TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Oleh : LUKMAN KHAKIM NIM : PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

2 TUGAS AKHIR SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Oleh : LUKMAN KHAKIM NIM : Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) pada Program Studi Sistem Komputer Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama Surabaya Dosen Pembimbing Ir. Tony Hartono Bagio, MT, MM 2

3 SYSTEM OF EXPERT TO OVERCOME DAMAGE OF MOTORBIKE MACHINE Oleh : Lukman Khakim, Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio, MT, MM. ABSTRACT Artificial Intelligence ( AI) represent new breakthrough in computer science expanding very fast. Expert system is one of them is very interesting to be developed, like in the field of workshop of about motorbike machine damage needing repair consultancy quickly and accurate. Along of the the problems is hence needed by an system which can overcome above problem. Where later applying from this expert system will be able to very assistive mechanic, what is pursuant to knowledge from all expert. Started from kinds of damage, damage type, and also distinguish damage of motorbike machine, cap it all diagnosa and solution to handle damage machine of the motorbike. The system is implemented on Microsoft Windos using Visual Basic 6.0. Keyword : system of Expert to overcome damage of motorbike machine. 3

4 SISTEM PAKAR UNTUK MENGATASI KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Oleh : Lukman Khakim, Dosen Pembimbing : Ir. Tony Hartono Bagio, MT, MM. ABSTRAKSI Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI adalah suatu studi khusus di mana tujuannya adalah membuat komputer berfikir dan bertindak seperti manusia. Banyak implementasi AI dalam bidang komputer, misalnya Decision Support System (Sistem Penunjang Keputusan), Robotic, Natural Language (Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Saraf), dan lain-lain. Contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, akan tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Oleh karena permasalahan tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi persoalan diatas. Dimana nantinya hasil dari sistem pakar ini akan dapat sangat membantu mekanik, Hanya pakar tertentu saja yang dapat mengakses sistem ini karena demi menjaga keamanan data yang dimiliki oleh pakar tersebut. Kata Kunci : Sistem pakar 4

5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI adalah suatu studi khusus di mana tujuannya adalah membuat komputer berfikir dan bertindak seperti manusia. Banyak implementasi AI dalam bidang komputer, misalnya Decision Support System (Sistem Penunjang Keputusan), Robotic, Natural Language (Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Saraf), dan lain-lain. Contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, akan tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. Oleh karena permasalahan tersebut maka diperlukan suatu sistem yang dapat mengatasi persoalan diatas. Dimana nantinya hasil dari sistem pakar ini akan dapat sangat membantu mekanik, Hanya pakar tertentu saja yang dapat mengakses sistem ini karena demi menjaga keamanan data yang dimiliki oleh pakar tersebut. Sistem pakar ini menggunakan database Access dari Ms.Office dan menggunakan bahasa pemprograman visual basic MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan yang dapat diperoleh dengan mengembangkan sistem pakar untuk mengatasi kerusakan mesin sepeda motor, adalah sebagai berikut : 1. Masyarakat awam non-pakar (mekanik) dapat memanfaatkan keahlian sistem pakar ini di dalam bidang perawatan dan solusi kerusakan mesin sepeda motor tanpa kehadiran langsung seorang pakar. 2. Meningkatkan produktivitas kerja, yaitu bertambah efisiensi pekerjaan karena dengan sistem pakar ini kerusakan mesin sepeda motor akan lebih mudah diketahui hasil dan solusinya. 5

6 3. Penghematan waktu dalam menyelesaikan masalah kerusakan-kerusakan mesin sepeda motor yang kompleks yang biasanya memakan waktu lama dalam mencari solusinya. 4. Memberikan penyederhanaan solusi untuk kasus-kasus kerusakan mesin sepeda motor yang kompleks dan berulang-ulang. 5. Pengetahuan dari seorang pakar mesin sepeda motor dapat didokumentasikan tanpa ada batas waktu dalam sistem pakar ini. 1.3 MANFAAT Untuk membantu mekanik mesin sepeda motor mewujudkan maksud dan tujuan tersebut, maka tersedia layanan layanan sebagai berikut : 1. Perancangan Konsep dan pembuatan sistem pakar ini, antara lain : a. Macam dan jenis kerusakan mesin pada sepeda motor b. Penelusuran kerusakan mesin pada sepeda motor sehingga mendapat solusinya. 2. Dalam Menu utama terdapat submenu yang membedakan antara pemakai dan pakar pada waktu login. 1.4 RUANG LINGKUP Agar tidak sampai meluas dan terarah karena itu pembatasan pembahasan dari tugas akhir ini meliputi : 1. Perancangan Konsep sistem pakar sangat sederhana dengan di dukung proses yang disajikan secara lengkap dan akurat dalam bentuk tampilan visual serta instruksiinstruksinya untuk mengatasi kerusakan mesin sepeda motor lebih mudah dipahami bagi para mekanik mesin sepeda motor. 2. Konsultasi dalam sistem pakar ini nantinya user interface karena sesuai dengan kerusakan mesin sepeda motor yang dibuat berdasarkan pengetahuan pakar, mekanik mesin sepeda motor. 6

7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Dalam ilmu komputer, banyak ahli yang berkonsentrasi pada pengembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). AI adalah suatu studi khusus di mana tujuannya adalah membuat komputer berfikir dan bertindak seperti manusia. Banyak implementasi AI dalam bidang komputer, misalnya Decision Support System (Sistem Penunjang Keputusan), Robotic, Natural Language (Bahasa Alami), Neural Network (Jaringan Saraf), dan lain-lain. Perkembangan AI merupakan terobosan baru dalam Ilmu komputer. AI pertama kali dikembangkan oleh General Electric yang menggunakan komputer pertama kali dalam dunia bisnis. AI dipopulerkan pertama kali oleh John McCarthy pada tahun 1945, sebagai tema ilmiah dibidang komputer yang diadakan di Dortmouth College. Pada tahun yang sama komputer berbasis AI pertama kali dikembangkan dengan nama Logic Theorist yang melakukan penalaran terbatas untuk teorema kalkulus. Perkembangan ini mendorong para peneliti untuk mengembangkan program lain yang disebut sebagai General Problem Solver (GPS). Program ini bertujuan untuk memecahkan berbagai jenis masalah dan ternyata menjadi tugas yang sangat besar untuk dikembangkan. Setelah GPS, ternyata AI dikembangkan dalam bidang permainan (game) misalnya program catur oleh Shanon (1955) dan Program untuk pengecekan masalah oleh Samuel (1963). Banyak juga ahli yang mengimplementasikan AI dalam bidang bisnis dan matematika. Tahun 1972, Nevell dan Simon memperkenalkan Teori Logika secara konseptual yang kemudian berkembang pesat dan menjadi acuan pengembangan sistem berbasis kecerdasaan buatan lainnya. MYCIN adalah salah satu program yang dibuat oleh Shortlife dengan bahasa pemprograman LISP. MYCIN menyimpan ± 500 basis pengetahuan dan basis aturan untuk mendiagnosis penyakit manusia. program ini juga mengimplementasikan metode penelusuran dan pemecahan masalah, serta MYCIN menjadi acuan penting untuk pengembangan sistem pakar. Secara modern karena didalamnya terintegrasi semua komponen standar yang dibutuhkan oleh sistem pakar sendiri. Contoh bidang lain pengembangan kecerdasan buatan adalah sistem pakar yang menggabungkan pengetahuan dan penelusuran data untuk memecahkan masalah yang secara normal memerlukan keahlian manusia. Tujuan 7

8 pengembangan sistem pakar sebenarnya bukan untuk menggantikan peran manusia, akan tetapi untuk mensubtitusikan pengetahuan manusia ke dalam bentuk sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak. 2.2 Pengertian Sistem Pakar Suatu sistem disebut sebagai sistem pakar jika mempunyai ciri dan karakteristik tertentu. Hal ini juga harus di dukung oleh komponen-komponen sistem pakar yang mampu menggambarkan tentang ciri dan karakteristik tersebut. Ada lima komponen penting dalam sistem pakar yaitu akuisisi pengetahuan, basis pengetahuan dan basis aturan, mekanisme inferensi, fasilitas penjelasan program dan antar muka pemakai yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sedangkan fasilitas belajar mandiri merupakan komponen yang mendukung sistem pakar sebagai kecerdasan buatan tingkat lanjut. Fasilitas Akuisisi Pengetahuan Fakta Dan Fakta Konsultasi dan Aturan dan Pertimbangan Query Fakta dan Aturan Basis Pengetahuan dan Basis Aturan (DBMS) Fakta dan Aturan Mekanisme Inferensi Fakta yang Fakta yang Fakta dikembalikan Disimpan baru Fasilitas Penjelasan Sistem Fasilitas belajar mandiri Gambar 2.1 Struktur Bagan Sistem Pakar 2.3 Komponen-komponen sistem pakar Fasilitas Akusisi Pengetahuan Fasilitas ini merupakan suatu proses untuk mengumpulkan data-data pengetahuan akan suatu masalah dari pakar. Bahan pengetahuan dapat ditempuh dengan beberapa cara, misalnya 8

9 mendapatkan pengetahuan dari buku, jurnal ilmiah, para pakar di bidangnya, laporan, literature, dan seterusnya. Sumber diolah dan diorganisasikan secara terstruktur menjadi basis pengetahuan. Sumber pengetahuan tersebut harus dapat diperoleh dengan kemampuan untuk mengolah data-data tersebut menjadi solusi yang efisien, komunikasi yang baik dan kerjasama tim yang solid. Karena itu semua kemampuan itu menjadi hal yang mutlak diperlukan oleh seorang pengembang sistem. Contoh akuisisi pengetahuan adalah diagnosis kerusakan mesin sepeda motor yang dimulai dengan mengumpulkan data tentang macam-macam kerusakan, penyebab kerusakan, ciri-ciri kerusakan sampai pada solusinya. Data tentang kerusakan mesin ini dapat diperoleh langsung dari pakar dibidangnya Basis Pengetahuan dan Basis Aturan Setelah proses akuisisi pengetahuan selesai dilakukan, maka pengetahuan tersebut harus direprensentasikan menjadi basis pengetahuan dan basis aturan yang selanjutnya dikumpulkan, dikodekan, diorganisasikan dan digambarkan dalam bentuk rancangan lain menjadi bentuk yang sistematis. Ada beberapa cara mereprentasikan data menjadi basis pengetahuan, seperti yang dikemukakan oleh Barr dan Feigenbaum (1981), yaitu data dalam bentuk atribut, aturanaturan, jaringan semantic, frame dan logika. Semua bentuk reprentasi data tersebut bertujuan untuk menyederhanakan data sehingga mudah dimengerti dan mengefektifkan proses pengembangan program Mekanisme Inferensi Mekanisme inferensi adalah bagian dari sistem pakar yang melakukan penalaran dengan menggunakan isi daftar aturan berdasarkan urutan dan pola tertentu. Selama proses konsultasi antar sistem dan pemakai, mekanisme inferensi menguji aturan satu demi satu sampai kondisi aturan itu benar. Secara umum ada dua teknik utama yang digunakan dalam mekanisme inferensi untuk pengujian aturan, yaitu penalaran maju (fordward reasoning) dan penalaran mundur (backward reasoning). Dalam penalaran maju, aturan-aturan diuji satu demi satu dalam aturan tertentu. Urutan itu mumgkin berupa urutan pemasukan aturan ke dalam basis aturan atau juga urutan lain yang ditentukan oleh pemakai. Saat tiap aturan diuji, sistem pakar akan mengevaluasi apakah 9

10 kondisinya benar atau salah. Jika kondisinya salah, aturan itu tidak disimpan kemudian aturan berikutnya diuji. Sebaliknya kondisinya salah, aturan itu tidak disimpan dan aturan berikutnya diuji. Proses ini akan terulang (iterative) sampai seluruh basis aturan teruji dengan berbagai kondisi. Informasi Cek dalam basis aturan Cek aturan berikutnya benar Simpan aturan benar Cek apakah ada aturan salah Cek aturan berikutnya tersebut yang sesuai salah selesai Gambar 2.2. Penalaran maju Sebagai contoh penalaran maju adalah mengecek kerusakan mesin kendaraan bermotor akan dimulai dengan macam-macam kerusakan mesin yang ditelusuri kemudian dilanjutkan dengan jenis-jenis dari macam kerusakan yang dipilih, dan seterusnya sampai pada diagnosa kerusakan dan hasil akhir kesimpulan kerusakan tersebut. Penalaran maju seperti yang digambarkan diatas sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman informasi awal dan ingin dicapai penyelesaian akhir, maka seluruh proses akan dikerjakan secara berurutan maju. Tetapi dalam masalah- 10

11 masalah yang lain penalaran bisa saja dimulai dari hasil akhir yang berupa suatu hipotesis dan akan dicari pembuktiannya. Kasus semacam ini harus diselesaikan dengan penalaran mundur. Sebagai contoh penalaran mundur adalah pengecekan kerusakan mesin yang tidak dimulai dari pengecekan macma-macam kerusakan, tetapi dimulai dengan hipotesis akhir, bahwa tekanan kompresi di dalam silinder mesin terlalu rendah dan ingin dibuktikan bahwa kerusakan tersebut merupakan kerusakan mesin akibat kehilangan daya. Oleh sebab itu penalaran akan dimulai dari hipotesis hingga kemudian sampai pada pembuktiannya. Selain teknik penalaran, diperlukan juga teknik penulusuran data dalam bentuk network atau jaringan yang terdiri atas node-node berbentuk tree atau pohon. Ada 3 (tiga) teknik yang digunakan dalam proses penelusuran data, yaitu Depth First Search, Breadth First Search dan Best First Search. Depth first Search adalah teknik penelusuran data pada node-node secara vertical dan sudah terdefinisikan, misalnya dari kiri ke kanan. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah bahwa penelusuran masalah dapat digali secara mendalam sampai ditemukannya kepastian solusi yang optimal. Kekurangan teknik penelusuran ini adalah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk ruang lingkup masalah yang besar. Gambar 2.3. Penulusuran data dengan Depth First Search 11

12 Breadth First Search adalah teknik penelusuran data pada semua node dalam satu level atau tingkatan sebelum ke level atau tingkatan dibawahnya. Keuntungan pencarian dengan teknik ini adalah sama dengan depth first search, hanya saja penelusuran dengan teknik ini mempunyai nilai tambah, dimana semua node akan dicek secara menyeluruh pada setiap tingkatan node. Kekurangan teknik penelusuran ini terletak pada waktu yang dibutuhkan yang sangat lama apabila solusi berada dalam posisis node terakhir sehingga menjadi tidak efisien. Kekurangan dalam implementasi juga perlu dipertimbangkan, misalnya teknik penelusuran menjadi tidak interaktif antara pemakai dan sistem karena menyebabkan tidak adanya relasi antar satu topik dengan topik yang lain atau harus melompat dari satu topik ke topik yang lain sebelum topik tersebut selesai ditelusuri. Gambar 2.4. Penulusuran data dengan Breadth First Search Penelusuran Best First Search adalah teknik penelusuran yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan akan suatu masalah untuk melakukan panduan pencarian kearah node tempat dimana solusi berada. Pencarian jenis ini dikenal juga sebagai heuristik. Pendekatan yang dilakukan adalah mencari solusi yang terbaik berdasarkan pengetahuan yang 12

13 dimiliki sehingga penelusuran dapat ditentukan harus dimulai darimana dan bagaimana menggunakan proses terbaik untuk mencari solusi. Keuntungan jenis penelusuran ini adalah mengurangi beban komputasi karena hanya solusi yang memberikan harapan saja yang diuji dan akan berhenti apabila solusi mendekati yang terbaik. Ini merupakan model yang menyerupai cara manusia mengambil solusi, hanya saja solusi yang diambil bisa saja salah dan tidak ada jaminan bahwa solusi yang dihasilkan merupakan solusi yang mutlak benar Fasilitas Penjelasan Sistem Fasilitas penjelasan sistem merupakan bagian dari sistem pakar yang memberikan penjelasan tentang bagaimana program dijalankan, apa yang harus dijelaskan kepada pemakai tentang suatu masalah, memberikan rekomendasi kepada pemakai, mengakomodasi kesalahan pemakai dan menjelaskan suatu masalah terjadi. Fasilitas penjelasan sistem harus mampu menjelaskan bagaimana harus memeriksa sekering yang putus atau bagaimana memeriksa aki motor, sehingga pemakai dapat mengerti dengan jelas apa yang harus dilakukannya. Dalam sistem pakar, fasilitas penjelasan sistem sebaiknya diintegrasikan ke dalam tabel basis pengetahuan dan basis aturan karena hal ini lebih memudahkan perancangan sistem Antarmuka Pemakai Antarmuka pemakai memberikan fasilitas komunikasi antara pemakai dan sistem, memberikan berbagai fasilitas informasi dan berbagai keterangan yang bertujuan untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan solusi. Pada umumnya, antar muka pemakai juga berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem pakar, menampilkan fasilitas penjelasan sistem dan memberikan tuntunan penggunaan sistem secara menyeluruh langkah demi langkah sehingga pemakai mengerti apa yang dilakukan terhadap sistem. Syarat utama membangun antar muka pemakai adalah kemudahan dalam menjalankan sistem. Semua kesulitan dalam membangun suatu program harus disembunyikan, yang ditampilkan hanyalah tampilan yang interaktif, komunikatif dan kemudahan pakai. 2.4 Tahapan Pengembangan Sistem Pakar Terdapat 6 (enam) tahap atau fase dalam pengembangan sistem pakar. Penjelasan berikut merupakan penjelasan secara garis besar tentang fase-fase pengembangan tersebut pada gambar

14 Fase I Inisialisasi Kasus Definisi Masalah Kebutuhan Sistem Evaluasi Solusi alternatif Vertifikasi pendekatan sistem Penyesuaian Pengaturan Masukan Fase II Analisis Dan Desain Sistem Konseptualisasi rancangan dan desain Strategi pengembangan Materi pengetahuan Komputasi materi Kemudahan pengenalan Analisa efisiensi Fase III Prototype dasar kasus Membangun Prototype Pengujian dan Pengembangan Demonstrasi dan kemudahan analisa Penyelesaian desain Fase IV Pengembangan Sistem Membangun basis pengetahuan Pengujian, evaluasi pengembangan basis pengetahuan Perencanaan integrasi sistem Fase V Implementasi Sistem Proses inputan pemakai Inisialisasi, demonstrasi dan penerapan sistem Orientasi dan latihan Keamanan Dokumentasi Integrasi dan pengujian kasus Fase VI Implementasi Tahap Lanjut Operasional Perawatan dan pengembangan sistem Evaluasi sistem secara periodik Gambar2.3. Fase Pengembangan Sistem Pakar 1.Identifikasi Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal penting sebagai dasar dari permasalahan yang akan dianalisis. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem. Setiap masalah yang diidentifikasikan harus 14

15 dicari solusi, fasilitas yang akan dikembangkan, penentuan jenis bahasa pemprograman dan tujuan yang ingin dicapai dari proses pengembangan tersebut. Apabila proses identifikasi masalah dilakukan dengan benar maka akan dicapai hasil yang optimal. 2. Konseptualisasi Hasil identifikasi masalah dikonseptualisasikan dalam bentuk relasi antar data, hubungan antar data, hubungan antar pengetahuan dan konsep-konsep penting dan ideal yang akan diterapkan dalam sistem. Konseptualisasi juga menganalisis data-data penting yang harus didalami bersama dengan pakar dibidang permasalahan tersebut. Hal ini dilakukan untuk memperoleh konfirmasi hasil wawancara dan observasi sehingga hasilnya dapat memberikan jawaban pasti bahwa sasaran permasalahan tepat, benar dan sudah sesuai. 3. Formalisasi Apabila tahap konseptualisasi telah selesai dilakukan, maka di tahap formalisasi konsepkonsep tersebut diimplementasikan secara formal, misalnya memberikan kategori sistem yang akan dibangun, mempertimbangkan beberapa faktor pengambilan keputusan seperti keahlian manusia, kesulitan dan tingkat kesulitan yang mungkin terjadi, dokumentasi kerja dan sebagainya. 4. Implementasi Apabila pengetahuan sudah diformalisasikan secara lengkap, maka tahap implementasi dapat dimulai dengan membuat garis besar masalah kemudian memecahkan masalah ke dalam modul-modul. Untuk memudahkan maka harus diindentifikasikan: a. Apa saja yang menjadi inputan. b. Bagaimana prosesnya digambarkan dalam bagan alur dan basis pengetahuan aturannya. c. Apa saja yang menjadi output atau hasil dan kesimpulannya. Sesudah itu semua diubah dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh komputer dengan menggunakan tahapan fase seperti gambaran fase pengembangan sistem pakar. 5. Evaluasi Sistem pakar yang selesai dibangun, perlu untuk dievaluasi untuk menguji dan menemukan kesalahannya. Hal ini merupakan hal yang umum dilakukan karena suatu sistem belum tentu sempurna setelah selesai pembuatannya sehingga proses evaluasi diperlukan untuk penyempurnaannya. Dalam evaluasi akan ditemukan bagian-bagian yang harus dikoreksi untuk menyamakan permasalahan dan tujuan akhir pembuatan sistem. 15

16 6. Pengembangan Sistem pengembangan sistem diperlukan sistem yang dibangun tidak menjadi usang dan investasi sistem tidak sia-sia. Hal pengembangan sistem yang paling berguna adalah proses dokumentasi sistem dimana di dalamnya tersimpan semua hal penting yang dapat menjadi tolak ukur pengembangan sistem dimasa mendatang termasuk didalamnya adalah kamus pengetahuan masalah yang diselesaikan. 2.5 Type Data Seperti contoh pada tabel MAHASISWA, DOSEN, KULIAH DAN lain-lain telah menetapkan Tipe dari masing-masing atribut (kolom), sebagai contoh bila kita telah menetapkan salah satu bertipe Integer, maka hanya mungkin penyimpanan data bulat berkisar antara sampai dengan tak dapat dimasuki nilai diluar batas tersebut, atau nilai real, ataupun bernilai string. Secara umum arti Domain adalah sama artinya dengan istilah Tipe itu sendiri. Akan tetapi, tipe data lebih merujuk pada kemampuan penyimpanan data yang tak mungkin bagi suatu atribut secara fisik, tanpa melihat layak atau tidaknya data tsb dipakai, sedangkan Domain lebih menekankan batas-batas nilai yang diperbolehkan bagi suatu atribut. Contoh tabel Kuliah, tipe data untuk Sks adalah integer. Secara fisik kita dapat mengisi, bilangan apa saja asalkan pada koridor antara s/d 32767, untuk atribut Sks, tetapi kita mengetahui dengan pasti nilai tersebut adalah tidak pantas (invalid), dari kenyataan yang ada kita ketahui data yang valid untuk atribut Sks, adalah 1, 2, 3, 4. jadi Domain untuk atribut Sks adalah 1, 2, 3, 4. Tipe Rentang Nilai Byte Byte Word Longword ShortInt SmallInt

17 LongInt Integer Cardinal Int Relasi Relation = menunjukkan hubungan antara sejumlah entity yang berasal dari entitas yang berbeda. Contoh: A B, A B Entity = (himpunan) individu suatu objek. Contoh: Semua pelanggan, atau pelanggan saja : Edi, Agus, Budi Derajat Relasi a.121 (One to One) b.12n (One to Many) c. N21 (Many to One) d.n2n (Many to Many) a. Relasi Satu ke Satu 12N (One to Many) Contoh 1 dosen mengajar >= 1 Matakuliah A B C D E ( Setiap Dosen Mengajar beberapa mata kuliah, Sebaliknya setiap mata kuliah diajar satu dosen) b. Relasi Satu ke Banyak 12N (One to Many) A B C D E Contoh 1 Dosen Mengajar >= 1 Mata kuliah ( Setiap Dosen Mengajar beberapa mata kuliah, Sebaliknya setiap mata kuliah diajar satu dosen) 17

18 c. Relasi Banyak ke Satu N21 (Many to One) A B C D E Contoh beberapa Mata kuliah diajar 1 Dosen ( Beberapa mata kuliah diajar satu dosen) d. Relasi Banyak ke Banyak N2N (Many to Many) A B C D E Contoh Mahasiswa mempelajari Mata kuliah 2.7 E-R Diagram Entitas Himpunan Entitas Atribut, key Atribut ( yang sebagai key diberi underline ) Relasi Himpunan Relasi Himpunan Penghubung antara HP dan HE, HE dan atribut 121, 12N, N2N 18

19 2.7.1 Relasi Satu ke Satu Diagram E-R untuk One ke One iddos NamaDos iddos KodeJur KodeJur NamaJur 1 1 Dosen Ketua Jurusan Relasi Satu ke Banyak IdDos IdDos KodeMK KodeMK 1 N Dosen Mengajar KULIAH NamaDos waktu tempat NamaKul SMT SKS 19

20 2.7.3 Relasi Banyak ke Banyak Diagram E-R untuk Banyak ke banyak NamaMhs nim Nim KodeMK KodeMK Mahasiswa N N Mengajar KULIAH AlamatMhs IPK NamaKul SMT SKS Gambar3.2 Tabel Relationship 20

SISTEM PAKAR MENENTUKAN KARAKTERISTIK DAN BAKAT SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENENTUKAN KARAKTERISTIK DAN BAKAT SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017 SISTEM PAKAR MENENTUKAN KARAKTERISTIK DAN BAKAT SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Reno Supardi Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol simbol daripada bilangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini.

Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini. Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini. 1 TUJUAN Agar mahasiswa memahami Sistem Pakar Agar mahasiswa dapat memahami aplikasi dan penerapan dari sistem pakar 2 MATERI POKOK Pertemuan Pokok Bahasan ke-

Lebih terperinci

INTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng. website :

INTELEGENSI BUATAN. Sistem Pakar. M. Miftakul Amin, M. Eng.   website : INTELEGENSI BUATAN Sistem Pakar M. Miftakul Amin, M. Eng. e-mail: mmiftakulamin@gmail.com website : http://mafisamin.web.ugm.ac.id Jurusan Teknik Komputer Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang 2015 1 Definisi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH :

TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH : TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH : HANDOKO NIM : 04105018 PROGRAM STUDI SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEMS-DSS) Adalah sistem penghasil informasi yang ditujukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan oleh manajer dan keputusan yang harus dibuat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O

SISTEM PAKAR. (Expert System) L/O/G/O SISTEM PAKAR (Expert System) L/O/G/O Latar Belakang E/S Sistem Pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi memiliki keterbatasan significan. Artificial Intelligence merupakan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang

Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Sistem Pakar Kerusakan pada Perangkat Keras (Hardware) di SMA Negeri 11 Kabupaten Tangerang Joko Dwi Raharjo 1, M. Sofjan 2, Eksas Sugama 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina Sarana

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah General Purpose Problem Solver (GPS)

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164 EXPERT SYSTEM APPLICATION FOR FIRST AID DIAGNOSE FEVER Shela Shelina Undergraduate Program, Information Systems Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: Expert System, General Disease

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU

SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU SISTEM PAKAR ONLINE MENGGUNAKAN RULE BASE METHOD UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT AYAM SKRIPSI KIKI HENDRA SITEPU 060823019 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISEM 3.1 Analisis Untuk menghasilkan aplikasi sistem pakar yang baik diperlukan pembuatan knowledge base (basis pengetahuan) dan rule base (basis aturan) yang lengkap

Lebih terperinci

MENGENAL SISTEM PAKAR

MENGENAL SISTEM PAKAR MENGENAL SISTEM PAKAR Bidang teknik kecerdasan buatan yang paling popular saat ini adalah system pakar. Ini disebabkan penerapannya diberbagai bidang, baik dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan terutama

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat sekarang ini terutama dalam bidang teknik informasi telah menjadikan informasi merupakan kebutuhan yang sangat penting.

Lebih terperinci

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE Luky Agus Hermanto, ST., MT. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Jl. Arif Rahman Hakim

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga

KATA PENGANTAR. Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah berkenan memelihara dan membimbing penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan pengerjaan dan penyusunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak dilahirkan hingga tumbuh dewasa manusia diciptakan dengan kecerdasan yang luar biasa, kecerdasan juga akan berkembang dengan pesat. Kecerdasan tersebut yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan manusia dalam mengambil suatu keputusan. Sistem pakar mulai dikembangkan pada tahun 1960-an dan 1970-an. Berdasarkan

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH Dewi Khatina Kusuma 2006250102 Desi Febrianti M.P.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pakar 2.1.1 Definisi Sistem Pakar Sistem pakar (expert system) adalah salah satu bagian dari intelegensia semu(artificial intelligence), dimana definisi dari Intelegensia

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T.

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T. DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer Oleh: Mutammimah Rahayu Wulandari Siti Fajarwati H. Dellyla Hermanidiya Agus Gatot Purwanto

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Pemilihan Obat Non Resep Dokter. Naskah Publikasi

Sistem Pakar untuk Pemilihan Obat Non Resep Dokter. Naskah Publikasi Sistem Pakar untuk Pemilihan Obat Non Resep Dokter Naskah Publikasi Diajukan oleh: Budi Priyono 09.22.1133 Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan menjelaskan pengertian sebuah sistem pakar, komponen sistem pakar, komponen dasar sistem pakar, basis data dan aplikasi yang digunakan dalam menyusun skripsi ini.

Lebih terperinci

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR

BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR SISTEM PAKAR 20 BAB III TEORI DASAR SISTEM PAKAR DAN SISTEM KONTROL BERBASIS SISTEM PAKAR 3.1 Sistem Pakar Sistem pakar adalah suatu program komputer cerdas yang menggunakan knowledge (pengetahuan) dan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF. Naskah Publikasi

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF. Naskah Publikasi i SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF Naskah Publikasi Diajukan oleh Ayusnia Peypit Milandari 04.12.0841 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010 i ii

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli

Sistem Pakar Dasar. Ari Fadli Sistem Pakar Dasar Ari Fadli fadli.te.unsoed@gmail http://fadli84.wordpress.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan

Lebih terperinci

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI)

KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI) KECERDASAN BUATAN Artificial Intelligence (AI) Pengertian AI Putu Putra Astawa S.Kom.,M.kom Ptputraastawa@gmail.com Ptputraastawa.wordpress.com Kedudukan Ilmu Kecerdasan Buatan Kecerdasan? Kecerdasan berasal

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL) Armansyah, Dwi Yuli Prasetyo Program Studi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis

Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis Model Data: Model data merupakan kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantik (makna) data dan batasan data Jenis model data terbagi dalam (3) tiga kelompok besar yaitu:

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN 060823021 PROGRAM STUDI SARJANA MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS Agus Sasmito Aribowo Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Pakar

Pengantar Sistem Pakar Pengantar Sistem Pakar 1. PENDAHULUAN Sistem Pakar (Expert System) merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh seorang

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecerdasan buatan merupakan sub-bidang ilmu komputer yang khusus ditujukan untuk membuat software dan hardware yang sepenuhnya bisa menirukan beberapa fungsi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan literatur yang telah dipelajari. Meskipun beberapa makalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. sesuai dengan literatur yang telah dipelajari. Meskipun beberapa makalah 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemotongan Masalah pemotongan dan pengepakan muncul dengan nama yang berbeda sesuai dengan literatur yang telah dipelajari. Meskipun beberapa makalah membahas masalah yang ada

Lebih terperinci

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom

MEMAHAMI KONSEP DATABASE. Oleh : Yuhefizar, S.Kom MEMAHAMI KONSEP DATABASE Oleh : Yuhefizar, S.Kom Database Management System(DBMS) merupakan paket program (Software) yang dibuat agar memudahkan dan mengefisienkan pemasukan, pengeditan, penghapusan dan

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB

SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB SISTEM PAKAR (SP) Saiful Rahman Yuniarto, S.Sos, M.AB KONSEP DASAR SP Definisi: Sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa

Lebih terperinci

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR

Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR (Sistem Pakar) Pendahuluan PENGERTIAN SISTEM PAKAR Kecerdasan Buatan adalah salah satu bidang ilmu komputer yang mendayagunakan komputer sehingga dapat berperilaku cerdas seperti manusia. Cabang-cabang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Teknik Informatika. UPN Veteran Yogyakarta Jl.

Lebih terperinci

Desain Sistem Basis Data. 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram)

Desain Sistem Basis Data. 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram) Desain Sistem Basis Data 1. Struktur Basis Data 2. Normalisasi Data 3. ERD (entity relationship diagram) Entity/Entitas itu? orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Contoh: Entitas

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB)

Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB) Pengenalan Kecerdasan Buatan (KB) Pengertian Kecerdasan Buatan VS Kecerdasan Alami Komputasi KB VS Komputasi Konvensional Sejarah KB Lingkup KB Soft Computing Referensi Luger & Stubblefield - bab 1 Sri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan (game) merupakan bidang usaha manusia terhadap kecerdasan buatan, salah satunya adalah sliding puzzle. Permainan ini merupakan permainan yang dapat melatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot jantung mati sewaktu

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2012 PENERAPAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN HANDPHONE (Studi Kasus Handphone Nokia 2115) Mardison 1 Erdisna 2 Hericho Jeffryanto 3 ABSTRACT Handpone Nokia CDMA 2115 be handphone that has uniqueness

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) 2.1.1 Definisi Kecerdasan Buatan (Artificial Intellegence) Ada beberapa definisi (Artificial Intelligence) AI, antara lain : a. Menurut

Lebih terperinci

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR SIMULASI PERGERAKAN CHESS KNIGHT DALAM PAPAN CATUR Dini MH. Hutagalung Program Studi Sistem Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia mhdini@gmail.com ABSTRAK Sistem produksi ( production system) merupakan

Lebih terperinci

Nama : Rendi Setiawan Nim :

Nama : Rendi Setiawan Nim : Nama : Rendi Setiawan Nim : 41813120188 Pemodelan Data Pemodelan Data dalam rekayasa perangkat lunak adalah proses menciptakan sebuah model data dengan menerapkan model deskripsi formal data menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ternak babi merupakan salah satu komuditas bisnis yang telah berkembang pesat, ini dikarenakan dagingnya banyak diminati oleh masyarakat sebagai mata pencarian, namun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA KERUSAKAN MONITOR

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Definisi Kecerdasan Buatan Sistem Pakar Database Pengetahuan (Knowledge Base) Penalar (Inference Engine) Bahasa Pemrograman Sistem Pakar (Development Engine) Definisi

Lebih terperinci

Artificial Intelegence. Eka Yuniar

Artificial Intelegence. Eka Yuniar Artificial Intelegence Eka Yuniar DEFINISI Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung. Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapatdiberdayakan untuk mengerjakan segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Analisa merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Tahap ini sangat penting karena dengan proses

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS Raymond McLeod, Jr. and George Schell Sistem Pakar Disajikan dalam Kuliah SIM Program Sarjana Magister Universitas Gunadarma Oleh Lily Wulandari 1 Pendahuluan Subsistem CBIS

Lebih terperinci

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM )

LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) LEMBAR TUGAS MAHASISWA ( LTM ) SISTEM PAKAR Program Studi Teknik Informatika Program Strata Satu (S1) Tahun 2015 NIM NAMA KELAS :. :.. :. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER NUSAMANDIRI Jakarta

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar

Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Kecerdasan Buatan dan Sistem Pakar Definisi Kecerdasan Buatan Sistem Pakar Database Pengetahuan (Knowledge Base) Penalar (Inference Engine) Bahasa Pemrograman Sistem Pakar (Development Engine) SISTEM PAKAR

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Adi Anggara * Tony Hartono Bagio ** Fakultas Ilmu Komputer Universitas NAROTAMA Surabaya ABSTRAKSI Otomatisasi dalam suatu perkerjaan saat ini sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis merupakan langkah awal dalam pembuatan sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini penulis menganalisa kebutuhan sistem. Analisa dilakukan

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2014 Pengertian Sistem dan Informasi Sistem Suatu jaringan kerja dari

Lebih terperinci

H. A. Simon [1987] : Rich and Knight [1991]:

H. A. Simon [1987] : Rich and Knight [1991]: H. A. Simon [1987] : Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang - dalam pandangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MARIATI BR TARIGAN

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MARIATI BR TARIGAN 1 PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING SKRIPSI MARIATI BR TARIGAN 091421047 PROGRAM STUDI EKSTENSI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN

Lebih terperinci

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan)

ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan) ARTIFICIAL INTELLIGENCE / AI (Kecerdasan Buatan) Definisi : - Awalnya komputer difungsikan sebagai alat hitung. - Seiring dengan perkembangan jaman, komputer diharapkan dapat diberdayakan untuk mengerjakan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG

SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA INFEKSI PENYAKIT TROPIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SKRIPSI ELLYS R. SITUMEANG 091421001 PROGRAM STUDI EKSTENSI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN MOTOR MESIN 4- TAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING STUDI KASUS PADA BENGKEL SAPUTRA MOTOR TOMOHON

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN MOTOR MESIN 4- TAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING STUDI KASUS PADA BENGKEL SAPUTRA MOTOR TOMOHON SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN MOTOR MESIN 4- TAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING STUDI KASUS PADA BENGKEL SAPUTRA MOTOR TOMOHON DIAGNOSIS EXPERT SYSTEM DAMAGE TO MOTOR MACHINE 4- TAK USING FORWARD

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem pakar, kerusakan hardware, personal computer, forward chaining,atx, form factor. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem pakar, kerusakan hardware, personal computer, forward chaining,atx, form factor. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam tugas akhir ini dikembangkan sebuah aplikasi untuk mendiagnosa kerusakan hardware personal computer dengan form factor ATX (Advanced Technology extended) berdasarkan dari pertanyaan yang

Lebih terperinci

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma Tujuan Pembelajaran Memahami Konsep dasar SIM Mempunyai Gambaran Umum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) [2] Kecerdasan buatan merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana cara membuat mesin (komputer) agar

Lebih terperinci

Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur

Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Perangkat Lunak Simulasi Langkah Kuda Dalam Permainan Catur Hartono 1) Liva Junter 2) STMIK IBBI Medan Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 Email: hartonoibbi@gmail.com 1 Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 SKRIPSI INDRANGADI RAJAGUKGUK

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 SKRIPSI INDRANGADI RAJAGUKGUK SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PADA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL SKRIPSI

SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PADA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI KERUSAKAN PADA KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 DAN MYSQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisis dan perancangan sistem, akan dijelaskan proses analisis dan perancangan sistem yang hendak dibangun. Proses analisis sistem, tahapan yang harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

Pertemuan 9. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs.

Pertemuan 9. By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Pertemuan 9 By. Rita Wiryasaputra, ST., M. Cs. Tugas 8/11/2016 Definisi Stored Procedure Fungsi stored procedure Contoh stored procedure Tugas 8/11/2016 Perhatikan gambar, Buat ERD dari kasus pembangunan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. ABSTRAK... iv. MOTTO... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii ABSTRAK... iv MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL... xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Muhammad Dahria Abstrak Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) merupakan salah satu bagian dari ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer)

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GINJAL MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA FUZZY LOGIC SKRIPSI Oleh : Ennanda Putrie A.S 0734010385 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran

3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 65 3. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Permasalahan utama yang dihadapi industri gula nasional yaitu rendahnya kinerja khususnya produktivitas dan efisiensi pabrik gula. Untuk menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis Trafo Tenaga BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1 Rancangan Sistem Pakar Diagnosis rafo enaga Perancangan sistem pada perangkat lunak untuk mendiagnosis trafo tenaga ini membutuhkan data gejala kerusakan, pertanyaan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maju. Hal ini tidak lepas dari perkembangan dalam bidang. komputer. Komputer memiliki kemampuan untuk menyelesaikan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maju. Hal ini tidak lepas dari perkembangan dalam bidang. komputer. Komputer memiliki kemampuan untuk menyelesaikan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini hampir semua kegiatan manusia dituntut untuk lebih maju. Hal ini tidak lepas dari perkembangan dalam bidang komputer. Komputer

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA 041401054 PROGRAM STUDI S-1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

Oleh Lukman Hariadi

Oleh Lukman Hariadi ANALISIS PENYELESAIAN PUZZLE SUDOKU DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA BACKTRACKING (berbentuk piramida terbalik) PROPOSAL JUDUL Diajukan Untuk Menempuh Tugas Akhir Oleh Lukman Hariadi 14201045 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

KODE MK : ST 126 UT3. Pemodelan Data. Agus Romadhona

KODE MK : ST 126 UT3. Pemodelan Data. Agus Romadhona KODE MK : ST 126 UT3 Pemodelan Data Agus Romadhona MODEL DATA Model data adalah kumpulan konsep yang terintegrasi yang menggambarkan data, hubungan antara data dan batasan-batasan data dala suatu organisasi.

Lebih terperinci