ISSN: Abstrak. Abstract. Jurnal aintis. Volume 13 Nomor 1, April 2013, 44-57
|
|
- Ivan Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Jurnal aintis Volume 13 Nomor 1, April 2013, ISSN: Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa di Kota Bandung Location Recidence Choice Behavior and Travel Characteristic of Students in Bandung Rona Muliana Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Islam Riau Jalan Kaharuddin Nasution 113 Pekanbaru Subhan Abstrak Perjalanan mahasiswa mempunyai karakteristik unik yang berbeda dengan karakteristik perjalanan primer lainnya. Pengetahuan mengenai karakteristik perjalanan mahasiswa dianggap perlu untuk mendukung transportasi di kawasan kampus yang berkelanjutan. Lokasi tempat tinggal mahasiswa diduga sebagai faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan: (1) mengidentifikasi karakteristik lokasi tempat tinggal mahasiswa; (2) mengidentifikasi karakteristik perjalanan mahasiswa; (3) mengidentifikasi hubungan lokasi tempat tinggal mahasiswa dengan karakteristik perjalanan mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi lokasi tempat tinggal mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga bersifat terkonsentrasi mendekati kawasan kampus. Hal ini dikarenakan prioritas utama dalam pemilihan lokasi tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga adalah jarak yang dekat terhadap kampus. Karakteristik perjalanan mahasiswa cenderung motorized. Adapun perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal. Selain perjalanan tujuan kampus, mahasiswa juga melakukan perjalanan dengan tujuan selain kampus dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ke kampus berbeda dengan perjalanan primer lainnya dan perjalanan ke kampus bersifat lebih fleksibel. Lokasi tempat tinggal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa. Jarak rumah terhadap kampus yang dekat memberikan kontribusi dalam mewujudkan transportasi di kawasan kampus yang berkelanjutan. Kata-kata kunci : Transportasi berkelanjutan, Karakteristik perjalanan, Lokasi tempat tinggal Abstract Students travel has unique characteristic that is different from other primary travel characteristic. Knowledge about travel characteristic is deemed necessary to support sustainable transportation in campus area. Students residence location is judged as a factor affecting student travel characteristic. This study aims: (1) identify the characteristic of the students residence, (2) identify the student travel characteristic, (3) identify the relationship of students residence and students travel characteristic. The results show that the distribution pattern of students residence location is concentrated near the campus. This is because the main priority in students site location is close proximity to the campus. Students travel characteristic is likely to motorized. In addition to the campus destination, students also travel to the other destination in the chain traveling to and from campus. This shows that travel to campus is different from other primary travel and travel to the campus to be more flexible. Students residence location is a factor that greatly affects the student travel characteristic. Distance home to a campus that is near to contribute in the realization of sustainable transportation in campus area. Key Words: Sustainable transportation, Travel characteristic, Location of residence
2 Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) PENDAHULUAN Dewasa ini, kesadaran mengenai pembangunan berkelanjutan mencakup ke dalam berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang transportasi dikenal istilah transportasi berkelanjutan. Kebijakan transportasi berkelanjutan ini perlu untuk diterapkan pada kawasan pendidikan perguruan tinggi. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi, merupakan kawasan yang menimbulkan tarikan perjalanan skala regional. Sehingga permasalahan transportasi yang ditimbulkan dari lokasi kawasan pendidikan perguruan tinggi, memberikan kontribusi yang signifikan dalam menimbulkan permasalahan transportasi dalam suatu kota. Oleh karena itu, diperlukan manajemen penanganan transportasi pada lingkup kawasan pendidikan perguruan tinggi. Untuk menerapkan transportasi berkelanjutan pada kawasan pendidikan perguruan tinggi, diperlukan pengetahuan tentang karakteristik perjalanan mahasiswa yang merupakan pelaku perjalanan yang dominan dalam suatu kawasan pendidikan perguruan tinggi. Karakteristik perjalanan merupakan bentuk dari pilihan-pilihan pergerakan yang dilakukan. Bentuk dari pilihan pergerakan adalah pilihan panjang perjalanan, pilihan moda transportasi, pilihan biaya transportasi dan bentuk pilihan pergerakan lainnya. Pilihan-pilihan pergerakan ini, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Jarak diduga sebagai faktor dominan yang mempengaruhi pilihan pilihan pergerakan. Perjalanan untuk aktivitas wajib (bekerja dan sekolah) merupakan perjalanan yang rutin dilakukan dan signifikan dalam mempengaruhi total perjalanan suatu kota. Perjalanan tujuan pendidikan merupakan perjalanan wajib atau primer. Perjalanan mahasiswa mempunyai karakteristik unik yang berbeda dengan perjalanan primer lainnya. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi yang merupakan tempat aktivitas utama mahasiswa, merupakan fasilitas regional. Karakteristik fasilitas regional adalah: (1) jangkauan pelayanan skala regional sehingga menarik perjalanan dalam jangkauan yang luas; (2) menentukan lokasi tempat tinggal pihak yang dilayani. Intervensi pada karakteristik perjalanan mahasiswa tentunya akan berkontribusi pada perwujudan idealisme pembangunan berkelanjutan. Untuk melakukan intervensi pada karakteristik perjalanan mahasiswa, maka dibutuhkan pengetahuan tentang karakteristik perjalanan mahasiswa dan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan tersebut. Bandung adalah kota yang terkenal dengan julukan kota pendidikan. Beberapa perguruan tinggi negeri ternama di tingkat nasional terletak di kota ini. Selain itu, perguruan tinggi swasta banyak tersebar di kota ini. Sejalan dengan banyaknya jumlah perguruan tinggi di Kota Bandung, keberadaan mahasiswa pun cukup mempengaruhi aktivitas perjalanan di Kota Bandung. Sehingga yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik perjalanan mahasiswa di Kota Bandung, dikaitkan dengan lokasi tempat tinggal mahasiswa sebagai salah satu faktor yang diyakini berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa. Adapun sasaran penelitian adalah sebagai berikut: (1) mengidentifikasi karakteristik lokasi tempat tinggal mahasiswa; (2) mengidentifikasi karakteristik perjalanan mahasiswa; dan (3) mengidentifikasi hubungan lokasi tempat tinggal mahasiswa dan karakteristik perjalanan mahasiswa. Karakteristik perjalanan terdiri dari supply dan demand. Pada penelitian ini menekankan karakteristik perjalanan dari sisi demand. Hal ini sesuai dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, dimana solusi dari permasalahan transportasi dilakukan melalui intervensi pada sisi demand atau kebutuhan akan transportasi (Domencich dan Mcfadden, 1975). 45
3 J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: Lokasi merupakan tingkat pemisahan antara kegiatan manusia atau jarak. Menurut teori geografi transportasi dan ekonomi transportasi, perjalanan menuju tujuan-tujuan yang berbeda dipengaruhi alasan lokasi yang menarik pada satu sisi dan ketidaknyamanan melakukan perjalanan menuju suatu lokasi (hambatan jarak) pada sisi lainnya. Hambatan jarak merupakan hambatan yang terjadi karena tempat, objek dan orang terpisah secara spasial (Lloyd dan Dicken, 1977 dalam Naess, 2004). Dengan menciptakan kedekatan dan juga jarak antara aktivitas serta dengan memfasilitasi munculnya moda perjalanan yang bervariasi, akan mendorong terbentuknya karakteristik perjalanan tertentu dan menghambat karakteristik perjalanan yang lain (Naess, 2004). Dari berbagai teori, diketahui bahwa lokasi tempat tinggal penduduk relatif terhadap pusat kota sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan penduduk. Jadi, variabel lokasi merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan penduduk. Selain unsur lokasi, beberapa teori juga menyebutkan bahwa karakteristik sosial ekonomi juga mempengaruhi karakteristik perjalanan. Berikut gambar yang menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan: KARAKTERISTIK PERJALANAN LOKASI ATAU JARAK KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI Gambar 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Karakteristik Perjalanan Untuk konteks mahasiswa, maka variabel yang diduga berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa adalah lokasi tempat tinggal mahasiswa relatif terhadap lokasi perguruan tinggi. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini: Hipotesa 1: Perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal Hipotesa 2: Karakteristik perjalanan mahasiswa lebih dipengaruhi oleh lokasi tempat tinggal mahasiswa dibandingkan karakteristik sosial ekonomi mahasiswa 46
4 Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) Adapun variabel penelitian disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Penelitian Lokasi Tempat Tinggal, Karakteristik Sosial Ekonomi dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa No Variabel Penelitian 1 Lokasi Tempat a b Tinggal Jarak tempat tinggal ke kampus Preferensi pemilihan lokasi tempat tinggal 2 Karakteristik Sosial Ekonomi Keterangan Jarak yang ditempuh antara lokasi tempat tinggal dengan kampus Alasan/selera mahasiswa dalam memilih lokasi tempat tinggal (kedekatan dengan kampus, harga/sewa rumah, kedekatan dengan fasilitas lokal, kondisi jaringan jalan dan kemudahan akses ke angkutan umum, lingkungan tempat tinggal yang nyaman, dekat dengan teman atau saudara) a. Status tempat tinggal Status tempat tinggal mahasiswa, yakni tinggal bersama orang tua atau tinggal terpisah dari orang tua Skala Ukur Rasio Ordinal Kategori b. Strata pendidikan Jenjang pendidikan yang ditempuh, yakni D3, S1, S2, S3 Kategori 3 Karakteristik Perjalanan a. Waktu tempuh Waktu tempuh perjalanan tujuan kampus Rasio b. Pilihan Moda Transportasi Jumlah mahasiswa dengan moda perjalanan ke kampus dengan berjalan kaki, bersepeda, naik angkutan umum, mengendarai motor, mengendarai mobil Rasio c. Biaya Transportasi Jumlah pengeluaran (Rp) untuk kegiatan transportasi per minggu d. Tujuan Perjalanan Tujuan perjalanan dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus, yang terdiri dari tujuan kampus (primary destination) dan tujuan selain kampus (other destination) Rasio Kategori Sumber : Hasil Analisis 47
5 J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: METODE PENELITIAN Paradigma penelitian yang diacu dalam penelitian ini adalah paradigma rasionalistik. Paradigma rasionalistik meyakini bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah akal, dimana empiris hanya berfungsi meneguhkan pengetahuan yang diperoleh dari akal. Sehingga dalam penelitian ini, lokasi tempat tinggal mahasiswa, karakteristik sosial ekonomi mahasiswa dan karakteristik perjalanan mahasiswa di tataran empiris hanyalah sebuah obyek yang kemudian diproses dengan logika teori yang berkembang. Metode penelitian yang diacu dalam penelitian ini adalah metode penelitian deduktif kuantitatif. Metode deduktif dilakukan dengan deduksi teori pemilihan lokasi tempat tinggal dan karakteristik perjalanan. Pendekatan kuantitatif dilakukan melalui survei dan kuisioner. Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Kota Bandung, dengan populasi perguruan tinggi dan mahasiswa di Kota Bandung. Pemilihan sampel perguruan tinggi dilakukan dengan metode purposive sampling. Adapun perguruan tinggi terpilih adalah perguruan tinggi Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) dan Institut Teknologi Harapan Bangsa (ITHB). Alasan pemilihan perguruan tinggi terpilih adalah karena lokasi perguruan tinggi yang berdekatan, sehingga membentuk aglomerasi kawasan perguruan tinggi. Hal ini akan menjadikan lokasi kawasan perguruan tinggi terpilih sebagai pusat tarikan pergerakan mahasiswa. Adapun mahasiswa yang akan dijadikan sampel ditentukan berdasarkan stratified random sampling. Jumlah sampel mahasiswa adalah 217 mahasiswa, dengan komposisi mahasiswa D3/S1 sebanyak 56,7 % dan mahasiswa S2/S3 sebanyak 43,3 %. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Karakteristik Lokasi Tempat Tinggal Mahasiswa Rata-rata jarak lokasi tempat tinggal mahasiswa terhadap kampus adalah 4,85 Km. Pola distribusi lokasi tempat tinggal mahasiswa adalah bersifat terkonsentrasi mendekati kawasan kampus. Sebagian besar mahasiswa (52 %) tinggal di Kecamatan Coblong yang merupakan lokasi sampel kawasan perguruan tinggi. Adapun mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga, 97,8 % tinggal di Kecamatan Coblong. Selain terkonsentrasi di Kecamatan Coblong, lokasi tempat tinggal mahasiswa juga tersebar di kecamatan-kecamatan lainnya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Jarak terjauh lokasi tempat tinggal mahasiswa adalah 25 Km. Berikut peta yang menunjukkan karakteristik jarak lokasi tempat tinggal mahasiswa terhadap kampus dan sebarannya: 48
6 Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) Sumber : Hasil Analisis Gambar 2. Peta Distribusi Lokasi Tempat Tinggal Mahasiswa 49
7 J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: Prioritas utama dalam pemilihan lokasi tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga adalah jarak yang dekat terhadap kampus. Jadi, keberadaan perguruan tinggi menentukan lokasi tempat tinggal mahasiswa. Berikut grafik preferensi pemilihan lokasi tempat tinggal oleh mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga: Sumber : Hasil Analisis Gambar 3. Grafik Urutan Prioritas Preferensi Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Rata-rata waktu tempuh perjalanan ke kampus adalah 25 menit. Adapun mahasiswa yang terpisah dari keluarga, 55,6 %, menempuh perjalanan ke kampus 10 menit. Rata-rata biaya transportasi per minggu adalah Rp ,00. Adapun 84,1 % mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga, mempunyai biaya transportasi Rp per minggu. Penggunaan moda non motorized oleh mahasiswa adalah sebesar 27,2 %. Penggunaan moda non motorized dipilih oleh 82 % mahasiswa yang tinggal pada jarak walking distance ke kampus. Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik perjalanan mahasiswa cenderung motorized. Namun, terdapat peluang peningkatan penggunaan moda non motorized dengan mendekatkan lokasi tempat tinggal mahasiswa pada jarak walking distance ke kampus. Adapun mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga, 45,2 % memilih menggunakan non motorized transportation. Berikut gambar yang menunjukkan karakteristik perjalanan mahasiswa tujuan kampus: 50
8 Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) Gambar 4. Grafik Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Tujuan Kampus (Primary Destination) Perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal. Selain perjalanan tujuan kampus, mahasiswa juga melakukan perjalanan dengan tujuan selain kampus dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus. Perjalanan tujuan selain kampus dalam rantai perjalanan menuju dan pulang dari kampus, umumnya terdiri dari : (a) bekerja sebelum ke kampus; (b) meninggalkan kampus untuk sementara dengan tujuan istirahat di kos/rumah dan makan; (c) rekreasi dan aktivitas sosial setelah pulang dari kampus. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ke kampus berbeda dengan perjalanan primer (perjalanan untuk aktivitas wajib) lainnya dan perjalanan ke kampus bersifat lebih fleksibel. 51
9 J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: Berikut tabel yang menunjukkan pola tujuan perjalanan mahasiswa dan pola aktivitas mahasiswa di luar kawasan kampus: Tabel 2. Karakteristik Pola Tujuan Perjalanan Mahasiswa No Tujuan Perjalanan Persen (%) 1 Perjalanan hanya tujuan kampus (no other destination) 47,9 2 Perjalanan tujuan kampus dan perjalanan tujuan selain kampus (primary destination and other destination) a. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum berangkat ke kampus b. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, setelah dari kampus c. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum berangkat ke kampus dan setelah dari kampus d. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat meninggalkan kawasan kampus untuk sementara e. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum berangkat ke kampus dan juga melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat meninggalkan kawasan kampus untuk sementara f. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat meninggalkan kawasan kampus untuk sementara dan juga melakukan perjalanan tujuan selain kampus, setelah dari kampus g. Melakukan perjalanan tujuan selain kampus, sebelum berangkat ke kampus dan juga melakukan perjalanan tujuan selain kampus, pada saat meninggalkan kawasan kampus untuk sementara Total (%) 100 N = 217 Sumber: Hasil Analisis 52,1 2,8 17,5 2,3 18,4 2,3 8,3 0,5 52
10 Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) No Tabel 3. Pola Aktivitas Mahasiswa di Luar Kawasan Kampus Aktivitas Mahasiswa di Luar Kawasan Kampus Sebelum ke kampus Frekuensi (%) Meninggalkan kampus untuk sementara Setelah dari kampus Total 1 Rekreasi (olahraga, nonton bioskop, jalan-jalan) - 5,59 15,38 20,98 2 Makan 1,40 10,49 7,69 19,58 3 Istirahat di kos/rumah (tidur, makan, beribadah dan nonton di kos/rumah) - 19,58-19,58 4 Aktivitas sosial (mengunjungi teman/keluarga, mengikuti kegiatan komunitas/klub, diskusi pelajaran kuliah) 1,40 3,50 9,79 14,69 5 Kerja 6,99 1,40 4,90 13,29 6 Belanja (belanja alat tulis, belanja makanan harian, belanja buku, belanja pakaian) 0,70 3,50 4,20 8,39 7 Kursus (mengikuti belajar tambahan di tempat kursus atau universitas lain) 0,70 0,70 0,70 2,10 8 Beribadah 1, ,40 Total 12,59 44,76 42,66 100,00 Sumber: Hasil Analisis Hubungan Lokasi Tempat Tinggal dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik perjalanan mahasiswa adalah lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal mahasiswa. Adapun pengaruh lokasi tempat tinggal terhadap karakteristik perjalanan lebih kuat daripada pengaruh status tempat tinggal terhadap karakteristik perjalanan. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien kontingensi hubungan lokasi tempat tinggal dengan karakteristik perjalanan lebih besar daripada koefisien kontingensi hubungan status tempat tinggal dengan karakteristik perjalanan.berikut grafik yang menunjukkan koefisien kontingensi hubungan lokasi dan karakteristik sosial ekonomi dengan karakteristik perjalanan: LOKASI Jarak Lokasi Tempat Tinggal 0,707 KARAKTERISTIK PERJALANAN 0,595 0,573 Waktu Tempuh KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI Status Tempat Tinggal 0,610 0,431 0,528 Pilihan Moda Biaya Transportasi Strata Pendidikan Gambar 5. Koefisien Kontingensi Hubungan Lokasi dan Karakteristik Sosial Ekonomi Mahasiswa dengan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa 53
11 J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: Apabila dilihat hubungan lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal, terdapat kaitan antara 2 variabel independen tersebut. Lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal mahasiswa sangat berkaitan, dimana mahasiswa dengan status tempat tinggal terpisah dari keluarga, tinggal mendekati kampus, sementara mahasiswa yang tinggal bersama keluarga, tinggal tersebar. Berikut grafik yang menunjukkan hubungan lokasi tempat tinggal dan status tempat tinggal: Sumber. Hasil Analisis Gambar 6. Grafik Keterkaitan Hubungan Lokasi Tempat Tinggal dan Status Tempat Tinggal Mahasiswa Selanjutnya, hubungan lokasi tempat tinggal, status tempat tinggal dan karakteristik perjalanan mahasiswa dilihat dalam bentuk hubungan dengan status tempat tinggal sebagai variabel kontrol dan dianalisis dengan analisis chi-square. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa lokasi tempat tinggal berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan, baik pada mahasiswa dengan status tempat tinggal terpisah dari keluarga maupun mahasiswa dengan status tempat tinggal bersama keluarga. Hasil analisis chi-square hubungan lokasi dan karakteristik perjalanan dengan variabel kontrol status tempat tinggal dapat dilihat pada Tabel 4 (lampiran). 54
12 Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal (Rona Muliana) SIMPULAN Simpulan 1. Lokasi tempat tinggal mahasiswa bersifat: (1) terkonsentrasi di Kecamatan Coblong bagi mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga; (2) tersebar di kecamatankecamatan lainnya di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat bagi mahasiswa yang tinggal bersama keluarga. 2. Lokasi tempat tinggal merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap karakteristik perjalanan mahasiswa dibandingkan karakteristik sosial ekonomi mahasiswa. Lokasi tempat tinggal yang dekat dengan kampus berimplikasi pada waktu tempuh perjalanan ke kampus yang singkat, peluang penggunaan moda non motorized, dan biaya transportasi yang murah. 3. Dalam melakukan perjalanan primer/utama ke kampus, mahasiswa juga melakukan perjalanan-perjalanan ikutan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa perjalanan ke kampus bukan perjalanan tunggal dan perjalanan ke kampus bersifat fleksibel. Rekomendasi Dengan mengacu pada hasil analisis dan pembahasan, berikut ini beberapa hal yang perlu dijadikan rekomendasi, antara lain: 1. Merekomendasikan pola pembangunan terkonsentrasi antara lokasi tempat tinggal mahasiswa dengan lokasi kampus, sehingga mendukung perwujudan kawasan pendidikan perguruan tinggi yang kompak dan berwawasan lingkungan. Hal ini sejalan dengan fenomena yang ada dimana lokasi tempat tinggal mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga cenderung mendekati kampus. Begitu pula dengan preferensi mahasiswa dalam memilih lokasi tempat tinggal, yakni kedekatan jarak tempat tinggal terhadap kampus sebagai prioritas utama. Untuk itu dalam merencanakan lokasi perguruan tinggi, perlu mengalokasikan ruang di sekitar perguruan tinggi (jarak walking distance) untuk lokasi tempat tinggal mahasiswa. Dengan adanya kedekatan antara lokasi tempat tinggal mahasiswa dan lokasi perguruan tinggi akan terbentuk karakteristik perjalanan yang berwawasan lingkungan. Dengan meminimalisasi jarak rumah terhadap kampus, maka waktu tempuh perjalanan semakin singkat, penggunaan moda non motorized lebih memungkinkan, biaya transportasi lebih murah sehingga meminimalisasi polusi kendaraan bermotor, meminimalisasi konsumsi energi, gaya hidup sehat dan cost yang layak secara ekonomi. 2. Menciptakan kemudahan akses antara kampus dengan sarana rekreasi dan olahraga. Kemudahan akses dapat diciptakan melalui kemudahan jalur angkutan umum dari kampus ke sarana rekreasi dan olahraga; kedekatan jarak kampus terhadap sarana rekreasi dan olahraga. Hal ini sejalan dengan terdapatnya perjalanan ganda dalam rantai perjalanan ke kampus. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa melakukan perjalanan untuk aktivitas rekreasi dan aktivitas sosial setelah pulang dari kampus. 3. Memberlakukan konsep manajemen kebutuhan transportasi (MKT) atau transport demand management (TDM) pada kawasan pendidikan perguruan tinggi. Konsep transport demand management (TDM) dapat dilakukan melalui: (1) penyediaan dan perbaikan fasilitas bagi pejalan kaki dan sepeda untuk mendukung non motorized transportation; (2) perbaikan kualitas angkutan mahasiswa untuk mendukung pengurangan penggunaan kendaraan bermotor. 55
13 J. Saintis, Vol.13. No.1, 2013: DAFTAR PUSTAKA Andriani, Rina (2008). Studi Kemungkinan Penerapan Angkutan Mahasiswa Sebagai Alternatif Moda Transportasi (Studi Kasus: ITB-UNPAD-UNIKOM-UNISBA). Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung, Bandung. Bandung Termasuk Kota Pendidikan, Sejauh Mana Sekarang ini Perkembangan Dunia Pendidikan Di Bandung Masa Lalu, Mulai Dari TK Sampai Perguruan Tinggi?. diakses tanggal 5 April Bestari, Adinda Melodie (2009). Identifikasi dan Perencanaan Rute Angkutan Mahasiswa di Kawasan Pendidikan Bandung Utara. Studi Kasus: ITB-UNPAD-UNIKOM-UNISBA. Tugas Akhir Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung, Bandung. Curtis, Carey dan Montgomery, Melanie (2006). Housing Mobility and Location Choice: A Review of the Literature. Working Paper No 2. Department of Urban and Regional Planning, Curtin University. Domencich, Thomas A dan Mcfadden, Daniel (1975). Urban Travel Demand: a behavioral analysis. Eom, Jin Ki.; Stone, John R. dan Ghosh, Sujit K. (2009). Daily Activity Patterns of University Students, Journal of Urban Planning and Development. Erli H., Ketut Dewi Martha (2009). Studi Pengaruh Bentuk Kota (Urban Form) Terhadap Perilaku Perjalanan Anak Sekolah Dasar di Kota Bandung, Tesis Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi Bandung, Bandung. Govicic, Joran (2001). Activity Based Travel Demand Modelling. A literature study. Naess, Petter (2004). Residential location affects travel behavior but how and why? The case of Copenhagen metropolitan area. Primerano, Frank; Taylor, Michael; Pitaksringkam, Ladda; Tisato, Peter (2008). Defining and Understanding Trip Chaining Behavior. Journal of Transportation. Tamin, Ofyar Z (2008). Perencanaan, Pemodelan dan Rekayasa Transportasi: Teori, Contoh Soal dan Aplikasi. Penerbit ITB, Bandung. University of Toronto Transportation Engineering and Planning (2011). Sustainable Transportation. diakses tanggal 12 juli
14 Tabel 4 Hasil Analisis Chi-Square Hubungan Lokasi dan Karakteristik Perjalanan (Variabel Kontrol Status Tempat Tinggal) Variabel Kontrol Variabel Variabel Dependen Independen X 2 signifi Koefisien signifi Kesimpulan kansi kontingensi kansi Tinggal Bersama Keluarga Jarak Lokasi Tempat Tinggal Waktu Tempuh 64,516 0,000 0,644 0,000 Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan waktu tempuh Tinggal Terpisah dari Keluarga Jarak Lokasi Tempat Tinggal Waktu Tempuh 78,444 0,000 0,619 0,000 Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan waktu tempuh Tinggal Bersama Keluarga Jarak Lokasi Tempat Tinggal Pilihan Moda 91,000 0,000 0,707 0,000 Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan pilihan moda Tinggal Terpisah dari Keluarga Jarak Lokasi Tempat Tinggal Pilihan Moda 53,453 0,000 0,546 0,000 Status tempat tinggal berpengaruh pada hubungan lokasi dan pilihan moda Tinggal Bersama Keluarga Jarak Lokasi Tempat Tinggal Biaya Transportasi 18,976 0,270 0,415 0,270 Tidak ada hubungan antara lokasi dan biaya transportasi untuk mahasiswa yang tinggal bersama keluarga Tinggal Terpisah dari Keluarga Jarak Lokasi Tempat Tinggal Biaya Transportasi 54,439 0,000 0,549 0,000 Ada hubungan antara lokasi dan biaya transportasi untuk mahasiswa yang tinggal terpisah dari keluarga Sumber: Hasil Analisis
Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa di Kota Bandung
Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan ITB Perilaku Pemilihan Lokasi Tempat Tinggal dan Karakteristik Perjalanan Mahasiswa di Kota Bandung Rona Muliana (1), Iwan Kustiwan (2) (1) Program
Lebih terperinciPENGARUH ALOKASI WAKTU TERHADAP PERILAKU PERJALANAN RUMAH TANGGA PENGGUNA SEPEDA MOTOR DI PUSAT KOTA SEMARANG
PENGARUH ALOKASI WAKTU TERHADAP PERILAKU PERJALANAN RUMAH TANGGA PENGGUNA SEPEDA MOTOR DI PUSAT KOTA SEMARANG Okto Risdianto Manullang Program Transportasi SAPPK Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PEMILIHAN MODA SEPEDA MOTOR KELOMPOK MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM RIAU (Studi Kasus : Fakultas Teknik)
Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 KARAKTERISTIK PEMILIHAN MODA SEPEDA MOTOR KELOMPOK MAHASISWA UNIVERSITAS ISLAM RIAU (Studi Kasus : Fakultas Teknik) Muchammad
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Mulai Moda yang dipakai Pemodelan pemilihan moda perjalanan menuju kampus menggunakan kendaraan pribadi dan umum (Universitas Mercu Buana) Karakteristik pola
Lebih terperinciPEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS
PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI MAHASISWA FAKULTAS TEKNIK UNS UNTUK MENDUKUNG PROGRAM GREEN CAMPUS MODA TRANSPORTATION CHOICE OF ENGINEERING FACULTY UNS STUDENT TO SUPPORT GREEN CAMPUS PROGRAM Diajukan Sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Perkembangan Pemukiman dan Bangkitan Perjalanan Pada awalnya manusia hidup secara nomad, berpindah-pindah dari suatu tempat ketempat lain untuk bertahan hidup dan mencari makanan.
Lebih terperinciKAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG)
KAJIAN PERPINDAHAN MODA (MODE SHIFTING) DARI PENGGUNA KENDARAAN PRIBADI KE KENDARAAN UMUM (STUDI KASUS: KOTA BANDUNG) Tilaka Wasanta Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan
Lebih terperinciKeterkaitan Karakteristik Pergerakan di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-116 Keterkaitan Karakteristik di Kawasan Pinggiran Terhadap Kesediaan Menggunakan BRT di Kota Palembang Dian Nur afalia, Ketut
Lebih terperinciStudi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) E-47 Studi Demand Kereta Api Komuter Lawang-Kepanjen Rendy Prasetya Rachman dan Wahju Herijanto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR ABSTRAK
ANALISA PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN LALU LINTAS PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR Ir. Syafruddin Rau, fmt. Staf Pengajar Faluktas Teknik Unhas Juusan. Teknik Sipil Jl.Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinciPEMODELAN TARIKAN PERJALANAN MAHASISWA DENGAN SEPEDA MOTOR
TECHSI ~ Jurnal Penelitian Teknik Informatika Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe Aceh Transport mode used by students to the campus are public transport, private cars, motorcycles and walk. Mukhlis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pergerakan Penduduk Kebutuhan akan pergerakan bersifat umum. Pergerakan terjadi karena adanya proses pemenuhan kebutuhan. Pemenuhan kebutuhan merupakan kegiatan yang biasanya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Bangkitan Pergerakan Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal
Lebih terperinciPenentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development
C481 Penentuan Prioritas Pengembangan Kawasan Transit Stasiun Gubeng dengan Konsep Transit Oriented Development Virta Safitri Ramadhani dan Sardjito Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 UMUM 3.2 METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI 3.1 UMUM Metodologi penelitian ini menguraikan tahapan penelitian yang dilakukan dalam studi ini. Penggunaan metode yang tepat, terutama dalam tahapan pengumpulan dan pengolahan data,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang. dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Menurut Drs. H. M. N. Nasution, M. S. Tr. (1996) transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau
Lebih terperinciUPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI MELALUI PENYEDIAAN ASRAMA MAHASISWA STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
UPAYA MENGURANGI PENGGUNAAN KENDARAAN PRIBADI MELALUI PENYEDIAAN ASRAMA MAHASISWA STUDI KASUS UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Rudy Setiawan Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil & Perencanaan, Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam aktivitas kegiatan perkotaan telah didiskusikan sejak tahun 1970-an di negara maju sebagai strategi untuk
Lebih terperinciSISTEM SIRKULASI BERKELANJUTAN DI KAWASAN MANDIRI CITRALAND SURABAYA
SISTEM SIRKULASI BERKELANJUTAN DI KAWASAN MANDIRI CITRALAND SURABAYA Adelia E. Matondang 1), Happy R. Santosa 2), dan Ispurwono S. 3) 1) Department of Architecture, Sepuluh Nopember of Institut Technology
Lebih terperinciDAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA
DAMPAK PENGATURAN JADWAL KEGIATAN AKADEMIK TERHADAP MOBILITAS KENDARAAN MAHASISWA DI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA Rudy Setiawan Jurusan Teknik Sipil,Universitas Kristen Petra, Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya
Lebih terperinciJurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO
Jurnal Sabua Vol.3, No.3: 9-19, November 2011 ISSN 2085-7020 HASIL PENELITIAN TARIKAN PENGUNJUNG KAWASAN MATAHARI JALAN SAMRATULANGI MANADO James A. Timboeleng Staf Pengajar Jurusan Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi Pemindahan atau pergerakan adalah hasil dari kebutuhan manusia untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia.
Lebih terperinciPerilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan Dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR. Oleh: TITI RATA L2D
Perilaku Pergerakan Masyarakat Perkotaan Dalam Proses Urbanisasi Wilayah di Kabupaten Tegal TUGAS AKHIR Oleh: TITI RATA L2D 004 357 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciEVALUASI RUTE TRAYEK ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) BERDASARKAN PERSEBARAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR
EVALUASI RUTE TRAYEK ANGKUTAN UMUM PENUMPANG (AUP) BERDASARKAN PERSEBARAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN SRAGEN TUGAS AKHIR Oleh: ANGGA NURSITA SARI L2D 004 298 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciPERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR
PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN PADA TATA GUNA LAHAN SMU NEGERI DI MAKASSAR Syafruddin Rauf Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jalan Perintis Kemerdekaan Km 10 Makassar
Lebih terperinciPERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU
PERMODELAN BANGKITAN PERGERAKAN UNTUK BEBERAPA TIPE PERUMAHAN DI PEKANBARU Parada Afkiki Eko Saputra 1 dan Yohannes Lulie 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Universitas Atma Jaya Yogyakarta Email: Paradaafkiki@gmail.com
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN KOMUTER PNS PEMERINTAH KOTA MAKASSAR OLEH: ANUGRAH RESKY AMALIA D111 11 010 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 Scanned by
Lebih terperinciKAJIAN KARAKTERISTIK POLA PERGERAKAN AKIBAT PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET LUTHFI
KAJIAN KARAKTERISTIK POLA PERGERAKAN AKIBAT PENGARUH PENGGUNAAN INTERNET (Studi Kasus : Dosen Perguruan Tinggi Di Kota Bandung) TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jakarta Barat adalah salah satu Kota Administratif di Propinsi DKI Jakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jakarta Barat adalah salah satu Kota Administratif di Propinsi DKI Jakarta mempunyai penduduk lebih dari 1.636.242 jiwa dengan pertambahan penduduk rata-rata
Lebih terperinciMODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS ABSTRAK
MODA TRANSPORTASI MAHASISWA UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA UNTUK MENUJU DAN DARI KAMPUS MENURUT AKTIVITAS HENRY VIERA SIJABAT NRP: 0521003 Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D. ABSTRAK Aktivitas manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Transportasi memiliki peran yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pergerakan manusia, seperti pergerakan dari rumah (asal) sekolah, tempat kerja, dan lain-lain
Lebih terperinciBAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG
BAB 4 PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan mengenai responden pelaku pergerakan Cimahi-Bandung yang berpotensial untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. (Tamin, 2000). Dalam penelitian Analisis Model Bangkitan Pergerakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 4.1. Tinjauan pustaka Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan
Lebih terperinciKota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Permasalahan Transportasi Perkotaan Kota dianggap sebagai tempat tersedianya berbagai kebutuhan dan lapangan kerja selain itu kota menawarkan begitu banyak kesempatan baik di
Lebih terperinciKARAKTERISTIK POLA PERJALANAN DI KOTA YOGYAKARTA
KARAKTERISTIK POLA PERJALANAN DI KOTA YOGYAKARTA J. Dwijoko Ansusanto Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No. 2, Yogyakarta dwiyoko@mail.uajy.ac.id Sigit Priyanto Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika No.
Lebih terperinciKAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE
KAJIAN POTENSI PENUMPANG ANGKUTAN KERETA API LINTAS MADURA (BANGKALAN SUMENEP PP) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE Gilang Satrio, M. Zainul Arifin, dan Achmad Wicaksono Jurusan Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pola pertumbuhan kota dan tingkat urbanisasi yang terjadi di Indonesia sebagai Negara berkembang mirip dengan Negara lainnya. Pertumbuhan penduduk perkotaan di Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang UGM merupakan salah satu universitas terbaik, terbesar, dan tertua di Indonesia yang memiliki 55317 mahasiswa, 5103 karyawan, dan 2410 dosen pada tahun 2016. Pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan jumlah pergerakan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Bangkitan pergerakan adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. moda transportasi (jarak pendek antara 1 2 km) maupun dengan moda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pemilihan moda dapat dikatakan sebagai tahapan terpenting dalam berbagai perencanaan dan kebijakan transportasi. Sebab hal ini menyangkut efisiensi pergerakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Transportasi Transportasi adalah suatu pergerakan manusia dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan alat penunjang yang digerakan dengan tenaga manusia, hewan dan
Lebih terperinciMODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN BUS KAMPUS Ronny Esha 1, Reza Aipassa 2, Rudy Setiawan 3
MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KENDARAAN PRIBADI DAN BUS KAMPUS Ronny Esha 1, Reza Aipassa 2, Rudy Setiawan 3 ABSTRAK : Peningkatan mahasiswa yang menggunakan kendaraan pribadi dipengaruhi oleh kurangnya
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG
BAB 5 KESIMPULAN PENGARUH PEMBANGUNAN PASUPATI TERHADAP KARAKTERISTIK PERGERAKAN CIMAHI-BANDUNG Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan dari hasil studi mengenai indentifkasi pengaruh pembangunan PASUPATI
Lebih terperinciKINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA
KINERJA TEKNIS DAN ANALISIS ATP WTP ANGKUTAN TRANS JOGJA Risdiyanto 1*, Edo Fasha Nasution 2, Erni Ummi Hasanah 3 1,2 Jurusan Teknik Sipil Universitas Janabadra, 3 Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas
Lebih terperinciANALISIS PERGERAKAN PENDUDUK USIA KERJA DI KECAMATAN PEDURUNGAN SEBAGAI KAWASAN URBAN FRINGE KOTA SEMARANG (Studi Kasus Di Kelurahan Tlogosari Kulon)
DIPONEGORO JOURNAL OF ECONOMICS Volume 2., Nomor2., Tahun 2013, Halaman 1 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jme ANALISIS PERGERAKAN PENDUDUK USIA KERJA DI KECAMATAN PEDURUNGAN SEBAGAI KAWASAN URBAN
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta)
ANALISIS KAPASITAS DAN KARAKTERISTIK PARKIR KENDARAAN DI PUSAT PERBELANJAAN (Studi Kasus Solo Grand mall Surakarta) Anton Maulana Alumni Program Studi Teknik Sipil Universitas Surakarta Jl. Raya Palur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan kebutuhan manusia dengan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Transportasi Transportasi diartikan sebagai perpindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan, dan tranportasi atau perangkutan adalah bagian kegiatan ekonomi yang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS NURILLAH UTAMI NIM :
HUBUNGAN TINGKAT KEMACETAN DAN TINGKAT PERTUMBUHAN JUMLAH WISATAWAN DI KOTA BANDUNG: PENDEKATAN SYSTEM DYNAMICS TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut
Lebih terperinciSISTRANS. Rahayu Sulistyorini
SISTRANS Rahayu Sulistyorini Pendahuluan Merupakan sistem pergerakan manusia dan barang antara satu zona asal dan zona tujuan dalam wilayah yang bersangkutan. Pergerakan yang dimaksud dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciESTIMASI PEMODELAN DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN MODEL GRAVITY ( STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG ) TESIS. oleh : Hendra Gunawan
ESTIMASI PEMODELAN DISTRIBUSI PERJALANAN DENGAN MODEL GRAVITY ( STUDI KASUS DI KOTA BANDUNG ) TESIS oleh : Hendra Gunawan 25092014 Pembimbing : Dr. Ir. Ofyar Z. Tamin, MSc., MINT, MITE Dr. Ir. Ade Sjafruddin,
Lebih terperinciANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA
ANALISIS GARIS KEINGINAN PERGERAKAN MASYARAKAT PENGGUNA TRANSPORTASI DI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR PROVINSI SULAWESI UTARA Ahmad Yani Abas Alumni Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi
Lebih terperinciModa Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB
TEMU ILMIAH IPLBI 06 Moda Transportasi yang Efektif dan Efisien bagi Mahasiswa ITB Febby Nugrayolanda Program Magister Rancang Kota, SAPPK, Institut Teknologi Bandung. Abstrak Intensitas penggunaan angkutan
Lebih terperinciBAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
163 BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 8.1 Kesimpulan 8.1.1 Menjawab Pertanyaan Penelitian dan Sasaran Penelitian Berdasarkan temuan-temuan dalam penelitian ini dihasilkan pengetahuan yang dapat menjawab
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN LUAS PARKIR KAMPUS I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO BERDASARKAN JUMLAH MAHASISWA
Techno, ISSN 1410-8607 Volume 13 No. 1, April 2012 Hal. 37 42 ANALISIS KEBUTUHAN LUAS PARKIR KAMPUS I UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO BERDASARKAN JUMLAH MAHASISWA ANALYZE OF PARKING SPACE NEEDED AT
Lebih terperinciPENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA)
PENGARUH ANGKUTAN ONLINE TERHADAP PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PUBLIK DI KOTA MANADO (STUDI KASUS: TRAYEK MALALAYANG - PUSAT KOTA) Adinda Laloma Semuel Y. R. Rompis, Longdong Jefferson Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang menjadi fokus perhatian di berbagai bidang saat ini adalah berkaitan dengan upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan. Definisi berkelanjutan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO
IDENTIFIKASI POTENSI PENUMPANG MODA PESAWAT TERBANG RUTE BANDAR LAMPUNG JOGJAKARTA DAN SOLO Tas an Junaedi 1) Abstract Movement pattern that done by the resident of Lampung Province to Central Java Province
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Tamin, 1997). Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah jumlah perjalanan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Bangkitan Pergerakan Bangkitan Pergerakan (Trip Generation) adalah tahapan pemodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata guna lahan
Lebih terperinciSTUDI MODEL PANJANG PERJALANAN TERHADAP UMUR SEPEDA MOTOR DI KOTA MAKASSAR
PROSIDING 20 13 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK STUDI MODEL PANJANG PERJALANAN TERHADAP UMUR SEPEDA MOTOR DI KOTA MAKASSAR Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB VI. Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy
124 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan analisis data pada bab IV melalui pendekatan Analytical Hierarchy Process (AHP) dengan bantuan software expert choice.v.11, maka dapat ditarik
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang memiliki mobilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai ibukota negara merupakan kota yang memiliki mobilitas sangat tinggi. Setiap harinya seseorang melakukan perjalanan tidak hanya melakukan perjalanan
Lebih terperinciANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA
ANALISA PROBABILITAS PENGGUNA JEMBATAN SURAMADU DAN KAPAL FERRY PADA RUTE SURABAYA MADURA Dina Pramita Dewi 1, dan Hera Widyastuti 2 1 Mahasiswa Pascasarjana Teknik Sipil FTSP ITS Surabaya Kampus ITS Surabaya
Lebih terperinciTESIS MAGISTER. Oleh : YOSI ALWINDA
KARAKTERISTIK BANGKITAN PERJALANAN DAN KEBUTUHAN PARKIR KENDARAAN PADA SATU TATAGUNA LAHAN CAMPURAN STUDI KASUS : PUSAT PERBELANJAAN ILIR BARAT PERMAI DI PALEMBANG TESIS MAGISTER Oleh : YOSI ALWINDA 25098108
Lebih terperinciANALISIS POLA PERJALANAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA
ANALISIS POLA PERJALANAN MASYARAKAT KOTA YOGYAKARTA J.Dwijoko Ansusanto 1, Achmad Munawar 2, Sigit Priyanto 3 dan Bambang Hari Wibisono 4, 1 Program Pasca Sarjana Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada,
Lebih terperinciPEMODELAN PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN TRAVEL DENGAN METODE STATED PREFERENCE RUTE PALANGKARAYA BANJARMASIN
PEMODELAN PEMILIHAN MODA ANTARA BUS DAN TRAVEL DENGAN METODE STATED PREFERENCE RUTE PALANGKARAYA BANJARMASIN Yanda Christian, A. Wicaksono, Rahayu Kusumaningrum Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinci2 Program Studi Teknik Sipil, Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganeca 10 Bandung
ANALISIS PENANGANAN PERGERAKAN TRUK KONTAINER KOSONG DALAM PERGERAKAN ANGKUTAN BARANG DAN DAMPAKNYA TERHADAP EFISIENSI BIAYA TRANSPORTASI (KASUS PELABUHAN TANJUNG PRIOK) Ofyar Z. Tamin 1, Harmein Rahman
Lebih terperinciEVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DI KOTA PANGKALPINANG
EVALUASI TARIF ANGKUTAN UMUM BERDASARKAN ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) DI KOTA PANGKALPINANG Revy Safitri Email: revy.safitri@gmail.com Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alir Mulai Moda yang Dipakai Karakteristik Perjalanan Mahasiswa Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Menggunakan Mobil Pribadi Waktu Perjalanan Data Primer Data
Lebih terperinciJURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN PENJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR MUH. NAIM DARMAWAN B.
JURNAL TUGAS AKHIR ANALISIS PENGGUNAAN MODA PERJALANAN PENJUAL DI PASAR TRADISIONAL KOTA MAKASSAR MUH. NAIM DARMAWAN B. D111 08 300 JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014 ANALISIS
Lebih terperinciPenentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-224 Penentuan Rute Angkutan Umum Berbasis Transport Network Simulator di Kecamatan Candi dan Kecamatan Sidoarjo Kabupaten
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di sektor transportasi, peningkatan mobilisasi dengan kendaraan pribadi menimbulkan peningkatan penggunaan kendaraan yang tidak terkendali sedangkan penambahan ruas
Lebih terperinciRANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Matakuliah : PERENCANAAN TRANSPORTASI Kode : TST 7708 Semester : VII Penyusun : Sri Atmaja P. Rosyidi, ST., M.Sc.Eng., Ph.D., P.Eng. PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota sebagai pusat pertumbuhan menyebabkan timbulnya daya tarik yang tinggi terhadap perekonomian sehingga menjadi daerah tujuan untuk migrasi. Dengan daya tarik suatu
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TRANSPORTASI DENGAN TDM
ANALISIS KEBUTUHAN TRANSPORTASI DENGAN TDM Efrilia Rahmadona Staf Pengajar Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Palembang Email: efriliardona89@gmail.com Abstrak Kawasan jalan Kapten
Lebih terperinciKarakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten Jombang
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN : 2337-3539 (2301-9271 Print) C-188 Karakteristik Pengunjung dan Aktivitasnya Terhadap Penggunaan Taman Kota Sebagai Ruang Sosial di Taman Keplaksari Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesawat terbang merupakan moda transportasi tercepat yang ada saat ini. Dengan kecepatan berkisar 500-900 km/jam, transportasi udara menggunakan pesawat terbang merupakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN... HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. INTISARI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN...... PERNYATAAN..... HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. INTISARI... ABSTRACT. i ii iii iv v vii x xi xiv xv
Lebih terperinciANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO ABSTRAK
ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN PERGERAKAN PENDUDUK BERDASARKAN DATA MATRIKS ASAL TUJUAN KOTA MANADO Meike Kumaat Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Jl Hayam
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PERJALANAN SISWA SEKOLAH SWASTA PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA
KARAKTERISTIK PERJALANAN SISWA SEKOLAH SWASTA PERUMAHAN PAKUWON CITY SURABAYA Ferdinand Litan 1, Rudy Setiawan 2, Harry Patmadjaja 3 ABSTRAK: Semakin banyaknya sekolah swasta di Surabaya yang berlokasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Umum. Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan. manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap
BAB I PENDAHULUAN I.1. Umum Transportasi mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia, karena transportasi mempunyai pengaruh besar terhadap perorangan, masyarakat, pembangunan ekonomi, dan sosial
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN MODA BUS KOTA
TUGAS AKHIR KARAKTERISTIK PELAKU PERJALANAN BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN MODA BUS KOTA Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Jenjang Strata-1 Perencanaan Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Transportasi merupakan proses yang pembahasannya menekankan pada pergerakan penduduk atau barang atau jasa atau pikiran untuk tujuan khusus (dari daerah asal ke daerah
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Secara keseluruhan ditemukan bahwa karakteristik perilaku pergerakan belanja penduduk wilayah studi adalah sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN Bab ini merupakan hasil kesimpulan tentang kajian pola pergerakan belanja penduduk Bandung Timur. Hasil studi ini diharapkan menjadi masukan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Perencanaan Kota Pengertian perencanaan merupakan kegiatan untuk menetapkan tujuan yang akan dicapai beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Ciri pokok dari sebuah
Lebih terperinciKARAKTERISTIK OPERASI ANGKUTAN ANDONG, BECAK DAN TAKSI DI KOTA YOGYAKARTA TESIS. oleh CORRY JACUB
KARAKTERISTIK OPERASI ANGKUTAN ANDONG, BECAK DAN TAKSI DI KOTA YOGYAKARTA TESIS oleh CORRY JACUB 25090045 BIDANG STUDI REKAYASA TRANSPORTASI PROGRAM PASCASARJANA JURUSAN TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciKOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTARA MODA KERETA API DAN BUS (Studi Kasus : Rute Bandung Jakarta) TESIS MAGISTER
KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTARA MODA KERETA API DAN BUS (Studi Kasus : Rute Bandung Jakarta) TESIS MAGISTER Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program Pasca Sarjana
Lebih terperinciTINGKAT AKSESIBILITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERKAIT PENERAPAN RAYONISASI SEKOLAH DI KOTA BANDUNG
TINGKAT AKSESIBILITAS SEKOLAH MENENGAH ATAS TERKAIT PENERAPAN RAYONISASI SEKOLAH DI KOTA BANDUNG Prayoga Luthfil Hadi Magister Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan Jln. Merdeka No. 30, Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota dan ketersediaan fasilitas menarik terjadinya pergerakan dari daerah pinggiran (hinterland) ke pusat kota. Ketersediaan fasilitas yang lebih lengkap
Lebih terperinciREKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA
REKAYASA TRANSPORTASI LANJUT UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENDAHULUAN Banyak negara berkembang menghadapi permasalahan transportasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini akan membahas mengenai temuan studi, kesimpulan dan rekomendasi yang merupakan sintesa dari hasil kajian indikator ekonomi dalam transportasi berkelanjutan yang
Lebih terperinciPERBEDAAN FASILITAS PARKIR UNTUK MENDORONG MAHASISWA BERKENDARA BERSAMA KE KAMPUS
PERBEDAAN FASILITAS PARKIR UNTUK MENDORONG MAHASISWA BERKENDARA BERSAMA KE KAMPUS Rudy Setiawan Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencaanan Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto
Lebih terperinciPenentuan Faktor-Faktor Pemilihan Park & Ride Sebagai Fasilitas Pergerakan Komuter Pada Koridor Bekasi-Jakarta
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 23373539 (23019271 Print) E6 Penentuan FaktorFaktor Pemilihan Park & Ride Sebagai Fasilitas Pergerakan Komuter Pada Koridor BekasiJakarta M Faridz Nazalaputra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Umum. Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Umum Transportasi adalah proses memindahkan suatu benda mencakup benda hidup dan benda mati dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh
Lebih terperinciPENGUJIAN MODEL HUBUNGAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR SEPEDA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MAHASISWA DI KAMPUS UNS
PENGUJIAN MODEL HUBUNGAN PENGGUNAAN RUANG PARKIR SEPEDA DENGAN PENGGUNAAN WAKTU MAHASISWA DI KAMPUS UNS Ichsan Ali Fauzi 1), Dewi Handayani 2), Slamet Jauhari Legowo 3) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan
Lebih terperinciAnalisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo
JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA Vol. 16, No. 1, 49-56, Mei 2013 49 Analisis Pelayanan Penumpang Kereta Api Prambanan Ekspres (Prameks) Trayek Yogyakarta - Solo (Analysis of Passenger Service in Prambanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang
Lebih terperinciEvaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Evaluasi Kinerja Angkutan Umum (Bis) Patas dan Ekonomi Jurusan Surabaya - Malang Krishna Varian K, Hera Widyastuti, Ir., M.T.,PhD Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciMODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE
MODEL PEMILIHAN MODA ANTARA KERETA API DAN BUS RUTE MAKASSAR PAREPARE DENGAN MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE Andi Hadid Septi Nugraha Djoeddawi, M. Ruslin Anwar, Rahayu Kusumaningrum Jurusan Teknik
Lebih terperinciSTUDI PERMODELAN BANGKITAN PERJALANAN DI PERKOTAAN
STUDI PERMODELAN BANGKITAN PERJALANAN DI PERKOTAAN Oleh : Robby Gunawan Yahya [1] ABSTRAK Pertambahan penduduk meningkatkan kebutuhan akan perumahan, sarana/keperluan kota, serta transportasi dan komunikasi.
Lebih terperinciKAJIAN PEMANFAATAN MODA TRANSPORTASI KERETA REL LISTRIK (KRL) COMMUTER LINE DALAM PERGERAKAN KOMUTER BEKASI-JAKARTA
KAJIAN PEMANFAATAN MODA TRANSPORTASI KERETA REL LISTRIK (KRL) COMMUTER LINE DALAM PERGERAKAN KOMUTER BEKASI-JAKARTA Fakhriah Aqmarina Quinta fakhriah.aqmarina.q@mail.ugm.ac.id H.B.S. Eko Prakoso ekoprak@ugm.ac.id.
Lebih terperinci