PENGERTIAN INOVASI PERTEMUAN KE-2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGERTIAN INOVASI PERTEMUAN KE-2"

Transkripsi

1 PENGERTIAN INOVASI PERTEMUAN KE-2

2 Inovasi Keberhasilan mengeksploitasi ide baru ada dua jenis inovasi Benar-benar ide baru, atau Kerja ulang (reka ulang) ide lama atau transformasi dan pengembangan dari ide yang sudah ada ke dalam satu satuan ide besar

3 Sifat Inovasi INOVASI TAMBAHAN Modifikasi minor pada apa yang sudah ada Berenang bersama arus Mengawali dengan apa yang sudah ada dan meneruskannya Perbaikan? INOVASI RADIKAL Perubahan signifikan sebagai cermin pergeseran disain utama Berenang melawan arus Mengawali dengan masa depan dan bekerja mundur Transformasi? Innovations Unit, Valerie Hannon (2010)

4 Inventor Panutan Amerika Utara Apple Computer, Black & Decker, Caterpillar, Dell, Exxon Mobile, Google, Kellog, Par Pharmaceutical, Research in Motion, SanDisk, St Jude Medical, Symantec, Yahoo, Facebook, Twitter Eropa Adidas, Cadbury Schweppes, Christian Dior, Mercedes Benz, Volvo.. Jepang Casio Computer, Kobe Steel, Komatsu, Konica Minolta, Toyota Motor... Negara-negara Lain AU Optronics, Hen Hai Precision Industry, Hyundai Motor, Mediatek, Petrobas, Samsung Electronics, Tata Motors, Teva Pharmaceutical Industries Indonesia????? Apa saja??? (The Global Innovation 1000, Booz Allen Hamilton, Special Report, 2006)

5 Seven Sources for Innovation Opportunities 1. The unexpected unexpected success, failure or outside event 2. The incongruity between reality as is, should be, or ought to be 3. Innovation based on process need 4. Changes in industry structure or market structure no one predicted 5. Demographics (population changes) 6. Changes in perception, mood, and meaning 7. New knowledge, both scientific and nonscientific Peter F Drucker

6 Apakah Anda Pemikir Inovatif? Pemikir Inovatif Motivasi untuk mengubah Kemauan untuk bertindak menghadapi tantangan Kemauan untuk mengadaptasi, menggunakan, dan mencoba sesuatu Keajegan pola kerja yang mengindikasikan urutan dan efisiensi

7 Mengapa Peduli dengan INOVASI? Ukuran sebuah kemajuan negara Daya saing negara Prospek negara Kemandirian negara Bagaimana Posisi Tingkat Inovasi Indonesia di Mata Dunia???

8 The Global Innovation Index (INSEAD) No Negara Ranking 2009 Ranking 2010 Ranking Swiss Swedia Singapura Hong Kong Finlandia Denmark Amerika Serikat Korea Selatan Jepang China Malaysia Thailand Indonesia Posisi Indonesia berada jauh di bawah negaranegara ASEAN lain dan cendrung turun

9 ESCAPING FROM MIDDLE INCOME TRAP Per capita HIGH INCOME $ UPPER MIDDLE INCOME $4.086 LOWER MIDDLE INCOME $1.036 LOW INCOME 2000 $ $ $ $ Prediction target of income percapita 2025 $ Sumber: Economist Pocket World in Figures 2014, WEF-GCR $ INNOVATION DRIVEN: Business sophistication R&D Innovation Difficult to improve income percapta?? EFFICIENCY DRIVEN: Higher education and training Goods market efficiency Labor market efficiency Financial market development Technological readiness Market size FACTOR DRIVEN: Institutions Infrastructure Macroeconomic environment Health and Primary education Innovation and sophistication factors 50% 20% 30% Innovationdriven $ Russia Spain stage $ South Korea $ Taiwan $ Brazil $ China $ Malaysia $ Mexico $ South Africa $ % 10 Thailand Efficiencydriven $ $ % India Indonesia stage$ Philipines $ Vietnam $ % COMPETITIVENESS Efficiency enhancers 40% Basic recuirement 35% 60% Factor-driven 9 stage

10 ESCAPING FROM MIDDLE INCOME TRAP 1. Improving infrastucture 3. Improving quality of education and training 2. Improving government spending 4. Boosting innovation No. 3, 4 Related to Higher Education Productivity improvement Indonesia Economic Growth Current Year 5% - 6% (middle income country) Escaping from middle income trap Indonesia Economic Growth Year 2020 > 9 % (high income country)

11 The Global Competitiveness Index Framework

12 IMPROVING COMPETITIVENESS INDEX Perkembangan Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia Tahun China Ranking 28 Indonesia Ranking 3...trend positif GCI Indonesia dari menjadi modal dan menumbuhkan kepercayaan untuk bisa terus meningkatkan daya saing Indonesia di masa datang... 3

13 Global Competitiveness Index (GCI) Indonesia Tahun Terkait langsung Kemristek -dikti 4

14 PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA- KEWIRAUSAHAAN PESERTA PEKAN MAHASISWA NASIONAL

15 ASILAKA 3G KREASI ALARM SIKAT GIGI GO GREEN GIGI SEHAT DAN WANGI Asilaka 3G merupakan suatu produk yang terdiri dari Sikat gigi bersama dengan Perangkat alarm, jam digital, baterai (power bank). Go Green dalam Asilaka 3G memanfaatkan barang-barang bekas yang masih layak dipakai mendukung terciptanya suatu produk yang mempunyai manfaat dan nilai ekonomis yang tingi namum tetap ramah lingkungan. Asilaka 3G (kreasi alarm sikat gigi) merupakan alternatif bagi semua masyarakat yang mempunyai kesibukan tinggi namun tetap memiliki kesadaran yang baik dalam menjaga oral hygine( kesehatan gigi dan mulut) serta anak-anak karena pentingnya pendidikan yang baik sejak dini demi tercipta generasi sehat jasmani dan rohani. Produk Asilaka 3G dirintis dengan kepercayaan untuk memberikan solusi serta upaya preventif dalam dunia kedokteran gigi. Asilaka 3G mempunyai salah satu komponen yaitu jam analog yang dipasang dengan maksud bisa dijadikan sebagai alarm (pengingat) yang dapat diatur sesuai waktu yang kita inginkan. Mengingat akan pentingnya gosok gigi yaitu salah satu upaya paling mudah dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut maka produk Asilaka 3G diperlukan untuk semua masyarakat dan semua kalangan. Namun, dengan keterbatasan kami maka Asilaka 3G dalam produksi awal lebih mengacu pada masyarakat yang mempuyai kesibukan tinggi dan anak-anak yang tentunya merupakan generasi yang harus dituntun dan dididik untuk menjadi generasi yang mempunyai kesadaran tinggi dalam kesehatannya.

16 WARUNG BATIK SASIRANGAN EROPA KREASI KAIN TRADISIONAL KHAS KALIMANTAN SELATAN Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling diminati oleh masyarakat luas.setiap penyelenggaraan piala dunia maupun liga-liga utama Eropa selalu merebut perhatian masyarakat, khususnya pencinta sepak bola.di Indonesia, sepak bola merupakan olahraga yang cukup terkenal dan sudah dianggap sebagai hal yang dapat dijadikan bukti kecintaan terhadap tanah air atau daerah masing-masing. Melihat fenomena yang ada, masyarakat penggemar bola tentunya akan selalu mengikuti perkembangan dari tim/klub kesayangannya, baik dari sisi pemain, manajemen klub, sampai kepada segala sesuatu yang menjadi kelengkapan pemain atau tim secara keseluruhan.melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) ini penulis melakukan sebuah inovasi kepada masyarakat khususnya penggemar klub sepakbola dunia maupun nasional melalui pembuatan dan penjualan kemeja batik sasirangan dengan motif klub sepakbola Eropa. Mengaplikasikan klub-klub sepakbola Eropa dalam batik sasirangan merupakan ide kreatif bisnis untuk lebih memasyarakatkan batik sasirangan yang selama ini masih melekat kesan primitif dan tradisional pada baju batik sasirangan.kemeja batik sasirangan dengan motif klub sepakbola Eropa ini merupakan suatu produk olahan dari pemanfaatan barang komoditas lokal/kearifan local yang pertama kali muncul di Kalimantan Selatan. Penjualan kemeja batik sasirangan dengan motif klub sepakbola Eropa ini dapat dijadikan sebagi peluang usaha yang menjanjikan terutama di daerah Kal-Sel dan di daerah-daerah lain di Indonesia. Warung sasirangan telah berjalan selama kurang lebih 6 bulan jumlah produksi adalah sebanyak 95 produk dengan harga yang bervariasi dimulai dari Rp75.000,- s.d Rp ,- dan berhasil menjual produk Warung Sasirangan sebanyak 81 buah dengan varian yang berbeda-beda dan menghasilkan omset Rp ,

17 BUD CHIPS DOLAR MANIS USAHA REVITALISASI BIBIT TEBU MENUJU SWASEMBADA GULA NASIONAL Salah satu penyebab rendahnya produksi gula nasional adalah rendahnya kualitas bibit tebu. Diperlukan teknologi bibit yang lebih berkualitas, murah, dan tidak membutuhkan banyak tempat. Peneliti telah menemukan teknologi pembibitan tebu yang terbaru yaitu dengan metode bud chips. Teknologi ini merupakan inovasi pembibitan tebu secara vegetatif yang menggunakan bibit satu mata. Bud chips belum banyak diketahui oleh petani tebu dan lahan tebu di Indonesia juga masih cukup tinggi, maka usaha ini masih memiliki potensial yang lebih baik. Tujuan utama usaha ini adalah menghasilkan bibit tebu yang lebih berkualitas sehingga dapat menjadi keuntungan bagi penulis dan juga dapat meningkatkan perekonomian petani tebu Indonesia untuk menyukseskan swasembada gula nasional. Proses pembuatan bud chips cukup mudah yaitu dengan memotong mata tunas tebu, kemudian disemai sampai tumbuh tunas tebu, tunas tersebut selanjutnya ditumbuhkan ke dalam polybag sampai berumur 2-3 bulan dan bibit bud chips siap dipasarkan. Strategi utama pemasaran adalah dengan cara sosialisasi, promosi, dan kerjasama dengan petani tebu dan Perusahaan. Sampai bulan Agustus 2014, usaha ini telah mampu menjual lebih dari bibit bud chips dengan omset mencapai lebih dari 10 juta rupiah. Usaha ini memiliki visi bahwa 2-3 tahun ke depan mampu menjadi pemimpin dalam usaha penyedia bibit tebu terbesar di Indonesia.

18 NANOSIL DEO-SPRAY: SPRAY BERBASIS NANOTEKNOLOGI PENGHILANG BAKTERI DAN JAMUR PADA HELM DAN BENDA BENDA LAIN YANG BERSENTUHAN DENGAN TUBUH DALAM WAKTU 50 DETIK Bakteri Actinomycetes dan jamur seperti Staphylococcus aureus dan epidermis yang melekat pada bagian dalam helm yang mengambil keringat dan membuang sampah yang memiliki bau yang khas yang kuat dan gatal mudah kehilangan.nanosil Deo Semprotkan produk nanoteknologi di mana bahan yang berukuran nano (20-40 nm) sehingga sangat efektif bila dibandingkan dengan bahan serupa dalam ukuran normal yang dapat membunuh bakteri dan jamur untuk 99,99% dalam beberapa detik. Pelaksanaan metode ini dilakukan produk prefabrikasi, produk fabrikasi dan pemasaran produk-produk yang diperoleh bekerjasama dengan Akmil Indonea, LSIS UGM, dan laundry FRESH omset penjualan helm meningkat keuntungan yang diperoleh Rp 1,725, selanjtnya bisnis ini akan terus dikembangkan

19 FASTALKUR (FASHION TALI KUR) DAN PERNAK-PERNIKNYA SEBAGAI PELUANG USAHA DI BIDANG KERAJINAN Kebaya merupakan salah satu symbol seorang wanita Indonesia yang semakin hari semakin menjadi trend fashion di Indonesia. Sebagai bangsa Indonesia yang cinta akan kebudayaan dan symbol Indonesia maka untuk melestarikan kebudayaan dan symbol wanita tersebut dengan membuat sebuah program kreativitas mahasiswa kewirausahaan dengan menawarkan kreasi model kebaya yang unik dan up to-date dan tas yang unik nan cantik karya anak bangsa dengan motif menggunakan tali kur yang awalnya dipandang sebagai tali biasa tapi penulis menggunakan kreativitasnya untuk mengubah tali yang biasa tersebut menjadi kreativitas yang unik dan bagus dipandang sehingga dapat masuk sebagai trend fashion baru di Indonesia. Tujuan ditulisnya artikel ini agar dapat menjadi sebuah peluang usaha di bidang kerajinan yang melestarikan kebudayaan dan symbol wanita Indonesia. Pendirian usaha ini adalah sebuah ide kreatif yang mengubah tali-kur yang hanya dianggap sebagai tali biasa diubah dengan mencoba menganyam tali-kur tersebut sehingga menjadi sebuah tas cantik, penulis juga mencoba menganyam tali-kur tersebut sebagai motif dari kebaya. Untuk pembuatan tas dapat diselesaikan dengan waktu sehari namun untuk pembuatan kebaya dibutuhkan waktu sekitar kurang lebih 3 minggu. Dalam bulan maret sampai juli 2014 dihasilkan 15 tas, 12 dompet dan 2 kebaya dengan daerah pemasaran di kota malang, pasuruan dan lamongan. Selama lima bulan tersebut diperoleh keuntungan sebesar Rp ,00.

20 ROO: TAS ERGONOMIS, WUJUD GANDA, MULTI GUNA, DAN TAHAN AIR Tas merupakan alat penunjang bagi seseorang. Berdasarkan hasil survey tim PKM-K terhadap 314 mahasiswa dengan menggunakan kuesioner diperoleh data bahwa terdapat beberapa masalah bagi pengguna tas, seperti kebutuhan untuk memiliki tas yang ergonomis, membutuhkan lebih dari 1 jenis model dan ukuran yang berbeda, juga kebutuhan akan tas yang tahan air.mengacu dari kebutuhan mahasiswa yang diperoleh dari data kuesioner tersebut, tim PKM-K menciptakan solusi kreatif berupa tas yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan mahasiswa tersebut. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan akan dapat terbantu dengan produk yang tim PKM-K buat sesuai dengan kebutuhan, keperluan dan keinginan mereka. Luaran yang diharapkan berupa tas ergonomis, wujud ganda, multi guna dan tahan air. Dengan munculnya permasalahan mahasiswa tersebut,penyelesaian masalah akan terbantu dengan adanya tas ROO yang : (1) Ergonomis, (2) Praktis dan fleksibel untuk memudahkan aktivitas yang padat, (3) Menghemat biaya karena akan mendapatkan 2 keuntungan yang berbeda seperti membeli 2 tas tetapi ini hanya dalam 1 tas, (4) Berkualitas tinggi, kuat dan awet, (5) Tahan air sehingga dapat memberikan rasa aman pada pengguna tas terhadap kondisi barang jika tas tersebut terkena air, (6) Menjaga bentuk dan struktur tubuh tetap baik.

21 RACHMAH-KAMPUS BUTIK (KAP LAMPU HIAS BAMBU BERBATIK) SEBAGAI UPAYA PELESTARIAN BATIK NUSANTARA KAMPUS BUTIK merupakan suatu usaha yang bergerak dalam bidang furniture dengan aneka ragam kap lampu berbahan bambu dengan berbagai macam motif batik. Usaha ini berawal dari kepedulian terhadap batik Indonesia yang sangat digemari masyarakat namun penggunaannya hanya berkembang untuk bahan sandang, serta latar belakang lain yaitu semakin rusaknya hutan karena penebangan hutan berlebih. Adapun tujuan dari usaha ini adalah untuk mengetahui pembuatan, produksi serta pemasaran KAMPUS BUTIK sehingga citra batik nusantara akan semakin meningkat. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan berkembangnya jiwa entrepreneurship mahasiswa berbasis pelestarian budaya dan lingkungan yang dapat menciptakan lowongan pekerjaan baru serta mengembangkan strategi marketing public relations pada KAMPUS BUTIK untuk dapat memenangkan persaingan usaha. Kegiatan usaha KAMPUS BUTIK ini diawali dengan merakit kap lampu dan dilanjutkan proses pembatikan. Pemasaran dalam kegiatan ini meliputi pusat perbelanjaan Malang daerah Malang, kampus, tempat wisata, outlet furniture, beberapa hotel, serta pihak-pihak yang relevan untuk diajak bekerjasama dalam pemasaran produk, selain itu produk ini juga dipasarkan secara online. Selama kurun waktu 5 bulan proses produksi dan pemasaran KAMPUS BUTIK telah dilaksanakan dan berhasil sesuai target luaran yang diharapkan. Berdasarkan analisa kelayakan usaha yang dilakukan KAMPUS BUTIK ini layak dan menguntungkan untuk dilanjutkan kegiatan usahanya.

22 "TSAMTIS BISNIS TEMPAT SAMPAH INOVATIF DENGAN DESAIN MASA KINI, PRAKTIS, ADJUSTABLE, ERGONOMIS DAN EDUKATIF SEBAGAI SOLUSI DESAIN TEMPAT SAMPAH KONTEMPORER Tempat sampah adalah kebutuhan bagi kita semua. Tanpa adanya tempat sampah maka sampah akan berserakan dimana-mana dan membuat lingkungan kita kotor. Ditambah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan termasuk masyarakat Indonesia. Maka dari itu, TSAMTIS hadir dengan visi menjadi bisnis produk tempat sampah unggulan yang memiliki fungsi dan memberikan inovasi sebagai solusi atas masalah-masalah yang sedang terjadi agar berguna bagi masyarakat khususnya masyarakat Indonesia. TSAMTISdidesain khusus sebagai metode edukasi dan agar dapat berfungsi sebagai cara mengubah persepsi orang yang menilai bahwa tempat sampah itu menjijikkan dan dapat membantu untuk membiasakan diri untuk gemar membuang sampah pada tempatnya. Memiliki inovasi berupa sistem adjustable yaitu ukurannya yang dapat diperbesar dan diperkecil sesuai penempatan yang diinginkan. TSAMTIS bisa di simpan dengan ukuran 40x40x20 cm sehingga dapat menjadi produk portable ( mudah dibawa dan dipindah). Target Tim Penulis adalah menjadikan TSAMTIS sebagai bisnis unggulan berupa produk tempat sampah yang dapat digunakan seluruh aspek masyarakat mulai dari rumah tangga hingga tempat umum seperti tempat pariwisata dengan mengandalkan inovasi TSAMTIS sekaligus sebagai produk dengan tujuan sosial dalam upaya kemajuan Indonesia.

23 APLIKASI LUKISAN ATMA PRASANGSA SEBAGAI PELUANG USAHA PADA TAS TIKAR PANDAN (ARDAN-BAG) Produksi tas kian berkembang pesat. Tas unik, simpel, ramah lingkungan, atau yang bermotif nasionalis kian diminati beragam lapisan masyarakat, terutama remaja. Sayangnya, kebanyakan tas di pasaran cenderung monoton dan kurang memiliki makna filosofi yang bermanfaat untuk remaja. Tas tikar pandan (Ardan-Bag) merupakan salah satu alternatif solusi karena selain terbuat dari bahan alami, terdapat motif wayang Atma Prasangsa yang bermakna filosofi tentang bahaya pergaulan bebas pada tas. Tujuan dari program ini adalah untuk menghasilkan rancangan bisnis Ardan-bag bermotif Atma Prasangsa, mendapatkan cara memenuhi permintaan pasar dengan membuat tas yang fashionable, serta menghasilkan produk tas yang unik, kreatif dan inovatif. Metode pelaksanaan program ini, terdiri dari tiga tahap, antara lain tahap awal yang terdiri dari persiapan bahan baku dan operasional serta penentuan mitra kerja. Selanjutnya adalah tahap inti yang terdiri dari pembuatan, promosi, dan pemasaran produk. Pada tahap akhir dilakukan evaluasi mengenai pemasaran, kualitas produk, dan mutu produk baik dengan konsumen maupun mitra kerja. Selama dua bulan berjalannya program, Ardan-bag yang berhasil terjual sebanyak 16 buah, dimana 8 buah tas diantaranya merupakan pengembangan dari produk Ardan-Bag biasanya. Untung yang didapat dari penjualan tersebut sebesar Rp dan melihat respon positif konsumen, usaha ini layak untuk dilanjutkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah dihasilkannya suatu bisnis yang profitable dan sustainable.

24 LUMPIA BAKAR (BAKSO AYAM KAMPUNG AJIB RASANYA) DENGAN SISTEM PENJUALAN 4S Lumpia dan Tahu Bakso dua khusus untuk makanan khusus di Semarang. Tapi, keduanya memiliki daya tahan cukup singkat selama tiga hari pada suhu kamar. Ini adalah masalah yang membuat pembeli (terutama pendatang dari luar daerah) mengeluh tentang hal itu.dari latar belakang di atas, tercetuslah sebuah inovasi produk "Lumpia BAKAR (Bakso Ayam Kampung Ajib Rasanya) produk yang dihasilkan dalam program ini memiliki beberapa keuntungan termasuk resistensi yang kuat, memiliki 4S sistem penjualan dan dapat menggunakan layanan dalam ekspedisi kirim.berdasarkan percobaan kadaluarsa yang dilakukan, Lumpia BAKAR yang dikemas dengan vacum sealer diuji belum busuk selama 10 hari pada suhu kamar, 20 hari dalam lemari es sedangkan dalam freezer bisa bertahan lebih dari 30 hari. Kedua, sistem 4S adalah singkatan untuk / kg / liter (Dan Sini. Ini berarti bahwa penjualan produk ini tidak hanya dijual di satu tempat dan menunggu pembeli datang, namun penjualan akan dilakukan untuk mengeksplorasi setiap baris. Untuk memenuhi permintaan pasar, bisnis mempekerjakan dua karyawan.berdasarkan catatan keuangan perusahaan, beberapa di antaranya telah mencapai , - dengan keuntungan sebesar , -Dengan deskripsi tersebut, dapat disimpulkan bahwa bisnis tersebut dinilai layak dalam pelaksanaan dan dapat bermanfaat untuk juga memberdayakan dua ibu rumah tangga.

25 SEKIAN TERIMA KASIH

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian negara-negara. Agenda berskala internasional yang diadakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaruh globalisasi di berbagai negara semakin meluas dalam berbagai aspek dan dimensi. Globalisasi membuka peluang dan menjadi tantangan bagi perekonomian

Lebih terperinci

DISAMPAIKAN DALAM ORASI ILMIAH DI UNIVERSITAS ISLAM SULTANG AGUNG SEMARANG. MENTERI RISTEKDIKTI Semarang, Sabtu 24 Oktober 2015

DISAMPAIKAN DALAM ORASI ILMIAH DI UNIVERSITAS ISLAM SULTANG AGUNG SEMARANG. MENTERI RISTEKDIKTI Semarang, Sabtu 24 Oktober 2015 DISAMPAIKAN DALAM ORASI ILMIAH DI UNIVERSITAS ISLAM SULTANG AGUNG SEMARANG MENTERI RISTEKDIKTI Semarang, Sabtu 24 Oktober 2015 1.PENDAHULUAN HAK DASAR RAKYAT 1. MENDAPAT PENDIDIKAN, DAN MEMPEROLEH MANFAAT

Lebih terperinci

Peran Kemristekdikti dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa

Peran Kemristekdikti dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa Peran Kemristekdikti dalam Meningkatkan Daya Saing Bangsa Patdono Suwignjo Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta 2015 Outline A Background Ristekdikti 2015

Lebih terperinci

STRATEGI & KEBIJAKAN BIDANG RISTEKDIKTI DAN IMPLIKASINYA PADA PROFESI AKUNTANSI

STRATEGI & KEBIJAKAN BIDANG RISTEKDIKTI DAN IMPLIKASINYA PADA PROFESI AKUNTANSI STRATEGI & KEBIJAKAN BIDANG RISTEKDIKTI DAN IMPLIKASINYA PADA PROFESI AKUNTANSI Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Medan 18 September 2015 Negara-Negara & Bangsa-Bangsa Telah Menjadi Masyarakat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga

I. PENDAHULUAN. nasional. Badan Pusat Statistik Indonesia mencatat rata-rata penyerapan tenaga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan

Lebih terperinci

Pengembangan Mutu Modal Manusia, Kelembagaan, dan Inovasi

Pengembangan Mutu Modal Manusia, Kelembagaan, dan Inovasi Pengembangan Mutu Modal Manusia, Kelembagaan, dan Inovasi Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Surabaya, 9 Oktober 2015 1 Indonesia Saat Ini... 16 th Peringkat

Lebih terperinci

Jakarta, 16 Februari Ainun Na im. Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Jakarta, 16 Februari Ainun Na im. Sekretaris Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Akuntansi sebagai Fondasi Terwujudnya Akuntan Profesional: Kolaborasi IAI, Regulator (Pemerintah) dan Perguruan Tinggi - Sudut Pandang Regulator Ainun Na im Sekretaris Jenderal Kementerian Riset,

Lebih terperinci

SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT.

SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 PT. SEMINAR PERAN SISTEM MANUFAKTUR DALAM PENGEMBANGAN INDUSTRI DI INDONESIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK, 8 OKTOBER 2012 1 PENGEMBANGAN INDUSTRI MANUFAKTUR SEKTOR TRANSPORTASI MELALUI

Lebih terperinci

GOVERNMENT POLICY ON INNOVATION AND THE RELEVANCE WITH INDUSTRIAL AND SYSTEM ENGINEERING

GOVERNMENT POLICY ON INNOVATION AND THE RELEVANCE WITH INDUSTRIAL AND SYSTEM ENGINEERING GOVERNMENT POLICY ON INNOVATION AND THE RELEVANCE WITH INDUSTRIAL AND SYSTEM ENGINEERING Agustus 2017 Ministry of Research, Technology, and Higher Education, Indonesia OUTLINE 1 Urgency of Innovation to

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh:

LAPORAN AKHIR PKM-K. Disusun oleh: LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CERMAT (CELEMEK BANNER HEMAT DAN KUAT) : SEBAGAI PENGGUNAAN KEMBALI SISAAN BANNER YANG TIDAK TERPAKAI MENJADI BARANG BERMANFAAT BIDANG KEGIATAN: PKM-K Disusun

Lebih terperinci

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah

Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Perkembangan bisnis fashion yang semakin bervariatif, ternyata mendorong para muslimah di Indonesia untuk berkarya menciptakan kreasi jilbab baru dengan

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

Strategi Peningkatan Peran dan Kontribusi Iptek dalam Kerangka SINas untuk Mendukung Keberhasilan MP3EI

Strategi Peningkatan Peran dan Kontribusi Iptek dalam Kerangka SINas untuk Mendukung Keberhasilan MP3EI Strategi Peningkatan Peran dan Kontribusi Iptek dalam Kerangka SINas untuk Mendukung Keberhasilan MP3EI Benyamin Lakitan Dewan Riset Nasional, 10 Mei 2012 Amanah Konstitusi Pemerintah memajukan iptek dengan

Lebih terperinci

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok

2.3. Perkembangan Usaha Kerajinan Tangan Eceng Gondok 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Produsen Produsen adalah orang atau suatu badan perusahaan yang melakukan kegiatan dalam menaikan nilai guna suatu barang atau jasa, sehingga dapat menghasikan barang konsumsi untuk

Lebih terperinci

Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan

Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan Mendorong Industri Manufaktur, Memacu Pertumbuhan Muliaman D. Hadad, PhD. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Surabaya, 8 Oktober 2015 Indonesia: bergerak ke sektor tersier? 2 Pangsa sektor industri

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM RANSEL CONSERVATION (RANCO) dengan Berbagai Warna dan Desain Menarik Sebagai Inovasi Pembuatan Tas Ransel Ramah Lingkungan Di Kampus Konservasi UNNES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014 OUTLINE 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2 1. LINGKUNGAN STRATEGIS 3 PELUANG BONUS DEMOGRAFI Bonus Demografi

Lebih terperinci

BATIK KULIT DAN PRODUK BARANG-BARANG BATIK KULIT SEBAGAI PRODUK BERCIRI INDONESIA

BATIK KULIT DAN PRODUK BARANG-BARANG BATIK KULIT SEBAGAI PRODUK BERCIRI INDONESIA BATIK KULIT DAN PRODUK BARANG-BARANG BATIK KULIT SEBAGAI PRODUK BERCIRI INDONESIA 1,2 & 3 Staf Pengajar. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Alamat Korespondensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini kerajinan anyam di Indonesia sudah banyak digemari oleh para turis dalam dan luar negeri. Karena kerajinan anyam ini sudah berkembang, bentuk kerajinan

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola

Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola Bisnis Sampingan dari Hobi Sepak Bola Demam sepak bola seakan menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari kalangan anak muda. Menjadi salah satu jenis olahraga yang paling diminati kaum lelaki di seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. industri tercepat dan terbesar yang menggerakkan perekonomian. Menurut World BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Selama beberapa dekade terakhir, pariwisata telah mengalami perkembangan dan perubahan yang membuat pariwisata menjadi salah satu industri tercepat dan terbesar

Lebih terperinci

Menuju Revolusi Ketiga Sains Teknologi:

Menuju Revolusi Ketiga Sains Teknologi: Menuju Revolusi Ketiga Sains Teknologi: Pengembangan Ekonomi Kreatif Prof. Dr. Bustanul Arifin barifin@uwalumni.com Guru Besar Ilmu Ekonomi Pertanian UNILA Dewan Pendiri/Ekonom Senior INDEF Anggota Komite

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman seperti sekarang ini tidak mungkin orang tidak tahu akan buah

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman seperti sekarang ini tidak mungkin orang tidak tahu akan buah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman seperti sekarang ini tidak mungkin orang tidak tahu akan buah kelapa. Pohon kelapa sendiri terdapat diseluruh Indonesia dan sudah sangat dikenal

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PENGEMBANGAN CLUSTER EKONOMI DI KALIMANTAN TENGAH SEBAGAI PERSIAPAN PEMBERLAKUAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015 Palangka Raya, 18 Agustus 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM JASA MACAN (Makeover Atribut Accessories Akan Menawan) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. Yulia Sari (C0213071) 2. Villa Firdaus

Lebih terperinci

BISNIS PLAN JILBAB SHOP

BISNIS PLAN JILBAB SHOP BISNIS PLAN JILBAB SHOP Oleh : Citra Mulia 1110011211190 Dosen : Yuhelmi, S.E, M.M Mata Kuliah : Kewirausahaan 1 I. LATAR BELAKANG Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berada di Sumatera Barat yang dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Alternatif yang sering dilakukan adalah dengan membuat suatu bisnis yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini, semakin banyak lulusan perguruan tinggi baik Sarjana maupun Diploma. Sedangkan penyediaan tenaga kerja tidak sepenuhnya dapat menampung

Lebih terperinci

Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D

Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D Bisnis Sampingan Untung Besar dari Kreasi Cake 3D Memanfaatkan skill, kreativitas, hobi, dan waktu luang untuk merintis bisnis sampingan, memang menjanjikan keuntungan cukup besar. Peluang inilah yang

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM GURABU (PIGURA BERBULU) BIDANG KEGIATAN PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Desi Widi Astuti (1401414320/2014) Dianita Utami (1401414266/2014) Muzoda

Lebih terperinci

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al

Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al Potensi Indonesia dinyatakan oleh berbagai studi dan kajian independen, seper[ McKinsey (2012): Unleashing Indonesia s Poten[al #16 2012 PDB Nasional (US$ tn) 16 12 8 4 0 #3 12.0 8.0 4.0 0.0 15.1 US Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis dalam sektor jasa saat ini terus berkembang pesat. Seiring dengan era globalisasi saat ini, perusahaan jasa terus melakukan peningkatan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan.

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG. Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan. 1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA STEM-BANANA (KERAJINAN HAND-MADE PELEPAH PISANG) PENGHASIL UANG Bidang Kegiatan: PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh: 1) NOFA SUSANTI (2211412018/2012) 2) SITI NURDYANTI S

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Mengoptimalkan Peluang Bisnis Online Shop di Tengah Perkembangan Trend Fashion di Indonesia BIDANG KEGIATAN: PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh: Hana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI.,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Peningkatan kinerja..., Suntana Sukma Djatnika, FT UI., BAB I PENDAHULUAN 1.1. Permasalahan penelitian. 1.1.1. Latar belakang. Jalan merupakan sarana transportasi darat yang mempunyai peranan besar dalam arus lalu lintas barang dan orang, sebagai penghubung

Lebih terperinci

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

2015 PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perlambatan ekonomi global berdampak hampir di semua negara sehingga berpengaruh terhadap target pencapaian jangka panjang, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsep daya saing daerah berkembang dari konsep daya saing yang digunakan untuk perusahaan dan negara. Pemikiran Michael Porter banyak mewarnai pengembangan dan aplikasi

Lebih terperinci

BOOK WITH NATURAL COVER

BOOK WITH NATURAL COVER PKMK-1-6-1 BOOK WITH NATURAL COVER Hariatun K Saptasari, Rini Susilowati, Ervian Anas, HP Jurnalita, HA Saputro PS Teknik Pertanian, Fak. Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor ABSTRAK. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam organisasi, lingkungan merupakan faktor utama yang mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat karena majunya teknologi dan globalisasi

Lebih terperinci

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca

Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bisnis Modal Kecil Kreasi Kain Perca Bagi para pelaku bisnis konveksi, mungkin kain perca hanya dianggap sebagai bagian dari limbah yang tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, lain halnya bagi para pelaku

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA FURNITURE UNIK DARI LIMBAH JERAMI BIDANG KEGIATAN PKM-Kewirausahaan Diusulkan oleh : Dwi Fera Wati 8111414176 2014 Diva Aureli S. 8111414182 2014 Setyo Puji W. 8111412161

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bandung merupakan kota yang terkenal dengan industri kreatif di bidang fashion, dengan desain yang unik dan mengikuti trend masa kini. Bandung sebagai kota mode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya, ciri itulah yang menandai pola kehidupan manusia. Mobilitas merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya kegiatan perjalanan telah lama dilakukan oleh manusia. Di dalam hidupnya manusia selalu bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ciri itulah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada.

BAB I PENDAHULUAN. oleh apapun seperti yang di temui pada kehidupan sehari-harinya. besarnya investas dan rutinitas sumber daya manusia yang ada. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Game animasi yang di tayangkan di internet banyak di senangi oleh banyak pemirsa, tidak hanya oleh anak-anak, tetapi juga orang dewasa. ini di karenakan game animasi

Lebih terperinci

IDE PERENCANAAN USAHA. mengamati Wira mengamati sekelilingnya untuk mendapatkan. memikirkan Wira Memunculkan ide-ide yang menjawab kebutuhan

IDE PERENCANAAN USAHA. mengamati Wira mengamati sekelilingnya untuk mendapatkan. memikirkan Wira Memunculkan ide-ide yang menjawab kebutuhan PERENCANAAN USAHA IDE mengamati Wira mengamati sekelilingnya untuk mendapatkan ide memikirkan Wira Memunculkan ide-ide yang menjawab kebutuhan merencanakan Wira Membangun perencanaan usahanya melakukan

Lebih terperinci

USAHA BATIK. Nama. Kelas Jurusan AMIKOM

USAHA BATIK. Nama. Kelas Jurusan AMIKOM USAHA BATIK SEMAKIN MENJANJIKAN Nama NIM Kelas Jurusan : Oni Yuwantoro : 11.02..7952 : 11 D3 MI 01 : Manajemen Informatika SEKOLAH TINGGI TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 20122 ABSTRAK

Lebih terperinci

Proposal Business Plan KLOB ART

Proposal Business Plan KLOB ART Proposal Business Plan KLOB ART Anggota kelompok : Choir Cahya Santya 115030401111004 Retno Megawati 115030407111042 Septia Dwi A 115030407111041 Aprilia Nailul M 115030407111061 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tasikmalaya merupakan salah satu kota di Jawa Barat yang lokasinya sekitar 120 KM dari Kota Bandung ibu kota Propinsi Jawa Barat. Tasikmalaya, terutama pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki beragam keunikan tradisi dan budaya sehingga menghasilkan beragam komoditi hasil dari tradisi tersebut contohnya, dalam produk garmen atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anda tau kain perca? Ya, kain sisa potongan yang sudah tidak terpakai itu, ternyata masih bisa dimanfaatkan loh. Bahkan ditangan si kreatif, kain perca dapat disulap

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERTANEL (KERAJINAN TANGAN FLANEL) : PEMANFAATAN LIMBAH SAMPAH ANORGANIK DARI KALENG DAN BOTOL BEKAS BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Septiana

Lebih terperinci

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK

BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK BANTAL UNIK DARI SAMPAH PLASTIK SUROSO, S.Pd.SD SD Negeri 1 Datarajan, Kec. Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung PENGANTAR Lingkungan sekolah yang indah, bersih dan sehat adalah impian setiap warga sekolah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih

BAB I PENDAHULUAN. konsumen dalam menentukan produk yang akan dibelinya. Konsumen akan memilih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan dalam bidang pemasaran produk begitu ketat guna mendapatkan pangsa pasar yang tinggi. Persaingan tersebut ditambah dengan semakin kritisnya konsumen dalam

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS KERAJINAN BAMBU. Wahyu Indriyani D3TI 2B. Abstrak

PELUANG BISNIS KERAJINAN BAMBU. Wahyu Indriyani D3TI 2B. Abstrak PELUANG BISNIS KERAJINAN BAMBU Wahyu Indriyani 10.01.2810 D3TI 2B Abstrak Kerajinan bambu adalah sebuah bisnis yang memanfaatkan bahan dari alam yang ada di sekitar rumah. Kerajinan bambu ini digunakan

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online

Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Peluang Bisnis Sampingan Distro Online Bagi sebagian besar anak muda, terlihat modis, rapi, dan trendy, sudah menjadi sebuah kebutuhan yang tak bisa dipisahkan. Tidaklah heran bila perubahan gaya hidup

Lebih terperinci

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah

Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Dompet Handphone Murah Datangkan Untung Jutaan Rupiah Laris manis perkembangan bisnis handphone di Indonesia ternyata tidak hanya memberikan keuntungan besar bagi para produsen maupun distributor produk

Lebih terperinci

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang berkembang pesat membuat perubahan di segala aspek kehidupan manusia. Hal ini menyebabkan adanya perubahan era yang baru,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Industri kecil dan menengah, termasuk industri furniture merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Furniture merupakan salah satu komoditi yang diproduksi dan diperdagangkan

Lebih terperinci

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak

PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL. Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2. Abstrak PERILAKU MAHASISWA DALAM MEMILIH TEMPAT MAKAN BERCIRI INTERNASIONAL Oleh : Muliasari Pinilih 1, Intan Shaferi 2 1 Dosen STMIK AMIKOM Purwokerto 2 Dosen Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di Indonesia tidak hanya memberikan pengaruh terhadap bidang perekonomian dan bisnis di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi kini telah masuk dalam era digital dimana segala bentuk informasi dapat diakses dengan begitu cepat dan mudah melalui perangkat teknologi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bisa mengurangi tingkat pengangguran. Selain UMKM ada juga Industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. UKM ini justru dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Sebagaimana Smesco Indonesia Company ini dapat dinyatakan House of

BAB I PENDAHULUAN. UKM ini justru dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Sebagaimana Smesco Indonesia Company ini dapat dinyatakan House of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin maraknya produk luar negeri yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia semakin acuh terhadap produk dalam negeri atau (local brand). Kegemaran masyarakat

Lebih terperinci

PERANAN PENGUSAHA DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA 2015. Ir. Eddy Kuntadi Ketua Umum KADIN DKI Jakarta

PERANAN PENGUSAHA DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA 2015. Ir. Eddy Kuntadi Ketua Umum KADIN DKI Jakarta PERANAN PENGUSAHA DAERAH DALAM MENGHADAPI MEA 2015 Ir. Eddy Kuntadi Ketua Umum KADIN DKI Jakarta KADIN : Wadah bagi Pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian, Wadah Persatuan dan Kesatuan,Wadah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada

BAB V KESIMPULAN. HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada BAB V KESIMPULAN HOMÉ merupakan sebuah e-commerce produk home & living yang berfokus pada penyediaan produk furniture multifungsi. Bisnis ini memberikan solusi bagi masyarakat yang membutuhkan produk furniture

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KAPEIN (KAOS PEMUDA INDONESIA) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: 1. ELISA ESTI RAHAYU (B0115021) 2. ANI SUYANTI (B0115005) 3. BEKTI MARDIASTUTI

Lebih terperinci

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI

2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI 2011 Petunjuk Teknis Program HIBAH MITI Departemen Pendayagunaan IPTEK MITI Mahasiswa 2011 PETUNJUK TEKNIS Program Hibah MITI untuk Pemberdayaan Masyarakat LATAR BELAKANG Bangsa Indonesia adalah Negara

Lebih terperinci

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia

Daya Saing Global Indonesia versi World Economic Forum (WEF) 1. Tulus Tambunan Kadin Indonesia Daya Saing Global Indonesia 2008-2009 versi World Economic Forum (WEF) 1 Tulus Tambunan Kadin Indonesia Tanggal 8 Oktober 2008 World Economic Forum (WEF), berkantor pusat di Geneva (Swis), mempublikasikan

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUBAR BARCA BUSANA BATIK ANAK-ANAK HASIL DAUR ULANG KAIN PERCA PKM-K Diusulkan Oleh : Ahmad Solikin 4411412048 2012 Aulia Nuanza Alam 4411412055 2012 Siti Rofiatus Saadah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Seiring dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada masa sekarang juga berbanding lurus dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan. Seiring dengan berkembangnya keadaan tersebut,

Lebih terperinci

Sapuroh ( /2014) Rahmi Puji Kusumastuti ( /2014) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Sapuroh ( /2014) Rahmi Puji Kusumastuti ( /2014) UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM KERANGKAS KERAJINAN KALENG BEKAS UNTUK MEMINIMALISIR SAMPAH ANORGANIK BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Novia Indah Pujayanti (3301414070/2014)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan dengan cara menghasilkan dan memberdayakan kemampuan berkreasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri Kreatif adalah industri yang memanfaatkan kreatifitas, keterampilan dan bakat individu demi menciptakan kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS. Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS Judul : Kreatifitas Desain Kaos dan Baju Disusun Oleh : Wahyu Eka Pratiwi 11.12.6305 JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pemanfaatan Bungkus Makanan Ringan sebagai Bahan Pembuatan Tas

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM. Pemanfaatan Bungkus Makanan Ringan sebagai Bahan Pembuatan Tas PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM Pemanfaatan Bungkus Makanan Ringan sebagai Bahan Pembuatan Tas BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Aulia Kusumaningtyas F0115016/2015

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS USAHA KAIN FLANEL Nama : Esti Hadi Kusmawan NIM : 11.02.7914 Kelas : 11.D3MI.01 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Pada kesempatan dalam pembuatan makalah ini, yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era keterbukaan ekonomi saat ini, setiap Negara berupaya seoptimal mungkin menggali potensi perekonomian yang memiliki keunggulan daya saing, sehingga mampu membawa

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Batik

Peluang Bisnis Batik KARYA ILMIAH Peluang Bisnis Batik Oleh M.Firdaus Pradana NIM : 11.12.5658 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer STMIK AMIKOM Yogyakarta 2012 Daftar Isi Cover Daftar Isi... i Kata Pengantar...

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo UNKL347

Gambar 1.1 Logo UNKL347 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 UNKL347 UNKL347 adalah sebuah bisnis ritel pakaian yang berdiri sekitar tahun 1996. UNKL347 didirikan oleh empat orang pemuda yang memiliki latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Negara di Dunia Periode (%) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia pada periode 24 28 mulai menunjukkan perkembangan yang pesat. Kondisi ini sangat memengaruhi perekonomian dunia. Tabel 1 menunjukkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Di Usulkan Oleh: 1.RINA ANJARSARI

Lebih terperinci

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013

KESEMPATAN KERJA PERDAGANGAN. Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja. Jakarta, 5 Juli 2013 KESEMPATAN KERJA MENGHADAPI LIBERALISASI PERDAGANGAN Rahma Iryanti Direktur Tenaga Kerja dan Pengembangan Kesempatan Kerja Jakarta, 5 Juli 2013 1 MATERI PEMAPARAN Sekilas mengenai Liberalisasi Perdagangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi perdagangan memicu banyak perusahaan untuk membangun merek global dan secara agresif berusaha mencari pasar potensial di seluruh penjuru dunia. Merek global

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 )

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan. Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F / Angkatan 2015 ) PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Perintisan Usaha Pembuatan Baju Unik Berbahan Kain Jarik dan Kain Lurik Bekas BIDANG KEGIATAN : PKM Kewirausahaan Diusulkan oleh : Shinta Mega Pertiwi ( F0215100

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru dalam berbagai sektor industri di Indonesia. Salah satu industri yang berkembang adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik adalah salah satu produk budaya bangsa Indonesia yang berkembang sejak masa prasejarah. Bahkan masyarakat dunia mengagumi batik sebagai karya luhur budaya Indonesia.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan data Kementerian Perindustrian Indonesia (Bukhari, 2011), kontribusi industri terhadap PDB Indonesia tahun 2000-2010, sektor tekstil, barang kulit dan alas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah-buahan tropis seperti, mangga, nanas, papaya, rambutan, salak, durian manggis dan masih banyak lagi. Buah-buahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri kecil mempunyai peranan penting tidak saja di negara-negara sedang

I. PENDAHULUAN. Industri kecil mempunyai peranan penting tidak saja di negara-negara sedang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri kecil mempunyai peranan penting tidak saja di negara-negara sedang berkembang, tetapi juga di negara-negara maju. Di Indonesia, walaupun pada awalnya

Lebih terperinci

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM TUGAS PRAKARYA KERAJINAN DARI BAHAN ALAM Oleh: NAMA : FARHAN ARIYANDI SAPUTRA KELAS : VII D SMP YKPP DUMAI T.A 2015/2016 I. PENDAHULUAN Indonesia memiliki banyak kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. industri lagi, tetapi mereka harus lebih mengandalkan SDM yang kreatif. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia telah memasuki era industri pada gelombang keempat, yaitu industri ekonomi kreatif (creative economic industry). Industri ini telah mampu

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara

BAB I PENGANTAR. Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara 1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Gejolak krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat dan beberapa negara maju di kawasan Eropa masih belum sepenuhnya mereda. Permasalahan mendasar seperti tingginya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya, kekayaan budaya yang dimiliki bangsa ini terdapat disetiap daerah terdiri dari keragaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai

BAB I PENDAHULUAN. lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global sekarang ini sangat tidak menentu, walaupun lulusan sarjana tetap saja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan. Perubahan preferensi tempat belanja yang berawal dari seringnya

BAB I Pendahuluan. Perubahan preferensi tempat belanja yang berawal dari seringnya BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Perubahan preferensi tempat belanja yang berawal dari seringnya berbelanja di pasar tradisional menjadi memilih untuk berbelanja di toko swalayan atau supermarket yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu

Lebih terperinci

PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS AESTHETIC FLOWER VASE

PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS AESTHETIC FLOWER VASE PROPOSAL PRAKARYA DAN KEWIRAUSAAN PRODUK KERAJINAN BAHAN KERAS AESTHETIC FLOWER VASE Disusun oleh : Hanif Zuniar Haq 08 XI IPS 2 SMA NEGERI 1 MADIUN KOTA MADIUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami

Lebih terperinci