97 0,0035 Memanjat pada situasi yang tidak tepat (contoh: pada saat makan, menjelang tidur siang, mandi) 0,98 0, Kesulitan untuk bermain dengan tenang 0,96 0,004 6 Kesulitan untuk melakukan aktivitas waktu luang dengan tenang 0,98 0,003 7 Bergerak tidak kenal lelah 0,95 0,008 8 Banyak berbicara 0,90 0,005 Tabel 3 Parameter Impulsivity dan hasil pembobotannya No Gejala impulsivity MB MD 1 Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diajukan. 0,92 0, Sulit menunggu giliran (contoh: menonton tayangan televisi, merebut remote) 0,97 0,004 Menginterupsi kegiatan orang lain (contoh: menginterupsi ibu ketika memasak, atau anggota keluarga lain.) 0,96 0,008 Mengganggu kegiatan orang lain (contoh: mengganggu ibu ketika memasak, atau anggota keluarga lain.) 0,98 0,006 Tabel parameter yang diambil dari sumber DSM IV ini terdiri dari tiga kategori yaitu Inattention, Hyperactivity, dan Impulsivity. Ketiga kategori tersebut memiliki parameter masing-masing. Parameter parameter yang ada dalam kategori Inattantion terdiri atas prilaku anak yang cenderung mengalami gangguan dalam perhatian ketika anak berinterakasi dengan lingkungannya. Pada kategori Hyperactuvity terdapat paramater-parameter yang menunjukkan prilaku anak yang berlebihan dalam bergerak atau beraktivitas. Begitu pun parameter yang terdapat pada kategori impulsivity menunjukkan prilaku anak yang reaktif terhadap lingkungan sekitarnya. Nilai dari MB dan MD pada setiap parameter yang terdapat pada tabel di atas didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar. Karena belum adanya penelitian yang berkaitan delam pemberian bobot ini, maka pakar memberikan nilai ini berdasarkan pengalaman dengan cara menbandingkan prilaku anak yang normal dan yang mengalami gangguan. Desain Sistem Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini berbasis website agar mudah untuk diakses oleh pengguna, yang memiliki beberapa menu di antaranya menu beranda yang berisi informasi mengenai pembuat sistem dan dosen pembimbing, menu ADHD yang berisi segala informasi tentang gangguan ADHD pada anak, menu diagnosis yang merupakan menu utama yang digunakan untuk melakukan diagnosis gangguan ADHD, menu gallery berisi gambar yang berhubungan dengan gangguan ADHD seperti gambar prilaku anak yang terlihat di sekolah, tempat bermain dan lainnya, dan yang terakhir adalah menu login yang khusus digunakan oleh administrator untuk mengedit data pada sistem ini. Pada menu utama website ini yaitu menu diagnosis, user akan diberikan petunjuk dalam menggunakan sistem ini. Tahap selanjutnya user dapat memulai untuk melakukan diagnosis dengan mengisi identitas anak, kemudian user memilih parameter yang merupakan prilaku yang terlihat pada anak berdasarkan kategori 6

15 yang sudah ditentukan oleh sistem, setelah itu dilakukan proses oleh sistem berdasarkan input parameter yang dipilih. Hasil diagnosis sistem ini adalah identitas anak dan nilai Certainty Factor seorang anak mengalami gangguan ADHD, yang merupakan hasil perhitungan bobot pada setiap parameter yang diberikan. Desain proses dalam sistem pakar ini digunakan untuk menentukan nilai Certainty Factor. Proses pemilihan parameter atau prilaku yang terilihat pada anak ini digunakan untuk melakukan perhitungan oleh sistem, karena setiap parameter yang dipilih oleh user memiliki dua nilai bobot MB dan MD, yang kemudian bobot inilah yang diproses sehingga menghasilkan nilai akhir berupa Certainty Factor gangguan ADHD pada anak. Adapaun diagram konteks mengenai sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar berikut ini: Pengguna biasa Informasi ADHD Input diagnosis Output diagnosis SPDAPA User dan password login Parameter baru Perintah penghapusan Administrator Gambar 5 Diagram konteks SPDAPA Pada diagram konteks di atas dapat dilihat bahwa user dibagi menjadi dua bagian, yaitu user untuk Pengguna Biasa dan user untuk Administrator. Untuk masuk ke dalam SPDAPA, administrator harus melakukan login atau otentikasi user dengan memasukkan username dan password. Pada diagram konteks dapat dilihat bahwa pengguna biasa bisa mendapatkan informasi mengenai ADHD baik berupa teori ataupun contoh prilaku anak yang mengalami gangguan ADHD. Administrator dapat melakukan update dan menambahkan parameter serta melakukan penghapusan data hasil diagnosis yang dilakukan oleh user biasa. hasil diagnosis Teori ADHD Pengguna Biasa Contoh prilaku anak Input diganosis Output diagnosis SPDAPA Biodata anak Parameter diagnosis knbs Input parameter Gambar 6 DFD level 1 untuk pengguna biasa 67

16 hasil diagnosis Parameter ADHD Administrator Data diagnosis Parameter diagnosis SPDAPA Data diagnosis Parameter diagnosis knbs Hapus Parameter baru Gambar 7 DFD level 1 untuk administrator Implementasi Sistem Agar sistem ini berjalan pada PC, sistem operasi yang digunakan adalah windows seven serta menggunakan XAMPP yang juga memberikan layanan MySql sebagai databasenya. Browser yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox, Safari, dan lainnya. Implementasi sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP yang menggunakan logika rekursif yaitu pemanggilan fungsi sendiri yang berulang, dapat dilihat di bawah ini: function ADHD($data){ if(! is_array($data)) $data = array($data); $n = count($data); if($n == 1){ return array_shift($data); }elseif($n == 2){ $first=array_shift($da ta); $sec=array_shift($data); return $first + ($sec * (1 - $first)) }else{ $first=array_shift($data); $sec = array_shift($data); $prev = ADHD(array($first, $sec)); array_unshift($data, $prev); return ADHD($data); Fungsi tersebut berjalan pertama kali akan membaca data berupa array, kemudian jika data hanya satu maka fungsi akan langsung menghitung dengan cara mengurangkan variabel satu dengan dua. Ketika data lebih dari dua, maka fungsi akan melakukan perhitungan rekursif seperti di bawah ini : $first=array_shift($data); $sec=array_shift($data); $prev=adhd(array($first,$sec)); array_unshift($data,$prev); return ADHD($data); Pengujian Pengujian yang dilakukan pada sistem ini berupa validasi sistem dan output yang dihasilkan oleh sistem. Untuk mengetahui sesuainya sistem pakar ini, dilakukan ujicoba secara langsung oleh pakar. Proses ini dilakukan berulang kali sampai diperoleh sistem pakar yang diharapkan. Adapun alur pengujian yanng dilakukan pada sistem ini dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut ini: 86

17 Tabel 4 Alur pengujian fungsi utama sistem Aplikasi Diagnosis Administr ator Update parameter Tambah parameter Deskripsi Uji Mengisi biodata anak dan memilih parameter yang disediakan Memasukka n username dan password User melakukan update parameter yang ada User melakukan penambahan parameter baru Kondisi Awal Memilih menu diagnosis pada halaman web Memilih menu login pada halaman web Memilih menu edit pada tabel parameter Mengisi form tambah parameter yang sudah disediakan Skenario Uji Memasukkan biodata anak yang berisi nama lengkap, sekolah, tempat tanggal lahir, usia dan nama orang tua, kemudian memilih parameter yang disediakan minimal enam parameter, dan klik button proses Memasukkan userrname dan password pada form login kemudian menekan button login Memasukkan parameter baru, kategori serta bobot MB dan MD Memasukkan parameter baru, kategori serta bobot MB dan MD Hasil yang diharapkan Sistem akan menampilkan hasil diagnosis berupa biodata anak dan nilai CF (Certainty Factor) User akan masuk ke halaman administrator Parameter akan berubah sesuai dengan yang diinginkan Parameter baru akan ditambahkan ke tabel parameter Hasil Uji OK OK OK OK Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Sistem pakar ini dirancang sedemikian sehingga dapat digunakan dengan mudah. Teknik yang digunakan dalam sistem ini adalah teknik Certainty Factor. Karena pada teknik ini dibutuhkan bobot ukuran kepercayaan dan ketidakpercayaan sehingga didapat sebuah nilai Certainty Factor. Sistem ini hanya memberikan kesimpulan berupa nilai Certainty Factor, bukan menyimpulkan seorang anak mengalami gangguan ADHD atau tidak. Proses diagnosis gangguan ADHD pada anak usia sekolah yang diterapkan dalam sistem pakar yang berbasis website dapat membantu para pengguna dalam mengidentifikasi gangguan ADHD sejak dini. Sistem ini dapat membantu mengurangi tingkat risiko seorang anak mengalami gangguan ADHD, karena orang tua akan dapat melakukan pencegahan sejak dini. Pada Sistem Pakar Diagnosis Gangguan ADHD Pada Anak Usia Sekolah, pengguna dapat memperoleh pengetahuan mengenai gangguan ADHD melalui input parameter yang digunakan dalam sistem ini. Selain itu sistem ini dapat mengetahui cara pencegahan sejak dini dari informasi yang diberikan sistem berdasarkan sumber referensi yang ada. Saran Untuk pengembangan sistem pakar ini, disarankan beberapa hal sebagai berikut: Sebagai perbandingan perlu digunakan teknik atau metode lain seperti teknik fuzzy. Perlu dikembangkannya sistem yang memberikan penjelasan lebih rinci pada setiap parameter, seperti lamanya gejala yang terlihat pada anak. Perlu dikembangkannya sistem untuk melakukan diagnosis beberapa gangguan perkembangan pada anak, tidak hanya ADHD, tetapi juga seperti autis, conduct disorder, dan lainnya. 59

18 DAFTAR PUSTAKA Barkley, R.A Attention-Deficit Hyperactivity Disorder, Third Edition: A Handbook for Diagnosis and Treatment. New York: The Guilford Press. Giarratano, J Expert System Principles and Programming Third Edition. Boston,USA: PWS Publishing Company. Kusumadewi, Sri Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta: Graha Ilmu. Kusumadewi,et al Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. Marimin Teori dan Aplikasi Sistem Pakar dalam Teknologi Manajerial. Bogor: IPB Press. Rich & Knight Artificial Intelligence Second Edition. United States of America: McGraw Hill,Inc. Wood, Derek Kiat Mengatasi Gangguan Belajar. Yogyakarta: Katahati. Strickland, Bonnie The Gale Encyclopedia of Psychology Second Edition. United States of America: Gale Group Sommerville I Software Engineering 6th Edition. England: Pearson Education. 10 6

19 LAMPIRAN 7

20 Lampira 1. Tampilan Sistem untuk user a. Tampilan beranda b. Tampilan menu ADHD 11

21 c. Tampilan menu diagnosis d. Tampilan menu gallery 12

22 e. Tampilan memulai diagnosis 13

23 Lampiran 2. Tampilan hasil diagnosis 14

24 Lampiran 3. Tampilan untuk administrator a. Tampilan menu untuk login administrator b. Tampilan data pengguna sistem 15

25 c. Tampilan update parameter 16

Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan

Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan Alur proses dari Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini seperti pada Gambar 3. Sistem ini akan menampilkan form untuk identitas anak meliputi nama, sekolah, jenis kelamin, usia dan nama

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB TUGAS AKHIR OLEH : ARIK NUR ADITYA 0634010149 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA GEJALA DEMAM UTAMA PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Putri Endah Sulistya Rini 1, Yuri Ariyanto Teknologi Informasi, Teknologi Informatika, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim). IV.1.1 Tampilan Menu

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER

IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER IMPLEMENTASI METODE DEMPSTER-SHAFER MENGGUNAKAN PHP DENGAN PENERAPAN UNTUK DIAGNOSA DINI JENIS GANGGUAN ATTENTION-DEFICIT/HYPERACTIVITY DISODER (ADHD) PADA ANAK Tia Puji Susanti, Soewarto Hardhienata¹

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 75 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin hoisting crane. Website ini terdiri dari

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KEDELAI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KEDELAI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR L A P O R A N S K R I P S I SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN KEDELAI MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR RIF AN HARDIYANTO NIM. 201051098 DOSEN PEMBIMBING Rina Fiati, ST, M.Cs Endang Supriyati,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ADHD merupakan istilah berbahasa Inggris kependekan dari Attention Deficit Hiperactivity Disorder (Attention = perhatian, Deficit = kekurangan, Hiperactivity

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR MENGENALI UNSUR ZAT KIMIA BERBASIS ANDROID

PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR MENGENALI UNSUR ZAT KIMIA BERBASIS ANDROID PENGEMBANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR MENGENALI UNSUR ZAT KIMIA BERBASIS ANDROID SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer SEPTIAN PRIHARTANTO 1203040018 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR.. ABSTRAK Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan. Dasar dari suatu sistem pakar adalah bagaimana mentransfer pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pakar ke dalam komputer, dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan mesin pendingin ruangan (toshiba). Website ini terdiri

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang membangun sebuah aplikasi sistem informasi penjualan sparepart laptop di Toko Haps Computer Purbalingga.

Lebih terperinci

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

Pedologi. Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog. Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi Modul ke: Fakultas PSIKOLOGI Pedologi Attention Deficit and Hyperactivity Disorder (ADHD) Maria Ulfah, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id ADHD (Attention Deficit Hyperactive

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ANGGREK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Bambang Yuwono, Wiwid Puji Wahyuningsih, Hafsah Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR M. Zainal Arifin 1, Siti Nurhayati 2, Adri Raidyarto 3 Program Studi Sistem Informasi Universitas Yapis Papua Jl. DR. Samratulangi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem pakar mendiagnosisi penyakit Artritis Reumatoid Menggunakan Metode Certainty factor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 55 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit ikan hias menggunakan metode certainty factor dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft

Lebih terperinci

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web

Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sistem Pakar Penyakit Kulit Pada Manusia Menggunakan Metode Certainty Factor Berbasis Web Sri Yastita 1, Yohana Dewi Lulu 2, Rika Perdana Sari 3 Politeknik Caltex Riau e-mail yastitas@yahoo.com,ydlulu@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 308~312 308 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYEWAAN MOBIL PADA RENTAL BERBASIS WEB Mari Rahmawati AMIK BSI Karawang e-mail: mari.mrw@bsi.ac.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS GEJALA AWAL AUTISME DENGAN METODE KUANTIFIKASI PERTANYAAN DRAFT SKRIPSI

PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS GEJALA AWAL AUTISME DENGAN METODE KUANTIFIKASI PERTANYAAN DRAFT SKRIPSI PERANCANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSIS GEJALA AWAL AUTISME DENGAN METODE KUANTIFIKASI PERTANYAAN DRAFT SKRIPSI OLEH ARDIAN OKA 071401039 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Pengertian Implementasi Sistem Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut dari hasil perancangan di Bab III maka ditabel hasil uji coba dijelaskan tentang tampilan hasil dari analisa dan rancang bangun sistem pakar mendiagnosis kerusakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada pembahasan bab ini, akan dilakukan penganalisaan mengenai analisa dan perancangan pembuatan Sistem Pakar Sistem Pakar Pengolahan Data Hadits

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Rekrutmen Tenaga Pengajar SMA Swasta Methodist 7 Medan dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Metode Fuzzy MCDM (Multiple Criteria Decision Making) dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Dalam tahap ini dijelaskan mengenai implementasi perangkat lunak yang dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang terintegrasi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni

PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI. Elpa Armi Voni PENGGUNAAN CERTAINTY FACTOR (CF) DALAM PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT ATHEROSKLEROSIS SKRIPSI Elpa Armi Voni 061401030 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS

Lebih terperinci

Nanda Fitria, Sendi Novianto, S.Kom, M.T Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK

Nanda Fitria, Sendi Novianto, S.Kom, M.T Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRAK SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS GANGGUAN PERKEMBANGAN PADA ANAK DAN MEMBANTU MENENTUKAN NILAI TINGKAT KEYAKINAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Nanda Fitria, Sendi Novianto, S.Kom, M.T

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Berikut adalah tahapan penelitian yang dilakukan: 1. Menentukan kebutuhan data yang digunakan dalam pembangunan program identifikasi bentuk tenses.

Lebih terperinci

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya

TAKARIR. : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya. dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk. kesimpulannya TAKARIR Analysis Artificial Intelligence Backward chaining : analisis : kecerdasan buatan : pelacakan yang dimulai dari tujuan, selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan sebuah perangkat lunak Sistem Pakar Deteksi Kerusakan Monitor Laptop yang disingkat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan

BAB I PENDAHULUAN. yaitu dengan suatu media konsultasi yang bersifat online. mengemukakan pesoalan-persoalan yang terjadi kemudian pakar akan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang medis kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Sukmawati Kasanah 10.12.5084 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor

Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor Sistem Pakar Analisis Kepribadian Diri dengan Metode Certainty Factor Putu Veda Andreyana, I Nyoman Piarsa, Putu Wira Buana Jurusan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Email: vedaandre@gmail.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Media konsultasi merupakan sebuah media atau sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam bidang teknologi kegiatan konsultasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERNIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI Ahmad Doli Hutagalung 081421037 PROGRAM EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU

Lebih terperinci

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015

ISSN : STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015 APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JENIS GANGGUAN PERKEMBANGAN MENTAL PADA ANAK DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS RUMAH SAKIT BATARA GURU BELOPA) Cucut Susanto Teknik Informatika STMIK Dipanegara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan Aplikasi Untuk Mengidentifikasi Kerusakan Smartphone Samsung Dengan Metode Certainty Factor dapat

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web

Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset IT Pada PT. Tirta Investama Plant Citeureup Berbasis Web Design of IT Asset Management Information System At PT. Tirta Investama Plant Web Based Citeureup

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk dioperasikan. Dalam implementasi aplikasi diagnosa hama dan penyakit

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin kompleks, ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, terutama dalam bidang komputer. Pada

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSA AWAL PENYAKIT USUS BUNTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Hasil rancangan sistem pakar mendiagnosa penyakit kucing yang telah selesai di buat dimana tampilan hasil terdiri dari dua bagian yaitu tampilan untuk pengguna dan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN NOTEBOOK MENGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES (STUDI KASUS JOGJA COMPUTER) SKRIPSI

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN NOTEBOOK MENGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES (STUDI KASUS JOGJA COMPUTER) SKRIPSI SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN NOTEBOOK MENGUNAKAN METODE INFERENSI FORWARD CHAINING DAN TEOREMA BAYES (STUDI KASUS JOGJA COMPUTER) SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Desain sistem Analisis sistem Implementasi sistem Pemeliharaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi sistem

Desain sistem Analisis sistem Implementasi sistem Pemeliharaan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Investigasi sistem 5 akuisisi pengetahuan untuk pengambilan keputusan berdasarkan gejala klinis dan gejala yang bersifat fuzzy, serta pembuatan fuzzy inference system (FIS). Dalam pembutan FIS, dinakan representasi fungsi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 25 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pakar mendiagnosa herpes

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan selama ini masih menggunakan sistem yang manual. Analisa input yang ada pada sistem yang sedang berjalan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan system dan dapat dipandang sebagi usaha untuk mewujudkan sistem yang dirancang. Langkah langkah

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2012 SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING TUGAS AKHIR Diajukan oleh : Rizki Fitri Rahmawati 0734010140 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO BERBASIS ANDROID DENGAN GOOGLE MAPS

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO BERBASIS ANDROID DENGAN GOOGLE MAPS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) PERTANIAN KABUPATEN PURWOREJO BERBASIS ANDROID DENGAN GOOGLE MAPS SKRIPSI NAMA: NUR ATMAN NIM: 0903040059 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN RUNUT MAJU DENTAL AND ORAL DISEASE DIAGNOSIS USING FORWARD CHAINING

LAPORAN TUGAS AKHIR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN RUNUT MAJU DENTAL AND ORAL DISEASE DIAGNOSIS USING FORWARD CHAINING LAPORAN TUGAS AKHIR DIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT MENGGUNAKAN RUNUT MAJU DENTAL AND ORAL DISEASE DIAGNOSIS USING FORWARD CHAINING Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Komputer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari perancangan sistem pakar mendeteksi penyakit pada ikan Lele Dumbo. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Tentang Pakaian Adat Dalam Pernikahan Dengan Metode Prototyping Berbasis Web. IV.1.1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, metode kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) banyak digunakan dalam berbagai bidang seperti: bisnis, militer, pendidikan, psikologi, permainan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Tracer Study Politeknik Negeri Semarang

Sistem Informasi Tracer Study Politeknik Negeri Semarang Sistem Informasi Tracer Study Politeknik Negeri Semarang Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Negeri Semarang E-mail : parsumo@yahoo.com Abstrak Informasi alumni sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit gigi pada manusia menduduki urutan pertama dari daftar 10 besar penyakit yang paling sering dikeluhkan masyarakat Indonesia. Persepsi dan perilaku masyarakat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah

Lebih terperinci

ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY. Ade Rahmawati S. M.Psi

ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY. Ade Rahmawati S. M.Psi ATTENTION DEFICIT/HYPERACTIVITY DISORDER Ade Rahmawati S. M.Psi History Penjelasan mengenai ADHD telah ada sejak 100 thn yg lalu 1902 simptoms overactivity pertama kali digambarkan oleh George Still, dokter

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah menjelaskan seluruh kegiatan selama berlangsungnya penelitian untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat sesuai dengan permasalahan yang akan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Perkualiahan Dengan Framework Code Ignetier

Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Perkualiahan Dengan Framework Code Ignetier Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Kegiatan Perkualiahan Dengan Framework Code Ignetier Dan Algoritma Genetika Pada Universitas Bina Darma Palembang Najjemy Pratama 1, Muhammad Izman Herdiansyah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implemetasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis

Lebih terperinci

Nama : Siti Amalia Mufiedah NPM : Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi

Nama : Siti Amalia Mufiedah NPM : Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi Sistem Pakar Diagnosis Jenis/Subtipe ADHD pada Anak Usia di Bawah 7 Tahun Berbasis Web Menggunakan Framework CodeIgniter Nama : Siti Amalia Mufiedah NPM : 56410578 Pembimbing : Dr. Hamzah Afandi Latar

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI PADA IKAN PATIN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Seny Hidabiyah, Prihastuti Harsani, Aries Maesya Email: senychan92@gmail.com Program Studi Ilmu Komputer Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT TBC (TUBERCULOSIS) PADA ANAK SKRIPSI AGUSTINA ERNARIA MANURUNG 041401067 PROGRAM STUDI STRATA 1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan sistem pakar mendeteksi adanya viskositas darah dalam tubuh menggunakan Metode Teorema

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Disusun oleh : DENNY PRAWIDIANTO NPM.

APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI. Disusun oleh : DENNY PRAWIDIANTO NPM. APLIKASI PENENTUAN HAMA TANAMAN BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI Disusun oleh : DENNY PRAWIDIANTO NPM. 0834010085 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU DENGAN METODE FORWARD CHAINING Anugerah Jaya Aziz Amrullah 1, Ekojono 2 Program Studi Teknik Informatika, Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi Sistem pakar pendeteksian kerusakan Hard disk pada sistem Hardware yang digunakan di komputer atau di laptop yang memiliki fungsi sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sukamiskin adalah bagian dari Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Hukum dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sukamiskin adalah bagian dari Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Hukum dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini akan sejalan dengan perkembangan teknologi komputer yang mendorong terjadinya perubahan berbagai ilmu, baik dalam kajian ataupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Perhitungan PPh Pasal 21 pada PT. Haris Prima Citra Lestari Berbasis Online

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SMA MUHAMMADIYAH 10 RANTAUPRAPAT TUGAS AKHIR PUTRI AYU LIZA

SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SMA MUHAMMADIYAH 10 RANTAUPRAPAT TUGAS AKHIR PUTRI AYU LIZA SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SMA MUHAMMADIYAH 10 RANTAUPRAPAT TUGAS AKHIR PUTRI AYU LIZA 102406056 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

Kata kunci : Sistem pakar, artificial intelligence, basis pengetahuan, pemilihan tools, kaidah sistem produksi.

Kata kunci : Sistem pakar, artificial intelligence, basis pengetahuan, pemilihan tools, kaidah sistem produksi. ABSTRAKSI Pembangunan sistem pakar diagnosa penyakit TB paru menggunakan aplikasi sistem pakar pemilihan printer dan monitor. Dalam pembangunan sistem pakar diagnosa penyakit TB paru dilakukan perubahan

Lebih terperinci

APLIKASI PENJURUSAN SISWA SESUAI BAKAT DAN MINAT DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK. Makalah

APLIKASI PENJURUSAN SISWA SESUAI BAKAT DAN MINAT DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK. Makalah APLIKASI PENJURUSAN SISWA SESUAI BAKAT DAN MINAT DI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR KABUPATEN DEMAK Makalah Program Studi Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan Oleh : Devi Oktaviantiani Drs.

Lebih terperinci

Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Kolik Gas (Tympani) Kolik Twisted gut Kolik Impaksi METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Kolik Gas (Tympani) Kolik Twisted gut Kolik Impaksi METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Metode Deffuzifikasi Mean of Maximum (MOM) Salah satu metode deffuzifikasi adalah Mean of Maximum. Pada metode ini, solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain yang memiliki nilai

Lebih terperinci

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 LINGKUNGAN IMPLEMENTASI Setelah melakukan analisa dan perancangan pada aplikasi ini maka akan dilakukan tahapan implementasi. Implementasi adalah tahap membuat aplikasi

Lebih terperinci

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT.

KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT. KUANTIFIKASI PERTANYAAN UNTUK MENDAPATKAN CERTAINTY FACTOR PENGGUNA PADA APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT Kusrini 1 1 STMIK AMIKOM Yogyakarta, Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Setelah tahap analisa dan perancangan, tahap selanjutnya adalah implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. INFRASTRUKTUR Setelah dilakukan analisa dan perancangan sistem maka tahapan selanjutnya adalah tahap implementasi dan pengujian sistem (system implementation).

Lebih terperinci