TEKNOLOGI PENGERINGAN DAN PEMIPILAN UNTUK PERBAIKAN MUTU BIJI JAGUNG (Studi Kasus di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan)
|
|
- Siska Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : TEKNOLOGI PENGERINGAN DAN PEMIPILAN UNTUK PERBAIKAN MUTU BIJI JAGUNG (Studi Kasus di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan) I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Permintaan jagung untuk kebutuhan dalam negeri telah menetapkan beberapa persyaratan mutu, di antaranya mutu fisik butir jagung berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Kenyataannya mutu fisik jagung pipilan petani pada klasifikasi kadar air maksimum umumnya tidak memenuhi SNI, yaitu mutu I = 14%; mutu II = 14 %; mutu III = 15%; mutu IV = 17%. Kasus pascapanen jagung di sejumlah kecamatan, Kabupaten Tanah laut, Provinsi Kalimantan Selatan antara lain : 1) Terlalu lama tongkol jagung dengan kadar air > 20 % di dalam karung menunggu giliran untuk dikeringkan (210 hari); 2) Pemipilan tongkol jagung pada saat kadar air biji jagung > 20%; 3) Jagung pipilan produk petani/pedagang pengumpul ditolak oleh pihak swasta;4) warna biji jagung pipilan kusam (tidak cerah). Upaya sejumlah petani dan pedagang pengumpul mengeringkan jagung dengan mesin pengering tipe flat bed dryer yang sumber panasnya dari pembakaran kayu dapat mempercepat proses pengeringan sehingga meningkat menjadi mutu I pada klasifikasi kadar air biji jagung serta menekan kandungan aflatoksin menjadi hanya < 4,5 ppb pada tahun 2005 di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan. Namun warna biji jagung tidak cerah akibat asap dari pembakaran kayu di dalam tungku yang tidak ada alat tukar panas (heat exchanger). Oleh karena itu, mesin pengering seperti PTP4KBalitsereal (Kapasitas 2 t/ sekali proses) atau mesin pengering sumber panas dari kolektor matahari/dan atau pembakaran kayu atau tongkol dari jagung yang dirancang oleh Puslitkoka dan kemudian dikembangkan oleh Balitsereal (Kapasitas 810 t/sekali proses), dapat menghasilkan warna biji jagung lebih cerah. Mesin pengering tersebut layak secara ekonomi untuk mengeringkan biji jagung untuk benih, pangan atau pakan. Klasifikasi mutu lainnya, yaitu butir rusak, butir pecah, butir warna lain dan kandungan kotoran umumnya sudah memenuhi persyaratan mutu III dan IV saja. Perbaikan metode pengeringan dan pemipilan serta dukungan peralatannya diharapkan dapat memenuhi klasifikasi mutu I dan II berdasarkan SNI antara lain juga memanfaatkan mesin pemipil PJM5Balitsereal yang dapat digunakan untuk memipil tongkol jagung untuk benih dan pangan dengan kapasitas pemipilan 1,4 t/jam. Kata kunci : Pascapanen jagung, teknologi pengeringan dan pemipilan, mutu biji PENDAHULUAN Proses pascapanen meliputi serangkaian kegiatan penanganan hasil panen, mulai dari pemanenan sampai menjadi produk yang siap dikonsumsi. Penanganan pascapanen jagung merupakan salah satu mata rantai penting dalam usahatani jagung. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa petani umumnya memanen jagung pada musim hujan dengan kondisi lingkungan yang lembab dan curah hujan masih tinggi. Hasil survei menunjukkan bahwa kadar air biji jagung yang dipanen pada musim hujan masih tinggi, berkisar antara 2535%. Apabila tidak ditangani dengan baik, jagung berpeluang terinfeksi cendawan yang menghasilkan mikotoksin jenis aflatoksin. Perkiraan kehilangan hasil karena susut bobot dan mutu dari proses pascapanen untuk menghasilkan jagung pipilan secara konvensional pada musim hujan di tingkat 330
2 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : petani adalah ± 15% (Purwadaria 1988). Beberapa tahun kemudian dinyatakan bahwa 80% sampel biji jagung di Kabupaten Kediri, Jawa Timur dan Lampung mengandung aflatoksin di atas ambang FAO, yaitu di atas 30 ppb. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa teknologi konvensional yang ada di petani masih perlu perbaikan antara lain proses pascapanen dan peralatan untuk proses pascapanen. Petani jagung di Kediri, Jawa Timur dan Lampung mewakili petani sawah irigasi dan sawah tadah hujan dengan teknologi pascapanen yang ada pada daerah tersebut. Dalam penanganan pascapanen jagung, faktor luar yang berpengaruh terutama suhu dan kelembaban udara. Suhu dan kelembaban udara adalah salah satu faktor utama, yang berpengaruh langsung pada proses pengeringan dan pemipilan tongkol jagung. Petani menangani pascapanen jagung pada musim hujan di lahan kering antara lain di Provinsi Gorontalo dan Sulawesi Selatan, serta Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan berbeda. Panen jagung umumnya 714 hari setelah umur panen tercapai, kecuali petani jagung di Gorontalo, panen jagung ada yang bisa lebih dari 14 hari, karena menunggu tidak ada hujan dan kecukupan tenaga. Tongkol jagung setelah dikupas di jemur jika ada sinar matahari dan dianginanginkan pada saat hujan, kecuali di Kecamatan Pleihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dan kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Tongkol jagung segera dipipil menjelang dikeringkan dengan mesin pengering tipe flat bed dryer (kapasitas 34 ton/sekali proses) di Kecamatan Pleihari, Kabupaten Tanah Laut dan tipe continous flow dryer (Kapasitas 10 ton/ sekali proses) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Hal ini menyebabkan jagung pipilan produk petani di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan rendah, yaitu< 30 ppb, bahkan bisa < 4,5 ppb di Tanah Laut (Firmansyah et.al., 2005; Firmansyah et.al. 2006; Aqil et.al. 2007). Kualitas biji pada klasifikasi butir pecah dan kotoran umumnya dipengaruhi oleh proses pengeringan dan proses pemipilan. Suhu udara pengering yang tinggi pada pengeringan tongkol jagung dan jagung pipilan menyebabkan butir jagung retak. Butir jagung pada tongkol jagung atau jagung pipilan yang telah retak dan kemudian dipipil dengan putaran poros silinder mesin pipil jagung yang kencang menyebabkan butir pecah bertambah. Jadi perlu diketahui beberapa hasil penelitian masalah proses pengeringan dan pemipilan jagung agar mutu biji jagung produk petani lebih bermutu. Permasalahan panen dan pascapanen di tingkat petani dan pedagang pengumpul tingkat desa, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, antara lain : 1. Petani panen jagung belum melihat lapisan hitam (black layer) pada pangkal biji, sehingga biji jagung belum masak. 2. Jagung tongkol setelah dikupas tidak dialasi, sehingga berpeluang terinfeksi cendawan/jamur. 3. Pemipilan jagung pada kadar air biji jagung berkisar 2535% dan putaran silinder perontok RPM menyebabkan biji pecah tidak bermutu memenuhi standar SNI (50% sampel biji pedagang). 4. Jumlah mesin pemipil dan pengering kurang, menyebabkan penundaan proses pengeringan berkisar 210 hari pada saat puncak panen menurunkan mutu biji jagung. 5. Perontok biji jagung petani/pedagang pengumpul masih dapat diterima oleh pemilik peternak ayam, tetapi ditolak oleh pengelola perusahaan swasta karena butir pecah >3% dan kurang bersih. Umumnya kotoran berupa serpihan janggel. 6. Penyimpanan sementara jagung tongkol di dalam karung dengan kadar air berkisar 25 35% di kelompok petani KSM pemuda tani Kecamatan Pleihari, berpeluang terinfeksi cendawan/jamur. 331
3 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : PRODUK JAGUNG PETANI PADA MATA RANTAI PASOKAN DARI PETANI DAN PEDAGANG PENGUMPUL DESA KE PETERNAK, KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN Analisis sampel biji produk petani dan pedagang pengumpul pada musim hujan Tahun 2005/2006 di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan telah dilakukan, sekitar (90%) produk jagung pipilan petani telah memenuhi kandungan aflatoksin < 30 ppb, karena cepat dikeringkan dengan mesin pengering tipe flat bed dryer dan sisanya (10% sampel biji petani), tongkol jagung milik petani terlambat dikeringkan akibat kurangnya mesin pemipil dan pengering di unit prosesing pedagang pengumpul. Sedangkan produk biji pedagang pengumpul (100%) telah memenuhi standar kandungan aflatoksin yang disyaratkan oleh FAO. Pada klasifikasi lainnya, yaitu butir rusak maksimum 97% produk petani sudah memenuhi mutu SNI sedangkan sisanya 3% tidak memenuhi SNI sedangkan 50 % sampel produk jagung pedagang telah memenuhi SNI dan sisanya di luar SNI. Hal ini disebabkan tongkol jagung di dalam karung hasil panen raya di musim hujan yang akan dikeringkan tertumpuk paling cepat 2 hari, bahkan sampai 10 hari untuk menunggu dipipil dan dikeringkan. Suhu udara dan kelembaban di dalam karung umumnya lebih tinggi dibanding udara di luar. Hal ini yang menyebabkan biji tersebut ter infeksi sejumlah bakteri. Klasifikasi mutu fisik berupa butir warna lain maksimum, 88% produk petani sudah memenuhi mutu SNI sedangkan 12% tidak memenuhi SNI dan di pedagang pengumpul, 75% produk jagungnya telah memenuhi SNI dan sisanya (25%) di luar SNI. 94 % produk biji petani pada klasifikasi butir pecah maksimum telah memenuhi standar mutu I SNI dan sisanya termasuk mutu II SNI. Sedangkan produk biji pedagang pengumpul hanya 50% saja yang memenuhi mutu I SNI (Tabel 1). Belum terpenuhi mutu I berdasarkan standar SNI disebabkan proses pemipilan tongkol jagung dilakukan pada saat kadar air biji berkisar 2535% dan putaran poros silinder bisa mencapai 910 RPM, sedangkan menurut Thahir et.al. 1988, pemipilan jagung tongkol sebaiknya pada kadar air biji kurang lebih 18% atau menurut Yamin et. al dan Firmansyah et.al berkisar 1520% pada putaran poros silinder perontok berkisar RPM. Kandungan kotoran dalam sampel biji menunjukkan 100% produk petani dan pedagang pengumpul sudah memenuhi mutu SNI. 332
4 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : Tabel 1. Persentase Mutu Fisik Biji Jagung Produk Petani dan Pedagang Pengumpul Berdasarkan standar SNI (Standar Nasional Indonesia) di Kabupaten Tanah Laut, Kalimanan Selatan, Klasifikasi Mutu SNI 1991 Petani Mutu I Mutu II Mutu III Mutu IV Di luar SNI Pedagang pengumpul Mutu I Mutu II Mutu III Mutu IV Di luar SNI Kadar air (%) Butir rusak (%) ,00 25,00 50,00 Butir warna lain (%) ,00 25,00 Butir pecah (%) Kotoran (%) Persentase biji petani dan pedagang dengan kadar aflatoksin < 30 ppb 90% 100% Sumber : Firmansyah et. al., 2006 TEKNOLOGI PENGERINGAN JAGUNG UNTUK MEMPERBAIKI MUTU BIJI JAGUNG Pengeringan tongkol jagung dengan laju penjemuran 0,50%/jam atau laju pengeringan mesin pengering 2,07%/jam dan kemudian dipipil pada kadar air biji berkisar 1517%, bisa disimpan selama 3 bulan di dalam kantong plastik pada suhu kamar berkisar 25ºC dengan tingkat infeksi cendawan berkisar 910% (Tabel 2) (Firmansyah et. al ; Firmansyah et.al ; Talanca et.al. 2008). Jika tidak segera dikeringkan seperti dipangkas daunnya dan dipotong batang 10 cm diatas tongkol jagung yang terbuka kelobotnya serta dijemur dipohon selama 7 hari setelah umur panen (P1), maka tingkat infeksi 18%. Hal ini menunjukkan bahwa pengeringan tongkol jagung dengan cara panen tongkol jagung dan kemudian segera dijemur (P5) dengan laju penjemuran 0,50%/jam dapat menekan tingkat infeksi Aspergillus flavus pada musim kemarau. Pengeringan tongkol jagung dengan mesin pengering dianjurkan khusus pada musim hujan, karena proses pengeringan lebih cepat, yaitu 20 jam atau laju pengeringannya dapat menekan infeksi cendawan Aspergillus flavus. Selain itu proses pemipilan jagung setelah kadar air biji jagungnya berkisar 1520% Untuk pengeringan jagung pipilan dengan mesin pengering, walau paling cepat mengeringkan jagung dan paling rendah menekan infeksi Aspergillus flavus, yaitu masingmasing berturutturut 7 jam dan 9%, tetapi tidak dianjurkan karena tongkol jagung dipipil pada kadar air biji > 20% sebelum dikeringkan. Menurut Thahir et.al pemipilan jagung tongkol sebaiknya pada kadar air bijinya adalah 18% atau menurut Yamin et. al ; Firmansyah et. al berkisar 1520% pada putaran poros silinder perontok RPM. 333
5 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : MESIN PENGERING DENGAN ALAT TUKAR PANAS (HEAT EXCHANGER) UNTUK MEMPERBAIKI WARNA BIJI JAGUNG AGAR TIDAK KUSAM AKIBAT ASAP PEMBAKARAN KAYU/JANGGEL Mesin pengering bijibijian tipe flat dryer dan kapasitas 34 ton sekali proses yang telah dimodifikasi, yaitu dari sumber panas pembakaran minyak tanah menjadi pembakaran kayu di dalam tungku yang ada di Kabupaten Tanah Laut, agar dibuat alat tukar panas (heat exchanger). Warna biji jagung hasil pengeringan dengan mesin pengering tersebut kusam, akibat asap pembakaran kayu masuk ke dalam bak pengering. Apabila tungku dilengkapi alat tukar panas (heat exchanger), warna biji jagung yang dikeringkan akan cerah, karena asap pembakaran terpisah oleh alat tukar panas. Mesin pengering telah dirancang dengan alat tukar panas antara lain : 1) model PTP4K Balitsereal yang telah disempurnakan, 2) mesin pengering sumber panas dari kolektor sinar matahari dan atau pembakaran limbah kayu atau janggel tongkol. Selain itu diperlukan penambahan unit pengering jagung di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, agar tidak terjadi penumpukan jagung bertongkol dengan kadar air tinggi (2535%) selama penantian giliran pengeringan jagung selama 2 10 hari pada saat puncak panen jagung di musim hujan (Firmansyah et. al. 2006).Usaha jasa pengeringan oleh pedagang pengumpul tingkat desa, di Kecamatan Pleihari di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan tersebut layak ekonomi dengan nilai B/C = 1,40, NPV = Rp , dan IRR = 30,10% pada asumsiasumsi yang berlaku pada tahun MESIN PENGERING JAGUNG TIPE COUNTINOUS FLOW MODEL PTP4K BALITSEREAL. Penggunaan mesin pengering jagung untuk benih mutlak diperlukan terutama jika kondisi matahari tidak memungkinkan. Pada pengeringan benih jagung diperlukan pengaturan suhu udara pengering yang dapat diatur, yaitu suhu udara pengering maksimum 38º C, jika kadar air benih jagung yang sedang dikeringkan > 20 %. Kemudian benih jagung dalam bentuk tongkol dianginanginkan dulu dan kemudian dilakukan pemipilan pada saat kadar air benih jagung telah mencapai kisaran 1517%. Benih jagung dalam bentuk jagung pipilan dikeringkan lagi, sampai kadar air benih aman untuk disimpan, yaitu berkisar 911% (bergantung pada beberapa lama benih akan disimpan). Mesin pengering model PTP4KBalisereal dengan kapasitas 2 ton jagung bertongkol sekali proses (Gambar 1) dapat menghemat tenaga sebesar 45 HOK dan biaya pengeringan Rp per ton pada tahun 2008 (Aqil et.al. 2008). Gambar 1. Mesin pengering model PTP4KBalitsereal. Maros
6 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : Tabel 2. Spesifikasi, kinerja dan biaya pengeringan biji jagung dengan mesin pengering. Maros Uraian Mesin pengering jagung/bijibijian Tipe, Model Countinous flow, Flat bed dryer, Flat bed dryer, PTP4KBalisereal Pengembangan Puslit Koka/BBAP/Balitjas Swasta yang dimodifikasi Sumber Panas Pembakaran jaggel di dalam tungku dan ada alat tukar panas Pembakaran kayu/janggel di dalam tungku dan ada alat tukar panas / dan Pembakaran kayu di dalam tungku tanpa alat tukar panas atau kolektor sinar matahari Kapasitas (kg/sekali proses) 2 ton 45 ton, bahkan bisa 810 ton 34 ton Laju pengeringan 0,80 0,85 0, 86 (%/jam) Perbedaan lapisan 0,060, biji jagung bagian atas dan bawah di dalam bak pengering (%) Jumlah tenaga Tidak ada untuk membalik biji jagung di dalam bak pengering (orang) Biaya pengeringan 72,63 *) 91 **) 90 ***) ( Rp/kg) Keterangan : *) Nilai terhitung untuk mengeringkan biji jagung untuk benih pada tahun 2006 (Yamin et.al. 2006). **) Nilai terhitung untuk mengeringkan biji jagung untuk pakan dan pangan pada tahun 2000 (Prabowo et.al. 2000). ***) Nilai terhitung untuk mengeringkan biji jagung untuk pakan pada tahun 2006 (Firmansyah et.al. 2007) TEKNOLOGI PEMIPILAN UNTUK MEMPERBAIKI MUTU BIJI JAGUNG Operator mesin pemipil jagung umumnya tidak mengatur putaran poros silinder pemipil jagung sesuai dengan mesin yang digunakan. Oleh karena mesin pemipil jagung umumnya belum ada laporan uji dari yang berwenang dan juga tidak ada buku manual pengoperasiannya dari pembuatnya. Sehingga operator biasanya mengoperasikan mesin pemipil jagung hanya berdasarkan kebiasaannya atau mengejar kecepatan menyelsaikan pekerjaan memipil jagung. Penggunaan mesin pipil jagung dengan putaran poros silinder pemipil berkisar RPM pada kadar air biji 1520% dapat menekan biji pecah dari 1010,7% menjadi hanya 1,31,9%. Pada tingkat kadar air 1520% dapat menekan biji tidak terpipil dari 12,214,6% menjadi 1,13,4% tergantung mesin pemipil yang digunakan (Yamin et.al ; Firmansyah et.al. 2006). Putaran poros silinder perontok mesin pipil jagung 335
7 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : semakin cepat dan kadar air biji jagung yang dirontok tinggi (>20%) kemungkinan terjadinya biji retak/pecah semakin besar. Alat ukur putaran poros (tachometer) silinder pemipil juga kurang tersedia atau harganya kurang terjangkau oleh pengusaha jasa pemipilan jagung atau petani pemilik mesin pemipil jagung, oleh karena itu sebagai pedoman umum memperkirakan putaran poros silinder mesin pemipil dengan enjin penggerak 5,5 Hp adalah mengatur tangkai kecepatan enjin penggerak pada posisi 60 % dari panjang langkahnya. Dengan catatan bahwa diameter puli (pulley) enjin penggerak 3 inci (inch) dan diameter puli pada poros silinder perontok 12 inci. Agar butir pecah jagung pipilan produk pedagang 100 % termasuk mutu I berdasarkan SNI, maka pemipilan tongkol jagung pada kadar air biji 18 % atau berkisar 1520% dengan putaran RPM di Kabupatan Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Selain perlu penambahan unit pemipilan jagung di Kabupaten Tanah Laut agar mempercepat proses pengeringan jagung pada musim hujan. Usaha jasa pemipilan oleh pedagang pengumpul tingkat desa, layak ekonomi dengan nilai B/C = 2,02, NPV = Rp , dan IRR = 86,6% (Firmansyah et.al. 2007). Hasil evaluasi kinerja mesinmesin pipil yang ada di desa Tajau Pecah, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan menunjukkan bahwa penundaan pemipilan tongkol jagung sambil menunggu jagung pipilan untuk di keringkan dengan kadar air berkisar 20 30%, kapasitas pemipilan jagung 2576 kg/jam. Kapasitas pemipilan menjadi lebih rendah bila kadar air biji jagung pada tongkol jagung tinggi. Semakin rendah kadar air biji pada tongkol jagung yang dipipil, maka persentase biji utuh semakin tinggi (> 93%) (Umar dan Noor 2006). Mesin pemipil model PJM5Balitsereal telah teruji untuk memproses benih jagung dan hasil pipilannya untuk konsumsi memenuhi standar SNI dan kapasitas pemipilannya dapat mencapai 1,3 ton per jam lebih produktif dibanding mesin pemipil sejenis di Kabupaten Bulukumba, yaitu hanya kurang dari 1 ton per ton (Aqil et al. 2008). KESIMPULAN Gambar 2. Mesin pipil jagung PJM5Balitsereal Tongkol jagung segera dikeringkan dengan bantuan sinar matahari pada musim kemarau atau dengan mesin pengering tipe flat bed dryer (sumber panas dari kolektor matahari/dan atau pembakaran kayu/tongkol, janggel) atau tipe continous dryer (PTP4K 336
8 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : Balitsereal yang telah dimodifikasi) yang layak secara teknis dan ekonomi sampai kadar air bijinya berkisar 1520%. Suhu udara mesin pengering dianjurkan maksimum 38ºC pada saat kadar air biji untuk benih pada tongkol jagung yang dikeringkan > 20%. Setelah kadar air biji jagung berkisar 1520%, tongkol jagung dipipil dengan mesin pemipil jagung yang telah teruji untuk memipil benih jagung seperti PJM5Balitsereal. Putaran poros silinder pemipil dianjurkan berkisar RPM untuk benih dan konsumsi serta dapat mengurangi biji pecah. Suhu udara pengeringan jagung pipilan untuk benih yang telah dipipil bisa dinaikkan sampai 43ºC. Pengeringan ulang jagung pipilan untuk benih sampai kadar air simpan antara 911% dan untuk konsumsi disimpan sementara sampai kadar air biji 14%. Apabila yang dikeringkan tongkol jagung untuk konsumsi, suhu udara pengering bisa sampai dengan 50ºC, seperti jagung pipilan petani dan pedagang pengumpul yang diperuntukan sebagai pakan di Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. DAFTAR PUSTAKA Aqil, M., Firmansyah, I.U., Suarni, J. Tandiabang, O. Komalasari, A. Nadjamuddin, Suwardi, O. Komalasari Proses pascapanen untuk menunjang perbaikan kualitas produk biji jagung berskala industry dan ekspor. Laporan Akhir. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Depatemen Pertanian. 74 hal. Firmansyah, IU., Permasalahan pascapanen jagung di tingkat petani dan Pedagang. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional. Makassar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Penelitian. p Makassar, 2930 September ISBN : Firmansyah, I.U., Suarni, M. Aqil, J. Tandiabang, O. Komalasari, A. Nadjamuddin, Suwardi, O. Komalasari Proses pascapanen untuk menunjang perbaikan kualitas produk biji jagung berskala industry dan ekspor. Laporan Akhir. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Depatemen Pertanian. 93 hal. Firmansyah, I.U Proses pascapanen untuk menunjang perbaikan kualitas produk biji jagung berskala industry dan ekspor. Laporan Akhir. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Depatemen Pertanian. 57 hal. Firmansyah, I.U Proses pascapanen untuk menunjang perbaikan kualitas produk biji jagung berskala industry dan ekspor. Laporan Akhir. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Depatemen Pertanian. 68 hal. Firmansyah, IU., M. Akil, dan Y.Sinuseng Penanganan Pascapanen Jagung dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, dan H. Kasim (Eds).Jagung. Teknik Produksi dan Pengembangan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Pertanian. p Firmansyah, IU., Y. Sinuseng, dan A.H. Talanca Penanganan Pengeringan dan Pemipilan Jagung. Prosiding Seminar Nasional. Pengembangan Usaha Agribisnis Industrial Pedesaan. dalam A. Muis, Sarasutha, IGP., E. jamal, M. D. Mario, Maskar, S. Bakhri, D. Bulo, C. Khairani, dan A. Subaedi.(Eds). p Palu, 56 Desember P ISBN : Firmansyah, IU., Y. Sinuseng, dan A.H. Talanca Penanganan Pengeringan dan Pemipilan Jagung. Prosiding Seminar Nasional. Pengembangan Usaha Agribisnis Industrial Pedesaan. dalam A. Muis, Sarasutha, IGP., E. jamal, M. D. Mario, Maskar, S. Bakhri, D. Bulo, C. Khairani, dan A. Subaedi.(Eds). p Palu, 56 Desember P ISBN : Purwadaria, H.K Teknologi Penanganan Pasca Panen Jagung. Buku Pegangan (Edisi 2). Departemen Pertanian FAO, UNDP. Jakarta. 337
9 Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN : Thahir, R., Sudaryono, Soemardi dan Soeharmadi Teknologi Pasca panen Jagung dalam Subandi, M.Syam dan Adi Widjono (Eds). Jagung. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor Umar, S dan H.D., Noor Evaluasi Kinerja Alat Pasca Panen Jagung Hubungannya dengan Kualitas di Wilayah Pengembangan Jagung Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasioanal Mekanisasi Pertanian. Bioenergi dan Mekanisasi Pertanian Untuk Pembangunan Industri Pertanian.Bogor, Nopember Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Perhimpunan Teknik Pertanian. Asosiasi Perusahaan Alat dan Mesin Pertanian Indonesia. p ISBN : Yamin,S dan I.U., Firmansyah, A.H. Talanca, Y. Tandiabang Pengaruh Penggunaan Beberapa Alsin Pipil Jagung Dan Kadar Air Terhadap Hasil Mutu Pipilan, Tingkat Infeksi Cendawan Dan Serangan Kumbang Bubuk. Dalam : I.U. Firmansyah, S. Saenong, B. Abidin, Suarni, Y. Sinuseng, J.Tandiabang, W.Wakman, A.Nadjamuddin, A.H. Talanca, F.Koes, Suwardi. O. Komalasari Proses Pascapanen Untuk Menunjang Perbaikan Kualitas Produk Biji Jagung Berskala Industri dan Ekspor. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Pusat Penelitian dan Pengembangan. 88 hal 338
KINERJA MESIN PEMBERSIH JAGUNG UNTUK PANGAN DAN SORTASI BENIH. I.U. Firmansyah, Rahmawati dan Riyadi Balai Penelitian Tanaman Serealia
KINERJA MESIN PEMBERSIH JAGUNG UNTUK PANGAN DAN SORTASI BENIH I.U. Firmansyah, Rahmawati dan Riyadi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Permintaan jagung untuk kebutuhan dalam dan luar negeri untuk
Lebih terperinciPengembangan Metodologi untuk Penekanan Susut Hasil pada Proses Pemipilan Jagung
Prosiding Pekan Serealia Nasional, 2010 ISBN : 9789798940293 Pengembangan Metodologi untuk Penekanan Susut Hasil pada Proses Pemipilan Jagung Muhammad Aqil Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl Dr. Ratulangi
Lebih terperinciPENGUJIAN MESIN PEMIPIL JAGUNG MODEL PJM4-BALITSEREAL DI PETANI. I.U.Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia
PENGUJIAN MESIN PEMIPIL JAGUNG MODEL PJM4-BALITSEREAL DI PETANI I.U.Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Pengujian prototipe mesin pemipil khusus jagung model PJM4-Balitsereal dengan tipe
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ditingkatkan dengan penerapan teknik pasca panen mulai dari saat jagung dipanen
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman jagung ( Zea mays L) sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan. Jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Berdasarkan urutan
Lebih terperinciANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon)
ANALISIS PENYEBARAN PANAS PADA ALAT PENGERING JAGUNG MENGGUNAKAN CFD (Studi Kasus UPTD Balai Benih Palawija Cirebon) Engkos Koswara Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Majalengka Email : ekoswara.ek@gmail.com
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika
4 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman jagung Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang berasal dari Amerika Tengah (Meksiko Bagian Selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini, lalu teknologi
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI. Oleh: Ir. Nur Asni, MS
TEKNOLOGI PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN UNTUK MENINGKATKAN MUTU JAGUNG DITINGKAT PETANI Oleh: Ir. Nur Asni, MS Jagung adalah komoditi penting bagi perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk Provinsi
Lebih terperinciPENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG. Rahmawati, Yamin Sinuseng dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ABSTRAK
PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG Rahmawati, Yamin Sinuseng dan Sania Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros ABSTRAK Benih secara struktural adalah sama dengan biji, tetapi secara
Lebih terperinciKELEMBAGAAN PRODUKSI DAN PASCAPANEN JAGUNG
Tataniaga Jagung I G.P. Sarasutha, Suryawati, dan Margaretha SL. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Penelitian dan pengembangan (litbang) tanaman jagung pada masa yang akan datang difokuskan
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PETUNJUK LAPANGAN 3. PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG 1. DEFINISI Panen merupakan pemetikan atau pemungutan hasil setelah tanam dan penanganan pascapanen merupakan Tahapan penanganan hasil pertanian setelah
Lebih terperinciTEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS
TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI Oleh : Ir. Nur Asni, MS Peneliti Madya Kelompok Peneliti dan Pengkaji Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian
Lebih terperinciPenanganan Pascapanen Jagung
Penanganan Pascapanen Jagung I.U. Firmansyah, M. Aqil, dan Yamin Sinuseng Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros PENDAHULUAN Penanganan pascapanen merupakan salah satu mata rantai penting dalam usahatani
Lebih terperinciPANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG
PANEN DAN PASCAPANEN JAGUNG Oleh : Sugeng Prayogo BP3KK Srengat Penen dan Pasca Panen merupakan kegiatan yang menentukan terhadap kualitas dan kuantitas produksi, kesalahan dalam penanganan panen dan pasca
Lebih terperinciIBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA
NO. 2, TAHUN 9, OKTOBER 2011 140 IBM KELOMPOK USAHA (UKM) JAGUNG DI KABUPATEN GOWA Muh. Anshar 1) Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas jagung yang dihasilkan agar sesuai
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA
AgroinovasI TEKNOLOGI PRODUKSI BENIH PASCA Dalam menghasilkan benih bermutu tinggi, perbaikan mutu fisik, fisiologis maupun mutu genetik juga dilakukan selama penanganan pascapanen. Menjaga mutu fisik
Lebih terperinciPENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG
PENGARUH SORTASI BIJI DAN KADAR AIR SERTA VOLUME KEMASAN TERHADAP DAYA SIMPAN BENIH JAGUNG Rahmawati, Sania Saenong dan E. Y. Hosang Balai Penelitian Tanaman Serealia BPTP NTT ABSTRAK Benih merupakan benda
Lebih terperinciKINERJA PROTOTIPE MESIN SOSOH TIPE ABRASIF PSA-M3 PADA PROSES PENYOSOHAN SORGUM
I.U. Firmansyah: Kinerja Prototipe Mesin Sosoh. KINERJA PROTOTIPE MESIN SOSOH TIPE ABRASIF PSA-M3 PADA PROSES PENYOSOHAN SORGUM I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Sorgum (Sorghum
Lebih terperinciINFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI. OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS. Informasi Praktis Balitkabi No.:
INFORMASI PRAKTIS PENANGANAN PASCAPANEN KEDELAI OLeh Ir. I. Ketut Tastra, MS Informasi Praktis Balitkabi No.:2015-12 Disajikan pada: Workshop Optimalisasi Pengembangan Mekanisasi Usahatani Kedelai Serpong,
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Areal pertanaman jagung di Kalimantan Selatan cukup luas terutama
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN KEDELAI
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PANEN DAN PASKA PANEN KEDELAI A.
Lebih terperinci6 IMPLEMENTASI MODEL 6.1 Prediksi Produksi Jagung
89 6 IMPLEMENTASI MODEL Rancangbangun model penyediaan tepung jagung pada rantai pasok industri berbasis jagung ini dapat digunakan sebagai suatu model yang dapat menganalisis penyediaan tepung jagung
Lebih terperinciProspek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara
Prospek Produksi Benih Sumber Jagung Komposit di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), J. W. Rembang 1), dan Andi Tenrirawe 2) Peneliti pada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara 1) Balai Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bulat, beruas-ruas dan tingginya antara cm. Jagung merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jagung (Zea mays) adalah tanaman semusim yang mempunyai batang bebentuk bulat, beruas-ruas dan tingginya antara 60 300 cm. Jagung merupakan komoditas vital dalam
Lebih terperinciPemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan)
Pemahaman Petani terhadap Mutu Benih Jagung (Studi Kasus di Provinsi Sulawesi Selatan) Margaretha Sl, dan Rahmawati Peneliti pada Balai Penelitian Tanaman Serealia Jl. Dr. Ratulangi 274, Maros Sulawesi
Lebih terperinciPENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN
PENANGANAN PANEN DAN PASCA PANEN Perbaikan mutu benih (fisik, fisiologis, dan mutu genetik) untuk menghasilkan benih bermutu tinggi tetap dilakukan selama penanganan pasca panen. Menjaga mutu fisik dan
Lebih terperinciPENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok
PENGERINGAN PADI Oleh : M Mundir BP3K Nglegok I. LATAR BELAKANG Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR
UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI TAKALAR Amir dan St. Najmah Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan ABSTRAK Pengkajian dilaksanakan pada lahan sawah
Lebih terperinciTEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK
TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK Pengembangan pertanaman jagung akan lebih produktif dan berorientasi pendapatan/agribisnis, selain
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan utama dalam pascapanen komoditi biji-bijian adalah susut panen dan turunnya kualitas, sehingga perlu diupayakan metode pengeringan dan penyimpanan
Lebih terperinciINOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG
8 Highlight Balitsereal 2008 INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI JAGUNG PTT Jagung pada Lahan Sawah Sub Optimal Untuk peningkatan produksi jagung, komponen-komponen teknologi yang telah dihasilkan dari penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dibandingkan sesaat setelah panen. Salah satu tahapan proses pascapanen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanganan pascapanen komoditas pertanian mejadi hal yang tidak kalah pentingnya dengan penanganan sebelum panen. Dengan penanganan yang tepat, bahan hasil pertanian
Lebih terperinciLaporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani
84 Laporan Tahunan 2015: Inovasi Pertanian Bioindustri Menuju Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani Pascapanen Upaya pemerintah untuk mencapai swasembada beras ditempuh melalui berbagai cara, salah
Lebih terperinciPeluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara
Peluang Produksi Parent Stock Jagung Hibrida Nasional di Provinsi Sulawesi Utara Bahtiar 1), Andi Tenrirawe 2), A.Takdir 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi pertanian Sulawesi Utara dan 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciEfektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering
Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering Abstrak Sumanto 1) dan Suwardi 2) 1)BPTP Kalimantan Selatan, Jl. Panglima Batur Barat No. 4, Banjarbaru 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 UJI ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI KABUPATEN TAKALAR Amir dan M. Basir Nappu Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
Lebih terperinciPENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP
PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan usahatani jagung yang lebih
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Teknologi produksi biomas jagung melalui peningkatan populasi tanaman.tujuan pengkajian
Lebih terperinciPRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)
PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK Faesal 1), Syuryawati 1), dan Tony Basuki 2) 1 ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang sangat peting, selain padi dan gandum. Jagung juga berfungsi sebagai sumber makanan dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU SEGERA SETELAH PANEN PADA SAWAH DI KOLISIA DAN NANGARASONG KABUPATEN SIKKA NTT
PENGEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU SEGERA SETELAH PANEN PADA SAWAH DI KOLISIA DAN NANGARASONG KABUPATEN SIKKA NTT I.Gunarto, B. de Rosari dan Tony Basuki BPTP NTT ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di hamparan
Lebih terperinciKELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT
Seminar Nasional Serealia, 2013 KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT Syuryawati, Roy Efendi, dan Faesal Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Untuk
Lebih terperinciKINERJA PROTOTIPE PENGERING ENERGI SURYA MODEL YSD- UNIB12 DALAM MENGERINGKAN SINGKONG
KINERJA PROTOTIPE PENGERING ENERGI SURYA MODEL YSD- UNIB12 DALAM MENGERINGKAN SINGKONG Evanila Silvia dan Yuwana Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu evanila_silvia@yahoo.com
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG (KAJIWIDYA DI BBPP BINUANG) SUSMAWATI WIDYAISWARA MUDA Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industry pangan yang ditunjang oleh teknologi budidaya
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT. Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia
IDENTIFIKASI KINERJA USAHATANI DAN PEMASARAN JAGUNG DI NUSA TENGGARA BARAT Hadijah A.D. Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Kabupaten Lombok Timur,
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Alat dan Bahan Metode Percobaan
11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di Kebun Jagung University Farm IPB Jonggol, Bogor. Analisis tanah dilakukan di Laboratorium Tanah, Departemen Tanah, IPB. Penelitian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah,
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Tanaman pangan yang antara lain terdiri atas padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar merupakan komoditas pertanian yang paling
Lebih terperinciDINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1
DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1 Balai Penelitian Tanaman Serealia 2 Balai Pengkajian teknologi Pertanian
Lebih terperinciRancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua
1 Rancang Bangun Mesin Pemipil Jagung Untuk Meningkatkan Hasil Pemipilan Jagung Kelompok Tani Desa Kuala Dua Silvia Uslianti (1), Tri Wahyudi (2), Muhammad Saleh (3), Suko Priyono (4) (1,2) Program Studi
Lebih terperinciPEMANFAATAN JERAMI JAGUNG FERMENTASI PADA SAPI DARA BALI (SISTEM INTEGRASI JAGUNG SAPI)
PEMANFAATAN JERAMI JAGUNG FERMENTASI PADA SAPI DARA BALI (SISTEM INTEGRASI JAGUNG SAPI) R. H. MATONDANG dan A. Y. FADWIWATI Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian Gorontalo Jln. Kopi no. 270 Desa Moutong
Lebih terperinciPengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan
Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan Anton J. Supit Dewan Jagung Nasional Pendahuluan Kemajuan teknologi dalam budidaya jagung semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di. Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kopi merupakan komoditas sektor perkebunan yang cukup strategis di Indonesia. Komoditas kopi memberikan kontribusi untuk menopang perekonomian nasional dan menjadi
Lebih terperinciPedoman Umum. PTT Jagung
Pedoman Umum PTT Jagung Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2016 i Pedoman Umum PTT Jagung ISBN: 978-979-1159-31-9 Cetakan pertama: Mei 2009 Cetakan kedua: Februari 2010 Cetakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang penting karena banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan komoditas pertanian yang penting karena banyak digunakan pada industri pangan dan proses pembudidayaannya yang relatif mudah. Hampir sebagian
Lebih terperinciTEKNOLOGI ALAT DAN MESIN PASCA PANEN SEBAGAI KOMPONEN PENDUKUNG USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
TEKNOLOGI ALAT DAN MESIN PASCA PANEN SEBAGAI KOMPONEN PENDUKUNG USAHATANI JAGUNG DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sudirman Umar Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa Abstract In South Kalimantan, development
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beras adalah buah padi, berasal dari tumbuh-tumbuhan golongan rumputrumputan (gramineae) yang sudah banyak dibudidayakan di Indonesia sejak lama. Beras merupakan kebutuhan
Lebih terperinciUPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI. Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia
UPAYA PENYEDIAAN BENIH DASAR JAGUNG KOMPOSIT MELALUI PEMBINAAN PENANGKAR BENIH DI TINGKAT PETANI Muhammad Yasin Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Pengembangan teknologi produksi benih jagung berbasis
Lebih terperinciMUTU BENIH JAGUNG HASIL TANGKARAN DI KABUPATEN BULUKUMBA DAN WAJO, SULAWESI SELATAN. Rahmawati dan I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia
MUTU BENIH JAGUNG HASIL TANGKARAN DI KABUPATEN BULUKUMBA DAN WAJO, SULAWESI SELATAN Rahmawati dan I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Pengujian mutu benih hasil tangkaran dilakukan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat
8 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di lahan petani di Dusun Pabuaran, Kelurahan Cilendek Timur, Kecamatan Cimanggu, Kotamadya Bogor. Adapun penimbangan bobot tongkol dan biji dilakukan
Lebih terperinciPEMBUATAN TEPUNG JAGUNG
PEMBUATAN TEPUNG JAGUNG Qanytah Tepung jagung merupakan butiran-butiran halus yang berasal dari jagung kering yang dihancurkan. Pengolahan jagung menjadi bentuk tepung lebih dianjurkan dibanding produk
Lebih terperinciPENEKANAN KEHILANGAN HASIL PADA PROSES PERONTOKAN GANDUM
I.U. Firmansyah: Penekanan Kehilangan Hasil pada. PENEKANAN KEHILANGAN HASIL PADA PROSES PERONTOKAN GANDUM I.U. Firmansyah Balai Peneltian Tanaman Serealia ABSTRAK Konsumsi pangan berbasis gandum pada
Lebih terperinciKAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA
KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA Zainal Abidin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara ABSTRAK Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir data
Lebih terperinciTeknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN
Teknologi Penyimpanan Jagung Oleh : Sri Sudarwati PENDAHULUAN Sampai saat ini mutu jagung di tingkat petani pada umumnya kurang memenuhi persyaratan kriteria mutu jagung yang baik, karena tingginya kadar
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung di Desa Muara Putih Kecamatan Natar Kabupaten Lampung
Lebih terperinciMasa berlaku: Alamat : Situgadung, Tromol Pos 2 Serpong, Tangerang Februari 2010 Telp. (021) /87 Faks.
Nama Laboratorium : Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian ; Ir. H. Koes Sulistiadji, M.S. Mekanik Traktor roda empat Pengukuran dimensi : - Dimensi unit traktor IK-SP TR4: 2007 butir 1 - Dimensi
Lebih terperinciPengujian Dan Evaluasi Alat Penanam Jagung Dan Kedelai Sistem Injeksi Pada Lahan Tanpa Olah Tanah
Prosiding Seminar Nasional Swasembada Pangan Politeknik Negeri Lampung 29 April 2015 ISBN 978-602-70530-2-1 halaman 424-429 Pengujian Dan Evaluasi Alat Penanam Jagung Dan Kedelai Sistem Injeksi Pada Lahan
Lebih terperinciMAKALAH ALAT DAN MESIN PERTANIAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DAN ALAT PEMIPIL TRADISIONAL
MAKALAH ALAT DAN MESIN PERTANIAN MESIN PEMIPIL JAGUNG DAN ALAT PEMIPIL TRADISIONAL Oleh : Qurrotu A ayuni 14111006 Dosen Pengampu : Mahrus Ali, S.TP. M.Agr PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciTEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL. Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK
TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK SAPI PADA LAHAN SUB OPTIMAL Faesal 1), Syuryawati 1) dan Evert Hosang 2) 1) Ballitsereal Maros 2) BPTP Nusa Tenggara Timur ABSTRAK Nusa
Lebih terperinciAPLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia
APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan
Lebih terperinciGambar. Diagram tahapan pengolahan kakao
PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi
Lebih terperinciPANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN KEDELAI
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PANEN DAN PENGELOLAAN PASCAPANEN KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PANEN
Lebih terperinciMODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA
MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang Kecamatan Kampar dengan ketinggian tempat 10 meter di atas permukaan laut selama 5 bulan,
Lebih terperinciIDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG
IDENTIFIKASI POTENSI, MASALAH, DAN PELUANG SUSTAINABILITAS DISTRIBUSI DAN PEMASARAN BENIH SUMBER JAGUNG Margaretha S.L. dan Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Ketersediaan benih dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. panennya menunjukkan bahwa ada perbedaan yang nyata (hasil analisis disajikan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kadar Air Berdasarkan analisis varian satu jalur terhadap variabel kadar air biji sorgum yang berasal dari posisi yang berbeda pada malai sorgum disetiap umur panennya menunjukkan
Lebih terperincimemberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan agribisnis nasional diarahkan untuk meningkatkan kemandirian perekonomian dan pemantapan struktur industri nasional terutama untuk mendukung berkembangnya
Lebih terperinciPENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di
Lebih terperinciPROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK
PROSPEK PENGEMBANGAN TANAMAN JAGUNG SEBAGAI SUMBER HIJAUAN PAKAN TERNAK Bambang Kushartono dan Nani Iriani Balai Penelitian Ternak, Po Box 221 Bogor 16002 RINGKASAN Tanamanjagung (ZeamisL) mempunyai nilai
Lebih terperinciEVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT)
EVALUASI PRODUKSI DAN PERCEPATAN DISTRIBUSI BENIH JAGUNG (Studi Kasus di Desa Nun Kurus, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT) Margaretha Sadipun L, Sania Saenong dan Nelson H. Kario Balai Penelitian Sereal
Lebih terperinciBUDIDAYA TANAMAN JAGUNG
BUDIDAYA TANAMAN JAGUNG BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUH PERTANIAN ACEH BEKERJA SAMA DENGAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD 2009 PENDAHULUAN Jagung selain untuk keperluan pangan, juga digunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI. Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian
III. METODOLOGI A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-Agustus 2014 dengan lokasi penelitian bertempat di peternakan kambing di Desa Sumberrejo, Kecamatan Batanghari, Lampung
Lebih terperinci1 PENGGUNAAN SISTEM PEMANAS DALAM PENGEMBANGAN ALAT PENGUPAS KULIT ARI KACANG TANAH Renny Eka Putri *), Andasuryani, Santosa, dan Riki Ricardo Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas
Lebih terperinciALAT DAN MESIN PANEN PADI
ALAT DAN MESIN PANEN PADI Sejalan dengan perkembangan teknologi dan pemikiran-pemikiran manusia dari jaman ke jaman, cara pemungutan hasil (panen) pertanian pun tahap demi tahap berkembang sesuai dengan
Lebih terperinciPERBAIKAN DAN UJI PROTOTIPE MESIN PEMBERSIH BENIH JAGUNG
I.U. Firmansyah: Perbaikan dan Uji Prototipe Mesin PERBAIKAN DAN UJI PROTOTIPE MESIN PEMBERSIH BENIH JAGUNG I.U. Firmansyah Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Produktivitas jagung sangat ditentukan
Lebih terperinciPRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG. M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia
PRODUKSI BENIH DASAR UNTUK PEMBINAAN JARINGAN KERJA KABUPATEN SOPPENG BEBERAPA INSTANSI DI M.Sudjak Saenong dan IGP.Sarasutha Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian pengembangan teknologi
Lebih terperinciPENGERINGAN JAGUNG (Zea mays L.) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING DENGAN KOMBINASI ENERGI TENAGA SURYA DAN BIOMASSA
PENGERINGAN JAGUNG (Zea mays L.) MENGGUNAKAN ALAT PENGERING DENGAN KOMBINASI ENERGI TENAGA SURYA DAN BIOMASSA R. Dure 1), F. Wenur 2), H. Rawung 3) 1) Mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian UNSRAT 2)
Lebih terperinciV. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALAT PENGERING UNTUK MENSUPLAY BAHAN BAKU PRODUKSI KRIPIK JAGUNG DI GROBOGAN
PENGGUNAAN ALAT PENGERING UNTUK MENSUPLAY BAHAN BAKU PRODUKSI KRIPIK JAGUNG DI GROBOGAN Muh Amin dan Muhammad Subri Prodi S1 Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Semarang Email: amin@unimus.ac.id Abstrak.
Lebih terperinciPELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN
PELUANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS JAGUNG DENGAN INTRODUKSI VARIETAS SUKMARAGA DI LAHAN KERING MASAM KALIMANTAN SELATAN Rosita Galib dan Sumanto Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan Abstrak.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Tanpa Beban Untuk mengetahui profil sebaran suhu dalam mesin pengering ERK hibrid tipe bak yang diuji dilakukan dua kali percobaan tanpa beban yang dilakukan pada
Lebih terperinciUNJUK KERJA MESIN PENGGILING PADI TIPE SINGLE PASS 1
UNJUK KERJA MESIN PENGGILING PADI TIPE SINGLE PASS 1 Hanim Zuhrotul A 2, Nursigit Bintoro 2 dan Devi Yuni Susanti 2 ABSTRAK Salah satu faktor yang mengakibatkan kehilangan hasil pada produk pertanian tanaman
Lebih terperinciSEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME. Angga Fajar S ( )
SEMINAR KOMPREHENSIF ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA, DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME Angga Fajar S (240110060041) Latar Belakang Kacang Kedelai Edamame Proses Pengupasan Kulit Manual
Lebih terperinciPersyaratan Lahan. Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang
PRODUKSI BENIH PADI Persyaratan Lahan Lahan hendaknya merupakan bekas tanaman lain atau lahan yang diberakan. Lahan dapat bekas tanaman padi tetapi varietas yang ditanam sama, jika lahan bekas varietas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan
Lebih terperinciTeknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani
Teknologi Pengolahan Kopi Cara Basah Untuk Meningkatkan Mutu Kopi Ditingkat Petani Oleh: Ir. Nur Asni, MS PENDAHULUAN Tanaman kopi (Coffea.sp) merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan sebagai
Lebih terperinciKONTAMINASI FUNGI Aspergillus sp. PADA BIJI JAGUNG DITEMPAT PENYIMPANAN DENGAN KADAR AIR YANG BERBEDA
Sri Wahyuni Budiarti et al.: Komtaminasi Fungi. KONTAMINASI FUNGI PADA BIJI JAGUNG DITEMPAT PENYIMPANAN DENGAN KADAR AIR YANG BERBEDA Sri Wahyuni Budiarti 1), Heni Purwaningsih 1), dan Suwarti 2) 1) Balai
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan
Lebih terperinciMenanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai
Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai
Lebih terperinciKERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING
Seminar Nasional Serealia, 2013 KERAGAAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DENGAN SISTEM TANAM DI LAHAN KERING Syuryawati Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
Lebih terperinciTEKNOLOGI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN JAGUNG. A.F. Fadhly Balai Penelitian Tanaman Serealia
Prosiding Seminar Nasional Serealia 2009 ISBN :9789798940279 TEKNOLOGI PENINGKATAN INDEKS PERTANAMAN JAGUNG A.F. Fadhly Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Indeks pertanaman (IP) menunjukkan kekerapan
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMILIH WAKTU PANEN JAGUNG (Kasus Pada Petani Jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PETANI DALAM MEMILIH WAKTU PANEN JAGUNG (Kasus Pada Petani Jagung di Kabupaten Serang Provinsi Banten) Oleh: DIAN ANGGRAENI Fakultas Pertanian UNTIRTA Email: dian.1452yahoo.c.id
Lebih terperinci