DAFTAR PUSTAKA. Asikin S., 1987, Geologi Struktur Indonesia, Jurusan teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Allen, G.P., dan Chambers, J.L.C., 1998, Sedimentation In The Modern Mahakam Delta, Indonesian Petroleum Association, 253.p. Asikin S., 1987, Geologi Struktur Indonesia, Jurusan teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Biantoro, E., Muritno B.P., & Mamuaya J. M. B., 1992, Inversion Faults as The Major Structural Control in the Northen Part of Kutai Basin, East Kalimantan, Proceedings of the Indonesian Petroleum Association 21 st Annual Convention, p Bemmelen, Van R.W., 1949, The Geology of Indonesia, The Hague.Gov.Printing Office,Nederland Martinus Nidjhoff,. Chambers, J.L.C., dan Daley, T.E. 1995, A Tectonic Model for the Onshore Kutai Basin, East Kalimantan, Based on an Integrated Geological and Geophyisical Interpretation, Proceeding Indonesian Petroleum Association, 24 th Annual Convention, Jakarta Indonesia, p Darman, H. dan Sidi, F.H., 2000, An Outline of Indonesia, Ikatan Ahli Geologi Indonesia. Dunham, R. J., 1962, Classification of Carbonate Rocks, a Symposium, American Association of Petroleum Geologist, Mem. no.1. Endharto, M., dan Bachtiar, A., 1993, Tipe Provenansi dan Proses Diagenesa Batupasir Miosen Bawah Cekungan Kutai, Kalimantan TImur, Proceedings of The Indonesian Association of Geologist 22 nd Annual Convention, p Friedman, G.M, dan Sanders, J.E, 1978, Principal of Sedimentology, Copyright@ 1978, by John Wiley and Sons, Inc, chap , complement B, p Friedman, G.M., 1961, Distinction Between Dune, Beach, and River Sand from Their Textural Characteristic, Journal of Sedimentary Petrology, vol 31, No. 4, p Hamilton,W., 1979, Tectonics of The Indonesia Region, United States Geological Survey, Professional Paper 1078, p.345. Ikatan Ahli Geologi Indonesia, 1996, Sandi Stratigrafi Indonesia.

2 Koesoemadinata, R. P., 1985, Prinsip-prinsip Sedimentasi, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Tekonologi Bandung, Bandung. Koesoemadinata, R.P., 1987, Reef Carbonat Exploration, Diktat kursus, Institut Teknologi Bandung. Lobeck, A.K., 1939, Geomorphology : An Introduction To The Study of Landscape, McGraw-Hill Book Company., Inc., New York & London. McClay., K.R., Dooley, Tim, Ferguson, A., & Poblet, J., 2000, Tectonic Evolution of the Sangasanga Block, Mahakam Delta, Kalimantan, Indonesia, AAPG Bulletin, v. 84, no. 6, Marks, E., Sujatmiko, Samuel, L., Danutirto, H, Ismoyowati, T., and Sidik, B.B., 1982, Cenozoic Stratigraphic Nomenclature in East Kutai Basin, Kalimantan, Proceedings Indonesian Petroleum Association, Eleven Annual Convention. Nuay E. S., Astarita A. M., dan Edwards K., 1985, Early Middle Miocene Deltaic Progradation in the Southern Kutai Basin, Proceedings of IPA 14 th Annual Convention, p Ott, H. L., 1987, The Kutai Basin; A Unique Structural History, Proceedings of The Indonesian Petroleum Association 16 th Annual Convention,. P Pettijohn, F. J., 1957, Sedimentary Rocks, 2 nd Edition, Harper & Row, NewYork, p Pringgoprawiro, H. dan Kapid, R., 2000, Foraminifera : Pengenalan Mikrofosil dan Aplikasi Biostratigrafi, Departemen Teknik Geologi, FIKTM ITB., Bandung. Pryomarsono, S., Sumarsono, A., Widiastuti, R., & Nugrahaningsih, L.,1996, Kontrol Tektonik Pada Sedimentasi Prograding Delta di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur, Proceedings of Indonesian Association of Geologist 25 th Annual Convention, p Rose, R. dan Hartono P., 1978, Geological Evolution Of The Tertiary Kutai- Melawi Basin Kalimantan Indonesia, Proceedings Of The Indonesian Petroleum Association 7 th Annual Convention, p

3 Rauwerda, P.J., R.J. Morley, S.r. Troelstra, 1984, Environment and Stratigraphy on the Basis of Foraminifera Paleoecology, Robertson Research Private Limited, Singapore. Robertson Research, 1985,. : Bentonic Foraminifera Age Zonation and Environment of Deposition, Guide Book, Lecture 3, 33h. Samuel L., dan Muchsin, S., 1975, Stratigraphy and Sedimentation in The Kutai Basin, Kalimantan, Proceeding IPA Fourth Annual Convention, June Satyana, A.H., Nugroho, D., Surantoko, I., 1998, Tectonic controls on the hydrocarbon habitats of the Barito, Kutei, and Tarakan Basins, Eastern Kalimantan, Indonesia : major dissimilarities in adjoining basins, Journal of Asian Earth Sciences. Sidarto, Burhan, G., Hendyana, J., Kusumadinata, S., dan Hidayat, S., 1998, Struktur Geologi Daerah Sangasanga, Kalimantan Timur., Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral 82., hal Sukardi, N. Sikumbang, I. Umar, dan R. Sunaryo, 1995, Peta Geologi Lembar Sangatta, Kalimantan, Skala 1: , Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung. Supriatna, S., Sukardi dan Rustandi, E., 1985, Laporan Pemetaan Geologi Lembar Samarinda, Kalimantan., Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi., Bandung. Thornbury, N. D., 1969, Principles of Geomorphology, 2 nd International Edition. Edition., Wiley Visher, G.L., 1969, Grainsize Distributions and Depositional Processes, journal of Sedimentary. Wain, T., dan Berod, B. The Tectonic Framework and Paleogeographic evolution of The Upper Kutai Basin. Proceedings Indonesian Petroleum Association, 18 th Annual Convention Van Zuidam, R. A., 1983, Guide to Geomorphologic Aerial Photographic Interpretation and Mapping, ITC, Enchede, The Netherlands. Van de Weerd dan Amin R.A., 1992 : Origin and Evolution of the Tertiary hydrocarbon-bearing basin in Kalimantan Indonesia, AAPG Bulletin vol.76 no.11, p

4 Walker, R. G., dan James, N. P., 1992, Facies Model, Response To Sea Level Change, Geological Association of Canada. Wilson, M.E.J., Chamber, J.L.C., Evans, M.J., Moss, S.J., Nas, D.S., 1999, Cenozoic Carbonates in Borneo: case studies from northeast Kalimantan, Journal of Asian Earth Sciences. Wilson, J.L., 1975, Carbonate Facies in Geologic History, Springer-Verlag Berlin. Williams, H., F. J Turner, dan C. m. Gilbert, 1954, Petrography, an Introduction to the Study of Rock in Thin Sections, 2 nd Edition, W. H. Freeman Company, San Francisco.

5 LAMPIRAN A - 1 No. Conto Lokasi : CKO-7 : Cabang S. Kaliorang Satuan Batuan Nama Batuan : Batupasir : Quartz wacke (Gilbert,1964) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E mm P mm Sayatan tipis batupasir Quartz wacke (Gilbert, 1964), fragmen (40%) berupa kuarsa, feldspar dan mineral opak, berukuran 0,1 mm-0,25 mm, menyudut tanggung -membulat tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, kontak antar butir berupa point contact, matriks ( 50%) berupa lempung, terdapat laminasi karbon (C1-D7), semen (3%) berupa silica overgrowth, porositas (7%) berupa rongga antar butir. Kuarsa (25%). hadir sebagai butir, ukuran 0,1-0,25 mm, putih, berbentuk subhedralanhedral (B2,A7) Felspar (10%), hadir sebagai butir, mm, keruh, berbentuk subhedral-anhedral (A2) Mineral Opak (5%), hadir sebagai butir, berukuran 0, mm, dengan bentuk pipih. Matriks (50%) berupa mineral lempung Semen ( 3%) berupa silica overgrowth yang hadir mengikat butir dan massa dasar Porositas (7%) berupa rongga diantara butir.

6 LAMPIRAN A - 2 No. Conto Lokasi : CKO-7 : Cabang S. Kaliorang Satuan Batuan Nama Batuan : Batupasir : Quartz wacke (Gilbert, 1964) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batupasir Quartz wacke (Gilbert, 1964), fragmen (62%) berupa kuarsa, feldspar dan mineral opak, berukuran 0,1 mm-0, 5 mm, menyudut -membulat tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, kontak antar butir berupa point contact,long contact, matriks (30%) berupa lempung, semen (3%) berupa silica overgrowth, porositas (5%) berupa rongga antar butir. Kuarsa (40%). hadir sebagai butir, ukuran 0,1-0, 5 mm, putih, berbentuk subhedralanhedral (E4,E5) Felspar (20%), hadir sebagai butir, mm, keruh, berbentuk subhedral-anhedral (A2) Mineral Opak 2%), hadir sebagai butir, berukuran 0,1 mm, anhedral Matriks (30%) berupa mineral lempung Semen ( 3%) berupa silica overgrowth, oksida besi yang hadir mengikat butir dan massa dasar Porositas (5%) berupa rongga diantara butir (A3, A2)

7 LAMPIRAN A - 3 No. Conto : SB3-A Satuan Batuan : Batupasir Lokasi : Sungai Sembulo Nama Batuan : Quartz wacke (Gilbert, 1964) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batupasir Quartz wacke (Gilbert, 1964), fragmen (62%) berupa kuarsa, feldspar dan plagioklas, berukuran 0,1 mm-0, 25 mm, menyudut -membulat tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, kontak antar butir berupa point contact, long contact, concavo convek contact matriks (30%) berupa lempung, semen (3%) berupa silica overgrowth, porositas (5%) berupa rongga antar butir. Kuarsa (40%). hadir sebagai butir, ukuran 0,1-0, 5 mm, putih, berbentuk subhedralanhedral (C3,C6,C5) Felspar (20%), hadir sebagai butir, mm, keruh, berbentuk subhedral-anhedral (E5) Plagioklas (1%), hadir sebagai butir, berukuran 0,2 mm, subhedral (E4) Matriks (30%) berupa mineral lempung Semen ( 3%) berupa calcite yang hadir mengikat butir dan massa dasar Porositas (5%) berupa rongga diantara butir

8 LAMPIRAN A - 4 No. Conto : SB-8 Satuan Batuan : Batupasir Lokasi : Sungai Sembulo Nama Batuan : Quartz wacke (Gilbert, 1964) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batupasir Quartz wacke (Gilbert, 1964), fragmen (40%) berupa kuarsa, feldspar dan mineral opak, berukuran 0,1 mm, menyudut -menyudut tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, kontak antar butir berupa point contact, matriks (50%) berupa lempung, semen (5%) berupa silica overgrowth, porositas (5%) berupa rongga antar butir. Kuarsa (35%). hadir sebagai butir, ukuran 0,1-0, 5 mm, putih, berbentuk subhedralanhedral (A3,B3,E6) Felspar (4%), hadir sebagai butir, mm, keruh, berbentuk subhedral-anhedral (E5) Mineral opak (1%), hadir sebagai butir, berukuran 0,2 mm, subhedral (B4) Matriks (50%) berupa mineral lempung Semen ( 5%) berupa silika yang hadir mengikat butir dan massa dasar Porositas (5%) berupa rongga diantara butir

9 No. Conto : SK-15 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi : Gunung Sekerat Nama Batuan : Foraminifera Packstone (Dunham, 1962) LAMPIRAN A - 5 A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan Batugampimg Foraminifera Packstone (Dunham 1961), tekstrur klastik, terpilah buruk, kemas terbuka, butiran (40%) terdiri dari fragmen fosil foraminifera besar, berukuran 0,2-2,75 mengambang dalam matriks (30%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (30%) berupa mikrospar kalsit terdapat pada interparticle, porositas (20%) berupa porositas sekunder intraparticle dan interparticle. Foraminifera (40%) hadir berupa berupa foraminifera besar Operculina sp (C2- C5), Lepidocyclina sp (D7-E2), foraminifera kecil berupa foraminifera plankton dan bentos, kamarnya sudah terisi oleh semen kalsit Matriks lumpur karbonat (30%) berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (15%) semen kalsit, mengisi ruang antar butir, dan mengisi rongga hasil pelarutan. Porositas (15%) berupa porositas sekunder vuggy dan moldic.

10 LAMPIRAN A - 6 No. Conto Lokasi : SK-16 : Gunung Sekerat Satuan Batuan Nama Batuan : Batugamping : Grainstone (Dunham, 1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan Batugampimg Grainstone (Dunham 1962), tekstur klastik, terpilah sedang, kemas tertutup, butiran (40%) terdiri dari fragmen kalsit, berukuran 0,2-5,5 mm yang saling bersentuhan, matriks (30%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit terdapat pada intergranular, porositas (10%) berupa porositas sekunder intragranular dan intergranular. Kalsit (40%) hadir sebagai fragmen, subhedral-anhedral, Matriks (30%) berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (15%) semen kalsit, mengisi ruang antar butir, dan mengisi rongga hasil pelarutan. Porositas (15%) berupa porositas berupa rongga antar butir.

11 LAMPIRAN A - 7 No. Conto : SK-17 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi : Gunung Sekerat Nama Batuan : Wackestone (Dunham, 1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan Batugampimg Foraminifera Wackestone (Dunham 1962), tekstrur klastik, terpilah sedang, kemas tertutup, butiran (30%) terdiri dari fragmen pecahan koral, berukuran 0,2-5,5 mm, foraminifera plankton, foraminifera bentos (A6), yang mengambang dalam matriks (40%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit terdapat pada intergranular, porositas (10%) berupa porositas sekunder, vuggy porosity. Pecahan koral (10%), memanjang, mengambang dalam matriks mikrit. Foraminifera (20%) terdiri dari foraminifera plankton, bentos, foraminifera besar,sebagian kamarnya sudah terisi kalsit. Matriks (40%) berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (20%) semen kalsit, mengisi ruang antar butir, dan mengisi rongga hasil pelarutan. Porositas (15%) berupa porositas berupa vuggy.

12 LAMPIRAN A - 8 No. Conto : SK-12 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi : Gunung Sekerat Nama Batuan : Foraminifera Packestone (Dunham, 1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan Batugampimg Packstone (Dunham 1961), tekstrur klastik, terpilah sedang, kemas terbuka, butiran (40%) terdiri dari fragmen pecahan koral, berukuran 3 mm, foraminifera plankton, foraminifera bentos yang mengambang dalam matriks (30%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), dan lumpur karbonat semen (20%) berupa mikrospar kalsit terdapat pada intergranular, porositas (10%) berupa porositas sekunder, vuggy porosity, moldic. Matriks ada yang mengelilingi butiran, Foraminifera (40%) hadir berupa berupa foraminifera besar, Lepidocyclina spp., Amphistegina spp., Cycloclypeus spp., foraminifera kecil berupa foraminifera plankton dan bentos, kamarnya sudah terisi oleh semen kalsit Matriks (30%) berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (20%) semen kalsit, mengisi ruang antar butir, dan mengisi rongga hasil pelarutan. Porositas (10%) berupa vuggy porosity, moldic.

13 LAMPIRAN A - 9 No. Conto : SK-10 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi : Gunung Sekerat Nama Batuan : Boundstone (Dunham,1961) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batugamping boundstone (Dunham, 1961), framework, terpilah buruk, kemas terbuka, butiran (53%) terdiri dari fosil koral dan foraminifera. Berukuran 0,2-0,75 mm, matriks (25%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit. Koral (53%), hadir sebagai butir pada posisi tumbuh, utuh berukuran cm, rongga terisi oleh semen kalsit. Alga (1%), hadir sebagai butir, rongga terisi oleh semen kalsit, Matriks (25%) berupa lumpur karbonat berwarna coklat keruh, terekristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit, Semen (20%) berupa semen kalsit Porositas (2%) berupa porositas sekunder microvug

14 LAMPIRAN A - 10 No. Conto : SK-14 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi: Gunung Sekerat Nama Batuan : Foraminfera Packstone (Dunham,1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batugamping Packestone (Dunham, 1962), tekstur klastik, terpilah buruk, kemas terbuka, butiran (40%) terdiri dari fragmen foraminifera. Berukuran mm, matriks (25%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit, porositas (15%) berupa microvug, moldic, intraparticle. Foraminifera (40%) berupa foraminifera plankton, berukuran mm, kamarna sudah terisi oleh semen kalsit Matriks (25%) berupa lumpur karbonat berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (20%) berupa kalsit Porositas (15%) berupa porositas sekunder microvug, moldic (4E), intrapartikel (D7).

15 LAMPIRAN A - 11 No. Conto : SK-6 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi : Gunung Sekerat Nama Batuan : Boundstone (Dunham,1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan Batugampimg Boundstone (Dunham, 1962), (50%) tersusun frame builders, pecahan alga, terpilah buruk, kemas terbuka, berukuran 3-5mm, dalam matriks (35%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit terdapat pada interparticle, porositas (10%) berupa porositas sekunder, interpartikel, matriks ada yang mengelilingi butiran. Koral (55%) hadir sebagai butir pada posisi tumbuh, utuh berukuran cm, rongga terisi oleh semen kalsit. Matriks (25%) berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (20%) semen kalsit, mengisi ruang antar butir, dan mengisi rongga hasil pelarutan. Porositas (5%) berupa interpartikel

16 LAMPIRAN A - 12 No. Conto Lokasi : SB-4 : Gunung Sekerat Satuan Batuan Nama Batuan : Batupasir : Quartz wacke (Gilbert, 1964) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batupasir Quartz wacke (Gilbert, 1964), fragmen (40%) berupa kuarsa, feldspar dan pecahan foraminifera besar, dan alga berukuran 0,25 mm-0,5 mm, menyudut tanggung -membulat tanggung, terpilah buruk, kemas terbuka, kontak antar butir berupa point contact,sebagian besar masih mengambang dalam matriks ( 50%) berupa lempung, semen (3%) berupa kaslit, porositas (7%) berupa rongga antar butir moldic porosity. Kuarsa (25%). hadir sebagai butir, ukuran 0,1-0,25 mm, putih, berbentuk subhedral-anhedral (B2,A7) Felspar (10%), hadir sebagai butir, mm, keruh, berbentuk subhedralanhedral (A2) Foraminifera (7%) hadir berupa berupa foraminifera besar, foraminifera kecil berupa foraminifera plankton dan bentos, kamarnya sudah terisi oleh semen kalsit Alga (3%) Matriks (45%) berupa mineral lempung Semen ( 3%) berupa silika. Porositas (7%) rongga antar butir, moldic porosity

17 LAMPIRAN A - 13 No. Conto : SK 11 Satuan Batuan : Batugamping Lokasi : Gunung Sekerat Nama Batuan : Wackestone-packestone (Dunham, 1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batugamping Wackestone-Packestone (Dunham, 1962), tekstur klastik, terpilah buruk, kemas terbuka, butiran (20%) terdiri dari fragmen coral yang telah terisi semen kalsit. Berukuran mm, matriks (55%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit berbentuk blocky, drussy, dan micritic, porositas (5%) berupa microvug, Koral (20%) berupa fragmen platy coral berukuran mm, kamarnya sudah terisi oleh semen kalsit (A2-C7) Matriks (55%) berupa lumpur karbonat berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (20%) berupa kalsit, berbentuk blocky (C5-C6), drussy, dan micritic(b5- B6) Porositas (15%) berupa porositas sekunder microvug (D2)

18 LAMPIRAN A - 14 No. Conto Lokasi : SK 4 : Gunung Sekerat Satuan Batuan Nama Batuan : Batugamping : Wackestone-packestone (Dunham, 1962) A B C D E A B C D E A B C D E A B C D E 0 1 mm Sayatan tipis batugamping Wackestone-Packestone (Dunham, 1962), tekstur klastik, terpilah buruk, kemas terbuka, butiran (20%) terdiri dari fragmen coral yang telah terisi semen kalsit. Berukuran mm, matriks (55%) berupa mikrokristalin kalsit (mikrit), semen (20%) berupa mikrospar kalsit berbentuk, porositas (5%) berupa vuggy, Koral (20%) berupa fragmen coral berukuran mm, kamarnya sudah terisi oleh semen kalsit, foraminifera besar, plankton, bentos. Matriks (55%) berupa lumpur karbonat berwarna coklat keruh, terkristalisasi menjadi mikrokristalin kalsit. Semen (20%) berupa kalsit, Porositas (5%) berupa porositas sekunder vug (D1)

19 Analisis Foraminifera Plankton Satuan Batulempung Bernodul No. Sampel Lokasi : KO-8 : Sungai Kaliorang Spesies Foraminifera plankton Orbulina suturalis Globorotalia fohsi Kisaran Umur (Blow, 1969) N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20 N21 Dari data didapatkan umur N12-N13 atau setara dengan Miosen Tengah. Foraminifera Bentos yang ditemukan : 1. Dentalina sp. 2. Triloculina sp. Berdasarkan asosiasi fosil bentos yang dijumpai, kedalaman batimetri Satuan Batulempung Bernodul adalah Neritik dalam sampai Neritik Tengah (0 20m) berdasarkan Rauwerda dkk. (1984). LAMPIRAN B-1 Analisa Mikropaleontologi

20 Analisis Foraminifera Plankton Satuan Batulempung Abuterang No. Sampel Lokasi : CKO-9 : Cb. sungai Kaliorang Spesies Foraminifera plankton Orbulina universa Globorotalia plesiotumida Globorotalia acostaensis Sphaeroidinellopsis subdehiscens Kisaran Umur (Blow, 1969) N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20 N21 Dari data didapatkan umur setara dengan Miosen Akhir Foraminifera Bentos yang ditemukan : 1. Dentalina sp 2. Nodosaria sp 3. Bolivina sp 4. Elphidium sp 5. Lagena sp 6. Uvigerina sp Berdasarkan asosiasi fosil bentos yang dijumpai, kedalaman batimetri Satuan Batulempung B adalah Neritik dalam sampai Batial atas (20 500m) berdasarkan Rauwerda dkk. (1984). LAMPIRAN B-2 Analisa Mikropaleontologi

21 Analisis Foraminifera Besar Satuan Batugamping No. Sampel Lokasi : SK-12 : Gunung Sekerat Kala Miosen Tengah Miosen Akhir Pliosen Blow (1969) N9 N10 N11 N12 N13 N14 N15 N16 N17 N18 N19 N20 N21 Adam (1970) Lower Tf (Tf 2 ) Upper Tf (Tf 3 ) Tgh Foraminifera Besar Lepidocyclina spp. Cycloclipeus spp. Berdasarkan kandungan fosil foraminifera besar, kisaran umur adalah Te-Tf atau N9-N14 (Miosen Tengah-Miosen Akhir) Berdasarkan asosiasi fosil bentoskedalaman batimetri adah Neritik Tengah ( m) Rauwerda dkk. (1984). LAMPIRAN B-3 Analisa Mikropaleontologi

22 LAMPIRAN C - 1 Analisis Kalsimetri ANALISIS KALSIMETRI KLASIFIKASI CAMPURAN LEMPUNG-GAMPING (Pettijohn, 1957 op. cit Koesoemadinata, 1987) % LEMPUNG % GAMPING 0 BATUGAMPING MURNI GAMPING NAPALAN G-N NAPAL GAMPINGAN NAPAL NAPAL LEMPUNGAN N-L LEMPUNG NAPALAN LEMPUNG MURNI Kode Lokasi Kadar karbonat rata-rata (%) Nama Batuan CSB-2 Sungai Sembulo 5.57 Lempung Murni KB-3 Cb. S. Sembulo 0 Lempung Murni KO-8 S. Kaliorang 0 Lempung Murni LSK-7 Cb. S. Kaliorang Napal Lempungan CKO-9 Cb. S. Kaliorang Napal-Lempungan