IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
|
|
- Johan Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Lingkup Sistem Sistem Informasi Prediksi Laju Erosi disusun dengan kombinasi bahasa pemrograman yaitu PHP, HTML, JavaScript. Sistem ini juga disusun dengan bantuan framework ExtJS, Openlayer, dan Mapfish. Framework tersebut memudahkan dalam membuat fungsi-fungsi yang standar yang umum, sehingga tidak perlu membuat script dari awal. Sistem diimplementasikan hanya dapat berjalan dalam jaringan lokal (localhost) tanpa internet dan dapat diakses dengan browser seperti Mozilla Firefox. Pada browser lain seperti Internet Explorer, Google Chrome, Safari, Opera, dan lainnya sistem belum diuji Demo Prototipe Tampilan utama sistem dapat dilihat pada Gambar 8. Sistem dapat dijalankan cukup dengan menggunakan browser, sehingga pengguna atau user tidak perlu menginstalasi perangkat lunak SIG. Tampilan utama akan muncul jika kita mengakses pada browser. Gambar 8. Tampilan utama antarmuka sistem SIMPLE ini memiliki fungsi mengatur ukuran skala peta sesuai keinginan, menggeser peta, identifikasi atribut, menampilkan legenda dan membuat poligon
2 28 Area of Interest (AOI) untuk membatasi wilayah yang ingin dikaji. Pada bagian kiri gambar peta terdapat menu pengaturan layer, menu perhitungan prediksi laju erosi, menu AOI, dan titik koordinat bujur (x) dan lintang (y) pergerakan kursor mouse. Menu pengaturan layer berfungsi memilih daftar layer yang aktif untuk disajikan pada peta. Pada bagian kiri bawah gambar peta terdapat peta inset yang berfungsi menampilkan peta dengan ukuran skala lebih kecil. Peta dasar yang disediakan adalah peta dari Google Maps yang terdiri dari peta jalan (streets), peta fisik (physical), peta satelit (satellite), dan peta hybrid. Layer tambahan dapat ditambahkan dengan menekan tombol Tambah Layer, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 9. Simbol + pada setiap layer digunakan untuk melihat deskripsi setiap layer. Jika ingin menghapus layer yang sudah ditambahkan tekan tombol Hapus Layer. Pengguna dapat menambah data layer baru dari luar basis data sistem ini dengan melakukan upload data shapefile (shp) yang nantinya akan dikonversi ke PostgreSQL/PostGIS. Syarat yang harus dipenuhi adalah data harus memiliki sistem proyeksi geografis. Jika sistem proyeksi data yang bukan sistem proyeksi geografis, maka data tersebut tidak muncul sesuai dengan lokasi yang sebenarnya pada peta karena sistem proyeksi yang digunakan dalam SIMPLE ini adalah sistem koordinat geografis WGS 84. Gambar 9. Tampilan menambahkan layer pada peta
3 29 Pengguna yang ingin menambah data layer baru dari luar basis data sistem dapat melakukan upload data shapefile (shp) yang nantinya akan dikonversi ke PostgreSQL. Pengguna yang dapat melakukan Upload Data harus melakukan login terlebih dahulu sebagai Administrator. Upload data ke basis data PostgreSQL dapat dilakukan dengan menekan tombol Upload Data, yang akan menampilkan form pengisian upload file seperti Gambar 10. Ada 3 file dari data shapefile yang harus di-upload yaitu file dengan ekstensi.shp,.dbf dan.shx. Untuk mengakhiri upload data dapat dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Gambar 10. Form upload file Konversi format shapefile ke dalam format PostgreSQL menggunakan program ogr2ogr.exe yang merupakan program bawaan di dalam MS4W pada folder C:\ms4w\tools\gdal-ogr. Eksekusi program mengunakan script PHP, kutipan penulisan pemrogramannya dapat dilihat pada Gambar 11.
4 30 Gambar 11. Kutipan script php untuk mengeksekusi program konversi shapefile ke PostgreSQL Penjelasan kutipan program di atas adalah sebagai berikut : 1. Baris 2 variabel $namelayer diisi nama layer yang akan menjadi tabel dalam basis data yang mengandung atribut spasial 2. Baris 3 variabel $desc diisi dengan deskripsi dari layer 3. Baris 4 sampai dengan 6 variabel yang diisi nama file upload shp, dbf dan shx. 4. Baris 8 sampai dengan 10 merupakan perintah (command line) yang dieksekusi melalui php. EPSG:4326 menunjukan sistem referensi spasial untuk proyeksi geografis WGS Baris 11 merupakan perintah query maintenance untuk mengoptimalkan kerja PostgreSQL. 6. Baris 12 merupakan perintah query untuk mengganti nama kolom ogc_fid menjadi gid pada tabel. 7. Baris 13 merupakan perintah query memasukan data nama layer dan deskripsinya ke dalam tabel desc_data. 8. Baris 14 sampai dengan 16 menjalankan query dari baris 11, 12, dan 13.
5 31 Analisis spasial prediksi laju erosi dapat dilakukan bila pengguna sebagai Administrator. Analisis prediksi laju erosi dieksekusi dengan menekan tombol pada menu yang tertulis Hitung Prediksi Erosi, kemudian tekan tombol Tampilkan, maka akan muncul tampilan seperti Gambar 12. Sistem ini menggunakan persamaan USLE, oleh karena itu untuk menghitung laju erosi diperlukan parameter-parameter input data spasial Erosivitas Hujan (R), Erodibilitas Tanah (K), Faktor Panjang Lereng dan Kemiringan Lereng (LS), Faktor Tanaman (C), dan Faktor Konservasi Tanah (P). Sebelumnya data spasial semua faktor erosi harus dimasukkan ke dalam basis data. Setelah melakukan pengisian parameter-parameter faktor erosi, tombol Kalkulasi dipilih untuk mengakhiri dan menjalankan program prediksi erosi. Gambar 12. Tampilan fungsi perhitungan prediksi erosi 4.3. Penjelasan Fungsi Prediksi Erosi Hasil perhitungan prediksi laju erosi akan menghasilkan data spasial erosi dalam basis data, sehingga hasilnya dapat dilihat pada peta dengan menambahkan layer baru. Prinsip perhitungan prediksi erosi ini adalah dengan melakukan proses intersect atau tumpang tindih dan melakukan perkalian antara 5 field data spasial
6 32 yang mempunyai informasi atribut R (erosivitas), K (erodibilitas), LS (panjang lereng dan kemiringan lereng), C (faktor tanaman), dan P (faktor konservasi tanah) dengan perintah query dari basis data. Proses intersect dilakukan secara bertahap, pertama dengan melakukan intersect antara data spasial R dan data spasial K, selanjutnya hasil intersect yang pertama akan diproses intersect lagi dengan tabel faktor erosi berikutnya sampai kelima data spasial faktor erosi tersebut diproses intersect. Contoh query yang dilakukan untuk melakukan proses intersect antara 2 tabel yang memiliki atribut dalam PostgreSQL/PostGIS dapat dilihat pada Gambar 13. Fungsi yang digunakan dalam PostGIS untuk melakukan analisis tumpang tindih yaitu ST_Intersection() dan ST_Intersects(), sedangkan untuk mengatur ketelitian koordinat grid digunakan fungsi ST_SnapToGrid(). Hasil intersect disimpan dalam tabel sementara, dan hasil akhirnya dibuat tabel dengan melakukan perkalian atribut faktor erosi. Gambar 13. Contoh query untuk melakukan intersect antara dua tabel dengan atribut spasial 4.4. Erosi pada DAS Cikaso Data yang diuji merupakan data spasial erosi pada DAS Cikaso. Hasil prediksi laju erosi yang dikalkulasi dengan menggunakan sistem ini dapat dilihat pada Gambar 14. Laju erosi terbesar adalah ton/ha/tahun sedangkan laju erosi terkecil yaitu ton/ha/tahun. Secara umum di wilayah DAS Cikaso
7 laju erosi berkisar dibawah 437 ton/ha/tahun yang menempati seluruh wilayah DAS. 33 Gambar 14. Peta prediksi erosi DAS Cikaso Sebagai perbandingan dilakukan juga perhitungan laju erosi secara manual. Perhitungan laju erosi secara manual dilakukan menggunakan Map Calculator pada program ArcView setelah melakukan proses intersect kelima data spasial faktor erosi. Berdasarkan Tabel 8, jumlah poligon hasil intersect menggunakan query basis data lebih banyak dari pada jumlah poligon hasil intersect pada perhitungan secara manual. Nilai maksimum, minimum dan ratarata laju erosi antara perhitungan dengan PostgreSQL/PostGIS dan perhitungan secara manual relatif sama hasilnya. Total laju erosi perhitungan dengan PostgreSQL/PostGIS sedikit lebih tinggi daripada perhitungan secara manual. Perbedaan besar total laju erosi karena jumlah poligon lebih banyak pada perhitungan menggunakan PostgreSQL/PostGIS dan adanya poligon sliver. Poligon sliver merupakan poligon dengan luas sangat kecil dekat dengan perbatasan antar poligon yang dihasilkan akibat proses tumpang tindih dua atau lebih data spasial. Luas poligon terkecil sedikit lebih kecil pada hasil perhitungan dengan PostgreSQL/PostGIS. Hal ini yang menunjukkan poligon sliver akan lebih banyak dihasilkan pada proses perhitungan prediksi laju erosi menggunakan
8 PostgreSQL/PostGIS walaupun proses perhitungan manual dengan ArcView juga menghasilkan poligon sliver. 34 Tabel 8. Perbandingan statistik antara hasil perhitungan prediksi laju erosi dengan PostgreSQL/PostGIS dengan perhitungan secara manual Perhitungan dengan PostgreSQL/PostGIS Perhitungan secara manual Total Laju erosi Jumlah poligon Rata-rata Maksimum Minimum Standar deviasi ,0003 0, Luas (ha). (i) Total (ii) Poligon terkecil 0, , (iii) Poligon terbesar
III. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan sejak bulan Agustus 2010 hingga bulan Maret 2011 di Laboratorium Penginderaan Jauh dan Informasi Spasial, Departemen Ilmu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI LAJU EROSI BERBASIS WEB. Ikhsan Aditya Wardana A
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PREDIKSI LAJU EROSI BERBASIS WEB Ikhsan Aditya Wardana A14051776 MAYOR MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem
ditampilkan dalam sebuah layer yang akan muncul dalam aplikasi SIG. Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Aplikasi SIG bukanlah sistem yang plug and play sehingga ada kemungkinan beberapa komponen
Lebih terperinciIntegrasi dan Perancangan Antarmuka B. Kebutuhan Fungsional Perangkat Sistem Lunak Pengembangan Aplikasi Pengujian Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN
7 Integrasi dan Perancangan Antarmuka Sistem Data yang telah ada diintegrasikan sehingga dapat ditampilkan melalui sistem. Integrasi tersebut dilakukan dengan membuat suatu mapfile yang berfungsi menyimpan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla
Lebih terperinciPENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sistem informasi geografis berbasis web saat ini merupakan sistem informasi yang menarik untuk dikaji lebih dalam. Hal ini dikarenakan sistem ini mampu menyajikan informasi
Lebih terperinciBUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN
BUKU MANUAL APLIKASI DATA PENYELIDIKAN 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya
Lebih terperinciBUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK
BUKU MANUAL APLIKASI DATA FISIK 1. Pendahuluan Pusat Sumber Daya Mineral, Batubara dan Panas Bumi (PSDMBP) merupakan institusi pemerintah di bawah Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dari aplikasi sistem informasi geografis letak lokasi taxi di Kota Medan. IV.1.1. Tampilan Menu Utama Tampilan menu utama dapat
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... iii. LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... Halaman i LEMBAR PERSETUJUAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii LEMBAR PERNYATAAN... iv RIWAYAT HIDUP... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Kegiatan implementasi atau penerapan dilakukan dengan dasar yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Pada penerapan sistem yang diusulkan
Lebih terperinciKAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL
KAJIAN APLIKASI DAN TEKNOLOGI PADA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL NASIONAL Nama : DODY ARFIANSYAH 3506 100 046 Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Bangun Muljo S., DEA. DESS. Pendahuluan Latar Belakang GIS & WEBSIG
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG Penempatan Security Pada PT. SIGAP di kota Medan akan tampil secara maksimal dengan menggunakan Mozilla, untuk menjalankan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis wilayah rawan kecelakaan di kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG letak lokasi salon mobil SEHAT di wilayah kota Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan hasil dari aplikasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Loket Pemesanan Tiket Antar Provinsi di Kota Medan berbasis web ini akan dijelaskan pada sub
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1. Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem baru serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan
Lebih terperinci3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL
3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL Berikut adalah cara untuk memulai akses terhadap website Pemetaan Aset SPAM Khusus dan Regional: 1. Dengan menggunakan computer yang terhubung
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Erosivitas Hujan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Erosi Erosi adalah peristiwa berpindahnya atau terangkutnya tanah atau bagianbagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh suatu media alami. Pada peristiwa erosi, tanah
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM
94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Hardware Spesifikasi hardware minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN
z KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE DAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN Website Webgis
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Sistem
Lebih terperinci2 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republ
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1328, 2014 KEMENHUT. Daerah Aliran Sungai. Pengelolaan. Sistem Informasi. PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P. 67 /Menhut-II/2014 TENTANG SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN c. Karakteristik Pengguna Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem b. Kebutuhan Fungsional Sistem Perancangan Konseptual
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan a. Deskripsi Sistem Sistem Informasi Geografi Denah Asrama TPB IPB adalah suatu sistem informasi geografi berbasis web yang digunakan untuk memetakan posisi denah,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini menjelaskan hasil dari perancangan serta uji coba yang dilakukan dari sistem yang telah selesai dibangun. Hasil sistem yang dibuat merupakan sistem informasi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk menjalankan sistem ini, dibutuhkan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang harus memenuhi syarat minimal dalam spesifikasinya.
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1
Lebih terperinci-1- PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 67 /Menhut-II/2014 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
-1- PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 67 /Menhut-II/2014 TENTANG SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Halaman Utama Tampilan halaman pertama yang akan ditampilkan pada saat seorang user melakukan akses terhadap web adalah tampilan dari halaman Home page. Pada
Lebih terperinciMENJALANKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SISDA)
MENJALANKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA AIR (SISDA) Setelah semua kebutuhan software diatas telah di Install, maka aplikasi Database Sistem Informasi Sumber Daya Air (SISDA) dapat dijalankan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menghasilkan sebuah perangkat lunak Sistem Informasi Geografis Letak Lokasi Dinas Pemerintahan Wilayah Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1. Latar Belakang Pembukaan lahan untuk perumahan dan pemukiman pada daerah aliran sungai (DAS) akhir-akhir ini sangat banyak terjadi khususnya pada kota-kota besar, dengan jumlah dan pertumbuhan
Lebih terperinciAPLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 13-26 ISSN: 0854-4743 APLIKASI BERBASIS WEB PEMETAAN INFORMASI PADA GAMBAR BITMAP M. Irfan Ashshidiq, M. Andri Setiawan, Fathul Wahid Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Rancangan Sistem Informasi Geografis Pemetaan Penempatan Lokasi Kerja Karyawan di Kota Sidamanik dapat dilihat sebagai
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) FASILITAS UMUM KOTA MOJOKERTO BERBASIS WEB Arifin 1, Arna Fariza, S.Kom, M.Kom 2, Ahmad Syauqi Ahsan, S.Kom 2 1 Mahasiswa, 2 Dosen Pembimbing Jurusan Teknik Informatika
Lebih terperinci3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL
3.1. CARA MENGAKSES WEBSITE PEMETAAN ASET SPAM KHUSUS DAN REGIONAL Berikut adalah cara untuk memulai akses terhadap website Pemetaan Aset SPAM Khusus dan Regional: 1. Dengan menggunakan computer yang terhubung
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Halaman antar muka program terdapat pada tampilan hasil. Tampilan hasil tersebut menjadi interface program yang menghubungkan antara admin dengan user, dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Pada Sistem Informasi Geografis Penentuan Jumlah Penduduk Yang Kurang Mampu Pada Kecamatan Medan Labuhan Berbasis Web ini terdapat beberapa tampilan hasil
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi geografis penentuan jumlah penduduk yang kurang mampu pada kecamatan Medan Labuhan berbasis web yang meliputi analisa
Lebih terperinciBAB V ANALISIS SPASIAL
BAB V ANALISIS SPASIAL Setelah data spasial parameter penentu lahan kritis disusun dengan cara ataupun prosedur seperti telah dijelaskan dalam bagian I, data tersebut selanjutnya dianalisis untuk memperoleh
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN WEBSITE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET SPAM KHUSUS DAN SPAM REGIONAL
PETUNJUK PENGGUNAAN WEBSITE SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS ASET SPAM KHUSUS DAN SPAM REGIONAL DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Lebih terperinciMampu menggunakan komputer Familier dengan aplikasi internet. Mampu menggunakan ArcView Mampu menggunakan Map Server.
LAMPIRAN Lampiran Karakteristik Pengguna SIRIPB Pengguna Hak Akses Tingkat Keterampilan Pengguna Umum Melihat Tampilan utama SIRIPB. Melihat menumenu yang disediakan SIRIPB kecuali menu Administrator.
Lebih terperinciBuku Panduan. WebGIS Perencanaan
Buku Panduan WebGIS Perencanaan Direktorat Pengembangan Wilayah dan Kawasan Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementrian PPN/Bappenas 2017 SPESIFIKASI YANG DISARANKAN UNTUK MENGAKSES APLIKASI Aplikasi
Lebih terperinciKata Kunci : SIG, Google Maps API dan hotel
SISTEM INFORMASI LOKASI DAN FASILITAS HOTEL KOTA BOGOR BERBASIS WEBGIS MENGGUNAKAN ARCVIEW 3.3 DAN PMAPPER Mochamad Firmansyah, Soewarto Hardhienata, Prihastuti Harsani Email: m.firmansyah109@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Pengembangan Aplikasi Pencarian Rute Terpendek Menggunakan Algoritma A* dan Dijkstra ini menggunakan model waterfall. Model waterfall penelitian untuk
Lebih terperinciPerancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung
Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung, 213 Perancangan Sistem Informasi Geografis (SIG) Berbasis Web untuk Penyediaan Informasi Fasilitas dan Personalia di Universitas Lampung 1 Eko Priyanto, 2
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Lurah Daerah Kecamatan Medan Labuhan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI
BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI Implementasi adalah tahap penerapan sekaligus pengujian bagi sistem baru serta merupakan tahap dimana aplikasi siap dioperasikan pada keadaan yang sebenarnya, efektifitas
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi radio dan stasiun TV di Kota Medan. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan
Lebih terperinciMANUAL BOOK WEBGIS BAPPEDA KABUPATEN MAHULU JL. JUANDA 2, RT 16 NO 6H SAMARINDA (0541) WEBSITE DEKA.CO.ID WEB & IT SOLUTION.
MANUAL BOOK WEBGIS BAPPEDA KABUPATEN MAHULU WEB & IT SOLUTION JL. JUANDA 2, RT 16 NO 6H SAMARINDA (0541) 4115101 WEBSITE DEKA.CO.ID User Bappeda 0 HALAMAN LOGIN WEBGIS BAPPEDA MAHULU Langkah awal masuk
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL PLANOLOGI KEHUTANAN BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN PENGGUNAAN WEBSITE WEBGIS KEMENTERIAN KEHUTANAN 1. PENDAHULUAN Website Webgis
Lebih terperinciPedoman Penggunaan Aplikasi e-kinerja Berbasis WEB Kementerian Pertanian
Pedoman Penggunaan Aplikasi e-kinerja Berbasis WEB Kementerian Pertanian Setting akses e-kinerja Web Based Software 1. Browser yang dapat digunakan untuk aplikasi e-kinerja : Mozila Firefox, Opera, Internet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem. yang dapat menjelaskan situasi dan keadaan tempat tersebut.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sebagaimana diketahui, Sistem Informasi Geografis merupakan Sistem Informasi yang menunjukkan letak atau pemetaan pada suatu tempat. Dimana yang dapat menjelaskan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini 2, Dian Safitri 3 1,2,3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Gunadarma Jl.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS
BAB 3 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI PETA UI BERBASIS GOOGLE MAPS 3.1 Perancangan Aplikasi Peta UI Berbasis Google Maps Dalam membangun aplikasi peta UI berbasis Google Maps, konfigurasinya adalah
Lebih terperinciGambar 4.47 Informasi Peta DampakMei 2008... 120 Gambar 4.48 Informasi Peta Dampak Mei 2008 sampai Juni 2009. 121 Gambar 4.49 Peta wilayah dampak
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambaran SIG... 7 Gambar 2.2 Data pada SIG... 9 Gambar 2.3 Contoh data raster citra satelit... 9 Gambar 2.4 Point pada model data vektor... 10 Gambar 2.5 Contoh data geospasial...
Lebih terperincimenginformasikan gedung, jalan utama, lapangan, taman, tempat parkir dan lain
BAB III METODOLOGI 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem Informasi Geografis ini nantinya diharapkan dapat memberikan informasi mengenai denah Universitas Islam Indonesia. Sistem nantinya mampu menginformasikan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas
Lebih terperincidatabase server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000).
3 database server. PHP bersifat terbuka dalam pengembangan, dan gratis. Meskipun demikian PHP memiliki dukungan fungsi yang variatif (Achour, 2000). METODOLOGI Langkah kerja dalam mengembangkan aplikasi
Lebih terperinciM O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH
M O D U L PENYUSUNAN PETA STATUS KERUSAKAN TANAH MENGGUNAKAN QUANTUM GIS 1.8.0 LISBOA 2013 PUSAT PENGELOLAAN EKOREGION SULAWESI DAN MALUKU KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Membuat Folder Baru di Windows
Lebih terperinciPedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan Evaluasi)
Pedoman Penggunaan Aplikasi Sistem Informasi Monev (Monitoring dan BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA 1 Daftar Isi 1.Tampilan Awal Aplikasi Monev BNPP...3 2. Tipe Pengguna...8 3. Alur
Lebih terperinciDAFTAR ISI. WebSIGIT - Web Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Terpadu
i DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 PENDAHULUAN... 2 Latar Belakang... 2 Landasan Hukum... 3 1.3 Maksud dan Tujuan... 4 1.4 Rumusan Masalah... 4 1.5 Keluaran... 4 TENTANG WebSIGIT... 5 Fungsi dan Manfaat... 5
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. a. Spesifikasi perangkat keras minimum: 3. Harddisk dengan kapasitas 4, 3 GB
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi 4.1.1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengoperasikan program SIG ini adalah: a. Spesifikasi perangkat keras minimum:
Lebih terperinciSIGAPTARU USER MANUAL. v1.0.1
SIGAPTARU USER MANUAL v1.0.1 SIGAPTARU Tentang Website Sistem Jaringan Penataan Ruang (SIGAPTARU) merupakan wadah yang dibuat untuk berbagi informasi kepada para pihak dalam mengangkat permasalahan yang
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Novianti (11105172) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma
Lebih terperinciLampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga. Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga
LAMPIRAN Lampiran 1 DFD Level 1 GIS Kampus IPB Darmaga Lampiran 2 DFD Level 2 proses 3 GIS Kampus IPB Darmaga 20 Lampiran 3 Input Proses Output Id Nama Proses Data Input Data Output Deskripsi Proses Proses
Lebih terperinciManual esakip v Pengantar. Hal. 2 / 36
Pengantar Hal. 2 / 36 Daftar isi Pengantar 2 Daftar isi.. 3 Persiapan.. 4 Menjalankan aplikasi pada halaman utama 5 Halaman sakip publik.. 9 Halaman login 14 Penutup 36 Hal. 3 / 36 Persiapan Untuk dapat
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan secara rinci, maka tahap selanjutnya adalah implementasi. Implementasi merupakan tahap membuat aplikasi sehingga
Lebih terperinciPraktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital
Praktikum 2 - Digitasi Peta : Membuat Peta Digital Oleh : Ahmad Luky Ramdani, S.Kom., M.Kom dan Hafiz Budi Firmansyah, S.Kom., M.Sc Sistem Informasi Geografis Semester Ganjil Tahun Ajaran 2017-2018 Institut
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PELAYANAN KESEHATAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS Endah Dharmaputeri (10105565) Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan cara kerja sistem berdasarkan hasil analisa dan juga perancangan yang telah dibuat sebelumnya ke dalam suatu bahasa pemrograman
Lebih terperinciSUMBER DATA GIS SUMBER DATA GPS PENGENALAN GPS KONVEKSI DATA DARI GPS KE GIS ENTRY MANUAL DATA EXCEL SATRIA WIRA BUANA
SUMBER DATA GIS SUMBER DATA GPS PENGENALAN GPS KONVEKSI DATA DARI GPS KE GIS ENTRY MANUAL DATA EXCEL SATRIA WIRA BUANA 2015.28.0006 SUMBER DATA GIS Sistem informasi geografis adalah suatu sistem yang terdiri
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DOSEN
SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DOSEN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR GAMBAR... iii QUICK START SIMPEG...1 LOGIN...3 MENU-MENU SIMPEG...5 MENU UTAMA...7 4.1. Meja Kerja...7
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA. Aplikasi sistem geografis letak TPS dengan menggunakan ms4w yang
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Aplikasi sistem geografis letak TPS dengan menggunakan ms4w yang digunakan di komputer atau di laptop yang memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Memberikan
Lebih terperinciPanduan Penggunaan Sistem Informasi Valuasi ATB LIPI
Panduan Penggunaan Sistem Informasi Valuasi ATB LIPI A. Pengguna Memulai Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia - LIPI sebagai lembaga publik memiliki kewajiban untuk melaporkan semua aset yang dimilikinya
Lebih terperinciBAB III UJICOBA PENGEMBANGAN SISTEM CLEARINGHOUSE MENGGUNAKAN APLIKASI GEONETWORK OPENSOURCE
BAB III UJICOBA PENGEMBANGAN SISTEM CLEARINGHOUSE MENGGUNAKAN APLIKASI GEONETWORK OPENSOURCE 3.1. Rancangan Ujicoba Berikut tahap-tahap yang dilalui dalam ujicoba pengembangan sistem Clearinghouse menggunakan
Lebih terperinciLearnOSM. id Editor. Memulai id Editor
id Editor LearnOSM id editor adalah editor OpenStreetMap berbasis web baru (diluncurkan 2013) yang memudahkan kita untuk mengedit OpenStreetMap. id begitu cepat dan mudah, dan memungkinkan Anda untuk memetakan
Lebih terperinciWebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1
WebGIS-PT Website Geographic Information System - Pariwisata Terpadu 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB 1 PENDAHULUAN... 4 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Landasan Hukum... 5 1.3 Maksud Dan Tujuan... 6 1.4 Rumusan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN
No Makalah : 103 Konferensi Nasional Sistem Informasi 2012, STMIK - STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SLTP DI KOTAMADYA JAKARTA SELATAN Ricky Agus Tjiptanata 1, Dina Anggraini
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Convert format data citra Konversi format data citra MTSAT agar file tersebut dapat dibuka dan diolah di ER Mapper. Berikut adalah hasil dari konversi ke format.ers yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan
Lebih terperinciPEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROPINSI DAN KABUPATEN/KOTA
7 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PRT/M/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN DATABASE JALAN PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA PEDOMAN TEKNIS SISTEM PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ditinjau dari sumber alam, setiap tanah mempunyai daya guna yang berbeda sesuai dengan keadaannya. Jadi langkah pertama dari pengawetan tanah dan air adalah menggunakan
Lebih terperinci1 H a n d o u t T u g a s A k h i r J u r u s a n M a n a j e m e n I n f o r m a t i k a
Kode Outline : Web Programming Bentuk Outline Tugas Akhir Web Programming Lembar Judul Tugas Akhir Lembar Pernyataan Keaslian Tugas akhir Lembar Pernyataan Publikasi Karya Ilmiah Lembar Persetujuan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Diskoperindag mengenai pertumbuhan IKM, maka peneliti mendapatkan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil 1.1.1 Pengumpulan Data Sesuai dengan hasil pengumpulan data melalui wawancara dari pihak Diskoperindag mengenai pertumbuhan IKM, maka peneliti mendapatkan dokumentasi
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS APLIKASI PEMETAAN PARTISIPATIF PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL
PETUNJUK TEKNIS APLIKASI PEMETAAN PARTISIPATIF PUSAT PENGELOLAAN DAN PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL KATA PENGANTAR Aplikasi Pemetaan Partisipatif merupakan aplikasi yang dikelola oleh Badan Informasi
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Setelah sistem dianalisis dan di desain secara rinci, maka akan menuju tahap implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran
KATA PENGANTAR Buku Panduan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Anggaran (SIMONPAPA) versi 1.01 untuk Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya dan Pengadilan Tata Usaha Negara Se-wilayah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuh kan computer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal mencakup
Lebih terperinci