BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SISTEM APLIKASI YANG SUDAH ADA PERINGATAN DINI SMS SERVER Kebutuhan informasi yang cepat saat ini bukan lagi hal yang sulit diterapkan, tersedianya jejaring internet dapat memungkinkan sebuah file yang dikirim dari tempat yang sangat jauh dapat diterima hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Teknologi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh BBPOPT untuk mengembangkan teknologi Short Message Service (SMS) LPD OPT yang berbasis pada penggunaan SMS dalam mengirimkan data peringatan dini terhadap serangan OPT. Pengembangan teknologi ini diyakini dapat membantu para petugas di lapangan dalam melaporkan keadaan di lapangan yang bersifat emergence kepada pimpinan sehingga pimpinan yang dimaksud dapat mengambil keputusan dan kebijakan penanganannya dengan cepat dan tepat. Dukungan terhadap pemanfaatan teknologi ini perlu ditingkatkan karena akan sulit sekali menekan invasi teknologi keberbagai bidang termasuk bidang perlindungan tanaman, sehingga akan lebih baik kiranya apabila kita sebagai pelaku perlindungan tanaman berjalan seiring dengan perkembangan teknologi demi kepentingan dan kesejahteraan petani Laporan Peringatan Dini ini berbasis SMS, dimana peringatan dini yang dibuat berasal dari laporan para petani yang ada disawah yang dikirimkan ke 41

2 42 sistem melalui SMS. Dari laporan SMS yang masuk ke sistem, program akan melakukan kalkulasi untuk menghitung ada tidaknya potensi yang menyebabkan serangan hama di wilayah tertentu. Apabila terdeteksi akan adanya serangan hama, maka program akan memberikan laporan pada daerah mana saja yang mempunyai kemungkinan terserang kepada pihak POPT-PHP sehingga dapat dilakukan langkah preventif sebagai upaya mitigasi terhadap kerusakan yang lebih lanjut Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) menggunakan aplikasi SMS Gateway untuk mempercepat proses pelaporan pengamat OPT, Gambar 4.1. Infrastruktur SMS Server Pada gambar 4.1 merupakan infrastruktur dari peringatan dini menggunakan teknologi SMS server. Petugas OPT mengirim SMS melalui Base Transfer Station (BTS) menuju SMSC atau SMS center, disini diolah menuju BTS server dan diterima oleh modem SMS Server lalu SMS diterima oleh server

3 43 dan diolah menjadi tampilan berupa web yang berisi tentang serangan hama dan penyakit di daerah tersebut SISTEM APLIKASI YANG DIUSULKAN PERANCANGAN JARINGAN Gambar 4.2. Infrastruktur Aplikasi Web Dalam Gambar 4.2 tersebut diatas pembuatan sistem informasi geografis ini, penulis menggunakan alat yang mendukung pembuatan sistem, antara lain yaitu: 1 Unit komputer sebagai PC pengembang aplikasi (Software development) dalam membuat design dan coding program, adapun PC ini memiliki spesifikasi sebagai

4 44 berikut : Processor Core 2 duo 2.8 Ghz Memory DDR 2 GB Harddisk 80 GB Windows XP Profesional SP 3 Sedangkan untuk 1 perangkat server yang dibutuhkan adalah server IBM System x3200m3-iih dengan spesifikasi yaitu: Intel Xeon X3430 Memory DDR3 2 GB PC ECC DVD RAM VGA MAtrox 16MB, 2x GbE Bundle 250 GB Swap SATA 3,5 HDD [39M4508] Dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis diperlukan 1 buah Router Cisco 2811 Integrated Service Router sebagai perangkat komunikasi jaringan. Penulis memakai Router untuk mengarahkan aliran data yang akan dilalui oleh aplikasi tersebut PERANCANGAN APLIKASI WEB Berdasarkan sistem yang telah sebelumnya dibuat, maka dikembangkan suatu sistem yang dapat memberitahukan peringatan dini kepada pengguna melalui teknologi web geografis. Sistem peringatan dini yang terintegrasi dengan web gis memungkinkan pengguna untuk melihat proses penyebaran hama secara virtual melalui bantuan dari mapserver sebagai penyedia layanan peta digital.

5 45 Peringatan dini yang dibuat berdasarkan peramalan dari data yang sudah ada/lebih berupa simulasi ANALISIS DATA Data-data yang dikumpulkan adalah data serangan hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten Karawang, hama dan penyakit tanaman padi ini dipilih berdasarkan data yang kami peroleh dari BBPOPT, hama tersebut adalah wereng batang coklat (WBC) sedangkan penyakit adalah penyakit tungro, beberapa kriteria variabel yang diperhitungkan yaitu: - Luas tanaman - Luas tambah serang pada perioda laporan Data-data tersebut dikumpulkan sejak dari lima tahun terakhir, mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 sebagai data time series, data tersebut kemudian disusun berdasarkan musim hujan dan musim kemarau, dimana musim hujan berawal dari bulan Oktober dan berakhir sampai bulan Maret. Sedangkan musim kemarau dari bulan April sampai bulan September. Data yang sudah disusun berdasarkan musim hujan dan kemarau nanti akan dilihat pola penyerangan dari hama WBC dan penyakit tungro berdasarkan perhitungan logaritmik statistika, sehingga dengan melihat pola serangan tersebut maka akan diprediksi serangan selanjutnya.

6 46 Dalam pencarian data-data tersebut penulis memiliki kendala dalam kelengkapan data, sehingga penulis menggunakan rumus baku nasional berdasarkan musim hujan dan musim kemarau yang sudah tertulis dalam buku panduan pengamatan organisme pengganggu tanaman, berikut rumus penyerangan hama WBC dan penyakit tungro. 1. Wereng Batang Coklat (WBC) Hama OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) ini diamati dengan menggunakan dua macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dalam sebuah lahan sawah di suatu tempat. Rumus peramalan serangan WBC pada musim kemarau (Pedoman POPT, 2008:38) : Log Y = Log (X 1 ) ± 0.12; (R 2 =0.44) Log Y = Log (X 1 ) ± Log (X 2 ) ± 0.12 ; (R 2 =0.48; CL = 0.12) Rumus peramalan serangan WBC pada musim hujan (Pedoman POPT,2008: 38) Log Y = Log (X 1 ) ± 0.11 ; (R 2 = 0.37) Log Y = Log (X 1 ) Log (X 2 ) ± 0.12 (R 2 =0.46) Keterangan rumus peramalan serangan WBC pada musim kemarau dan hujan : Y = Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akan datang.

7 47 X 1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu. X 2 = Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu. 2. Penyakit Tungro Penyakit tungro diamati dengan menggunakan dua macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dalam sebuah lahan sawah di suatu tempat Rumus peramalan serangan Tungro pada musim kemarau ( Pedoman POPT,2008:49 ) Log Y = Log (X 1 ) ± 0.1 ; (R 2 =0.55) Log Y = Log (X 1 ) ± Log (X 2 ) ± 0.09 ; (R 2 =0.48; CL = 0.65) Rumus peramalan serangan Tungro pada musim hujan (Pedoman POPT,2008:49) Log Y = Log (X 1 ) ± 0.09 ; (R 2 =0.60) Log Y = Log (X 1 ) ± Log (X 2 ) ± 0.09 ; (R 2 =0.48; CL = 0.62) Keterangan rumus peramalan serangan tungro pada musim kemarau dan hujan : Y = Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akan datang.

8 48 X 1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu. X 2 = Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu. Jika luas serang sudah didapat, maka selanjutnya adalah mendapatkan intensitas yang terdapat di wilayah itu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung intensitas serangannya, yaitu (Pedoman POPT, 2008) : Intensitas = (Luas daerah terserang / Luas lahan tanam) x 100% Jika intensitas sudah diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah menentukan ambang batas serangan yang bisa ditoleransi berdasarkan nilai ambang yang terdapat pada pedoman POPT, dimana ambang batas dibagi dalam beberapa kategori kelompok (Ringan, Sedang, Berat, Puso). Hasil analisa yang diperoleh dalam menentukan ambang batas toleransi berpengaruh juga terhadap luas serang dari hama WBC dan penyakit Tungro sehingga perlu adanya dua variabel yang menentukan apakah daerah tersebut terkena serangan atau tidak. Dua variabel itu tak lain adalah luas serang dan intensitas dimana masing-masing variabel tersebut mempunyai bobot yang sama dan saling berpengaruh antara satu sama lain PENENTUAN WILAYAH Dalam menentukan wilayah yang aman untuk menanam padi, maka tiap lahan sawah di kabupaten karawang akan diberi warna sesuai dengan tingkat intensitas penyerangan hama dan penyakit.

9 49 Hama WBC, tingkat intensitas pemberian warna yaitu: Hitam: Puso, tingkat intensitas > 90 % bahwa daerah tersebut sudah rusak total Merah : Berat, kawasan/lahan tersebut sering diserang hama penyakit (tingkat intensitas antara 50-90% ). Kawasan ini tidak layak digunakan untuk menanam tanaman padi. Kuning : Sedang, kawasan/lahan tersebut berada pada tingkat rawan terserang hama penyakit (tingkat intensitas 25 50%). Kawasan ini perlu perhatian khusus dalam penanganannya sebagai tindakan preventif untuk mencegah serangan hama penyakit yang cukup sering terjadi didaerah ini. Hijau tua: Ringan, kawasan/lahan tersebut memiliki tingkat intensitas serangan yang rendah ( 0-25%). Kawasan ini cocok untuk ditanam tanaman padi karena tingkat intensitas serangannya sangat rendah. Penyakit Tungro, tingkat intensitas pemberian warna yaitu: Hitam : Puso, tingkat intensitas > 75 % bahwa daerah tersebut sudah rusak total Merah : Berat, kawasan/lahan tersebut sering diserang hama penyakit (tingkat intensitas antara 26-75% ). Kawasan ini tidak layak digunakan untuk menanam tanaman padi. Kuning : Sedang, kawasan/lahan tersebut berada pada tingkat rawan terserang hama penyakit (tingkat intensitas 12-25%). Kawasan ini perlu perhatian khusus dalam penanganannya sebagai tindakan preventif untuk mencegah serangan hama penyakit yang cukup sering terjadi didaerah ini. Hijau tua : Ringan, kawasan/lahan tersebut memiliki tingkat intensitas

10 50 serangan yang rendah ( 0-11%). Kawasan ini cocok untuk ditanam tanaman padi karena tingkat intensitas serangannya sangat rendah PENGHITUNGAN RUMUS Berdasarkan rumus yang diperoleh pedoman POPT 2008, untuk hama WBC di musim kemarau dengan menggunakan peramalan dua musim yaitu : Log Y = Log (X 1 ) ± Log (X 2 ) ± 0.12 Dengan data dummy yang penulis coba untuk diterapkan yaitu: Ramalan kumulatif tambah serangan (KLTS) hama WBC pada musim kemarau Dilaporkan KLTS MH (Musim Hujan) 2003/2004 seluas 10 ha dan KLTS MK (Musim Kemarau) 2003 seluas 100 ha. Maka dapat diramalkan: Log Y = log(x 1 ) ± Log (X 2 ) ± 0.12 Log Y MK = log(10) log(100) Log Y MK = (1) (2) Log Y MK = (1) Log Y MK = Y MK = = 19,36 ha Minimum Y MK = = = ha Maksimum Y MK = = = ha

11 51 Jika angka ramal mendekati angka sebenarnya maka peramalan dianggap berhasil, dimana dilihat dari MAPE (Mean Absolute Percentage Error), standarisasi BBPOPT menggunakan MAPE = 60%, jika mendekati standarisasi MAPE tersebut maka peramalan dianggap sukses PEMBUATAN LAYER PETA Pembuatan layer peta akan dibagi menjadi tiga bagian layer, antara lain layer peta karawang, layer hama, dan layer penyakit. Proses pembuatan layer akan menggunakan Quantum GIS, dengan langkah-langkah : 1. Masuk kedalam program QuantumGIS, pilih new Project 2. Pilih project properties di menu Settings, pilih WGS84 3. Kemudian pilih toggle editing mode di menu utama, lakukan penggambaran sesuai dengan bentuk peta karawang sebenarnya dengan memilih capture poligon. 4. Kemudian isi field tabel untuk peta karawang ini, berupa ID dan Nama Kelurahan. 5. Setelah peta selesai dibentuk. 6. Buat layer-layer baru untuk melakukan pembatasan pada peta karawang (layer-layer penyakit) 7. Kemudian buat field tabel untuk layer yang berisi ID, luas wilayah dan tingkat intensitas. 8. Setelah layer-layer penyakit dibuat, maka selanjutnya dibuat layer-layer hama, cara pembuatannya hampir sama dengan layer-layer penyakit. 9. Setelah semua layer selesai dibuat maka selanjutnya adalah meng-import

12 52 file.shp dari tiap layer kedalam PostgreSQL yang selanjutnya akan dijelaskan pada sub bab KONVERSI DATA KE DATABASE POSTGRESQL File.shp yang sudah dibuat pada sub bab sebelumnya kemudian akan dipindahkan kedalam tabel yang terdapat pada PostgreSQL. Maksudnya adalah untuk memudahkan admin melakukan perubahan data pada obyek tertentu pada peta GIS sehingga informasi dapat selalu diperbaharui. Untuk melakukan perpindahan data kedalam tabel di PostgreSQL dengan langkah sebagai berikut (hatma, 2010) : 1. Jalankan PGAdmin, kemudian buat user baru dengan memilih menu Edit > New Object > New Login Role. Setelah muncul jendala Login Role, input data user. 2. Buat database baru dengan menggunakan template_postgis, yang dibuat dengan memilih database kemudian klik New Database. 3. Masukkan detail database, pilih pilihan template template_postgis. 4. Copy file-file.shp yang telah dibuat sebelumnya dari layer-layer yang akan digunakan sebagai webgis ke dalam direktori bin pada instalasi server PostgreSQL (C:\Program files\postgresql\8.2\bin) 5. Kemudian jalankan psql SQL terminal monitor, dan lakukan konversi dari semua file.shp kedalam bentuk *.sql dengan format shp2pgsql [nama_shp] [nama_tabel] > [nama_filesql],sql sehingga memperoleh

13 53 file dalam bentuk.sql 6. Mengamati file sql, yang isinya akan membuat tabel dan isinya sesuai dengan file shp. 7. Load semua file sql tersebut kedalam datase postgresql dengan cara mengeksekusi perintah dengan format psql -d[target_database] - f[file_sql] pada SQL terminal monitor. 8. Buat index GIST pada masing-masing kolom yang bertipe geometry pada masing-masing tabel. Kemudian lakukan vacuum analyze, untuk mengupdate statistik geometry (lakukan vacuum secara rutin, terlebih ketika ada perubahan pada data spatial). 9. Membuat grid index pada masing-masing tabel. Karena untuk mempercepat query, maka diperlukan suatu kolom yang unique pada suatu tabel geometry, dengan index yang telah didefinisikan padanya. 10. Lihat pada pgadmin, apakah seluruh tabel yang sebelumnya dibuat telah masuk kedalam database PEMBUATAN WEBGIS MENGGUNAKAN MAPSERVER Setelah semua tahap telah dilakukan, selanjutnya adalah dengan menyatukan layer-layer yang telah dibuat dengan data yang ada di database melalui sebuah framework mapserver sehingga dapat membentuk webgis PEMBUATAN FILE MAP, PHTML, PHP Proses pertama yang harus dilakukan dalam membuat webgis adalah dengan membuat file Map yang merupakan file dasar yang digunakan untuk

14 54 menggambarkan peta secara digital untuk ditampilkan dengan menggunakan mapserver. Untuk membuat file Map, terlebih dahulu harus menyiapkan layerlayer yang akan digunakan beserta data-data yang sudah tersimpan dalam database. Setelah semua bahan yang dibutuhkan telah disiapkan, maka selanjutnya adalah dengan membuat file Map dengan format berikut (Prahasta, 2007) : # # Komentar untuk mapfile ybs. # MAP # definisi map NAME karawang IMAGETYPE JPEG EXTENT STATUS ON UNITS DD SIZE SHAPEPATH c:\peta_karawang\shp IMAGECOLOR # # Pendefinisian layer # LAYER # definisi layer NAME karawang DATA sawah_k STATUS ON TYPE POLYGON CLASS NAME karawang STYLE COLOR OUTLINECOLOR END

15 55 END END END Keterangan : Mapfile diatas memiliki object map dengan nama karawang yang berformat JPEG. Batas koordinat peta tersebut ditentukan pada bagian EXTENT dengan acuan [Xmin, Ymin];[Xmax,Ymax]. Nilai-nilai ini diambil sebagai acuan dari peta aslinya. STATUS baik LAYER maupun MAP semua dalam kondisi ON, sehingga dapat terlihat pada web. UNITS disini berarti ukuran satuan pada jarak koordinat. SIZE berisi ukuran peta yang akan ditampilkan berdasarkan pada file aslinya. Semua file shp yang berbentuk spasial tersimpan dalam satu direktori yang terdapat pada SHAPEPATH warna latar belakang peta ditentukan dengan menambahkan atribut IMAGECOLOR dengan format ukuran warna RGB. Layer yang ditampilkan disini diberi nama karawang yang dibentuk dengan shapefile yang bernama sawah_k. Layer karawang didefinisikan sebagai tipe poligon CLASS digunakan untuk memberikan sentuhan warna pada layer.

16 KONFIGURASI FILE PETA, APLIKASI WEBGIS DAN SERVER DATABASE POSTGRESQL Setelah membuat file.map,.phtml dan.php yang kemudian dipasang di mapserver. Tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mengubah arah pengambilan data sehingga proses pengambilan data berasal langsung dari database postgresql. Cara mengubahnya adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Memberi tanda komentar (#) pada baris definisi data 2. Menyisipkan definisi pengambilan data dari database Penulisan nama kolom, nama tabel disini menggunakan huruf kecil karena jika menggunakan huruf besar maka artinya akan menjadi rancu (huruf besar disini sering diartikan sebagai bagian tertentu dalam definisi map). Selain itu penulisan untuk pengambilan data dari database tidak menggunakan sintaks SELECT dan WHERE melainkan menggunakan DATA dan FILTER. Penggunaan USING UNIQUE [unique index/primary key] pada baris DATA digunakan untuk mempercepat query dengan menggunakan index. 3. Melakukan penyesuaian pada baris definisi lainnya. Bagian yang harus disesuaikan salah satunya adalah bagian pemberian label pada definisi CLASS. Pemberian nama pada LabelItem dan CLASSITEM menggunakan huruf kecil dengan tujuan menghilangkan kerancuan dalam pengelolaan data. Berikut salah satu contohnya. LabelItem "name" CLASSITEM "capital" CLASS EXPRESSION "1"

17 57 TEMPLATE "ttt_query.html" SYMBOL 2 SIZE 8 NAME "Cities" COLOR END 4. Setelah melakukan penyesuaian pada definisi diatas, maka berikutnya melakukan penyesuaian pada definisi file map yang akan digunakan dengan format sebagai berikut : #DATA [nama_layer] CONNECTIONTYPE POSTGIS CONNECTION user=[user_id] dbname=[nama_dtbase] host=[url_host] port=[port] password=[password] DATA [nama_field] FROM [nama_tabel] USING UNIQUE [index] [[ FILTER [kondisi] ]] CLASSITEM [nama_class] 5. Kemudian melakukan uji coba apakah data yang ditampilkan sudah terhubung dengan server database DOKUMENTASI Dokumentasi merupakan suatu kebutuhan dalam pengembangan sistem atau software. Dokumentasi juga dapat juga menjadi salah satu media yang merekam kebutuhan user yang akan diimplementasikan dalam bentuk spesifikasi dan instruksi. Tujuan pembuatan dokumentasi perangkat lunak yaitu:

18 58 - Memudahkan proses maintenance, tracking dan troubleshooting perangkat lunak - Memberikan informasi kepada pengguna dan administrator mengenai cara penggunaan dan pengelolaan sistem - Memudahkan komunikasi antar sesama tim pengembang, sehingga bekerja lebih efektif dan efisien KOMPONEN YANG DIGUNAKAN Komponen yang dimaksudkan disini adalah Layer yang akan digunakan sebagai bahan kajian untuk menyajikan Sistem Informasi Geografis mengenai peringatan dini ini. Adapun layer yang digunakan antara lain, layer untuk mengetahui batas kecamatan di kabupaten Karawang, layer sawah yang terdapat di kabupaten Karawang. Rumus ramalan serangan hama dan penyakit tanaman padi adalah rumus yang digunakan untuk: 1. Menghitung Luas Serangan 2. Menghitung Intensitas PEMBUATAN TABEL Tabel yang akan dibuat ada enam jenis berdasarkan kebutuhannya antara lain, tabel kecamatan, tabel hama, tabel penyakit, tabel tmp_hama, tabel tmp_penyakit, tabel users. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan sebagai berikut.

19 59 a.) Tabel Kecamatan Tabel ini menyimpan data untuk batas kecamatan yang terdapat pada kabupaten Karawang, adapun struktur tabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut : Tabel admin_kecamatan Merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan data kecamatan mengenai nama kecamatan, lokasi kecamatan, luas kecamatan, luas tanam.struktur table yang digunakan seperti terlihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1. Struktur Tabel Kecamatan Nama Field Type Panjang Primary Null Deskripsi Key Gid Serial 1 N Nomor identitas untuk tiap kecamatan agar dikenali oleh mapserver KODE Character / 12 2 Kode kecamatan KECAMATAN Character 17 Nama kecamatan KABUPATEN Character 15 Nama kabupaten PROPINSI Character 11 Nama propinsi AREA Double Luas area kecamatan precision the_geom Geometry Koordinat lokasi kecamatan pada peta Luastanam Real Luas tanam di kecamatan

20 60 b.) Tabel Hama Wereng Batang Coklat (WBC) Tabel ini menyimpan data luas serangan & intensitas dari tiap hama yang dibagi per kecamatan. Adapun struktur tabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2. Struktur tabel WBC Nama Field Type Panjang Primary Null Deskripsi Key KODE Character 12 1 Kode kecamatan Luasserang Real Luas serangan opt di kecamatan Intensitas Real Intensitas serangan opt di kecamatan Luasserangramal Real Ramalan Luas serangan Intensitasramal Real Ramalan Intensitas serangan Status Character 10 Status/kondisi sawah di kecamatan Rekomendasi Character 10 Sama dengan field status, hanya saja nilai yang ada di field ini digunakan sebagai variabel untuk menentukan langkah rekomendasi Tahun Character 10 2 N Tahun dimana periode berlangsung Musim Character 10 3 N Musim Kemarau/Hujan

21 61 c.) Tabel Tmp_Hama Wereng Batang Coklat (WBC) Tabel ini menyimpan data luas serangan & intensitas ramalan dari tiap hama yang dibagi per kecamatan pada periode musim mendatang. Adapun struktur tabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada Tabel 4.3 Tabel.4.3. Struktur tabel tmp_wbc Nama Field Type Panjang Primary Null Deskripsi Key KODE Character 12 1 Kode kecamatan Luasserang Real Luas serangan opt di kecamatan Intensitas Real Intensitas serangan opt di kecamatan Luasserangramal Real Ramalan Luas serangan Intensitasramal Real Ramalan Intensitas serangan Status Character 10 Status/kondisi sawah di kecamatan Rekomendasi Character 10 Sama dengan field status, hanya saja nilai yang ada di field ini digunakan sebagai variabel untuk menentukan langkah rekomendasi Tahun Character 10 2 N Tahun dimana periode berlangsung Musim Character 10 3 N Musim yang akan dating

22 62 d.) Tabel Penyakit Tungro Tabel ini menyimpan data luas serangan & intensitas dari tiap penyakit yang dibagi per kecamatan. Adapun struktur tabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada Tabel 4.4 Tabel. 4.4 Struktur Tabel Tungro Nama Field Type Panjang Primary Null Deskripsi Key KODE Character 12 1 Kode kecamatan Luasserang Real Luas serangan opt di kecamatan Intensitas Real Intensitas serangan opt di kecamatan Luasserangramal Real Ramalan Luas serangan Intensitasramal Real Ramalan Intensitas serangan Status Character 10 Status/kondisi sawah di kecamatan Rekomendasi Character 10 Sama dengan field status, hanya saja nilai yang ada di field ini digunakan sebagai variabel untuk menentukan langkah rekomendasi Tahun Character 10 2 N Tahun dimana periode berlangsung Musim Character 10 3 N Musim Kemarau/Hujan

23 63 e.) Tabel Tmp_Penyakit Tungro Tabel ini menyimpan data luas serangan & intensitas ramalan dari tiap hama yang dibagi per kecamatan pada periode musim mendatang. Adapun struktur tabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada Tabel 4.5 Tabel Struktur Tabel tmp_tungro Nama Field Type Panjang Primary Null Deskripsi Key KODE Character 12 1 Kode kecamatan Luasserang Real Luas serangan opt di kecamatan Intensitas Real Intensitas serangan opt di kecamatan Luasserangramal Real Ramalan Luas serangan Intensitasramal Real Ramalan Intensitas serangan Status Character 10 Status/kondisi sawah di kecamatan Rekomendasi Character 10 Sama dengan field status, hanya saja nilai yang ada di field ini digunakan sebagai variabel untuk menentukan langkah rekomendasi Tahun Character 10 2 N Tahun dimana periode berlangsung Musim Character 10 3 N Musim yang akan dating

24 64 f.) Tabel Users Tabel ini menyimpan data pengguna yang berperan dalam mengelola datadata yang berisi informasi luas serangan dan intensitas luas serangan & intensitas dari hama dan penyakit tanaman padi. Adapun struktur tabel yang akan digunakan adalah sebagai berikut seperti yang terlihat pada Tabel 4.6 Tabel Struktur Tabel Users Nama Type Panjang Primary Null Deskripsi Field Key Id Character 5 1 N Nomor identitas user UserId Character 25 2 N ID user Pwd Character 15 N Password user Nama Character 50 Nama user Lastlogin Date Tanggal terakhir user login Lvl Character 10 Level user: 1.Admin 2.supervisor IMPLEMENTASI APLIKASI KE SERVER PROSES INSTALASI APLIKASI SIG Berikut akan dijelaskan proses instalasi SIG yang terdapat pada komputer server. Proses instalasi melalui dua tahap instalasi antara lain : 1. Instalasi aplikasi pendukung seperti framework, mapserver

25 65 2. Instalasi database pada server INSTALASI APLIKASI PENDUKUNG Untuk menampilkan Sistem Informasi Geografis pada web memerlukan perangkat/aplikasi pendukung, antara lain mapserver dan framework. Berikut ini akan dijelaskan tahap-tahap instalasi aplikasi pendukung tersebut dimulai dari penginstalan mapserver hingga instalasi framework untuk menampilkan peta digital INSTALASI MAPSERVER Untuk melakukan instalasi pada mapserver cukup dengan mengekstrak komponen mapserver secara keseluruhan kedalam sebuah folder (defaultnya adalah drive c). Adapun langkah-langkahnya antara lain: 1. Ekstrak ms4w_3.0.3.zip ke c:\ 2. Jika sudah diekstrak maka akan terbentuk sebuah folder ms4w di drive c, selanjutnya adalah melakukan instalasi apache pada windows dengan mengklik dua kali apache-install.bat 3. Setelah apache sudah terpasang di windows, kemudian buka halaman default mapserver melalui browser dengan mengetik alamat 4. Apabila berhasil akan tampil seperti gambar 4.3.

26 66 Gambar 4.3. Halaman default mapserver INSTALASI PMAPPER Pmapper merupakan framework yang digunakan untuk menampilkan peta digital dengan beragam fitur yang menarik berbasis php/mapscript. Adapun langkah-langkah instalasinya antara lain : 1. Ekstrak pmapper ms4w.zip ke folder tempat menyimpan ms4w 2. Setelah proses ekstraksi, maka selanjutnya adalah melakukan konfigurasi setting yang terdapat pada pmapper yang ada di config/config_default.xml 3. Kemudian ketik/sesuaikan dengan script yang tertera berikut ini : <map> <mapfile>karawang.map</mapfile>

27 67 <tplmapfile>common/template.map</tplmapfile> <categories> <category name="base"> <group>kecamatan</group> <group>sawah</group> </category> <category name="opt"> <group>wbc</group> <group>blb</group> </category> </categories> <allgroups> <group>kecamatan</group> <group>sawah</group> <group>wbc</group> <group>blb</group> </allgroups> <defgroups> <group>kecamatan</group> </defgroups> <layerautorefresh>1</layerautorefresh> <imgformat>png8</imgformat> <altimgformat>jpeg</altimgformat>

28 68 <!-- <altimgformatlayers> <layer>jpl_wms_global_mosaic</layer> <layer>dem</layer> </altimgformatlayers> --> <slidermax>max</slidermax> <slidermin>100000</slidermin> </map> Gambar 4.4. Tampilan utama Aplikasi SIG Kabupaten Karawang.

29 INSTALASI DATABASE Database yang terdapat disini digunakan untuk menyimpan data baik hasil peramalan serangan opt, koordinat lokasi yang terdapat pada peta, data lahan sawah dan data kecamatan yang ada di kabupaten karawang. Namun untuk melakukan diperlukan dua macam instalasi yang saling berhubungan dengan mapserver INSTALASI POSTGRESQL PostgreSQL dipilih karena arsitektur datanya yang sudah dikenal cukup flexibel dibandingkan database engine lainnya. Kemampuannya dalam mengorganisasikan data dan membuat tipe data objek yang sesuai dengan keinginan pengguna melalui berbagai macam plugin yang tersedia di internet menjadi salah satu bahan pertimbangan dalam membuat aplikasi Sistem Informasi Geografis ini. Adapun proses instalasi PostgreSQL ini antara lain : 1. Menjalankan program setup postgresql windows.exe 2. Kemudian akan muncul window dialog instalasi PostgreSQL. Klik Next hingga diminta untuk pengaturan nama user, password, port yang akan digunakan. 3. Setelah itu postgresql siap digunakan.

30 INSTALASI POSTGIS Apabila PostgreSQL sudah terinstal dikomputer, maka selanjutnya adalah instalasi plugin PostGIS sebagai penghubung data geometry yang ada di PostgreSQL untuk dapat ditampilkan di mapserver. Adapun langkah instalasinya antara lain : 1. Menjalankan program postgis-pg83-setup exe 2. Kemudian klik Next hingga proses instalasi selesai. 3. Untuk melakukan ujicoba koneksi antara PostgreSQL dan Mapserver, buatlah sebuah script sederhana sebagai berikut : <?php $dbh = pg_connect("host=localhost dbname=postgis user=postgres password=root"); if ($dbh) { echo "Sukses koneksi database" ; }else{ die("error in connection: ". pg_last_error()); }?> 4. Kemudian simpan script itu dalam bentuk test.php, taruh file tersebut kedalam folder ms4w/apache/htdocs sehingga menjadi ms4w/apache/htdocs/test.php.

31 71 5. Kemudian jalankan script tersebut di browser dengan mengetik alamat Jika koneksi berhasil dilakukan, maka akan muncul tulisan seperti gambar 4.5. Gambar 4.5. Koneksi PostgreSQL dengan Mapserver yang sukses APLIKASI RAMALAN Berikut ini adalah aplikasi yang dibuat untuk meramal serangan hama dan penyakit tanaman padi di karawang seperti terlihat pada Gambar 4.6

32 72 Gambar 4.6. Hasil aplikasi peramalan Gambar diatas adalah peta kabupaten Karawang. Gambar peta yang berwarna yang muncul adalah intensitas hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten Karawang. Intensitas hama dan penyakit tanaman padi ada dalam tabel 4.7. Intensitas tersebut dapat memberikan informasi ambang batas dalam pengendalian OPT

33 73 Tabel 4.7. Warna wilayah dan batas ambang pengendalian OPT Nama OPT Warna Status Tingkat Kerusakan Batas ambang pengendalian Wereng Batang Coklat (WBC) Hijau Tua Ringan 0-25% Kuning Sedang 25-50% Merah Berat 50-90% Hitam Puso > 90% Tungro Hijau Tua Ringan 0 11% Kuning Sedang 12-25% Merah Berat 26-75% Hitam Puso > 75% Untuk melakukan proses input data, jika pengguna berhasil login sebagai administrator maka akan tampil halaman seperti yang terlihat pada Gambar 4.7. Gambar 4.7. Tampilan halaman admin Pada Gambar 4.7., administrator dapat melakukan proses peramalan data dengan menekan tombol proses pada menu Input Data. Selain melakukan proses input

34 74 data ramalan, administrator juga dapat melakukan input data lapangan yang merupakan data luas serangan yang sesungguhnya terjadi. Proses input data lapangan ini seperti telihat pada Gambar 4.8. Gambar 4.8. Form input data. Selain dapat melakukan proses input data, administrator juga dapat melihat data hasil ramalan pada musim-musim sebelumnya dengan memilih menu Data Serangan Hama [WBC/Tungro]. Jika memilih menu Data Serangan WBC, maka data yang akan ditampilkan adalah data serangan dari hama Wereng Batang Coklat (WBC) sedangkan jika memilih menu Data Serangan Tungro, maka data yang akan ditampilkan adalah data serangan dari penyakit Tungro. Untuk contoh data hasil ramalan serangan WBC bisa dilihat pada Gambar 4.9.

35 75 Gambar 4.9. Hasil inputan ramalan Pada tampilan peta SIG, pengguna dapat melihat informasi yang disajikan untuk luas serangan dan intensitas ramalan dari kecamatan tertentu seperti yang terlihat pada Gambar Gambar Hasil informasi detail yang ditampilkan Dari hasil ramalan serangan OPT maka diperoleh rekomendasi untuk pengendalian OPT tersebut seperti yang terlihat pada Tabel 4.8 dan Tabel 4.9.

36 Tabel 4.8. Rekomendasi hasil ramalan hama WBC. Nama OPT Warna Status Tingkat Kerusakan Batas ambang pengendalian Kerusakan Pengendalian Wereng Batang Coklat (WBC) Hijau Tua Ringan 0-25% Sebagian daun pertama menguning, belum terjadi kelayuan tanaman, ada sedikit embun jelaga Kuning Sedang 25-50% Sebagian daun pertama dan kedua menguning, daun agak layu, banyak ditemukan embun jelaga - Genangi pesemaian hingga yang terlihat hanya ujung batang (yang terlihat hanya ujung daun) selama sehari untuk membunuh telur - Gunakan pestisida Buprofezin 1 2 liter / kg per Ha - Sapu pesemaian dengan jaring (cara ini hanya dapat mengurangi populasi yang berada di atas, sedangkan yang tersembunyi di batang bawah) - Gunakan pestisida Buprofezin, 1 2 liter / kg per Ha Imidakroprid, 2 cc / g per liter air Merah Berat 50-90% Sebagian besar daun menguning, daun bagian bawah layu, tanaman agak kerdil, embun jelaga sangat banyak, daun mengeriting dan hampir layu Hitam Puso > 90% Layu sempurna, tanaman mati - Jika populasi sudah tinggi dan diperkirakan akan mengakibatkan kerusakan gunakan pestisida kontak (knockdown) - Penyemprotan dilakukan berdasarkan hasil pengamatan. - Gunakan pestisida Buprofezin 1 2 liter / kg per Ha, Imidakroprid 2 cc / g per liter air, Karbamat liter larutan per Ha, BPMC tanki per Ha (ukuran tanki 14 liter), Karbofuran Tabur karbofuran 4-6 kg pada pesemaian m2 di daerah serangan virus Pencabutan / Eradikasi tanaman padi, sebagian dan keseluruhan 76

37 Tabel 4.9. Rekomendasi hasil ramalan penyakit Tungro. Nama OPT Warna Status Tingkat Kerusakan Batas ambang pengendalian Kerusakan Pengendalian Tungro Hijau Tua Ringan 0 11% Tanaman berwarna hijau agak tua, Kuning Sedang 12-25% Tanaman hijau lebih tua, batang sedikit bercabang Merah Berat 26-75% Tanaman hijau tua, batang bercabang, daun terpuntir Pemberian pestisida Mipcin 50 WP dosis aplikasi sebanyak 1 Kg/Ha - Pemberian pestisida Mipcin 50 WP dosis aplikasi sebanyak 1 Kg/Ha - Pemberian Applaud 10 WP dosis aplikasi sebanyak 1 Kg/Ha - Pemberian pestisida Mipcin 50 WP dosis aplikasi sebanyak 1 Kg/Ha - Pemberian Applaud 10 WP dosis aplikasi sebanyak 1 Kg/Ha - Dharmabas 50 EC dosis aplikasi sebanyak 17 Kg/ Ha Hitam Puso > 75% Tanaman terlihat kering, batang bercabang, daun sobek, ada pembengkakan pada bagian pelepah atau ibu tulang daun Pencabutan / Eradikasi tanaman padi, sebagian dan keseluruhan 77

38 Kelebihan Aplikasi Yang Dipakai Aplikasi yang dibuat ini mempunyai beberapa keuntungan yang dapat dimanfaatkan antara lain, 1. Dengan adanya aplikasi web ini, pihak pengguna dalam hal ini pihak atasan dapat mengetahui tempat kejadian yang mempunyai tingkat serangan yang cukup parah. 2. Aplikasi ini dapat akses dimana saja karena sifatnya yang mobile, sehingga pihak pengguna cukup membutuhkan koneksi internet dan browser untuk dapat melihat proses peringatan dini Kekurangan Aplikasi Yang Dipakai Adapun kekurangan aplikasi ini adalah, proses peramalan berdasarkan subround hst yang sudah ada datanya dan sangat bergantung pada umur tanaman padi (tiga bulan) Dokumentasi Program Pendahuluan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) ini merupakan aplikasi yang digunakan untuk meramalkan keadaan luas serangan organisme pengganggu tanaman (opt) padi untuk musim yang akan datang. Aplikasi ini akan bertindak sebagai pengingat serangan dini apabila jumlah luas serangan dari opt telah melewati ambang batas toleransi sesuai dengan yang tertulis pada pedoman.

39 Instalasi perangkat Untuk menjalankan aplikasi ini terlebih dahulu komputer yang akan dijadikan server harus memasangkan aplikasi pendukung diantaranya : 1. MapServer for Windows (MS4W) 2. Pmapper 3. PostgreSQL 4. PostGIS MapServer for Windows (MS4W) Aplikasi ini dapat diunduh di atau bisa dijalankan di folder Aplikasi dari CD yang diberikan. Adapun versi mapserver yang penulis gunakan hingga saat ini adalah versi Cara instalasinya cukup mudah hanya dengan melakukan extract ke lokasi yang dituju Pmapper Pmapper merupakan sebuah framework yang berfungsi untuk menampilkan peta digital dari aplikasi yang dibuat. Pmapper bisa diunduh di atau bisa dijalankan di folder Aplikasi dari CD yang diberikan. Adapun versi pmapper yang penulis gunakan adalah versi 4.2.0, dimana versi tersebut memerlukan ms4w versi 5.2 ke atas untuk dapat menggunakannya. Cara instalasinya hanya dengan melakukan ekstrak pada direktori ms4w.

40 PostgreSQL Aplikasi ini merupakan aplikasi pendukung yang digunakan untuk menyimpan data baik berupa gambar maupun tulisan yang akan digunakan pada mapserver. Adapun versi aplikasi yang digunakan oleh penulis hingga saat ini adalah versi 8.3. Aplikasi tersebut bisa diunduh dari atau bisa dijalankan di folder Aplikasi dari CD yang diberikan. Cara instalasi pun cukup mudah, akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Membuka file.exe dengan melakukan klik dua kali. 2. Kemudian memasukan userid dan password yang ingin dipakai, setelah itu klik next 3. Kemudian memasukan port yang akan digunakan, setelah itu klik next 4. Proses instalasi postgresql telah selesai. Jika proses instalasi berjalan dengan sukses, maka selanjutnya adalah menambahkan aplikasi pendukung lainnya, yaitu PostGIS PostGIS Aplikasi ini merupakan plugin pada postgresqlyang berfungsi sebagai pemroses gambar peta digital agar dapat tersimpan kedalam postgresql. Aplikasi ini bisa diunduh di atau bisa dijalankan di folder Aplikasi dari CD yang diberikan. Cara instalasinya akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Membuka file.exe dengan melakukan klik dua kali 2. Kemudian memasukan konfirmasi password yang digunakan pada

41 81 postgresql, kemudian klik next 3. Kemudian memasukan nama basis data yang digunakan. 4. Instalasi PostGIS telah selesai dilakukan Instalasi Aplikasi SIG peringatan dini Setelah semua aplikasi pendukung telah dipasang, maka selanjutnya adalah melakukan pemasangan/instalasi aplikasi SIG dengan memindahkan aplikasi yang terdapat pada folder karawang di dalam cd kedalam direktori yang ada di aplikasi ms4w. (root:\ms4w\apache\htdocs\). Setelah proses salin selesai dilakukan, untuk selanjutnya adalah melakukan restore data yang akan digunakan dengan menggunakan data yang terdapat pada folder backup di dalam cd. Adapun cara restore data yang dilakukan menggunakan bantuan aplikasi postgresql. Karenanya perlu dijalankan aplikasi postgresql. Setelah postgresql dijalankan, berikutnya akan dijelaskan sebagai berikut : Sorot kursor pada basis data yang ingin dituju (disini penulis menggunakan postgis sebagai basis data default) Klik restore yang terdapat pada menu bar, kemudian pilih file yang berektensi.backup yang terdapat pada folder backup Kemudian klik OK, ulangi proses ini hingga semua file berekstensi.backup telah selesai diproses. Setelah proses pemindahan data selesai dilakukan. Untuk selanjutnya adalah menampilkan aplikasi kedalam browser.

42 82 Untuk menampilkan aplikasi kedalam browser dengan cara membuka browser dengan klik dua kali, kemudian ketik pada address bar sehingga akan terlihat seperti Gambar Gambar Tampilan aplikasi SIG Tabel yang digunakan Aplikasi ini menggunakan enam tabel untuk menyimpan data, yaitu tabel admin_kecamatan, tabel wbc, tabel tmp_wbc, tabel tungro, tabel tmp_tungro, tabel users. Untuk penjelasan kegunaan masing-masing tabel dapat dilihat pada Tabel 4.10.

43 83 Tabel Penjelasan Tabel yang digunakan di Aplikasi SIG Nama Tabel admin_kecamatan Wbc Tmp_wbc Tungro Tmp_tungro Users Deskripsi Menampilkan batas-batas kecamatan yang terdapat di kabupaten Karawang. Menyimpan data-data mengenai luas serangan dari opt Wereng Batang Coklat (WBC) per musim. Menyimpan data sementara mengenai luas serangan dari opt WBC untuk musim mendatang. Menyimpan data-data mengenai luas serangan dari opt Tungro per musim. Menyimpan data sementara mengenai luas serangan dari opt Tungro untuk musim mendatang. Menyimpan data pengguna yang dapat melakukan proses peramalan. Dari masing-masing tabel yang digunakan mempunyai struktur yang dibuat dengan spesifikasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna. Untuk struktur tabel admin_kecamatan dapat dilihat pada Tabel 4.1. Untuk struktur tabel wbc dan tmp_wbc dapat dilihat pada Tabel 4.2. dan Tabel 4.3. Dimana dalam tabel tersebut akan dijelaskan field-field yang menyimpan data luas serangan. Struktur tabel users dapat dilihat pada Tabel 4.6. yang digunakan untuk menyimpan data pengguna. Struktur tabel untuk menyimpan penyakit Tungro dapat dilihat pada Tabel 4.4 dan Tabel 4.5. yang berisi mengenai struktur tabel tungro dan tmp_tungro Aplikasi Sistem Informasi Geografis Aplikasi ini dibuat untuk melakukan peramalan yang akan diproses untuk musim mendatang seperti yang telah dijelaskan pada sesi pendahuluan. Aplikasi ini bertindak sebagai sistem peringatan dini yang dapat memberitahukan informasi

44 84 kepada pengguna apabila luas serangan dari opt sudah melewati ambang batas yang tertera pada pedoman. Struktur navigasi dari aplikasi yang dibuat akan terlihat seperti pada Gambar dan untuk mengetahui penjelasan dari masingmasing komponen yang terdapat didalamnya dapat dilihat pada Tabel Gambar Struktur navigasi Aplikasi SIG.

45 85 Tabel Komponen Aplikasi SIG Nama Komponen Input Data (Ramalan) Lihat Data (Hasil Ramal) Bantuan Print Download Link Deskripsi Komponen ini berfungsi untuk melakukan proses input data yang akan diramalkan untuk musim mendatang Komponen ini berfungsi untuk melihat data ramalan. Hasil dari ramalan ini dapat dicetak melalui media pdf atau pun cetak langsung di browser. Komponen ini berfungsi untuk menampilkan bantuan petunjuk fungsi dari tombol-tombol yang terdapat pada sebelah kanan tampilan peta. Komponen ini berfungsi untuk mencetak tampilan peta secara keseluruhan dalam ukuran piksel tertentu. Komponen ini berfungsi untuk mengunduh tampilan yang tertera pada peta ke media yang ditentukan. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung, apabila sewaktu-waktu pengguna ingin mempromosikan alamat web tempat aplikasi ini dipasang. Komponen dibawah ini bisa dilihat apabila pengguna telah login dan mempunyai tingkat sebagai administrator. Ubah Data User Ubah Data WBC Ubah Data Tungro Berfungsi untuk mengubah data pengguna yang dapat mengakses proses ramalan dalam situs ini. Berfungsi untuk mengubah/memasukan data luas serangan opt wereng batang coklat (wbc) yang terjadi pada musim tertentu baik berupa data ramalan maupun data lapangan. Berfungsi untuk mengubah/memasukan data luas serangan opt tungro yang terjadi pada musim tertentu baik berupa data ramalan maupun data lapangan. Proses peringatan dini dimulai dengan melakukan input data sebelumnya dengan mengklik Input Data Ramalan. Kemudian user akan diminta untuk melakukan autentifikasi login sesuai dengan kecamatan tempat user berasal dan status dari user tersebut. Status yang ada disini ada dua jenis, yaitu tingkat

46 86 administrator dan tingkat supervisor. Tingkat supervisor Untuk tingkat ini, apabila user sudah berhasil melakukan login maka akan muncul halaman inputan seperti yang terlihat pada Gambar Gambar Form inputan tingkat supervisor. Sebagai contoh, apabila user memilih jenis opt wereng batang coklat (wbc), maka akan diproses ramalan hama WBC dari satu musim lalu dan dua musim lalu apabila datanya tersedia. Kemudian apabila user telah melakukan input, klik Proses untuk melanjutkan dan data akan tersimpan kedalam database. Data-data yang diinput tersebut kemudian diproses, menggunakan rumus sesuai dengan pilihan yang dipilih dan kemudian ditentukan statusnya. Sebagai contoh bisa dilihat pada Gambar 4.9. Untuk jenis penanganan terhadap peringatan dini yang terjadi di setiap kecamatan berbeda, tergantung pada status yang ada. Apabila status kecamatan tersebut masih dalam status aman-sedang, maka sawah yang terdapat dalam kecamatan tersebut masih tergolong baik dan masih dalam ambang batas pengendalian seperti yang terlihat pada Gambar 4.14.

47 87 Gambar Contoh hasil peringatan dini pada periode Oktober Tingkat administrator Administrator merupakan pengelola dari aplikasi ini, dimana seorang administrator mempunyai hak dalam melakukan perubahan data inputan dan data user. Bahkan administrator pun dapat melakukan proses penginputan data sama seperti tingkat user seperti yang ditampilkan pada Gambar Alur sistem dari aplikasi Pengguna yang mengakses aplikasi web ini dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu Administrator, Supervisor, Pengguna. Untuk tingkatan tertinggi berada di pihak administrator yang bertugas untuk mengelola aplikasi web SIG ini, supervisor bertugas untuk melakukan proses ramalan untuk musim mendatang, sedangkan pengguna hanya dapat melihat web tersebut dan dapat mencetak hasil ramalan tersebut jika perlu. Untuk skenario yang digunakan dalam aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 4.15.

48 88 Gambar Diagram Usecase Aplikasi SIG Keterangan/Action : 1. Administrator : Proses Ramalan Hama WBC, Proses Ramalan Penyakit Tungro, Input Data Hama WBC, Input Data Penyakit Tungro, Lihat Data Ramalan, Cetak Laporan Hasil. 2. Supervisor : Proses Ramalan Hama WBC, Proses Ramalan Penyakit Tungro, Lihat Data Ramalan, Cetak Laporan Hasil. 3. Pengguna : Lihat Data Ramalan, Cetak Laporan Hasil Skenario : 1. Administrator/supervisor dapat melakukan proses ramalan untuk hama

49 89 wbc & penyakit tungro yang berada di musim mendatang. 2. Apabila, musim yang diramal sudah selesai maka administrator dapat melakukan inputan data sebenarnya dari penyakit tungro dan hama wbc yang terjadi pada musim itu. (contoh : administrator dapat melakukan input untuk data sebenarnya dari musim hujan yang diramalkan.) 3. Pengguna/supervisor/administrator dapat melihat data hasil ramalan & data sesungguhnya (bila sudah ada) pada aplikasi SIG. Proses dari tampilan data ramalan akan dijelaskan pada diagram alur pada Gambar Pada gambar tersebut akan dijelaskan proses yang terjadi hingga menampilkan peta ke aplikasi SIG.

50 90 Gambar Diagram alur proses Aplikasi SIG. Seperti yang terlihat pada Gambar bahwa pada saat membuka aplikasi web ini pertama kali, pengguna diberi kebebasan dalam memilih. Apabila pengguna merasa memiliki hak untuk melakukan proses aplikasi, maka pengguna dapat login dan harus memiliki tingkatan administrator/supervisor untuk dapat melakukannya. Jika pengguna tidak mempunyai hak akses, maka pengguna dapat langsung melihat tampilan peta SIG. Hal ini dimaksudkan agar data dapat dikelola dengan baik dengan adanya pengelolaan dari pihak administrator selaku sebagai pihak pengelola.

51 Penggolongan Musim pada aplikasi SIG Proses penggolongan musim ramal untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua musim, sesuai dengan kondisi geografis yang ada di Indonesia, yaitu musim hujan dan kemarau. Untuk mengetahui bulan yang termasuk dalam musim hujan dan kemarau dapat dilihat pada Tabel Tabel Ketentuan Musim Nama Musim Hujan Kemarau Bulan Oktober Maret April September Batas ambang Pengendalian pada aplikasi SIG Sesuai dengan yang tertera pada buku pedoman, maka batas ambang pengendalian yang diterapkan dalam pemberian warna wilayah didalam aplikasi adalah berdasarkan tingkat intensitas dari serangan yang dilakukan opt. Batas ambang pengendaliannya dapat dilihat pada Tabel 4.7. Untuk pemberian warna hijau muda/status Aman, hal itu berarti dalam wilayah tersebut tidak terkena serangan atau tingkat intensitas serangannya adalah 0. Sedangkan untuk tingkat kerusakan ringan terhitung dari nilai diatas nol termasuk digit angka dibelakang koma (misalnya : %) Ketentuan Penggunaan Untuk menggunakan aplikasi ini agar dapat berjalan lancar sebagaimana mestinya, maka perlu diperhatikan beberapa hal berikut : 1. Untuk pihak pengelola (administrator), diharuskan untuk melakukan

52 92 pemasukan data lapangan apabila musim yang diramalkan telah berakhir. Hal ini ditujukan agar tidak terjadi kesalahan pada sistem dalam meramalkan data untuk musim berikutnya. 2. Data yang sudah dimasukan dapat diubah kembali apabila tidak sesuai atau ada koreksi data dari pihak yang berwenang. 3. Disarankan untuk melakukan backup data secara berkala untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. Adapun cara mem-backup data dari postgresql dapat dilihat pada sesi TroubleShooting atau dapat mengunjungi langsung ke alamat Troubleshooting Berikut ini mungkin beberapa masalah yang muncul yang terjadi dalam proses aplikasi yang sedang berjalan. Mapserver tidak dapat dijalankan. Solusinya : Kemungkinan ada service dari mapserver lain yang sedang berjalan pada komputer. Cara mengatasinya adalah dengan menghentikan salah satu service tersebut. 1. Dengan cara klik [Start] > [Control Panel] > [Administrator Tools] > [Service]. 2. Kemudian cari service yang berhubungan dengan mapserver tersebut dan menghentikannya dengan cara klik kanan pada servis yang dimaksud dan pilih STOP.

53 93 Mapserver sudah terpasang dan aplikasi juga sudah terpasang tetapi tidak muncul gambar petanya. Solusinya : Pastikan versi mapserver (ms4w) yang digunakan sudah mendukung versi framework yang digunakan. Silahkan baca kembali sesi Instalasi Perangkat. Bagaimana cara melakukan proses backup data di postgresql? Solusinya : Untuk melakukan backup data, ada beberapa cara merujuk pada namun jika pengguna ingin memakai cara yang mudah akan disertakan langkahlangkahnya seperti berikut : 1. Buka PGAdminIII. 2. Pilih tabel yang akan di-backup, kemudian klik kanan dan pilih backup. 3. Dalam proses backup, terdapat beberapa pilihan. Jika pengguna ingin data-data yang terdapat didalamnya ikut tersimpan, maka centang pilihan With Insert Command. 4. Klik OK, maka data dari tabel tersebut sudah selesai di-backup.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG Herry Wiriawan, Wawiko Supeno, Harisno, dan Bens Pardamean Laporan Teknis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT)

BAB III METODOLOGI. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) BAB III METODOLOGI 3.1. PROFIL PERUSAHAAN 3.1.1. SEJARAH BBPOPT Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) merupakan kelengkapan kelembagaan sistem perlindungan tanaman yang telah dirintis

Lebih terperinci

VII. MEMBUAT APLIKASI DEMO WEBGIS MAPSERVER - POSTGIS

VII. MEMBUAT APLIKASI DEMO WEBGIS MAPSERVER - POSTGIS VII. MEMBUAT APLIKASI DEMO WEBGIS MAPSERVER - POSTGIS Kita akan mengubah demo/sample aplikasi Web GIS yang sudah kita buat diatas, menjadi aplikasi webgis mapserver yang mengambil data geometri dan atribut

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1. Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem baru serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi piranti keras pada local server: Processor : Intel Pentium IV 1.8 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi yang Diperlukan 4.1.1 Spesifikasi Piranti Keras Berikut merupakan spesifikasi piranti keras yang digunakan pada saat melakukan pengujian e-book reader berbasis

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem

HASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Membuat Prosedur Kerja Balai Besar Wilayah Sungai Brantas ini belum memiliki aplikasi yang dapat mencatat debit tertinggi sungai. Aplikasi yang ada pada Balai Besar Wilayah

Lebih terperinci

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL

KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server.

Mampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server. LAMPIRAN Lampiran Karakteristik Pengguna SIRIPB Pengguna Hak Akses Tingkat Keterampilan Pengguna Umum Melihat Tampilan utama SIRIPB. Melihat menumenu yang disediakan SIRIPB kecuali menu Administrator.

Lebih terperinci

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua)

Gambar Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) Gambar 4.149 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Langkah Dua) 270 Gambar 4.150 Rancangan Layar Halaman Kuis Guru (Cek) 271 Gambar 4.151 Rancangan Layar Halaman Nilai Guru 272 Gambar 4.152 Rancangan Layar

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi 105 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Dalam implementasi, sistem solusi yang dikembangkan dibangun dengan perangkat keras dan perangkat lunak. Berikut adalah spesifikasi minimum sistem

Lebih terperinci

BAB III PEMBANGUNAN PRE-DISASTER MAP BERBASIS WEB

BAB III PEMBANGUNAN PRE-DISASTER MAP BERBASIS WEB BAB III PEMBANGUNAN PRE-DISASTER MAP BERBASIS WEB 3.1 Data Data yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari : No. Data Asal Data 1 Peta Batas Administrasi Propinsi Jawa BAPEDA Jawa Barat Barat skala

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi 352 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Magang Setelah melakukan analisis dan perancangan solusi terhadap permasalahan yang telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah proses untuk menerapkan sistem informasi yang telah dibangun agar user yang menggunakannya menggantikan sistem informasi yang lama.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 44 BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah aplikasi merupakan tahap dimana aplikasi yang dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang telah dibuat sebelumnya telah di analisa dan di rancang dalam rangka memenuhi kebutuhan pengguna agar permasalahan yang ada dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 72 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Aplikasi Web Laporan Berkala BPR (Web BPR)

Petunjuk Teknis Aplikasi Web Laporan Berkala BPR (Web BPR) Petunjuk Teknis Aplikasi Web Laporan Berkala BPR (Web BPR) Versi 1.0 2402 I. Pendahuluan 1.1. Pengantar Sistem Aplikasi Aplikasi Laporan Berkala Bank Perkreditan Rakyat (LBBPR) terdiri dari : 1. Aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada tahap ini adalah tahapan dimana kita dapat membuktikan apakah sistem yang dirancang sudah layak dan sudah sesuai dengan perancangan. Sebuah sistem yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam ilmu komputer, implementasi menjadi tahap realisasi dari spesifikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Dalam ilmu komputer, implementasi menjadi tahap realisasi dari spesifikasi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam ilmu komputer, implementasi menjadi tahap realisasi dari spesifikasi teknis atau algoritma dalam bentuk sebuah program, komponen sistem, maupun software

Lebih terperinci

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Geografis Rumah Sakit Swasta di Kota Medan Berbasis Web. IV.1.1. Tampilan Hasil Menu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan File Server Menggunakan Cloud Perancangan layanan file server menggunakan cloud pada PT Mugi Cipta Perkasa dilakukan dengan menggunakan sebuah server yang akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Verifikasi Warkat Berbasis Website Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem

Bab 3. Metode Dan Perancangan Sistem Bab 3 Metode Dan Perancangan Sistem 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana metode penelitian dalam perancangan sistem. Metode yang dipakai adalah metode PPDIOO. PPDIOO

Lebih terperinci

Departemen Pendidikan Nasional. Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Departemen Pendidikan Nasional. Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama Paket Aplikasi Sekolah (PAS) Jenjang Pendidikan SMP Dokumentasi Sistem Instalasi PAS Departemen Pendidikan Nasional Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Perangkat keras yang di butuhkan. optimal pada server dan client sebagai berikut. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat keras yang di butuhkan Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem ini secara optimal pada server dan client sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sarana-sarana yang dibutuhkan dalam mengoperasikan sistem pemesanan dan laporan penjualan yang telah dibuat ini dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada UD. ROHMAT JAYA,

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Lingkup Sistem Sistem Informasi Prediksi Laju Erosi disusun dengan kombinasi bahasa pemrograman yaitu PHP, HTML, JavaScript. Sistem ini juga disusun dengan bantuan framework

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan dan perancangan sistem informasi keamanan berbasis SMS gateway dengan arduino dan CCTV. 3.1 Gambaran Umum Perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Aplikasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya Perangkat Keras Server : 1. Processor Intel Pentium Core 2 Duo 1,8 Ghz atau lebih 2. Memory 2 GB DDR2 atau lebih 3.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sesuatu supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini terdiri dari beberapa langkah sebagai berikut : 5.1 Implementasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini dalam pembuatan programnya menggunakan aplikasi XAMPP dan MySQL sebagai databasenya dengan bahasa pemrograman Visual

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. kerusakan jalan dari masyarakat. Sebelumnya user harus mempersiapkan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Camat di kota Pematang Siantar Berbasis Web, yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Di dalam tahap implementasi ini terdapat 3 sub tahap, yaitu mempersiapkan kebutuhan system (baik hardware maupun software), persiapan instalasi aplikasi,

Lebih terperinci

MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE. Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL.

MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE. Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL. MODUL 3 IMPORT DATA DARI MAPINFO KE DATABASE A. Tujuan Praktikan dapat mengetahui cara meng-inport data dari MapInfo ke database pada PostgreSQL. B. Tools a. MapInfo 10.5 b. PostgreSQL c. PostGIS C. Teori

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari sistem. Terdiri dari 2 subbab, yaitu: implementasi, dan evaluasi.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dari sistem. Terdiri dari 2 subbab, yaitu: implementasi, dan evaluasi. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan Evaluasi ini berisi tentang implementasi dan evaluasi dari sistem. Terdiri dari 2 subbab, yaitu: implementasi, dan evaluasi. 4.1 Implementasi Untuk dapat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Infrastruktur Sistem Penyewaan Dan Operasional Harian Setelah melakukan analisa dan pengembangan sistem, pada tahap selanjutnya akan lakukan proses implementasi sistem.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi System Setelah melalui tahap analisis dan perancangan, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat menjadi solusi dalam proses pelacakan pengiriman

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Pada implementasi sistem ini akan dijelaskan implementasi dari aplikasi sistem yang digunakan dengan menggunakan beberapa fungsi yang di

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Dibawah ini adalah hardware dan saftware yang dibutuhkan. a. Hardware dengan spesifikasi sebagai berikut :

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. Dibawah ini adalah hardware dan saftware yang dibutuhkan. a. Hardware dengan spesifikasi sebagai berikut : BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang digunakan Dibawah ini adalah hardware dan saftware yang dibutuhkan untukmenggunakan program Sistem Informasi Pengendalian Penggajian Pada SMK Nasional

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN DAN ANALISADAERAH PERTANIAN DI KABUPATEN PONOROGO Sugianto 1, Arif Basofi 2, Nana Ramadijanti 2 Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi 1, Dosen Pembimbing 2 Politeknik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi SIG ini dengan baik adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk mengiplementasikan aplikasi e-library ini, terlebih dahulu harus disediakan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk mengiplementasikan aplikasi e-library ini, terlebih dahulu harus disediakan 114 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengiplementasikan aplikasi e-library ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

Manual Penggunaan dan Instalasi Software

Manual Penggunaan dan Instalasi Software Manual Penggunaan dan Instalasi Software 2014 Daftar Isi I. Instalasi... 1 1. Instalasi Software... 1 a. Instalasi Modem... 1 b. Instalasi Software... 1 c. Aktifasi Software... 1 2. Setting Fingerprint...

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam penerapan aplikasi web penjualan ini pada PD Berkat Cahaya Kontraktor, maka sarana-sarana yang dibutuhkan untuk menjalankannya harus tersedia. Sarana-sarana

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Pemesanan Tiket Bus Berbasis Android Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini. BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisa Proses Menganalisa Proses merupakan langkah awal dalam membuat Tutorial ini. Langkah pertama adalah melakukan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran 61 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Implementasi perancangan pada sistem informasi perparkiran dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0, dengan basis data

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi minimum hardware yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi dari Sistem Informasi Geografi(SIG) ini adalah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengadilan Pajak secara umum merupakan alat untuk membantu kegiatan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengadilan Pajak secara umum merupakan alat untuk membantu kegiatan 159 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem apikasi persediaan barang dan jasa berbasis web pada Sekretariat Pengadilan Pajak secara umum merupakan alat untuk membantu kegiatan persediaan

Lebih terperinci

BAB III UJICOBA PENGEMBANGAN SISTEM CLEARINGHOUSE MENGGUNAKAN APLIKASI GEONETWORK OPENSOURCE

BAB III UJICOBA PENGEMBANGAN SISTEM CLEARINGHOUSE MENGGUNAKAN APLIKASI GEONETWORK OPENSOURCE BAB III UJICOBA PENGEMBANGAN SISTEM CLEARINGHOUSE MENGGUNAKAN APLIKASI GEONETWORK OPENSOURCE 3.1. Rancangan Ujicoba Berikut tahap-tahap yang dilalui dalam ujicoba pengembangan sistem Clearinghouse menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk mengakses aplikasi berbasis web ini yaitu : 1.1.1 Kebutuhan Hardware Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada UD. PRIBUMI,

Lebih terperinci

1...* 1. Gambar 4.34 Class Diagram BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

1...* 1. Gambar 4.34 Class Diagram BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.2.5 Class Diagram 1...* 1 1...* 1 Gambar 4.34 Class Diagram BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi merupakan tahap penerapan ataupun pengujian sistem yang sudah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras untuk Server: : Intel Core 2. 1 Ghz. : 1024 MB 133 Mhz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras untuk Server: : Intel Core 2. 1 Ghz. : 1024 MB 133 Mhz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras untuk Server: Processor Memory Harddisk Space : Intel Core 2. 1 Ghz : 1024 MB 133 Mhz : 80 GB SCSI 4.1.2 Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. bangun aplikasi pengelolaan catering pada Tems catering. Diawali dengan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Menginjak pada tahap keempat pada penyusunan laporan tugas akhir ini akan dijelaskan mengenai proses implementasi dan evaluasi dari proses rancang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle.

Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 1 2 3 Eksekusi file setup.exe yang ada dalam CD atau folder instalasi oracle. 4 Isilah konfigurasi instalasi yang akan dibuat. Oracle Home Location : biasanya terisi otomatis dgn drive yang paling banyak

Lebih terperinci

INSTALLATION GUIDE INSTALLATION GUIDE. PT.Technomatic Cipta Mandiri. IT division: Jl. Cikutra Baru Raya No.2 Bandung-40124

INSTALLATION GUIDE INSTALLATION GUIDE. PT.Technomatic Cipta Mandiri. IT division: Jl. Cikutra Baru Raya No.2 Bandung-40124 INSTALLATION GUIDE PT.Technomatic Cipta Mandiri IT division: Jl. Cikutra Baru Raya No.2 Bandung-40124 Telp./Fax.: 022 70051771; 7219761 INSTALLATION GUIDE INSTALLATION GUIDE MailTracking merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (Hardware) dan perangkat lunak (software), baik dari sisi client maupun sisi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga

Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI

BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI BAB IV IMPLEMENTASI APLIKASI 4.1 PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK. Dalam pembuatannya aplikasi monitoring ini didukung dengan penggunaan aplikasi perangkat lunak JetBrain Php Storm 2017.1 versi PS-171.3780.104

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan program Sistem Informasi Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan program Sistem Informasi Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Rental Bus pada PT. Cipaganti Citra Graha

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, perangkat ajar dibangun dengan menggunakan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi

Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi. Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 202 4.12.34 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi Gambar 4.70 Layar Print Laporan Analisis ABC Investasi 203 4.12.35 Layar Print Laporan Analisis ABC Berdasarkan Pemakaian Gambar 4.71 Layar Print

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional 92 BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem informasi sirkulasi pelayanan perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 5.1.1 Software Pendukung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Tahap Pembangunan Sistem 4.1.1. Implementasi Windows Server 2012 R2 Pada tahap pertama, penulis menggunakan Windows Server 2012 R2 sebagai sistem operasi pada server utama,

Lebih terperinci

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT PETUNJUK TEKNIS APLIKASI WEB BPR LAPORAN BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil dari aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Antar Provinsi di Kota Medan berbasis web ini akan dijelaskan pada sub

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor Intel Pentium IV atau lebih tinggi BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. 68 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Sistem Network monitoring ini, pada bagian aplikasi server dibuat dalam sistem operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci