METODOLOGI. Pekerja Bagian Produksi 76 orang. Bagian Produksi SKT 72 orang. Contoh Penelitian 55 orang. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh
|
|
- Yandi Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan penellitian cross sectional yang dilakukan di Perusahaan Rokok Kembang Arum, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara purposive dengan mempertimbangkan keterjangkauan lokasi oleh peneliti yaitu di wilayah industri rokok Kabupaten Kudus. Penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai Mei Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah buruh pabrik rokok di Perusahaan Kembang Arum. Pengambilan contoh penelitian dilakukan secara purposive di Bagian Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) dengan pertimbangan bahwa seluruh pekerja pada bagian tersebut adalah wanita dan pada bagian tersebut merupakan lokasi yang paling beresiko terpapar debu di udara tempat kerja. Kriteria contoh dalam penelitian ini adalah wanita usia dewasa dengan kisaran usia tahun, bersedia mengisi kuesioner yang telah disiapkan peneliti, mempunyai kesanggupan untuk diwawancarai. Populasi pekerja di Perusahaan Rokok Kembang Arum adalah 116 orang. Sebanyak 76 orang bekerja di bagian produksi. Bagian produksi dibedakan menjadi dua, yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKM) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Pekerja bagian produksi SKT sebesar 72 orang, tetapi pekerja yang memenuhi kriteria inklusi hanya sebanyak 55 orang yang selanjutnya menjadi contoh penelitian. Urutan pengambilan contoh penelitian dijelaskan dalam Gambar 2. Pekerja Perusahaan Kembang Arum 116 orang Pekerja Bagian Produksi 76 orang Bagian Produksi SKT 72 orang Contoh Penelitian 55 orang Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh
2 26 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik contoh, gaya hidup, konsumsi pangan, kualitas udara di dalam lingkungan kerja, status gizi, dan status kesehatan. Pengambilan data dilakukan oleh mahasiswa gizi masyarakat IPB yang dibantu tim Balai Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Semarang dan tim Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus. Data karakteristik individu yang meliputi nama, umur, jenis kelamin, dan masa kerja diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Selain itu, data karakteristik sosial ekonomi yang meliputi pendidikan, pendapatan, besar keluarga juga diperoleh dengan wawancara menggunakan kuesioner. Data berat badan diukur menggunakan timbangan analog. Pengukuran dilakukan pada subjek dengan cara berpijak pada timbangan, pandangan lurus ke depan tanpa menggenggam atau menyentuh apapun. Alas kaki serta barang lainnya seperti dompet dan sebagainya yang dapat menambah berat dilepas, kemudian angka petunjuk dibaca. Data tinggi badan diukur dengan menggunakan microtoise. Pengukuran dilakukan terhadap responden dengan cara berdiri tegak tanpa alas kaki sejajar alat pengukur. Tumit, bokong, dan kepala bagian belakang menempel ke dinding dalam sikap tegak. Alat pengukur diturunkan sampai menyentuh kepala bagian atas, kemudian angka petunjuk dibaca. Data konsumsi pangan dikumpulkan dengan metode recall 1 x 24 jam. Pada hari tersebut juga dilakukan record aktivitas fisik contoh. Pengambilan data dilakukan oleh enumerator dengan metode wawancara langsung dan pencatatan kuesioner contoh. Data gaya hidup meliputi data kebiasaan olahraga, data kebiasaan merokok, serta data kebiasaan mengonsumsi alkohol. Data kebiasaan berolahraga mencakup jenis olahraga, durasi olahraga, dan frekuensi olahraga. Data kebiasaan merokok meliputi jumlah rokok yang dihisap dalam sehari, lama merokok, usia awal merokok, jenis rokok, serta keberadaan anggota keluarga yang merokok di rumah. Data kebiasaan mengkonumsi alkohol meliputi jumlah alkohol (minuman keras) yang dikonsumsi selama satu bulan, jenis alkohol dan jumlah alkohol. Data kualitas udara di lingkungan kerja diukur melalui pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja dan suhu udara tempat kerja. Menurut BSN
3 27 (2004), pengukuran dilakukan berdasarkan SNI dengan metode dan cara pengukuran sebagai berikut: Prinsip Alat diletakkan pada titik pengukuran setinggi zona pernapasan, pengambilan contoh dilakukan selama satu jam dan kadar debu total yang diukur ditentukan secara gravimetri. Peralatan a) High volume sampler (HVAS) dilengkapi dengan pompa pengisap udara dan selang silikon atau selang teflon; b) Timbangan analitik dengan sensitivitas 0,01 mg; c) Pinset; d) Desikator, suhu (20 ± 1) o C dan kelembaban udara (50 ± 5) %; e) Flowmeter; f) Tripod; g) Termometer; h) Higrometer. Bahan Filter hidrofobik (misalnya PVC dan fiberglass) dengan ukuran pori 0,5 µm. Prosedur Kerja 1. Persiapan Simpan filter yang diperlukan ke dalam desikator selama 24 jam. Timbang filter sampai diperoleh berat konstan, minimal 3x penimbangan. Catat berat filter blanko dan filter contoh masing-masing dengan berat B 1 (mg) dan W 1 (mg). Letakkan filter di dalam holder setelah diberi nomor (kode). Masukkan filter contoh ke dalam high volume sampler holder dengan menggunakan pinset dan tutup bagian atas holder. Gambar 3 Prosedur kerja persiapan pengambilan contoh debu (BSN 2004)
4 28 2. Pengambilan Contoh Debu Hubungkan HVAS dengan pompa pengisap udara dengan menggunakan selang silikon atau teflon. Letakkan HVAS pada tiitk pengukuran (di dekat tenaga kerja terpapar debu) dengan mengunakan tripod. Hidupkan pompa pengisap udara dan lakukan pengambilan contoh. Bersihkan debu luar holder untuk menghindari kontaminasi setelah selesai pengambilan contoh. Pindahkan filter dengan menggunakan pinset ke kaset filter. Masukkan ke dalam desikator selama 24 jam. Gambar 4 Prosedur kerja pengambilan contoh debu (BSN 2004) 3. Penimbangan Filter blanko dan filter contoh ditimbang dengan menggunakan timbangan analitik yang sama. Kemudian, hasil penimbangan berat filter contoh sebelum dan sesudah pengukuran dicatat. 4. Perhitungan Kadar debu total di udara dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: C = (W2 - W1) (B2 B1) (mg/l) V atau C = (W2 - W1) (B2 B1) x 10 3 (mg/m 3 ) V keterangan: C = kadar debu total (mg/l) atau (mg/m 3 ). W2 W1 = berat filter contoh setelah pengambilan contoh (mg). = berat filter contoh sebelum pengambilan contoh (mg).
5 29 B2 = berat filter blanko setelah pengambilan contoh (mg). B1 = berat filter blanko sebelum pengambilan contoh (mg). V = volume udara pada waktu pengambilan contoh (l). Pengukuran suhu dilakukan dengan meletakkan termometer ruang pada tempat kerja. Pencatatan dilakukan pada dua jam yang bebeda yaitu jam dan jam kemudian dirata-ratakan. Kelembaban udara diukur dengan menggunakan hygrometer dengan cara meletakkan alat ukur tersebut pada ruang kerja. Data status kesehatan meliputi kejadian sakit, skor morbiditas, keluhan kesehatan, dan pengukuran data pengukuran pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik diperoleh melalui data pengukuran tekanan darah dengan menggunakan Sphygmanometer. Tekanan darah yang diukur berupa Tekanan darah Sistolik (TDS) dan Tekanan Darah Diastolik (TDD). Pengukuran TDS dan TDD dilakukan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dengan menggunakan Sphygmmomanometer dan manset besar. Pengukura tekanan darah dilakukan membalut lengan dengan selembar kantong karet yang dapat digembungkan yang terbungkus dalam sebuah manset dan yang digandengkan dengan sebuah pompa dan manometer. Pemompaan mengakibatkan tekanan dalam kantong karet cepat naik sampai 200 mmhg yang cukup untuk menjepit arteri brakhial sehingga darah tidak dapat lewat dan denyut nadi pergelangan menghilang. Tekanan diturunkan sampai suatu titik dimana denyut dapat dirasakan dengan menggunakan stetoskop denyut arteri brakhialis pada lekukan siku dengan jelas dapat terdengar. Pada titik ini tekanan yang tampak pada kolom air raksa dalam manometer diaggap sebagai tekanan sistol. Kemudian tekanan di atas arteri brakhilalis perlahan-lahan dikurangi sampai terdengar bunyi jantung atau pukulan denyut arteri dengan jelas dapat didengar atau dirasakan. Titik pada saat bunyi mulai menghilang umumnya dianggap tekanan diastol. Pengukuran denyut nadi dilakukan dengan meletakkan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis) pada titik nadi. Titik nadi (daerah yang denyutannya paling keras) yaitu nadi radialis di pergelangan tangan di sisi ibu jari. Langkah selanjutnya yaitu menekan perlahan titik nadi kemudian dihitung jumlah denyutannya selama satu menit.
6 30 Frekuensi napas dihitung berdasarkan jumlah tarikan napas dalam satu menit. Satu pernapasan adalah satu kali menghirup napas dan satu kali mengeluarkan napas. Data sekunder yang dikumpulkan meliputi data populasi buruh pabrik rokok, dan gambaran umum perusahaan. Jenis dan cara pengumpulan data primer dan sekunder dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Variabel, jenis dan cara pengumpulan data No Variabel Jenis Data Cara pengumpulan 1 Karakteristik Individu 2 Karakteristik Sosial Ekonomi 3 Aktivitas Fisik Pekerja Umur Jenis kelamin Masa kerja Pendidikan Upah Pendapatan keluarga Besar keluarga Jenis dan lama kegiatan harian Wawancara menggunakan kuesioner Wawancara menggunakan kuesioner Record aktivitas fisik 1 x 24 jam 4 Gaya Hidup Kebiasaan olahraga 5 Konsumsi Pangan 6 Kualitas Udara Lingkungan Kerja Kebiasaan merokok Kebiasaan mengonsumsi alkohol Tingkat kecukupan zat gizi Kadar debu total Suhu Kelembaban udara 7 Status Gizi Berat badan 8 Status Kesehatan Tinggi badan Kejadian sakit Tekanan darah Denyut nadi Frekuensi napas Wawancara menggunakan kuesionaire Recall 1 x 24 jam Pengukuran kadar debu total, suhu, dan kelembaban di udara tempat kerja Pengukuran Tinggi Badan dan Berat Badan Wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pemeriksaan fisik
7 31 Pengolahan dan Analisis Data Pengolahan data menggunakan software komputer yaitu Microsoft Excel 2007 dan SPSS versi 16.0 for windows. Proses pengolahan meliputi kegiatan editing, coding, entry. Data gambaran umum perusahaan dan karakteristik individu yang meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, besar keluarga, dan masa kerja dikategorikan berdasarkan kriteria tertentu. Data tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensia. Kegiatan berolahraga yang diteliti meliputi kebiasaan olahraga, jenis olahraga, durasi olahraga dan frekuensi olahraga. Frekuensi olahraga diketahui berdasarkan jumlah beberapa kali contoh berolahraga dalam seminggu. Kebiasaan merokok dari responden yang meliputi jumlah rokok yang dihisap dalam sehari, lama merokok, usia awal merokok, serta keberadaan anggota keluarga yang merokok di rumah. Kebiasaan mengonsumsi alkohol meliputi jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi selama satu bulan. Data jumlah makanan yang dikonsumsi responden dikonversikan dari Ukuran Rumah Tangga ke dalam ukuran berat (gram) dengan menggunakan Daftar Komposisi Bahan Makanan sehingga diperoleh konsumsinya sendiri (Supariasa et al. 2002). Rumus untuk menghitung kandungan energi dan zat gizi yang dikonsumsi adalah sebagai berikut: Gij = BPj x Bddj x Kgij Keterangan: Gij = zat gizi yang dikonsumsi dari pangan BPj = berat pangan j yang dikonsumsi (gram) Bddj = bagian yang dapat dimakan (dalam % atau g dari 100 g pangan j) Kgij = kandungan zat gizi pangan j Penghitungan kebutuhan energi berdasarkan pengeluaran energi total menggunakan angka metabolisme basal dan aktivitas fisik (FAO/WHO/UNO 2001). Pengeluaran energi tersebut dihitung berdasarkan jenis kegiatan dan alokasi waktu tiap kegiatan, yaitu dengan mengalikan lamanya masing-masing kegiatan dengan physical activity rate (PAR). Kemudian physical activity level (PAL) atau faktor aktivitas dihitung dengan menggunakan rumus: Faktor aktivitas = (Kj) (Wj) (PAL) 24
8 32 Keterangan: Kj = Faktor kelipatan energi kegiatan terhadap EMB (PAR) Wj = Alokasi waktu untuk kegiatan j Faktor aktivitas ini kemudian dikalikan dengan Angka Metabolisme Basal (AMB). AMB yang digunakan adalah berdasarkan Oxford equation dalam WNPG (2004) yaitu: AMB wanita usia tahun = 13.4 BB kkal AMB wanita usia tahun = 9.59 BB kkal Berat badan yang digunakan adalah berat badan aktual jika contoh berstatus gizi normal, dan berat badan ideal berdasarkan AKG 2004 jika contoh berstatus gizi kurang dan lebih. Rumus untuk menghitung kebutuhan energi orang dewasa adalah sebagai berikut : Kebutuhan energi = Faktor aktivitas x AMB Perhitungan tingkat kecukupan energi dilakukan dengan membandingkan konsumsi energi sehari dengan kebutuhan per hari. Tingkat kecukupan energi = Konsumsi energi aktual x 100 % Kebutuhan Perhitungan tingkat konsumsi atau tingkat kecukupan zat gizi dilakukan dengan membandingkan konsumsi energi sehari dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG) Tahun Tabel Angka kecukupan protein, vitamin C, dan zat besi disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Angka kecukupan protein, zat besi dan vitamin C bagi orang Indonesia (AKG 2004) Usia (tahun) Kecukupan Protein (g) Kecukupan zat besi (mg) Kecukupan vitamin C (mg) Sumber: WNPG (2004) Rumus yang digunakan untuk menghitung tingkat kecukupan protein, vitamin c, dan zat besi adalah sebagai berikut: Tingkat kecukupan zat gizi = Konsumsi zat gizi aktual x 100 % AKG Selanjutnya, status gizi contoh dihitung berdasarkan indeks massa tubuh (IMT). IMT diperoleh dari perbandingan indeks antropometri berat badan (kg)
9 33 dibagi dengan tinggi badan kuadrat (m 2 ) (Supariasa et al. 2002). Rumus untuk menentukan indeks massa tubuh yaitu: IMT (kg/m 2 ) = Berat Badan (kg) Tinggi Badan 2 (m 2 ) Data status kesehatan yang dikumpulkan adalah kejadian pernah atau tidak pernah sakit, jenis penyakit, skor morbiditas, keluhan kesehatan, dan data tekanan darah. Skor morbitas diperoleh dengan mengalikan lama hari sakit dengan frekuensi sakit untuk setiap jenis penyakit. Skor Morbiditas = Lama hari sakit x Frekuensi Sakit Data tekanan darah contoh diklasifikasikan menurut klasifikasi yang ditetapkan oleh Chobanian et al. (2003). Klasifikasi tekanan darah disajikan pada Tabel 5 adalah sebagai berikut: Tabel 5 Klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa (Chobanian et al. 2003) Kategori Tekanan Darah Sistolik (mmhg) Tekanan Darah Diastolik (mmhg) Normal < 120 < 80 Prehipertensi Hipertensi Stadium Hipertensi Stadium Data kualitas udara lingkungan kerja didapatkan dengan mengukur salah satu parameter kimia yaitu kadar debu di udara. Menurut SE-01/MEN/1997 diacu dalam BSN (2004) nilai ambang batas (NAB) debu tembakau adalah 10 mg/m 3. Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Kesehatan No. 1405/Menkes/SK/XI/2002 persyaratan untuk suhu dan kelembaban udara dalam ruangan yaitu o C dan 40%-60%. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif dan inferensia yang terdiri dari: 1. Deskriptif (Persentase rata-rata) Deskriptif statistika yang dianalisis kualitas udara di dalam lingkungan kerja, meliputi data gaya hidup, tingkat konsumsi energi dan zat gizi, status gizi, dan status kesehatan.
10 34 2. Inferensia Uji korelasi Pearson a. menganalisis hubungan antara umur dengan status gizi dan status kesehatan b. menganalisis hubungan antara masa kerja dengan status gizi dan status kesehatan c. menganalisis hubungan antara pendapatan per kapita dengan status gizi dan status kesehatan d. menganalisis hubungan aktivitas fisik, tingkat kecukupan energi dan zat gizi dengan status kesehatan e. menganalisis hubungan status gizi dengan skor morbiditas, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik Uji Chi-square Uji Chi-square digunakan untuk menganalisis hubungan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan status kesehatan. Uji Regresi Linear Uji regresi linear digunakan untuk menganalisis pengaruh tingkat kecukupan energi terhadap Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan skor morbiditas sebagai variabel kontrol. Pengakategorian variabel dan kriteria dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian No Variabel Kategori Kriteria 1 Kadar Debu Udara (BSN 2005) 1. < NAB < 10 mg/m3 2. NAB 10 mg/m3 2 Suhu Udara (Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/XI/ 2002) 1. Memenuhi 2. Tidak memenuhi o C < 18 o C dan >30 o C 3 Kelembaban Udara (Kepmenkes No. 1405/Menkes/SK/XI/ 2002) 1. Memenuhi % 2. Tidak memenuhi < 65% dan >95% 4 Umur (WNPG 2004) 1. Dewasa muda (19-29 tahun) 2. Dewasa madya (30-49 tahun) 3. Dewasa akhir (50-64 tahun)
11 35 Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian (lanjutan) No Variabel Kategori Kriteria 5 Pendidikan 1. Tidak tamat SD < 6 tahun (Ketentuan Peneliti) 2. SD/sederajat 6 - <9 tahun 3. SMP/sederajat 9 - <12 tahun 4. SMA/sederajat 12 tahun 5. Perguruan Tinggi > 12 tahun 6 Upah Kerja/Bulan (SK 561.4/69/2010 dalam Pramudjito 2010) 7 Pendapatan per kapita (Rp/bulan) 8 Garis Kemiskinan Propinsi Jawa Tengah 9 Garis Kemiskinan Internasioanl pada Millennium Development Goals 10 Besar Keluarga (Hurlock 1993) 1. UMR Kab. Kudus 2. < UMR Kab. Kudus 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi 1. Miskin 2. Tidak Miskin 1. Miskin 2. Tidak Miskin 1. Besar 2. Sedang 3. Kecil Rp < Rp P < ( x SD) ( x SD) P ( x+sd) P > (x + SD) < Rp Rp < 1 US$ (< Rp ) 1 US$ ( Rp ) 8 orang 5-7 orang 4 orang 11 Masa Kerja (MS) 1. Baru 2. Sedang 3. Lama 12 Durasi Olahraga (DO) 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi MS < ( x SD) ( x SD) MS ( x+sd) MS > ( x +SD) DO < ( x SD) ( x SD) DO ( x+sd) DO > ( x +SD) 13 Frekuensi Olahraga (FO) 1. Rendah 2. Sedang 3. Tinggi FO < ( x SD) ( x SD) FO ( x+sd) FO > ( x +SD) 14 Kebiasaan Olahraga 1. Baik 2. Kurang Baik DO 30 dan FO 3 DO < 30 dan FO < 3
12 36 Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian (lanjutan) No Variabel Kategori Kriteria 15 Kebiasaan Merokok a. Jumlah Rokok yang dihisap sehari (Windham et al 2005) 1. Rendah 2. Sedang 3. Berat 1-9 batang batang 20 batang b. Lama Merokok (LM) LM < ( x SD) ( x SD) LM ( x+sd) LM > ( x +SD) c. Usia Awal Merokok (UAM) UAM < ( x SD) (x SD) UAM (x+sd) UAM > ( x +SD) 16 Kebiasan Konsumsi Alkohol Jumlah Konsumsi Alkohol (JKA) 17 Tingkat Kecukupan Energi 18 Tingkat Kecukupan Protein 19 Tingkat kecukupan vitamin C, dan zat besi (Gibson 2005) JKA < ( x SD) ( x SD) JKA ( x+sd) JKA > ( x +SD) 1. Defisit tingkat berat < 70 % AKG 2. Defisit tingkat sedang % AKG 3. Defisit tingkat ringan % AKG 4. Normal % AKG 5. Lebih 120 % AKG 1. Defisit tingkat berat < 70 % AKG 2. Defisit tingkat sedang % AKG 3. Defisit tingkat ringan % AKG 4. Normal % AKG 5. Lebih 120 % AKG 1. Kurang < 77 % AKG 2. Cukup 77 % AKG
13 37 Tabel 6 Kategori dan kriteria untuk setiap variabel penelitian (lanjutan) No Variabel Kategori Kriteria 20 Status Gizi (WHO 2005) 1. Sangat kurus < Kurus Normal Gemuk Obesitas Obesitas I Skor Morbiditas (Sugiyono 2009) 22 Tekanan Darah (Chobanian et al. 2003) 1. Rendah < Sedang Tinggi > Normal <120/80 2. Prehipertensi 120/80-139/89 3. Hipertensi Stadium 1 140/90-159/99 4. Hipertensi Stadium 2 160/ Frekuensi Denyut Nadi (Pearce 2006) 24 Frekuensi Pernapasan (Pearce 2006) 1. Bradikardi <60 kali/menit 2. Normal kali/menit 3. Takikardi >80 kali/menit 1. Normal kali/menit 2. Di atas nomal >20 kali/menit Definisi Operasional Aktivitas fisik adalah seluruh aktivitas pekerja yang dilakukan di perusahaan di tambah dengan aktivitas pekerja di luar perusahaan pada hari kerja. Besar keluarga adalah banyaknya orang yang tinggal dalam satu rumah. Contoh adalah wanita yang bekerja sebagai buruh pabrik rokok di Perusahaan Kembang Arum Bagian Produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT) yang berada pada rentang usia tahun. Denyut nadi adalah jumlah denyut nadi pada pergelangan tangan contoh selama satu menit. Frekuensi napas adalah kecepatan pernapasan contoh dalam satu menit. Satu kali pernapasan berarti satu kali contoh menghirup napas dan satu kali contoh mengeluarkan napas.
14 38 Kadar debu total di udara tempat kerja adalah jumlah debu total yang berada di udara tempat kerja dengan nilai ambang batas (NAB) 10 mg/m 3. Kebiasaan merokok adalah aktivitas individu dalam menghirup asap rokok baik secara aktif maupun pasif yang meliputi jumlah, jenis, dan lama merokok dalam sehari, usia awal merokok, serta keberadaan anggota keluaraga yang merokok di rumah. Kebiasaan olahraga adalah tingkah laku dan aktivitas seseorang dalam melakukan olahraga yang meliputi frekuensi dan durasi yang dipilih selama satu bulan terakhir. Kelembaban udara adalah kondisi kelembaban udara ruang kerja yang diukur dengan menggunakan hygrometer. Konsumsi alkohol adalah kebiasaan minum alkohol (minuman keras) contoh yang meliputi jumlah alkohol (minuman keras) yang dikonsumsi selama satu bulan dan jenis alkohol. Konsumsi energi pangan adalah jumlah dan jenis energi yang dikonsumsi pekerja dari makanan. Masa kerja adalah lamanya contoh bekerja pada bagian produksi sigaret kretek tangan (SKT) di Perusahaan Kembang Arum yang dinyatakan dalam tahun. Merokok adalah aktivitas contoh menghisap rokok baik secara aktif maupun pasif. Morbiditas adalah kejadian pernah atau tidak pernah sakit yang ditentukan berdasarkan jenis penyakit, lama sakit, frekuensi sakit, keluhan kesehatan selama satu bulan terakhir. Olahraga adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan contoh secara sengaja dan sistematis untuk mendorong, membina, dan mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial di luar aktivitas fisik yang harus dilakukannya. Pendapatan per kapita adalah total pendapatan keluarga contoh dibagi jumlah anggota keluarga. Pendidikan adalah lama pendidikan formal tertinggi yang pernah diikuti contoh. Status gizi adalah kondisi tubuh contoh yang menggambarkan kesetimbangan antara konsumsi dan kebutuhan gizi, yang ditentukan melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dalam kg/m 3.
15 39 Status kesehatan adalah kondisi kesehatan yang dialami contoh, yang diukur berdasarkan kejadian sakit, skor morbiditas, keluhan kesehatan, serta tekanan darah, denyut jantung, dan frekuensi napas contoh. Suhu udara adalah kondisi suhu kering pada ruang kerja yang diukur dengan menggunakan termometer pada pukul dan WIB. Tekanan darah adalah banyaknya tekanan darah dalam mmhg contoh yang terdiri dari tekanan darah sistolik dan diastolik yang diukur dengan Spygnomanometer. Tekanan darah diastolik adalah tekanan pada dinding arteri dan pembuluh darah akibat mengendurnya otot jantung (tekanan pada saat jantung berelaksasi) yang diukur dengan Sphygmanometer dalam satuan mmhg. Tekanan darah sistolik adalah tekanan yang dihasilkan otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri (tekanan pada saat jantung berkontraksi) yang diukur dengan Sphygmanometer dalam satuan mmhg. Tingkat kecukupan energi adalah perbandingan antar jumlah energi dari makanan yang dikonsumsi pekerja selama sehari dengan kebutuhan berdasarkan PAL (physical activity level) dan BMR (basal metabolic rate). Tingkat kecukupan zat gizi adalah perbandingan antar jumlah protein, vitamin C dan zat besi yang dikonsumsi dengan AKG 2004.
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus-September 2011 di SMA Negeri 6
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
13 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian tentang hubungan tingkat konsumsi dan aktivitas fisik terhadap tekanan darah dan kolesterol ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang bertujuan mempelajari hubungan pengetahuan gizi ibu dan kebiasaan jajan siswa serta kaitannya dengan status
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40
15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE. n = Z 2 P (1- P)
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.
Lebih terperinciMETODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Mei 2011 di SMP/SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2012 di Cipayung, Bogor. Pemilihan tempat
Lebih terperinciMETODE. PAUD Cikal Mandiri. PAUD Dukuh. Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh. Kls B 1 :25. Kls A:20. Kls B 2 :30. Kls B:25. Kls A:11
METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study (sebab akibat diteliti dalam satu waktu). Pemilihan PAUD dilakukan secara purposive, dengan kriteria memiliki
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = n/n(d) 2 + 1
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study dengan metode survey observational. Tempat penelitian dipilih dengan metode purposive yaitu di UPT
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Sistematika pengambilan contoh. Pemilihan SDN Kebon Kopi 2 Bogor. Purposive. siswa kelas 5 & 6. Siswa laki-laki (n=27)
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah case study. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kebon Kopi 2, Kota Bogor. Penentuan lokasi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data
15 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian ini dilakukan dengan metode cross sectional study. Lokasi penelitian bertempat di Desa Sukajadi, Sukaresmi, Sukaluyu, dan Sukajaya, Kecamatan Taman
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data
29 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-Desember 2011 di SMA Ragunan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu, dan Tempat
24 METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu pengambilan data dilakukan pada waktu yang bersamaan atau pada satu saat, baik variabel independen
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian mengenai keragaan konsumsi pangan, status kesehatan, kondisi mental dan status gizi pada lansia peserta dan bukan peserta home care menggunakan disain cross
Lebih terperinciMETODE. Zα 2 x p x (1-p)
16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian
Lebih terperinciMETODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)
Lebih terperinciGambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita
22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n =
24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Lebih terperinciKonsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi
KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitianan deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat
Lebih terperinciPengukuran kadar debu total di udara tempat kerja
Standar Nasional Indonesia Pengukuran kadar debu total di udara tempat kerja ICS 17.060 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii Pendahuluan... iii 1. Ruang lingkup... 1 2.
Lebih terperinciGambar 1. Kerangka pemikiran tingkat kecukupan energi zat gizi anak usia sekolah Keterangan : = Variabel yang diteliti = Hubungan yang diteliti
KERANGKA PEMIKIRAN Usia sekolah adalah periode yang sangat menentukan kualitas seorang manusia dewasa nantinya. Kebutuhan gizi pada masa anak-anak harus dipenuhi agar proses pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study. Pengambilan data penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei 2011. Penelitian dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n [(1.96) 2 x (0.188 x 0.812)] (0.1) 2. n 59 Keterangan: = jumlah contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Penelitian ini menggunakan data yang berasal dari penelitian payung Ajinomoto IPB Nutrition Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik
72 III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup penelitian bidang Ilmu Kedokteran, khususnya bagian ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku
126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini seluruhnya menggunakan data dasar hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilakukan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Lebih terperinciPola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman
Lebih terperinciBagan Kerangka Pemikiran "##
KERANGKA PEMIKIRAN Olahraga pendakian gunung termasuk dalam kategori aktivitas yang sangat berat (Soerjodibroto 1984). Untuk itu diperlukan kesegaran jasmani, daya tahan tubuh yang prima, dan keseimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian proyek intevensi cookies muli gizi IPB, data yang diambil adalah data baseline penelitian. Penelitian ini merupakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini desain population survey, yaitu dengan mensurvei sebagian dari populasi balita yang ada di lokasi penelitian selama periode waktu tertentu.
Lebih terperinciMETODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
16 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik yang menggambarkan sistem penyelenggaraan makan dan preferensi para atlet terhadap menu makanan yang disajikan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = Z 2 (1-α/2) x σ 2 ε 2 x φ 2 n = x x n = 79 mahasiswi
METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai Analisis Hubungan Persepsi tentang Kegemukan dengan Pola Konsumsi Pangan dan Aktivitas Fisik Mahasiswi Tingkat Persiapan Bersama Institut
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Lokasi dan Sejarah Perusahaan Rokok (PR) Kembang Arum merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa pembuatan rokok. Perusahaan tersebut terletak di Dusun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain Case Study.Penelitian ini dilakukan di SDN Pasanggrahan 2, Desa Cilangohar, Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta.Pengambilan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciKarakteristik Sampel: Usia Jenis Kelamin Berat Badan Tinggi Badan. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi. Status Gizi
20 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi merupakan hasil masukan zat gizi dan pemanfaatannya dalam tubuh. Untuk mencapai status gizi yang baik diperlukan pangan yang mengandung cukup zat gizi, aman untuk dikonsumsi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.
31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain dan Tempat Penelitian. Teknik Penarikan Contoh. di = di/d x 100
METODE PENELITIAN Disain dan Tempat Penelitian Penelitian ini bagian dari penelitian yang dilaksanakan Khomsan et al (006) bekerjasama dengan Neysvan Hoogstraten Foundation (NHF) The Netherlands yang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional untuk melihat gambaran secara deskriptif analisis mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan
Lebih terperinciMETODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitan ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Indonesia.
Lebih terperinciMETODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel
104 METODE Sumber Data, Disain, Cara Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari hasil Riskesdas 2007. Riskesdas 2007 menggunakan disain penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta
III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta tingkat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS KUALITAS UDARA : Suhu Kelembaban Kecepatan Gerak Udara Kadar debu Jumlah Kuman VARIABEL TERIKAT Sick Building Syndrome VARIABEL PENGGANGGU
Lebih terperinciKarakteristik Sosial Ekonomi - Jenis kelamin - Umur - Besar keluarga - Pendidikan - Pekerjaan - Pendapatan
KERANGKA PEMIKIRAN Konsumsi pangan karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu karakteristik sosial ekonomi yang meliputi jenis kelamin, umur dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
26 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosectional study. Penelitian dilakukan menggunakan data sekunder dari Program Perbaikan Anemia Gizi Besi di Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional
37 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian ini merupakan penelitian survey yang dilakukan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lokasi penelitian ini terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Kadudampit,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian
Lebih terperinciSTATUS GIZI DAN STATUS KESEHATAN BURUH PABRIK ROKOK DI PERUSAHAAN KEMBANG ARUM KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH
LAMPIRAN 78 Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kode:... STATUS GIZI DAN STATUS KESEHATAN BURUH PABRIK ROKOK DI PERUSAHAAN KEMBANG ARUM KABUPATEN KUDUS, JAWA TENGAH Penelitian ini dilaksanakan untuk mengumpulkan
Lebih terperinciMETODE. Desain, Waktu dan Tempat
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antara satu faktor risiko dengan faktor risiko lain yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain dalam waktu
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
56 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian Pengembangan Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi penelitian = 51 orang. 21 orang keluar. Kriteria inklusi. 30 orang responden. Gambar 2 Cara penarikan contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional study, dilaksanakan di Instalasi Gizi dan Ruang Gayatri Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel,
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik yaitu penelitian yang menjelaskan adanya pengaruh antara variabelvariabel, melalui pengujian
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional. Cross sectional merupakan metode penelitian dengan menghubungkan antara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 3 Teknik penarikan contoh. Bogor (Purposive) Kota Bogor (n = 11) Kabupaten Bogor (n = 54)
28 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah dengan retrospective, yaitu pengamatan yang dilakukan dengan penelusuran ke belakang. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Penelitian mengenai hubungan antara kepatuhan konsumsi biskuit yang diperkaya protein tepung ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) dengan status gizi dan morbiditas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Lebih terperincirumus : n = (P 1 -P Ket : Z 1- - P 1 Kebiasaan makan..., Evi Heryanti, FKM UI, )²
BAB 4 METODOLOGI PENELITIP AN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini mengenai kebiasaan makan cepat saji (fast food modern), aktivitas fisik dan faktor lainnyaa dengan status gizi mahasiswa penghuni Asrama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinci