Bab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas"

Transkripsi

1 Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Sosiolinguistik Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-makhluk lain. Ilmu yang mempelajari hakekat dan ciri-ciri bahasa ini disebut ilmu linguistik. Lebih jelas lagi dia menjelaskan, baru dalam dua dasa warsa belakangan ini semakin disadari ahli-ahli bahasa bahwa perlu diberikan lebih banyak perhatian kepada dimensi kemasyarakatan dari bahasa. Dimensi kemasyarakatan inilah yang memberikan makna kepada bahasa, dan sekarang ini semakin disadari oleh ahli-ahli bahasa bahwa dimensi kemasyarakatan ini menimbulkan ragam-ragam bahasa yang bukan hanya berfungsi sebagai petunjuk perbedaan golongan kemasyarakatan penuturnya, tetapi juga sebagai indikasi situasi berbahasa serta mencerminkan tujuan, topik, aturan-aturan, dan modus penggunaan bahasa. Pengkajian bahasa dengan dimensi kemasyarakatan seperti tersebut di atas ini disebut sosiolinguistik. Istilah sosiolinguistik jelas terdiri dari dua unsur: sosio- dan linguistik. Kita mengetahui arti linguistik, yaitu ilmu yang mempelajari atau membicarakan bahasa, khususnya unsur-unsur bahasa (fonem, morfem, kata, kalimat) dan hubungan antara unsur-unsur itu 10

2 (struktur), termasuk hakekat dan pembentukan unsur-unsur itu. Unsur sosio- adalah seakar dengan sosial, yaitu yang berhubungan dengan masyarakat, dan fungsi-fungsi kemasyarakatan. Jadi, sosiolinguistik ialah studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu sebagai anggota masyarakat. Boleh juga dikatakan bahwa sosiolinguistik mempelajari dan membahas aspek- aspek kemasyarakatan bahasa, khususnya perbedaan-perbedaan (variasi) yang terdapat dalam bahasa yang berkaitan dengan faktor-faktor kemasyarakatan (sosial). Dan salah satu topik umum dalam pembahasan sosiolinguistik yang akan saya bahas adalah mengenai penggunaan bahasa (etnografi berbahasa). Sebelum membahas lebih lanjut mengenai etnografi berbahasa, berikut definisi menurut seorang ahli bahasa Jepang yaitu, Carol dalam Sanada (1992:9) yang mendefinisikan bahwa yang dimaksud dari sosiolinguistik adalah sebagai berikut: ないし社会言語学とは 社会の中で生きる人間 乃至その集団とのかかわりに おいて各言語現象あるいは言語運用をとらえようとする学問である Sosiolinguistik adalah ilmu yang membahas fenomena bahasa atau penggunaan bahasa yang berkaitan dengan kelompok atau manusia yang berada di dalam sebuah masyarakat. Sanada (1992:17) juga menjelaskan bahwa modifikasi atau perubahan dalam bahasa memiliki hubungan dengan perbedaan usia. Variabel sosial yang berkaitan dengan 11

3 perubahan dalam bahasa ada bermacam-macam tetapi, didalamnya pun, perbedaan usia merupakan satu variabel yang terpenting. Pengaruh perbedaan usia dalam penggunaan bahasa lebih dalam lagi dijelaskan oleh Holmes (2001: ) yaitu sebagai berikut : When a linguistic change is spreading through a community, there will be a regular increase or decrease in the use of the linguistic form over time....younger people will use less of the form and older people more. Ketika sebuah perubahan linguistik menjalar di sebuah komunitas, akan ada peningkatan dan penurunan tetap pada penggunaan bentuk linguistik dari waktu ke waktu....orang yang lebih muda akan menggunakan lebih sedikit bentuk dan orang yang lebih tua lebih banyak. Orang yang lebih muda yang dimaksud berada dalam rentang usia dua puluh sampai tiga puluh tahun, sedangkan orang yang lebih tua yang dimaksud, yaitu orang yang berusia empat puluh tahun ke atas. Namun, tentunya selain perbedaan usia, tampaknya perbedaan gender juga mempengaruhi perubahan dalam bahasa. Karena dalam skripsi ini saya hanya meneliti bahasa enam orang pria sebagai informan untuk data yang akan dianalisis, maka konsep yang akan saya bahas juga mengenai komunikasi ala pria. Menurut David dan Ridings (2005:78) Komunikasi pria, secara alamiah lebih seperti proses laporan yaitu mengenai pertukaran fakta dan informasi (Tannen, 1994), referensi kategori (Preisler, 1987), dan contoh kuantitatif (Mulac et al., 12

4 1998), di mana para pria menggunakan komunikasi dengan kurang kondusif terhadap dukungan emosional. Herring (1996a), yang mempelajari komunitas virtual akademik, menemukan bahwa pesan dari wanita cenderung lebih bersifat mendukung orang lain, ketika pria cenderung lebih kritis dan berlawanan Etnografi Komunikasi Seperti yang tadi sudah dijelaskan bahwa dalam cabang ilmu bahasa, terdapat sebuah istilah yaitu sosiolinguistik, yang di dalamnya terdapat satu topik mengenai etnografi berbahasa yang bisa juga disebut etnografi komunikasi. Etnografi ( 民族誌 ) sendiri menurut Hymes dalam Hashiuchi (1999:82) adalah sebagai berikut: etnography ( 民族誌 ) は文化人類学の用語であり 特定の民族 [ 社会 ] の文化をファールド ワークをふまえて記述するものである Etnografi adalah istilah antropologi budaya, berupa tulisan/catatan yang dituliskan berdasarkan pengamatan terhadap budaya bangsa [masyarakat] tertentu. Sedangkan etnografi komunikasi menjabarkan unsur-unsur yang mempengaruhi hasil akhir yang ingin dicapai. Hymes dalam Hashiuchi (1999:83-84) kemudian menjelaskan bahwa terdapat delapan faktor dalam etnografi komunikasi, yang mempengaruhi hasil akhir sebuah percakapan. Faktor- faktor tersebut,yaitu: 13

5 じょうきょうせってい 1. 状況設定 (setting) atau latar belakang adalah waktu dan tempat di mana percakapan tersebut berlangsung. さんかしゃ 2. 参加者 (participants) atau peserta adalah orang-orang yang terlibat secara aktif dalam percakapan tersebut. もくてき 3. 目的 (ends) atau hasil akhir adalah tujuan akhir yang ingin dicapai oleh peserta dari percakapan yang sedang berlangsung. こういれんぞく 4. 行為連続 (act sequence) atau urutan kejadian adalah bentuk asli dan isi dari percakapan yang sedang berlangsung, cara percakapan berlangsung, dan hubungan dari apa yang sedang diperbincangkan dengan topik yang dibahas. ひょうげんとくちょう 5. 表現特徴 (key) atau cara, mengacu kepada intonasi, sikap, dan jenis percakapan tersebut seperti percakapan serius, percakapan ringan, dan sebagainya. ばいかい 6. 媒介 (instrumentalities) atau media adalah media penyampaian percakapan seperti lisan, tulisan, dan sebagainya. そうごこういかいしゃくと解釈の規範 7. 相互行為 きはん (norms of interaction and interpretation) atau norma interaksi dan interpretasi mengacu kepada hal-hal seperti besar-kecilnya suara, pandangan mata, dan sebagainya yang berkaitan dengan norma suatu masyarakat. 14

6 8. ジャンル (genre) atau jenis adalah bentuk pengungkapan percakapan seperti puisi, teka-teki, doa, kuliah, dan sebagainya. Dapat kita lihat bahwa beberapa faktor di atas mempengaruhi penggunaan bahasa dalam . Penggunaan bahasa dalam dapat diteliti lebih lanjut dengan memahami budaya dan pemikiran masyarakat Jepang. 2.2 Konsep Komunikasi Tsuda dalam Takaoka (1991:1-5) mengatakan bahwa pada saat kita akan mengadakan komunikasi, kita harus mengamati bagaimana hubungan antara si penutur pesan dengan si petutur. Penutur adalah orang yang akan menyampaikan pesan, sedangkan petutur adalah orang yang menerima atau mendengar pesan dari si penutur. Dan mereka juga menjelaskan bahwa manusia ketika akan menyampaikan pesan, sebelum berbicara mereka akan mengira-ngira respon apa yang akan diberikan lawan bicara, mempunyai harapan terhadap tindakan komunikasi diri sendiri maupun lawan bicara, kemudian menggabungkan kemampuan seperti memberikan respon kepada harapan tersebut. Secara tidak langsung penjelasan di atas menggambarkan sedikit konsep dalam berkomunikasi. 15

7 2.2.1 Media komunikasi Di dalam kehidupan zaman sekarang, cara berkomunikasi sangatlah beragam, kemudian Yana et al. (2005:16) menyebutkan beberapa cara berkomunikasi yaitu melalui : 1. 電話 (telepon) 2. 手紙 (surat) 3. ファックス (faks) 4. E メール ( ), dan sebagainya. Yang akan saya bahas dalam skripsi ini adalah media yang termasuk dalam media baru di abad ini yaitu media internet. Sebelum membahas lebih dalam mengenai sebaiknya kita mengetahui sedikit mengenai internet. Menurut Murai (1995:2) pengertian internet yang paling sederhana adalah jaringan komputer yang menghubungkan semua komputer di seluruh dunia. Melalui media internet kita bisa berkomunikasi dan bertukar informasi dengan orang yang ada di negara lain tanpa harus terikat waktu, tempat, dan biaya yang mahal. Pada saat bermaksud untuk merealisasikan komunikasi antar manusia melalui jaringan komputer, pertama-tama kita harus memahami komunikasi antar manusia. Tetapi karena komunikasi manusia tersebut sangat beragam jenisnya dan sangat rumit, 16

8 jadi apakah kita menangkap struktur dan bagaimana menginterpretasikan komunikasi yang beragam tersebut sangatlah penting. Dan berdasarkan pemahaman yang didapat itulah menjadi alasan dibuatnya bentuk komunikasi jaringan komputer. Permulaan keterkaitan antara komunikasi manusia dengan teknologi secara elektronik adalah pada saat kedua orang telah berada di tempat terpisah. Komunikasi dengan memberi perhatian pada bentuk atau cara, hal yang berkaitan dengan perjanjian, pembagian tanggung jawab peran, dapat di analisis secara bervariasi. Orang yang berkomunikasi dengan berbicara secara langsung (tatap muka) berarti diantaranya ada ruang yang mendukung komunikasi tersebut. Di dalam komunikasi melalui komputer, ini adalah dasar komunikasi yang tepat. Dasar komunikasi yang dimaksud adalah saluran listrik, kabel optik, dan gelombang radio. Dengan kembali kepada cara pengadaan komunikasi dasar manusia, dapat memajukan berbagai macam hal. Pada titik ini, internet sebagai teknologi komunikasi yang mendukung manusia, dengan kata lain sebagai media yang secara umum menyalurkan pengetahuan, informasi dan lain sebagainya, dapat dikatakan mulai menunjukkan potensi yang tidak ada pada media komunikasi saat ini (Murai, 1995:88-91). 17

9 Dalam Bahasa Jepang Seperti yang sudah di bahas sebelumnya, internet dalam sekejap sudah menyapu dunia. Dan sekarang , telah menjadi alat komunikasi yang sangat penting baik secara pribadi maupun bisnis. Tetapi diluar dugaan, yang memahami dengan baik bahwa surat jenis ini, cara penggunaan memiliki ciri khas yang sama sekali berbeda sangat sedikit. Murakami (2001:10-15) mengatakan bahwa dalam tidak ada tubuh secara fisik, bau badan, pakaian, maupun tulisan tangan. Yang ada dalam juga bukan kertas dan sampul surat tetapi hanya menambahkan contoh pada simbol. Internet dan merupakan media yang secara drastis memperkecil biaya bagi pihak yang mengirim surat atau pesan. Yang dimaksud dengan adalah hanya merupakan media yang diefisienkan secara ekstrim, dan pesan yang disampaikan hanya kepentingan atau hal yang tertulis di dalamnya. Oleh karena itu pada saat penyampaian tujuan utama akan menunjukkan ketegasan. Lalu apa yang menjadi ciri khas dalam bahasa Jepang? Salah satu ciri khas yang sangat jelas adalah adanya perubahan hubungan dengan lawan bicara, penggunaan bahasa yang sangat bervariasi. Faktor hubungan yang dimaksud disini bukanlah 18

10 hubungan yang membedakan status yang tinggi atau rendah tetapi, rasa keadilan dan jarak terhadap setiap orang secara individu (pribadi). Seberapa dekat atau akrabkah kita dengan orang tersebut, apakah kurang dekat? Terakhir, apakah teman kita merupakan orang yang sangat sibuk sekali, atau teman yang memiliki banyak waktu? Itu semua termasuk yang disebut faktor hubungan. Salah satu ciri khas komunikasi dalam bahasa Jepang adalah kebiasaan membaca baris demi baris (gyoukan wo yomu). Di Jepang baik di dalam surat maupun karya sastra, mereka memiliki pengetahuan umum akan pentingnya baris (gyoukan). Dengan kata lain, setiap baris sering merupakan ekspresi yang mengalirkan nuansa secara implisit Menurutnya, kita harus terus berusaha agar jangan sampai kehilangan kepekaan mengenai komunikasi dengan lawan bicara. Dalam , hal pertama yang harus dipikirkan adalah bagaimana hubungan orang yang akan kita tuliskan , dengan kita. Tak bisa dipungkiri bahwa, dalam hubungan pribadi pun pengaruh cukup besar. Adapun klasifikasi jenis menurut Yana et al. (2005), sebagai berikut: 1. 誘いのメール ( ajakan), 2. お願いのメール ( permohonan), 3. お礼のメール ( ucapan terima kasih), 19

11 4. おわびのメール ( permintaan maaf), 5. 断りのメール ( penolakan), 6. 質問のメール ( pertanyaan), 7. お知らせのメール ( pengumuman atau pemberitahuan), 8. 近況の報告 ( laporan keadaan atau situasi yang sekarang), 9. お祝いのメール ( ucapan selamat), 10. 季節のあいさつ ( ucapan salam pergantian musim), 11. 友情のメール ( persahabatan), 12. ネットで買い物に関するメール ( yang berhubungan dengan pembelian barang lewat internet), 13. 旅行に関するメール ( yang berhubungan dengan perjalanan wisata), 14. 進学に関するメール ( yang berhubungan dengan kemajuan pendidikan (meminjam buku kepada dosen untuk keperluan kuliah misalnya)), 15. ビジネスのメール ( bisnis). Dan yang akan Saya teliti dalam skripsi ini adalah penggunaan bahasa dalam persahabatan. Menurut Yana et al. (2005:104), meskipun lawan bicara dalam adalah teman, tetapi kepada teman yang sudah lama tidak saling berhubungan dan belum lama saling kenal, ada juga yang menulis dengan menggabungkan penggunaan 20

12 bentuk 普通体 (bentuk biasa) dan bentuk です ます体 (bentuk desu-masu) Tingkat Kesopanan Dalam Bahasa Jepang Pada saat akan menulis , kita harus menyesuaikan siapa lawan bicara dan apa isi pembicaraan baru kemudian menentukan tingkat kesopanan dalam penggunaan bahasa. Kemudian Yana et al. (2005:19) di dalam bukunya membagi tingkatan kesopanan dalam berbahasa menjadi 3 tingkat seperti tabel di bawah ini, yaitu dengan lambang ***(Tinggi), **(Menengah), *(Rendah). Keterangan lambang : *** Dengan kondisi hubungan dengan lawan bicara tidak akrab, dan isi pembicaraan berat. ** Dengan kondisi hubungan dengan lawan bicara akrab tetapi isi pembicaraan berat, atau hubungan dengan lawan bicara tidak akrab tetapi isi pembicaraan ringan. Termasuk kondisi yang beragam di luar *** dan *. * Dengan kondisi hubungan dekat dengan lawan bicara, dan isi pembicaraan ringan. 21

13 Standar penggunaan bahasa masing-masing tingkatan adalah seperti yang dibawah ini. Tabel 2.1 Tingkat Kesopanan Dalam (Surat Elektronik) Tingkat kesopanan *** ** * Pengunaan Bahasa Banyak menggunakan Sonkeigo Kenjyougo (bentuk desu masu) Contoh:~ni tsuite oshiete itadakenai deshouka. Taihen moushiwake gozaimasen deshita. Karena level ini terasa sangat kaku, maka akan terasa tidak wajar jika digunakan kepada teman dan orang yang baru kita kenal. Sebagian menggunakan Sonkeigo Kenjyougo (bentuk desu masu) Contoh:~ni tsuite oshiete kudasai. Sumimasen deshita. Bentuk biasa Contoh:~no koto oshiete kureru? Gomen ne. Contoh Situasi Menolak permintaan seorang guru. Meminta maaf ke rekan kerja karena membatalkan janji Memberitahukan kepindahan rumah pada teman atau kerabat Meminta tolong kepada teman untuk menginap di rumah kita Mengajak teman menonton film Mengirim surat natal ke rumah teman Tingkat kesopanan keseluruhan dalam , susunannya mempunyai standar tetapi, ada juga kondisi yang menggunakan dua tingkat kesopanan dalam waktu yang sama. Contoh 1) Melaporkan keadaan akhir-akhir ini kepada orang yang lebih tua. Ikaga osugoshiteirasshaimasuka. Watashi ha ima Tai ni kiteimasu. (***) (**) 22

14 Contoh 2) Mengucapkan terima kasih kepada teman yang telah mengajak nonton Kono mae ha sasottemoratte ureshikatta desu. Eiga, omoshirokatta ne. (**) (*) Tetapi * dan *** tidak dapat digunakan pada waktu yang bersamaan. Oisogashii tokoro moushiwake gozaimasen. Chotto kikitaindakedo,. (***) (*) 2.3 Konsep/Pemikiran Masyarakat Jepang Mengenai Hubungan Uchi dan Soto Menurut Ono (1978:73) orang Jepang sudah sejak dahulu kala memiliki dengan jelas kesadaran uchi dan soto, yang mengelompokan manusia berdasarkan hubungan akrab dan jauh. Orang yang berada diluar lingkaran dalam (uchi) yang akrab akan diperlakukan seperti orang asing (soto no mono). Inoue (1979:71-72) menjelaskan konsep uchi dan soto secara umum sebagai berikut : 準拠集団としての 世間 を区別する規準は ウチ と ソト の芸念である 私たちはふつう 生活空間をウチとソトにわけてとらえている 自分がぞくしている範囲がウチであり それ以外が ソトである Basis standar dalam membedakan masyarakat atau dunia sebagai kelompok dasar adalah konsep uchi dan soto. Kita biasanya memilah unsur-unsur kehidupan menjadi uchi dan soto. Ruang lingkup dimana terdapat diri kita adalah uchi, dan ruang lingkup di luar itu disebut soto. 23

15 Kedua konsep ini tercermin dalam perilaku sehari-hari masyarakat Jepang. Contoh yang dapat diambil adalah dalam hal mandi. Dalam keluarga Jepang, urutan mandi adalah dari yang usianya paling tua sampai yang paling muda. Akan tetapi jika ada tamu yang menginap, sebagai bentuk penghargaan dan kesopanan, maka tamu tersebut akan dipersilakan untuk mandi terlebih dahulu Batas Ninjou Dalam Kelompok Uchi Pada kata ninjou (rasa kemanusiaan) biasanya sering muncul frase seperti ninjou yang tebal, ninjou yang tipis, dan sebagainya. Dalam bahasa Jepang mungkin dapat dikatakan bahwa, omoiyari (rasa pengertian) merupakan kata yang mendekati hal ini, yaitu kata yang sangat mengedepankan lawan bicara, dan beriorientasi positif dalam mengekspresikan kyoukan (rasa simpati). Jadi, kalau mau dikatakan dimanakah persentase pengungkapan ninjou yang tinggi itu berada, sepertinya berada dalam kelompok uchi. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa orientasi shinsetsusa (kebaikan atau keramahan) dalam kelompok uchi adalah ninjou. Yang menarik adalah ninjou dalam bahasa Jepang merupakan rasa simpati atau kehangatan yang dicurahkan kepada orang kelompok uchi, secara mental atau kejiwaan, yang disebut ninjouka (manusia 24

16 berperasaan) namun orang yang sama sekali asing, dengan kata lain terhadap orang-orang kelompok soto, ninjouka secara otomatis akan berubah menjadi hininjouka (manusia tidak berperasaan). Ninjou di Jepang hampir seluruhnya merujuk ke kelompok uchi. Hal tersebut berbeda dengan ninjou di negara lain misalnya Amerika yang ninjou-nya lebih universal yang tidak terbagi dalam pengelompokan uchi dan soto (Makino,1996:23-24) Konsep Uchi dan Soto Dalam Bahasa Jepang Konsep uchi dan soto ini tidak hanya dapat dilihat dalam sikap atau tindak-tanduk masyarakat Jepang sehari-hari, akan tetapi juga dalam penggunaan bahasa Jepang. Jika berbicara dengan orang yang kurang mempunyai hubungan dekat (soto no hito), maka orang Jepang akan menghormati orang tersebut dengan cara menggunakan bahasa formal dan sopan. Hirabayashi dan Hama (1992:3) menjelaskan penggunaan bahasa Jepang yang terkait dengan konsep uchi dan soto sebagai berikut : 内 の人間( 家族 自分の会社の人 属するグループの人など ) が 外 の人間( 親しくない人 他人 他会社の人 他グループの人など ) と話し合ったたり その人たちを話題にするとき 自分を含む 内 の人間に対しては謙譲語 外 の人間に対しては尊敬語を使う Ketika berbicara dengan orang dalam (keluarga, orang di perusahaan yang sama, orang-orang dalam kelompok yang dekat dengan kita) dan orang luar (orang yang tidak dekat, orang lain, orang dari perusahaan lain, orang-orang yang 25

17 berasal dari kelompok luar), untuk menjadikan orang-orang tersebut menjadi pokok pembicaraan, kita harus menggunakan kenjyougo (bahasa perendahan) ketika membicarakan orang dalam, dan sonkeigo (bahasa hormat) ketika membicarakan orang luar. Pemakaian bahasa formal/ sopan umumnya tidak digunakan dalam lingkup orang yang mempunyai hubungan dekat/orang dalam (uchi no hito). Kemudian Ono (1978:75-80) membagi kata ganti dalam bahasa Jepang ke dalam uchi dan soto, dalam hal keragaman kata ganti orang. にんしょうだいめいし Kata ganti orang ( 人称代名詞 )dalam bahasa Jepang pada orang pertama いちにんしょうににんしょう ( 一人称 ) dan orang kedua( 二人称 ), memiliki kosakata yang sangat banyak, yaitu : 1. Kata ganti orang pertama : watashi, wataskushi, atashi, atai, ore, temaedomo, boku, wagahai, wasshi Kata ganti orang kedua : omaesama, omaesan, omae, omee, anata, anta, temee, kisama, kimi... われなんじ Tetapi orang Jepang daripada menganggap sebutan saya ( 我 ) dan anda ( 汝 ) してうけて sebagai hubungan si pembicara ( 仕手 ) dan si penerima pesan ( 受手 ) dengan keberadaan yang kontradikisi seperti itu, mereka lebih menganggap bahwa yang dimaksud dengan saya ( 我 ) dan anda ( 汝 ) adalah secara fundamental menunjukkan keberadaan kelompok uchi yang akan melingkupi pada kondisi hubungan dua orang yang memiliki perasaan yang sama dan menjalani hidup bersama di suatu tempat (rumah, sekolah, 26

18 tempat kerja, dan sebagainya ). Oleh karena itulah orang Jepang menganggap bahwa mereka sudah seharusnya tidak melukai lawan bicara mereka yang akan bertindak dan hidup bersama. Bersikap sungkan kepada lawan bicara, dan sebisa mungkin memperhatikan perasaan lawan bicara. Untuk itulah mereka mengatur perasaan yang peka mengenai letak atau posisi yang tepat dalam penyebutan saya ( 我 ) dan anda ( 汝 ), apakah akan memposisikan lawan bicara sebagai orang dengan status tingkatan derajat yang dekat dengan kita, atau tingkatan derajat yang jauh, atau malah memperlakukan lawan bicara sebagai orang yang berderajat sama. Sehubungan dengan hal tersebutlah akhirnya di dalam bahasa Jepang mempunyai jumlah nama panggilan yang banyak untuk membagi secara genap penyebutan saya ( 我 ) dan anda ( 汝 ). Dan dengan membagi penggunaan penyebutan saya ( 我 ) dan anda ( 汝 ) secara tepat dan akurat, kita akan menjadi paham mengenai hubungan antara manusia. Kemudian seperti yang tadi sudah dituliskan, kata ganti orang pertama dan orang kedua yang banyak tersebut akan digunakan. Di dalam masyarakat bahasa Jepang, jika ingin digambarkan ke dalam grafik, orang-orang di dalam kelompok uchi, akan mengganti bahasa mereka, dan menyingkirkan orang kelompok soto sebagai orang asing, hal itu bisa diibaratkan dengan contoh yang sama seperti memperlakukan suatu objek yang menakutkan, 27

19 monster, dan lain sebagainya, dan pada kondisi tersebut yang berusaha membangun hubungan antar manusia dengan kelompok soto jumlahnya sedikit. Dan menurut Passin (1977:20) di dalam bahasa Jepang, ada hubungan ore-omae atau hubungan kimi-boku, yang mana hal tersebut menggambarkan hubungan yang sangat dekat dengan perumpamaan seperti hubungan hidup dalam satu rumah atau periuk, atau makan dalam satu periuk Penggunaan ~San Dalam Bahasa Jepang Menurut Aoki dan Okamoto (1988:13-14) penggunaan ~san dalam bahasa Jepang mengekspresikan beberapa tingkatan rasa hormat terhadap orang yang dimaksud dan bukan untuk menunjukkan rasa hormat tentang diri sendiri. Lebih dalam lagi mereka juga menjelaskan ciri khas penyebutan orang yang dimaksud dalam bahasa Jepang yaitu: 1. Dalam bahasa Jepang penyebutan nama orang yang dimaksud sangat jarang disebutkan. (implisit) 2. Jika pembicara bahasa Jepang menyebutkan kata ganti orang kedua itu pun biasanya status orang tersebut disebutkan sebelumnya dan tidak diikuti oleh apa yang akan dibicarakan, (contohnya Yamada-san, konnichiha. Halo, Tuan 28

20 Yamada. ) karena tujuan dari penyebutan nama diikuti ~san tersebut adalah untuk menarik perhatian orang yang kita panggil. 3. Penyebutan kepada orang yang dimaksud dalam bahasa Jepang tidak terbatas kepada nama orang tersebut, misalnya kata-kata yang digunakan selain nama pribadi misalnya gelar, profesi, dan kekerabatan baik secara literal maupun hubungan lebih jauh. Penggunaan yang tidak membeda-bedakan dalam segala situasi terhadap nama orang yang dimaksud dapat memberikan kesan yang agak negatif tanpa disengaja. 4. Nama belakang biasanya digunakan di Jepang meskipun kepada sesama teman. Ini adalah peraturan utama ketika bercakap-cakap dengan orang yang relatif asing. Setelah anda mulai menjadi teman, mulailah mencari tahu tentang bagaimana cara teman anda ingin dipanggil. Akan lebih aman jika memulai dengan terlalu sopan dan membuat penyesuaian ke arah yang lebih bersahabat daripada memulai pada titik di mana dianggap akrab atau kasar dan membuat perbaikan ke arah sebaliknya, karena kesalahan mungkin saja telah terjadi. Tanaka et al.(2000:1) menuliskan bahwa kata ganti untuk ~san, diantaranya ~chan, yang digunakan untuk anak laki-laki atau perempuan. Kemudian kata ganti lain yang 29

21 sering digunakan adalah ~kun, yang yang biasanya digunakan dibelakang nama anak laki-laki, tetapi bisa juga digunakan untuk orang dewasa baik pria maupun wanita. Selain itu Passin (1977:12-17) juga menambahkan bahwa di dalam masyarakat mana pun cara panggil nama terhadap lawan bicara akan berubah seiring dengan adanya hubungan sosial, hubungan status atau kedudukan masing-masing. Dan cara panggil nama tersebut juga akan mengalami perubahan yang bervariasi tergantung pada emosi atau perasaan seperti rasa hormat, rasa sayang, dan rasa remeh. Di Jepang penggunaan nama depan seseorang sangat kompleks. Ini adalah indikator yang sangat sensitif tentang tingkatan status, perbedaan sosial, keakraban, dan banyak hal lainnya tentang hubungan keterkaitan dua orang. Menurut dia, Di Jepang, sangat mudah untuk menggunakan nama depan dalam berhubungan dengan orang yang seusia dan berjenis kelamin sama, katakanlah dua orang pria sebagai contohnya. Tetapi hal ini bergantung pada seberapa dekat dan akrabnya hubungan mereka berdua. Jika mereka merupakan teman satu sekolah, atau jika mereka diterima kerja secara bersamaan, tidak akan ada kesulitan. Tetapi jika mereka hanya teman yang kurang dekat tanpa memiliki pengalaman umum bersama dalam waktu yang panjang, mungkin akan memerlukan waktu yang lama sebelum mereka sudah dalam posisi menggunakan nama depan. 30

22 Dahulu saat jarak sosial yang teramat jauh, sekarang saat wanita mulai menyamakan kedudukannya dengan para pria, dan orang-orang menjadi lebih terbuka terhadap akibat dari suatu keakraban, akan menjadi lebih alami bagi lebih banyak orang untuk menggunakan nama depan. 31

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA Bahasa adalah milik manusia yang merupakan pembeda utama antara manusia dengan makhluk lainnya didunia

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini. Teori tersebut antara lain, Teori Keigo yang berupa sonkeigo ( 尊敬語 ) dan kenjoogo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Keigo Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang akan digunakan untuk menganalisis data. 2.1.1 Defenisi Keigo Menurut Hirabayashi, Hama (1988:1) dalam 外国人のため日本語例文

Lebih terperinci

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi. Lampiran 1 Soal Pre Test Terjemahkan kedalam bahasa jepang! 1. Anda boleh mengambil foto. ~てもいいです 2. Mandi ofuro Sambil bernyanyi. ~ ながら 3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~

Lebih terperinci

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu ABSTRAK Bahasa adalah sistem lambang yang berwujud bunyi atau ujaran.sebagai lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu suatu pengertian, suatu konsep, suatu ide, atau

Lebih terperinci

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK Secara umum, bahasa merupakan alat komunikasi yang hanya dimiliki oleh manusia. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini penulis akan mengemukakan beberapa teori yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. Di antaranya teori mengenai konsep kemampuan berbahasa, penerjemahan dan Keigo. Teori

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Wardhaugh (2002: 1) mengatakan bahwa apabila dua orang ingin berkomunikasi

Bab 2. Landasan Teori. Wardhaugh (2002: 1) mengatakan bahwa apabila dua orang ingin berkomunikasi Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Sosiolinguistik Wardhaugh (2002: 1) mengatakan bahwa apabila dua orang ingin berkomunikasi dalam suatu pembicaraan maka mereka harus menggunakan suatu sistem komunikasi

Lebih terperinci

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah : LAMPIRAN PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Program : X Tahun Pelajaran : 2008 / 2009 Semester : 1 dan 2 Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm dan Jensen dalam Wiryanto (2004, hal.44), mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs. M.A. Work Shop Pendidikan Bahasa Jepang FPS UPI 2009 FAKTOR KEMAMPUAN BERCAKAP-CAKAP Faktor kemampuan memahami melalui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sebelum membahas mengenai fungsi meireikei, terlebih dahulu saya akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sebelum membahas mengenai fungsi meireikei, terlebih dahulu saya akan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep/Pengertian Meireikei Sebelum membahas mengenai fungsi meireikei, terlebih dahulu saya akan menjelaskan mengenai definisi atau pengertian meireikei menurut beberapa ahli

Lebih terperinci

BAB 2. Landasan Teori

BAB 2. Landasan Teori BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini, penulis akan menguraikan landasan teori yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu teori hinshi 品詞, teori kandoushi 感動詞, dan teori iya い や. 2.1 Teori Hinshi 品詞 Masuoka dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan seiringnya waktu, bahasa terus mengalami perkembangan dan perubahan. Bahasa disampaikan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi makhluk hidup di seluruh dunia. Fungsi bahasa merupakan media untuk menyampaikan suatu pesan kepada seseorang baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan BAB IV KESIMPULAN Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan dochira terdapat dua makna, yaitu; arti terjemahan atau padanan terjemahan yang berupa padanan dinamis dan arti leksikal

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI OLEH FIRA JEDI INSANI NIM : 105110201111050 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG

Lebih terperinci

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, ABSTRAK Bahasa merupakan sarana komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud dan tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan, perasaan dan pendapat yang kita utarakan.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tindak Tutur Tidak Langsung Literal dalam Drama Ichi Rittoru no Namida karya Masanori Murakami. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tindak tutur tidak langsung literalyang

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す. Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi Masuoka dan Takubo (1992:8) membagi hinshi 品詞 atau kelas kata ke dalam beberapa jenis, yaitu : 1. Doushi 動詞 (verba), yaitu salah satu jenis kelas kata yang dapat mengalami

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI OLEH DESY NITA SANJAYA 0911120088 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG JURUSAN

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan : 品詞というのはその語が文の中でどう使われているかで分類したものではなく ひとつひとつの語が潜在的な性質を調べて 日本語なら日本語の中にあるすべての語をグループ分けしたものです

Lebih terperinci

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup BAB II SOFTWERE JLOOK UP 2.1 SOFTWERE KAMUS JLOOK UP Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup handal, karena di samping dapat mengartikan bahasa Jepang ke Inggris dan begitu juga

Lebih terperinci

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA ICHSAN SALIM 2012110152 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS

Lebih terperinci

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II SILABUS PERKULIAHAN SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II TEAM PENYUSUN Dra. MELIA DEWI JUDIASRI, M.Hum., M.Pd. Drs. DEDI SUTEDI, M.A., M.Ed. DIANNI RISDA,

Lebih terperinci

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析 ノフィセチアワチ 0142012 マラナターキリスト教大学文学部日本語学科バンドン 2007 序論 苛めとは 弱い者を痛めつけることである 痛めつける方法は肉体的にも非肉体的つまり精神的によって為すことが出来る それにより 苛めを受ける人間は苦悩を味わうのである よく言われるように 日本の社会では集団が大きな役割を果しているのである 中根

Lebih terperinci

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM 0911120068 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Linguistik dipelajari dengan pelbagai maksud dan tujuan. Untuk sebagian orang, ilmu itu dipelajari demi ilmu itu sendiri; untuk sebagian yang lain, linguistik

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Dikerjakan O L E H SUNITA BR PEMAKAIAN KATA (KABURU, KAKERU, HAKU, H KIRU, SURU) DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG NIHONGO NO BUNSHOU U NO (KABURU, KAKERU, HAKU, KIRU, SURU) NO KOTOBA NO SHIYOU KERTAS KARYA Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. budaya dan masyarakat yang bersangkutan. Keterkaitan ini tidak dapat dipisahkan satu

BAB 2 LANDASAN TEORI. budaya dan masyarakat yang bersangkutan. Keterkaitan ini tidak dapat dipisahkan satu BAB 2 LANDASAN TEORI Seperti yang kita ketahui, perkembangan bahasa tentunya tidak terlepas dari budaya dan masyarakat yang bersangkutan. Keterkaitan ini tidak dapat dipisahkan satu sama yang lain. Dengan

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Teori Pragmatik Pragmatik merupakan suatu cabang dari linguistik yang menjadi objek bahasa dalam penggunaannya, seperti komunikasi lisan maupun tertulis. Menurut Leech (1999:

Lebih terperinci

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI) SKRIPSI Diajukan sebagai persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Sastra WAETI

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007 PANDUAN MATERI SMA DAN MA BAHASA JEPANG PROGRAM STUDI BAHASA PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BALITBANG DEPDIKNAS KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan

Lebih terperinci

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN SAVOY HOMANN ホテルのエグセクテイブカラオケ JUN はビジネスマンの商談や海外の旅行者をリラックスさせるための憩いの憩いの場所

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu bahasa yang cukup diminati oleh pembelajar bahasa asing di Indonesia adalah bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang itu sendiri terdapat berbagai macam struktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks dengan berbagai macam makna. Ada orang yang berbicara tentang bahasa sehari hari, bahasa diplomasi,

Lebih terperinci

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,. 1.Dasar nya :Unkapan Pemberian dan Penerimaan Di bagian ini saya akan membahas lebih dalam mengenai pola kalimat sopan,.yang inti dari pelajaran bahasa jepang level 3 yaitu pola kalimat sopan,bentuk sopan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa hormat dalam bahasa Jepang. Ragam bahasa hormat itu dikenal dengan sebutan keigo 敬語. Ragam

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa hormat dalam bahasa Jepang. Ragam bahasa hormat itu dikenal dengan sebutan keigo 敬語. Ragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap bangsa di dunia ini memiliki bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Begitupun dengan bangsa Jepang, memiliki bahasa Jepang sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial tak lepas dari interaksi berupa komunikasi antara manusia satu dan manusia lainnya. Pembelajar bahasa Jepang sebagai pelaku komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J

BAB I PENDAHULUAN. manusia dikenal sebagai makhluk sosial. Seperti yang dikatakan oleh P.W.J BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia tidak terlepas dari budaya. Salah satu unsur penting dalam budaya adalah bahasa. Manusia tidak mungkin hidup tanpa bahasa karena manusia dikenal sebagai

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Hinshi 品詞 Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau シンタクス. Sutedi (2003, hal.61) berpendapat bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan melalui bahasanya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:88), yang selanjutnya

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut :

LANDASAN TEORI. Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か. menurut gendai nihongo bunpo gaisetsu adalah sebagai berikut : 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori shuujoshi Menurut Niwa saburo (1998 : 2005/03/18 ) bahwa: とも や っけ って か ぜ ぞ さ わ よ ね disebut sebagai shuujoshi. Yang dimaksud dengan shuujoshi menurut gendai nihongo bunpo

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. bahasa sopan di Jepang, yang dikenal dengan istilah keigo 敬語, yang

Bab 2. Landasan Teori. bahasa sopan di Jepang, yang dikenal dengan istilah keigo 敬語, yang Bab 2 Landasan Teori Pada bab ini, penulis akan menguraikan teori dan konsep yang akan digunakan sebagai landasan teori dalam penelitian skripsi. Teori yang digunakan oleh penulis sebagai induk teorinya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data

BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA. pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data BAB IV ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan analisis terhadap data tes mengenai pemahaman mahasiswa terhadap Kotowari Hyōgen. Proses pengumpulan data pada penelitian ini yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG

BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG BAB II RAGAM KESANTUNAN MEMOHON BAHASA JEPANG DAN KURIKULUM B. RAGAM KESANTUNAN DALAM MEMOHON BAHASA JEPANG Menurut Kaneko Shiro dalam Susanti (2007:28-36) ragam memohon bahasa Jepang dikelompokkan ke

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse Bab 2 Landasan Teori 2.1. Teori Danwa ( 談話 ) Menurut Minami dalam Hinata ( 1990: 1 ), danwa dapat disebut juga discourse (wacana), teks atau bunshou (karangan). Danwa adalah ungkapan bahasa berupa suatu

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Tanda Baca Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat atau yang menyatakan sesuatu: dari kejauhan terdengar sirene -- bahaya; 2 gejala: sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh Koentjaraningrat dalam Kentjono (1982: 127): Unsur kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh Koentjaraningrat dalam Kentjono (1982: 127): Unsur kebudayaan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah hasil dari sebuah kebudayaan. Seperti yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat dalam Kentjono (1982: 127): Unsur kebudayaan adalah peralatan dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015 SKRIPSI OLEH : IKA KURNIAWATI ANDIANA 115110607111008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG Sugihartono, Drs.,M.A. media_pembelajaran@yahoo.co.jp Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang FPBS Universitas Pendidikan Indonesia Tujuan Perkuliahan 1. Mahasiswa memiliki

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori Bab 2 Landasan Teori Pada bab satu Pendahuluan telah dijelaskan bahwa bahasa dapat menunjukan dari lingkungan sosial seperti apa seseorang itu berasal. Selain itu bahasa juga dapat mengidentifikasi sisi

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan

BAB IV KESIMPULAN. Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa Jepang dan BAB IV KESIMPULAN Dari analisis kontrastif verba tingkat tutur dalam 敬語 bahasa dan undak usuk basa yang penulis lakukan, diperoleh tiga kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan 敬語 dalam kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ. (Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) こんじょう Percakapan: まま : さすが ママの子 いざとなると 根性あるわっ あさり ガンバレ! Terjemahan: Mama: Anak mama memang hebat. Walau dalam keadaan susah, tetap bersemangat. Berusaha Asari! b.

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB 2. Tinjauan Pustaka BAB 2 Tinjauan Pustaka Untuk mendukung penulis dalam menganalisa data, penulis akan menjelaskan teoriteori yang akan digunakan dalam penulisan ini. Teori yang akan digunakan mencakup konsep kanji dan teori

Lebih terperinci

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO

FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO FILOSOFI DAN FUNGSI GENKAN DALAM BANGUNAN JEPANG DITINJAU DARI SUDUT PANDANG UCHI-SOTO Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Sastra SKRIPSI LARAS BUDIARTI 2014110903 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Sosiolinguistik Menurut Nababan (1992:1-3), bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang membedakannya dari makhluk-makhluk lain. Ilmu yang mempelajari

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III SATUAN ACARA PERKULIAHAN SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2009/2010 JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III TEAM PENYUSUN HERNIWATI, S.PD.M.HUM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang

Lebih terperinci

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh. Kanji MORFOLOGI BAHASA JEPANG Pengantar Linguistik Jepang 7 April 2014 morfologi 形態論 けいたいろん Definisi Objek Kajian Morfologi merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji tentang kata dan proses

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat

BAB V KESIMPULAN. dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat 82 BAB V KESIMPULAN 5.1 KESIMPULAN Seorang Receptionist merupakan orang yang paling sering berkomunikasi dengan tamu dan setiap tutur katanya tidak dapat dipisahkan dengan kesan hormat dan sopan. Dalam

Lebih terperinci

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI

JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI PENGGUNAAN TSUMORI ( つもり ) DAN TO OMOIMASU ( と思います ) PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG ANGKATAN 2013 UNIVERSITAS BRAWIJAYA SKRIPSI OLEH : PUTRI EKA SARI NIM: 115110601111022 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA Oleh: Juju Juangsih, M.Pd Abstraksi Penelitian ini menganalisis tentang kesalahan pembelajar bahasa Jepang dilihat

Lebih terperinci

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり Standar Kompetensi Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang Kehidupan Sekolah. Kompetensi Dasar - Mengidentifikasikan waktu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan manusia dari jaman primitif hingga masa modern. Komunikasi berperan sangat penting dalam menjalin

Lebih terperinci

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析

ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 ビナ ヌサンタラ大学日本語科三年生にみられる ~ てある と ~ ておく という動詞の使用能力の分析 エマラマアジザ 1000878012 ビナヌサンタラ大学 文学部日本語科 2011 Angket Kemampuan Penggunaan Hyougen ~te aru ~ てある dan ~te oku ~ ておく Sumber soal adalah Kiso Hyougen 50 to Sono

Lebih terperinci

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA

2015 WAKAMONO KOTOBA DI UNIVERSITAS IBARAKI DAN PANDANGAN MAHASISWA ASING TERHADAP WAKAMONO KOTOBA 1 A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Komunikasi tercipta dari bahasa. Untuk menyampaikan informasi tentu kita akan berkomunikasi, untuk dapat melakukan itu Tuhan menganugrahkan bahasa yang dapat kita

Lebih terperinci

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Nama : Risanti Baiduri NIM :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cerita rakyat adalah bagian dari kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu masyarakat

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima

Bab 3. Analisis Data. Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Giri dan Ninjou Dalam Urashima Tarou Sebagaimana yang telah diceritakan secara singkat mengenai dongeng Urashima Tarou dalam Nihon Ohanashi Meisakuzensyuu 2 Urashima Tarou

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi untuk berinteraksi antara individu dalam kehidupan sosial masyarakat yang digunakan di berbagai negara sangat beragam. Keberagaman bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi).

BAB I PENDAHULUAN. nomina abstrak yang dalam bahasa Jepang disebut 形式名詞 (keishikimeishi). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang memiliki keunikan-keunikan yang tidak terdapat dalam bahasa Indonesia. Salah satu keunikan bahasa Jepang tersebut adalah adanya nomina abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dari berbagai negara memiliki ciri universal dan ciri khusus. Begitu pula dalam bahasa Jepang yang memiliki ciri khusus. Salah satu ciri khusus tersebut

Lebih terperinci

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo

Keyword : Speech Act, Refusal,Keigo Pemahaman Ungkapan Penolakan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Semester V Universitas Riau Oleh: Nunung Nurhayati 1 Anggota: 1. Nana Rahayu 2 2. Arza Aibonotika 3 Email: hayatin001@gmail.com, No. HP:082382432073

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Pragmatik Ilmu bahasa pragmatik adalah ilmu yang mempelajari makna dari sebuah komunikasi seperti apa yang ingin disampaikan oleh penutur (penulis) dan diterjemahkan oleh

Lebih terperinci

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI SKRIPSI Oleh : Marita Purnama Zandy NIM 0911120135 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah perilaku mengekspresikan, menyampaikan, dan memahami pikiran, perasaan, dan maksud orang baik dengan lisan maupun tulisan. Manusia dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya.

Bab 2. Landasan Teori. dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. Bab 2 Landasan Teori Pada bab 2 ini penulis memaparkan teori-teori yang digunakan sebagai pegangan dasar analisis yang akan diuraikan pada bab selanjutnya. 2.1 Teori Pragmatik Asal-usul kata pragmatik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat komunikasi dalam kehidupan seharihari. Bahasa yang digunakan bisa beragam sesuai bangsa

Lebih terperinci

BJ システムについて Mengenai BJ System

BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムについて Mengenai BJ System BJ システムは日本語の文法 および漢字を基準にして独自に開発したシステム教材です BJ System adalah sistem pembelajaran bahasa Jepang yang berdasarkan tata bahasa dan tulisan KANJI. 文法を基準にしておりますので 汎用性の高い日本語を習得できます

Lebih terperinci

REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM

REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM REGISTER OTAKU IDOL GROUP 48 FAMILY DALAM KOMUNITAS RINGO 48 DI MALANG SKRIPSI OLEH: M. RIAN WIJAYANTO NIM 105110200111061 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU BUDAYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam sebuah kehidupan bermasyarakat, saling berkomunikasi dan berinteraksi adalah hal yang selalu terjadi setiap saat. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Jepang merupakan bahasa yang kaya akan struktur. Keberagaman struktur inilah menjadikan struktur bahasa Jepang menarik. Salah satunya disebabkan karena

Lebih terperinci

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang. PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang Abstrak Fokus penelitian ini adalah penerapan metode pembelajaran yang berpusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi dipengaruhi oleh faktor seperti siapa yang berbicara (who speaks), dengan siapa (with whom), dimana (where), kapan (when), dan untuk apa (to what end). Jika

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE OLEH NINA JULIANA HELMI 0701705035 PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS UDAYANA 2011

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI IDENTIFIKASI PERMASALAHAN DALAM MENYIMAK BAHASA JEPANG TERKAIT DENGAN BENTUK PILIHAN JAWABAN SOAL YANG DIALAMI MAHASISWA DI BALI Desak Made Sri Mardani Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai makhluk sosial manusia tak lepas dari interaksi dan komunikasi. Terutama pada pembelajar bahasa asing yang diharapkan dapat berkomunikasi secara baik

Lebih terperinci

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN

BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN BAB 3 PENGGUNAAN KATA HAI DALAM KOMIK KOBO-CHAN Komik-komik Kobo-Chan yang menjadi sumber data terdiri dari 7 seri komik. Dari ketujuh seri komik tersebut, 20 data akan dianalisis tujuan penggunaan kata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan.

BAB I PENDAHULUAN. kata sifat, kata kerja bantu, partikel, dan kata keterangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan suatu rangkaian kalimat. Kalimat merupakan rangkaian dari beberapa kata. Kata-kata itu terbagi dalam kelas kata, yaitu kata benda, kata kerja,

Lebih terperinci

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12 SKRIPSI OLEH: AHMAD ALFIAN NIM 105110213111001 PROGRAM STUDI S1 SASTRA JEPANG JURUSAN BAHASA DAN SASTRA FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Prawiroatmodjo & Hoed (1997:115) dalam Dasar Dasar Linguistik Umum, menyatakan peranan bahasa sebagai berikut: Peranan bahasa dalam kehidupan manusia besar sekali.

Lebih terperinci

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか

SOAL PRE TEST. A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! は に を ) やすみですか Lampiran I SOAL PRE TEST NIM : A. Pilihlah jawaban yang tepat untuk melengkapi kalimat di bawah ini! れいあした例 : 明日 授業 ( は に を ) やすみですか くうこう 1. 私は母とタクシー ( に を で ) 空港へ行きました はいたた 2. 歯 ( で は が ) 痛いですから 何も食べないです

Lebih terperinci

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran SILABUS Seklah : SMPN 2 CIAMIS Kelas : IX (Sembilan) Mata Pelajaran : Bahasa Jepang Semester : 1 ( Satu ) Standar : Mendengarkan 1. Memahami lisan berbentuk paparan atau dialg hbi dan wisata 1.1 Mengidentifikasi

Lebih terperinci

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota

ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU. INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota ABSTRAK JUDUL: PEMAKAIAN GAIRAIGO DALAM TEXT BACAAN BUKU INTERMEDIATE JAPANESE, bahasa adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Selain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya, yaitu adverbia atau yang disebut dengan kata keterangan. Menurut Dr. Gorys Keraf (1984;71-72),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa mempunyai fungsi sebagai alat untuk berkomunikasi (Chaer, 2003: 31). Dengan adanya bahasa kita dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III) Hargo Saptaji, Hani Wahyuningtias, Julia Pane, ABSTRAK Dalam Bahasa Jepang, partikel (joshi) sangat

Lebih terperinci