BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan oleh guru bekerjasama dengan peneliti (kolaborasi). Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 63) kerjasama (kolaborasi) antara guru dengan peneliti sangat penting dalam bersama menggali permasalahan nyata yang dihadapi. Terutama pada kegiatan mendiagnosis masalah, menyusun usulan, melaksanakan tindakan, menganalisis data, menyeminarkan hasil, dan menyusun laporan akhir. Sedangkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya Suharsimi Arikunto (2007: 58). Sementara A. Suhaenal Suparno (Trianto, 2011: 15) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai salah satu cara pengembangan profesionalitas guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri dan menyusun rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus. Jadi dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang mengacu pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh guru di kelasnya yang menjadi tanggung jawabnya, dengan tujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pembelajaran. Prosedur pelaksanaannya yang dikembangkan oleh Kemmis, Stephen, & Mc Taggart dan Robin (Kasihani Kasbollah, 1998: 113) yaitu melalui empat tahap meliputi (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. 26

2 Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan diadaptasi dari model penelitian tindakan kelas (Action Classroom Research) menurut Kemmis & Taggart (Kasbollah, 1998: 113). Alur penelitian tindakan kelas seperti yang tertera pada gambar berikut: Analisis dan refleksi tindakan I Masalah Observasi tindakan I Siklus I Pelaksanaan tindakan I Rencana tindakan I Hasil, temuan, kesimpulan dan rekomendasi Analisis dan refleksi tindakan I Observasi tindakan II Siklus II Pelaksanaan tindakan II Rencana tindakan II Hasil, temuan, kesimpulan dan rekomendasi 27

3 3.2. Setting dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Dengan jumlah 36 siswa yang terdiri dari 21 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Sebagian besar orang tua mereka adalah petani dan buruh tani, hanya sebagian kecil saja yang menjadi Pegawai Negeri Sipil dan Swasta. Waktu penelitian dilakukan pada Semester II Tahun Ajaran 2011/ Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Menurut Sugiyono (2009: 61) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Variabel Penelitian Dalam penelitian ini ada 2 variabel, yaitu : 1. Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation. 2. Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam pokok bahasan Energi Definisi Operasional Variabel Agar tidak terjadi kesalahan dan penafsiran arti beberapa istilah dalam judul, maka perlu dikemukakan definisi-definisi sebagai berikut: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe group investigation merupakan model pembelajaran kooperatif di mana siswa dalam kelompokkelompok kecil melakukan suatu investigasi atau penyelidikan ilmiah untuk memperoleh suatu pengetahuan. 28

4 2. Hasil belajar yaitu skor atau nilai hasil tes formatif mata pelajaran IPA pokok bahasan energi yang diperoleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar Rencana Tindakan Rencana tindakan dalam penelitian ini merupakan kegiatan yang terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Strategi belajar mengajar yang diterapkan dan direncanakan sebagai upaya pemecahan masalah meliputi sejumlah rencana tindakan, yang direncanakan sebanyak II siklus yaitu sebagai berikut: Rencana Siklus I 1) Tahap Perencanaan a. Permohonan ijin Meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas IV untuk melakukan observasi, wawancara kepada guru kelas dan melaksanakan kolaborasi dengan guru kelas IV. b. Observasi dan wawancara Kegiatan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang kelas IV SD Negeri Madyogondo 03 Kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA. c. Identifikasi Masalah Identifikasi dan klarifikasi perencanaan pembelajaran dengan model kooperatif tipe group investigation oleh siswa dan guru dalam kegiatan belajar mengajar. d. Menyusun RPP, alat dan bahan percobaan, LKS, alat evaluasi akhir siklus. 29

5 2) Tindakan Sesuai dengan apa yang diinginkan guru dan peneliti, maka rencana penelitian ini berupa prosedur kerja penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Pelaksanaan/tindakan siklus I sesuai dengan perencanaan yang diprogramkan dalam 3 kali pertemuan, yaitu: a. Pertemuan 1 1) Tahap Pengelompokan a) Sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan, siswa terlebih dahulu dibagi menjadi 6 kelompok dengan sistem yang heterogen. b) Persiapan alat peraga, media dan sumber materi pembelajaran. c) Guru membuka pelajaran dengan salam, kemudian mengkondisikan siswa ke dalam suasana belajar yang kondusif. d) Menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran yaitu energi. 2) Tahap Perencanaan a) Menjelaskan pokok-pokok dan langkah-langkah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran group investigation yaitu siswa akan melakukan penelitian/percobaan. b) Memberi kesempatan pada peserta didik untuk memilih subtopik dalam wilayah pokok bahasan energi panas. c) Siswa berkumpul berdasarkan kelompok dan berdiskusi untuk menentukan subtopik. d) Kemungkinan pertanyaan yang dipakai peserta didik : 1. Dari mana sumber sumber energi panas? (matahari, api, listrik, dan gesekan) 2. Mengapa pada cuaca dingin, orang suka menggosok-gosokkan tangannya? 3. Apa yang terjadi jika dua buah batu digesekkan? 4. Bagaimana sifat-sifat energi panas? 5. Bagaimana perpindahan panas bisa terjadi melalui beberapa benda? 30

6 e) Setiap kelompok mempresentasikan subtopik yang mereka pilih f) Guru bersama siswa menyimpulkan tentang hasil diskusi pemilihan subtopik setiap kelompok g) Guru memberikan tindak lanjut berupa pekerjaan rumah yaitu pertemuan siswa diminta membawa alat/bahan percobaan untuk menguji sumber-sumber energi panas b. Pertemuan 2 1) Penyelidikan a) Guru menyiapkan alat peraga dan media yang mendukung proses pembelajaran dan bahan-bahan lain. b) Bertanya pada siswa seputar materi yang diajarkan yaitu Siapa yang sudah membawa bahan/alat percobaan untuk hari ini sesuai materi yang kalian pilih? c) Siswa mulai melakukan percobaan sesuai dengan subtopik yang mereka pilih. d) Guru berkeliling kelas memandu jalannya diskusi/percobaan. 2) Pengorganisasian a) Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengumpulkan data, melakukan observasi dan percobaan. b) Guru bersama siswa saling memberikan penguatan. c) Siswa membuat hasil laporan dari percobaan masing-masing kelompok. d) Memberikan kesempatan siswa untuk berperan aktif selama proses pembelajaran seperti bertanya, mengungkapkan pendapat dan diskusi dalam kelompok. e) Setiap kelompok diminta untuk menyiapkan laporan akhir dari kegiatan diskusi kelompok. c. Pertemuan 3 1) Presentasi a) Perwakilan dari setiap kelompok diminta memaparkan hasil pekerjaannya ke depan kelas secara bergiliran. 31

7 b) Guru memberi kesempatan pada kelompok lain untuk bertanya tentang apa yang belum diketahui. c) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil percobaan dari hasil diskusi serta memberi penguatan tentang energi panas. 2) Evaluasi a) Guru bersama siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran siswa mengenai energi panas. b) Pada akhir siklus guru memberikan soal tes siklus I. 3) Pengamatan (Observasi) Dalam tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan oleh peneliti tentang jalannya proses kegiatan belajar mengajar secara menyeluruh dari kegiatan awal, inti dan akhir yang dilaksanakan pada pertemuan I, II dan III yang dibantu oleh 6 observer untuk melakukan monitoring pelaksanaan pembelajaran. Hasil pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. 4) Refleksi Data dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan cara mengukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian disimpulkan bagaimana hasil belajar siswa dan bagaimana hasil pembelajaran guru. Kemudian direfleksikan hasil analisis yang telah dikerjakan. a. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar IPA setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation? b. Apakah model pembelajaran kooperatif tipe group investigation diterapkan berjalan secara efektif? c. Berapakah jumlah siswa yang mengalami peningkatan hasil belajar? Sudahkah mencapai target yang diinginkan sesuai dengan yang diharapkan guru? 32

8 d. Sudahkah guru menerapkan struktur pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam dengan baik dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation? e. Sudahkah guru mengadakan pendekatan pada siswa dengan baik dan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation yang sesuai dengan yang diharapkan? Rencana Siklus II Pada siklus II pun kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I hanya saja materi pembelajaran berbeda dengan siklus I dan waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus sebelumnya Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut : Observasi Observasi lapangan untuk mengamati aktifitas siswa SD Negeri Madyogondo 03 selama proses pembelajaran. lembar observasi biasanya digunakan untuk memperoleh data tentang perhatian siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru dan juga melihat tingkat efektifitas proses serta hasil pembelajaran Wawancara Wawancara yang dilakukan kepada guru kelas dan siswa kelas IV SD Negeri Madyogondo 03. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara dilakukan berulang kali yang bertujuan untuk mendapatkan informasi pada setiap proses pembelajaran yang dapat dijadikan refleksi untuk perbaikan pada proses pembelajaran. 33

9 Tes Tes yang diberikan kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa mengenai materi tentang energi dengan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation. Dengan tes ini peneliti dapat mengetahui apakah hasil belajar IPA mengalami penigkatan sesuai yang diharapkan peneliti Kajian Dokumen Kajian dokumen dilakukan dalam berbagai dokumen atau arsip yang digunakan dalam proses pembelajaran seperti: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hasil diskusi kelompok pada tiap siklus, buku ajar yang digunakan, foto atau rekaman proses penelitian Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes. Tes adalah sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang untuk mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes. Jenis tes yang digunakan tes formatif berupa isian singkat Siklus I dan II. Hasil tes belajar juga diambil pada siklus I dan II sesudah siswa mengikuti pelajaran IPA pokok bahasan energi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigation Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM = 60. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai 60 dan apabila sebanyak 80% siswa telah mencapai nilai 60 maka dikatakan tuntas secara klasikal Analisis Data Teknik análisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Dekriptif Kualitatif dan Deskripsi Kuantitatif. Menggunakan deskriptif kualitatif karena data ini didapat berdasarkan hasil pengamatan/observasi (data kualitatif), selama siklus I dan siklus II, dimana tahap observasi ini 34

10 dilakukan oleh peneliti. Setiap tindakan yang dilakukan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar diamati oleh observer yaitu oleh peneliti dengan menggunakan instrumen pengamatan. Sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari tes disetiap akhir siklusnya jadi peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus. 35