BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pengenalan wajah ini bertujuan untuk mengenali wajah seseorang dari data wajah-wajah orang yang telah diinputkan terlebih dahulu. Dengan memasukkan beberapa pose orang dalam setiap orang agar dalam pengenalan wajah seseorang bisa lebih detail Analisis Kebutuhan fungsional Dalam membangun sistem pengenalan wajah ini diperlukan batasan yang jelas sebagai tujuan utamanya agar tidak keluar dari rencana yang telah ditetapkan. Beberapa kebutuhan sistem yang akan didefinisikan dalam Software Requirement Specification antara lain : Tabel 3.1 Software Requirement Specification No SRS ID DESKRIPSI 1 SRS-SPT001 Mengambil data wajah manusia melalui WebCam dan menyimpannya pada media penyimpanan yang sudah disiapkan sebelumnya 2 SRS-SPT002 Melakukan preprocessing secara otomatis dengan menggunakan system. 3 SRS-SPT003 Mendeteksi dan mengenali wajah yang ada pada data image wajah. 4 SRS-SPT004 Sistem akan mengeluarkan text bila wajah terverifikasi dengan benar Analisis Kebutuhan Non Fungsional Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis kebutuhan di luar fungsi daripada sistem,analisis ini terdiri dari analisis hardware, analisis software, analisis user (pengguna) dan analisis jaringan.

2 Analisis Hardware ( Perangkat Keras ) Untuk spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah 1 buah notebook dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Resolusi Monitor : Resolusi monitor minimal bila dijalankan pada ukuran 800x600 piksel. 2. Processor : Intel Core2Duo. 2 Ghz 3. Harddisk : 160 GB 4. RAM 1 GB 5. Webcam Analisis Software ( Perangkat Lunak ) Adapun untuk melengkapi perangkat keras yang telah disebut sebelumnya maka diperlukan juga perangkat lunak diantaranya 1. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows 7 Ultimate SP 1 2. Matlab 2012a Digunakan untuk membuat sistem Pengenalan wajah 3. Microsoft Office Visio 2010 digunakan untuk merancang SSAD Arsitektur Sistem Gambar 3.1 merupakan arsitektur sistem Pengenalan wajah manusia yang tergambar pada

3 Gambar 3.1 Arsitektur Sistem Pengenalan wajah Di dalam arsitektur sistem terdapat beberapa tahap yaitu : a. Pada tahap pertama data gambar yang sudah dalam bentuk grayscale akan mengalami ekstraksi ciri dengan metode LDA buat mencari nilai karakteristik dan mengurangi dimensi diproyeksikan terhadap nilai normalisasi gambar yang akan diujikan. b. Selanjutnya gambar yang akan diujikan dicari nilai normalisasi dan diproyeksikan hasil terhadap gambar hasil pelatihan sebagai matriks proyeksi. c. Lalu hasil matriks proyeksi diklasifikasikan menggunakan KNN setelah diklasifikasi maka akan mengetahui wajah yang kita cari itu akan mengetahui pemilik data wajah yang kita cari Arsitektur Aplikasi Gambar 3.2 merupakan gambar arsitektur aplikasi Pengenalan wajah manusia

4 Pengguna Antarmuka Klasifikasi Data wajah terekstrak Ekstraksi ciri Preprocessing Data wajah Gambar 3.2 Arsitektur aplikasi Sistem Pengenalan wajah Dalam gambar dijelaskan beberapa tahap dalam sistem pengenalan wajah sebagai berikut : 1. User input data image Proses tahap pertama yaitu pengguna melakukan input pada aplikasi berupa data sebuah image. 2. Preprocessing Preprocessing adalah tahap awal dalam mengolah data dari data mentah sampai ke bentuk data yang dibutuhkan dalam proses pengenalan data. 3. Data ekstraksi ciri Data ektraksi ciri merupakan data ciri seseorang dari setiap gambar setelah mengalami proses ektraksi ciri mengunakan algoritma LDA. 4. Klasifikasi KNN Pada tahap selanjutnya program proses klasifikasi untuk mengetahui pemilik data. 5. Output Ouput dari aplikasi yaitu berupa data dari wajah yang telah dikenali oleh sistem.

5 3.1.5 Analisis Sistem Pengenalan Wajah Mengunakan Linear Discriminant Analysis A. Flowchart Linear Discriminant Analysis Gambar 3.3 merupakan flowchart dari algortima LDA dari awal inputan berupa matrik vektor hingga menghasilkan matrik proyeksi Gambar 3.3 Flowchart Linear Discriminant Analysis Pada proeses LDA memiliki beberapa tahap dalam proses seperti pada Gambar 3.3 adapun tahap LDA sebagai berikut : a. Tahap pertama siapkan data wajah dengan beberapa variasi disiapkan misaln yang digunakan adalah 2 orang dengan 10 variasi. Setelah data disiapkan selanjutnya akan mengalami proses Preprocessing dimana dalam proses preprocessing tersebut data wajah akan mengalami

6 beberapa pase yaitu RGB to Grey merubah data gambar ke bentuk keabuan, selanjutnya proses cropping yaitu memotong gambar yang tidak diperlukan dan resize yaitu memperkecil ukuran gambar. b. Setelah didapatkan data wajah hasil dari preprocessing selanjutnya data tersebut diubah dengan menjadi matriks vector dan nanti hasilnya berupa matriks dengan dimensi 20 x 896 selanjutnya hasil dari matriks vector lalu membentuk kelas karena ada dua wajah manusia yang berbeda dengan demikian kelas ada dua. c. Tahap selanjutnya mencari ukuran gambar tersebut yang dimana akan digunakan dalam mencari matriks scatter within class. Dan pada proses selanjutnya mencari nilai normalisasi dimana nilai tersebut didapat dari nilai matriks vector dikurangi matriks gambar d. Kemudian mencari nilai rata-rata setiap kelasnya dan rata totalnya yang akan digunakan dalam mencari matriks scater between class. e. Pada tahap selanjutnya mencari matriks scatter within class dengan maksud mencari jarak di antara kelas dan mencari matriks scatter between class dengan maksud mencari jarak di dalam kelas sendiri. f. Lalu mencari nilai covarian yang merupakan inputan dari nilai matriks scatter betwenn class dikalikan invers dari matriks scatter within class. Selanjutnya mencari nilai eigen vector dan eigen value g. Setelah didadapat nilai eigen value selanjutnya diurutkan dari terbesar sampai terkecil yang bersesuain dengan indeks eigen vector dan diambil beberapa saja misalnya mengambil 60 variabel dari 896

7 variabel yang kemudian diproyeksikan terhadapa nilai normalisasi sebagai matriks proyeksi. h. Lalu data hasil matriks proyeksi sebagai inputan dalam mengklasifikasi dengan menggunakan knn dengan maksud mencari nilai ketetanggaan dan mencari nilai minimum yang paling dekat. i. Lalu didapatkan gambar wajah itu milik siapa B. Langkah langkah membangun aplikasi sistem pengenalan wajah dengan metode Linear Discriminant Analysis dan metode pengembangan aplikasi prototype Pada tahap ini akan dijelaskan tahap demi tahap dalam membangun sistem pengenalan wajah manusia dengan metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan prototype sebagai berikut : a. Tahap pengumpulan bahan dan data Pada tahap ini mengumpulkan bahan bahan referensi dalam membangun sebuah sistem pengenalan wajah dan data-data wajah yang diperlukan dalam database. Dalam perancangan ini menggunakan 2 orang dengan 10 variasi berbeda yaitu foto Firman dan Tommy yang pencahayaan sudah dikondisikan dengan ukuran 1200 x 1600 pixel seperti pada Gambar 3.4 Gambar 3.4 Data wajah

8 b. Tahap membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian bagaimana user interface dari sistem pengenalan wajah manusia tersebut akan disajikan. Pada tahap ini merancang bagaimana membuat user interface dengan sistem pengenalan wajah secara offline atau online seperti perancangan user interface sistem pengenalan wajah offline pada Gambar 3.5 dan perancangan user interface sistem pengenalan wajah online pada Gambar 3.6 Gambar 3.5 User Interface Sistem Pengenalan wajah offline Pada Gambar 3.5 merupakan sistem pengenalan wajah secara offline dimana pada saat browse gambar akan mendapatkan gambar yang akan dikenali, setelah itu lalu tekan tombol recognize untuk mengenali data wajah tersebut setelah ditekan kemudian muncul nama pemilik wajah yang diujikan. Selain itu pada Gambar 3.6 yang merupakan sistem pengenalan wajah dengan online dimana sistem online yang dibuat agar data input dari webcam merupakan data gambar yang akan diujikan.

9 Gambar 3.6 User Interface Sistem Pengenalan wajah online Pada saat aplikasi tersebut dibuka maka wajah kita akan terbaca oleh webcam dan langsung memproses pengenalan wajah tersebut.ketika proses sudah selesai dan wajah yang akan dikenali dan diverifikasi dengan menekan tombol cek maka ada suara selamat siang pak firman dan sebaliknya tidak sesuai dengan data akan muncul suara alarm. c. Tahap mengkodekan sistem Dalam tahap ini prototyping sistem pengenalan wajah manusia yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman matlab. Pada tahap ini dalam mengkodekan sistem terdapat beberapa modul yang harus dilakukan yaitu modul preprocessing, ekstraksi ciri dengan metode LDA, klasifikasi, dan user interface pengenalan wajah secara offline maupun online. Dimana salah satu modul source code pada saat pengenalan wajah secara offline dapat dilihat pada Gambar 3.7

10 function varargout = Testing(varargin) gui_singleton = 1; gui_state = struct('gui_name', mfilename,... 'gui_singleton', gui_singleton,... 'gui_layoutfcn', [],... 'gui_callback', []); if nargin && ischar(varargin{1}) gui_state.gui_callback = str2func(varargin{1}); end if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_state, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_state, varargin{:});end;end; function welcome_openingfcn(hobject, eventdata, handles, varargin) handles.output = hobject; guidata(hobject, handles);end; function varargout = welcome_outputfcn(hobject, eventdata, handles) varargout{1} = handles.output;end; function open_callback(hobject, eventdata, handles) [nama_file, nama_path] = uigetfile('*.png'); if ~isequal(nama_file, 0) handles.data = imread(fullfile(nama_path, nama_file)); guidata(hobject,handles); img = imresize(handles.data,5); axes(handles.image1); imshow(img); save 'D:\Skripsi Munaqosah\program\sistem offline\nama_path' nama_path save 'D:\Skripsi Munaqosah\program\sistem offline\nama_file' nama_file else return; end set(handles.text3,'string',nama_file); set(handles.text4,'string',size(handles.data,1)); set(handles.text5,'string',size(handles.data,2));end; Gambar 3.7 Source code User Interface Offline Gambar 3.7 merupakan bagian dari pengkodean agar sebuah user interface agar dari hasil perancangan user interface sebelumnya dapat dibangun dalam bentuk tampilan yang diinginkan dari perancangan dan buat Source code lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran b pada bagian source code.

11 function varargout = Home(varargin) end; function Home_OpeningFcn(hObject, eventdata, handles, varargin) handles.output = hobject; guidata(hobject, handles); vid = videoinput('winvideo', 1, 'RGB24_320x240'); src = getselectedsource(vid); % get properties of video object;get(src) save 'D:\Skripsi Munaqosah\program\webcam\vid' vid; vid.framespertrigger = 1; vid.returnedcolorspace = 'rgb'; triggerconfig(vid, 'manual'); vidres = get(vid, 'VideoResolution'); imwidth = vidres(1); imheight = vidres(2); nbands = get(vid, 'NumberOfBands'); himage = image(zeros(imheight, imwidth, nbands), 'parent', handles.webcam); preview(vid, himage); rectangle('position',[ ],'edgecolor','k','LineWidth',4) rectangle('position',[ ],'edgecolor','w','LineWidth',1) rectangle('position',[ ],'edgecolor','w','LineWidth',1);end function varargout = Home_OutputFcn(hObject, eventdata, handles) varargout{1} = handles.output; end load 'D:\Skripsi Munaqosah\program\proses LDA\EigenSampel'; load 'D:\Skripsi Munaqosah\program\proses LDA\DataUji'; [HM,WM] = size(datauji); dir = 'D:\Skripsi Munaqosah\program\webcam\'; name = '';imageuji='test.png';numofpose = HM/4; Gambar = [dir imageuji];imagetesting = imread(gambar); imagetesting = double(imagetesting); [H,W] = size(imagetesting); imagetesting = reshape (imagetesting,1,h*w); FinalValue = imagetesting * EigenSampel; FinalValue = repmat(finalvalue,hm,1); EucDis = (DataUji - FinalValue).^2; summatrix = double(sum(transpose(eucdis))); summatrix = transpose(summatrix); degreesmatrix = sqrt(summatrix); [minimum,index] = min(degreesmatrix); if index >= 1 && index <= numofpose name = 'Firman baik'; elseif index > numofpose && index <= numofpose * 2 name = 'Tomcat'; elseif index > numofpose && index <= numofpose * 3 name = 'Hadoy'; Gambar 3.8 Source code User Interface Offline

12 Gambar 3.8 merupakan bagian dari pengkodean agar sebuah user interface agar dari hasil perancangan user interface sebelumnya dapat dibangun dalam bentuk dimana data yang akan dikenali merupakan input dari webcam langsung kemudian wajah tersebut akan dikenali tampilan yang diinginkan dari perancangan dan buat Source code lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran b pada bagian source code. a. Preprocessing Pada tahap ini aka membuat mengkodekan sistem preprocessing dimana dalam tahap ini data wajah yang dilakukan pada tahap pengumpulan data akan diproses pada beberapa proses yaitu RGB to grey, cropping, resize. Pada pase RGB to grey merubah gambar berbentuk keabuan agar dalam pengolahan sebuah sistem pada saat proses tidak terlalu berat seperti pada Gambar 3.8 Gambar 3.9 data wajah berbentuk grayscale Pada pase sesudah dari grayscale selanjutnya data akan mengalami proses cropping yaitu dimana akan dilakukan pemotongan terhadap gambar yang sudah berbentuk keabuan akan dipotong background yang tidak diperlukan. Hasil dari proses ini data gambar menjadi ukuran 701 x 801 pixel seperti pada Gambar 3.10

13 Gambar 3.10 data wajah hasil cropping Selanjutnya langkah berikutnya akan mengalami proses resize pengecilan ukuran gambar dari asalnya 701 x 801 pixel menjadi berukuran 28 x 32 pixel seperti pada Gambar 3.11 Gambar 3.11 data wajah hasil resize b. Extraction fiture Sebelum melakukan pelatihan terlebih dahulu gambar diubah menjadi bentuk matriks vector yang sehingga berukuran 20 x 896 pixel seperti pada Gambar 3.12 Gambar 3.12 Matrik vector berukuran 20 x 896

14 Matriks scatter between class Di dalam LDA ada tahap dimana harus menghitung matriks scatter between class atau mencari jarak di dalam kelas dimana foto Firman sebagai kelas pertama dan foto Tomy sebagai kelas dan hasil dari matriks scatter between class akan menghasilkan matriks berukuran 896 x 896. Dimana rumus matriks scatter between adalah SB = N i i i T (1) Dimana N i = Jumlah Image pada kelas ke i i = rata rata kelas ke i = rata-rata total C = Jumlah kelas yang ada Matriks scatter within class Selanjutnya dalam LDA kemudian mencari mencari matriks scatter within class yaitu mencari jarak dengan kelas lain agar lebih memaksimalkan matriks dalam setiap kelas dan hasil dari perhitungan ini akan membentuk matriks 896 x 896 pixel dengan rumus S W = N i ( X k - i) ( X k - i) T (2) Dimana X k = Image ke k C = Jumlah kelas yang ada I = rata-rata kelas ke I (X k adalah anggota kelas ke-i Covarian Pada tahap ini mencari nilai variasi atau covarian dengan rumus cov=sb*invers(sw)

15 Dimana cov = nilai covarian Sb = Matriks scatter between Sw = matriks scatter within class dan nanti akan menghasilkan matriks berukuran 896x896 pixel Eigen value dan eigen vector. Pada tahap ini selanjutnya mencari nilai karakteristik yaitu pada fungsi matlab menggunakan fungsi eig yang mencari nilai eigen vector dan eigen value dan hasil matriks eigen vector adalah matriks berukuran 896 x 896 dan eigen value berukuran 896 x 1 dan mengurutkan eigen vector dari terbesar sampai terkecil. Matriks proyeksi Selanjutnya nilai eigen diambil 100 untuk melakukan proyeksi matriks terhadap nilai normalisasi sebagai inputana data latih c. Klasifikasi K-NN Pada proses klasifikasi ada dua inputan yaitu data uji adalah data yang akan dicari kemiripan wajahnya dan data latih adalah data yang telah melakukan pelatihan agar dikenali Menentukan iterasi Sebelum mencari nilai terdekat atau nilai minimal sebelumnya menentukan iterasi yang akan dilakukan berapa kali dimana dalam percobaan ini menggunakan iterasi 1 dimana data akan diuji secara satu persatu. Jarak ketetangaan Pada tahap ini akan mencoba klasifikasi data dengan inputan data latih dan data uji dengan rumus

16 Dimana a=data uji dan b= data latih pada saat sebuah foto pada Gambar 3.9 Gambar 3.13 foto Firman yang diuji Setelah foto di Gambar 3.13 diklasifikasi menunjukkan bahwa foto tersebut milik dengan naman Firman d. User interface sistem offline dan online Tahap selanjutnya mengkodekan sistem secara offline maupun online untuk tampilan antarmuka dalam pengenalan wajah. Sistem offline digunakan dengan cara browse gambar lalu melakukan pengenalan sedangkan yang sistem online melalui capture camera video webcam secara langsung terhadap orang lalu melakukan pengenalan. d. Tahap mengujikan sistem Dalam tahap ini sistem akan diujikan dengan beberapa cara yaitu Pengujian blackbox dengan pengujian yang lebih ke aplikasi dengan mengecek apakah fungsi berfungsi sebagaimana mestinya. Pengujian selanjutnya yang dilakukan adalah pengujian dengan mencari komposisi penggunaan data yang dilatih dan data yang diuji agar mengetahui tingkat pengenalan seberapa besar pengenalan tersebut dilakukan. Pengujian selanjutnya yaitu menguji sistem secara langsung atau online yaitu dengan melakukan pengenalan wajah langsung kepada Firman dan Tommy dengan setiap orangnya melakukan 50 kali pengenalan agar mengetahu tingkat presentase pengenalan seberapa banyak mengetahui

17 kesalahan dan mengetahui tingkat kebenarannya. Salah satu hasil pengujian seperti pada Gambar 3.14 Gambar 3.14 tingkat pengenalan Firman Dimana pada pengujian terhadap Firman memiliki tingkat kebenaran sebesar 52% dan tingkat kesalahan mempunyai presentasi 48%, selain itu pengujian dilakukan terhadap kepada seseorang yang bernama Hadi dengan tingkat pengenalan pada Gambar 3.15 Gambar 3.15 tingkat pengenalan Hadi Sedangka tingkat pengenalan kepada Hadi mempunyai presentasi sebesar 80% dan tingkat kesalahan sebesar 20% e. Tahap evaluasi sistem Pada tahap ini dilalukan evaluasi sistem apabila sistem mengalami kekurangan akan kembali lagi kepada tahap mengkodekan sistem dan tahap pengujian sistem dan apabila sistem dirasa cukup maka sistem siap dipakai

18 f. Tahap menggunakan sistem Pada tahap ini sistem yang telah dievaluasi kemudian sistem pengenalan wajah ini siap digunakan dan dimplementasikan kepada aplikasi tertentu seperti absensi dengan menggunakan wajah maupun sistem keamanan yang menggunakan wajah. Kemudian sistem seperti pada Gambar 3.14 siap digunakan Gambar 3.16 User interface online Sistem ini digunakan dengan cara wajah yang akan dikenali harus sesuai kotak persegipanjang yang telah disediakan setelah itu tekan tombol verifikasi kemudian mengeluakan text hasil dari pengenalan wajah.

19 Selain Gambar 3.17 merupakan sebuah sistem dibuat juga user interface dengan sistem pengenalan wajah secara offline Gambar 3.17 User interface offline Gambar 3.17 merupakan sebuah antarmuka dengan bekerja mengambil gambar yang akan diujikan kemudian menekan tombol recognize kemudian keluar text yang akan dikenali C. Ilustrasi perhitungan Linear Discriminant Analysis a. Preprocessing 1. Grayscale Merubah citra RGB menjadi citra grayscale adalah salah satu contoh proses pengolahan citra menggunakan operasi titik. Untuk mengubah citra RGB menjadi citra grayscale adalah dengan menghitung rata-rata nilai intensitas RGB dari setiap piksel penyusun citra tersebut. Rumus matematis yang digunakan adalah sebagai berikut:

20 Dimana RGB mempunyai nilai ( 0 sampai 255, 0 sampai 255, 0 sampai 255) misal nilai suatu gambar RGB adalah (12,9,27) maka dalam mencari nilai grayscale akan dibagi 3 dalam mencari rata-rata dimana nilai untuk mendapatkan grayscale adalah (16) Jadi sebelum gambar diproses mencari ruang ciri maka terlebih dahulu gambar yang akan dilatih akan mengalami proses preprocessing agar dalam penggalian ciri tidak terlalu berat dalam prosesnya. 2.Cropping Setelah gambar dalam bentuk grayscale kemudian citra akan mengalami proses Cropping. Dimana dalam proses ini akan mengalami proses pemotongan gambar yang dianggap tidak perlu sehingga citra membentuk citra dengan tampilan yang diperlukan dalam mencari ruang ciri. 3. Resize Setelah melalui proses Cropping maka akan dilakukan proses Resize. Dimana Resize adalah teknik pengecilan suatu citra misalnya dalam tahap ini terdapat gambar yang berukuran 1600 x 1200 pixel lalu setelah mengalami proses Resize suatu citra diperkecil sampai suatu citra berukuran 37 x 28 pixel b. Extraction Fiture Linear Discriminant Analysis Linear Discriminant Analysis bekerja berdasarkan analisa matrik penyebaran yang bertujuan menemukan suatu proyeksi optimal sehingga dapat memproyeksikan data input pada ruang dengan dimensi yang lebih kecil dimana semua pola (pattern) dapat dipisahkan semaksimal mungkin.

21 Karenanya untuk tujuan pemisahan tersebut maka LDA akan mencoba untuk memaksimalkan penyebaran data-data input diantara kelas-kelas yang berbeda dan sekaligus juga meminimalkan penyebaran input pada kelas yang sama. Perbedaan antar kelas direpresentasikan oleh matriks Sb (scatter between class) dan perbedaan dalam kelas direpresentasikan oleh matriks Sw (scatter within class).dalam penjelasan akan menggunakan 2 orang dimana setiap orang masing masing mempunyai 2 pose yang akan digunakan sebagai penggali ciri. 1. Mencari Matriks Scatter Between S B disebut matriks scatter between class atau penyebaran data antar kelas yang berbeda. Bila pada PCA dicari rata-rata seluruh image saja, rnaka pada LDA juga harus dicari lebih dulu rata-rata image yang terdapat dalam satu kelas. a. Merubah Gambar ke Matriks Vector Pada tahap ini akan merubah 2 gambar orang dengan masing-masing memiliki setiap 2 pose maka hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Data matriks dengan masing-masing dua variasi Baris pertama adalah milik orang pertama dengan pose pertama. Baris kedua adalah milik orang pertama dengan pose kedua. Baris ketiga adalah milik orang kedua dengan pose pertama. Baris ketiga adalah milik orang kedua dengan pose kedua. b. Pembentukkan Kelas

22 Karena gambar hanya dicontohkan 2 orang yang berbeda makan akan membentuk 2 kelas. Tabel 3.3 data kelas A Tabel 3.4 data kelas B c. Menghitung Jumlah gambar tiap kelas Dalam tahap ini akan menghitung berapa gambar yang ada setiap kelas ternyata setiap kelas memiliki 2 gambar setiap gambar dengan nilai N=2; d. Menghitung rata-rata per kelas Pada tahap selanjutnya maka akan dihitung rata-rata setiap kelasnya berikut proses perhitungannya dan beserta hasilnya : Rata-rata Kelas A Pose pertama ( )/4 = 163,5 Pose Kedua ( )/4 = 75,5 Tabel 3.5 Rata-rata kelas A Rata-rata Kelas B Pose pertama ( )/4 = 155,75

23 Pose Kedua ( )/4 = 164,25 Tabel 3.6 Rata-rata kelas B e. Menghitung Rata-rata total Pada tahap selanjutnya mencari rata-rata total dengan perhitungan dan hasilnya sebagai berikut : Pose pertama (Rata-rata Kelas A+Rata-rata Kelas B)/2 = (155,75+163,5)/2=159,625 Pose kedua (Rata-rata Kelas A+Rata-rata Kelas B)/2 = (164,25+75,5)/2=119,875 Tabel 3.7 rata-rata total Setelah semua tahap yang dibutuhkan dalam mencari matriks Scatter Between selanjutnya data tersebut dimasukkan ke rumus mencari matriks Scatter Between : SB = N i i i T Dimana N i = Jumlah Image pada kelas ke i i = rata rata kelas ke i = rata-rata total C = Jumlah kelas yang ada f. Matriks Scatter Between B 2([ ]-[ ] )

24 ([ ]-[ ] ) T = [ ] g. Matriks Scatter Between A 2([ ]-[ ] ) ([ ]-[ ] ) T = [ ] h. Matriks Scatter Between keseluruhan Kemudian dicari Scatter Between keseluruhan SbB + SbA / 2 maka hasilnya adalah = [ ] i. Mencari Matriks Scatter Within Class S W disebut matriks scatter within class atau penyebaran data dalam satu kelas yang sama

25 1. Menghitung Nilai Normalisasi Pada tahap ini akan melakukan nilai normalisas dengan rumus sebagai berikut matrikvector-ratakelas tertentu Nilai normalisasi B Matrik vector B - rata-rata dari kelasb [ ] - [ ] = [ ] Nilai normalisasi A Matrik vector A- rata kelas A Matrik vector B-rata kelas B [ ] - [ ] = [ ] Kemudian dicari Scatter Between keseluruhan SwB + SwA / 2 maka rumus dan hasilnya adalah : Zeromean T - Zeromean Mencari Matriks Scatter Within Class B SwIbu=ZeromeanB T - ZeromeanB [ ]-[ ] = [ ] Mencari Matriks Scatter Within Class B SwIbu =ZeromeanB T - ZeromeanB [ ]-[ ]

26 = [ ] Mencari Matriks Scatter Within Class Keseluruhan Sw=SwB+SwA [ ] + [ ] = [ ] j. Mencari Matriks Covarian Pada tahap ini mencari nilai covarian dengan rumus : Covarian=Sb*InversSw [ ] * [ ] = [ ]

27 k. Menghitung Eigen Vector dan Eigen Value Dalam mencari Eigen dapat dicari dengan rumus AX= X [ ]= [ ]=[ ] l. Proyeksi Matriks Pada tahap memproyeksikan matriks dilakukan dengan cara sebagai berikut : Proyeksi Matriks = Zeromean * Jumlah eigen vector yang diambil Pada percobaan ini eigen vector misalnya diambil sejumlah 4 nilai eigen maka [ ]*[ ] = [ ] c. Klasifikasi K-NN K-Nearest Neighbor (KNN) adalah suatu metode yang menggunakan algoritma supervised dimana hasil dari query instance yang baru diklasifikan berdasarkan mayoritas dari kategori pada KNN. Tujuan dari algoritma ini adalah mengklasifikasikan obyek baru bedasarkan atribut dan training sample.

28 Dimana rumus KNN itu sendiri adalah : d i p x2 i x1 i i 1 2 Keterangan: x 1 = Sampel Data x 2 = Data Uji / Testing i = Variabel Data d = Jarak p = Dimensi Data Dimana data uji adalah data matrik proyeksi yang sebelumnya dibahas sedangkan sampel data adalah gambar yang akan jadi sampel dan dalam proses knn tersebut akan mencari nilai tetangga yang berdekatan bila sudah mengetahu nilai tersebut maka ada suatu keputusan nilai itu dekat dengan nilai siapa.berikut proses perhitungan dengan Metode KNN Klasifikasi Orang ke 1 dan Pose ke 1 D i = [ ] - [ ] = e+02 Klasifikasi Orang ke 1 dan Pose ke 2 D i = [ ] -[ ]= e+02 Klasifikasi Orang ke 2 dan Pose ke 1

29 D i = [ ] -[ ]= e+02 Klasifikasi Orang ke 2 dan Pose ke 2 D i = [ ] -[ ]= e+02 Nilai klasifikasi tersebut tersebut diklasifikasi dimana nilai orang ke 1 pose ke 1 dan orang ke 1 dan pose kedua dikenal sebagai orang kesatu dan nilai klasifikasi orang ke 2 pose ke 1 dan orang ke 2 pose ke 1 dikenal sebagai orang kedua. 3.2 Pemodelan sistem Dalam Pemodelan sistem citra wajah digunakan untuk memberikan gambaran tentang sistem yang akan dibuat yaitu penggambaran sistem dalam bentuk diagram konteks ini menggambarkan seluruh sistem yang akan dibuat dan akan diimplementasikan dalam sebuah program, tetapi diagram konteks yang dibuat masih bersifat umum dan belum menggambarkan proses pengenalan wajah dengan jelas. Maka diagram tersebut perlu didekomposisi lagi untuk mendapatkan gambaran sistem dengan jelas Diagram Konteks Berikut merupakan Diagram Konteks Pengenalan Wajah Manusia yang tergambar pada Gambar 3.18 :

30 Data Presentase Ketepatan Pengenalan Wajah Pengguna Text SISTEM PENGENALAN WAJAH Data wajah Admin Citra Wajah Gambar 3.18 Diagram Context Sistem Pengenalan Wajah Data Flow Diagram Level 0 Berikut merupakan Data Flow Diagram Level 0 saat melakukan proses Pengenalan Wajah Manusia yang tergambar pada Gambar 3.19 Admin Pengguna Citra 1.Input Citra melalui Webcam Data Wajah Data Wajah 2.Preprocessing Data Wajah Data Wajah Data Resize Data Wajah Preprocessing Data wajah Preprocessing 3.LDA Data Proyeksi Matriks Data Proyeksi Matriks Data Proyeksi Matriks 4.Klasifikasi Data Jarak Minimal Data Keputusan Data Keputusan text 5.Melakukan Pengenalan Wajah Gambar 3.19 Data flow Diagram level 0 Sistem Pengenalan wajah Penjelasan gambar : 1. Citra berasal dari Pengambilan gambar dari Webcam kemudian disimpan dalam suatu folder dengan satu orang pengguna yang akan dikenali diambil beberapa posse agar dalam penggenalan suatu wajah lebih akurat.

31 2. Lalu admin Memasukkan data identitas pada saat klasifikasi dan melakukan Preprocessing Wajah yang telah diambil lalu melakukan Preprocessing dengan tiga tahap yaitu : a. Gambar diubah ke dalam bentuk GrayScale b. Gambar Ukurannya diresize c. Gambar Yang telah di resize lalu mengalami Cropping 3. Gambar yang telah mengalami Preprocessing lalu akan diproses dengan Metode Linear Discriminant Analysis agar dapat mencari nilai Eigen atau ciri yang akan dicari. 4. Kemudian dari eigen tersebut membentuk suatu data eigen yang akan diklasifikasi 5. Setelah diklasifikasi maka ciri seseorang tersebut akan dikenali Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 (Preprocessing) Berikut merupakan Data Flow Diagram Level 1 Proses 2.0 (Training) saat melakukan proses Pengenalan Wajah Manusia yang tergambar pada Gambar 3.20: Data Preprocessing Data Resize Data wajah Cropping 2.3 Resize Data Wajah Pengguna 2.1 Rgb to Grey Data Wajah GREYSCALE 2.2 Cropping Admin Data Wajah Data Wajah Data Wajah Gambar 3.20 Data flow Diagram level 1 Proses 2.0 (Preprocessing)

32 Penjelasan Gambar : Admin melakukan pengolahan terhadap data yang telah input melalui webcam kemudian akan mengalami proses Preprocessing dimana gambar tersebut akan mengalami beberapa tahap yaitu : a. Rgb to grey yang merubah gambar dari grayscale menjadi dalam bentuk Grayscale atau keabuan b. Resize yaitu proses dimana setelah diubah menjadi grayscale kemudian ukuran dikecilkan. c. Setelah ukuran dikecilkan maka gambar melakukan Cropping yaitu pemotongan gambar sehingga background yang tidak perlu dipotong. Setelah mengalami proses tersebut maka akan diproses memakai linear discriminant analysis dan Diklasifikasi sehingga citra dikenali Data Flow Diagram Level 2 Proses 3.0 (LDA) Berikut merupakan Data Flow Diagram Level 3 Proses 4.0 (Training) saat melakukan proses Pengenalan Wajah Manusia yang tergambar pada Gambar 3.21: Gambar 3.21 Data flow Diagram level 2 Proses 3.0 (LDA)

33 Penjelasan gambar : Pertama proses akan mengambil data preprocessing yang kemudian diolah melalu proses ekstraksi fitur menggunakan Linear Discriminant Analysis dimana tahap-tahap sebagai berikut a. Merubah gambar preprocessing dalam bentuk matriks. b. Lalu Mencari Matriks Scatter Betwenn atau penyebaran data antar kelas yang berbeda. Bila pada PCA dicari rata-rata seluruh image saja, rnaka pada LDA juga harus dicari lebih dulu rata-rata image yang terdapat dalam satu kelas. c. Lalu mencari matriks Scatter within class atau penyebaran data antar kelas yang berbeda. Bila pada PCA dicari rata-rata seluruh image saja, rnaka pada LDA juga harus dicari lebih dulu rata-rata image yang terdapat dalam satu kelas. d. Lalu mencari matrik kovarian dan dari matrik kovarian dicari nilai eigen vector dan eigen value dan diurutkan secara menurun dari nilai tertinggi sampai terbawah e. Kemudian hasil nilai eigen diproyeksikan terhadap gambar yang akan diuji Data Flow Diagram Level 3 Proses 4.0 (Training) Berikut merupakan Data Flow Diagram Level 3 Proses 4.0 (Training) saat melakukan proses Pengenalan Wajah Manusia yang tergambar pada Gambar 3.22: Data wajah Proyeksi Matriks Data Wajah 4.1 Hitung Jarak Euclidian DATA EUCLIDIAN 4.2 Mencari Jarak Minimal Data Jarak MINIMAL Data Keputusan Gambar 3.22 Data flow Diagram level 3 Proses 4.0 (Training)

34 Penjelasan gambar : a. Pertama mencari jarak tetangga terdekat b. Setelah didapat kemudian mencari jarak minimal c. Dari data diurutkan dipilih beberapa data yang akan dikomparasi Pseudocode Linear Disciminant Analysis Berikut ini merupakan Pseudocode dari algortima LDA Algoritma Menentukan_nilai_matrik_proyeksi_dengan_LDA Deklarasi MatrikVektor,Class1,Class2,MeanClass1,MeanClass2,MeanTotal,SizeC lass1,sizeclass2,centerclass1,centerclass2,scatterwithin,scatter Between,Covarian,eigenvector,eigenvalue, FinalData, MatrikProyeksi:double Deskripsi Read(MatrikVektor) Class1=MatrikVektor(1:9, :);Class1=MatrikVektor(10:18,:) SizeClass1=size(class1);SizeClass2= size(class2) MeanClass1=mean(Class1);MeanClass2=mean(Class2) MeanTotal= MeanClass1+ MeanClass2 CenterClass1=Class1-(MeanClass1,sizeClass1) CenterClass2=Class1-(MeanClass2,sizeClass2) Sw1= CenterClass1 *CenterClass1 Sw2= CenterClass2 *CenterClass2;ScatterWithin=Sw1+Sw2 Sb1=SizeClass1*(MeanClass1-MeanTotal) *(MeanClass1-MeanTotal) Sb2=SizeClass2*(MeanClass2-MeanTotal) *(MeanClass2-MeanTotal) ScatterBetween=Sb1+Sb2 Covarian = Inv(Sw)*Sb [eigvector,eigvalue] = eig(covarian) [i,indeks] = sort(eigenvalue) FinalData = eigenvector(:,indeks) MatrikProyeksi = ZeroMean * FinalData Output(MatrikProyeksi) Gambar 3.23 Pseudo code Pada Gambar 3.23 menggambarkan bagaimana Linear Discriminant Analysis ini bekerja dari data wajah yang berupa input data matriks dan menghasilkan output berupa proyeksi matriks.

35 3.3 Database Pada penelitian ini, tidak menggunakan tool database yang biasa digunakan untuk pembuatan aplikasi, misalnya dengan MySql, PostgreSql ataupun dengan Oracle. Karena aplikasi yang dibangun pada skripsi ini hanya sebagai contoh dari implementasi metode LDA yang merupakan pokok bahasan utama dari skripsi ini. Cara penyimpanan yang digunakan adalah dengan menggunakan matriks yang disimpan pada file dengan ekstensi.mat yang kemudian file tersebut disimpan pada folder project. Data yang didapat disimpan pada matriks yang dibuat dengan menggunakan aplikasi MATLAB 2012.

if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_state, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_state, varargin{:}); end

if nargout [varargout{1:nargout}] = gui_mainfcn(gui_state, varargin{:}); else gui_mainfcn(gui_state, varargin{:}); end 77 Lampiran 1. Fungsi Menu Utama function varargout = menu_utm(varargin) gui_singleton = 1; gui_state = struct('gui_name', mfilename,... 'gui_singleton', gui_singleton,... 'gui_openingfcn', @menu_utm_openingfcn,...

Lebih terperinci

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA)

PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA) PROTOTYPE PENGENALAN WAJAH MELALUI WEBCAM DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRICIPAL COMPONENT ALAYSIS (PCA) DAN LINIER DISCRIMINANT ANALYSIS (LDA) Jemmy E.Purwanto Jemmy.e.Purwanto@Gmail.com Pembimbing I :

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. Processor Intel Core i3-350m. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan, maka diperlukan alat dan bahan, agar mendapatkan hasil yang baik dan terstruktur. 3.1.1 Alat Penelitian Adapun

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras 3.1.1 Diagram Blok Sistem Rancangan perangkat keras dari aplikasi pengenalan wajah ini dapat dilihat pada diagram blok Gambar 3.1 sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Tujuan tugas akhir ini akan membangun suatu model sistem yang melakukan proses data mulai dari pengolahan citra otak hingga menghasilkan output analisa

Lebih terperinci

PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA

PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR PENGOLAHAN CITRA Aplikasi Pengolahan Citra Menggunakan MatLab 7.1 Dosen : Bapak Eri Prasetyo Wibowo NPM : 50407034 Kelas : 4IA08 Nama : Aditya Rangga Pratama Fakultas : Teknologi Industri Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK BAB III PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK 3.1. Sistem Pengenalan Gender Sistem pengenalan gender dalam skripsi ini dibuat dengan membandingkan 3 buah metode, yaitu 1 metode tanpa ekstraksi fitur yaitu subtraction

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Berkembangnya teknologi informasi pasti menimbulkan masalah dalam pengamanan informasi. Salah satu cara untuk mengamankan informasi dapat dilakukan dengan autentikasi terhadap

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Definisi Masalah Dalam beberapa tahun terakhir perkembangan Computer Vision terutama dalam bidang pengenalan wajah berkembang pesat, hal ini tidak terlepas dari pesatnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini ada beberapa tahapan penelitian yang akan dilakukan seperti yang terlihat pada gambar 3.1 : Mulai Pengumpulan Data Analisa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Pengolahan Citra Lead 2 LeadV6 Data Uji 1

LAMPIRAN 1. Pengolahan Citra Lead 2 LeadV6 Data Uji 1 LAMPIRAN 1 Data Pengujian Perangkat Lunak Pengolahan Citra Lead 2 LeadV6 Data Uji 1 Data Uji 2 Data Uji 3 Data Uji 4 Data Uji 5 65 66 Data Uji 6 Data Uji 7 Data Uji 8 Data Uji 9 Data Uji 10 Data Uji 11

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi yang dilakukan penulis merupakan implementasi dan evaluasi yang dilakukan terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Dalam mengetahui suatu bahan jenis kulit cukup sulit karena bahan jenis kulit memeliki banyak jenis. Setiap permukaan atau tekstur dari setiap jenisnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM).

BAB III METODE PENELITIAN. tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Di dalam desain penelitian ini akan menggambarkan proses pengenalan tulisan tangan dengan menggunakan metode Support Vector Machine (SVM). Praproses Input

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk pengenalan nama objek dua dimensi pada citra adalah sebagai berikut. Gambar 3.1 Desain Penelitian 34 35 Penjelasan dari skema gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai tahapan dan algoritma yang akan digunakan pada sistem pengenalan wajah. Bagian yang menjadi titik berat dari tugas akhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengembangan Sistem Pengenalan Wajah 2D Penelitian ini mengembangkan model sistem pengenalan wajah dua dimensi pada citra wajah yang telah disiapkan dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN LISTING PROGRAM

LAMPIRAN LISTING PROGRAM 84 LAMPIRAN LISTING PROGRAM Beranda.m function varargout = Beranda(varargin) % BERANDA M-file for Beranda.fig gui_singleton = 1; gui_state = struct('gui_name', mfilename,... 'gui_singleton', gui_singleton,...

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

BAB 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK A 3 PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK Pada bab ini diuraikan mengenai perancangan perangkat lunak untuk implementasi aplikasi pengenalan obyek tiga dimensi dengan metode Subclass Discriminant Analysis (SDA).

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR

PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN METODE LINEAR DISCRIMINANT ANALYSIS DAN K NEAREST NEIGHBOR 1 Fandiansyah, 2 Jayanti Yusmah Sari, 3 Ika Purwanti Ningrum Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING Mohamad Aditya Rahman, Ir. Sigit Wasista, M.Kom Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : Intel Core i5-3230m CPU @ 2.60GHz b. Memori : 4.00 GB c.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Identifikasi Masalah Identifikasi permasalahan ini bahwasanya diambil dari sudut pandang masyarakat tentang objek (batik) yang dikenal dari segi pola dan gambar

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam BAB PEMBAHASAN.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan posting

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Perancangan perangkat lunak dari sistem biometrik sidik jari dibuat dibagi menjadi 2 module utama yakni : module enhencement sidik jari berikut aplikasi penyimpanan kedalam database

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mengacu pada tahapan proses yang ada pada sistem pengenalan wajah ini yaitu input, proses dan output. Dengan input bahan penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini menjelaskan mengenai tahapan analisis dan perancangan sistem yang akan dikembangkan, yaitu Sistem Identifikasi Buron. Bab ini terbagi atas 5 bagian yang

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM. Histogram Citra. Adi Pamungkas https://pemrogramanmatlab.wordpress.com/ Dasar-Dasar Pengolahan Citra Digital menggunakan GUI MATLAB

MODUL PRAKTIKUM. Histogram Citra. Adi Pamungkas https://pemrogramanmatlab.wordpress.com/ Dasar-Dasar Pengolahan Citra Digital menggunakan GUI MATLAB MODUL PRAKTIKUM Dasar-Dasar Pengolahan Citra Digital menggunakan GUI MATLAB Histogram Citra Adi Pamungkas https://pemrogramanmatlab.wordpress.com/ I. Tujuan 1. Mengetahui pengertian citra digital beserta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah...

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah... DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR TABEL... xii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan Masalah... 2 1.4 Tujuan... 3 1.5 Manfaat...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Berikut adalah alur metodologi penelitian yang akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini : 3.2 Pengumpulan Data Gambar 3.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian penerapan metode Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization (LVQ) untuk pengenalan wajahterdiri dari empat metodologi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti melakukan penelitan dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer sekarang sangat pesat, ini ditandai dengan hampir semua pengolahan data dan informasi telah dilakukan dengan komputer. Hal ini diakibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Gambar 3.1 merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses pengenalan huruf tulisan tangan Katakana menggunakan metode Fuzzy Feature Extraction

Lebih terperinci

LAMPIRAN A CITRA HASIL PERCOBAAN

LAMPIRAN A CITRA HASIL PERCOBAAN LAMPIRAN A CITRA HASIL PERCOBAAN A-1 1. Hasil Watermarking Nama Asli yang Watermark Asli dan Watermark Hasil Ekstraksi α = 1 Telah Disisipkan Watermark Lena Baboon A-2 Barbara Lena Baboon A-3 Barbara Nama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 48 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September 2011 s/d bulan Februari 2012. Pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina,

BAB I PENDAHULUAN. telinga, wajah, infrared, gaya berjalan, geometri tangan, telapak tangan, retina, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem biometrika merupakan teknologi pengenalan diri dengan menggunakan bagian tubuh atau perilaku manusia. Sidik jari, tanda tangan, DNA, telinga, wajah, infrared,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA. Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan aplikasi Model Pengenalan Pola dengan Algoritma Eigen Image, dibutuhkan spesifikasi perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest

BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN. telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest BAB IV HASIL DAN PENGUJIAN Bab ini menjelaskan tentang seluruh hasil pengujian dari aplikasi yang telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah menguji proses region of interest (ROI) yaitu suatu proses

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun di IT Telkom mengakibatkan semakin banyak buku buku Tugas Akhir yang dibuat. Dengan semakin banyaknya buku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian untuk Sistem Optimalisasi Produksi ini menggunakan model sekuensial linier. Desain penelitian untuk sistem optimalisasi produksi ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Penelitian a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Prosesor Intel (R) Atom (TM) CPU N550

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media

BAB II LANDASAN TEORI. Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Webcam Kamera web (singkatan dari web dan camera) merupakan sebuah media yang berorientasi pada image dan video dengan resolusi tertentu. Umumnya webcam adalah sebuah perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil tempat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Lingkar Selatan, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR TEKNIK PENGOLAHAN CITRA MENGGUNAKAN METODE KECERAHAN CITRA KONTRAS DAN PENAJAMAN CITRA DALAM MENGHASILKAN KUALITAS GAMBAR Zulkifli Dosen Tetap Fakultas Ilmu Komputer Universitas Almuslim Email : Zulladasicupak@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C-

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Studi Pendahuluan Sebelumnya telah ada penelitian tentang sistem pengenalan wajah 2D menggunakan PCA, kemudian penelitian yang menggunakan algoritma Fuzzy C- Means dan jaringan

Lebih terperinci

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini,

pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI uji coba terhadap program aplikasi pengenalan plat nomor kendaraan roda empat ini, pbab 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi penjelasan tentang implementasi sistem meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan untuk melakukan perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap Awal Tahap Analisis Merumuskan Masalah Studi Literatur Data Penelitian Tahap Perancangan Desain Sistem Implementasi TOPSIS 1. Matriks Keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi anggota

BAB III ANALISIS SISTEM. Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi anggota BAB III ANALISIS SISTEM 3.1. Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi anggota berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis dan perancangan sistem ini ditujukan untuk memberikan gambaran secara umum mengenai aplikasi yang akan dibuat. Hal ini berguna untuk menunjang pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari :

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dilanjutkan dengan pengujian terhadap aplikasi. Kebutuhan perangkat pendukung dalam sistem ini terdiri dari : BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi sistem berdasarkan analisis dan perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI

BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1 Analisa Masalah Kemajuan teknologi di bidang multimedia, menuntut kemampuan sistem yang lebih baik dan lebih maju dari sebelumnya, sesuai dengan perkembangan teknologi.

Lebih terperinci

Manifold Pressure. Engine Temp

Manifold Pressure. Engine Temp LAMPIRAN 64 Lampiran 1 Data ECU pada data latih Nomor RPM Manifold Pressure Engine Temp Inlet Air Temp Lambda 1 4892 84.2 83 30.9 1.00 2 4927 78.7 83 30.9 0.98 3 5221 72.2 83 30.9 1.01 4 5285 56.1 83 30.9

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Tujuan Implementasi Sistem Sistem setelah dianalisa dan dirancang, maka sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem

Lebih terperinci

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature

Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Pengenalan Bahasa Isyarat Tangan Menggunakan Metode PCA dan Haar-Like Feature Dosen Pembimbing : 1) Prof.Dr.Ir. Mauridhi Hery Purnomo M.Eng. 2) Dr. I Ketut Eddy Purnama ST., MT. Oleh : ATIK MARDIYANI (2207100529)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI Bab ini berisi analisis pengembangan program aplikasi pengenalan karakter mandarin, meliputi analisis kebutuhan sistem, gambaran umum program aplikasi yang

Lebih terperinci

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Program Studi Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Abstrak. Saat ini, banyak sekali alternatif dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian aggregasi website pada web portal universitas berdasarkan framework Krishna Prasad dengan menggunakan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM LAMPIRAN 74 75 76 PROGRAM STUDI MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM Jalan Colombo Nomor 1 Yogyakarta 55281 Telepon (0274) 565411 Pesawat 217, (0274) 565411

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Tahapan analisa merupakan tahapan awal dalam perekayasaan perangkat lunak. Pada tahapan ini menjelaskan apa yang dilakukan sistem, siapa yang menggunakannya

Lebih terperinci

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN BAB III MET PEN METODOLOGI PENELITIAN III. 1 Desain Penelitian Studi Literatur Penentuan Kebutuhan dan Data yang akan digunakan Pengumpulan Data yang dibutuhkan Mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Citra, Pengolahan Citra, dan Pengenalan Pola Citra dapat dijelaskan sebagai dua dimensi dari fungsi f(x,y) dimana x dan y tersebut adalah sebuah koordinat pada bidang

Lebih terperinci

SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION

SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION SISTEM IDENTIFIKASI KODE TANGAN MENGGUNAKAN PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS DAN BACKPROPAGATION Holisah, Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania holisah62@gmail.com Jurusan Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan

BAB 3. METODE PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan BAB 3. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk memudahkan penyusun dalam melakukan penelitian. Berikut

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan mengidentifikasikan dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pensil berbentuk lurus, berwarna biru, dan berbahan kayu. Kedua objek ini

BAB I PENDAHULUAN. pensil berbentuk lurus, berwarna biru, dan berbahan kayu. Kedua objek ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan pola adalah penggambaran sesuatu berdasarkan sifat atau ciri dari sebuah objek. Penggambaran objek sangat berpengaruh terhadap sifat atau ciri yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tools yang akan digunakan untuk merancang aplikasi generator denah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tools yang akan digunakan untuk merancang aplikasi generator denah 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat Penelitian Alat penelitian berupa perangkat keras dan perangkat lunak sebagai tools yang akan digunakan untuk merancang aplikasi generator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: b. Memori : 8192 MB. c. Sistem Model : Lenovo G40-45 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Hardware a. Prosesor : AMD A8-6410 APU (4 CPUs), ~2.0 GHz b. Memori : 8192

Lebih terperinci

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE

Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan Wajah dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE Hasil Ekstraksi Algoritma Principal Component Analysis (PCA) untuk Pengenalan dengan Bahasa Pemograman Java Eclipse IDE Fiqih Ismawan Dosen Program Studi Teknik Informatika, FMIPA Universitas Indraprasta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PROGRAM MATLAB

LAMPIRAN A PROGRAM MATLAB LAMPIRAN A PROGRAM MATLAB LAMPIRAN A %% Praproses %% cropping baca= imread('data1.jpg'); figure('name','baca Image'); a=imshow(baca); b=im2bw(baca,graythresh(baca)); b=~b; [baris kolom] = size(b); for

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi senantiasa membawa dampak secara langsung maupun tidak langsung, baik itu berdampak positif maupun negatif dan akan sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem Setelah melakukan analisis sistem yang dilakukan pada tahap sebelumnya dan dirancang sedemikian rupa, maka dilakukan tahapan selanjutnya

Lebih terperinci

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu:

Secara garis besar, arsitektur sistem Real Time Auto Door-Lock terbagi menjadi 6 bagian, yaitu: 7 DOOR-Lock BAB 2 SISTEM REAL TIME AUTO SISTEM REAL TIME AUTO DOOR-LOCK Bab ini akan menjelaskan tentang arsitektur dari sistem, proses analisis kebutuhan dan desain dari perangkat lunak sistem, skema

Lebih terperinci

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI

PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI PENGENALAN WAJAH DENGAN METODE ADJACENT PIXEL INTENSITY DIFFERENCE QUANTIZATION TERMODIFIKASI Nama Mahasiswa : Yuliono NRP : 1206 100 720 Jurusan : Matematika Dosen Pembimbing : Drs. Soetrisno, M.IKomp

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan-tahapan dalam penelitian. Berikut di bawah merupakan gambar desain penelitian: Pengumpulan Data Grayscalling Pustaka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain dan tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Rumusan Masalah Pengembangan Perangkat Lunak Analisis Data Model

Lebih terperinci

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES

UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES 1 Uji Kinerja Face Recognition Menggunakan Eigenfaces UJI KINERJA FACE RECOGNITION MENGGUNAKAN EIGENFACES ABDUL AZIS ABDILLAH 1 1STKIP Surya, Tangerang, Banten, abdillah.azul@gmail.com Abstrak. Pada paper

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Program Aplikasi Dalam proses identifikasi karakter pada plat nomor dan tipe kendaraan banyak menemui kendala. Masalah-masalah yang ditemui adalah proses

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem ini terdiri dari 2 blok utama yaitu blok proses pelatihan dan proses pengenalan. Blok proses pelatihan terdiri dari webcam dan perangkat lunak yang memproses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibutuhkan desain penelitian. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam desain BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian adalah tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan peneliti dalam melakukan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Observasi, serta konsultasi dengan ahli grafologi mengenai pengenalan tulisan tangan untuk melihat karakter psikologi dengan melihat bentuk huruf

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS UNTUK SISTEM PENGENALAN WAJAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE EIGENFACE Nunu Kustian Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email: kustiannunu@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Secara harfiah, citra (image) adalah gambar pada bidang dwimatra (dua dimensi). Gambar 2.1 adalah citra seorang gadis model yang bernama Lena, dan gambar di sebelah kanannya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menentukan Kebutuhan Data Yang Digunakan Mengumpulkan Data Yang Akan Digunakan Mempersiapkan Alat Dan Bahan Wawancara Studi Literatur Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Pada bab ini, akan membahas implementasi dan hasil pengujian dari program aplikasi yang telah dibuat. Pada perancangan aplikasi ini meliputi perbedaan citra hasil foto

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: PC dengan spesifikasi: a. Sistem Operasi : Microsoft Windows 10 Enterprise 64-bit

Lebih terperinci

RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM

RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM RANCANGAN AWAL SISTEM PRESENSI KARYAWAN STMIK BANJARBARU DENGAN PENDEKATAN EIGENFACE ALGORITHM RULIAH Jurusan Sistem Informasi STMIK Banjarbaru Jl. Jend. Ahmad Yani Km. 33.3 Loktabat Banjarbaru twochandra@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan Februari 2014 sampai dengan Juli 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berikut adalah spesifikasi sistem yang digunakan dalam melakukan proses pengenalan dan penentuan kondisi akuarium ikan hias air laut : 4.1.1 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK Pemrosesan gambar secara digital telah berkembang dengan cepat. Pengolahan gambar ini didukung dengan kemajuan teknologi perangkat keras yang signifikan. Produk produk pengolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan desain penelitian agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan desain penelitian agar 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam melaksanakan penelitian dibutuhkan desain penelitian agar memudahkan pembaca untuk melihat alur penelitian yang dilakukan. Desain penelitian

Lebih terperinci

APLIKASI PENGELOLAAN DATA BARANG CV. TRIMULTI MANUNGGAL BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

APLIKASI PENGELOLAAN DATA BARANG CV. TRIMULTI MANUNGGAL BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL APLIKASI PENGELOLAAN DATA BARANG CV. TRIMULTI MANUNGGAL BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL Nama : Anggi Maulina Npm : 10112906 Jurusan Pembimbing : Sistem Informasi : Dr. Febriani, Skom., MM Latar

Lebih terperinci

Aplikasi Kematangan Tomat Berdasarkan Warna dengan Metode Linear Discriminant Analysis (LDA)

Aplikasi Kematangan Tomat Berdasarkan Warna dengan Metode Linear Discriminant Analysis (LDA) Aplikasi Kematangan Tomat Berdasarkan Warna dengan Metode Linear Discriminant Analysis (LDA) Ghazali, Eko K. Subha, Galuh M., M. Burhannudin, M. Izzun Niam Universitas Brawijaya Malang E-Mail: ghazali2104@gmail.com,

Lebih terperinci

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR

APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR APLIKASI PENGENALAN WAJAH UNTUK VALIDASI PESERTA UJIAN ONLINE MENGGUNAKAN METODE HAAR CASCADE DAN EIGEN FACE VECTOR Mika Tandililing Program Studi Teknik Komputer, STMIK Profesional ladabarra@gmail.com

Lebih terperinci