PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG Herry Wiriawan, Wawiko Supeno, Harisno, dan Bens Pardamean Laporan Teknis Jakarta, 18/04/2012 Menyetujui : Pembimbing 1 : Pembimbing 2: Dr. Harisno, Ir., MM. Bens Pardamean, B.Sc., M.Sc., Ph.D Tanggal : Tanggal :

2 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERINGATAN DINI PENANGGULANGAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI SAWAH DI KABUPATEN KARAWANG Herry Wiriawan Wawiko Supeno ABSTRAK Aplikasi SIG dibuat dengan tujuan dapat mengidentifikasi luas lahan dan intensitas serangan hama dan penyakit tanaman padi untuk musim mendatang. Proses pembuatan Aplikasi dilakukan dengan mempelajari dari sistem aplikasi yang sudah ada, kemudian dilanjutkan dengan perancangan aplikasi sampai implementasi dari aplikasi tersebut. Dalam proses pembuatan aplikasi digunakan formula untuk mengetahui luas serang dan intensitas serangan hama dan penyakit pada musim mendatang. Dari hasil proses peramalan tersebut akan menghasilkan nilai yang dapat dikategorikan menjadi beberapa tingkatan status yang digunakan sebagai indikator peringatan dini. Dengan aplikasi yang ada, petani dapat mengetahui musim tanam padi yang aman dari serangan hama dan penyakit tersebut.(hw-ws). Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Peramalan, Peringatan Dini PENDAHULUAN Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Seiring dengan perkembangan penduduk maka konsumsi pangan akan meningkat. Peningkatan pangan terutama produksi beras merupakan salah satu aset yang cukup berharga dalam mensejahterakan masyarakat, perubahan produksi beras disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, kondisi musim dan faktor internal tanaman padi, yaitu hama dan penyakit. Kondisi musim yang tidak menentu dapat menjadi salah satu faktor penyebab kemunduran produksi beras,sehingga terjadi gagal panen. Selain itu serangan hama dan penyakit tanaman padi juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya gagal panen sehingga jika kondisi ini tidak ditanggulangi maka dalam jangka kurun waktu tertentu dapat menyebabkan masalah krisis pangan yang cukup serius. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, peran informasi sangat penting. Dengan membuat sistem yang dapat memberikan informasi mengenai kondisi luas lahan, hama dan penyakit tanaman padi, maka masyarakat dan pemerintah dapat mengetahui pola serangan hama dan penyakit tanaman padi sehingga penyerangannya dapat dihindari dan diprediksi sehingga produksi beras akan meningkat dan membantu mensejahterakan masyarakat. Bagaimana meramal luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi di Kabupaten Karawang? dan Apakah Sistem Informasi Geografis dapat menjadi peringatan dini terhadap serangan hama dan penyakit tanaman padi di Kabupaten Karawang?. Dengan proyek ini, bertujuan membuat Sistem Informasi Geografis untuk mengetahui serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi dengan melakukan peramalan terkait dengan perumusan yang sudah valid. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai tindakan preventif yang dapat mempengaruhi hasil panen dan produktivitas dari tanaman padi di daerah kabupaten Karawang. Adapun manfaat dari proyek ini untuk mengetahui pola penyebaran hama dan penyakit tanaman padi dan dapat memprediksi munculnya serangan kembali hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten Karawang.

3 METODE PENELITIAN 1. SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE (SDLC) Berikut ini adalah tahapan SDLC (System Development Life Cycle) dari perancangan aplikasi yang dibuat seperti yang terlihat pada Gambar 1, yaitu: 1. Requirements analysis and definition Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tanaman (BBPOPT) sebagai Balai peramalan di bawah koordinasi Kementrian Pertanian Indonesia memiliki tanggung jawab salah satunya adalah proses peramalan serangan hama dan penyakit tanaman padi seluruh Indonesia, hasil ramalan akan berguna dalam pengambilan keputusan.parameternya berdasarkan serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi. Wilayah yang akan diamati adalah kabupaten karawang, sebagai produsen padi yang besar di Indonesia. BBPOPT memerlukan aplikasi Sistem Informasi Geografis yang berbasis web untuk dapat mengetahui serangan hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten karawang, BBPOPT dapat mengetahui serangan hama dan penyakit tanaman padi yaitu dengan cara meramal luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi, berdasarkan rumus peramalan yang digunakan di BBPOPT. Hasil dari peramalan tersebut akan menjadi peringatan dini dalam pertanian, Serangan hama dan penyakit tanaman padi akan dideteksi lebih awal melalui proses peramalannya. Sebelum menggunakan aplikasi berbasis web, BBPOPT menggunakan aplikasi berbasis desktop, aplikasi desktop memiliki kelebihan dan kekurangan, kelebihannya adalah mudah dalam instalasi, instalasi dilakukan di setiap komputer PC yang akan melakukan peramalan berikut hasilnya. Sedangkan kekurangannya adalah kesulitan dalam perawatan atau maintenance system. Selain itu kekurangannya adalah kurang praktis. Jika user ingin menggunakan aplikasi desktop maka harus menginstall dahulu aplikasi tersebut, sehingga aplikasi tersebut terlihat sulit dalam penggunaannya (not user friendly). Sedangkan keinginan daari BPPOPT adalah dengan adanya aplikasi maka dapat dengan mudah dalam penggunaannya. Keunggulan aplikasi berbasis web adalah praktis dalam penggunaannya, hanya terhubung dengan jaringan lokal atau internet maka user dapat menggunakannya sewaktu-waktu tanpa instalasi aplikasi pada komputer. Aplikasi berbasis web menggunakan system client-server. Instalasi dan konfigurasi aplikasi dilakukan di server, sedangkan client hanya terhubung dengan server untuk menjalankan aplikasinya. Sistem client-server dijalankan pada jaringan lokal ataupun internet, terhubung antar jaringan. Aplikasi berbasis web dapat dengan mudah digunakan, cukup dengan hanya klik menu yang ditampilkan maka user akan memperoleh informasi yang diinginkan, tampilan yang disajikan cukup mudah dicerna oleh user, bahkan untuk tingkat pemahaman yang kurang akan ilmu komputer. 2. System and software design Pada proses ini menjelaskan tentang tahapan perancangan system yang akan dibuat, beberapa langkah dalam pembuatan tahap-tahap perancangan system yaitu: 1. Studi Literatur dan Studi Pustaka Dalam studi literatur, berisi informasi mengenai data tanaman padi, luas lahan yang menjadi lahan tanaman padi, intensitas penyerangan hama terhadap daerah tersebut. Studi pustaka tentang alur sistem yang sudah ada. 2. Analisa Data Yang Didapat Setelah dilakukan studi literature dan studi pustaka, maka selanjutnya akan dilakukan analisa terhadap luas lahan tanam yang cocok untuk tanaman padi yang kemudian diukur dengan tingkat intensitas serangan hama dan dampak yang ditimbulkan. Hasil analisa tersebut kemudian dimasukan kedalam bentuk tabel data yang mendeskripsikan luas lahan, tingkat intensitas serangan hama, luas serangan hama. 3. Studi Sistem Informasi Geografis (SIG) Setelah data hasil analisis sudah didapatkan, kemudian dilakukan studi GIS dengan mencari informasi yang berkaitan dengan penggunaan GIS di beberapa bidang, penelitan dan pengembangan yang telah dilakukan. 4. Penentuan Wilayah Menentukan wilayah lahan tanaman berupa warna yang menggambarkan kondisi dari lahan tersebut. 5. Pembuatan Layer Peta

4 Setelah memahami mengenai mekanisme kerja GIS, kemudian akan dilakukan pembuatan layerlayer peta yang mendeskripsikan simbol dari luas perluasan lahan sawah, tingkat intensitas serangan hama pada tanaman padi. Setelah layer peta dibentuk kemudian dilakukan integrasi terhadap mapserver guna menampilkan data yang secara visual. 6. Pemindahan data kedalam PostgreSQL Tahap ini akan memindahkan data yang terdapat pada file.shp ke PostgreSQL yang digunakan untuk keperluan merubah data nantinya. 7. Pembuatan Web SIG menggunakan MapServer Setelah memindahkan data ke PostgreSQL, selanjutnya membuat WebGIS dengan menggunakan mapserver yang memakai framework sebagai landasan pembuatan peta GIS. Kemudian menggunakan PHP sebagai pemrograman Web untuk menghubungkan web dengan GIS sehingga peta dapat ditampilkan pada halaman web. 8. Dokumentasi Pada tahap ini penulis akan mendokumentasikan aplikasi SIG yang telah dibuatnya secara terperinci. 3. Implementation and unit testing Pada tahap ini rancanganan sistem aplikasi yang dibuat akan memerlukan aplikasi pendukung, yaitu webserver, database maupun framework, berikut adalah aplikasi pendukung tersebut, yaitu: a) Aplikasi pendukung : Mapserver dan Pmapper b) Database server : PostgreSQL beserta plugin PostGIS 4. Integration and system testing Setelah aplikasi sudah implementasi, maka selanjutnyaadalah bertemu dengan user, aplikasi baru ini memerlukan follow up dari user pengguna di BBPOPT, aplikasi harus sesuai dengan user, jika aplikasi masih belum berjalan dengan baik atau masih terjadi error, maka perlu adanya perbaikan sistem. Perbaikan sistem ini tidak seluruhnya diganti atau diperbaiki, melainkan hanya sebahagian saja dari aplikasi tersebut, hal ini dilakukan karena adanya dokumentasi atau user manual dalam pembuatan rancangan sistem. 5. Operation and maintenance Pada tahapan ini dilakukan proses pemeliharaan aplikasi.pemeliharaan dilakukan berjangka waktu, setelah aplikasi sudah implementasi, user akan memberikan feedback tentang aplikasi yang dibuat. Jika masih terdapat kesalahan baik dari sistem maupun user maka aplikasi tersebut akan dilakukan perubahan. Perubahan dilihat berdasarkan tingkat kesalahan atau kerusakan, user hanya memerlukan update aplikasi ataupun Requirements definition System and software design Implementation and unit testing Integration and system testing Operation and maintenance Gambar 1. SDLC metode waterfall

5 2. Tempat Dan Waktu Penelitian Tempat penelitian berada di Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) kabupaten Karawang Kementerian Pertanian Indonesia. Penelitian dilaksanakan terhitung dari bulan November 2010 sampai dengan Oktober Sumber Data Data yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data asli yang berasal dari langsung dari staff BBPOPT melalui proses pengamatan maupun wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan langsung dari BBPOPT melalui dokumen dan laporan tahunan. Data yang diperlukan adalah Peta dasar mengenai kabupaten Karawang Data-data penyerangan hama sawah di kabupaten Karawang Data-data penyakit yang menyerang sawah di kabupaten Karawang 4. Teknik Pengumpulan Data Wawancara (Interview) Bertanya langsung dengan staff BBPOPT baik dari staff teknis maupun fungsional Studi Pustaka (Literatur Study) Penulis memperoleh data dari buku-buku yang berkaitan dengan pertanian maupun SIG untuk penulisan teori maupun wawasan keilmuan penulis. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Sistem Aplikasi Yang Sudah Ada Kebutuhan informasi yang cepat saat ini bukan lagi hal yang sulit diterapkan, tersedianya jejaring internet dapat memungkinkan sebuah file yang dikirim dari tempat yang sangat jauh dapat diterima hanya dalam hitungan menit, bahkan detik. Teknologi ini yang kemudian dimanfaatkan oleh BBPOPT untuk mengembangkan teknologi SMS LPD OPT yang berbasis pada penggunaan SMS dalam mengirimkan data peringatan dini terhadap serangan OPT. Pengembangan teknologi ini diyakini dapat membantu para petugas di lapangan dalam melaporkan keadaan di lapangan yang bersifat emergence kepada pimpinan sehingga pimpinan yang dimaksud dapat mengambil keputusan dan kebijakan penanganannya dengan cepat dan tepat. Dukungan terhadap pemanfaatan teknologi ini perlu ditingkatkan karena akan sulit sekali menekan invasi teknologi keberbagai bidang termasuk bidang perlindungan tanaman, sehingga akan lebih baik kiranya apabila kita sebagai pelaku perlindungan tanaman berjalan seiring dengan perkembangan teknologi demi kepentingan dan kesejahteraan petani. Laporan Peringatan Dini ini berbasis SMS, dimana peringatan dini yang dibuat berasal dari laporan para petani yang ada disawah yang dikirimkan ke sistem melalui SMS. Dari laporan SMS yang masuk ke sistem, program akan melakukan kalkulasi untuk menghitung ada tidaknya potensi yang menyebabkan serangan hama di wilayah tertentu. Apabila terdeteksi akan adanya serangan hama, maka program akan memberikan laporan pada daerah mana saja yang mempunyai kemungkinan terserang kepada pihak POPT-PHP sehingga dapat dilakukan langkah preventif sebagai upaya mitigasi terhadap kerusakan yang lebih lanjut. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) menggunakan aplikasi SMS Gateway untuk mempercepat proses pelaporan pengamat OPT. 2. Analisis Data Data-data yang dikumpulkan adalah data serangan hama dan penyakit tanaman padi di kabupaten Karawang, hama dan penyakit tanaman padi ini dipilih berdasarkan data yang kami peroleh dari BBPOPT, hama tersebut adalah wereng batang coklat (WBC) sedangkan penyakit adalah penyakit tungro, beberapa kriteria variabel yang diperhitungkan yaitu: luas tanaman dan luas tambah serang pada periode laporan. Data-data tersebut dikumpulkan sejak dari lima tahun terakhir, mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2010 sebagai data time series, data tersebut kemudian disusun berdasarkan musim hujan dan musim kemarau, dimana

6 musim hujan berawal dari bulan Oktober dan berakhir sampai bulan Maret. Sedangkan musim kemarau dari bulan April sampai bulan September. Data yang sudah disusun berdasarkan musim hujan dan kemarau nanti akan dilihat pola penyerangan dari hama WBC dan penyakit tungro berdasarkan perhitungan logaritmik statistika, sehingga dengan melihat pola serangan tersebut maka akan diprediksi serangan selanjutnya. Dalam pencarian data-data tersebut penulis memiliki kendala dalam kelengkapan data, sehingga penulis menggunakan rumus baku nasional berdasarkan musim hujan dan musim kemarau yang sudah tertulis dalam buku panduan pengamatan organisme pengganggu tanaman, berikut rumus penyerangan hama WBC dan penyakit tungro Wereng Batang Coklat (WBC) Hama OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) ini diamati dengan menggunakan dua macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan dalam sebuah lahan sawah di suatu tempat. Rumus peramalan serangan WBC pada musim kemarau (Pedoman POPT, 2008:38) : Rumus peramalan serangan WBC pada musim hujan (Pedoman POPT,2008: 38) Keterangan rumus peramalan serangan WBC pada musim kemarau dan hujan : Y = Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akan datang. X 1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu. X 2 = Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu Penyakit Tungro Penyakit tungro diamati dengan menggunakan dua macam musim, yaitu musim kemarau dan musim hujandalam sebuah lahan sawah di suatu tempat Rumus peramalan serangan Tungro pada musim kemarau ( Pedoman POPT,2008:49 )

7 Rumus peramalan serangan Tungro pada musim hujan (Pedoman POPT,2008:49) Keterangan rumus peramalan serangan tungro pada musim kemarau dan hujan : Y = Ramalan luas serangan yang akan terjadi pada musim yang akan datang. X 1 = Luas serangan yang terjadi pada 1 musim yang lalu. X 2 = Luas serangan yang terjadi pada 2 musim yang lalu. Jika luas serang sudah didapat, maka selanjutnya adalah mendapatkan intensitas yang terdapat di wilayah itu. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung intensitas serangannya, yaitu (Pedoman POPT, 2008) : Intensitas = (Luas daerah terserang / Luas lahan tanam) x 100% Jika intensitas sudah diperoleh, maka tahap selanjutnya adalah menentukan ambang batas serangan yang bisa ditoleransi berdasarkan nilai ambang yang terdapat pada pedoman POPT, dimana ambang batas dibagi dalam beberapa kategori kelompok (Ringan, Sedang, Berat, Puso). Dalam menentukan wilayah yang aman untuk menanam padi, maka tiap lahan sawah di kabupaten karawang akan diberi warna sesuai dengan tingkat intensitas penyerangan hama dan penyakit seperti yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Warna wilayah dan batas ambang pengendalian OPT Nama OPT Warna Status Tingkat Kerusakan Batas ambang pengendalian Wereng Batang Coklat (WBC) Hijau Tua Ringan 0-25% Kuning Sedang 25-50% Merah Berat 50-90% Hitam Puso > 90% Tungro Hijau Tua Ringan 0 11% Kuning Sedang 12-25% Merah Berat 26-75% Hitam Puso > 75%

8 3. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Aplikasi ini dibuat untuk melakukan peramalan yang akan diproses untuk musim mendatang seperti yang telah dijelaskan pada sesi pendahuluan. Aplikasi ini bertindak sebagai sistem peringatan dini yang dapat memberitahukan informasi kepada pengguna apabila luas serangan dari opt sudah melewati ambang batas yang tertera pada pedoman. Struktur navigasi dari aplikasi yang dibuat akan terlihat seperti pada Gambar 2. dan untuk mengetahui penjelasan dari masing-masing komponen yang terdapat didalamnya dapat dilihat pada Tabel 2. Gambar 2. Struktur navigasi Aplikasi SIG.

9 Tabel 2. Komponen Aplikasi SIG Nama Komponen Input Data (Ramalan) Lihat Data (Hasil Ramal) Bantuan Print Download Link Deskripsi Komponen ini berfungsi untuk melakukan proses input data yang akan diramalkan untuk musim mendatang Komponen ini berfungsi untuk melihat data ramalan. Hasil dari ramalan ini dapat dicetak melalui media pdf atau pun cetak langsung di browser. Komponen ini berfungsi untuk menampilkan bantuan petunjuk fungsi dari tombol-tombol yang terdapat pada sebelah kanan tampilan peta. Komponen ini berfungsi untuk mencetak tampilan peta secara keseluruhan dalam ukuran piksel tertentu. Komponen ini berfungsi untuk mengunduh tampilan yang tertera pada peta ke media yang ditentukan. Komponen ini berfungsi sebagai penghubung, apabila sewaktu-waktu pengguna ingin mempromosikan alamat web tempat aplikasi ini dipasang. Komponen dibawah ini bisa dilihat apabila pengguna telah login dan mempunyai tingkat sebagai administrator. Ubah Data User Ubah Data WBC Ubah Data Tungro Berfungsi untuk mengubah data pengguna yang dapat mengakses proses ramalan dalam situs ini. Berfungsi untuk mengubah/memasukan data luas serangan opt wereng batang coklat (wbc) yang terjadi pada musim tertentu baik berupa data ramalan maupun data lapangan. Berfungsi untuk mengubah/memasukan data luas serangan opt tungro yang terjadi pada musim tertentu baik berupa data ramalan maupun data lapangan. Aplikasi ini menggunakan enam tabel untuk menyimpan data, yaitu tabel admin_kecamatan, tabel wbc, tabel tmp_wbc, tabel tungro, tabel tmp_tungro, tabel users. Untuk penjelasan kegunaan masing-masing tabel dapat dilihat pada Tabel 3.

10 Tabel 3. Penjelasan Tabel yang digunakan di Aplikasi SIG Nama Tabel Deskripsi admin_kecamatan Menampilkan batas-batas kecamatan yang terdapat di kabupaten Karawang. Wbc Tmp_wbc Tungro Tmp_tungro Users Menyimpan data-data mengenai luas serangan dari opt Wereng Batang Coklat (WBC) per musim. Menyimpan data sementara mengenai luas serangan dari opt WBC untuk musim mendatang. Menyimpan data-data mengenai luas serangan dari opt Tungro per musim. Menyimpan data sementara mengenai luas serangan dari opt Tungro untuk musim mendatang. Menyimpan data pengguna yang dapat melakukan proses peramalan. Dari masing-masing tabel yang digunakan mempunyai struktur yang dibuat dengan spesifikasi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pembuatan aplikasi ini menghasilkan output yang ditujukan pada Gambar 3. Gambar 3. Contoh hasil peringatan dini pada periode Oktober Untuk mengetahui lebih jelas persentase serangan dari hama dan penyakit yang menyerang suatu daerah, dapat mengklik pada salah satu kecamatan yang terdapat dalam peta dan akan menghasilkan keluaran output seperti yang terlihat pada Gambar 4.

11 Gambar 4. Hasil informasi detail yang ditampilkan Aplikasi ini juga dapat memberikan rekomendasi sebagai penunjang keputusan kepada pihak yang berkepentingan untuk menentukan tindakan mitigasi pada daerah yang akan terserang hama dan penyakit. Adapun hasil rekomendasi yang akan digunakan seperti yang terlihat pada Tabel 4 dan Tabel 5.

12 Proses dari tampilan data ramalan akan dijelaskan pada diagram alur pada Gambar 5. Pada gambar tersebut akan dijelaskan proses yang terjadi hingga menampilkan peta ke aplikasi SIG. Gambar 5. Diagram alur proses Aplikasi SIG. Seperti yang terlihat pada Gambar 5. bahwa pada saat membuka aplikasi web ini pertama kali, pengguna diberi kebebasan dalam memilih. Apabila pengguna merasa memiliki hak untuk melakukan proses aplikasi, maka pengguna dapat login dan harus memiliki tingkatan administrator/supervisor untuk dapat melakukannya. Jika pengguna tidak mempunyai hak akses, maka pengguna dapat langsung melihat tampilan peta SIG. Hal ini dimaksudkan agar data dapat dikelola dengan baik dengan adanya pengelolaan dari pihak administrator selaku sebagai pihak pengelola. Aplikasi yang dibuat ini mempunyai beberapa keuntungan yang dapat dimanfaatkan antara lain, dengan adanya aplikasi web ini, pihak pengguna dalam hal ini pihak atasan dapat mengetahui tempat kejadian yang mempunyai tingkat serangan yang cukup parah selain itu aplikasi ini dapat akses dimana saja karena sifatnya yang mobile, sehingga pihak pengguna cukup membutuhkan koneksi internet dan browser untuk dapat melihat proses peringatan dini. Adapun kekurangan dari aplikasi ini adalah proses peramalan berdasarkan subround hst (hari setelah tanam) yang sudah ada datanya dan sangat bergantung pada umur tanaman padi (tiga bulan).

13 SIMPULAN Dengan menggunakan rumus peramalan yang ada, dapat dilakukan peringatan dini terhadap tanaman padi yang terserang berdasarkan luas serangan dan intensitas dari hama dan penyakit tanaman padi tersebut, sehingga petani dapat mengetahui musim tanam padi yang aman dari serangan hama dan penyakit tersebut. Sistem Informasi Geografis kabupaten karawang dapat merepresentasikan ramalan serangan hama dan penyakit tanaman padi berdasarkan luas serangan dan intensitas hama dan penyakit tanaman padi. Adapun saran ingin disampaikan peramalan serangan hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh data-data yang memadai. Peramalan juga akan baik jika melibatkan faktor iklim dan cuaca sebagai variabel yang ikut berperan dalam memprediksi seranagan hama dan penyakit tanaman DAFTAR PUSTAKA Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. (2008). Pedoman Pengamatan dan Pelaporan Perlindungan Tanaman. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Departemen Pertanian Indonesia.

BAB III METODOLOGI. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT)

BAB III METODOLOGI. Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) BAB III METODOLOGI 3.1. PROFIL PERUSAHAAN 3.1.1. SEJARAH BBPOPT Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) merupakan kelengkapan kelembagaan sistem perlindungan tanaman yang telah dirintis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah. penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah. penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat maka kebutuhan akan pangan juga akan semakin meningkat, dengan kata lain

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang

PENDAHULUAN 1 BAB Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Institusi pendidikan dibagi dua berdasarkan statusnya yaitu institusi pendidikan negeri dan institusi pendidikan swasta. Institusi pendidikan negeri diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses evaluasi guru yang berjalan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Dayeuhkolot meliputi banyak aspek, mulai dari proses KBM (Kegiatan Belajar Mengajar), Administrasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangat cepat seiring dengan kebutuhan akan informasi dan pertumbuhan tingkat kecerdasan manusia. Saat ini telah banyak aplikasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi Bina Sejahtera Paguyuban Keluarga Bogem terletak di Kelurahan Kebonjayanti Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung yang beralamat di Jl. Kebonjayanti No. 39 Kota

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Yayasan Kanker Indonesia (YKI) adalah organisasi nirlaba yang memiliki jaringan kerja di seluruh provinsi di Indonesia. YKI memiliki peranan penting dalam memfasilitasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Jombang merupakan salah satu Kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur dengan luas wilayah sebesar 1.159,50 km². Penggunaan lahan di Kabupaten

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Padang Pariaman, merupakan sebuah kabupaten yang luas dan memiliki sekolah-sekolah yang tersebar di setiap kecamatan yang ada di Kabupaten Padang Pariman.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kemajuan teknologi berkembang sangat pesat. Kemajuan teknologi banyak dimanfatkan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Banyak sekali perusahaan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang membangun sebuah aplikasi sistem informasi penjualan sparepart laptop di Toko Haps Computer Purbalingga.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program kerja merupakan rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laundry adalah salah satu usaha di bidang jasa yang sekarang ini banyak ditemui, terutama pada daerah yang terdapat banyak pelajar atau anak kos serta para pekerja,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. SISTEM APLIKASI YANG SUDAH ADA 4.1.1. PERINGATAN DINI SMS SERVER Kebutuhan informasi yang cepat saat ini bukan lagi hal yang sulit diterapkan, tersedianya jejaring internet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat. Kebutuhan manusia akan mengirimkan mobil dari satu tempat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Travelia Sari Wisata merupakan sebuah perusahaan atau badan usaha yang bergerak di bidang jasa penjualan paket wisata dan umroh yang kantornya berlokasi di Jakarta

Lebih terperinci

1) Perumusan kebijakan teknis bidang manajemen kepegawaian. 2) Pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan perencanaan.

1) Perumusan kebijakan teknis bidang manajemen kepegawaian. 2) Pembinaan, pelaksanaan, pengelolaan perencanaan. 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan Kota Cimahi yang berdiri sebagai Kota Otonom pada tahun 2001 mempunyai komitmen tinggi dalam melaksanakan reformasi birokrasi dengan melaksanakan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT GS Food Industri bergerak di bidang konsumsi makanan kedelai yang dibuat menjadi tahu sutra. Perusahaan ini mendirikan 4 pabrik yang berdiri satu kawasan di Jalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Mitra Rajawali Banjaran adalah salah satu anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Rajawali Nusantara Indonesia dari Divisi Farmasi dan alat kesehatan.

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak)

APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak) APLIKASI SISTEM PENILAIAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL BERBASIS WEB (Studi Kasus : Balai Penelitian Ternak) Dadang Sudarman, Prihastuti Harsani dan Arie Qur ania Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki sistem

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini hampir sebagian besar pemerintah daerah belum memiliki sistem informasi yang dapat menyediakan informasi-informasi melalui internet khususnya yang berbasis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kotamadya Jakarta Pusat yang terletak di tengah-tengah Provinsi DKI Jakarta dan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan pusat bisnis di Ibukota Jakarta, merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bojonegoro adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum. PDAM Kabupaten Bojonegoro sebagai perusahaan

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat seiring dengan tingkat peradaban manusia telah memberikan dampak positif bagi manusia. Salah satunya adalah kemajuan teknologi di

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 1.1. Implementasi Sistem Pada tahap ini merupakan proses pembuatan perangakat lunak yang disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan dari Sistem Informasi

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan anggaran adalah suatu proses utama dalam proyek konstruksi untuk menjawab berapa besar dana yang harus disediakan untuk sebuah proyek bangunan elektrikal.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Telkom yang lebih dikenal dengan Telkom University mempunyai sarana bernama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dalam menampung minat dan bakat mahasiswa. Sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto

Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Sistem Informasi Geografis (SIG) Pemetaan Lahan Pertanian di Wilayah Mojokerto Retno Mufidah 1, Arif Basofi S.Kom., M.T., OCA 2, Arna Farizza S.Kom., M.Kom 3 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika 1, Dosen

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memberikan gaji setiap perusahaan memiliki sistem yang berbeda-beda. Dimana gaji yang diberikan kepada para tenaga kerja juga berbeda sesuai dengan jabatan

Lebih terperinci

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Piutang adalah hak perusahaan yang masih terdapat pada pihak lain. Piutang timbul karena adanya penjualan kredit. CV Nisa Jaya merupakan CV yang bergerak dalam penjualan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV. Hasil IV.1. Tampilan Hasil 1. Halaman Home Halaman home merupakan tampilan aplikasi saat pertama dijalankan. Bentuk halaman home dapat dilihat pada gambar IV.1 Gambar IV.1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada era globalisasi telah berkembang pesat dan selalu mengalami perubahan disetiap masanya. Perkembangan ini dapat dilihat dari pemakaian aplikasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bimbingan dan Konseling Komprehensif adalah pelayanan yang fleksibel berdasarkan needs assessment (penilaian kebutuhan) peserta didik/konseli dan lingkungannya supaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu dampak dari meningkatnya teknologi informasi yang memicu berkembangnya perusahaan-perusahaan, instansi atau unit kegiatan dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sangat pesat. Perkembangannya hampir terdapat diseluruh aspek kegiatan. Berbagai bidang kegiatan baik pada pemerintahan maupun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Geografis Pos Polisi Penertiban Lalu Lintas Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini proses pengiriman dan penerimaan barang antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya tidak luput dari jasa transportasi baik dari transportasi darat, laut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia dikenal sebagai negara agraris sejak dulu karena kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Semua dunia pun mengakui itu hingga bangsa-bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi merupakan hal yang paling mendukung khususnya teknologi komputerisasi yang sangat membantu dalam penyajian informasi serta mempercepat proses pengolahan data

Lebih terperinci

APLIKASI PEMETAAN INSTALASI FARMASI PETUNJUK PENGGUNAAN

APLIKASI PEMETAAN INSTALASI FARMASI PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI PEMETAAN INSTALASI FARMASI PETUNJUK PENGGUNAAN KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN DAFTAR ISI APLIKASI PEMETAAN INSTALASI FARMASI PETUNJUK

Lebih terperinci

MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application)

MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application) MANUAL BOOK OF GEORIMA (Geological Resources of Indonesia Mobile Application) 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi,

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung yang terletak di Jl. Pelajar Pejuang 45 No.66 Bandung merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat yang ditandai dengan melonjaknya costumer maupun pebisnis. Yang mendorong munculnya suatu tuntutan pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Tasikmalaya merupakan kota di Provinsi Jawa Barat yang terletak di jalur utama selatan Pulau Jawa. Kota ini memiliki banyak potensi daerah dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu aset yang sangat berharga bagi suatu daerah, sehingga dapat dijadikan ajang promosi untuk menarik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karimake adalah salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi pakaian rajut. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2011. Perusahaan ini berada di sentra industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat.khusus untuk perkembangan industri di Jawa Barat meliputi perkembangan industri kecil, industri

Lebih terperinci

BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN

BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV Media Kreasi didirikan pada 6 Januari 2012. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan barang pada umumnya termasuk impor, ekspor dan lokal. Barang yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balai Hidrologi dan Tata Air merupakan badan pemerintah yang mengelola data hidrologi di Indonesia. Badan ini memiliki fungsi untuk melakukan penyusunan program, pengumpulan,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU VERSI 1.3

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU VERSI 1.3 PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI SISTEM INFORMASI KALENDER TANAM TERPADU VERSI 1.3 BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan

BAB III LANDASAN TEORI. mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Ialah sebuah set elemen atau komponen terhubung satu sama lain yang mengumpulkan (input), memanipulasi (process), menyimpan, dan menghasilkan (output) data dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi

Lebih terperinci

3. BAB III METODE PENELITIAN

3. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3. BAB III METODE PENELITIAN Dalam penelitian dibutuhkan beberapa alat dan bahan untuk mendukung berjalannya perancangan dan implementasi sistem. 3.1.1 Alat Alat yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2001 dengan diberlakukannya otonomi daerah istilah pemerintahan nagari kembali digunakan untuk menggantikan istilah pemerintahan desa yang digunakan sebelumnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Terintegrasi Unpas (SITU) adalah suatu portal web yang disediakan oleh Unpas yeng berfungsi untuk mengelola informasi akademik Universitas. SITU dapat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. Waktu penelitian adalah pada

Lebih terperinci

Proyek Akhir II Aplikasi Transaksi Pengisian Voucher Handphone Berbasis Web BAB I PENDAHULUAN

Proyek Akhir II Aplikasi Transaksi Pengisian Voucher Handphone Berbasis Web BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cara pengisian voucher handphone yang sangat dikenal adalah pengisian voucher secara fisik atau pengisian voucher secara elektronik, dimana proses transaksi

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung pada April 2010 September 2010 B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus

BAB I PENDAHULUAN. komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi merupakan teknologi yang menggabungkan antara komputasi dan komunikasi untuk melakukan tugas-tugas informasi sehingga arus informasi dapat

Lebih terperinci

Pendaftaran ujian penerimaan. Biaya MOS Seragam Sekolah Seragam Pesantren Kas masuk. Daftar ulang. Biaya bulanan. Biaya tahunan

Pendaftaran ujian penerimaan. Biaya MOS Seragam Sekolah Seragam Pesantren Kas masuk. Daftar ulang. Biaya bulanan. Biaya tahunan 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Madrasah Aliyah atau Muallimin Pondok Pesantren Persatuan Islam 84 Ciganitri, sebenarnya adalah satu bagian dari kesatuan sebuah Yayasan Pendidikan Islam terpadu

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Harga Pokok Produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah persediaan produk

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Website merupakan salah satu media penyedia informasi yang efektif dan efisien. Media ini didukung oleh teknologi jaringan yang menyebabkan salah satu sisi penggunanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dari waktu ke waktu disertai dengan laju pertumbuhan penduduk, memberikan peluang bagi para pelaku bisnis di Indonesia dalam melangsungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam tugas akhir ini penulis akan membuat Sistem Informasi Geografis Stasiun TV dan Radio di Kota Medan. Diharapkan dengan dibuatnya tugas akhir ini dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan

BAB III TUJUAN DAN MANFAAT. Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan BAB III TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun aplikasi Sistem Informasi Apotek Farmasi Dirumah Sakit Umum Ajibarang dengan peralihan dari aplikasi lama ke aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap Implementasi dan Pengujian Sistem, Dilakukan setelah tahap analisis dan Perancangan Selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang masalah yang akan diambil dalam penelitian. Selain itu menjelaskan tentang rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan musik di Indonesia sekarang tumbuh sangat pesat, banyak sekali anak-anak muda yang berkecimpung dalam dunia musik tidak hanya sekedar sebagai hobi, bahkan

Lebih terperinci

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0

Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 Aplikasi Surat Keluar Masuk Versi 1.0 1 Implementasi Bagian ini menjelaskan kebutuhan pengguna untuk membuat Aplikasi Surat Keluar Masuk Studi Kasus Biro Kerjasama Dan Kemahasiswaan Bagian ini juga menjelaskan

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Republik Indonesia yang dikoordinasikan oleh Kementerian Negara Riset

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Penulis merancang program sistem informasi geografis pengiriman buah import pada PT. Sekar Mulia Abadi berbasis Web dengan menggunakan bahasa pemrograman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis,

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyimpan, mengolah dan menampilkan informasi bereferensi geografis, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Geographic Information System (GIS) atau juga disebut Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan suatu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk menyimpan, mengolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENGEMBANGAN SISTEM Untuk pengembangan sistem penelitian ini menggunakan model SDLC (Software Development Life Cycle). System Development Life Cycle (SDLC) adalah proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinas Bina Marga merupakan dinas yang bernaung dibawah Kementrian Pekerjaan Umum yang tugasnya meliputi pembangunan, pemeliharaan, dan pendataan jalan dan jembatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan hukum yang memberikan kebebasasan kepada anggota untuk masuk dan keluar, serta bekerja sama secara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenyam pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu. dikelola dengan baik adalah masalah keuangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenyam pendidikan. Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas, perlu. dikelola dengan baik adalah masalah keuangan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini pendidikan dianggap sebagai suatu investasi yang paling berharga dalam peningkatan sumber daya manusia untuk pembangunan suatu bangsa. Seringkali kebesaran

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah tahap analisa dan tahap perancangan sistem aplikasi yang sudah dijelaskan pada Bab III, maka tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi. Pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Persediaan Bahan Baku 2.1.1. Bahan Baku Bahan baku sangat penting dalam perusahaan manufaktur, pengertian bahan baku adalah unsur-unsur yang belum diolah saat digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia perbankan syariah muncul sejak dikeluarkannya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan, yang secara implisit telah membuka peluang kegiatan usaha

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K3513007)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K3513007) SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENDUDUK BERDASARKAN TINGKAT USIA DI KABUPATEN SUKOHARJO BERBASIS WEB DISUSUN OLEH : AHMAD SIDIQ (K3513007) Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan institusi pendidikan secara pesat akhir-akhir ini membawa persaingan yang cukup ketat, sehingga membuat institusi tersebut berusaha untuk memperbaiki sarana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam komunikasi tersebut baik yang berisi informasi maupun pemberitahuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampus dan Mahasiswa adalah dua element yang saling terikat dimana ada kampus disana pun harus ada mahasiswa sebagai pelengkap elementnya. Antara mahasiswa dan kampus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan kemajuan ekonomi dewasa ini memacu pertumbuhan industri di segala bidang, menyebabkan meningkatnya persaingan antara perusahaaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hutan merupakan sumber daya alam yang menyimpan berbagai potensi yang kini gangguannya semakin meluas. Kebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguannya. Dampak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi seharusnya dapat dimanfaatkan oleh PT. Matab Servikatama untuk memajukan perusahaan tersebut dalam bidang akuntansi. Cara mempermudah pelaporan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia produktif dengan rentang usia 18 45 tahun, merupakan usia dimana manusia sudah matang secara fisik dan biologis. Pada usia inilah manusia sedang berada pada

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Yatim Piatu Muhammadiyah Sumur Bandung adalah salah satu amal usaha Muhammadiyah cabang Sumur Bandung yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pertanian merupakan sektor penting dalam kehidupan manusia. Hal ini disebabkan karena sumber makanan manusia berasal dari pertanian. Setiap tahunnya, kebutuhan manusia

Lebih terperinci

SIPAVAR : Sistem Pakar Penentuan Varietas Tanaman Padi Sawah

SIPAVAR : Sistem Pakar Penentuan Varietas Tanaman Padi Sawah SIPAVAR : Sistem Pakar Penentuan Varietas Tanaman Padi Sawah Salman Widodo a, Setyo Pertiwi b, dan Abdul Karim Makarim c a Alumni Fakultas Teknologi Pertanian IPB b Fakultas Teknologi Pertanian IPB c Balai

Lebih terperinci