Bab 4. Simpulan dan Saran. maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang

Transkripsi

1 Bab 4 Simpulan dan Saran 4.1 Simpulan Dari semua analisis yang telah dilakukan oleh peneliti dalam bab 3 sebelumnya, maka bisa disimpulkan bahwa penggunaan partikel kashira dan kana dalam manga yang berjudul Asari Chan, dapat difungsikan ke dalam beberapa macam bentuk kalimat dalam percakapan. Fungsi-fungsi yang ditemukan antara lain adalah penggunaan partikel kashira yang digunakan untuk menunjukkan perasaan ragu-ragu mengenai isi sesuatu, dapat juga dipakai untuk mengemukakan pendapat sendiri, dan sebagainya, secara halus, dalam bentuk ではないかしら, kemudian dipakai untuk bertanya secara halus. Jika dibubuhkan pada kata tanya seperti 何 だれ いつ dan sebagainya, berarti kalimat tersebut mengandung arti tidak bisa mengerti isi sesuatu dengan jelas atau tidak bisa menyatakannya. Partikel kashira termasuk ke dalam ragam bahasa wanita yang disebut juga joseigo atau onna kotoba. Fungsi lain mengenai partikel kashira juga bisa dikatakan sama dengan partikel ka yang berfungsi menyatakan kalimat tanya. Selain itu dapat juga dipakai pada akhir kalimat negatif untuk mrnyatakan harapan atau keinginan pembicara. Partikel kashira dipakai setelah nomina, adjektiva i, dan adjektiva na, secara langsung atau terlebih dahulu ditambah desu, dan dapat dipakai setelah verba bentuk 49

2 kamus, bentuk masu, bentuk lampau, dan bentuk negatif. Selain itu partikel kashira dapat dipakai setelah kata-kata tanya seperti dou, itsu, doko, dare, dan sebagainya. Dalam partikel kana terdapat juga fungsi-fungsi dalam kalimat yang mengandung makna seperti berikut, yaitu untuk menyatakan perasaan ragu-ragu karena isi sesuatu kurang pasti, selain itu dapat juga dipakai ketika menanyakan sesuatu. Bentuk ではないかな dan sebagainya, juga dipakai untuk meminta persetujuan. Pemakaian kana adalah ungkapan yang agak besifat bahasa laki-laki dan tidak formal. Biasa disebut dengan danseigo atau otoko kotoba, yaitu untuk menunjukkan kemauan akan melakukan sesuatu. Teori yang sudah dijelaskan sebelumnya mengatakan bahwa partikel kashira hanya dipakai oleh perempuan, dan sangat jarang digunakan oleh pria. Sedangkan partikel kana hanya digunakan oleh pria, karena partikel kana tersebut termasuk ke dalam ragam bahasa pria, jadi wanita sangat jarang menggunakannya, karena akan terdengar kasar dan tidak feminin. Seiring dengan berkembangnya zaman, peneliti menarik kesimpulan baru yang bertentangan dengan teori-teori tersebut. Dalam manga Asari Chan yang menceritakan tentang kehidupan remaja masa kini di Jepang, peneliti melihat penggunaan kalimat yang digunakan oleh para remaja tersebut dalam percakapan sehari-hari, sangat berbeda dengan teori yang sudah ada. Khususnya dalam ragam bahasa wanita. Dapat dilihat di analisis bab 3, penggunaan partikel kana tidak hanya digunakan oleh para pria saja, tetapi perempuan pun juga ikut menggunakannya. Yang ditangkap oleh peneliti adalah penggunaan partikel kashira terkesan terlalu feminin dan terlalu sopan, sehingga jarang ada remaja perempuan Jepang yang menggunakannya. Mereka lebih biasa menggunakan 50

3 partikel kana, yang terkesan lebih kasual dari partikel kashira yang terkesan agak feminin. Arti dari partikel kana dan kashira pada dasarnya tidak jauh berbeda. Salah satu yang menjadikan kedua partikel itu berbeda hanyalah dari penggunanya. Yaitu, kashira untuk perempuan, dan kana untuk laki-laki. Selain itu di dalam partikel kana dan kashira terdapat unsur-unsur yang mengandung kesan maskulin dan feminin. Oleh karena itu tak jarang, perempuan di Jepang, malah menggunakan partikel kana tetapi terdapat unsur femininnya. Berikut ini jumlah persentase pemakaian dari fungsi shuujoshi kana dan kashira. Fungsi Partikel Kana 2 Untuk menyatakan perasaan ragu-ragu. Kata yang dipakai ketika menanyakan sesuatu Untuk meminta persetujuan. Untuk menunjukkan kemauan akan melakukan sesuatu. Fungsi Partikel Kashira 33% 17% 25% 25% Untuk menyatakan perasaan ragu-ragu. Untuk mengemukakan pendapat sendiri Dipakai untuk bertanya dengan halus Tidak bisa mengerti isi sesuatu dengan jelas 51

4 Untuk persentase dari jumlah pemakaian shuujoshi kana dan kashira dilihat dari pemakainya, bisa dilihat dari diagram berikut ini: Kana Laki-Laki 3 Perempuan 7 Kashira Laki-Laki 8% Perempuan 92% 52

5 4.2 Saran Berdasarkan dari semua analisis yang dilakukan oleh peneliti di bab-bab sebelumnya, peneliti menyarankan agar pemelajar bahasa Jepang lebih banyak belajar mengenal ragam bahasa wanita dan bahasa pria yang terdapat dalam bahasa Jepang. Karena selain dari tata bahasa dasar bahasa Jepang, pemelajar bahasa Jepang juga harus mengetahui penggunaan bahasa dan kalimat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Jepang. Sehingga mereka bisa mempergunakan bahasa Jepang secara efektif, tanpa terpaku oleh teori-teori yang diajarkan di buku pelajaran bahasa Jepang. Karena menururt peneliti, mempelajari bahasa secara efektif yaitu tidak hanya memepelajari teori saja, tanpa disertai praktek, agar waktu pembelajaran bisa digunakan dengan baik dan semaksimal mungkin. 53