BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pada umumnya di dalam masalah sosial yang terjadi di
|
|
- Yuliana Lie
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem perekonomian pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudoyono mengalami perkembangan yang baik. Hal itu dikarenakan ekonomi kerakyatan masih menjadi perioritas utama dalam pembangunan ekonomi. Salah satu upaya meningkatkan daya saing perekonomian adalah dengan melakukan penataan ekonomi yang mendorong prakarsa masyarakat dalam kegiatan perekonomian khususnya, pembangunan ekonomi bagi masyarakat menengah kebawah harus tetap mendapat perioritas dari pemerintah. Jika pembangunan ekonomi di pedesaan meningkat maka kualitas sumber daya mereka juga akan meningkat karena biasa memberikan pendidikan pada anak anaknya sama hal nya seperti masyarakat perkotaan. Anonimous (2013) mengatakan bahwa pada umumnya di dalam masalah sosial yang terjadi di Indonesia yang cukup kompleks, masalah ekonomilah yang cukup dominan di Negara berkembang seperti Indonesia. Oleh karena itu pembangunan ekonomi nasional yang mengarah pada kelompok masyarakat menengah kebawah tidak bisa di hindari lagi. Pembangunan ekonomi nasional harus mampu menyentuh lembaga organisasi ekonomi tingkat menengah yang pada umumya menjadi wadah kegiatan menengah kebawah adalah UKM dan Koperasi (Ningsih, 2014:2) Koperasi merupakan suatu organisasi otonom dari orang orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi 1
2 sosial dan budaya secara bersama sama melalui kegiatan usaha yang dimiliki dan di kendalikan secara demokrastis. Pada perekonomian Indonesia koperasi memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam hal ini adalah memberikan jasa kepada anggota dan anggota mengeluarkan biaya untuk menggantinya, dengan demikian koperasi pada dasarnya tidak mendapatkan manfaat apa apa, akan tetapi anggota yang menerima manfaat tersebut. Dewasa ini koperasi telah berkembang cukup pesat di berbagai negara. Menurut data statistic koperasi dari International Cooperative Alliance (ICA: 2008) yang merupakan induk gerakan koperasi di dunia, gerakan koperasi mewakili tidak kurang dari 800 juta penduduk dari berbagi belahan dunia, bahkan Perserikatan Bangsa Bangsa mengungkapkan pada tahun 1994 terdapat 3 miliyar orang (setengah dari jumlah penduduk dunia saat itu) yang menggantungkan hidupnya pada usaha koperasi. Di Indonesia sendiri sampai dengan tahun 2006, kementrian Negara koperasi dan UKM mencatat orang di Indonesia adalah anggota koperasi(hendar,2010:3). Walaupun saat ini koperasi mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan namun fenomena yang terjadi bukan berarti tidak ada koperasi yang tidak aktif atau koperasi yang gulung tikar. Banyak hal yang menyebabkan koperasi koperasi di Indonesia mengalami kebangkrutan yang di karenakan di antaranya yaitu kegiatan operasional tidak berdasarkan prinsip, nilai dan azaz koperasi, buruknya manajemen koperasi baik manajemen keuangan maupun manajemen SDM serta minimnya partisipasi anggota akibat kurang nya pendidikan akan perkoperasian. Selain itu fakta ke dua yang di 2
3 berikan oleh sejumlah studi literature, Tambunan (2008) mengatakan bahwa daya saing Koperasi hingga saat ini belum banyak literature yang ada mengenai kinerja koperasi di NSB, termasuk Indonesia. Di Indonesia, tidak hanya studi studi empiris sangat terbatas tetapi data sekunder mengenai sumbangan koperasi terhadap pembentukan PDB juga tidak tersedia. Hal ini membuat evaluasi yang komperehensif terhadap kinerja koperasi di dalam perekonomian nasional sangat sulit, namun satu gambaran yang jelas bahwa kinerja koperasi di Indonesia selama ini memang relative buruk. Koperasi sebagaimana selayaknya badan usaha lain,dalam suatu kurun waktu perlu melakukan kontrol terhadap kinerja koperasi, kontrol atau pengawasan kedalam intern koperasi bertujuan untuk melihat seberapa jauh kinerja yang dicapai dan kondisi kesehatan koperasi tersebut dalam beroperasi. Salah satu cara dalam melakukan pengawasan adalah dengan membuat suatu penilaian kinerja. Dalam rangka mengetahui dan menilai kinerja koperasi dalam proses mencapai tujuanya, diperlukan adanya pengukuran terhadap kinerja koperasi. Laporan keuangan dapat memberi informasi sehubungan dengan kondisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh koperasi tersebut, dari periode tertentu. Untuk memperoleh informasi memperoleh kinerja tersebut laporan keungan haruslah dianalisis, keuangan merupakan kunci sukses bagi pihak manajemen karena segala keputusan yang diambil oleh manajemen koperasi berdasarkan pada kinerja yang dicapai, dalam hal ini adalah koperasi. Untuk menilai kinerja koperasi, dapat menggunakan peraturan Menteri Negara 3
4 Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.UKM/XII/2009 tentang pedoman penilaian kesehatan koperasi. Selain menilai kinerja pada koperasi, strategi pengembangan koperasi sebagai badan usaha pada dasarnya yang perlu mendapat perhatian adalah bagaimana pemilihan sistem kelembagaan yang tepat yang lebih mendukung pengembangan aktivitas ekonomi dengan tujuan adanya keberpihakan kepada kesejahteraan masyarakat secara luas. Dengan kata lain, penekanan akan memperjelas jutifikasi pentingya keberadaan bentuk badan usaha yang dikelola dari oleh dan untuk masyarakat. Hal ini sangat relevan dengan keberadaan koperasi. Meskipun koperasi memiliki berbagai kelebihan, namun pengembangannya bagi negara yang sedang berkembang memang masih memerlukan peran serta dari pihak luar, masih terdapat kesulitan menumbuhkan koperasi yang sepenuhnya dilakukan oleh masyarakat. Salah satu koperasi yang aktif adalah Koperasi PRIMKOPTI Bangkit usaha kota Malang. Berdasarkan dari data pada dinas koperasi, Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (PRIMKOPTI) Bangkit usaha kota Malang merupakan salah satu koperasi berkualitas di kota Malang. Koperasi berkualitas adalah koperasi sebagai badan usaha aktif yang di cirikan oleh prisip prinsip kohesivitas dan partisipasi anggota yang kuat dengan kinerja usaha yang semakin sehat dan berorientasi kepada usaha anggota serta memiliki kepedulian sosial. 4
5 Walaupun primer koperasi PRIMKOPTI Bangkit usaha kota Malang merupakan salah satu koperasi berkualitas di kota Malang namun masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam mengembangkan koperasinya. Melalui sistem tanggung renteng dapat meningkatkan kualitas SDM khusunya anggota koperasi untuk mencapai sikap profesional dalam strategi pengembangan dan manajemen pengelolaan dana koperasi agar kinerja keuangan koperasi lebih efektif dan efisien demi menjaga keberlangsungan dan perkembangan usaha koperasi PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang. Oleh karena itu, dalam penelitian ini di angkat judul yakni, Analisis Kinerja Keuangan dan Strategi Pengembangan Koperasi PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti di atas, maka rumusan masalah yang dapat di tarik adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kinerja keuangan Koperasi PRIMKOPT Bangkit Usaha Kota Malang? 2. Bagaimana strategi pengembangan manajemen Koperasi PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang? C. Batasan Masalah Karena luasnya masalah yang ada pada koperasi maka penelitian ini hanya membatasi pada kinerja keuangan dan strategi pengembanganya. Kinerja keuangan merujuk pada penilaian koperasi mandiri sesuai dengan peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia 5
6 Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009, adapun strategi pengembangan koperasi didasarkan pada kondisi obyektif manajemen internal koperasi. D. Tujuan Penelitian Beberapa tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Melakukan penilaian kinerja keuangan Koperasi PRIMKOPTI Bangkit Usaha Kota Malang. 2. Untuk menganalisis dan menjelaskan strategi pengembangan manajemen inrternal koperasi. E. Manfaat Penelitian Sebagai dasar pengambilan kebijakan kepada pihak pihak yang berkepentingan seperti: a. Manajer Koperasi Untuk menyusun strategi pengembangan koperasi dan kinerja keuangan koperasi b. Dinas Koperasi Sebagai dasar peningkatan kerja sama koperasi Primkopti Bangkit Usaha Kota Malang c. Anggota Koperasi Memberikan masukan pada Rapat Anggota Tahunan (RAT) untuk perbaikan kinerja koperasi Primkopti Bangkit Usaha Kota Malang. 6
7 d. Manfaat Bagi Peneliti yang akan Datang Sebagai tambahan referensi atau acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang sejenis 7
BAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan perekonomian. Dalam perkembangannya UMKM banyak memberikan kontribusi bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang kuat didalam dunia usaha. Didasari juga bahwa gerakan badan usaha koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kita mengamati banyaknya perubahan yang cepat dan melanda seluruh dunia dalam pola interaksi hubungan ekonomi dan perdagangan antar negara. Terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisai dan perkembangan teknologi informasi saat ini membuat persaingan dalam dunia bisnis makin berkembang pesat, untuk itu dituntut bagi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan koperasi sebagai kumpulan orang-orang atau badan hukum,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan organisasi otonom dari orang-orang yang berhimpun secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi ekonomi, sosial dan budaya secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demokrasi ekonomi terdapat unsur-unsur usaha koperasi. perkoperasian menegaskan bahwa: Pasal 33 ayat (1) menyatakan bahwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Koperasi merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi yang sedang mendapatkan perhatian pemerintah. Koperasi merupakan organisasi yang berbadan hukum.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu aktivitas perekonomian yang paling utama adalah berdirinya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu aktivitas perekonomian yang paling utama adalah berdirinya suatu perusahaan, dimana perusahaan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan ekonomi dunia yang pesat saat ini, mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat sebuah permasalahan yang selalu tak kunjung memperoleh penyelesaian dengan tepat serta semakin besar tantangan yang dihadapi koperasi terhadap perkembangan
Lebih terperinciDalam UU No. 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1disebutkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti bekerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu lembaga yang sesuai dengan pembangunan masyarakat dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan koperasi memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia terdapat tiga pelaku perekonomian nasional, yaitu swasta, pemerintah dan koperasi. Koperasi mempunyai kedudukan dan peranan yang sama dengan badan-badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kehidupan berkoperasi telah menjadi kebutuhan masyarakat, sebab bagi masyarakat Indonesia hidup berkoperasi berarti membangun perekonomiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat serta dalam menciptakan kehidupan perekonomian yang bercirikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkembangkan potensi perekonomian rakyat serta dalam menciptakan kehidupan perekonomian yang bercirikan demokrasi, kebersamaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan
BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Koperasi adalah gerakan ekonomi rakyat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dimana kegiatannya berlandaskan pada prinsip-prinsip koperasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Kehidupan masa mendatang cenderung semakin kompleks dan penuh tantangan yang lebih terbuka, sehingga sangat dibutuhkan kehadiran setiap insan yang kompeten
Lebih terperinciPENGANTAR PERKOPERASIAN
PENGANTAR PERKOPERASIAN BAB VIII : JATIDIRI KOPERASI OLEH ; LILIS SOLEHATI Y Di atas sendi [cita-cita tolong menolong] dapat didirikan tonggak demokrasi. Tidak lagi orang seorang atau satu golongan kecil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menunjang keberhasilan pembangunan di Indonesia, partisipasi dari semua sektor sangat diperlukan termasuk sektor swasta dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi rakyat yang dikenal sebagai golongan ekonomi lemah. Setara ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pada dasarnya lembaga koperasi sejak awal diperkenalkan di Indonesia memang sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor Koperasi dan UKM merupakan salah satu sektor yang mampu menunjukkan kekokohannya dengan tetap menyerap jutaan lapangan pekerjaan ditengah krisis global
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah suatu pemberian hak dan kewajiban kepada daerah dalam menyelenggarakan pemerintah kewenangan tersebut diberikan secara profesional yang
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22/PER/M.KUKM/IV/2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI
PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 22/PER/M.KUKM/IV/2007 TENTANG PEDOMAN PEMERINGKATAN KOPERASI MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada umumnya pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara sedang berkembang mempunyai tujuan untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang hasilnya secara merata
Lebih terperinci2015, No Tahun 1992 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3502); 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerinta
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1500, 2015 KEMENKOP-UKM. Koperasi. Pemeringkatan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/Per/M.KUKM/IX/2015
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Perseorangan (Persero) adalah BUMN yang berbentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki tiga sektor kekuatan ekonomi untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam tatanan kehidupan perekonomian. Ketiga sektor tersebut adalah sektor
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi berasal dari bahasa Inggris co-operation, yang berarti usaha bersama. Secara umum, koperasi dipahami sebagai perkumpulan orang yang secara sukarela mempersatukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk kesejahteraan masyarakat yang dinamakan gerakan koperasi. perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Pandji Anoraga & Ninik Widiyanti (2003 : 1) koperasi lahir pada permulaan abad ke-19, sebagai reaksi terhadap sistem liberalisme ekonomi, pada waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerakyatan yang ada di Indonesia ini memang secara umum sangat cocok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Badan usaha yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan atas asas kekeluargaan ini juga telah cukup banyak
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN SKIM PENELITIAN DOSEN MADYA
PENELITIAN INTERNAL Kode/Nama Rumpun Ilmu : 579/Manajemen Keuangan LAPORAN PENELITIAN SKIM PENELITIAN DOSEN MADYA ANALISIS KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM BERDASARKAN ASPEK PERMODALAN, MANAJEMEN, LIKUIDITAS,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peran Koperasi dirasa semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran Koperasi dirasa semakin penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Di Indonesia, Koperasi diharapkan mampu menjadi soko guru perekonomian. Koperasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepadanya dengan baik dan benar sesuai peraturan yang berlaku.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka menunjang tercapainya tujuan pembangunan nasional, pemerintah terus berupaya mengoptimalkan kinerja birokrasi dengan meningkatkan kemampuan aparatur pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. koperasi indonesia adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau
BAB I PENDAHULUAN `1.1 latar belakang koperasi adalah lembaga yang menjalankan suatu kegiatan usaha dan pelayanan yang sangat membantu dan di perlukan oleh anggota koperasi dan masyarakat. Dengan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lia Malyani, 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi perekonomian nasional saat ini telah meresahkan keberadaan masyarakat kecil selaku pelaku kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting dalam sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kemerdekaan Negara Indonesia diproklamasikan telah ditetapkan dalam UUD 1945 bahwa perekonomian Indonesia dilaksanakan atas dasar demokrasi ekonomi, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebagai tumpuan dalam memperoleh pendapatan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menuju perdagangan bebas perkembangan perekonomian di Indonesia yang semakin meningkat serta perusahaan-perusahaan yang semakin besar, adanya persaingan antara para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN memiliki tujuan yang mulia yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 memiliki tujuan yang mulia yaitu melindungi segenap Bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengaruh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terhadap perekonomian Indonesia sangat besar dan memiliki kontribusi yang cukup besar. Berdasarkan data yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber usaha ekonomi nasional di kalangan masyarakat, tiga pelaku ekonomi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia memiliki tiga pelaku ekonomi yang merupakan sumber usaha ekonomi nasional di kalangan masyarakat, tiga pelaku ekonomi tersebut adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan. tetapi juga mengelola proses kerja selama periode tersebut.
BAB II TINJAUAN TEORI 1.1. Landasan Teori 1.1.1. Pengertian Kinerja Menurut kamus umum Bahasa Indonesia kinerja diartikan sebagai berikut : a. Sesuatu yang di capai Prestasi yang di perlihatkan b. Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di negara sedang berkembang seperti di Indonesia, koperasi dirasa perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di negara sedang berkembang seperti di Indonesia, koperasi dirasa perlu dihadirkan dalam kerangka membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah banyak berkontribusi dalam peningkatan perekonomian daerah, peningkatan pendapatan devisa nasional dan penyerapan tenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Pembangunan perekonomian nasional bertujuan untuk mewujudkan kedaulatan politik dan ekonomi Indonesia melalui pengelolaan sumber daya ekonomi dalam suatu iklim pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan wujud perekonomian Indonesia yang disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Hal tersebut tercantum dalam UUD 1945 pasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Negara-negara di ASEAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Awal tahun 2016, Indonesia sebagai salah satu anggota ASEAN sudah memperbaiki pola pikir dalam menciptakan produk unggulan yang mampu bersaing dalam Masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian. Koperasi merupakan badan hukum sekaligus badan usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka pelaksanaan pembangunan nasional Indonesia, koperasi menjadi salah satu tulang punggung dan wadah perekonomian bagi rakyat. Asas kekeluargaan
Lebih terperinciBAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA
BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA Ekonomi rakyat merupakan kelompok pelaku ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan kegiatan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, karena koperasi dipandang sebagai soko guru perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi sebagai salah satu badan usaha yang ada di Indonesia selain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai salah satu badan usaha yang ada di Indonesia selain BUMN dan BUMS, telah mengalami pasang surut dalam perkembanganya. Sesungguhnya Koperasi
Lebih terperinciADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 1 PENDAHULUAN. akhirnya terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu (2011), UKM
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang semula dipandang sebelah mata akhirnya terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu (2011), UKM hadir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Demikian pula dengan tujuan koperasi. Mengingat pentingnya peranan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara umum perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang sama yaitu keberhasilan mempertahankan hidup, memperoleh laba dan berkembang. Demikian pula dengan
Lebih terperinciUniversitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan nasional pada saat ini dititikberatkan pada pembangunan ekonomi, karena bidang ekonomi merupakan sarana untuk meningkatkan kemampuan dalam mendorong pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan perekonomian yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang kuat didalam dunia usaha. Disadari juga bahwa gerakan badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat atau belum, mengingat sudah begitu kompleksnya permasalahan yang dapat. gulung tikar karena faktor keuangan yang tidak sehat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan. Untuk melihat sehat tidaknya suatu perusahaan tidak hanya dapat dinilai dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan masalah yang cukup besar yang dihadapi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian merupakan masalah yang cukup besar yang dihadapi oleh Indonesia. Semakin besarnya tingkat kemiskinan di Indonesia membuat pemerintah harus bekerja lebih
Lebih terperinciBEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI PAKAIAN JADI DI KOTA SURABAYA DAN SIDOARJO USULAN PENELITIAN
BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA PADA INDUSTRI PAKAIAN JADI DI KOTA SURABAYA DAN SIDOARJO USULAN PENELITIAN Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) meminta pemerintah segara mengambil kebijakan membuka kembali peluang pasar tekstil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Koperasi adalah suatu badan usaha yang keberadaannya sangat relevan dengan keadaan ekonomi rakyat Indonesia seperti disebutkan dalam pasal 33 ayat (1)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti kerjasama untuk mencapai tujuan (Widiyanti dan Sunindhia, 2008). Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan
Lebih terperinciKoperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang seorang.
SEKILAS TENTANG KOPERASI 1 Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1992 Koperasi adalah : Badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI
HUBUNGAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI DENGAN KEBERHASILAN USAHA KUD DI KABUPATEN BOYOLALI SKRIPSI Disusun Dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) untuk mempercepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk menanggulangi kemiskinan dengan meluncurkan program-program pemberdayaan. Sejak periode tahun 1974-1988,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Timor leste yang semakin pesat, menyebabkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Timor leste yang semakin pesat, menyebabkan berkembangnya usaha pada perusahaan - perusahaan yang berorientasi profit baik itu perusahaan dagang,
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memeperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI PADA USAHA KECIL DAN MENENGAH (Studi kasus di Koperasi Pegawai Swadharma Surabaya) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. usaha di Indonesia. Pajak merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rendahnya tingkat kepatuhan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya sangat ironis apabila dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan usaha di Indonesia. Pajak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha mikro tergolong jenis usaha yang tidak mendapat tempat di bank, rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan dari pemerintah
Lebih terperinciABSTRAK. keberhasilan koperasi, jumlah anggota, modal, kualitas SDM, partisipasi anggota
Judul : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Koperasi Wanita di Kecamatan Gianyar Nama : A A Istri Agung Ratih Kirana NIM : 1306105139 ABSTRAK Koperasi Wanita didirikan dalam rangka pemberdayaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat, dan merupakan salah satu pilar ekonomi, selayaknya perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah. Di sisi lain, salah satu
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan. usaha Lerperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang 'maju, adil dan
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha Lerperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang 'maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang. Dalam pelaksanaan otonomi daerah, Pemerintah memerlukan sarana dan prasarana, yakni kantor yang representatif. Bangunan kantor dapat menciptakan sistem/ mekanisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional Indonesia yang saat ini dihadapi oleh dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat dan dinamis.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat yang berdiri sendiri dan berskala kecil serta dikekola oleh kelompok masyarakat atau keluarga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi global yang semakin pesat menuntut perusahaan (negara maupun swasta) untuk bersaing sangat ketat baik terhadap perusahaan lain yang sejenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan usaha yang semakin maju, maka orangorang atau badan usaha pun membutuhkan tambahan modal, baik untuk usaha maupun dalam rangka investasi.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika
Lebih terperinciKEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI
KEMUNGKINAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MENGEVALUASI KINERJA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Pegawai Negeri (KPN) JUJUR Andong Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat maupun keluarga. UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi
Lebih terperinci1, Latar Belakang, Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian
I, PENDAHULUAN 1, Latar Belakang, Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian Di dalam Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Kope- rasi dalam PELITA IV dinyatakan, bahwa sampai dengan akhir PELITA I11
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang merupakan tata-susunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk perusahaan yang sesuai dengan sistem perekonomian yang hendak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi perekonomian Indonesia. Dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945, koperasi dinyatakan sebagai bentuk perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pelaku ekonomi, dimana di Indonesia para pelaku ekonomi tersebut terdiri dari rumah tangga konsumen,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian di Indonesia berkembang semakin pesat. Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka pengembangan ekonomi daerah yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka pengembangan ekonomi lokal sesuai potensinya menjadi sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Koperasi memiliki arti penting dalam membangun perekonomian nasional, seperti tertuang dalam Pasal 33 Ayat 1 Undang- Undang Dasar 1945 yang berbunyi, Perekonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu alat yang digunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dapat berwujud laporan keuangan. Laporan keuangan menyajikan gambaran mengenai posisi
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN
Bab 1 Pendahuluan 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Dewasa ini perekonomian tengah berkembang dengan pesatnya. Persaingan dalam dunia bisnis mulai mengarah pada perekonomian bebas yang semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK-ETAP) SAK-ETAP merupakan suatu standar akuntansi yang disusun untuk mengatur pelaporan keuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi dari tingkat pusat sama tingkat daerah. Setiap daerah banyak mencalonkan dirinya dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Dalam Undang- undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling tepat ditujukan terhadap koperasi. Undang-Undang No 17 Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia memiliki pandangan yang khusus terhadap perekonomian. Hal ini termuat dalam UUD 1945 Bab XIV Pasal 33 ayat (1) yang menyebutkan bahwa Perekonomian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional dan perubahan lingkungan strategis yang dihadapi dunia usaha termasuk koperasi dan usaha kecil menengah saat ini sangat cepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia, bahkan Dr. Muhammad Hatta, salah seorang Proklamator Republik Indonesia yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran yang sangat sentral dalam pengembangan sistem informasi. Faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang begitu pesat. Sistem informasi berjalan sesuai dengan tingkat kebutuhan pengguna. Pengguna mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Pemilihan Judul Keberadaan koperasi di Negara Indonesia mempunyai arti dan peran tersendiri dalam aspek perekonomian Negara Indonesia. Koperasi sebagai badan usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian, suatu Negara yang semakin berkembang dan semakin maju, maka kegiatan ekonomi pada Negara tersebut juga akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perekonomian di Indonesia tidak dapat terlepas dari tiga kelompok usaha yang menjadi pilar ekonomi nasional. Pilar ekonomi yang dimaksudkan adalah Badan Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional diwujudkan dalam pembangunan di berbagai bidang dengan titik
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi di banyak negara di dunia. UMKM khususnya di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam masa globalisasi seperti sekarang, keadaan menuntut kita segera
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masa globalisasi seperti sekarang, keadaan menuntut kita segera mempersiapkan diri untuk bersaing dalam segala bidang khususnya dalam pemulihan setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinamakan De Poerwokereto Tosche Hulp, Spaar-en Land Boow Crediet
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi di Indonesia pertama kali didirikan dan dirintis tahun 1895 oleh seorang patih dipurwokerto bernama Raden Aria Wirjaatmadja dan dinamakan De Poerwokereto
Lebih terperinci