EVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS JASA GADAI SYARIAH (RAHN) (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN SYARIAH KRAMAT RAYA)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS JASA GADAI SYARIAH (RAHN) (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN SYARIAH KRAMAT RAYA)"

Transkripsi

1 EVALUASI TINGKAT EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS JASA GADAI SYARIAH (RAHN) (STUDI KASUS PADA PEGADAIAN SYARIAH KRAMAT RAYA) Dwi Hapsari Widyarini, Mohamad Heykal, S.E., M.Si ABSTRAK Dalam penelitian ini penulis memfokuskan perhatian pada penerapan sistem pengendalian internal atas jasa gadai syariah (Rahn) pada Pegadaian Syariah Kramat Raya. Melihat kondisi kejahatan pada beberapa tahun ini yang sudah sangat sering terjadi pada jasa pegadaian, mendorong peneliti untuk mengetahui lebih jauh tentang sistem pengendalian internal yang diterapkannya. Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk mengembangkan pemikiran tentang gadai khsusnya gadai yang bersyariatkan hukum Islam, dan juga bagaimana keefektifan dari pengelolaan sistem pengendalian internal pada setiap aktivitas operasionalnya. Penulis menggunakan metode kualitatif berupa observasi, wawancara kepada pemimpin Pegadaian Syariah Kramat Raya, dan juga pengamatan terhadap penerapan 5 komponen COSO. Dari hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam penerapan sistem pengendalian internalnya. Untuk itu, disarankan agar perusahaan lebih meningkatkan pengendalian internal dalam hal pengawasan barang gadai (Marhun) milik para nasabah dan tetap mempertahankan kepercayaan nasabah kepada jasa Pegadaian Syariah sebagai solusi keuangan yang tepat. Kata kunci : Pegadaian Syariah, Gadai Syariah (Rahn), Pengendalian Internal ABSTRACT In this research the authors focus on the application of the internal control system on fiduciary services (Rahn) at Pegadaian Syariah Kramat Raya. Seeing the condition of the crime in recent years that have been very common in the fiduciary services, encourage researchers to learn more about the implementation of the internal control system. The objective of this research is to develop ideas about the fiduciary especially Islamic law sharia, and also how the effectiveness of management's internal control system at every operational activity. Authors using qualitative methods such as observation, interview with leader of Pegadaian Syariah Kramat Raya, and observation on the implementation 5 components COSO. From the results obtained show that there are still shortage in the implementation of internal control systems. Therefore, it is suggested that further enhance the company's internal control in terms of supervision pawning goods (Marhun) belongs to the customer and maintain customer confidence in the fiduciary services sharia as the right financial solution. Keywords : Pegadaian Syariah, Fiduciary Services (Rahn), Internal Control

2 PENDAHULUAN Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun semakin meningkat. Kebutuhan pendanaan tersebut sebagian besar dapat dipenuhi melalui kegiatan pinjam meminjam. Kegiatan pinjam meminjam ini dilakukan oleh perseorangan atau badan hukum dengan suatu lembaga, baik lembaga informal maupun formal. Indonesia yang sebagian masyarakatnya masih berada di garis kemiskinan akan melakukan kegiatan pinjam meminjam kepada lembaga keuangan formal yang dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat. Salah satu lembaga keuangan formal yang akan dibahas kali ini adalah PT.Pegadaian (Persero). Melihat perkembangan ekonomi Islam maka Pegadaian Syariah pun mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan gadai syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk karena riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil. Pada dasarnya dapat diketahui bahwa untuk memperoleh pinjaman (marhun bih) maka si peminjam (rahin) harus memberikan harta/barang yang dijadikan jaminan (marhun) kepada penerima gadai/pihak gadai (murtahin), namun apabila diakhir perjanjian gadai ini rahin telah memenuhi semua kewajibannya, maka barang yang dijaminkan akan kembali kepada rahin. Meskipun tidak dapat dipungkiri lagi bahwa sistem hukum Islam yang digunakan dalam operasional Pegadaian Syariah memiliki banyak kelebihan dan keunggulan dibandingkan sistem hukum yang tidak berbasis syariah namun hal ini tidak menutup kemungkinan akan timbulnya resiko pada Pegadaian Syariah seperti : Pertama, kejahatan oleh sekawanan perampok bersenjata api yang dialami oleh Pegadaian cabang Cipete Raya, Cilandak, Jakarta Selatan, yang berhasil mengambil 20 kantong berisi perhiasan emas yang terdapat didalam brankas yang ditaksir bernilai ratusan juta rupiah (5/11/2012). Kedua, resiko tak terbayarnya utang nasabah (wanprestasi), resiko ini terjadi apabila nasabah kesulitan dalam melunasi kembali barang yang telah dijaminkan karena beberapa alasan. Ketiga, resiko penurunan nilai asset yang ditahan atau rusak, walaupun telah ditaksir nilai barang yang digadaikan kemungkinan adanya penurunan nilai barang dari awal penaksiran akan terjadi. Hal itu disebabkan oleh berbagai masalah ekonomi, misalnya menurunya nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dari kasus perampokan yang pernah terjadi di daerah lain tentu membuat masyarakat harus lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan layanan jasa Pegadaian agar barang berharganya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah kualitatif, menggunakan data primer dimana data yang dihasilkan adalah data deskriptif berupa tulisan mengenai hasil analisis atas penerapan sistem pengendalian internal terhadap gadai syariah yang dilaksanakan Pegadaian Syariah dengan menggunakan berbagai sumber evaluasi berupa buku ataupun sample hasil penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan penulis selama penyusunan skripsi ini adalah metode langsung, yaitu: Metode Survei (Survey Method) seperti Wawancara, Metode Observasi (Observation Method), Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method). HASIL DAN BAHASAN a. Definisi Rahn Pengertian rahn menurut Sudarsono (2012:172) yang merupakan perjanjian utang piutang antara dua atau beberapa pihak mengenai persoalan benda dan menahan sesuatu barang sebagai jaminan utang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara sebagai jaminan atau ia bisa mengambil sebagian manfaat barangnya itu.

3 b. Definisi Pengendalian Internal Pengendalian internal (Internal Control) adalah suatu proses, yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personal lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam katagori seperti : keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, serta efektivitas dan efisiensi operasi. Boynton et al (dalam Rajoe, P.A., Gania,G., Budi, I.S, 2003:373) c. Komponen Pengendalian Internal Untuk menyediakan suatu struktur dalam mempertimbangkan banyak kemungkinan pengendalian yang berhubungan dengan tujuan entitas, laporan COSO mengidentifikasi lima komponen pengendalian internal (components of internal control) yang saling berhubungan, yaitu : Lingkungan pengendalian (control environment) menetapkan suasana suatu organisasi, yang mempengaruhi kesadaran akan pengendalian dari orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan fondasi dari semua komponen pengendalian intern lainnya, yang menyediakan disiplin dan struktur. Penilaian resiko (risk assessment) merupakan pengidentifikasian dan analisis entitas mengenai resiko yang relevan terhadap pencapaian tujuan entitas, yang membentuk suatu dasar mengenai bagaimana resiko harus dikelola. Aktivitas pengendalian (control activities) merupakan kebijakan dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa perintah manajemen telah dilaksanakan. Informasi dan komunikasi (information and communication) merupakan pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan kerangka waktu yang membuat orang mampu melaksanakan tanggung jawabnya. Pemantauan (monitoring) merupakan suatu proses yang menilai kualitas kinerja pengendalian intern pada suatu waktu. Boynton et al (dalam Rajoe, P.A., Gania,G., Budi, I.S, 2003:374) 1) Metode Survey (Survey Method) Wawancara (Interview) Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan Ibu Lenny selaku Pejabat PT.Pegadaian (Persero) pada tanggal 11 Juni 2013 selama ± 2 jam, dapat disimpukan bahwa : 1. Pegadaian Syariah adalah suatu lembaga keuangan non-bank bersyariat islam yang memberikan pinjaman kepada para nasabah dalam pengelolaan produk Rahn. Syarat yang harus dipenuhi untuk calon nasabah tergolong mudah, dan jasa yang ditawarkan pun juga banyak. Pegadaian Syariah memiliki banyak keunggulan bila dibandingkan dengan Bank Syariah yang sama-sama mengeluarkan produk Rahn, hal ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi calon nasabah dalam memilih lembaga keuangan non-bank yang tepat.perusahaan mengeluarkan produk Rahn sejak tahun 2003 dan bermula di daerah Dewi Sartika, hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Rahn sampai saat ini sudah mencapai 10 tahun. 2. Perusahaan mengambil keuntungan dari biaya ijarah, margin, dan juga ta wid. 3. Perusaahaan menggunakan kamera CCTV yang sangat kecil (kamera mikro) yang tidak terlihat oleh mata dan diletakkan di sudut-sudut ruangan penting dengan tujuan untuk merekam segala aktifitas

4 operasionalnya. Selain itu, di sudut halaman depan kantor terdapat lampu alarm sebagai tanda peringatan atau bahaya. 4. Untuk meminimalisir tidak kejahatan yang dilakukan oleh pihak eksternal (perampok), perusahaan menjalin kerjasama dengan aparat kepolisian untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak mengalami perampokan seperti yang dialami oleh kantor Pegadaian di daerah lain. Selain itu perusahaan juga dijaga oleh 2 orang security yang berjaga di siang hari, dan 2 orang di malam hari. 5. Untuk memperkecil resiko pihak internal perusahaan melakukan tindakan kecurangan, maka sistem pengamanan pada kunci tempat penyimpanan marhun (kontak brankas dan kluis) hanya dilakukan oleh Manajer Cabang dan disimpan ditempat yang sangat aman. Kemudian duplikat dari kunci-kunci tersebut diperiksa oleh Direksi untuk selanjutnya disimpan di Kanwil atau Safe Deposit Box. Kluis dan brankas yang berupa kombinasi nomor hanya diketahui oleh Manajer Cabang, Direksi, dan Pejabatlain yang memiliki wewenang atas kerahasiaan kombinasi nomor tersebut. 6. Standar keamanan pada Pegadaian Syariah Kramat Raya sudah efektif. 7. Pemeriksaan atas sistem audit internal dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal (SPI) yang sudah terjamin independensi-nya, yang memberikan penilaian bahwa sistem audit internal perusahaansudah efektif dan tertuang pada program Zero Fraud. 8. Segala prosedur audit telah diatur oleh Peraturan Direksi. 9. Pelaksanaan audit internal dilakukan secara berkala atau sewaktu-waktu. 10. Informasi mengenai kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal disajikan kepada seluruh StakeHolders. 2) Metode Observasi (Observation Method) Tahap awal dalam melakukan penelitian ini adalah peneliti diwajibkan untuk menggadai barang apa saja untuk memperoleh surat gadai sebagai syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian. Dalam hal ini, peneliti mencoba merangkap sebagai nasabah, dan memilih emas sebagai barang yang akan digadaikan Daftar Biaya-Biaya Administrasi Per-Pinjaman Gol. Plafon Marhun Bih (MB) Biaya Administrasi A B B B C C C D ke atas Sumber : PT.Pegadaian (Persero)

5 Keterangan : Gol A Gol B1-C3 Gol D1 : Tarif Ijarah : 0,45% x Taksiran : Tarif Ijarah : 0,71% x Taksiran : Tarif Ijarah : 0,62% x Taksiran Perhitungan Gadai Emas a) Perhitungan pada saat awal gadai Contoh Soal 1 : Pada tanggal 7 Juni 2013 peneliti menggadaikan sebuah gelang emas kuning dan cincin mata dengan nilai keduanya sama-sama 16 karat, berat kotor 14,36 gram dan berat bersih 13,6 gram. Penaksir menaksir kedua emas tersebut dengan total sebesar Rp ,00. Namun peneliti hanya mengambil uang tunai sebesar Rp ,00. Hitunglah pembiayaan yang dapat dibiayakan serta jumlah uang tunai yang diterima nasabah! Diket : - Harga taksiran gelang emas dan cincin mata (16karat, berat kotor 14,36gram, dan berat bersih 13,6 gram) = Rp ,00* - Pembiayaan yang dapat dibiayakan sebesar 92% x Rp ,00 = Rp ,00 - Biaya administrasi Rp ,00 - Namun penulis hanya meminta uang tunai sebesar Rp ,00 - Biaya admin 0,71 % x Rp.1.000,000,00 = Rp Pembulatan menjadi Rp.8.000,00. Jadi : Pembiayaan Rp.1.000,000,00 Biaya admin Rp ,00 - Jml yang diterima Rp ,00 Dari hasil perhitungan sederhana diatas, maka peneliti memperoleh uang tunai sebesar Rp ,00. b) Perhitungan pada saat akhir gadai Biaya sewa (ijarah) dikenakan pada saat barang tersebut akan ditebus. Besarnya biaya sewa (ijarah) ditentukan berdasarkan jangka waktu gadai barang. Jangka waktu gadai barang minimal 10 hari dan maksimal 4 bulan. Dalam kasus ini, nasabah memilih jangka waktu yang 10 hari. Contoh Soal 2 : Pada tanggal 16 Juni 2013 peneliti menebus emas yang sudah tergadai selama 10 hari. Penaksir menyebutkan bahwa biaya sewa (ijarah) selama 10 hari tersebut dibebankan sebesar Rp.8.200,00. Hitunglah jumlah yang harus dibayar nasabah pada saat penebusan! Diket : - Biaya sewa 10 hari (07/06/2013 s/d 16/06/2013) Rp.8.200,00* - Pembiayaan di awal Rp ,00 Jadi : Biaya sewa Rp ,00 Pembiayaan Rp ,00 + Total yang harus dibayar Rp ,00 Dari hasil perhitungan sederhana diatas, maka peneliti harus membayar tebusan dengan total sebesar Rp ,00. Ket : *Harga taksiran emas dan biaya sewa, ditentukan berdasarkan besaran gram emas, sehingga tidak bisa dipastikan nominalnya karena nilai emas yang selalu berubah-ubah tiap saat.

6 Penerapan COSO dalam operasional Pegadaian Syariah Dalam penilitian ini, peneliti mengidentifikasikan lima komponen COSO yang terkait dengan pengendalian internal (Components of Internal Control) yang diterapkan pada Pegadaian Syariah Kramat Raya. 1. Lingkungan pengendalian (Control Environment) Dalam penelitian ini, peniliti menilai bahwa hubungan antara entitas yang tertinggi sampai dengan entitas yang terendah telah membentuk rasa kepedulian terhadap keamanan dan keharmonisan perusahaan. Hal itu dibuktikan dengan bagaimana mereka saling bekerjasama dan menanamkan sikap kedisiplinan akan pentingnya menjaga aset nasabah yang telah dipercayakan. Terdapat beberapa faktor yang membentuk lingkungan pengendalian dalam suatu entitas, diantaranya : Integritas dan nilai etika Peneliti menilai bahwa seluruh pengurus Pegadaian Syariah Kramat Raya memiliki integritas yang tinggi dalam menjaga nama baik perusahaan, dengan selalu menjunjung nilai-nilai etika yang diharapkan mampu menjadi panutan bagi mereka untuk selalu berlaku jujur, disiplin, dan tidak melawan hukum yang dapat merusak nama baik dan citra perusahaan. Komitmen terhadap kompetensi Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Pegadaian Syariah Kramat Raya merekrut pegawai baru yang memiliki keahlian dibidang yang dibutuhkan oleh perusahaan. Melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan diharapkan pegawai baru dapat lebih berkompeten dalam menjalankan tugasnya. Dewan direksi dan komite audit Dalam melaksanakan tugasnya dewan direksi dan komite audit memiliki keterlibatan dalam meluruskan suatu kekeliruan yang terjadi pada perusahaannya. Hal itu berguna untuk meningkatkan keefektivitasan perusahaan yang belum tercapai dengan maksimal, sehingga tujuan perusahaan dapat terpenuhi. Filosofi dan gaya manajemen Perusahaan memiliki gaya operasi manajemen yaitu selalu bersikap hati-hati dan cenderung tidak bertindak agresif dalam membuat suatu keputusan untuk memperkecil resiko bisnis yang dihadapi. Hal itu dimaksudkan agar perusahaan tidak mengalami penurunan prestasi yang sudah dicapai selama bertahun-tahun. Struktur organisasi Pegadaian Syariah memiliki struktur organisasi yang jelas berdasarkan tugas dan penempatan fungsinya masing-masing. Mengenai bagan dan penjabaran tugasnya telah dijelaskan oleh peneliti di bab 3. Penetapan wewenang dan tanggung jawab Perusahaan memberikan penjelasan-penjelasan mengenai bagaimana dan kepada siapa saja wewenang dan tanggung jawab itu dibebankan. Tujuannya agar semua entitas perusahaan saling bekerjasama dan memberikan kontribusinya dalam memajukan perusahaan. Kebijakan dan praktik sumberdaya manusia Pengendalian internal perusahaan tentunya diimplementasikan oleh sekumpulan orangorang yang tergabung didalamnya. Oleh karena itu, perusahaan memerlukan kebijakan perekrutan dalam penyeleksian seorang pegawai baru. Penyeleksian ini dimaksudkan

7 agar para pegawai baru memiliki integritas dan skill yang tinggi, dan ahli dalam bidangnya. 2. Penilaian resiko (risk assessment) Peneliti menilai bahwa Pegadaian Syariah Kramat Raya dalam menjalankan kegiatan operasionalnya masih memiliki resiko yang sering terjadi, seperti : resiko tak terbayarnya utang nasabah, penurunan nilai barang dari awal penaksiran, serta kasus kejahatan. Oleh karena itu, Pegadaian Syariah menjalin kerjasama dengan perusahaan penjaminan untuk mengasuransikan barang gadai (Marhun) milik nasabah, dan melakukan pelelangan apabila terdapat nasabah yang tidak bisa melunasi utangnya. Penilaian resiko juga harus mencakup beberapa pertimbangan khusus atas resiko yang dapat muncul dari perubahan kondisi seperti : Perubahan dalam lingkungan operasi Pegadaian Syariah akan melakukan pembaharuan dalam kegiatan operasionalnya apabila ditemukan tindakan-tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak internal ataupun pihak eksternal yang bisa merugikan perusahaan. Perubahan ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan keefektifan perusahaan dengan memperkecil resiko yang mungkin saja dapat terjadi. Personel baru Selama melakukan penelitian, peneliti menilai bahwa personel pengamanan yang ada di Pegadaian Syariah Kramat Raya masih tergolong kurang, yaitu 2 orang security yang berjaga disiang hari dan 2 orang security yang berjaga dimalam hari. Mengingat bahwa kantor Pegadaian Syariah Kramat Raya tergolong besar, maka seharusnya perusahaan bisa menambah personel keamanan dengan menggunakan jasa TNI seperti yang sudah dilakukan oleh kantor pegadaian di daerah Karang Tengah. Sistem informasi yang baru atau dimodifikasi Perusahaan menggunakan software asli untuk menginput dan mengoutput data nasabah.selain itu, perusahaan memiliki web yang sudah lengkap dan termodifikasi untuk memudahkan para pembaca yang ingin mencari informasi yang lengkap terkait dengan perusahaan. Pertumbuhan yang cepat Dari awal berdirinya hingga saat ini, Pegadaian Syariah mengalami pertumbuhan yang tergolong cepat.di usianya yang sudah 10 tahun menjadikan perusahaan sebagai lembaga keuangan nonbank yang terpercaya yang dapat membantu masyarakat golongan ke bawah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kantor Pegadaian Syariah yang sudah tersebar diseluruh Indonesia. Teknologi baru Pegadaian Syariah Kramat Raya sudah menggunakan teknologi baru, yaitu penggunaan kamera CCTV mikro yang berfungsi untuk memantau seluruh aktivitas yang terjadi didalamnya tanpa diketahui oleh orang. Tetapi, dalam hal penggunaan kotak brankas masih menggunakan sistem yang lama yaitu hanya mengandalkan kunci-kunci. Begitu juga dengan penggunaan Panic Button, hanya berfungsi sebagai peringatan tanda bahaya saja. Lini, produk, atau aktivitas baru Perusahaan tidak hanya mengeluarkan produk jasa gadai (Rahn) saja, tetapi juga menyediakan jasa Arrum yang bergerak dalam bidang pembiayaan usaha mikro kecil, Amanah yang bergerak dalam bidang pembiayaan kepemilikan kendaraan bermotor bagi karyawan, dan yang terakhir yaitu Western Union yang bergerak dalam bidang pengiriman uang secara kilat.

8 Restrukturisasi perusahaan Perusahaan sudah berdiri sejak zaman pemerintahan Belanda dan Inggris, struktur organisasinya punakan berubah apabila ada pergantian kepemimpinan. Operasi diluar negri Pegadaian Syariah sampai saat ini hanya beroperasi di dalam negri saja, kantor cabang nya juga sudah memiliki jaringan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Pernyataan akuntansi Perusahaan mencatat segala transaksi yang akandimasukkan ke dalam laporan keuangan yang nantinya akan disajikan kepada direksi. 3. Aktivitas pengendalian (Control Activites) Dalam hal ini perusahaan menjalankan sistem pengendalian internal yang telah diatur oleh peraturan direksi, kemudian selanjutnya akan diinformasikan mengenai kelengkapan dan keefektifan sistem pengendalian internal tersebut kepada seluruh StakeHolders bahwa semua kegiatan operasionalnya telah berjalan lancar sesuai dengan prosedur. Aktivitas pengendalian yang relevan dengan audit laporan keuangan dapat dikategorikan dalam berbagai cara, seperti : Pemisahan tugas Seluruh pengurus perusahaan melakukan tugas sesuai dengan garis fungsinya, tidak melakukan suatu kecurangan yang kemudian melimpahkan kepada individu yang lain. Pengendalian pemrosesan informasi Seluruh transaksi akan diproses dengan menggunakan database komputer untuk menginput datanya. Pengendalian fisik Perusahaan menggunakan brankas/kluis sebagai alat keamanan dalam menjaga barang gadai (Marhun) milik nasabah. Brankas tersebut memiliki ketahanan fisik berupa tidak mudah rusak apabila terjadi kebakaran pada perusahaan. Brankas tersebut mampu bertahan selama + 8 jam dalam situasi tersebut. Meskipun brankas/kluis ini memiliki ketahanan fisik yang baik, tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan seharusnya juga menggunakan brankas/kluis yang dilengkapi dengan teknologi yang sudah semakin maju, Review kinerja Setelah melakukan aktivitasnya, maka pimpinan perusahaan akan melakukan analisis mengenai apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki perusahaan. Apabila terdapat kekurangan yang dianggap mampu menghambat perusahaan, maka akan dicari jalan keluarnya. 4. Informasi dan komunikasi (Information and Communication) Dalam hal ini, segala aktivitas pengendalian internal dalam Pegadaian Syariah Kramat Raya dikomunikasikan oleh pihak SPI yang sudah terjamin ke-independenan-nya bahwa seluruh insan perusahaan sudah melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan budaya INTAN sebagai pedomannya. 5. Pemantauan (Monitoring) Dalam hal ini peneliti mengamati bahwa segala aktivitas operasional pada Pegadaian Syariah Kramat Raya direkam dengan menggunakan kamera CCTV mikro dengan tujuan untuk memonitoring efektivitas kinerja karyawan dan untuk menghindari kemungkinan adanya tindakan kecurangan yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan maupun dari pihak eksternal.

9 Karakteristik organisasi dan kepemilikan Perusahaan memiliki karakteristik utama seperti tidak memungut bunga (Riba) dalam pembebanan biayanya. Biaya yang dikenakan hanya sekali yaitu pada saat awal perjanjian gadai, dan tidak terus berakumulasi. Menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan atau bagi hasil. Sifat dari usaha Perusahaan memiliki sifat utama dalam menjalankan usahanya yaitu tolong menolong tanpa mencari imbalan, sehingga keuntungan perusahaannya berasal dari margin, ta wid, dan juga ijarah SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi atas sistem pengendalian internal atas jasa gadai syariah (Rahn) pada Pegadaian Syariah Kramat Raya, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa terdapat keunggulan dan juga kelemahan dalam penerapan sistem pengendalian internal atas jasa gadai syariah (Rahn). Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut : 1. Keunggulaan a. Pelayanan yang diberikan oleh pihak Pegadaian Syariah Kramat Raya dalam hal penaksiran barang gadai, perawatan barang gadai, pengingatan mengenai batas jatuh tempo, dan biaya-biaya yang dibebankan sudah cukup memuaskan para nasabah yang telah menggunakan jasanya. b. Penerapan budaya INTAN telah diaplikasikan dengan baik dan efektif dalam setiap kegiatannya. c. Pegadaian Syariah Kramat Raya telah menggunakan CCTV mikro. Berbeda dengan Bank Syariah yang juga menyediakan jasa Rahn yang pernah dikunjungi peneliti, masih menggunakan kamera dengan ukuran besar. Dalam hal ini, Pegadaian Syariah Kramat Raya lebih unggul bila dibandingkan dengan Bank Syariah. d. Pegadaian Syariah Kramat Raya sudah mengaplikasikan kelima komponen COSO sebagai pedoman prosedur kerja yang baik. 2. Kelemahan a. Kurangnya petugas/karyawan yang mengawasi jalannya proses gadai, sehingga resiko kecurangan yang mungkin dilakukan oleh pihak internal perusahaan bisa saja terjadi. b. Kantor Pegadaian Syariah Kramat Raya hanya memiliki 2 orang petugas keamanan. Padahal jika peneliti mengevaluasi kembali, ada kantor pegadaian di daerah Karang Tengah yang sudah menggunakan jasa TNI sebagai tambahan keamanannya. Hal ini disebabkan karena, mahalnya biaya sewa jasa pengamanan sehingga kantor Pegadaian Syariah Kramat Raya belum mau melakukan hal tersebut. c. Panic Button (alarm) yang dipasang di perusahaan tersebut, hanya berfungsi sebagai tanda peringatan bahaya saja. Padahal apabila ditelaah kembali, sudah ada alat Panic Button yang bisa langsung menghubungkan sinyal ke Mapolres Jakarta Timur dan pihak kepolisian akan menghubungi kantor polisi yang paling dekat dengan TKP. Pihak pegadaian beranggapan bahwa menggunakan Panic Button adalah usaha yang sia-sia, dikarenakan pihak kepolisian Indonesia tidak cepat tanggap menangani kasus kejahatan yang marak terjadi di Indonesia.

10 d. Kotak brankas masih menggunakan sistem yang lama yaitu hanya mengandalkan kunci-kunci biasa saja, tidak mengikuti perkembangan teknologi yang sudah semakin maju. Padahal dengan adanya tindakan kriminal yang sudah sangat sering terjadi pada pegadaian-pegadaian di daerah lain, harusnya membuat Pegadaian Syariah Kramat Raya untuk lebih berwaspada akan terjadinya hal buruk yang serupa. e. Sistem Pengendalian Internal pada Pegadaian Syariah Kramat Raya belum cukup efektif untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Karena, masih terdapat kekurangan-kekurangan dalam hal pengawasan, salah satunya seperti tidak dilakukannya penggembokkan kembali kotak brankas pada saat ada barang gadai (Marhun) yang masuk ataupun yang keluar. Sehingga dapat memudahkan pihak eksternal ataupun pihak internal untuk melakukan tindakan kecurangan. SARAN Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan yang tentunya dapat menjadi masukan positif yang membangun bagi perusahaan, ataupun peneliti selanjutnya, antara lain : 1. Sebaiknya perusahaan segera merekrut karyawan baru untuk mengisi kekosongan posisi yang bertugas untuk memantau proses gadai. 2. Dengan adanya kejadian buruk yang tidak hanya sekali atau dua kali dialami pegadaian di daerah lain, seharusnya menjadi pendorong yang kuat agar perusahaan lebih meningkatkan keamanan baik dari segi penambahan petugas security, ataupun kotak brankas. Agar para nasabah tetap memproritaskan jasa pegadaian sebagai solusi keuangan yang tepat dan tidak beralih ke pelayanan jasa yang lain. 3. Sebagai penyedia jasa yang memiliki total asset milik nasabah mencapai ratusan bahkan milyaran rupiah, penggunaan Panic Button yang langsung menghubungkan ke Mapolres Jakarta Timur merupakan hal yang perlu diadakan, karena Panic Button hanya membutuhkan waktu sedikitnya kurang dari 10 menit untuk pihak kepolisian tiba dilokasi TKP. 4. Sebaiknya karyawan perusahaan mulai membiasakan diri dari hal-hal yang kecil seperti untuk selalu menggembok kembali kotak brankas/ kluis setiap saat. Karena kesalahan kecil bisa mengakibatkan efek yang besar apabila tidak ada kesadaran akan hal penting seperti ini. Pengawasan dan keamanan tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab dari petugas keamanan saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab seluruh insan Pegadaian Syariah Kramat Raya sepenuhnya. 5. Peneliti menyadari bahwa masih banyak hal-hal yang belum dibahas pada skripsi ini dikarenakan keterbatasan peneliti. Untuk itu, bagi peneliti selanjutnya yang membahas hal yang sama, disarankan untuk lebih mengembangkan mengenai sistem pengendalian internal atas jasa gadai syariah (Rahn) yang ada pada Pegadaian Syariah. REFERENSI Agoes Sukrisno. (2008). Auditing edisi 4. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Arens, Elder, dan Beasley. Alih bahasa oleh Wibowo. (2008). Auditing dan Jasa Assurance Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Arens, A. Loebbecke. Alih bahasa oleh Jusuf,A.A. (2003). Auditing Pendekatan Terpadu buku satu. Jakarta: Salemba Empat.

11 Boynton, Johnson,Kell. Alih bahasa oleh Paul A. Rajoe, Gina Gania, Ichsan Setiyo Budi. (2003). Modern Auditing edisi ketujuh. Jakarta: Penerbit Erlangga. Firdaus.M, Sofniyah.G, Aziz Hakim.M, Mukhtar A. (2005). Mengatasi Masalah dengan Pegadaian Syariah. Jakarta: Penebit Renaisan. Harahap S.Sofyan, Wiroso, Yusuf.M. (2010). Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: Penerbit LPFE Usakti. Kaunang F.Alfred. (2012). Pedoman Audit Internal. Jakarta: Penerbit Buana Ilmu Populer. Indriantoro Nur, Supomo Bambang. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis edisi pertama, Yogyakarta: Penerbit BPFE-Yogyakarta. Rama, Jones. Alih bahasa oleh Wibowo. (2008). Sistem Informasi dan Akuntansi edisi satu. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sawyer, Dittenhofer, Scheiner.(2009). Sawyer s Internal Auditing edisi 5. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Sudarsono Heri. (2012). Bank dan Lembaga Keuangan Syariah edisi 4. Yogyakarta: Penerbit Ekonisia. Tugiman Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Warren, Reeve, Fess. Alih bahasa oleh Farahmita, Ame Nugrahani, Hendrawan. (2006). Pengantar Akuntansi 2. Jakarta: Salemba Empat. Yusuf.M, Wiroso.(2011). Bisnis Syariah edisi 2. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. Diakses tanggal 5 Juni 2013 RIWAYAT HIDUP Dwi Hapsari Widyarini lahir di Kota Jakarta pada tanggal 10 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu Akuntansi pada tahun 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kegiatan ekonomi saat ini, kebutuhan akan pendanaan pun semakin meningkat. Kebutuhan pendanaan tersebut sebagian besar dapat dipenuhi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era teknologi informasi dan globalisasi saat ini menyebabkan perubahan lingkungan bisnis yang sangat besar dan persaingan yang sangat ketat. Oleh karena itu perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji dan upah, maka dapat diambil simpulan

Lebih terperinci

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian

Lebih terperinci

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi 46 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Seleksi Penutupan Calon Nasabah atau Pemohon Asuransi Underwriting atau juga disebut proses seleksi risiko atau penseleksi risiko adalah proses untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN 1

PENGENDALIAN INTERN 1 PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan

Lebih terperinci

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang. Ringkasan Pegadaian sebagai lembaga keuangan alternatif bagi masyarakat guna menetapakan pilihan dalam pembiayaan disektor riil. Biasanya kalangan yang berhubungan dengan pegadaian adalah masyarakat menengah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem

Lebih terperinci

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. BFI Finance cabang Malang 2 Lailatul Khomariyah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Gadai Emas Syariah Pada PT Bank Syariah Mandiri Palembang Gadai Emas Syariah Menurut Anshori (2007:129) adalah menggadaikan atau menyerahkan hak penguasa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut UU hukum perdata pasal 1150 pengertian Gadai dalam buku Yusuf,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut UU hukum perdata pasal 1150 pengertian Gadai dalam buku Yusuf, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kerangka Teori dan Literatur 2.1.1 Pengertian Gadai Menurut UU hukum perdata pasal 1150 pengertian Gadai dalam buku Yusuf, Wiroso, (2011:165) adalah Gadai adalah suatu hak yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN

EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG JATIWARINGIN Robert Paulus Binus University, Jl.Kebun Jeruk Raya No.27 Kebun Jeruk Jakarta Barat, 021-53696969, paul_rajaoloan@yahoo.co.id

Lebih terperinci

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR 1. Pengertian Sistem Adanya sistem dalam sebuah organisasi maupun kelompok dalam melakukan kegiatan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk

Lebih terperinci

Munawaroh STKIP PGRI Jombang ABSTRACT

Munawaroh STKIP PGRI Jombang   ABSTRACT Peranan Pengendalian Internal dalam Menunjang Efektivitas Sistem Pemberian Kredit Usaha Kecil dan Menengah (Studi Kasus di Koperasi Pegawai BRI Cabang Kediri) Munawaroh STKIP PGRI Jombang E-mail: munawarohw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA USP.SWAMITRA RAMBAH PASIR PENGARAIAN

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA USP.SWAMITRA RAMBAH PASIR PENGARAIAN ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PENYALURAN KREDIT PADA USP.SWAMITRA RAMBAH PASIR PENGARAIAN Eko Dedy Supriyanto Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian ekhodeddy@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Agoes (2004) menjelaskan tiga tujuan pengendalian intern, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja keuangan perusahaan memberikan pengaruh pada posisi perusahaan dalam persaingan bisnis. Kinerja yang tercermin dari laporan keuangan juga dijadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan Lembaga Keuangan Syariah (LKS) mengalami peningkatan yang cukup pesat tidak hanya pada negaranegara yang mayoritas Muslim, akan tetapi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Auditing Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. Auditing merupakan suatu proses yang sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dengan harta gerak dengan jaminan sistem gadai sehingga bank ini pada BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perum Pegadaian Sejarah Pegadaian di Indonesia berawal dari berdirinya Bank Van Leening di zaman VOC yang bertugas memberikan pinjaman uang tunai kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 12 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat Tentang PT. Pegadaian (Persero) Cabang Syariah Soebrantas Terbitnya PP/10 tanggal 1 april 1990 dapat dikatakan menjadi tonnggak awal kebangkitan

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Audit Internal Tindakan pemeriksaan dapat dilakukan oleh semua orang dan bukan hanya oleh pemeriksa yang tugas pokoknya sehari-hari melakukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian sistem Pada dasarnya sistem digunakan untuk menangani suatu permasalahan atau pekerjaan agar mencapai tujuan perusahaan. Dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sistem gadai. Lembaga ini pertama kali didirikan di Batavia tanggal 20 Agustus Pada BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Sejarah pegadaian dimulai pada saat pemerintahan penjajahan Belanda (VOC) mendirikan Bank Van Leening yaitu lembaga keuangan yang memberikan kredit dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pelaksanaan IB Rahn Emas di Bank Jateng Syariah Kantor Cabang Semarang Rahn menurut bahasa berarti ats-tsubut dan al-habs yaitu penetapan dan penahanan. Secara istilah, Rahn

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Implementasi gadai di PT. Bank BNI Syariah Cabang Dharmawangsa Surabaya Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan usahanya dengan berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM :14121049 PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah

ABSTRAKSI. Kata Kunci : Akuntansi Pendapatan, Pegadaian Konvensional, Pegadaian Syariah ABSTRAKSI LISNAWATI. 2012. Akuntansi Pendapatan Pegadaian pada Perum Pegadaian Makassar. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. ( Pembimbing I: Dr. Darwis Said,

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN DATA STRATEGI PEMASARAN PRODUK GADAI (AR- RAHN) DALAM MENINGKATKAN MINAT NASABAH DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Strategi Pemasaran Produk Gadai (Ar-rahn) dan Implementasinya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah: 2.1 Pengertian Internal Audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Auditing II.1.1 Definisi Auditing Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo, H.(2006:4), Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Audit Internal Perkembangan disektor perekonomian dewasa ini membawa dampak bagi perkembangan dunia usaha. Seiring dengan perkembangan dunia usaha

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern dalam menunjang pembelian bahan baku yang efisien dan efektif maka dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam berkembang sangat pesat di masyarakat. Antonio (2001 : 223), melihat bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang BAB II LANDASAN TEORI II.1. Audit Operasional II.1.1. Pengertian Audit Operasional Ada beberapa pengertian mengenai audit operasional menurut para ahli. Menurut Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Sistem Nugroho Widjajanto (2001:2) mengartikan sistem sebagai sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Definisi gadai sendiri. terdapat dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

BAB I PENDAHULUAN Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Definisi gadai sendiri. terdapat dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. BAB I PENDAHULUAN Gadai terdapat pada Buku Kedua Bab XX Pasal 1150 sampai Pasal 1160 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Definisi gadai sendiri terdapat dalam Pasal 1150 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal

BAB IV ANALISIS DATA. Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung. mendeskripsikan dan mengilustrasikan rangkaian pelaksaan gadai dari awal BAB IV ANALISIS DATA A. Proses Penerapan Akad Rahn dan Ijarah dalam Transaksi Gadai pada Pegadaian Syariah Cabang Raden Intan Bandar Lampung Mendiskusikan sub tema ini secara gamblang, maka tidak ubahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pembiayaan jangka pendek dengan margin yang rendah. Salah. satunya pegadaian syariah yang saat ini semakin berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pegadaian sebagai lembaga keuangan alternatif bagi masyarakat guna menetapakan pilihan dalam pembiayaan disektor riil. Biasanya kalangan yang berhubungan dengan pegadaian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah

BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN. A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah 63 BAB IV IMPLEMENTASI FATWA DSN NO.25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN PADA PRODUK AR-RAHN A. Aplikasi Pelaksanaan Pembiayaan Rahn Di Pegadaian Syariah Cabang Ponolawen Pegadaian Syariah Cabang Ponolawen

Lebih terperinci

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto

FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI. Titien S. Sukamto FRAMEWORK, STANDAR, DAN REGULASI Titien S. Sukamto FRAMEWORK COSO (COMMITTEE OF SPONSORING ORGANIZATIONS) COSO sangat diterima di USA sebagai pondasi dari pengendalian internal modern dan praktik manajemen

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BUMI MAESTROAYU Susanti Jln. Kepa Duri Mas no.413c 08176739949 uchanz_13@yahoo.com Dosen Pembimbing Sudarmo, Drs., MM ABSTRAK Penjualan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal. Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal merupakan metode yang berguna bagi manajemen untuk menjaga kekayaan organisasi,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung

BAB III LAPORAN PENELITIAN. A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung BAB III LAPORAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Perum Pegadaian Syari ah Cabang Bandar Lampung Perkembangan lembaga pegadaian dimulai dari Eropa, yaitu Negaranegara Italia, Inggris, dan Belanda. Pengenalan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat. BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Prosedur penerimaan kas CTJ dapat melalui dua cara, yaitu penerimaan kas secara tunai di kasir atau melalui transfer antarbank. CTJ memiliki dua rekening

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan dana yang mendesak dapat dipenuhi dengan cara meminjam dari lembaga perbankan atau lembaga keuangan lainnya. Bagi nasabah yang memiliki barang-barang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar kelangsungan hidup perusahaan dapat berjalan terus, untuk mencapai tujuan tersebut manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pinjam meminjam menjadi salah satu cara terbaik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika kita melihat kehidupan duniawi, banyak sekali kegiatan bisnis yang membantu kehidupan manusia untuk melangsungkan hidupnya, sehingga pinjam meminjam menjadi salah

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan laba adalah perusahaan dagang dimana aktivitas penjualan memegang peranan penting bagi perusahaan

Lebih terperinci

Kata kunci : audit operasional, pemberian pembiayaan, gadai syariah.

Kata kunci : audit operasional, pemberian pembiayaan, gadai syariah. Peranan Audit Operasional Dalam Penilaian Prosedur Pemberian Pembiayaan Gadai Syariah (Studi Kasus Pada Perum Pegadaian Kantor Cabang Padasuka Bandung) Pembimbing : Dr. Deddy Supardi, S.E., M.Si., Ak.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG

BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG BAB IV ANALISA A. PELAKSANAAN IB RAHN EMAS DI BANK JATENG SYARIAH KANTOR CABANG SEMARANG IB Rahn Emas adalah fasilitas pembiayaan dengan akad qardh untuk kebutuhan dana tunai dengan jaminan emas 1. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong

BAB I PENDAHULUAN. nilai-nilai syariah dalam operasional kegiatan usahanya. Hal ini terutama didorong BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan semaraknya prinsip penerapan syariah dalam lembaga keuangan bank di Indonesia, maka pelaku bisnis di bidang LKBB (Lembaga Keuangan Bukan Bank)

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam suatu perusahaan, peran tenaga kerja manusia terdapat dalam keseluruhan aktifitas yang ada di perusahaan tersebut. Pelaksanaan aktifitas-aktifitas ini membutuhkan suatu pendelegasian wewenang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Hampir semua sektor usaha, yang meliputi sektor industri perdagangan, pertanian

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setelah reformasi, dunia usaha di Indonesia berkembang semakin pesat yang menimbulkan berdirinya berbagai jenis perusahaan, diantaranya perusahaan jasa yang

Lebih terperinci

COSO ERM (Enterprise Risk Management)

COSO ERM (Enterprise Risk Management) Audit Internal (Pertemuan ke-4) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition COSO ERM (Enterprise Risk Management) COSO Enterprise Risk Management adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Pada dasarnya lembaga keuangan merupakan sebuah perantara dimana lembaga tersebut mempunyai fungsi dan peranan sebagai suatu lembaga yang menghimpun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang erat

BAB 1 PENDAHULUAN. hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang erat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem informasi akuntansi merupakan kombinasi antara orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang erat barhubungan satu dengan lainnya, bertanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini persaingan-persaingan antar perusahaan sedang memanas di segala bidang baik itu dalam bidang industri, bisnis ataupun jasa.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya Sumber Daya Manusia mengakibatkan persaingan di bidang ekonomi yang semakin ketat, begitu juga

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT BANK MUAMALAT INDONESIA Tbk Sherly Tamira Happy, Muhammad Yusuf Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas penjualan, piutang dan penerimaan kas pada PT.Smartdata Securindo. Pengendalian intern dilakukan untuk mengamankan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah pendirian Sejarah PEGADAIAN dimulai pada abad XVIII ketika Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) suatu maskapai perdagangan dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.

Lebih terperinci

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127

BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN Page 127 A. PENGERTIAN Pegadaian adalah suatu badan atau organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa peminjaman uang dengan menggadaikan suatu barang sebagai jaminannya. Nasabah yang ingin mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur

BAB I PENDAHULUAN. Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pelembagaan Bisnis gadai pertama kali di Indonesia sejak Gubernur Jenderal VOC Van Imhoff mendirikan Bank Van Leening. Meskipun demikian, diyakini bahwa praktik gadai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP IMPLEMENTASI IJĀRAH JASA SIMPAN DI PEGADAIAN SYARIAH CABANG BLAURAN SURABAYA A. Analisis Implementasi Ijārah Jasa Simpan di Pegadaian Syariah Cabang Blauran Surabaya

Lebih terperinci